SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
TEORI & METODE
PENGEMBANGAN
ALAT UKUR ATRIBUT
NON KOGNITIF
Oleh : Akbar Sutan Ibrahim & Sukmaja
KONSEP PENGUKURAN
DENGAN ATRIBUT
NON-KOGNITIF
SECARA UMUM
01
Atribut non kognitif (bukan kemampuan kognitif) adalah atribut
yang dirancang untuk mengukur aspek-aspek yang bukan
kemampuan kognitif, terutama berkaitan dengan aspek-aspek
kepribadian dan atribut afektif. Pengukuran yang menggunakan
atribut ini bersifat psikologis, misalnyal: kepribadian, harga diri,
kecemasan, kebahagiaan.
PENGERTIAN ATRIBUT
NON-KOGNITIF
• Untuk pengukuran atribut non kognitif diperlukan respon
jenis ekspresi sentimen (expression of sentiment), yaitu
jenis respon yang tidak dapat dinyatakan benar atau
salah, atau sering dikatakan semua respons benar
menurut alasannya masing-masing.
• Alat ukur non-kognitif stimulusnya unstructured, stimulus
yang arah responnya tidak di ketahui subjek, semua
respon diterima dan bersifat proyektif.
AFEKTIF
3 ASPEK YANG DIUKUR DENGAN
ATRIBUT NON-KOGNITIF
PSIKOMOTORIK
KINERJA
(PERFORMANCE)
LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN
ATRIBUT NON-KOGNITIF
Pengembangan
spesifikasi
Penulisan
pernyataan-
pernyataan
Penelaahan
pernyataan-
pernyataan
Perhatian
pernyataan-
pernyataan ke dalam
perangkat instrumen
Uji coba
Analisis uji
coba
Seleksi dan
perakitan
pernyataan
Pencetakan
instrumen
Administrasi
instrumen
Penyusunan
skala dan
norma.
KONSEP DAN METODE
PENGEMBANGAN
INSTRUMEN UNTUK
MENGUKUR RANAH
AFEKTIF
02
01 02 03
04 05
Ranah afektif dapat diukur berdasarkan beberapa
bentuk skala pengukuran yaitu :
Skala Likert Skala Pilihan Ganda Skala Thurstone
Skala Guttman Skala Differensial
• Skala likert digunakan untuk mengukur sikap seseorang terhadap sesuatu.
Sikap disini bisa diartikan sebagai perasaan positif atau negatif terhadap suatu
objek baik berupa kegiatan atau mata pelajaran. Misalnya pada mata pelajaran
matematika siswa menunjukkan sikap dan perilaku gemar melafalkan rumus-
rumus matematika, siswa menunjukkan sikap hormat pada guru, dll.
• Skala likert terdiri dari dua unsur yaitu pernyataan dan alternatif jawaban.
Pernyataan ada dua bentuk yaitu pernyataan positif dan negatif, sedangkan
alternatif jawaban terdiri dari: sangat setuju, setuju, neteral, kurang setuju dan
tidak setuju.
SKALA LIKERT
Pilih variabel
afektif yang akan
diukur
Buat pernyataan
positif terhadap
variabel yang diukur
Minta pertimbangan
kepada beberapa orang
tentang pernyataan
positif dan negatif yang
dirumuskan
Tentukan alternatif
jawaban yang
digunakan
Tentukan
pensekorannya
Tentukan dan hilangkan
pernyataan yang tidak
berfungsi dengan
pernyataan lainnya
Langkah-langkah untuk membuat skala likert untuk
menilai afektif, yaitu:
CONTOH SKALA LIKERT
Skala ini bentuknya seperti soal bentuk pilihan ganda yaitu suatu pernyataan yang
diikuti oleh sejumlah alternatif pendapat.
Contoh: Dalam melaksanakan belajar kelompok, saya merasa:
a. senang karena dapat berdiskusi dengan teman sekelompok
b. mudah untuk mengerjakan tugas kelompok
c. tidak begitu sulit untuk mengerjakan tugs kelompok
d. dapat mengerjakan tugas kelompok tetapi mudah terganggu
e. sulit untuk mengerjakan tugas kelompok
SKALA PILIHAN GANDA
Skala Thurstone adalah salah satu skala sikap yang sering dipakai,
selain Skala Likert. Kelebihan Skala Thurstone ini, adalah bahwa Skala
yang dibuat, adalah bentuk Skala Interval, dibandingkan dengan Skala
Likert yang masih berbentuk Skala Nominal. Skala Thurstone sebelum
digunakan harus mengetahui interval jarak setiap skala. Hal inilah yang
membutuhkan sedikit usaha untuk membuatnya.
SKALA THURSTONE
Langkah-langkah untuk menyusun skala Thurstone untuk
menilai afektif, yaitu:
Buatlah pernyataan sebanyak mungkin
yang mewakili seluruh konstruk yang akan
diukur (100 – 300 item atau sesuai
kebutuhan dengan memperkirakan item
yang akan gugur).
Item yang dibuat, dimasukkan
dalam Skala Thurstone yang
bergerak dari 1 – 11 (semakin
kekanan, semakin
favorabel/Semakin Setuju).
Item yang sudah dibuat kemudian
diisi oleh Panelis/penilai (25 – 50
penilai), untuk meletakkan
pernyataan kedalam kontinum
berdasarkan favorabilitasnya.
Merangkum hasil
penilaian kedalam tabel
CONTOH SKALA THURSTONE
Skala ini sama dengan skala yang disusun Bogardus yaitu
pernyataan yang diurumuskan empat atau tiga pernyataan.
Pernyataan tersebut menunjukkan tingkatan yang berurutan,
apabila responden setuju persyaratan 2, diduga setuju
persyaratan 1, selanjutnya setuju persayaratan 3, diduga setuju
persyaratan 1, 2, dan 3.
SKALA GUTTMAN
Langkah-langkah untuk menyusun skala Guttman untuk
menilai afektif, yaitu:
Perjelas tujuan
penggunaan skala
guttman.
Buat daftar pernyataan
yang relevan dengan
masalah yang ingin
diteliti.
Kaitkan nilai pada
setiap pernyataan.
Lakukan penelitian awal
pada sejumlah sampel,
minimal 50 sampel.
Analisis jawaban, buang
pernyataan yang
disetujui atau tidak
disetujui 80 persen atau
lebih responden.
Lakukan penelitian
skala tersebut secara
penuh.
Susun skala ini untuk
analisis. Susun jawaban
pada tabel guttman.
Hitung koefisien
reprodusibilitas dan
koefisien skalabilitas.
CONTOH SKALA GUTTMAN
Contoh afektif yang indikatornya hormat pada orang tua.
1. Saya permisi kepada orang tua bila bermain ke tetangga
2. Saya permisi kepada orang tua bila pergi kemana saja
3. Saya permisi kepada orang tua bila pergi kapan saja dan
kemana saja
4. Saya tidak pergi kemana saja tanpa permisi kepada orang tua
Skala ini digunakan untuk mengukur sikap. Tidak menggunakan
bentuk checklist ataupun pilhan ganda pada penyusunan
instrumen penelitian, tetapi disusun dalam satu garis kontinum
yang jawaban “sangat positif” yang terletak disebalah kanan dan
jawaban yang sangat “negatif” terletak disebalah kiri atau
sebaliknya.
SKALA DIFFERENSIAL
CONTOH SKALA DIFFERENSIAL
KONSEP DAN METODE
PENGEMBANGAN
INSTRUMEN UNTUK
MENGUKUR RANAH
PSIKOMOTORIK
03
01 02
03 04
Ranah psikomotorik dapat diukur berdasarkan beberapa
bentuk skala pengukuran yaitu :
Checklist (Menandai) Tes Identifikasi
Tes Simulasi Tes Paper & Pencil
Metode Checklist adalah salah satu metode informal observasi dimana
observer sudah menentukan indikator perilaku yang akan di observasi dari
subjek dalam satu tabel. Checklist merupakan metode dengan dua cara
pencatatan yaitu tebuka dan tertutup. Metode ini memiliki derajat
selektivitas yang tinggi karena perilaku yang diamati sudah sangat selektif,
juga memiliki derajat inferensi yang tinggi karena observer hanya fokus
pada kategori perilaku yang sudah ditentukan saja.
CHECKLIST (MENANDAI)
Langkah-langkah untuk menyusun checklist untuk menilai psikomotorik, yaitu:
Menentukan indikator perilaku yang didapat melalui
sumber-sumber baik berupa buku, jurnal, artikel ilmiah,
maupun literatur-literatur lain sebagai dasar teori.
Menjadikan satu seluruh indikator tersebut dalam satu
tabel indikator dan menambahkan tabel diskripsi, serta
tabel koding di sampingnya.
Pada saat tes berlangsung, penguji hanya memberikan tanda
berupa plus (+) yang berarti perilaku muncul, atau minus (-) yang
berarti perilaku tidak muncul pada tabel koding setiap kali perilaku
yang tercantum dalam tabel indikator muncul dari subjek.
CONTOH CHECKLIST
Tes Identifikasi adalah tes yang lebih ditujukan untuk
mengukur kemampuan peserta didik dalam
mengidentifikasi sesuatu hal, misal menemukan bagian
yang rusak atau yang tidak berfungsi dari suatu alat.
TES IDENTIFIKASI
CONTOH TES IDENTIFIKASI
Tes simulasi ini dilakukan jika tidak ada alat yang sesungguhnya
yang dapat dipakai untuk memperagakan penampilan peserta
didik, sehingga dengan simulasi tetap dapat dinilai apakah
seseorang sudah menguasai keterampilan dengan bantuan
peralatan tiruan atau berperaga seolah-olah menggunakan
suatu alat. Contoh : Simulasi ANBK, Simulasi CAT CPNS
TES SIMULASI
Tes ini walaupun bentuk aktivitasnya seperti tes tulis,
namun yang menjadi sasarannya adalah
kemampuan peserta didik dalam menampilkan
karya, misal berupa desain alat, desain grafis, dan
sebagainya.
TES PAPER & PENCIL
KONSEP DAN METODE
PENGEMBANGAN
INSTRUMEN UNTUK
MENGUKUR RANAH
KINERJA
03
Pengukuran kinerja merupakan suatu proses penilaian kemajuan
pekerjaan terhadap pencapaian tujuan dan sasaran yang telah
ditentukan, termasuk informasi atas efisiensi jasa, perbandingan hasil
kegiatan dengan target, dan efektifitas tindakan dalam mencapai tujuan.
Pengukuran kinerja paling tidak harus mencakup tiga variabel penting
yang harus dipertimbangkan, yaitu: perilaku (proses), output (produk
langsung suatu aktivitas), dan outcome (dampak aktivitas) yang
merupakan variabel yang tidak dapat dipisahkan dan saling tergantung
satu dengan lainnya dalam manajemen kinerja.
Kriteria sistem pengukuran kinerja adalah sebagai berikut :
1. Relevan (relevance). Relevan mempunyai makna (1) terdapat kaitan yang erat antara
standar untuk pekerjaan tertentu dengan tujuan organisasi, dan (2) terdapat keterkaitan
yang jelas antara elemen-elemen kritis suatu pekerjaan yang telah diidentifikasi melalui
analisis jabatan dengan dimensi-dimensi yang akan dinilai dalam form penilaian.
2. Sensitivitas (sensitivity). Sensitivitas berarti adanya kemampuan sistem penilaian kinerja
dalam membedakan pegawai yang efektif dan pegawai yang tidak efektif.
3. Reliabilitas (reliability). Reliabilitas dalam konteks ini berarti konsistensi penilaian. Dengan
kata lain sekalipun instrumen tersebut digunakan oleh dua orang yang berbeda dalam
menilai seorang pegawai, hasil penilaiannya akan cenderung sama.
4. Akseptabilitas (acceptability). Akseptabilitas berarti bahwa pengukuran kinerja yang
dirancang dapat diterima oleh pihak-pihak yang menggunakannya.
5. Praktis (practicality). Praktis berarti bahwa instrumen penilaian yang disepakati mudah
dimengerti oleh pihakpihak yang terkait dalam proses penilaian tersebut.
CONTOH PENILAIAN KINERJA

More Related Content

Similar to PPT Konstruksi Alat Ukur Kelompok 7.pptx

Perbedaan pengukuran tugas oktober(2)
Perbedaan pengukuran tugas oktober(2)Perbedaan pengukuran tugas oktober(2)
Perbedaan pengukuran tugas oktober(2)Dhanar Sinut
 
PROSEDUR PENGUKURAN (KELOMPOK 4).pptx
PROSEDUR PENGUKURAN (KELOMPOK 4).pptxPROSEDUR PENGUKURAN (KELOMPOK 4).pptx
PROSEDUR PENGUKURAN (KELOMPOK 4).pptxNawazzZz
 
Skala_pengukuran_dan_instrumen_penelitia.pptx
Skala_pengukuran_dan_instrumen_penelitia.pptxSkala_pengukuran_dan_instrumen_penelitia.pptx
Skala_pengukuran_dan_instrumen_penelitia.pptxRoro724752
 
Penilaian Unjuk Kerja Siswa
Penilaian Unjuk Kerja SiswaPenilaian Unjuk Kerja Siswa
Penilaian Unjuk Kerja SiswaHildaNuraeni
 
Instrumen penilaian
Instrumen penilaianInstrumen penilaian
Instrumen penilaianUHN
 
Bab 6,7,12 metpen.pdf
Bab 6,7,12 metpen.pdfBab 6,7,12 metpen.pdf
Bab 6,7,12 metpen.pdfIdafidia
 
Penilaian ranah afektif
Penilaian ranah afektifPenilaian ranah afektif
Penilaian ranah afektifEdi Candra
 
PDGK4301-M1.pdf
PDGK4301-M1.pdfPDGK4301-M1.pdf
PDGK4301-M1.pdfIksanAden
 
6. Skala Pengukuran variabel.ppt
6. Skala Pengukuran variabel.ppt6. Skala Pengukuran variabel.ppt
6. Skala Pengukuran variabel.pptFirdausEff2
 
6. Skala Pengukuran variabel.ppt
6. Skala Pengukuran variabel.ppt6. Skala Pengukuran variabel.ppt
6. Skala Pengukuran variabel.pptHayyunLisdiana2
 
6. Skala Pengukuran variabel.ppt
6. Skala Pengukuran variabel.ppt6. Skala Pengukuran variabel.ppt
6. Skala Pengukuran variabel.pptDadang Subarna
 
METODOLOGI PENELITIAN Pengukuran variabel.ppt
METODOLOGI PENELITIAN Pengukuran variabel.pptMETODOLOGI PENELITIAN Pengukuran variabel.ppt
METODOLOGI PENELITIAN Pengukuran variabel.pptAlthofFonisa
 
KONSEP-PENGukur psikologi.pdf
KONSEP-PENGukur psikologi.pdfKONSEP-PENGukur psikologi.pdf
KONSEP-PENGukur psikologi.pdfSalmonRen1
 
Skala Model Likert
Skala Model LikertSkala Model Likert
Skala Model Likertisa said
 
Daring modul 6 pedagogik kegiatan belajar 1
Daring modul 6 pedagogik kegiatan belajar 1Daring modul 6 pedagogik kegiatan belajar 1
Daring modul 6 pedagogik kegiatan belajar 1Martunis Hasan
 
Daring modul 6 pedagogik kegiatan belajar 1
Daring modul 6 pedagogik kegiatan belajar 1Daring modul 6 pedagogik kegiatan belajar 1
Daring modul 6 pedagogik kegiatan belajar 1LinaFitriany
 
Pengertian Pengukuran, Penilaian, Tes dan Evaluasi
Pengertian Pengukuran, Penilaian, Tes dan EvaluasiPengertian Pengukuran, Penilaian, Tes dan Evaluasi
Pengertian Pengukuran, Penilaian, Tes dan EvaluasiFitri Yusmaniah
 
Makalah analisis soal
Makalah analisis soalMakalah analisis soal
Makalah analisis soalselvyimelia
 

Similar to PPT Konstruksi Alat Ukur Kelompok 7.pptx (20)

Perbedaan pengukuran tugas oktober(2)
Perbedaan pengukuran tugas oktober(2)Perbedaan pengukuran tugas oktober(2)
Perbedaan pengukuran tugas oktober(2)
 
PROSEDUR PENGUKURAN (KELOMPOK 4).pptx
PROSEDUR PENGUKURAN (KELOMPOK 4).pptxPROSEDUR PENGUKURAN (KELOMPOK 4).pptx
PROSEDUR PENGUKURAN (KELOMPOK 4).pptx
 
Skala_pengukuran_dan_instrumen_penelitia.pptx
Skala_pengukuran_dan_instrumen_penelitia.pptxSkala_pengukuran_dan_instrumen_penelitia.pptx
Skala_pengukuran_dan_instrumen_penelitia.pptx
 
Penilaian Unjuk Kerja Siswa
Penilaian Unjuk Kerja SiswaPenilaian Unjuk Kerja Siswa
Penilaian Unjuk Kerja Siswa
 
Instrumen penilaian
Instrumen penilaianInstrumen penilaian
Instrumen penilaian
 
Bab 6,7,12 metpen.pdf
Bab 6,7,12 metpen.pdfBab 6,7,12 metpen.pdf
Bab 6,7,12 metpen.pdf
 
Penilaian ranah afektif
Penilaian ranah afektifPenilaian ranah afektif
Penilaian ranah afektif
 
PDGK4301-M1.pdf
PDGK4301-M1.pdfPDGK4301-M1.pdf
PDGK4301-M1.pdf
 
Pdgk4301 m1
Pdgk4301 m1Pdgk4301 m1
Pdgk4301 m1
 
Skala pengukuran dalam penelitian
Skala pengukuran dalam penelitianSkala pengukuran dalam penelitian
Skala pengukuran dalam penelitian
 
6. Skala Pengukuran variabel.ppt
6. Skala Pengukuran variabel.ppt6. Skala Pengukuran variabel.ppt
6. Skala Pengukuran variabel.ppt
 
6. Skala Pengukuran variabel.ppt
6. Skala Pengukuran variabel.ppt6. Skala Pengukuran variabel.ppt
6. Skala Pengukuran variabel.ppt
 
6. Skala Pengukuran variabel.ppt
6. Skala Pengukuran variabel.ppt6. Skala Pengukuran variabel.ppt
6. Skala Pengukuran variabel.ppt
 
METODOLOGI PENELITIAN Pengukuran variabel.ppt
METODOLOGI PENELITIAN Pengukuran variabel.pptMETODOLOGI PENELITIAN Pengukuran variabel.ppt
METODOLOGI PENELITIAN Pengukuran variabel.ppt
 
KONSEP-PENGukur psikologi.pdf
KONSEP-PENGukur psikologi.pdfKONSEP-PENGukur psikologi.pdf
KONSEP-PENGukur psikologi.pdf
 
Skala Model Likert
Skala Model LikertSkala Model Likert
Skala Model Likert
 
Daring modul 6 pedagogik kegiatan belajar 1
Daring modul 6 pedagogik kegiatan belajar 1Daring modul 6 pedagogik kegiatan belajar 1
Daring modul 6 pedagogik kegiatan belajar 1
 
Daring modul 6 pedagogik kegiatan belajar 1
Daring modul 6 pedagogik kegiatan belajar 1Daring modul 6 pedagogik kegiatan belajar 1
Daring modul 6 pedagogik kegiatan belajar 1
 
Pengertian Pengukuran, Penilaian, Tes dan Evaluasi
Pengertian Pengukuran, Penilaian, Tes dan EvaluasiPengertian Pengukuran, Penilaian, Tes dan Evaluasi
Pengertian Pengukuran, Penilaian, Tes dan Evaluasi
 
Makalah analisis soal
Makalah analisis soalMakalah analisis soal
Makalah analisis soal
 

Recently uploaded

Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 

Recently uploaded (20)

Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 

PPT Konstruksi Alat Ukur Kelompok 7.pptx

  • 1. TEORI & METODE PENGEMBANGAN ALAT UKUR ATRIBUT NON KOGNITIF Oleh : Akbar Sutan Ibrahim & Sukmaja
  • 3. Atribut non kognitif (bukan kemampuan kognitif) adalah atribut yang dirancang untuk mengukur aspek-aspek yang bukan kemampuan kognitif, terutama berkaitan dengan aspek-aspek kepribadian dan atribut afektif. Pengukuran yang menggunakan atribut ini bersifat psikologis, misalnyal: kepribadian, harga diri, kecemasan, kebahagiaan. PENGERTIAN ATRIBUT NON-KOGNITIF
  • 4. • Untuk pengukuran atribut non kognitif diperlukan respon jenis ekspresi sentimen (expression of sentiment), yaitu jenis respon yang tidak dapat dinyatakan benar atau salah, atau sering dikatakan semua respons benar menurut alasannya masing-masing. • Alat ukur non-kognitif stimulusnya unstructured, stimulus yang arah responnya tidak di ketahui subjek, semua respon diterima dan bersifat proyektif.
  • 5. AFEKTIF 3 ASPEK YANG DIUKUR DENGAN ATRIBUT NON-KOGNITIF PSIKOMOTORIK KINERJA (PERFORMANCE)
  • 6. LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN ATRIBUT NON-KOGNITIF Pengembangan spesifikasi Penulisan pernyataan- pernyataan Penelaahan pernyataan- pernyataan Perhatian pernyataan- pernyataan ke dalam perangkat instrumen Uji coba Analisis uji coba Seleksi dan perakitan pernyataan Pencetakan instrumen Administrasi instrumen Penyusunan skala dan norma.
  • 7. KONSEP DAN METODE PENGEMBANGAN INSTRUMEN UNTUK MENGUKUR RANAH AFEKTIF 02
  • 8. 01 02 03 04 05 Ranah afektif dapat diukur berdasarkan beberapa bentuk skala pengukuran yaitu : Skala Likert Skala Pilihan Ganda Skala Thurstone Skala Guttman Skala Differensial
  • 9. • Skala likert digunakan untuk mengukur sikap seseorang terhadap sesuatu. Sikap disini bisa diartikan sebagai perasaan positif atau negatif terhadap suatu objek baik berupa kegiatan atau mata pelajaran. Misalnya pada mata pelajaran matematika siswa menunjukkan sikap dan perilaku gemar melafalkan rumus- rumus matematika, siswa menunjukkan sikap hormat pada guru, dll. • Skala likert terdiri dari dua unsur yaitu pernyataan dan alternatif jawaban. Pernyataan ada dua bentuk yaitu pernyataan positif dan negatif, sedangkan alternatif jawaban terdiri dari: sangat setuju, setuju, neteral, kurang setuju dan tidak setuju. SKALA LIKERT
  • 10. Pilih variabel afektif yang akan diukur Buat pernyataan positif terhadap variabel yang diukur Minta pertimbangan kepada beberapa orang tentang pernyataan positif dan negatif yang dirumuskan Tentukan alternatif jawaban yang digunakan Tentukan pensekorannya Tentukan dan hilangkan pernyataan yang tidak berfungsi dengan pernyataan lainnya Langkah-langkah untuk membuat skala likert untuk menilai afektif, yaitu:
  • 12. Skala ini bentuknya seperti soal bentuk pilihan ganda yaitu suatu pernyataan yang diikuti oleh sejumlah alternatif pendapat. Contoh: Dalam melaksanakan belajar kelompok, saya merasa: a. senang karena dapat berdiskusi dengan teman sekelompok b. mudah untuk mengerjakan tugas kelompok c. tidak begitu sulit untuk mengerjakan tugs kelompok d. dapat mengerjakan tugas kelompok tetapi mudah terganggu e. sulit untuk mengerjakan tugas kelompok SKALA PILIHAN GANDA
  • 13. Skala Thurstone adalah salah satu skala sikap yang sering dipakai, selain Skala Likert. Kelebihan Skala Thurstone ini, adalah bahwa Skala yang dibuat, adalah bentuk Skala Interval, dibandingkan dengan Skala Likert yang masih berbentuk Skala Nominal. Skala Thurstone sebelum digunakan harus mengetahui interval jarak setiap skala. Hal inilah yang membutuhkan sedikit usaha untuk membuatnya. SKALA THURSTONE
  • 14. Langkah-langkah untuk menyusun skala Thurstone untuk menilai afektif, yaitu: Buatlah pernyataan sebanyak mungkin yang mewakili seluruh konstruk yang akan diukur (100 – 300 item atau sesuai kebutuhan dengan memperkirakan item yang akan gugur). Item yang dibuat, dimasukkan dalam Skala Thurstone yang bergerak dari 1 – 11 (semakin kekanan, semakin favorabel/Semakin Setuju). Item yang sudah dibuat kemudian diisi oleh Panelis/penilai (25 – 50 penilai), untuk meletakkan pernyataan kedalam kontinum berdasarkan favorabilitasnya. Merangkum hasil penilaian kedalam tabel
  • 16. Skala ini sama dengan skala yang disusun Bogardus yaitu pernyataan yang diurumuskan empat atau tiga pernyataan. Pernyataan tersebut menunjukkan tingkatan yang berurutan, apabila responden setuju persyaratan 2, diduga setuju persyaratan 1, selanjutnya setuju persayaratan 3, diduga setuju persyaratan 1, 2, dan 3. SKALA GUTTMAN
  • 17. Langkah-langkah untuk menyusun skala Guttman untuk menilai afektif, yaitu: Perjelas tujuan penggunaan skala guttman. Buat daftar pernyataan yang relevan dengan masalah yang ingin diteliti. Kaitkan nilai pada setiap pernyataan. Lakukan penelitian awal pada sejumlah sampel, minimal 50 sampel. Analisis jawaban, buang pernyataan yang disetujui atau tidak disetujui 80 persen atau lebih responden. Lakukan penelitian skala tersebut secara penuh. Susun skala ini untuk analisis. Susun jawaban pada tabel guttman. Hitung koefisien reprodusibilitas dan koefisien skalabilitas.
  • 18. CONTOH SKALA GUTTMAN Contoh afektif yang indikatornya hormat pada orang tua. 1. Saya permisi kepada orang tua bila bermain ke tetangga 2. Saya permisi kepada orang tua bila pergi kemana saja 3. Saya permisi kepada orang tua bila pergi kapan saja dan kemana saja 4. Saya tidak pergi kemana saja tanpa permisi kepada orang tua
  • 19. Skala ini digunakan untuk mengukur sikap. Tidak menggunakan bentuk checklist ataupun pilhan ganda pada penyusunan instrumen penelitian, tetapi disusun dalam satu garis kontinum yang jawaban “sangat positif” yang terletak disebalah kanan dan jawaban yang sangat “negatif” terletak disebalah kiri atau sebaliknya. SKALA DIFFERENSIAL
  • 21. KONSEP DAN METODE PENGEMBANGAN INSTRUMEN UNTUK MENGUKUR RANAH PSIKOMOTORIK 03
  • 22. 01 02 03 04 Ranah psikomotorik dapat diukur berdasarkan beberapa bentuk skala pengukuran yaitu : Checklist (Menandai) Tes Identifikasi Tes Simulasi Tes Paper & Pencil
  • 23. Metode Checklist adalah salah satu metode informal observasi dimana observer sudah menentukan indikator perilaku yang akan di observasi dari subjek dalam satu tabel. Checklist merupakan metode dengan dua cara pencatatan yaitu tebuka dan tertutup. Metode ini memiliki derajat selektivitas yang tinggi karena perilaku yang diamati sudah sangat selektif, juga memiliki derajat inferensi yang tinggi karena observer hanya fokus pada kategori perilaku yang sudah ditentukan saja. CHECKLIST (MENANDAI)
  • 24. Langkah-langkah untuk menyusun checklist untuk menilai psikomotorik, yaitu: Menentukan indikator perilaku yang didapat melalui sumber-sumber baik berupa buku, jurnal, artikel ilmiah, maupun literatur-literatur lain sebagai dasar teori. Menjadikan satu seluruh indikator tersebut dalam satu tabel indikator dan menambahkan tabel diskripsi, serta tabel koding di sampingnya. Pada saat tes berlangsung, penguji hanya memberikan tanda berupa plus (+) yang berarti perilaku muncul, atau minus (-) yang berarti perilaku tidak muncul pada tabel koding setiap kali perilaku yang tercantum dalam tabel indikator muncul dari subjek.
  • 26. Tes Identifikasi adalah tes yang lebih ditujukan untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam mengidentifikasi sesuatu hal, misal menemukan bagian yang rusak atau yang tidak berfungsi dari suatu alat. TES IDENTIFIKASI
  • 28. Tes simulasi ini dilakukan jika tidak ada alat yang sesungguhnya yang dapat dipakai untuk memperagakan penampilan peserta didik, sehingga dengan simulasi tetap dapat dinilai apakah seseorang sudah menguasai keterampilan dengan bantuan peralatan tiruan atau berperaga seolah-olah menggunakan suatu alat. Contoh : Simulasi ANBK, Simulasi CAT CPNS TES SIMULASI
  • 29. Tes ini walaupun bentuk aktivitasnya seperti tes tulis, namun yang menjadi sasarannya adalah kemampuan peserta didik dalam menampilkan karya, misal berupa desain alat, desain grafis, dan sebagainya. TES PAPER & PENCIL
  • 30. KONSEP DAN METODE PENGEMBANGAN INSTRUMEN UNTUK MENGUKUR RANAH KINERJA 03
  • 31. Pengukuran kinerja merupakan suatu proses penilaian kemajuan pekerjaan terhadap pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditentukan, termasuk informasi atas efisiensi jasa, perbandingan hasil kegiatan dengan target, dan efektifitas tindakan dalam mencapai tujuan. Pengukuran kinerja paling tidak harus mencakup tiga variabel penting yang harus dipertimbangkan, yaitu: perilaku (proses), output (produk langsung suatu aktivitas), dan outcome (dampak aktivitas) yang merupakan variabel yang tidak dapat dipisahkan dan saling tergantung satu dengan lainnya dalam manajemen kinerja.
  • 32. Kriteria sistem pengukuran kinerja adalah sebagai berikut : 1. Relevan (relevance). Relevan mempunyai makna (1) terdapat kaitan yang erat antara standar untuk pekerjaan tertentu dengan tujuan organisasi, dan (2) terdapat keterkaitan yang jelas antara elemen-elemen kritis suatu pekerjaan yang telah diidentifikasi melalui analisis jabatan dengan dimensi-dimensi yang akan dinilai dalam form penilaian. 2. Sensitivitas (sensitivity). Sensitivitas berarti adanya kemampuan sistem penilaian kinerja dalam membedakan pegawai yang efektif dan pegawai yang tidak efektif. 3. Reliabilitas (reliability). Reliabilitas dalam konteks ini berarti konsistensi penilaian. Dengan kata lain sekalipun instrumen tersebut digunakan oleh dua orang yang berbeda dalam menilai seorang pegawai, hasil penilaiannya akan cenderung sama. 4. Akseptabilitas (acceptability). Akseptabilitas berarti bahwa pengukuran kinerja yang dirancang dapat diterima oleh pihak-pihak yang menggunakannya. 5. Praktis (practicality). Praktis berarti bahwa instrumen penilaian yang disepakati mudah dimengerti oleh pihakpihak yang terkait dalam proses penilaian tersebut.