4. Unsur Logam Unsur Non Logam
Merupakan -unsur yang unsur
yang terdapat pada sisi kiri tabel
periodik kiri tabel periodik yang
Memiliki kemiripan sifat fisik
Pada temperatur kamar
umumnya berbentuk padatan
kecuali raksa
‰merupakan penghantar yang
baik untuk panas dan listrik
‰bersifat dapat ditempa
‰memiliki kekerasan yang tinggi
‰berkilau
Sifat logam berhubungan dengan
kemampuan suatu atom melepas
elektron atau menjadi bermuatan
positip (membentuk kation).
Merupakan unsur- -yang terletak
di sisi kanan tabel periodik
dengan sifat- -sifat yang sangat
sangat bervariasi.
penghantar yang jelek baik untuk
panas maupun listrik
‰cenderung bersifat rapuh
‰Banyak nonlogam berupa gas
pada temperatur kamar
sifat non logam berhubungan
dengan kecenderungan suatu
atom untuk menerima elektron
atau menjadi bermuatan negatif
(membentuk anion).
Sifat Unsur
5. Sifat Metaloid
Metalloid melintang di antara logam dan non logam
pada tabel periodik
™Memiliki sifat baik sebagai logam maupun nonlogam
™Metalloid lebih rapuh dari logam, kurang rapuh
dibandingkan dengan padatan non logam
™umumnya bersifat sebagai semikonduktor terhadap
listrik
™Beberapa metaloid berkilau seperti logam
6. Unsur Logam
Nama Indonesia Nama Latin
Lambang
Unsur
Bentuk Fisik
aluminium aluminium Al padat, putih keperakan
barium barium Ba padat, putih keperakan
besi ferrum Fe padat, putih keperakan
emas aurum Au padat, berwarna kuning
kalium kalium K padat, putih keperakan
kalsium calsium Ca padat, putih keperakan
kromium chromium Cr padat, putih keperakan
magnesium magnesium Mg padat, putih keperakan
mangan manganium Mn padat, putih abu-abu
natrium natrium Na padat, putih keperakan
nikel nickelium Ni padat, putih keperakan
7. Besi
a. Terdapat dalam bijih : Hematit (Fe2O3), Magnetit (Fe3O4), Siderit (FeCO3), Pirit
(FeS2)
b. Pengolahan :
Pengolahan besi melalui tahap pemanggangan (Untuk pengeringan dan mengubah
bijih yang berupa karbonat dan sulfida menjadi oksida)
FeCO3 (s) FeO(s) + CO2 (g)
4 FeS2(s) + 11O2 (g) 2Fe2O3 (s) + 8 SO2 (g)
dan tahap peleburan (reduksi). Peleburan besi dilakukan dalam suatu Tanur
tinggi yang disebut Tanur tiup.
Hasil yang diperoleh dari proses tersebut berupa :
Besi tuang, diperoleh dengan cara mendinginkan besi kasar yang diperoleh dari
tanur, dengan memasukkannya ke dalam cetakan yang tersedia, biasanya besi tuang
ini masih mengandung 2-4 % C, sehingga besi bersifat keras tapi rapuh (digunakan
sebagai pipa ledeng, radiator).
Besi tempa diperoleh dengan cara mengurangi C sampai kadar karbonnya 0,02%
(caranya besi dipanaskan sehingga karbonnya teroksidasi menjadi CO2), sifatnya lebih
lunak dari besi tuang, tetapi lebih kuat (digunakan sebagai peralatan seperti cangkul,
golok, baut, mur).
Baja, mengandung 0,02-2% C, sifatnya lebih keras dari besi tempa. Baja dibuat
dengan menambah logam lain, seperti Ni, Cr, Mn, V, Mo, sesuai dengan baja yang
diinginkan.
8. Aluminium
a. Terdapat dalam bijih : Bauksit (Al2O3.2H2O), Kriolit (Na3AlF6)
b. Pengolahan : melalui proses HALL, yaitu elektrolisis larutan bauksit dalam kryolit cair .
Pengolahan aluminium dari bauksit terdiri atas 2 tahap :
1. Pemurnian bauksit : untuk mendapatkan alumina murni
bauksit + larutan NaOH. Aluminium oksida akan larut membentuk NaAl(OH)4
Al2O3(s) + 2NaOH(aq) + 3H2O(l) 2NaAl(OH)4 (aq)
larutan disaring, kemudian filtrat yg mengandung NaAl(OH)3 diasamkan dengan
mengalirkan gas karbondioksida. Aluminium mengendap sebagai Al(OH)3
2NaAl(OH)4 (aq) + CO2 (g) 2Al(OH)3 (s) + Na2CO3 (aq) + H2O(l)
Endapan Al(OH)3 disaring dan dipanaskan sehingga diperoleh Al2O3 tak berair
2Al(OH)3 (s) Al2O3 (s) + 3H2O (g)
2. Peleburan atau reduksi alumina dengan elektrolisis
Reaksi elektrolisis menguraikan Al2O3 menjadi aluminium (di katode) dan
oksigen (di anode).
2Al2O3 (l) 4Al(l) + 3O2 (g)
Aluminium yang terbentuk berupa zat cair dan berkumpul di dasar wadah. Kemudian
dikeluarkan secara periodik ke dalam cetakan untuk mendapatkan aluminium
batangan (ingot).
9. Emas
a. Terdapat : Dalam keadaan bebas sebagai butiran yang
bercampur dengan perak dan tembaga
b. Pengolahan melalui 3 cara :
1. Pasir yang mengandung emas dicuci menggunakan
pendulang, emas yang BJ nya besar akan tertinggal
dalam pendulang
2. Emas yang tercampur kotoran dilarutkan dalam air raksa
sehingga terbentuk amalgama, untuk memisahkan emas
dari larutannya maka air raksa diuapkan dengan cara
destilasi
3. Bijih emas dilarutkan dalam larutan NaCN selama
beberapa hari, kemudian emas diendapkan dari
larutannya dengan menambahkan serbuk seng.
Campuran emas dan perak dapat dipisahkan dengan
melarutkan perak dalam asam nitrat.
10. Nikel
a. Terdapat dalam bijih : Pentlandit (FeNi)S,
Garnierit : H2(NiMg)SiO4 . 2 H2O Nikel Sulfida :
NiS
b. Pengolahan : melalui proses oksidasi NiS,
kemudian hasil oksidasinya direduksi dengan C
pada suhu tinggi, reaksi :
2NiS + 3 O2 2NiO + 2 SO2
NiO + C Ni + CO
11. Kegunaan Dalam Kehidupan Sehari - hari
Besi
FeCl3 . 6H2O untuk pengecatan, Fe(OH)3 sebagai bahan cat,
FeSO4 sebagai bahan pembuatan tinta dan dalam bidang kedokteran
untuk menambah darah (sebagai zat besi), Rel kereta api, lapis baja,
kendaraan perang. Alat pengukur (meteran), kawat, persenjataan
Alat-alat rumah tangga dan industri Ujung alat pemotong
Aluminium
Peralatan rumah tangga, barang kerajinan, Lapisan pembungkus,
aluminium foil, kaleng aluminium. Sebagai paduan logam, digunakan
untuk membuat badan pesawat, contoh magnalium (campuran Al
dan Mg)
Emas
Mata uang, Perhiasan (Emas murni terlalu lunak sehingga dicampur
dengan tembaga atau perak atau logam lain). Emas kuning atau emas
merah dibuat dengan dicampur tembaga, emas putih mengandung
paladium, nikel, atau seng. Komponen listrik kualitas tinggi Sebagai
jaminan moneter
Nikel
Melapisi barang-barang yang terbuat dari besi, baja, tembaga, untuk
melindunginya terhadap korosi dan memperbaiki penampilan
13. Unsur Unsur Non Logam
Nama Indonesia Nama Latin Lambang Unsur Bentuk Fisik
belerang sulfur S padat, kuning
bromin bromium Br
cair, cokelat
kemerahan
fluorin fluorine F gas, kuning muda
fosforus phosphorus P
padat, putih dan
merah
helium helium He gas, tidak berwarna
hidrogen hydrogenium H gas, tidak berwarna
karbon carbonium C padat, hitam
klorin chlorine Cl
gas, kuning
kehijauan
neon neon Ne gas, tidak berwarna
nitrogen nitrogenium N gas, tidak berwarna
oksigen oxygenium O gas, tidak berwarna
14. Oksigen
a. Terdapat : - Dalam keadaan bebas di udara (O2) sebesar 20 % volume. Dalam
persenyawaan : air (H2O), pasir (SiO2), silika (SiO3
2-), dan oksida logam lainnya.
b. Pembuatan :
Penguraian Katalitik H2O2
MnO2
2 H2O2(l) 2H2O(l) + O2(g)
Pembuatan gas oksigen dalam laboratorium dapat dilakukan dengan cara
memanaskan senyawa oksidanya, seperti yang dilakukan Priesley.
2 HgO (s) 2Hg (s) + O2(g)
2 KClO3(s) 2KCl(s) + 3O2(g)
Secara alami terbentuk melalui proses fotosintesis
CO2 + H2O C6H12O6 + O2
Secara komersial, oksigen (bersama dengan nitrogen) dibuat melalui Destilasi
Udara Cair. Proses : udara bersih dimasukkan ke dalam kompresor untuk
dicairkan dengan tekanan tinggi, kemudian udara cair didinginkan dan dilakukan
penyaringan untuk menghilangkan CO2 dan hidrokarbon yang terdapat
didalamnya. Udara cair yang sudah bersih selanjutnya dialirkan ke dalam kolom
destilasi untuk memisahkan Nitrogen, Argon, dan Oksigen. Pemisahan ini
didasarkan pada perbedaan titik didih gas-gas tsb. Titik didih Nitrogen : -195,8 0C,
Argon : -185,70C, Oksigen : -1830C (karena ttk didih nitrogen paling rendah, maka
nitrogen akan menguap lebih dahulu dan ditampung, diikuti dengan argon dan
oksigen
15. Nitrogen
a. Terdapat :Dalam keadaan bebas di udara sebanyak
78%. Tetapi, dalam persenyawaan : Sendawa (KNO3),
dan Sendawa Chili (Na2CO3)
b. Pembuatan :
Dalam laboratorium dibuat dengan memanaskan
larutan NH4Cl dan larutan NaNO2NH4Cl(aq) +
NaNO2(aq) NaCl(aq) + 2 H2O(l) + N2(g)
Dapat juga dibuat dengan reaksi :
2NH3 (g) + 3CuO 3Cu(s) + 3H2O(l) + N2(g)
2Cu( s) + 2 NO(g) 2CuO + N2(g)
Secara komersial, nitrogen dibuat bersama-sama
dengan oksigen dengan cara destilasi bertingkat udara
cair
16. Karbon
a. Terdapat : dalam senyawa organik, anorganik,
dan dalam keadaan bebas
b. Pengolahan : Karbon yang paling murni
diperoleh melalui pemanasan gula pasir (sukrosa)
tanpa udara
C12H22O11(s) 12C(s) + 11H2O(g)
17. Kegunaan Unsur Non Logam
Oksigen
Pernafasan makhluk hidup, Bersama gas asetilena digunakan untuk
memotong dan mengelas logam (baja), Oksigen cair bersama dengan hidrogen
cair digunakan sebagai bahan bakar roket untuk mendorong pesawat ruang
angkasa. Oksigen juga digunakan dalam berbagai industri kimia untuk
mengoksidasi berbagai zat. Digunakan untuk pembakaran atau reaksi kimia
tertentu , Proses pengolahan limbah (aerasi) dan Pembuatan ozon (O3)
Nitrogen
Pengisi bola lampu pijar, Nitrogen cair digunakan sebagai pendingin untuk
membuat suhu yang sangat rendah Nitrogen digunakan untuk melepaskan
oksigen (atmosfer inert) untuk berbagai industri yang terganggu oleh oksigen
karena sifat nitrogen yang kurang reaktif. (penyimpanan buah-buahan dan
sayuran sehingga tidak cepat busuk dalam kemasan kaleng, pembuatan larutan
injeksi, industri elektronika yang menginginkan udara tanpa oksigen,
penyimpanan produk yang mudah terbakar). Bahan baku pembuatan amoniak
(Proses Haber-Bosch)
N2(s) + 2H2(g) 2NH3(g)
Karbon
Penting sebagai pembangun bahan organik karena sebagian besar bahan
kering tanaman terdiri dari bahan organik, diambil tanaman berupa CO2.