SlideShare a Scribd company logo
SISTEM HUKUM
DI INDONESIA
KELOMPOK 1
AFINY DIANDRA ARSYI (1)
AMARA DANISH CLARASYA (3)
M. NABIL ALFAUZI
VISCA MULYA RIZKY (34)
WILLY WAFA (35)
ZAHRAN KAMIL (36)
MAKNA DAN
KARAKTERISTIK
HUKUM
1.
PENGERTIAN
HUKUM
SECARA
UMUM
Hukum merupakan sistem yang sengaja dibuat oleh manusia
dengan tujuan sebagai pembatas untuk berbagai tingkah laku
dari manusia, agar tingkah laku tersebut dapat dikontrol
dengan kata lain bahwa hukum adalah berbagai dari aspek
yang sangat penting keberadaannya digunakan atas dan dari
rangkaian kekuasaan suatu kelembagaan.
Hukum terdiri dari peraturan-peraturan yang dibuat oleh suatu
lembaga yang mempunyai kewenangan, hukum juga memiliki
sifat mengikat semua orang, maka hukum wajib untuk ditaati
sebab hukum mencakup semua aspek kehidupan manusia.
Hukum itu merupakan aturan, tata tertib, dan kaidah hidup.
KARAKTERISTIK
Karakteristik dari hukum adalah adanya perintah
dan larangan, perintah atau larangan tersebut harus
dipatuhi oleh semua orang. Hukum berlaku di
masyarakat dan ditaati oleh masyarakat karena
hukum memiliki sifat memaksa dan mengatur.
Hukum dapat memaksa seseorang untuk menaati
tata tertib yang berlaku di dalam masyarakat dan
terhadap orang yang tidak menaatinya akan
diberikan sanksi yang tegas. Dengan demikian,
suatu ketentuan hukum mempunyai tugas berikut.
5
UNSUR-UNSUR
HUKUM
1. Peraturan mengenai tingkah laku manusia dalam
pergaulan masyarakat.
2. Peraturan itu dibuat dan ditetapkan oleh badan-badan
resmi yang berwajib.
3. Peraturan itu bersifat memaksa.
4. Sanksi terhadap pelanggaran peraturan tersebut adalah
tegas.
KETENTUAN
HUKUM
1. Menjamin kepastian hukum bagi setiap orang di
dalam masyarakat.
2. Menjamin ketertiban, ketenteraman, kedamaian,
keadilan, kemakmuran, kebahagian, dan
kebenaran.
3. Menjaga jangan sampai terjadi perbuatan “main
hakim sendiri” dalam pergaulan masyarakat.
7
PENGGOLONGAN
HUKUM
2. a. Sumber
b. Tempat berlaku
c. Bentuk
d. Waktu berlaku
e. Cara mempertahankan
f. Sifat
g. Wujud
h. Isi
SUMBER
1. Hukum undang-undang, hukum yang tercantum
dalam peraturan perundang-undangan.
2. Hukum kebiasaan, hukum yang terletak dalam
aturan-aturan kebiasaan.
3. Hukum traktat, hukum yang ditetapkan oleh negara-
negara di dalam suatu perjanjian antarnegara
(traktat).
4. Hukum yurisprudensi, hukum yang terbentuk karena
keputusan hakim.
TEMPAT
BERLAKUNYA
1. Hukum nasional, hukum yang berlaku dalam wilayah
suatu negara tertentu.
2. Hukum internasional, hukum yang mengatur
hubungan hukum antarnegara dalam dunia
internasional.
3. Hukum asing, hukum yang berlaku dalam wilayah
negara lain.
4. Hukum gereja, kumpulan-kumpulan norma yang
ditetapkan oleh gereja untuk para anggotanya
BENTUK
HUKUM
TERTULIS
a. Hukum tertulis yang
dikodifikasikan, yaitu
hukum yang disusun
secara lengkap,
sistematis, teratur, dan
dibukukan sehingga tidak
perlu lagi peraturan
pelaksanaan.
b. Hukum tertulis yang
tidak dikodifikasikan,
yaitu hukum yang
meskipun tertulis, tetapi
tidak disusun secara
sistematis, tidak lengkap,
dan masih terpisah-pisah
sehingga sering masih
memerlukan peraturan
pelaksanaan dalam
penerapan.
BENTUK
HUKUM
TIDAK
TERTULIS
Hukum tidak tertulis, yaitu hukum yang hidup dan
diyakini oleh warga masyarakat serta dipatuhi dan tidak
dibentuk menurut prosedur formal, tetapi lahir dan
tumbuh di kalangan masyarakat itu sendiri.
WAKTU
BERLAKU
1. Ius Constitutum
(hukum positif), yaitu
hukum yang berlaku
sekarang bagi suatu
masyarakat tertentu
dalam suatu daerah
tertentu. Misalnya, UUD
1945, UU Nomor 12
Tahun 2006 tentang
Kewarganegaraan
Republik Indonesia.
2. Ius Constituendum
(hukum negatif), yaitu
hukum yang diharapkan
berlaku pada waktu yang
akan datang. Misalnya,
rancangan undang-undang
(RUU).
CARA
MEMPERTAHANKAN
1. Hukum material, yaitu
hukum yang mengatur
hubungan antara anggota
masyarakat yang berlaku
umum tentang hal-hal
yang dilarang dan
dibolehkan untuk
dilakukan. Misalnya,
hukum pidana, hukum
perdata, hukum dagang,
dan sebagainya.
2. Hukum formal, yaitu
hukum yang mengatur
bagaimana cara
mempertahankan dan
melaksanakan hukum
material. Misalnya,
Hukum Acara Pidana
(KUHAP), Hukum
Acara Perdata, dan
sebagainya.
SIFAT
1. Hukum yang memaksa,
yaitu hukum yang dalam
keadaan bagaimanapun
juga harus dan
mempunyai paksaan
mutlak. Misalnya,
melakukan
pembunuhan maka
sanksinya secara paksa
wajib dilaksanakan.
2. Hukum yang mengatur, yaitu
hukum yang dapat
dikesampingkan apabila
pihak-pihak yang bersangkutan
telah membuat peraturan sendiri
dalam suatu perjanjian.
Misalnya, ketentuan dalam
pewarisan ab-intesto (pewarisan
berdasarkan undang-undang),
baru mungkin bisa dilaksanakan
jika tidak ada surat wasiat
(testamen).
WUJUD
1. Hukum objektif, yaitu
hukum yang mengatur
hubungan antara dua
orangatau lebih yang
berlaku umum. Dengan
kata lain, hukum dalam
suatu negara yang berlaku
umum dan tidak mengenai
orang atau golongan
tertentu.
2. Hukum subjektif, yaitu
hukum yang timbul dari
hukum objektif dan
berlaku terhadap seorang
atau lebih. Hukum
subjektif sering juga
disebut hak.
ISI
HUKUM
PUBLIK
Hukum publik, hukum yang mengatur hubungan antara
negara dengan individu (warga negara), menyangkut
kepentingan umum (publik). Terbagi atas:
a. Hukum Pidana, yaitu mengatur tentang pelanggaran
dan kejahatan, memuat larangan dan sanksi.
b. Hukum Tata Negara, yaitu mengatur hubungan antara
negara dengan bagian-bagiannya.
c. Hukum Tata Usaha Negara (administratif), yaitu
mengatur tugas kewajiban pejabat negara.
d. Hukum Internasional, yaitu mengatur hubungan antar
negara.
ISI
HUKUM
PRIVAT
2. Hukum privat (sipil), hukum yang mengatur
hubungan antara individu satu dengan individu lain,
termasuk negara sebagai pribadi. Terbagi atas:
a. Hukum Perdata, hukum yang mengatur hubungan
antarindividu secara umum. (hukum keluarga, waris,
kekayaan, perjanjian, dan perkawinan.
b. Hukum Perniagaan (dagang), hukum yang mengatur
hubungan antarindividu dalam perdagangan. (hukum
tentang jual beli, hutang piutang, pendirian
perusahaan dagang, dll)
TUJUAN HUKUM3.
TUJUAN
HUKUM
1. Menegakkan kebenaran dan keadilan.
2. Mencegah tindakan yang sewenang-wenang.
3. Melindungi hak asasi manusia.
4. Menciptakan suasana yang tertib, tenteram aman,
dan damai.
5. Menjamin adanya kepastian hukum dalam
masyarakat.
6. Menciptakan pergaulan hidup antar anggota
masyarakat.
7. Menyelesaikan perselisihan yang terjadi dalam
masyarakat.
TATA HUKUM
INDONESIA4.
TATA HUKUM
Tata hukum merupakan hukum positif /hukum yang
berlaku di suatu negara pada saat sekarang.
Tujuan : bertujuan untuk mempertahankan, memelihara,
dan melaksanakan tertib hukum bagi masyarakat suatu
negara sehingga dapat dicapai ketertiban di negara
tersebut.
Tata hukum Indonesia merupakan keseluruhan peraturan
hukum yang diciptakan oleh negara dan berlaku bagi
seluruh masyarakat Indonesia yang berpedoman pada
UUD 1945.
TATA HUKUM
a. Proklamasi Kemerdekaan: “Kami bangsa Indonesia dengan
ini menyatakan Kemerdekaan Indonesia”.
b. Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945: “Atas berkat rakhmat Allah Yang
Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur,
supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat
Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya….
Dua hal di atas mengandung arti sebagai berikut.
a. Menjadikan Indonesia sebagai negara yang merdeka dan
berdaulat.
b. Pada saat itu juga menetapkan tata hukum Indonesia. Di
dalam UUD itulah tercantum tata hukum Indonesia.

More Related Content

What's hot

Ppt peradilan di indonesia
Ppt peradilan di indonesiaPpt peradilan di indonesia
Ppt peradilan di indonesia
HernaWati14
 
Pengertian Kriminologi
Pengertian KriminologiPengertian Kriminologi
Pengertian Kriminologi
Taufikkurrahman Taufikkurrahman
 
Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan pertahanan keamanan
Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan pertahanan keamananPerwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan pertahanan keamanan
Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan pertahanan keamanan
Nur Huda
 
Bab 6 pertanggungjawaban pidana
Bab 6   pertanggungjawaban pidanaBab 6   pertanggungjawaban pidana
Bab 6 pertanggungjawaban pidanaNuelimmanuel22
 
Pkn Kelas X Sistem Hukum di Indonesia
Pkn Kelas X Sistem Hukum di IndonesiaPkn Kelas X Sistem Hukum di Indonesia
Pkn Kelas X Sistem Hukum di Indonesia
Nandha Zulyana
 
ANALISIS KARAKTERISTIK HUKUM UU NO.5 TAHUN 1960
ANALISIS KARAKTERISTIK HUKUM UU NO.5 TAHUN 1960 ANALISIS KARAKTERISTIK HUKUM UU NO.5 TAHUN 1960
ANALISIS KARAKTERISTIK HUKUM UU NO.5 TAHUN 1960
Zaka Firma Aditya
 
hukum tata ruang
hukum tata ruanghukum tata ruang
hukum tata ruang
gege52
 
9 penuntut umum, pra penuntutan dan penuntutan
9 penuntut umum, pra penuntutan dan penuntutan9 penuntut umum, pra penuntutan dan penuntutan
9 penuntut umum, pra penuntutan dan penuntutan
GradeAlfonso
 
Pengantar ilmu hukum power point
Pengantar ilmu hukum power pointPengantar ilmu hukum power point
Pengantar ilmu hukum power pointPuspa Bunga
 
PKN XI Kekuasaan Kehakiman
PKN XI Kekuasaan KehakimanPKN XI Kekuasaan Kehakiman
PKN XI Kekuasaan Kehakiman
Trie Nakita Sabrina
 
Pengertian sistem, pemerintah, pemerintahan, dan sistem pemerintahan
Pengertian sistem, pemerintah, pemerintahan, dan sistem pemerintahanPengertian sistem, pemerintah, pemerintahan, dan sistem pemerintahan
Pengertian sistem, pemerintah, pemerintahan, dan sistem pemerintahan
Nabilatusolihah Nabnab
 
Masyarakat Hukum Adat
Masyarakat Hukum AdatMasyarakat Hukum Adat
Masyarakat Hukum Adat
Nina Ruspina
 
Sistem hukum dan peradilan di indonesia
Sistem hukum dan peradilan di indonesiaSistem hukum dan peradilan di indonesia
Sistem hukum dan peradilan di indonesia
adindarizqy
 
SOCIOLOGICAL JURISPRUDENCE
SOCIOLOGICAL JURISPRUDENCESOCIOLOGICAL JURISPRUDENCE
SOCIOLOGICAL JURISPRUDENCE
Dian Oktavia
 
PERADILAN HUKUM ADAT.pptx
PERADILAN HUKUM ADAT.pptxPERADILAN HUKUM ADAT.pptx
PERADILAN HUKUM ADAT.pptx
DAHLAN SITOHANG S.Pd., M.H
 
Natal kristiono mata kuliah hukum adat pokok pokok hukum adat
Natal kristiono mata kuliah hukum adat pokok pokok hukum adatNatal kristiono mata kuliah hukum adat pokok pokok hukum adat
Natal kristiono mata kuliah hukum adat pokok pokok hukum adat
natal kristiono
 
Presentasi sosiologi hukum
Presentasi sosiologi hukumPresentasi sosiologi hukum
Presentasi sosiologi hukumRoy Punk
 

What's hot (20)

Ppt peradilan di indonesia
Ppt peradilan di indonesiaPpt peradilan di indonesia
Ppt peradilan di indonesia
 
Pengertian Kriminologi
Pengertian KriminologiPengertian Kriminologi
Pengertian Kriminologi
 
Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan pertahanan keamanan
Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan pertahanan keamananPerwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan pertahanan keamanan
Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan pertahanan keamanan
 
Bab 6 pertanggungjawaban pidana
Bab 6   pertanggungjawaban pidanaBab 6   pertanggungjawaban pidana
Bab 6 pertanggungjawaban pidana
 
Peradilan nasional
Peradilan nasionalPeradilan nasional
Peradilan nasional
 
Pkn Kelas X Sistem Hukum di Indonesia
Pkn Kelas X Sistem Hukum di IndonesiaPkn Kelas X Sistem Hukum di Indonesia
Pkn Kelas X Sistem Hukum di Indonesia
 
Asas hukum adat
Asas hukum adatAsas hukum adat
Asas hukum adat
 
ANALISIS KARAKTERISTIK HUKUM UU NO.5 TAHUN 1960
ANALISIS KARAKTERISTIK HUKUM UU NO.5 TAHUN 1960 ANALISIS KARAKTERISTIK HUKUM UU NO.5 TAHUN 1960
ANALISIS KARAKTERISTIK HUKUM UU NO.5 TAHUN 1960
 
hukum tata ruang
hukum tata ruanghukum tata ruang
hukum tata ruang
 
9 penuntut umum, pra penuntutan dan penuntutan
9 penuntut umum, pra penuntutan dan penuntutan9 penuntut umum, pra penuntutan dan penuntutan
9 penuntut umum, pra penuntutan dan penuntutan
 
Pengantar ilmu hukum power point
Pengantar ilmu hukum power pointPengantar ilmu hukum power point
Pengantar ilmu hukum power point
 
PKN XI Kekuasaan Kehakiman
PKN XI Kekuasaan KehakimanPKN XI Kekuasaan Kehakiman
PKN XI Kekuasaan Kehakiman
 
Pengertian sistem, pemerintah, pemerintahan, dan sistem pemerintahan
Pengertian sistem, pemerintah, pemerintahan, dan sistem pemerintahanPengertian sistem, pemerintah, pemerintahan, dan sistem pemerintahan
Pengertian sistem, pemerintah, pemerintahan, dan sistem pemerintahan
 
Masyarakat Hukum Adat
Masyarakat Hukum AdatMasyarakat Hukum Adat
Masyarakat Hukum Adat
 
Sistem hukum dan peradilan di indonesia
Sistem hukum dan peradilan di indonesiaSistem hukum dan peradilan di indonesia
Sistem hukum dan peradilan di indonesia
 
NORMA SOSIAL
NORMA SOSIALNORMA SOSIAL
NORMA SOSIAL
 
SOCIOLOGICAL JURISPRUDENCE
SOCIOLOGICAL JURISPRUDENCESOCIOLOGICAL JURISPRUDENCE
SOCIOLOGICAL JURISPRUDENCE
 
PERADILAN HUKUM ADAT.pptx
PERADILAN HUKUM ADAT.pptxPERADILAN HUKUM ADAT.pptx
PERADILAN HUKUM ADAT.pptx
 
Natal kristiono mata kuliah hukum adat pokok pokok hukum adat
Natal kristiono mata kuliah hukum adat pokok pokok hukum adatNatal kristiono mata kuliah hukum adat pokok pokok hukum adat
Natal kristiono mata kuliah hukum adat pokok pokok hukum adat
 
Presentasi sosiologi hukum
Presentasi sosiologi hukumPresentasi sosiologi hukum
Presentasi sosiologi hukum
 

Similar to Pkn sistem hukum_Hasil Presentasi Siswa

Mengarungi Bahtera Keadilan Bangsa Indonesia
Mengarungi Bahtera Keadilan Bangsa IndonesiaMengarungi Bahtera Keadilan Bangsa Indonesia
Mengarungi Bahtera Keadilan Bangsa Indonesia
Ammara Fathina
 
KEWARGANEGARAAN DAN NEGARA
KEWARGANEGARAAN DAN NEGARAKEWARGANEGARAAN DAN NEGARA
KEWARGANEGARAAN DAN NEGARA
RIFKYANDHIKAMAULANA
 
Menganalisis-sistem-hukum-dan-peradilan-di-Indonesia-sesuai-dengan-UUD-Negara...
Menganalisis-sistem-hukum-dan-peradilan-di-Indonesia-sesuai-dengan-UUD-Negara...Menganalisis-sistem-hukum-dan-peradilan-di-Indonesia-sesuai-dengan-UUD-Negara...
Menganalisis-sistem-hukum-dan-peradilan-di-Indonesia-sesuai-dengan-UUD-Negara...
ssuserb1f6831
 
Sistem hukum dan peradilan
Sistem hukum dan peradilanSistem hukum dan peradilan
Sistem hukum dan peradilanPoetra Poernama
 
Pengertian dan penggolongan
Pengertian dan penggolonganPengertian dan penggolongan
Pengertian dan penggolonganwnanang28
 
PPT MATERI PPKN KLEAS 12 BAB 2.pptx
PPT MATERI PPKN KLEAS 12 BAB 2.pptxPPT MATERI PPKN KLEAS 12 BAB 2.pptx
PPT MATERI PPKN KLEAS 12 BAB 2.pptx
EndangSitiJenab
 
HUKUM KELAS 12.pptx
HUKUM KELAS 12.pptxHUKUM KELAS 12.pptx
HUKUM KELAS 12.pptx
rizkydiah2
 
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONALSISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONALZainal Abidin
 
Tugas Ilmu Sosial Dasar Bab 5
Tugas Ilmu Sosial Dasar Bab 5Tugas Ilmu Sosial Dasar Bab 5
Tugas Ilmu Sosial Dasar Bab 5
sopiannudin
 
Ilmu sosial dasar
Ilmu sosial dasarIlmu sosial dasar
Ilmu sosial dasar
Arif Kadarmanto P
 
ppkn tentang : Hukum di indonesia
ppkn tentang : Hukum di indonesia ppkn tentang : Hukum di indonesia
ppkn tentang : Hukum di indonesia
Yogi andreansyah
 
Ppt ppkn
Ppt ppknPpt ppkn
Ppt ppkn
Hamdani Hidayat
 
Bab 2 kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas
Bab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nasBab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas
Bab 2 kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nasHendrastuti Retno
 
Ilmu sosial dasar
Ilmu sosial dasarIlmu sosial dasar
Ilmu sosial dasar
aisfajar
 
Bab 2 kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas
Bab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nasBab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas
Bab 2 kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas
Hendrastuti Retno
 
Bab 2 kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas
Bab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nasBab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas
Bab 2 kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas
Hendrastuti Retno
 
SISTEM HUMUN INDONESIA
SISTEM HUMUN INDONESIASISTEM HUMUN INDONESIA
SISTEM HUMUN INDONESIA
Wilda Oliviani Alorka
 
6. Pengertian Hukum dan Hukum Kesehatan.ppt
6. Pengertian Hukum dan Hukum Kesehatan.ppt6. Pengertian Hukum dan Hukum Kesehatan.ppt
6. Pengertian Hukum dan Hukum Kesehatan.ppt
PerryBoyChandraSiaha1
 
RANGKUMAN_PKN_MODUL6_KELOMPOK6.pptx
RANGKUMAN_PKN_MODUL6_KELOMPOK6.pptxRANGKUMAN_PKN_MODUL6_KELOMPOK6.pptx
RANGKUMAN_PKN_MODUL6_KELOMPOK6.pptx
ArkhaRega1
 
PERTEMUAN 5- PENGERTIAN HUKUM .pdf
PERTEMUAN 5- PENGERTIAN HUKUM .pdfPERTEMUAN 5- PENGERTIAN HUKUM .pdf
PERTEMUAN 5- PENGERTIAN HUKUM .pdf
YustinusHura1
 

Similar to Pkn sistem hukum_Hasil Presentasi Siswa (20)

Mengarungi Bahtera Keadilan Bangsa Indonesia
Mengarungi Bahtera Keadilan Bangsa IndonesiaMengarungi Bahtera Keadilan Bangsa Indonesia
Mengarungi Bahtera Keadilan Bangsa Indonesia
 
KEWARGANEGARAAN DAN NEGARA
KEWARGANEGARAAN DAN NEGARAKEWARGANEGARAAN DAN NEGARA
KEWARGANEGARAAN DAN NEGARA
 
Menganalisis-sistem-hukum-dan-peradilan-di-Indonesia-sesuai-dengan-UUD-Negara...
Menganalisis-sistem-hukum-dan-peradilan-di-Indonesia-sesuai-dengan-UUD-Negara...Menganalisis-sistem-hukum-dan-peradilan-di-Indonesia-sesuai-dengan-UUD-Negara...
Menganalisis-sistem-hukum-dan-peradilan-di-Indonesia-sesuai-dengan-UUD-Negara...
 
Sistem hukum dan peradilan
Sistem hukum dan peradilanSistem hukum dan peradilan
Sistem hukum dan peradilan
 
Pengertian dan penggolongan
Pengertian dan penggolonganPengertian dan penggolongan
Pengertian dan penggolongan
 
PPT MATERI PPKN KLEAS 12 BAB 2.pptx
PPT MATERI PPKN KLEAS 12 BAB 2.pptxPPT MATERI PPKN KLEAS 12 BAB 2.pptx
PPT MATERI PPKN KLEAS 12 BAB 2.pptx
 
HUKUM KELAS 12.pptx
HUKUM KELAS 12.pptxHUKUM KELAS 12.pptx
HUKUM KELAS 12.pptx
 
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONALSISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL
 
Tugas Ilmu Sosial Dasar Bab 5
Tugas Ilmu Sosial Dasar Bab 5Tugas Ilmu Sosial Dasar Bab 5
Tugas Ilmu Sosial Dasar Bab 5
 
Ilmu sosial dasar
Ilmu sosial dasarIlmu sosial dasar
Ilmu sosial dasar
 
ppkn tentang : Hukum di indonesia
ppkn tentang : Hukum di indonesia ppkn tentang : Hukum di indonesia
ppkn tentang : Hukum di indonesia
 
Ppt ppkn
Ppt ppknPpt ppkn
Ppt ppkn
 
Bab 2 kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas
Bab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nasBab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas
Bab 2 kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas
 
Ilmu sosial dasar
Ilmu sosial dasarIlmu sosial dasar
Ilmu sosial dasar
 
Bab 2 kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas
Bab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nasBab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas
Bab 2 kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas
 
Bab 2 kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas
Bab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nasBab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas
Bab 2 kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas
 
SISTEM HUMUN INDONESIA
SISTEM HUMUN INDONESIASISTEM HUMUN INDONESIA
SISTEM HUMUN INDONESIA
 
6. Pengertian Hukum dan Hukum Kesehatan.ppt
6. Pengertian Hukum dan Hukum Kesehatan.ppt6. Pengertian Hukum dan Hukum Kesehatan.ppt
6. Pengertian Hukum dan Hukum Kesehatan.ppt
 
RANGKUMAN_PKN_MODUL6_KELOMPOK6.pptx
RANGKUMAN_PKN_MODUL6_KELOMPOK6.pptxRANGKUMAN_PKN_MODUL6_KELOMPOK6.pptx
RANGKUMAN_PKN_MODUL6_KELOMPOK6.pptx
 
PERTEMUAN 5- PENGERTIAN HUKUM .pdf
PERTEMUAN 5- PENGERTIAN HUKUM .pdfPERTEMUAN 5- PENGERTIAN HUKUM .pdf
PERTEMUAN 5- PENGERTIAN HUKUM .pdf
 

Recently uploaded

Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 

Recently uploaded (20)

Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 

Pkn sistem hukum_Hasil Presentasi Siswa

  • 2. KELOMPOK 1 AFINY DIANDRA ARSYI (1) AMARA DANISH CLARASYA (3) M. NABIL ALFAUZI VISCA MULYA RIZKY (34) WILLY WAFA (35) ZAHRAN KAMIL (36)
  • 4. PENGERTIAN HUKUM SECARA UMUM Hukum merupakan sistem yang sengaja dibuat oleh manusia dengan tujuan sebagai pembatas untuk berbagai tingkah laku dari manusia, agar tingkah laku tersebut dapat dikontrol dengan kata lain bahwa hukum adalah berbagai dari aspek yang sangat penting keberadaannya digunakan atas dan dari rangkaian kekuasaan suatu kelembagaan. Hukum terdiri dari peraturan-peraturan yang dibuat oleh suatu lembaga yang mempunyai kewenangan, hukum juga memiliki sifat mengikat semua orang, maka hukum wajib untuk ditaati sebab hukum mencakup semua aspek kehidupan manusia. Hukum itu merupakan aturan, tata tertib, dan kaidah hidup.
  • 5. KARAKTERISTIK Karakteristik dari hukum adalah adanya perintah dan larangan, perintah atau larangan tersebut harus dipatuhi oleh semua orang. Hukum berlaku di masyarakat dan ditaati oleh masyarakat karena hukum memiliki sifat memaksa dan mengatur. Hukum dapat memaksa seseorang untuk menaati tata tertib yang berlaku di dalam masyarakat dan terhadap orang yang tidak menaatinya akan diberikan sanksi yang tegas. Dengan demikian, suatu ketentuan hukum mempunyai tugas berikut. 5
  • 6. UNSUR-UNSUR HUKUM 1. Peraturan mengenai tingkah laku manusia dalam pergaulan masyarakat. 2. Peraturan itu dibuat dan ditetapkan oleh badan-badan resmi yang berwajib. 3. Peraturan itu bersifat memaksa. 4. Sanksi terhadap pelanggaran peraturan tersebut adalah tegas.
  • 7. KETENTUAN HUKUM 1. Menjamin kepastian hukum bagi setiap orang di dalam masyarakat. 2. Menjamin ketertiban, ketenteraman, kedamaian, keadilan, kemakmuran, kebahagian, dan kebenaran. 3. Menjaga jangan sampai terjadi perbuatan “main hakim sendiri” dalam pergaulan masyarakat. 7
  • 8. PENGGOLONGAN HUKUM 2. a. Sumber b. Tempat berlaku c. Bentuk d. Waktu berlaku e. Cara mempertahankan f. Sifat g. Wujud h. Isi
  • 9. SUMBER 1. Hukum undang-undang, hukum yang tercantum dalam peraturan perundang-undangan. 2. Hukum kebiasaan, hukum yang terletak dalam aturan-aturan kebiasaan. 3. Hukum traktat, hukum yang ditetapkan oleh negara- negara di dalam suatu perjanjian antarnegara (traktat). 4. Hukum yurisprudensi, hukum yang terbentuk karena keputusan hakim.
  • 10. TEMPAT BERLAKUNYA 1. Hukum nasional, hukum yang berlaku dalam wilayah suatu negara tertentu. 2. Hukum internasional, hukum yang mengatur hubungan hukum antarnegara dalam dunia internasional. 3. Hukum asing, hukum yang berlaku dalam wilayah negara lain. 4. Hukum gereja, kumpulan-kumpulan norma yang ditetapkan oleh gereja untuk para anggotanya
  • 11. BENTUK HUKUM TERTULIS a. Hukum tertulis yang dikodifikasikan, yaitu hukum yang disusun secara lengkap, sistematis, teratur, dan dibukukan sehingga tidak perlu lagi peraturan pelaksanaan. b. Hukum tertulis yang tidak dikodifikasikan, yaitu hukum yang meskipun tertulis, tetapi tidak disusun secara sistematis, tidak lengkap, dan masih terpisah-pisah sehingga sering masih memerlukan peraturan pelaksanaan dalam penerapan.
  • 12. BENTUK HUKUM TIDAK TERTULIS Hukum tidak tertulis, yaitu hukum yang hidup dan diyakini oleh warga masyarakat serta dipatuhi dan tidak dibentuk menurut prosedur formal, tetapi lahir dan tumbuh di kalangan masyarakat itu sendiri.
  • 13. WAKTU BERLAKU 1. Ius Constitutum (hukum positif), yaitu hukum yang berlaku sekarang bagi suatu masyarakat tertentu dalam suatu daerah tertentu. Misalnya, UUD 1945, UU Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia. 2. Ius Constituendum (hukum negatif), yaitu hukum yang diharapkan berlaku pada waktu yang akan datang. Misalnya, rancangan undang-undang (RUU).
  • 14. CARA MEMPERTAHANKAN 1. Hukum material, yaitu hukum yang mengatur hubungan antara anggota masyarakat yang berlaku umum tentang hal-hal yang dilarang dan dibolehkan untuk dilakukan. Misalnya, hukum pidana, hukum perdata, hukum dagang, dan sebagainya. 2. Hukum formal, yaitu hukum yang mengatur bagaimana cara mempertahankan dan melaksanakan hukum material. Misalnya, Hukum Acara Pidana (KUHAP), Hukum Acara Perdata, dan sebagainya.
  • 15. SIFAT 1. Hukum yang memaksa, yaitu hukum yang dalam keadaan bagaimanapun juga harus dan mempunyai paksaan mutlak. Misalnya, melakukan pembunuhan maka sanksinya secara paksa wajib dilaksanakan. 2. Hukum yang mengatur, yaitu hukum yang dapat dikesampingkan apabila pihak-pihak yang bersangkutan telah membuat peraturan sendiri dalam suatu perjanjian. Misalnya, ketentuan dalam pewarisan ab-intesto (pewarisan berdasarkan undang-undang), baru mungkin bisa dilaksanakan jika tidak ada surat wasiat (testamen).
  • 16. WUJUD 1. Hukum objektif, yaitu hukum yang mengatur hubungan antara dua orangatau lebih yang berlaku umum. Dengan kata lain, hukum dalam suatu negara yang berlaku umum dan tidak mengenai orang atau golongan tertentu. 2. Hukum subjektif, yaitu hukum yang timbul dari hukum objektif dan berlaku terhadap seorang atau lebih. Hukum subjektif sering juga disebut hak.
  • 17. ISI HUKUM PUBLIK Hukum publik, hukum yang mengatur hubungan antara negara dengan individu (warga negara), menyangkut kepentingan umum (publik). Terbagi atas: a. Hukum Pidana, yaitu mengatur tentang pelanggaran dan kejahatan, memuat larangan dan sanksi. b. Hukum Tata Negara, yaitu mengatur hubungan antara negara dengan bagian-bagiannya. c. Hukum Tata Usaha Negara (administratif), yaitu mengatur tugas kewajiban pejabat negara. d. Hukum Internasional, yaitu mengatur hubungan antar negara.
  • 18. ISI HUKUM PRIVAT 2. Hukum privat (sipil), hukum yang mengatur hubungan antara individu satu dengan individu lain, termasuk negara sebagai pribadi. Terbagi atas: a. Hukum Perdata, hukum yang mengatur hubungan antarindividu secara umum. (hukum keluarga, waris, kekayaan, perjanjian, dan perkawinan. b. Hukum Perniagaan (dagang), hukum yang mengatur hubungan antarindividu dalam perdagangan. (hukum tentang jual beli, hutang piutang, pendirian perusahaan dagang, dll)
  • 20. TUJUAN HUKUM 1. Menegakkan kebenaran dan keadilan. 2. Mencegah tindakan yang sewenang-wenang. 3. Melindungi hak asasi manusia. 4. Menciptakan suasana yang tertib, tenteram aman, dan damai. 5. Menjamin adanya kepastian hukum dalam masyarakat. 6. Menciptakan pergaulan hidup antar anggota masyarakat. 7. Menyelesaikan perselisihan yang terjadi dalam masyarakat.
  • 22. TATA HUKUM Tata hukum merupakan hukum positif /hukum yang berlaku di suatu negara pada saat sekarang. Tujuan : bertujuan untuk mempertahankan, memelihara, dan melaksanakan tertib hukum bagi masyarakat suatu negara sehingga dapat dicapai ketertiban di negara tersebut. Tata hukum Indonesia merupakan keseluruhan peraturan hukum yang diciptakan oleh negara dan berlaku bagi seluruh masyarakat Indonesia yang berpedoman pada UUD 1945.
  • 23. TATA HUKUM a. Proklamasi Kemerdekaan: “Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan Kemerdekaan Indonesia”. b. Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945: “Atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya…. Dua hal di atas mengandung arti sebagai berikut. a. Menjadikan Indonesia sebagai negara yang merdeka dan berdaulat. b. Pada saat itu juga menetapkan tata hukum Indonesia. Di dalam UUD itulah tercantum tata hukum Indonesia.