SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah Kepemimpinan merupakan topik menarik yang sering dibicarakan oleh kalangan
orang banyak, baik dalam organisasi yang kecil maupun dalam organisasi yang besar. Setiap
satuan organisasi, baik formal maupun informal selalu ada pemimpin yang memimpinnya.
Kepemimpinan pada hakikatnya merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk
membina, membimbing, mengarahkan dan mengerakkan orang lain agar dapat bekerjasama
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, pemimpin
perlu melakukan serangkaian kegiatan diantaranya adalah mengarahkan orang-orang yang
terlibat dalam organisasi yang dipimpinnya. Dengan kata lain tercapai atau tidak tujuan suatu
organisasi sangat tergantung pada pimpinannya. Dewasa ini banyak terdapat kegiatan, baik
yang diselenggarakan oleh pemerintah ataupun oleh swasta yang berkaitan
dengankepemimpinan, misalnya simpasium, seminar dan pelatihan-pelatihan yang bertujuan
untuk membahas bagaimana kepemimpinan itu. Berdasarkan pandangan tersebut, maka
dalam makalah ini yang menjadi masalah adalah apa senbenarnya kepemimpinan itu dan
bagaimana pula kepemimpinan pendidikan itu.
B. Rumusan Masalah
Berkaitan dengan masalah apa sebenarnya kepemimpnan itu dan bagaimana kepemimpinan
pendidikan itu, maka yang menjadi pembahasan adalah hal-hal yang berkaitan dengan :
a. Pengertian kepemimpinan
b. Tipe-tipe Kepemimpinan
c. Ciri-ciri Kepemimpinan
d. Tugas Kepemimpinan Pendidikan
C. Tujuan Penulisan
Tujuan utama penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas individual dari mata
kuliah Penulisan Karya Ilmiah, selain itu juga bertujuan untuk membahas tentang masalah
kepemimpinan dalam pendidikan.
ii
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan dapat dijelaskan atau diuraikan dalam berbagai macam, hal ini tergantung
dari sudut mana kita melihat atau menangkap makna-makna dari kepemimpinan itu sendiri.
Wasty Soemanto menjelaskan “pemimpin adalah orang yang membuat rencana, berpikir dan
mengambil tanggung jawab untuk kelompok serta memberikan arahan kepada orang lain.” 1
Sementara Abu Ahmadi. menyebutkan bahwa “kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai
suatu proses pengarah dan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari kelompok
anggota yang saling berhubungan tugasnya.“ 2
Berdasarkan definisi tersebut, ada tiga implikasi penting mengenai kepemimpinan :
1. Kepemimpinan menyangkut orang lain dalam arti ada bawahan atau pengikut.
2. Kepemimpinan itu menyangkut suatu pembagian kekuasaan yang tidak seimbang diantara
pada pemimpin dan anggota kelompok.
3. Pemimpin dapat juga mempergunakan pengaruh dalam arti mempengaruhi bagaiman
bawahan melaksanakan perintahnya.
B. Tipe-Tipe Kepemimpinan
Berdasarkan konsep, sifat, sikap dan cara-cara pemimpin melaksanakan dan mengembangkan
kegiatan memimpin dalam lingkungan kerja yang dipimpinnya, maka tipe/ gaya
kepemimpinan dapat diklarifikasikan kedalam tiga tipe pokok kepemimpinan, yaitu otokratik,
laissez faire dan demokratik. Ketiga tipe tersebut sebagaimana telah dikemukakan oleh para
ahli seperti Hadari Nawawi menyebutkan “ada tiga tipe kepemimpinan yaitu otokratif, laissez
faire dan demikratik.” Sementara itu Susilo Martoyo menyebutkan ada 6 tipe kepemimpinan,
yaitu Tipe pribadi, didasarkan pada kontak pribadi secara langsung dengan bawahannya
Yaitu :
1. Tipe non pribadi, kurang adadnya kontak pribadi dengan bawahannya, karena diantara
mereka ada sarana atau media tertentu seperti rencana-rencana, intruksi-intruksi, sumpah-
sumpah, sehingga hubungan tersebut bersifat tidak langsung.
2. Tipe otoriter kepemimpinan merupakan hak pribadi dan berpendapat bahwa ia dapat
menentukan apa saja dalam organisasi. .
3. Tipe demokratis, menitik beratkan kepada partisipasi kelompok dengan memanfaatkan
pandangan-pandangan atau pendapat-pendapat kelompok
4. Tipe paternalistis, cenderung terlalu “kebapakan“sehingga sangat memikirkan keinginan
dan kesejahteraan anak buahnya, terlalu melindungi dan membimbing.
5. Tipe indegenous, timbul dalam organisasi-organisasi kemasyarakatan yang bersifat
informal, seperti perkumpulan-perkumpulan sepak bola, sekolah dan sebagainya, dimana
ii
interaksi antara orang seorang dalam organisasi tersebut ditentukan oleh sifat dan
pembawaan pemimpin.
6. Tipe demokratis, menitik beratkan kepada partisipasi kelompok dengan memanfaatkan
pandangan-pandangan atau pendapat-pendapat kelompok.4
C. Ciri-ciri Kepemimpinan
Keberhasilan suatu organisasi lebih banyak ditentukan oleh prilaku dari seseorang pemimpin,
sehingga kita harus tau kemampuan apa yang sebenarnya harus dimiliki oleh seseorang
pemimpin. Hadari Nawawi menyebutkan ada beberapa persyaratan umum yang harus
dimiliki oleh seorang pemimpin yaitu:
1. memiliki kecerdasan atau intelegensi yang cukup baik.
2. Percaya pada diri sendiri
3. Cakap bergaul dan ramah tamah.
4. Kreatif, penuh inisiatif, dan memiliki hasrat, kemauan untuk maju dan berkembang
menjadi lebih baik.
5. Organisatoris yang berpengaruh dan berwibawa.
6. Memiliki keahlian atau keterampilan dalam bidangnya.
7. Suka menolong, memberi petunjuk dan dapat menghukum secara konsekwen dan
bijaksana.
8. Memiliki keseimbangan / kestabilan emosional dan bersifat sabar.
9. Memiliki semangat pengabdian dan kesetiaan yang tinggi.
10. Berani mengambil keputusan dan tanggung jawab.
11. Jujur, rendah hati, sederhana, dan dapat dipercaya.
12. Bijaksana dan berlaku adil.
13. Disiplin.
14. Berpengetahuan dan berpandangan luas.
15. Sehat jasmani dan rohani.
Persyaratan-persyaratan untuk kepemimpinan adalah sama, baik pimpinan organisasi maupun
swasta, baik yang dibentuk maupun yang lahir secara keturunan termasuk juga persyaratan
pemimpin dalam pendidikan, seperti kepala sekolah. Kalau kita memperhatikan persyaratan-
persyaratan untuk menjadi seorang pemimpin, rasanya cukup sulit untuk mendapatkan
seorang pemimpin yang mempunyai kriteria tersebut. Namun demikian kita harus berusaha
kearah itu agar pemimpin masa depan dapat memimpin dengan sebaik-baiknya.
D. Tugas Kepemimpinan Pendidikan
Kepemimpinan pada hakekatnya merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang itu
membina, membimbing, mengarahkan dan menggerakkan orang lain agar dapat bekerja sama
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Untuk mencapai tujuan, maka seseorang
ii
pemimpin harus dapat bekerja dengan baik, sehingga ia harus tau secara mendalam tentang
tugas-tugas yang harus dilaksanakan.
Secara umum tugas seorang pemimpin hampir sama pada setiap unit satuan organisasi,
termasuk juga dalam kepemimpinan pendidikan, berikut ini ada lima tugas pokok yang harus
dilakukan oleh kepemimpinan pendidikan sebagaimana dijelaskan oleh Wasty Soemanto
sebagai berikut:
1. Membantu masyarakat sekolah serta merumuskan tujuan-tujuan pendidikan
2. Memperlancar proses belajar dengan mengembangkan pegajaran yang lebih efektif.
3. Membentuk / membangun suatu unit organisasi yang produktif.
4. Menciptakan iklim, dimana kepemimpinan pendidikan dapat tumbuh dan berkembang.
5. Memberikan sumber-sumber yang memadai untuk pengajaran yang efektif.
Disamping itu seorang pemimpin harus mengetahui secara menyeluruh tentang organisasi
yang dipimpinnya. Sebagai contoh disekolah kepala sekolah harus mampu menumbuhkan
efektifitas kepemimpinan yang efektif dan efisien mengetahui tentang kondisi dan situasi
sekolah yang di pimpinnya, demikian juga kepala sekolah harus mengerjakan semua tugas
yang ada disekolah serta mampu mengembangkan diri sehingga timbul semangat kerja yang
diharapkan.
Seorang pemimpin pendidikan harus memahami langkah-langkah kepemimpinan yang
dirumuskan oleh departemen pendidikan seperti :
1. Tahu tugas pokoknya sendiri
2. Tahu jumlah pembantunya
3. Tahu nama-nama pembantunya.
4. Tahu tugas masing-masing pembantunya
5. Memperhatikan kehadiran tugas pembantunya.
6. Memperhatikan peralatan pembantunya
7. Menilai pembantunya.
8. Mengambil tindakan-tindakan
9. Memperhatikan karir pembantunya
10. Memperhatikan kesejahteraan pembantunya
11. Menciptakan suasana kekeluargaan
12. Memberikan laporan-laporan kepada atasannya
. Tugas-tugas tersebut diatas merupakan kewajiban yang sangat penting untuk menumbuhkan
keefektifan kepemimpinan pendidikan yang efektif dan efisien.
ii
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pandangan Kepemimpinan
Seorang yang belajar seumur hidup
Tidak hanya melalui pendidikan formal, tetapi juga diluar sekolah. Contohnya, belajar
melalui membaca, menulis, observasi, dan mendengar. Mempunyai pengalaman yang baik
maupun yang buruk sebagai sumber belajar.
Berorientasi pada pelayanan
Seorang pemimpin tidak dilayani tetapi melayani, sebab prinsip pemimpin dengan prinsip
melayani berdasarkan karir sebagai tujuan utama. Dalam memberi pelayanan, pemimpin
seharusnya lebih berprinsip pada pelayanan yang baik.
Membawa energi yang positif
Setiap orang mempunyai energi dan semangat. Menggunakan energi yang positif
didasarkan pada keikhlasan dan keinginan mendukung kesuksesan orang lain. Untuk itu
dibutuhkan energi positif untuk membangun hubungan baik. Seorang pemimpin harus
dapat dan mau bekerja untuk jangka waktu yang lama dan kondisi tidak ditentukan. Oleh
karena itu, seorang pemimpin harus dapat menunjukkan energi yang positif, seperti ;
Percaya pada orang lain
Seorang pemimpin mempercayai orang lain termasuk staf bawahannya, sehingga mereka
mempunyai motivasi dan mempertahankan pekerjaan yang baik. Oleh karena itu,
kepercayaan harus diikuti dengan kepedulian.
Keseimbangan dalam kehidupan
Seorang pemimpin harus dapat menyeimbangkan tugasnya. Berorientasi kepada prinsip
kemanusiaan dan keseimbangan diri antara kerja dan olah raga, istirahat dan rekreasi.
Keseimbangan juga berarti seimbang antara kehidupan dunia dan akherat.
Melihat kehidupan sebagai tantangan
Kata „tantangan‟ sering di interpretasikan negatif. Dalam hal ini tantangan berarti
kemampuan untuk menikmati hidup dan segala konsekuensinya. Sebab kehidupan adalah
suatu tantangan yang dibutuhkan, mempunyai rasa aman yang datang dari dalam diri
sendiri. Rasa aman tergantung pada inisiatif, ketrampilan, kreatifitas, kemauan,
keberanian, dinamisasi dan kebebasan.
ii
Sinergi
Orang yang berprinsip senantiasa hidup dalam sinergi dan satu katalis perubahan. Mereka
selalu mengatasi kelemahannya sendiri dan lainnya. Sinergi adalah kerja kelompok dan
memberi keuntungan kedua belah pihak. Menurut The New Brolier Webster International
Dictionary, Sinergi adalah satu kerja kelompok, yang mana memberi hasil lebih efektif
dari pada bekerja secara perorangan. Seorang pemimpin harus dapat bersinergis dengan
setiap orang atasan, staf, teman sekerja.
Latihan mengembangkan diri sendiri
Seorang pemimpin harus dapat memperbaharui diri sendiri untuk mencapai keberhasilan
yang tinggi. Jadi dia tidak hanya berorientasi pada proses. Proses daalam mengembangkan
diri terdiri dari beberapa komponen yang berhubungan dengan:
Pemahaman materi;
Memperluas materi melalui belajar dan pengalaman
Mengajar materi kepada orang lain;
Mengaplikasikan prinsip-prinsip;
Memonitoring hasil;
Merefleksikan kepada hasil;
Menambahkan pengetahuan baru yang diperlukan materi;
Pemahaman baru; dan
Kembali menjadi diri sendiri lagi.
Mencapai kepemimpinan yang berprinsip tidaklah mudah, karena beberapa kendala dalam
bentuk kebiasaan buruk, misalnya:
1. Kemauan dan keinginan sepihak;
2. Kebanggaan dan penolakan; dan
3. Ambisi pribadi.
Untuk mengatasi hal tersebut, memerlukan latihan dan pengalaman yang terus-menerus.
Latihan dan pengalaman sangat penting untuk mendapatkan perspektif baru yang dapat
digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan.
Hukum alam tidak dapat dihindari dalam proses pengembangan pribadi. Perkembangan
intelektual seseorang seringkali lebih cepat dibanding perkembangan emosinya. Oleh karena
itu, sangat disarankan untuk mencapai keseimbangan diantara keduanya, sehingga akan
menjadi faktor pengendali dalam kemampuan intelektual. Pelatihan emosional dimulai dari
belajar mendengar. Mendengarkan berarti sabar, membuka diri, dan berkeinginan memahami
orang lain. Latihan ini tidak dapat dipaksakan. Langkah melatih pendengaran adalah
bertanya, memberi alasan, memberi penghargaan, mengancam dan mendorong. Dalam proses
ii
melatih tersebut, seseorang memerlukan pengontrolan diri, diikuti dengan memenuhi
keinginan orang.
Mengembangkan kekuatan pribadi akan lebih menguntungkan dari pada bergantung pada
kekuatan dari luar. Kekuatan dan kewenangan bertujuan untuk melegitimasi kepemimpinan
dan seharusnya tidak untuk menciptakan ketakutan. Peningkatan diri dalam pengetahuan,
ketrampilan dan sikap sangat dibutuhkan untuk menciptakan seorang pemimpin yang
berpinsip karena seorang pemimpin seharusnya tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi
juga emosional (IQ, EQ dan SQ).
B. Hal Mendasar Yang Perlu Untuk Kepemimpinan
Manajemen dilaksanakan dalam suatu organisasi atau institusi tertentu yang pada tahap awal
implementasinya organisasi itu digerakkan oleh kepemimpinan yang sangat peduli pada mutu
dan bertekad kuat untuk membuat organisasinya itu selalu dan terus menerus meningkatkan
mutu kiner-janya, apakah itu dalam bentuk produk atau jasa. Kepemimpinan untuk MMT itu
memerlukan modal dasar dalam bentuk penguasaan tujuh mendasar yang menyangkut
kehidupan organisasinya.
ii
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Hakekat Kepemimpinan
Dalam kehidupan sehari – hari, baik di lingkungan keluarga, organisasi, perusahaan sampai
dengan pemerintahan sering kita dengar sebutan pemimpin, kepemimpinan serta kekuasaan.
Ketiga kata tersebut memang memiliki hubungan yang berkaitan satu dengan lainnya.
Beberapa ahli berpandapat tentang Pemimpin, beberapa diantaranya :
· Menurut Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan, Pemimpin adalah seseorang dengan wewenang
kepemimpinannya mengarahkan bawahannya untuk mengerjakan sebagian dari
pekerjaannya dalam mencapai tujuan.
· Menurut Robert Tanembaum, Pemimpin adalah mereka yang menggunakan wewenang
formal untuk mengorganisasikan, mengarahkan, mengontrol para bawahan yang
bertanggung jawab, supaya semua bagian pekerjaan dikoordinasi demi mencapai tujuan
perusahaan.
· Menurut Prof. Maccoby, Pemimpin pertama-tama harus seorang yang mampu
menumbuhkan dan mengembangkan segala yang terbaik dalam diri para bawahannya.
Pemimpin yang baik untuk masa kini adalah orang yang religius, dalam artian menerima
kepercayaan etnis dan moral dari berbagai agama secara kumulatif, kendatipun ia sendiri
mungkin menolak ketentuan gaib dan ide ketuhanan yang berlainan.
· Menurut Lao Tzu, Pemimpin yang baik adalah seorang yang membantu mengembangkan
orang lain, sehingga akhirnya mereka tidak lagi memerlukan pemimpinnya itu.
· Menurut Davis and Filley, Pemimpin adalah seseorang yang menduduki suatu posisi
manajemen atau seseorang yang melakukan suatu pekerjaan memimpin.
Beberapa peran/fungsi kepemimpinan adalah sebagai berikut:
1. Fungsi Perencanaan
Seorang pemimpin perlu membuat perencanaan yang menyeluruh bagi organisasi dan bagi
diri sendiri selaku penanggung jawab tercapainya tujuan organisasi.
Manfaat – manfaat tersebut antara lain:
a. Perencanaan merupakan hasil pemikiran dan analisa situasi dalam pekerjaanuntuk
memutuskan apa yang akan dilakukan
b. Perencanaan berarti pemikiran jauh ke depan disertai keputusan – keputusan yang
berdasarkan atas fakta – fakta yang diketahui
c. Perencanaan berarti proyeksi atau penempatan diri ke situasi pekerjaan yang akan
dilakukan dan tujuan atau target yang akan dicapai.
ii
Perencanaan meliputi dua hal, yaitu:
a. Perencanaan tidak tertulis yang akan digunakan dalam jangka pendek, pada keadaan
darurat, dan kegiatan yang bersifat terus menerus.
b. Perencanaan tertulis yang akan digunakan untuk menentukan kegiatan – kegiatan yang
akan dilakukan atas dasar jangka panjang dan penentukan prosedur – prosedur yang
diperlukan.
Setiap rencana yang baik akan berisi:
a. Maksud dan tujuan yang tetap dan dapat dipahami
b.Penggunaan sumber – sumber enam M secara tepat
c. Cara dan prosedur untuk mencapai tujuan tersebut
2. Fungsi memandang ke depan
Seorang pemimpin yang senantiasa memandang ke depan berarti akan mampu mendorong
apa yang akan terjadi serta selalu waspada terhadap kemungkinan. Hal ini memberikan
jaminan bahwa jalannya proses pekerjaan ke arah yang dituju akan dapat berlangusng terus
menerus tanpa mengalami hambatan dan penyimpangan yang merugikan. Oleh sebab seorang
pemimpin harus peka terhadap perkembangan situasi baik di dalam maupun diluar organisasi
sehingga mampu mendeteksi hambatan-hambatan yang muncul, baik yang kecil maupun
yang besar.
3. Fungsi pengembangan loyalitas
Pengembangan kesetiaan ini tidak saja diantara pengikut, tetapi juga unutk para pemimpin
tingkat rendah dan menengah dalam organisai. Untuk mencapai kesetiaan ini, seseorang
pemimpin sendiri harus memberi teladan baik dalam pemikiran, kata-kata, maupun tingkah
laku sehari – hari yang menunjukkan kepada anak buahnya pemimpin sendiri tidak pernah
mengingkari dan menyeleweng dari loyalitas segala sesuatu tidak akan dapat berjalan
sebagaimana mestinya.
4. Fungsi Pengawasan
Fungsi pengawasan merupakan fungsi pemimpin untuk senantiasa meneliti kemampuan
pelaksanaan rencana. Dengan adanya pengawasan maka hambatan – hambatan dapat segera
diketemukan, untuk dipecahkan sehingga semua kegiatan kembali berlangsung menurut rel
yang elah ditetapkan dalam rencana .
5. Fungsi mengambil keputusan
Pengambilan keputusan merupakan fungsi kepemimpinan yang tidak mudah dilakukan. Oleh
sebab itu banyak pemimpin yang menunda untuk melakukan pengambilan keputusan. Bahkan
ii
ada pemimpin yang kurang berani mengambil keputusan. Metode pengambilan keputusan
dapat dilakukan secara individu, kelompok tim atau panitia, dewan, komisi, referendum,
mengajukan usul tertulis dan lain sebagainya.
6. Fungsi memberi motivasi
Seorang pemipin perlu selalu bersikap penuh perhatian terhadap anak buahnya. Pemimpin
harus dapat memberi semangat, membesarkan hati, mempengaruhi anak buahnya agar
rajinbekerja dan menunjukkan prestasi yang baik terhadap organisasi yang dipimpinnya.
Pemberian anugerah yang berupa ganjaran, hadiah, piujian atau ucapan terima kasih sangat
diperlukan oleh anak buah sebab mereka merasa bahwa hasil jerih payahnya diperhatikan dan
dihargai oleh pemimpinnya. Di lain pihak, seorang pemimpin harus berani dan mampu
mengambil tindakan terhadap anak buahnya yang menyeleweng, yang malas dan yang telah
berbuat salah sehingga merugikan organisasi, dengan jalan memberi celaan, teguran, dan
hukuman yang setimpal dengan kesalahannya. Untuk melaksanakan fungsi fungsi ini sebaik-
baiknya, seorang pemimpin perlu menyelenggarakan daftar kecakapan dan kelakuan baik
bagi semua pegawai sehingga tercatat semua hadiah maupun hukuman yang telah diberikan
kepada mereka.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar kepemimpinan dapat berperan dengan
baik, antara lain:
1. Yang menjadi dasar utama dalam efektivitas kepemimpinan bukan pengangkatan atau
penunjukannya, melainkan penerimaan orang lain terhadap kepemimpinan yang
bersangkutan
2. Efektivitas kepemimpinan tercermin dari kemampuannya untuk tumbuh dan berkembang
3. Efektivitas kepemimpinan menuntut kemahiran untuk “membaca” situasi
4. Perilaku seseorang tidak terbentuk begitu saja, melainkan melalui pertumbuhan dan
perkembangan
5. Kehidupan organisasi yang dinamis dan serasi dapat tercipta bila setiap anggota mau
menyesuaikan cara berfikir dan bertindaknya untuk mencapai tujuan organisasi.
B. Hakekat Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan adalah tindakan pemilihan alternatif. Hal ini berkaian dengan fungsi
manajemen.. Misalnya, saat manajer merencanakan, mengelola, mengontrol, mereka
membuat keputusan. Akan tetapi, ahli teori klasik tidak menjelaskan pengambilan keputusan
tersebut secara umum. Pelopor teori manajemen seperti Fayol dan Urwick membahas
pengambilan keputusan mengenai pengaruhnya pada delegasi dan otoritas, sementara bapak
manajemen-Frederick W. Taylor- hanya menyinggung metode ilmiah sebagai pendekatan
untuk pengambilan keputusan. Seperti kebanyakan aspek teori organisasi modern, analisis
ii
awal pengambilan keputusan dapat ditelusuri pada Chester Barnard. Dalam The Functions of
the Exec Barnard memberikan analisis komprehensif mengenai pengambilan keputusan
menyatakan "Proses keputusan ... merupakan teknik untuk mempersempit pilihan."
Kebanyakan pembahasan proses pengambilan keputusan terbagi dalam beberapa langkah.
Hal ini dapat ditelusuri dari ide yang dikembangkan Herbert A. Simon, ahli teori kepufusan
dan organisasi yang memenangkan hadiah Nobel, yang mengonseptualisasikan tiga tahap
utama dalam proses pengambilan keputusan:
1.Aktivitas inteligensi. Berasal dari pengertian militer "intelligence," Simon mendeskripsikan
tahap awal ini sebagai penelusuran kondisi lingkungan yang memerlukan pengambilan
keputusan.
2.Aktivitas desain. Selama tahap kedua, mungkin terjadi tindakan penemuan, pengembangan,
dan analisis masalah.
3. Aktivitas memilih. Tahap ketiga dan terakhir ini merupakan pilihan sebenarnya-memilih
tindakan tertentu dari yang tersedia
Berhubungan dengan tahap-tahap tersebut, tetapi lebih empiris (yaitu, menelusuri keputusan
sebenarnya dalam organisasi), adalah langkah pengambilan keputusan menurut Mintzberg
dan koleganya:
1. Tahap identifikasi, di mana pengenalan masalah atau kesempatan muncul dan diagnosis
dibuat. Diketahui bahwa masalah yang berat mendapatkan diagnosis yang ekstensif dan
sistematis, tetapi masalah yang sederhana tidak.
2. Tahap pengembangan, di mana terdapat pencarian prosedur atau solusi standar yang ada
untuk mendesain solusi yang baru. Diketahui bahwa proses desain merupakan proses
pencarian dan percobaan di mana pembuat keputusan hanya mempunyai ide solusi ideal
yang tidak jelas.
3. Tahap seleksi, di mana pilihan solusi dibuat. Ada tiga cara pembentukan seleksi: dengan
penilainn pembuat keputusan, berdasarkan pengalaman atau intuisi, bukan analisis logis;
dengan analisis alternatif yang logis dan sistematis; dan dengan tawar-menawar saat
seleksi melibatkan kelompok pembuat keputusan dan semua manuver politik yang ada.
Sekali keputusan diterima secara formal, otorisasi pun kemudian dibuat.
Gambar 1. Tahap Pengambilan Keputusan dalam Organisasi Menurut Mintzberg
ii
Gambar 1 merangkum tahap pengambilan keputusan berdasarkan penelitian Mintzberg. Baik
terekspresi dalam tahap Simon maupun Mintzberg, terdapat langkah awal yang dapat
diidentifikasi yang menghasilkan aktivitas pemilihan dalam pengambilan keputusan. Perlu
dicatat bahwa pengambilan keputusan merupakan proses dinamis, terdapat banyak celah
berupa umpan balik dalam setiap tahap. "Celah umpan balik dapat disebabkan oleh masalah
waktu, politik, ketidaksetujuan antarmanajer, ketidakmampuan untuk mengidentifikasi
alternatif yang tepat atau mengimplementasikan solusi, pergantian manajer, atau munculnya
alternatif baru secara tiba-tiba. Yang penting adalah pengambilan keputusan merupakan
proses dinamis. Proses dinamis ini mempunyai implikasi perilaku dan strategis pada
organisasi. Penelitian empiris terbaru mengindikasikan bahwa proses keputusan yang
mencakup pembuatan pilihan strategis menghasilkan keputusan yang baik dalam organisasi
tetapi masih terdapat banyak masalah, yakni manajer mengambil keputusan yang salah.
Kembali ke peranan dominan yang dimainkan teknologi informasi dalam analisis dan praktik
pengambilan keputusan yang efektif, relevansi studi dan aplikasi perilaku organisasi ini
adalah apa yang disebut perilaku pengambilan keputusan.
C. Peran Kepemimpinan Dalam Pengambilan Keputusan
Kepemimpinan seseorang dalam sebuah organisasi sangat besar perannya dalam setiap
pengambilan keputusan, sehingga membuat keputusan dan mengambil tanggung jawab
terhadap hasilnya adalah salah satu tugas pemimpin. Sehingga jika seorang pemimpin tidak
mampu membuat keputusan, seharusnya dia tidak dapat menjadi pemimpin.
Dilain hal, pengambilan keputusan dalam tinjauan perilaku mencerminkan karakter bagi
seorang pemimpin. Oleh sebab itu, untuk mengetahui baik tidaknya keputusan yang diambil
bukan hanya dinilai dari konsekuensi yang ditimbulkannya. Melainkan melalui berbagai
pertimbangan dalam prosesnya. Kegiatan pengambilan keputusan merupakan salah satu
bentuk kepemimpinan, sehingga:
1. Teori keputusan meupakan metodologi untuk menstrukturkan dan menganalisis situasi
yang tidak pasti atau berisiko, dalam konteks ini keputusan lebih bersifat perspektif
daripada deskriptif
2. Pengambilan keputusan adalah proses mental dimana seorang manajer memperoleh dan
menggunakan data dengan menanyakan hal lainnya, menggeser jawaban untuk
menemukan informasi yang relevan dan menganalisis data; manajer, secara individual dan
dalam tim, mengatur dan mengawasi informasi terutama informasi bisnisnya
3. Pengambilan keputusan adalah proses memlih di antara alternatif-alternatif tindakan untuk
mengatasi masalah.
ii
Dalam pelaksanaannya, pengambilan keputusan dapat dilihat dari beberapa aspek, yaitu:
proses dan gaya pengambilan keputusan.
1. Proses pengambilan keputusan
Prosesnya dilakukan melalui beberapa tahapan seperti:
a. Identifikasi masalah
b. Mendefinisikan masalah
c. Memformulasikan dan mengembangkan alternative
d. Implementasi keputusan
e. Evaluasi keputusan
2. Gaya pengambilan keputusan
Selain proses pengambilan keputusan, terdapat juga gaya pengambilan keputusan. Gaya
adalah lear habit atau kebiasaan yang dipelajari.
Gaya pengambilan keputusan merupakan kuadran yang dibatasi oleh dimensi:
1. Cara berpikir, terdiri dari:
a. Logis dan rasional; mengolah informasi secara serial
b. Intuitif dan kreatif; memahami sesuatu secara keseluruhan.
2. Toleransi terhadap ambiguitas
a. Kebutuhan yang tinggi untuk menstruktur informasi dengan cara meminimalkan
ambiguitas
b. Kebutuhan yang rendah untuk menstruktur informasi, sehingga dapat memproses banyak
pemikiran pada saat yang sama.
Kombinasi dari kedua dimensi diatas menghasilkan gaya pengambilan keputusan seperti:
1. Direktif = toleransi ambiguitas rendah dan mencari rasionalitas. Efisien, mengambil
keputusan secara cepat dan berorientasi jangka pendek
2. Analitik = toleransi ambiguitas tinggi dan mencari rasionalitas. Pengambil keputusan yang
cermat, mampu menyesuaikan diri dengan situasi baru
3. Konseptual = toleransi ambiguitas tinggi dan intuitif. Berorientasi jangka panjang,
seringkali menekan solusi kreatif atas masalah
4. Behavioral = toleransi ambiguitas rendah dan intuitif. Mencoba menghindari konflik dan
mengupayakan penerimaan.
Berdasarkan uraian di atas, maka berikut adalah upaya-upaya yang perlu ditempuh seperti:
1. Cerna masalah
Sejalan dengan peran kepemimpinan, maka terdapat perbedaan antara permasalahan tentang
tujuan dan metode. Dalam kondisi seperti ini peran pemimpin adalah mengambil inisiatif
dalam hubungannya dengan tujuan dan arah daripada metode dan cara.
ii
2. Identifikasi alternativ
Kemampuan untuk memperoleh alternativ yang relevan sebanyak-banyaknya.
3. Tentukan proritas
Memilih diantara banyak alternativ adalah esensi dari kegiatan pengambilan keputusan.
4. Ambil langkah
Upaya pengambilan keputusan tidak berhenti pada tataran pilihan, melainkan berlanjut pada
langkah implementasi dan evaluasi guna memberikan umpan balik.
Pengambilan keputusan merupakan fungsi kepemimpinan yang tidak mudah dilakukan. Oleh
sebab itu banyak pemimpin yang menunda untuk melakukan pengambilan keputusan. Bahkan
ada pemimpin yang kurang berani mengambil keputusan. Metode pengambilan keputusan
dapat dilakukan secara individu, kelompok tim atau panitia, dewan, komisi, referendum,
mengajukan usul tertulis dan lain sebagainya.
Dalam setiap pengambilan keputusan selalu diperlukan kombinasi yang sebaik-baiknya dari :
a. Perasaan, firasat atau intuisi
b.Pengumpulan, pengolahan, penilaian dan interpretasi fakta-fakta secara rasional –
sistematis.
c. Pengalaman baik yang langusng maupun tidak langsung.
d. Wewenang formal yang dimiliki oleh pengambil keputusan.
Dalam pengambilan keputusan seorang pemimpin dapat menggunakan metode – metode
sebagai berikut:
a. Keputusan–keputusan yang sifatnya sederhana individual artinya secara sendirian.
b. Keputusan–keputusan yang sifatnya seragam dan diberikan secara terus menerus dapat
diserahkan kepada orang – orang yang terlatih khusus untuk itu atau dilakukan dengan
menggunakan komputer.
c. Keputusan–keputusan yang bersifat rumit dan kompleks dalam arti menjadi tanggung
jawab masyarkat lebih baik diambil secara kelompok atau majelis.
Keputusan-keputusan yang bersifat rumit dan kompleks sebab masalahnya menyangkut
perhitungan–perhitungan secara teknis agae diambil dengan bantuan seorang ahli dalam
bidang yang akan diambil keputusannya.
ii
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada bagian akhir dari makalah ini penulis dapat menyimpulkan beberapa hal
sebagai berikut :
1. Kepemimpinan pada hakikatnya merupakan suatu proses yang mempengaruhi aktivitas
seseorang atau kelompok untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
2. Secara umum tipe kepemimpinan ada tiga, yaitu : Otokratis, Leasses faire dan demokratis.
3. Seseorang yang menjadi pemimpin biasanya harus memiliki beberapa syarat, seperti
memiliki intelegensi yang tinggi, percaya diri, cakap, disiplin, dan lain-lain.
4. Tugas pokok kepemimpinan pendidikan yang penting adalah bagaiman tujuan-tujuan
dalam pendidikan yang telah ditetapkan harus tercapai.
B. Saran-saran
1. Para calon pemimpin hendaknya harus tahu persis apa itu sebenarnya kepemimpinan,
sehingga mungkin pada saat menjadi pemimpin akan tau bagaimana seharusnya bersikap.
2. Para pemimpin hendaknya benar-benar melaksanakan tugas dan wewenangnya, sebab
keberadaan pemimpin dalam suatu organisasi yang dipimpinnya akan lebih banyak
tergantung pada kebijaksanaan pemimpin.
ii
DAFTAR PUSTAKA
1. Ahmadi. H. Abu, 1990, Administrasi Pendidikan. CV. Toha Putra, Semarang
2. Donosepoetro Marsetio, 1992, Manajemen Dalam Pendidikan, Air Langga University
Press,
3. Surabaya.
4. Handoko, T. Hani, 1989, Manajemen Edisi 2, BPFE, Yogyakarta.
5. Martoyo Susilo, 1989, Pengetahuan Dasar Manajemen dan Kepemimpinan, BPFE,
Yogyakarta.
6. Nawawi Hadari, 1981, Administrasi Pendidikan, PT. Gunung Agung, Jakarta.
7. Purwanto M. Ngalim, 1984, Administrasi Pendidikan, Mutiara, Jakarta
8. Syamsyi Ibnu, 1988, Pokok-pokok Organisasi dan Manajemen, PT. Rineka Cipta,
Jakarta.
Sukiswa Iwa, 1986, Dasar-dasar Umum Manajemen Pendidikan, Transito. Bandung.
Soemanto Wasty, 1982, Kepemimpinan Dalam Pendidikan, Usaha Nasional,
Surabaya.
ii
MID TEST : ILMU LOGIKA
ILMU
KEPEMIMPINAN
DISUSUN OLEH :
NAMA : MUSTAMIN
STAMBUK : 21208277
PRODI : ILMU PEMERINTAHAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
KENDARI
2013
DAFTAR ISI
ii
KATA PENGANTAR................................................................................................ i
DAFTAR ISI............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................................ 1
C. Tujuan Penulisan......................................................................................... 1
BAB II KAJIAN PUSTAKA....................................................................................... 2
A. Pengertian Kepemimpinan............................................................................2
B. Tipe-Tipe Kepemimpinan ............................................................................. 2
C. Ciri-Ciri Kepemimpinan................................................................................ 3
D. Tugas Kependidikan Pendidikan.................................................................. 3
BAB III METODE PENELITIAN............................................................................... 4
A. Pandangan Kepemimpinan........................................................................ 5
B. Hal-hal yang perlu untuk Kepemimpinan...................................................... 5
BAB IV PEMBAHASAN........................................................................................... 8
A. Hakekat Kepemimpinan................................................................................ 8
B. Hakekat Pengambilan Keputusan.................................................................10
C. Peran Kepemimpinan Dalam Pengambilan Keputusan............................... 12
BAB V KESIMPULAN............................................................................................. 15
A. Kesimpulan................................................................................................... 15
B. Saran.............................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................16
ii
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan Syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas berkat
dan limpahan rahmatnyalah maka saya boleh menyelesaikan sebuah karya tulis dengan
tepat waktu.
Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul
“ ILMU KEPEMIMPINAN ”
Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman
bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang tepat atau
menyinggu perasaan pembaca.
Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan
semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.
Raha, Juli 2013
"Penulis"

More Related Content

What's hot

Organisasi dan Kepemimpinan
Organisasi dan KepemimpinanOrganisasi dan Kepemimpinan
Organisasi dan Kepemimpinanhattaalwi
 
Kepribadian dan Emosi
Kepribadian dan EmosiKepribadian dan Emosi
Kepribadian dan EmosiILyas Modeong
 
Makalah Leadership
Makalah LeadershipMakalah Leadership
Makalah Leadershiphazhiyah
 
PPT Kelompok 6 Etika Manajemen dan Organisasi
PPT Kelompok 6 Etika Manajemen dan OrganisasiPPT Kelompok 6 Etika Manajemen dan Organisasi
PPT Kelompok 6 Etika Manajemen dan OrganisasiilmahnurmaYanti
 
Konsep dasar perilaku organisasi
Konsep dasar perilaku organisasiKonsep dasar perilaku organisasi
Konsep dasar perilaku organisasiFirmansyah Rohi
 
Makalah manajemen Kepemimpinan
Makalah manajemen Kepemimpinan Makalah manajemen Kepemimpinan
Makalah manajemen Kepemimpinan indah pertiwi
 
Contoh makalah pengembangan diri
Contoh makalah pengembangan diriContoh makalah pengembangan diri
Contoh makalah pengembangan diriSiti Anisyah
 
Bab 5 pelibatan dan pemberdayaan karyawan
Bab 5 pelibatan dan pemberdayaan karyawanBab 5 pelibatan dan pemberdayaan karyawan
Bab 5 pelibatan dan pemberdayaan karyawanKartika Lukitasari
 
Aliran-Aliran Teori Organisasi
Aliran-Aliran Teori OrganisasiAliran-Aliran Teori Organisasi
Aliran-Aliran Teori OrganisasiSiti Sahati
 
Manajemen sumber daya manusia strategik
Manajemen sumber daya manusia strategikManajemen sumber daya manusia strategik
Manajemen sumber daya manusia strategikUlan SaProperti
 
Masalah dan Tantangan MSDM
Masalah dan Tantangan MSDMMasalah dan Tantangan MSDM
Masalah dan Tantangan MSDMReza Aprianti
 
DIMENSI STRUKTUR ORGANISASI
DIMENSI STRUKTUR ORGANISASIDIMENSI STRUKTUR ORGANISASI
DIMENSI STRUKTUR ORGANISASInurul khaiva
 
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyaPermasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyajhesica purba
 
ESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIA
ESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIAESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIA
ESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIAYosi Larasati
 

What's hot (20)

Organisasi dan Kepemimpinan
Organisasi dan KepemimpinanOrganisasi dan Kepemimpinan
Organisasi dan Kepemimpinan
 
Perencanaan sumber daya manusia
Perencanaan sumber daya manusiaPerencanaan sumber daya manusia
Perencanaan sumber daya manusia
 
Gaya gaya kepemimpinan
Gaya gaya kepemimpinan Gaya gaya kepemimpinan
Gaya gaya kepemimpinan
 
Kepribadian dan Emosi
Kepribadian dan EmosiKepribadian dan Emosi
Kepribadian dan Emosi
 
Kepemimpinan mahasiswa
Kepemimpinan mahasiswaKepemimpinan mahasiswa
Kepemimpinan mahasiswa
 
Makalah Leadership
Makalah LeadershipMakalah Leadership
Makalah Leadership
 
PPT Kelompok 6 Etika Manajemen dan Organisasi
PPT Kelompok 6 Etika Manajemen dan OrganisasiPPT Kelompok 6 Etika Manajemen dan Organisasi
PPT Kelompok 6 Etika Manajemen dan Organisasi
 
Contoh Job Analysis
Contoh Job AnalysisContoh Job Analysis
Contoh Job Analysis
 
Konsep dasar perilaku organisasi
Konsep dasar perilaku organisasiKonsep dasar perilaku organisasi
Konsep dasar perilaku organisasi
 
Makalah kepemimpinan
Makalah kepemimpinanMakalah kepemimpinan
Makalah kepemimpinan
 
Makalah manajemen Kepemimpinan
Makalah manajemen Kepemimpinan Makalah manajemen Kepemimpinan
Makalah manajemen Kepemimpinan
 
Penilaian kinerja
Penilaian kinerjaPenilaian kinerja
Penilaian kinerja
 
Contoh makalah pengembangan diri
Contoh makalah pengembangan diriContoh makalah pengembangan diri
Contoh makalah pengembangan diri
 
Bab 5 pelibatan dan pemberdayaan karyawan
Bab 5 pelibatan dan pemberdayaan karyawanBab 5 pelibatan dan pemberdayaan karyawan
Bab 5 pelibatan dan pemberdayaan karyawan
 
Aliran-Aliran Teori Organisasi
Aliran-Aliran Teori OrganisasiAliran-Aliran Teori Organisasi
Aliran-Aliran Teori Organisasi
 
Manajemen sumber daya manusia strategik
Manajemen sumber daya manusia strategikManajemen sumber daya manusia strategik
Manajemen sumber daya manusia strategik
 
Masalah dan Tantangan MSDM
Masalah dan Tantangan MSDMMasalah dan Tantangan MSDM
Masalah dan Tantangan MSDM
 
DIMENSI STRUKTUR ORGANISASI
DIMENSI STRUKTUR ORGANISASIDIMENSI STRUKTUR ORGANISASI
DIMENSI STRUKTUR ORGANISASI
 
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyaPermasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
 
ESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIA
ESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIAESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIA
ESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIA
 

Viewers also liked

Makalah kepemimpinan dalam pendidikan
Makalah kepemimpinan dalam pendidikanMakalah kepemimpinan dalam pendidikan
Makalah kepemimpinan dalam pendidikanMâhdûm Ðûm
 
Askep-infeksi-inflamasi-jantung
 Askep-infeksi-inflamasi-jantung Askep-infeksi-inflamasi-jantung
Askep-infeksi-inflamasi-jantungRizky Jannah
 
Melaksanakan upaya promotif dan preventif menurut leavell & clark
Melaksanakan upaya promotif dan preventif menurut leavell  & clarkMelaksanakan upaya promotif dan preventif menurut leavell  & clark
Melaksanakan upaya promotif dan preventif menurut leavell & clarkOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah leadership Steve Jobs oleh teguhn
Makalah leadership Steve Jobs oleh teguhnMakalah leadership Steve Jobs oleh teguhn
Makalah leadership Steve Jobs oleh teguhnTeguh Nugraha
 
Kepemimpinan Efektif
Kepemimpinan EfektifKepemimpinan Efektif
Kepemimpinan Efektifdefiranita
 
Makalah Ketahanan Nasional
Makalah Ketahanan NasionalMakalah Ketahanan Nasional
Makalah Ketahanan NasionalHera Rosdiana
 
Mengambil keputusan.pdf
Mengambil keputusan.pdfMengambil keputusan.pdf
Mengambil keputusan.pdfvirmannsyah
 
Panduan penilaian prestasi kerja guru
Panduan penilaian prestasi kerja guruPanduan penilaian prestasi kerja guru
Panduan penilaian prestasi kerja guruHadi Wuryanto
 
kepemimpinan pendidikan islam
kepemimpinan pendidikan islamkepemimpinan pendidikan islam
kepemimpinan pendidikan islammyrifa25
 

Viewers also liked (20)

MAKALAH KEPEMIMPINAN
MAKALAH KEPEMIMPINANMAKALAH KEPEMIMPINAN
MAKALAH KEPEMIMPINAN
 
Makalah kepemimpinan dalam pendidikan
Makalah kepemimpinan dalam pendidikanMakalah kepemimpinan dalam pendidikan
Makalah kepemimpinan dalam pendidikan
 
Makalah kepemimpian
Makalah kepemimpianMakalah kepemimpian
Makalah kepemimpian
 
Askep-infeksi-inflamasi-jantung
 Askep-infeksi-inflamasi-jantung Askep-infeksi-inflamasi-jantung
Askep-infeksi-inflamasi-jantung
 
Kepemimpinan
Kepemimpinan Kepemimpinan
Kepemimpinan
 
Kepemimpinan Pendidikan
Kepemimpinan PendidikanKepemimpinan Pendidikan
Kepemimpinan Pendidikan
 
Melaksanakan upaya promotif dan preventif menurut leavell & clark
Melaksanakan upaya promotif dan preventif menurut leavell  & clarkMelaksanakan upaya promotif dan preventif menurut leavell  & clark
Melaksanakan upaya promotif dan preventif menurut leavell & clark
 
Makalah leadership Steve Jobs oleh teguhn
Makalah leadership Steve Jobs oleh teguhnMakalah leadership Steve Jobs oleh teguhn
Makalah leadership Steve Jobs oleh teguhn
 
MAKALAH KEPEMIMPINAN " LP3I "
MAKALAH KEPEMIMPINAN " LP3I "MAKALAH KEPEMIMPINAN " LP3I "
MAKALAH KEPEMIMPINAN " LP3I "
 
Sejarah pmr
Sejarah pmrSejarah pmr
Sejarah pmr
 
Kepemimpinan Efektif
Kepemimpinan EfektifKepemimpinan Efektif
Kepemimpinan Efektif
 
Atribut pmr
Atribut pmrAtribut pmr
Atribut pmr
 
Makalah Ketahanan Nasional
Makalah Ketahanan NasionalMakalah Ketahanan Nasional
Makalah Ketahanan Nasional
 
Mengambil keputusan.pdf
Mengambil keputusan.pdfMengambil keputusan.pdf
Mengambil keputusan.pdf
 
Panduan penilaian prestasi kerja guru
Panduan penilaian prestasi kerja guruPanduan penilaian prestasi kerja guru
Panduan penilaian prestasi kerja guru
 
Program kerja pmr 2011
Program kerja pmr 2011Program kerja pmr 2011
Program kerja pmr 2011
 
kepemimpinan pendidikan islam
kepemimpinan pendidikan islamkepemimpinan pendidikan islam
kepemimpinan pendidikan islam
 
Manajemen pmr
Manajemen pmrManajemen pmr
Manajemen pmr
 
Manajemen PMR
Manajemen PMRManajemen PMR
Manajemen PMR
 
Kepemimpinan
Kepemimpinan Kepemimpinan
Kepemimpinan
 

Similar to Makalah kepemimpinan

Artikel tentang Kepemimpinan
Artikel tentang KepemimpinanArtikel tentang Kepemimpinan
Artikel tentang Kepemimpinanrendrafauzi
 
Makalah kepemimpinan
Makalah kepemimpinanMakalah kepemimpinan
Makalah kepemimpinanikbalhudori
 
Makalah tentang kepemimpinan SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah tentang kepemimpinan SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Makalah tentang kepemimpinan SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah tentang kepemimpinan SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah model model kepemimpinan
Makalah model model kepemimpinanMakalah model model kepemimpinan
Makalah model model kepemimpinanMJM Networks
 
3. kepemimpinan pendidikan
3. kepemimpinan pendidikan3. kepemimpinan pendidikan
3. kepemimpinan pendidikanasepnur4
 
Etika kepemimpinan yang bisa melayani publik dalam administrasi negara
Etika kepemimpinan yang bisa melayani publik dalam administrasi negaraEtika kepemimpinan yang bisa melayani publik dalam administrasi negara
Etika kepemimpinan yang bisa melayani publik dalam administrasi negaraSyaifOer
 
Kepemimpina nmakalah wors
Kepemimpina nmakalah worsKepemimpina nmakalah wors
Kepemimpina nmakalah worsEri Azis
 
Bab ii kepemimpinan
Bab ii kepemimpinanBab ii kepemimpinan
Bab ii kepemimpinankangklinsman
 
Kepemimpinan dalam organisasi
Kepemimpinan dalam organisasiKepemimpinan dalam organisasi
Kepemimpinan dalam organisasiXee Yuliani
 
Administrasi Pendidikan.pdf
Administrasi Pendidikan.pdfAdministrasi Pendidikan.pdf
Administrasi Pendidikan.pdfZukét Printing
 
Administrasi Pendidikan.docx
Administrasi Pendidikan.docxAdministrasi Pendidikan.docx
Administrasi Pendidikan.docxZukét Printing
 
Kepemimpinan dalam Pelatihan
Kepemimpinan dalam PelatihanKepemimpinan dalam Pelatihan
Kepemimpinan dalam PelatihanEddy Siswanto
 

Similar to Makalah kepemimpinan (20)

Makalah kepemimpinan
Makalah kepemimpinanMakalah kepemimpinan
Makalah kepemimpinan
 
Makalah i
Makalah iMakalah i
Makalah i
 
Makalah kepemimpinan 2
Makalah kepemimpinan 2Makalah kepemimpinan 2
Makalah kepemimpinan 2
 
Makalah tentang kepemimpinan
Makalah tentang kepemimpinanMakalah tentang kepemimpinan
Makalah tentang kepemimpinan
 
Artikel tentang Kepemimpinan
Artikel tentang KepemimpinanArtikel tentang Kepemimpinan
Artikel tentang Kepemimpinan
 
Makalah kepemimpinan 2
Makalah kepemimpinan 2Makalah kepemimpinan 2
Makalah kepemimpinan 2
 
Makalah kepemimpinan 2
Makalah kepemimpinan 2Makalah kepemimpinan 2
Makalah kepemimpinan 2
 
Makalah kepemimpinan 2
Makalah kepemimpinan 2Makalah kepemimpinan 2
Makalah kepemimpinan 2
 
Makalah kepemimpinan
Makalah kepemimpinanMakalah kepemimpinan
Makalah kepemimpinan
 
Makalah tentang kepemimpinan SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah tentang kepemimpinan SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Makalah tentang kepemimpinan SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah tentang kepemimpinan SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
 
Makalah model model kepemimpinan
Makalah model model kepemimpinanMakalah model model kepemimpinan
Makalah model model kepemimpinan
 
3. kepemimpinan pendidikan
3. kepemimpinan pendidikan3. kepemimpinan pendidikan
3. kepemimpinan pendidikan
 
Etika kepemimpinan yang bisa melayani publik dalam administrasi negara
Etika kepemimpinan yang bisa melayani publik dalam administrasi negaraEtika kepemimpinan yang bisa melayani publik dalam administrasi negara
Etika kepemimpinan yang bisa melayani publik dalam administrasi negara
 
Kepemimpina nmakalah wors
Kepemimpina nmakalah worsKepemimpina nmakalah wors
Kepemimpina nmakalah wors
 
Bab ii kepemimpinan
Bab ii kepemimpinanBab ii kepemimpinan
Bab ii kepemimpinan
 
Kepemimpinan dalam organisasi
Kepemimpinan dalam organisasiKepemimpinan dalam organisasi
Kepemimpinan dalam organisasi
 
Administrasi Pendidikan.pdf
Administrasi Pendidikan.pdfAdministrasi Pendidikan.pdf
Administrasi Pendidikan.pdf
 
Administrasi Pendidikan.docx
Administrasi Pendidikan.docxAdministrasi Pendidikan.docx
Administrasi Pendidikan.docx
 
Makalah anna
Makalah annaMakalah anna
Makalah anna
 
Kepemimpinan dalam Pelatihan
Kepemimpinan dalam PelatihanKepemimpinan dalam Pelatihan
Kepemimpinan dalam Pelatihan
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Makalah kepemimpinan

  • 1. ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepemimpinan merupakan topik menarik yang sering dibicarakan oleh kalangan orang banyak, baik dalam organisasi yang kecil maupun dalam organisasi yang besar. Setiap satuan organisasi, baik formal maupun informal selalu ada pemimpin yang memimpinnya. Kepemimpinan pada hakikatnya merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk membina, membimbing, mengarahkan dan mengerakkan orang lain agar dapat bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, pemimpin perlu melakukan serangkaian kegiatan diantaranya adalah mengarahkan orang-orang yang terlibat dalam organisasi yang dipimpinnya. Dengan kata lain tercapai atau tidak tujuan suatu organisasi sangat tergantung pada pimpinannya. Dewasa ini banyak terdapat kegiatan, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah ataupun oleh swasta yang berkaitan dengankepemimpinan, misalnya simpasium, seminar dan pelatihan-pelatihan yang bertujuan untuk membahas bagaimana kepemimpinan itu. Berdasarkan pandangan tersebut, maka dalam makalah ini yang menjadi masalah adalah apa senbenarnya kepemimpinan itu dan bagaimana pula kepemimpinan pendidikan itu. B. Rumusan Masalah Berkaitan dengan masalah apa sebenarnya kepemimpnan itu dan bagaimana kepemimpinan pendidikan itu, maka yang menjadi pembahasan adalah hal-hal yang berkaitan dengan : a. Pengertian kepemimpinan b. Tipe-tipe Kepemimpinan c. Ciri-ciri Kepemimpinan d. Tugas Kepemimpinan Pendidikan C. Tujuan Penulisan Tujuan utama penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas individual dari mata kuliah Penulisan Karya Ilmiah, selain itu juga bertujuan untuk membahas tentang masalah kepemimpinan dalam pendidikan.
  • 2. ii BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Kepemimpinan Kepemimpinan dapat dijelaskan atau diuraikan dalam berbagai macam, hal ini tergantung dari sudut mana kita melihat atau menangkap makna-makna dari kepemimpinan itu sendiri. Wasty Soemanto menjelaskan “pemimpin adalah orang yang membuat rencana, berpikir dan mengambil tanggung jawab untuk kelompok serta memberikan arahan kepada orang lain.” 1 Sementara Abu Ahmadi. menyebutkan bahwa “kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai suatu proses pengarah dan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari kelompok anggota yang saling berhubungan tugasnya.“ 2 Berdasarkan definisi tersebut, ada tiga implikasi penting mengenai kepemimpinan : 1. Kepemimpinan menyangkut orang lain dalam arti ada bawahan atau pengikut. 2. Kepemimpinan itu menyangkut suatu pembagian kekuasaan yang tidak seimbang diantara pada pemimpin dan anggota kelompok. 3. Pemimpin dapat juga mempergunakan pengaruh dalam arti mempengaruhi bagaiman bawahan melaksanakan perintahnya. B. Tipe-Tipe Kepemimpinan Berdasarkan konsep, sifat, sikap dan cara-cara pemimpin melaksanakan dan mengembangkan kegiatan memimpin dalam lingkungan kerja yang dipimpinnya, maka tipe/ gaya kepemimpinan dapat diklarifikasikan kedalam tiga tipe pokok kepemimpinan, yaitu otokratik, laissez faire dan demokratik. Ketiga tipe tersebut sebagaimana telah dikemukakan oleh para ahli seperti Hadari Nawawi menyebutkan “ada tiga tipe kepemimpinan yaitu otokratif, laissez faire dan demikratik.” Sementara itu Susilo Martoyo menyebutkan ada 6 tipe kepemimpinan, yaitu Tipe pribadi, didasarkan pada kontak pribadi secara langsung dengan bawahannya Yaitu : 1. Tipe non pribadi, kurang adadnya kontak pribadi dengan bawahannya, karena diantara mereka ada sarana atau media tertentu seperti rencana-rencana, intruksi-intruksi, sumpah- sumpah, sehingga hubungan tersebut bersifat tidak langsung. 2. Tipe otoriter kepemimpinan merupakan hak pribadi dan berpendapat bahwa ia dapat menentukan apa saja dalam organisasi. . 3. Tipe demokratis, menitik beratkan kepada partisipasi kelompok dengan memanfaatkan pandangan-pandangan atau pendapat-pendapat kelompok 4. Tipe paternalistis, cenderung terlalu “kebapakan“sehingga sangat memikirkan keinginan dan kesejahteraan anak buahnya, terlalu melindungi dan membimbing. 5. Tipe indegenous, timbul dalam organisasi-organisasi kemasyarakatan yang bersifat informal, seperti perkumpulan-perkumpulan sepak bola, sekolah dan sebagainya, dimana
  • 3. ii interaksi antara orang seorang dalam organisasi tersebut ditentukan oleh sifat dan pembawaan pemimpin. 6. Tipe demokratis, menitik beratkan kepada partisipasi kelompok dengan memanfaatkan pandangan-pandangan atau pendapat-pendapat kelompok.4 C. Ciri-ciri Kepemimpinan Keberhasilan suatu organisasi lebih banyak ditentukan oleh prilaku dari seseorang pemimpin, sehingga kita harus tau kemampuan apa yang sebenarnya harus dimiliki oleh seseorang pemimpin. Hadari Nawawi menyebutkan ada beberapa persyaratan umum yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin yaitu: 1. memiliki kecerdasan atau intelegensi yang cukup baik. 2. Percaya pada diri sendiri 3. Cakap bergaul dan ramah tamah. 4. Kreatif, penuh inisiatif, dan memiliki hasrat, kemauan untuk maju dan berkembang menjadi lebih baik. 5. Organisatoris yang berpengaruh dan berwibawa. 6. Memiliki keahlian atau keterampilan dalam bidangnya. 7. Suka menolong, memberi petunjuk dan dapat menghukum secara konsekwen dan bijaksana. 8. Memiliki keseimbangan / kestabilan emosional dan bersifat sabar. 9. Memiliki semangat pengabdian dan kesetiaan yang tinggi. 10. Berani mengambil keputusan dan tanggung jawab. 11. Jujur, rendah hati, sederhana, dan dapat dipercaya. 12. Bijaksana dan berlaku adil. 13. Disiplin. 14. Berpengetahuan dan berpandangan luas. 15. Sehat jasmani dan rohani. Persyaratan-persyaratan untuk kepemimpinan adalah sama, baik pimpinan organisasi maupun swasta, baik yang dibentuk maupun yang lahir secara keturunan termasuk juga persyaratan pemimpin dalam pendidikan, seperti kepala sekolah. Kalau kita memperhatikan persyaratan- persyaratan untuk menjadi seorang pemimpin, rasanya cukup sulit untuk mendapatkan seorang pemimpin yang mempunyai kriteria tersebut. Namun demikian kita harus berusaha kearah itu agar pemimpin masa depan dapat memimpin dengan sebaik-baiknya. D. Tugas Kepemimpinan Pendidikan Kepemimpinan pada hakekatnya merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang itu membina, membimbing, mengarahkan dan menggerakkan orang lain agar dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Untuk mencapai tujuan, maka seseorang
  • 4. ii pemimpin harus dapat bekerja dengan baik, sehingga ia harus tau secara mendalam tentang tugas-tugas yang harus dilaksanakan. Secara umum tugas seorang pemimpin hampir sama pada setiap unit satuan organisasi, termasuk juga dalam kepemimpinan pendidikan, berikut ini ada lima tugas pokok yang harus dilakukan oleh kepemimpinan pendidikan sebagaimana dijelaskan oleh Wasty Soemanto sebagai berikut: 1. Membantu masyarakat sekolah serta merumuskan tujuan-tujuan pendidikan 2. Memperlancar proses belajar dengan mengembangkan pegajaran yang lebih efektif. 3. Membentuk / membangun suatu unit organisasi yang produktif. 4. Menciptakan iklim, dimana kepemimpinan pendidikan dapat tumbuh dan berkembang. 5. Memberikan sumber-sumber yang memadai untuk pengajaran yang efektif. Disamping itu seorang pemimpin harus mengetahui secara menyeluruh tentang organisasi yang dipimpinnya. Sebagai contoh disekolah kepala sekolah harus mampu menumbuhkan efektifitas kepemimpinan yang efektif dan efisien mengetahui tentang kondisi dan situasi sekolah yang di pimpinnya, demikian juga kepala sekolah harus mengerjakan semua tugas yang ada disekolah serta mampu mengembangkan diri sehingga timbul semangat kerja yang diharapkan. Seorang pemimpin pendidikan harus memahami langkah-langkah kepemimpinan yang dirumuskan oleh departemen pendidikan seperti : 1. Tahu tugas pokoknya sendiri 2. Tahu jumlah pembantunya 3. Tahu nama-nama pembantunya. 4. Tahu tugas masing-masing pembantunya 5. Memperhatikan kehadiran tugas pembantunya. 6. Memperhatikan peralatan pembantunya 7. Menilai pembantunya. 8. Mengambil tindakan-tindakan 9. Memperhatikan karir pembantunya 10. Memperhatikan kesejahteraan pembantunya 11. Menciptakan suasana kekeluargaan 12. Memberikan laporan-laporan kepada atasannya . Tugas-tugas tersebut diatas merupakan kewajiban yang sangat penting untuk menumbuhkan keefektifan kepemimpinan pendidikan yang efektif dan efisien.
  • 5. ii BAB III METODE PENELITIAN A. Pandangan Kepemimpinan Seorang yang belajar seumur hidup Tidak hanya melalui pendidikan formal, tetapi juga diluar sekolah. Contohnya, belajar melalui membaca, menulis, observasi, dan mendengar. Mempunyai pengalaman yang baik maupun yang buruk sebagai sumber belajar. Berorientasi pada pelayanan Seorang pemimpin tidak dilayani tetapi melayani, sebab prinsip pemimpin dengan prinsip melayani berdasarkan karir sebagai tujuan utama. Dalam memberi pelayanan, pemimpin seharusnya lebih berprinsip pada pelayanan yang baik. Membawa energi yang positif Setiap orang mempunyai energi dan semangat. Menggunakan energi yang positif didasarkan pada keikhlasan dan keinginan mendukung kesuksesan orang lain. Untuk itu dibutuhkan energi positif untuk membangun hubungan baik. Seorang pemimpin harus dapat dan mau bekerja untuk jangka waktu yang lama dan kondisi tidak ditentukan. Oleh karena itu, seorang pemimpin harus dapat menunjukkan energi yang positif, seperti ; Percaya pada orang lain Seorang pemimpin mempercayai orang lain termasuk staf bawahannya, sehingga mereka mempunyai motivasi dan mempertahankan pekerjaan yang baik. Oleh karena itu, kepercayaan harus diikuti dengan kepedulian. Keseimbangan dalam kehidupan Seorang pemimpin harus dapat menyeimbangkan tugasnya. Berorientasi kepada prinsip kemanusiaan dan keseimbangan diri antara kerja dan olah raga, istirahat dan rekreasi. Keseimbangan juga berarti seimbang antara kehidupan dunia dan akherat. Melihat kehidupan sebagai tantangan Kata „tantangan‟ sering di interpretasikan negatif. Dalam hal ini tantangan berarti kemampuan untuk menikmati hidup dan segala konsekuensinya. Sebab kehidupan adalah suatu tantangan yang dibutuhkan, mempunyai rasa aman yang datang dari dalam diri sendiri. Rasa aman tergantung pada inisiatif, ketrampilan, kreatifitas, kemauan, keberanian, dinamisasi dan kebebasan.
  • 6. ii Sinergi Orang yang berprinsip senantiasa hidup dalam sinergi dan satu katalis perubahan. Mereka selalu mengatasi kelemahannya sendiri dan lainnya. Sinergi adalah kerja kelompok dan memberi keuntungan kedua belah pihak. Menurut The New Brolier Webster International Dictionary, Sinergi adalah satu kerja kelompok, yang mana memberi hasil lebih efektif dari pada bekerja secara perorangan. Seorang pemimpin harus dapat bersinergis dengan setiap orang atasan, staf, teman sekerja. Latihan mengembangkan diri sendiri Seorang pemimpin harus dapat memperbaharui diri sendiri untuk mencapai keberhasilan yang tinggi. Jadi dia tidak hanya berorientasi pada proses. Proses daalam mengembangkan diri terdiri dari beberapa komponen yang berhubungan dengan: Pemahaman materi; Memperluas materi melalui belajar dan pengalaman Mengajar materi kepada orang lain; Mengaplikasikan prinsip-prinsip; Memonitoring hasil; Merefleksikan kepada hasil; Menambahkan pengetahuan baru yang diperlukan materi; Pemahaman baru; dan Kembali menjadi diri sendiri lagi. Mencapai kepemimpinan yang berprinsip tidaklah mudah, karena beberapa kendala dalam bentuk kebiasaan buruk, misalnya: 1. Kemauan dan keinginan sepihak; 2. Kebanggaan dan penolakan; dan 3. Ambisi pribadi. Untuk mengatasi hal tersebut, memerlukan latihan dan pengalaman yang terus-menerus. Latihan dan pengalaman sangat penting untuk mendapatkan perspektif baru yang dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan. Hukum alam tidak dapat dihindari dalam proses pengembangan pribadi. Perkembangan intelektual seseorang seringkali lebih cepat dibanding perkembangan emosinya. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk mencapai keseimbangan diantara keduanya, sehingga akan menjadi faktor pengendali dalam kemampuan intelektual. Pelatihan emosional dimulai dari belajar mendengar. Mendengarkan berarti sabar, membuka diri, dan berkeinginan memahami orang lain. Latihan ini tidak dapat dipaksakan. Langkah melatih pendengaran adalah bertanya, memberi alasan, memberi penghargaan, mengancam dan mendorong. Dalam proses
  • 7. ii melatih tersebut, seseorang memerlukan pengontrolan diri, diikuti dengan memenuhi keinginan orang. Mengembangkan kekuatan pribadi akan lebih menguntungkan dari pada bergantung pada kekuatan dari luar. Kekuatan dan kewenangan bertujuan untuk melegitimasi kepemimpinan dan seharusnya tidak untuk menciptakan ketakutan. Peningkatan diri dalam pengetahuan, ketrampilan dan sikap sangat dibutuhkan untuk menciptakan seorang pemimpin yang berpinsip karena seorang pemimpin seharusnya tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga emosional (IQ, EQ dan SQ). B. Hal Mendasar Yang Perlu Untuk Kepemimpinan Manajemen dilaksanakan dalam suatu organisasi atau institusi tertentu yang pada tahap awal implementasinya organisasi itu digerakkan oleh kepemimpinan yang sangat peduli pada mutu dan bertekad kuat untuk membuat organisasinya itu selalu dan terus menerus meningkatkan mutu kiner-janya, apakah itu dalam bentuk produk atau jasa. Kepemimpinan untuk MMT itu memerlukan modal dasar dalam bentuk penguasaan tujuh mendasar yang menyangkut kehidupan organisasinya.
  • 8. ii BAB IV PEMBAHASAN A. Hakekat Kepemimpinan Dalam kehidupan sehari – hari, baik di lingkungan keluarga, organisasi, perusahaan sampai dengan pemerintahan sering kita dengar sebutan pemimpin, kepemimpinan serta kekuasaan. Ketiga kata tersebut memang memiliki hubungan yang berkaitan satu dengan lainnya. Beberapa ahli berpandapat tentang Pemimpin, beberapa diantaranya : · Menurut Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan, Pemimpin adalah seseorang dengan wewenang kepemimpinannya mengarahkan bawahannya untuk mengerjakan sebagian dari pekerjaannya dalam mencapai tujuan. · Menurut Robert Tanembaum, Pemimpin adalah mereka yang menggunakan wewenang formal untuk mengorganisasikan, mengarahkan, mengontrol para bawahan yang bertanggung jawab, supaya semua bagian pekerjaan dikoordinasi demi mencapai tujuan perusahaan. · Menurut Prof. Maccoby, Pemimpin pertama-tama harus seorang yang mampu menumbuhkan dan mengembangkan segala yang terbaik dalam diri para bawahannya. Pemimpin yang baik untuk masa kini adalah orang yang religius, dalam artian menerima kepercayaan etnis dan moral dari berbagai agama secara kumulatif, kendatipun ia sendiri mungkin menolak ketentuan gaib dan ide ketuhanan yang berlainan. · Menurut Lao Tzu, Pemimpin yang baik adalah seorang yang membantu mengembangkan orang lain, sehingga akhirnya mereka tidak lagi memerlukan pemimpinnya itu. · Menurut Davis and Filley, Pemimpin adalah seseorang yang menduduki suatu posisi manajemen atau seseorang yang melakukan suatu pekerjaan memimpin. Beberapa peran/fungsi kepemimpinan adalah sebagai berikut: 1. Fungsi Perencanaan Seorang pemimpin perlu membuat perencanaan yang menyeluruh bagi organisasi dan bagi diri sendiri selaku penanggung jawab tercapainya tujuan organisasi. Manfaat – manfaat tersebut antara lain: a. Perencanaan merupakan hasil pemikiran dan analisa situasi dalam pekerjaanuntuk memutuskan apa yang akan dilakukan b. Perencanaan berarti pemikiran jauh ke depan disertai keputusan – keputusan yang berdasarkan atas fakta – fakta yang diketahui c. Perencanaan berarti proyeksi atau penempatan diri ke situasi pekerjaan yang akan dilakukan dan tujuan atau target yang akan dicapai.
  • 9. ii Perencanaan meliputi dua hal, yaitu: a. Perencanaan tidak tertulis yang akan digunakan dalam jangka pendek, pada keadaan darurat, dan kegiatan yang bersifat terus menerus. b. Perencanaan tertulis yang akan digunakan untuk menentukan kegiatan – kegiatan yang akan dilakukan atas dasar jangka panjang dan penentukan prosedur – prosedur yang diperlukan. Setiap rencana yang baik akan berisi: a. Maksud dan tujuan yang tetap dan dapat dipahami b.Penggunaan sumber – sumber enam M secara tepat c. Cara dan prosedur untuk mencapai tujuan tersebut 2. Fungsi memandang ke depan Seorang pemimpin yang senantiasa memandang ke depan berarti akan mampu mendorong apa yang akan terjadi serta selalu waspada terhadap kemungkinan. Hal ini memberikan jaminan bahwa jalannya proses pekerjaan ke arah yang dituju akan dapat berlangusng terus menerus tanpa mengalami hambatan dan penyimpangan yang merugikan. Oleh sebab seorang pemimpin harus peka terhadap perkembangan situasi baik di dalam maupun diluar organisasi sehingga mampu mendeteksi hambatan-hambatan yang muncul, baik yang kecil maupun yang besar. 3. Fungsi pengembangan loyalitas Pengembangan kesetiaan ini tidak saja diantara pengikut, tetapi juga unutk para pemimpin tingkat rendah dan menengah dalam organisai. Untuk mencapai kesetiaan ini, seseorang pemimpin sendiri harus memberi teladan baik dalam pemikiran, kata-kata, maupun tingkah laku sehari – hari yang menunjukkan kepada anak buahnya pemimpin sendiri tidak pernah mengingkari dan menyeleweng dari loyalitas segala sesuatu tidak akan dapat berjalan sebagaimana mestinya. 4. Fungsi Pengawasan Fungsi pengawasan merupakan fungsi pemimpin untuk senantiasa meneliti kemampuan pelaksanaan rencana. Dengan adanya pengawasan maka hambatan – hambatan dapat segera diketemukan, untuk dipecahkan sehingga semua kegiatan kembali berlangsung menurut rel yang elah ditetapkan dalam rencana . 5. Fungsi mengambil keputusan Pengambilan keputusan merupakan fungsi kepemimpinan yang tidak mudah dilakukan. Oleh sebab itu banyak pemimpin yang menunda untuk melakukan pengambilan keputusan. Bahkan
  • 10. ii ada pemimpin yang kurang berani mengambil keputusan. Metode pengambilan keputusan dapat dilakukan secara individu, kelompok tim atau panitia, dewan, komisi, referendum, mengajukan usul tertulis dan lain sebagainya. 6. Fungsi memberi motivasi Seorang pemipin perlu selalu bersikap penuh perhatian terhadap anak buahnya. Pemimpin harus dapat memberi semangat, membesarkan hati, mempengaruhi anak buahnya agar rajinbekerja dan menunjukkan prestasi yang baik terhadap organisasi yang dipimpinnya. Pemberian anugerah yang berupa ganjaran, hadiah, piujian atau ucapan terima kasih sangat diperlukan oleh anak buah sebab mereka merasa bahwa hasil jerih payahnya diperhatikan dan dihargai oleh pemimpinnya. Di lain pihak, seorang pemimpin harus berani dan mampu mengambil tindakan terhadap anak buahnya yang menyeleweng, yang malas dan yang telah berbuat salah sehingga merugikan organisasi, dengan jalan memberi celaan, teguran, dan hukuman yang setimpal dengan kesalahannya. Untuk melaksanakan fungsi fungsi ini sebaik- baiknya, seorang pemimpin perlu menyelenggarakan daftar kecakapan dan kelakuan baik bagi semua pegawai sehingga tercatat semua hadiah maupun hukuman yang telah diberikan kepada mereka. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar kepemimpinan dapat berperan dengan baik, antara lain: 1. Yang menjadi dasar utama dalam efektivitas kepemimpinan bukan pengangkatan atau penunjukannya, melainkan penerimaan orang lain terhadap kepemimpinan yang bersangkutan 2. Efektivitas kepemimpinan tercermin dari kemampuannya untuk tumbuh dan berkembang 3. Efektivitas kepemimpinan menuntut kemahiran untuk “membaca” situasi 4. Perilaku seseorang tidak terbentuk begitu saja, melainkan melalui pertumbuhan dan perkembangan 5. Kehidupan organisasi yang dinamis dan serasi dapat tercipta bila setiap anggota mau menyesuaikan cara berfikir dan bertindaknya untuk mencapai tujuan organisasi. B. Hakekat Pengambilan Keputusan Pengambilan keputusan adalah tindakan pemilihan alternatif. Hal ini berkaian dengan fungsi manajemen.. Misalnya, saat manajer merencanakan, mengelola, mengontrol, mereka membuat keputusan. Akan tetapi, ahli teori klasik tidak menjelaskan pengambilan keputusan tersebut secara umum. Pelopor teori manajemen seperti Fayol dan Urwick membahas pengambilan keputusan mengenai pengaruhnya pada delegasi dan otoritas, sementara bapak manajemen-Frederick W. Taylor- hanya menyinggung metode ilmiah sebagai pendekatan untuk pengambilan keputusan. Seperti kebanyakan aspek teori organisasi modern, analisis
  • 11. ii awal pengambilan keputusan dapat ditelusuri pada Chester Barnard. Dalam The Functions of the Exec Barnard memberikan analisis komprehensif mengenai pengambilan keputusan menyatakan "Proses keputusan ... merupakan teknik untuk mempersempit pilihan." Kebanyakan pembahasan proses pengambilan keputusan terbagi dalam beberapa langkah. Hal ini dapat ditelusuri dari ide yang dikembangkan Herbert A. Simon, ahli teori kepufusan dan organisasi yang memenangkan hadiah Nobel, yang mengonseptualisasikan tiga tahap utama dalam proses pengambilan keputusan: 1.Aktivitas inteligensi. Berasal dari pengertian militer "intelligence," Simon mendeskripsikan tahap awal ini sebagai penelusuran kondisi lingkungan yang memerlukan pengambilan keputusan. 2.Aktivitas desain. Selama tahap kedua, mungkin terjadi tindakan penemuan, pengembangan, dan analisis masalah. 3. Aktivitas memilih. Tahap ketiga dan terakhir ini merupakan pilihan sebenarnya-memilih tindakan tertentu dari yang tersedia Berhubungan dengan tahap-tahap tersebut, tetapi lebih empiris (yaitu, menelusuri keputusan sebenarnya dalam organisasi), adalah langkah pengambilan keputusan menurut Mintzberg dan koleganya: 1. Tahap identifikasi, di mana pengenalan masalah atau kesempatan muncul dan diagnosis dibuat. Diketahui bahwa masalah yang berat mendapatkan diagnosis yang ekstensif dan sistematis, tetapi masalah yang sederhana tidak. 2. Tahap pengembangan, di mana terdapat pencarian prosedur atau solusi standar yang ada untuk mendesain solusi yang baru. Diketahui bahwa proses desain merupakan proses pencarian dan percobaan di mana pembuat keputusan hanya mempunyai ide solusi ideal yang tidak jelas. 3. Tahap seleksi, di mana pilihan solusi dibuat. Ada tiga cara pembentukan seleksi: dengan penilainn pembuat keputusan, berdasarkan pengalaman atau intuisi, bukan analisis logis; dengan analisis alternatif yang logis dan sistematis; dan dengan tawar-menawar saat seleksi melibatkan kelompok pembuat keputusan dan semua manuver politik yang ada. Sekali keputusan diterima secara formal, otorisasi pun kemudian dibuat. Gambar 1. Tahap Pengambilan Keputusan dalam Organisasi Menurut Mintzberg
  • 12. ii Gambar 1 merangkum tahap pengambilan keputusan berdasarkan penelitian Mintzberg. Baik terekspresi dalam tahap Simon maupun Mintzberg, terdapat langkah awal yang dapat diidentifikasi yang menghasilkan aktivitas pemilihan dalam pengambilan keputusan. Perlu dicatat bahwa pengambilan keputusan merupakan proses dinamis, terdapat banyak celah berupa umpan balik dalam setiap tahap. "Celah umpan balik dapat disebabkan oleh masalah waktu, politik, ketidaksetujuan antarmanajer, ketidakmampuan untuk mengidentifikasi alternatif yang tepat atau mengimplementasikan solusi, pergantian manajer, atau munculnya alternatif baru secara tiba-tiba. Yang penting adalah pengambilan keputusan merupakan proses dinamis. Proses dinamis ini mempunyai implikasi perilaku dan strategis pada organisasi. Penelitian empiris terbaru mengindikasikan bahwa proses keputusan yang mencakup pembuatan pilihan strategis menghasilkan keputusan yang baik dalam organisasi tetapi masih terdapat banyak masalah, yakni manajer mengambil keputusan yang salah. Kembali ke peranan dominan yang dimainkan teknologi informasi dalam analisis dan praktik pengambilan keputusan yang efektif, relevansi studi dan aplikasi perilaku organisasi ini adalah apa yang disebut perilaku pengambilan keputusan. C. Peran Kepemimpinan Dalam Pengambilan Keputusan Kepemimpinan seseorang dalam sebuah organisasi sangat besar perannya dalam setiap pengambilan keputusan, sehingga membuat keputusan dan mengambil tanggung jawab terhadap hasilnya adalah salah satu tugas pemimpin. Sehingga jika seorang pemimpin tidak mampu membuat keputusan, seharusnya dia tidak dapat menjadi pemimpin. Dilain hal, pengambilan keputusan dalam tinjauan perilaku mencerminkan karakter bagi seorang pemimpin. Oleh sebab itu, untuk mengetahui baik tidaknya keputusan yang diambil bukan hanya dinilai dari konsekuensi yang ditimbulkannya. Melainkan melalui berbagai pertimbangan dalam prosesnya. Kegiatan pengambilan keputusan merupakan salah satu bentuk kepemimpinan, sehingga: 1. Teori keputusan meupakan metodologi untuk menstrukturkan dan menganalisis situasi yang tidak pasti atau berisiko, dalam konteks ini keputusan lebih bersifat perspektif daripada deskriptif 2. Pengambilan keputusan adalah proses mental dimana seorang manajer memperoleh dan menggunakan data dengan menanyakan hal lainnya, menggeser jawaban untuk menemukan informasi yang relevan dan menganalisis data; manajer, secara individual dan dalam tim, mengatur dan mengawasi informasi terutama informasi bisnisnya 3. Pengambilan keputusan adalah proses memlih di antara alternatif-alternatif tindakan untuk mengatasi masalah.
  • 13. ii Dalam pelaksanaannya, pengambilan keputusan dapat dilihat dari beberapa aspek, yaitu: proses dan gaya pengambilan keputusan. 1. Proses pengambilan keputusan Prosesnya dilakukan melalui beberapa tahapan seperti: a. Identifikasi masalah b. Mendefinisikan masalah c. Memformulasikan dan mengembangkan alternative d. Implementasi keputusan e. Evaluasi keputusan 2. Gaya pengambilan keputusan Selain proses pengambilan keputusan, terdapat juga gaya pengambilan keputusan. Gaya adalah lear habit atau kebiasaan yang dipelajari. Gaya pengambilan keputusan merupakan kuadran yang dibatasi oleh dimensi: 1. Cara berpikir, terdiri dari: a. Logis dan rasional; mengolah informasi secara serial b. Intuitif dan kreatif; memahami sesuatu secara keseluruhan. 2. Toleransi terhadap ambiguitas a. Kebutuhan yang tinggi untuk menstruktur informasi dengan cara meminimalkan ambiguitas b. Kebutuhan yang rendah untuk menstruktur informasi, sehingga dapat memproses banyak pemikiran pada saat yang sama. Kombinasi dari kedua dimensi diatas menghasilkan gaya pengambilan keputusan seperti: 1. Direktif = toleransi ambiguitas rendah dan mencari rasionalitas. Efisien, mengambil keputusan secara cepat dan berorientasi jangka pendek 2. Analitik = toleransi ambiguitas tinggi dan mencari rasionalitas. Pengambil keputusan yang cermat, mampu menyesuaikan diri dengan situasi baru 3. Konseptual = toleransi ambiguitas tinggi dan intuitif. Berorientasi jangka panjang, seringkali menekan solusi kreatif atas masalah 4. Behavioral = toleransi ambiguitas rendah dan intuitif. Mencoba menghindari konflik dan mengupayakan penerimaan. Berdasarkan uraian di atas, maka berikut adalah upaya-upaya yang perlu ditempuh seperti: 1. Cerna masalah Sejalan dengan peran kepemimpinan, maka terdapat perbedaan antara permasalahan tentang tujuan dan metode. Dalam kondisi seperti ini peran pemimpin adalah mengambil inisiatif dalam hubungannya dengan tujuan dan arah daripada metode dan cara.
  • 14. ii 2. Identifikasi alternativ Kemampuan untuk memperoleh alternativ yang relevan sebanyak-banyaknya. 3. Tentukan proritas Memilih diantara banyak alternativ adalah esensi dari kegiatan pengambilan keputusan. 4. Ambil langkah Upaya pengambilan keputusan tidak berhenti pada tataran pilihan, melainkan berlanjut pada langkah implementasi dan evaluasi guna memberikan umpan balik. Pengambilan keputusan merupakan fungsi kepemimpinan yang tidak mudah dilakukan. Oleh sebab itu banyak pemimpin yang menunda untuk melakukan pengambilan keputusan. Bahkan ada pemimpin yang kurang berani mengambil keputusan. Metode pengambilan keputusan dapat dilakukan secara individu, kelompok tim atau panitia, dewan, komisi, referendum, mengajukan usul tertulis dan lain sebagainya. Dalam setiap pengambilan keputusan selalu diperlukan kombinasi yang sebaik-baiknya dari : a. Perasaan, firasat atau intuisi b.Pengumpulan, pengolahan, penilaian dan interpretasi fakta-fakta secara rasional – sistematis. c. Pengalaman baik yang langusng maupun tidak langsung. d. Wewenang formal yang dimiliki oleh pengambil keputusan. Dalam pengambilan keputusan seorang pemimpin dapat menggunakan metode – metode sebagai berikut: a. Keputusan–keputusan yang sifatnya sederhana individual artinya secara sendirian. b. Keputusan–keputusan yang sifatnya seragam dan diberikan secara terus menerus dapat diserahkan kepada orang – orang yang terlatih khusus untuk itu atau dilakukan dengan menggunakan komputer. c. Keputusan–keputusan yang bersifat rumit dan kompleks dalam arti menjadi tanggung jawab masyarkat lebih baik diambil secara kelompok atau majelis. Keputusan-keputusan yang bersifat rumit dan kompleks sebab masalahnya menyangkut perhitungan–perhitungan secara teknis agae diambil dengan bantuan seorang ahli dalam bidang yang akan diambil keputusannya.
  • 15. ii BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Pada bagian akhir dari makalah ini penulis dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut : 1. Kepemimpinan pada hakikatnya merupakan suatu proses yang mempengaruhi aktivitas seseorang atau kelompok untuk mencapai tujuan yang diharapkan. 2. Secara umum tipe kepemimpinan ada tiga, yaitu : Otokratis, Leasses faire dan demokratis. 3. Seseorang yang menjadi pemimpin biasanya harus memiliki beberapa syarat, seperti memiliki intelegensi yang tinggi, percaya diri, cakap, disiplin, dan lain-lain. 4. Tugas pokok kepemimpinan pendidikan yang penting adalah bagaiman tujuan-tujuan dalam pendidikan yang telah ditetapkan harus tercapai. B. Saran-saran 1. Para calon pemimpin hendaknya harus tahu persis apa itu sebenarnya kepemimpinan, sehingga mungkin pada saat menjadi pemimpin akan tau bagaimana seharusnya bersikap. 2. Para pemimpin hendaknya benar-benar melaksanakan tugas dan wewenangnya, sebab keberadaan pemimpin dalam suatu organisasi yang dipimpinnya akan lebih banyak tergantung pada kebijaksanaan pemimpin.
  • 16. ii DAFTAR PUSTAKA 1. Ahmadi. H. Abu, 1990, Administrasi Pendidikan. CV. Toha Putra, Semarang 2. Donosepoetro Marsetio, 1992, Manajemen Dalam Pendidikan, Air Langga University Press, 3. Surabaya. 4. Handoko, T. Hani, 1989, Manajemen Edisi 2, BPFE, Yogyakarta. 5. Martoyo Susilo, 1989, Pengetahuan Dasar Manajemen dan Kepemimpinan, BPFE, Yogyakarta. 6. Nawawi Hadari, 1981, Administrasi Pendidikan, PT. Gunung Agung, Jakarta. 7. Purwanto M. Ngalim, 1984, Administrasi Pendidikan, Mutiara, Jakarta 8. Syamsyi Ibnu, 1988, Pokok-pokok Organisasi dan Manajemen, PT. Rineka Cipta, Jakarta. Sukiswa Iwa, 1986, Dasar-dasar Umum Manajemen Pendidikan, Transito. Bandung. Soemanto Wasty, 1982, Kepemimpinan Dalam Pendidikan, Usaha Nasional, Surabaya.
  • 17. ii MID TEST : ILMU LOGIKA ILMU KEPEMIMPINAN DISUSUN OLEH : NAMA : MUSTAMIN STAMBUK : 21208277 PRODI : ILMU PEMERINTAHAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI 2013 DAFTAR ISI
  • 18. ii KATA PENGANTAR................................................................................................ i DAFTAR ISI............................................................................................................. ii BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1 A. Latar Belakang Masalah.............................................................................. 1 B. Rumusan Masalah........................................................................................ 1 C. Tujuan Penulisan......................................................................................... 1 BAB II KAJIAN PUSTAKA....................................................................................... 2 A. Pengertian Kepemimpinan............................................................................2 B. Tipe-Tipe Kepemimpinan ............................................................................. 2 C. Ciri-Ciri Kepemimpinan................................................................................ 3 D. Tugas Kependidikan Pendidikan.................................................................. 3 BAB III METODE PENELITIAN............................................................................... 4 A. Pandangan Kepemimpinan........................................................................ 5 B. Hal-hal yang perlu untuk Kepemimpinan...................................................... 5 BAB IV PEMBAHASAN........................................................................................... 8 A. Hakekat Kepemimpinan................................................................................ 8 B. Hakekat Pengambilan Keputusan.................................................................10 C. Peran Kepemimpinan Dalam Pengambilan Keputusan............................... 12 BAB V KESIMPULAN............................................................................................. 15 A. Kesimpulan................................................................................................... 15 B. Saran.............................................................................................................16 DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................16
  • 19. ii KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas berkat dan limpahan rahmatnyalah maka saya boleh menyelesaikan sebuah karya tulis dengan tepat waktu. Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul “ ILMU KEPEMIMPINAN ” Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang tepat atau menyinggu perasaan pembaca. Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat. Raha, Juli 2013 "Penulis"