SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
Download to read offline
KONSEP PENGUKURAN
KONSEP PENGUKURAN PSIKOLOGIS
• Pengukuran adalah bagian esensial kegiatan
keilmuan. Pengukuran merupakan aturan-aturan
untuk mengenakan bilangan kepada objek
sedemikian rupa guna menunjukkan kuantitas
atribut pada objek itu.
• Aturan yang ada harus secara eksplisit
dirumuskan karena dalam banyak hal aturan itu
tidak secara intuitif dapat dimengerti.
• Penerapan aturan-aturan secara langsung
berkenaan dengan pembakuan. Pembakuan
aturan ini perlu agar pengukuran yang dilakukan
oleh orang yang berbeda yang bekerja secara
terpisah akan menghasilkan hal yang sama atau
sekurang-kurangnya setara.
• Dalam pembuatan pengukuran psikologis,
langkah pertama yang dilakukan adalah
menentukan domain pengukurannya terlebih
dulu. Yang merupakan domain adalah aspek,
indikator, konstruk dan dimensi.
• Dalam konsep pengkuran kita harus
mengenal beberapa istilah yang
merupakan struktur rancang yang ada
yakni :
1. Konsep.
2. Konstruk
3. Aspek
4. Indikator dan
5. dimensi.
• Konsep pada dasarnya diartikan sebagai
abstraksi dari suatu fakta yang menjadi
perhatian Ilmu, baik berupa keadaan, kejadian,
individu ataupun kelompok.
• Umumnya konsep tidak mungkin/sangat sulit
untuk diobservasi secara langsung, oleh karena
itu untuk keperluan penelitian perlu adanya
penjabaran-penjabaran ke tingkatan yang lebih
kongkrit agar observasi dan pengukuran dapat
dilakukan.
• Definisi operasional adalah mengubah konsep
dengan kata-kata yang menggambarkan
perilaku atau gejala yang dapat diamati dan
dapat diuji kebenarannya oleh orang lain.
• Konstruk merupakan abstraksi dari suatu
fenomena atau realitas.
• Fenomena atau realitas untuk keperluan
penelitian harus dioperasionalisasi dalam bentuk
yang diukur dengan berbagai macam nilai.
• Definisi operasional merupakan penjelasan
mengenai cara-cara tertentu yang digunakan
peneliti untuk mengoperasionalkan konstruk
menjadi variabel yang dapat diuji.
• Konstruk yang dioperasionalkan menjadi
variabel dapat diukur dengan menggunakan
angka atau atribut yang menggunakan skala
tertentu.
• Kerlinger mendefinisikan Teori sebagai
himpunan konsep konstruk, definisi, dan
proposisi yang mengemukakan pandangan
sistematis tentang gejala dengan
menggambarkan relasi di antara variabel, untuk
menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut.
• Pengertian ini mengindikasikan bahwa
penjelasan (explanation) dan peramalan
(prediction) merupakan dua hal yang dapat
diperankan oleh teori.
• Indikator merupakan simptom atau gejala yang
muncul. Indikator inilah yang kemudian menjadi
item dalam skala.
• Aspek merupakan kumpulan-kumpulan indikator
berdasarkan ciri-ciri yang sama. Dalam
prakteknya, kita biasanya menemukan aspek
terlebih dulu baru kemudian
menemukan/membuat indikatornya.
•
• Setelah item-item disusun, maka kita
kemudian akan menentukan
penskalaannya.
• Misalnya kita bisa menggunakan model
penskalaan Likert, dengan kategori Selalu
sampai Tidak Pernah (subjek diminta
menilai frekuensi) atau kategori Sangat
Kuat sampai Sangat Lemah (subjek
diminta menilai intensitas kecemasan
yang dirasakan).
• Intensitas dan frekuensi inilah yang
disebut dimensi.
Contoh Kasus
Ilustrasi :
• Misalnya kita akan membuat alat ukur yang
mengukur kecemasan seseorang.
• Maka yang perlu ditanyakan pertama
adalah:Seperti apa orang yang mengalami
kecemasan?
• Maka kita melakukan penelaahan dengan
mebuat suatu kosep teoritis dari studi-studi
literatur
• Jawaban yang didapat dari penelahaan tersebut
misalnya :
• Badan gemetar, Muka pucat, Jantung berdebar
kencang, Berkeringat dingin, Pikiran kacau, sulit
berkonsentrasi, gelisah, perasaan tidak nyaman,
dan lain-lain
• Jawaban-jawaban ini sebenarnya merupakan
indikator dari kecemasan.
• Indikator inilah yang kemudian menjadi item
dalam alat ukur.
• Jika diamati lebih lanjut sebenarnya indikator-
indikator tadi dapat dikelompok-kelompokkan.
• Misalnya badan gemetar, muka pucat, jantung
berdebar dapat dijadikan satu kelompok yaitu
ciri-ciri fisik.
• Sementara pikiran kacau, sulit berkonsentrasi
dapat dijadikan satu kelompok yaitu ciri-ciri
kognitif.
• Kelompok-kelompok inilah yang dijadikan
aspek.
• Dilihat dari ilustrasi di atas maka kita dapat membuat
sebuah gambaran dalam bentuk tabel kisi-kisi dan
sebuah konsep kecemasan
No Aspek Indikator Deskriptor Item
1 Ciri-ciri fisik
1. Badan Gemetar
2. Muka Pucat
3. Jantung berdebar
2. Ciri-ciri Kognitif
1. Pikiran kacau
2. Sulit berkonsentrasi
3. Gelisah
4. Perasaan tidak nyaman
No Aspek Indikator Deskriptor Item
1 Ciri-ciri fisik
1. Badan Gemetar
2. Muka Pucat
3. Jantung berdebar
2. Ciri-ciri Kognitif
1. Pikiran kacau
2. Sulit berkonsentrasi
3. Gelisah
4. Perasaan tidak nyaman
Tingkat Hasil Pengukuran
Level Of Measurement
• Skala pengukuran merupakan
seperangkat aturan yang diperlukan untuk
mengkuantitatifkan data dari pengukuran
suatu variable.
• Dalam melakukan analisis statistik,
perbedaan jenis data sangat berpengaruh
terhadap pemilihan model atau alat uji
statistik. Tidak sembarangan jenis data
dapat digunakan oleh alat uji tertentu.
• Skala Nominal
– Identifikasi, klasifikasi dan kategori
• Skala Ordinal
– Penjenjangan (ranking)
• Skala Interval
– Penjenjangan dalam kontinum dengan jarak
tetap
• Skala Rasio
– Penjenjangan dalam kontinum dengan jarak
tetap yang memiliki nilai mutlak
Data Nominal
• Data nominal adalah tingkatan data paling
rendah menurut tingkat pengukurannya. Data
nominal ini pada satu individu tidak mempunyai
variasi sama sekali, jadi 1 individu hanya punya
1 bentuk data. Contoh data nominal diantaranya
yaitu: jenis kelamin, tempat tinggal, tahun lahir
dll. Setiap individu hanya akan mempunyai 1
data jenis kelamin, laki-laki atau perempuan.
Data jenis kelamin ini nantinya akan diberi label
dalam pengolahannya, misalnya perempuan =1,
laki-laki =2.
SKALA ORDINAL
• Skala (ukuran) ordinal adalah skala yang
merupakan tingkat ukuran kedua, yang
berjenjang sesuatu yang menjadi ‘lebih’ atau
‘kurang’ dari yang lainnya.
• Penskalaan sikap individu terhadap sesuatu
bisa diwujudkan dalam bermacam bentuk,
diantaranya yaitu: dari sikap Sangat Setuju (5),
Setuju (4), Netral (3), Tidak Setuju (2), dan
Sangat Tidak Setuju (1). Pada tingkatan ordinal
ini data yang ada tidak mempunyai jarak data
yang pasti, misalnya: Sangat Setuju (5) dan
Setuju (4) tidak diketahui pasti jarak antar
nilainya karena jarak antara Sangat Setuju (5)
dan Setuju (4) bukan 1 satuan (5-4).
DATA INTERVAL
• Data interval mempunyai tingkatan lebih rendah
dari data rasio. Data rasio memiliki jarak data
yang pasti namun tidak memiliki nilai nol mutlak.
• Dimana pemberian angka pada set objek yang
memilih sifat ordinal, ditambah dengan satu sifat
yang lain, yakni memberikan nilai absolute pada
data/ objek yang akan diukur.
• Contoh dari data interval ialah hasil dari nilai
ujian matematika. Jika A mendapat nilai 10 dan
B mendapat nilai 8, maka dipastikan A
mempunyai 2 nilai lebih banyak dari B. Namun
tidak ada nilai nol mutlak, maksudnya bila C
mendapat nilai 0, tidak berarti bahwa
kemampuan C dalam pelajaran matematika
adalah nol atau kosong.
DATA RATIO
• Data rasio adalah tingkatan data yang
paling tinggi.
• Data rasio memiliki jarak antar nilai yang
pasti dan memiliki nilai nol mutlak yang
tidak dimiliki oleh jenis-jenis data lainnya.
• Contoh dari data rasio diantaranya: berat
badan, panjang benda, jumlah satuan
benda. Jika kita memiliki 10 bola maka
ada perwujudan 10 bola itu, dan ketika
ada seseorang memiliki 0 bola maka
seseorang tersebut tidak memiliki bola
satupun.
DATA RATIO
• Merupakan tingkat pengukuran tertinggi, dimana
ukuran ini mencakup semua persyaratan pada
ketiga jenis ukuran sebelumnya, ditambah
dengan satu sifat yang lain, yakni ukuran ini
memberikan nilai absolute pada data/objek yang
akan diukur. Ukuran rasio ini mempunyai nilai
nol (0).
TABEL URUTAN KULITAS SKALA
Nominal Ordinal Interval Rasio
Urutan Kualitas    
Jarak Sama    
Nilai Mutlak    
SEKIAN
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to Pengukuran Psikologis: Konsep, Struktur, dan Tingkat Pengukuran

2._Data_dan_Pengumpulan_Dyata_nerisa.ppt
2._Data_dan_Pengumpulan_Dyata_nerisa.ppt2._Data_dan_Pengumpulan_Dyata_nerisa.ppt
2._Data_dan_Pengumpulan_Dyata_nerisa.pptBanjarMasin4
 
MPI-sess_5-Skala-Data.pptx
MPI-sess_5-Skala-Data.pptxMPI-sess_5-Skala-Data.pptx
MPI-sess_5-Skala-Data.pptxOctaViano5
 
Metodologi-Penelitian-Pertemuan-11.ppt
Metodologi-Penelitian-Pertemuan-11.pptMetodologi-Penelitian-Pertemuan-11.ppt
Metodologi-Penelitian-Pertemuan-11.pptirpan54
 
PPT Konstruksi Alat Ukur Kelompok 7.pptx
PPT Konstruksi Alat Ukur Kelompok 7.pptxPPT Konstruksi Alat Ukur Kelompok 7.pptx
PPT Konstruksi Alat Ukur Kelompok 7.pptxAkbarSutanIbrahim1
 
BAB I PENGERTIAN DASAR statistika.pptx
BAB I PENGERTIAN DASAR statistika.pptxBAB I PENGERTIAN DASAR statistika.pptx
BAB I PENGERTIAN DASAR statistika.pptxRudiana12
 
Metode Penelitian presentation by fuad
Metode Penelitian presentation by fuadMetode Penelitian presentation by fuad
Metode Penelitian presentation by fuadFuad Ramadhan
 
Analisis data dan interpretasi
Analisis data dan interpretasiAnalisis data dan interpretasi
Analisis data dan interpretasiKartika Lukitasari
 
1._Data,_Jenis_Data,_Variabel,_Skala_Pengukuran,[1].pptx
1._Data,_Jenis_Data,_Variabel,_Skala_Pengukuran,[1].pptx1._Data,_Jenis_Data,_Variabel,_Skala_Pengukuran,[1].pptx
1._Data,_Jenis_Data,_Variabel,_Skala_Pengukuran,[1].pptxbelaamelia5
 
6. Skala Pengukuran variabel.ppt
6. Skala Pengukuran variabel.ppt6. Skala Pengukuran variabel.ppt
6. Skala Pengukuran variabel.pptFirdausEff2
 
6. Skala Pengukuran variabel.ppt
6. Skala Pengukuran variabel.ppt6. Skala Pengukuran variabel.ppt
6. Skala Pengukuran variabel.pptHayyunLisdiana2
 
6. Skala Pengukuran variabel.ppt
6. Skala Pengukuran variabel.ppt6. Skala Pengukuran variabel.ppt
6. Skala Pengukuran variabel.pptDadang Subarna
 
METODOLOGI PENELITIAN Pengukuran variabel.ppt
METODOLOGI PENELITIAN Pengukuran variabel.pptMETODOLOGI PENELITIAN Pengukuran variabel.ppt
METODOLOGI PENELITIAN Pengukuran variabel.pptAlthofFonisa
 
instrumen dan pengukuran penelitian
instrumen dan pengukuran penelitianinstrumen dan pengukuran penelitian
instrumen dan pengukuran penelitianthoufan pratama
 
PENGERTIAN DAN PENGGUNAAN STATISTIK .ppt
PENGERTIAN DAN PENGGUNAAN STATISTIK .pptPENGERTIAN DAN PENGGUNAAN STATISTIK .ppt
PENGERTIAN DAN PENGGUNAAN STATISTIK .pptDANIISMIYATIdaniismi
 

Similar to Pengukuran Psikologis: Konsep, Struktur, dan Tingkat Pengukuran (20)

Konsep dasar statistika dan konsep data.pdf
Konsep dasar statistika  dan konsep data.pdfKonsep dasar statistika  dan konsep data.pdf
Konsep dasar statistika dan konsep data.pdf
 
2._Data_dan_Pengumpulan_Dyata_nerisa.ppt
2._Data_dan_Pengumpulan_Dyata_nerisa.ppt2._Data_dan_Pengumpulan_Dyata_nerisa.ppt
2._Data_dan_Pengumpulan_Dyata_nerisa.ppt
 
Inisiasi 5
Inisiasi 5Inisiasi 5
Inisiasi 5
 
MPI-sess_5-Skala-Data.pptx
MPI-sess_5-Skala-Data.pptxMPI-sess_5-Skala-Data.pptx
MPI-sess_5-Skala-Data.pptx
 
Metodologi-Penelitian-Pertemuan-11.ppt
Metodologi-Penelitian-Pertemuan-11.pptMetodologi-Penelitian-Pertemuan-11.ppt
Metodologi-Penelitian-Pertemuan-11.ppt
 
PPT Konstruksi Alat Ukur Kelompok 7.pptx
PPT Konstruksi Alat Ukur Kelompok 7.pptxPPT Konstruksi Alat Ukur Kelompok 7.pptx
PPT Konstruksi Alat Ukur Kelompok 7.pptx
 
BAB I PENGERTIAN DASAR statistika.pptx
BAB I PENGERTIAN DASAR statistika.pptxBAB I PENGERTIAN DASAR statistika.pptx
BAB I PENGERTIAN DASAR statistika.pptx
 
4.1. METODOLOGI PENELITIAN - PENGUKURAN & ENGUMPULAN DATA
4.1. METODOLOGI PENELITIAN - PENGUKURAN & ENGUMPULAN DATA4.1. METODOLOGI PENELITIAN - PENGUKURAN & ENGUMPULAN DATA
4.1. METODOLOGI PENELITIAN - PENGUKURAN & ENGUMPULAN DATA
 
Metode Penelitian presentation by fuad
Metode Penelitian presentation by fuadMetode Penelitian presentation by fuad
Metode Penelitian presentation by fuad
 
Analisis data dan interpretasi
Analisis data dan interpretasiAnalisis data dan interpretasi
Analisis data dan interpretasi
 
1._Data,_Jenis_Data,_Variabel,_Skala_Pengukuran,[1].pptx
1._Data,_Jenis_Data,_Variabel,_Skala_Pengukuran,[1].pptx1._Data,_Jenis_Data,_Variabel,_Skala_Pengukuran,[1].pptx
1._Data,_Jenis_Data,_Variabel,_Skala_Pengukuran,[1].pptx
 
6. Skala Pengukuran variabel.ppt
6. Skala Pengukuran variabel.ppt6. Skala Pengukuran variabel.ppt
6. Skala Pengukuran variabel.ppt
 
6. Skala Pengukuran variabel.ppt
6. Skala Pengukuran variabel.ppt6. Skala Pengukuran variabel.ppt
6. Skala Pengukuran variabel.ppt
 
6. Skala Pengukuran variabel.ppt
6. Skala Pengukuran variabel.ppt6. Skala Pengukuran variabel.ppt
6. Skala Pengukuran variabel.ppt
 
METODOLOGI PENELITIAN Pengukuran variabel.ppt
METODOLOGI PENELITIAN Pengukuran variabel.pptMETODOLOGI PENELITIAN Pengukuran variabel.ppt
METODOLOGI PENELITIAN Pengukuran variabel.ppt
 
instrumen dan pengukuran penelitian
instrumen dan pengukuran penelitianinstrumen dan pengukuran penelitian
instrumen dan pengukuran penelitian
 
Materi psikometri ss
Materi psikometri ssMateri psikometri ss
Materi psikometri ss
 
Skala pengukuran dalam penelitian
Skala pengukuran dalam penelitianSkala pengukuran dalam penelitian
Skala pengukuran dalam penelitian
 
Statistika Sosial 1
Statistika Sosial 1Statistika Sosial 1
Statistika Sosial 1
 
PENGERTIAN DAN PENGGUNAAN STATISTIK .ppt
PENGERTIAN DAN PENGGUNAAN STATISTIK .pptPENGERTIAN DAN PENGGUNAAN STATISTIK .ppt
PENGERTIAN DAN PENGGUNAAN STATISTIK .ppt
 

More from SalmonRen1

bab-1-pengukuran.pdf
bab-1-pengukuran.pdfbab-1-pengukuran.pdf
bab-1-pengukuran.pdfSalmonRen1
 
bab-2-pengukuran.pdf
bab-2-pengukuran.pdfbab-2-pengukuran.pdf
bab-2-pengukuran.pdfSalmonRen1
 
2. besaran-dan-pengukuran.pdf
2. besaran-dan-pengukuran.pdf2. besaran-dan-pengukuran.pdf
2. besaran-dan-pengukuran.pdfSalmonRen1
 
2. Pengukuran-dan-Angka-Penting.pdf
2. Pengukuran-dan-Angka-Penting.pdf2. Pengukuran-dan-Angka-Penting.pdf
2. Pengukuran-dan-Angka-Penting.pdfSalmonRen1
 
Fisika_Dasar_pengukuran_Pertemuan_2.pdf
Fisika_Dasar_pengukuran_Pertemuan_2.pdfFisika_Dasar_pengukuran_Pertemuan_2.pdf
Fisika_Dasar_pengukuran_Pertemuan_2.pdfSalmonRen1
 
TEKA TEKI SILANG FISIKA.pdf
TEKA TEKI SILANG FISIKA.pdfTEKA TEKI SILANG FISIKA.pdf
TEKA TEKI SILANG FISIKA.pdfSalmonRen1
 
Pengukuran..pdf
Pengukuran..pdfPengukuran..pdf
Pengukuran..pdfSalmonRen1
 
Bahan Rakor PPPK Guru 2023.pdf
Bahan Rakor PPPK Guru 2023.pdfBahan Rakor PPPK Guru 2023.pdf
Bahan Rakor PPPK Guru 2023.pdfSalmonRen1
 
Pengadaan ASN 2023.pdf
Pengadaan ASN 2023.pdfPengadaan ASN 2023.pdf
Pengadaan ASN 2023.pdfSalmonRen1
 

More from SalmonRen1 (10)

PSDDASAR.pdf
PSDDASAR.pdfPSDDASAR.pdf
PSDDASAR.pdf
 
bab-1-pengukuran.pdf
bab-1-pengukuran.pdfbab-1-pengukuran.pdf
bab-1-pengukuran.pdf
 
bab-2-pengukuran.pdf
bab-2-pengukuran.pdfbab-2-pengukuran.pdf
bab-2-pengukuran.pdf
 
2. besaran-dan-pengukuran.pdf
2. besaran-dan-pengukuran.pdf2. besaran-dan-pengukuran.pdf
2. besaran-dan-pengukuran.pdf
 
2. Pengukuran-dan-Angka-Penting.pdf
2. Pengukuran-dan-Angka-Penting.pdf2. Pengukuran-dan-Angka-Penting.pdf
2. Pengukuran-dan-Angka-Penting.pdf
 
Fisika_Dasar_pengukuran_Pertemuan_2.pdf
Fisika_Dasar_pengukuran_Pertemuan_2.pdfFisika_Dasar_pengukuran_Pertemuan_2.pdf
Fisika_Dasar_pengukuran_Pertemuan_2.pdf
 
TEKA TEKI SILANG FISIKA.pdf
TEKA TEKI SILANG FISIKA.pdfTEKA TEKI SILANG FISIKA.pdf
TEKA TEKI SILANG FISIKA.pdf
 
Pengukuran..pdf
Pengukuran..pdfPengukuran..pdf
Pengukuran..pdf
 
Bahan Rakor PPPK Guru 2023.pdf
Bahan Rakor PPPK Guru 2023.pdfBahan Rakor PPPK Guru 2023.pdf
Bahan Rakor PPPK Guru 2023.pdf
 
Pengadaan ASN 2023.pdf
Pengadaan ASN 2023.pdfPengadaan ASN 2023.pdf
Pengadaan ASN 2023.pdf
 

Recently uploaded

KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 

Recently uploaded (20)

KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 

Pengukuran Psikologis: Konsep, Struktur, dan Tingkat Pengukuran

  • 2. KONSEP PENGUKURAN PSIKOLOGIS • Pengukuran adalah bagian esensial kegiatan keilmuan. Pengukuran merupakan aturan-aturan untuk mengenakan bilangan kepada objek sedemikian rupa guna menunjukkan kuantitas atribut pada objek itu. • Aturan yang ada harus secara eksplisit dirumuskan karena dalam banyak hal aturan itu tidak secara intuitif dapat dimengerti.
  • 3. • Penerapan aturan-aturan secara langsung berkenaan dengan pembakuan. Pembakuan aturan ini perlu agar pengukuran yang dilakukan oleh orang yang berbeda yang bekerja secara terpisah akan menghasilkan hal yang sama atau sekurang-kurangnya setara. • Dalam pembuatan pengukuran psikologis, langkah pertama yang dilakukan adalah menentukan domain pengukurannya terlebih dulu. Yang merupakan domain adalah aspek, indikator, konstruk dan dimensi.
  • 4. • Dalam konsep pengkuran kita harus mengenal beberapa istilah yang merupakan struktur rancang yang ada yakni : 1. Konsep. 2. Konstruk 3. Aspek 4. Indikator dan 5. dimensi.
  • 5. • Konsep pada dasarnya diartikan sebagai abstraksi dari suatu fakta yang menjadi perhatian Ilmu, baik berupa keadaan, kejadian, individu ataupun kelompok. • Umumnya konsep tidak mungkin/sangat sulit untuk diobservasi secara langsung, oleh karena itu untuk keperluan penelitian perlu adanya penjabaran-penjabaran ke tingkatan yang lebih kongkrit agar observasi dan pengukuran dapat dilakukan.
  • 6. • Definisi operasional adalah mengubah konsep dengan kata-kata yang menggambarkan perilaku atau gejala yang dapat diamati dan dapat diuji kebenarannya oleh orang lain. • Konstruk merupakan abstraksi dari suatu fenomena atau realitas. • Fenomena atau realitas untuk keperluan penelitian harus dioperasionalisasi dalam bentuk yang diukur dengan berbagai macam nilai. • Definisi operasional merupakan penjelasan mengenai cara-cara tertentu yang digunakan peneliti untuk mengoperasionalkan konstruk menjadi variabel yang dapat diuji.
  • 7. • Konstruk yang dioperasionalkan menjadi variabel dapat diukur dengan menggunakan angka atau atribut yang menggunakan skala tertentu. • Kerlinger mendefinisikan Teori sebagai himpunan konsep konstruk, definisi, dan proposisi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dengan menggambarkan relasi di antara variabel, untuk menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut. • Pengertian ini mengindikasikan bahwa penjelasan (explanation) dan peramalan (prediction) merupakan dua hal yang dapat diperankan oleh teori.
  • 8. • Indikator merupakan simptom atau gejala yang muncul. Indikator inilah yang kemudian menjadi item dalam skala. • Aspek merupakan kumpulan-kumpulan indikator berdasarkan ciri-ciri yang sama. Dalam prakteknya, kita biasanya menemukan aspek terlebih dulu baru kemudian menemukan/membuat indikatornya. •
  • 9. • Setelah item-item disusun, maka kita kemudian akan menentukan penskalaannya. • Misalnya kita bisa menggunakan model penskalaan Likert, dengan kategori Selalu sampai Tidak Pernah (subjek diminta menilai frekuensi) atau kategori Sangat Kuat sampai Sangat Lemah (subjek diminta menilai intensitas kecemasan yang dirasakan). • Intensitas dan frekuensi inilah yang disebut dimensi.
  • 10. Contoh Kasus Ilustrasi : • Misalnya kita akan membuat alat ukur yang mengukur kecemasan seseorang. • Maka yang perlu ditanyakan pertama adalah:Seperti apa orang yang mengalami kecemasan? • Maka kita melakukan penelaahan dengan mebuat suatu kosep teoritis dari studi-studi literatur
  • 11. • Jawaban yang didapat dari penelahaan tersebut misalnya : • Badan gemetar, Muka pucat, Jantung berdebar kencang, Berkeringat dingin, Pikiran kacau, sulit berkonsentrasi, gelisah, perasaan tidak nyaman, dan lain-lain • Jawaban-jawaban ini sebenarnya merupakan indikator dari kecemasan. • Indikator inilah yang kemudian menjadi item dalam alat ukur.
  • 12. • Jika diamati lebih lanjut sebenarnya indikator- indikator tadi dapat dikelompok-kelompokkan. • Misalnya badan gemetar, muka pucat, jantung berdebar dapat dijadikan satu kelompok yaitu ciri-ciri fisik. • Sementara pikiran kacau, sulit berkonsentrasi dapat dijadikan satu kelompok yaitu ciri-ciri kognitif. • Kelompok-kelompok inilah yang dijadikan aspek.
  • 13. • Dilihat dari ilustrasi di atas maka kita dapat membuat sebuah gambaran dalam bentuk tabel kisi-kisi dan sebuah konsep kecemasan No Aspek Indikator Deskriptor Item 1 Ciri-ciri fisik 1. Badan Gemetar 2. Muka Pucat 3. Jantung berdebar 2. Ciri-ciri Kognitif 1. Pikiran kacau 2. Sulit berkonsentrasi 3. Gelisah 4. Perasaan tidak nyaman
  • 14. No Aspek Indikator Deskriptor Item 1 Ciri-ciri fisik 1. Badan Gemetar 2. Muka Pucat 3. Jantung berdebar 2. Ciri-ciri Kognitif 1. Pikiran kacau 2. Sulit berkonsentrasi 3. Gelisah 4. Perasaan tidak nyaman
  • 15. Tingkat Hasil Pengukuran Level Of Measurement • Skala pengukuran merupakan seperangkat aturan yang diperlukan untuk mengkuantitatifkan data dari pengukuran suatu variable. • Dalam melakukan analisis statistik, perbedaan jenis data sangat berpengaruh terhadap pemilihan model atau alat uji statistik. Tidak sembarangan jenis data dapat digunakan oleh alat uji tertentu.
  • 16. • Skala Nominal – Identifikasi, klasifikasi dan kategori • Skala Ordinal – Penjenjangan (ranking) • Skala Interval – Penjenjangan dalam kontinum dengan jarak tetap • Skala Rasio – Penjenjangan dalam kontinum dengan jarak tetap yang memiliki nilai mutlak
  • 17. Data Nominal • Data nominal adalah tingkatan data paling rendah menurut tingkat pengukurannya. Data nominal ini pada satu individu tidak mempunyai variasi sama sekali, jadi 1 individu hanya punya 1 bentuk data. Contoh data nominal diantaranya yaitu: jenis kelamin, tempat tinggal, tahun lahir dll. Setiap individu hanya akan mempunyai 1 data jenis kelamin, laki-laki atau perempuan. Data jenis kelamin ini nantinya akan diberi label dalam pengolahannya, misalnya perempuan =1, laki-laki =2.
  • 18. SKALA ORDINAL • Skala (ukuran) ordinal adalah skala yang merupakan tingkat ukuran kedua, yang berjenjang sesuatu yang menjadi ‘lebih’ atau ‘kurang’ dari yang lainnya. • Penskalaan sikap individu terhadap sesuatu bisa diwujudkan dalam bermacam bentuk, diantaranya yaitu: dari sikap Sangat Setuju (5), Setuju (4), Netral (3), Tidak Setuju (2), dan Sangat Tidak Setuju (1). Pada tingkatan ordinal ini data yang ada tidak mempunyai jarak data yang pasti, misalnya: Sangat Setuju (5) dan Setuju (4) tidak diketahui pasti jarak antar nilainya karena jarak antara Sangat Setuju (5) dan Setuju (4) bukan 1 satuan (5-4).
  • 19. DATA INTERVAL • Data interval mempunyai tingkatan lebih rendah dari data rasio. Data rasio memiliki jarak data yang pasti namun tidak memiliki nilai nol mutlak. • Dimana pemberian angka pada set objek yang memilih sifat ordinal, ditambah dengan satu sifat yang lain, yakni memberikan nilai absolute pada data/ objek yang akan diukur. • Contoh dari data interval ialah hasil dari nilai ujian matematika. Jika A mendapat nilai 10 dan B mendapat nilai 8, maka dipastikan A mempunyai 2 nilai lebih banyak dari B. Namun tidak ada nilai nol mutlak, maksudnya bila C mendapat nilai 0, tidak berarti bahwa kemampuan C dalam pelajaran matematika adalah nol atau kosong.
  • 20. DATA RATIO • Data rasio adalah tingkatan data yang paling tinggi. • Data rasio memiliki jarak antar nilai yang pasti dan memiliki nilai nol mutlak yang tidak dimiliki oleh jenis-jenis data lainnya. • Contoh dari data rasio diantaranya: berat badan, panjang benda, jumlah satuan benda. Jika kita memiliki 10 bola maka ada perwujudan 10 bola itu, dan ketika ada seseorang memiliki 0 bola maka seseorang tersebut tidak memiliki bola satupun.
  • 21. DATA RATIO • Merupakan tingkat pengukuran tertinggi, dimana ukuran ini mencakup semua persyaratan pada ketiga jenis ukuran sebelumnya, ditambah dengan satu sifat yang lain, yakni ukuran ini memberikan nilai absolute pada data/objek yang akan diukur. Ukuran rasio ini mempunyai nilai nol (0).
  • 22. TABEL URUTAN KULITAS SKALA Nominal Ordinal Interval Rasio Urutan Kualitas     Jarak Sama     Nilai Mutlak    