Dokumen tersebut membahas tentang hukum kontrak (perjanjian), yang mencakup pengertian perikatan, perjanjian, dan kontrak. Dibahas pula unsur-unsur perjanjian yang sah, subjek hukum, syarat sahnya perjanjian, sistem hukum perjanjian menurut KUHPerdata, asas-asas hukum perjanjian, negosiasi kontrak, dan penyusunan kontrak bisnis.
Dokumen tersebut membahas tentang hukum jaminan yang mengatur hubungan antara pemberi dan penerima jaminan dalam rangka pemberian agunan untuk mendapatkan fasilitas kredit. Jaminan diberikan untuk menjamin kewajiban debitor apabila terjadi wanprestasi, dan mencakup jaminan perorangan maupun jaminan kebendaan seperti gadai, hipotik, dan fidusia.
Dokumen tersebut membahas tentang asas-asas hukum dagang. Menguraikan pengertian hukum dagang dan perkembangannya di dunia serta sumber hukum dagang di Indonesia. Juga menjelaskan pengertian penting seperti perdagangan, dagang, perusahaan, dan perkumpulan-perkumpulan dagang seperti perseroan terbatas dan koperasi.
Dokumen tersebut membahas tentang hukum kontrak, meliputi pengertian kontrak, asas-asas pembuatan kontrak, dan syarat-syarat sahnya kontrak. Tujuan pembelajaran mata kuliah ini adalah mahasiswa dapat memahami definisi kontrak, asas-asas dalam pembuatan kontrak, dan membedakan syarat-syarat sahnya kontrak.
Dokumen tersebut membahas tentang hukum jaminan yang mengatur hubungan antara pemberi dan penerima jaminan dalam rangka pemberian agunan untuk mendapatkan fasilitas kredit. Jaminan diberikan untuk menjamin kewajiban debitor apabila terjadi wanprestasi, dan mencakup jaminan perorangan maupun jaminan kebendaan seperti gadai, hipotik, dan fidusia.
Dokumen tersebut membahas tentang asas-asas hukum dagang. Menguraikan pengertian hukum dagang dan perkembangannya di dunia serta sumber hukum dagang di Indonesia. Juga menjelaskan pengertian penting seperti perdagangan, dagang, perusahaan, dan perkumpulan-perkumpulan dagang seperti perseroan terbatas dan koperasi.
Dokumen tersebut membahas tentang hukum kontrak, meliputi pengertian kontrak, asas-asas pembuatan kontrak, dan syarat-syarat sahnya kontrak. Tujuan pembelajaran mata kuliah ini adalah mahasiswa dapat memahami definisi kontrak, asas-asas dalam pembuatan kontrak, dan membedakan syarat-syarat sahnya kontrak.
Dokumen tersebut merupakan penjelasan mengenai anatomi perjanjian sewa menyewa yang mencakup latar belakang, dasar hukum, jenis, komponen-komponen penting perjanjian seperti para pihak, objek sewa, pembayaran, dan ketentuan-ketentuan lainnya.
1) Bab pertama membahas pengertian perikatan secara umum, termasuk unsur-unsur, jenis, dan sumber perikatan menurut KUHPerdata.
2) Jenis perikatan dijelaskan meliputi perikatan untuk memberikan barang, berbuat atau tidak berbuat sesuatu, serta perikatan alternatif, bersyarat, dan lainnya.
3) Sumber hukum perikatan berasal dari perjanjian dan undang-undang.
Amandemen dan Modifikasi Perjanjian Internasional.pptxNaomiPoppyMoore
Amandemen dan modifikasi perjanjian internasional diatur dalam Konvensi Wina 1969. Amandemen melibatkan seluruh pihak dan dapat mengubah seluruh isi perjanjian, sedangkan modifikasi hanya melibatkan beberapa pihak untuk mengubah bagian tertentu. Prosedur amandemen dan hak-hak negara bervariasi antara perjanjian yang memuat aturan amandemen dan yang tidak.
Hukum Perdata Buku Ke 1 membahas tentang hukum perorangan atau pribadi yang mengatur status seseorang sebagai subjek hukum mulai dari kelahiran hingga kematian. Subjek hukum terdiri dari orang pribadi dan badan hukum, dimana orang pribadi menjadi subjek hukum sejak lahir sedangkan badan hukum dibentuk berdasarkan peraturan perundang-undangan. Buku ini juga membahas tentang cakap hukum, ke
Dokumen tersebut membahas tentang perjanjian sewa menyewa yang mencakup pengertian, dasar hukum, subjek dan objek, hak dan kewajiban para pihak, risiko atas musnahnya barang, serta berakhirnya perjanjian sewa menyewa. Dibahas pula contoh kasus penyelesaian sengketa sewa menyewa rumah secara hukum.
Dokumen tersebut membahas tentang hukum asuransi di Indonesia. Mencakup pengaturan hukum asuransi, pengertian asuransi, jenis-jenis asuransi, unsur-unsur keabsahan kontrak asuransi, dan prinsip-prinsip dasar asuransi seperti kepentingan yang dapat diasuransikan, itikad baik, penggantian kerugian, subrogasi, dan kontribusi.
Hukum acara pidana merupakan aturan hukum yang mengatur proses penyelesaian perkara pidana mulai dari penyelidikan, penyidikan, penuntutan, persidangan hingga pelaksanaan putusan. Tujuan utamanya adalah mencari kebenaran, melakukan penuntutan yang tepat, dan memberikan putusan yang adil berdasarkan hasil pemeriksaan. Dalam prosesnya, dipandu oleh asas-asas seperti praduga tak bersalah,
Setiap badan usaha dan perorangan yang membuat dan/atau merancang suatu perjanjian/kontrak dengan itikad baik di Indonesia berdasarkan pada buku III Pasal 1338 KUHPerdata yang menyebutkan semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang - undang bagi mereka yang membuatnya (asas kebebasan berkontrak). Dalam membuat perjanjian/kontrak harus mempunyai anatomi perjanjian/kontrak yang jelas agar dapat dipahami oleh para pihak yang membuat, anatomi perjanjian/kontrak yang digunakan dalam bisnis, yaitu memuat:
Kepala Perjanjian/Kontrak
Judul dari suatu perjanjian/kontrak.
Komparasi/Preamble
Hari, Tanggal, Tahun pembuatan perjanjian/kontrak dan data para pihak yang melakukan perjanjian/kontrak.
Latar belakang/Recital
Latar belakang di adakannya suatu perjanjian/kontrak antara para pihak dan kedudukan para pihak.
Kalimat Penghubung
Kalimat berupa pernyataan kesepakatan para pihak sebelum memuat pasal - pasal tentang isi atau muatan perjanjian.
Substansi Perjanjian/Kontrak
Definisi, obyek perjanjian/kontrak, jangka waktu perjanjian/kontrak, cara pembayaran, hak dan kewajiban para pihak.
Klausul Penunjang
Force majeur/keadaan kahar, addendum, pilihan penyelesaian sengketa, notice/pemberitahuan, pengakhiran perjanjian/kontrak, dan bahasa yang digunakan.
Penutup/Testimonium
Memuat pernyataan tegas kekuatan hukum dalam perjanjian/kontrak yang dibuat para pihak yang berlaku sama dan tanda tangan para pihak.
Lampiran
Lampiran yang memuat hal - hal detail atau penjelasan lebih lanjut dari klausul - klausul dalam kontrak.
This document discusses the concept of a Best Alternative To a Negotiated Agreement (BATNA) and its importance in negotiations. It defines a BATNA as the best option if an agreement cannot be reached through negotiation. It explains that having a strong BATNA gives a negotiator more power. The document provides tips for negotiators such as identifying your BATNA based on your situation, improving your BATNA, considering the other side's BATNA, knowing the zone of possible agreement, and using stretch goals and anchoring techniques to get the best possible deal.
Perjanjian ini membahas pendirian usaha bersama antara tiga pihak untuk bergerak di bidang tertentu. Perjanjian ini mengatur tentang nama dan tempat usaha, jangka waktu, kegiatan usaha, modal usaha, manajemen, pembagian keuntungan, dan penyelesaian perselisihan.
Dokumen tersebut merupakan penjelasan mengenai anatomi perjanjian sewa menyewa yang mencakup latar belakang, dasar hukum, jenis, komponen-komponen penting perjanjian seperti para pihak, objek sewa, pembayaran, dan ketentuan-ketentuan lainnya.
1) Bab pertama membahas pengertian perikatan secara umum, termasuk unsur-unsur, jenis, dan sumber perikatan menurut KUHPerdata.
2) Jenis perikatan dijelaskan meliputi perikatan untuk memberikan barang, berbuat atau tidak berbuat sesuatu, serta perikatan alternatif, bersyarat, dan lainnya.
3) Sumber hukum perikatan berasal dari perjanjian dan undang-undang.
Amandemen dan Modifikasi Perjanjian Internasional.pptxNaomiPoppyMoore
Amandemen dan modifikasi perjanjian internasional diatur dalam Konvensi Wina 1969. Amandemen melibatkan seluruh pihak dan dapat mengubah seluruh isi perjanjian, sedangkan modifikasi hanya melibatkan beberapa pihak untuk mengubah bagian tertentu. Prosedur amandemen dan hak-hak negara bervariasi antara perjanjian yang memuat aturan amandemen dan yang tidak.
Hukum Perdata Buku Ke 1 membahas tentang hukum perorangan atau pribadi yang mengatur status seseorang sebagai subjek hukum mulai dari kelahiran hingga kematian. Subjek hukum terdiri dari orang pribadi dan badan hukum, dimana orang pribadi menjadi subjek hukum sejak lahir sedangkan badan hukum dibentuk berdasarkan peraturan perundang-undangan. Buku ini juga membahas tentang cakap hukum, ke
Dokumen tersebut membahas tentang perjanjian sewa menyewa yang mencakup pengertian, dasar hukum, subjek dan objek, hak dan kewajiban para pihak, risiko atas musnahnya barang, serta berakhirnya perjanjian sewa menyewa. Dibahas pula contoh kasus penyelesaian sengketa sewa menyewa rumah secara hukum.
Dokumen tersebut membahas tentang hukum asuransi di Indonesia. Mencakup pengaturan hukum asuransi, pengertian asuransi, jenis-jenis asuransi, unsur-unsur keabsahan kontrak asuransi, dan prinsip-prinsip dasar asuransi seperti kepentingan yang dapat diasuransikan, itikad baik, penggantian kerugian, subrogasi, dan kontribusi.
Hukum acara pidana merupakan aturan hukum yang mengatur proses penyelesaian perkara pidana mulai dari penyelidikan, penyidikan, penuntutan, persidangan hingga pelaksanaan putusan. Tujuan utamanya adalah mencari kebenaran, melakukan penuntutan yang tepat, dan memberikan putusan yang adil berdasarkan hasil pemeriksaan. Dalam prosesnya, dipandu oleh asas-asas seperti praduga tak bersalah,
Setiap badan usaha dan perorangan yang membuat dan/atau merancang suatu perjanjian/kontrak dengan itikad baik di Indonesia berdasarkan pada buku III Pasal 1338 KUHPerdata yang menyebutkan semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang - undang bagi mereka yang membuatnya (asas kebebasan berkontrak). Dalam membuat perjanjian/kontrak harus mempunyai anatomi perjanjian/kontrak yang jelas agar dapat dipahami oleh para pihak yang membuat, anatomi perjanjian/kontrak yang digunakan dalam bisnis, yaitu memuat:
Kepala Perjanjian/Kontrak
Judul dari suatu perjanjian/kontrak.
Komparasi/Preamble
Hari, Tanggal, Tahun pembuatan perjanjian/kontrak dan data para pihak yang melakukan perjanjian/kontrak.
Latar belakang/Recital
Latar belakang di adakannya suatu perjanjian/kontrak antara para pihak dan kedudukan para pihak.
Kalimat Penghubung
Kalimat berupa pernyataan kesepakatan para pihak sebelum memuat pasal - pasal tentang isi atau muatan perjanjian.
Substansi Perjanjian/Kontrak
Definisi, obyek perjanjian/kontrak, jangka waktu perjanjian/kontrak, cara pembayaran, hak dan kewajiban para pihak.
Klausul Penunjang
Force majeur/keadaan kahar, addendum, pilihan penyelesaian sengketa, notice/pemberitahuan, pengakhiran perjanjian/kontrak, dan bahasa yang digunakan.
Penutup/Testimonium
Memuat pernyataan tegas kekuatan hukum dalam perjanjian/kontrak yang dibuat para pihak yang berlaku sama dan tanda tangan para pihak.
Lampiran
Lampiran yang memuat hal - hal detail atau penjelasan lebih lanjut dari klausul - klausul dalam kontrak.
This document discusses the concept of a Best Alternative To a Negotiated Agreement (BATNA) and its importance in negotiations. It defines a BATNA as the best option if an agreement cannot be reached through negotiation. It explains that having a strong BATNA gives a negotiator more power. The document provides tips for negotiators such as identifying your BATNA based on your situation, improving your BATNA, considering the other side's BATNA, knowing the zone of possible agreement, and using stretch goals and anchoring techniques to get the best possible deal.
Perjanjian ini membahas pendirian usaha bersama antara tiga pihak untuk bergerak di bidang tertentu. Perjanjian ini mengatur tentang nama dan tempat usaha, jangka waktu, kegiatan usaha, modal usaha, manajemen, pembagian keuntungan, dan penyelesaian perselisihan.
Download Full Version (Format MS Word DOC.): http://www.legalakses.com/contoh-contoh-surat-perjanjian-2/
DRAF PERATURAN PERUSAHAAN:
Hak dan Kewajiban Perusahaan dan Karyawan, Jam Kerja, Gaji/Upah, Lembur, Penerimaan dan Penempatan Karyawan, PHK, Tata Tertib Perusahaan, Sanksi, Larangan Karyawan, Tunjangan Karyawan, dll.
Perjanjian kerja ini mengatur hubungan kerja antara perusahaan dengan karyawan. Perjanjian ini mencakup definisi istilah, jenis perjanjian kerja, hak dan kewajiban para pihak, upah dan tunjangan, jaminan kesejahteraan, serta ketentuan berakhirnya perjanjian.
Perjanjian merupakan salah satu sumber timbulnya perikatan menurut KUHP. Dokumen ini membahas tentang pengertian perjanjian, unsur-unsur sah perjanjian, dan contoh klausula penyelesaian sengketa dalam perjanjian.
DI SUSUN OLEH :
NAMA : WIDYIA ASTUTI
NPM : 1434021395
KELAS : KARYAWAN (SABTU)
NAMA DOSEN : DR. EDDY SANUSI, SE, MM
NAMA PENGARANG : DR. H. SUDIARTO, SH, M.HUM
Dokumen tersebut membahas tentang kontrak bisnis, meliputi pengertian, unsur, tahapan, dan cara berakhirnya kontrak bisnis. Kontrak bisnis adalah perjanjian tertulis antara dua pihak atau lebih yang mengatur hak dan kewajiban para pihak dalam bidang ekonomi. Unsur penting kontrak bisnis adalah adanya kesepakatan, objek perjanjian, dan konsekuensi hukum apabila terjadi wanprestasi. Tahapan kontrak bis
KLP 1 LANDASAN TEORITIS DAN FAKTUAL TENTANG LEMBAGA ARBITRASEandimuhraihan
Secara umum bisnis diartikan sebagai suatu urusan atau kegiatan dagang. Bisnis dalam bahasa Inggris berasal dari kata business yang berarti kegiatan usaha. Bisnis merupakan keseluruhan kegiatan usaha yang dijalankan oleh orang atau badan secara teratur dan terusmenerus, yaitu berupa kegiatan mengadakan barang-barang atau jasa-jasa maupun fasilitasfasilitas untuk diperjualbelikan, dipertukarkan, atau disewagunakan dengan tujuan mendapatkan keuntungan. Kegiatan bisnis dapat dikelompokkan dalam beberapa bidang usaha, yaitu bidang industri(industry): seperti pabrik, bidang perdagangan(commerce): seperti agen, makelar, bidang jasa(service): seperti konsultan, bidang agraris(agrarian): seperti pertanian dan perkebunan, dan bidang ekstraktif(ekstractive): seperti pertambangan dan penggalian.
slide ini di buat dalam perkuliahan hukum kontrak atau contract drafting, pada masa perkuliahan semester 7 tahun 2011, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Jurusan HUKUM BISNIS SYARIAH
Dokumen tersebut membahas tentang hukum perdata khususnya hukum kontrak dan perikatan. Menguraikan pengertian hukum kontrak nominaat dan innominaat, serta implementasi hukum kontrak yang harus sesuai dengan peraturan dan memperhatikan asas-asas kontrak seperti kebebasan berkontrak, konsesnsualisme, kepastian hukum, dan itikad baik.
Dokumen tersebut membahas tentang hukum persaingan usaha di Indonesia. Secara singkat, dokumen menjelaskan bahwa hukum persaingan usaha bertujuan untuk menjaga persaingan yang sehat antar pelaku usaha, mencegah penyalahgunaan kekuatan ekonomi, dan melindungi kepentingan konsumen. Dokumen juga membahas berbagai aliran pemikiran dalam kebijakan persaingan seperti aliran strukturalis dan alir
Dokumen tersebut membahas tentang hukum perikatan menurut hukum perdata Barat dan Indonesia. Secara umum dijelaskan bahwa perikatan adalah hubungan hukum antara dua pihak atau lebih dimana satu pihak berhak menuntut dan pihak lain berkewajiban memenuhinya. Dokumen ini juga menjelaskan istilah, pengertian, dan pengaturan hukum perikatan menurut KUHPerdata.
Dokumen tersebut membahas tentang perlindungan hukum bagi konsumen di Indonesia. Secara garis besar dokumen menjelaskan alasan utama mengapa konsumen perlu dilindungi, definisi konsumen dan pelaku usaha, hak-hak konsumen yang dilindungi oleh undang-undang, serta tujuan dari perlindungan konsumen.
2. PENGERTIAN PERIKATAN, PERJANJIAN DAN
KONTRAK
Perjanjian
Perikatan Hukum saja
Hukum Sesuai hukum
Hukum +
Perbuatan manusia
Melawan hukum
3. Fakta Hukum
Tindakan Manusia
Fakta Hukum Semata
Kelahiran;
Kematian;
Persaudaraan.
Tindakan manusia lainnya, Tindakan Materiil
Perbuatan melawan hukum
6. Perjanjian (kontrak)
Pasal 1331 KUHPerdata:
“Suatu perjanjian adalah suatu perbuatan dengan
mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya
terhadap satu orang lain atau lebih.”
Subekti:
“Suatu perjanjian adalah suatu peristiwa di
mana seorang berjanji kepada seorang lain
atau di mana dua orang itu saling berjanji untuk
melaksanakan sesuatu hal.”
8. Subjek Hukum dalam Perjanjian
Subjek Hukum adalah pendukung hak dan
kewajiban,
Manusia.
Badan hukum.
Kemampuan dalam membuat perjanjian
dengan menafsirkan Pasal 1330 KUHPerdata
secara “a contrario” (Negatif).
Digolongkan orang-orang yang cakap
(“bekwaamheid”) adalah:
Orang-orang yang sudah dewasa.
Mereka yang tidak di bawah pengampuan.
9. Syarat sahnya suatu perjanjian
Pasal 1320 KUHPerdata:
sepakat mereka yang mengikatkan dirinya;
kecakapan untuk membuat suatu perjanjian;
suatu hal tertentu;
suatu sebab yang halal.
10. Syarat sahnya suatu perjanjian
Syarat pertama dan kedua di atas dinamakan
syarat-syarat subjektif (Perjanjian dapat
dibatalkan: Voidable / vernietigbaarheid.
syarat ketiga dan keempat merupakan syarat-
syarat obyektif (Perjanjian Batal demi hukum:
Void/ nietig.
11. SISTEM HUKUM PERJANJIAN DALAM
KUHPERDATA
sistem terbuka, artinya memberikan
kebebasan kepada para pihak (dalam hal
menentukan isi, bentuk, serta macam
perjanjian) untuk mengadakan perjanjian
akan tetapi isinya selain tidak bertentangan
dengan perundang-undangan, kesusilaan, dan
ketertiban umum, juga harus memenuhi
syarat sahnya perjanjian
12. ASAS HUKUM DALAM HUKUM PERJANJIAN
(KONTRAK)
“konsensualitas” di mana persetujuan-persetujuan
dapat terjadi karena persesuaian kehendak
(konsensus) para pihak;
“kekuatan mengikat persetujuan” menegaskan
bahwa para pihak harus memenuhi apa yang telah
merupakan ikatan mereka satu sama lain dalam
persetujuan yang mereka adakan;
asas kebebasan berkontrak: di mana para pihak
diperkenankan membuat suatu persetujuan sesuai
dengan pilihan bebas masing-masing.
13. ASAS HUKUM PERJANJIAN DALAM
PERANCANGAN KONTRAK
Asas Kebebasan Berkontrak (Freedom of Contract)
Kebebasan untuk membuat perjanjian yang meliputi:
Kebebasan untuk menentukan kehendak untuk menutup atau
tidak menutup perjanjian.
Kebebasan untuk memilih dengan pihak mana akan ditutup
suatu perjanjian;
Kebebasan untuk menetapkan isi perjanjian;
Kebebasan untuk menetapkan bentuk perjanjian;
Kebebasan untuk menetapkan cara penutupan perjanjian.
Asas ini tercantum di dalam pasal 1338 KUHPerdata.
14. ASAS HUKUM PERJANJIAN DALAM
PERANCANGAN KONTRAK
Asas Konsensualitas (Consensus)
Kesepakatan para pihak yang membuat perjanjian, yang
ditandai dengan apa yang dikehendaki pihak yang satu juga
dikehendaki oleh pihak lainnya.
Asas ini tercantum di dalam pasal 1320 KUHperdata.
Konsensus ini tidak ada bila terdapat 3 (tiga) hal (pasal 1321
KUHPerdata) yaitu:
.Paksaan (dwang);
.Kekhilafan (dwaling);
.Penipuan (bedrog).
15. ASAS HUKUM PERJANJIAN DALAM
PERANCANGAN KONTRAK
Asas Mengikat sebagai Undang-undang (pacta sunt
servanda)
Perjanjian yang dibuat secara sah mengikat kedua belah pihak
seperti mengikatnya sebuah undang-undang (pasal 1338
KUHPerdata)
Asas Itikad Baik (Good Faith)
Black’s Law Dictionary memberikan pengertian itikad baik
adalah:
“in or with good faith; honestly, openly, and sincerely; without
deceit or fraud. Truly; actually; without simulation or
pretense”.
16. ASAS HUKUM PERJANJIAN DALAM
PERANCANGAN KONTRAK
Asas Itikad Baik (Good Faith)
Prof. Mr. P.L. Wry memberikan arti itikad baik dalah hukum
perjanjian adalah:
“…. Bahwa kedua belah pihak harus berlaku yang satu
terhadap yang lain seperti patut saja antara orang-orang
sopan, tanpa tipu daya, tanpa tipu muslihat, tanpa cilat-cilat,
akal-akal, tanpa mengganggu pihak lain, tidak dengan melihat
kepentingan sendiri saja, tetapi juga dengan melihat
kepentingan pihak lain”
17. ASAS HUKUM PERJANJIAN DALAM
PERANCANGAN KONTRAK
Asas Itikad Baik (Good Faith)
Prof. Subekti, SH merumuskan itikad baik sebagai berikut:
“Itikad baik diwaktu membuat suatu perjanjian berarti
kejujuran. Orang yang beritikad baik menaruh kepercayaan
sepenuhnya kepada pihak lawan, yang dianggapnya jujur dan
tidak menyembunyikan sesuatu yang buruk yang dikemudian
hari dapat menimbulkan kesulitan-kesulitan”.
Pasal 1338 ayat 3KUHPerdata:
“Perjanjian-perjanjian harus dilaksanakan dengan itikad baik”
18. ASAS HUKUM PERJANJIAN DALAM
PERANCANGAN KONTRAK
Asas Itikad Baik (Good Faith)
Kesimpulan:
Itikad baik adalah suatu sikap batin atau keadaan kejiwaan
manusia yang:
• Jujur;
• Terbuka (tidak ada yang disembunyikan atau digelapkan);
• Tulus ikhlas;
• Sungguh-sungguh.
19. ASAS HUKUM PERJANJIAN DALAM
PERANCANGAN KONTRAK
Fungsi Itikad Baik dalam kontrak.
Rumusan pasal 1338 ayat 3 KUHPerdata, dapat disimpulkan
bahwa itikad baik harus digunakan pada saat pelaksanaan
suatu kontrak. Hal ini berarti bahwa pada waktu kontrak
dilaksanakan, selain ketentuan-ketentuan yang telah
disepakati dalam kontrak yang wajib ditaati oleh para
pihak, melainkan juga itikad baik sebagai ketentuan-
ketentuan yang tidak tertulis. Jadi, itikad baik berfungsi
menambah (aanvullend) ketentuan-ketentuan yang telah
disepakati oleh kedua belah pihak di dalam kontrak.
21. NEGOSIASI KONTRAK Black’s Law Dictionary: “Negotiation is
process of submission and consideration of
offers until acceptable offer is made and
accepted….”.
Proses untuk menyerahkan dan
mempertimbangkan penawaran-
penawaran sampai suatu penawaran
diterima. …”
22. Sifat Negosiasi kontrak
Positif: Negosiasi yang kooperatif, jika para pelaku
negosiasi hendak mencapai suatu kontrak yang
bersifat kerjasama. Jadi, sifat positif itu diperoleh
dari maksud orang untuk memulai sesuatu yang
baru dan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat.
Negatif: Negosiasi yang kompetitif, jika para pelaku
negosiasi hendak mencapai suatu perdamaian.
Suatu negosiasi untuk mencapai perdamaian
bersifat negatif karena melalui negosiasi itu orang
hendak mengakhiri sesuatu yang negatif, yaitu
perselisihan atau sengketa itu.
23. KODE ETIK DAN PERILAKU NEGOSIASI
Win-Win Attitude:
Suatu sikap yang dilandasi oleh itikad bahwa
negosiasi kontrak itu sedapat mungkin pada
akhirnya akan menghasilkan suatu kontrak yang
menguntungkan secara timbal balik.
Right or wrong my client/ Gaya Soviet:
Umumnya dilakukan oleh orang berpekara,
walaupun cara ini sebaiknya dihindari. Alasannya
dengan cara seperti ini siapa yang mau berhadapan
dengan orang yang hanya mau menang sendiri, yang
membuat orang enggan untuk bernegosiasi lebih
lanjut.
24. STRATEGI DASAR DALAM TEKNIK NEGOSIASI
Membangun kepercayaan.
Memenangkan commitment.
Mengelola tentangan.
Mengkompromikan jalan keluar.
26. PENYUSUNAN KONTRAK BISNIS
Pemahaman akan latar belakang transaksi
latar belakang yang merupakan keinginan dari
para pihak untuk mengadakan transaksi yang
akan dirumuskan dalam bentuk kontrak
menetapkan judul atau titel dari suatu kontrak
yang mencerminkan esensi ketentuan-ketentuan
dari kontrak yang bersangkutan
27. PENYUSUNAN KONTRAK BISNIS
Pemahaman akan latar belakang transaksi
Yang diperlukan adalah:
.Wawasan bidang transaksi yang akan dirumuskan;
.Pengetahuan dan kemampuan berpikir secara yuridis.
Kurangnya kemampuan, pengetahuan dan wawasan
berakibat kerugian yang besar, karena transaksi yang
dituju menjadi bias
28. PENYUSUNAN KONTRAK BISNIS
Pengenalan dan pemahaman akan para
pihak
harus mengenal mitranya dengan baik.
Pengenalan mitra dengan baik, para pihak akan
mengetahui ‘identifikasi mitra’, sehingga dapat
diketahui apa usaha yang dimilikinya, seberapa
canggih kemampuan profesionalnya, berapa
besar pangsa pasar yang dikuasainya,
pengalamannya.
Dengan mengetahui secara baik, barulah para
pihak dapat bekerjasama.
29. PENYUSUNAN KONTRAK BISNIS
Pengenalan dan pemahaman akan objek
transaksi
Bisnis apa yang akan dijalani bersama-sama
dengan mitra ?
Prosedur kerja apa yang harus dilalui ?
Bagaimana cara kerja unsur-unsurnya ?
Bagaimana viability atau tingkat kemungkinan
sukses dari bisnis ini ?
30. PENYUSUNAN KONTRAK BISNIS
Penyusunan garis besar transaksi
skema transaksi yang transparan dan konklusif
Proyek merupakan setimbun tindakan dan
langkah yang harus dilaksanakan itu dirumuskan
dalam kontrak sebagai deretan dari aneka hak
dan kewajiban yang timbal balik sifatnya.
31. PENYUSUNAN KONTRAK BISNIS
Penyusunan garis besar transaksi
Perlu diketahui mana “hulu” dan “hilir” nya dari
transaksi yang akan dilaksanakan.
Menghindari petualang dalam transaksi bisnis,
sebuah pertanyaan muncul “Do we have a case,
or not ?” (Apakah kita memang menghadapi
kasus, atau sebenarnya tidak terdapat kasus ?).
32. PENYUSUNAN KONTRAK BISNIS
Perumusan pokok-pokok kontrak
Mana pesan yang menonjol, yang merupakan
pokok dari suatu kontrak.
Dalam keadaan ideal, pesan pokok dari para
pihak bersifat komplementer, dalam arti pesan
pokok dari yang satu mengimbangi pesan pokok
dari pihak yang lain.
33. PENYUSUNAN KONTRAK BISNIS
Perumusan pokok-pokok kontrak
Contoh: jual beli dengan objek pabrik. Pihak
penjual ingin menjual pabriknya dan
mengharapkan harga yang sepadan dengan nilai
pabrik itu, sementara pihak pembeli ingin
membeli pabrik tersebut dengan nilai yang
dianggapnya sepadan dengan keuntungan yang
bisa diperolehnya melalui pabrik itu.
34. PENYUSUNAN KONTRAK BISNIS
Perumusan pokok-pokok kontrak
Setelah pesan pokok yang menonjol, kemudian
langkah selanjutnya merumuskan pokok-pokok
dari suatu kontrak
35. PENYUSUNAN KONTRAK BISNIS
Perumusan pokok-pokok kontrak
Pokok-pokok tersebut harus dirumuskan dengan
cermat dan akurat, karena. Hal ini dikarenakan:
Pertama, rumusan tentang pokok-pokok
kontrak itu menentukan keruntutan
(kesinambungan logis) dari ketentuan-ketentuan
pelaksanaan dari suatu kontrak.
36. PENYUSUNAN KONTRAK BISNIS
Perumusan pokok-pokok kontrak
Kedua, keruntutan itu menentukan, apakah
hubungan timbal balik dari berbagai hak dan
kewajiban yang akan berlaku bagi para pihak
ditetapkan secara adil dan masuk akal.
• Keruntutan ini perlu diperhatikan, karena
kadang-kadang dapat terjadi bahwa suatu pihak
memang hendak mempecundangi pihak lain jauh
hari sebelum mereka benar-benar saling
mengikatkan diri.
38. ANATOMI KONTRAK
Judul Kontrak (Heading/Contract Title)
Judul kontrak harus dapat mengidentifikasikan inti
kontrak yang syarat-syarat, ketentuan-ketentuan atau
klausula-klausulanya diatur di dalamnya.
Korelasi dan relevansi antara judul dan isi kontrak.
39. ANATOMI KONTRAK
Tempat dan tanggal penanda-tanganan
kontrak
Standar pembukaan dari kontrak pada umumnya
memuat tempat dan tanggal penanda-tangan
kontrak. Terkadang tunduk pada keharusan
formal tertentu, misal pada akta jual beli tanah,
akta notarial
40. ANATOMI KONTRAK
Tempat dan tanggal penanda-tanganan
kontrak
Tanggal penanda-tanganan kontrak dapat
menentukan keabsahan kapasitas para pihak
serta keabsahan dari kesepakatan-kesepakatan
yang dicapai oleh para pihak. Alasannya,
kesepakatan-kesepakatan itu hanya sah bila tidak
bertentangan dengan hukum yang berlaku pada
tanggal penanda-tangan kontrak
41. ANATOMI KONTRAK
KOMPARISI (Belanda : Comparitie, yang berarti
penghadapan).
Istilah ini sebenarnya digunakan untuk menandai
suatu bagian pembukaan dari akta-akta notaris, dan
karena bagian itu memang menyebutkan pihak-pihak
yang menghadap notaris.
Komparisi memuat identifikasi dari para pihak yang
melibatkan dan mengikatkan diri di dalam suatu
kontrak
42. ANATOMI KONTRAK
Yang dapat menjadi pihak dalam kontrak adalah subjek
hukum, yang diklasifikasikan sebagai manusia dan
badan hukum.
Untuk dapat menjadi subjek hukum, manusia dan badan
hukum harus memenuhi syarat kecakapan bertindak
(bekwaamheid). Kecakapan manusia harus dibuktikan
dengan identitasnya. Akan tetapi untuk menjadi pihak
dalam suatu kontrak, seseorang yang mewakili suatu
badan hukum sebagai subjek hukum harus memenuhi
syarat tambahan, yaitu bahwa dia juga memiliki
wewenang bertindak (bevoegdheid)
43. ANATOMI KONTRAK
RECITALS (Pertimbangan-Pertimbangan Umum
Kontrak).
Berisikan kondisi umu dari para pihak yang akan
membuat suatu kontrak, berisikan kemampuan
modal, teknologi, pengalaman yang handal, pangsa
pasar dan sebagainya.
44. ANATOMI KONTRAK
RECITALS (Pertimbangan-Pertimbangan Umum
Kontrak). Contoh Kontrak Franchise
a.tempat dimana franchisor membangun sistem
yang unik dan berhasil bertahan untuk
mengoperasikan bisnis, identifikasi dari bisnis
serta sistem franchise
b.menggambarkan merek dagang, jasa, dan
tanda-tanda lain, copy rights, logo, pembeda
lannya.
45. ANATOMI KONTRAK
RECITALS (Pertimbangan-Pertimbangan Umum
Kontrak). Contoh Kontrak Franchise
c.menggambarkan seluruh tanda pembeda
yang tergambar dalam bangunan milik franchisor
d.menggambarkan sistem franchise yang ada,
serta atribut bisnis
46. KETENTUAN-KETENTUAN POKOK
KONTRAK
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK. Hubungan
antara hak dan kewajiban, serta hubungan antara
perangkat hak dan kewajiban di antara para
pihak seyogyanya merupakan hubungan yang
logis
47. ELEMEN-ELEMEN PENUNJANG
KONTRAK
Pernyataan dan jaminan.
Masa berlakunya kontrak, berupa:
Titik awal masa laku ditentukan berdasarkan dua
kemungkinan berikut ini:tanggal penanda tangan
kontrak; atau tanggal dipenuhinya syarat-syarat
tertentu (conditions precedent).
Titik akhir masa laku: titik akhir masa laku dapat
ditentukan berdasarkan:
.
48. ELEMEN-ELEMEN PENUNJANG
KONTRAK
Akhir masa laku yang disepakati (agreed expiry).
Berakhirnya masa laku suatu kontrak pada tanggal
yang disepakati biasanya didasarkan pada anggapan
bahwa pada saat tersebut tujuan kontrak telah
tercapai.
Pengakhiran (termination). Pengakhiran suatu
kontrak bisa juga dilakukan sebelum berakhirnya
masa laku dari kontrak tersebut pada tanggal yang
semula disepakati bersama.
49. ELEMEN-ELEMEN PENUNJANG
KONTRAK
.Pengakhiran yang bersifat mendahului ini dapat
dikembalikan pada tiga sebab berikut ini:
Cedera janji (default) yang dilakukan oleh salah satu
pihak yang memberi alasan kepada pihak lainnya
untuk mengakhiri atau membatalkan berlakunya
kontrak;
Keadaan kahar (force majeure) yang dialami oleh salah
satu atau semua pihak pada suatu kontrak dan yang
berlangsung secara berkepanjangan sehingga
mendorong para pihak untuk sepakat mengakhiri
kontrak yang mengikat mereka;
50. ELEMEN-ELEMEN PENUNJANG
KONTRAK
.Pengakhiran yang bersifat mendahului ini dapat
dikembalikan pada tiga sebab berikut ini:
Ketentuan hukum yang mengatasi kehendak dan
kesepakatan para pihak, yang dapat terjadi jika
misalnya pada suatu ketika lahir undang-undang yang
melarang dibuatnya kontrak-kontrak tertentu.
51. ELEMEN-ELEMEN PENUNJANG
KONTRAK
Hukum yang dipilih oleh para pihak.
Forum yang dipilih.
Bahasa resmi yang digunakan untuk penafsiran
kontrak.
Pemberitahuan atau komunikasi.
52. LAMPIRAN- LAMPIRAN KONTRAK
Annex: lampiran.
Schedule: jadual pelaksanaan kontrak.
Supplement: ketentuan-ketentuan tambahan untuk
pelaksanaan kontrak.
Exhibits: berisi jadual, spesifikasi teknis, desain-
desain, peta lokasi,
dan sebagainya.
53. AMANDEMEN
Amandemen adalah perubahan yang dilakukan
terhadap perubahan suatu kontrak yang telah
berlaku dan mengikat para pihak karena telah
mereka tanda tangani dan/atau telah memenuhi
syarat-syarat berlakunya (conditions precedent).
54. AMANDEMEN
Oleh karenanya amandemen itu dapat
mengakibatkan perubahan-perubahan berikut ini:
Perubahan dari para pihak yang terlibat pada kontrak, dan
karena itu boleh disebut sebagai “perubahan subjektif” atau
‘contract assignment’ (pengalihan kontrak.
Perubahan dari isi kontrak, dan dengan demikian meliputi
perubahan dari hak dan kewajiban, serta bisa juga
perubahan dari ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat
yang ditetapkan dalam kontrak, dan karena itu disebut
sebagai ‘perubahan objektif’.
55. AMANDEMEN
♦ Instrumen amandemen:
Suatu amandemen hanya berlaku jika disepakati
oleh para pihak, kesepakatan itu perlu ditegaskan
juga. Karena itu dalam praktik, suatu
amandemen selaku ditegaskan secara tertulis
yang dapat mengambil bentuk:
Lampiran tambahan pada kontrak.
Kontrak tambahan yang menjadi bagian dari kontrak
utama; atau
Mengganti seluruh naskah kontrak.