SlideShare a Scribd company logo
NOTARY SEAL
                                                                           Amethyst

      KEDUDUKAN HUKUM NOTARIS/PPAT YANG TERPILIH SEBAGAI
      ANGGOTA LEGISLATIF WAJIB MENGUNDURKAN DIRI SEBAGAI
                         NOTARIS/PPAT


Tahun 2009 akan dilakukan Pemilihan Umum (Pemilu) untuk anggota legislatif dan
presiden serta wakil presiden. Khusus untuk anggota legislatif (DPRD Kota/Kabupaten,
DPRD Propinsi dan DPR serta Dewan Perwakilan Daerah/DPD), banyak dari kalangan
Notaris dan PPAT melalui partai politik tertentu yang “mengadu peruntungan” untuk turut
serta merebut satu kursi legislatif tersebut. Saya sebutkan “mengadu peruntungan”
mungkin untuk melakukan reposisi kedudukan dari Notaris/PPAT sebagai Pejabat Umum
atau Pejabat Publik ke Pejabat Negara, ataupun memang terpanggil untuk berkiprah
dalam dunia politik, sehingga bisa berbuat lebih banyak untuk rakyat, dibandingkan
dengan Notaris yang seringkali mengedepankan ego pribadinya daripada melayani
masyarakat. Apapun alasannya sah-sah saja, dan tidak perlu dipersoalkan, karena
semuanya akan kembali kepada yang menjalaninya.

Dalam hal ini perlu mendapat perhatian kita semua, terutama para Notaris/PPAT yang
akan duduk sebagai anggota legislatif tersebut kaitannya dengan jabatannya sebagai
Notaris/PPAT.

Sebagaimana kita ketahui bahwa berdasarkan Pasal 17 huruf d UUJN bahwa ”Notaris
dilarang merangkap sebagai Pejabat Negara”. Bahwa anggota legislatif (DPRD
Kota/Kabupaten, DPRD Propinsi dan DPR serta Dewan Perwakilan Daerah/DPD)
dikategorikan sebagai salah satu Pejabat Negara. Sebagaimana tersebut dalam Undang-
undang Nomor 43 Tahun 1999 (tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 8 Tahun
Pokok-pokok Kepegawaian), dalam Bab I tentang Ketentuan Umum, Pasal 1 angka 4,
menyebutkan adanya Pejabat Negara, dan Pasal 11 ayat (1), bahwa Pejabat Negara terdiri
atas :

a. Presiden dan Wakil Presiden.

b. Ketua, Wakil Ketua, dan Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat.

c. Ketua, Wakil Ketua, dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat.

d. Ketua, Wakil Ketua, Ketua Muda, dan Hakim Agung pada Mahkamah Agung, serta
Ketua, Wakil Ketua, dan Hakim pada semua Badan Peradilan.

e. Ketua, Wakil Ketua, dan Anggota Dewan Pertimbangan Agung.

f. Ketua, Wakil Ketua, dan Anggota Badan Pemeriksa Keuangan.

g. Menteri, dan jabatan yang setingkat Menteri.

                                          MANUNGGAL.B,S.H. Notary Document |
                                          MAGISTER KENOTARIATAN UNHAS © 2009
NOTARY SEAL
                                                                              Amethyst

h. Kepala Perwakilan Republik Indonesia di luar negeri yang berkedudukan sebagai Duta
Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh.

i. Gubernur dan Wakil Gubernur.

j. Bupati/Walikota, dan Wakil Bupati/Wakil Walikota; dan

k. Pejabat Negara lainnya yang ditentukan oleh Undang-undang.

Pasal 1 angka 4 Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999, menyebutkan Pejabat Negara
adalah pimpinan dan anggota lembaga tertinggi dan tinggi negara sebagaimana dimaksud
dalam Undang-undang Dasar 1945 dan Pejabat negara lainnya yang ditentukan oleh
Undang-undang. Sejak tanggal 10 Agustus 2002 yang merupakan perubahan ke IV
terhadap UUD 1945, tidak ada lagi istilah lembaga tertinggi atau tinggi negara, misalnya
dalam Pasal 10 Undang-undang Nomor 22 Tahun 2003 tentang Susunan Dan Kedudukan
Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan daerah, Dewan Perwakilan Rakyat,
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, menentukan bahwa Majelis Permusyawaratan Rakyat
(MPR) sebagai lembaga negara.

Dalam aturan hukum tersebut menentukan mereka yang menjadi pimpinan atau anggota
tinggi negara/tertinggi negara sebagaimana tersebut di atas dikualifikasikan sebagai
Pejabat Negara. Pengertian ini menunjuk kepada orang (subjek) hukum yang menjadi
pimpinan atau anggota tinggi/tertinggi negara.

Kedudukan sebagai Pejabat Negara tidak hanya dapat diisi atau dipangku oleh mereka
yang berkarir dalam pemerintahan (sebagai pegawai negeri), kedudukan tersebut dapat
diisi pula oleh mereka yang berjuang melalui sarana partai politik atau juga oleh mereka
yang tidak merintis karir sebagai pegawai negeri atau melalui partai politik, tapi melalui
cara lain, misalnya dalam pengangkatan Hakim Agung yang dilakukan oleh Komisi
Yudisial (KY), disamping menerima calon yang berasal hakim karir, juga menerima
mereka yang bukan berasal dari hakim karir. Jabatan seperti itu dapat disebut sebagai
Jabatan Politik. Disebut sebagai Jabatan Politik bukan saja dari cara meraihnya, tapi
sebagai jabatan yang strategis dalam pengambilan kebijakan atau keputusan dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.

UUJN juga mengatur untuk Notaris yang diangkat menjadi Pejabat Negara. Jika seorang
Notaris akan diangkat menjadi Pejabat Negara maka wajib mengambil cuti selama
memangku jabatan sebagai pejabat negara (Pasal 11 ayat (1) dan (2) UUJN), dan wajib
mengangkat Notaris Pengganti yang akan menerima protokolnya, dan setelah tidak lagi
memangku jabatan sebagai Pejabat Negara, maka Notaris dapat melanjutkan lagi tugas
jabatannya sebagai Notaris (Pasal 11 ayat (3) – (6) UUJN). Ketentuan semacam ini untuk
tetap menjaga kesinambungan jabatan Notaris.

Dengan demikian serta merta seorang Notaris dilarang untuk merangkap jabatan sebagai
Pejabat Negara. Jika Notaris melanggar ketentuan tersebut (artinya tidak mengambil cuti)
                                          MANUNGGAL.B,S.H. Notary Document |
                                          MAGISTER KENOTARIATAN UNHAS © 2009
NOTARY SEAL
                                                                          Amethyst

akan dijatuhi Sanksi Administratif sebagai diatur dalam Pasal 85 UUJN. Hal yang sama
diatur pula dalam Pasal 30 Peraturan Kepala BPN Nomor 1/2006 Tentang Ketentuan
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 1998 tentang Peraturan Jabatan
Pejabat Pembuat Akta Tanah yang dalam ayat (1) huruf c berbunyi ”PPAT dilarang
merangkap jabatan atua profesi lain-lain jabatan yang dilarang peraturan perundang-
undangan”. Kemudian dalam ayat (2) disebutkan bahwa PPAT yang merangkap jabatan
tersebut wajib mengajukan permohonan berhenti kepada kepala BPN. Dan menurut ayat
(3) jika masa jabatannya telah berakhir dapat mengajukan permohonan kembali sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Ketentuan Notaris/PPAT yang menjadi anggota legislatif tersebut lebih tegas lagi jika
ditinjau atau dikaitkan dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun
2008 Tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan
Daerah, Dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Untuk anggota DPD disebutkan dalam
Pasal 12 huruf l disebutkan bahwa ”bersedia untuk tidak berpraktik sebagai akuntan
publik, advokat/pengacara, notaris, pejabat pembuat akta tanah (PPAT), dan tidak
melakukan pekerjaan penyedia barang dan jasa yang berhubungan dengan keuangan
negara serta pekerjaan lain yang dapat menimbulkan konflik kepentingan dengan tugas,
wewenang, dan hak sebagai anggota DPD sesuai peraturan perundang-undangan”. Untuk
anggota DPRD Kota/Kabupaten/Propinsi dan Pusat dalam Pasal 50 ayat (1) huruf l
disebutkan bahwa ”bersedia untuk tidak berpraktik sebagai akuntan publik,
advokat/pengacara, notaris, pejabat pembuat akta tanah (PPAT), dan tidak melakukan
pekerjaan penyedia barang dan jasa yang berhubungan dengan keuangan negara serta
pekerjaan lain yang dapat menimbulkan konflik kepentingan dengan tugas, wewenang,
dan hak sebagai anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota sesuai
peraturan perundang-undangan”.

Aturan hukum yang mengatur kedudukan Notaris/PPAT yang menjadi anggota legislatif
tersebut secara substansi sangat berbeda. Berdasarkan Pasal 11 ayat (1) dan (2) UUJN,
Untuk Notaris wajib mengangkat Notaris Pengganti yang akan menerima protokolnya,
dan setelah tidak lagi memangku jabatan sebagai Pejabat Negara, maka Notaris dapat
melanjutkan lagi tugas jabatannya sebagai Notaris (Pasal 11 ayat (3) – (6) UUJN), dan
untuk PPAT berdasarkan Pasal 30 ayat (1), (2) dan (3) Peraturan Kepala BPN Nomor
1/2006 PPAT, bahwa yang bersangkutan wajib berhenti, dan jika masa jabatannya
berakhir dapat mengajukan permohonan kembali sesuai aturan hukum yang berlaku,
sedangkan menurut Pasal 12 huruf l dan 50 ayat (1) huruf l Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 10 Tahun 2008, Notaris/PPAT dilarang berpraktek atau dilarang
menjalankan tugas jabatannya sebagai Notaris/PPAT.

Jika menurut Pasal 11 ayat (1) dan (2) UUJN, Untuk Notaris wajib mengangkat Notaris
Pengganti yang akan menerima protokolnya, dan setelah tidak lagi memangku jabatan
sebagai Pejabat Negara, maka Notaris dapat melanjutkan lagi tugas jabatannya sebagai
Notaris (Pasal 11 ayat (3) – (6) UUJN) maka dapat dikategorikan bahwa Notaris yang
bersangkutan masih berpraktek, meskipun jabatannya dan namanya dipakai oleh Notaris
Pengganti, artinya Papan Namanya sebagai Notaris tetap ada (dipasang) atau tidak
                                        MANUNGGAL.B,S.H. Notary Document |
                                        MAGISTER KENOTARIATAN UNHAS © 2009
NOTARY SEAL
                                                                              Amethyst

diturunkan. Dan menurut Pasal 30 Peraturan Kepala BPN Nomor 1/2006 wajib berhenti
dan berdasarkan Pasal 12 huruf l dan 50 ayat (1) huruf l Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 10 Tahun 2008, Notaris/PPAT dilarang berpraktek atau dilarang
menjalankan tugas jabatannya sebagai Notaris/PPAT sama sekali, artinya kalaulah
Notaris/PPAT yang menjadi anggota legislatif tersebut dengan memakai Notaris
Penggganti masih dikategorikan ”praktek” atau menjalankan tugas jabatannya, maka
menurut Pasal 12 huruf l dan 50 ayat (1) huruf l Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 10 Tahun 2008 dilarang praktek, dengan kata lain Notaris/PPAT yang
bersangkutan bukan lagi harus cuti, tapi harus mengundurkan diri atau berhenti tetap
sebagai Notaris/PPAT dan menyerahkan protokolnya kepada Notaris/PPAT lain dan
menurunkan papan namanya dan menutup kantornya. Karena mengundurkan diri, maka
dengan konsekuensi hukum, jika setelah menjalankan tugas sebagai anggota legislatif,
akan praktek kembali sebagai Notaris/PPAT, maka kepada yang bersangkutan akan
dikategorikan sebagai Notaris/PPAT baru yang harus menempuh prosedur pengangkatan
sebagai Notaris/PPAT baru, misalnya harus melihat formasi pengangkatan Notaris/PPAT,
juga ikut ujian PPAT lagi, dengan kata lain tidak lain tidak diperlukan keistimewaan
apapun pada dirinya atau perlakukan khusus kepada yang bersangkutan.

Secara normatif kedua aturan sebagaimana terurai di atas tidak sejalan, yaitu menurut
menurut Pasal 11 ayat (1) dan (2) juncto ayat (3) – (6) UUJN) cukup cuti saja, dan setelah
selesai cuti dapat mengambil kembali Surat Keputusan (SK-nya) untuk menjalani tugas
jabatan sebagai Notaris, menurut Pasal 30 Peraturan Kepala BPN Nomor 1/2006 wajib
berhenti, sedangkan menurut Pasal 12 huruf l dan 50 ayat (1) huruf l Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2008, Notaris/PPAT dilarang berpraktek.

Dengan menggunakan Asas Preferensi Hukum, dalam hal ini Pasal 12 huruf l dan 50 ayat
(1) huruf l Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2008 harus ditempatkan
sebagai aturan hukum yang khusus (lex spesialis), yang mengatur secara khusus
mengenai persyaratan sebagai anggota legislatif, maka Notaris/PPAT yang terpilih
sebagai anggota legislatif wajib berhenti tetap atau mengundurkan diri sebagai
Notaris/PPAT. Jika ternyata ada Notaris yang terpilih sebagai anggota legislatif tersebut
tidak mengundurkan diri sebagai Notaris/PPAT, tapi malah mengangkat Notaris/PPAT
Pengganti, maka tindakan Notaris/PPAT tersebut dikategorikan sebagai tindakan atau
perbuatan diluar wewenang atau sudah tidak mempunyai kewenangan lagi, sehingga
akta-akta yang dibuat oleh atau di hadapannya tidak mempunyai kekuatan mengikat
secara hukum dan bukan lagi sebagai akta otentik. Jika ini terjadi siapa yang dirugikan ?
Sudah tentu masyarakat, dan INI/IPPAT akan dinilai sebagai organisasai yang tidak
mampu menegakkan aturan hukum tersebut kepada para anggotanya. Dan lebih jauh lagi,
dengan demikian secara otomatis secara keorganisasian (INI/IPPAT), bukan lagi sebagai
Anggota Biasa, tapi terdegradasi kedudukannya menjadi Anggota Luar Biasa saja.

Bahwa aturan hukum tersebut harus dijalankan sepahit apapun, sebagaimana apa adanya,
oleh karena itu kepada Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
yang ”menggawangi” para Notaris dan Badan Pertanahan Nasional (BPN) yang
”menggawangi” para PPAT para Pengurus Ikatan Notaris Indonesia dan Pengurus Ikatan
                                          MANUNGGAL.B,S.H. Notary Document |
                                          MAGISTER KENOTARIATAN UNHAS © 2009
NOTARY SEAL
                                                                           Amethyst

Pejabat Pembuat Akta Tanah (Daerah/Wilayah/Pusat), harus pasang mata dan telinga
serta para anggaota INI/IPPAT untuk turut serta mengawal dan menjalankan ketentuan
Pasal 12 huruf l dan 50 ayat (1) huruf l Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10
Tahun 2008 dan mengambil tindakkan hukum yang jelas-tegas kepada yang
bersangkutan, jangan sampai terjadi jabatan Notaris/PPAT hanya sebagai jabatan
sampingan yang dapat dipermainkan oleh mereka yang menjadi anggota legislatif, yang
suatu saat akan diambil kembali. Bukankah kita ingin jabatan Notaris/PPAT menjadi
jabatan yang luhur, terhormat, bermartabat di negeri ini...! Bagaimana bisa luhur,
terhormat dan bermartabat, jika aturan hukum sebagaimana tersebut di atas tidak ditaati
oleh para Notaris/PPAT sendiri...? Kalau terjadi - Apa Kata Dunia.....!!??




                                        MANUNGGAL.B,S.H. Notary Document |
                                        MAGISTER KENOTARIATAN UNHAS © 2009

More Related Content

What's hot

Pembahasan soal uas hukum acara pidana fh unpas 2014
Pembahasan soal uas hukum acara pidana fh unpas 2014Pembahasan soal uas hukum acara pidana fh unpas 2014
Pembahasan soal uas hukum acara pidana fh unpas 2014
Rudi Sudirdja
 
Hukum Pemerintah Daerah
Hukum Pemerintah DaerahHukum Pemerintah Daerah
Hukum Pemerintah Daerah
Tri Widodo W. UTOMO
 
Hukum perdata internasional 2
Hukum perdata internasional 2Hukum perdata internasional 2
Hukum perdata internasional 2
villa kuta indah
 
Resume Buku Hukum Perdata "PENGANTAR HUKUM PERDATA TERTULIS (BW)
Resume Buku Hukum Perdata "PENGANTAR HUKUM PERDATA TERTULIS (BW)Resume Buku Hukum Perdata "PENGANTAR HUKUM PERDATA TERTULIS (BW)
Resume Buku Hukum Perdata "PENGANTAR HUKUM PERDATA TERTULIS (BW)
Anggit Dwi A
 
JUAL BELI PERUSAHAAN/ PERNIAGAAN
JUAL BELI PERUSAHAAN/PERNIAGAANJUAL BELI PERUSAHAAN/PERNIAGAAN
JUAL BELI PERUSAHAAN/ PERNIAGAAN
Fair Nurfachrizi
 
Makalah benda berwujud dan tidak berwujud
Makalah benda berwujud dan tidak berwujud Makalah benda berwujud dan tidak berwujud
Makalah benda berwujud dan tidak berwujud
Yeepe
 
Peristilahan hukum adat
Peristilahan hukum adatPeristilahan hukum adat
Peristilahan hukum adatNuelimmanuel22
 
Dampak Hukum dari Penyalahgunaan Narkoba
Dampak Hukum dari Penyalahgunaan NarkobaDampak Hukum dari Penyalahgunaan Narkoba
Dampak Hukum dari Penyalahgunaan Narkoba
Jessica Pratiwi
 
Makalah hukum administrasi negara silvia-8111412028
Makalah hukum administrasi negara silvia-8111412028Makalah hukum administrasi negara silvia-8111412028
Makalah hukum administrasi negara silvia-8111412028
Silvia Kumalasari
 
Hukum acara perdata
Hukum acara perdataHukum acara perdata
Hukum acara perdatasesukakita
 
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukum
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukumBenda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukum
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukum
Yeepe
 
UU Nomor 1 Tahun 2023
UU Nomor 1 Tahun 2023UU Nomor 1 Tahun 2023
UU Nomor 1 Tahun 2023
CIkumparan
 
Materi kuliah Antropologi Hukum
Materi kuliah Antropologi HukumMateri kuliah Antropologi Hukum
Materi kuliah Antropologi Hukum
Nur Fitrianna Damayanti
 
3. pemerintahan
3. pemerintahan3. pemerintahan
3. pemerintahan
nurul khaiva
 
BAHAN KUHP BARU.pptx
BAHAN KUHP BARU.pptxBAHAN KUHP BARU.pptx
BAHAN KUHP BARU.pptx
nurulfatima4
 
Hukum Agraria
Hukum AgrariaHukum Agraria
Hukum Agraria
Shelly Selviana
 
Sumber sumber hukum acara pidana indonesia
Sumber sumber hukum acara pidana indonesiaSumber sumber hukum acara pidana indonesia
Sumber sumber hukum acara pidana indonesiaRoy Pangkey
 
Beda UU PT Lama Dan Baru
Beda UU PT Lama Dan BaruBeda UU PT Lama Dan Baru
Beda UU PT Lama Dan Baru
guesta96a7f81
 

What's hot (20)

Pembahasan soal uas hukum acara pidana fh unpas 2014
Pembahasan soal uas hukum acara pidana fh unpas 2014Pembahasan soal uas hukum acara pidana fh unpas 2014
Pembahasan soal uas hukum acara pidana fh unpas 2014
 
Hukum Pemerintah Daerah
Hukum Pemerintah DaerahHukum Pemerintah Daerah
Hukum Pemerintah Daerah
 
Hukum perdata internasional 2
Hukum perdata internasional 2Hukum perdata internasional 2
Hukum perdata internasional 2
 
Resume Buku Hukum Perdata "PENGANTAR HUKUM PERDATA TERTULIS (BW)
Resume Buku Hukum Perdata "PENGANTAR HUKUM PERDATA TERTULIS (BW)Resume Buku Hukum Perdata "PENGANTAR HUKUM PERDATA TERTULIS (BW)
Resume Buku Hukum Perdata "PENGANTAR HUKUM PERDATA TERTULIS (BW)
 
JUAL BELI PERUSAHAAN/ PERNIAGAAN
JUAL BELI PERUSAHAAN/PERNIAGAANJUAL BELI PERUSAHAAN/PERNIAGAAN
JUAL BELI PERUSAHAAN/ PERNIAGAAN
 
Makalah benda berwujud dan tidak berwujud
Makalah benda berwujud dan tidak berwujud Makalah benda berwujud dan tidak berwujud
Makalah benda berwujud dan tidak berwujud
 
Peristilahan hukum adat
Peristilahan hukum adatPeristilahan hukum adat
Peristilahan hukum adat
 
Dampak Hukum dari Penyalahgunaan Narkoba
Dampak Hukum dari Penyalahgunaan NarkobaDampak Hukum dari Penyalahgunaan Narkoba
Dampak Hukum dari Penyalahgunaan Narkoba
 
Makalah hukum administrasi negara silvia-8111412028
Makalah hukum administrasi negara silvia-8111412028Makalah hukum administrasi negara silvia-8111412028
Makalah hukum administrasi negara silvia-8111412028
 
Hukum acara perdata
Hukum acara perdataHukum acara perdata
Hukum acara perdata
 
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukum
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukumBenda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukum
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukum
 
Legal drafting
Legal draftingLegal drafting
Legal drafting
 
Hukum pidana
Hukum pidanaHukum pidana
Hukum pidana
 
UU Nomor 1 Tahun 2023
UU Nomor 1 Tahun 2023UU Nomor 1 Tahun 2023
UU Nomor 1 Tahun 2023
 
Materi kuliah Antropologi Hukum
Materi kuliah Antropologi HukumMateri kuliah Antropologi Hukum
Materi kuliah Antropologi Hukum
 
3. pemerintahan
3. pemerintahan3. pemerintahan
3. pemerintahan
 
BAHAN KUHP BARU.pptx
BAHAN KUHP BARU.pptxBAHAN KUHP BARU.pptx
BAHAN KUHP BARU.pptx
 
Hukum Agraria
Hukum AgrariaHukum Agraria
Hukum Agraria
 
Sumber sumber hukum acara pidana indonesia
Sumber sumber hukum acara pidana indonesiaSumber sumber hukum acara pidana indonesia
Sumber sumber hukum acara pidana indonesia
 
Beda UU PT Lama Dan Baru
Beda UU PT Lama Dan BaruBeda UU PT Lama Dan Baru
Beda UU PT Lama Dan Baru
 

Viewers also liked

Cloruro de Magnesio
Cloruro de MagnesioCloruro de Magnesio
Cloruro de MagnesioJoe Ercolino
 
無人商店
無人商店無人商店
無人商店A96080097
 
Groupe de Travail Innovation - 25 /07/2013
Groupe de Travail Innovation - 25 /07/2013Groupe de Travail Innovation - 25 /07/2013
Groupe de Travail Innovation - 25 /07/2013L'Observatoire COM MEDIA
 
Barra da Tijuca, Le Monde - salas comerciais rio de janeiro
Barra da Tijuca, Le Monde - salas comerciais rio de janeiroBarra da Tijuca, Le Monde - salas comerciais rio de janeiro
Barra da Tijuca, Le Monde - salas comerciais rio de janeiro
Lancamentosrj
 
מנורה טופס הצעה ביטוח בריאות
מנורה טופס  הצעה ביטוח בריאותמנורה טופס  הצעה ביטוח בריאות
מנורה טופס הצעה ביטוח בריאותגואטה עמוס
 
Huyagaa sudalgaa (хуулбар)
Huyagaa sudalgaa (хуулбар)Huyagaa sudalgaa (хуулбар)
Huyagaa sudalgaa (хуулбар)tuya01
 
Fonte da Saudade, Lagoa Special View - Apartamentos rio de janeiro rj
Fonte da Saudade, Lagoa Special View - Apartamentos rio de janeiro rjFonte da Saudade, Lagoa Special View - Apartamentos rio de janeiro rj
Fonte da Saudade, Lagoa Special View - Apartamentos rio de janeiro rj
Lancamentosrj
 

Viewers also liked (8)

Cloruro de Magnesio
Cloruro de MagnesioCloruro de Magnesio
Cloruro de Magnesio
 
無人商店
無人商店無人商店
無人商店
 
Groupe de Travail Innovation - 25 /07/2013
Groupe de Travail Innovation - 25 /07/2013Groupe de Travail Innovation - 25 /07/2013
Groupe de Travail Innovation - 25 /07/2013
 
1
11
1
 
Barra da Tijuca, Le Monde - salas comerciais rio de janeiro
Barra da Tijuca, Le Monde - salas comerciais rio de janeiroBarra da Tijuca, Le Monde - salas comerciais rio de janeiro
Barra da Tijuca, Le Monde - salas comerciais rio de janeiro
 
מנורה טופס הצעה ביטוח בריאות
מנורה טופס  הצעה ביטוח בריאותמנורה טופס  הצעה ביטוח בריאות
מנורה טופס הצעה ביטוח בריאות
 
Huyagaa sudalgaa (хуулбар)
Huyagaa sudalgaa (хуулбар)Huyagaa sudalgaa (хуулбар)
Huyagaa sudalgaa (хуулбар)
 
Fonte da Saudade, Lagoa Special View - Apartamentos rio de janeiro rj
Fonte da Saudade, Lagoa Special View - Apartamentos rio de janeiro rjFonte da Saudade, Lagoa Special View - Apartamentos rio de janeiro rj
Fonte da Saudade, Lagoa Special View - Apartamentos rio de janeiro rj
 

Similar to Kedudukan hukum notaris dan ppat yang terpilih sebagai anggota legislatif

TEKNIK PEMBUATAN AKTA FAKULTAS HUKUM.pptx
TEKNIK PEMBUATAN AKTA FAKULTAS HUKUM.pptxTEKNIK PEMBUATAN AKTA FAKULTAS HUKUM.pptx
TEKNIK PEMBUATAN AKTA FAKULTAS HUKUM.pptx
marianomic312
 
Ruu jabatan hakim dan kemandirian hakim
Ruu jabatan hakim dan kemandirian hakimRuu jabatan hakim dan kemandirian hakim
Ruu jabatan hakim dan kemandirian hakimLanka Asmar, SHI, MH
 
Profesi notaris sebagai jabatan terhormat
Profesi notaris sebagai jabatan terhormatProfesi notaris sebagai jabatan terhormat
Profesi notaris sebagai jabatan terhormat
Manunggal Amethyst
 
8. lembaga lembaga negara
8. lembaga lembaga negara8. lembaga lembaga negara
8. lembaga lembaga negara
nurul khaiva
 
Sistem ketatanegaraan republik indonesiastruktur pemerintahan indonesia
Sistem ketatanegaraan republik indonesiastruktur pemerintahan indonesiaSistem ketatanegaraan republik indonesiastruktur pemerintahan indonesia
Sistem ketatanegaraan republik indonesiastruktur pemerintahan indonesia
nurul khaiva
 
Bahan tayang ketetapan & keputusan
Bahan tayang ketetapan & keputusanBahan tayang ketetapan & keputusan
Bahan tayang ketetapan & keputusan
Hadi Wijaya
 
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
intelkejarimimika07
 
Lembaga lembaga negara kelompok 4
Lembaga lembaga negara kelompok 4Lembaga lembaga negara kelompok 4
Lembaga lembaga negara kelompok 4
Jannu Isworo
 
Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)
Idik Saeful Bahri
 
Ketetapan dan Keputusan MPR RI
Ketetapan dan Keputusan MPR RIKetetapan dan Keputusan MPR RI
Ketetapan dan Keputusan MPR RIMuhamad Yogi
 
Lembaga Perwakilan Rakyat Menurut UUD 1945
Lembaga Perwakilan Rakyat Menurut UUD 1945Lembaga Perwakilan Rakyat Menurut UUD 1945
Lembaga Perwakilan Rakyat Menurut UUD 1945
Izzatul Ulya
 
ppt BAB 2KLS XI SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA.pptx
ppt BAB 2KLS XI SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA.pptxppt BAB 2KLS XI SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA.pptx
ppt BAB 2KLS XI SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA.pptx
ZaxyKentBL11
 
DATUN (1).ppt
DATUN (1).pptDATUN (1).ppt
DATUN (1).ppt
Noth5
 
UU Nomor 43 Tahun 1999.pdf
UU Nomor 43 Tahun 1999.pdfUU Nomor 43 Tahun 1999.pdf
UU Nomor 43 Tahun 1999.pdf
deddy63
 
Uu 1999 nomor 43 perubahan atas undang undang nomor 8 tahun 1974 tentang poko...
Uu 1999 nomor 43 perubahan atas undang undang nomor 8 tahun 1974 tentang poko...Uu 1999 nomor 43 perubahan atas undang undang nomor 8 tahun 1974 tentang poko...
Uu 1999 nomor 43 perubahan atas undang undang nomor 8 tahun 1974 tentang poko...Mystic333
 
Lembaga lembaga Negara pdf
Lembaga lembaga Negara pdfLembaga lembaga Negara pdf
Lembaga lembaga Negara pdf
Idris Miaus
 
55724153 materi-pkn-kelas-x-semester-2
55724153 materi-pkn-kelas-x-semester-255724153 materi-pkn-kelas-x-semester-2
55724153 materi-pkn-kelas-x-semester-2
apotek agam farma
 
Presentasi tia
Presentasi tiaPresentasi tia
Presentasi tia
tia29
 

Similar to Kedudukan hukum notaris dan ppat yang terpilih sebagai anggota legislatif (20)

TEKNIK PEMBUATAN AKTA FAKULTAS HUKUM.pptx
TEKNIK PEMBUATAN AKTA FAKULTAS HUKUM.pptxTEKNIK PEMBUATAN AKTA FAKULTAS HUKUM.pptx
TEKNIK PEMBUATAN AKTA FAKULTAS HUKUM.pptx
 
Ruu jabatan hakim dan kemandirian hakim
Ruu jabatan hakim dan kemandirian hakimRuu jabatan hakim dan kemandirian hakim
Ruu jabatan hakim dan kemandirian hakim
 
Profesi notaris sebagai jabatan terhormat
Profesi notaris sebagai jabatan terhormatProfesi notaris sebagai jabatan terhormat
Profesi notaris sebagai jabatan terhormat
 
8. lembaga lembaga negara
8. lembaga lembaga negara8. lembaga lembaga negara
8. lembaga lembaga negara
 
Sistem ketatanegaraan republik indonesiastruktur pemerintahan indonesia
Sistem ketatanegaraan republik indonesiastruktur pemerintahan indonesiaSistem ketatanegaraan republik indonesiastruktur pemerintahan indonesia
Sistem ketatanegaraan republik indonesiastruktur pemerintahan indonesia
 
Bahan tayang ketetapan & keputusan
Bahan tayang ketetapan & keputusanBahan tayang ketetapan & keputusan
Bahan tayang ketetapan & keputusan
 
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
 
Lembaga lembaga negara kelompok 4
Lembaga lembaga negara kelompok 4Lembaga lembaga negara kelompok 4
Lembaga lembaga negara kelompok 4
 
Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)
 
Ketetapan dan Keputusan MPR RI
Ketetapan dan Keputusan MPR RIKetetapan dan Keputusan MPR RI
Ketetapan dan Keputusan MPR RI
 
Lembaga Perwakilan Rakyat Menurut UUD 1945
Lembaga Perwakilan Rakyat Menurut UUD 1945Lembaga Perwakilan Rakyat Menurut UUD 1945
Lembaga Perwakilan Rakyat Menurut UUD 1945
 
ppt BAB 2KLS XI SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA.pptx
ppt BAB 2KLS XI SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA.pptxppt BAB 2KLS XI SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA.pptx
ppt BAB 2KLS XI SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA.pptx
 
Tugas pokok dan fungsi eksekutif
Tugas pokok dan fungsi eksekutifTugas pokok dan fungsi eksekutif
Tugas pokok dan fungsi eksekutif
 
DATUN (1).ppt
DATUN (1).pptDATUN (1).ppt
DATUN (1).ppt
 
Struktur lembaga negara republik indonesia
Struktur lembaga negara republik indonesiaStruktur lembaga negara republik indonesia
Struktur lembaga negara republik indonesia
 
UU Nomor 43 Tahun 1999.pdf
UU Nomor 43 Tahun 1999.pdfUU Nomor 43 Tahun 1999.pdf
UU Nomor 43 Tahun 1999.pdf
 
Uu 1999 nomor 43 perubahan atas undang undang nomor 8 tahun 1974 tentang poko...
Uu 1999 nomor 43 perubahan atas undang undang nomor 8 tahun 1974 tentang poko...Uu 1999 nomor 43 perubahan atas undang undang nomor 8 tahun 1974 tentang poko...
Uu 1999 nomor 43 perubahan atas undang undang nomor 8 tahun 1974 tentang poko...
 
Lembaga lembaga Negara pdf
Lembaga lembaga Negara pdfLembaga lembaga Negara pdf
Lembaga lembaga Negara pdf
 
55724153 materi-pkn-kelas-x-semester-2
55724153 materi-pkn-kelas-x-semester-255724153 materi-pkn-kelas-x-semester-2
55724153 materi-pkn-kelas-x-semester-2
 
Presentasi tia
Presentasi tiaPresentasi tia
Presentasi tia
 

More from Manunggal Amethyst

ANGGARAN DASAR KOPERASI
ANGGARAN DASAR KOPERASIANGGARAN DASAR KOPERASI
ANGGARAN DASAR KOPERASI
Manunggal Amethyst
 
Pengantar Hukum Dagang
Pengantar Hukum DagangPengantar Hukum Dagang
Pengantar Hukum Dagang
Manunggal Amethyst
 
Asas asas hukum benda
Asas asas hukum bendaAsas asas hukum benda
Asas asas hukum benda
Manunggal Amethyst
 
Batas umur dewasa dalam konsep hukum perdata
Batas umur dewasa dalam konsep hukum perdataBatas umur dewasa dalam konsep hukum perdata
Batas umur dewasa dalam konsep hukum perdata
Manunggal Amethyst
 
Hak menguasai tanah oleh negara
Hak menguasai tanah oleh negaraHak menguasai tanah oleh negara
Hak menguasai tanah oleh negara
Manunggal Amethyst
 
Pengadilan pengadilan khusus di indonesia
Pengadilan pengadilan khusus di indonesiaPengadilan pengadilan khusus di indonesia
Pengadilan pengadilan khusus di indonesia
Manunggal Amethyst
 
Cabang cabang ilmu hukum
Cabang cabang ilmu hukumCabang cabang ilmu hukum
Cabang cabang ilmu hukum
Manunggal Amethyst
 
Jaminan perorangan
Jaminan peroranganJaminan perorangan
Jaminan perorangan
Manunggal Amethyst
 
Adopsi anak oleh warga negara asing (wna)
Adopsi anak oleh warga negara asing (wna)Adopsi anak oleh warga negara asing (wna)
Adopsi anak oleh warga negara asing (wna)
Manunggal Amethyst
 
Contoh akta pendirian dan anggaran dasar pt
Contoh akta pendirian dan anggaran dasar ptContoh akta pendirian dan anggaran dasar pt
Contoh akta pendirian dan anggaran dasar pt
Manunggal Amethyst
 
Contoh akta pengalihan hak (cessie)
Contoh akta pengalihan hak (cessie)Contoh akta pengalihan hak (cessie)
Contoh akta pengalihan hak (cessie)
Manunggal Amethyst
 
Cara membagi waris menurut kuh perdata
Cara membagi waris menurut kuh perdataCara membagi waris menurut kuh perdata
Cara membagi waris menurut kuh perdata
Manunggal Amethyst
 
ILMU NEGARA - Dasar dasar negara
ILMU NEGARA - Dasar dasar negaraILMU NEGARA - Dasar dasar negara
ILMU NEGARA - Dasar dasar negara
Manunggal Amethyst
 
ILMU NEGARA - KONSEP NEGARA HUKUM
ILMU NEGARA - KONSEP NEGARA HUKUMILMU NEGARA - KONSEP NEGARA HUKUM
ILMU NEGARA - KONSEP NEGARA HUKUM
Manunggal Amethyst
 
Public law and crime
Public law and crimePublic law and crime
Public law and crime
Manunggal Amethyst
 
Kebatalan dan degradasi akta notaris
Kebatalan dan degradasi akta notarisKebatalan dan degradasi akta notaris
Kebatalan dan degradasi akta notaris
Manunggal Amethyst
 

More from Manunggal Amethyst (17)

Untitled Presentation
Untitled PresentationUntitled Presentation
Untitled Presentation
 
ANGGARAN DASAR KOPERASI
ANGGARAN DASAR KOPERASIANGGARAN DASAR KOPERASI
ANGGARAN DASAR KOPERASI
 
Pengantar Hukum Dagang
Pengantar Hukum DagangPengantar Hukum Dagang
Pengantar Hukum Dagang
 
Asas asas hukum benda
Asas asas hukum bendaAsas asas hukum benda
Asas asas hukum benda
 
Batas umur dewasa dalam konsep hukum perdata
Batas umur dewasa dalam konsep hukum perdataBatas umur dewasa dalam konsep hukum perdata
Batas umur dewasa dalam konsep hukum perdata
 
Hak menguasai tanah oleh negara
Hak menguasai tanah oleh negaraHak menguasai tanah oleh negara
Hak menguasai tanah oleh negara
 
Pengadilan pengadilan khusus di indonesia
Pengadilan pengadilan khusus di indonesiaPengadilan pengadilan khusus di indonesia
Pengadilan pengadilan khusus di indonesia
 
Cabang cabang ilmu hukum
Cabang cabang ilmu hukumCabang cabang ilmu hukum
Cabang cabang ilmu hukum
 
Jaminan perorangan
Jaminan peroranganJaminan perorangan
Jaminan perorangan
 
Adopsi anak oleh warga negara asing (wna)
Adopsi anak oleh warga negara asing (wna)Adopsi anak oleh warga negara asing (wna)
Adopsi anak oleh warga negara asing (wna)
 
Contoh akta pendirian dan anggaran dasar pt
Contoh akta pendirian dan anggaran dasar ptContoh akta pendirian dan anggaran dasar pt
Contoh akta pendirian dan anggaran dasar pt
 
Contoh akta pengalihan hak (cessie)
Contoh akta pengalihan hak (cessie)Contoh akta pengalihan hak (cessie)
Contoh akta pengalihan hak (cessie)
 
Cara membagi waris menurut kuh perdata
Cara membagi waris menurut kuh perdataCara membagi waris menurut kuh perdata
Cara membagi waris menurut kuh perdata
 
ILMU NEGARA - Dasar dasar negara
ILMU NEGARA - Dasar dasar negaraILMU NEGARA - Dasar dasar negara
ILMU NEGARA - Dasar dasar negara
 
ILMU NEGARA - KONSEP NEGARA HUKUM
ILMU NEGARA - KONSEP NEGARA HUKUMILMU NEGARA - KONSEP NEGARA HUKUM
ILMU NEGARA - KONSEP NEGARA HUKUM
 
Public law and crime
Public law and crimePublic law and crime
Public law and crime
 
Kebatalan dan degradasi akta notaris
Kebatalan dan degradasi akta notarisKebatalan dan degradasi akta notaris
Kebatalan dan degradasi akta notaris
 

Recently uploaded

Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
heridawesty4
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
johan199969
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
 

Recently uploaded (20)

Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 

Kedudukan hukum notaris dan ppat yang terpilih sebagai anggota legislatif

  • 1. NOTARY SEAL Amethyst KEDUDUKAN HUKUM NOTARIS/PPAT YANG TERPILIH SEBAGAI ANGGOTA LEGISLATIF WAJIB MENGUNDURKAN DIRI SEBAGAI NOTARIS/PPAT Tahun 2009 akan dilakukan Pemilihan Umum (Pemilu) untuk anggota legislatif dan presiden serta wakil presiden. Khusus untuk anggota legislatif (DPRD Kota/Kabupaten, DPRD Propinsi dan DPR serta Dewan Perwakilan Daerah/DPD), banyak dari kalangan Notaris dan PPAT melalui partai politik tertentu yang “mengadu peruntungan” untuk turut serta merebut satu kursi legislatif tersebut. Saya sebutkan “mengadu peruntungan” mungkin untuk melakukan reposisi kedudukan dari Notaris/PPAT sebagai Pejabat Umum atau Pejabat Publik ke Pejabat Negara, ataupun memang terpanggil untuk berkiprah dalam dunia politik, sehingga bisa berbuat lebih banyak untuk rakyat, dibandingkan dengan Notaris yang seringkali mengedepankan ego pribadinya daripada melayani masyarakat. Apapun alasannya sah-sah saja, dan tidak perlu dipersoalkan, karena semuanya akan kembali kepada yang menjalaninya. Dalam hal ini perlu mendapat perhatian kita semua, terutama para Notaris/PPAT yang akan duduk sebagai anggota legislatif tersebut kaitannya dengan jabatannya sebagai Notaris/PPAT. Sebagaimana kita ketahui bahwa berdasarkan Pasal 17 huruf d UUJN bahwa ”Notaris dilarang merangkap sebagai Pejabat Negara”. Bahwa anggota legislatif (DPRD Kota/Kabupaten, DPRD Propinsi dan DPR serta Dewan Perwakilan Daerah/DPD) dikategorikan sebagai salah satu Pejabat Negara. Sebagaimana tersebut dalam Undang- undang Nomor 43 Tahun 1999 (tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 8 Tahun Pokok-pokok Kepegawaian), dalam Bab I tentang Ketentuan Umum, Pasal 1 angka 4, menyebutkan adanya Pejabat Negara, dan Pasal 11 ayat (1), bahwa Pejabat Negara terdiri atas : a. Presiden dan Wakil Presiden. b. Ketua, Wakil Ketua, dan Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat. c. Ketua, Wakil Ketua, dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat. d. Ketua, Wakil Ketua, Ketua Muda, dan Hakim Agung pada Mahkamah Agung, serta Ketua, Wakil Ketua, dan Hakim pada semua Badan Peradilan. e. Ketua, Wakil Ketua, dan Anggota Dewan Pertimbangan Agung. f. Ketua, Wakil Ketua, dan Anggota Badan Pemeriksa Keuangan. g. Menteri, dan jabatan yang setingkat Menteri. MANUNGGAL.B,S.H. Notary Document | MAGISTER KENOTARIATAN UNHAS © 2009
  • 2. NOTARY SEAL Amethyst h. Kepala Perwakilan Republik Indonesia di luar negeri yang berkedudukan sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh. i. Gubernur dan Wakil Gubernur. j. Bupati/Walikota, dan Wakil Bupati/Wakil Walikota; dan k. Pejabat Negara lainnya yang ditentukan oleh Undang-undang. Pasal 1 angka 4 Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999, menyebutkan Pejabat Negara adalah pimpinan dan anggota lembaga tertinggi dan tinggi negara sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Dasar 1945 dan Pejabat negara lainnya yang ditentukan oleh Undang-undang. Sejak tanggal 10 Agustus 2002 yang merupakan perubahan ke IV terhadap UUD 1945, tidak ada lagi istilah lembaga tertinggi atau tinggi negara, misalnya dalam Pasal 10 Undang-undang Nomor 22 Tahun 2003 tentang Susunan Dan Kedudukan Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan daerah, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, menentukan bahwa Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) sebagai lembaga negara. Dalam aturan hukum tersebut menentukan mereka yang menjadi pimpinan atau anggota tinggi negara/tertinggi negara sebagaimana tersebut di atas dikualifikasikan sebagai Pejabat Negara. Pengertian ini menunjuk kepada orang (subjek) hukum yang menjadi pimpinan atau anggota tinggi/tertinggi negara. Kedudukan sebagai Pejabat Negara tidak hanya dapat diisi atau dipangku oleh mereka yang berkarir dalam pemerintahan (sebagai pegawai negeri), kedudukan tersebut dapat diisi pula oleh mereka yang berjuang melalui sarana partai politik atau juga oleh mereka yang tidak merintis karir sebagai pegawai negeri atau melalui partai politik, tapi melalui cara lain, misalnya dalam pengangkatan Hakim Agung yang dilakukan oleh Komisi Yudisial (KY), disamping menerima calon yang berasal hakim karir, juga menerima mereka yang bukan berasal dari hakim karir. Jabatan seperti itu dapat disebut sebagai Jabatan Politik. Disebut sebagai Jabatan Politik bukan saja dari cara meraihnya, tapi sebagai jabatan yang strategis dalam pengambilan kebijakan atau keputusan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. UUJN juga mengatur untuk Notaris yang diangkat menjadi Pejabat Negara. Jika seorang Notaris akan diangkat menjadi Pejabat Negara maka wajib mengambil cuti selama memangku jabatan sebagai pejabat negara (Pasal 11 ayat (1) dan (2) UUJN), dan wajib mengangkat Notaris Pengganti yang akan menerima protokolnya, dan setelah tidak lagi memangku jabatan sebagai Pejabat Negara, maka Notaris dapat melanjutkan lagi tugas jabatannya sebagai Notaris (Pasal 11 ayat (3) – (6) UUJN). Ketentuan semacam ini untuk tetap menjaga kesinambungan jabatan Notaris. Dengan demikian serta merta seorang Notaris dilarang untuk merangkap jabatan sebagai Pejabat Negara. Jika Notaris melanggar ketentuan tersebut (artinya tidak mengambil cuti) MANUNGGAL.B,S.H. Notary Document | MAGISTER KENOTARIATAN UNHAS © 2009
  • 3. NOTARY SEAL Amethyst akan dijatuhi Sanksi Administratif sebagai diatur dalam Pasal 85 UUJN. Hal yang sama diatur pula dalam Pasal 30 Peraturan Kepala BPN Nomor 1/2006 Tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 1998 tentang Peraturan Jabatan Pejabat Pembuat Akta Tanah yang dalam ayat (1) huruf c berbunyi ”PPAT dilarang merangkap jabatan atua profesi lain-lain jabatan yang dilarang peraturan perundang- undangan”. Kemudian dalam ayat (2) disebutkan bahwa PPAT yang merangkap jabatan tersebut wajib mengajukan permohonan berhenti kepada kepala BPN. Dan menurut ayat (3) jika masa jabatannya telah berakhir dapat mengajukan permohonan kembali sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Ketentuan Notaris/PPAT yang menjadi anggota legislatif tersebut lebih tegas lagi jika ditinjau atau dikaitkan dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2008 Tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Untuk anggota DPD disebutkan dalam Pasal 12 huruf l disebutkan bahwa ”bersedia untuk tidak berpraktik sebagai akuntan publik, advokat/pengacara, notaris, pejabat pembuat akta tanah (PPAT), dan tidak melakukan pekerjaan penyedia barang dan jasa yang berhubungan dengan keuangan negara serta pekerjaan lain yang dapat menimbulkan konflik kepentingan dengan tugas, wewenang, dan hak sebagai anggota DPD sesuai peraturan perundang-undangan”. Untuk anggota DPRD Kota/Kabupaten/Propinsi dan Pusat dalam Pasal 50 ayat (1) huruf l disebutkan bahwa ”bersedia untuk tidak berpraktik sebagai akuntan publik, advokat/pengacara, notaris, pejabat pembuat akta tanah (PPAT), dan tidak melakukan pekerjaan penyedia barang dan jasa yang berhubungan dengan keuangan negara serta pekerjaan lain yang dapat menimbulkan konflik kepentingan dengan tugas, wewenang, dan hak sebagai anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota sesuai peraturan perundang-undangan”. Aturan hukum yang mengatur kedudukan Notaris/PPAT yang menjadi anggota legislatif tersebut secara substansi sangat berbeda. Berdasarkan Pasal 11 ayat (1) dan (2) UUJN, Untuk Notaris wajib mengangkat Notaris Pengganti yang akan menerima protokolnya, dan setelah tidak lagi memangku jabatan sebagai Pejabat Negara, maka Notaris dapat melanjutkan lagi tugas jabatannya sebagai Notaris (Pasal 11 ayat (3) – (6) UUJN), dan untuk PPAT berdasarkan Pasal 30 ayat (1), (2) dan (3) Peraturan Kepala BPN Nomor 1/2006 PPAT, bahwa yang bersangkutan wajib berhenti, dan jika masa jabatannya berakhir dapat mengajukan permohonan kembali sesuai aturan hukum yang berlaku, sedangkan menurut Pasal 12 huruf l dan 50 ayat (1) huruf l Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2008, Notaris/PPAT dilarang berpraktek atau dilarang menjalankan tugas jabatannya sebagai Notaris/PPAT. Jika menurut Pasal 11 ayat (1) dan (2) UUJN, Untuk Notaris wajib mengangkat Notaris Pengganti yang akan menerima protokolnya, dan setelah tidak lagi memangku jabatan sebagai Pejabat Negara, maka Notaris dapat melanjutkan lagi tugas jabatannya sebagai Notaris (Pasal 11 ayat (3) – (6) UUJN) maka dapat dikategorikan bahwa Notaris yang bersangkutan masih berpraktek, meskipun jabatannya dan namanya dipakai oleh Notaris Pengganti, artinya Papan Namanya sebagai Notaris tetap ada (dipasang) atau tidak MANUNGGAL.B,S.H. Notary Document | MAGISTER KENOTARIATAN UNHAS © 2009
  • 4. NOTARY SEAL Amethyst diturunkan. Dan menurut Pasal 30 Peraturan Kepala BPN Nomor 1/2006 wajib berhenti dan berdasarkan Pasal 12 huruf l dan 50 ayat (1) huruf l Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2008, Notaris/PPAT dilarang berpraktek atau dilarang menjalankan tugas jabatannya sebagai Notaris/PPAT sama sekali, artinya kalaulah Notaris/PPAT yang menjadi anggota legislatif tersebut dengan memakai Notaris Penggganti masih dikategorikan ”praktek” atau menjalankan tugas jabatannya, maka menurut Pasal 12 huruf l dan 50 ayat (1) huruf l Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2008 dilarang praktek, dengan kata lain Notaris/PPAT yang bersangkutan bukan lagi harus cuti, tapi harus mengundurkan diri atau berhenti tetap sebagai Notaris/PPAT dan menyerahkan protokolnya kepada Notaris/PPAT lain dan menurunkan papan namanya dan menutup kantornya. Karena mengundurkan diri, maka dengan konsekuensi hukum, jika setelah menjalankan tugas sebagai anggota legislatif, akan praktek kembali sebagai Notaris/PPAT, maka kepada yang bersangkutan akan dikategorikan sebagai Notaris/PPAT baru yang harus menempuh prosedur pengangkatan sebagai Notaris/PPAT baru, misalnya harus melihat formasi pengangkatan Notaris/PPAT, juga ikut ujian PPAT lagi, dengan kata lain tidak lain tidak diperlukan keistimewaan apapun pada dirinya atau perlakukan khusus kepada yang bersangkutan. Secara normatif kedua aturan sebagaimana terurai di atas tidak sejalan, yaitu menurut menurut Pasal 11 ayat (1) dan (2) juncto ayat (3) – (6) UUJN) cukup cuti saja, dan setelah selesai cuti dapat mengambil kembali Surat Keputusan (SK-nya) untuk menjalani tugas jabatan sebagai Notaris, menurut Pasal 30 Peraturan Kepala BPN Nomor 1/2006 wajib berhenti, sedangkan menurut Pasal 12 huruf l dan 50 ayat (1) huruf l Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2008, Notaris/PPAT dilarang berpraktek. Dengan menggunakan Asas Preferensi Hukum, dalam hal ini Pasal 12 huruf l dan 50 ayat (1) huruf l Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2008 harus ditempatkan sebagai aturan hukum yang khusus (lex spesialis), yang mengatur secara khusus mengenai persyaratan sebagai anggota legislatif, maka Notaris/PPAT yang terpilih sebagai anggota legislatif wajib berhenti tetap atau mengundurkan diri sebagai Notaris/PPAT. Jika ternyata ada Notaris yang terpilih sebagai anggota legislatif tersebut tidak mengundurkan diri sebagai Notaris/PPAT, tapi malah mengangkat Notaris/PPAT Pengganti, maka tindakan Notaris/PPAT tersebut dikategorikan sebagai tindakan atau perbuatan diluar wewenang atau sudah tidak mempunyai kewenangan lagi, sehingga akta-akta yang dibuat oleh atau di hadapannya tidak mempunyai kekuatan mengikat secara hukum dan bukan lagi sebagai akta otentik. Jika ini terjadi siapa yang dirugikan ? Sudah tentu masyarakat, dan INI/IPPAT akan dinilai sebagai organisasai yang tidak mampu menegakkan aturan hukum tersebut kepada para anggotanya. Dan lebih jauh lagi, dengan demikian secara otomatis secara keorganisasian (INI/IPPAT), bukan lagi sebagai Anggota Biasa, tapi terdegradasi kedudukannya menjadi Anggota Luar Biasa saja. Bahwa aturan hukum tersebut harus dijalankan sepahit apapun, sebagaimana apa adanya, oleh karena itu kepada Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia yang ”menggawangi” para Notaris dan Badan Pertanahan Nasional (BPN) yang ”menggawangi” para PPAT para Pengurus Ikatan Notaris Indonesia dan Pengurus Ikatan MANUNGGAL.B,S.H. Notary Document | MAGISTER KENOTARIATAN UNHAS © 2009
  • 5. NOTARY SEAL Amethyst Pejabat Pembuat Akta Tanah (Daerah/Wilayah/Pusat), harus pasang mata dan telinga serta para anggaota INI/IPPAT untuk turut serta mengawal dan menjalankan ketentuan Pasal 12 huruf l dan 50 ayat (1) huruf l Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2008 dan mengambil tindakkan hukum yang jelas-tegas kepada yang bersangkutan, jangan sampai terjadi jabatan Notaris/PPAT hanya sebagai jabatan sampingan yang dapat dipermainkan oleh mereka yang menjadi anggota legislatif, yang suatu saat akan diambil kembali. Bukankah kita ingin jabatan Notaris/PPAT menjadi jabatan yang luhur, terhormat, bermartabat di negeri ini...! Bagaimana bisa luhur, terhormat dan bermartabat, jika aturan hukum sebagaimana tersebut di atas tidak ditaati oleh para Notaris/PPAT sendiri...? Kalau terjadi - Apa Kata Dunia.....!!?? MANUNGGAL.B,S.H. Notary Document | MAGISTER KENOTARIATAN UNHAS © 2009