SlideShare a Scribd company logo
03/11/2016 1COPYRIGHT 2016.
KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA
MODUL 1
03/11/2016 COPYRIGHT 2016. 2
Undang-Undang No. 73 tahun 1958 yang
diundangkan melalui L.N No. 127/1958
tanggal 29 September 1958
MAKSUD DAN TUJUAN NORMA ADALAH :
Maksud Norma: untuk melindungi kepentingan
orang lain.
Tujuan Norma :
Norma Susila, Agama, Kesopanan tujuannya
adalah individunya sebagai pelaku.
Norma Hukum tujuannya untuk kepentingan
orang lain tetapi bukan pelaku melainkan orang
lain yang perlu dilindungi yaitu orang yang
dirugikan.
03/11/2016 3COPYRIGHT 2016.
BAB IV PSL 36 UNCLOS
4
Pengertian Norma
Seperti kita ketahui dan alami bersama bahwa manusia
tidak bisa hidup sendiri / menyendiri, ini berarti
kehidupannya tergantung dengan makhluk / manusia
lainnya. Karena manusia tidak bisa hidup sendiri maka
manusia hidup membentuk kelompok yang disebut
masyarakat.
Di dalam masyarakat tersebut terdapat kepentingan-
kepentingan individu yang satu sama lainnya berbeda /
tidak sama yang berakibat sering timbul pertentangan
sehingga diperlukan tata tertib untuk mengaturnya yang
disebut norma.
Norma, adalah suatu peraturan tata tertib yang perlu
ditaati oleh setiap orang yang apabila dilanggar akan
menimbulkan sanksi.
03/11/2016 4COPYRIGHT 2016.
MANUSIA MAKLUK INDIVIDU &
MAKLUK SOSIAL
PERLU
KELOMPOK/
MASYARAKAT
AKOMODIR
BANYAK
KEPENTINGAN
ANCAMAN
TIMBUL
KONFLIK
AMAN DAN DAMAI
NORMA
KETERTIBAN DAN
KETERATURAN03/11/2016 5COPYRIGHT 2016.
NORMA
SANKSI
03/11/2016 6
NORMA SUSILA NORMA AGAMA NORMA
KESOPANAN/ADAT
NORMA HUKUM
PERATURAN TATA TERTIB YG WAJIB DI TAATI
DILANGGAR
1. Norma Susila
Norma susila merupakan norma yang asli karena timbul dari hati
sanubari manusia itu sendiri sebagai makhluk yang bermoral tanpa
melihat Suku, Golongan, Bangsa, Agama. Pelanggaran terhadap
norna susila adalah rasa menyesal dan berbuatan tersebut disebut
Asusila, sedangkan pelakunya disebut orang yang tidak bermoral.
Jadi Norma susila adalah peraturan tata tertib / kaidah-kaidah yang
berhubungan / berkaitan dengan susila. Norma susila bersumber
pada moral. Contoh:
Seorang suami menghianati isterinya dan sebaliknya. Jadi pelakunya
dikatakan tidak bermoral pada saat melakukan perbuatan asusila
tersebut, maka ybs sepanjang umurnya ia mendapatkan predikat
tidak bermoral.
MACAM-MACAM NORMA DIBAGI EMPAT MACAM, YAITU :
03/11/2016 7COPYRIGHT 2016.
2. Norma Agama
Norma Agama ini timbul karena adanya kepercayaan
terhadap Tuhan Yang Maha Kuasa sehingga ketentuan-
ketentuan dalam agama adalah perintah Tuhan.
Pelanggaran terhadap norma agama berarti melanggar
perintah Tuhan dan akibatnya akan mendapat hukuman di
akhirat nanti.
Jadi Norma Agama adalah Peraturan tatatertib / kaidah-
kaidah yang berkaitan dengan agama. Norma Agama
bersumber pada kepercayaan terhadap Tuhan YME.
Contoh:
Seorang Muslim wajib melakukan Sholat 5 waktu dalam
sehari semalam.
MACAM-MACAM NORMA DIBAGI EMPAT MACAM, YAITU :
03/11/2016 8COPYRIGHT 2016.
3. Norma Kesopanan
Norma kesopanan ini timbul dan diadakan oleh masyarakat itu
sendiri, oleh sebab itu kesopanan berbeda-beda antar daerah
satu dengan daerah yang lain. Norma Kesopanan bersumber pada
keyakinan masyarakat yang bersangkutan.
Pelanggaran terhadap Norma Kesopanan akibatnya akan
dikucilkan/diasingkan oleh masyarakat tempat pelakunya berada.
Jadi Norma Kesopanan adalah Peraturan tata tertib / kaidah-
kaidah yang berkaitan dengan masalah kesopanan. Contoh:
Masyarakat Irian Jaya sebagian masih ada yang menggunakan
koteka hal tersebut tidak melanggar kesopanan di lingkungannya,
tetapi apabila hal tersebut diterapkan / digunakan di tempat /
daerah lain maka ia akan dikucilkan karena melanggar kesopanan.
MACAM-MACAM NORMA DIBAGI EMPAT MACAM, YAITU :
03/11/2016 9COPYRIGHT 2016.
4.Norma Hukum
Norma Hukum ini timbul karena banyak hal / permasalahan yang
belum diatur dalam norma-norma lainnya. Dalam Norma Hukum
ada sanksinya yang mengikat dan bisa langsung dirasakan oleh
masyarakat. Norma hukum bersumber pada Peraturan dan
Perundang-undangan.
Jadi Norma Hukum adalah Peraturan tata tertib / kaidah-kaidah
yang berkaitan dengan hukum. Contoh:
Orang yang menghilangkan nyawa orang lain dengan sengaja akan
dihukum berdasarkan pasal 338 KUHP.
Keempat norma tersebut saling mengait dan tidak dapat
dipisahkan tetapi hanya dapat dibedakan karena masing-masing
norma sumbernya berbeda satu dengan lainnya.
MACAM-MACAM NORMA DIBAGI EMPAT MACAM, YAITU :
03/11/2016 10COPYRIGHT 2016.
MAKSUD DAN TUJUAN NORMA ADALAH :
Norma Hukum tujuannya untuk kepentingan
orang lain tetapi bukan pelaku melainkan orang
lain yang perlu dilindungi yaitu orang yang
dirugikan.
03/11/2016 11COPYRIGHT 2016.
HUKUM PIDANA
03/11/2016 COPYRIGHT 2016. 12
SOEDARTO SEBAGAIMANA DIKUTIP TONGAT (DASAR2 HUKUM PIDANA
INDONESIA DLM PERSPEKTIF PEMBAHARUAN (MALANG;UMM
Press,2009),hlm.12. HUKUM PIDANA BERPANGKAL DARI DUA HAL POKOK
YAITU:
1. PERBUATAN YG MEMENUHI SYARAT –SYARAT TERTENTU;
2. PIDANA
MULYANTO(AZAS-AZAS HUKUM PIDANA INDONESIA,(Jakarta;Bina
Aksara,1987),hal.1. HUKUM PIDANA ADLH BAGIAN DARI KESELURUHAN
HUKUM YG BERLAKU DI SUATU NEGARA YG MENGADAKAN DASAR2 &
ATURAN2 UTK:
1. MENENTUKAN PERBUATAN2 MANA YG TDK BOLEH DILAKUKAN, YG
DILARANG DGN DISERTAI ANCAMAN ATAU SANKSI YG BERUPA PIDANA
TERTENTU BAGI BARANG SIAPA YG MELANGGAR LARANGAN TERSEBUT;
2. MENENTUKAN KAPAN & HAL2 APA KPD MEREKA YG TELAH MELANGGAR
LARANGAN2 ITU DAPAT DIKENAKAN ATAU DIJATUHI PIDANA SBGMN TELAH
DIANCAMKAN;
MENENTUKAN DGN CARA BGMN PIDANA ITU DPT DILAKS APABILA ADA
ORANG YG DISANGKA TLH MELANGGAR LARANGAN TSB
HUKUM PIDANA
03/11/2016 COPYRIGHT 2016. 13
SIMON (Tongat,Dasar-Dasar Hukum Pidana Indonesia Dalam Persepektif
Pembaharuan ). HUKUM PIDANA adalah :
1. KESELURUHAN LARANGAN ATAU PERINTAH YG OLEH NEGARA DIANCAM
DGN NESTAPA YAITU SUATU PIDANA APABILA TIDAK DITAATI;
2. KESELURUHAN PERATURAN YG MENETAPKAN SYARAT2 UTK PENJATUHAN
PIDANA, & KESELURUHAN KETENTUAN YG MEMBERIKAN SADAR UTK
PENJATUHAN & PENERAPAN PIDANA.
VAN HAMEL, HUKUM PIDANA adalah :
MERUPAKAN KESELURUHAN DASAR & ATURAN YG DIANUT OLEH NEGARA
DLM KEWAJIBANNYA UTK MENEGAKKAN HUKUM, YAITU DGN MELARANG APA
YG BERTENTANGAN DGN HUKUM (ONRECHT) & MENGENAKAN SUATU NESTAPA
(PENDERITAAN) KPD YG MELANGGAR LARANGAN TSB.
PASAL 14 AYAT (1) UNDANG-UNDANG DASAR SEMENTARA (UUDS) PERISTIWA
PIDANA. PERBUATAN PIDANA ATAU PERBUATAN YG DAPAT ATAU BOLEH
DIHUKUM (UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1951 TTG MENGUBAH
ORDONNANTIE TIJDELIJK BIJZONDERE BEPALINGE STRAFRECHT yang termuat di
dalam LN 1951 Nomor 78)
DELICT
03/11/2016 COPYRIGHT 2016. 14
ANDI HAMZAH (ASAS-ASA HUKUM PIDANA) mendefinisikan:
DELICT adlh SUATU TINDAKAN PERBUATAN YG TERLARANG & DIANCAM DGN
HUKUMAN OLEH UNDANG-UNDANG (PIDANA);
MOELJATNO mengartikan DELIK atau STRAFBAARFEIT itu sebenarnya adalah
KELAKUAN MANUSIA YG DIANCAM PIDANA OLEH PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN
JONKERS merumuskan STRAFBAARFEIT sebagai PERISTIWA PIDANA YG
diartikannya sebagai SUATU MELAWAN HUKUM (WEDERRECHTTELIJK) YG
BERHUBUNGAN DG KESENGAJAAN atau KESALAHAN YG DILAKUKAN OLEH
ORANG YG DPT DIPERTANGGUNGJAWABKAN
POMPE merumuskan:
STRAFBAARFEIT diartikan sebagai SUATU PELANGGARAN NORMA (GANGGUAN
THDP TERTIB HUKUM) YG DG SENGAJA ataupun DG TIDAK SENGAJA TELAH
DILAKUKAN OLEH SEORANG PELAKU, DIMANA PENJATUHAN HUKUMAN THDP
PELAKU TSB ADLH PERLU DEMI TERPELIHARANYA TERTIB HUKUM
DELICT
03/11/2016 COPYRIGHT 2016. 15
SIMONS merumuskan:
STRAFBAARFEIT adalah SUATU TINDAKAN
MELANGGAR HUKUM YG TELAH DILAKUKAN DG
SENGAJA OLEH SESEORANG YG DAPAT
DIPERTANGGUNGJAWABKAN ATAS TINDAKANNYA
& YG OLEH UNDANG-UNDANG TELAH
DINYATAKAN SEBAGAI SUATU TINDAKAN YG DAPAT
DIHUKUM
DELICT
03/11/2016 COPYRIGHT 2016. 16
5 (LIMA) KELOMPOK ISTILAH YG LAZIM DIGUNAKAN OLEH BEBERAPA SARJANA
HUKUM antara lain adalah sbb:
1. PERISTIWA PIDANA digunakan oleh ZAINAL ABIDIN, RUSLI EFENDI,UTRECHT
2. PERBUATAN digunakan pidana oleh MOELJANTO;
3. PERBUATAN YG BOLEH DIGUNAKAN OLEH H.J.VAN SCHARAVENDIJK ;
4. DELIK digunakan oleh ANDI ZAINAL ABIDIN FARID dan SATOCHID KARTA
NEGARA
MOELIJANTO beralasan bhw dipergunakan istilah PERBUATAN PIDANA karena
kata PERBUATAN lazim dipergunakan dalam percakapan sehari-hari seperti
PERBUATAN CABUL, PERBUATAN JAHAT, dan kata PERBUATAN MELAWAN
HUKUM. Kata PERBUATAN berarti DIPERBUAT OLEH SESEORANG YG DPT
DIPIDANA, adalah kepanjangan dari istilah yang merupakan terjemahan dari
STRAFBAARFEIT.
PERBEDAAN NORMA HUKUM DENGAN NORMA LAINNYA
Norma Hukum
Norma Susila, Agama,
Kesopanan
1)Sanksi jelas / tegas
sehingga langsung
dapat dirasakan
1)Sanksi kurang tegas
sehingga
dapat dirasakan
1)Negara turut campur
karena menjamin
kepentingan
masyarakat.
1)Negara tidak ikut
campur karena
menyangkut
kepentingan pribadi.
03/11/2016 17COPYRIGHT 2016.
Kedudukan KUHP
Tata urut Perundang-undangan RI
Adapun Tata urut Perundang-undangan RI yang
berlaku menurut TAP MPR No. 3 Tahun 2000 dan
diubah dengan UU RI No. 10 tahun 2004 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
Pasal 7, Jenis dan Hierarki Peraturan Perundang-
undangan sebagai berikut :
1.UUD 1945.
2.Undang-Undang / Peraturan Pemerintah Pengganti
3.Undang-undang.
4.Peraturan Pemerintah.
5.Peraturan Presiden.
6.Peraturan daerah.
03/11/2016 18COPYRIGHT 2016.
Kedudukan KUHP
Tata urut Perundang-undangan RI
Dari urut-urutan tersebut di atas, jelas bahwa peraturan
yang lebih rendah tidak boleh bertentangan dengan
peraturan yang lebih tinggi. Contoh:
Peraturan Daerah tidak boleh bertentangan dengan
Peraturan Presiden.
Dari tata urut Perundang-undangan tersebut di atas,
KUHP termasuk urutan ke 2(dua) (UU / PERPU), karena
KUHP dibuat oleh badan resmi dan berlaku bagi seluruh
warga negara yang sifatnya tertulis.
03/11/2016 19COPYRIGHT 2016.
Pembagian Hukum di Indonesia
Apabila kita lihat dari pembagian Hukum, letak dari Hukum Pidana itu, adalah sebagai berikut :
A. Hukum Publik terdiri dari :
1.Hukum Pidana.
2.Hukum Tata negara.
3.Hukum Administrasi Negara.
4.Hukum Antar Negara.
Dari pembagian tersebut di atas jelas bahwa Hukum Pidana merupakan bagian dari Hukum
Publik, yang mengatur hubungan yang bersifat umum (kepentingan orang banyak).
Hukum Pidana dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
Hukum Pidana Materiil adalah azas dari Hukum Pidana itu sendiri yang memuat uraian dari
perbuatan yang dapat dihukum, siapa yang dapat dihukum dan hukuman apa yang dapat
dijatuhkan.
Contoh: KUHP, UU Narkotika, UU Lalu-Lintas.
Hukum Pidana Formil adalah hukum yang mengatur bagaimana negara melalui alat-alatnya
melaksanakan haknya untuk menjatuhkan pidana (tatacara / prosedur).
B. Hukum Privat terdiri dari:
1.Hukum Perdata.
2.Hukum Acara Perdata.
03/11/2016 20COPYRIGHT 2016.
Hukum di IndonesiaPEMBAGIAN
HUKUM PUBLIK :
1.HUKUM PIDANA
2.HUKUM TATA NEGARA
3.HUKUM ADMINISTRASI
NEGARA
4.HUKUM ANTAR NEGARA
HUKUM PRIVAT :
1.HUKUM PERDATA
2.HUKUM ACARA PERDATA
03/11/2016 21COPYRIGHT 2016.
Hukum PidanaPEMBAGIAN
1.HUKUM PIDANA OBJEKTIF (IUS
PUNALE)
a.HUKUM PIDANA MATERIIL
b.HUKUM PIDANA FORMIL/
HUKUM ACARA PIDANA
.
2.HUKUM PIDANA SUBJEKTIF(IUS
PUNIENDI
a.Hak Negara atau alat2 utk
menghukum, berdasarkan
Hukum Pidana Objektif
b.Hukum Pidana Subjektif ini
baru ada setelah ada peraturan2
dari Hkm Pidana Objektif
3.HUKUM PIDANA UMUM
Hkm Pidana yg berlaku thdp
setiap penduduk (thdp siapapun
diseluruh NKRI) kecuali anggota
Ketentaraan.
1.HUKUM PIDANA KHUSUS
a.Hkm Pid Militer
b.Hkm Pid Pajak :Berlaku khusus
utk Perseroan &mereka yg wajib
membayar Pajak.03/11/2016 22COPYRIGHT 2016.
03/11/2016 COPYRIGHT 2016. 23
PENGERTIAN HUKUM PIDANA :
MENURUT SOEDARTO SEBAGAIMANA DIKUTIP TONGAT,HUKUM PIDANA BERPANGKAL
DARI 2(DUA) HAL POKOK YAITU:
1. PERBUATAN YG MEMENUHI SYARAT2 TERTENTU;
2. PIDANA
Sejarah KUHP
Seperti kita ketahui bersama bahwa negara
kita pernah dijajah Belanda selama kurang
lebih 350 tahun, kemudian dijajah oleh
Jepang 3,5 tahun dan sejak tanggal 17
Agustus 1945 Indonesia merdeka.
Perkembangan hukum pun dibagi menjadi 3,
yakni: zaman Belanda, zaman Jepang dan
zaman kemerdekaan.
03/11/2016 24COPYRIGHT 2016.
Sejarah KUHP
Hukum pidana itu ada setelah Belanda masuk di Indonesia dan
sebelumnya tidak ada, yang ada hanya hukum adat yang sifatnya ke
daerahan. Hukum pidana yang ada pada waktu itu disebut hukum
kapal dengan azas hukum Romawi kuno, akan tetapi hukum kapal
tersebut tidak bisa menyelesaikan semua perkara atau kasus-kasus
yang terjadi.
Oleh sebab itu pemerintah Belanda membuat peraturan-peraturan
yang oleh penguasa di bursa dagang (Betawi) dikeluarkan dalam
bentuk plakat-plakat dan dihimpun serta dinamakan STATUTA
BETAWI. Plakat-plakat tersebut maksudnya diberlakukan kepada
semua golongan akan tetapi tidak bisa berjalan karena golongan
pribumi menggunakan hukum adat, di negeri Belanda sendiri
menggunakan / berlaku KUHP Prancis yang disebut Code Penal,
baru tahun 1866 Belanda membuat hukum pidana sendiri yakni
“Nederlanch Wet Boek Van Starf Recht”.
Zaman Belanda
03/11/2016 25COPYRIGHT 2016.
Sejarah KUHP
Karena Indonesia dijajah Belanda, maka hukum pidana yang berlaku
di negeri Belanda juga berlaku di Indonesia, hanya dalam
pelaksanaannya dibagi menjadi 4(Empat), yaitu:
1.Zaman Belanda
1.Wet Boek Van Straf Recht Voor Nederlandsch Indie (berisi
kejahatan saja yang berlaku untuk orang Eropa) ordonansi
10-02-1866;
2.Wet Boek Van Straf Recht Voor Nederlandsch Indie (berisi
kejahatan saja yang berlaku untuk orang Indonesia dan
timur asing) ordonansi 5 Mei 1872;
3.Algemeene Politie Straf Reglement (berisi pelanggaran
saja untuk orang Eropa ditetapkan) ordonansi 15 Juni 1872;
4.Algemeene Politie Straf Reglement (berisi pelanggaran
saja untuk penduduk Indonesia dan Timur asing ) ordonansi
15 Juni 1872.03/11/2016 26COPYRIGHT 2016.
Sejarah KUHP
Pada zaman Jepang, semua Undang-Undang dan
peraturan-peraturan dari peninggalan Belanda
masih tetap berlaku terus sepanjang tidak
bertentangan dengan Undang-Undang Jepang,
hanya namanya dirubah menjadi “TO INDOO
KEIHO“.
2.Zaman Jepang
Selain Undang-Undang tersebut di atas
juga berlaku Undang-Undang pidana
buatan Jepang yang disebut “GUN SEI
KEIJIRIE“.
03/11/2016 27COPYRIGHT 2016.
Sejarah KUHP
Pada zaman Kemerdekaan, hukum yang berlaku
adalah hukum pidana yang nota bene adalah
hukum yang berlaku pada zaman Belanda, hanya
diganti namanya menjadi KUHP.
3.Zaman Kemerdekaan
Perubahan tersebut dilakukan dengan Undang-
undang R.I. Nomor 1 tahun 1946 tanggal 26
Februari 1946 dengan beberapa perubahan,
antara lain :
1.Rodi dihapus.
2.Denda diganti dengan rupiah (bukan Golden).
03/11/2016 28COPYRIGHT 2016.
Sejarah KUHP
Karena waktu itu masih ada daerah-daerah yang
dikuasai Belanda yaitu negara bagian timur
Sumatera, Indonesia Timur dan Kalimantan Barat,
untuk daerah-daerah tersebut masih
menggunakan “WET BOEK VAN STRAF RECHT
VOOR NEDERLANDS INDIE”.
3. Zaman Kemerdekaan
Jadi pada waktu itu ada 2(dua) KUHP yang berlaku
di Indonesia sehingga dirasakan ganjil oleh sebab
itu pemerintah mengeluarkan Undang-Undang
No. 73 tahun 1958 yang diundangkan melalui L.N
No. 127/1958 tanggal 29 September 195803/11/2016 29COPYRIGHT 2016.
Sejarah KUHP
Undang-Undang No. 73 tahun 1958 yang
diundangkan melalui L.N No. 127/1958 tanggal 29
September 1958 isinya :
Bahwa KUHP kita sekarang adalah warisan
Belanda, akan tetapi hal tersebut sepanjang tidak
bertentangan dengan UUD 45 pasal 2, aturan
peralihan yang isinya: “Segala badan Negara dan
peraturan negara yang ada masih langsung berlaku
selama belum diadakan yang baru menurut
Undang-Undang ini”.
3. Zaman Kemerdekaan
03/11/2016 30COPYRIGHT 2016.
03/11/2016 31COPYRIGHT 2016.
DADANG DJOKO KARYANTO
COPYRIGHT.2016

More Related Content

What's hot

Tindak pidana khusus
Tindak pidana khususTindak pidana khusus
Tindak pidana khususAyuu Ebbol
 
Hukum pidana khusus
Hukum pidana khususHukum pidana khusus
Hukum pidana khusus
Indah Greensei
 
Hukum Pidana (Pengantar)
Hukum Pidana (Pengantar)Hukum Pidana (Pengantar)
Hukum Pidana (Pengantar)
Andrie Irawan
 
Ketentuan ketentuan pokok_kepolisian_(uu_12_thn_1_12
Ketentuan ketentuan pokok_kepolisian_(uu_12_thn_1_12Ketentuan ketentuan pokok_kepolisian_(uu_12_thn_1_12
Ketentuan ketentuan pokok_kepolisian_(uu_12_thn_1_12Ilham Mustafa
 
Pertemuan 19 hukum pidana peng
Pertemuan 19 hukum pidana pengPertemuan 19 hukum pidana peng
Pertemuan 19 hukum pidana peng
yudikrismen1
 
Hukum pidana khusus - Definisi, ruang lingkup, dan posisi hukum pidana khusus...
Hukum pidana khusus - Definisi, ruang lingkup, dan posisi hukum pidana khusus...Hukum pidana khusus - Definisi, ruang lingkup, dan posisi hukum pidana khusus...
Hukum pidana khusus - Definisi, ruang lingkup, dan posisi hukum pidana khusus...
Idik Saeful Bahri
 
Praktik Beracara Peradilan Agama
Praktik Beracara Peradilan AgamaPraktik Beracara Peradilan Agama
Praktik Beracara Peradilan Agama
Andrie Irawan
 
Penegakan Hukum Tinjauan Terhadap Tugas dan Fungsi SatPol PP
Penegakan Hukum Tinjauan Terhadap Tugas dan Fungsi SatPol PPPenegakan Hukum Tinjauan Terhadap Tugas dan Fungsi SatPol PP
Penegakan Hukum Tinjauan Terhadap Tugas dan Fungsi SatPol PP
Sidiq Rohmadi
 
Ketentuanketentuan pokok kepolisian_negara_(uu_13_13
Ketentuanketentuan pokok kepolisian_negara_(uu_13_13Ketentuanketentuan pokok kepolisian_negara_(uu_13_13
Ketentuanketentuan pokok kepolisian_negara_(uu_13_13Ilham Mustafa
 
Hukum pidana bagian II
Hukum pidana bagian IIHukum pidana bagian II
Hukum pidana bagian II
yahyaanto
 
6 perkembanganhkacpid
6 perkembanganhkacpid6 perkembanganhkacpid
6 perkembanganhkacpidRonalto_Tan
 
Bab 2 asas dan teori hukum pidana
Bab 2   asas dan teori hukum pidanaBab 2   asas dan teori hukum pidana
Bab 2 asas dan teori hukum pidanaNuelimmanuel22
 
Hukum pidana khusus - Hukum formil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Hukum formil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)Hukum pidana khusus - Hukum formil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Hukum formil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)
Idik Saeful Bahri
 
Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)
Idik Saeful Bahri
 
Proses Penegakan Hukum (gakkum) tindak pidana riksa saksi tsk; AKBP DADANG
Proses Penegakan Hukum (gakkum)  tindak pidana  riksa saksi tsk; AKBP DADANGProses Penegakan Hukum (gakkum)  tindak pidana  riksa saksi tsk; AKBP DADANG
Proses Penegakan Hukum (gakkum) tindak pidana riksa saksi tsk; AKBP DADANG
Dadang DjokoKaryanto
 
Ac forum 12 juni 2014 pembaruan perdln pidana lo ruu kuhp dan ruu kuhap di ac...
Ac forum 12 juni 2014 pembaruan perdln pidana lo ruu kuhp dan ruu kuhap di ac...Ac forum 12 juni 2014 pembaruan perdln pidana lo ruu kuhp dan ruu kuhap di ac...
Ac forum 12 juni 2014 pembaruan perdln pidana lo ruu kuhp dan ruu kuhap di ac...Indonesia Anti Corruption Forum
 
Resume Materi Hukum Pidana
Resume Materi Hukum PidanaResume Materi Hukum Pidana
Resume Materi Hukum PidanaIca Diennissa
 

What's hot (20)

Tindak pidana khusus
Tindak pidana khususTindak pidana khusus
Tindak pidana khusus
 
Hukum pidana khusus
Hukum pidana khususHukum pidana khusus
Hukum pidana khusus
 
Hukum Pidana (Pengantar)
Hukum Pidana (Pengantar)Hukum Pidana (Pengantar)
Hukum Pidana (Pengantar)
 
Ketentuan ketentuan pokok_kepolisian_(uu_12_thn_1_12
Ketentuan ketentuan pokok_kepolisian_(uu_12_thn_1_12Ketentuan ketentuan pokok_kepolisian_(uu_12_thn_1_12
Ketentuan ketentuan pokok_kepolisian_(uu_12_thn_1_12
 
Pertemuan 19 hukum pidana peng
Pertemuan 19 hukum pidana pengPertemuan 19 hukum pidana peng
Pertemuan 19 hukum pidana peng
 
Hukum pidana khusus - Definisi, ruang lingkup, dan posisi hukum pidana khusus...
Hukum pidana khusus - Definisi, ruang lingkup, dan posisi hukum pidana khusus...Hukum pidana khusus - Definisi, ruang lingkup, dan posisi hukum pidana khusus...
Hukum pidana khusus - Definisi, ruang lingkup, dan posisi hukum pidana khusus...
 
Praktik Beracara Peradilan Agama
Praktik Beracara Peradilan AgamaPraktik Beracara Peradilan Agama
Praktik Beracara Peradilan Agama
 
Penegakan Hukum Tinjauan Terhadap Tugas dan Fungsi SatPol PP
Penegakan Hukum Tinjauan Terhadap Tugas dan Fungsi SatPol PPPenegakan Hukum Tinjauan Terhadap Tugas dan Fungsi SatPol PP
Penegakan Hukum Tinjauan Terhadap Tugas dan Fungsi SatPol PP
 
Ketentuanketentuan pokok kepolisian_negara_(uu_13_13
Ketentuanketentuan pokok kepolisian_negara_(uu_13_13Ketentuanketentuan pokok kepolisian_negara_(uu_13_13
Ketentuanketentuan pokok kepolisian_negara_(uu_13_13
 
Hukum pidana bagian II
Hukum pidana bagian IIHukum pidana bagian II
Hukum pidana bagian II
 
6 perkembanganhkacpid
6 perkembanganhkacpid6 perkembanganhkacpid
6 perkembanganhkacpid
 
Uu 11 1980
Uu 11 1980Uu 11 1980
Uu 11 1980
 
Hukum Pidana
Hukum PidanaHukum Pidana
Hukum Pidana
 
Bab 2 asas dan teori hukum pidana
Bab 2   asas dan teori hukum pidanaBab 2   asas dan teori hukum pidana
Bab 2 asas dan teori hukum pidana
 
Hukum pidana khusus - Hukum formil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Hukum formil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)Hukum pidana khusus - Hukum formil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Hukum formil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)
 
Macam Macam Delik
Macam Macam DelikMacam Macam Delik
Macam Macam Delik
 
Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)
 
Proses Penegakan Hukum (gakkum) tindak pidana riksa saksi tsk; AKBP DADANG
Proses Penegakan Hukum (gakkum)  tindak pidana  riksa saksi tsk; AKBP DADANGProses Penegakan Hukum (gakkum)  tindak pidana  riksa saksi tsk; AKBP DADANG
Proses Penegakan Hukum (gakkum) tindak pidana riksa saksi tsk; AKBP DADANG
 
Ac forum 12 juni 2014 pembaruan perdln pidana lo ruu kuhp dan ruu kuhap di ac...
Ac forum 12 juni 2014 pembaruan perdln pidana lo ruu kuhp dan ruu kuhap di ac...Ac forum 12 juni 2014 pembaruan perdln pidana lo ruu kuhp dan ruu kuhap di ac...
Ac forum 12 juni 2014 pembaruan perdln pidana lo ruu kuhp dan ruu kuhap di ac...
 
Resume Materi Hukum Pidana
Resume Materi Hukum PidanaResume Materi Hukum Pidana
Resume Materi Hukum Pidana
 

Viewers also liked

Hukum pidana
Hukum pidanaHukum pidana
Hukum pidanairmasiti8
 
Komitmen moral polisi new;AKBP H.DADANG DJOKO KARYANTO,AMd Mar,SH,SIP,MH.
Komitmen moral polisi new;AKBP H.DADANG DJOKO KARYANTO,AMd Mar,SH,SIP,MH.Komitmen moral polisi new;AKBP H.DADANG DJOKO KARYANTO,AMd Mar,SH,SIP,MH.
Komitmen moral polisi new;AKBP H.DADANG DJOKO KARYANTO,AMd Mar,SH,SIP,MH.
Dadang DjokoKaryanto
 
Cara menentukan tindak pidana kelompok5
Cara menentukan tindak pidana kelompok5Cara menentukan tindak pidana kelompok5
Cara menentukan tindak pidana kelompok5
Rujendro Caturpandu
 
09 hukum perkawinan adat
09 hukum perkawinan adat09 hukum perkawinan adat
09 hukum perkawinan adat
Qomaruz Zaman
 
LATIHAN BA GAKKUM POLAIR ;Henti riksa-adm riksa kpl; AKBP DADANG DK
LATIHAN BA GAKKUM POLAIR ;Henti  riksa-adm riksa kpl; AKBP DADANG DK LATIHAN BA GAKKUM POLAIR ;Henti  riksa-adm riksa kpl; AKBP DADANG DK
LATIHAN BA GAKKUM POLAIR ;Henti riksa-adm riksa kpl; AKBP DADANG DK
Dadang DjokoKaryanto
 
Slide hukum pidana rose
Slide hukum pidana roseSlide hukum pidana rose
Slide hukum pidana rose
Bagoes Prasetya
 
Kapita selekta waris islam
Kapita selekta waris islamKapita selekta waris islam
Kapita selekta waris islam
Septiono Rizqi
 
Pengantar Ilmu Hukum
Pengantar Ilmu HukumPengantar Ilmu Hukum
Pengantar Ilmu Hukum
Anto Kolarov
 
ppkn tentang : Hukum di indonesia
ppkn tentang : Hukum di indonesiappkn tentang : Hukum di indonesia
ppkn tentang : Hukum di indonesia
Yogi andreansyah
 
02 hukum perdata
02 hukum perdata02 hukum perdata
02 hukum perdata
Cloudys04
 
ILMU SEJARAH (PENGANTAR ILMU SOSIAL)
ILMU SEJARAH (PENGANTAR ILMU SOSIAL)ILMU SEJARAH (PENGANTAR ILMU SOSIAL)
ILMU SEJARAH (PENGANTAR ILMU SOSIAL)
Asri Yunita
 
Tugas pengantar ilmu sosial
Tugas pengantar ilmu sosialTugas pengantar ilmu sosial
Tugas pengantar ilmu sosial
Ranji Landrito
 
Makalah tentang dasar
Makalah tentang dasarMakalah tentang dasar
Makalah tentang dasar
bkupstegal
 
Social Psychology Assessment
Social Psychology AssessmentSocial Psychology Assessment
Social Psychology Assessment
ForestedTiger
 
Percobaan tekanan tenggelamnya benang
Percobaan tekanan tenggelamnya benangPercobaan tekanan tenggelamnya benang
Percobaan tekanan tenggelamnya benang
Fun Learning
 
Perlindungan Dan Penegakan Hukum
Perlindungan Dan Penegakan HukumPerlindungan Dan Penegakan Hukum
Perlindungan Dan Penegakan Hukum
Kiagoesdoni
 
PELATIHAN BA SAR PERAIRAN;Kemampuan berenang dilaut; AKBP DADANG DK MH
PELATIHAN BA SAR PERAIRAN;Kemampuan berenang dilaut; AKBP DADANG DK MHPELATIHAN BA SAR PERAIRAN;Kemampuan berenang dilaut; AKBP DADANG DK MH
PELATIHAN BA SAR PERAIRAN;Kemampuan berenang dilaut; AKBP DADANG DK MH
Dadang DjokoKaryanto
 
Pengantar ilmu hukum
Pengantar ilmu hukumPengantar ilmu hukum
Pengantar ilmu hukumAndrew Fritz
 

Viewers also liked (20)

Hukum pidana
Hukum pidanaHukum pidana
Hukum pidana
 
Komitmen moral polisi new;AKBP H.DADANG DJOKO KARYANTO,AMd Mar,SH,SIP,MH.
Komitmen moral polisi new;AKBP H.DADANG DJOKO KARYANTO,AMd Mar,SH,SIP,MH.Komitmen moral polisi new;AKBP H.DADANG DJOKO KARYANTO,AMd Mar,SH,SIP,MH.
Komitmen moral polisi new;AKBP H.DADANG DJOKO KARYANTO,AMd Mar,SH,SIP,MH.
 
Cara menentukan tindak pidana kelompok5
Cara menentukan tindak pidana kelompok5Cara menentukan tindak pidana kelompok5
Cara menentukan tindak pidana kelompok5
 
09 hukum perkawinan adat
09 hukum perkawinan adat09 hukum perkawinan adat
09 hukum perkawinan adat
 
LATIHAN BA GAKKUM POLAIR ;Henti riksa-adm riksa kpl; AKBP DADANG DK
LATIHAN BA GAKKUM POLAIR ;Henti  riksa-adm riksa kpl; AKBP DADANG DK LATIHAN BA GAKKUM POLAIR ;Henti  riksa-adm riksa kpl; AKBP DADANG DK
LATIHAN BA GAKKUM POLAIR ;Henti riksa-adm riksa kpl; AKBP DADANG DK
 
Sistem hukum
Sistem hukumSistem hukum
Sistem hukum
 
Slide hukum pidana rose
Slide hukum pidana roseSlide hukum pidana rose
Slide hukum pidana rose
 
Kapita selekta waris islam
Kapita selekta waris islamKapita selekta waris islam
Kapita selekta waris islam
 
Pengantar Ilmu Hukum
Pengantar Ilmu HukumPengantar Ilmu Hukum
Pengantar Ilmu Hukum
 
ppkn tentang : Hukum di indonesia
ppkn tentang : Hukum di indonesiappkn tentang : Hukum di indonesia
ppkn tentang : Hukum di indonesia
 
02 hukum perdata
02 hukum perdata02 hukum perdata
02 hukum perdata
 
ILMU SEJARAH (PENGANTAR ILMU SOSIAL)
ILMU SEJARAH (PENGANTAR ILMU SOSIAL)ILMU SEJARAH (PENGANTAR ILMU SOSIAL)
ILMU SEJARAH (PENGANTAR ILMU SOSIAL)
 
Tugas pengantar ilmu sosial
Tugas pengantar ilmu sosialTugas pengantar ilmu sosial
Tugas pengantar ilmu sosial
 
Makalah tentang dasar
Makalah tentang dasarMakalah tentang dasar
Makalah tentang dasar
 
Social Psychology Assessment
Social Psychology AssessmentSocial Psychology Assessment
Social Psychology Assessment
 
Tata hukum indonesia
Tata hukum indonesiaTata hukum indonesia
Tata hukum indonesia
 
Percobaan tekanan tenggelamnya benang
Percobaan tekanan tenggelamnya benangPercobaan tekanan tenggelamnya benang
Percobaan tekanan tenggelamnya benang
 
Perlindungan Dan Penegakan Hukum
Perlindungan Dan Penegakan HukumPerlindungan Dan Penegakan Hukum
Perlindungan Dan Penegakan Hukum
 
PELATIHAN BA SAR PERAIRAN;Kemampuan berenang dilaut; AKBP DADANG DK MH
PELATIHAN BA SAR PERAIRAN;Kemampuan berenang dilaut; AKBP DADANG DK MHPELATIHAN BA SAR PERAIRAN;Kemampuan berenang dilaut; AKBP DADANG DK MH
PELATIHAN BA SAR PERAIRAN;Kemampuan berenang dilaut; AKBP DADANG DK MH
 
Pengantar ilmu hukum
Pengantar ilmu hukumPengantar ilmu hukum
Pengantar ilmu hukum
 

Similar to KUHP (KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA); MODUL 1 TAHUN 2016; DADANG DJOKO KARYANTO

KUHP(KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA); DADANG DJOKO KARYANTO; MODUL 1
KUHP(KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA); DADANG DJOKO KARYANTO; MODUL 1KUHP(KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA); DADANG DJOKO KARYANTO; MODUL 1
KUHP(KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA); DADANG DJOKO KARYANTO; MODUL 1
Dadang DjokoKaryanto
 
HUKUM KELAS 12.pptx
HUKUM KELAS 12.pptxHUKUM KELAS 12.pptx
HUKUM KELAS 12.pptx
rizkydiah2
 
Pkn (penggolongan hukum)
Pkn (penggolongan hukum)Pkn (penggolongan hukum)
Pkn (penggolongan hukum)
Putri kusuma Ayuningtyas
 
Pkn Kelas X Sistem Hukum di Indonesia
Pkn Kelas X Sistem Hukum di IndonesiaPkn Kelas X Sistem Hukum di Indonesia
Pkn Kelas X Sistem Hukum di Indonesia
Nandha Zulyana
 
VII. Pembedaan Hukum.pptx
VII. Pembedaan Hukum.pptxVII. Pembedaan Hukum.pptx
VII. Pembedaan Hukum.pptx
donihasmanto
 
Pkn sistem hukum_Hasil Presentasi Siswa
Pkn sistem hukum_Hasil Presentasi SiswaPkn sistem hukum_Hasil Presentasi Siswa
Pkn sistem hukum_Hasil Presentasi Siswa
HernaWati14
 
Pih penggolongan hukum
Pih penggolongan hukumPih penggolongan hukum
Pih penggolongan hukum
bellamusfika
 
PPT SISTEM HUKUM DI INDONESIA.pptx
PPT SISTEM HUKUM DI INDONESIA.pptxPPT SISTEM HUKUM DI INDONESIA.pptx
PPT SISTEM HUKUM DI INDONESIA.pptx
RadotHalomoan
 
Mengarungi Bahtera Keadilan Bangsa Indonesia
Mengarungi Bahtera Keadilan Bangsa IndonesiaMengarungi Bahtera Keadilan Bangsa Indonesia
Mengarungi Bahtera Keadilan Bangsa Indonesia
Ammara Fathina
 
2. POWER POINT PHI (1).ppt
2. POWER POINT PHI (1).ppt2. POWER POINT PHI (1).ppt
2. POWER POINT PHI (1).ppt
Rizky113654
 
pengertian hukum,tujuan hukum,jenis jenis hukum dan macam macam pembagian hukum
pengertian hukum,tujuan hukum,jenis jenis hukum dan macam macam pembagian hukumpengertian hukum,tujuan hukum,jenis jenis hukum dan macam macam pembagian hukum
pengertian hukum,tujuan hukum,jenis jenis hukum dan macam macam pembagian hukum
Rifa Ramadhani
 
KULIAH-HUKUM-TATA-NEGARA2-M.-Yusrizal.pptx
KULIAH-HUKUM-TATA-NEGARA2-M.-Yusrizal.pptxKULIAH-HUKUM-TATA-NEGARA2-M.-Yusrizal.pptx
KULIAH-HUKUM-TATA-NEGARA2-M.-Yusrizal.pptx
Husnul9
 
KULIAH-HUKUM-TATA-NEGARA2-M.-Yusrizal.pptx
KULIAH-HUKUM-TATA-NEGARA2-M.-Yusrizal.pptxKULIAH-HUKUM-TATA-NEGARA2-M.-Yusrizal.pptx
KULIAH-HUKUM-TATA-NEGARA2-M.-Yusrizal.pptx
primakarya2
 
HAP PERT.2 DAN 3.pptx
HAP PERT.2 DAN 3.pptxHAP PERT.2 DAN 3.pptx
HAP PERT.2 DAN 3.pptx
DirgaGunk
 
Perundang-Undangan Nasional Kelas 8 smt 1
Perundang-Undangan Nasional Kelas 8 smt 1Perundang-Undangan Nasional Kelas 8 smt 1
Perundang-Undangan Nasional Kelas 8 smt 1
GAN GAN SMKBAH
 
PPT MATERI PPKN KLEAS 12 BAB 2.pptx
PPT MATERI PPKN KLEAS 12 BAB 2.pptxPPT MATERI PPKN KLEAS 12 BAB 2.pptx
PPT MATERI PPKN KLEAS 12 BAB 2.pptx
EndangSitiJenab
 
Hukum Indonesia
Hukum IndonesiaHukum Indonesia
Hukum Indonesia
Nanda Pratama
 
hukumpidanakhusussssss-200407020647.pptx
hukumpidanakhusussssss-200407020647.pptxhukumpidanakhusussssss-200407020647.pptx
hukumpidanakhusussssss-200407020647.pptx
ssuserd30037
 

Similar to KUHP (KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA); MODUL 1 TAHUN 2016; DADANG DJOKO KARYANTO (20)

KUHP(KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA); DADANG DJOKO KARYANTO; MODUL 1
KUHP(KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA); DADANG DJOKO KARYANTO; MODUL 1KUHP(KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA); DADANG DJOKO KARYANTO; MODUL 1
KUHP(KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA); DADANG DJOKO KARYANTO; MODUL 1
 
HUKUM KELAS 12.pptx
HUKUM KELAS 12.pptxHUKUM KELAS 12.pptx
HUKUM KELAS 12.pptx
 
Pkn (penggolongan hukum)
Pkn (penggolongan hukum)Pkn (penggolongan hukum)
Pkn (penggolongan hukum)
 
Pkn Kelas X Sistem Hukum di Indonesia
Pkn Kelas X Sistem Hukum di IndonesiaPkn Kelas X Sistem Hukum di Indonesia
Pkn Kelas X Sistem Hukum di Indonesia
 
VII. Pembedaan Hukum.pptx
VII. Pembedaan Hukum.pptxVII. Pembedaan Hukum.pptx
VII. Pembedaan Hukum.pptx
 
Pkn sistem hukum_Hasil Presentasi Siswa
Pkn sistem hukum_Hasil Presentasi SiswaPkn sistem hukum_Hasil Presentasi Siswa
Pkn sistem hukum_Hasil Presentasi Siswa
 
Tindak pidana pemerasan
Tindak pidana pemerasanTindak pidana pemerasan
Tindak pidana pemerasan
 
Pih penggolongan hukum
Pih penggolongan hukumPih penggolongan hukum
Pih penggolongan hukum
 
PPT SISTEM HUKUM DI INDONESIA.pptx
PPT SISTEM HUKUM DI INDONESIA.pptxPPT SISTEM HUKUM DI INDONESIA.pptx
PPT SISTEM HUKUM DI INDONESIA.pptx
 
Mengarungi Bahtera Keadilan Bangsa Indonesia
Mengarungi Bahtera Keadilan Bangsa IndonesiaMengarungi Bahtera Keadilan Bangsa Indonesia
Mengarungi Bahtera Keadilan Bangsa Indonesia
 
2. POWER POINT PHI (1).ppt
2. POWER POINT PHI (1).ppt2. POWER POINT PHI (1).ppt
2. POWER POINT PHI (1).ppt
 
pengertian hukum,tujuan hukum,jenis jenis hukum dan macam macam pembagian hukum
pengertian hukum,tujuan hukum,jenis jenis hukum dan macam macam pembagian hukumpengertian hukum,tujuan hukum,jenis jenis hukum dan macam macam pembagian hukum
pengertian hukum,tujuan hukum,jenis jenis hukum dan macam macam pembagian hukum
 
KULIAH-HUKUM-TATA-NEGARA2-M.-Yusrizal.pptx
KULIAH-HUKUM-TATA-NEGARA2-M.-Yusrizal.pptxKULIAH-HUKUM-TATA-NEGARA2-M.-Yusrizal.pptx
KULIAH-HUKUM-TATA-NEGARA2-M.-Yusrizal.pptx
 
KULIAH-HUKUM-TATA-NEGARA2-M.-Yusrizal.pptx
KULIAH-HUKUM-TATA-NEGARA2-M.-Yusrizal.pptxKULIAH-HUKUM-TATA-NEGARA2-M.-Yusrizal.pptx
KULIAH-HUKUM-TATA-NEGARA2-M.-Yusrizal.pptx
 
HAP PERT.2 DAN 3.pptx
HAP PERT.2 DAN 3.pptxHAP PERT.2 DAN 3.pptx
HAP PERT.2 DAN 3.pptx
 
Perundang-Undangan Nasional Kelas 8 smt 1
Perundang-Undangan Nasional Kelas 8 smt 1Perundang-Undangan Nasional Kelas 8 smt 1
Perundang-Undangan Nasional Kelas 8 smt 1
 
Aceh.pptx
Aceh.pptxAceh.pptx
Aceh.pptx
 
PPT MATERI PPKN KLEAS 12 BAB 2.pptx
PPT MATERI PPKN KLEAS 12 BAB 2.pptxPPT MATERI PPKN KLEAS 12 BAB 2.pptx
PPT MATERI PPKN KLEAS 12 BAB 2.pptx
 
Hukum Indonesia
Hukum IndonesiaHukum Indonesia
Hukum Indonesia
 
hukumpidanakhusussssss-200407020647.pptx
hukumpidanakhusussssss-200407020647.pptxhukumpidanakhusussssss-200407020647.pptx
hukumpidanakhusussssss-200407020647.pptx
 

More from Dadang DjokoKaryanto

Ppt nilai demokrasi ind
Ppt nilai demokrasi indPpt nilai demokrasi ind
Ppt nilai demokrasi ind
Dadang DjokoKaryanto
 
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; MASALAH PEMERATAAN PENDIDIKAN ; WORO HANDAYANI
SOSIOLOGI PENDIDIKAN;  MASALAH PEMERATAAN PENDIDIKAN ; WORO HANDAYANISOSIOLOGI PENDIDIKAN;  MASALAH PEMERATAAN PENDIDIKAN ; WORO HANDAYANI
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; MASALAH PEMERATAAN PENDIDIKAN ; WORO HANDAYANI
Dadang DjokoKaryanto
 
PSIKOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
PSIKOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...PSIKOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
PSIKOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
Dadang DjokoKaryanto
 
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
Dadang DjokoKaryanto
 
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
Dadang DjokoKaryanto
 
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
Dadang DjokoKaryanto
 
REFORMASI PENDIDIKAN DI NEGARA MAJU; SOSIOLOGI PENDIDIKAN; DADANG DJOKO KARY...
REFORMASI PENDIDIKAN  DI NEGARA MAJU; SOSIOLOGI PENDIDIKAN; DADANG DJOKO KARY...REFORMASI PENDIDIKAN  DI NEGARA MAJU; SOSIOLOGI PENDIDIKAN; DADANG DJOKO KARY...
REFORMASI PENDIDIKAN DI NEGARA MAJU; SOSIOLOGI PENDIDIKAN; DADANG DJOKO KARY...
Dadang DjokoKaryanto
 
ISU MUTU PENDIDIKAN DALAM KAJIAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN;DADANG DJOKO KARYANTO
ISU MUTU PENDIDIKAN DALAM KAJIAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN;DADANG DJOKO KARYANTOISU MUTU PENDIDIKAN DALAM KAJIAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN;DADANG DJOKO KARYANTO
ISU MUTU PENDIDIKAN DALAM KAJIAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN;DADANG DJOKO KARYANTO
Dadang DjokoKaryanto
 
Dadang Djoko Karyanto;memahami konsep pendidikan sebagai kajian interdisiplin...
Dadang Djoko Karyanto;memahami konsep pendidikan sebagai kajian interdisiplin...Dadang Djoko Karyanto;memahami konsep pendidikan sebagai kajian interdisiplin...
Dadang Djoko Karyanto;memahami konsep pendidikan sebagai kajian interdisiplin...
Dadang DjokoKaryanto
 
isu pemerataan pendidikan dalam kajian sosiologi pendidikan;DADANG DJOKO KARY...
isu pemerataan pendidikan dalam kajian sosiologi pendidikan;DADANG DJOKO KARY...isu pemerataan pendidikan dalam kajian sosiologi pendidikan;DADANG DJOKO KARY...
isu pemerataan pendidikan dalam kajian sosiologi pendidikan;DADANG DJOKO KARY...
Dadang DjokoKaryanto
 
ISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKAN;DADANG DJOKO KAYANTO
ISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKAN;DADANG DJOKO KAYANTOISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKAN;DADANG DJOKO KAYANTO
ISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKAN;DADANG DJOKO KAYANTO
Dadang DjokoKaryanto
 
ISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKAN
ISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKANISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKAN
ISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKAN
Dadang DjokoKaryanto
 
PERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIAL
PERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIALPERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIAL
PERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIAL
Dadang DjokoKaryanto
 
Reformasi pendidikan di indonesia dalam konteks otonomi daerah ;makalah DADAN...
Reformasi pendidikan di indonesia dalam konteks otonomi daerah ;makalah DADAN...Reformasi pendidikan di indonesia dalam konteks otonomi daerah ;makalah DADAN...
Reformasi pendidikan di indonesia dalam konteks otonomi daerah ;makalah DADAN...
Dadang DjokoKaryanto
 
Reformasi pendidikan di indonesia dalam konteks otonomi daerah; DADANG DJOKO ...
Reformasi pendidikan di indonesia dalam konteks otonomi daerah; DADANG DJOKO ...Reformasi pendidikan di indonesia dalam konteks otonomi daerah; DADANG DJOKO ...
Reformasi pendidikan di indonesia dalam konteks otonomi daerah; DADANG DJOKO ...
Dadang DjokoKaryanto
 
Reformasi pendidikan di Indonesia dalam konteks otonomi daerah; DADANG DJOKO ...
Reformasi pendidikan di Indonesia dalam konteks otonomi daerah; DADANG DJOKO ...Reformasi pendidikan di Indonesia dalam konteks otonomi daerah; DADANG DJOKO ...
Reformasi pendidikan di Indonesia dalam konteks otonomi daerah; DADANG DJOKO ...
Dadang DjokoKaryanto
 
REFORMASI PENDIDIKAN DI NEGARA MAJU; DADANG DJOKO KARYANTO
REFORMASI PENDIDIKAN  DI NEGARA MAJU; DADANG DJOKO KARYANTOREFORMASI PENDIDIKAN  DI NEGARA MAJU; DADANG DJOKO KARYANTO
REFORMASI PENDIDIKAN DI NEGARA MAJU; DADANG DJOKO KARYANTO
Dadang DjokoKaryanto
 
REFORMASI PENDIDIKAN DI NEGARA MAJU; DADANG DJOKO KARYANTO
REFORMASI PENDIDIKAN  DI NEGARA MAJU; DADANG DJOKO KARYANTOREFORMASI PENDIDIKAN  DI NEGARA MAJU; DADANG DJOKO KARYANTO
REFORMASI PENDIDIKAN DI NEGARA MAJU; DADANG DJOKO KARYANTO
Dadang DjokoKaryanto
 
REFORMASI PENDIDIKAN DI NEGARA MAJU; DADANG DJOKO KARYANTO
REFORMASI PENDIDIKAN  DI NEGARA MAJU; DADANG DJOKO KARYANTOREFORMASI PENDIDIKAN  DI NEGARA MAJU; DADANG DJOKO KARYANTO
REFORMASI PENDIDIKAN DI NEGARA MAJU; DADANG DJOKO KARYANTO
Dadang DjokoKaryanto
 
PENDEKATAN STRUKTURAL FUNGSIONAL DAN SOSIALISASI (Makalah sosiologi pendidikan)
PENDEKATAN STRUKTURAL FUNGSIONAL DAN SOSIALISASI (Makalah sosiologi pendidikan)PENDEKATAN STRUKTURAL FUNGSIONAL DAN SOSIALISASI (Makalah sosiologi pendidikan)
PENDEKATAN STRUKTURAL FUNGSIONAL DAN SOSIALISASI (Makalah sosiologi pendidikan)
Dadang DjokoKaryanto
 

More from Dadang DjokoKaryanto (20)

Ppt nilai demokrasi ind
Ppt nilai demokrasi indPpt nilai demokrasi ind
Ppt nilai demokrasi ind
 
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; MASALAH PEMERATAAN PENDIDIKAN ; WORO HANDAYANI
SOSIOLOGI PENDIDIKAN;  MASALAH PEMERATAAN PENDIDIKAN ; WORO HANDAYANISOSIOLOGI PENDIDIKAN;  MASALAH PEMERATAAN PENDIDIKAN ; WORO HANDAYANI
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; MASALAH PEMERATAAN PENDIDIKAN ; WORO HANDAYANI
 
PSIKOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
PSIKOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...PSIKOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
PSIKOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
 
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
 
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
 
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
 
REFORMASI PENDIDIKAN DI NEGARA MAJU; SOSIOLOGI PENDIDIKAN; DADANG DJOKO KARY...
REFORMASI PENDIDIKAN  DI NEGARA MAJU; SOSIOLOGI PENDIDIKAN; DADANG DJOKO KARY...REFORMASI PENDIDIKAN  DI NEGARA MAJU; SOSIOLOGI PENDIDIKAN; DADANG DJOKO KARY...
REFORMASI PENDIDIKAN DI NEGARA MAJU; SOSIOLOGI PENDIDIKAN; DADANG DJOKO KARY...
 
ISU MUTU PENDIDIKAN DALAM KAJIAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN;DADANG DJOKO KARYANTO
ISU MUTU PENDIDIKAN DALAM KAJIAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN;DADANG DJOKO KARYANTOISU MUTU PENDIDIKAN DALAM KAJIAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN;DADANG DJOKO KARYANTO
ISU MUTU PENDIDIKAN DALAM KAJIAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN;DADANG DJOKO KARYANTO
 
Dadang Djoko Karyanto;memahami konsep pendidikan sebagai kajian interdisiplin...
Dadang Djoko Karyanto;memahami konsep pendidikan sebagai kajian interdisiplin...Dadang Djoko Karyanto;memahami konsep pendidikan sebagai kajian interdisiplin...
Dadang Djoko Karyanto;memahami konsep pendidikan sebagai kajian interdisiplin...
 
isu pemerataan pendidikan dalam kajian sosiologi pendidikan;DADANG DJOKO KARY...
isu pemerataan pendidikan dalam kajian sosiologi pendidikan;DADANG DJOKO KARY...isu pemerataan pendidikan dalam kajian sosiologi pendidikan;DADANG DJOKO KARY...
isu pemerataan pendidikan dalam kajian sosiologi pendidikan;DADANG DJOKO KARY...
 
ISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKAN;DADANG DJOKO KAYANTO
ISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKAN;DADANG DJOKO KAYANTOISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKAN;DADANG DJOKO KAYANTO
ISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKAN;DADANG DJOKO KAYANTO
 
ISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKAN
ISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKANISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKAN
ISU RELEVANSI DALAM SOSIOLOGI PENDIDIKAN
 
PERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIAL
PERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIALPERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIAL
PERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIAL
 
Reformasi pendidikan di indonesia dalam konteks otonomi daerah ;makalah DADAN...
Reformasi pendidikan di indonesia dalam konteks otonomi daerah ;makalah DADAN...Reformasi pendidikan di indonesia dalam konteks otonomi daerah ;makalah DADAN...
Reformasi pendidikan di indonesia dalam konteks otonomi daerah ;makalah DADAN...
 
Reformasi pendidikan di indonesia dalam konteks otonomi daerah; DADANG DJOKO ...
Reformasi pendidikan di indonesia dalam konteks otonomi daerah; DADANG DJOKO ...Reformasi pendidikan di indonesia dalam konteks otonomi daerah; DADANG DJOKO ...
Reformasi pendidikan di indonesia dalam konteks otonomi daerah; DADANG DJOKO ...
 
Reformasi pendidikan di Indonesia dalam konteks otonomi daerah; DADANG DJOKO ...
Reformasi pendidikan di Indonesia dalam konteks otonomi daerah; DADANG DJOKO ...Reformasi pendidikan di Indonesia dalam konteks otonomi daerah; DADANG DJOKO ...
Reformasi pendidikan di Indonesia dalam konteks otonomi daerah; DADANG DJOKO ...
 
REFORMASI PENDIDIKAN DI NEGARA MAJU; DADANG DJOKO KARYANTO
REFORMASI PENDIDIKAN  DI NEGARA MAJU; DADANG DJOKO KARYANTOREFORMASI PENDIDIKAN  DI NEGARA MAJU; DADANG DJOKO KARYANTO
REFORMASI PENDIDIKAN DI NEGARA MAJU; DADANG DJOKO KARYANTO
 
REFORMASI PENDIDIKAN DI NEGARA MAJU; DADANG DJOKO KARYANTO
REFORMASI PENDIDIKAN  DI NEGARA MAJU; DADANG DJOKO KARYANTOREFORMASI PENDIDIKAN  DI NEGARA MAJU; DADANG DJOKO KARYANTO
REFORMASI PENDIDIKAN DI NEGARA MAJU; DADANG DJOKO KARYANTO
 
REFORMASI PENDIDIKAN DI NEGARA MAJU; DADANG DJOKO KARYANTO
REFORMASI PENDIDIKAN  DI NEGARA MAJU; DADANG DJOKO KARYANTOREFORMASI PENDIDIKAN  DI NEGARA MAJU; DADANG DJOKO KARYANTO
REFORMASI PENDIDIKAN DI NEGARA MAJU; DADANG DJOKO KARYANTO
 
PENDEKATAN STRUKTURAL FUNGSIONAL DAN SOSIALISASI (Makalah sosiologi pendidikan)
PENDEKATAN STRUKTURAL FUNGSIONAL DAN SOSIALISASI (Makalah sosiologi pendidikan)PENDEKATAN STRUKTURAL FUNGSIONAL DAN SOSIALISASI (Makalah sosiologi pendidikan)
PENDEKATAN STRUKTURAL FUNGSIONAL DAN SOSIALISASI (Makalah sosiologi pendidikan)
 

Recently uploaded

Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
SABDA
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
TarkaTarka
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
Kurnia Fajar
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
AgusRahmat39
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 

KUHP (KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA); MODUL 1 TAHUN 2016; DADANG DJOKO KARYANTO

  • 1. 03/11/2016 1COPYRIGHT 2016. KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA MODUL 1
  • 2. 03/11/2016 COPYRIGHT 2016. 2 Undang-Undang No. 73 tahun 1958 yang diundangkan melalui L.N No. 127/1958 tanggal 29 September 1958
  • 3. MAKSUD DAN TUJUAN NORMA ADALAH : Maksud Norma: untuk melindungi kepentingan orang lain. Tujuan Norma : Norma Susila, Agama, Kesopanan tujuannya adalah individunya sebagai pelaku. Norma Hukum tujuannya untuk kepentingan orang lain tetapi bukan pelaku melainkan orang lain yang perlu dilindungi yaitu orang yang dirugikan. 03/11/2016 3COPYRIGHT 2016.
  • 4. BAB IV PSL 36 UNCLOS 4 Pengertian Norma Seperti kita ketahui dan alami bersama bahwa manusia tidak bisa hidup sendiri / menyendiri, ini berarti kehidupannya tergantung dengan makhluk / manusia lainnya. Karena manusia tidak bisa hidup sendiri maka manusia hidup membentuk kelompok yang disebut masyarakat. Di dalam masyarakat tersebut terdapat kepentingan- kepentingan individu yang satu sama lainnya berbeda / tidak sama yang berakibat sering timbul pertentangan sehingga diperlukan tata tertib untuk mengaturnya yang disebut norma. Norma, adalah suatu peraturan tata tertib yang perlu ditaati oleh setiap orang yang apabila dilanggar akan menimbulkan sanksi. 03/11/2016 4COPYRIGHT 2016.
  • 5. MANUSIA MAKLUK INDIVIDU & MAKLUK SOSIAL PERLU KELOMPOK/ MASYARAKAT AKOMODIR BANYAK KEPENTINGAN ANCAMAN TIMBUL KONFLIK AMAN DAN DAMAI NORMA KETERTIBAN DAN KETERATURAN03/11/2016 5COPYRIGHT 2016.
  • 6. NORMA SANKSI 03/11/2016 6 NORMA SUSILA NORMA AGAMA NORMA KESOPANAN/ADAT NORMA HUKUM PERATURAN TATA TERTIB YG WAJIB DI TAATI DILANGGAR
  • 7. 1. Norma Susila Norma susila merupakan norma yang asli karena timbul dari hati sanubari manusia itu sendiri sebagai makhluk yang bermoral tanpa melihat Suku, Golongan, Bangsa, Agama. Pelanggaran terhadap norna susila adalah rasa menyesal dan berbuatan tersebut disebut Asusila, sedangkan pelakunya disebut orang yang tidak bermoral. Jadi Norma susila adalah peraturan tata tertib / kaidah-kaidah yang berhubungan / berkaitan dengan susila. Norma susila bersumber pada moral. Contoh: Seorang suami menghianati isterinya dan sebaliknya. Jadi pelakunya dikatakan tidak bermoral pada saat melakukan perbuatan asusila tersebut, maka ybs sepanjang umurnya ia mendapatkan predikat tidak bermoral. MACAM-MACAM NORMA DIBAGI EMPAT MACAM, YAITU : 03/11/2016 7COPYRIGHT 2016.
  • 8. 2. Norma Agama Norma Agama ini timbul karena adanya kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Kuasa sehingga ketentuan- ketentuan dalam agama adalah perintah Tuhan. Pelanggaran terhadap norma agama berarti melanggar perintah Tuhan dan akibatnya akan mendapat hukuman di akhirat nanti. Jadi Norma Agama adalah Peraturan tatatertib / kaidah- kaidah yang berkaitan dengan agama. Norma Agama bersumber pada kepercayaan terhadap Tuhan YME. Contoh: Seorang Muslim wajib melakukan Sholat 5 waktu dalam sehari semalam. MACAM-MACAM NORMA DIBAGI EMPAT MACAM, YAITU : 03/11/2016 8COPYRIGHT 2016.
  • 9. 3. Norma Kesopanan Norma kesopanan ini timbul dan diadakan oleh masyarakat itu sendiri, oleh sebab itu kesopanan berbeda-beda antar daerah satu dengan daerah yang lain. Norma Kesopanan bersumber pada keyakinan masyarakat yang bersangkutan. Pelanggaran terhadap Norma Kesopanan akibatnya akan dikucilkan/diasingkan oleh masyarakat tempat pelakunya berada. Jadi Norma Kesopanan adalah Peraturan tata tertib / kaidah- kaidah yang berkaitan dengan masalah kesopanan. Contoh: Masyarakat Irian Jaya sebagian masih ada yang menggunakan koteka hal tersebut tidak melanggar kesopanan di lingkungannya, tetapi apabila hal tersebut diterapkan / digunakan di tempat / daerah lain maka ia akan dikucilkan karena melanggar kesopanan. MACAM-MACAM NORMA DIBAGI EMPAT MACAM, YAITU : 03/11/2016 9COPYRIGHT 2016.
  • 10. 4.Norma Hukum Norma Hukum ini timbul karena banyak hal / permasalahan yang belum diatur dalam norma-norma lainnya. Dalam Norma Hukum ada sanksinya yang mengikat dan bisa langsung dirasakan oleh masyarakat. Norma hukum bersumber pada Peraturan dan Perundang-undangan. Jadi Norma Hukum adalah Peraturan tata tertib / kaidah-kaidah yang berkaitan dengan hukum. Contoh: Orang yang menghilangkan nyawa orang lain dengan sengaja akan dihukum berdasarkan pasal 338 KUHP. Keempat norma tersebut saling mengait dan tidak dapat dipisahkan tetapi hanya dapat dibedakan karena masing-masing norma sumbernya berbeda satu dengan lainnya. MACAM-MACAM NORMA DIBAGI EMPAT MACAM, YAITU : 03/11/2016 10COPYRIGHT 2016.
  • 11. MAKSUD DAN TUJUAN NORMA ADALAH : Norma Hukum tujuannya untuk kepentingan orang lain tetapi bukan pelaku melainkan orang lain yang perlu dilindungi yaitu orang yang dirugikan. 03/11/2016 11COPYRIGHT 2016.
  • 12. HUKUM PIDANA 03/11/2016 COPYRIGHT 2016. 12 SOEDARTO SEBAGAIMANA DIKUTIP TONGAT (DASAR2 HUKUM PIDANA INDONESIA DLM PERSPEKTIF PEMBAHARUAN (MALANG;UMM Press,2009),hlm.12. HUKUM PIDANA BERPANGKAL DARI DUA HAL POKOK YAITU: 1. PERBUATAN YG MEMENUHI SYARAT –SYARAT TERTENTU; 2. PIDANA MULYANTO(AZAS-AZAS HUKUM PIDANA INDONESIA,(Jakarta;Bina Aksara,1987),hal.1. HUKUM PIDANA ADLH BAGIAN DARI KESELURUHAN HUKUM YG BERLAKU DI SUATU NEGARA YG MENGADAKAN DASAR2 & ATURAN2 UTK: 1. MENENTUKAN PERBUATAN2 MANA YG TDK BOLEH DILAKUKAN, YG DILARANG DGN DISERTAI ANCAMAN ATAU SANKSI YG BERUPA PIDANA TERTENTU BAGI BARANG SIAPA YG MELANGGAR LARANGAN TERSEBUT; 2. MENENTUKAN KAPAN & HAL2 APA KPD MEREKA YG TELAH MELANGGAR LARANGAN2 ITU DAPAT DIKENAKAN ATAU DIJATUHI PIDANA SBGMN TELAH DIANCAMKAN; MENENTUKAN DGN CARA BGMN PIDANA ITU DPT DILAKS APABILA ADA ORANG YG DISANGKA TLH MELANGGAR LARANGAN TSB
  • 13. HUKUM PIDANA 03/11/2016 COPYRIGHT 2016. 13 SIMON (Tongat,Dasar-Dasar Hukum Pidana Indonesia Dalam Persepektif Pembaharuan ). HUKUM PIDANA adalah : 1. KESELURUHAN LARANGAN ATAU PERINTAH YG OLEH NEGARA DIANCAM DGN NESTAPA YAITU SUATU PIDANA APABILA TIDAK DITAATI; 2. KESELURUHAN PERATURAN YG MENETAPKAN SYARAT2 UTK PENJATUHAN PIDANA, & KESELURUHAN KETENTUAN YG MEMBERIKAN SADAR UTK PENJATUHAN & PENERAPAN PIDANA. VAN HAMEL, HUKUM PIDANA adalah : MERUPAKAN KESELURUHAN DASAR & ATURAN YG DIANUT OLEH NEGARA DLM KEWAJIBANNYA UTK MENEGAKKAN HUKUM, YAITU DGN MELARANG APA YG BERTENTANGAN DGN HUKUM (ONRECHT) & MENGENAKAN SUATU NESTAPA (PENDERITAAN) KPD YG MELANGGAR LARANGAN TSB. PASAL 14 AYAT (1) UNDANG-UNDANG DASAR SEMENTARA (UUDS) PERISTIWA PIDANA. PERBUATAN PIDANA ATAU PERBUATAN YG DAPAT ATAU BOLEH DIHUKUM (UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1951 TTG MENGUBAH ORDONNANTIE TIJDELIJK BIJZONDERE BEPALINGE STRAFRECHT yang termuat di dalam LN 1951 Nomor 78)
  • 14. DELICT 03/11/2016 COPYRIGHT 2016. 14 ANDI HAMZAH (ASAS-ASA HUKUM PIDANA) mendefinisikan: DELICT adlh SUATU TINDAKAN PERBUATAN YG TERLARANG & DIANCAM DGN HUKUMAN OLEH UNDANG-UNDANG (PIDANA); MOELJATNO mengartikan DELIK atau STRAFBAARFEIT itu sebenarnya adalah KELAKUAN MANUSIA YG DIANCAM PIDANA OLEH PERATURAN PERUNDANG- UNDANGAN JONKERS merumuskan STRAFBAARFEIT sebagai PERISTIWA PIDANA YG diartikannya sebagai SUATU MELAWAN HUKUM (WEDERRECHTTELIJK) YG BERHUBUNGAN DG KESENGAJAAN atau KESALAHAN YG DILAKUKAN OLEH ORANG YG DPT DIPERTANGGUNGJAWABKAN POMPE merumuskan: STRAFBAARFEIT diartikan sebagai SUATU PELANGGARAN NORMA (GANGGUAN THDP TERTIB HUKUM) YG DG SENGAJA ataupun DG TIDAK SENGAJA TELAH DILAKUKAN OLEH SEORANG PELAKU, DIMANA PENJATUHAN HUKUMAN THDP PELAKU TSB ADLH PERLU DEMI TERPELIHARANYA TERTIB HUKUM
  • 15. DELICT 03/11/2016 COPYRIGHT 2016. 15 SIMONS merumuskan: STRAFBAARFEIT adalah SUATU TINDAKAN MELANGGAR HUKUM YG TELAH DILAKUKAN DG SENGAJA OLEH SESEORANG YG DAPAT DIPERTANGGUNGJAWABKAN ATAS TINDAKANNYA & YG OLEH UNDANG-UNDANG TELAH DINYATAKAN SEBAGAI SUATU TINDAKAN YG DAPAT DIHUKUM
  • 16. DELICT 03/11/2016 COPYRIGHT 2016. 16 5 (LIMA) KELOMPOK ISTILAH YG LAZIM DIGUNAKAN OLEH BEBERAPA SARJANA HUKUM antara lain adalah sbb: 1. PERISTIWA PIDANA digunakan oleh ZAINAL ABIDIN, RUSLI EFENDI,UTRECHT 2. PERBUATAN digunakan pidana oleh MOELJANTO; 3. PERBUATAN YG BOLEH DIGUNAKAN OLEH H.J.VAN SCHARAVENDIJK ; 4. DELIK digunakan oleh ANDI ZAINAL ABIDIN FARID dan SATOCHID KARTA NEGARA MOELIJANTO beralasan bhw dipergunakan istilah PERBUATAN PIDANA karena kata PERBUATAN lazim dipergunakan dalam percakapan sehari-hari seperti PERBUATAN CABUL, PERBUATAN JAHAT, dan kata PERBUATAN MELAWAN HUKUM. Kata PERBUATAN berarti DIPERBUAT OLEH SESEORANG YG DPT DIPIDANA, adalah kepanjangan dari istilah yang merupakan terjemahan dari STRAFBAARFEIT.
  • 17. PERBEDAAN NORMA HUKUM DENGAN NORMA LAINNYA Norma Hukum Norma Susila, Agama, Kesopanan 1)Sanksi jelas / tegas sehingga langsung dapat dirasakan 1)Sanksi kurang tegas sehingga dapat dirasakan 1)Negara turut campur karena menjamin kepentingan masyarakat. 1)Negara tidak ikut campur karena menyangkut kepentingan pribadi. 03/11/2016 17COPYRIGHT 2016.
  • 18. Kedudukan KUHP Tata urut Perundang-undangan RI Adapun Tata urut Perundang-undangan RI yang berlaku menurut TAP MPR No. 3 Tahun 2000 dan diubah dengan UU RI No. 10 tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan Pasal 7, Jenis dan Hierarki Peraturan Perundang- undangan sebagai berikut : 1.UUD 1945. 2.Undang-Undang / Peraturan Pemerintah Pengganti 3.Undang-undang. 4.Peraturan Pemerintah. 5.Peraturan Presiden. 6.Peraturan daerah. 03/11/2016 18COPYRIGHT 2016.
  • 19. Kedudukan KUHP Tata urut Perundang-undangan RI Dari urut-urutan tersebut di atas, jelas bahwa peraturan yang lebih rendah tidak boleh bertentangan dengan peraturan yang lebih tinggi. Contoh: Peraturan Daerah tidak boleh bertentangan dengan Peraturan Presiden. Dari tata urut Perundang-undangan tersebut di atas, KUHP termasuk urutan ke 2(dua) (UU / PERPU), karena KUHP dibuat oleh badan resmi dan berlaku bagi seluruh warga negara yang sifatnya tertulis. 03/11/2016 19COPYRIGHT 2016.
  • 20. Pembagian Hukum di Indonesia Apabila kita lihat dari pembagian Hukum, letak dari Hukum Pidana itu, adalah sebagai berikut : A. Hukum Publik terdiri dari : 1.Hukum Pidana. 2.Hukum Tata negara. 3.Hukum Administrasi Negara. 4.Hukum Antar Negara. Dari pembagian tersebut di atas jelas bahwa Hukum Pidana merupakan bagian dari Hukum Publik, yang mengatur hubungan yang bersifat umum (kepentingan orang banyak). Hukum Pidana dapat dibagi menjadi dua, yaitu : Hukum Pidana Materiil adalah azas dari Hukum Pidana itu sendiri yang memuat uraian dari perbuatan yang dapat dihukum, siapa yang dapat dihukum dan hukuman apa yang dapat dijatuhkan. Contoh: KUHP, UU Narkotika, UU Lalu-Lintas. Hukum Pidana Formil adalah hukum yang mengatur bagaimana negara melalui alat-alatnya melaksanakan haknya untuk menjatuhkan pidana (tatacara / prosedur). B. Hukum Privat terdiri dari: 1.Hukum Perdata. 2.Hukum Acara Perdata. 03/11/2016 20COPYRIGHT 2016.
  • 21. Hukum di IndonesiaPEMBAGIAN HUKUM PUBLIK : 1.HUKUM PIDANA 2.HUKUM TATA NEGARA 3.HUKUM ADMINISTRASI NEGARA 4.HUKUM ANTAR NEGARA HUKUM PRIVAT : 1.HUKUM PERDATA 2.HUKUM ACARA PERDATA 03/11/2016 21COPYRIGHT 2016.
  • 22. Hukum PidanaPEMBAGIAN 1.HUKUM PIDANA OBJEKTIF (IUS PUNALE) a.HUKUM PIDANA MATERIIL b.HUKUM PIDANA FORMIL/ HUKUM ACARA PIDANA . 2.HUKUM PIDANA SUBJEKTIF(IUS PUNIENDI a.Hak Negara atau alat2 utk menghukum, berdasarkan Hukum Pidana Objektif b.Hukum Pidana Subjektif ini baru ada setelah ada peraturan2 dari Hkm Pidana Objektif 3.HUKUM PIDANA UMUM Hkm Pidana yg berlaku thdp setiap penduduk (thdp siapapun diseluruh NKRI) kecuali anggota Ketentaraan. 1.HUKUM PIDANA KHUSUS a.Hkm Pid Militer b.Hkm Pid Pajak :Berlaku khusus utk Perseroan &mereka yg wajib membayar Pajak.03/11/2016 22COPYRIGHT 2016.
  • 23. 03/11/2016 COPYRIGHT 2016. 23 PENGERTIAN HUKUM PIDANA : MENURUT SOEDARTO SEBAGAIMANA DIKUTIP TONGAT,HUKUM PIDANA BERPANGKAL DARI 2(DUA) HAL POKOK YAITU: 1. PERBUATAN YG MEMENUHI SYARAT2 TERTENTU; 2. PIDANA
  • 24. Sejarah KUHP Seperti kita ketahui bersama bahwa negara kita pernah dijajah Belanda selama kurang lebih 350 tahun, kemudian dijajah oleh Jepang 3,5 tahun dan sejak tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia merdeka. Perkembangan hukum pun dibagi menjadi 3, yakni: zaman Belanda, zaman Jepang dan zaman kemerdekaan. 03/11/2016 24COPYRIGHT 2016.
  • 25. Sejarah KUHP Hukum pidana itu ada setelah Belanda masuk di Indonesia dan sebelumnya tidak ada, yang ada hanya hukum adat yang sifatnya ke daerahan. Hukum pidana yang ada pada waktu itu disebut hukum kapal dengan azas hukum Romawi kuno, akan tetapi hukum kapal tersebut tidak bisa menyelesaikan semua perkara atau kasus-kasus yang terjadi. Oleh sebab itu pemerintah Belanda membuat peraturan-peraturan yang oleh penguasa di bursa dagang (Betawi) dikeluarkan dalam bentuk plakat-plakat dan dihimpun serta dinamakan STATUTA BETAWI. Plakat-plakat tersebut maksudnya diberlakukan kepada semua golongan akan tetapi tidak bisa berjalan karena golongan pribumi menggunakan hukum adat, di negeri Belanda sendiri menggunakan / berlaku KUHP Prancis yang disebut Code Penal, baru tahun 1866 Belanda membuat hukum pidana sendiri yakni “Nederlanch Wet Boek Van Starf Recht”. Zaman Belanda 03/11/2016 25COPYRIGHT 2016.
  • 26. Sejarah KUHP Karena Indonesia dijajah Belanda, maka hukum pidana yang berlaku di negeri Belanda juga berlaku di Indonesia, hanya dalam pelaksanaannya dibagi menjadi 4(Empat), yaitu: 1.Zaman Belanda 1.Wet Boek Van Straf Recht Voor Nederlandsch Indie (berisi kejahatan saja yang berlaku untuk orang Eropa) ordonansi 10-02-1866; 2.Wet Boek Van Straf Recht Voor Nederlandsch Indie (berisi kejahatan saja yang berlaku untuk orang Indonesia dan timur asing) ordonansi 5 Mei 1872; 3.Algemeene Politie Straf Reglement (berisi pelanggaran saja untuk orang Eropa ditetapkan) ordonansi 15 Juni 1872; 4.Algemeene Politie Straf Reglement (berisi pelanggaran saja untuk penduduk Indonesia dan Timur asing ) ordonansi 15 Juni 1872.03/11/2016 26COPYRIGHT 2016.
  • 27. Sejarah KUHP Pada zaman Jepang, semua Undang-Undang dan peraturan-peraturan dari peninggalan Belanda masih tetap berlaku terus sepanjang tidak bertentangan dengan Undang-Undang Jepang, hanya namanya dirubah menjadi “TO INDOO KEIHO“. 2.Zaman Jepang Selain Undang-Undang tersebut di atas juga berlaku Undang-Undang pidana buatan Jepang yang disebut “GUN SEI KEIJIRIE“. 03/11/2016 27COPYRIGHT 2016.
  • 28. Sejarah KUHP Pada zaman Kemerdekaan, hukum yang berlaku adalah hukum pidana yang nota bene adalah hukum yang berlaku pada zaman Belanda, hanya diganti namanya menjadi KUHP. 3.Zaman Kemerdekaan Perubahan tersebut dilakukan dengan Undang- undang R.I. Nomor 1 tahun 1946 tanggal 26 Februari 1946 dengan beberapa perubahan, antara lain : 1.Rodi dihapus. 2.Denda diganti dengan rupiah (bukan Golden). 03/11/2016 28COPYRIGHT 2016.
  • 29. Sejarah KUHP Karena waktu itu masih ada daerah-daerah yang dikuasai Belanda yaitu negara bagian timur Sumatera, Indonesia Timur dan Kalimantan Barat, untuk daerah-daerah tersebut masih menggunakan “WET BOEK VAN STRAF RECHT VOOR NEDERLANDS INDIE”. 3. Zaman Kemerdekaan Jadi pada waktu itu ada 2(dua) KUHP yang berlaku di Indonesia sehingga dirasakan ganjil oleh sebab itu pemerintah mengeluarkan Undang-Undang No. 73 tahun 1958 yang diundangkan melalui L.N No. 127/1958 tanggal 29 September 195803/11/2016 29COPYRIGHT 2016.
  • 30. Sejarah KUHP Undang-Undang No. 73 tahun 1958 yang diundangkan melalui L.N No. 127/1958 tanggal 29 September 1958 isinya : Bahwa KUHP kita sekarang adalah warisan Belanda, akan tetapi hal tersebut sepanjang tidak bertentangan dengan UUD 45 pasal 2, aturan peralihan yang isinya: “Segala badan Negara dan peraturan negara yang ada masih langsung berlaku selama belum diadakan yang baru menurut Undang-Undang ini”. 3. Zaman Kemerdekaan 03/11/2016 30COPYRIGHT 2016.
  • 31. 03/11/2016 31COPYRIGHT 2016. DADANG DJOKO KARYANTO COPYRIGHT.2016