Dokumen tersebut membahas tentang hukum keluarga di Indonesia, meliputi pengertian, sumber hukum, ruang lingkup, azas-azas, perkawinan, perceraian, dan harta benda dalam perkawinan. Dibahas pula syarat-syarat, larangan, pelaksanaan, pembatalan, dan akibat-akibat hukum perkawinan.
Dokumen tersebut membahas tentang asas-asas hukum perkawinan menurut hukum Islam dan UU No. 1 Tahun 1974. Asas-asas tersebut meliputi kesukarelaan, persetujuan kedua belah pihak, kebebasan memilih pasangan, kemitraan suami-isteri, perkawinan yang bersifat selamanya, dan monogami relatif. Dokumen tersebut juga membahas kasus perkawinan beda agama dan analisisnya berdasark
Dokumen tersebut membahas tentang hukum keluarga di Indonesia, meliputi pengertian, sumber hukum, ruang lingkup, azas-azas, perkawinan, perceraian, dan harta benda dalam perkawinan. Dibahas pula syarat-syarat, larangan, pelaksanaan, pembatalan, dan akibat-akibat hukum perkawinan.
Dokumen tersebut membahas tentang asas-asas hukum perkawinan menurut hukum Islam dan UU No. 1 Tahun 1974. Asas-asas tersebut meliputi kesukarelaan, persetujuan kedua belah pihak, kebebasan memilih pasangan, kemitraan suami-isteri, perkawinan yang bersifat selamanya, dan monogami relatif. Dokumen tersebut juga membahas kasus perkawinan beda agama dan analisisnya berdasark
Dokumen tersebut membahas tentang perbandingan hukum pidana dan menjelaskan perbedaan pandangan tentang kedudukan perbandingan hukum, keluarga-keluarga hukum di dunia, serta tujuan dan manfaat dari perbandingan hukum."
Hukum acara perdata - Jawaban tergugat, eksepsi, dan rekonvensi (Idik Saeful ...Idik Saeful Bahri
Dokumen tersebut membahas tentang jawaban tergugat, eksepsi, dan rekonvensi dalam hukum perdata Indonesia. Jawaban tergugat, eksepsi, dan rekonvensi harus dibahas secara bersamaan karena saling berhubungan. Eksepsi merupakan tangkisan terhadap gugatan penggugat yang tidak langsung menyangkut pokok perkara, sedangkan rekonvensi adalah gugatan balasan dari tergugat terhadap penggugat.
Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan hukum perdata internasional, dimulai dari masa Kekaisaran Romawi hingga pertumbuhan teori statuta di Perancis. Terdapat beberapa prinsip hukum perdata internasional yang tumbuh dan berkembang sejak masa Romawi hingga abad pertengahan seperti asas lex situs, lex domicilii, dan lex loci contractus. Teori statuta yang dikembangkan Bartolus de Sassoferrato kemudian meluas pengguna
Sidang pertama perkara cerai gugat antara Ade Kosasih sebagai penggugat dan Rosy Apriani sebagai tergugat diadakan. Majelis hakim memberikan nasihat agar para pihak berdamai namun penggugat tetap pada keputusannya. Tergugat berharap penggugat mengurungkan niat cerai. Majelis hakim memutuskan untuk memberi kesempatan mediasi terlebih dahulu yang akan dipimpin oleh Dedi S.H.
Dokumen tersebut menjelaskan tentang berbagai aspek upaya paksa dalam hukum pidana Indonesia, termasuk pengertian, jenis (penangkapan, penahanan, penggeledahan, penyitaan, pemeriksaan surat), syarat pelaksanaan, dan batas waktu pelaksanaan untuk masing-masing upaya paksa.
Sudikno Mertokusumo
Hukum Acara Perdata adalah peraturan hukum yg mengatur bagaimana caranya menjamin ditaatinya hukum perdata materiil dengan perantaraan hakim.
Retnowulan Sutantio
Hukum Acara Perdata disebut juga hukum perdata formil yaitu kesemuanya kaidah hukum yg menentukan dan mengatur cara bagaimana melaksanakan hak-hak dan kewajiban-kewajiban perdata sebagaimana yg diatur dalam hukum perdata materiil
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Idik Saeful Bahri
Dokumen tersebut membahas tentang hukum keluarga internasional khususnya mengenai perkawinan dan perceraian antarnegara serta implikasinya, asas-asas utama dalam hukum perdata internasional, contoh kasus perceraian campuran, dan pewarisan antarnegara.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang hukum adat, mulai dari pengertian hukum adat menurut beberapa ahli hukum, unsur-unsur kepatuhan hukum adat, nilai-nilai universal hukum adat, kegunaan mempelajari hukum adat, dasar hukum berlakunya hukum adat, corak khusus dan sifat hukum adat, sejarah pertumbuhan dan perkembangan hukum adat dalam perundang-undangan. Dokumen
Perjanjian ini mengatur jual beli 5 unit traktor dan 3 unit mesin penggiling beras antara CV Anugerah dan Koperasi Tani Makmur Cianjur dengan harga total Rp. 650 juta, yang akan dibayar tunai secara bertahap. Barang akan dikirim secara bertahap pada saat penandatanganan dan pelunasan pembayaran.
Makalah ini membahas tentang hukum perkawinan adat di Indonesia, termasuk pengertian perkawinan dan hukum perkawinan adat, tujuan hukum perkawinan adat, asas-asas hukum perkawinan adat seperti bentuk perkawinan berdasarkan persiapan dan susunan kekerabatan, serta sistem perkawinan dalam hukum adat seperti endogami dan exogami. "
Dokumen tersebut membahas tentang perbandingan hukum pidana dan menjelaskan perbedaan pandangan tentang kedudukan perbandingan hukum, keluarga-keluarga hukum di dunia, serta tujuan dan manfaat dari perbandingan hukum."
Hukum acara perdata - Jawaban tergugat, eksepsi, dan rekonvensi (Idik Saeful ...Idik Saeful Bahri
Dokumen tersebut membahas tentang jawaban tergugat, eksepsi, dan rekonvensi dalam hukum perdata Indonesia. Jawaban tergugat, eksepsi, dan rekonvensi harus dibahas secara bersamaan karena saling berhubungan. Eksepsi merupakan tangkisan terhadap gugatan penggugat yang tidak langsung menyangkut pokok perkara, sedangkan rekonvensi adalah gugatan balasan dari tergugat terhadap penggugat.
Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan hukum perdata internasional, dimulai dari masa Kekaisaran Romawi hingga pertumbuhan teori statuta di Perancis. Terdapat beberapa prinsip hukum perdata internasional yang tumbuh dan berkembang sejak masa Romawi hingga abad pertengahan seperti asas lex situs, lex domicilii, dan lex loci contractus. Teori statuta yang dikembangkan Bartolus de Sassoferrato kemudian meluas pengguna
Sidang pertama perkara cerai gugat antara Ade Kosasih sebagai penggugat dan Rosy Apriani sebagai tergugat diadakan. Majelis hakim memberikan nasihat agar para pihak berdamai namun penggugat tetap pada keputusannya. Tergugat berharap penggugat mengurungkan niat cerai. Majelis hakim memutuskan untuk memberi kesempatan mediasi terlebih dahulu yang akan dipimpin oleh Dedi S.H.
Dokumen tersebut menjelaskan tentang berbagai aspek upaya paksa dalam hukum pidana Indonesia, termasuk pengertian, jenis (penangkapan, penahanan, penggeledahan, penyitaan, pemeriksaan surat), syarat pelaksanaan, dan batas waktu pelaksanaan untuk masing-masing upaya paksa.
Sudikno Mertokusumo
Hukum Acara Perdata adalah peraturan hukum yg mengatur bagaimana caranya menjamin ditaatinya hukum perdata materiil dengan perantaraan hakim.
Retnowulan Sutantio
Hukum Acara Perdata disebut juga hukum perdata formil yaitu kesemuanya kaidah hukum yg menentukan dan mengatur cara bagaimana melaksanakan hak-hak dan kewajiban-kewajiban perdata sebagaimana yg diatur dalam hukum perdata materiil
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Idik Saeful Bahri
Dokumen tersebut membahas tentang hukum keluarga internasional khususnya mengenai perkawinan dan perceraian antarnegara serta implikasinya, asas-asas utama dalam hukum perdata internasional, contoh kasus perceraian campuran, dan pewarisan antarnegara.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang hukum adat, mulai dari pengertian hukum adat menurut beberapa ahli hukum, unsur-unsur kepatuhan hukum adat, nilai-nilai universal hukum adat, kegunaan mempelajari hukum adat, dasar hukum berlakunya hukum adat, corak khusus dan sifat hukum adat, sejarah pertumbuhan dan perkembangan hukum adat dalam perundang-undangan. Dokumen
Perjanjian ini mengatur jual beli 5 unit traktor dan 3 unit mesin penggiling beras antara CV Anugerah dan Koperasi Tani Makmur Cianjur dengan harga total Rp. 650 juta, yang akan dibayar tunai secara bertahap. Barang akan dikirim secara bertahap pada saat penandatanganan dan pelunasan pembayaran.
Makalah ini membahas tentang hukum perkawinan adat di Indonesia, termasuk pengertian perkawinan dan hukum perkawinan adat, tujuan hukum perkawinan adat, asas-asas hukum perkawinan adat seperti bentuk perkawinan berdasarkan persiapan dan susunan kekerabatan, serta sistem perkawinan dalam hukum adat seperti endogami dan exogami. "
The 2 undip words of length 2 with their lattice walksjmallos
Baskets corresponding to hamiltonian cubic planar graphs can be described by code words in a shuffled Dyck language called undip. Here are all 2 undip words of length 2 shown alongside the lattice walk interpretation of the word.
Dokumen tersebut membahas mengenai manfaat membaca, indikator gemar membaca, dan tokoh-tokoh yang gemar membaca seperti Warren Buffet, Bill Gates, dan Barack Obama. Dokumen tersebut juga menjelaskan tentang kegiatan membaca secara umum dan menyoroti beberapa masalah yang dihadapi dalam kegiatan membaca.
Penjelasan kitab undang undang hukum acara pidanaSei Enim
Dokumen tersebut merupakan penjelasan atas Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) Indonesia. KUHAP ini bertujuan untuk mengatur proses hukum pidana secara terpadu dan menjamin perlindungan hak asasi manusia. KUHAP didasarkan pada Pancasila dan UUD 1945 serta menjunjung tinggi asas keadilan, perlindungan hak terdakwa, dan pengawasan pelaksanaan putusan pengadilan.
Dokumen tersebut membahas tiga cara merumuskan tindak pidana menurut hukum, yaitu (1) menentukan unsur pokok tanpa kualifikasi, (2) menentukan kualifikasi umum, dan (3) menentukan unsur dan kualifikasi. Metode ketiga dianggap paling sempurna karena mencantumkan unsur objektif dan subjektif serta kualifikasi dan sanksi.
Teks tersebut memberikan daftar judul buku yang ditulis oleh empat penulis terkenal yaitu Max Lucado, Philip Yancey, John C. Maxwell, dan C.S. Lewis. Daftar tersebut mencakup puluhan judul buku nonfiksi dan fiksi yang membahas topik-topik keagamaan dan spiritual.
Dokumen tersebut berisi 10 soal latihan matematika untuk tingkat SD yang meliputi berbagai konsep seperti bilangan, persentase, volume, dan probabilitas. Soal-soal tersebut mencakup penyelesaian masalah dengan menggunakan konsep-konsep dasar matematika.
1. Dokumen tersebut membahas tentang produktivitas berbagai jenis ternak seperti sapi, unta, domba, kambing, kelinci, babi, dan ayam. Juga membahas faktor-faktor yang menentukan keberhasilan peternakan kelinci seperti seleksi induk, pakan, perkandangan, masalah dan tantangan, serta manajemen dan pencatatan. Terdapat pula informasi mengenai jumlah populasi dan anggota kelinci di Kabupaten Malang
Garis besar-ruhut-paradaton-parsadaan-raja-sitorus-dohot-boruna-se-jabodetabek-1lavanter simamora
Dokumen tersebut membahas tentang adat istiadat Suku Batak khususnya marga Sitorus di wilayah Jabodetabek. Terdapat lima pasal yang membahas tentang konsep Dalihan Na Tolu, bagian-bagian penting dalam adat istiadat, rumah adat, dan ulos herbang.
Serikat Tolong Menolong (STM) "Satahi" mengadakan rapat pada tanggal 21 Mei 2011. Rapat memutuskan untuk menaikkan iuran bulanan menjadi Rp5.000 per anggota dan uang santunan untuk kemalangan menjadi Rp60.000 per orang. STM "Satahi" rencananya akan mencetak bendera untuk menandakan adanya kemalangan salah satu anggota.
1. Ulaon Marhata/Pasahat Sinamot diadakan di Jakarta untuk menunjukkan perkembangan adat Batak.
2. Sinamot diadat Batak melambangkan berbagai benda seperti tulang, piring, dan lainnya yang digunakan dalam upacara adat.
3. Ulaon Unjuk Marhata/Pasahat Sinamot di Jakarta diselenggarakan dengan protokol adat yang sama seperti acara-acara adat Batak lainny
Sumatera Utara adalah provinsi di Pulau Sumatera yang beribu kota di Medan. Provinsi ini terbentuk pada 1948 melalui pemekaran dari Provinsi Sumatera menjadi tiga provinsi, yaitu Sumatera Utara, Sumatera Tengah, dan Sumatera Selatan. Sumatera Utara merupakan rumah bagi berbagai suku seperti Batak, Melayu, Nias, dan lainnya, dengan Islam, Kristen, Hindu, Buddha, dan kepercayaan tradisional sebagai
Soal dan pembahasan osn matematika 2011 bagian a isian singkat tingkat provinsiSosuke Aizen
Dokumen tersebut berisi ringkasan dan pembahasan soal-soal Olimpiade Sains Nasional (OSN) Matematika tingkat provinsi tahun 2011. Terdapat 10 soal yang mencakup materi deret aritmatika, fungsi, bilangan bulat, geometri, statistika, dan aljabar. Ringkasan menyajikan informasi utama soal-soal OSN Matematika tingkat provinsi tahun 2011 beserta pembahasannya secara singkat.
Hukum Perkawinan adat
Upacara peralihan tersebut terdiri atas 3 tingkatan, yaitu:Rites de Separation yaitu upacara perpisahan dari status semula;
Rites de Marga, yaitu upacara ke status yang baru;
Rites de Agreegation, yaitu upacara penerimaan dalam status yang baru.
Asas-Asas Dalam hukum Perkawinan adat
Bentuk Perkawinan adat
Sistem Perkawinan dalam Hukum Adat dan Perceraian dalam Hukum Adat
Teks ini membahas tentang adat perkawinan masyarakat Lamaholot di Pulau Adonara, Flores Timur. Sistem perkawinan di sana bersifat patrilineal dan mas kawinnya berupa gading gajah. Jumlah gading yang harus diberikan berbeda-beda, biasanya 3-5 gading untuk masyarakat biasa dan 7 gading jika menikahi kerabat dekat. Gading gajah mewakili nilai sosial, ekonomi, dan kehormatan bagi kel
Kedudukan Janda dan Duda dalam Hukum Waris Adat by Agustinus Astono.pptxAgustinus Astono
Pada awalnya, kedudukan janda atau duda tidak mewaris harta dalam perkawinannya, tetapi dalam perkembangannya, bahwa janda dan duda dapat mewaris harta tersebut. Janda dan duda dapat mewaris karena akibat dari perkembangan zaman dari hukum adat itu sendiri. Di dalam hukum adat, kedudukan janda dan duda dapat dilihat dari sistem kekerabatannya, yaitu sistem kekerabatan patrilineal, sistem kekerabatan matrilineal, dan sistem kekerabatan parental atau bilateral. Terkait dengan kedudukan janda, janda dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu janda perempuan dan janda laki-laki (duda). Terhadap harta asal istrinya, dengan adanya prinsip dalam hukum adat, kedudukan janda laki-laki dan kedudukan janda perempuan itu dilihat dari sistem kekerabatannya (partilineal, matrilineal, atau parental/bilateral). Dalam Hukum Nasional Putusnya Perkawinan Serta Akibatnya terdapat dalam Pasal 38 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. sebab-sebab putusnya perkawinan, antara lain: kematian, perceraian serta atas keputusan pengadilan.
Perkawinan adalah penyatuan antara laki-laki dan perempuan yang diresmikan oleh agama, pemerintah atau masyarakat. Ada beberapa bentuk perkawinan berdasarkan jumlah pasangan seperti monogami (satu suami satu istri) dan poligami (satu suami/istri memiliki pasangan ganda), serta asal pasangan seperti endogami (dalam suku) dan eksogami (lintas suku). Bentuk lainnya meliputi hubungan ke
Dokumen tersebut melarang berpacaran karena dianggap mendekati zina dan dapat menimbulkan berbagai akibat negatif bagi individu dan masyarakat. Berpacaran dianggap dapat mengarah pada hubungan seksual di luar nikah, membuang waktu, dan menghalangi pencarian jodoh yang sah. Larangan ini didasarkan pada beberapa ayat Al-Quran.
Hukum waris adat didasarkan pada prinsip-prinsip komunal dan kekeluargaan. Terdapat empat unsur pokok yaitu pewaris, harta warisan, ahli waris, dan proses penyerahan harta. Sistem pewarisan dapat berupa garis keturunan, individual, atau kolektif. Para ahli waris meliputi anak, cucu, istri, dan lainnya sesuai dengan aturan adat setempat.
Perkahwinan penting untuk menghalalkan hubungan antara lelaki dan wanita, mengeratkan hubungan keluarga dan silaturahim, serta membentuk perilaku dan emosi seseorang. Perkahwinan di Malaysia diikuti adat istiadat yang berbeza mengikut masyarakat, namun tujuan utamanya sama iaitu menghalalkan hubungan pasangan dan mengeratkan hubungan keluarga.
Dokumen tersebut membahas tentang hukum perkawinan dalam hukum adat dan UU No. 1 tahun 1974. Secara ringkas, dokumen menjelaskan pengertian hukum adat perkawinan, asas-asas perkawinan menurut UU tersebut, dan berbagai bentuk perkawinan adat seperti perkawinan jujur, semandra, mentas, dan lainnya.
Natal kristiono mata kuliah hukum adat hukum waris adatnatal kristiono
Hukum waris adat didasarkan pada tiga unsur utama yaitu pewaris, harta warisan, dan ahli waris. Unsur-unsur ini saling berkaitan secara sistematis dimana keberadaan satu unsur bergantung pada yang lain. Harta warisan dapat berupa materiil maupun immateriil dengan kepemilikan komunal atau individual. Struktur kepemilikan harta berbeda pada masyarakat patrilineal, matrilineal, dan parental. Konsep anak memiliki
Portal ANJANI dirancang oleh Kemenristekdikti untuk mempromosikan integritas akademik melalui pembinaan, evaluasi, klasifikasi pelanggaran dan sanksi. ANJANI dapat mengintegrasikan data dari SINTA, RAMA dan GARUDA untuk mendeteksi plagiarisme dalam karya ilmiah. Portal ini juga menyediakan informasi mengenai kasus retraksi dan simulasi sanksi pelanggaran integritas akademik.
Hadits merupakan sumber hukum Islam selain Al-Quran. Ilmu hadits berkembang sejak awal untuk memvalidasi sanad dan matan hadits. Perkembangannya meliputi penghimpunan hadits, pembukuan, penyaringan, dan sistematisasi hadits. Ilmu hadits dirayah membahas validitas hadits sementara riwayah membahas isi hadits.
2. Makna Perkawinan
Menurut Hukum Adat, perkawinan bisa merupakan
urusan pribadi, namun lebih sering merupakan
urusan kerabat, keluarga, atau persekutuan.
Semuanya tergantung pada tata susunan
masyarakat yang bersangkutan.
Bagi kelompok masyarakat yang menyatakan diri
sebagai kesatuan atau persekutuan hukum,
perkawinan adalah: sarana untuk melangsungkan
hidup kelompoknya secara tertib, teratur, dan
sekaligus sarana yang dapat melahirkan generasi
baru yang berfungsi untuk meneruskan garis hidup
kelompoknya.
3. Dalam pandangan masyarakat adat, perkawinan
memiliki tujuan untuk membangun dan memelihara
hubungan kekerabatan yang rukun dan damai.
Dikarenakan nilai-nilai hidup yang menyangkut
tujuan perkawinan tersebut dan juga menyangkut
kehormatan keluarga dan kerabat bersangkutan
dalam pergaulan masyarakat maka proses
pelaksanaan perkawinan diatur dengan tata tertib
adat, agar terhindar dari pelanggaran yang dapat
menjatuhkan martabat keluarga dan kerabat yang
bersangkutan.
4. Pada masyarakat adat, masalah
perkawinan lebih banyak merupakan suatu
ritus yang bersifat religius-magis.
A Van Gennep (seorang sosiolog Prancis),
menamakan semua upacara perkawinan
sebagai rites de passage (upacara
peralihan), yakni upacara peralihan yang
melambangkan peralihan status dari
masing-masing mempelai yang tadinya
hidup sendiri-sendiri secara terpisah
menjadi hidup bersatu sebagai suami-istri,
somah sendiri; suatu keluarga yang baru
berdiri dan mereka bina sendiri.
5. Menurut van Gennep, rites de passage terdiri
atas tiga tingkatan:
i. Rites de sparation (upacara perpisahan dari
status semula)
ii. Rites de marge (upacara perpisahan dari
status yang baru)
iii.Rites de anggreegation (suatu upacara
penerimaan dalam status yang baru).
6. Prof. Hazairin dalam bukunya yang bertitel
Rejang menyatakan: upacara perkawinan
merupakan tiga buah rentetan perbuatan
magis yang bertujuan untuk: (i) menjamin
ketenangan, (ii) menjamin kebahagiaan,
dan (iii) menjamin kesuburan.
…
8. Perkawinan Endogami
Sistem perkawinan di mana seorang laki-laki
harus mencari calon istri di dalam lingkungan
kerabat (suku, clan, family) sendiri.
Ex: Tanah Toraja (Sulawesi Tengah) dan
masyarakat Kasta di Bali.
9. Perkawinan Exsogami
Sistem perkawinan di mana seorang laki-laki
dilarang mengawini perempuan yang se-
marga dan diharuskan mencarai calon istri di
luar marganya sendiri.
Ex: Tapanuli Selatan, Minangkabau, Sumatra
Selatan, Lampung, dan Maluku.
Saat ini, sistem perkawinan seperti ini
(endogami dan exsogami) telah luntur dan
salah satunya akibat masuknya ajaran Islam
ke daerah-daerah tersebut.
10. Perkawinan Eleutherogami
Sistem perkawinan yang tidak mengenal
larangan ataupun keharusan seperti yang
terdapat dalam sistem perkawinan endogami
dan eksogami.
Larngan yang ada adalam sistem perkawinan
eleutherogami adalah larangan-larangan
yang berhubungan dengan ikatan-ikatan
kekeluargaan, yakni: (i) Nasab (ibu, nenek,
anak kandung, cucu, saudara kandung,
saudara bapak, dan saudara ibu), (ii)
Musyaharoh (ibu tiri, anak tiri, dan saudara
perempuan istri). …
11. Bentuk-Bentuk Perkawinan
Bentuk perkawinan berdasar persiapan ke arah
pelaksanaan perkawinan:
1. Perkawinan Pinang
2. Perkawinan Lari Bersama
3. Perkawinan Bawa – Lari
Bentuk perkawinan berdasar atas tata susunan
kekerabatan
1. Perkawinan pada masyarakat patrilineal
2. Perkawinan pada masyarakat matrilineal
3. Perkawinan pada masyarakat parental
12. Bentuk perkawinan berdasar persiapan
ke arah pelaksanaan perkawinan
1. Perkawinan Pinang
Perkawinan pinang adalah bentuk perkawinan yang
dilaksanakan dengan cara meminang atau melamar.
Peminangan pada umumnya datang dari pihak laki-laki
yang berupa ajakan kepada pihak perempuan untuk
menjalin ikatan perkawinan.
Peminangan / pertunangan baru mengikat jika pihak laki-
laki telah memberikan sesuatu tanda kepada pihak
perempuan yang disebut Panjer (Jawa), Penyancang
(Pasundan), Tandan Kong Narit (Aceh), Bono Nibu
(Nias), Pujompo (Toraja), dan Paweweh (Bali).
13. Dasar / Alasan Pertunangan
Ingin menjamin bahwa yang dikehendaki itu
dapat dilangsungkan dalam waktu dekat;
Untuk membatasi pergaulan kedua belah
pihak;
Memberi kesempatan kepada kedua belah
pihak untuk saling lebih mengenal sihingga
mereka kelak sebagi suami istri dapat
diharapkan menjadi pasangan yang
harmonis.
14. Akibat Hukum Pertunangan
Kedua belah pihak telah terikat untuk
melansungkan perkawinan, meskipun
sifatnya bukan suatu keharusan.
___________
Akan tetapi, jika di kemudian hari ternyata
tidak ada kecocokan maka salah satu pihak
atau keduanya bisa membatalkan ikatan
pertunangan.
15. Pembatalan Pertunangan
Apabila pertunangan itu diputuskan oleh
pihak perempuan maka pihak perempuan itu
harus memberikan ulos-ulos (bukan berupa
uang) kepada pihak laki-laki sebagai ganti
Panjer (Keputusan MA / 06 / 06 / 1959. No.
46 k/Sip/1958)
Apabila ikatan pertunangan itu diputuskan
oleh pihak laki-laki maka pihak laki-laki tidak
berhak menuntut kembali uang tunangan
(Keputusan MA/ 07 / 02 / 1959, no.
396/Sip/1958). …
16. 2. Perkawinan Lari Bersama
Perkawinan di mana kedua belah pihak (calon
suami-istri) secara bersama-sama dan atas
persetujuan bersama melarikan diri ke suatu
tempat untuk melangsungkan perkawinan.
Tujuannnya:
Untuk menghindarkan diri dari berbagai
keharusan sebagai akibat perkawinan dengan
cara pelamaran atau peminangan ataupun untuk
menghindarkan diri dari berbagai rintangan dari
pihak orang tua atau sanak saudara.
17. Dengan perkawinan lari bersama maka
pembayaran perkawinan sering kali menjadi
berkurang
Di Bali dan Lampung, jujur masih harus
dibayar tinggi atau bahkan lenih tinggi.
Di Sulawesi Selatan, perkawinan lari bersama
dianggap sebagai delik adat sehingga
perkawinan baru dapat dilaksanakan setelah
tercapai perdamaian antara kedua belah
pihak.
18. 3. Perkawinan Bawa - Lari
Lari dengan seorang perempuan yang sudah
dipertunangkan atau sudah dikawinkan dengan
laki-laki lain (terdapat di Kalimantan), atau
Melarikan seorang perempuan secara paksa
(terdapat di Lampung).
Perkawinan bawa lari seringkali menimbulkan
perlawanan hebat dari kelompok kerabat
perempuan sehingga dalam masyarakat Bugis-
Makasar, kerabat perempuan berhak membunuh
laki-laki yang membawa lari perempuan.
19. Bentuk perkawinan berdasar atas
tata susunan kekerabatan
Perkawinan pada masyarakat
patrilineal
1. Perkawinan jujur
2. Perkawinan mengabdi
3. Perkawinan mengganti/levirat
4. Perkawinan meneruskan/sorotan
5. Perkawinan bertukar
6. Perkawinan ambil anak
20. 1. Perkawinan Jujur
Suatu bentuk perkawinan yang dilakukan dengan
pemberian jujur oleh pihak laki-laki kepada pihak
perempuan.
Pemberian jujur ini merupakan lambang dari
diputuskannya hubungan kekeluargaan istri
dengan orang tuanya, nenek moyangnya, saudara
kandungnya, kerabatnya, dan persekutuannya.
Sebagai konsekuensinya: anak-anak yang (akan)
lahir nantinya akan menarik garis keturunan pihak
ayah dan akan menjadi anggota dari masyarakat
hukum adat di mana ayahnya juga menjadi
anggotanya.
21. 2. Perkawinan Mengabdi
Suatu bentuk perkawinan yang disebabkan
oleh karena pihak laki-laki tidak dapat
memenuhi syarat-syarat yang ditentukan oleh
pihak perempuan.
Dalam perkawinan mengabdi, seorang suami
harus mengabdi kepada kerabat mertuanya
hingga dia mampu membayar jujur yang
dipersyaratkan oleh pihak perempuan.
22. 3. Perkawinan Mengganti/Levirat
Suatu bentuk perkawinan di mana seorang
janda kawin dengan saudara laki-laki
almarhum suaminya.
Bentuk perkawinan seperti ini terjadi akibat
adanya anggapan bahwa perempuan telah
dibeli oleh pihak suami.
Perkawinan jenis ini memeiliki banyak nama.
Di Batak disebut Pereakhon;
di Palembang dan Bengkulu disebut Ganti Tikar;
di Lampung disebut Nyemalang, dan
di Jawa disebut Turun Ranjang.
23. 4. Perkawinan Meneruskan/Sorotan
Suatu bentuk perkawinan di mana seorang duda
kawin dengan saudara perempuan almarhum
istrinya.
Perkawinan ini bisa dilangsungkan tanpa
membayar jujur tambahan karena istri kedua hanya
berfungsi meneruskan istri pertama.
Perkawinan jenis ini bertujuan untuk memelihara
hubungan kekeluargaan agar tetap terjalin dengan
baik; kehidupan anak-anak yang lahir dari istri
pertama tetap terpelihara, serta untuk menjaga
harta kekayaan.
Di Jawa, perkawinan jenis ini disebut Ngarag Wulu.
24. 5. Perkawinan Bertukar
Suatu bentuk perkawinan di mana
perkawinan timbal balik (synetrio connubium)
diperbolehkan sehingga pembayaran jujur
yang terhutang secara timbal balik seakan-
akan dikompensasikan (jujur timbal balik
diperhitungkan satu dengan yang lain
sehingga menjadi hapus/lunas).
25. 6. Perkawinan Ambil Anak
Suatu bentuk perkawinan yang dilakukan
tanpa pembayaran jujur dengan maksud
untuk mengambil sang suami sebagai anak
laki-laki mereka sehingga si istri akan
berkedudukan tetap sebagai anggota clan-
nya.
Anak-anak yang (akan) lahir dari hubungan
perkawinan itu akan menarik garis keturunan
melalui garis keturunan ayahnya.
26. Salah satu alasan dilakukannya perkawinan ambil
anak adalah karena keluarga tidak memiliki anak
laki-laki.
Tidak adanya anak laki-laki akan mengakibatkan
punahnya hubungan patrilineal (Lampung:
semenda).
Hubungan kekeluargaan antara suami dengan
keluarganya sendiri menjadi putus dan si suami
masuk menjadi anggota keluarga si istri.
Dalam kegiatan adat, si istri mempunyai peranan
sebagai kepala keluarga yang diwakilkan kepada
suaminya.
27. Bentuk-Bentuk Perkawinan Ambil Anak
Perkawinan Ambil Anak
Perkawinan Tegak-Tegi
Perkawinan Jeng Mirul
Perkawinan Meminjam Jago
28. Perkawinan Ambil Anak
Suatu bentuk perkawinan antara seorang
laki-laki dengan seorang perempuan anak
pejabat di mana si laki-laki diadopsi terlebih
dahulu oleh kerabat calon mempelai
perempuan.
Tujuannya: agar menantu laki-laki yang
sudah diadopsi itu dapat meneruskan
kebesaran dan dapat menerima warisan
(sebagai anak laki-lakinya).
29. Di daerah Lampung: seorang pejabat
kebesaran adat yang dari istri tuanya (bini
ratu) hanya memiliki anak perempuan maka
untuk dapat mempertahankan kebesarannya
dalam lingkungan kerabatnya dia akan
melakukan perkawinan ambil anak.
Sang suami akan dijadikan sebagai anak
angkat yang kedudukanya sama dengan
istrinya.
Perkawinan ini disebut sebagai Semendo
tambi Anak.
30. Perkawinan Tegak Tegi
Suatu bentuk perkawinan antara anak laki-
laki saudaranya (kemenakannya yang laki-
laki) dengan anak perempuannya.
Tujuannya: menantu laki-laki yang telah
menjadi anak laki-lakinya dapat memperoleh
warisan yang kelak akan diteruskan kepada
cucu-cucunya.
31. Perkawinan Jeng Mirul
Suatu bentuk perkawinan yang menyebabkan
si suami benar-benar beralih ke kerabat
istrinya karena dijadikan anak angkat.
Dalam perkawinan model ini, suami menjadi
wakil mutlak bagi anak-anaknya yang akan
lahir yang tugasnya adalah mengawasi harta
peninggalan untuk kepentingan istri dan
anak-anaknya.
32. Perkawinan Meminjam Jago
Suatu bentuk perkawinan yang terjadi apabila
si suami tidak beralih ke dalam kerabat
istrinya.
Di situ, si suami ditoleransi / diberi sarana
untuk menyambung keturunan dan dia
berkedudukan sebagai orang yang
menumpang.
Anak-anak yang dilahirkan masuk clan ibu.
33. Perkawinan pada masyarakat
matrilineal
Suatu bentuk perkawinan di mana si istri tetap
tinggal dalam clan atau golongan familinya
(keluarganya).
Di sini, Istri tidak masuk dalam kerabat atau
golongan si suami, melainkan tetap tinggal
dalam clan-nya sendiri.
Seorang suami diperkenankan bergaul dalam
lingkungan kerabat si istri sebagai urang
semendo (ipar).
Anak-anak yang lahir dalam perkawinan ini
akan masuk ke dalam clan ibunya.
34. Dalam perkawinan matrilineal berlaku ketentuan
hukum exogami dalam perkawinan, yakni
kewajiban seorang laki-laki dari suatu clan untuk
mengambil perempuan dari clan lainnya.
Perkawinan “cross-cousin”, di mana antara dua
orang saudara yang berbeda sex (laki-laki dan
perempuan) diizinkan/diperbolehkan berbesanan
satu dengan yang lain.
Perkawinan “pararel-cousin”, di mana antara dua
orang saudara yang berkelamin sama (laki-laki
semua atau perempuan semua) tidak
diperbolehkan berbesanan.
35. Perkawinan pada Masyarakat
Parental
Dalam perkawinan pada masyarakat
parental, pihak suami maupun pihak istri
masing-masing menjadi anggota kerabat dari
kedua belah pihak.
Dengan demikian, setelah terjadi perkawinan
maka si suami menjadi anggota keluarga
istrinya, dan begitu juga si istri menjadi
anggota keluarga suaminya.
Anak-anak yang kelak dilahirkan juga
menjadi anggota kekerabatan keluarga suami
dan sekaligus keluarga istri.
36. Dalam susunan keluarga parental juga
terdapat kebiasaan pemberian-pemberian
dari pihak suami kepada pihak istri.
Pemberian tersebut pada dasarnya
merupakan pemberian perkawinan saja.
Pemberian ini pada masyarakat Aceh disebut
jinamee,
- Pada masyarakat Jawa disebut Tukon;
- Di Sulawesi Selatan disebut Surang/Sompa;
- Pada suku Dayak disebut Pekain.
37. Perkawinan Anak-Anak
Hukum Adat tidak melarang perkawinan
antara-antara laki-laki dan perempuan yang
masih kanak-kanak.
Akan tetapi, di beberapa daerah, seperti
daerah Kerinci (Jambi), di Roti (Nusa Tenggara
Timur), dan di Toraja (Sulawesi Tengah),
perkwainan anak-anak tidaklah diperbolehkan.
Di Pulau Bali, perkawinan gadis yang belum
dewasa dianggap sebagai suatu perbuatan
yang dapat dijatuhi hukuman.
38. Jika terjadi perkawinan pada kanak-kanak
maka kehidupan bersama antara keduanya
sebagai pasangan suami istri ditangguhkan
hingga mereka mencapai umur.
Perkawinan anak-anak pada masyarakat adat
sering disebut Kawin Gantung (Jawa:
Gantung Nikah).
Jika kedua mempelai sudah mencapai umur
maka Kawin Gantung ini akan disusuli
dengan Perkawinan Adat.
39. Alasan/Sebab-Sebab Terjadinya
Perkawinan Anak-Anak
Untuk merealisasikan hubungan
kekeluargaan antara kerabat mempelai laki-
laki dan kerabat mempelai perempuan.
Oleh karena alasan itu juga, terkadang anak-
anak yang masih dalam kandungan telah
dijanjikan kelak akan dikawinkan dengan
anak dari suatu keluarga tertentu karena
ikatan kekeluargaan tersebut dinilai akan
membawa keuntungan-keuntungan bagi
kedua belah pihak.
40. Perkawinan anak-anak pada
umumnya merupakan kehendak
orang tuanya, bukan kehendak kedua
mempelai sehingga tidak jarang
perkawinan itu berakhir dengan
perceraian.