SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
1
ASURANSI KESEHATAN SOSIAL DAN BADAN
PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL (BPJS)
MAKALAH EKONOMI KESEHATAN
DISUSUN OLEH :
FIRDA MUMTAHANAH 1205015041
OKI FITRIANI 1205015087
RAHMA DIAN PRATIWI 1205015093
SHAFA NABILAH EKA PUTERI 1205015105
TAKWANI SUCI PRESTANTI 1205015121
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
PROGAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
JAKARTA
2014
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Kesehatan merupakan anugrah Allah SWT yang tidak ternilai harganya,
oleh karena itu sepatutnya nikmat tersebut disyukuri. Kesehatan sudah
merupakan kebutuhan pokok dalam hidup. Terwujudnya keadaan sehat
adalah kehendak semua pihak. Meskipun sudah berhati-hati, orang tidak
bisa secara mutlak menghindari bahaya. Sakit, kecelakaan, kematian,
kebakaran, gempa bumi, pencurian dan tindakan kriminal adalah keadaan
bahaya yang mungkin dihadapi dalam hidup. Akibat yang timbul dari
berbagai macam bahaya tersebut bisa berupa perasaan tidak menyenangkan
sampai berupa malapetaka besar.
Pada dasarnya peristiwa seperti di atas merupakan peristiwa yang tak
pasti, tak terprediksi dan tak mungkin dihindarkan. Dampak dari kejadian
seperti tersebut tidak hanya berupa kerugian fisik, akan tetapi juga bisa
kerugian ekonomi. Sakit misalnya bisa memerlukan biaya sampai puluhan,
ratusan juta rupiah hingga milyaran rupiah. Kecelakaan bisa menyebabkan
seseorang tidak bisa mencari nafkah untuk beberapa waktu atau bahkan
seumur hidup. Oleh karena itu, resiko seperti tersebut dapat diasuransikan,
yaitu melalui asuransi kesehatan.
Pemahamantentangasuransikesehatan di Indonesia
masihsangatberagam.Setiap orang membutuhkanasuransiuntukdirinya, dari
bayi yang baru lahir sampai dewasadantuanantinya.
Sejaklahirseorangbayisudahmemerlukanasuransikesehatan.Asuransisangatdi
perlukandalamhidupini, untukmelindungikeuangankeluarga.Padatahun
2009, di AS, darikeluarga-keluargakelasmenengah yang
dinyatakanbangkrut,
60%dikarenakanterkurasnyauangmerekauntukbiayapengobatan di
rumahsakit.Mengingat pentingnya asuransi bagi setiap orang, untuk itu di
dalam makalah ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai asuransi kesehatan,
3
agar dapat menambah pengetahuan mahasiswa seputar asuransi, khususnya
asuransi kesehatan dan asuransi kesehatan sosial.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep asuransi kesehatan?
2. Apakah manfaat dari asuransi kesehatan?
3. Bagaimana konsep asuransi kesehatan sosial?
4. Apakah manfaat dari asuransi kesehatan sosial?
5. Apa saja badan pengelola asuransi kesehatan sosial?
6. Apakah peranan pemerintah dalam asuransi kesehatan?
1.3 Tujuan
1. Menjelaskan konsep asuransi kesehatan.
2. Menjelaskan manfaat dari asuransi kesehatan.
3. Menjelaskan konsep asuransi kesehatan sosial.
4. Menjelaskan manfaat dari asuransi kesehatan sosial.
5. Menjelaskan badan yang mengelola asuransi kesehatan sosial.
6. Menjelaskan peran pemerintah dalam asuransi kesehatan.
1.4 Manfaat
1. Mengetahui konsep asuransi kesehatan.
2. Mengetahui manfaat dari asuransi kesehatan.
3. Mengetahui konsep asuransi kesehatan sosial.
4. Mengetahui manfaat dari asuransi kesehatan sosial.
5. Mengetahui badan yang mengelola asuransi kesehatan sosial.
6. Mengetahui peran pemerintah dalam asuransi kesehatan.
4
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Pengertian Asuransi
Asuransi adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada tindakan,
sistem, atau bisnis dimana perlindungan finansial (atau ganti rugi secara
finansial) untuk jiwa, properti, kesehatan dan lain sebagainya mendapatkan
penggantian dari kejadian-kejadian yang tidak dapat diduga yang dapat
terjadi seperti kematian, kehilangan, kerusakan atau sakit, dimana
melibatkan pembayaran premi secara teratur dalam jangka waktu tertentu
sebagai ganti polis yang menjamin perlindungan tersebut. 1
Istilah "diasuransikan" biasanya merujuk pada segala sesuatu yang
mendapatkan perlindungan.
2.1.1. Asuransi Berdasarkan Undang-Undang
Menurut D.S. Hansel,
asuransimerupakansuatucarauntukmengumpulkandanada
dimasyarakat (pemegang polis)
dalambentukpremidansebagaiimbalannyasetiappesertaberhakmempe
rolehpembayaransejumlahdanapabilaterjadiperistiwaataumusibahtert
entu.Asuransimerupakansuatugejala hokum ataufenomenahukum.
Biladitinjaudarisegihukum,
asuransimerupakansuatupersetujuandanharustundukkepadaketentuan
hokum perjanjian.
Dalam KUHD pasal 246 memberikanpengertiantentang
“asuransiataupertanggunganadalahsuatuperjanjian,
denganmanaseorangpenanggungmengikatkandirikepadaseorangtert
anggung,denganmenerimasuatupremi,
untukmemberikanpenggantiankepadanyakarenasuatukerugian,
1
http://id.wikipedia.org/wiki/Asuransi. Diaskses pada hari Jum’at, 3 Januari 2014
5
kerusakanataukehilangankeuntungan yang diharapkan, yang
mungkinakandideritanyakarenasuatuperistiwa yang taktentu”.
AsuransidalamUndang-Undang No.2 Th 1992
tentangusahaperasuransianadalahperjanjianantaraduapihakataulebih,
denganmanapihakpenanggungmengikatkandirikepadatertanggung,
denganmenerimapremiasuransi,
untukmemberikanpenggantiankepadatertanggungkarenakerugian,
kerusakanataukehilangankeuntungan yang
diharapkanatautanggungjawab hukum pihakketiga yang
mungkinakandideritatertanggung, yang timbuldarisuatuperistiwa
yang tidakpasti, ataumemberikansuatupembayaran yang
didasarkanatasmeninggalatauhidupnyaseseorang yang
dipertanggungkan.Badan yang menyalurkanrisikodisebut
"tertanggung", danbadan yang menerimarisikodisebut
"penanggung".Perjanjianantarakeduabadaninidisebutkebijakan:
iniadalahsebuahkontrak legal yang
menjelaskansetiapistilahdankondisi yang dilindungi. Biaya yang
dibayaroleh "tetanggung" kepada "penanggung" untukrisiko yang
ditanggungdisebut "premi".Inibiasanyaditentukanoleh "penanggung"
untukdana yang bisadiklaim di masadepan, biayaadministratif,
dankeuntungan.
2.1.2. Pengertian Asuransi Menurut Para Ahli
Pengertian Asuransi Menurut Robert I. Mehr: Asuransi adalah
suatu alat untuk mengurangi resiko dengan menggabungkan
sejumlah unit-unit yang beresiko agar kerugian individu secara
kolektif dapat diprediksi. Kerugian yang dapat diprediksi tersebut
kemudian dibagi dan didistribusikan secara proporsional di antara
semua unit-unit dalam gabungan tersebut.
Pengertian Asuransi Menurut Mark R. Greene: Asuransi adalah
institusi ekonomi yang mengurangi resiko dengan menggabungkan
di bawah satu manajemen dan kelompok objek dalam suatu kondisi
6
sehingga kerugian besar yang terjadi yang diderita oleh suatu
kelompok yang tadi dapat diprediksi dalam lingkup yang lebih rinci.
Pengertian Asuransi Menurut C Arthur Williams Jr. dan Richard
M. Heins: Asuransi adalah alat yang mana resiko dua orang atau
lebih atau perusahaan-perusahaan digabungkan melalui kontribusi
premi yang pasti atau yang ditentukan sebagai dana yang dipakai
untuk membayar klaim.
2.2 Prinsip Dasar Asuransi
Dalam dunia asuransi ada 6 macam prinsip dasar yang harus dipenuhi,
yaitu insurable interest, utmost good faith, proximate cause, indemnity,
subrogation dan contribution.
a. Insurable Interest
Hak untuk mengasuransikan, yang timbul dari suatu hubungan
keuangan, antara tertanggung dengan yang diasuransikan dan diakui
secara hukum.
b. Utmost good faith
Suatu tindakan untuk mengungkapkan secara akurat dan lengkap,
semua fakta yang material (material fact) mengenai sesuatu yang akan
diasuransikan baik diminta maupun tidak. Artinya adalah si
penanggung harus dengan jujur menerangkan dengan jelas segala
sesuatu tentang luasnya syarat/kondisi dari asuransi dan si tertanggung
juga harus memberikan keterangan yang jelas dan benar atas obyek atau
kepentingan yang dipertanggungkan.
c. Proximate cause
Adalah suatu penyebab aktif, efisien yang menimbulkan rantaian
kejadian yang menimbulkan suatu akibat tanpa adanya intervensi suatu
yang mulai dan secara aktif dari sumber yang baru dan independen.
d. Indemnity
Suatu mekanisme dimana penanggung menyediakan kompensasi
finansial dalam upayanya menempatkan tertanggung dalam posisi
7
keuangan yang ia miliki sesaat sebelum terjadinya kerugian (KUHD
pasal 252, 253 dan dipertegas dalam pasal 278).
e. Subrogation
Pengalihan hak tuntut dari tertanggung kepada penanggung setelah
klaim dibayar.
f. Contribution
Adalah hak penanggung untuk mengajak penanggung lainnya yang
sama-sama menanggung, tetapi tidak harus sama kewajibannya
terhadap tertanggung untuk ikut memberikan indemnity.
2.3 Unsur-Unsur Asuransi
Berdasarkan pengertian pasal 246 KUHD dapat disimpulkan ada tiga unsur
dalam asuransi, yaitu:
a. Pihak tertanggung.
b. Pihak penanggung.
c. Suatu kejadian yang semula belum jelas akan terjadi.
2.4 Sejarah Asuransi Kesehatan
Penerapan prinsip-prinsip dasar asuransi telah dilakukan oleh beberapa
peradaban di dunia sejak ribuan tahun yang lalu. Hal ini berkembang secara
terus menerus mengikuti perkembangan peradaban, seiring dengan semakin
tingginya kebutuhan manusia akan rasa aman serta semakin seringnya
berbagai bencana terjadi.
Menurut para ahli sejarah, sejak 1000 BC masyarakat kuno telah
mengenal prinsip dasar asuransi yang salah satunya diterapkan dalam
sebuah „hukum laut‟ dimana para nelayan pada zaman itu bersepakat untuk
„menanggung bersama‟ segala hal yang diakibatkan oleh upaya-upaya untuk
mendapatkan „manfaat bersama.‟ Hukum kuno tersebut dianggap sebagai
dasar yang menginspirasi penerapan prinsip-prinsip asuransi, dengan
semboyan yang terkenal “a common contribution for the common good”.
Prinsip-prinsip dasar asuransi yang lebih mengarah ke „asuransi
kesehatan‟ juga telah diterapkan di kalangan masyarakat China kuno,
8
dimana masyarakat menyerahkan sejumlah uang atau barang berharga
kepada sinshe (pengobat) secara rutin tanpa menunggu sakit. Ketika salah
satu anggota keluarga mereka sakit, sinshe akan mengobatinya tanpa perlu
membayar lagi. Demikian pula halnya di dalam masyarakat Timur tengah
zaman dulu, khususnya di kalangan pedagang yang berbisnis lintas daerah.
Luasnya padang pasir memberikan resiko yang besar bagi pedagang untuk
kehilangan arah. Untuk menghindari beban ekonomi yang mungkin akan
diderita oleh keluarga para pedagang, mereka bersepakat untuk
mengumpulkan dana yang akan digunakan sebagai santunan bagi keluarga
pedagang (kafilah) yang hilang atau meninggal dalam perjalanan bisnisnya.
Pada pertengahan abad 19 selepas revolusi industri, penerapan sistem
perasuransian yang lebih modern telah berkembang luas di Eropa. Pada
masa itu perkembangan industri mulai menggeser kehidupan tradisional
berbasis pertanian. Hal ini menimbulkan ketidakpastian dalam hal
kestabilan dan kepastian pendapatan jangka panjang. Ketidakpastian ini
memicu lahirnya berbagai perkumpulan masyarakat yang bertujuan
„menanggung bersama berbagai resiko yang menimpa anggota suatu
kelompok akibat pekerjaannya‟. Beberapa kelompok yang terbentuk pada
masa itu dikenal dengan sick club, mutual benefit funds, friendly societies,
saturday funds dan lain-lain.
Konsep asuransi sosial, yang bersifat wajib karena diatur oleh
pemerintah atau penguasa, mulai berkembang di eropa pada tahun 1883.
Dimulai di Jerman ketika Kanselir Otto Van Bismarck mewajibkan seluruh
pekerja untuk bergabung dalam „dana sakit‟ (sickness fund; zieken fond).
Negara harus menjamin agar hak para pekerja ketika mengalami sakit dapat
terpenuhi, dengan cara mewajibkan mereka membayar iuran untuk dirinya
sendiri. Sebagai konsekuensinya, ketika orang mengalami kegagalan
mendapatkan upah akibat sakit, orang tersebut berhak mendapatkan
penggantian kehilangan upah tersebut. Namun demikian, Seperti juga yang
terjadi di berbagai belahan dunia, penghimpunan dana secara tradisional
yang bersifat sukarela oleh friendly societies tidak bisa berkembang secara
optimal.
9
Di Jerman, sistem asuransi wajib (asuransi sosial) dikembangkan untuk
tiap kelompok kerja atau di lingkungan suatu usaha/perusahaan. Ada tiga
kunci kebijakan Jerman di akhir abad ke 19 tersebut, yaitu setiap pekerja
wajib mengikuti program dana sakit, dana yang terkumpul dikelola sendiri
oleh kelompoknya dan sumber dana berasal dari pekerja itu sendiri, bukan
dari pemerintah. Model asuransi sosial inilah yang kemudian berkembang
dan menjadi dasar penyelenggaraan asuransi/jaminan sosial (social security)
di seluruh dunia dengan berbagai variasi penyelenggaraan.
Jaminan sosial (social security) yang kini dikenal di dunia dan
mencakup salah satu program asuransi kesehatan sosial dikembangkan di
Amerika di tahun 1935 setelah terjadi krisis ekonomi besar (great
depression) di tahun 1932. Akan tetapi pada waktu pertama kali undang-
undang jaminan sosial diundangkan tahun 1935, program asuransi kesehatan
belum masuk dalam sistem jaminan sosial Amerika. Program yang masuk
lebih dahulu adalah jaminan hari tua dan disabilitas yang dikenal dengan
OASDI (old age, survivor benefit, and disability income). Baru pada pada
tahun 1965 Amerika menambahkan program jaminan kesehatan yang terdiri
atas Medicare (asuransi kesehatan wajib bagi penduduk lanjut usia atau
lansia, penderita cacat dan penderita gagal ginjal) dan Medicaid (program
bantuan pemerintah pusat dan daerah dalam jaminan kesehatan bagi
penduduk miskin). Setelah tahun 1965, program jaminan sosial Amerika
dikenal dengan OASDHI (old age, survivor benefit, disability, and Health
Insurance).
2.5 Pengertian Asuransi Kesehatan
Asuransikesehatanadalahsebuahjenisprodukasuransi yang
secarakhususmenjaminbiayakesehatanatau perawatan para anggota asuransi
tersebutjikamerekajatuhsakitataumengalamikecelakaan. Secara garis besar
ada dua jenisperawatan yang ditawarkanperusahaan-perusahaanasuransi,
yaiturawatinap (in-patient treatment) danrawatjalan (out-patient
treatment).Produkasuransikesehatandiselenggarakanbaikolehperusahaanasur
ansisosial, perusahaanasuransijiwa, maupunjugaperusahaanasuransiumum.
10
Di Indonesia, PT Askes Indonesia
merupakansalahsatuperusahaanasuransisosial yang
menyelenggarakanasuransikesehatankepadaparaanggotanya yang
utamanyamerupakanparapegawainegeri,baiksipilmaupun non-sipil. Anak-
anakmerekajugadijaminsampaidenganusia 21 tahun. Para
pensiunanbesertaistriataupunsuamijugadijaminseumurhidup.Beberapaperusa
haanasuransikerugiandanasuransijiwatelahmemasarkan pula program-
program asuransikesehatandenganberbagaimacamvarian yang
berbeda.Padaumumnyaperusahaanasuransi yang menyelenggarakan
program asuransikesehatanbekerjasamadengan provider
rumahsakitbaiksecaralangsungmaupunmelaluiinstitusiperantarasebagaiasiste
nmanajemenjaringanrumahsakit.
2.6 Jenis-Jenis Asuransi Kesehatan
Azwar A (1996) membagi jenis asuransi kesehatan berdasarkan ciri-ciri
khusus yang dimiliki, sedangkan Thabrany H (1998) membagi atas berbagai
model berdasarkan hubungan ketiga komponen asuransi kesehatan, yaitu
peserta, penyelenggara pelayanan kesehatan serta badan/perusahaan
asuransi. Berdasarkan pendapat tersebut, secara garis besar ada beberapa
jenis asuransi kesehatan yang ditinjau dari berbagai aspek.
a. Ditinjau dari hubungan ketiga komponen asuransi
1. Asuransi tripartied; apabila ketiga komponen asuransi terpisah satu
sama lain dan masing-masing berdiri sendiri.
2. Asuransi bipartied; PPK dapat merupakan milik atau dikontrol oleh
perusahaan asuransi.
b. Ditinjau dari jumlah peserta
1. Asuransi kesehatan individu (individual health insurance), jika
pesertanya perorangan.
2. Asuransi kesehatan keluarga (family health insurance), jika
pesertanya satu keluarga.
3. Asuransi kesehatan kelompok (group health insurance), jika
pesertanya satu kelompok.
11
c. Ditinjau dari keikutsertaan anggota
1. Asuransi kesehatan wajib (Compulsory Health Insurance).
Asuransi kesehatan yang wajib diikuti oleh suatu kelompok
tertentu, misalnya dalam suatu perusahaan atau suatu daerah
bahkan suatu negara.
2. Asuransi kesehatan sukarela (Voluntary Health Insurance).
Asuransi kesehatan yang keikutsertaannya tidak wajib tetapi
diserahkan kepada kemauan dan kemampuan masing-masing.
d. Ditinjau dari kepemilikan badan penyelenggara
1. Asuransi kesehatan pemerintah (Government Health
Insurance).Asuransi kesehatan milik pemerintah atau pengelolaan
dana dilakukan oleh pemerintah. Keuntungan yang diperoleh
khususnya bagi masyarakat kurang mampu karena mendapat
subsidi dari pemerintah. Di lain pihak, biasanya mutu pelayanan
kurang sempurna sehingga masyarakat merasa tidak puas.
2. Asuransi kesehatan swasta (Private Health Insurance). Asuransi
kesehatan milik swasta atau pengelolaan dana dilakukan oleh suatu
badan swasta. Keuntungan yang diperoleh biasanya mutu
pelayanan relatif lebih baik, sedangkan kerugiannya sulit dilakukan
pengamatan terhadap penyelenggaranya.
e. Ditinjau dari peranan badan penyelenggara asuransi
1. Hanya bertindak sebagai pengelola dana
Bentuk ini berkaitan dengan model tripartied, merupakan bentuk
klasik dari asuransi kesehatan. Bentuk ini akan merugikan atau
menguntungkan tergantung dari kombinasi dengan sistem
pembayaran yang dijalankan. Jika dikombinasikan dengan
reimbursment, akan merugikan. Sebaliknya jika dikombinasi
dengan prepayment akan menguntungkan.
2. Badan penyelenggara asuransi juga bertindak sebagai
penyelenggara pelayanan kesehatan. Jenis ini sesuai dengan bentuk
bipartied, keuntungan yang diperoleh adalah pengamatan terhadap
biaya kesehatan dapat ditingkatkan sehingga terjadi penghematan.
12
Kerugiannya pelayanan kesehatan yang diberikan tergantung dari
badan penyelenggara bukan kebutuhan masyarakat.
f. Ditinjau dari jenis pelayanan yang ditanggung
1. Menanggung seluruh jenis pelayanan kesehatan, baik pengobatan
(kurative), pemulihan (rehabilitative), peningkatan (promotive)
maupun pencegahan (preventive). Dengan demikian pelayanan
yang diberikan bersifat menyeluruh (comprehensive) dengan tujuan
untuk meningkatkan derajat kesehatan peserta sehingga peserta
jarang sakit dan secara timbal balik akan menguntungkan badan
penyelenggara asuransi.
2. Menanggung sebagian pelayanan kesehatan, biasanya yang
membutuhkan biaya besar, misalnya perawatan di rumah sakit atau
pelayanan kesehatan yang biayanya kecil, misalnya pelayanan
kesehatan di puskesmas.
g. Ditinjau dari jumlah dana yang ditanggung
1. Seluruh biaya kesehatan yang diperlukan ditanggung oleh badan
penyelenggara. Keadaan ini dapat mendorong pemanfaatan yang
berlebihan oleh peserta terutama bila keadaan peserta kurang.
2. Hanya sebagian biaya kesehatan yang ditanggung oleh badan
penyelenggara. Dengan cara ini dapat mengurangi pemanfaatan
yang berlebihan atau moral hazard ditinjau dari pihak peserta
karena peserta asuransi harus memberikan kontribusi yang telah
ditetapkan bila memakai layanan kesehatan (cost sharing).
h. Ditinjau dari cara pembayaran kepada penyelenggara pelayanan kesehatan
1. Pembayaran berdasarkan jumlah kunjungan peserta yang
memanfaatkan pelayanan kesehatan (reimbursment). Dengan
demikian jumlah peserta berbanding lurus dengan jumlah uang
yang diterima oleh penyelenggara pelayanan kesehatan.
2. Pembayaran berdasarkan kapitasi, yaitu berdasarkan jumlah
anggota/penduduk yang dilayani, berdasarkan konsep wilayah.
i. Ditinjau dari waktu pembayaran terhadap PKK
13
1. Pembayaran setelah pelayanan kesehatan selesai diselenggarakan
(Retrospective Payment), biasanya dihitung berdasarkan service by
service atau patient by patient.
2. Pembayaran di muka (pre payment),yaitu diberikan sebelum
pelayanan diselenggarakan, biasanya perhitungan berdasarkan
kapitasi dengan pelayanan komprehensif dengan tujuan
penghematan dan mengurangi moral hazard dari penyelenggara
pelayanan kesehatan.
j. Ditinjau dari jenis jaminan
1. Jaminan dengan uang, yaitu asuransi yang membayar dengan
mengganti biaya pelayanan yang diberikan.
2. Jaminan yang diberikan tidak berupa uang (Managed Care),
contohnya: JPKM, Askes.
Namun, secara garis besar Asuransi Kesehatan dibagi menjadi dua,
yaitu:
a. Asuransi Kesehatan Sosial
Asuransikesehatan sosial adalah asuransi wajib yang
ikutiolehseluruhatausebagianpenduduk (misal
:pegawai).Premiatauiurannyabukannilai nominal, tetapipresentaseupah yang
wajibdibayarkan.Manfaatasuransi(benefit), ditetapkanperaturanperundang-
undangandansamadengansemuapeserta.
b. Asuransi Kesehatan Komersial
Asuransikesehatan komersial adalah asuransi yang
dijualolehperusahaanataubadanasuransilain,
sifatkepesertaannyakarenasukarela, tergantungkesediaan orang
atauperusahaanuntukmembelidanpreminyaditetapkandalambentuk
nominal
sesuaimanfaatasuransikesehatankomersialsangatvariatifdantidaksamaun
tuksetiappeserta.
Asuransi kesehatan merupakan kelompok produk asuransi yang
memberikan perlindungan atau proteksi atas resiko hilangnya sumber
finansial dikarenakan oleh kondisi tertanggung yang mengalami suatu
penyakit (illness), kecelakaan (accidental injury) atau karena
14
ketidakmampuan (disability). Dalam kelompok ini terdapat 2 jenis produk,
yaitu :
a. Medical Expense Coverage, yaitu jenis produk yang memberikan
santunan guna membayar biaya perawatan tertanggung yang mengalami
suatu penyakit atau karena kecelakaan.
b. Disability Income Coverage, merupakan produk yang memberikan
santunan sebagai pengganti atas hilangnya penghasilan bagi
tertanggung sebagai dampak dari ketidakmampuannya dalam bekerja.
2.7 Asuransi Kesehatan Sosial
Asuransi Kesehatan sosial merupakan bagian dari perlindungan
sosial(social security) yang bertujuan untuk melindungi masyarakat
terhadap risiko-risiko biaya layanan kesehatan yang mahal sehingga setiap
oarng dapatmenggunakan haknya, yaitu akses terhadap pelayanan
kesehatan.
Prinsip asuransi kesehatan sosial adalah bahwa kesehatan merupakan
pelayanan sosial, pelayanan kesehatan tidak semata-semata diberikan
berdasarkan status sosial masyarakat sehingga semua lapisan berhak untuk
memperoleh jaminan pelayanan kesehatan.
Asuransi kesehatan sosial dilaksanakan dengan menggunakan prinsip
sebagai berikut:
1. Keikutsertaannya bersifat wajib
2. Menyertakan tenaga kerja dan keluarganya
3. Iuran/premi berdasarkan persentase gaji/pendapatan. Untuk Jamsostek
(Jaminan Sosial Tenaga Kerja) dipotong 6-8% bagi yang sudah
berkeluarga dan 3% untuk yang masih bujangan. Askes menetapkan
premi hanya 2% dari gaji pokok PNS. Idealnya , anggaran kesehatan
harus dihitung 5% dari GDP.
4. Premi untuk tenaga kerja ditanggung bersama (50%) oleh pemberi kerja
dan tenga kerja.
5. Premi tidak ditentukan oleh risiko perorangan, tetapi didasarkan pada
risiko kelompok (collective risk sharing).
6. Tidak diperlukan pemeriksaan kesehatan awal.
15
7. Jaminan pemeliharaan kesehatan yang diperoleh bersifat menyeluruh
(universal coverage)
8. Peran pemerintah sangat besar untuk medorong berkembangnya
asuransi kesehatan sosial di Indonesia. Semua pegawai negeri
diwajibkan mengikuti asuransi kesehatan.
2.8 Asuransi Kesehatan Komersial
2.8.1. Asuransi Kesehatan Komersial Perorangan (Private Voluntary
Health Insurance)
Model asuransi kesehatan ini juga berkembangdi Indonesia, dapat
dibeli preminya baik oleh individu maupun segmen masyarakat kelas
menengah ke atas.Asuransi kesehatan komersial perorangan
mempunyai prinsip kerja sebagai berikut:
1. Kepesertaannya bersifat perorangan dan sukarela
2. Iuran/ premi berdasarkan angka absolut, ditetapkan berdasarkan
jenis tanggungan yang dipilih
3. Premi didasarkan atas risiko perorangan dan ditentukan oleh
faktor usia, jenis kelamin, dan jenis pekerjaan
4. Dilakukan pemeriksaan kesehatan awal
5. Santunan diberikan sesuai dengan kontrak
6. Peranan pemerintah rela
2.8.2. Asuransi Kesehatan Komersial Kelompok (Regulated Private Health
Insurance).
Jenis asuransi ini merupakan alternatif lain sistem asuransi
kesehatan komersial dengan prinsip-prinsip dasar sebagai berikut:
1. Keikutsertaannya bersifat sukarela tetapi berkelompok
2. Iuran/ preminya dibayar berdasarkan atas angka absolut
3. Perhitungan premi bersifat community rating yang berlaku untuk
kelompok masyarakat
4. Santunan (jaminan pemeliharaan kesehatan) diberikan sesuai
dengan kontrak
16
5. Tidak diperlukan pemeriksaan awal
6. Peranan pemerintah cukup besar dengan membuat peraturan
perundang-undangan.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Konsep Asuransi Kesehatan
Konsep asuransi kesehatan pertama kali dikemukakan oleh Hugh pada
tahun 1964. Pada akhir abad ke-19, asuransi kesehatan diawali dengan asuransi
terhadap kecelakaan. Model asuransi ini terus berlanjut hingga awal abad ke-20
di California Negara bagian Amerika Serikat dan berkembang dengan 2
ditemukannya produk-produk asuransi kesehatan baru yang semakin modern.
Melalui asuransi kesehatan biaya pengobatan dan perawatan yang diderita oleh
si sakit (tertanggung) akan diganti oleh penanggung (perusahaan asuransi).
Tertanggung dan penanggung membuat suatu perjanjian atau kontrak yang sah
didalam sebuah polis. Pihak penanggung menanggung sejumlah kerugian yang
mungkin timbul dimasa datang.
Di Indonesia, perkembangan asuransi kesehatan dimulai dengan adanya
asuransi sosial, yaitu asuransi kesehatan pegawai negeri diikuti oleh asuransi
sosial kecelakaan bagi para pegawai swasta, dan dilanjutkan dengan asuransi
sosial kesehatan bagi pegawai swasta dalam program Jamsostek.
Perkembangan kehidupan sosial di Indonesia yang semakin komplek telah
mendorong meningkatnya kebutuhan atas biaya pemeliharaan kesehatan dan
biaya pengobatan. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut maka berbagai sistem
pemeliharaan kesehatan dikembangkan
3.1.1 Sistem Pelayanan Asuransi Kesehatan
17
Dengan pendekatan sistem, secara sederhana pelayanan asuransi
terdiridari komponen masukan, proses, keluaran dan dampak serta
dipengaruhi olehbeberapa faktor.
a. Komponen Masukan
Komponen masukan terdiri dari :
1. Peserta atau masyarakat baik perorangan ataupun keluarga.
2. Perusahaan asuransi yang disebut badan penyelenggara
asuransi (BAPEL).
3. Pemberi pelayanan kesehatan (pelayanan kesehatan dasar
maupun rujukan),dengan adanya perubahan paradigma ke
arah paradigma sehat, maka PPKdirubah pengertiannya
menjadi penyelenggara pemeliharaan kesehatan.
4. Pemerintah dapat berperan sebagai masukan tetapi juga
sebagai faktor yang mempengaruhi, misalnya membuat
peraturan dan/atau kebijakan.
b. Komponen Proses
Proses tergambarkan dalam studi kelayakan dan rencana
usaha Bapel,pelaksanaan serta monitoring dan evaluasi di semua
komponen asuransi yang didasarkan pada data yang akurat.
c. Komponen Keluaran
Keluaran dapat berupa pembayaran sebagian atau
keseluruhan paket-paketpelayanan kesehatan sesuai dengan
transaksi premi yang telah disetujui. Denganadanya perubahan
ke arah paradigma sehat, maka asuransi diharapkan tidak
hanyaberperan pada pelayanan kuratif tetapi juga pramotif,
prefentif dan rehabilitatif.
d. Komponen Dampak
Dampak utama yang paling diharapkan adalah akses
masyarakat terhadappenyelenggara kesehatan, dan pada
akhirnya akan meningkatkan status/derajatkesehatan masyarakat
yang ditandai : pertama, mampu hidup lebih lama
denganindikator umur harapan hidup; kedua, menikmati hidup
18
sehat dengan indikatorangka kesakitan; ketiga, mempunyai
kesempatan meningkatkan pengetahuandengan indikator angka
melek huruf dan tingkat pendidikan serta keempat,
hidupsejahtera dengan indikator pendapatan per kapita.
e. Faktor yang Mempengaruhi
Beberapa faktor yang mempengaruhi antara lain :
1. Pemerintah yang berperan sebagai regulator dan pembuat
kebijakan.
2. Permintaan (demand) masyarakat.
3. Sosio-ekonomi dan budaya masyarakat.
3.2 Manfaat Asuransi Kesehatan
Ada beberapa manfaat asuransi kesehatan selain mendekatkan akses
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan antara lain:
1. Asuransi merubah peristiwa tidak pasti menjadi pasti dan terencana
2. Asuransi membantu mengurangi risiko perorangan ke risiko
sekelompok orang dengan cara perangkuman risiko (risk pooling).
Dengan demikian terjadi subsidi silang; yang muda membantu yang
tua, yang sehat membantu yang sakit, yang kaya membantu yang miskin.
Apabila asuransi kesehatan dapat dilaksanakan, akan diperoleh
beberapa manfaat yang secara sederhana dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Membebaskan peserta dari kesulitan menyediakan dana tunai
2. Biaya kesehatan dapat diawasi
Pengawasan yang dimaksud berupa diperlakukannya berbagai
peraturan yang membatasi jenis pelayanan kesehatan yang dapat
diberikan oleh penyedia pelayanan dan atau yang dapat dimanfaatkan
oleh peserta.
3. Mutu pelayanan dapat diawasi
Pengawasan yang dimaksud ialah melalui penilaian berkala
terhadap terpenuhi atau tidaknya standar minimal pelayanan.
4. Tersedianya data kesehatan
19
Data kesehatn yang lengkap diperlukan untuk merencanakan dan
ataupun menilai kegiatan yang dilakukan.
3.3 Konsep Asuransi Kesehatan Sosial
Asuransi kesehatan sosial adalah sistem asuransi medis yang
memberikan tunjangan medis dan tunjangan yang menciptakan stabilitas
kehidupan, sewaktu pekerja dan keluarganya jatuh sakit atau mendapat luka.
Asuransi kesehatan adalah sebuah jenis produk asuransi yang secara khusus
menjamin biaya kesehatan atau perawatan para anggota asuransi tersebut
jika mereka jatuh sakit atau mengalami kecelakaan. Secara garis besar ada
dua jenis perawatan yang di tawarkan perusahaan-perusahaan asuransi, yaitu
rawat inap (in-patien treatment) dan rawat jalan (Out-patient treatment)
Produk Asuransi kesehatan di selanggarakan baik oleh perusahaan asuransi
social, perusahaan asuransi jiwa, maupun juga perusahaan asuransi umum.
Di Indonesia, PT. Askes Indonesia merupakan salah satu perusahaan
asuransi sosial yang menyelenggarakan asuransi kesehatan kepada para
anggotanya yang utamanya merupakan para pegawai negeri sipil maupun
non-sipil. Anak-anak mereka juga di jamin sampai usia 21 tahun. Para
pensiunan beserta istri ataupun suami juga di jamin seumur hidup.
Beberapa perudahaan asuransi jiwa telah memasarkan pula program-
program asuransi kesehatan dengan berbagai mascam varian yang berbeda.
Pada umumnya perusahaan asuransi yang menyelenggarakan
program asuransi kesehatan, bekerja sama dengan Provider Rumah Sakit,
baik secara langsung maupun melalui institusi perantara sebagai asisten
manajemen jaring rumah sakit.
Prinsip-prinsip universal dalam asuransi kesehatan sosial:
1. Kepesertaan bersifat wajib, mulai dari kelompok tenaga kerja tertentu
untuk kemudian berkembang ke kelompok-kelompok lain sampai
tenaga kerja non formal dan mencapai 100% penduduk.
2. Iuran ditanggung bersama, ditetapkan secara proporsional, sesuai
tingkat pendapatan antara pemberi kerja dan penerima kerja.
Pendekatan seperti ini sebenarnya mengantisipasi perkembangan masa
20
depan, dimana biaya pelayanan kesehatan akan menjadi amat mahal,
sehingga tidak mampu ditanggung oleh penerima kerja.
3. Jenis Santunan/Benefit package berupa pelayan kesehatan. Sesuai
kebutuhan medis. Ruang lingkupnya ditetapkan berdasarkan peraturan
(Pemerintah) badan penyelenggara akan membangun sebuah sistem
pembiayaan dan pelayanankesehatan untuk dapat memperoleh tingkat
efisiensi tinggi, yang kini sering dikenal sebagai Managed Healthcare
Concept.
4. Kegotongroyongan diantara peserta dengan demikian amat lengkap,
antara kaya miskin, tua muda, sehat sakit, bahkan yang memiliki resiko
penyakit tinggi dan rendah.
5. Berdasarkan studi perbandingan di banyak Negara, Negara-negara yang
menganut prinsip ini, ternyata juga membelanjakan biaya kesehatan
yang lebih rendah dibanding Negara-negara yang memanut prinsip
asuransi kesehatan komersial.
6. Badan penyelenggara juga harus bersifat not for profit, sehingga lebih
menguntungkan peserta. Sisa hasil usaha diperuntukan bagi
peningkatan pelayanan kesehatan, misalnya pembangunan sarana
kesehatan.
3.4 Manfaat Asuransi Kesehatan Sosial
Manfaat asuransi kesehatan sosial antara lain :
a. Pembiayaan tidak ditentukan secara politik, dan alokasi dana diciptakan
transparan.
b. Memberikan otonomi keuangan dan kesempatan berkompetisi serta
membagiperan antara peserta dan Badan Penyelenggara.
3.5 Badan Penyelenggara Asuransi Kesehatan Sosial
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial yang selanjutnya disingkat BPJS
adalah badan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program
jaminan sosial.
21
BPJS bertujuan untuk mewujudkan terselenggaranya pemberian
jaminan terpenuhinya kebutuhan dasar hidup yang layak bagi setiap Peserta
dan/atau anggota keluarganya.
BPJS menyelenggarakan sistem jaminan sosial nasional berdasarkan
prinsip:
a. kegotongroyongan;
b. nirlaba;
c. keterbukaan;
d. kehati-hatian;
e. akuntabilitas;
f. portabilitas;
g. kepesertaan bersifat wajib;
h. dana amanat; dan
i. hasil pengelolaan Dana Jaminan Sosial dipergunakan seluruhnya untuk
pengembangan.
BPJS dibagi menjadi dua yaitu:
a. BPJS Kesehatan
BPJS kesehatan berfungsi menyelenggarakan program jaminan
kesehatan.
b. BPJS Ketenagakerjaan.
BPJS ketenagakerjaan menyelenggarakan program:
1) jaminan kecelakaan kerja;
2) jaminan hari tua;
3) jaminan pensiun; dan
4) jaminan kematian.
BPJS bertugas untuk :
a. melakukan dan/atau menerima pendaftaran Peserta;
b. memungut dan mengumpulkan Iuran dari Peserta dan Pemberi Kerja;
c. menerima Bantuan Iuran dari Pemerintah;
d. mengelola Dana Jaminan Sosial untuk kepentingan Peserta;
22
e. mengumpulkan dan mengelola data Peserta program Jaminan Sosial;
f. membayarkan Manfaat dan/atau membiayai pelayanan kesehatan sesuai
dengan ketentuan program Jaminan Sosial; dan
g. memberikan informasi mengenai penyelenggaraan program Jaminan
Sosial kepada Peserta dan masyarakat.
Dalam melaksanakan tugas, BPJS berwenang untuk:
a. menagih pembayaran Iuran;
b. menempatkan Dana Jaminan Sosial untuk investasi jangka pendek dan
jangka panjang dengan mempertimbangkan aspek likuiditas,
solvabilitas, kehati-hatian, keamanan dana, dan hasil yang memadai;
c. melakukan pengawasan dan pemeriksaan atas kepatuhan Peserta dan
Pemberi Kerja dalam memenuhi kewajibannya sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan jaminan sosial nasional;
d. membuat kesepakatan dengan fasilitas kesehatan
e. mengumpulkan dan mengelola data Peserta program Jaminan Sosial;
f. membayarkan Manfaat dan/atau membiayai pelayanan kesehatan sesuai
dengan ketentuan program Jaminan Sosial; dan
g. memberikan informasi mengenai penyelenggaraan program Jaminan
Sosial kepada Peserta dan masyarakat.
3.6 Peran Pemerintah dalam Asuransi Kesehatan
Menurut studi ILO (2003), hanya sekitar 15% penduduk Indonesia
menjadi anggota salah satu asuransi kesehatan (baik yang diselenggarakan
oleh pemerintah maupun sektor swasta). Di Indonesia terdapat tiga kategori
utama asuransi kesehatan yang diselenggarakan oleh pemerintah, yaitu: (1)
asuransi kesehatan untuk PNS dan anggota ABRI (Askes); (2) asuransi
kesehatan untuk pekerja perusahaan swasta(Jamsostek); dan (3) dana
kesehatan masyarakat dan program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
Masyarakat (JPKM). Suatu negara yang kuat memiliki jaminan sosial yang
kuat dan mencakup seluruh rakyat.Peran negara dalam mewujudkan Sistem
Jaminan Sosial Nasional (SJSN) oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
23
(BPJS), sangat besar. Negara harus mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat
yang berkeadilan Sosial melalui pengembangan Sistem Jaminan Sosial.
Sistem ini merupakan cara sekaligus tujuan mewujudkan kesejahteraan
Masyarakat. 68 tahun merdeka, program jaminan sosial belum mencapai 20
persen penduduk dan kualitas Pelayanan dan Pembiayaan Kesehatan masih
sangat buruk.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Asuransi adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada tindakan,
sistem, atau bisnis dimana perlindungan finansial (atau ganti rugi secara
finansial) untuk jiwa, properti, kesehatan dan lain sebagainya mendapatkan
penggantian dari kejadian-kejadian yang tidak dapat diduga yang dapat
terjadi seperti kematian, kehilangan, kerusakan atau sakit, dimana
melibatkan pembayaran premi secara teratur dalam jangka waktu tertentu
sebagai ganti polis yang menjamin perlindungan tersebut.
Dalam dunia asuransi ada 6 macam prinsip dasar yang harus dipenuhi,
yaitu insurable interest, utmost good faith, proximate cause, indemnity,
subrogation dan contribution. Sedangkan unsur-unsur asuransi ada 3, yaitu
pihak tertanggung, pihak penanggung, dan kejadian yang belum jelas akan
terjadi.
Asuransikesehatanadalahsebuahjenisprodukasuransi yang
secarakhususmenjaminbiayakesehatanatau perawatan para anggota asuransi
tersebutjikamerekajatuhsakitataumengalamikecelakaan. Secara garis besar
asuransi dibagi menjadi 2, yaitu asuransi kesehatan sosial dan asuransi
kesehatan komersial.
Asuransi Kesehatan sosial merupakan bagian dari perlindungan
sosial(social security) yang bertujuan untuk melindungi masyarakat
terhadap risiko-risiko biaya layanan kesehatan yang mahal sehingga setiap
24
oarng dapatmenggunakan haknya, yaitu akses terhadap pelayanan
kesehatan.
Sedangkan asuransi kesehatan komersial adalah asuransi yang
dijualolehperusahaanataubadanasuransilain,
sifatkepesertaannyakarenasukarela, tergantungkesediaan orang
atauperusahaanuntukmembeli.
Di Indonesia, PT. Askes Indonesia merupakan salah satu perusahaan
asuransi sosial yang menyelenggarakan asuransi kesehatan kepada para
anggotanya yang utamanya merupakan para pegawai negeri sipil maupun
non-sipil. Namun mulai tahun 2014, PT. Askes tersebut berubah menjadi
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang merupakan badan hukum
yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan sosial.
4.2 Saran
Di Indonesia pemahaman mengenai asuransi kesehatan masih sangat
beragam, bahkan banyak masyarakat yang belum mengerti. Sehingga
membuat program asuransi kesehatan sosial yang dijalankan oleh
pemerintah menjadi kurang efektif. Sebaiknya sebelum menjalankan
progaram asuransi kesehatan sosial, seperti yang dilakukan oleh BPJS tahun
2014 sekarang, pemerintah lebih giat lagi dalam mensosialisasikannya
kepada masyarakat dan menjelaskan bagaimana sistem kerja dari asuransi
kesehatan sosial tersebut. Sehingga tidak akan menimbulkan kebingungan di
sebagian masyarakat Indonesia.
25
DAFTAR PUSTAKA
Artikel Asuransi Kesehatan | Pengertian Asuransi Kesehatan. (2012, Januari).
Dipetik Januari 2014, dari Asuransi Keluarga Cerdas:
http://asuransikeluargacerdas.wordpress.com/2012/01/02/artikel-asuransi-
kesehatan-pengertian-asuransi-kesehatan/
Asuransi. (2013). Dipetik January 2014, dari Wikipedia:
http://id.wikipedia.org/wiki/Asuransi
Asuransi Kesehatan. (2013, May). Dipetik January 2014, dari Wikipedia:
http://id.wikipedia.org/wiki/Asuransi_Kesehatan
Pengertian Asuransi Menurut Para Ahli. (2013, Oktober). Dipetik Januari 2014,
dari Pengertian Ahli: http://www.pengertianahli.com/2013/10/pengertian-
asuransi-menurut-para-ahli.html
Djuhaeni, H. (2007). Asuransi Kesehatan dan Managed Care. Bandung:
Universitas Padjadjaran.
Idris, M. (2010, April). Sejarah Asuransi Kesehatan. Dipetik Januari 2014, dari
Diskusi Kesehatan Masyarakat:
http://muhammadidris1970.wordpress.com/2010/04/11/sejarah-asuransi-
kesehatan/
Prinsip Dasar Asuransi. (t.thn.). Dipetik Januari 2014, dari Pan Pacific Insurance:
http://panfic.com/insurance-knowledge/prinsip-dasar-asuransi/
Rahayu, D. A. (2013, May). Asuransi Kesehatan. Dipetik January 2014, dari Dwi
Asih Rahayu: http://dwiasihrahaayu.blogspot.com/2013/05/asuransi-
kesehatan.html
26
Syakurah, R. A. (2013, Juli). Tugas IKM; Tinjauan Pustaka Asuransi Kesehatan .
Dipetik Januari 2014, dari The Joy of Being MA:
http://mabanget.wordpress.com/2013/07/12/asuransi-kesehatan/
Thabrany, H. (t.thn.). Introduksi Asuransi Kesehatan. Dipetik Januari 2014, dari
Staff UI:
http://staff.ui.ac.id/system/files/users/hasbulah/material/babiiintroduksiasuran
sikesehatanedited.pdf
Undang-Undang No. 24 Tahun 2011 Tentang Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial. (t.thn.).

More Related Content

What's hot

Metode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatanMetode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatanSukistinah
 
Screening epidemiologi 1
Screening epidemiologi 1Screening epidemiologi 1
Screening epidemiologi 1HMRojali
 
Sejarah Korupsi di Indonesia
Sejarah Korupsi di IndonesiaSejarah Korupsi di Indonesia
Sejarah Korupsi di IndonesiaLestari Moerdijat
 
Makalah konsep perilaku kesehatan
Makalah konsep perilaku kesehatanMakalah konsep perilaku kesehatan
Makalah konsep perilaku kesehatanWarung Bidan
 
Presentasi Hasil Penelitian (Karya Tulis IlmiaH)
Presentasi Hasil Penelitian (Karya Tulis IlmiaH)Presentasi Hasil Penelitian (Karya Tulis IlmiaH)
Presentasi Hasil Penelitian (Karya Tulis IlmiaH)Indah Widi
 
Faktor - faktor yang mempengaruhi Kebutuhan Dasar Manusia
Faktor - faktor yang mempengaruhi Kebutuhan Dasar ManusiaFaktor - faktor yang mempengaruhi Kebutuhan Dasar Manusia
Faktor - faktor yang mempengaruhi Kebutuhan Dasar ManusiaAmalia Senja
 
Politik dan Strategi Nasional (Kewarganegaraan)
Politik dan Strategi Nasional (Kewarganegaraan)Politik dan Strategi Nasional (Kewarganegaraan)
Politik dan Strategi Nasional (Kewarganegaraan)Vallen Hoven
 
MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR
MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR
MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR Dayu Agung Dewi Sawitri
 
Model dan konsep dasar keperawatan jiwa
Model dan konsep dasar keperawatan jiwaModel dan konsep dasar keperawatan jiwa
Model dan konsep dasar keperawatan jiwaAgus Arianto
 
Hak dan kewajiban manusia
Hak dan kewajiban manusiaHak dan kewajiban manusia
Hak dan kewajiban manusiaHafiza .h
 
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienDialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienzulindarisma
 
Makalah konsep sehat sakit dalam islam
Makalah konsep sehat sakit dalam islamMakalah konsep sehat sakit dalam islam
Makalah konsep sehat sakit dalam islamSeptian Muna Barakati
 
Jenis spuit dan ukurannya
Jenis spuit dan ukurannyaJenis spuit dan ukurannya
Jenis spuit dan ukurannyaNs. Lutfi
 

What's hot (20)

Metode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatanMetode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatan
 
Screening epidemiologi 1
Screening epidemiologi 1Screening epidemiologi 1
Screening epidemiologi 1
 
Sejarah Korupsi di Indonesia
Sejarah Korupsi di IndonesiaSejarah Korupsi di Indonesia
Sejarah Korupsi di Indonesia
 
Skala pengukuran dalam penelitian
Skala pengukuran dalam penelitianSkala pengukuran dalam penelitian
Skala pengukuran dalam penelitian
 
Contoh jurnal
Contoh jurnalContoh jurnal
Contoh jurnal
 
Makalah konsep perilaku kesehatan
Makalah konsep perilaku kesehatanMakalah konsep perilaku kesehatan
Makalah konsep perilaku kesehatan
 
Asuransi Kesehatan Sosial dan BPJS
Asuransi Kesehatan Sosial dan BPJSAsuransi Kesehatan Sosial dan BPJS
Asuransi Kesehatan Sosial dan BPJS
 
Jurnal lengkap
Jurnal lengkapJurnal lengkap
Jurnal lengkap
 
Presentasi Hasil Penelitian (Karya Tulis IlmiaH)
Presentasi Hasil Penelitian (Karya Tulis IlmiaH)Presentasi Hasil Penelitian (Karya Tulis IlmiaH)
Presentasi Hasil Penelitian (Karya Tulis IlmiaH)
 
Tugas paper
Tugas paperTugas paper
Tugas paper
 
Makalah sistem muskuloskeletal
Makalah sistem muskuloskeletalMakalah sistem muskuloskeletal
Makalah sistem muskuloskeletal
 
Faktor - faktor yang mempengaruhi Kebutuhan Dasar Manusia
Faktor - faktor yang mempengaruhi Kebutuhan Dasar ManusiaFaktor - faktor yang mempengaruhi Kebutuhan Dasar Manusia
Faktor - faktor yang mempengaruhi Kebutuhan Dasar Manusia
 
Politik dan Strategi Nasional (Kewarganegaraan)
Politik dan Strategi Nasional (Kewarganegaraan)Politik dan Strategi Nasional (Kewarganegaraan)
Politik dan Strategi Nasional (Kewarganegaraan)
 
MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR
MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR
MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR
 
Model dan konsep dasar keperawatan jiwa
Model dan konsep dasar keperawatan jiwaModel dan konsep dasar keperawatan jiwa
Model dan konsep dasar keperawatan jiwa
 
Hak dan kewajiban manusia
Hak dan kewajiban manusiaHak dan kewajiban manusia
Hak dan kewajiban manusia
 
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienDialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
 
Makalah konsep sehat sakit dalam islam
Makalah konsep sehat sakit dalam islamMakalah konsep sehat sakit dalam islam
Makalah konsep sehat sakit dalam islam
 
Jenis spuit dan ukurannya
Jenis spuit dan ukurannyaJenis spuit dan ukurannya
Jenis spuit dan ukurannya
 
Pengantar Statistika 2
Pengantar Statistika 2Pengantar Statistika 2
Pengantar Statistika 2
 

Similar to Makalah Asuransi Kesehatan & BPJS

Asuransi dan Risiko-Safirina Aulia Rahmi
Asuransi dan Risiko-Safirina Aulia RahmiAsuransi dan Risiko-Safirina Aulia Rahmi
Asuransi dan Risiko-Safirina Aulia Rahmisafirinaauliarahmi1
 
Asuransi syariah
Asuransi syariahAsuransi syariah
Asuransi syariahFurqon DC
 
Tinjauan syariah terhadap transaksi muamalat asuransi kesehatan badan penyele...
Tinjauan syariah terhadap transaksi muamalat asuransi kesehatan badan penyele...Tinjauan syariah terhadap transaksi muamalat asuransi kesehatan badan penyele...
Tinjauan syariah terhadap transaksi muamalat asuransi kesehatan badan penyele...An Nisbah
 
pembiayaan n anggaran 2
 pembiayaan n anggaran 2 pembiayaan n anggaran 2
pembiayaan n anggaran 2MeniFuzi
 
Portofolio asuransi ( kel 1 )(1)
Portofolio asuransi ( kel 1 )(1)Portofolio asuransi ( kel 1 )(1)
Portofolio asuransi ( kel 1 )(1)asiskash
 
Asuransi.pdf
Asuransi.pdfAsuransi.pdf
Asuransi.pdfEmilda4
 
ASURANSI_SYARI_AH_PPT.pptx
ASURANSI_SYARI_AH_PPT.pptxASURANSI_SYARI_AH_PPT.pptx
ASURANSI_SYARI_AH_PPT.pptxKhasanudinAlmuza
 
fiqih muamalah
fiqih muamalahfiqih muamalah
fiqih muamalahfafadeli
 
Materi Asuransi.pdf
Materi Asuransi.pdfMateri Asuransi.pdf
Materi Asuransi.pdfHIZKIADJOYO
 
Asuransi dalam Islam
Asuransi dalam IslamAsuransi dalam Islam
Asuransi dalam Islamshafirahany22
 
ASURANSI-Farah-diba.doc
ASURANSI-Farah-diba.docASURANSI-Farah-diba.doc
ASURANSI-Farah-diba.docdiralahabu
 
PRESENTASI ASURANSI
PRESENTASI ASURANSIPRESENTASI ASURANSI
PRESENTASI ASURANSIheckaathaya
 

Similar to Makalah Asuransi Kesehatan & BPJS (20)

Asuransi dan Risiko-Safirina Aulia Rahmi
Asuransi dan Risiko-Safirina Aulia RahmiAsuransi dan Risiko-Safirina Aulia Rahmi
Asuransi dan Risiko-Safirina Aulia Rahmi
 
Asuransi
AsuransiAsuransi
Asuransi
 
Asuransi syariah
Asuransi syariahAsuransi syariah
Asuransi syariah
 
Tinjauan syariah terhadap transaksi muamalat asuransi kesehatan badan penyele...
Tinjauan syariah terhadap transaksi muamalat asuransi kesehatan badan penyele...Tinjauan syariah terhadap transaksi muamalat asuransi kesehatan badan penyele...
Tinjauan syariah terhadap transaksi muamalat asuransi kesehatan badan penyele...
 
Asuransi Kesehatan
Asuransi KesehatanAsuransi Kesehatan
Asuransi Kesehatan
 
pembiayaan n anggaran 2
 pembiayaan n anggaran 2 pembiayaan n anggaran 2
pembiayaan n anggaran 2
 
Hukum asuransi
Hukum asuransiHukum asuransi
Hukum asuransi
 
Asuransi
AsuransiAsuransi
Asuransi
 
Portofolio asuransi ( kel 1 )(1)
Portofolio asuransi ( kel 1 )(1)Portofolio asuransi ( kel 1 )(1)
Portofolio asuransi ( kel 1 )(1)
 
Asuransi
AsuransiAsuransi
Asuransi
 
Asuransi.pdf
Asuransi.pdfAsuransi.pdf
Asuransi.pdf
 
ASURANSI_SYARI_AH_PPT.pptx
ASURANSI_SYARI_AH_PPT.pptxASURANSI_SYARI_AH_PPT.pptx
ASURANSI_SYARI_AH_PPT.pptx
 
fiqih muamalah
fiqih muamalahfiqih muamalah
fiqih muamalah
 
Uu 02 1992
Uu 02 1992Uu 02 1992
Uu 02 1992
 
Materi Asuransi.pdf
Materi Asuransi.pdfMateri Asuransi.pdf
Materi Asuransi.pdf
 
Asuransi dalam Islam
Asuransi dalam IslamAsuransi dalam Islam
Asuransi dalam Islam
 
ASURANSI-Farah-diba.doc
ASURANSI-Farah-diba.docASURANSI-Farah-diba.doc
ASURANSI-Farah-diba.doc
 
M logika revisi
M logika revisiM logika revisi
M logika revisi
 
M logika revisi
M logika revisiM logika revisi
M logika revisi
 
PRESENTASI ASURANSI
PRESENTASI ASURANSIPRESENTASI ASURANSI
PRESENTASI ASURANSI
 

More from Shafa Nabilah Eka Puteri

More from Shafa Nabilah Eka Puteri (12)

Epidemiologi HIV / AIDS
Epidemiologi HIV / AIDSEpidemiologi HIV / AIDS
Epidemiologi HIV / AIDS
 
Perbandingan Kebijakan Asuransi Kesehatan Jerman, Singapore, dan Indonesia
Perbandingan Kebijakan Asuransi Kesehatan Jerman, Singapore, dan IndonesiaPerbandingan Kebijakan Asuransi Kesehatan Jerman, Singapore, dan Indonesia
Perbandingan Kebijakan Asuransi Kesehatan Jerman, Singapore, dan Indonesia
 
Kebijakan Pangan dan Gizi
Kebijakan Pangan dan GiziKebijakan Pangan dan Gizi
Kebijakan Pangan dan Gizi
 
Epidemiologi Diabetes Mellitus
Epidemiologi Diabetes MellitusEpidemiologi Diabetes Mellitus
Epidemiologi Diabetes Mellitus
 
Makalah Kesehatan Lingkungan - Dampak Pembukaan Lahan Untuk Perkebunan Kelapa...
Makalah Kesehatan Lingkungan - Dampak Pembukaan Lahan Untuk Perkebunan Kelapa...Makalah Kesehatan Lingkungan - Dampak Pembukaan Lahan Untuk Perkebunan Kelapa...
Makalah Kesehatan Lingkungan - Dampak Pembukaan Lahan Untuk Perkebunan Kelapa...
 
Makalah Radiasi Tembakau
Makalah Radiasi TembakauMakalah Radiasi Tembakau
Makalah Radiasi Tembakau
 
Konsep gender dalam Kesehatan Reproduksi
Konsep gender dalam Kesehatan ReproduksiKonsep gender dalam Kesehatan Reproduksi
Konsep gender dalam Kesehatan Reproduksi
 
Makalah Kesehatan Reproduksi Konsep Gender
Makalah Kesehatan Reproduksi Konsep GenderMakalah Kesehatan Reproduksi Konsep Gender
Makalah Kesehatan Reproduksi Konsep Gender
 
PPT Ilmu Budaya Dasar - Manusia
PPT Ilmu Budaya Dasar - ManusiaPPT Ilmu Budaya Dasar - Manusia
PPT Ilmu Budaya Dasar - Manusia
 
Makalah Ilmu Budaya Dasar - Manusia dan Harapan
Makalah Ilmu Budaya Dasar - Manusia dan HarapanMakalah Ilmu Budaya Dasar - Manusia dan Harapan
Makalah Ilmu Budaya Dasar - Manusia dan Harapan
 
Makalah Pengantar Ilmu Ekonomi - Struktur Pasar
Makalah Pengantar Ilmu Ekonomi - Struktur PasarMakalah Pengantar Ilmu Ekonomi - Struktur Pasar
Makalah Pengantar Ilmu Ekonomi - Struktur Pasar
 
Struktur pasar
Struktur pasarStruktur pasar
Struktur pasar
 

Recently uploaded

Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 

Makalah Asuransi Kesehatan & BPJS

  • 1. 1 ASURANSI KESEHATAN SOSIAL DAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL (BPJS) MAKALAH EKONOMI KESEHATAN DISUSUN OLEH : FIRDA MUMTAHANAH 1205015041 OKI FITRIANI 1205015087 RAHMA DIAN PRATIWI 1205015093 SHAFA NABILAH EKA PUTERI 1205015105 TAKWANI SUCI PRESTANTI 1205015121 FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA JAKARTA 2014
  • 2. 2 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Kesehatan merupakan anugrah Allah SWT yang tidak ternilai harganya, oleh karena itu sepatutnya nikmat tersebut disyukuri. Kesehatan sudah merupakan kebutuhan pokok dalam hidup. Terwujudnya keadaan sehat adalah kehendak semua pihak. Meskipun sudah berhati-hati, orang tidak bisa secara mutlak menghindari bahaya. Sakit, kecelakaan, kematian, kebakaran, gempa bumi, pencurian dan tindakan kriminal adalah keadaan bahaya yang mungkin dihadapi dalam hidup. Akibat yang timbul dari berbagai macam bahaya tersebut bisa berupa perasaan tidak menyenangkan sampai berupa malapetaka besar. Pada dasarnya peristiwa seperti di atas merupakan peristiwa yang tak pasti, tak terprediksi dan tak mungkin dihindarkan. Dampak dari kejadian seperti tersebut tidak hanya berupa kerugian fisik, akan tetapi juga bisa kerugian ekonomi. Sakit misalnya bisa memerlukan biaya sampai puluhan, ratusan juta rupiah hingga milyaran rupiah. Kecelakaan bisa menyebabkan seseorang tidak bisa mencari nafkah untuk beberapa waktu atau bahkan seumur hidup. Oleh karena itu, resiko seperti tersebut dapat diasuransikan, yaitu melalui asuransi kesehatan. Pemahamantentangasuransikesehatan di Indonesia masihsangatberagam.Setiap orang membutuhkanasuransiuntukdirinya, dari bayi yang baru lahir sampai dewasadantuanantinya. Sejaklahirseorangbayisudahmemerlukanasuransikesehatan.Asuransisangatdi perlukandalamhidupini, untukmelindungikeuangankeluarga.Padatahun 2009, di AS, darikeluarga-keluargakelasmenengah yang dinyatakanbangkrut, 60%dikarenakanterkurasnyauangmerekauntukbiayapengobatan di rumahsakit.Mengingat pentingnya asuransi bagi setiap orang, untuk itu di dalam makalah ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai asuransi kesehatan,
  • 3. 3 agar dapat menambah pengetahuan mahasiswa seputar asuransi, khususnya asuransi kesehatan dan asuransi kesehatan sosial. 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana konsep asuransi kesehatan? 2. Apakah manfaat dari asuransi kesehatan? 3. Bagaimana konsep asuransi kesehatan sosial? 4. Apakah manfaat dari asuransi kesehatan sosial? 5. Apa saja badan pengelola asuransi kesehatan sosial? 6. Apakah peranan pemerintah dalam asuransi kesehatan? 1.3 Tujuan 1. Menjelaskan konsep asuransi kesehatan. 2. Menjelaskan manfaat dari asuransi kesehatan. 3. Menjelaskan konsep asuransi kesehatan sosial. 4. Menjelaskan manfaat dari asuransi kesehatan sosial. 5. Menjelaskan badan yang mengelola asuransi kesehatan sosial. 6. Menjelaskan peran pemerintah dalam asuransi kesehatan. 1.4 Manfaat 1. Mengetahui konsep asuransi kesehatan. 2. Mengetahui manfaat dari asuransi kesehatan. 3. Mengetahui konsep asuransi kesehatan sosial. 4. Mengetahui manfaat dari asuransi kesehatan sosial. 5. Mengetahui badan yang mengelola asuransi kesehatan sosial. 6. Mengetahui peran pemerintah dalam asuransi kesehatan.
  • 4. 4 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Asuransi Asuransi adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada tindakan, sistem, atau bisnis dimana perlindungan finansial (atau ganti rugi secara finansial) untuk jiwa, properti, kesehatan dan lain sebagainya mendapatkan penggantian dari kejadian-kejadian yang tidak dapat diduga yang dapat terjadi seperti kematian, kehilangan, kerusakan atau sakit, dimana melibatkan pembayaran premi secara teratur dalam jangka waktu tertentu sebagai ganti polis yang menjamin perlindungan tersebut. 1 Istilah "diasuransikan" biasanya merujuk pada segala sesuatu yang mendapatkan perlindungan. 2.1.1. Asuransi Berdasarkan Undang-Undang Menurut D.S. Hansel, asuransimerupakansuatucarauntukmengumpulkandanada dimasyarakat (pemegang polis) dalambentukpremidansebagaiimbalannyasetiappesertaberhakmempe rolehpembayaransejumlahdanapabilaterjadiperistiwaataumusibahtert entu.Asuransimerupakansuatugejala hokum ataufenomenahukum. Biladitinjaudarisegihukum, asuransimerupakansuatupersetujuandanharustundukkepadaketentuan hokum perjanjian. Dalam KUHD pasal 246 memberikanpengertiantentang “asuransiataupertanggunganadalahsuatuperjanjian, denganmanaseorangpenanggungmengikatkandirikepadaseorangtert anggung,denganmenerimasuatupremi, untukmemberikanpenggantiankepadanyakarenasuatukerugian, 1 http://id.wikipedia.org/wiki/Asuransi. Diaskses pada hari Jum’at, 3 Januari 2014
  • 5. 5 kerusakanataukehilangankeuntungan yang diharapkan, yang mungkinakandideritanyakarenasuatuperistiwa yang taktentu”. AsuransidalamUndang-Undang No.2 Th 1992 tentangusahaperasuransianadalahperjanjianantaraduapihakataulebih, denganmanapihakpenanggungmengikatkandirikepadatertanggung, denganmenerimapremiasuransi, untukmemberikanpenggantiankepadatertanggungkarenakerugian, kerusakanataukehilangankeuntungan yang diharapkanatautanggungjawab hukum pihakketiga yang mungkinakandideritatertanggung, yang timbuldarisuatuperistiwa yang tidakpasti, ataumemberikansuatupembayaran yang didasarkanatasmeninggalatauhidupnyaseseorang yang dipertanggungkan.Badan yang menyalurkanrisikodisebut "tertanggung", danbadan yang menerimarisikodisebut "penanggung".Perjanjianantarakeduabadaninidisebutkebijakan: iniadalahsebuahkontrak legal yang menjelaskansetiapistilahdankondisi yang dilindungi. Biaya yang dibayaroleh "tetanggung" kepada "penanggung" untukrisiko yang ditanggungdisebut "premi".Inibiasanyaditentukanoleh "penanggung" untukdana yang bisadiklaim di masadepan, biayaadministratif, dankeuntungan. 2.1.2. Pengertian Asuransi Menurut Para Ahli Pengertian Asuransi Menurut Robert I. Mehr: Asuransi adalah suatu alat untuk mengurangi resiko dengan menggabungkan sejumlah unit-unit yang beresiko agar kerugian individu secara kolektif dapat diprediksi. Kerugian yang dapat diprediksi tersebut kemudian dibagi dan didistribusikan secara proporsional di antara semua unit-unit dalam gabungan tersebut. Pengertian Asuransi Menurut Mark R. Greene: Asuransi adalah institusi ekonomi yang mengurangi resiko dengan menggabungkan di bawah satu manajemen dan kelompok objek dalam suatu kondisi
  • 6. 6 sehingga kerugian besar yang terjadi yang diderita oleh suatu kelompok yang tadi dapat diprediksi dalam lingkup yang lebih rinci. Pengertian Asuransi Menurut C Arthur Williams Jr. dan Richard M. Heins: Asuransi adalah alat yang mana resiko dua orang atau lebih atau perusahaan-perusahaan digabungkan melalui kontribusi premi yang pasti atau yang ditentukan sebagai dana yang dipakai untuk membayar klaim. 2.2 Prinsip Dasar Asuransi Dalam dunia asuransi ada 6 macam prinsip dasar yang harus dipenuhi, yaitu insurable interest, utmost good faith, proximate cause, indemnity, subrogation dan contribution. a. Insurable Interest Hak untuk mengasuransikan, yang timbul dari suatu hubungan keuangan, antara tertanggung dengan yang diasuransikan dan diakui secara hukum. b. Utmost good faith Suatu tindakan untuk mengungkapkan secara akurat dan lengkap, semua fakta yang material (material fact) mengenai sesuatu yang akan diasuransikan baik diminta maupun tidak. Artinya adalah si penanggung harus dengan jujur menerangkan dengan jelas segala sesuatu tentang luasnya syarat/kondisi dari asuransi dan si tertanggung juga harus memberikan keterangan yang jelas dan benar atas obyek atau kepentingan yang dipertanggungkan. c. Proximate cause Adalah suatu penyebab aktif, efisien yang menimbulkan rantaian kejadian yang menimbulkan suatu akibat tanpa adanya intervensi suatu yang mulai dan secara aktif dari sumber yang baru dan independen. d. Indemnity Suatu mekanisme dimana penanggung menyediakan kompensasi finansial dalam upayanya menempatkan tertanggung dalam posisi
  • 7. 7 keuangan yang ia miliki sesaat sebelum terjadinya kerugian (KUHD pasal 252, 253 dan dipertegas dalam pasal 278). e. Subrogation Pengalihan hak tuntut dari tertanggung kepada penanggung setelah klaim dibayar. f. Contribution Adalah hak penanggung untuk mengajak penanggung lainnya yang sama-sama menanggung, tetapi tidak harus sama kewajibannya terhadap tertanggung untuk ikut memberikan indemnity. 2.3 Unsur-Unsur Asuransi Berdasarkan pengertian pasal 246 KUHD dapat disimpulkan ada tiga unsur dalam asuransi, yaitu: a. Pihak tertanggung. b. Pihak penanggung. c. Suatu kejadian yang semula belum jelas akan terjadi. 2.4 Sejarah Asuransi Kesehatan Penerapan prinsip-prinsip dasar asuransi telah dilakukan oleh beberapa peradaban di dunia sejak ribuan tahun yang lalu. Hal ini berkembang secara terus menerus mengikuti perkembangan peradaban, seiring dengan semakin tingginya kebutuhan manusia akan rasa aman serta semakin seringnya berbagai bencana terjadi. Menurut para ahli sejarah, sejak 1000 BC masyarakat kuno telah mengenal prinsip dasar asuransi yang salah satunya diterapkan dalam sebuah „hukum laut‟ dimana para nelayan pada zaman itu bersepakat untuk „menanggung bersama‟ segala hal yang diakibatkan oleh upaya-upaya untuk mendapatkan „manfaat bersama.‟ Hukum kuno tersebut dianggap sebagai dasar yang menginspirasi penerapan prinsip-prinsip asuransi, dengan semboyan yang terkenal “a common contribution for the common good”. Prinsip-prinsip dasar asuransi yang lebih mengarah ke „asuransi kesehatan‟ juga telah diterapkan di kalangan masyarakat China kuno,
  • 8. 8 dimana masyarakat menyerahkan sejumlah uang atau barang berharga kepada sinshe (pengobat) secara rutin tanpa menunggu sakit. Ketika salah satu anggota keluarga mereka sakit, sinshe akan mengobatinya tanpa perlu membayar lagi. Demikian pula halnya di dalam masyarakat Timur tengah zaman dulu, khususnya di kalangan pedagang yang berbisnis lintas daerah. Luasnya padang pasir memberikan resiko yang besar bagi pedagang untuk kehilangan arah. Untuk menghindari beban ekonomi yang mungkin akan diderita oleh keluarga para pedagang, mereka bersepakat untuk mengumpulkan dana yang akan digunakan sebagai santunan bagi keluarga pedagang (kafilah) yang hilang atau meninggal dalam perjalanan bisnisnya. Pada pertengahan abad 19 selepas revolusi industri, penerapan sistem perasuransian yang lebih modern telah berkembang luas di Eropa. Pada masa itu perkembangan industri mulai menggeser kehidupan tradisional berbasis pertanian. Hal ini menimbulkan ketidakpastian dalam hal kestabilan dan kepastian pendapatan jangka panjang. Ketidakpastian ini memicu lahirnya berbagai perkumpulan masyarakat yang bertujuan „menanggung bersama berbagai resiko yang menimpa anggota suatu kelompok akibat pekerjaannya‟. Beberapa kelompok yang terbentuk pada masa itu dikenal dengan sick club, mutual benefit funds, friendly societies, saturday funds dan lain-lain. Konsep asuransi sosial, yang bersifat wajib karena diatur oleh pemerintah atau penguasa, mulai berkembang di eropa pada tahun 1883. Dimulai di Jerman ketika Kanselir Otto Van Bismarck mewajibkan seluruh pekerja untuk bergabung dalam „dana sakit‟ (sickness fund; zieken fond). Negara harus menjamin agar hak para pekerja ketika mengalami sakit dapat terpenuhi, dengan cara mewajibkan mereka membayar iuran untuk dirinya sendiri. Sebagai konsekuensinya, ketika orang mengalami kegagalan mendapatkan upah akibat sakit, orang tersebut berhak mendapatkan penggantian kehilangan upah tersebut. Namun demikian, Seperti juga yang terjadi di berbagai belahan dunia, penghimpunan dana secara tradisional yang bersifat sukarela oleh friendly societies tidak bisa berkembang secara optimal.
  • 9. 9 Di Jerman, sistem asuransi wajib (asuransi sosial) dikembangkan untuk tiap kelompok kerja atau di lingkungan suatu usaha/perusahaan. Ada tiga kunci kebijakan Jerman di akhir abad ke 19 tersebut, yaitu setiap pekerja wajib mengikuti program dana sakit, dana yang terkumpul dikelola sendiri oleh kelompoknya dan sumber dana berasal dari pekerja itu sendiri, bukan dari pemerintah. Model asuransi sosial inilah yang kemudian berkembang dan menjadi dasar penyelenggaraan asuransi/jaminan sosial (social security) di seluruh dunia dengan berbagai variasi penyelenggaraan. Jaminan sosial (social security) yang kini dikenal di dunia dan mencakup salah satu program asuransi kesehatan sosial dikembangkan di Amerika di tahun 1935 setelah terjadi krisis ekonomi besar (great depression) di tahun 1932. Akan tetapi pada waktu pertama kali undang- undang jaminan sosial diundangkan tahun 1935, program asuransi kesehatan belum masuk dalam sistem jaminan sosial Amerika. Program yang masuk lebih dahulu adalah jaminan hari tua dan disabilitas yang dikenal dengan OASDI (old age, survivor benefit, and disability income). Baru pada pada tahun 1965 Amerika menambahkan program jaminan kesehatan yang terdiri atas Medicare (asuransi kesehatan wajib bagi penduduk lanjut usia atau lansia, penderita cacat dan penderita gagal ginjal) dan Medicaid (program bantuan pemerintah pusat dan daerah dalam jaminan kesehatan bagi penduduk miskin). Setelah tahun 1965, program jaminan sosial Amerika dikenal dengan OASDHI (old age, survivor benefit, disability, and Health Insurance). 2.5 Pengertian Asuransi Kesehatan Asuransikesehatanadalahsebuahjenisprodukasuransi yang secarakhususmenjaminbiayakesehatanatau perawatan para anggota asuransi tersebutjikamerekajatuhsakitataumengalamikecelakaan. Secara garis besar ada dua jenisperawatan yang ditawarkanperusahaan-perusahaanasuransi, yaiturawatinap (in-patient treatment) danrawatjalan (out-patient treatment).Produkasuransikesehatandiselenggarakanbaikolehperusahaanasur ansisosial, perusahaanasuransijiwa, maupunjugaperusahaanasuransiumum.
  • 10. 10 Di Indonesia, PT Askes Indonesia merupakansalahsatuperusahaanasuransisosial yang menyelenggarakanasuransikesehatankepadaparaanggotanya yang utamanyamerupakanparapegawainegeri,baiksipilmaupun non-sipil. Anak- anakmerekajugadijaminsampaidenganusia 21 tahun. Para pensiunanbesertaistriataupunsuamijugadijaminseumurhidup.Beberapaperusa haanasuransikerugiandanasuransijiwatelahmemasarkan pula program- program asuransikesehatandenganberbagaimacamvarian yang berbeda.Padaumumnyaperusahaanasuransi yang menyelenggarakan program asuransikesehatanbekerjasamadengan provider rumahsakitbaiksecaralangsungmaupunmelaluiinstitusiperantarasebagaiasiste nmanajemenjaringanrumahsakit. 2.6 Jenis-Jenis Asuransi Kesehatan Azwar A (1996) membagi jenis asuransi kesehatan berdasarkan ciri-ciri khusus yang dimiliki, sedangkan Thabrany H (1998) membagi atas berbagai model berdasarkan hubungan ketiga komponen asuransi kesehatan, yaitu peserta, penyelenggara pelayanan kesehatan serta badan/perusahaan asuransi. Berdasarkan pendapat tersebut, secara garis besar ada beberapa jenis asuransi kesehatan yang ditinjau dari berbagai aspek. a. Ditinjau dari hubungan ketiga komponen asuransi 1. Asuransi tripartied; apabila ketiga komponen asuransi terpisah satu sama lain dan masing-masing berdiri sendiri. 2. Asuransi bipartied; PPK dapat merupakan milik atau dikontrol oleh perusahaan asuransi. b. Ditinjau dari jumlah peserta 1. Asuransi kesehatan individu (individual health insurance), jika pesertanya perorangan. 2. Asuransi kesehatan keluarga (family health insurance), jika pesertanya satu keluarga. 3. Asuransi kesehatan kelompok (group health insurance), jika pesertanya satu kelompok.
  • 11. 11 c. Ditinjau dari keikutsertaan anggota 1. Asuransi kesehatan wajib (Compulsory Health Insurance). Asuransi kesehatan yang wajib diikuti oleh suatu kelompok tertentu, misalnya dalam suatu perusahaan atau suatu daerah bahkan suatu negara. 2. Asuransi kesehatan sukarela (Voluntary Health Insurance). Asuransi kesehatan yang keikutsertaannya tidak wajib tetapi diserahkan kepada kemauan dan kemampuan masing-masing. d. Ditinjau dari kepemilikan badan penyelenggara 1. Asuransi kesehatan pemerintah (Government Health Insurance).Asuransi kesehatan milik pemerintah atau pengelolaan dana dilakukan oleh pemerintah. Keuntungan yang diperoleh khususnya bagi masyarakat kurang mampu karena mendapat subsidi dari pemerintah. Di lain pihak, biasanya mutu pelayanan kurang sempurna sehingga masyarakat merasa tidak puas. 2. Asuransi kesehatan swasta (Private Health Insurance). Asuransi kesehatan milik swasta atau pengelolaan dana dilakukan oleh suatu badan swasta. Keuntungan yang diperoleh biasanya mutu pelayanan relatif lebih baik, sedangkan kerugiannya sulit dilakukan pengamatan terhadap penyelenggaranya. e. Ditinjau dari peranan badan penyelenggara asuransi 1. Hanya bertindak sebagai pengelola dana Bentuk ini berkaitan dengan model tripartied, merupakan bentuk klasik dari asuransi kesehatan. Bentuk ini akan merugikan atau menguntungkan tergantung dari kombinasi dengan sistem pembayaran yang dijalankan. Jika dikombinasikan dengan reimbursment, akan merugikan. Sebaliknya jika dikombinasi dengan prepayment akan menguntungkan. 2. Badan penyelenggara asuransi juga bertindak sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan. Jenis ini sesuai dengan bentuk bipartied, keuntungan yang diperoleh adalah pengamatan terhadap biaya kesehatan dapat ditingkatkan sehingga terjadi penghematan.
  • 12. 12 Kerugiannya pelayanan kesehatan yang diberikan tergantung dari badan penyelenggara bukan kebutuhan masyarakat. f. Ditinjau dari jenis pelayanan yang ditanggung 1. Menanggung seluruh jenis pelayanan kesehatan, baik pengobatan (kurative), pemulihan (rehabilitative), peningkatan (promotive) maupun pencegahan (preventive). Dengan demikian pelayanan yang diberikan bersifat menyeluruh (comprehensive) dengan tujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan peserta sehingga peserta jarang sakit dan secara timbal balik akan menguntungkan badan penyelenggara asuransi. 2. Menanggung sebagian pelayanan kesehatan, biasanya yang membutuhkan biaya besar, misalnya perawatan di rumah sakit atau pelayanan kesehatan yang biayanya kecil, misalnya pelayanan kesehatan di puskesmas. g. Ditinjau dari jumlah dana yang ditanggung 1. Seluruh biaya kesehatan yang diperlukan ditanggung oleh badan penyelenggara. Keadaan ini dapat mendorong pemanfaatan yang berlebihan oleh peserta terutama bila keadaan peserta kurang. 2. Hanya sebagian biaya kesehatan yang ditanggung oleh badan penyelenggara. Dengan cara ini dapat mengurangi pemanfaatan yang berlebihan atau moral hazard ditinjau dari pihak peserta karena peserta asuransi harus memberikan kontribusi yang telah ditetapkan bila memakai layanan kesehatan (cost sharing). h. Ditinjau dari cara pembayaran kepada penyelenggara pelayanan kesehatan 1. Pembayaran berdasarkan jumlah kunjungan peserta yang memanfaatkan pelayanan kesehatan (reimbursment). Dengan demikian jumlah peserta berbanding lurus dengan jumlah uang yang diterima oleh penyelenggara pelayanan kesehatan. 2. Pembayaran berdasarkan kapitasi, yaitu berdasarkan jumlah anggota/penduduk yang dilayani, berdasarkan konsep wilayah. i. Ditinjau dari waktu pembayaran terhadap PKK
  • 13. 13 1. Pembayaran setelah pelayanan kesehatan selesai diselenggarakan (Retrospective Payment), biasanya dihitung berdasarkan service by service atau patient by patient. 2. Pembayaran di muka (pre payment),yaitu diberikan sebelum pelayanan diselenggarakan, biasanya perhitungan berdasarkan kapitasi dengan pelayanan komprehensif dengan tujuan penghematan dan mengurangi moral hazard dari penyelenggara pelayanan kesehatan. j. Ditinjau dari jenis jaminan 1. Jaminan dengan uang, yaitu asuransi yang membayar dengan mengganti biaya pelayanan yang diberikan. 2. Jaminan yang diberikan tidak berupa uang (Managed Care), contohnya: JPKM, Askes. Namun, secara garis besar Asuransi Kesehatan dibagi menjadi dua, yaitu: a. Asuransi Kesehatan Sosial Asuransikesehatan sosial adalah asuransi wajib yang ikutiolehseluruhatausebagianpenduduk (misal :pegawai).Premiatauiurannyabukannilai nominal, tetapipresentaseupah yang wajibdibayarkan.Manfaatasuransi(benefit), ditetapkanperaturanperundang- undangandansamadengansemuapeserta. b. Asuransi Kesehatan Komersial Asuransikesehatan komersial adalah asuransi yang dijualolehperusahaanataubadanasuransilain, sifatkepesertaannyakarenasukarela, tergantungkesediaan orang atauperusahaanuntukmembelidanpreminyaditetapkandalambentuk nominal sesuaimanfaatasuransikesehatankomersialsangatvariatifdantidaksamaun tuksetiappeserta. Asuransi kesehatan merupakan kelompok produk asuransi yang memberikan perlindungan atau proteksi atas resiko hilangnya sumber finansial dikarenakan oleh kondisi tertanggung yang mengalami suatu penyakit (illness), kecelakaan (accidental injury) atau karena
  • 14. 14 ketidakmampuan (disability). Dalam kelompok ini terdapat 2 jenis produk, yaitu : a. Medical Expense Coverage, yaitu jenis produk yang memberikan santunan guna membayar biaya perawatan tertanggung yang mengalami suatu penyakit atau karena kecelakaan. b. Disability Income Coverage, merupakan produk yang memberikan santunan sebagai pengganti atas hilangnya penghasilan bagi tertanggung sebagai dampak dari ketidakmampuannya dalam bekerja. 2.7 Asuransi Kesehatan Sosial Asuransi Kesehatan sosial merupakan bagian dari perlindungan sosial(social security) yang bertujuan untuk melindungi masyarakat terhadap risiko-risiko biaya layanan kesehatan yang mahal sehingga setiap oarng dapatmenggunakan haknya, yaitu akses terhadap pelayanan kesehatan. Prinsip asuransi kesehatan sosial adalah bahwa kesehatan merupakan pelayanan sosial, pelayanan kesehatan tidak semata-semata diberikan berdasarkan status sosial masyarakat sehingga semua lapisan berhak untuk memperoleh jaminan pelayanan kesehatan. Asuransi kesehatan sosial dilaksanakan dengan menggunakan prinsip sebagai berikut: 1. Keikutsertaannya bersifat wajib 2. Menyertakan tenaga kerja dan keluarganya 3. Iuran/premi berdasarkan persentase gaji/pendapatan. Untuk Jamsostek (Jaminan Sosial Tenaga Kerja) dipotong 6-8% bagi yang sudah berkeluarga dan 3% untuk yang masih bujangan. Askes menetapkan premi hanya 2% dari gaji pokok PNS. Idealnya , anggaran kesehatan harus dihitung 5% dari GDP. 4. Premi untuk tenaga kerja ditanggung bersama (50%) oleh pemberi kerja dan tenga kerja. 5. Premi tidak ditentukan oleh risiko perorangan, tetapi didasarkan pada risiko kelompok (collective risk sharing). 6. Tidak diperlukan pemeriksaan kesehatan awal.
  • 15. 15 7. Jaminan pemeliharaan kesehatan yang diperoleh bersifat menyeluruh (universal coverage) 8. Peran pemerintah sangat besar untuk medorong berkembangnya asuransi kesehatan sosial di Indonesia. Semua pegawai negeri diwajibkan mengikuti asuransi kesehatan. 2.8 Asuransi Kesehatan Komersial 2.8.1. Asuransi Kesehatan Komersial Perorangan (Private Voluntary Health Insurance) Model asuransi kesehatan ini juga berkembangdi Indonesia, dapat dibeli preminya baik oleh individu maupun segmen masyarakat kelas menengah ke atas.Asuransi kesehatan komersial perorangan mempunyai prinsip kerja sebagai berikut: 1. Kepesertaannya bersifat perorangan dan sukarela 2. Iuran/ premi berdasarkan angka absolut, ditetapkan berdasarkan jenis tanggungan yang dipilih 3. Premi didasarkan atas risiko perorangan dan ditentukan oleh faktor usia, jenis kelamin, dan jenis pekerjaan 4. Dilakukan pemeriksaan kesehatan awal 5. Santunan diberikan sesuai dengan kontrak 6. Peranan pemerintah rela 2.8.2. Asuransi Kesehatan Komersial Kelompok (Regulated Private Health Insurance). Jenis asuransi ini merupakan alternatif lain sistem asuransi kesehatan komersial dengan prinsip-prinsip dasar sebagai berikut: 1. Keikutsertaannya bersifat sukarela tetapi berkelompok 2. Iuran/ preminya dibayar berdasarkan atas angka absolut 3. Perhitungan premi bersifat community rating yang berlaku untuk kelompok masyarakat 4. Santunan (jaminan pemeliharaan kesehatan) diberikan sesuai dengan kontrak
  • 16. 16 5. Tidak diperlukan pemeriksaan awal 6. Peranan pemerintah cukup besar dengan membuat peraturan perundang-undangan. BAB III PEMBAHASAN 3.1 Konsep Asuransi Kesehatan Konsep asuransi kesehatan pertama kali dikemukakan oleh Hugh pada tahun 1964. Pada akhir abad ke-19, asuransi kesehatan diawali dengan asuransi terhadap kecelakaan. Model asuransi ini terus berlanjut hingga awal abad ke-20 di California Negara bagian Amerika Serikat dan berkembang dengan 2 ditemukannya produk-produk asuransi kesehatan baru yang semakin modern. Melalui asuransi kesehatan biaya pengobatan dan perawatan yang diderita oleh si sakit (tertanggung) akan diganti oleh penanggung (perusahaan asuransi). Tertanggung dan penanggung membuat suatu perjanjian atau kontrak yang sah didalam sebuah polis. Pihak penanggung menanggung sejumlah kerugian yang mungkin timbul dimasa datang. Di Indonesia, perkembangan asuransi kesehatan dimulai dengan adanya asuransi sosial, yaitu asuransi kesehatan pegawai negeri diikuti oleh asuransi sosial kecelakaan bagi para pegawai swasta, dan dilanjutkan dengan asuransi sosial kesehatan bagi pegawai swasta dalam program Jamsostek. Perkembangan kehidupan sosial di Indonesia yang semakin komplek telah mendorong meningkatnya kebutuhan atas biaya pemeliharaan kesehatan dan biaya pengobatan. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut maka berbagai sistem pemeliharaan kesehatan dikembangkan 3.1.1 Sistem Pelayanan Asuransi Kesehatan
  • 17. 17 Dengan pendekatan sistem, secara sederhana pelayanan asuransi terdiridari komponen masukan, proses, keluaran dan dampak serta dipengaruhi olehbeberapa faktor. a. Komponen Masukan Komponen masukan terdiri dari : 1. Peserta atau masyarakat baik perorangan ataupun keluarga. 2. Perusahaan asuransi yang disebut badan penyelenggara asuransi (BAPEL). 3. Pemberi pelayanan kesehatan (pelayanan kesehatan dasar maupun rujukan),dengan adanya perubahan paradigma ke arah paradigma sehat, maka PPKdirubah pengertiannya menjadi penyelenggara pemeliharaan kesehatan. 4. Pemerintah dapat berperan sebagai masukan tetapi juga sebagai faktor yang mempengaruhi, misalnya membuat peraturan dan/atau kebijakan. b. Komponen Proses Proses tergambarkan dalam studi kelayakan dan rencana usaha Bapel,pelaksanaan serta monitoring dan evaluasi di semua komponen asuransi yang didasarkan pada data yang akurat. c. Komponen Keluaran Keluaran dapat berupa pembayaran sebagian atau keseluruhan paket-paketpelayanan kesehatan sesuai dengan transaksi premi yang telah disetujui. Denganadanya perubahan ke arah paradigma sehat, maka asuransi diharapkan tidak hanyaberperan pada pelayanan kuratif tetapi juga pramotif, prefentif dan rehabilitatif. d. Komponen Dampak Dampak utama yang paling diharapkan adalah akses masyarakat terhadappenyelenggara kesehatan, dan pada akhirnya akan meningkatkan status/derajatkesehatan masyarakat yang ditandai : pertama, mampu hidup lebih lama denganindikator umur harapan hidup; kedua, menikmati hidup
  • 18. 18 sehat dengan indikatorangka kesakitan; ketiga, mempunyai kesempatan meningkatkan pengetahuandengan indikator angka melek huruf dan tingkat pendidikan serta keempat, hidupsejahtera dengan indikator pendapatan per kapita. e. Faktor yang Mempengaruhi Beberapa faktor yang mempengaruhi antara lain : 1. Pemerintah yang berperan sebagai regulator dan pembuat kebijakan. 2. Permintaan (demand) masyarakat. 3. Sosio-ekonomi dan budaya masyarakat. 3.2 Manfaat Asuransi Kesehatan Ada beberapa manfaat asuransi kesehatan selain mendekatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan antara lain: 1. Asuransi merubah peristiwa tidak pasti menjadi pasti dan terencana 2. Asuransi membantu mengurangi risiko perorangan ke risiko sekelompok orang dengan cara perangkuman risiko (risk pooling). Dengan demikian terjadi subsidi silang; yang muda membantu yang tua, yang sehat membantu yang sakit, yang kaya membantu yang miskin. Apabila asuransi kesehatan dapat dilaksanakan, akan diperoleh beberapa manfaat yang secara sederhana dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Membebaskan peserta dari kesulitan menyediakan dana tunai 2. Biaya kesehatan dapat diawasi Pengawasan yang dimaksud berupa diperlakukannya berbagai peraturan yang membatasi jenis pelayanan kesehatan yang dapat diberikan oleh penyedia pelayanan dan atau yang dapat dimanfaatkan oleh peserta. 3. Mutu pelayanan dapat diawasi Pengawasan yang dimaksud ialah melalui penilaian berkala terhadap terpenuhi atau tidaknya standar minimal pelayanan. 4. Tersedianya data kesehatan
  • 19. 19 Data kesehatn yang lengkap diperlukan untuk merencanakan dan ataupun menilai kegiatan yang dilakukan. 3.3 Konsep Asuransi Kesehatan Sosial Asuransi kesehatan sosial adalah sistem asuransi medis yang memberikan tunjangan medis dan tunjangan yang menciptakan stabilitas kehidupan, sewaktu pekerja dan keluarganya jatuh sakit atau mendapat luka. Asuransi kesehatan adalah sebuah jenis produk asuransi yang secara khusus menjamin biaya kesehatan atau perawatan para anggota asuransi tersebut jika mereka jatuh sakit atau mengalami kecelakaan. Secara garis besar ada dua jenis perawatan yang di tawarkan perusahaan-perusahaan asuransi, yaitu rawat inap (in-patien treatment) dan rawat jalan (Out-patient treatment) Produk Asuransi kesehatan di selanggarakan baik oleh perusahaan asuransi social, perusahaan asuransi jiwa, maupun juga perusahaan asuransi umum. Di Indonesia, PT. Askes Indonesia merupakan salah satu perusahaan asuransi sosial yang menyelenggarakan asuransi kesehatan kepada para anggotanya yang utamanya merupakan para pegawai negeri sipil maupun non-sipil. Anak-anak mereka juga di jamin sampai usia 21 tahun. Para pensiunan beserta istri ataupun suami juga di jamin seumur hidup. Beberapa perudahaan asuransi jiwa telah memasarkan pula program- program asuransi kesehatan dengan berbagai mascam varian yang berbeda. Pada umumnya perusahaan asuransi yang menyelenggarakan program asuransi kesehatan, bekerja sama dengan Provider Rumah Sakit, baik secara langsung maupun melalui institusi perantara sebagai asisten manajemen jaring rumah sakit. Prinsip-prinsip universal dalam asuransi kesehatan sosial: 1. Kepesertaan bersifat wajib, mulai dari kelompok tenaga kerja tertentu untuk kemudian berkembang ke kelompok-kelompok lain sampai tenaga kerja non formal dan mencapai 100% penduduk. 2. Iuran ditanggung bersama, ditetapkan secara proporsional, sesuai tingkat pendapatan antara pemberi kerja dan penerima kerja. Pendekatan seperti ini sebenarnya mengantisipasi perkembangan masa
  • 20. 20 depan, dimana biaya pelayanan kesehatan akan menjadi amat mahal, sehingga tidak mampu ditanggung oleh penerima kerja. 3. Jenis Santunan/Benefit package berupa pelayan kesehatan. Sesuai kebutuhan medis. Ruang lingkupnya ditetapkan berdasarkan peraturan (Pemerintah) badan penyelenggara akan membangun sebuah sistem pembiayaan dan pelayanankesehatan untuk dapat memperoleh tingkat efisiensi tinggi, yang kini sering dikenal sebagai Managed Healthcare Concept. 4. Kegotongroyongan diantara peserta dengan demikian amat lengkap, antara kaya miskin, tua muda, sehat sakit, bahkan yang memiliki resiko penyakit tinggi dan rendah. 5. Berdasarkan studi perbandingan di banyak Negara, Negara-negara yang menganut prinsip ini, ternyata juga membelanjakan biaya kesehatan yang lebih rendah dibanding Negara-negara yang memanut prinsip asuransi kesehatan komersial. 6. Badan penyelenggara juga harus bersifat not for profit, sehingga lebih menguntungkan peserta. Sisa hasil usaha diperuntukan bagi peningkatan pelayanan kesehatan, misalnya pembangunan sarana kesehatan. 3.4 Manfaat Asuransi Kesehatan Sosial Manfaat asuransi kesehatan sosial antara lain : a. Pembiayaan tidak ditentukan secara politik, dan alokasi dana diciptakan transparan. b. Memberikan otonomi keuangan dan kesempatan berkompetisi serta membagiperan antara peserta dan Badan Penyelenggara. 3.5 Badan Penyelenggara Asuransi Kesehatan Sosial Badan Penyelenggara Jaminan Sosial yang selanjutnya disingkat BPJS adalah badan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan sosial.
  • 21. 21 BPJS bertujuan untuk mewujudkan terselenggaranya pemberian jaminan terpenuhinya kebutuhan dasar hidup yang layak bagi setiap Peserta dan/atau anggota keluarganya. BPJS menyelenggarakan sistem jaminan sosial nasional berdasarkan prinsip: a. kegotongroyongan; b. nirlaba; c. keterbukaan; d. kehati-hatian; e. akuntabilitas; f. portabilitas; g. kepesertaan bersifat wajib; h. dana amanat; dan i. hasil pengelolaan Dana Jaminan Sosial dipergunakan seluruhnya untuk pengembangan. BPJS dibagi menjadi dua yaitu: a. BPJS Kesehatan BPJS kesehatan berfungsi menyelenggarakan program jaminan kesehatan. b. BPJS Ketenagakerjaan. BPJS ketenagakerjaan menyelenggarakan program: 1) jaminan kecelakaan kerja; 2) jaminan hari tua; 3) jaminan pensiun; dan 4) jaminan kematian. BPJS bertugas untuk : a. melakukan dan/atau menerima pendaftaran Peserta; b. memungut dan mengumpulkan Iuran dari Peserta dan Pemberi Kerja; c. menerima Bantuan Iuran dari Pemerintah; d. mengelola Dana Jaminan Sosial untuk kepentingan Peserta;
  • 22. 22 e. mengumpulkan dan mengelola data Peserta program Jaminan Sosial; f. membayarkan Manfaat dan/atau membiayai pelayanan kesehatan sesuai dengan ketentuan program Jaminan Sosial; dan g. memberikan informasi mengenai penyelenggaraan program Jaminan Sosial kepada Peserta dan masyarakat. Dalam melaksanakan tugas, BPJS berwenang untuk: a. menagih pembayaran Iuran; b. menempatkan Dana Jaminan Sosial untuk investasi jangka pendek dan jangka panjang dengan mempertimbangkan aspek likuiditas, solvabilitas, kehati-hatian, keamanan dana, dan hasil yang memadai; c. melakukan pengawasan dan pemeriksaan atas kepatuhan Peserta dan Pemberi Kerja dalam memenuhi kewajibannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan jaminan sosial nasional; d. membuat kesepakatan dengan fasilitas kesehatan e. mengumpulkan dan mengelola data Peserta program Jaminan Sosial; f. membayarkan Manfaat dan/atau membiayai pelayanan kesehatan sesuai dengan ketentuan program Jaminan Sosial; dan g. memberikan informasi mengenai penyelenggaraan program Jaminan Sosial kepada Peserta dan masyarakat. 3.6 Peran Pemerintah dalam Asuransi Kesehatan Menurut studi ILO (2003), hanya sekitar 15% penduduk Indonesia menjadi anggota salah satu asuransi kesehatan (baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun sektor swasta). Di Indonesia terdapat tiga kategori utama asuransi kesehatan yang diselenggarakan oleh pemerintah, yaitu: (1) asuransi kesehatan untuk PNS dan anggota ABRI (Askes); (2) asuransi kesehatan untuk pekerja perusahaan swasta(Jamsostek); dan (3) dana kesehatan masyarakat dan program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM). Suatu negara yang kuat memiliki jaminan sosial yang kuat dan mencakup seluruh rakyat.Peran negara dalam mewujudkan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
  • 23. 23 (BPJS), sangat besar. Negara harus mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat yang berkeadilan Sosial melalui pengembangan Sistem Jaminan Sosial. Sistem ini merupakan cara sekaligus tujuan mewujudkan kesejahteraan Masyarakat. 68 tahun merdeka, program jaminan sosial belum mencapai 20 persen penduduk dan kualitas Pelayanan dan Pembiayaan Kesehatan masih sangat buruk. BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Asuransi adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada tindakan, sistem, atau bisnis dimana perlindungan finansial (atau ganti rugi secara finansial) untuk jiwa, properti, kesehatan dan lain sebagainya mendapatkan penggantian dari kejadian-kejadian yang tidak dapat diduga yang dapat terjadi seperti kematian, kehilangan, kerusakan atau sakit, dimana melibatkan pembayaran premi secara teratur dalam jangka waktu tertentu sebagai ganti polis yang menjamin perlindungan tersebut. Dalam dunia asuransi ada 6 macam prinsip dasar yang harus dipenuhi, yaitu insurable interest, utmost good faith, proximate cause, indemnity, subrogation dan contribution. Sedangkan unsur-unsur asuransi ada 3, yaitu pihak tertanggung, pihak penanggung, dan kejadian yang belum jelas akan terjadi. Asuransikesehatanadalahsebuahjenisprodukasuransi yang secarakhususmenjaminbiayakesehatanatau perawatan para anggota asuransi tersebutjikamerekajatuhsakitataumengalamikecelakaan. Secara garis besar asuransi dibagi menjadi 2, yaitu asuransi kesehatan sosial dan asuransi kesehatan komersial. Asuransi Kesehatan sosial merupakan bagian dari perlindungan sosial(social security) yang bertujuan untuk melindungi masyarakat terhadap risiko-risiko biaya layanan kesehatan yang mahal sehingga setiap
  • 24. 24 oarng dapatmenggunakan haknya, yaitu akses terhadap pelayanan kesehatan. Sedangkan asuransi kesehatan komersial adalah asuransi yang dijualolehperusahaanataubadanasuransilain, sifatkepesertaannyakarenasukarela, tergantungkesediaan orang atauperusahaanuntukmembeli. Di Indonesia, PT. Askes Indonesia merupakan salah satu perusahaan asuransi sosial yang menyelenggarakan asuransi kesehatan kepada para anggotanya yang utamanya merupakan para pegawai negeri sipil maupun non-sipil. Namun mulai tahun 2014, PT. Askes tersebut berubah menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang merupakan badan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan sosial. 4.2 Saran Di Indonesia pemahaman mengenai asuransi kesehatan masih sangat beragam, bahkan banyak masyarakat yang belum mengerti. Sehingga membuat program asuransi kesehatan sosial yang dijalankan oleh pemerintah menjadi kurang efektif. Sebaiknya sebelum menjalankan progaram asuransi kesehatan sosial, seperti yang dilakukan oleh BPJS tahun 2014 sekarang, pemerintah lebih giat lagi dalam mensosialisasikannya kepada masyarakat dan menjelaskan bagaimana sistem kerja dari asuransi kesehatan sosial tersebut. Sehingga tidak akan menimbulkan kebingungan di sebagian masyarakat Indonesia.
  • 25. 25 DAFTAR PUSTAKA Artikel Asuransi Kesehatan | Pengertian Asuransi Kesehatan. (2012, Januari). Dipetik Januari 2014, dari Asuransi Keluarga Cerdas: http://asuransikeluargacerdas.wordpress.com/2012/01/02/artikel-asuransi- kesehatan-pengertian-asuransi-kesehatan/ Asuransi. (2013). Dipetik January 2014, dari Wikipedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Asuransi Asuransi Kesehatan. (2013, May). Dipetik January 2014, dari Wikipedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Asuransi_Kesehatan Pengertian Asuransi Menurut Para Ahli. (2013, Oktober). Dipetik Januari 2014, dari Pengertian Ahli: http://www.pengertianahli.com/2013/10/pengertian- asuransi-menurut-para-ahli.html Djuhaeni, H. (2007). Asuransi Kesehatan dan Managed Care. Bandung: Universitas Padjadjaran. Idris, M. (2010, April). Sejarah Asuransi Kesehatan. Dipetik Januari 2014, dari Diskusi Kesehatan Masyarakat: http://muhammadidris1970.wordpress.com/2010/04/11/sejarah-asuransi- kesehatan/ Prinsip Dasar Asuransi. (t.thn.). Dipetik Januari 2014, dari Pan Pacific Insurance: http://panfic.com/insurance-knowledge/prinsip-dasar-asuransi/ Rahayu, D. A. (2013, May). Asuransi Kesehatan. Dipetik January 2014, dari Dwi Asih Rahayu: http://dwiasihrahaayu.blogspot.com/2013/05/asuransi- kesehatan.html
  • 26. 26 Syakurah, R. A. (2013, Juli). Tugas IKM; Tinjauan Pustaka Asuransi Kesehatan . Dipetik Januari 2014, dari The Joy of Being MA: http://mabanget.wordpress.com/2013/07/12/asuransi-kesehatan/ Thabrany, H. (t.thn.). Introduksi Asuransi Kesehatan. Dipetik Januari 2014, dari Staff UI: http://staff.ui.ac.id/system/files/users/hasbulah/material/babiiintroduksiasuran sikesehatanedited.pdf Undang-Undang No. 24 Tahun 2011 Tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. (t.thn.).