2. 1. Konsep Pengukuran
Definisi pengukuran
Persyaratan pengukuran
Karakteristik Pengukuran
Kategori pengukuran
Tingkatan pengukuran
Jenis alat pengukuran
3. • Pengukuran adalah perbandingan antara
objek ukur dg alat ukurnya
• Pengukuran adalah suatu prosedur
pemberian angka (kuantifikasi) terhadap
suatu atribut atau variabel (Azwar, 2007)
• Pengukuran psikologis adalah pengukuran
untuk mengetahui keadaan/kemampuan
psikologis seseorang.
Definisi Pengukuran
5. 1. Objek yg diukur
• Contoh: inteligensi, bakat, minat, sikap,
dsb
2. Instrumen
• Alat yang digunakan untuk mengukur
• Contoh: Angket, Panduan observasi,
Panduan wawancara.
3. Prosedur
• Cara mengukur suatu objek ukur
Persyaratan Pengukuran
6. • Proses
– Pengukuran memuat proses yg terstandar
• Kuantifikasi
– Pengukuran menghasilkan angka
• Kontinum
– Karena berada pada satu kontinum, hasil
pengukuran antar individu dapat dibandingkan
• Deskriptif
– Hasil pengukuran dapat dipetakan dalam
klasifikasi
Karakteristik Pengukuran
7. Berdasarkan objek ukurnya:
• Pengukuran Kuantitatif (quantitative
measurement)
– Menghasilkan data kuantitatif
• Pengukuran Kualitatif (qualitative inquiry)
– Menghasilkan deskripsi atau narasi label atau
kategori
Kategori Pengukuran
9. 1. Pengukuran Nominal
–Membedakan atribut berdasarkan
kategorinya (penggolongan)
–Subjek hanya memiliki satu kategori
–Contoh:
• Jenis kelamin:
–Laki-laki (1)
–Perempuan (2)
Tingkatan Pengukuran
10. 2. Pengukuran Ordinal
– Merangking orang/atribut dalam satu kontinum secara
berurutan dari yg memiliki muatan kecil hingga besar,
atau sebaliknya (jarak tidak sama)
– Tidak dimungkinkan orang/atribut memiliki skor yang
sama
– Contoh:
• Urutkan aktivitas yang anda sukai dengan memberi
nilai 1 sampai 5
– Membaca
– Berdiskusi
– Praktek
– Mengamati
Tingkatan Pengukuran
11. 3. Pengukuran Interval
– Mengukur atribut ukur yg menghasilkan skor dg
satuan unit ukur yg memiliki jarak sama
• Contoh: selisih skor antara 1 dan 2 sama dg selisih skor 2
dan 3
– Skor terendah yg dilakukan dari pengukuran interval
tidak menunjukan bahwa atribut tsb tidak dimiliki oleh
subjek (tidak ada nilai nol mutlak)
• Skor IQ si A adalah 0, bukan berarti si A tidak memiliki
kecerdasan
– Contoh:
• Skor IQ = 125
• Skor TOEFL = 530
• IPK = 3,40
• Temperatur = -10 C
Tingkatan Pengukuran
12. 4. Pengukuran Rasio
– Mengukur atribut ukur yg menghasilkan skor dg
satuan unit ukur yg eksak (berjarak sama dan
memiliki nilai mutlak)
– Skor terendah yg dilakukan dari pengukuran interval
menunjukan bahwa atribut tsb tidak dimiliki oleh
subjek
• Contoh: pendapatan per bulan o rupiah berarti
subjek benar-benar tidak memiliki pendapatan
– Contoh:
• Tinggi badan = 175 cm
• Berat badan = 45 kg
Tingkatan Pengukuran
13. Skala Pengukuran
Kriteria Nominal Ordinal Interval Rasio
Ciri Kategori,
penggolong
an
Tingkatan,
urutan, tidak
diketahui
jaraknya
Tingkatan,
jaraknya
sama
Tingkatan,
jaraknya
sama
Nilai Tidak ada
nilai
Tidak ada
nol mutlak
Tidak ada
nol mutlak
ada nol
mutlak
contoh SSE, suku
Kaya: 1
Miskin: 0
Jabatan,
Juara 1,2,3
Suhu 34C,
IQ
Berat10 kg,
Tinggi
1,67 m
Pengukur
an
Mode Median Mean, SD Mean, SD
14. Pengukuran Psikologi
Istilah
• Tes : suatu pengukuran yg objektif & standar
terhadap sampel perilaku (Anastasi)
• Skala :instrumen pengukuran untuk mengidentifikasi
konstrak/ atribut psiklogis.
• Angket : suatu set pertanyaan yang membahas
suatu topik yang didalamnya ada kuisioner.
• Kuesioner: (dari kata question=pertanyaan)
merupakan suatu daftar yang berisi serangkaian
pertanyaan mengenai suatu hal dalam suatu
bidang.
15. • Inventori
– Contoh: Pertanyaan/pernyataanTes
Kepribadian. jawaban yang diberikan
merupakan suatu keadaan yang sewajarnya,
suasana keseharian yang dirasakan dan
dialami, atau sesuatu yang diharapkan.
• Observasi
–Contoh: panduan observasi
• Wawancara
–Contoh: panduan wawancara
Jenis Alat Pengukuran
16.
17. Nama :
Kelas/No. Absen :
Petunjuk Pengisian Angket:
Berilah tanda check (√) pada kolom S (Selalu), SR (Sering), J (Jarang), TP
(Tidak Pernah) sesuai dengan pilihan anda.
A. Angket Perhatian Orang Tua
No Pernyataan Jawaban S SR J TP
1. Orang tua saya membiarkan saya berkembang
sesuai dengan potensi yang saya miliki
2. Orang tua saya memberikan kebebasan pada saya
dalam menyusun atau membuat rencana belajar
dirumah
3. Orang tua saya memberikan ijin saya untuk belajar
kelompok bersama-sama
ANGKET
18. PEDOMAN WAWANCARA
Wawancara adalah salah satu metode dasar
sifatnya kualitatif.
Metode ini banyak digunakan untuk
memperoleh data mengenai latar belakang
perilaku seseorang.
Sebagai salah satu metode kualitatif,
pembuatan pedomannya mudah tetapi
pelaksanaannya sangat tergantung pada
keterampilan pewawancara.
Makin berpengalaman seorang pewawancara,
data yang diperoleh semakin kaya dan sesuai
yang dimaksudkan.
19.
20. Wawancara
Umumnya teknik pengambilan data dengan
cara ini dilakukan jika peneliti bermaksud
melakukan analisis kualitatif atas
penelitiannya.
Tatap muka di antara peneliti
dengan responden
Wawancara melalui telepon
Wawancara bisa dilakukan :
23. TES POHON
•Penerapan dan penggunaan tes pohon bertujuan untuk
membantu mendiagnosa awal dalam memilih jurusan oleh
seorang konsultan.
•Pertama ditemukan oleh Emil Jucher, kemudian
dikembangkan oleh Charles Koch, dan sekarang dikenal
dengan tes pohon ( Baum Test). Ia menganggap gambar
pohon dibuat seseorang sebagai pertanyaan dari “ the being of
the peron”.
•Persyaratan dari tes ini adalah
1. Bentuk dan besarnya pohon diserahkan pada subjek
2. Kertas HVS, ukuran A4
3. Pensil
4. Waktu tidak dibatasi (kecuali tes klasikal ;10’)
5. Tidak diperkenankan menghapus/ penggaris
24. • Instruksi yang digunakan dalam tes pohon ini adalah
gambarlah suatu pohon yang berkayu kecuali pohon
perdu, pinus, palma, randu, jenis bambu, jenis rumput-
rumputan, dan jenis pohon beringin.
• Apabila ada kesan bahwa gambar pertama tidak sesuai
dengan dengan orang yang menggambarnya, atau kurang
terdiferensiasi gambarnya, maka tes dapat di ulang.
• Pohon menggambarkan sistem yang terbuka, sedangkan
manusia menggambarkan sifat yang tertutup, Karena
hukum pohon adalah mendorong keluar apa yang di
dalam, maka psyche manusia mengikuti hukum pohon.
Dalam melakukan interpretasi tes BAUM, beberapa
prinsip didasarkan pada:
1. Arti dari garis dan coretan
2. Arti dari simbolik ruang (penggunaan ruang)
3. Serta bentuk dari bagian-bagian pohon yang
digambar
25. Garis dan Coretan Gambar
Pada dasarnya, Garis dan coretan dapat dijadikan indikasi kondisi kognisi, emosi, dan
dorongan seseorang dalam menghadapi lingkungan atau membawa diri ditengah
lingkungan.
Kontinuitas garis dan coretan memperlihatkan bagaimana dorongan dan affek
dinyatakan keluar dalam perilaku seseorang à apakah secara konstan atau tersendat-
sendat.
Kontinuitas garis akan memberi petunjuk apakah seseorang memiliki kesadaran dan
mampu memikirkan tujuan-tujuan pribadinya dengan pasti atau dengan ragu-ragu.
Efek bayangan atau shadow berhubugan dengan pengetahuan serta pengalaman
seseorang tentang bayangan.
Apabila pengulangan coretan itu dilakukan secara berlebihan dan menghasilkan
bagian-bagian yang menghitam pada gambar, maka mengandung interpretasi bahwa
seseorang itu cukup terpaku pada satu penghayatan emosional dalam dirinya, yang pada
umumnya, emosi tersebut adalah emosi kecemasan yang kuat.
Garis yang ditarik dengan arah kurang menentu mencerminkan orang yang ragu-ragu
dalam tujuan hidupnya.
Garis yang ditarik dengan arah yang pasti mencerminkan orang yang ingin maju dan
memiliki perilaku yang pasti, artinya mampu membawa diri didalam lingkungannya.
28. • IQ = Intelligence Quotient
• IQ = taraf inteligensi
• Mrpk skor yg diperoleh dari sebuah alat
tes kecerdasan yg dinyatakan dlm bentuk
rasio
• IQ hanya memberikan sedikit indikasi
mengenai taraf kecerdasan seseorang
dan tidak menggambarkan kecerdasan
seseorang secara keseluruhan
IQ
29. Contoh Penghitungan IQ:
(Tes Inteligensi Binet)
MA = Mental age
(diperoleh dr hasil tes inteligensi)
CA = Chronological age
(diperoleh dari menghitung umur
berdasarkan tanggal kelahiran)
Penghitungan IQ
IQ = MA / CA x 100
30. Contoh 1:
Adi berumur 10 thn (usia kronologis).
Setelah dites dgn tes inteligensi,
ternyata ia dpt mengerjakan soal-soal
utk anak yg berumur 12 thn (usia
mental)
Jawab:
IQ Adi =
120
100
10
12
x
Contoh Penghitungan
31. Contoh 2:
• MA = 3 – 4
• CA = 3 – 6
Jawab:
• IQ = MA / CA x 100
• = 3 – 4 / 3 – 6 x 100
• = 40 bln / 42 bln x 100
• = 95,23….
• = 95
• (rata-rata)
Contoh Penghitungan
32. • Very Superior : 130 – …
• Superior : 120 – 129
• Bright normal : 110 – 119
• Average : 90 – 109
• Dull normal : 80 – 89
• Borderline : 70 – 79
• Mental Defective : 69 and bellow
Klasifikasi IQ (menurut Wechsler)
33. • Genius : > 140
• Sangat cerdas : 130 – 139
• Cerdas (Superior) : 120 – 129
• Di atas rata-rata : 110 – 119
• Rata-rata : 90 – 109
• Di bawah rata-rata: 80 – 89
• Garis batas : 70 – 79
• Moron : 50 – 69
• Imbisil/idiot : < 50
Klasifikasi IQ (menurut Binet)
37. • DAT = Differential Aptitude Test
• Disusun oleh Bennet, Seashore, dan Wesman
• Untuk: siswa (8-12 th), mahasiswa, bid industri
• Tujuan: konseling sekolah, penjurusan, seleksi
pekerjaan
• Penyajian: klasikal / individual
• Materi DAT terdiri dari 8 tes:
1. Penalaran Verbal (Verbal Reasoning)
2. Kemampuan Angka (Numerical Ability)
3. Penalaran Abstrak (Abstrak Reasoning)
4. Kecepatan dan Keteitian Klerikal (Clerical Speed & Accuracy)
5. Penalaran Mekanikal (Mechanical Reasoning)
6. Relasi Ruang (Space Reasoning)
7. Pemakaian Bahasa: Mengeja (Language Usage: Spelling)
8. Pemakaian Tata Bahasa (Language Usage: Sentences)
Tes Bakat - DAT
38. • GATB = General Aptitude Test Battery
• Dikembangkan oleh United States Employement
Services (1947) Charles E. Odell
• Untuk: konseling pekerjaan
• Ada 9 komponen yg diungkap:
1. G – intelligence
2. V – verbal aptitude
3. N – numerical aptitude
4. S – spatial aptitude
5. P – form perception
6. Q – clerical perception
7. K – motor coordination
8. F – finger dexterity
9. M – manual dexterity
Tes Bakat - GATB
39. • Materi GATB terdiri dari 12 tes:
1. Name Comparison (Perbandingan nama)
2. Computation (Komputasi)
3. Three-Dimensional Space (Tiga dimensi)
4. Vocabulary (Perbendaharaan kata)
5. Tool Matching (Memasangkan alat)
6. Arithmetic Reasoning (Hitungan)
7. Form Matching (Memasangkan bentuk)
8. Mark Making (Membuat tanda)
9. Place: practice trial (Menaruh)
10. Turn: practice trial (Membalik)
11. Assemble (Merakit)
12. Disassemble (Mengurai)
Tes Bakat - GATB
42. Aspek Minat
• Mnrt Hurlock (1990), minat memiliki 2
aspek:
– Aspek kognitif konsep yg dikembangkan
seseorang mengenai bidang yg berkaitan dg
minat
– Aspek afektif konsep yg membangun
konsep kognitif dan dinyatakan dlm sikap thd
keg atau objek yg menimbulkan minat
43. Faktor yg mempengaruhi minat
• Pengalaman diri
• Sikap thd suatu objek
• Cita-cita
• Bakat
• Hobi
• Keluarga
• Teman pergaulan
• Lingkungan
• Media massa
Minat bukan bawaan sejak lahir, tapi dipelajari melalui
proses penilaian kognitif dan penilaian afektif seseorang
yg dinyatakan dlm sikap
45. 1. Konseling Karir
Digunakan untuk anak-anak SMU/SMK untuk dasar
mencari pekerjaan.
2. Konseling Pekerjaan
Digunakan untuk konseling pekerjaan orang-orang yang
telah bekerja di perusahaan. Kecocokan antara tugas
yang dijalani dengan kesukaan pada pekerjaan
3. Perencanaan Bacaan Pendidikan
Bacaan di SD, SMP, SMA dan PT guna mengenalkan
berbagai dunia kerja kepada siswa
4. Penjurusan Siswa
Tes minat digunakan untuk menentukan jurusan
pendidikan atau program studi bagi siswa.
Tes Inteligensi + Tes Bakat + Tes Minat sukses belajar
Penerapan TES MINAT
52. • Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat dan persepsi seseorang tentang
kejadian sosial
• Skala yg paling sering digunakan
• Terdiri dari:
– pernyataan positif (favorable)
– pernyataan negatif (unfavorable)
• Terdiri dari 5 pilihan jawaban:
– sangat setuju (SS)
– setuju (S)
– tidak punya pendapat (N)
– tidak setuju (TS)
– sangat tidak setuju (STS)
1. Skala Likert
53. Contoh (bentuk checklist)
Ket :
Sangat Setuju (SS) : 5
Setuju (S) :
4
Netral (N) : 3
Tidak Setuju (TS) : 2
Sangat Tidak Setuju (STS) : 1
Berilah jawaban pernyataan dengan tanda ( X ) pada kolom
yang tersedia sesuai dengan kondisi saudara
No Pernyataan
Alternatif Jawaban
5 4 3 2 1
SS S N TS STS
1. Saya sering merasa mampu
melakukan sesuatu
X
2. Saya akan menyelesaikan
pekerjaan yang menjadi
tanggung jawab saya.
X
54. Contoh (bentuk pilihan ganda)
Pada waktu berbicara dalam suatu diskusi, saya
sering salah tingkah karena banyak orang lain
yang memperhatikan :
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Netral
d. Tidak setuju
e. Sangat Tidak Setuju
55. • Skala Guttman ialah skala yang digunakan
untuk jawaban yang bersifat jelas (tegas) dan
konsisten, yang terdiri dari 2 alternatif jawaban
• Misalnya:
Ya Tidak
Baik Buruk
Benar Salah
Setuju Tidak setuju
Yakin Tidak yakin
Pernah Belum Pernah
Punya Tidak Punya
2. Skala Guttman
56. Contoh Soal
1. Yakinkah anda, pergantian presiden akan dapat
mengatasi persoalan bangsa?
a. Yakin
b. Tidak
2. Apakah komentar anda jika manajer anda turun dari
jabatannya?
a. Setuju
b. Tidak setuju
3. Pernahkah direktur saudara mengajak makan
bersama?
a. Pernah
b. Tidak Pernah
57. • Skala ini digunakan untuk mengukur sikap
tidak dalam bentuk pilihan ganda atau
checklist, tetapi tersusun dari sebuah garis
kontinum
• Nilai yg sangat negatif terletak di sebelah kiri
sedangkan nilai yg sangat positif terletak di
sebelah kanan
• Skala Semantik Diferensial (perbedaan
semantik) berisikan serangkaian karakteristik
bipolar (dua kutub)
• Misalnya: Panas - dingin
Popular- tidak popular
Baik – tidak baik, dsb
3. Skala Semantic Differential
58. Contoh Pernyataan
0 1 2 3 4 5 6 7 8
Tidak
Ramah
Ramah
Bagaimana menurut Anda, pelayanan Rumah Sakit
Kartika Sari?
Tidak berkualitas
Berkualitas 1 2 3 4
5
59. • Lebih rumit penyusunannya
• Setelah item tersusun, lalu dilakukan
penilaian oleh panel ahli
• Ciri pokok skala ini adalah digunakannya
“panel ahli” yang terdiri dari 50-100 orang,
untuk menilai sejumlah pertanyaan untuk
mengukur variabel tertentu
• Jenjang skala kemudian ditentukan atas
dasar pendapat para ahli tersebut
5. Skala Thurstone
60. • Buat kriteria penilaian untuk sikap yang
diukur (berdasarkan nilai terendah dan
tertinggi yang bisa dicapai)
• Bandingkan skor responden dg kriteria
penilaian tsb
Interpretasi Hasil Skala Sikap