SlideShare a Scribd company logo
Lembaga
Pemerintahan
dan Perundang-
undangan
Kelompok 3
LEMBAGA PEMERINTAH
DAN PERUNDANG-
UNDANGAN
(SEBELUM PERUBAHAN
UUD 1945)
kedudukan Presiden
Republik Indonesia adalah :
• Kepala Negara
• Mandataris MPR, dan
• Penyelenggara Tertinggi Pemerintah Negara
Republik Indonesia, yang didalamya tercangkup
pula Penyelenggara Tertinggi Perundang-
Undangan Negara.
Majelis Permusyawaratan Rakyat merupakan penjelmaan dari seluruh rakyat
Indonesia ini mula-mula dengan kualitas sebagai Konstituante menetapkan
Undang-Undang Dasar Negara, kemudian setelah itu menetapkan pula garis-
garis besar haluan negara, dan memilih serta menganggakat Kepala Negara
(Presiden) dan Wakilnya
Kedudukan Presiden Republik Indonesia sesudah
Perubahan UUD 1945 adalah :
• Kepala Negara
• Penyelenggara Tertinggi Pemerintahan Negara
Republik Indonesia
Sesuai Undang-Undang Dasar 1945
Presiden Republik Indonesia bertugas:
• Menjalankan Undang-Undang Dasar 1945
• Menjalankan garis-garis besar haluan negara; dan
• Menjalankan Pemerintahan Negara pada
umumnya
MENTERI?
• Dalam sistem pemerintahan Indonesia yang dianut
UUD NRI tahun 1945, para menteri adalah
pemimpin pemerintahan di bawah Presiden
Untuk menetapkan politik pemerintahan dan
koordinasi di dalam pemerintahan Negara, para
Menteri bekerja sama satu sama lain seerat-eratnya
di bawah pimpinan Presiden
tugas sehari-hari di tingkat riil dan operasional di
bawah pimpinan Presiden
Pasal 17 UUD 1945 (sebelum amandemen)
tentang Menteri:
• Pasal 17 ayat (1): Presiden dibantu oleh Menteri-
menteri Negara
• Ayat (2): Menteri-menteri itu diangkat dan
diberhentikan oleh Presiden
• Ayat (3): Menteri-menteri itu memimpin
Departemen Pemerintahan
MENTERI
Menteri
Koordinator
(Menko)
Keputusan
Presiden No. 12
Thn. 1978
Menteri
Departemen
(Menteri)
Keputusan
Presiden No. 15
Thn. 1984.
Menteri Negara
(Meneg)
Keputusan
Presiden No. 44
Thn. 1993
Menteri Koordinator dan Menteri Negara bukan
merupakan lembaga-lembaga pemerintah dalam
perundang-undangan, sebab dalam pembentukan
perundang-undangan yang berwenang hanyalah
Menteri Departemen. Menteri Koordinator dan
Menteri Negara hanya dapat membuat peraturan
yang bersifat intern, dalam lingkungannya sendiri jadi
tidak berwenang membentuk peraturan yang
mengikat umum.
Kepala negara pemerintahan non
departemen?
• “Badan” (Badan Administrasi Kepegawaian
Negara)
• “Lembaga” (Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia).
• “Biro” (Biro Pusat Statistik).
• “Dewan” (Dewan Pertahanan Keamanan
Nasional).
• Arsip Nasional
Direktorat Jenderal
Departemen
“Keputusan Presiden No.44 th. 1974 tentang pokok-pokok
Organisasi Departemen Republik Indonesia, menegaskan
dalam Pasal 14 Huruf A, antara lain bahwa Direktorat
Jenderal menyelenggarakan fungsi perumusan
kebijaksanaan teknis.
berarti bahwa Direktorat Jenderal dapat mengeluarkan
Peraturan-peraturan atas namanya sendiri yang isinya
memberikan rincian yang bersifat teknis, dan
kebijaksanaan pelaksanaan bidang pemerintahan yang
digariskan oleh menteri”.
Dengan demikian maka pada saat ini setiap
Direktorat Jenderal Departemen dapat
mengeluarkan peraturan perundang-undangan yang
bersifat teknis sesuai bidang tugas yang dilimpahkan
padanya.
Badan Negara
Badan Negara ini merupakan lembaga-lembaga
Pemerintahan yang dibentuk dengan suatu Undang-
Undang dan berfungsi menyelenggarakan urusan-
urusan yang berhubungan dengan kesejahteraan
masyarakat, misalnya Pertamina, BI, Perusahaan
Jawatan Kereta Api
Pemerintah Daerah
Pasal 3
Dalam rangka pelaksanaan asas desentralisasi dibentuk dan disusun Daerah
Tingkat I dan Daerah Tingkat II.
Pasal 72
1. Dalam rangka pelaksanaan asas dekonsentrasi, wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia dibagi dalam wilayah-wilayah Propinsi dan Ibukota Negara.
2. Wilayah Provinsi dibagi dalam wilayah-wilayah Kabupaten dan Kotamadya.
Wilayah Kabupaten dan Kotamadya dibagi dalam wilayah Kecamatan
Pemerintah Daerah adalah sebagai berikut:
• Pemerintah Daerah Tingkat I adalah Gubernur/Kepala Daerah Tingkat I
bersama-sama dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tingkat I.
• Pemerintah Daerah Tingkat II adalah Bupati/Walikotamadya Kepala Daerah
Tingkat II bersama-sama dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tingkat II.
Pemerintahan Daerah
Menurut Undang-Undang No. 5 Th. 1974 tentang pokok-
pokok Pemerintahan di Daerah, yang dimaksud dengan
Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah.
Undang-Undang No. 5 Th. 1974
Pasal 38
Kepala Daerah dengan persetujuan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah menetapkan Peraturan Daerah.
Pasal 44
(2) Peraturan Daerah ditandatangani oleh Kepala Daerah
dan ditandatangani serta oleh Ketua Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah.
Kepala Daerah
• asas desentralisasi: Daerah Tingkat I dan Daerah Tingkat
II dipimpin oleh seorang Kepala Daerah
• asas dekonsentrasi: setiap wilayah dipimpin oleh
seorang Kepala Wilayah yang disebut Gubernur untuk
Provinsi dan Ibukota Negara (Daerah Tingkat I), dan
Bupati untuk Kabupaten dan Walikotamadya untuk
kotamadya (Daerah Tingkat II), serta Walikota untuk
Kota Administrastratif dan Camat untuk Kecamatan
• dua fungsi dari kepala daerah yaitu:
1. fungsi sebagai kepala daerah otonom yang
memimpin penyelenggaraan dan bertanggung
jawab sepenuhnya tentang jalannya
Pemerintahan Daerah
2. fungsi sebagai Kepala Wilayah yang memimpin
penyelenggaraan urusan Pemerintahan umum
yang menjadi tugas Pemerintahan pusat di
daerah.
Hubungannya Kepala Daerah dengan
peraturan perundang-undangan?
Lembaga-lembaga Pemerintahan yang dapat
mengeluarkan perundang-undangan yang bersifat
pemerintahan atau delegasian
LEMBAGA PEMERINTAH
DAN PERUNDANG
UNDANGAN
(SESUDAH PERUBAHAN
UUD 1945)
Presiden
Presiden Republik Indonesia sesudah Perubahan UUD
1945 adalah:
• Kepala Negara
• Penyelenggara Tertinggi Pemerintahan Negara
Republik Indonesia
Sebagai Penyelenggara Tertinggi Pemerintahan
Negara, Presiden dibantu oleh seorang Wakil
Presiden, Pejabat-pejabat setingkat Mentri (Jaksa
Agung Republik Indonesia), Menteri-menteri Negara,
dan juga Kepala Lembaga Pemerintahan Non
Departemen.
Menteri?
Pasal 17 sebagai berikut:
1. Presiden dibantu oleh Menteri-menteri Negara
2. Menteri-menteri itu diangkat dan diberhentikan
oleh Presiden
3. Setiap Menteri membidangi urusan tertentu dalam
pemerintahan negara
4. Pembentukan, pengubahan, dan pembubaran
Kementrian Negara diatur dalam Undang-undang
Pasca terjadinya peristiwa pembubaran dua
departemen (Departemen Sosial dan Departemen
Penerangan) oleh Presiden Abdurahman Wahid.
(Perubahan Ketiga (2001)).
Menteri :
• Kementrian Koordinator
• Kementrian yang berbentuk Departemen yang
selanjutnya disebut Departemen
• Kementrian Negara
Hanya Menteri-menteri Departemen (Menteri yang
memegang Departemen) yang merupakan lembaga
pemerintahan dalam perundang-undangan, dalam
artian bahwa hanya menteri-menteri Departemen
saja yang berwenang untuk membentuk perundang-
undangan yang bersifat mengikat. Sedangkan untuk
Menteri yang lainnya, mereka hanya berwenang
membuat peraturan di lingkungannya sendiri.
LPND
 Lembaga Pemerintahan Non Departemen didirikan dengan tujuan
untuk melaksanakan tugas khusus yang didelegasikan kepadanya
oleh presiden
 LPND terletak dalam lingkup kekuasaan eksekutif, yang
dipimpin oleh Presiden.
 pembentukan dan pembubarannya tergantung pada keinginan
presiden
 Megawati Soekarnoputri, pembentukan seluruh LPND dilakukan
dengan sebuah Keputusan Presiden saja, seperti Keputusan
Presiden No. 103 Tahun 2001 (selanjutnya Keppres No.103
Tahun 2001)
 Susilo Bambang Yudhoyono menggunakan Peraturan Presiden
dalam melakukan perubahan terhadap Keppres No.103 Tahun
2001
 LPND ini memiliki kewenangan yang sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku
Direktorat Jenderal Departemen
 Direktorat Jenderal adalah unsur pelaksana sebagian
tugas dan fungsi Depertemen yang berada di bawah
dan bertanggung jawab kepada Menteri, dan dipimpin
oleh Direktur Jenderal.
 Saat ini kewenangan Direktorat Jenderal diatur pula
dalam Peraturan Presiden NO. 9 Th. 2005 tentang
kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan, Organisasi, dan Tata
Kerja Kementerian Negara Republik Indonesi, dasarnya
Pasal 74 sampai dengan pasal 77.
 Direktorat Jenderal Departemen dapat mengeluarkan
peraturan-peraturan yang bersifat teknis sesuai bidang
tugas yang dilimpahkan padanya.
 Kewenangan ini timbul untuk melaksanakan lebih lanjut
kebijaksanaan dari Menterinya yang merupakan
delegasian.
Badan Hukum Negara
Badan Hukum Negara adalah Lembaga Negara atau
Lembaga Pemerintahan yang dibentuk dengan suatu
Undang-Undang, dan berfungsi menyelenggarakan
urusan-urusan yang berhubungan dengan bidang
tugas dan kewenanganya seperti Bank Indonesia
• Dalam ketentuan umum Pasal 1 angka 8 Undang-
Undang Bank Indonesia dirumuskan bahwa:
“Peraturan Bank Indonesia adalah ketentuan hukum
yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dan mengikat
setiap orang atau badan dan dimuat dalam
Lembaga Negara.”
• Berdasarkan Pasal 7 ayat (4) Undang-Undang No.
10 Th. 2004 tentang pembentukan peraturan
perundang-undangan dan pasal di atas, maka
peraturan Bank Indonesia merupakan salah satu
jenis peraturan perundang-undangan ditingkat
pusat.
Pemerintahan Daerah
Pasal 136
1. Perda ditetapkan oleh kepala daerah setelah
mendapat persetujuan DPRD.
2. Perda dibentuk dalam rangka pengelengaraan
otonomi daerah provinsi/kabupaten/kota dan tugas
pembantuan.
3. Perda sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan penjabaran lebih lanjut dari peraturan
perundang-undangan yang lebih tinggi dengan
memerhatikan ciri khas masing-masing daerah.
4. Perda sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilarang
dengan bertentangan dengan kepentingan umum
dan/atau peraturan perundang-undangan yang lebih
tinggi.
5. Perda sebagaimana dimaksud pada ayat (1), berlaku
setelah diundangkan dalam lembaran daerah.
Kepala Daerah
Pasal 146
1. Untuk melaksanakan Perda dan atas kuasa
peraturan perundang-undangan, kepala daerah
menetapkan peraturan kepala daerah dan/atau
keputusan kepala daerah
2. Peraturan kepala daerah dan/atau keputusan
kepala daerah sebagaimana yang dimaksud
pada ayat (1), dilarang bertentangan dengan
kepentingan umum Perda dan pertauran
perundang-undangan yang lebih tinggi.
Sesuai dengan Undang-undang No.10 Thn. 2004
tentang pembentukan peraturan perundang-
undangan saat ini pembentukan ketentuan yang
bersifat mengatur (regeling) dilakukan dengan
Peraturan Kepala Daerah, sedangkan pembentukan
ketentuan yang bersifat menetapkan (beschikking)
dilakukan dengan Keputusan Kepala Daerah.

More Related Content

What's hot

Pengantar Ilmu Pengetahuan Perundang Undangan
Pengantar Ilmu Pengetahuan Perundang UndanganPengantar Ilmu Pengetahuan Perundang Undangan
Pengantar Ilmu Pengetahuan Perundang UndanganImbang Jaya Trenggana
 
Warga Negara dan Pewarganegaraan
Warga Negara dan PewarganegaraanWarga Negara dan Pewarganegaraan
Warga Negara dan Pewarganegaraandionteguhpratomo
 
Lembaga-Lembaga Pemerintah Pusat dan Daerah
Lembaga-Lembaga Pemerintah Pusat dan DaerahLembaga-Lembaga Pemerintah Pusat dan Daerah
Lembaga-Lembaga Pemerintah Pusat dan DaerahDhea Safitri
 
1. hukum administrasi negara
1. hukum administrasi negara1. hukum administrasi negara
1. hukum administrasi negaranurul khaiva
 
Kedudukan hukum notaris dan ppat yang terpilih sebagai anggota legislatif
Kedudukan hukum notaris dan ppat yang terpilih sebagai anggota legislatifKedudukan hukum notaris dan ppat yang terpilih sebagai anggota legislatif
Kedudukan hukum notaris dan ppat yang terpilih sebagai anggota legislatifManunggal Amethyst
 
Rencana Kerja Pemerintah
Rencana Kerja PemerintahRencana Kerja Pemerintah
Rencana Kerja PemerintahNilla Pratiwi
 
Ketahanan nasional nurul janah 7101413354
Ketahanan nasional  nurul janah 7101413354Ketahanan nasional  nurul janah 7101413354
Ketahanan nasional nurul janah 7101413354natal kristiono
 
Makalah;FUNGSI PENGAWASAN DPRD TERHADAP PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH TENTANG ...
Makalah;FUNGSI PENGAWASAN DPRD TERHADAP PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH TENTANG ...Makalah;FUNGSI PENGAWASAN DPRD TERHADAP PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH TENTANG ...
Makalah;FUNGSI PENGAWASAN DPRD TERHADAP PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH TENTANG ...Dadang DjokoKaryanto
 
Pembagian kewenangan
Pembagian kewenanganPembagian kewenangan
Pembagian kewenanganciciliaintan
 
Natal kristiono mata kuliah hukum adat hukum waris adat 1
Natal kristiono mata kuliah hukum adat  hukum waris  adat 1Natal kristiono mata kuliah hukum adat  hukum waris  adat 1
Natal kristiono mata kuliah hukum adat hukum waris adat 1natal kristiono
 
SEJARAH KETATANEGARAAN INDONESIA
SEJARAH KETATANEGARAAN INDONESIASEJARAH KETATANEGARAAN INDONESIA
SEJARAH KETATANEGARAAN INDONESIABayu Rizky Aditya
 
Selayang pandang-asas-hukum-norma-kaidah-hukum-ilmu-hukum-dan-hukum-pidana
Selayang pandang-asas-hukum-norma-kaidah-hukum-ilmu-hukum-dan-hukum-pidanaSelayang pandang-asas-hukum-norma-kaidah-hukum-ilmu-hukum-dan-hukum-pidana
Selayang pandang-asas-hukum-norma-kaidah-hukum-ilmu-hukum-dan-hukum-pidanaAGUNGFAKHRUZY1
 
Materi peraturan perundang undangan
Materi peraturan perundang undanganMateri peraturan perundang undangan
Materi peraturan perundang undangananik1985
 
HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
 HUKUM ADMINISTRASI NEGARA HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
HUKUM ADMINISTRASI NEGARASiti Sahati
 
Mekanisme dan Dokumen Perencanaan
Mekanisme dan Dokumen PerencanaanMekanisme dan Dokumen Perencanaan
Mekanisme dan Dokumen PerencanaanDadang Solihin
 

What's hot (20)

Pengantar Ilmu Pengetahuan Perundang Undangan
Pengantar Ilmu Pengetahuan Perundang UndanganPengantar Ilmu Pengetahuan Perundang Undangan
Pengantar Ilmu Pengetahuan Perundang Undangan
 
Pkn
PknPkn
Pkn
 
Kajian otsus papua
Kajian otsus papuaKajian otsus papua
Kajian otsus papua
 
Warga Negara dan Pewarganegaraan
Warga Negara dan PewarganegaraanWarga Negara dan Pewarganegaraan
Warga Negara dan Pewarganegaraan
 
Lembaga-Lembaga Pemerintah Pusat dan Daerah
Lembaga-Lembaga Pemerintah Pusat dan DaerahLembaga-Lembaga Pemerintah Pusat dan Daerah
Lembaga-Lembaga Pemerintah Pusat dan Daerah
 
1. hukum administrasi negara
1. hukum administrasi negara1. hukum administrasi negara
1. hukum administrasi negara
 
Kedudukan hukum notaris dan ppat yang terpilih sebagai anggota legislatif
Kedudukan hukum notaris dan ppat yang terpilih sebagai anggota legislatifKedudukan hukum notaris dan ppat yang terpilih sebagai anggota legislatif
Kedudukan hukum notaris dan ppat yang terpilih sebagai anggota legislatif
 
Rencana Kerja Pemerintah
Rencana Kerja PemerintahRencana Kerja Pemerintah
Rencana Kerja Pemerintah
 
Ketahanan nasional nurul janah 7101413354
Ketahanan nasional  nurul janah 7101413354Ketahanan nasional  nurul janah 7101413354
Ketahanan nasional nurul janah 7101413354
 
Makalah;FUNGSI PENGAWASAN DPRD TERHADAP PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH TENTANG ...
Makalah;FUNGSI PENGAWASAN DPRD TERHADAP PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH TENTANG ...Makalah;FUNGSI PENGAWASAN DPRD TERHADAP PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH TENTANG ...
Makalah;FUNGSI PENGAWASAN DPRD TERHADAP PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH TENTANG ...
 
Pembagian kewenangan
Pembagian kewenanganPembagian kewenangan
Pembagian kewenangan
 
SANKSI dalam HAN
SANKSI dalam HANSANKSI dalam HAN
SANKSI dalam HAN
 
Natal kristiono mata kuliah hukum adat hukum waris adat 1
Natal kristiono mata kuliah hukum adat  hukum waris  adat 1Natal kristiono mata kuliah hukum adat  hukum waris  adat 1
Natal kristiono mata kuliah hukum adat hukum waris adat 1
 
SEJARAH KETATANEGARAAN INDONESIA
SEJARAH KETATANEGARAAN INDONESIASEJARAH KETATANEGARAAN INDONESIA
SEJARAH KETATANEGARAAN INDONESIA
 
Selayang pandang-asas-hukum-norma-kaidah-hukum-ilmu-hukum-dan-hukum-pidana
Selayang pandang-asas-hukum-norma-kaidah-hukum-ilmu-hukum-dan-hukum-pidanaSelayang pandang-asas-hukum-norma-kaidah-hukum-ilmu-hukum-dan-hukum-pidana
Selayang pandang-asas-hukum-norma-kaidah-hukum-ilmu-hukum-dan-hukum-pidana
 
Materi peraturan perundang undangan
Materi peraturan perundang undanganMateri peraturan perundang undangan
Materi peraturan perundang undangan
 
HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
 HUKUM ADMINISTRASI NEGARA HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
 
Bentuk negara & pemerintahan
Bentuk negara & pemerintahanBentuk negara & pemerintahan
Bentuk negara & pemerintahan
 
Perbandingan hukum 1
Perbandingan hukum 1Perbandingan hukum 1
Perbandingan hukum 1
 
Mekanisme dan Dokumen Perencanaan
Mekanisme dan Dokumen PerencanaanMekanisme dan Dokumen Perencanaan
Mekanisme dan Dokumen Perencanaan
 

Similar to Lembaga Pemerintahan dan Perundang undangan

Tugas pkn MENGUPAS PENYELENGGARAAN NEGARA
Tugas pkn MENGUPAS PENYELENGGARAAN NEGARATugas pkn MENGUPAS PENYELENGGARAAN NEGARA
Tugas pkn MENGUPAS PENYELENGGARAAN NEGARAKholilah Sista
 
Desentralisasi masa orde lama 3b
Desentralisasi masa orde lama 3bDesentralisasi masa orde lama 3b
Desentralisasi masa orde lama 3bFrans Dione
 
Presentasi pkn bab 4
Presentasi pkn bab 4Presentasi pkn bab 4
Presentasi pkn bab 4tetyyanisr
 
Ppt tentang Eksekutif Legislatif dan Yudikatif - ppkn
Ppt tentang Eksekutif Legislatif dan Yudikatif - ppknPpt tentang Eksekutif Legislatif dan Yudikatif - ppkn
Ppt tentang Eksekutif Legislatif dan Yudikatif - ppknIrfanHakim54
 
presentation1-140416042946-phpapp01.pdf
presentation1-140416042946-phpapp01.pdfpresentation1-140416042946-phpapp01.pdf
presentation1-140416042946-phpapp01.pdfJhonwilla2
 
Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah
Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan DaerahPkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah
Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan DaerahLisa Tri Setiawati
 
Materi kelas x pkn selasa
Materi kelas x pkn selasaMateri kelas x pkn selasa
Materi kelas x pkn selasaSigitSurya3
 
Bab 4: Penyelenggaraan Kekuasaan negara
Bab 4: Penyelenggaraan Kekuasaan negaraBab 4: Penyelenggaraan Kekuasaan negara
Bab 4: Penyelenggaraan Kekuasaan negaraRama Putra
 
UUD NRI Tahun 1945 sebagai Dasar Hukum Tertulis.pptx
UUD NRI Tahun 1945 sebagai Dasar Hukum Tertulis.pptxUUD NRI Tahun 1945 sebagai Dasar Hukum Tertulis.pptx
UUD NRI Tahun 1945 sebagai Dasar Hukum Tertulis.pptxMas PauLs
 
MENGUPAS PENYELENGGARAAN KEKUASAAN NEGARA - PKN kelas XI smt.1 K13
MENGUPAS PENYELENGGARAAN KEKUASAAN NEGARA - PKN kelas XI smt.1 K13 MENGUPAS PENYELENGGARAAN KEKUASAAN NEGARA - PKN kelas XI smt.1 K13
MENGUPAS PENYELENGGARAAN KEKUASAAN NEGARA - PKN kelas XI smt.1 K13 Shintia S P Dewi
 
Pengertian pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah
Pengertian pemerintahan pusat dan pemerintahan daerahPengertian pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah
Pengertian pemerintahan pusat dan pemerintahan daerahnurulrp
 
Uji kompetensi bab 4 PKN
Uji kompetensi bab 4 PKNUji kompetensi bab 4 PKN
Uji kompetensi bab 4 PKNRezki Atirah
 
Hukum kelembagaan negara muhammad rizky saputra a_1700024050
Hukum kelembagaan negara muhammad rizky saputra a_1700024050Hukum kelembagaan negara muhammad rizky saputra a_1700024050
Hukum kelembagaan negara muhammad rizky saputra a_1700024050Muhammad Saputra
 
Pkn Bab 4 kelas XI semester 1 Mengupas Penyelenggaraan Kekuasaan Negara
Pkn Bab 4 kelas XI semester 1 Mengupas Penyelenggaraan Kekuasaan NegaraPkn Bab 4 kelas XI semester 1 Mengupas Penyelenggaraan Kekuasaan Negara
Pkn Bab 4 kelas XI semester 1 Mengupas Penyelenggaraan Kekuasaan NegaraNandha Zulyana
 

Similar to Lembaga Pemerintahan dan Perundang undangan (20)

Tugas pkn MENGUPAS PENYELENGGARAAN NEGARA
Tugas pkn MENGUPAS PENYELENGGARAAN NEGARATugas pkn MENGUPAS PENYELENGGARAAN NEGARA
Tugas pkn MENGUPAS PENYELENGGARAAN NEGARA
 
Desentralisasi masa orde lama 3b
Desentralisasi masa orde lama 3bDesentralisasi masa orde lama 3b
Desentralisasi masa orde lama 3b
 
Presentasi pkn bab 4
Presentasi pkn bab 4Presentasi pkn bab 4
Presentasi pkn bab 4
 
Ppt tentang Eksekutif Legislatif dan Yudikatif - ppkn
Ppt tentang Eksekutif Legislatif dan Yudikatif - ppknPpt tentang Eksekutif Legislatif dan Yudikatif - ppkn
Ppt tentang Eksekutif Legislatif dan Yudikatif - ppkn
 
Kekuasaan lembaga negara
Kekuasaan lembaga negaraKekuasaan lembaga negara
Kekuasaan lembaga negara
 
presentation1-140416042946-phpapp01.pdf
presentation1-140416042946-phpapp01.pdfpresentation1-140416042946-phpapp01.pdf
presentation1-140416042946-phpapp01.pdf
 
Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah
Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan DaerahPkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah
Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah
 
Uu perda
Uu perdaUu perda
Uu perda
 
Materi kelas x pkn selasa
Materi kelas x pkn selasaMateri kelas x pkn selasa
Materi kelas x pkn selasa
 
9. sarana tun
9. sarana tun9. sarana tun
9. sarana tun
 
9. sarana tun
9. sarana tun9. sarana tun
9. sarana tun
 
Bab 4: Penyelenggaraan Kekuasaan negara
Bab 4: Penyelenggaraan Kekuasaan negaraBab 4: Penyelenggaraan Kekuasaan negara
Bab 4: Penyelenggaraan Kekuasaan negara
 
Bab 1 nilai pancasila
Bab 1 nilai pancasilaBab 1 nilai pancasila
Bab 1 nilai pancasila
 
UUD NRI Tahun 1945 sebagai Dasar Hukum Tertulis.pptx
UUD NRI Tahun 1945 sebagai Dasar Hukum Tertulis.pptxUUD NRI Tahun 1945 sebagai Dasar Hukum Tertulis.pptx
UUD NRI Tahun 1945 sebagai Dasar Hukum Tertulis.pptx
 
MENGUPAS PENYELENGGARAAN KEKUASAAN NEGARA - PKN kelas XI smt.1 K13
MENGUPAS PENYELENGGARAAN KEKUASAAN NEGARA - PKN kelas XI smt.1 K13 MENGUPAS PENYELENGGARAAN KEKUASAAN NEGARA - PKN kelas XI smt.1 K13
MENGUPAS PENYELENGGARAAN KEKUASAAN NEGARA - PKN kelas XI smt.1 K13
 
PPKn – disiplin itu indah
PPKn – disiplin itu indahPPKn – disiplin itu indah
PPKn – disiplin itu indah
 
Pengertian pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah
Pengertian pemerintahan pusat dan pemerintahan daerahPengertian pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah
Pengertian pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah
 
Uji kompetensi bab 4 PKN
Uji kompetensi bab 4 PKNUji kompetensi bab 4 PKN
Uji kompetensi bab 4 PKN
 
Hukum kelembagaan negara muhammad rizky saputra a_1700024050
Hukum kelembagaan negara muhammad rizky saputra a_1700024050Hukum kelembagaan negara muhammad rizky saputra a_1700024050
Hukum kelembagaan negara muhammad rizky saputra a_1700024050
 
Pkn Bab 4 kelas XI semester 1 Mengupas Penyelenggaraan Kekuasaan Negara
Pkn Bab 4 kelas XI semester 1 Mengupas Penyelenggaraan Kekuasaan NegaraPkn Bab 4 kelas XI semester 1 Mengupas Penyelenggaraan Kekuasaan Negara
Pkn Bab 4 kelas XI semester 1 Mengupas Penyelenggaraan Kekuasaan Negara
 

More from Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

More from Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (20)

AKTA JUAL BELI FIRMA DAN PERJANJIAN KERJASAMA
AKTA JUAL BELI FIRMA DAN PERJANJIAN KERJASAMA AKTA JUAL BELI FIRMA DAN PERJANJIAN KERJASAMA
AKTA JUAL BELI FIRMA DAN PERJANJIAN KERJASAMA
 
Rangkuman Kitab Muqadimah (Ibnu Khaldun)
Rangkuman Kitab Muqadimah (Ibnu Khaldun) Rangkuman Kitab Muqadimah (Ibnu Khaldun)
Rangkuman Kitab Muqadimah (Ibnu Khaldun)
 
Sistematika Penyelesaian Sengketa Pajak
Sistematika Penyelesaian Sengketa PajakSistematika Penyelesaian Sengketa Pajak
Sistematika Penyelesaian Sengketa Pajak
 
Akuntansi Musyarakah
Akuntansi MusyarakahAkuntansi Musyarakah
Akuntansi Musyarakah
 
Urgensi Hukum Jaminan Syariah dalam Transaksi Akad Murabahah pada perbankan s...
Urgensi Hukum Jaminan Syariah dalam Transaksi Akad Murabahah pada perbankan s...Urgensi Hukum Jaminan Syariah dalam Transaksi Akad Murabahah pada perbankan s...
Urgensi Hukum Jaminan Syariah dalam Transaksi Akad Murabahah pada perbankan s...
 
Karakteristik Filsafat
Karakteristik FilsafatKarakteristik Filsafat
Karakteristik Filsafat
 
Qawaidh Fiqhiyyah: Adh-Dhararu Yuzal
Qawaidh Fiqhiyyah: Adh-Dhararu Yuzal Qawaidh Fiqhiyyah: Adh-Dhararu Yuzal
Qawaidh Fiqhiyyah: Adh-Dhararu Yuzal
 
Resensi Film "3: Alif Lam Mim" Film Dakwah yang Realistis
Resensi Film "3: Alif Lam Mim" Film Dakwah yang Realistis Resensi Film "3: Alif Lam Mim" Film Dakwah yang Realistis
Resensi Film "3: Alif Lam Mim" Film Dakwah yang Realistis
 
Gold or Fiat Money
Gold or Fiat MoneyGold or Fiat Money
Gold or Fiat Money
 
Hukum Dagang - Pasar Modal
Hukum Dagang - Pasar ModalHukum Dagang - Pasar Modal
Hukum Dagang - Pasar Modal
 
Branchless Banking Meningkatkan Market Share Perbankan Syariah
Branchless Banking Meningkatkan Market Share Perbankan Syariah Branchless Banking Meningkatkan Market Share Perbankan Syariah
Branchless Banking Meningkatkan Market Share Perbankan Syariah
 
Pengelolaan Dana Pajak Usaha Syariah
Pengelolaan Dana Pajak Usaha Syariah Pengelolaan Dana Pajak Usaha Syariah
Pengelolaan Dana Pajak Usaha Syariah
 
Diskusi Kelas: Hakim, Mukallaf, Taklif, dan aliran-aliran dalam Islam (Ushul ...
Diskusi Kelas: Hakim, Mukallaf, Taklif, dan aliran-aliran dalam Islam (Ushul ...Diskusi Kelas: Hakim, Mukallaf, Taklif, dan aliran-aliran dalam Islam (Ushul ...
Diskusi Kelas: Hakim, Mukallaf, Taklif, dan aliran-aliran dalam Islam (Ushul ...
 
Pertanyaan dan Jawaban seputar Hukum Perdata
Pertanyaan dan Jawaban seputar Hukum Perdata Pertanyaan dan Jawaban seputar Hukum Perdata
Pertanyaan dan Jawaban seputar Hukum Perdata
 
Akad Wadhiah dan Ariyah
Akad Wadhiah dan Ariyah Akad Wadhiah dan Ariyah
Akad Wadhiah dan Ariyah
 
Wirausaha Mengurangi Pengangguran dan Menambah Kesempatan Kerja
Wirausaha Mengurangi Pengangguran dan Menambah Kesempatan Kerja Wirausaha Mengurangi Pengangguran dan Menambah Kesempatan Kerja
Wirausaha Mengurangi Pengangguran dan Menambah Kesempatan Kerja
 
Batasan Pentetapan Margin Murabahah di Bank Syariah
Batasan Pentetapan Margin Murabahah di Bank SyariahBatasan Pentetapan Margin Murabahah di Bank Syariah
Batasan Pentetapan Margin Murabahah di Bank Syariah
 
Ilmu Perundang-Undangan, Norma Hukum, dan yang Lainnya
Ilmu Perundang-Undangan, Norma Hukum, dan yang Lainnya Ilmu Perundang-Undangan, Norma Hukum, dan yang Lainnya
Ilmu Perundang-Undangan, Norma Hukum, dan yang Lainnya
 
Ilmu Perundang-undangan, UU Korupsi dan Perundang-undangan, Perumusan Pidana ...
Ilmu Perundang-undangan, UU Korupsi dan Perundang-undangan, Perumusan Pidana ...Ilmu Perundang-undangan, UU Korupsi dan Perundang-undangan, Perumusan Pidana ...
Ilmu Perundang-undangan, UU Korupsi dan Perundang-undangan, Perumusan Pidana ...
 
Concept of quality leader in islam
Concept of quality leader in islamConcept of quality leader in islam
Concept of quality leader in islam
 

Recently uploaded

DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri DrafDOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri DrafCIkumparan
 
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.pptintelkejarimimika07
 
REKOMENDASI EKSTERNAL RAKERNAS V final 26 Mei 2024.pdf
REKOMENDASI EKSTERNAL RAKERNAS V final 26 Mei 2024.pdfREKOMENDASI EKSTERNAL RAKERNAS V final 26 Mei 2024.pdf
REKOMENDASI EKSTERNAL RAKERNAS V final 26 Mei 2024.pdfCIkumparan
 
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdfppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdfthegoddescorp
 
Salinan PP Nomor 21 Tahun 2024 (Tabungan Perumahan Rakyat).pdf
Salinan PP Nomor 21 Tahun 2024 (Tabungan Perumahan Rakyat).pdfSalinan PP Nomor 21 Tahun 2024 (Tabungan Perumahan Rakyat).pdf
Salinan PP Nomor 21 Tahun 2024 (Tabungan Perumahan Rakyat).pdfCI kumparan
 
SURAT KEPUTUSAN NO. 942 - STRUKTUR, KOMPOSISI DAN PERSONALIA TIM PEMENANGAN P...
SURAT KEPUTUSAN NO. 942 - STRUKTUR, KOMPOSISI DAN PERSONALIA TIM PEMENANGAN P...SURAT KEPUTUSAN NO. 942 - STRUKTUR, KOMPOSISI DAN PERSONALIA TIM PEMENANGAN P...
SURAT KEPUTUSAN NO. 942 - STRUKTUR, KOMPOSISI DAN PERSONALIA TIM PEMENANGAN P...CI kumparan
 
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdfppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdfthegoddescorp
 
Salinan Perpres Nomor 61 Tahun 2024 (Neraca Komoditas) (2).pdf
Salinan Perpres Nomor 61 Tahun 2024 (Neraca Komoditas) (2).pdfSalinan Perpres Nomor 61 Tahun 2024 (Neraca Komoditas) (2).pdf
Salinan Perpres Nomor 61 Tahun 2024 (Neraca Komoditas) (2).pdfCI kumparan
 
Salinan PP Nomor 22 Tahun 2024 (DHE).pdf
Salinan PP Nomor 22 Tahun 2024 (DHE).pdfSalinan PP Nomor 22 Tahun 2024 (DHE).pdf
Salinan PP Nomor 22 Tahun 2024 (DHE).pdfCI kumparan
 
Salinan PP Nomor 23 Tahun 2024 (Jalan Tol) (1).pdf
Salinan PP Nomor 23 Tahun 2024 (Jalan Tol) (1).pdfSalinan PP Nomor 23 Tahun 2024 (Jalan Tol) (1).pdf
Salinan PP Nomor 23 Tahun 2024 (Jalan Tol) (1).pdfCI kumparan
 

Recently uploaded (10)

DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri DrafDOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
 
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
 
REKOMENDASI EKSTERNAL RAKERNAS V final 26 Mei 2024.pdf
REKOMENDASI EKSTERNAL RAKERNAS V final 26 Mei 2024.pdfREKOMENDASI EKSTERNAL RAKERNAS V final 26 Mei 2024.pdf
REKOMENDASI EKSTERNAL RAKERNAS V final 26 Mei 2024.pdf
 
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdfppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
 
Salinan PP Nomor 21 Tahun 2024 (Tabungan Perumahan Rakyat).pdf
Salinan PP Nomor 21 Tahun 2024 (Tabungan Perumahan Rakyat).pdfSalinan PP Nomor 21 Tahun 2024 (Tabungan Perumahan Rakyat).pdf
Salinan PP Nomor 21 Tahun 2024 (Tabungan Perumahan Rakyat).pdf
 
SURAT KEPUTUSAN NO. 942 - STRUKTUR, KOMPOSISI DAN PERSONALIA TIM PEMENANGAN P...
SURAT KEPUTUSAN NO. 942 - STRUKTUR, KOMPOSISI DAN PERSONALIA TIM PEMENANGAN P...SURAT KEPUTUSAN NO. 942 - STRUKTUR, KOMPOSISI DAN PERSONALIA TIM PEMENANGAN P...
SURAT KEPUTUSAN NO. 942 - STRUKTUR, KOMPOSISI DAN PERSONALIA TIM PEMENANGAN P...
 
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdfppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
 
Salinan Perpres Nomor 61 Tahun 2024 (Neraca Komoditas) (2).pdf
Salinan Perpres Nomor 61 Tahun 2024 (Neraca Komoditas) (2).pdfSalinan Perpres Nomor 61 Tahun 2024 (Neraca Komoditas) (2).pdf
Salinan Perpres Nomor 61 Tahun 2024 (Neraca Komoditas) (2).pdf
 
Salinan PP Nomor 22 Tahun 2024 (DHE).pdf
Salinan PP Nomor 22 Tahun 2024 (DHE).pdfSalinan PP Nomor 22 Tahun 2024 (DHE).pdf
Salinan PP Nomor 22 Tahun 2024 (DHE).pdf
 
Salinan PP Nomor 23 Tahun 2024 (Jalan Tol) (1).pdf
Salinan PP Nomor 23 Tahun 2024 (Jalan Tol) (1).pdfSalinan PP Nomor 23 Tahun 2024 (Jalan Tol) (1).pdf
Salinan PP Nomor 23 Tahun 2024 (Jalan Tol) (1).pdf
 

Lembaga Pemerintahan dan Perundang undangan

  • 3. kedudukan Presiden Republik Indonesia adalah : • Kepala Negara • Mandataris MPR, dan • Penyelenggara Tertinggi Pemerintah Negara Republik Indonesia, yang didalamya tercangkup pula Penyelenggara Tertinggi Perundang- Undangan Negara.
  • 4. Majelis Permusyawaratan Rakyat merupakan penjelmaan dari seluruh rakyat Indonesia ini mula-mula dengan kualitas sebagai Konstituante menetapkan Undang-Undang Dasar Negara, kemudian setelah itu menetapkan pula garis- garis besar haluan negara, dan memilih serta menganggakat Kepala Negara (Presiden) dan Wakilnya Kedudukan Presiden Republik Indonesia sesudah Perubahan UUD 1945 adalah : • Kepala Negara • Penyelenggara Tertinggi Pemerintahan Negara Republik Indonesia
  • 5. Sesuai Undang-Undang Dasar 1945 Presiden Republik Indonesia bertugas: • Menjalankan Undang-Undang Dasar 1945 • Menjalankan garis-garis besar haluan negara; dan • Menjalankan Pemerintahan Negara pada umumnya
  • 6. MENTERI? • Dalam sistem pemerintahan Indonesia yang dianut UUD NRI tahun 1945, para menteri adalah pemimpin pemerintahan di bawah Presiden Untuk menetapkan politik pemerintahan dan koordinasi di dalam pemerintahan Negara, para Menteri bekerja sama satu sama lain seerat-eratnya di bawah pimpinan Presiden tugas sehari-hari di tingkat riil dan operasional di bawah pimpinan Presiden
  • 7. Pasal 17 UUD 1945 (sebelum amandemen) tentang Menteri: • Pasal 17 ayat (1): Presiden dibantu oleh Menteri- menteri Negara • Ayat (2): Menteri-menteri itu diangkat dan diberhentikan oleh Presiden • Ayat (3): Menteri-menteri itu memimpin Departemen Pemerintahan
  • 8. MENTERI Menteri Koordinator (Menko) Keputusan Presiden No. 12 Thn. 1978 Menteri Departemen (Menteri) Keputusan Presiden No. 15 Thn. 1984. Menteri Negara (Meneg) Keputusan Presiden No. 44 Thn. 1993
  • 9. Menteri Koordinator dan Menteri Negara bukan merupakan lembaga-lembaga pemerintah dalam perundang-undangan, sebab dalam pembentukan perundang-undangan yang berwenang hanyalah Menteri Departemen. Menteri Koordinator dan Menteri Negara hanya dapat membuat peraturan yang bersifat intern, dalam lingkungannya sendiri jadi tidak berwenang membentuk peraturan yang mengikat umum.
  • 10. Kepala negara pemerintahan non departemen? • “Badan” (Badan Administrasi Kepegawaian Negara) • “Lembaga” (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia). • “Biro” (Biro Pusat Statistik). • “Dewan” (Dewan Pertahanan Keamanan Nasional). • Arsip Nasional
  • 11. Direktorat Jenderal Departemen “Keputusan Presiden No.44 th. 1974 tentang pokok-pokok Organisasi Departemen Republik Indonesia, menegaskan dalam Pasal 14 Huruf A, antara lain bahwa Direktorat Jenderal menyelenggarakan fungsi perumusan kebijaksanaan teknis. berarti bahwa Direktorat Jenderal dapat mengeluarkan Peraturan-peraturan atas namanya sendiri yang isinya memberikan rincian yang bersifat teknis, dan kebijaksanaan pelaksanaan bidang pemerintahan yang digariskan oleh menteri”.
  • 12. Dengan demikian maka pada saat ini setiap Direktorat Jenderal Departemen dapat mengeluarkan peraturan perundang-undangan yang bersifat teknis sesuai bidang tugas yang dilimpahkan padanya.
  • 13. Badan Negara Badan Negara ini merupakan lembaga-lembaga Pemerintahan yang dibentuk dengan suatu Undang- Undang dan berfungsi menyelenggarakan urusan- urusan yang berhubungan dengan kesejahteraan masyarakat, misalnya Pertamina, BI, Perusahaan Jawatan Kereta Api
  • 14. Pemerintah Daerah Pasal 3 Dalam rangka pelaksanaan asas desentralisasi dibentuk dan disusun Daerah Tingkat I dan Daerah Tingkat II. Pasal 72 1. Dalam rangka pelaksanaan asas dekonsentrasi, wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi dalam wilayah-wilayah Propinsi dan Ibukota Negara. 2. Wilayah Provinsi dibagi dalam wilayah-wilayah Kabupaten dan Kotamadya. Wilayah Kabupaten dan Kotamadya dibagi dalam wilayah Kecamatan Pemerintah Daerah adalah sebagai berikut: • Pemerintah Daerah Tingkat I adalah Gubernur/Kepala Daerah Tingkat I bersama-sama dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tingkat I. • Pemerintah Daerah Tingkat II adalah Bupati/Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II bersama-sama dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tingkat II.
  • 15. Pemerintahan Daerah Menurut Undang-Undang No. 5 Th. 1974 tentang pokok- pokok Pemerintahan di Daerah, yang dimaksud dengan Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Undang-Undang No. 5 Th. 1974 Pasal 38 Kepala Daerah dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menetapkan Peraturan Daerah. Pasal 44 (2) Peraturan Daerah ditandatangani oleh Kepala Daerah dan ditandatangani serta oleh Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
  • 16. Kepala Daerah • asas desentralisasi: Daerah Tingkat I dan Daerah Tingkat II dipimpin oleh seorang Kepala Daerah • asas dekonsentrasi: setiap wilayah dipimpin oleh seorang Kepala Wilayah yang disebut Gubernur untuk Provinsi dan Ibukota Negara (Daerah Tingkat I), dan Bupati untuk Kabupaten dan Walikotamadya untuk kotamadya (Daerah Tingkat II), serta Walikota untuk Kota Administrastratif dan Camat untuk Kecamatan
  • 17. • dua fungsi dari kepala daerah yaitu: 1. fungsi sebagai kepala daerah otonom yang memimpin penyelenggaraan dan bertanggung jawab sepenuhnya tentang jalannya Pemerintahan Daerah 2. fungsi sebagai Kepala Wilayah yang memimpin penyelenggaraan urusan Pemerintahan umum yang menjadi tugas Pemerintahan pusat di daerah.
  • 18. Hubungannya Kepala Daerah dengan peraturan perundang-undangan? Lembaga-lembaga Pemerintahan yang dapat mengeluarkan perundang-undangan yang bersifat pemerintahan atau delegasian
  • 20. Presiden Presiden Republik Indonesia sesudah Perubahan UUD 1945 adalah: • Kepala Negara • Penyelenggara Tertinggi Pemerintahan Negara Republik Indonesia Sebagai Penyelenggara Tertinggi Pemerintahan Negara, Presiden dibantu oleh seorang Wakil Presiden, Pejabat-pejabat setingkat Mentri (Jaksa Agung Republik Indonesia), Menteri-menteri Negara, dan juga Kepala Lembaga Pemerintahan Non Departemen.
  • 21. Menteri? Pasal 17 sebagai berikut: 1. Presiden dibantu oleh Menteri-menteri Negara 2. Menteri-menteri itu diangkat dan diberhentikan oleh Presiden 3. Setiap Menteri membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan negara 4. Pembentukan, pengubahan, dan pembubaran Kementrian Negara diatur dalam Undang-undang
  • 22. Pasca terjadinya peristiwa pembubaran dua departemen (Departemen Sosial dan Departemen Penerangan) oleh Presiden Abdurahman Wahid. (Perubahan Ketiga (2001)). Menteri : • Kementrian Koordinator • Kementrian yang berbentuk Departemen yang selanjutnya disebut Departemen • Kementrian Negara
  • 23. Hanya Menteri-menteri Departemen (Menteri yang memegang Departemen) yang merupakan lembaga pemerintahan dalam perundang-undangan, dalam artian bahwa hanya menteri-menteri Departemen saja yang berwenang untuk membentuk perundang- undangan yang bersifat mengikat. Sedangkan untuk Menteri yang lainnya, mereka hanya berwenang membuat peraturan di lingkungannya sendiri.
  • 24. LPND  Lembaga Pemerintahan Non Departemen didirikan dengan tujuan untuk melaksanakan tugas khusus yang didelegasikan kepadanya oleh presiden  LPND terletak dalam lingkup kekuasaan eksekutif, yang dipimpin oleh Presiden.  pembentukan dan pembubarannya tergantung pada keinginan presiden  Megawati Soekarnoputri, pembentukan seluruh LPND dilakukan dengan sebuah Keputusan Presiden saja, seperti Keputusan Presiden No. 103 Tahun 2001 (selanjutnya Keppres No.103 Tahun 2001)  Susilo Bambang Yudhoyono menggunakan Peraturan Presiden dalam melakukan perubahan terhadap Keppres No.103 Tahun 2001  LPND ini memiliki kewenangan yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
  • 25. Direktorat Jenderal Departemen  Direktorat Jenderal adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi Depertemen yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri, dan dipimpin oleh Direktur Jenderal.  Saat ini kewenangan Direktorat Jenderal diatur pula dalam Peraturan Presiden NO. 9 Th. 2005 tentang kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan, Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesi, dasarnya Pasal 74 sampai dengan pasal 77.  Direktorat Jenderal Departemen dapat mengeluarkan peraturan-peraturan yang bersifat teknis sesuai bidang tugas yang dilimpahkan padanya.  Kewenangan ini timbul untuk melaksanakan lebih lanjut kebijaksanaan dari Menterinya yang merupakan delegasian.
  • 26. Badan Hukum Negara Badan Hukum Negara adalah Lembaga Negara atau Lembaga Pemerintahan yang dibentuk dengan suatu Undang-Undang, dan berfungsi menyelenggarakan urusan-urusan yang berhubungan dengan bidang tugas dan kewenanganya seperti Bank Indonesia
  • 27. • Dalam ketentuan umum Pasal 1 angka 8 Undang- Undang Bank Indonesia dirumuskan bahwa: “Peraturan Bank Indonesia adalah ketentuan hukum yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dan mengikat setiap orang atau badan dan dimuat dalam Lembaga Negara.” • Berdasarkan Pasal 7 ayat (4) Undang-Undang No. 10 Th. 2004 tentang pembentukan peraturan perundang-undangan dan pasal di atas, maka peraturan Bank Indonesia merupakan salah satu jenis peraturan perundang-undangan ditingkat pusat.
  • 28. Pemerintahan Daerah Pasal 136 1. Perda ditetapkan oleh kepala daerah setelah mendapat persetujuan DPRD. 2. Perda dibentuk dalam rangka pengelengaraan otonomi daerah provinsi/kabupaten/kota dan tugas pembantuan. 3. Perda sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan penjabaran lebih lanjut dari peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi dengan memerhatikan ciri khas masing-masing daerah. 4. Perda sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilarang dengan bertentangan dengan kepentingan umum dan/atau peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi. 5. Perda sebagaimana dimaksud pada ayat (1), berlaku setelah diundangkan dalam lembaran daerah.
  • 29. Kepala Daerah Pasal 146 1. Untuk melaksanakan Perda dan atas kuasa peraturan perundang-undangan, kepala daerah menetapkan peraturan kepala daerah dan/atau keputusan kepala daerah 2. Peraturan kepala daerah dan/atau keputusan kepala daerah sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1), dilarang bertentangan dengan kepentingan umum Perda dan pertauran perundang-undangan yang lebih tinggi.
  • 30. Sesuai dengan Undang-undang No.10 Thn. 2004 tentang pembentukan peraturan perundang- undangan saat ini pembentukan ketentuan yang bersifat mengatur (regeling) dilakukan dengan Peraturan Kepala Daerah, sedangkan pembentukan ketentuan yang bersifat menetapkan (beschikking) dilakukan dengan Keputusan Kepala Daerah.