1. LAPORAN RESUME KULIAH
Kegawatan pskiatrik oleh
Ns. Abdul Jalil., M.Kep., Sp.Kep.J
Oleh
SITI SUBEKTI
Dosen pembimbing :
Ike Mardiati Agustin M.Kep.Sp.Kep.J
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN REGULER B
STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG
2018/2019
2. Kegawatdaruratan Psikiatri
• Gangguan akut pada perilaku, pikiran atau suasana hati pasien
• Jika tidak diobati dapat menyebabkan bahaya, baik bagi individu atau orang lain di
lingkungan.
• Berdampak negatif pada kemampuan pasien untuk berfungsi di lingkungannya
• Sering pasien dalam keadaan krisis di mana mekanisme penanganan awal
Bentuk Kegawatdaruratan Psikiatri
Major emegencies
Suicidal patients
Agitated and violent patients
Minor emegencies
Grief reactions
Rape
Disaster
Panic attack
MEdical emergencies in psychiatry
Dilirims due to life threatening conditions
Neuroleptic malignant syndrome
Serotonin syndrome
Ovedosis of common psyciatric medications
Overdosis and withdrawal from addicting substances
Krisis
• Krisis terjadi ketika fungsi umum terganggu dan individu tidak kompeten untuk memikul
tanggung jawab pribadi. Misalnya bunuh diri, pecandu
• Sebagai peristiwa apa pun yang melebihi sumber daya klien atau keterampilan koping,
sehingga menciptakan peningkatan emosi, distorsi kognitif, dan kesulitan perilaku
3. Tipe Krisis
• Krisis Situasional
Mis: kehilangan, kekerasan, masuk RS
• Krisis maturasional
Mis: Pesiun, meningkah, jadi orang tua, pernikahan, remaja
• Krisis sosio-kultural
-nilai budaya dan struktur sosial.
Mis: diskriminasi antar ras, perampokan
• Krisis akibat stres traumatis
Misal: perampokan, permerkosaan
• Krisis akibat psikopatology
Mis: BPD, Neurosis, Skizofrenia
Tanda dan gejala krisis
• Beban kecemasan yang berat • Depresi atau gelisah/ agitatsi
• Kemarahan, rasa bersalah, ketegangan, ketakutan
• Tidak rasional dan menyalahkan orang lain
• Ketidakberdayaan, keputusasaan, kesia-siaan • Kekacauan, kewalahan
• Panik
• Harga diri/ Tingkat percaya diri yang rendah
Tanda dan gejala krisis
• Menangis tak terkendali
• Frustrasi, bingung, tidak mampu mengambil keputusan
• Kurang kontrol diri • Gangguan penilaian • Penyakit fisik
• Sesak nafas, tersedak, hiperventilasi • Hubungan yang tidak pantas
4. • Tidak dapat mempertahankan rutinitas harian
Tujuan Intervensi Krisis
• Resolusi psikologis dari krisis secara langsung
• Pemulihan individu untuk setidaknya tingkat fungsi yang ada sebelum periode krisis usai
• Individu harus menyelesaikan masalah atau beradaptasi jika tidak ada solusi/ pemecahan
Prinsipnya adalah dengan caranya :
• Kurangi stres emosional
• Lindung klien dari stres tambahan
PrinsipPenanganan Kegawatdaruratan Psikiatri
1 : Harus pastikankeselamatannyasendiri dankesejahteraanpasienjikaterjadikekerasanatau
perilakugelisah
• 2 : Lakukanpenilaianskriningyangefektif (penyebaborganikdanselesaikan pemeriksaanygaman)
• 3 : Pastikanpasienterimadukunganpsikologisdanperawatanmedisyangtepat,jikatanpa
persetujuanpasien.
8. Step 1 Identifikasi Masalah
• Menentukanmasalahuntukmemahamimasalahdari sudutpandangklien.
• Ini membutuhkan penggunaanketerampilanmendengarkansecaraaktif,empati, keasliandan
penerimaan
• LakukanBad NewsMitigation
• LakukanasesmenPANSS-EC,dandilanjutkandenganasesmenRUFA
• TetapkanSkorPANSS-ECdanRUFA
RUFA (ResponUmumFungsional Adaptif)
• Responindividuterhadapsuatukejadiandanpermasalahan
• Responberupa:Pikiran,perasaan,danperilaku•Respondapatadaptif danmaladaptif
• Respondapatberubahsesuai denganstimuluslingkungan(fisik,sosial danpsikologis)
• Responharusdinilai setiap24 jam
• RUFA I 24 jam(0-10), RUFA II 48 Jam (11-20), RUFA III72 jam (21-30)
Tata Cara AsesmenRUFA
AsesmenPANSS-EC:
• Gaduhgelisah:ledakansuara,ledakanaktivitas,tidakbisatidur,tidakmaumakan,inkoherensia
• Ketegangan:tidakbisafokus, kontakkurangdari 1 menit,wajahsangattegang
• Pengendalianimpuls:tanpaprovokasi,mondar-manidr,bicarakasardan kacau,tidakbisaduduk
tenang
• Permusuhan:ketus,mengancam,kekerasanverbal,alatrumahtanggal,danorang laindandiri
• Ketidakkooperatifan:Membangkang,defans,tidakmaumakan,tidakmaubicara
AsesmenStatus mental:Penampilan,persepsi,pembicaraan,interaksi selamawawancara,aktivitas
motorik,afek,isi pikirprosespikir,konsentrasi,insight
9. RUFA PERILAKU KEKERASAN
RUFA I RUFA II RUFA III
Tidakmampuceritakan
penyebabmarah/kesal
Berkatakasar, mengancam
mau melukai orglain
Bicara ketus,tidak
bersahabat
Lakukankekerasanfisik
Hiperaktif/agitasi
Agresif
Afel labil
Tidakbisaduduktenang
Mampu ceritakan
penyebabmarah/ kesal dgn
bantuan
Belummampumengenal
masalahmarahnya
mulai mampuekspresikan
perasaan
Wajah tegang
Intonasi suarameninggi
Mondar-mandir
Afeklabil
Murung
Mampu ekspresikanrasa
kesal secaramandiri
Mampu mengenal
penyebabmarahnya
Mampu mengenal dampak
dari marahnya
Wajah tegang
Kadangintonasi suaranaik
Kadangmondar-mandir
Afeklabil
Kontakmata mudahberalih
Tanda Perilakukekerasan
sangat Menonjol,tidak
mampu ekspresikan
pikiran , eventdan
perasaannya
Mulai bisa ekspresikan
pikiran dan perasaan,
dengan bantuan
Tanda PK masih terlihat
Belumkenal masalah
Mampu Ekspresikan
pikiran, perasaan dengan
mandiri Ceritakandampak
PK
Sdh kenal masalah Tanda
PK minimal
10. RUFA RISIKO BUNUH DIRI
RUFA 1 RUFA II RUFA III
Tidakmampubuat kontrak
keselamatan
Mencoba bunuhdiri
Autisme
Tidakbisatidur
Hipoaktif
Self care deficit
Reeming
Disforik
Murung
Mampu buat kontrak
keselamatandgbantuan
Keinginanmati sering
Sudahada keinginanBD
Reeming
Hipoaktif
Disforik
Berfantasi ttgkematian
Murung
Tidakkenal punyamasalah
Mampu buat kontrak
keselamatantanpabantuan
Keinginanmati jarang
Keinginanbunuhdiri tdk
ada
Hipoaktif
Kenal BD perilakutidakbaik
Kadangdisforik
Fantasi kematianberkurang
Kenal masalahnyahrs
diatasi
Kadangtampak murung
PerilakuMenonjol Mulai ekspresikanpikiran
dan perasaan,
PerilakuRBD masih
terlihatBelum kenal
masalah
Ekspresikanpikiran,
perasaan
Ceritakan dampak BD Sdh
kenal masalah PerilakuBD
minimal
RUFA PERILAKU KEKERASAN
RUFA 1 RUFA II RUFA III
Tidakmampuceritakan
pengalamaninternal
Berperilakuhalusinasi,
anehbicara dan tertawa
sendiri
Konsentrasi beralih
Mampu ceritakan
pengelamaninternal dgn
bantuan
Bicara dan tertawasendiri
masihterlihat
Kadangkonsentrasi beralih
Mampu ceritakan
pengalamaninternal
denganmandiri
Kadangasyiksendiri,bicara
sendiri
Konsentrasi bisadifokuskan
11. Wajah tegang
Kontakmata tidakada
Agitatif,mondar-mandir
Afel labil
Inkoherensi/bicarakacau
Wajah tegang
Kontakmata mudahberalih
Mondar-mandir
Afeklabil
Bicara kadangkacau
Wajah tegang
Kadangtatapan mata
kosong
Kadangmondar-mandir
Afeklabil
sirkumstansial
Perilakuhalusinasi sangat
menonjol dan tidak
mampu ungkapkan
pengalaman internal
Mulai bisa ungkapkan
masalahnya, belumkenal
sebagai masalah, perilaku
masih cukup menonjol
Mampu ungkapkan
masalahnya, mengenal
masalah dan dampaknya,
tanda halusinasi minimal
S
RUFA WAHAM
RUFA 1 RUFA II RUFA III
Belummampuceritakan
pikirantidakrealistis
Inkoherensiataubicara
kacau
Flightof idea/bicara
melompat
Sirkumstansial
Perilakubizar/aneh
Wajah tegang
Afel labil
Logorhoe
Mampu ceritakanpikiran
tidakrealistisdgnbantuan
Inkoherensiataubicara
kacau
Kadangbicara melompat
Kadangsirkumstansial
Kadangada perilakuaneh
Wajah tegang
Afeklabil
Kadanglogorhoe
Mampu ceritakanpikiran
tidakrealistisdgnmandiri
Kadanginkoherensiatau
bicara kacau
Tidakada bicara melompat
Tidakada sirkumstansial
Perilakubizartdkada
Kadangwajahtegang
Afeklabil
Kadanghiperaktif
Tanda Perilakukekerasan
sangat Menonjol,tidak
Mulai bisa ekspresikan
pikiran dan perasaan,
Mampu Ekspresikan
pikiran, tidak realistis
12. mampu ekspresikan
pikiran , eventdan
perasaannya
dengan bantuan
Tanda PK masih terlihat
Belumkenal masalah
dengan mandiri
Sdh kenal masalah Tanda
waham minimal
HALRUFA ISOLASI SOSIAL
RUFA 1 RUFA II RUFA III
Tidakmampuungkapkan
penyebabisolasi sosial
Tidakmau bicara
Autisme
Tidakada kontakmata
Tidakmau kegiatan
Afektumpul
Tidakkeluarsuara
Meringkuk/dudukdibawah
Mampu ungkapkan
penyebabisolasi sosialdgn
bantuan
Kadangmau bicara
Lebihbanyakmenyendiri
Kontakmata mudahberalih
Malas kegiatan
Afektumpul
Suara pelan
Asyiksendiri
Mampu ungkapkan
penyebabisolasi sosial
secara mandiri
Mau bicarajawaban
pendek
Lebihsukamenyendiri
Kadangmenunduk
Terlibatdalamkegiatan
Afekdatar
Suara pelan
Kadangmelamun
Perilakuisolasi sosial
sangat Menonjol
Mulai dapat ekspresikan
penyebabisolasi sosial,
belumkenal masalah,
perilakuisolasi sosial
masih menonjol
Mampu ekspresikan
penyebabisolasi sosial,
kenal masalah dan
perilakuisos minimal
UIN RUFA ISOLASI S
RUFA DEFISIT PERAWATANDIRI
RUFA 1 RUFA II RUFA III
13. Tidakmampuungkapkan
penyebabtidakmerawat
diri
Badan kotor,bau dan
berdaki
Rambutkotor, panjang,tak
rapi
Kukupanjangdan kotor
Pakaiankotordan tidak
rapi
Gigi kotor danbau mulut
Tidakmau makan
BAKdan BAB sembarangan
Mampu ungkappenyebab
tdk rawat diri dgnbantuan
Tidakkenal masalahnya
dan dampaknya
Lakukankeramasdengan
bantuan
Kukupendek
Pakaianbersihtapi tidak
rapi
Gigi kotor tapi tidakbau
Mau makandibantu
Mampu BAK/BAB
ditempatnya
Mampu ceritapenyebab
tidakrawat diri dgnmandiri
Kenal masalahnyadan
dampaknya
Rambutpendek,bersihdan
rapi
Kukupendek
Berpakai dibimbing
Sikatgigi dibimbing
Makan dibimbing
Mampu BAK/BAB di
tempatnya
PerilakuDPD sangat
menonjol dan tidak
mampu ungkapkan
penyebabtidak mau
merawat diri
Mulai bisa ungkapkan
masalahnya, belumkenal
sebagai masalah, perilaku
masih cukup menonjol
Mampu ungkapkan
masalahnya, mengenal
masalah dan dampaknya,
tanda DPD minimal
Step 2. Memastikan Keamanan Klien
• Pentinguntukmenjagakeamanankliensecarakontinudi garisdepandari semuaintervensi.
• Ini berarti secarakonstanmenilai kemungkinanbahayafisikdanpsikologisbagi kliendanjugaorang
lain.
• Menilai danmemastikankeselamatanadalahbagianberkelanjutandari prosesintervensikrisiS
Pastikan aman pasiendan staf
• Buat kontrakverbal danseklusi pasien,lakukanmonitorsetiap1jam(PANSS-EC,RUFA,TTV,Penuhi
ADLs,Re-assurance,TalkDown/Deeskalasi verbal)
• Lakukanrestrainmekanikataujasjikaperlu,kontrol tiap30 menit(Observasi ikatan,PANSS-EC,
RUFA, Penuhi ADLs,Re-assurance,TalkDown)
14. • Kolaborasi pemberianinj Diazepam10mg dan Lodomer5 mg IM, kadanginjeksi Ziprexa(pantauefek
obat danefeksampingobat)
Step 3. Komunikasikan dukungan untuk kenyamanan
• Memberikandukungandenganmengomunikasikanperawatanuntukkliendanmemberikan
perasaanemosional sertadukunganinstrumental daninformasi
• Jikapasienmampuberpartisipasi/menunjukkanrespon yangbaik,pasienbisadibantumenggunakan
keterampilankopingnya
• Jikapasientidakmampuberpartisipasi,kolaborasi adalahtindakanyangharusdi lakukan
• Pemberianinjeksi diazepam10mg dan Lodomer5 mg menjadi sangatdibutuhkanketikapasien
dalamkondisi agitatif bahkanmenjadi agresif
INTERVENSI RUFA PERILAKU KEKERASAN
INTENSIFI INTENSIFII INTENSIFIII
Komunikasi ramah,
bersahabat& penuh
empati
CalmDown Methode
Lakukanseklusi,K/P
Restrainmekanik
Lakukande-eskalasiverbal (
Talk Down)
Lingkunganrendahstimuli
dan bantuanADLs
Psikofarmaka(Inj Diazepam
10 mg dan Lodomer5 mg)
ElektroconvultionTherapy
premedication
Komunikasi ramah,
bersahabat& penuh
empati
Re-assurance utkturunkan
agitasi
Lakukande-eskalasiverbal
(talkDown)
TerapkanSoftwardsdan
Positif ward
BantuanADLS dan
lingkunganrendahstimuli
Lakukanmutual help
meeting,psikofarmakaoral
Kenalkanmasalah
marahnya
Komunikasi ramah,
bersahabat& penuh
empati
TerapkanSoftwardsdan
Positif ward
Lakukanmutual help
meeting,
BimbingpemenuhanADLS
secara mandiri
Bimbingverbal asertif
Manajemenpsikofarmaka
Bimbingrelaksasi napas
dalam
16. diazepamdanLodomer
Bantu penuhi kebutuhan
dasarnya
MonitorPANSS-EC& RUFA
Diasepam
Bimbinglakukanaktivitas
harian
MonitorPANSS-EC& RUFA
Libatkandalamaktivitas
harian
MonitorPANSS-EC& RUFA
INTERVENSI RUFA RISIKO BUNUH DIRI
INTENSIFI INTENSIFII INTENSIFIII
Komunikasi ramah,
bersahabat& penuh
empati
CalmDown Methode
Lakukanseklusi,K/P
Restrainmekanik,
Lakukande-eskalasiverbal (
Talk Down)
Lingkunganrendahstimuli
dan bantuanADLs
Psikofarmaka(Inj Diazepam
10 mg dan Lodomer5 mg)
ElektroconvultionTherapy
premedication
Komunikasi ramah,
bersahabat& penuh
empati
Re-assurance utkhilangkan
ketidakpastian
Lakukande-eskalasiverbal
(talkDown)
TerapkanSoftwardsdan
Positif ward
BantuanADLS dan
lingkunganrendahstimuli
Berikanpsikofarmakaoral
KenalkanmasalahBDnya
Komunikasi ramah,
bersahabat& penuh
empati
TerapkanSoftwardsdan
Positif ward
Lakukanmutual help
meeting
BimbingpemenuhanADLS
secara mandiri
Latihanbuat kontrakverbal
Manajemenpsikofarmaka
Bantu latihanafirmasi
positif
INTERVENSI RUFA ISOLASI SOSIAL
INTENSIFI INTENSIFII INTENSIFIII
Komunikasi dengankalem,
bersahabatdanempati
Komunikasi dengankalem,
bersahabatdanempati
Komunikasi dengankalem,
bersahabatdanempati
17. Ciptakanlingkunganrendah
stimuli :kontaksingkattapi
sering
Terapkanmutual help
meeting
Lakukandeeskalasi verbal
Kolaborasi dokter:Injeksi
diazepamdanLodomer
Bantu penuhi kebutuhan
dasarnya
MonitorPANSS-EC& RUFA
Ciptakanlingkunganrendah
stimuli :kontaksingkattapi
sering
Terapkanmutual help
meeting
Bimbingpasienberkenalan
K/Pkolaborasi dokter:
injeksi Lodomerdan
Diasepam
Bimbinglakukanaktivitas
harian
MonitorPANSS-EC& RUFA
Ciptakanlingkunganrendah
stimuli :kontaksingkattapi
sering
Terapkanmutual help
meeting
Bimbingbicarasatu topik
Kolaborasi :Obat peroral:
Risperidon,Clozapin,
Libatkandalamaktivitas
harian
MonitorPANSS-EC& RUFA
INTERVENSI RUFA DEFISIT PERAWATAN DIRI
INTENSIFI INTENSIFII INTENSIFIII
Komunikasi dengankalem,
bersahabatdanempati
Ciptakanlingkunganrendah
stimuli :sediakanalat
perawatandiri
TerapkanClearmutual
Expectation
Lakukandeeskalasi verbal
Kolaborasi dokter:Injeksi
diazepamdanLodomer
Bantu melakukan
kebersihandiri
MonitorPANSS-EC& RUFA
Komunikasi dengankalem,
bersahabatdanempati
Ciptakanlingkunganrendah
stimuli :sediakanalat
perawatandiri
TerapkanClearmutual
Expectation
Bimbingmengenal
kebersihandiri
K/Pkolaborasi dokter:
injeksi Lodomerdan
Diasepam
Bimbinglakukanperawatan
diri
Komunikasi dengankalem,
bersahabatdanempati
Ciptakanlingkunganrendah
stimuli :sediakanalat
perawatandiri
TerapkanClearmutual
Expectation
Bimbingmengenalmanfaat
kebersihandiri
Kolaborasi :Obat peroral:
Risperidon,Clozapin,
Libatkandalamperawatan
diri
18. MonitorPANSS-EC& RUFA MonitorPANSS-EC& RUFA
Step 4. Memeriksa3 alternatif yg mungkin bisa digunakan
• Mendukungklienuntukmenilai sumberdayasituasionalnyaatauorang-orangyangdikenalnyadi
masa laluatau masalaluyang mungkinpedulidenganapayangterjadi padanya
• Membantuklienuntukmengidentifikasimekanismeatautindakankoping,perilakuatausumber
CalmDown
Methode
• Membantuklienuntukmemeriksapolaberpikirnyadanjikamungkin,menemukancarauntuk
membingkai ulangsituasinyauntukmengubahpandangannyatentangmasalahyangdapat
TalkDownmelalude-eskalasi verbal
Step 5. Membantu klienmembuatrencana yg rinci
• Ajarkan /berikanmekanisme kopingdanlangkah-langkahtindakanyangkonkretdanpositifbagi
klienuntukmengatasi masalahnya.
• Buat pasientidakmerasadirampaskebebasannya,kemandirianataurasa hormatdirinya.
• Berikanrasakontrol dan otonomi bagi klien.
• Perencanaanuntukmencapai rasakeseimbangandanstabilitasdalamjangkapendek
Step 6. Buat komitmenuntuk pelaksanaan rencana
• Kontrol danotonomi pentingbagi langkahterakhirdari prosesmemintaklienuntukmerangkum
rencanasecara lisan.
• Komitmendapatditulisdanditandatanganiolehkeduaindividu.
• Berkomitmenpadarencanadanuntukmengambil langkah-langkahpositif yangpasti menuju
pembentukankembalikeadaanfungsisebelumkrisis.
• Komitmenyangdibuatolehklienharusbersifatsukareladanreaslistic.
• Sebuahrencanayangtelahdikembangkanhanyaolehstaf tidakakanefektif
19. Pastikan pasiennyaman dan aman
• ClearMutual Expectation• SoftWord
• Positive Words
• Mutual HelpMeeting• Discharge Message
• Reassurrance
Komunikasi dalam intervensi krisis
• Keterampilankomunikasi mampu mencegahperilakuagresif
• Membentuklingkunganyg salingmenghormati dan kerja sama
• Mengurangi kebutuhanmanajemenfisikagresi (restrainmaupun seklusi)
• Menciptakanlingkunganyang aman
• Komunikasi dapat menurunkanagitasi karena meningkatkan kenyamanan pasien
Strategi menyampaikanpesan
Kata-kata10%
Intonasi 20%
Bahasa tubuh70%
ElemenUmumpada krisis
Tidakberpikirjernih
Berfokuspadaperasaan
Lakukanperilakumaladaptif untukhadapisituasi
20. 3 cara berkomunikasi pada individuyg alami krisis
Reassurance & Camfort
• Tunjukkankesediaanmendengarkan•Doronguntukungkapkanperasaaan•
Berikaninformasi yangdibutuhkan
Hindari berorientasi pada masalah
• Berikankekuatandankontrol denganmembantuorangtersebut
mempertimbangkansemuaopsi
• Berikanorangitupengetahuandanketerampilanuntukmemilihopsi utk
menumbuhkankemandirian
Kembangkan kepercayaan diri
• Tenang,sadari,danhormati • Dengarkanoranglain
• Buatlahpernyataanyangmendukung,bukankritis
• Terimaperasaanpasien,apakahsetujuatautidaksetuju
Cara yang tidak bermanfaat saat berkomunikasi pasiensituasi krisis
• Crowding(Dapatmeningkatkanperilakuagresif)
• Menggurui pasien
ggapseriusperasaanpasien
• Berdebat(Menciptakanjarakemosional)
• Bertanyadengangencar(intrograsi)
• Mengancam
nsi dari perilakunya
21. Calm down methods
Latar Belakang
Obat pro re nata (PRN) dapatdigunakansebagai strategi yangefektif untukmembantu
orang merasatenang,tetapi mungkinkitameraihnyadenganterlalumudahdanterlalu
cepat.Jikamemungkinkandanpraktis,selaluterbaikuntukmenggunakankekuatandan
mekanisme kopingpasiensendiri - ataumendukungoranguntukmengembangkan
kekuatandanketerampilanbaru - untukmemungkinkanorangmengaturdiri sendiri.
“Metode menurunkankemarahandanagitasi”
Tujuan: awal Eskalasi,Alihkandancegahdg Tingkatkanrasapemberdayaandankontrol
diri
Calm Down Methods
adaptif/maladaptif
• Identifikasicopingskill ygdigunakanpasiensaatmarah,stresdan cemas
• Hargai setiapapayang membuattenangpasiensaatstresdancemas
• Ruangankhusus,benda-bendatertentubisadigunakandalammenenangkanpasien
• Fasilitasi untukmenenangkanpasienselainmerubahstaff
Calm down methodshandout
Pikirkantentangapayangmungkinbergunauntukberbagai jeniskebutuhan‘Calm
Down'.
Pikirkantentangberbagai jenissumberdayadanfungsi yangdapat merekagunakan
untukmenenangkandiri.
Pasiensulitmengekspresikan:
• Pikiran
• Perasaan
• Pengalaman
22. TUJUAN:
• Pengalihansensori
• Nyamandantenang
• Minimalkanpikiran
mengganggu
• Pengalihanperhatian,humor,aktivitas,&menggambar
• Ekspresikandanventilasi pikirandanperasaan
• Refleksi danpemecahanmasalah
Yang harus diingatadalah ‘Mudah untuk mengatakan seseoranggelisahtetapi lebih
sulituntuk memahami mengapa merekamenjadi seperti itu'
Talk down
Ketikagelisah,takut,marah,malu,tertekanatauinginbunuhdiri,ajakbicarapasien.Ini
bentukmanajemenagresimelalui manajemenmood.
Tujuan:
• Membangunketerampilanmanajemendiri emosional pasien,pemantauandiri,
kesadarandiri danpemahamanpsikologis
• Membantumenurunkankrisispasien
• Hindari konflikdanpenahanan - ataumeminimalkandampakjikaterjadi konflikdan/
atau penahanan
Ketenanganpasienberasal dari penurunan keteganganpikiran (cognitive
de-eskalasi verbal salah metode untuk hal ini
23. ProsesTalk Down
De-escalationmodel
Menggambarkande-eskalasi sebagai suatuproses:–Mulai denganmembatasi situasi
– Pindahke klarifikasi masalahdenganpasien –Mencapai resolusi
Model mengindikasikanbahwade-eskalasi hanyaakanberhasiljika,padasetiaptahap,
de-eskalator:
– Kontrol emosi merekasendiri,dan
– Mengungkapkan rasahormatdan empati padapasien
“ Butuh 20-45 menituntukmelakukanDe-eskalasi verbal/TalkDown”
'Tetap terbuka,ramahdan positif'