Dokumen tersebut membahas tentang halogen, termasuk ciri khasnya sebagai golongan VIIA tabel periodik, sifat-sifatnya, dan reaksi-reaksi khasnya seperti reaksi pendesakan. Juga dibahas cara pembuatan dan kegunaan beberapa halogen seperti fluor, klorin, bromin, iodin."
Metode pemisahan dan identifikasi kation dan anion dalam larutan kimia. Kation dan anion yang mungkin hadir perlu diidentifikasi dan dipisahkan karena dapat membentuk senyawa yang tidak larut atau mengganggu proses identifikasi kation lainnya. Metode yang digunakan meliputi pengendapan, pembentukan kompleks, reduksi, dan oksidasi.
1. Kadmium (Cd) pertama kali ditemukan pada tahun 1817. Logam ini banyak digunakan sebagai stabilizer dan pigmen.
2. Cd memiliki sifat putih keperakan, lunak, dan tahan korosi. Senyawa utamanya adalah CdO dan CdS.
3. Aplikasi Cd antara lain baterai Ni-Cd, electroplating, pigmen, dan stabilizer PVC.
Besi (Fe) memiliki peran penting dalam berbagai bidang industri dan kehidupan. Fe digunakan untuk membangun infrastruktur dan alat transportasi. Senyawanya seperti besi klorida dan besi sulfat dimanfaatkan dalam pengolahan limbah, pengecatan, dan industri tekstil. Fe juga berperan dalam tubuh melalui hemoglobin dan mioglobin.
1. Dokumen tersebut memberikan informasi tentang penyelidikan beberapa jenis anion, termasuk klorida, bromida, yodida, ferrosianida, ferrisianida, rodanida, dan nitrit. Reaksi kimia yang terjadi ketika anion-anion tersebut direaksikan dengan asam sulfat dan beberapa zat kimia lain dijelaskan.
Dokumen tersebut membahas tentang halogen dan garam halida. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan bahwa halogen merupakan kelompok unsur kimia yang sangat reaktif dan membentuk garam halida melalui reaksi dengan logam. Dokumen tersebut juga menjelaskan prosedur percobaan untuk mengetahui sifat fisika dan kimia halogen serta pembentukan garam halida melalui reaksi dengan perak dan timbal.
Seng (Zn) adalah logam transisi pertama golongan 12 periode 4 dengan nomor atom 30. Ia berwarna abu-abu muda kebiruan, titik lebur 419,53°C dan titik didih 907°C. Seng umumnya ditemukan dalam bentuk sulfida dan karbonat di alam. Ia bersifat diamagnetik dan cukup reaktif, dapat digunakan sebagai pelapis baja anti karat maupun bahan paduan.
Dokumen tersebut membahas tentang halogen, termasuk ciri khasnya sebagai golongan VIIA tabel periodik, sifat-sifatnya, dan reaksi-reaksi khasnya seperti reaksi pendesakan. Juga dibahas cara pembuatan dan kegunaan beberapa halogen seperti fluor, klorin, bromin, iodin."
Metode pemisahan dan identifikasi kation dan anion dalam larutan kimia. Kation dan anion yang mungkin hadir perlu diidentifikasi dan dipisahkan karena dapat membentuk senyawa yang tidak larut atau mengganggu proses identifikasi kation lainnya. Metode yang digunakan meliputi pengendapan, pembentukan kompleks, reduksi, dan oksidasi.
1. Kadmium (Cd) pertama kali ditemukan pada tahun 1817. Logam ini banyak digunakan sebagai stabilizer dan pigmen.
2. Cd memiliki sifat putih keperakan, lunak, dan tahan korosi. Senyawa utamanya adalah CdO dan CdS.
3. Aplikasi Cd antara lain baterai Ni-Cd, electroplating, pigmen, dan stabilizer PVC.
Besi (Fe) memiliki peran penting dalam berbagai bidang industri dan kehidupan. Fe digunakan untuk membangun infrastruktur dan alat transportasi. Senyawanya seperti besi klorida dan besi sulfat dimanfaatkan dalam pengolahan limbah, pengecatan, dan industri tekstil. Fe juga berperan dalam tubuh melalui hemoglobin dan mioglobin.
1. Dokumen tersebut memberikan informasi tentang penyelidikan beberapa jenis anion, termasuk klorida, bromida, yodida, ferrosianida, ferrisianida, rodanida, dan nitrit. Reaksi kimia yang terjadi ketika anion-anion tersebut direaksikan dengan asam sulfat dan beberapa zat kimia lain dijelaskan.
Dokumen tersebut membahas tentang halogen dan garam halida. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan bahwa halogen merupakan kelompok unsur kimia yang sangat reaktif dan membentuk garam halida melalui reaksi dengan logam. Dokumen tersebut juga menjelaskan prosedur percobaan untuk mengetahui sifat fisika dan kimia halogen serta pembentukan garam halida melalui reaksi dengan perak dan timbal.
Seng (Zn) adalah logam transisi pertama golongan 12 periode 4 dengan nomor atom 30. Ia berwarna abu-abu muda kebiruan, titik lebur 419,53°C dan titik didih 907°C. Seng umumnya ditemukan dalam bentuk sulfida dan karbonat di alam. Ia bersifat diamagnetik dan cukup reaktif, dapat digunakan sebagai pelapis baja anti karat maupun bahan paduan.
Dokumen tersebut membahas tentang gas mulia dan sifat-sifatnya. Gas mulia adalah unsur golongan VIIIA dalam tabel periodik yang sangat stabil dan sukar bereaksi, terdiri dari helium, neon, argon, kripton, xenon dan radon. Kebanyakan gas mulia diperoleh dari udara bebas kecuali radon.
Unsur golongan VA terdiri dari nitrogen, fosfor, arsen, antimon, dan bismut. Nitrogen berwujud gas pada suhu kamar, sedangkan fosfor berwujud padat dan arsen berwujud cair. Unsur-unsurnya memiliki berbagai manfaat seperti membuat pupuk, baterai, laser, dan kosmetik.
Dokumen ini membahas tentang halogen dan asam halida. Ia menyajikan tabel persentase disosiasi asam halida HF, HCl, HBr, dan HI. Kemudian menjelaskan oksidasi halogen, asam oksihalogen, dan nama umum mereka. Juga dibahas tentang pembuatan klor secara komersial dengan elektrolisis larutan natrium klorida dan pembuatan iodin di laboratorium melalui reaksi MnO2, Kl, dan H2SO4 yang mendidih.
Dokumen tersebut membahas tentang unsur golongan IA (logam alkali) yang terdiri atas hidrogen, litium, natrium, kalium, rubidium, cesium dan fransium. Unsur-unsur ini sangat reaktif sehingga harus disimpan dalam minyak. Dokumen ini juga menjelaskan sifat-sifat fisika dan kimia logam alkali tersebut beserta keberadaan dan kegunaannya.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang aldehid dan keton. Aldehid dan keton merupakan senyawa yang mengandung gugus karbonil C=O dan digunakan sebagai bahan baku industri serta memiliki berbagai reaksi kimia. Aldehid lebih reaktif daripada keton karena memiliki atom hidrogen pada gugus karbonil.
Identifikasi kation dalam dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang cara mengidentifikasi lima golongan kation logam, yaitu golongan I (Ag+), golongan II (Cu2+, Hg2+), golongan III (Fe2+), golongan IV, dan golongan V. Dokumen ini juga menjelaskan reaksi kimia dan hasil observasi dari beberapa kation logam seperti pembentukan endapan, perubahan warna larutan, dan kelarutan endapan dalam berbag
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai prosedur pemisahan dan identifikasi kation golongan I (Ag+, Hg2+, Pb2+) dari campuran. Kation-kation tersebut diendapkan terlebih dahulu menggunakan asam klorida encer menjadi garam-garamnya. PbCl2 kemudian dipisahkan dengan air panas, sedangkan AgCl dan Hg2Cl2 dipisahkan dengan penambahan amonia menjadi kompleks senyawa. Berdasarkan hasil uji dengan
Bilangan Oksidasi dan Sifat Umum Keluarga KobaltAnindia Larasati
Dokumen tersebut membahas tentang bilangan oksidasi kobalt, rodium, dan iridium. Bilangan oksidasi yang paling umum dan stabil untuk kobalt adalah Co(+II) dan Co(+III), sedangkan untuk rodium dan iridium adalah Rh(+III), Ir(+III) dan Ir(+IV). Logam-logam tersebut membentuk berbagai senyawa kompleks dengan bilangan oksidasi berbeda.
1. Korosi besi disebabkan oleh reaksi redoks antara besi dengan oksigen dan air, menghasilkan ion Fe2+ dan ion OH-.
2. Faktor yang mempengaruhi korosi besi antara lain tingkat keasaman, kontak dengan elektrolit, dan kelembaban.
3. Korosi besi dapat dicegah dengan menghilangkan oksigen, air, atau elektrolit yang dapat menyebabkan reaksi redoks.
1. Tata nama senyawa kompleks netral dan ionik memberikan informasi tentang atom pusat, jenis dan jumlah ligan, serta bilangan oksidasi atom pusat.
2. Nama senyawa kompleks netral ditulis dalam satu kata dengan menyebut atom pusat dan ligan secara berurutan.
3. Untuk senyawa kompleks ionik, ion ligan ditulis terlebih dahulu diikuti atom pusat beserta bilangan oksidasinya.
Unsur transisi memiliki sifat-sifat khas seperti memiliki berbagai tingkat oksidasi, senyawanya bersifat paramagnetik dan berwarna, serta dapat membentuk senyawa kompleks. Unsur-unsur transisi periode keempat seperti titanium dan vanadium memiliki berbagai penggunaan penting di industri, seperti titanium digunakan untuk pesawat terbang dan vanadium digunakan sebagai katalis dan baja.
Dokumen tersebut membahas tentang gas mulia dan sifat-sifatnya. Gas mulia adalah unsur golongan VIIIA dalam tabel periodik yang sangat stabil dan sukar bereaksi, terdiri dari helium, neon, argon, kripton, xenon dan radon. Kebanyakan gas mulia diperoleh dari udara bebas kecuali radon.
Unsur golongan VA terdiri dari nitrogen, fosfor, arsen, antimon, dan bismut. Nitrogen berwujud gas pada suhu kamar, sedangkan fosfor berwujud padat dan arsen berwujud cair. Unsur-unsurnya memiliki berbagai manfaat seperti membuat pupuk, baterai, laser, dan kosmetik.
Dokumen ini membahas tentang halogen dan asam halida. Ia menyajikan tabel persentase disosiasi asam halida HF, HCl, HBr, dan HI. Kemudian menjelaskan oksidasi halogen, asam oksihalogen, dan nama umum mereka. Juga dibahas tentang pembuatan klor secara komersial dengan elektrolisis larutan natrium klorida dan pembuatan iodin di laboratorium melalui reaksi MnO2, Kl, dan H2SO4 yang mendidih.
Dokumen tersebut membahas tentang unsur golongan IA (logam alkali) yang terdiri atas hidrogen, litium, natrium, kalium, rubidium, cesium dan fransium. Unsur-unsur ini sangat reaktif sehingga harus disimpan dalam minyak. Dokumen ini juga menjelaskan sifat-sifat fisika dan kimia logam alkali tersebut beserta keberadaan dan kegunaannya.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang aldehid dan keton. Aldehid dan keton merupakan senyawa yang mengandung gugus karbonil C=O dan digunakan sebagai bahan baku industri serta memiliki berbagai reaksi kimia. Aldehid lebih reaktif daripada keton karena memiliki atom hidrogen pada gugus karbonil.
Identifikasi kation dalam dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang cara mengidentifikasi lima golongan kation logam, yaitu golongan I (Ag+), golongan II (Cu2+, Hg2+), golongan III (Fe2+), golongan IV, dan golongan V. Dokumen ini juga menjelaskan reaksi kimia dan hasil observasi dari beberapa kation logam seperti pembentukan endapan, perubahan warna larutan, dan kelarutan endapan dalam berbag
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai prosedur pemisahan dan identifikasi kation golongan I (Ag+, Hg2+, Pb2+) dari campuran. Kation-kation tersebut diendapkan terlebih dahulu menggunakan asam klorida encer menjadi garam-garamnya. PbCl2 kemudian dipisahkan dengan air panas, sedangkan AgCl dan Hg2Cl2 dipisahkan dengan penambahan amonia menjadi kompleks senyawa. Berdasarkan hasil uji dengan
Bilangan Oksidasi dan Sifat Umum Keluarga KobaltAnindia Larasati
Dokumen tersebut membahas tentang bilangan oksidasi kobalt, rodium, dan iridium. Bilangan oksidasi yang paling umum dan stabil untuk kobalt adalah Co(+II) dan Co(+III), sedangkan untuk rodium dan iridium adalah Rh(+III), Ir(+III) dan Ir(+IV). Logam-logam tersebut membentuk berbagai senyawa kompleks dengan bilangan oksidasi berbeda.
1. Korosi besi disebabkan oleh reaksi redoks antara besi dengan oksigen dan air, menghasilkan ion Fe2+ dan ion OH-.
2. Faktor yang mempengaruhi korosi besi antara lain tingkat keasaman, kontak dengan elektrolit, dan kelembaban.
3. Korosi besi dapat dicegah dengan menghilangkan oksigen, air, atau elektrolit yang dapat menyebabkan reaksi redoks.
1. Tata nama senyawa kompleks netral dan ionik memberikan informasi tentang atom pusat, jenis dan jumlah ligan, serta bilangan oksidasi atom pusat.
2. Nama senyawa kompleks netral ditulis dalam satu kata dengan menyebut atom pusat dan ligan secara berurutan.
3. Untuk senyawa kompleks ionik, ion ligan ditulis terlebih dahulu diikuti atom pusat beserta bilangan oksidasinya.
Unsur transisi memiliki sifat-sifat khas seperti memiliki berbagai tingkat oksidasi, senyawanya bersifat paramagnetik dan berwarna, serta dapat membentuk senyawa kompleks. Unsur-unsur transisi periode keempat seperti titanium dan vanadium memiliki berbagai penggunaan penting di industri, seperti titanium digunakan untuk pesawat terbang dan vanadium digunakan sebagai katalis dan baja.
Nikel merupakan logam transisi yang ditemukan pada tahun 1751. Nikel memiliki sifat fisika seperti logam berkilau dan keras serta sifat kimia seperti bereaksi lambat dengan udara dan larut dalam asam. Nikel diproduksi melalui proses elektrolisis dan hidrometalurgi dari bijih sulfida. Aplikasi nikel antara lain membuat baja, uang koin, dan baterai. Senyawa nikel yang dijelaskan meliputi nik
Unsur-unsur transisi terletak antara golongan alkali tanah dan boron. Mereka memiliki berbagai tingkat oksidasi dan membentuk berbagai senyawa kompleks. Unsur-unsur periode keempat seperti titanium dan vanadium digunakan dalam industri kimia dan pesawat terbang karena sifatnya yang tahan karat. Kromium dan mangan digunakan untuk memperkuat baja.
Unsur periode keempat memiliki elektron valensi pada subkulit 3d yang belum terisi penuh. Unsur-unsur ini memiliki sifat fisik seperti titik leleh tinggi dan kemampuan konduksi listrik rendah, serta sifat kimia seperti paramagnetisme akibat elektron tidak berpasangan pada subkulit d. Unsur-unsur ini digunakan dalam berbagai aplikasi seperti logam paduan, katalis, pigmen, dan lainny
Unsur transisi merupakan kelompok unsur yang terletak pada blok d di dalam sistem periodik.
Pada sistem periodik unsur, yang termasuk dalam golongan transisi adalah unsur-unsur golongan B, dimulai dari IB-VIIIB.
Unsur-unsur transisi periode keempat meliputi skandium, titanium, vanadium, kromium, mangan, besi, kobalt, nikel, tembaga dan seng. Mereka memiliki sifat logam, titik leleh dan didih yang tinggi, serta mampu membentuk berbagai senyawa berwarna.
Unsur transisi periode keempat terdiri dari Sc, Ti, V, Cr, Mn, Fe, Co, Ni, Cu, dan Zn. Unsur-unsur ini membentuk ion kompleks dengan ligan seperti air dan sianida, dan memiliki berbagai kegunaan seperti membuat rangka pesawat, baja, dan peralatan rumah tangga.
Pembuaan dan manfaat beberapa unsur logam dan senyawanyaIrwan Saputra
Tembaga diperoleh dari bijih kalkopirit melalui proses pengapungan, pemanggangan, peleburan, dan elektrolisis. Tembaga digunakan untuk konduktor listrik, perpipaan air, alat musik, amunisi, dan logam paduan.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai 10 unsur transisi periode keempat beserta sifat fisika dan kimianya. Unsur-unsur tersebut adalah skandium, titanium, vanadium, kromium, mangan, besi, kobalt, nikel, tembaga, dan seng. Unsur-unsur ini umumnya berupa logam yang memiliki titik leleh dan didih tinggi, tahan korosi, dan dapat membentuk senyawa berwarna serta ion kompleks. Kebanyakan di ant
Unsur transisi periode keempat meliputi skandium, titanium, vanadium, kromium, dan mangan. Unsur-unsur ini memiliki sifat yang mirip seperti kemampuan untuk membentuk ikatan dengan elektron pada kulit luar dan dalamnya, serta memiliki lebih dari satu bilangan oksidasi.
Teks tersebut membahas tentang golongan logam alkali IA dan IIA, termasuk litium, natrium, kalium, rubidium, sesium, dan fransium. Logam-logam ini sangat reaktif karena mudah melepaskan elektron, dan membentuk basa kuat. Teks tersebut juga menjelaskan sifat, reaksi kimia, cara pembuatan, dan kegunaan dari unsur-unsur golongan alkali tersebut.
1. Unsur-unsur periode ketiga memiliki titik leleh dan didih yang meningkat dari kiri ke kanan kecuali Si. Sifat logam dan nonlogam tergantung pada kemampuan membentuk ion.
2. Energi ionisasi bertambah dari kiri ke kanan kecuali Mg dan P karena konfigurasi elektronnya stabil.
3. Unsur-unsur tersebut memiliki berbagai kegunaan mulai dari industri, pupuk, obat-obatan, hingga b
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
5. Vanadium (V)
Ditemukan oleh Andres Manuel del Rio
(seorang ahli mineralogi Spanyol) di Mexico
City tahun 1801.
6. Sifat – sifat Vanadium
Dipanaskan dalam H2 (tanpa gas lain) pada 1100oC
membentuk vanadium hidrida yang stabil.
Logam ini reaktif dalam keadaan dingin, bila
dipanaskan terbentuk V2O (coklat), dipanaskan terus
terbentuk V2O3 (hitam), V2O4 (biru), akhirnya V2O5
(orange). Logam ini terbakar dengan nyala terang
dengan oksigen.
Bila dipanaskan dengan Cl2 kering terbentuk VCl4.
Logam ini tidak bereaksi dengan air brom,
HCl/dingin
Melepaskan H2 dengan HF dan membentuk larutan
hijau.V2O V2O3 V2O4 V2O5
10. Pembuatan logam
Sulit
didapatka
n murni
Titik cair tinggi dan
reaktivitas terhadap O2,
N2 dan C pada suhu
tinggi
karena
Mereduksi VCl3
dengan Na atau
dengan H2 pada
suhu 900o C
VCl3
diperoleh
dari reaksi
V2O5
dengan
S2Cl2 pada
300o C
11. Kegunaan Vanadium
Aditif baja
Mesin jet dan rangka pesawat
Roda gigi
Reaktor nuklir karena logam ini
memiliki kemampuan penyerapan
neutron yang rendah
Katalis dalam pembuatan asam
sulfat dan anhidrida maleat serta
dalam pembuatan keramik (V2O5)
Menghasilkan warna hijau atau
biru pada kaca dan dapat
memblokir radiasi IR (VO2)
12. Niobium (Nb)
Ditemukan pada tahun 1801 oleh Hatchett dari bijih yang
dikirim ke Inggris. Logam ini dimurnikan pertama kali pada
tahun 1864 oleh Bloomstrand, yang mereduksi garam niobium
klorida dengan proses pemanasan dengan menggunakan
hidrogen dari atmosfer.
13.
14. Cara Mendapatkan Niobium
Unsur ini ditemukan dalam mineral niobit
(atau kolumbit), niobit-tantalit, paroklor dan
euksenit.
Niobium dengan kadar tinggi ditemukan
bergabung bersama karbonatit (batuan
karbon-silikat), sebagai salah satu
komponen penyusun paroklor.
Bijih kaya niobium ditemukan di daerah
Kanada, Brazil, Nigeria, Zaire, dan di
Rusia.
16. NbX5 (X = halida).
Senyawa NbF5 dibuat dengan reaksi
flourinasi langsung logam atau
pentakhloridanya. Berbentuk padat putih
dan mudah menguap membentuk cairan
dan uap tak berwarna.
17. Kegunaan Niobium
Bahan konstruksi
pembangkit listrik tenaga
nuklir
Campuran logam tahan
karat
Superkonduktor magnet dan
superkonduktor radio
frekuensi
Pembuatan mata uang koin
(Contohnya Austria 2003,
Latvia 2004)
Peralatan kesehatan
Pembuatan perhiasan
19. Sifat – sifat Tantalum
Gelap
Padat
Dapat dibengkokkan
Lebih keras daripada Niobium
Daya hantar panas dan listriknya
tinggi
Titik cair tinggi (Ta = 2996° C)
Sangat tahan terhadap asam
20.
21. Kegunaan Tantalum
Digunakan dalam pembuatan
anak timbangan dalam
laboratorium
Digunakan dalam membuat
piranti elektronika
Dalam pembuatan lensa
kamera
Untuk memproduksi variasi
campuran logam yang memiliki
titik didih tinggi serta kekuatan
yang baik
Pembuatan peralatan karbit
yang terbuat dari logam
Digunakan dalam pembuatan
komponen mesin jet
23. Dubnium merupakan unsur logam transisi
golongan V yang dibuat melalui reaksi fusi nuklir.
Unsur ini ditemukan oleh Albert Ghiorso pada
tahun 1970. Karena inti atom dubnium sangat
besar maka dubnium merupakan unsur yang
tidak stabil dan dapat segera meluruh ketika
terbentuk.
24. Unsur Dubnium dapat dibuat dengan menembaki
unsur amerisium dengan atom – atom neon, dan
menghasilkan isotop – isotop dubnium, dan dengan
cepat meluruh dengan memancarkan energi dalam
bentuk radiasi elektromagnetik.
Senyawa yang dapat terbentuk misalnya Db2O5
(Dubnium pentoksida), DbX5 (Dubnium Halida),
senyawa kompleks halida DbO4
3- , DbF6
-, DbF8
3-.
Keterangan lain tentang unsur Dubnium belum
diketahui secara pasti.