Dokumen tersebut membahas tentang pengertian kepemimpinan, teori-teori kepemimpinan seperti teori genetik, sosial, ekologik, perilaku dan situasi, kewibawaan pemimpin, situasi, dan kelompok. Juga membahas syarat-syarat kepemimpinan serta kesimpulan bahwa tidak ada tipe kepemimpinan yang paling baik, melainkan tergantung situasi, dan pemimpin harus bisa menerima kritik.
Materi Leadership II merupakan salah satu materi wajib pada Latihan Kader Muda (LAKMUD), kaderisasi formal tingkat dua, Ikatan pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU)
1. JUDUL : PENGERTIAN KEPEMIMPINAN TIPE DAN TEORI
MATA KULIAH : TEORI ORGANISASI UMUM
DOSEN : EDY NURSANTA
KELOMPOK : 3
KELAS: 2KA06
NAMA : ACHMAD ZULFIE ARDIANSYAH
10112095
ABHY WIBISANA
10112046
AMRI ROSADI
10112714
AGUNG SUBIANTO
10112378
DESRIAN PRIMA GUNA
11112897
DWIKY ANUGRAH INDRAPUTRA
12112322
EGY SANDRO
12112390
JOHANES RIO MARIO
13112954
MUHAMAD ILHAM GOZALI
14112797
REZA SAPUTRA
16112214
RYAN MOCHAMMAD IRFAN
16112751
SYAEPUL NURI
17112230
SUBIYAKTO
17112160
YOGA ANGGORO PUTRO
17112816
YUDHA KURNIA WIBOWO
17112891
2. Pengertian Kepemimpinan
Menurut Tead, Terry, Hoyt (Kartono, 2003) kepemimpinan yaitu kegiatan atau seni
mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang didasarkan pada
kemampuan orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam mencapai tujuantujuan yang diinginkan kelompok.
Menurut Young (Kartono, 2003), kepemimpinan yaitu bentuk dominasi yang
didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang
lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan
memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus.
Moejiono (2002) memandang bahwa leadership tersebut sebenarnya sebagai
akibat pengaruh satu arah, karena pemimpin mungkin memiliki kualitas-kualitas
tertentu yang membedakan dirinya dengan pengikutnya. Para ahli teori sukarela
(compliance induction theorist) cenderung memandang sebagai pemaksaan atau
pendesakan pengaruh secara tidak langsung dan sebagai sarana untuk
membentuk kelompok sesuai dengan keinginan pemimpin (Moejiono, 2002).
Kepemimpinan adalah pengaruh tambahan yang melebihi dan berada di atas
kebutuhan mekanis dalam mengarahkan organisasi secara rutin (D. Katz &
Khan, 1978, h.528).
3. Fungsi Kepemimpinan
1)
Membantu menetapkan tujuan kelompok
2)
Memelihara kelompok
3)
Memberi simbol untuk identifikasi
4)
Mewakili kelompok terhadap kelompok lain
5)
Memandu, menuntun, membimbing suatu kelompok
6)
Menggerakan orang lain yang dipimpin menuju tujuan
kelompok
4. TIPE KEPEMIMPINAN
Tipe berdasarkan ciri-ciri
• A.
• B.
• C.
• D.
• E.
• F.
• G.
• H.
• I.
• J.
• K.
• L.
• M.
• N.
• O.
• P.
PENGETAHUAN YANG LUAS
KEMAMPUAN TUMBUH DAN BERKEMBANG
SIFAT DAN INKUISITIF (RASA INGIN TAHU)
KEMAMPUAN ANALITIK
DAYA INGAT YANG KUAT
KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI SECARA EFEKTIF
OBJEKTIF
RASA TEPAT WAKTU
KETELADANAN
KESEDIAAN MENJADI PENDENGAR YANG BAIK
ADABTASI
FLEKSIBILITAS
KETEGASAN
KEBERANIAN
ORIENTASI MASA DEPAN
SIKAP YANG ANTISIPASI
5. TEORI KEPEMIMPINAN
Teori Genetik
Penganut teori ini berpendapat bahwa, “pemimpin itu
dilahirkan dan bukan dibentuk” [Leaders are born and not
made]. Pandangan terori ini bahwa, seseorang akan
menjadi pemimpin karena “keturunan” atau ia telah
dilahirkan dengan “membawa bakat” kepemimpinan. Teori
keturunan ini, dapat saja terjadi, karena seseorang
dilahirkan telah “memiliki potensi” termasuk “memiliki
potensi atau bakat” untuk memimpin dan inilah yang
disebut dengan faktor “dasar”. Dalam realitas, teori
keturunan ini biasanya dapat terjadi di kalangan
bangsawan atau keturunan raja-raja, karena orang tuanya
menjadi raja maka seorang anak yang lahir dalam
keturunan tersebut akan diangkan menjadi raja.
6. TEORI SOSIAL
Penganut teori ini berpendapat bahwa, seseorang yang
menjadi pemimpin dibentuk dan bukan dilahirkan (Leaders
are made and not born). Penganut teori berkeyakinan
bahwa semua orang itu sama dan mempunyai potensi
untuk menjadi pemimpin. Tiap orang mempunyai potensi
atau bakat untuk menjadi pemimpin, hanya saja faktor
lingkungan atau faktor pendukung yang mengakibatkan
potensi tersebut teraktualkan atau tersalurkan dengan baik
dan inilah yang disebut dengan faktor “ajar” atau “latihan”.
Pandangan penganut teori ini bahwa, setiap orang dapat
dididik, diajar, dan dilatih untuk menjadi pemimpin.
Intinya, bahwa setiap orang memiliki potensi untuk
menjadi pemimpin, meskipun dia bukan merupakan atau
berasal dari keturunan dari seorang pemimpin atau
seorang raja, asalkan dapat dididik, diajar dan dilatih untuk
menjadi pemimpin.
7. TEORI EKOLOGIK
Penganut teori ini berpendapat bahwa, seseorang
akan menjadi pemimpin yang baik “manakala
dilahirkan” telah memiliki bakat kepemimpinan.
Kemudian bakat tersebut dikembangkan melalui
pendidikan, latihan, dan pengalaman-pengalaman
yang memungkinkan untuk mengembangkan lebih
lanjut bakat-bakat yang telah dimiliki.
Jadi, inti dari teori ini yaitu seseorang yang akan
menjadi pemimpin merupakan perpaduan antara
faktor keturunan, bakat, dan lingkungan yaitu faktor
pendidikan, latihan dan pengalaman-pengalaman
yang memungkinkan bakat tersebut dapat
teraktualisasi dengan baik.
8. TEORI KEPEMIMPINAN PERILAKU DAN SITUASI
Berdasarkan penelitian, perilaku seorang pemimpin yang mendasarkan
teori ini memiliki kecenderungan kearah 2 hal, yaitu:
Pertama yang disebut dengan Konsiderasi yaitu kecendrungan
seorang pemimpin yang menggambarkan hubungan akrab dengan
bawahan. Contoh gejala yang ada dalam hal ini seperti : membela
bawahan, memberi masukan kepada bawahan dan bersedia
berkonsultasi dengan bawahan.
Kedua disebut Struktur Inisiasi yaitu Kecendrungan seorang
pemimpin yang memberikan batasan kepada bawahan. Contoh yang
dapat dilihat , bawahan mendapat instruksi dalam pelaksanaan
tugas, kapan, bagaimana pekerjaan dilakukan, dan hasil yang akan
dicapai.
Jadi, berdasarkan teori ini, seorang pemimpin yang baik adalah
bagaimana seorang pemimpin yang memiliki perhatian yang tinggi
kepada bawahan dan terhadap hasil yang tinggi pula.
9. TEORI KEWIBAWAAN PEMIMPIN
Kewibawaan merupakan faktor penting dalam
kehidupan kepemimpinan, sebab dengan faktor itu
seorang pemimpin akan dapat mempengaruhi
perilaku orang lain baik secara perorangan maupun
kelompok sehingga orang tersebut bersedia untuk
melakukan apa yang dikehendaki oleh pemimpin
10. TEORI KEPEMIMPINAN SITUASI
. Seorang pemimpin harus merupakan seorang
pendiagnosa yang baik dan harus bersifat
fleksibel, sesuai dengan perkembangan dan tingkat
kedewasaan bawahan.
11. TEORI KELOMPOK
Agar tujuan kelompok (organisasi) dapat
tercapai, harus ada pertukaran yang positif antara
pemimpin dengan pengikutnya.
12. SYARAT-SYARAT KEPEMIMPINAN
Ada tiga hal penting dalam konsepsi kepemimpinan antara lain:
1. Kekuasaan
Kekuasaaan adalah otorisasi dan legalitas yang memberikan wewenang kepada pemimpin
untuk mempengaruhi dan menggerakkan bawahan untuk berbuat sesuatu dalam rangka
penyelesaian tugas tertentu.
2. Kewibawaan
Kewibawaan merupakan keunggulan, kelebihan, keutamaan sehingga pemimpin mampu
mengatur orang lain dan patuh padanya.
3. Kemampuan
Kemampuan adalah sumber daya kekuatan, kesanggupan dan kecakapan secara teknis
maupun social, yang melebihi dari anggota biasa. Sementara itu Stodgill yang dikutip James A.
Lee menyatakan pemimpin itu harus mempunyai kelebihan sebagai persyaratan, antara lain:
1. Kepastian, kecerdasan, kewaspadaan, kemampuan berbicara, kemampuan menilai.
2. Prestasi, gelar kesarjanaan, ilmu pengetahuan dalam bidang tertentu.
3. Tangggung jawab, berani, tekun, mandiri, kreatif, ulet, percaya diri, agresif.
4. Partisipasi aktif, memiliki stabilitas tinmggi, kooperatif, mampu bergaul.
5. Status, kedudukan social ekonomi cukup tinggidan tenar.
13. KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam sebuah organisasi tentunya harus mempunyai seorang pemimpin
yang dapat mengatur sumber daya organisasi agar dapat mencapai
tujuan organisasi secara efektif dan efisien sehingga berdaya guna dan
berhasil guna. Seorang pemimpin memiliki gaya kepemimpinannya
masing-masing yang berbeda satu sama lain.
Tidak ada tipe kepemimpinan yang paling benar atau baik untuk
digunakan dalam sebuah kelompok. Tipe kepemimpinan yang efektif
yaitu tergantung pada situasi dan kondisi yang sedang dihadapi oleh
sebuah kelompok. Misalnya, jika suatu kelompok tersebut sedang
mengalami berbagai masalah yang kompleks atau dalam situasi yang
genting, maka tipe kepemimpinan yang dibutuhkan oleh kelompok
tersebut adalah tipe otokratik. Dimana pengambilan keputusan dilakukan
dengan sepihak yaitu oleh pemimpin kelompok itu sendiri. Tipe
kepemimpinan yang ada dalam diri seorang pemimpin itu didasarkan
pada teori-teori kepemimpinan yang ada.
Seorang pemimpin yang baik adalah pemimpin yang bisa memaklumi
para bawahannya. Pergunakanlah tipe kepemimpinan yang ada sesuai
dengan situasi dan kondisi yang ada, agar tujuan kelompok atau
organisasi dapat tercapai dengan cara yang efektif dan efisien. Seorang
pemimpin tidak disarankan memiliki sifat yang egois, karena seorang
pemimpin yang baik harus bisa menerima kritik dan saran dari
bawahannya.
14. DAFTAR PUSTAKA
Dale, Robert. D. 1992. Pelayan Sebagai Pemimpin.
Gandum Mas. Malang.
Silalahi, Ulbert. 1996. Asas-Asas Manajemen.
Mandar Maju. Bandung.
Winardi. 0000 . Pengantar Ilmu Manajemen. Nova.
Bandung.
Siagian, Sondong. P. 2002. Kiat Meningkatkan
Produktivitas Kerja. PT Rineka Cipta. Jakarta.