SlideShare a Scribd company logo
1 of 61
Pengukuran dan TEST
Psikologi
adesusana04@gmail.com
1. Konsep Pengukuran
Definisi pengukuran
Persyaratan pengukuran
Karakteristik Pengukuran
Kategori pengukuran
Tingkatan pengukuran
Jenis alat pengukuran
• Pengukuran adalah perbandingan antara
objek ukur dg alat ukurnya
• Pengukuran adalah suatu prosedur
pemberian angka (kuantifikasi) terhadap
suatu atribut atau variabel (Azwar, 2007)
• Pengukuran psikologis adalah pengukuran
untuk mengetahui keadaan/kemampuan
psikologis seseorang.
Definisi Pengukuran
Dimensi Psikologis
• Pikiran (Kognitif)
• Perasaan (Afektif)
• TL-Perbuatan
(Psikomotor)
Covert Behavior
Overt Behavior
1. Objek yg diukur
• Contoh: inteligensi, bakat, minat, sikap,
dsb
2. Instrumen
• Alat yang digunakan untuk mengukur
• Contoh: Angket, Panduan observasi,
Panduan wawancara.
3. Prosedur
• Cara mengukur suatu objek ukur
Persyaratan Pengukuran
• Proses
– Pengukuran memuat proses yg terstandar
• Kuantifikasi
– Pengukuran menghasilkan angka
• Kontinum
– Karena berada pada satu kontinum, hasil
pengukuran antar individu dapat dibandingkan
• Deskriptif
– Hasil pengukuran dapat dipetakan dalam
klasifikasi
Karakteristik Pengukuran
Berdasarkan objek ukurnya:
• Pengukuran Kuantitatif (quantitative
measurement)
– Menghasilkan data kuantitatif
• Pengukuran Kualitatif (qualitative inquiry)
– Menghasilkan deskripsi atau narasi label atau
kategori
Kategori Pengukuran
Rasio
Interval
Ordinal
Nominal
Tingkatan Pengukuran
1. Pengukuran Nominal
–Membedakan atribut berdasarkan
kategorinya (penggolongan)
–Subjek hanya memiliki satu kategori
–Contoh:
• Jenis kelamin:
–Laki-laki (1)
–Perempuan (2)
Tingkatan Pengukuran
2. Pengukuran Ordinal
– Merangking orang/atribut dalam satu kontinum secara
berurutan dari yg memiliki muatan kecil hingga besar,
atau sebaliknya (jarak tidak sama)
– Tidak dimungkinkan orang/atribut memiliki skor yang
sama
– Contoh:
• Urutkan aktivitas yang anda sukai dengan memberi
nilai 1 sampai 5
– Membaca
– Berdiskusi
– Praktek
– Mengamati
Tingkatan Pengukuran
3. Pengukuran Interval
– Mengukur atribut ukur yg menghasilkan skor dg
satuan unit ukur yg memiliki jarak sama
• Contoh: selisih skor antara 1 dan 2 sama dg selisih skor 2
dan 3
– Skor terendah yg dilakukan dari pengukuran interval
tidak menunjukan bahwa atribut tsb tidak dimiliki oleh
subjek (tidak ada nilai nol mutlak)
• Skor IQ si A adalah 0, bukan berarti si A tidak memiliki
kecerdasan
– Contoh:
• Skor IQ = 125
• Skor TOEFL = 530
• IPK = 3,40
• Temperatur = -10 C
Tingkatan Pengukuran
4. Pengukuran Rasio
– Mengukur atribut ukur yg menghasilkan skor dg
satuan unit ukur yg eksak (berjarak sama dan
memiliki nilai mutlak)
– Skor terendah yg dilakukan dari pengukuran interval
menunjukan bahwa atribut tsb tidak dimiliki oleh
subjek
• Contoh: pendapatan per bulan o rupiah berarti
subjek benar-benar tidak memiliki pendapatan
– Contoh:
• Tinggi badan = 175 cm
• Berat badan = 45 kg
Tingkatan Pengukuran
Skala Pengukuran
Kriteria Nominal Ordinal Interval Rasio
Ciri Kategori,
penggolong
an
Tingkatan,
urutan, tidak
diketahui
jaraknya
Tingkatan,
jaraknya
sama
Tingkatan,
jaraknya
sama
Nilai Tidak ada
nilai
Tidak ada
nol mutlak
Tidak ada
nol mutlak
ada nol
mutlak
contoh SSE, suku
Kaya: 1
Miskin: 0
Jabatan,
Juara 1,2,3
Suhu 34C,
IQ
Berat10 kg,
Tinggi
1,67 m
Pengukur
an
Mode Median Mean, SD Mean, SD
Pengukuran Psikologi
Istilah
• Tes : suatu pengukuran yg objektif & standar
terhadap sampel perilaku (Anastasi)
• Skala :instrumen pengukuran untuk mengidentifikasi
konstrak/ atribut psiklogis.
• Angket : suatu set pertanyaan yang membahas
suatu topik yang didalamnya ada kuisioner.
• Kuesioner: (dari kata question=pertanyaan)
merupakan suatu daftar yang berisi serangkaian
pertanyaan mengenai suatu hal dalam suatu
bidang.
• Inventori
– Contoh: Pertanyaan/pernyataanTes
Kepribadian. jawaban yang diberikan
merupakan suatu keadaan yang sewajarnya,
suasana keseharian yang dirasakan dan
dialami, atau sesuatu yang diharapkan.
• Observasi
–Contoh: panduan observasi
• Wawancara
–Contoh: panduan wawancara
Jenis Alat Pengukuran
Nama :
Kelas/No. Absen :
Petunjuk Pengisian Angket:
Berilah tanda check (√) pada kolom S (Selalu), SR (Sering), J (Jarang), TP
(Tidak Pernah) sesuai dengan pilihan anda.
A. Angket Perhatian Orang Tua
No Pernyataan Jawaban S SR J TP
1. Orang tua saya membiarkan saya berkembang
sesuai dengan potensi yang saya miliki
2. Orang tua saya memberikan kebebasan pada saya
dalam menyusun atau membuat rencana belajar
dirumah
3. Orang tua saya memberikan ijin saya untuk belajar
kelompok bersama-sama
ANGKET
PEDOMAN WAWANCARA
 Wawancara adalah salah satu metode dasar
sifatnya kualitatif.
 Metode ini banyak digunakan untuk
memperoleh data mengenai latar belakang
perilaku seseorang.
 Sebagai salah satu metode kualitatif,
pembuatan pedomannya mudah tetapi
pelaksanaannya sangat tergantung pada
keterampilan pewawancara.
 Makin berpengalaman seorang pewawancara,
data yang diperoleh semakin kaya dan sesuai
yang dimaksudkan.
Wawancara
Umumnya teknik pengambilan data dengan
cara ini dilakukan jika peneliti bermaksud
melakukan analisis kualitatif atas
penelitiannya.
Tatap muka di antara peneliti
dengan responden
Wawancara melalui telepon
Wawancara bisa dilakukan :
TEST PSIKOLOGI
Klasifikasi Tes
Tes
Kognitif
Non-Kognitif
(aspek afektif &
kepribadian)
Abilitas
Potensial
Abilitas Aktual
(prestasi)
Abilitas Potensial
Umum
(IQ)
Abilitas Potensial
Khusus
(Bakat)
Sumber: Azwar, 2002
TES POHON
•Penerapan dan penggunaan tes pohon bertujuan untuk
membantu mendiagnosa awal dalam memilih jurusan oleh
seorang konsultan.
•Pertama ditemukan oleh Emil Jucher, kemudian
dikembangkan oleh Charles Koch, dan sekarang dikenal
dengan tes pohon ( Baum Test). Ia menganggap gambar
pohon dibuat seseorang sebagai pertanyaan dari “ the being of
the peron”.
•Persyaratan dari tes ini adalah
1. Bentuk dan besarnya pohon diserahkan pada subjek
2. Kertas HVS, ukuran A4
3. Pensil
4. Waktu tidak dibatasi (kecuali tes klasikal ;10’)
5. Tidak diperkenankan menghapus/ penggaris
• Instruksi yang digunakan dalam tes pohon ini adalah
gambarlah suatu pohon yang berkayu kecuali pohon
perdu, pinus, palma, randu, jenis bambu, jenis rumput-
rumputan, dan jenis pohon beringin.
• Apabila ada kesan bahwa gambar pertama tidak sesuai
dengan dengan orang yang menggambarnya, atau kurang
terdiferensiasi gambarnya, maka tes dapat di ulang.
• Pohon menggambarkan sistem yang terbuka, sedangkan
manusia menggambarkan sifat yang tertutup, Karena
hukum pohon adalah mendorong keluar apa yang di
dalam, maka psyche manusia mengikuti hukum pohon.
Dalam melakukan interpretasi tes BAUM, beberapa
prinsip didasarkan pada:
1. Arti dari garis dan coretan
2. Arti dari simbolik ruang (penggunaan ruang)
3. Serta bentuk dari bagian-bagian pohon yang
digambar
Garis dan Coretan Gambar
Pada dasarnya, Garis dan coretan dapat dijadikan indikasi kondisi kognisi, emosi, dan
dorongan seseorang dalam menghadapi lingkungan atau membawa diri ditengah
lingkungan.
Kontinuitas garis dan coretan memperlihatkan bagaimana dorongan dan affek
dinyatakan keluar dalam perilaku seseorang à apakah secara konstan atau tersendat-
sendat.
Kontinuitas garis akan memberi petunjuk apakah seseorang memiliki kesadaran dan
mampu memikirkan tujuan-tujuan pribadinya dengan pasti atau dengan ragu-ragu.
Efek bayangan atau shadow berhubugan dengan pengetahuan serta pengalaman
seseorang tentang bayangan.
Apabila pengulangan coretan itu dilakukan secara berlebihan dan menghasilkan
bagian-bagian yang menghitam pada gambar, maka mengandung interpretasi bahwa
seseorang itu cukup terpaku pada satu penghayatan emosional dalam dirinya, yang pada
umumnya, emosi tersebut adalah emosi kecemasan yang kuat.
Garis yang ditarik dengan arah kurang menentu mencerminkan orang yang ragu-ragu
dalam tujuan hidupnya.
Garis yang ditarik dengan arah yang pasti mencerminkan orang yang ingin maju dan
memiliki perilaku yang pasti, artinya mampu membawa diri didalam lingkungannya.
Intelligence Quotient
(IQ)
• IQ = Intelligence Quotient
• IQ = taraf inteligensi
• Mrpk skor yg diperoleh dari sebuah alat
tes kecerdasan yg dinyatakan dlm bentuk
rasio
• IQ hanya memberikan sedikit indikasi
mengenai taraf kecerdasan seseorang
dan tidak menggambarkan kecerdasan
seseorang secara keseluruhan
IQ
Contoh Penghitungan IQ:
(Tes Inteligensi Binet)
MA = Mental age
(diperoleh dr hasil tes inteligensi)
CA = Chronological age
(diperoleh dari menghitung umur
berdasarkan tanggal kelahiran)
Penghitungan IQ
IQ = MA / CA x 100
Contoh 1:
Adi berumur 10 thn (usia kronologis).
Setelah dites dgn tes inteligensi,
ternyata ia dpt mengerjakan soal-soal
utk anak yg berumur 12 thn (usia
mental)
Jawab:
IQ Adi =
120
100
10
12

x
Contoh Penghitungan
Contoh 2:
• MA = 3 – 4
• CA = 3 – 6
Jawab:
• IQ = MA / CA x 100
• = 3 – 4 / 3 – 6 x 100
• = 40 bln / 42 bln x 100
• = 95,23….
• = 95
• (rata-rata)
Contoh Penghitungan
• Very Superior : 130 – …
• Superior : 120 – 129
• Bright normal : 110 – 119
• Average : 90 – 109
• Dull normal : 80 – 89
• Borderline : 70 – 79
• Mental Defective : 69 and bellow
Klasifikasi IQ (menurut Wechsler)
• Genius : > 140
• Sangat cerdas : 130 – 139
• Cerdas (Superior) : 120 – 129
• Di atas rata-rata : 110 – 119
• Rata-rata : 90 – 109
• Di bawah rata-rata: 80 – 89
• Garis batas : 70 – 79
• Moron : 50 – 69
• Imbisil/idiot : < 50
Klasifikasi IQ (menurut Binet)
Cth.TEST IQ
1. Observasi
2. Wawancara
3. Tes bakat (aptitude test)
 DAT
 GATB
 FACT
Pengukuran Bakat
• DAT = Differential Aptitude Test
• Disusun oleh Bennet, Seashore, dan Wesman
• Untuk: siswa (8-12 th), mahasiswa, bid industri
• Tujuan: konseling sekolah, penjurusan, seleksi
pekerjaan
• Penyajian: klasikal / individual
• Materi DAT terdiri dari 8 tes:
1. Penalaran Verbal (Verbal Reasoning)
2. Kemampuan Angka (Numerical Ability)
3. Penalaran Abstrak (Abstrak Reasoning)
4. Kecepatan dan Keteitian Klerikal (Clerical Speed & Accuracy)
5. Penalaran Mekanikal (Mechanical Reasoning)
6. Relasi Ruang (Space Reasoning)
7. Pemakaian Bahasa: Mengeja (Language Usage: Spelling)
8. Pemakaian Tata Bahasa (Language Usage: Sentences)
Tes Bakat - DAT
• GATB = General Aptitude Test Battery
• Dikembangkan oleh United States Employement
Services (1947)  Charles E. Odell
• Untuk: konseling pekerjaan
• Ada 9 komponen yg diungkap:
1. G – intelligence
2. V – verbal aptitude
3. N – numerical aptitude
4. S – spatial aptitude
5. P – form perception
6. Q – clerical perception
7. K – motor coordination
8. F – finger dexterity
9. M – manual dexterity
Tes Bakat - GATB
• Materi GATB terdiri dari 12 tes:
1. Name Comparison (Perbandingan nama)
2. Computation (Komputasi)
3. Three-Dimensional Space (Tiga dimensi)
4. Vocabulary (Perbendaharaan kata)
5. Tool Matching (Memasangkan alat)
6. Arithmetic Reasoning (Hitungan)
7. Form Matching (Memasangkan bentuk)
8. Mark Making (Membuat tanda)
9. Place: practice trial (Menaruh)
10. Turn: practice trial (Membalik)
11. Assemble (Merakit)
12. Disassemble (Mengurai)
Tes Bakat - GATB
• FACT = Flanagan Aptitude ClassificationTests
• Disusun oleh J.C. Flanagan
• Digunakan utk alat bantu prediksi keberhasilan kerja,
konseling pekerjaan, seleksi, dan penempatan
karyawan
• Materi FACT terdiri dari 14 tes:
1. Inspection 8. Judgment & Comprehension
2. Coding 9. Arithmetic
3. Memory 10. Patterns
4. Precision 11. Components
5. Assembly 12. Table
6. Scales 13. Mechanics
7. Coordination 14. Expression
Tes Bakat - FACT
Minat
Aspek Minat
• Mnrt Hurlock (1990), minat memiliki 2
aspek:
– Aspek kognitif  konsep yg dikembangkan
seseorang mengenai bidang yg berkaitan dg
minat
– Aspek afektif  konsep yg membangun
konsep kognitif dan dinyatakan dlm sikap thd
keg atau objek yg menimbulkan minat
Faktor yg mempengaruhi minat
• Pengalaman diri
• Sikap thd suatu objek
• Cita-cita
• Bakat
• Hobi
• Keluarga
• Teman pergaulan
• Lingkungan
• Media massa
Minat bukan bawaan sejak lahir, tapi dipelajari melalui
proses penilaian kognitif dan penilaian afektif seseorang
yg dinyatakan dlm sikap
• Observasi
• Wawancara
• Tes minat
Pengukuran Minat
1. Konseling Karir
Digunakan untuk anak-anak SMU/SMK untuk dasar
mencari pekerjaan.
2. Konseling Pekerjaan
Digunakan untuk konseling pekerjaan orang-orang yang
telah bekerja di perusahaan. Kecocokan antara tugas
yang dijalani dengan kesukaan pada pekerjaan
3. Perencanaan Bacaan Pendidikan
Bacaan di SD, SMP, SMA dan PT guna mengenalkan
berbagai dunia kerja kepada siswa
4. Penjurusan Siswa
Tes minat digunakan untuk menentukan jurusan
pendidikan atau program studi bagi siswa.
Tes Inteligensi + Tes Bakat + Tes Minat  sukses belajar
Penerapan TES MINAT
• Strong Inventories
– SVIB, SII
• Kuder Inventories
– KGIS,KVPR,KOIS
• Lain-lain
– Jackson Vocational Interest Survey
– Career Assessment Inventory (CAT)
– Holland’s Self directed Search
– Vocational Preference Inventory
– Geist Picture Inventory
– RMIB
– Tes Minat SMA
Jenis Tes Minat
Tes Kuder terdiri atas:
1. Kuder Preference Record-Vocational (KPR-V)
2. Kuder General Intererst Survey (KGIS)
3. Kuder Occupational Interest Ssurvey (KOIS)
KUDER PREFERENCE RECORD-VOCATIONAL
KPR-V mencakup 10 bidang pekerjaan yang luas, yaitu:
1. Lapangan (outdoor) 6. Artistik
2. Mekanik 7. Sastra
3. Komputasi 8. Musik
4. Ilmiah 9. Pelayanan sosial
5. Persuasif 10. Klerk (adm kantor)
TES MINAT - Kuder
RMIB mencakup 12 bidang pekerjaan:
1. Outdoor 7. Literary
2. Mechanic 8. Musical
3. Computational 9. Social
4. Science 10. Clerical
5. Persuasive 11. Practical
6. Aesthetic 12. Medical
TES MINAT - RMIB
Sikap
Komponen / struktur sikap
• 3 komponen sikap:
– Kognisi
kepercayaan, keyakinan, ide, konsep,
persepsi, stereotipe, pandangan, opini,
pengetahuan/informasi ttg suatu objek
– Afeksi
menyangkut masalah emosi, perasaan, nilai-
nilai ttg suatu objek
– Konasi
kecenderungan bertingkah laku/ bertindak thd
suatu objek
1. Skala Likert
2. Skala Guttman
3. Skala Semantic Differensial
4. Skala Thurstone
Jenis Skala Sikap
• Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat dan persepsi seseorang tentang
kejadian sosial
• Skala yg paling sering digunakan
• Terdiri dari:
– pernyataan positif (favorable)
– pernyataan negatif (unfavorable)
• Terdiri dari 5 pilihan jawaban:
– sangat setuju (SS)
– setuju (S)
– tidak punya pendapat (N)
– tidak setuju (TS)
– sangat tidak setuju (STS)
1. Skala Likert
Contoh (bentuk checklist)
Ket :
Sangat Setuju (SS) : 5
Setuju (S) :
4
Netral (N) : 3
Tidak Setuju (TS) : 2
Sangat Tidak Setuju (STS) : 1
Berilah jawaban pernyataan dengan tanda ( X ) pada kolom
yang tersedia sesuai dengan kondisi saudara
No Pernyataan
Alternatif Jawaban
5 4 3 2 1
SS S N TS STS
1. Saya sering merasa mampu
melakukan sesuatu
X
2. Saya akan menyelesaikan
pekerjaan yang menjadi
tanggung jawab saya.
X
Contoh (bentuk pilihan ganda)
Pada waktu berbicara dalam suatu diskusi, saya
sering salah tingkah karena banyak orang lain
yang memperhatikan :
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Netral
d. Tidak setuju
e. Sangat Tidak Setuju
• Skala Guttman ialah skala yang digunakan
untuk jawaban yang bersifat jelas (tegas) dan
konsisten, yang terdiri dari 2 alternatif jawaban
• Misalnya:
Ya Tidak
Baik Buruk
Benar Salah
Setuju Tidak setuju
Yakin Tidak yakin
Pernah Belum Pernah
Punya Tidak Punya
2. Skala Guttman
Contoh Soal
1. Yakinkah anda, pergantian presiden akan dapat
mengatasi persoalan bangsa?
a. Yakin
b. Tidak
2. Apakah komentar anda jika manajer anda turun dari
jabatannya?
a. Setuju
b. Tidak setuju
3. Pernahkah direktur saudara mengajak makan
bersama?
a. Pernah
b. Tidak Pernah
• Skala ini digunakan untuk mengukur sikap
tidak dalam bentuk pilihan ganda atau
checklist, tetapi tersusun dari sebuah garis
kontinum
• Nilai yg sangat negatif terletak di sebelah kiri
sedangkan nilai yg sangat positif terletak di
sebelah kanan
• Skala Semantik Diferensial (perbedaan
semantik) berisikan serangkaian karakteristik
bipolar (dua kutub)
• Misalnya: Panas - dingin
Popular- tidak popular
Baik – tidak baik, dsb
3. Skala Semantic Differential
Contoh Pernyataan
0 1 2 3 4 5 6 7 8
Tidak
Ramah
Ramah
Bagaimana menurut Anda, pelayanan Rumah Sakit
Kartika Sari?
Tidak berkualitas
Berkualitas 1 2 3 4
5
• Lebih rumit penyusunannya
• Setelah item tersusun, lalu dilakukan
penilaian oleh panel ahli
• Ciri pokok skala ini adalah digunakannya
“panel ahli” yang terdiri dari 50-100 orang,
untuk menilai sejumlah pertanyaan untuk
mengukur variabel tertentu
• Jenjang skala kemudian ditentukan atas
dasar pendapat para ahli tersebut
5. Skala Thurstone
• Buat kriteria penilaian untuk sikap yang
diukur (berdasarkan nilai terendah dan
tertinggi yang bisa dicapai)
• Bandingkan skor responden dg kriteria
penilaian tsb
Interpretasi Hasil Skala Sikap
NUHUN

More Related Content

What's hot (17)

Psikologi modul 2 kb 4
Psikologi modul 2 kb 4Psikologi modul 2 kb 4
Psikologi modul 2 kb 4
 
Cth dic d(1)
Cth dic d(1)Cth dic d(1)
Cth dic d(1)
 
02 hots dareman
02 hots  dareman02 hots  dareman
02 hots dareman
 
Psikometri 1
Psikometri 1Psikometri 1
Psikometri 1
 
Pertemuan 4 psikometri
Pertemuan 4 psikometriPertemuan 4 psikometri
Pertemuan 4 psikometri
 
Konsep kemahiran berfikir
Konsep kemahiran berfikirKonsep kemahiran berfikir
Konsep kemahiran berfikir
 
Alat Ukur Psikologi
Alat Ukur PsikologiAlat Ukur Psikologi
Alat Ukur Psikologi
 
1 hots guru
1 hots guru1 hots guru
1 hots guru
 
Pengukuran dan Uji Psikologis
Pengukuran dan Uji PsikologisPengukuran dan Uji Psikologis
Pengukuran dan Uji Psikologis
 
Kajian Tindakan Dalam Pendidikan Upload
Kajian Tindakan Dalam Pendidikan UploadKajian Tindakan Dalam Pendidikan Upload
Kajian Tindakan Dalam Pendidikan Upload
 
Administrasi penilaian pembelajaran
Administrasi penilaian pembelajaranAdministrasi penilaian pembelajaran
Administrasi penilaian pembelajaran
 
Materi psikometri ss
Materi psikometri ssMateri psikometri ss
Materi psikometri ss
 
Ranah kognitif atau pengetahuan dalam pai
Ranah kognitif atau pengetahuan dalam paiRanah kognitif atau pengetahuan dalam pai
Ranah kognitif atau pengetahuan dalam pai
 
Biostatistik tm10.ppt
Biostatistik tm10.pptBiostatistik tm10.ppt
Biostatistik tm10.ppt
 
[Penilaian] penilaian psikomotor.270208
[Penilaian] penilaian psikomotor.270208[Penilaian] penilaian psikomotor.270208
[Penilaian] penilaian psikomotor.270208
 
Pertemuan 2 pengukuran ss
Pertemuan 2   pengukuran ssPertemuan 2   pengukuran ss
Pertemuan 2 pengukuran ss
 
Teori Teori Kemahiran Berfikir
Teori Teori Kemahiran BerfikirTeori Teori Kemahiran Berfikir
Teori Teori Kemahiran Berfikir
 

Similar to Materi fix pengukuran dan test psikologi

KONSEP-PENGukur psikologi.pdf
KONSEP-PENGukur psikologi.pdfKONSEP-PENGukur psikologi.pdf
KONSEP-PENGukur psikologi.pdfSalmonRen1
 
Psikometri1
Psikometri1 Psikometri1
Psikometri1 sititalib
 
2._Data_dan_Pengumpulan_Dyata_nerisa.ppt
2._Data_dan_Pengumpulan_Dyata_nerisa.ppt2._Data_dan_Pengumpulan_Dyata_nerisa.ppt
2._Data_dan_Pengumpulan_Dyata_nerisa.pptBanjarMasin4
 
Konsep dasar evaluasi bimbingan klasikal
Konsep dasar evaluasi bimbingan klasikalKonsep dasar evaluasi bimbingan klasikal
Konsep dasar evaluasi bimbingan klasikalSunawan Sunawan
 
Konsep dasar evaluasi bimbingan klasikal
Konsep dasar evaluasi bimbingan klasikalKonsep dasar evaluasi bimbingan klasikal
Konsep dasar evaluasi bimbingan klasikalSunawan Sunawan
 
Tes pengukuran-evaluasi - Evaluasi Pembelajran di PAUD
Tes pengukuran-evaluasi - Evaluasi Pembelajran di PAUDTes pengukuran-evaluasi - Evaluasi Pembelajran di PAUD
Tes pengukuran-evaluasi - Evaluasi Pembelajran di PAUDAl Azhar Indonesia University
 
Metode Penelitian presentation by fuad
Metode Penelitian presentation by fuadMetode Penelitian presentation by fuad
Metode Penelitian presentation by fuadFuad Ramadhan
 
D a t a s t a t i s t i k
D a t a  s t a t i s t i kD a t a  s t a t i s t i k
D a t a s t a t i s t i kSri Rahmawati
 
Makalah Statistika : Skala Pengukuran
Makalah Statistika : Skala PengukuranMakalah Statistika : Skala Pengukuran
Makalah Statistika : Skala PengukuranMamah Rohimah Sardin
 
Evaluasi Pembelajaran (SH)
Evaluasi Pembelajaran (SH)Evaluasi Pembelajaran (SH)
Evaluasi Pembelajaran (SH)eldzikry
 
PPT Konstruksi Alat Ukur Kelompok 7.pptx
PPT Konstruksi Alat Ukur Kelompok 7.pptxPPT Konstruksi Alat Ukur Kelompok 7.pptx
PPT Konstruksi Alat Ukur Kelompok 7.pptxAkbarSutanIbrahim1
 
Analisis Butir Tes pendidikan fisika.pptx
Analisis Butir Tes pendidikan fisika.pptxAnalisis Butir Tes pendidikan fisika.pptx
Analisis Butir Tes pendidikan fisika.pptxTrisnoSetiawan3
 
Modul 2 asesmen teknik tes
Modul 2 asesmen teknik tesModul 2 asesmen teknik tes
Modul 2 asesmen teknik tesBINTI ISROFIN
 
skala pengukuran dan teknik pengumpulan data
skala pengukuran dan teknik pengumpulan dataskala pengukuran dan teknik pengumpulan data
skala pengukuran dan teknik pengumpulan dataMuhammad Alfiansyah Alfi
 
Psikodiagnostika-4-Intelegensi-Pertemuan-2.ppt
Psikodiagnostika-4-Intelegensi-Pertemuan-2.pptPsikodiagnostika-4-Intelegensi-Pertemuan-2.ppt
Psikodiagnostika-4-Intelegensi-Pertemuan-2.pptmaria896190
 
Materi kuliah evaluasi 2015 bag iii ruang laingkup ciri ciri evaluasi pend
Materi kuliah evaluasi  2015 bag iii ruang laingkup ciri ciri evaluasi pendMateri kuliah evaluasi  2015 bag iii ruang laingkup ciri ciri evaluasi pend
Materi kuliah evaluasi 2015 bag iii ruang laingkup ciri ciri evaluasi pendsadirun
 

Similar to Materi fix pengukuran dan test psikologi (20)

KONSEP-PENGukur psikologi.pdf
KONSEP-PENGukur psikologi.pdfKONSEP-PENGukur psikologi.pdf
KONSEP-PENGukur psikologi.pdf
 
P2.pptx
P2.pptxP2.pptx
P2.pptx
 
Psikometri1
Psikometri1 Psikometri1
Psikometri1
 
Skala.ppt
Skala.pptSkala.ppt
Skala.ppt
 
2._Data_dan_Pengumpulan_Dyata_nerisa.ppt
2._Data_dan_Pengumpulan_Dyata_nerisa.ppt2._Data_dan_Pengumpulan_Dyata_nerisa.ppt
2._Data_dan_Pengumpulan_Dyata_nerisa.ppt
 
Konsep dasar evaluasi bimbingan klasikal
Konsep dasar evaluasi bimbingan klasikalKonsep dasar evaluasi bimbingan klasikal
Konsep dasar evaluasi bimbingan klasikal
 
Konsep dasar evaluasi bimbingan klasikal
Konsep dasar evaluasi bimbingan klasikalKonsep dasar evaluasi bimbingan klasikal
Konsep dasar evaluasi bimbingan klasikal
 
Tes pengukuran-evaluasi - Evaluasi Pembelajran di PAUD
Tes pengukuran-evaluasi - Evaluasi Pembelajran di PAUDTes pengukuran-evaluasi - Evaluasi Pembelajran di PAUD
Tes pengukuran-evaluasi - Evaluasi Pembelajran di PAUD
 
Metode Penelitian presentation by fuad
Metode Penelitian presentation by fuadMetode Penelitian presentation by fuad
Metode Penelitian presentation by fuad
 
D a t a s t a t i s t i k
D a t a  s t a t i s t i kD a t a  s t a t i s t i k
D a t a s t a t i s t i k
 
Pengenalan penilaian
Pengenalan penilaianPengenalan penilaian
Pengenalan penilaian
 
Makalah Statistika : Skala Pengukuran
Makalah Statistika : Skala PengukuranMakalah Statistika : Skala Pengukuran
Makalah Statistika : Skala Pengukuran
 
Evaluasi Pembelajaran (SH)
Evaluasi Pembelajaran (SH)Evaluasi Pembelajaran (SH)
Evaluasi Pembelajaran (SH)
 
PPT Konstruksi Alat Ukur Kelompok 7.pptx
PPT Konstruksi Alat Ukur Kelompok 7.pptxPPT Konstruksi Alat Ukur Kelompok 7.pptx
PPT Konstruksi Alat Ukur Kelompok 7.pptx
 
Analisis Butir Tes pendidikan fisika.pptx
Analisis Butir Tes pendidikan fisika.pptxAnalisis Butir Tes pendidikan fisika.pptx
Analisis Butir Tes pendidikan fisika.pptx
 
KB 1 Evaluasi Pembelajaran
KB 1 Evaluasi PembelajaranKB 1 Evaluasi Pembelajaran
KB 1 Evaluasi Pembelajaran
 
Modul 2 asesmen teknik tes
Modul 2 asesmen teknik tesModul 2 asesmen teknik tes
Modul 2 asesmen teknik tes
 
skala pengukuran dan teknik pengumpulan data
skala pengukuran dan teknik pengumpulan dataskala pengukuran dan teknik pengumpulan data
skala pengukuran dan teknik pengumpulan data
 
Psikodiagnostika-4-Intelegensi-Pertemuan-2.ppt
Psikodiagnostika-4-Intelegensi-Pertemuan-2.pptPsikodiagnostika-4-Intelegensi-Pertemuan-2.ppt
Psikodiagnostika-4-Intelegensi-Pertemuan-2.ppt
 
Materi kuliah evaluasi 2015 bag iii ruang laingkup ciri ciri evaluasi pend
Materi kuliah evaluasi  2015 bag iii ruang laingkup ciri ciri evaluasi pendMateri kuliah evaluasi  2015 bag iii ruang laingkup ciri ciri evaluasi pend
Materi kuliah evaluasi 2015 bag iii ruang laingkup ciri ciri evaluasi pend
 

Recently uploaded

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 

Materi fix pengukuran dan test psikologi

  • 2. 1. Konsep Pengukuran Definisi pengukuran Persyaratan pengukuran Karakteristik Pengukuran Kategori pengukuran Tingkatan pengukuran Jenis alat pengukuran
  • 3. • Pengukuran adalah perbandingan antara objek ukur dg alat ukurnya • Pengukuran adalah suatu prosedur pemberian angka (kuantifikasi) terhadap suatu atribut atau variabel (Azwar, 2007) • Pengukuran psikologis adalah pengukuran untuk mengetahui keadaan/kemampuan psikologis seseorang. Definisi Pengukuran
  • 4. Dimensi Psikologis • Pikiran (Kognitif) • Perasaan (Afektif) • TL-Perbuatan (Psikomotor) Covert Behavior Overt Behavior
  • 5. 1. Objek yg diukur • Contoh: inteligensi, bakat, minat, sikap, dsb 2. Instrumen • Alat yang digunakan untuk mengukur • Contoh: Angket, Panduan observasi, Panduan wawancara. 3. Prosedur • Cara mengukur suatu objek ukur Persyaratan Pengukuran
  • 6. • Proses – Pengukuran memuat proses yg terstandar • Kuantifikasi – Pengukuran menghasilkan angka • Kontinum – Karena berada pada satu kontinum, hasil pengukuran antar individu dapat dibandingkan • Deskriptif – Hasil pengukuran dapat dipetakan dalam klasifikasi Karakteristik Pengukuran
  • 7. Berdasarkan objek ukurnya: • Pengukuran Kuantitatif (quantitative measurement) – Menghasilkan data kuantitatif • Pengukuran Kualitatif (qualitative inquiry) – Menghasilkan deskripsi atau narasi label atau kategori Kategori Pengukuran
  • 9. 1. Pengukuran Nominal –Membedakan atribut berdasarkan kategorinya (penggolongan) –Subjek hanya memiliki satu kategori –Contoh: • Jenis kelamin: –Laki-laki (1) –Perempuan (2) Tingkatan Pengukuran
  • 10. 2. Pengukuran Ordinal – Merangking orang/atribut dalam satu kontinum secara berurutan dari yg memiliki muatan kecil hingga besar, atau sebaliknya (jarak tidak sama) – Tidak dimungkinkan orang/atribut memiliki skor yang sama – Contoh: • Urutkan aktivitas yang anda sukai dengan memberi nilai 1 sampai 5 – Membaca – Berdiskusi – Praktek – Mengamati Tingkatan Pengukuran
  • 11. 3. Pengukuran Interval – Mengukur atribut ukur yg menghasilkan skor dg satuan unit ukur yg memiliki jarak sama • Contoh: selisih skor antara 1 dan 2 sama dg selisih skor 2 dan 3 – Skor terendah yg dilakukan dari pengukuran interval tidak menunjukan bahwa atribut tsb tidak dimiliki oleh subjek (tidak ada nilai nol mutlak) • Skor IQ si A adalah 0, bukan berarti si A tidak memiliki kecerdasan – Contoh: • Skor IQ = 125 • Skor TOEFL = 530 • IPK = 3,40 • Temperatur = -10 C Tingkatan Pengukuran
  • 12. 4. Pengukuran Rasio – Mengukur atribut ukur yg menghasilkan skor dg satuan unit ukur yg eksak (berjarak sama dan memiliki nilai mutlak) – Skor terendah yg dilakukan dari pengukuran interval menunjukan bahwa atribut tsb tidak dimiliki oleh subjek • Contoh: pendapatan per bulan o rupiah berarti subjek benar-benar tidak memiliki pendapatan – Contoh: • Tinggi badan = 175 cm • Berat badan = 45 kg Tingkatan Pengukuran
  • 13. Skala Pengukuran Kriteria Nominal Ordinal Interval Rasio Ciri Kategori, penggolong an Tingkatan, urutan, tidak diketahui jaraknya Tingkatan, jaraknya sama Tingkatan, jaraknya sama Nilai Tidak ada nilai Tidak ada nol mutlak Tidak ada nol mutlak ada nol mutlak contoh SSE, suku Kaya: 1 Miskin: 0 Jabatan, Juara 1,2,3 Suhu 34C, IQ Berat10 kg, Tinggi 1,67 m Pengukur an Mode Median Mean, SD Mean, SD
  • 14. Pengukuran Psikologi Istilah • Tes : suatu pengukuran yg objektif & standar terhadap sampel perilaku (Anastasi) • Skala :instrumen pengukuran untuk mengidentifikasi konstrak/ atribut psiklogis. • Angket : suatu set pertanyaan yang membahas suatu topik yang didalamnya ada kuisioner. • Kuesioner: (dari kata question=pertanyaan) merupakan suatu daftar yang berisi serangkaian pertanyaan mengenai suatu hal dalam suatu bidang.
  • 15. • Inventori – Contoh: Pertanyaan/pernyataanTes Kepribadian. jawaban yang diberikan merupakan suatu keadaan yang sewajarnya, suasana keseharian yang dirasakan dan dialami, atau sesuatu yang diharapkan. • Observasi –Contoh: panduan observasi • Wawancara –Contoh: panduan wawancara Jenis Alat Pengukuran
  • 16.
  • 17. Nama : Kelas/No. Absen : Petunjuk Pengisian Angket: Berilah tanda check (√) pada kolom S (Selalu), SR (Sering), J (Jarang), TP (Tidak Pernah) sesuai dengan pilihan anda. A. Angket Perhatian Orang Tua No Pernyataan Jawaban S SR J TP 1. Orang tua saya membiarkan saya berkembang sesuai dengan potensi yang saya miliki 2. Orang tua saya memberikan kebebasan pada saya dalam menyusun atau membuat rencana belajar dirumah 3. Orang tua saya memberikan ijin saya untuk belajar kelompok bersama-sama ANGKET
  • 18. PEDOMAN WAWANCARA  Wawancara adalah salah satu metode dasar sifatnya kualitatif.  Metode ini banyak digunakan untuk memperoleh data mengenai latar belakang perilaku seseorang.  Sebagai salah satu metode kualitatif, pembuatan pedomannya mudah tetapi pelaksanaannya sangat tergantung pada keterampilan pewawancara.  Makin berpengalaman seorang pewawancara, data yang diperoleh semakin kaya dan sesuai yang dimaksudkan.
  • 19.
  • 20. Wawancara Umumnya teknik pengambilan data dengan cara ini dilakukan jika peneliti bermaksud melakukan analisis kualitatif atas penelitiannya. Tatap muka di antara peneliti dengan responden Wawancara melalui telepon Wawancara bisa dilakukan :
  • 22. Klasifikasi Tes Tes Kognitif Non-Kognitif (aspek afektif & kepribadian) Abilitas Potensial Abilitas Aktual (prestasi) Abilitas Potensial Umum (IQ) Abilitas Potensial Khusus (Bakat) Sumber: Azwar, 2002
  • 23. TES POHON •Penerapan dan penggunaan tes pohon bertujuan untuk membantu mendiagnosa awal dalam memilih jurusan oleh seorang konsultan. •Pertama ditemukan oleh Emil Jucher, kemudian dikembangkan oleh Charles Koch, dan sekarang dikenal dengan tes pohon ( Baum Test). Ia menganggap gambar pohon dibuat seseorang sebagai pertanyaan dari “ the being of the peron”. •Persyaratan dari tes ini adalah 1. Bentuk dan besarnya pohon diserahkan pada subjek 2. Kertas HVS, ukuran A4 3. Pensil 4. Waktu tidak dibatasi (kecuali tes klasikal ;10’) 5. Tidak diperkenankan menghapus/ penggaris
  • 24. • Instruksi yang digunakan dalam tes pohon ini adalah gambarlah suatu pohon yang berkayu kecuali pohon perdu, pinus, palma, randu, jenis bambu, jenis rumput- rumputan, dan jenis pohon beringin. • Apabila ada kesan bahwa gambar pertama tidak sesuai dengan dengan orang yang menggambarnya, atau kurang terdiferensiasi gambarnya, maka tes dapat di ulang. • Pohon menggambarkan sistem yang terbuka, sedangkan manusia menggambarkan sifat yang tertutup, Karena hukum pohon adalah mendorong keluar apa yang di dalam, maka psyche manusia mengikuti hukum pohon. Dalam melakukan interpretasi tes BAUM, beberapa prinsip didasarkan pada: 1. Arti dari garis dan coretan 2. Arti dari simbolik ruang (penggunaan ruang) 3. Serta bentuk dari bagian-bagian pohon yang digambar
  • 25. Garis dan Coretan Gambar Pada dasarnya, Garis dan coretan dapat dijadikan indikasi kondisi kognisi, emosi, dan dorongan seseorang dalam menghadapi lingkungan atau membawa diri ditengah lingkungan. Kontinuitas garis dan coretan memperlihatkan bagaimana dorongan dan affek dinyatakan keluar dalam perilaku seseorang à apakah secara konstan atau tersendat- sendat. Kontinuitas garis akan memberi petunjuk apakah seseorang memiliki kesadaran dan mampu memikirkan tujuan-tujuan pribadinya dengan pasti atau dengan ragu-ragu. Efek bayangan atau shadow berhubugan dengan pengetahuan serta pengalaman seseorang tentang bayangan. Apabila pengulangan coretan itu dilakukan secara berlebihan dan menghasilkan bagian-bagian yang menghitam pada gambar, maka mengandung interpretasi bahwa seseorang itu cukup terpaku pada satu penghayatan emosional dalam dirinya, yang pada umumnya, emosi tersebut adalah emosi kecemasan yang kuat. Garis yang ditarik dengan arah kurang menentu mencerminkan orang yang ragu-ragu dalam tujuan hidupnya. Garis yang ditarik dengan arah yang pasti mencerminkan orang yang ingin maju dan memiliki perilaku yang pasti, artinya mampu membawa diri didalam lingkungannya.
  • 26.
  • 28. • IQ = Intelligence Quotient • IQ = taraf inteligensi • Mrpk skor yg diperoleh dari sebuah alat tes kecerdasan yg dinyatakan dlm bentuk rasio • IQ hanya memberikan sedikit indikasi mengenai taraf kecerdasan seseorang dan tidak menggambarkan kecerdasan seseorang secara keseluruhan IQ
  • 29. Contoh Penghitungan IQ: (Tes Inteligensi Binet) MA = Mental age (diperoleh dr hasil tes inteligensi) CA = Chronological age (diperoleh dari menghitung umur berdasarkan tanggal kelahiran) Penghitungan IQ IQ = MA / CA x 100
  • 30. Contoh 1: Adi berumur 10 thn (usia kronologis). Setelah dites dgn tes inteligensi, ternyata ia dpt mengerjakan soal-soal utk anak yg berumur 12 thn (usia mental) Jawab: IQ Adi = 120 100 10 12  x Contoh Penghitungan
  • 31. Contoh 2: • MA = 3 – 4 • CA = 3 – 6 Jawab: • IQ = MA / CA x 100 • = 3 – 4 / 3 – 6 x 100 • = 40 bln / 42 bln x 100 • = 95,23…. • = 95 • (rata-rata) Contoh Penghitungan
  • 32. • Very Superior : 130 – … • Superior : 120 – 129 • Bright normal : 110 – 119 • Average : 90 – 109 • Dull normal : 80 – 89 • Borderline : 70 – 79 • Mental Defective : 69 and bellow Klasifikasi IQ (menurut Wechsler)
  • 33. • Genius : > 140 • Sangat cerdas : 130 – 139 • Cerdas (Superior) : 120 – 129 • Di atas rata-rata : 110 – 119 • Rata-rata : 90 – 109 • Di bawah rata-rata: 80 – 89 • Garis batas : 70 – 79 • Moron : 50 – 69 • Imbisil/idiot : < 50 Klasifikasi IQ (menurut Binet)
  • 35.
  • 36. 1. Observasi 2. Wawancara 3. Tes bakat (aptitude test)  DAT  GATB  FACT Pengukuran Bakat
  • 37. • DAT = Differential Aptitude Test • Disusun oleh Bennet, Seashore, dan Wesman • Untuk: siswa (8-12 th), mahasiswa, bid industri • Tujuan: konseling sekolah, penjurusan, seleksi pekerjaan • Penyajian: klasikal / individual • Materi DAT terdiri dari 8 tes: 1. Penalaran Verbal (Verbal Reasoning) 2. Kemampuan Angka (Numerical Ability) 3. Penalaran Abstrak (Abstrak Reasoning) 4. Kecepatan dan Keteitian Klerikal (Clerical Speed & Accuracy) 5. Penalaran Mekanikal (Mechanical Reasoning) 6. Relasi Ruang (Space Reasoning) 7. Pemakaian Bahasa: Mengeja (Language Usage: Spelling) 8. Pemakaian Tata Bahasa (Language Usage: Sentences) Tes Bakat - DAT
  • 38. • GATB = General Aptitude Test Battery • Dikembangkan oleh United States Employement Services (1947)  Charles E. Odell • Untuk: konseling pekerjaan • Ada 9 komponen yg diungkap: 1. G – intelligence 2. V – verbal aptitude 3. N – numerical aptitude 4. S – spatial aptitude 5. P – form perception 6. Q – clerical perception 7. K – motor coordination 8. F – finger dexterity 9. M – manual dexterity Tes Bakat - GATB
  • 39. • Materi GATB terdiri dari 12 tes: 1. Name Comparison (Perbandingan nama) 2. Computation (Komputasi) 3. Three-Dimensional Space (Tiga dimensi) 4. Vocabulary (Perbendaharaan kata) 5. Tool Matching (Memasangkan alat) 6. Arithmetic Reasoning (Hitungan) 7. Form Matching (Memasangkan bentuk) 8. Mark Making (Membuat tanda) 9. Place: practice trial (Menaruh) 10. Turn: practice trial (Membalik) 11. Assemble (Merakit) 12. Disassemble (Mengurai) Tes Bakat - GATB
  • 40. • FACT = Flanagan Aptitude ClassificationTests • Disusun oleh J.C. Flanagan • Digunakan utk alat bantu prediksi keberhasilan kerja, konseling pekerjaan, seleksi, dan penempatan karyawan • Materi FACT terdiri dari 14 tes: 1. Inspection 8. Judgment & Comprehension 2. Coding 9. Arithmetic 3. Memory 10. Patterns 4. Precision 11. Components 5. Assembly 12. Table 6. Scales 13. Mechanics 7. Coordination 14. Expression Tes Bakat - FACT
  • 41. Minat
  • 42. Aspek Minat • Mnrt Hurlock (1990), minat memiliki 2 aspek: – Aspek kognitif  konsep yg dikembangkan seseorang mengenai bidang yg berkaitan dg minat – Aspek afektif  konsep yg membangun konsep kognitif dan dinyatakan dlm sikap thd keg atau objek yg menimbulkan minat
  • 43. Faktor yg mempengaruhi minat • Pengalaman diri • Sikap thd suatu objek • Cita-cita • Bakat • Hobi • Keluarga • Teman pergaulan • Lingkungan • Media massa Minat bukan bawaan sejak lahir, tapi dipelajari melalui proses penilaian kognitif dan penilaian afektif seseorang yg dinyatakan dlm sikap
  • 44. • Observasi • Wawancara • Tes minat Pengukuran Minat
  • 45. 1. Konseling Karir Digunakan untuk anak-anak SMU/SMK untuk dasar mencari pekerjaan. 2. Konseling Pekerjaan Digunakan untuk konseling pekerjaan orang-orang yang telah bekerja di perusahaan. Kecocokan antara tugas yang dijalani dengan kesukaan pada pekerjaan 3. Perencanaan Bacaan Pendidikan Bacaan di SD, SMP, SMA dan PT guna mengenalkan berbagai dunia kerja kepada siswa 4. Penjurusan Siswa Tes minat digunakan untuk menentukan jurusan pendidikan atau program studi bagi siswa. Tes Inteligensi + Tes Bakat + Tes Minat  sukses belajar Penerapan TES MINAT
  • 46. • Strong Inventories – SVIB, SII • Kuder Inventories – KGIS,KVPR,KOIS • Lain-lain – Jackson Vocational Interest Survey – Career Assessment Inventory (CAT) – Holland’s Self directed Search – Vocational Preference Inventory – Geist Picture Inventory – RMIB – Tes Minat SMA Jenis Tes Minat
  • 47. Tes Kuder terdiri atas: 1. Kuder Preference Record-Vocational (KPR-V) 2. Kuder General Intererst Survey (KGIS) 3. Kuder Occupational Interest Ssurvey (KOIS) KUDER PREFERENCE RECORD-VOCATIONAL KPR-V mencakup 10 bidang pekerjaan yang luas, yaitu: 1. Lapangan (outdoor) 6. Artistik 2. Mekanik 7. Sastra 3. Komputasi 8. Musik 4. Ilmiah 9. Pelayanan sosial 5. Persuasif 10. Klerk (adm kantor) TES MINAT - Kuder
  • 48. RMIB mencakup 12 bidang pekerjaan: 1. Outdoor 7. Literary 2. Mechanic 8. Musical 3. Computational 9. Social 4. Science 10. Clerical 5. Persuasive 11. Practical 6. Aesthetic 12. Medical TES MINAT - RMIB
  • 49. Sikap
  • 50. Komponen / struktur sikap • 3 komponen sikap: – Kognisi kepercayaan, keyakinan, ide, konsep, persepsi, stereotipe, pandangan, opini, pengetahuan/informasi ttg suatu objek – Afeksi menyangkut masalah emosi, perasaan, nilai- nilai ttg suatu objek – Konasi kecenderungan bertingkah laku/ bertindak thd suatu objek
  • 51. 1. Skala Likert 2. Skala Guttman 3. Skala Semantic Differensial 4. Skala Thurstone Jenis Skala Sikap
  • 52. • Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang tentang kejadian sosial • Skala yg paling sering digunakan • Terdiri dari: – pernyataan positif (favorable) – pernyataan negatif (unfavorable) • Terdiri dari 5 pilihan jawaban: – sangat setuju (SS) – setuju (S) – tidak punya pendapat (N) – tidak setuju (TS) – sangat tidak setuju (STS) 1. Skala Likert
  • 53. Contoh (bentuk checklist) Ket : Sangat Setuju (SS) : 5 Setuju (S) : 4 Netral (N) : 3 Tidak Setuju (TS) : 2 Sangat Tidak Setuju (STS) : 1 Berilah jawaban pernyataan dengan tanda ( X ) pada kolom yang tersedia sesuai dengan kondisi saudara No Pernyataan Alternatif Jawaban 5 4 3 2 1 SS S N TS STS 1. Saya sering merasa mampu melakukan sesuatu X 2. Saya akan menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tanggung jawab saya. X
  • 54. Contoh (bentuk pilihan ganda) Pada waktu berbicara dalam suatu diskusi, saya sering salah tingkah karena banyak orang lain yang memperhatikan : a. Sangat Setuju b. Setuju c. Netral d. Tidak setuju e. Sangat Tidak Setuju
  • 55. • Skala Guttman ialah skala yang digunakan untuk jawaban yang bersifat jelas (tegas) dan konsisten, yang terdiri dari 2 alternatif jawaban • Misalnya: Ya Tidak Baik Buruk Benar Salah Setuju Tidak setuju Yakin Tidak yakin Pernah Belum Pernah Punya Tidak Punya 2. Skala Guttman
  • 56. Contoh Soal 1. Yakinkah anda, pergantian presiden akan dapat mengatasi persoalan bangsa? a. Yakin b. Tidak 2. Apakah komentar anda jika manajer anda turun dari jabatannya? a. Setuju b. Tidak setuju 3. Pernahkah direktur saudara mengajak makan bersama? a. Pernah b. Tidak Pernah
  • 57. • Skala ini digunakan untuk mengukur sikap tidak dalam bentuk pilihan ganda atau checklist, tetapi tersusun dari sebuah garis kontinum • Nilai yg sangat negatif terletak di sebelah kiri sedangkan nilai yg sangat positif terletak di sebelah kanan • Skala Semantik Diferensial (perbedaan semantik) berisikan serangkaian karakteristik bipolar (dua kutub) • Misalnya: Panas - dingin Popular- tidak popular Baik – tidak baik, dsb 3. Skala Semantic Differential
  • 58. Contoh Pernyataan 0 1 2 3 4 5 6 7 8 Tidak Ramah Ramah Bagaimana menurut Anda, pelayanan Rumah Sakit Kartika Sari? Tidak berkualitas Berkualitas 1 2 3 4 5
  • 59. • Lebih rumit penyusunannya • Setelah item tersusun, lalu dilakukan penilaian oleh panel ahli • Ciri pokok skala ini adalah digunakannya “panel ahli” yang terdiri dari 50-100 orang, untuk menilai sejumlah pertanyaan untuk mengukur variabel tertentu • Jenjang skala kemudian ditentukan atas dasar pendapat para ahli tersebut 5. Skala Thurstone
  • 60. • Buat kriteria penilaian untuk sikap yang diukur (berdasarkan nilai terendah dan tertinggi yang bisa dicapai) • Bandingkan skor responden dg kriteria penilaian tsb Interpretasi Hasil Skala Sikap
  • 61. NUHUN