SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
BAB I 
PENDAHULUAN 
1.1 Latar Belakang 
Islam merupakan agama yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia, untuk 
mengatur kemakmuran di bumi guna menuju kebahagiaan dunia dan akhirat. Salah satu 
penunjang kebahagian tersebut adalah dengan memiliki tubuh yang sehat, sehingga 
dengannya kita dapat beribadah dengan lebih baik kepada Allah. Agama Islam sangat 
mengutamakan kesehatan (lahir dan batin) dan menempatkannya sebagai kenikmatan 
kedua setelah Iman. Dalam perjalanan hidupnya didunia, manusia menjalani tiga keadaan 
penting: sehat, sakit atau mati. 
Kehidupan itu sendiri selalu diwarnai oleh hal-hal yang saling bertentangan, yang 
saling berganti mengisi hidup ini tanpa pernah kosong sedikit pun. Sehat dan sakit merupakan 
warna dan rona abadi yang selalu melekat dalam diri manusia selama dia masih hidup. Tetapi 
kebanyakan manusia memperlakukan sehat dan sakit secara tidak adil. Kebanyakan mereka 
menganggap sehat itu saja yang mempunyai makna. Sebaliknya sakit hanya dianggap sebagai 
beban dan penderitaan, yang tidak ada maknanya sama sekali. Orang yang beranggapan 
demikian jelas melakukan kesalahan besar, sebab Allah SWT selalu menciptakan sesuatu 
atau memberikan suatu ujian kepada hambanya pasti ada hikmah atau pelajaran dibalik itu 
semua. (Q.S. Shaad : 27) 
I.2 Rumusan Masalah 
1.Apa yang dimaksud dengan sehat dan sakit secara medis? 
2.Bagaimana konsep sehat menurut islam ? 
3.Upaya apa yang harus kita lakukan untuk mempertahankan kesehatan menurut agama 
islam? 
I.3 Tujuan Penulisan
1. Mengkaji tentang konsep sehat sakit secara medis 
2. Mengkaji tentang konsep sehat sakit berdasarakan agama islam 
3. Memberikan informasi tentang upaya-upaya mempertahankan kesehatan menurut agama 
islam 
I.4 Manfaat Penulisan 
Ada beberapa manfaat yang dapat dipetik dari hasil penelitian ini, antara lain: 
 
Bagi pembaca : 
1. Memberika informasi tentang konsep sehat sakit secara umum 
2. Memberikan informasi tentang konsep sehat sakit menurut agama islam 
3. Memberikan informasi tentang upaya-upaya mempertahankan kesehatan menurut agama 
islam 
 
Bagi penulis : 
1. Melatih dalam menyusun makalah. 
2. Memotivasi untuk menyusun makalah selanjutnya yang lebih baik. 
BAB II 
PEMBAHASAN 
2.1 Definisi konsep sehat sakit secara medis 
Sehat merupakan sebuah keadaan yang tidak hanya terbebas dari penyakit akan tetapi 
juga meliputi seluruh aspek kehidupan manusia yang meliputi aspek fisik, emosi, sosial dan 
spiritual. Menurut WHO (1947) Sehat itu sendiri dapat diartikan bahwa suatu keadaan yang
sempurna baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau 
kelemahan (WHO, 1947).UU No.23,1992 tentang Kesehatan menyatakan bahwa: Kesehatan 
adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan hidup produktif 
secara sosial dan ekonomi. Dalam pengertian ini maka kesehatan harus dilihat sebagai satu 
kesatuan yang utuh terdiri dari unsur-unsur fisik, mental dan sosial dan di dalamnya. 
Kesehatan jiwa merupakan bagian integral kesehatan.Dalam pengertian yang paling luas 
sehat merupakan suatu keadaan yang dinamis dimana individu menyesuaikan diri dengan 
perubahan-perubahan lingkungan internal (psikologis, intelektual, spiritual dan penyakit) dan 
eksternal(lingkungan fisik, social, dan ekonomi) dalam mempertahankan kesehatannya.Istilah 
sehat dalam kehidupan sehari-hari sering dipakai untuk menyatakan bahwa sesuatu dapat 
bekerja secara normal. Kebanyakan orang mengatakan sehat jika badannya merasa segar dan 
nyaman. Bahkan seorang dokterpun akan menyatakan pasiennya sehat manakala menurut 
hasil pemeriksaan yang dilakukannya mendapatkan seluruh tubuh pasien berfungsi secara 
normal. Namun demikian, pengertian sehat yang sebenarnya tidaklah seperti itu.Pengertian 
sehat menurut UU Pokok Kesehatan No. 9 tahun 1960, Bab I Pasal 2 adalah keadaan yang 
meliputi kesehatan badan (jasmani), rohani (mental), dan sosial, serta bukan hanya keadaan 
bebas dari penyakit, cacat, dan kelemahan. Batasan kesehatan tersebut di atas sekarang telah 
diperbaharui bila batasan kesehatan yang terdahulu itu hanya mencakup tiga dimensi atau 
aspek, yakni: fisik, mental, dan sosial, maka dalam Undang- Undang N0. 23 Tahun 
1992,kesehatan mencakup 4 aspek, yakni: fisik (badan), mental (jiwa), sosial, dan ekonomi. 
Batasan kesehatan tersebut diilhami oleh batasan kesehatan menurut WHO yang paling baru. 
Pengertian kesehatan saat ini memang lebih luas dandinamis, dibandingkan dengan batasan 
sebelumnya. 
Pengertian Sakit - Setelah kemarin kita mengetahui akan pengertian sehat maka kali ini akan 
memposting berkaitan dengan hal yang disebut dengan pengertian sakit. Langsung saja
menuju kepada apa yang disebut dengan pengertian sakit ini. 
Beberapa pengertian sakit dan diantara pengertian sakit ini adalah sebagai berikut : 
1. Sakit adalah gangguan dalam fungsi normal individu sebagai totalitas termasuk 
keadaan organisme sebagai sistem biologis dan penyesuaian sosialnya.(Menurut 
Pemons, 1972) 
2. Sakit adalah sebagai suatu keadaan yang tidak menyenangkan yang menimpa 
seseorang sehingga seseorang menimbulkan gangguan aktivitas sehari-hari baik itu 
dalam aktivitas jasmani, rohani dan sosial. (Menurut Perkins) 
3. Sakit sebagai suatu keadaan dari badan atau sebagian dari organ badan dimana 
fungsinya terganggu atau menyimpang. (Menurut Oxford English Dictionary) 
2.2 Definisi konsep sehat sakit menurut agama islam 
A. Mukadimah 
Sakit dan penyakit merupakan suatu peristiwa yang selalu menyertai hidup manusia sejak 
jaman Nabi Adam a.s.. Kita memahami apapun yang menimpa manusia adalah takdir, sakit 
pun merupakan takdir. Lantas kalau sakit merupakan takdir, kalau kita sakit kenapa harus 
mencari sehat/kesembuhan? Lantas buat apa dan apa manfaat berobat? Dari sinilah landasan 
kita berpijak dalam memahami sehat, sakit, obat dan upaya pengobatan. 
B. Sehat dan Sakit Pandangan al-Quran 
فأ أأ أذَََأنْفَأأأُ أأَََض وَََََُُّّْ ٨٣أنرأيِّمألَََُِّّأَحَُأرأَىإَنْرَأ أَِضإاأَُّ ذمِّأَِِّنرأأَُرََّأىَأنَ ذإِ وَُُّّيأوََ 
و ٨٤أمنرأَََىأََولِ ضَُّ كَََُّ أأََُنلُّعَأِر ذَُّ مٍَّأ يأوََضُّنَََمل أَنمأَيَأنََْرَأأٍَُّنْأَنضُّوَأٍّنرأَََضَ 
“Dan (ingatlah kisah) Ayyub, ketika ia menyeru Tuhannya: “(Ya Tuhanku), sesungguhnya 
aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan yang Maha Penyayang di antara 
semua Penyayang”. Maka Kamipun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan
penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat 
gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi 
peringatan bagi semua yang menyembah Allah”. (QS al-Anbiyâ’,َ 21:َ 83-84) 
Ayat di atas mengisahkan bahwa Nabi Ayyub a.s. yang ditimpa penyakit, kehilangan harta 
dan anak-anaknya. Dari seluruh tubuhnya hanya hati dan lidahnya yang tidak tertimpa 
penyakit, karena dua organ inilah yang dibiarkan Allah tetap baik dan digunakan oleh Nabi 
Ayyub a.s. untuk berdzikir dan memohon keridhaan Allah, dan Allah pun mengabulkan 
doanya, hingga akhirnya Nabi Ayyub a.s. sembuh dan dikembalikan harta dan keluarganya. 
Dari sini dapat diambil pelajaran agar manusia tidak berprasangka buruk kepada Allah, tidak 
berputus asa akan rahmat Allah serta bersabar dalam menerima takdir Allah. Karena kita 
sebagai manusia perlu meyakini bahwa apabila Allah menakdirkan sakit maka kita akan 
sakit, begitu pula apabila Allah menakdirkan kesembuhan, tiada daya upaya kecuali dengan 
izin-Nya kita sembuh. 
أن لَُّّأ أَض مَُِّنفََّأنرأم يَأ ي وَََُّ ٧٩أن ذإنُّنَِأُم يَننَمُّنوأََُِّنيأاَ ي وََُّ وَ ٧٨ ذإنُّأَِأٍّْ أفََُِّأنرأمأَيرَ ي وََُّ 
و ٨۲ رأيَِأ أِذَُّأَِنُّْيئأ يَِأمَأ ذ ي وََُّ أن ذإنُّ رَِأأَِوناَ وَ ٧۱أن ذإنُّ يَِنوُّي ننََُُِّإيََن يُّي وََُّ وَ ٨٠ و 
“(Yaitu Tuhan) yang telah menciptakaku, maka Dialah yang memberi petunjuk kepadaku. 
Dan Tuhanku, yang Dia memberi makan dan minum kepadaku. Dan apabila aku sakit, 
Dialah yang menyembuhkanku. Dan yang akan mematikan aku, kemudian akan 
menghidupkanku (kembali). Dan yang amat kuinginkan akan mengampuni kesalahanku pada 
hari kiamat”. (QS asy-Syu’arâ’َ 26:َ 78-82) 
1. Konsep Sehat 
Allah dan Rasul-Nya (Nabi Muhammad s.a.w.) melalui ayat-ayat al-Quran dan sunnah 
Rasulullah s.a.w. memberi perhatian yang serius terhadap kesehatan manusia. Nabi 
Muhammad s.a.w. bahkan menganggap keselamatan dan kesehatan sebagai nikmat Allah 
yang terbesar yang harus diterima dengan rasa syukur.
Firman Allah dalam QS Ibrâhîm, 14: 7, 
أَدألإأأَِىنَِّذَََُأئُّأََ أنََُِ أيُِّ أإُنأَََُنذأئُّأََع أنََِإََََُّّأَِكنأ ذََُِّأأ ي أن لَََُّّ 
“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: “sesungguhnya jika kamu bersyukur, 
pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), 
maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. 
Bentuk syukur terhadap nikmat Allah melalui kesehatan ini adalah senantiasa menjaga 
kesehatan sesuai dengan sunnatullah. 
Rasulullah s.a.w. bersabda: 
.إ لنأَن ذَ أأِ نةَ كَُِّّأو أأََُِّض نم فََُِّيرُّأوأََعوُّي ضََُِّأ ذإَاَُّ ذ “Dua nikmat yang sering tidak diperhatikan oleh kebanyakan manusia yaitu kesehatan dan 
waktu luang.” (Hadis Riwayat al-Bukhari dari Ibnu Abbas) 
Kesehatan Dalam Perspektif Islam 
“Diharamkanَ bagimuَ (memakan وَ bangkai,َ darah,َ dagingَ babi, (daging hewan) yang 
disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, 
dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan 
bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak 
panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang 
kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada 
mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, 
dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama 
bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, 
sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”َ (QS.َ Alَ Maa'idah,َ .و 5:َ 3 
Islam memiliki perbedaan yang nyata dengan agama-agama lain di muka bumi ini. Islam 
sebagai agama yang sempurna tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan 
Sang Khalik-nya dan alam syurga, namun Islam memiliki aturan dan tuntunan yang bersifat 
komprehensif1, harmonis, jelas dan logis. Salah satu kelebihan Islam yang akan dibahas 
dalam tulisan ini adalah perihal perspektif Islam dalam mengajarkan kesehatan bagi individu 
maupun masyarakat. 
“Kesehatanَ merupakanَ salahَ satuَ hakَ bagi tubuh manusia'' demikian sabda Nabi Muhammad 
SAW. Karena kesehatan merupakan hak asasi manusia, sesuatu yang sesuai dengan fitrah 
manusia, maka Islam menegaskan perlunya istiqomah memantapkan dirinya dengan 
menegakkan agama Islam. Satu-satunya jalan dengan melaksanakan perintah perintah-Nya 
dan meninggalkan larangan-Nya. Allah berfirman:
''Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan 
penyembuh-penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk dan 
rahmat bagi orang-orangnya yang beriman'' (QS:Yunus 57). 
Sehat menurut batasan World Health Organization (WHO) adalah keadaan sejahtera dari 
badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan 
ekonomis. Tujuan Islam mengajarkan hidup yang bersih dan sehat adalah menciptakan 
individu dan masyarakat yang sehat jasmani, rokhani, dan sosial sehingga umat manusia 
mampu menjadi umat yang pilihan. 
Beberapa Hadist yang berkaitan dengan kesehatan 
1. Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu,َ bahwaَ Rasulullahَ Shallallahuَ ‘alaihiَ waَ sallamَ 
bersabda: 
“Tidaklahَ Allahَ menurunkanَ sebuahَ penyakitَ melainkanَ menurunkanَ pulaَ obatnya.”َ 
(HR. Al-Bukhari dan Muslim) 
2. Dariَ Ibnuَ Mas’udَ radhiallahuَ ‘anhu,َ bahwaَ Rasulullahَ Shallallahuَ ‘alaihiَ wa sallam 
bersabda: 
“Sesungguhnyaَ Allahَ Subhanahuَ waَ Ta’alaَ tidaklahَ menurunkanَ sebuahَ penyakitَ 
melainkan menurunkan pula obatnya. Obat itu diketahui oleh orang yang bisa mengetahuinya 
danَ tidakَ diketahuiَ olehَ orangَ yangَ tidakَ bisaَ mengetahuinya.”َ (HR. Ahmad, Ibnu Majah, 
dan Al-Hakim, beliau menshahihkannya dan disepakati oleh Adz-Dzahabi. Al-Bushiri 
menshahihkan hadits ini dalam Zawa`id-nya. Lihat takhrij Al-Arnauthَ atasَ Zadulَ Ma’ad,َ 
4/12-13) 
3. Penegasanَ Rasulullahu’alaihiَ waَ sallamَ dalamَ sabdanya: 
“Sesungguhnyaَ Allahَ telahَ menurunkanَ penyakitَ danَ obatnya,َ demikianَ pulaَ Allahَ 
menjadikan bagi setiap penyakit ada obatnya. Maka berobatlah kalian dan janganlah berobat 
denganَ yangَ haram.”َ (HR.َ Abuَ Dawudَ dariَ Abudَ Darda`َ radhiallahuَ ‘anhu و 
4.َ ‘Aisyahَ radhiallahuَ ‘anha,َ beliauَ berkata:َ “Dahuluَ bilaَ salahَ seorangَ dariَ kamiَ 
mengeluhkanَ rasaَ sakitَ makaَ beliauَ Shallallahuَ ‘alaihiَ waَ sallamَ mengusapnyaَ denganَ 
tangan kanan beliau dan membaca: 
“Yaَ Allah,َ Rabbَ sekalianَ manusia,َ yangَ menghilangkanَ segala petaka, sembuhkanlah, 
Engkaulah Yang Maha Penyembuh, tak ada yang bisa menyembuhkan kecuali Engkau, 
sebuahَ kesembuhanَ yangَ tidakَ meninggalkanَ penyakit.”َ (HR.َ Al-Bukhari). 
5.ََ Dariَ ‘Abdullahَ binَ ‘Abbasَ radhiallahuَ ‘anhuma,َ dariَ Nabiَ Shallallahuَ ‘alaihiَ wa sallam, 
bahwa beliau bersabda: 
“Barangsiapaَ mengunjungiَ orangَ sakitَ selamaَ belumَ datangَ ajalnya,َ laluَ diaَ bacakanَ diَ 
sisinya sebanyak tujuh kali: 
“Akuَ memohonَ kepadaَ Allahَ Yangَ Mahaَ Agung,َ Pemilikَ ‘Arsyَ yangَ besar,َ semogaَ 
menyembuhkanmu,’َ niscayaَ Allahَ akanَ menyembuhkannyaَ dariَ penyakitَ itu.”َ (HR.َ Abuَ 
Dawud, At-Turmudzi, dan dihasankan oleh Al-Hafizh dalam Takhrij Al-Adzkar) 
6. Dariَ Sa’dَ binَ Abiَ Waqqashَ radhiallahuَ ‘anhu,َ beliauَ berkata:َ “Nabiَ Shallallahuَ ‘alaihiَ 
wa sallam mengunjungiku (ketika aku sakit) dan beliau membaca:
“Yaَ Allah,َ sembuhkanlahَ Sa’dَ Yaَ Allah,َ sembuhkanlahَ Sa’d.َ Yaَ Allah,َ sembuhkanlahَ 
Sa’d.”(HR.َ Muslim و 
7. Haditsَ Abdullahَ binَ Mas‘udَ radhiallahuَ 'anhu,َ bahwasanyaَ Rasulullahَ Shallallahuَ 'alaihiَ 
wa sallam bersabda: 
“Tidaklahَ seorangَ muslimَ ditimpaَ gangguanَ berupaَ sakitَ atauَ lainnya,َ melainkanَ Allahَ 
menggugurkan kesalahan-kesalahannya sebagaimana pohon menggugurkan daun-daunnya.”َ 
(HR. Al-Bukhari no. 5661 dan Muslim no. 6511) 
2. Konsep Sakit 
Di hadapan Allah, orang sakit bukanlah orang yang hina. Mereka justeru memiliki kedudukan 
yang sangat mulia. 
أض يََنيُّْن ذَنواَأٍُّّضََُّأَََُألْ أَنألأَنألَ أَنألأَلُ أََنألنَصََلأَِنأل رَألِرأَنألأَلُ أََ إم 
نَْ ذإمََأعلُّ يَنأنََعأرإَََُّّلأَع إأِ إإنأََُّر ضََُّأَََأْن يَأََ 
“Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan keletihan, kehawatiran dan 
kesedihan, dan tidak juga gangguan dan kesusahan bahkan duri yang melukainya melainkan 
Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya”. (Hadis Riwayat al-Bukhari dari Abu 
Hurairah) 
Bahkan Allah menjanjikan kepada orang yang sakit apabila ia bersabar dan berikhtiar dalam 
sakitnya, Allah akan menghapus dosa-dosanya. 
أنأض ضََُّنَََضاَلٍَُّّيَنيُّْ ننْرَألِرإََُّّلأَإَََأَََّكنََْأَأْن يَأنَْأَعأوأَََأ أٍََِّنأىنم ذإأَََُِّ 
“Tidaklah seorang muslim tertimpa derita dari penyakit kecuali Allah hapuskan dengannya 
(dari sakit tersebut) kejelekan-kejelekannya (dosa-dosanya) sebagaimana gugurnya 
dedaunan sebuah pohon”. (Hadis Riwayat al-Bukhariَ dariَ Abdullahَ binَ Mas’ud وSakitَ 
sebagai salah satu ciptaan Allah SWT yang ditimpakan kepada manusia juga pasti ada 
maksudnya. Salah satu hikmah Allah SWT kepada hamba-Nya adalah sebagai ujian dan 
cobaan untuk membuktikan siapa-siapa saja yang benar-benar beriman. Firman Allah SWT :
Artinya : 214- Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang 
kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka 
ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta diguncangkan (dengan bermacam-macam 
cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah 
datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat. 
(Q.S. Al Baqarah : 214) 
Demikianlah Allah SWT akan menguji hamba-hamba-Nya dengan kebaikan dan 
keburukan. Dia menguji manusia berupa kesehatan, agar mereka bersyukur dan mengetahui 
keutamaan Allah SWT serta kebaikan-Nya kepada mereka. Kemudian Allah SWT juga akan 
menguji manusia dengan keburukan seperti sakit dan miskin, agar mereka bersabar dan 
memohon perlindungan serta berdo'a kepada-Nya. 
Amat banyak orang yang tidak memahami kenapa ia harus sakit, sehingga secara 
tidak sadar ia menganggap bahwa penyakit yang dideritanya tersebut sebagai malapetaka atau 
kutukan Allah yang dijatuhkan kepadanya. Tidak sedikitpun orang yang tatkala ditimpa 
penyakit menjadi putus asa, kehilangan pegangan, bahkan berburuk sangka kepada Allah 
SWT. Lalu timbul rasa tidak puas kepada Allah SWT, merasa bahwa dengan sakitnya 
itu Allah bersikap tidak adil, sehingga ia tidak lagi menjalankan kewajiban-kewajiban-Nya 
sebagai hamba Allah. Padahal di waktu sehat, ia selalu mengucapkan dalam salatnya : 
Artinya : "Sesungguhnya salat, ibadah, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan 
semesta alam" (Q.S. Al An'am : 162). 
Dalam pandangan Islam, penyakit merupakan cobaan yang diberikan Allah SWT kepada 
hamba-Nya untuk menguji keimanannya. Ketika seseorang sakit disana terkandung pahala, 
ampunan dan akan mengingatkan orang sakit kepada Allah SWT. Aisyah pernah 
meriwayatkan, bahwa Rasulullah SAW bersabda : 'Tidak ada musibah yang menimpa diri
seorang muslim, kecuali Allah mengampuni dosa-dosanya, sampai-sampai sakitnya karena 
tertusuk duri sekalipun" (H.R. Buchari) Sabda Rasulullah SAW : 
وإن الله ت عال ى أذا أحب ق وما اب تلاهم ف من ر ضي ف له ال ر ضاومن ف له ال سخط 
(ىذمرتلا و هجام نبا هاور) 
Artinya : Dan sesungguhnya bila Allah SWT mencintai suatu kaum, dicobanya dengan 
berbagai cobaan. Siapa yang ridha menerimanya, maka dia akan memperoleh keridhoan 
Allah. Dan barang siapa yang murka (tidak ridha) dia akan memperoleh kemurkaan Allah 
SWT. (H.R. Ibnu Majah dan At Turmudzi) 
Dalam hadist lain Rasulullah SAW bersabda : 
عن اب ي هري رة ر ضي الله ع نه : عن ال ن بي ص لى الله ع ل يه و س لم ق ال : ما ي ص يب ال م س لم من ن صب 
واه ال بخارى و م س لم)ر) ولا هم ولا حزن ولا أذى ولاغ م ح تى شوك ة ي شاكها إلا :ف ر الله ب ها خطاي اه 
Artinya : Dari Abu Hurairah r.a. Nabi Muhammad SAW. Bersabda : Tidaklah seorang 
muslim ditimpa musibah, kesusahan, kesedihan, penyakit, gangguan menumpuk pada dirinya 
kecuali Allah SWT hapuskan akan dosa-dosanya (H.R. Bukhari dan Muslim).Allah SWT 
menciptakan cobaan antara lain untuk mengingatkan manusia terhadap rahmat-rahmat yang 
telah diberikan-Nya. Allah SWT memberikan penyakit agar setiap insan dapat menyadari 
bahwa selama ini dia telah diberi rahmat sehat yang begitu banyak. Namun kesehatan yang 
dimilikinya itu sering kali di abaikan, bahkan mungkin disia-siakan. Padahal ia mempunyai 
harga yang sangat bernilai tiada tolak ukur dan bandingannya.Disamping itu, sakit juga 
digunakan oleh Allah SWT untuk memperingatkan manusia atas segala dosa-dosa dan 
perbuatan jahatnya selama hidup di dunia. Kalau dahulu seorang insan yang banyak berbuat 
kesalahan tidak berfikir tentang dosa dan pahala, maka disaat sakit biasanya manusia teringat 
akan dosa-dosanya sehingga ia berusaha untuk bertaubat dan memohon ampunan kepada 
Allah SWT.
2. 3 Upaya-upaya mempertahankan kesehatan menurut agama islam 
Beberapa contoh pengobatan Nabawi (pengobatan dalam islam pada zaman Rasullulah SAW) 
1. Pengobatan dengan meminum madu. 
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman tentang madu yang keluar dari perut lebah: 
“Dariَ perutَ lebahَ ituَ keluarَ minumanَ (madu وَ yangَ bermacam-macam warnanya, di 
dalamnyaَ terdapatَ obatَ yangَ menyembuhkanَ bagiَ manusia.”َ (An-Nahl:69) 
Madu dapat digunakan untuk mengobati berbagai jenis penyakit dengan izin Allah 
Subhanahu wa Ta'ala. Di antaranya untuk mengobati sakit perut, seperti ditunjukkan dalam 
hadits berikut ini: 
“Adaَ seseorangَ menghadapَ Nabiَ Shallallahuَ 'alaihiَ waَ sallam,َ iaَ berkata:َ ‘Saudarakuَ 
mengeluhkanَ sakitَ padaَ perutnya.’َ Nabiَ berkata:َ ‘Minumkanَ iaَ madu.’َ Kemudianَ orangَ ituَ 
datangَ untukَ keduaَ kalinya,َ Nabiَ berkata:َ ‘Minumkanَ iaَ madu.’َ Orangَ ituَ datangَ lagiَ padaَ 
kaliَ yangَ ketiga,َ Nabiَ tetapَ berkata:َ ‘Minumkanَ iaَ madu.’َ Setelahَ itu,َ orangَ ituَ datangَ lagiَ 
danَ menyatakan:َ ‘Akuَ telahَ melakukannya (namun belum sembuh juga malah bertambah 
mencret و.’َ Nabiَ bersabda:َ ‘Allahَ Mahaَ benarَ danَ perutَ saudaramuَ ituَ dusta.َ Minumkanَ lagiَ 
madu.’َ Orangَ ituَ meminumkannyaَ lagi,َ makaَ saudaranyaَ punَ sembuh.”َ (HR.َ Al-Bukhari no. 
5684 dan Muslim no. 5731) 
2. Pengobatan dengan habbah sauda` (jintan hitam) 
Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 
“Sesungguhnyaَ habbahَ sauda`َ iniَ merupakanَ obatَ dariَ semuaَ penyakit,َ kecualiَ dariَ 
penyakit as-samu”.َ Akuَ (yakni`Aisyahَ radhiallahuَ 'anha وَ bertanya:َ “Apakahَ as-samuَ itu?”َ 
Beliauَ menjawab:َ “Kematian.”َ (HR.َ Al-Bukhari no. 5687 dan Muslim no. 5727) 
Jinten hitam atau al Habbah as Sauda ini dikenal juga sebagai Syuwainiz dalam bahasa 
Persia, disebut juga Kammun hitam atau Kammun India, disebut juga dengan biji al Barakah. 
Dari biji ini bisa dibuat minyak yang berkhasiat mengobati batuk, membantu pencernaan,
menghilangkan masuk angin dan sejenisnya. Namun saat ini, biasanya jinten hitam ini 
dikonsumsiَ dalamَ bentukَ pil.َ Imamَ Ibnuَ Qayyimَ alَ Jauziyahَ berkata,َ “Jintenَ hitamَ memilikiَ 
banyakَ sekaliَ khasiat.َ Artiَ sabdaَ Nabi,َ ‘obatَ dariَ segalaَ jenisَ penyakit’,َ seperti firman Allah, 
‘Menghancurkanَ segalaَ sesuatuَ denganَ perintahَ Rabb-nya’,َ yakniَ segalaَ sesuatuَ yangَ bisaَ 
hancur. Banyak lagi ungkapan-ungkapan sejenis. Jinten hitam memang berkkhasiat 
mengobati segala jenis penyakit dingin, bisa juga membantu kesembuhan berbagai penyakit 
panasَ karenaَ faktorَ temporal”َ (Metodeَ Pengobatanَ Nabiَ ShallallaHuَ ‘alaiHiَ waَ sallam,َ hal.َ 
365) 
3. Pengobatan dengan meminum susu dan air kencing unta 
Anasَ radhiallahuَ 'anhuَ menceritakan:َ “Adaَ sekelompokَ orangَ ‘Urainahَ dariَ penduduk 
Hijazَ menderitaَ sakitَ (karenaَ kelaparanَ atauَ keletihan و.َ Merekaَ berkata:َ ‘Wahaiَ Rasulullah,َ 
berilahَ tempatَ kepadaَ kamiَ danَ berilahَ kamiَ makan.’َ Ketikaَ telahَ sehat,َ merekaَ berkata:َ 
‘Sesungguhnyaَ udaraَ kotaَ Madinahَ tidakَ cocokَ bagiَ kamiَ (hinggaَ kamiَ menderitaَ sakit ’َ.و 
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pun menempatkan mereka di Harrah, di dekat tempat 
pemeliharaan unta-unta beliau (yang berjumlah 3-30َ ekor و.َ Beliauَ berkata:َ ‘Minumlahَ dariَ 
susu dan kencing unta-untaَ itu.’Tatkalaَ merekaَ telahَ sehat,َ mereka justru membunuh 
penggembala unta-unta Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam (setelah sebelumnya mereka 
mencungkil matanya) dan menggiring unta-unta tersebut (dalam keadaan mereka juga murtad 
dari Islam). Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam pun mengirim utusan untuk mengejar mereka, 
hingga mereka tertangkap dan diberi hukuman dengan dipotong tangan dan kaki-kaki mereka 
sertaَ dicungkilَ mataَ mereka.”َ (HR.َ Al-Bukhari no. 5685, 5686 dan Muslim no. 4329) 
4. Pengobatan dengan berbekam (hijamah) 
Ibnuَ ‘Abbas radhiallahu 'anhuma mengabarkan
“Sesungguhnyaَ Rasulullahَ Shallallahuَ 'alaihiَ waَ sallamَ berbekamَ padaَ bagianَ kepalanyaَ 
dalam keadaan beliau sebagai muhrim (orang yang berihram) karena sakit pada sebagian 
kepalanya.”َ (HR.َ Al-Bukhari no. 5701) 
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam juga bersabda: 
“Obat/kesembuhanَ ituَ (antaraَ lain وَ dalamَ tigaَ (caraَ pengobatan و:َ minumَ madu,َ berbekamَ 
danَ denganَ kay,َ namunَ akuَ melarangَ umatkuَ dariَ kay.”11َ (HR.Al-Bukhari.No.5680)
BAB III 
PENUTUP 
3.1 Kesimpulan 
Mengikuti jejak Rosulullah Muhammad SAW, merupakan suatu keharusan bagi umat 
Islam. Termasuk mewarisi metodologi pengobatan yang dilakukan Nabi Muhammad SAW. 
Pengobatanَ yangَ dilakukanَ Rosulullahَ menggunakanَ tigaَ cara,َ yaituَ melaluiَ do’aَ atauَ 
pengobatan dengan menggunakan wahyu-wahyuَ Ilahiَ yangَ lebihَ dikenalَ denganَ istilahَ do’a-do’aَ 
ma-tsurَ yangَ datangَ dariَ Alَ Qur’anَ danَ Sunnahَ Nabiَ SAWَ yangَ shahih.َ Keduaَ 
menggunakan obat-obat tradisional baik dari tanaman maupun hewan. Dan ketiga adalah 
menggunakan kombinasi dari kedua metode tersebut. 
Allah berfirman: 
”Haiَ manusia,َ sesungguhnyaَ telahَ datangَ kepadamuَ pelajaranَ dariَ Tuhanmuَ danَ 
penyembuh-penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk dan 
rahmat bagi orang-orangnya yang beriman”َ (QS:Yunusَ .و 57 
Kemudian dalam penegasan Rasullulah Shallallahu 'alaihi wa sallam; 
“Sesungguhnyaَ Allahَ telahَ menurunkanَ penyakitَ danَ obatnya,َ demikianَ pulaَ Allahَ 
menjadikan bagi setiap penyakit ada obatnya. Maka berobatlah kalian dan janganlah berobat 
denganَ yangَ haram.”َ (HR.َ Abuَ Dawudَ dariَ Abudَ Darda`َ radhiallahuَ ‘anhu .و 
Dalamَ sebuahَ hadistَ disebutkanَ “Hendaknyaَ kalianَ menggunakanَ duaَ macamَ obatَ yaituَ 
maduَ danَ Alَ Qur’an”.َ Dariَ hadistَ tersebutَ maduَ merupakanَ lambangَ atauَ perwakilanَ dariَ 
obat-obat tradisional yang ada di bumi dan kita sebagai manusia yang diberikan akal sehat 
harus dapat menggali obat-obat tradisional yang banyak terdapat di muka bumi ini, bahkan 
letaknya tidak jauh dari sekitar kehidupan kita. 
III.2 Saran
“Sesungguhnyaَ Telahَ adaَ padaَ (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) 
bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak 
menyebutَ Allah”َ (Alَ Ahzabَ :َ و 21 
Dalam sejarah Rasulullah dikenal sebagai pribadi yang sehat luar biasa, hampir tidak 
pernah terganggu sakit yang serius kecuali saat menjelang ajal beliau. Dengan bekal sehat 
itulah maka beliau lalu bisa maksimal pula melakukan kegiatan pribadi, berkeluarga, dan 
melakukan tugas sosial-kenegaraan, termasuk berjuang menyebarkan dan membela Agama 
Islam. Meneladani Kepribadian Rasullulah Shallallahu 'alaihi wa sallam berikut ini beberapa 
poin prinsip cara hidup Nabi yang secara rasional bisa menjelaskan mengapa beliau memiliki 
kesehatan yang begitu luar biasa, 
1. Memantapkan keimanan-ketaqwaan pada Allah swt. Hanya kepada Allah kita menyembah 
dan hanya kepadaNya kita memohon pertolongan. Umat harus bekerja keras namun ujung 
dari kerja itu adalah tawakkal pada kehendak Allah. Keimanan-ketaqwaan seperti ini akan 
membuat hati tenang-tenteram, tidak gelisah dan terlanda ketakutan. Di sinilah makna janji 
Allahَ yangَ banyakَ terkandungَ dalamَ alَ Qur’an:َ ‘Barangَ siapaَ yangَ benar-benar beriman dan 
beramal shaleh maka akan memperoleh berkah dari Allah dan hatinya akan terhindarkan dari 
rasaَ ketakutanَ danَ kekecewaan’.َ Hatiَ menjadiَ nyamanَ danَ bahagia.َ Dariَ sisiَ Ilmuَ 
Kedokteranَ sudahَ terbuktiَ bahwaَ jiwaَ yangَ gelisahَ merupakanَ ‘stessor’َ yangَ menginduksi 
produksi melimpah berbagai hormon yang memberi efek negatif bila berlebihan, seperti 
adrenalin dan kortisol.
2. Ibadah mahdhah yang dilakukan Nabi secara intensif ternyata memiliki banyak peranan 
dalam menyehatkan tubuh manusia. Rahasia Shalat yang telah terungkap antara lain 
membantu proses pelancaran aliran darah untuk menjangkau ke organ otak, bagian yang 
paling tersembunyi sekalipun. Di dalam otak manusia memang ada area yang penyaluran 
aliran darah ke sana amat minim dan baru bisa maksimal jika melakukan gerak sujud. 
Dengan sujud maka otak akan memperoleh asupan makanan yang baik via aliran darah 
sehingga fungsinya makin optimal. Puasa jelas memiliki peran besar pada berbagai organ, 
dan yang mutahir diberitakan adalah terjadinya produksi sitokin melatonin yang membuat 
orang menjadi semakin baik kekebalannya, tidur lebih nyaman, dan memperkecil resiko 
terkena kangker. Justru usus yang tidak kenyanglah yang akan memproduksi sitokin itu 
secara baik. Dzikir mengucapkan Kalimah Toyyibah diketahui akan membuat saluran 
pernapasan terbuka secara maksimal sehingga lebih memperlancar aliran udara ke dalam 
paru-paru manusia sehingga membantu proses oksigenisasi. 
3.َ Dalamَ alَ Qur’anَ banyakَ sekaliَ memberiَ petunjukَ tentangَ caraَ makan-minum. Makanan 
manusia haruslahَ yangَ halalَ danَ baik,َ jugaَ dilarangَ minumَ ‘khamr’َ yangَ memabukkan.َ 
Makan minum juga tidak boleh berlebihan. Banyak makanan-minuman yang ternyata 
menjadi sumber penyakit, apakah penyakit infeksi oleh kuman dan virus, maupun oleh bahan 
kandungan makanan-minuman itu sendiri yang ternyata berperan sebagai racun untuk tubuh 
manusia. Kajian terbaru juga menyebutkan bahwa protein babi memberi efek tidak baik pada 
perkembangan karakter manusia selain dalam daging babi sering mengandung telur cacing 
pita. Darah yang diharamkan dalam Islam juga bisa banyak mengandung bahan berbahaya, 
demikian pula untuk bangkai binatang. 
4. Perilaku Rasulullah dalam kegiatan fisik sehari-hari juga jelas menunjukkan tauladan 
hidupَ sehat.َ Dalamَ alَ Qur’anَ ditegaskanَ bahwamalamَ hariَ ituَ untuk istirahat dan siang hari 
untuk bekerja. Rasulullah jugameninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat sesuai perintah al
Qur’an.َ Beliauَ selaluَ aktifَ bekerjaَ tidakَ kenalَ lelah,َ termasukَ berbelanjaَ diَ pasarَ atauَ 
menjahid baju sendiri yang robek. Beliau berperang, memimpin rapat, bermusyawarah, 
berkunjung, menerima tamu dsb. Beliau jelas orang yang aktif, tidak membuang waktu 
berhargaَ sepertiَ bermain,َ begadang,َ atauَ ‘nyangkruk’َ yangَ tidakَ produktifَ danَ merusakَ 
kesehatan. Dari tinjauan Ilmu Kedokteran aktifitas beliau bisa dikatakan terkait dengan 
melatih-menggerakkan semua organ tubuhnya, ibaratkan seperti berolahraga intensif saban 
hari. Hidup beliau juga senantiasa selalu terpapar matahariyang dalam ilmu kedokteran 
semakin disadari pentingnya untuk membantu proses metabolisme kiamiawi tubuhnya. 
5.َ Alَ Qur’anَ jugaَ memberiَ tuntunanَ manusiaَ untukَ menjagaَ lingkungannya,َ baikَ kebersihanَ 
pribadi maupun kondisi di sekitar dirinya (lihat surat al Mudatsir, surat kedua yang turun 
setelahَ Iqra’ و.َ ‘Kebersihanَ adalahَ setengahَ dariَ iman’َ begituَ sloganَ yangَ amatَ terkenalَ diَ 
tengah masyarakat muslim. Sudahkah umat Islam menjaga kerapian dan kebersihan 
lingkungan sekitarnya, mulai dari kamar tidur, rumah, halaman, ruang kerja, maupun 
kampung dan kota-desanya? Jika belum maka wajib umat menjaga kesehatan lingkungannya 
agar menjadi terhindar dari berbagai ancaman gangguan kesehatan. 
Lima prinsip hidup sehat cara Nabi sebagaimana yang diuraikan di atas insyaAllah akan bisa 
membuat umat Islam memiliki kesehatan yang prima untuk beramal sholeh secara maksimal 
yang akan menghantarkannya ke keberhasilan dunia-akherat. Dalam Ilmu Kedokteran aspek 
mengobati itu hanya satu komponen saja dari sistem Upaya Penyehatan Individu dan 
Masyarakat. Rasulullah malah menekankan pada cara hidup sehat itu bukan pengobatan 
penyakitnya.َ Tidakَ adaَ satuَ ayatَ dalamَ alَ Qur’anَ yangَ memerintahkanَ caraَ tertentuَ untukَ 
mengobatiَ penyakit,َ kecualiَ pernyataanَ umumَ sepertiَ ‘madu’َ memilikiَ nilaiَ obatَ bagiَ 
manusia. Juga tidak ditemukan hadits Rasulullah yang menyatakan obatilah penyakit itu 
seperti cara saya mengobatinya. Beliau hanya mengajarkan doa meminta kesembuhan secara 
umum, atau menasehatkan bahan tertentu sebagai bahan obat seperti madu, habbatusaudah
atau jintan hitam, susu onta, dan semacamnya. Oleh sebab itu kita juga tidak boleh berlebihan 
dalam menggali cara pengobatan pada masa Rasulullah karena kemajuan Ilmu Kedokteran 
jelas juga sebagai bagian dari sunnatullah tentang cara pengobatan itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA 
http://azzamherbal.wordpress.com/2011/12/07/konsep-sehat-dan-sakit-menurut-islam/ 
http://www.dokumenpemudatqn.com/2012/05/konsep-sehat-perspektif-islam- 
222status.html#ixzz2DfZx0g00 
http://qurandansunnah.wordpress.com/2009/10/12/tata-cara-pengobatan-rasulullah-shallallahu-% 
E2%80%98alaihi-wassalam/ 
http://www.elitha-eri.net/2007/11/21/petunjuk-al-quran-tentang-pengobatan/ 
http://fuadamsyari.wordpress.com/2010/06/08/hidup-sehat-cara-nabi-vs-pengobatan-ala-nabi-thibbun- 
nabawi-sebagai-muslim-jangan-lupa-hidup-sehat/ 
http://an-naba.com/kesehatan-dalam-pandangan-islam

More Related Content

What's hot

Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi KesehatanKonsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi KesehatanSariana Csg
 
Fungsi profetik agama dalam hukum islam
Fungsi profetik agama dalam hukum islamFungsi profetik agama dalam hukum islam
Fungsi profetik agama dalam hukum islammushif
 
Metode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatanMetode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatanSukistinah
 
Thermofisika keperawatan
Thermofisika keperawatanThermofisika keperawatan
Thermofisika keperawatanCahya
 
Asuhan keperawatan
Asuhan keperawatanAsuhan keperawatan
Asuhan keperawatanari saputra
 
Makalah etika keperawatan
Makalah etika keperawatanMakalah etika keperawatan
Makalah etika keperawatanWarnet Raha
 
Anatomi dan Fisiologi Eliminasi Fekal
Anatomi dan Fisiologi Eliminasi FekalAnatomi dan Fisiologi Eliminasi Fekal
Anatomi dan Fisiologi Eliminasi FekalDestu Ayu Hapsari
 
Penerapan Pancasila dalam Profesi Keperawatan
Penerapan Pancasila dalam Profesi KeperawatanPenerapan Pancasila dalam Profesi Keperawatan
Penerapan Pancasila dalam Profesi Keperawatanpjj_kemenkes
 
konsep sehat sakit
konsep sehat sakitkonsep sehat sakit
konsep sehat sakitnuniek20
 
Prinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatanPrinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatanHiiendry Pangestu
 
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfImplementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfﱞﱞ ﱞﱞ ﱞﱞ
 
Aspek legal pendokumentasian Keperawatan
Aspek legal pendokumentasian KeperawatanAspek legal pendokumentasian Keperawatan
Aspek legal pendokumentasian KeperawatanAmalia Senja
 
JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT
JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT
JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT pjj_kemenkes
 
Konsep dasar keperawatan gerontik
Konsep dasar keperawatan gerontikKonsep dasar keperawatan gerontik
Konsep dasar keperawatan gerontikFaris Andrianto
 
Teori keperawatan virginia handerson
Teori keperawatan virginia handersonTeori keperawatan virginia handerson
Teori keperawatan virginia handersonRara Niken FA
 

What's hot (20)

Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi KesehatanKonsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
 
Askep diare
Askep diareAskep diare
Askep diare
 
Fungsi profetik agama dalam hukum islam
Fungsi profetik agama dalam hukum islamFungsi profetik agama dalam hukum islam
Fungsi profetik agama dalam hukum islam
 
Kebutuhan rasa aman dan nyaman
Kebutuhan rasa aman dan nyamanKebutuhan rasa aman dan nyaman
Kebutuhan rasa aman dan nyaman
 
Askep hipertensi
Askep hipertensiAskep hipertensi
Askep hipertensi
 
Metode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatanMetode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatan
 
Thermofisika keperawatan
Thermofisika keperawatanThermofisika keperawatan
Thermofisika keperawatan
 
Kebutuhan aktivitas
Kebutuhan aktivitasKebutuhan aktivitas
Kebutuhan aktivitas
 
Asuhan keperawatan
Asuhan keperawatanAsuhan keperawatan
Asuhan keperawatan
 
Makalah etika keperawatan
Makalah etika keperawatanMakalah etika keperawatan
Makalah etika keperawatan
 
Hakikat dan martabat manusia
Hakikat dan martabat manusiaHakikat dan martabat manusia
Hakikat dan martabat manusia
 
Anatomi dan Fisiologi Eliminasi Fekal
Anatomi dan Fisiologi Eliminasi FekalAnatomi dan Fisiologi Eliminasi Fekal
Anatomi dan Fisiologi Eliminasi Fekal
 
Penerapan Pancasila dalam Profesi Keperawatan
Penerapan Pancasila dalam Profesi KeperawatanPenerapan Pancasila dalam Profesi Keperawatan
Penerapan Pancasila dalam Profesi Keperawatan
 
konsep sehat sakit
konsep sehat sakitkonsep sehat sakit
konsep sehat sakit
 
Prinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatanPrinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatan
 
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfImplementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
 
Aspek legal pendokumentasian Keperawatan
Aspek legal pendokumentasian KeperawatanAspek legal pendokumentasian Keperawatan
Aspek legal pendokumentasian Keperawatan
 
JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT
JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT
JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT
 
Konsep dasar keperawatan gerontik
Konsep dasar keperawatan gerontikKonsep dasar keperawatan gerontik
Konsep dasar keperawatan gerontik
 
Teori keperawatan virginia handerson
Teori keperawatan virginia handersonTeori keperawatan virginia handerson
Teori keperawatan virginia handerson
 

Similar to Kesehatan Menurut Islam

Makalah konsep sehat sakit dalam islam
Makalah konsep sehat sakit dalam islamMakalah konsep sehat sakit dalam islam
Makalah konsep sehat sakit dalam islamWarnet Raha
 
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...Warnet Raha
 
KONSEP SEHAT DAN SAKIT Pada Masyarakat dan penanganannya
KONSEP SEHAT DAN SAKIT Pada Masyarakat dan penanganannyaKONSEP SEHAT DAN SAKIT Pada Masyarakat dan penanganannya
KONSEP SEHAT DAN SAKIT Pada Masyarakat dan penanganannyaMiftahurHifzhanBaksi
 
Syarifudin, Rahasia Kesehatan Jiwa Raga
Syarifudin, Rahasia Kesehatan Jiwa RagaSyarifudin, Rahasia Kesehatan Jiwa Raga
Syarifudin, Rahasia Kesehatan Jiwa RagaSyarifudin Amq
 
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...Septian Muna Barakati
 
Makalah perawatan orang sakit dan adab mengunjungi orang sakit
Makalah perawatan orang sakit dan adab mengunjungi orang sakitMakalah perawatan orang sakit dan adab mengunjungi orang sakit
Makalah perawatan orang sakit dan adab mengunjungi orang sakitSeptian Muna Barakati
 
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...Operator Warnet Vast Raha
 
03.Pemahaman tentang konsep sakit dan penyakit menurut agama.pptx
03.Pemahaman tentang konsep sakit dan penyakit menurut agama.pptx03.Pemahaman tentang konsep sakit dan penyakit menurut agama.pptx
03.Pemahaman tentang konsep sakit dan penyakit menurut agama.pptxkholil13
 
Makalah perawatan orang sakit dan adab mengunjungi orang sakit
Makalah perawatan orang sakit dan adab mengunjungi orang sakitMakalah perawatan orang sakit dan adab mengunjungi orang sakit
Makalah perawatan orang sakit dan adab mengunjungi orang sakitWarnet Raha
 
sejarah kesehatan zaman Rasulullah
sejarah kesehatan zaman Rasulullahsejarah kesehatan zaman Rasulullah
sejarah kesehatan zaman RasulullahPutrii Permatasarii
 
Konsep kesihatan & gaya hidup
Konsep kesihatan & gaya hidupKonsep kesihatan & gaya hidup
Konsep kesihatan & gaya hidupZana Idsar
 
! Ramuan herbal sang nabi
! Ramuan herbal sang nabi! Ramuan herbal sang nabi
! Ramuan herbal sang nabiNano Nani
 
Bahan qgk 3013 2
Bahan qgk 3013  2Bahan qgk 3013  2
Bahan qgk 3013 2Iss Che Ma
 
Makalah perawatan orang sakit dan adab mengunjungi orang sakit
Makalah perawatan orang sakit dan adab mengunjungi orang sakitMakalah perawatan orang sakit dan adab mengunjungi orang sakit
Makalah perawatan orang sakit dan adab mengunjungi orang sakitOperator Warnet Vast Raha
 

Similar to Kesehatan Menurut Islam (20)

Makalah konsep sehat sakit dalam islam
Makalah konsep sehat sakit dalam islamMakalah konsep sehat sakit dalam islam
Makalah konsep sehat sakit dalam islam
 
Makalah konsep sehat sakit dalam islam
Makalah konsep sehat sakit dalam islamMakalah konsep sehat sakit dalam islam
Makalah konsep sehat sakit dalam islam
 
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...
 
KONSEP SEHAT DAN SAKIT Pada Masyarakat dan penanganannya
KONSEP SEHAT DAN SAKIT Pada Masyarakat dan penanganannyaKONSEP SEHAT DAN SAKIT Pada Masyarakat dan penanganannya
KONSEP SEHAT DAN SAKIT Pada Masyarakat dan penanganannya
 
Syarifudin, Rahasia Kesehatan Jiwa Raga
Syarifudin, Rahasia Kesehatan Jiwa RagaSyarifudin, Rahasia Kesehatan Jiwa Raga
Syarifudin, Rahasia Kesehatan Jiwa Raga
 
KEL.7 AGAMA.pptx
KEL.7 AGAMA.pptxKEL.7 AGAMA.pptx
KEL.7 AGAMA.pptx
 
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...
 
Makalah perawatan orang sakit dan adab mengunjungi orang sakit
Makalah perawatan orang sakit dan adab mengunjungi orang sakitMakalah perawatan orang sakit dan adab mengunjungi orang sakit
Makalah perawatan orang sakit dan adab mengunjungi orang sakit
 
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...
 
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...
 
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...
 
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...
 
03.Pemahaman tentang konsep sakit dan penyakit menurut agama.pptx
03.Pemahaman tentang konsep sakit dan penyakit menurut agama.pptx03.Pemahaman tentang konsep sakit dan penyakit menurut agama.pptx
03.Pemahaman tentang konsep sakit dan penyakit menurut agama.pptx
 
Makalah perawatan orang sakit dan adab mengunjungi orang sakit
Makalah perawatan orang sakit dan adab mengunjungi orang sakitMakalah perawatan orang sakit dan adab mengunjungi orang sakit
Makalah perawatan orang sakit dan adab mengunjungi orang sakit
 
sejarah kesehatan zaman Rasulullah
sejarah kesehatan zaman Rasulullahsejarah kesehatan zaman Rasulullah
sejarah kesehatan zaman Rasulullah
 
Konsep sehat
Konsep sehatKonsep sehat
Konsep sehat
 
Konsep kesihatan & gaya hidup
Konsep kesihatan & gaya hidupKonsep kesihatan & gaya hidup
Konsep kesihatan & gaya hidup
 
! Ramuan herbal sang nabi
! Ramuan herbal sang nabi! Ramuan herbal sang nabi
! Ramuan herbal sang nabi
 
Bahan qgk 3013 2
Bahan qgk 3013  2Bahan qgk 3013  2
Bahan qgk 3013 2
 
Makalah perawatan orang sakit dan adab mengunjungi orang sakit
Makalah perawatan orang sakit dan adab mengunjungi orang sakitMakalah perawatan orang sakit dan adab mengunjungi orang sakit
Makalah perawatan orang sakit dan adab mengunjungi orang sakit
 

More from Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

Kesehatan Menurut Islam

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Islam merupakan agama yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia, untuk mengatur kemakmuran di bumi guna menuju kebahagiaan dunia dan akhirat. Salah satu penunjang kebahagian tersebut adalah dengan memiliki tubuh yang sehat, sehingga dengannya kita dapat beribadah dengan lebih baik kepada Allah. Agama Islam sangat mengutamakan kesehatan (lahir dan batin) dan menempatkannya sebagai kenikmatan kedua setelah Iman. Dalam perjalanan hidupnya didunia, manusia menjalani tiga keadaan penting: sehat, sakit atau mati. Kehidupan itu sendiri selalu diwarnai oleh hal-hal yang saling bertentangan, yang saling berganti mengisi hidup ini tanpa pernah kosong sedikit pun. Sehat dan sakit merupakan warna dan rona abadi yang selalu melekat dalam diri manusia selama dia masih hidup. Tetapi kebanyakan manusia memperlakukan sehat dan sakit secara tidak adil. Kebanyakan mereka menganggap sehat itu saja yang mempunyai makna. Sebaliknya sakit hanya dianggap sebagai beban dan penderitaan, yang tidak ada maknanya sama sekali. Orang yang beranggapan demikian jelas melakukan kesalahan besar, sebab Allah SWT selalu menciptakan sesuatu atau memberikan suatu ujian kepada hambanya pasti ada hikmah atau pelajaran dibalik itu semua. (Q.S. Shaad : 27) I.2 Rumusan Masalah 1.Apa yang dimaksud dengan sehat dan sakit secara medis? 2.Bagaimana konsep sehat menurut islam ? 3.Upaya apa yang harus kita lakukan untuk mempertahankan kesehatan menurut agama islam? I.3 Tujuan Penulisan
  • 2. 1. Mengkaji tentang konsep sehat sakit secara medis 2. Mengkaji tentang konsep sehat sakit berdasarakan agama islam 3. Memberikan informasi tentang upaya-upaya mempertahankan kesehatan menurut agama islam I.4 Manfaat Penulisan Ada beberapa manfaat yang dapat dipetik dari hasil penelitian ini, antara lain:  Bagi pembaca : 1. Memberika informasi tentang konsep sehat sakit secara umum 2. Memberikan informasi tentang konsep sehat sakit menurut agama islam 3. Memberikan informasi tentang upaya-upaya mempertahankan kesehatan menurut agama islam  Bagi penulis : 1. Melatih dalam menyusun makalah. 2. Memotivasi untuk menyusun makalah selanjutnya yang lebih baik. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Definisi konsep sehat sakit secara medis Sehat merupakan sebuah keadaan yang tidak hanya terbebas dari penyakit akan tetapi juga meliputi seluruh aspek kehidupan manusia yang meliputi aspek fisik, emosi, sosial dan spiritual. Menurut WHO (1947) Sehat itu sendiri dapat diartikan bahwa suatu keadaan yang
  • 3. sempurna baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan (WHO, 1947).UU No.23,1992 tentang Kesehatan menyatakan bahwa: Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Dalam pengertian ini maka kesehatan harus dilihat sebagai satu kesatuan yang utuh terdiri dari unsur-unsur fisik, mental dan sosial dan di dalamnya. Kesehatan jiwa merupakan bagian integral kesehatan.Dalam pengertian yang paling luas sehat merupakan suatu keadaan yang dinamis dimana individu menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan internal (psikologis, intelektual, spiritual dan penyakit) dan eksternal(lingkungan fisik, social, dan ekonomi) dalam mempertahankan kesehatannya.Istilah sehat dalam kehidupan sehari-hari sering dipakai untuk menyatakan bahwa sesuatu dapat bekerja secara normal. Kebanyakan orang mengatakan sehat jika badannya merasa segar dan nyaman. Bahkan seorang dokterpun akan menyatakan pasiennya sehat manakala menurut hasil pemeriksaan yang dilakukannya mendapatkan seluruh tubuh pasien berfungsi secara normal. Namun demikian, pengertian sehat yang sebenarnya tidaklah seperti itu.Pengertian sehat menurut UU Pokok Kesehatan No. 9 tahun 1960, Bab I Pasal 2 adalah keadaan yang meliputi kesehatan badan (jasmani), rohani (mental), dan sosial, serta bukan hanya keadaan bebas dari penyakit, cacat, dan kelemahan. Batasan kesehatan tersebut di atas sekarang telah diperbaharui bila batasan kesehatan yang terdahulu itu hanya mencakup tiga dimensi atau aspek, yakni: fisik, mental, dan sosial, maka dalam Undang- Undang N0. 23 Tahun 1992,kesehatan mencakup 4 aspek, yakni: fisik (badan), mental (jiwa), sosial, dan ekonomi. Batasan kesehatan tersebut diilhami oleh batasan kesehatan menurut WHO yang paling baru. Pengertian kesehatan saat ini memang lebih luas dandinamis, dibandingkan dengan batasan sebelumnya. Pengertian Sakit - Setelah kemarin kita mengetahui akan pengertian sehat maka kali ini akan memposting berkaitan dengan hal yang disebut dengan pengertian sakit. Langsung saja
  • 4. menuju kepada apa yang disebut dengan pengertian sakit ini. Beberapa pengertian sakit dan diantara pengertian sakit ini adalah sebagai berikut : 1. Sakit adalah gangguan dalam fungsi normal individu sebagai totalitas termasuk keadaan organisme sebagai sistem biologis dan penyesuaian sosialnya.(Menurut Pemons, 1972) 2. Sakit adalah sebagai suatu keadaan yang tidak menyenangkan yang menimpa seseorang sehingga seseorang menimbulkan gangguan aktivitas sehari-hari baik itu dalam aktivitas jasmani, rohani dan sosial. (Menurut Perkins) 3. Sakit sebagai suatu keadaan dari badan atau sebagian dari organ badan dimana fungsinya terganggu atau menyimpang. (Menurut Oxford English Dictionary) 2.2 Definisi konsep sehat sakit menurut agama islam A. Mukadimah Sakit dan penyakit merupakan suatu peristiwa yang selalu menyertai hidup manusia sejak jaman Nabi Adam a.s.. Kita memahami apapun yang menimpa manusia adalah takdir, sakit pun merupakan takdir. Lantas kalau sakit merupakan takdir, kalau kita sakit kenapa harus mencari sehat/kesembuhan? Lantas buat apa dan apa manfaat berobat? Dari sinilah landasan kita berpijak dalam memahami sehat, sakit, obat dan upaya pengobatan. B. Sehat dan Sakit Pandangan al-Quran فأ أأ أذَََأنْفَأأأُ أأَََض وَََََُُّّْ ٨٣أنرأيِّمألَََُِّّأَحَُأرأَىإَنْرَأ أَِضإاأَُّ ذمِّأَِِّنرأأَُرََّأىَأنَ ذإِ وَُُّّيأوََ و ٨٤أمنرأَََىأََولِ ضَُّ كَََُّ أأََُنلُّعَأِر ذَُّ مٍَّأ يأوََضُّنَََمل أَنمأَيَأنََْرَأأٍَُّنْأَنضُّوَأٍّنرأَََضَ “Dan (ingatlah kisah) Ayyub, ketika ia menyeru Tuhannya: “(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan yang Maha Penyayang di antara semua Penyayang”. Maka Kamipun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan
  • 5. penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah”. (QS al-Anbiyâ’,َ 21:َ 83-84) Ayat di atas mengisahkan bahwa Nabi Ayyub a.s. yang ditimpa penyakit, kehilangan harta dan anak-anaknya. Dari seluruh tubuhnya hanya hati dan lidahnya yang tidak tertimpa penyakit, karena dua organ inilah yang dibiarkan Allah tetap baik dan digunakan oleh Nabi Ayyub a.s. untuk berdzikir dan memohon keridhaan Allah, dan Allah pun mengabulkan doanya, hingga akhirnya Nabi Ayyub a.s. sembuh dan dikembalikan harta dan keluarganya. Dari sini dapat diambil pelajaran agar manusia tidak berprasangka buruk kepada Allah, tidak berputus asa akan rahmat Allah serta bersabar dalam menerima takdir Allah. Karena kita sebagai manusia perlu meyakini bahwa apabila Allah menakdirkan sakit maka kita akan sakit, begitu pula apabila Allah menakdirkan kesembuhan, tiada daya upaya kecuali dengan izin-Nya kita sembuh. أن لَُّّأ أَض مَُِّنفََّأنرأم يَأ ي وَََُّ ٧٩أن ذإنُّنَِأُم يَننَمُّنوأََُِّنيأاَ ي وََُّ وَ ٧٨ ذإنُّأَِأٍّْ أفََُِّأنرأمأَيرَ ي وََُّ و ٨۲ رأيَِأ أِذَُّأَِنُّْيئأ يَِأمَأ ذ ي وََُّ أن ذإنُّ رَِأأَِوناَ وَ ٧۱أن ذإنُّ يَِنوُّي ننََُُِّإيََن يُّي وََُّ وَ ٨٠ و “(Yaitu Tuhan) yang telah menciptakaku, maka Dialah yang memberi petunjuk kepadaku. Dan Tuhanku, yang Dia memberi makan dan minum kepadaku. Dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkanku. Dan yang akan mematikan aku, kemudian akan menghidupkanku (kembali). Dan yang amat kuinginkan akan mengampuni kesalahanku pada hari kiamat”. (QS asy-Syu’arâ’َ 26:َ 78-82) 1. Konsep Sehat Allah dan Rasul-Nya (Nabi Muhammad s.a.w.) melalui ayat-ayat al-Quran dan sunnah Rasulullah s.a.w. memberi perhatian yang serius terhadap kesehatan manusia. Nabi Muhammad s.a.w. bahkan menganggap keselamatan dan kesehatan sebagai nikmat Allah yang terbesar yang harus diterima dengan rasa syukur.
  • 6. Firman Allah dalam QS Ibrâhîm, 14: 7, أَدألإأأَِىنَِّذَََُأئُّأََ أنََُِ أيُِّ أإُنأَََُنذأئُّأََع أنََِإََََُّّأَِكنأ ذََُِّأأ ي أن لَََُّّ “Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: “sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. Bentuk syukur terhadap nikmat Allah melalui kesehatan ini adalah senantiasa menjaga kesehatan sesuai dengan sunnatullah. Rasulullah s.a.w. bersabda: .إ لنأَن ذَ أأِ نةَ كَُِّّأو أأََُِّض نم فََُِّيرُّأوأََعوُّي ضََُِّأ ذإَاَُّ ذ “Dua nikmat yang sering tidak diperhatikan oleh kebanyakan manusia yaitu kesehatan dan waktu luang.” (Hadis Riwayat al-Bukhari dari Ibnu Abbas) Kesehatan Dalam Perspektif Islam “Diharamkanَ bagimuَ (memakan وَ bangkai,َ darah,َ dagingَ babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”َ (QS.َ Alَ Maa'idah,َ .و 5:َ 3 Islam memiliki perbedaan yang nyata dengan agama-agama lain di muka bumi ini. Islam sebagai agama yang sempurna tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan Sang Khalik-nya dan alam syurga, namun Islam memiliki aturan dan tuntunan yang bersifat komprehensif1, harmonis, jelas dan logis. Salah satu kelebihan Islam yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah perihal perspektif Islam dalam mengajarkan kesehatan bagi individu maupun masyarakat. “Kesehatanَ merupakanَ salahَ satuَ hakَ bagi tubuh manusia'' demikian sabda Nabi Muhammad SAW. Karena kesehatan merupakan hak asasi manusia, sesuatu yang sesuai dengan fitrah manusia, maka Islam menegaskan perlunya istiqomah memantapkan dirinya dengan menegakkan agama Islam. Satu-satunya jalan dengan melaksanakan perintah perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya. Allah berfirman:
  • 7. ''Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh-penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk dan rahmat bagi orang-orangnya yang beriman'' (QS:Yunus 57). Sehat menurut batasan World Health Organization (WHO) adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Tujuan Islam mengajarkan hidup yang bersih dan sehat adalah menciptakan individu dan masyarakat yang sehat jasmani, rokhani, dan sosial sehingga umat manusia mampu menjadi umat yang pilihan. Beberapa Hadist yang berkaitan dengan kesehatan 1. Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu,َ bahwaَ Rasulullahَ Shallallahuَ ‘alaihiَ waَ sallamَ bersabda: “Tidaklahَ Allahَ menurunkanَ sebuahَ penyakitَ melainkanَ menurunkanَ pulaَ obatnya.”َ (HR. Al-Bukhari dan Muslim) 2. Dariَ Ibnuَ Mas’udَ radhiallahuَ ‘anhu,َ bahwaَ Rasulullahَ Shallallahuَ ‘alaihiَ wa sallam bersabda: “Sesungguhnyaَ Allahَ Subhanahuَ waَ Ta’alaَ tidaklahَ menurunkanَ sebuahَ penyakitَ melainkan menurunkan pula obatnya. Obat itu diketahui oleh orang yang bisa mengetahuinya danَ tidakَ diketahuiَ olehَ orangَ yangَ tidakَ bisaَ mengetahuinya.”َ (HR. Ahmad, Ibnu Majah, dan Al-Hakim, beliau menshahihkannya dan disepakati oleh Adz-Dzahabi. Al-Bushiri menshahihkan hadits ini dalam Zawa`id-nya. Lihat takhrij Al-Arnauthَ atasَ Zadulَ Ma’ad,َ 4/12-13) 3. Penegasanَ Rasulullahu’alaihiَ waَ sallamَ dalamَ sabdanya: “Sesungguhnyaَ Allahَ telahَ menurunkanَ penyakitَ danَ obatnya,َ demikianَ pulaَ Allahَ menjadikan bagi setiap penyakit ada obatnya. Maka berobatlah kalian dan janganlah berobat denganَ yangَ haram.”َ (HR.َ Abuَ Dawudَ dariَ Abudَ Darda`َ radhiallahuَ ‘anhu و 4.َ ‘Aisyahَ radhiallahuَ ‘anha,َ beliauَ berkata:َ “Dahuluَ bilaَ salahَ seorangَ dariَ kamiَ mengeluhkanَ rasaَ sakitَ makaَ beliauَ Shallallahuَ ‘alaihiَ waَ sallamَ mengusapnyaَ denganَ tangan kanan beliau dan membaca: “Yaَ Allah,َ Rabbَ sekalianَ manusia,َ yangَ menghilangkanَ segala petaka, sembuhkanlah, Engkaulah Yang Maha Penyembuh, tak ada yang bisa menyembuhkan kecuali Engkau, sebuahَ kesembuhanَ yangَ tidakَ meninggalkanَ penyakit.”َ (HR.َ Al-Bukhari). 5.ََ Dariَ ‘Abdullahَ binَ ‘Abbasَ radhiallahuَ ‘anhuma,َ dariَ Nabiَ Shallallahuَ ‘alaihiَ wa sallam, bahwa beliau bersabda: “Barangsiapaَ mengunjungiَ orangَ sakitَ selamaَ belumَ datangَ ajalnya,َ laluَ diaَ bacakanَ diَ sisinya sebanyak tujuh kali: “Akuَ memohonَ kepadaَ Allahَ Yangَ Mahaَ Agung,َ Pemilikَ ‘Arsyَ yangَ besar,َ semogaَ menyembuhkanmu,’َ niscayaَ Allahَ akanَ menyembuhkannyaَ dariَ penyakitَ itu.”َ (HR.َ Abuَ Dawud, At-Turmudzi, dan dihasankan oleh Al-Hafizh dalam Takhrij Al-Adzkar) 6. Dariَ Sa’dَ binَ Abiَ Waqqashَ radhiallahuَ ‘anhu,َ beliauَ berkata:َ “Nabiَ Shallallahuَ ‘alaihiَ wa sallam mengunjungiku (ketika aku sakit) dan beliau membaca:
  • 8. “Yaَ Allah,َ sembuhkanlahَ Sa’dَ Yaَ Allah,َ sembuhkanlahَ Sa’d.َ Yaَ Allah,َ sembuhkanlahَ Sa’d.”(HR.َ Muslim و 7. Haditsَ Abdullahَ binَ Mas‘udَ radhiallahuَ 'anhu,َ bahwasanyaَ Rasulullahَ Shallallahuَ 'alaihiَ wa sallam bersabda: “Tidaklahَ seorangَ muslimَ ditimpaَ gangguanَ berupaَ sakitَ atauَ lainnya,َ melainkanَ Allahَ menggugurkan kesalahan-kesalahannya sebagaimana pohon menggugurkan daun-daunnya.”َ (HR. Al-Bukhari no. 5661 dan Muslim no. 6511) 2. Konsep Sakit Di hadapan Allah, orang sakit bukanlah orang yang hina. Mereka justeru memiliki kedudukan yang sangat mulia. أض يََنيُّْن ذَنواَأٍُّّضََُّأَََُألْ أَنألأَنألَ أَنألأَلُ أََنألنَصََلأَِنأل رَألِرأَنألأَلُ أََ إم نَْ ذإمََأعلُّ يَنأنََعأرإَََُّّلأَع إأِ إإنأََُّر ضََُّأَََأْن يَأََ “Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan keletihan, kehawatiran dan kesedihan, dan tidak juga gangguan dan kesusahan bahkan duri yang melukainya melainkan Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya”. (Hadis Riwayat al-Bukhari dari Abu Hurairah) Bahkan Allah menjanjikan kepada orang yang sakit apabila ia bersabar dan berikhtiar dalam sakitnya, Allah akan menghapus dosa-dosanya. أنأض ضََُّنَََضاَلٍَُّّيَنيُّْ ننْرَألِرإََُّّلأَإَََأَََّكنََْأَأْن يَأنَْأَعأوأَََأ أٍََِّنأىنم ذإأَََُِّ “Tidaklah seorang muslim tertimpa derita dari penyakit kecuali Allah hapuskan dengannya (dari sakit tersebut) kejelekan-kejelekannya (dosa-dosanya) sebagaimana gugurnya dedaunan sebuah pohon”. (Hadis Riwayat al-Bukhariَ dariَ Abdullahَ binَ Mas’ud وSakitَ sebagai salah satu ciptaan Allah SWT yang ditimpakan kepada manusia juga pasti ada maksudnya. Salah satu hikmah Allah SWT kepada hamba-Nya adalah sebagai ujian dan cobaan untuk membuktikan siapa-siapa saja yang benar-benar beriman. Firman Allah SWT :
  • 9. Artinya : 214- Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta diguncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat. (Q.S. Al Baqarah : 214) Demikianlah Allah SWT akan menguji hamba-hamba-Nya dengan kebaikan dan keburukan. Dia menguji manusia berupa kesehatan, agar mereka bersyukur dan mengetahui keutamaan Allah SWT serta kebaikan-Nya kepada mereka. Kemudian Allah SWT juga akan menguji manusia dengan keburukan seperti sakit dan miskin, agar mereka bersabar dan memohon perlindungan serta berdo'a kepada-Nya. Amat banyak orang yang tidak memahami kenapa ia harus sakit, sehingga secara tidak sadar ia menganggap bahwa penyakit yang dideritanya tersebut sebagai malapetaka atau kutukan Allah yang dijatuhkan kepadanya. Tidak sedikitpun orang yang tatkala ditimpa penyakit menjadi putus asa, kehilangan pegangan, bahkan berburuk sangka kepada Allah SWT. Lalu timbul rasa tidak puas kepada Allah SWT, merasa bahwa dengan sakitnya itu Allah bersikap tidak adil, sehingga ia tidak lagi menjalankan kewajiban-kewajiban-Nya sebagai hamba Allah. Padahal di waktu sehat, ia selalu mengucapkan dalam salatnya : Artinya : "Sesungguhnya salat, ibadah, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam" (Q.S. Al An'am : 162). Dalam pandangan Islam, penyakit merupakan cobaan yang diberikan Allah SWT kepada hamba-Nya untuk menguji keimanannya. Ketika seseorang sakit disana terkandung pahala, ampunan dan akan mengingatkan orang sakit kepada Allah SWT. Aisyah pernah meriwayatkan, bahwa Rasulullah SAW bersabda : 'Tidak ada musibah yang menimpa diri
  • 10. seorang muslim, kecuali Allah mengampuni dosa-dosanya, sampai-sampai sakitnya karena tertusuk duri sekalipun" (H.R. Buchari) Sabda Rasulullah SAW : وإن الله ت عال ى أذا أحب ق وما اب تلاهم ف من ر ضي ف له ال ر ضاومن ف له ال سخط (ىذمرتلا و هجام نبا هاور) Artinya : Dan sesungguhnya bila Allah SWT mencintai suatu kaum, dicobanya dengan berbagai cobaan. Siapa yang ridha menerimanya, maka dia akan memperoleh keridhoan Allah. Dan barang siapa yang murka (tidak ridha) dia akan memperoleh kemurkaan Allah SWT. (H.R. Ibnu Majah dan At Turmudzi) Dalam hadist lain Rasulullah SAW bersabda : عن اب ي هري رة ر ضي الله ع نه : عن ال ن بي ص لى الله ع ل يه و س لم ق ال : ما ي ص يب ال م س لم من ن صب واه ال بخارى و م س لم)ر) ولا هم ولا حزن ولا أذى ولاغ م ح تى شوك ة ي شاكها إلا :ف ر الله ب ها خطاي اه Artinya : Dari Abu Hurairah r.a. Nabi Muhammad SAW. Bersabda : Tidaklah seorang muslim ditimpa musibah, kesusahan, kesedihan, penyakit, gangguan menumpuk pada dirinya kecuali Allah SWT hapuskan akan dosa-dosanya (H.R. Bukhari dan Muslim).Allah SWT menciptakan cobaan antara lain untuk mengingatkan manusia terhadap rahmat-rahmat yang telah diberikan-Nya. Allah SWT memberikan penyakit agar setiap insan dapat menyadari bahwa selama ini dia telah diberi rahmat sehat yang begitu banyak. Namun kesehatan yang dimilikinya itu sering kali di abaikan, bahkan mungkin disia-siakan. Padahal ia mempunyai harga yang sangat bernilai tiada tolak ukur dan bandingannya.Disamping itu, sakit juga digunakan oleh Allah SWT untuk memperingatkan manusia atas segala dosa-dosa dan perbuatan jahatnya selama hidup di dunia. Kalau dahulu seorang insan yang banyak berbuat kesalahan tidak berfikir tentang dosa dan pahala, maka disaat sakit biasanya manusia teringat akan dosa-dosanya sehingga ia berusaha untuk bertaubat dan memohon ampunan kepada Allah SWT.
  • 11. 2. 3 Upaya-upaya mempertahankan kesehatan menurut agama islam Beberapa contoh pengobatan Nabawi (pengobatan dalam islam pada zaman Rasullulah SAW) 1. Pengobatan dengan meminum madu. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman tentang madu yang keluar dari perut lebah: “Dariَ perutَ lebahَ ituَ keluarَ minumanَ (madu وَ yangَ bermacam-macam warnanya, di dalamnyaَ terdapatَ obatَ yangَ menyembuhkanَ bagiَ manusia.”َ (An-Nahl:69) Madu dapat digunakan untuk mengobati berbagai jenis penyakit dengan izin Allah Subhanahu wa Ta'ala. Di antaranya untuk mengobati sakit perut, seperti ditunjukkan dalam hadits berikut ini: “Adaَ seseorangَ menghadapَ Nabiَ Shallallahuَ 'alaihiَ waَ sallam,َ iaَ berkata:َ ‘Saudarakuَ mengeluhkanَ sakitَ padaَ perutnya.’َ Nabiَ berkata:َ ‘Minumkanَ iaَ madu.’َ Kemudianَ orangَ ituَ datangَ untukَ keduaَ kalinya,َ Nabiَ berkata:َ ‘Minumkanَ iaَ madu.’َ Orangَ ituَ datangَ lagiَ padaَ kaliَ yangَ ketiga,َ Nabiَ tetapَ berkata:َ ‘Minumkanَ iaَ madu.’َ Setelahَ itu,َ orangَ ituَ datangَ lagiَ danَ menyatakan:َ ‘Akuَ telahَ melakukannya (namun belum sembuh juga malah bertambah mencret و.’َ Nabiَ bersabda:َ ‘Allahَ Mahaَ benarَ danَ perutَ saudaramuَ ituَ dusta.َ Minumkanَ lagiَ madu.’َ Orangَ ituَ meminumkannyaَ lagi,َ makaَ saudaranyaَ punَ sembuh.”َ (HR.َ Al-Bukhari no. 5684 dan Muslim no. 5731) 2. Pengobatan dengan habbah sauda` (jintan hitam) Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnyaَ habbahَ sauda`َ iniَ merupakanَ obatَ dariَ semuaَ penyakit,َ kecualiَ dariَ penyakit as-samu”.َ Akuَ (yakni`Aisyahَ radhiallahuَ 'anha وَ bertanya:َ “Apakahَ as-samuَ itu?”َ Beliauَ menjawab:َ “Kematian.”َ (HR.َ Al-Bukhari no. 5687 dan Muslim no. 5727) Jinten hitam atau al Habbah as Sauda ini dikenal juga sebagai Syuwainiz dalam bahasa Persia, disebut juga Kammun hitam atau Kammun India, disebut juga dengan biji al Barakah. Dari biji ini bisa dibuat minyak yang berkhasiat mengobati batuk, membantu pencernaan,
  • 12. menghilangkan masuk angin dan sejenisnya. Namun saat ini, biasanya jinten hitam ini dikonsumsiَ dalamَ bentukَ pil.َ Imamَ Ibnuَ Qayyimَ alَ Jauziyahَ berkata,َ “Jintenَ hitamَ memilikiَ banyakَ sekaliَ khasiat.َ Artiَ sabdaَ Nabi,َ ‘obatَ dariَ segalaَ jenisَ penyakit’,َ seperti firman Allah, ‘Menghancurkanَ segalaَ sesuatuَ denganَ perintahَ Rabb-nya’,َ yakniَ segalaَ sesuatuَ yangَ bisaَ hancur. Banyak lagi ungkapan-ungkapan sejenis. Jinten hitam memang berkkhasiat mengobati segala jenis penyakit dingin, bisa juga membantu kesembuhan berbagai penyakit panasَ karenaَ faktorَ temporal”َ (Metodeَ Pengobatanَ Nabiَ ShallallaHuَ ‘alaiHiَ waَ sallam,َ hal.َ 365) 3. Pengobatan dengan meminum susu dan air kencing unta Anasَ radhiallahuَ 'anhuَ menceritakan:َ “Adaَ sekelompokَ orangَ ‘Urainahَ dariَ penduduk Hijazَ menderitaَ sakitَ (karenaَ kelaparanَ atauَ keletihan و.َ Merekaَ berkata:َ ‘Wahaiَ Rasulullah,َ berilahَ tempatَ kepadaَ kamiَ danَ berilahَ kamiَ makan.’َ Ketikaَ telahَ sehat,َ merekaَ berkata:َ ‘Sesungguhnyaَ udaraَ kotaَ Madinahَ tidakَ cocokَ bagiَ kamiَ (hinggaَ kamiَ menderitaَ sakit ’َ.و Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pun menempatkan mereka di Harrah, di dekat tempat pemeliharaan unta-unta beliau (yang berjumlah 3-30َ ekor و.َ Beliauَ berkata:َ ‘Minumlahَ dariَ susu dan kencing unta-untaَ itu.’Tatkalaَ merekaَ telahَ sehat,َ mereka justru membunuh penggembala unta-unta Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam (setelah sebelumnya mereka mencungkil matanya) dan menggiring unta-unta tersebut (dalam keadaan mereka juga murtad dari Islam). Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam pun mengirim utusan untuk mengejar mereka, hingga mereka tertangkap dan diberi hukuman dengan dipotong tangan dan kaki-kaki mereka sertaَ dicungkilَ mataَ mereka.”َ (HR.َ Al-Bukhari no. 5685, 5686 dan Muslim no. 4329) 4. Pengobatan dengan berbekam (hijamah) Ibnuَ ‘Abbas radhiallahu 'anhuma mengabarkan
  • 13. “Sesungguhnyaَ Rasulullahَ Shallallahuَ 'alaihiَ waَ sallamَ berbekamَ padaَ bagianَ kepalanyaَ dalam keadaan beliau sebagai muhrim (orang yang berihram) karena sakit pada sebagian kepalanya.”َ (HR.َ Al-Bukhari no. 5701) Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam juga bersabda: “Obat/kesembuhanَ ituَ (antaraَ lain وَ dalamَ tigaَ (caraَ pengobatan و:َ minumَ madu,َ berbekamَ danَ denganَ kay,َ namunَ akuَ melarangَ umatkuَ dariَ kay.”11َ (HR.Al-Bukhari.No.5680)
  • 14. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Mengikuti jejak Rosulullah Muhammad SAW, merupakan suatu keharusan bagi umat Islam. Termasuk mewarisi metodologi pengobatan yang dilakukan Nabi Muhammad SAW. Pengobatanَ yangَ dilakukanَ Rosulullahَ menggunakanَ tigaَ cara,َ yaituَ melaluiَ do’aَ atauَ pengobatan dengan menggunakan wahyu-wahyuَ Ilahiَ yangَ lebihَ dikenalَ denganَ istilahَ do’a-do’aَ ma-tsurَ yangَ datangَ dariَ Alَ Qur’anَ danَ Sunnahَ Nabiَ SAWَ yangَ shahih.َ Keduaَ menggunakan obat-obat tradisional baik dari tanaman maupun hewan. Dan ketiga adalah menggunakan kombinasi dari kedua metode tersebut. Allah berfirman: ”Haiَ manusia,َ sesungguhnyaَ telahَ datangَ kepadamuَ pelajaranَ dariَ Tuhanmuَ danَ penyembuh-penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk dan rahmat bagi orang-orangnya yang beriman”َ (QS:Yunusَ .و 57 Kemudian dalam penegasan Rasullulah Shallallahu 'alaihi wa sallam; “Sesungguhnyaَ Allahَ telahَ menurunkanَ penyakitَ danَ obatnya,َ demikianَ pulaَ Allahَ menjadikan bagi setiap penyakit ada obatnya. Maka berobatlah kalian dan janganlah berobat denganَ yangَ haram.”َ (HR.َ Abuَ Dawudَ dariَ Abudَ Darda`َ radhiallahuَ ‘anhu .و Dalamَ sebuahَ hadistَ disebutkanَ “Hendaknyaَ kalianَ menggunakanَ duaَ macamَ obatَ yaituَ maduَ danَ Alَ Qur’an”.َ Dariَ hadistَ tersebutَ maduَ merupakanَ lambangَ atauَ perwakilanَ dariَ obat-obat tradisional yang ada di bumi dan kita sebagai manusia yang diberikan akal sehat harus dapat menggali obat-obat tradisional yang banyak terdapat di muka bumi ini, bahkan letaknya tidak jauh dari sekitar kehidupan kita. III.2 Saran
  • 15. “Sesungguhnyaَ Telahَ adaَ padaَ (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebutَ Allah”َ (Alَ Ahzabَ :َ و 21 Dalam sejarah Rasulullah dikenal sebagai pribadi yang sehat luar biasa, hampir tidak pernah terganggu sakit yang serius kecuali saat menjelang ajal beliau. Dengan bekal sehat itulah maka beliau lalu bisa maksimal pula melakukan kegiatan pribadi, berkeluarga, dan melakukan tugas sosial-kenegaraan, termasuk berjuang menyebarkan dan membela Agama Islam. Meneladani Kepribadian Rasullulah Shallallahu 'alaihi wa sallam berikut ini beberapa poin prinsip cara hidup Nabi yang secara rasional bisa menjelaskan mengapa beliau memiliki kesehatan yang begitu luar biasa, 1. Memantapkan keimanan-ketaqwaan pada Allah swt. Hanya kepada Allah kita menyembah dan hanya kepadaNya kita memohon pertolongan. Umat harus bekerja keras namun ujung dari kerja itu adalah tawakkal pada kehendak Allah. Keimanan-ketaqwaan seperti ini akan membuat hati tenang-tenteram, tidak gelisah dan terlanda ketakutan. Di sinilah makna janji Allahَ yangَ banyakَ terkandungَ dalamَ alَ Qur’an:َ ‘Barangَ siapaَ yangَ benar-benar beriman dan beramal shaleh maka akan memperoleh berkah dari Allah dan hatinya akan terhindarkan dari rasaَ ketakutanَ danَ kekecewaan’.َ Hatiَ menjadiَ nyamanَ danَ bahagia.َ Dariَ sisiَ Ilmuَ Kedokteranَ sudahَ terbuktiَ bahwaَ jiwaَ yangَ gelisahَ merupakanَ ‘stessor’َ yangَ menginduksi produksi melimpah berbagai hormon yang memberi efek negatif bila berlebihan, seperti adrenalin dan kortisol.
  • 16. 2. Ibadah mahdhah yang dilakukan Nabi secara intensif ternyata memiliki banyak peranan dalam menyehatkan tubuh manusia. Rahasia Shalat yang telah terungkap antara lain membantu proses pelancaran aliran darah untuk menjangkau ke organ otak, bagian yang paling tersembunyi sekalipun. Di dalam otak manusia memang ada area yang penyaluran aliran darah ke sana amat minim dan baru bisa maksimal jika melakukan gerak sujud. Dengan sujud maka otak akan memperoleh asupan makanan yang baik via aliran darah sehingga fungsinya makin optimal. Puasa jelas memiliki peran besar pada berbagai organ, dan yang mutahir diberitakan adalah terjadinya produksi sitokin melatonin yang membuat orang menjadi semakin baik kekebalannya, tidur lebih nyaman, dan memperkecil resiko terkena kangker. Justru usus yang tidak kenyanglah yang akan memproduksi sitokin itu secara baik. Dzikir mengucapkan Kalimah Toyyibah diketahui akan membuat saluran pernapasan terbuka secara maksimal sehingga lebih memperlancar aliran udara ke dalam paru-paru manusia sehingga membantu proses oksigenisasi. 3.َ Dalamَ alَ Qur’anَ banyakَ sekaliَ memberiَ petunjukَ tentangَ caraَ makan-minum. Makanan manusia haruslahَ yangَ halalَ danَ baik,َ jugaَ dilarangَ minumَ ‘khamr’َ yangَ memabukkan.َ Makan minum juga tidak boleh berlebihan. Banyak makanan-minuman yang ternyata menjadi sumber penyakit, apakah penyakit infeksi oleh kuman dan virus, maupun oleh bahan kandungan makanan-minuman itu sendiri yang ternyata berperan sebagai racun untuk tubuh manusia. Kajian terbaru juga menyebutkan bahwa protein babi memberi efek tidak baik pada perkembangan karakter manusia selain dalam daging babi sering mengandung telur cacing pita. Darah yang diharamkan dalam Islam juga bisa banyak mengandung bahan berbahaya, demikian pula untuk bangkai binatang. 4. Perilaku Rasulullah dalam kegiatan fisik sehari-hari juga jelas menunjukkan tauladan hidupَ sehat.َ Dalamَ alَ Qur’anَ ditegaskanَ bahwamalamَ hariَ ituَ untuk istirahat dan siang hari untuk bekerja. Rasulullah jugameninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat sesuai perintah al
  • 17. Qur’an.َ Beliauَ selaluَ aktifَ bekerjaَ tidakَ kenalَ lelah,َ termasukَ berbelanjaَ diَ pasarَ atauَ menjahid baju sendiri yang robek. Beliau berperang, memimpin rapat, bermusyawarah, berkunjung, menerima tamu dsb. Beliau jelas orang yang aktif, tidak membuang waktu berhargaَ sepertiَ bermain,َ begadang,َ atauَ ‘nyangkruk’َ yangَ tidakَ produktifَ danَ merusakَ kesehatan. Dari tinjauan Ilmu Kedokteran aktifitas beliau bisa dikatakan terkait dengan melatih-menggerakkan semua organ tubuhnya, ibaratkan seperti berolahraga intensif saban hari. Hidup beliau juga senantiasa selalu terpapar matahariyang dalam ilmu kedokteran semakin disadari pentingnya untuk membantu proses metabolisme kiamiawi tubuhnya. 5.َ Alَ Qur’anَ jugaَ memberiَ tuntunanَ manusiaَ untukَ menjagaَ lingkungannya,َ baikَ kebersihanَ pribadi maupun kondisi di sekitar dirinya (lihat surat al Mudatsir, surat kedua yang turun setelahَ Iqra’ و.َ ‘Kebersihanَ adalahَ setengahَ dariَ iman’َ begituَ sloganَ yangَ amatَ terkenalَ diَ tengah masyarakat muslim. Sudahkah umat Islam menjaga kerapian dan kebersihan lingkungan sekitarnya, mulai dari kamar tidur, rumah, halaman, ruang kerja, maupun kampung dan kota-desanya? Jika belum maka wajib umat menjaga kesehatan lingkungannya agar menjadi terhindar dari berbagai ancaman gangguan kesehatan. Lima prinsip hidup sehat cara Nabi sebagaimana yang diuraikan di atas insyaAllah akan bisa membuat umat Islam memiliki kesehatan yang prima untuk beramal sholeh secara maksimal yang akan menghantarkannya ke keberhasilan dunia-akherat. Dalam Ilmu Kedokteran aspek mengobati itu hanya satu komponen saja dari sistem Upaya Penyehatan Individu dan Masyarakat. Rasulullah malah menekankan pada cara hidup sehat itu bukan pengobatan penyakitnya.َ Tidakَ adaَ satuَ ayatَ dalamَ alَ Qur’anَ yangَ memerintahkanَ caraَ tertentuَ untukَ mengobatiَ penyakit,َ kecualiَ pernyataanَ umumَ sepertiَ ‘madu’َ memilikiَ nilaiَ obatَ bagiَ manusia. Juga tidak ditemukan hadits Rasulullah yang menyatakan obatilah penyakit itu seperti cara saya mengobatinya. Beliau hanya mengajarkan doa meminta kesembuhan secara umum, atau menasehatkan bahan tertentu sebagai bahan obat seperti madu, habbatusaudah
  • 18. atau jintan hitam, susu onta, dan semacamnya. Oleh sebab itu kita juga tidak boleh berlebihan dalam menggali cara pengobatan pada masa Rasulullah karena kemajuan Ilmu Kedokteran jelas juga sebagai bagian dari sunnatullah tentang cara pengobatan itu sendiri.
  • 19. DAFTAR PUSTAKA http://azzamherbal.wordpress.com/2011/12/07/konsep-sehat-dan-sakit-menurut-islam/ http://www.dokumenpemudatqn.com/2012/05/konsep-sehat-perspektif-islam- 222status.html#ixzz2DfZx0g00 http://qurandansunnah.wordpress.com/2009/10/12/tata-cara-pengobatan-rasulullah-shallallahu-% E2%80%98alaihi-wassalam/ http://www.elitha-eri.net/2007/11/21/petunjuk-al-quran-tentang-pengobatan/ http://fuadamsyari.wordpress.com/2010/06/08/hidup-sehat-cara-nabi-vs-pengobatan-ala-nabi-thibbun- nabawi-sebagai-muslim-jangan-lupa-hidup-sehat/ http://an-naba.com/kesehatan-dalam-pandangan-islam