SlideShare a Scribd company logo
DASAR-DDAASSAARR IILLMMUU TTAANNAAHH 
((PPNNTT 11220011AA)) 
EEKKOO HHAANNUUDDIINN 
LLAABB..KKIIMMIIAA DDAANN KKEESSUUBBUURRAANN TTAANN AAHH JJUURRUUSSAANN 
TTAANNAAHH,, FFAAKKUULLTTAASS PPEERRTTAANNIIAANN UUGGMM
BBuukkuu AAccuuaann 
1. Certini, G. and R. Scalenghe. 2006. Soils: basic concepts and 
Future challenges. Cambridge university press Cambridge. 
pp. 303. 
2. McLaren, R.G. and K.C. Kameron. 1993. Soil Sciences. Oxford 
University Press. Melbourne. pp. 294. 
3. Buckman, H.O. and N.C. Brady. 1982. Ilmu Tanah 
(Terjemahan Prof. DR. Soegiman). Bhartara Karya Aksara. 
Jakarta. pp. 787.
TTAANNAAHH ?? 
Dijual Tanah seluas ? Atau 
dijual Lahan seluas? 
Tanah Mediteran dari Wonosari ?
MMeennggaappaa kkiittaa ppeerrlluu mmeemmppeellaajjaarrii 
ttaannaahh?? 
• Great Integrator! 
– Medium of crop production 
– Filter water and waste 
– Producer and absorber of gases 
– Home to organisms 
– Medium for plant growth 
– Waste decomposer 
– Source material for construction, art, medicine, etc. 
– Snapshot of geological, climatic, biological, and 
human history 
– Essential natural resource.
WWhhaatt iiss SSooiill SScciieennccee?? WWhhaatt iiss 
tthhee rroollee ooff ssooiill sscciieennccee?? 
• Study of soil as an part of terrestrial ecosystem, 
environment, and integrated Earth surface 
System; 
• Study of soil by physical, chemical and biological 
means and others; 
• Study of soil in scales ranging from molecular to 
pedosphere; 
• Study of soil in interaction with water, air, 
biomes, and human,etc.
SSooiill SScciieennccee 
• Soil - plant science: - ion uptake, soil 
fertility, nutrient transport, bioavailability; 
food quality 
• Soil-water science: water translocation, 
water use efficiency; nutrient loading, 
drinking water quality 
• Soil- air science: gas exchange, 
emissions, GHE, Global change
SSooiill SScciieennccee 
• Soil – material science: soil mechanics 
or dynamics, soil engineering; 
• Soil – ecosystem science: soil 
ecosystems, stability of ecosystem. 
Biodiversity and ecological safety 
• Soil - landscape science: soil 
associations, land use patterns, soil 
archeology ,etc
CClloosseellyy rreellaatteedd sscciieennccee 
• Food Science 
• Medicine & Health science: 
• Archaeology
RRoollee ooff SSooiill SScciieennccee 
• Basic discipline of natural sciences; 
• Fundamental science of agricultural 
sciences; 
• Core science of environmental and 
ecological sciences;
RRoollee ooff SSooiill SScciieennccee 
Impacts in: 
• Land use planning; 
• Help solve food supply,ex: Sandro 
• Policy making - agriculture and 
environment protection; 
• Consultancy: standards, restrictions, 
etc. WHO project
HHooww ddoo wwee ssttuuddyy ssooiill sscciieennccee?? 
Kita belajar ilmu tanah di Lapangan dan di laboratorium 
Belajar dilapangan: mengambil sampel tanah yang benar dan 
mendeskripsikannya 
Pengamatan profil tanah 
untuk mengetahui bahan 
induk tanah, posisi 
topografinya, penggunaan 
lahan, hidrologi dan 
morfologi tanah (horison-horison 
yang terbentuk 
dalam tanah). Mengamati 
sifat fisik, kimia dan biologi 
tanah dengan peralatan 
sederhana
HHooww ddoo wwee ssttuuddyy ssooiill sscciieennccee?? 
Macro to micro scale modern analytical facilities: 
Belajar ilmu tanah perlu 
dukungan peralatan canggih 
seperti AAS (Atomic 
Absorption 
Spectrophotometer) utk 
analisis logam2 seperti Fe, 
Mn, Zn, Al, Cu, Ca, Mg, K, 
Na dll. Spektrofotometer UV-VIS 
untuk analisis, P, B, Mo, 
S, dll 
AAS 
Spectrophotometer UV-VIS
Bentang Lahan (Tanah dan 
semua makhluk yang ada di 
dalamnya, air, tanaman, udara 
(atmosfer), batu-batuan dan 
semua yang ada di atasnya 
termasuk manusia 
Polipedon: kumpulan satuan 
pedon 
Pedon: Satuan terkecil tanah, 
maka ilmu tanah sering disebut 
dengan Pedologi
KKOONNSSEEPP IILLMMUU TTAANNAAHH 
1. Berzeilus (1803) 
“Laboratorium Kimia Alam Dimana Berbagi Proses Dekomposisi dan Reaksi Sintesa 
Kimia Berlangsung Secara Tenang” 
2. Davy (1913) 
“Laboratorium Alam Dimana Nutrisi Tanaman Tersediakan” 
3. Mitscherlich (1920) 
“Campuran Bahan Padat Berbentuk Tepung, Air, Udara Yang Karena Mengandung 
Zat Hara Dapat Menumbuhkan Tanaman” 
4. Marbut (1927) 
® tanah berdimensi tiga bahwa pelapukan batuan sebagai proses pembentukan 
tanah yang berjalan terus dan menempuh berbagai fase 
® tanah sebagai sistem yang dinamis 
® Tanah merupakan lapisan paling luar kulit bumi yang bersifat tidak padu 
mempunyai tebal yang berbeda-beda, yang berbeda dengan bahan di bawahnya 
dalam hal warna, sifat fisik, susunan kimia, proses & kimia yang sedang 
berlangsung, sifat biologi, dan morfologinya.
Konsep tanah yang paling terkenal sampai sekarang adalah 
yang dirumuskan oleh Yenni (1941) yang menyatakan bahwa 
tanah merupakan hasil interaksi lima faktor pembentuk tanah 
yaitu iklim (climate), bahan induk (parent material), topografi 
(relief), mahluk hidup (organism) dan waktu (time) yang 
dirumuskan dg persamaan: 
S = f (Cl, P, R, O, T) 
Dokuchaev mendefinisikan tanah sebagai bahan padat 
(bahan mineral atau bahan organik) yang terletak 
dipermukaan, yang telah dan sedang serta terus menerus 
mengalami perubahan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor 
pembentuk tanah: (1) bahan induk, (2) iklim, (3) organisme, 
(4) topografi, dan (5) waktu.
Para Ahli tanah (Soil Scientist) membuat kesepakatan definisi tanah sbb: 
“TANAH adalah tubuh alam bebas yang menduduki sebagian besar 
permukaan planet bumi yang memiliki sifat sebagai hasil interaksi kegiatan 
iklim dan jasat hidup terhadap bahan induk dalam keadaan relief (topografi) 
tertentu selama jangka waktu tertentu pula” 
ILMU TANAH dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu 
1. PEDOLOGI (Pedo : gumpalan tanah; logos = ilmu) yang mempelajari : 
a. Asal mula dan genesa tanah (proses pembentukan tanah) 
b. penamaan, sistematika, kemampuan dan penyebaran jenis tanah 
2. EDHAPOLOGI (edhapon : bahan tanah yang subur) 
- penekanan pada penggunaan di bidang pertanian yaitu hubungan antara 
tanah dan tanaman tingkat tinggi 
- untuk produksi tanaman seekonomis mungkin.
11.. BBaahhaann IInndduukk TTaannaahh 
Berdasarkan cara terbentuknya 
ada 3 macam batuan: 
1. Batuan Beku (igneous Rock), 
hasil proses pembekuan magma 
2. Batuan Sediment (Sediment 
Rocks), hasil proses pengendapan 
3.Batuan Metamorf (Metamorphic 
Rock), hasil proses pemanasan 
dan tekanan.
Batuan Beku Batuan Sedimen Batuan Metamorf 
Ciri batuan beku: 
1. Tidak mengandung fosil 
2. Teksturnya padat, mampat, strukturnya homogen dengan bidang 
permukaan ke semua arah sama 
3. Susunan sesuai dengan pembentukannya (proses 
pembekuannya)
Batuan beku dapat dibedakan menjadi 3 golongan: 
A.Batuan Plutonik: batuan yang membeku di dalam bumi sehingga 
serring dosebut sebagai batuan dalam 
B.Batuan Intruksi: batuan yang membeku diliang-liang jalan ke 
permukaan bumi, sehingga sering disebut batuan gang. 
C.Batuan vulkanik: batuan yang mencapai peremukaan bumi 
masih dalam keadaan cair dan mengalami pembekuan di 
permukaan bumi atau di atasnya. Sering pula disebut sebagai 
batuan lelehan. Golongan ini dibagi menjadi 2 yaitu batuan efusi 
(yang keluarnya sebagai lelehan) dan batuan eflata (yang 
keluarnya terlempar ke udara). Batuan ini sangat penting di 
indonesia mengingat kita memiliki banyak gunung api. Batuan 
vulkanik juga dapat dipilahkan menjadi 3 atas dasar kandungan 
SiO2nya: 
1. Batuan asam yang kadar SiO2nya >65 % 
2. Bataun intermediaer yang kadar SiO2nya antara 52-65 % 
2. Batuan basis yang kadar SiO2nya < 52 %.
Batuan asam biasanya warnanya lebih muda 
dibandingkan batuan basis, karena SiO2 warnanya 
kelabu putih. Batuan asam lebih banyak 
mengandung logam alkali dan Al, sedangkan Fe, 
Mg dan Ca lebih rendah. Batuan asam lebih sukar 
dilapukkan dibandingkan batuan basis, sehingga 
tanah yang terbentuk dari batuan asam biasanya 
memiliki tekstur kasar dan miskin unsur hara.
Ciri batuan sedimen yang membedakan dengan batuan lainnya yaitu: 
1.Batuan endapan biasanya berlapis-lapis baik nyata maupun kurang 
jelas. 
2.Mengandung sisa-sisa jazad atau bekas-bekasnya 
3.Adanya keseragaman yang nyata dari bagian-bagian yg menyusunnya 
Adanya lapisan-lapisan dalam batuan disebabkan karena terbentuk dari 
timbunan lapisan pengendapan yang masing-masing berbeda bahan, 
tekstur, warna, dan tebalnya. Perbedaan ini disebabkan karena berbeda 
waktu pengendapan dan bahan yang diendapkan. Jika bahan yg 
diendapkan sweragam maka ciri ini kurang jelas, sehingga seringkali batu 
kapur berwarna hitam dan kristalin sehingga dikira batuan andesit. Batuan 
endapan dibentuk dari bahan-bahan yang dihasilkan oleh pecahnya 
batuan yang telah ada sebelumnya.
Klasifikasi batuan endapan berdasarkan bbaahhaann ppeennggaannggkkuutt 
ddaann tteemmppaatt ppeennggeennddaappaannnnyyaa.. 
Tempat 
endapan 
Bahan Pengangkut 
Air Angin Es dan Salju 
Laut Sedimen marin, batu 
lempung laut, pasir laut, 
batu pasir kapur 
Sedimen eolo marine, 
tuf marine, abu 
volkan yang 
mengendap di laut 
Sedimen glasio 
marine, lempung 
marine terbentuk oleh 
drift glasial, 
Danau Sedimen lakustrik, batu 
lempung danau, 
lempung danau 
Sedimen eolo 
lakustrik, loss danau, 
abu sub aqua 
Sedimen glasio 
lakustrik, lempung 
danau glasial, 
Daratan Sedimen fluviatil, batu 
lempung kali, lempung 
kali, pasir kali, kerikil 
kali 
Sedimen teristrik, 
loss, puntut pasir, 
pasir embus, abu 
volkanik 
Sedimen glasial, 
lempung liat, 
endapan debuoleh 
drift salju
Batuan metamorf (malihan): batuan yg memiliki sifat-sifat akibat telah malihnya 
batuan semula, baik batuan beku maupun batuan endapan. Proses malih 
artinya sejumlah proses yg bekerja dalam zone pelapukan dan menyebabkan 
pengkristalan kembali (recrystalization) bahan induk. Syarat utama proses 
malihan ada 3 : suhu, tekanan kuat, dan waktu lama. Sumber panas dp berasal 
dari bagian dalam bumi, energi mekanik hasil proses geologi dan magma yg 
membara dan meleleh. Tekanan ada 2 macam yaitu (1). tekanan hidrostatik yg 
seragam dan (2). tekanan berarah berupa desakan. Yg pertama menyebabkan 
perubahan volume dan menghasilkan struktur butir yg tak teratur, sedang 
desakan menyebabkan perubahan bentuk dan menghasilkan struktur sejajar. 
Tekanan yg seragam mempengaruhi pula keseimbangan kimia dg memacu 
pengurangan volume dan pembentukan mineral-mineral yg rapat jenisnya lebih 
tinggi, sedang desakan mewujudkan berbagai pengaruh terhadap susunan 
mineral batuan.
Mineral penyusun batuan disebut mineral 
primer. Ada 7 kelompok mineral penyusun 
batuan sbb:
MINERAL PRIMER DALAM TANAH 
KOMPOSISI KIMIA 
1. Quarsa SiO2 
2. Feldspar 
Orthoclase 
Plagioclase 
K Al Si3O8 
Na Al Si3O8 
3. Mika 
Muscovite 
Biotice 
H2 K Al3 Si3O12 
(H,K)2 (Mg, Fe)2 (Al, Fe)2 Si3O12 
4. Ferro Magnesian 
Hornbrende 
Olivine 
Ca (Fe, Mg)2 Si4O12 
(Mg, Fe)2 Si3O4 
5. Magnesium silikat 
Serpentine 
H4 Mg3 Si3O9 
6. Phosphate 
Apatite 
(Ca3(PO4)2)3 Ca(Fe, Cl)2 
7. Carbonate 
Calcite 
Dolomite 
CaCO3 
CaMg (CO3)2 
Sumber : TAN (1954)
Ke arah bawah 
energi 
pembentukannya 
makin menurun 
dan tingkat 
kristalinitasnya 
semakin tinggi 
sehingga 
semakin stabil 
atau makin tahan 
terhadap 
pelapukan 
pr Macam mineral priimmeerr ppeennyyuussuunn bbaattuuaann ddaann ttiinnggkkaatt kkeemmuuddaahhaann 
mmeellaappuukk
IIkklliimm 
• Iklim merupakan faktor tunggal yang paling penting dalam 
mempengaruhi pembentukan tanah. Karena dapat secara 
langsung mempengaruhi terjadinya proses pelapukan fisik & 
kimia, dan secara tidak langsung dapat mempengaruhi 
pelapukan secara biologi. 
PELAPUKAN SECARA FISIK 
• Anasir iklim yang berperanan penting dalam pembentukan tanah 
adalah suhu dan curah hujan. Pelapukan secara fisik dapat 
dihasilkan oleh perubahan kondisi suhu panas-dingin, 
pembekuan-pencairan, sedangkan pukulan air hujan dapat 
mengabrasi/ mengikis batuan. Aliran air yang deras juga mampu 
mengangkut dan menyebabkan saling berbenturan antar batuan 
sehingga mempercepat pelapukan secara fisik, disamping juga 
dapat mengabrasi batuan yang dilewatinya. 
• Pelapukan secara fisik hanya mengubah ukuran batuan dari 
besar ke yang lebih kecil tetapi komposisi kimia batuan tidak 
berubah.
IIkklliimm 
PELAPUKAN KIMIAWI 
Pelapukan kimia merupakan hasil dari aktivitas air, oksigen 
(O2), karbon dioksida pada batuan. 
– Karbon dioksida (CO2) yang bercampur dengan air hujan 
(H2O) akan membentuk asam lemah (H2CO3) yang dapat 
mempercepat pelapukan batuan. 
– Pelapukan secara kimiawi menghasilkan bahan yang 
berbeda baik secara fisik maupun kimia dari batuan 
induknya.
OOrrggaanniissmmee 
Organisme yang berperanan dalam pembentukan tanah diantaranya 
tanaman, binatang, serangga, bakteri, fungi dll. 
– Akar tanaman dapat berperanan dalam pelapukan batuan baik 
secara mekanik maupun kimiawi 
– Tanaman memiliki efek yang penting karena menentukan tipe 
dan jumlah bahan organik. 
– Binatang dan serangga berperanan dalam aersai tanah dan 
peningkatan BO tanah. 
– Bakteri, fungi dan nematoda berperanan dalam dekomposisi 
sisa-sisa jazad yang sudah mati dan mineralisasi BO tanah. 
– Bakteri dan fungi berperanan dalam pembentukan humus 
– Ada bakteri yang berperanan dalam fiksasi N2 dari udara, 
transformasi N, P dan S dalam tanah.
Manusia mempengaruhi pembentukan tanah melalui cara penggunaan 
tanahnya. Ada 3 golongan penggunaan yang berbeda pengaruhnya 
terhadap pembentukan tanah yaitu: 
1. Hutan, yang belum atau sedikit mengalami usikan oleh manusia. 
Dalam ekosistem hutan terdapat tumbuhan tingkat rendah sampai 
tinggi, hewan tingkat rendah sampai tinggi, bakteri, fungi dll. Dalam 
ekosistem tersebut terjadi pembentukan tanah secara alami dan terjadi 
siklus hara yang tertutup. Pada lapisan permukaan tanah akan 
mengandung humus yang tinggi hasil reruntuhan daun dari pohon. 
2. Padang rumput, merupakan hamparan berbagai jenis rumput yang 
digunakan sebagai tempat penggembalaan hewan ternak. Sifat-sifat 
tanah banyak dipengaruhi oleh perakaran rumput, hewan kecil yang 
hidup dalam tanah seperti cacing, serangga, tikus dan kotoran ternak 
yang dikeluarkan oleh hewan ternak.. 
3. Tanaman Pertanian, jenis tanaman yang diusahakan dan cara 
pengelolaannya akan berpengaruh terhadap sifat-sifat tanahnya. 
Misalnya: perkebunan, tanaman pangan, persawahan dll.
TTooppooggrraaffii 
• Topografi menunjukkan posisi hamparan lahan atau 
kemiringan dan panjang lereng. 
• Topografi berpengaruh terhadap pembentukan tanah 
karena akan mempengaruhi laju air limpasan (runoff), 
pengatusan (drainage) & erosi. 
• Topografi juga dapat berpengaruh terhadap tipe dan jumlah 
tanaman yang tumbuh, yang pada gilirannya juga akan 
menentukan tipe dan jumlah bahan organik tanah. 
• Topografi akan mempengaruhi proses pembentukan tanah 
Puncak 
bukit 
Lereng Atas 
Lereng Bawah Lembah
TTooppooggrraaffii 
• Kemiringan Tajam 
– Laju air limpasan (runoff) tinggi 
– Infiltrasi air rendah 
– Biasanya populasi tanaman rendah 
– Bahan organik tanah rendah 
– Erosi meningkat 
– Tanah permukaan tipis 
– Perkembangan dan pembentukan tanah 
lambat
TTooppooggrraaffii 
• Kemiringan rendah-landai 
– Runoff kecil 
– Infiltrasi air meningkat 
– Pertumbuhan tanaman lebih cepat yang pada 
gilirannya akan meningkatkan BO tanah 
– Erosi sedikit 
– Tanah permukaan lebih tebal 
– Perkembangan dan pembentukan tanah lebih 
cepat, tetapi bila air berlebihan (tergenang dapat 
menghambat perkembangan tanah.
WWaakkttuu 
Mohr (1944) membedakan 5 tahapan waktu pembentukan 
tanah yaitu: 
1.Tahap permulaan, bahan induk masih belum mengalami 
pelapukan, baik disintegrasi maupun dekomposisi. Contoh: 
tanah Regosol muda 
2.Tahap juvenil, proses pelapukan sudah mulai berjalan, 
Contoh: Regosol tua 
3.Tahap viril, proses pelapukan dalam saat optimum. Contoh: 
Latosol coklat 
4.Tahap senil, proses pelapukan sudah lanjut, bahkan 
menurun kecepatannya. Contoh: Latosol merah 
5.Tahap terakhir, proses pelapukan sudah berakhir. Contoh: 
tanah Laterit.
• Tanah muda 
– Berasal dari abu volkanik atau bahan alluvial 
– Kesuburannya tinggi 
– Perkembangan profilnya jelek 
– Bisanya memiliki produktivitas yang tinggi. 
• Tanah Tua 
– Memiliki perkembangan profil yang baik 
– Kandungan lempungnya meningkat 
– pH cenderung lebih asam 
– Hara sudah banyak terlindi 
– Produktivitas dan kesuburan lebih rendah dari 
pada tanah yang lebih muda.
PPeellaappuukkaann 
Pelapukan dibedakan menjadi 3 yaitu; 
1.Pelapukan fisik (disintegrasi) 
Proses disintegrasi berupa pemghancuran batuan 
secara fisik tanpa merubah susunan kimiawinya. Disintegrasi 
dp disebabkan oleh suhu, air, angin, cuaca , glasier dan 
organisme. 
2.Pelapukan kimiawi (dekomposisi). 
Perubahan komposisi kimia bahan. Dekomposisi oleh 
tumbuhan, hewan, air larutan (asam karbonat, air humus, air 
kawah, air bereaksi alkalis) 
Di Indonesia yang beriklim tropis, pelapukan kimiawi lebih 
berpengaruh dari pada pelapukan fisik, sedangkan daerah 
beriklim kering pelapukan fisik yang lebih dominan.
1. Sifat Fisik Tanah 
2. Sifat Kimia Tanah 
3. Sifat Biologi Tanah
SSiiffaatt--SSiiffaatt KKiimmiiaa TTaannaahh 
11.. RReeaakkssii TTaannaahh ((ppHH--HH22OO && ppHH--KKCCll)) 
22.. BBaahhaann OOrrggaanniikk TTaannaahh 
33.. KKPPKK ((KKaappaassiittaass PPeerrttuukkaarraann KKaattiioonn)) 
44.. KKPPAA ((KKaappaassiittaass PPeerrttuukkaarraann AAnniioonn)) 
55.. KKeejjeennuuhhaann BBaassaa ((jjmmll kkaattiioonn22 bbaassaa//KKPPKK xx 110000 %%)) 
66.. DDaayyaa HHaannttaarr LLiissttrriikk ((DDHHLL)) aattaauu eelleeccttrriiccaall 
ccoonndduuccttiivviittyy ((EECC)) ssaattuuaannnnyyaa mmSS//mm 
77.. MMiinneerraall LLeemmppuunngg ((ttiippee 11::11,, 22::11,, 22::22,, FFee//AAll ookkssiiddaa)) 
88.. KKaattiioonn--KKaattiioonn bbaassaa ((CCaa22++,, MMgg22++,, KK++,, NNaa++)) 
99.. AAnniioonn ((NNOO33 
--,, SSOO22-- 
44 
22--,, HH22PPOO44 
--,, HHPPOO44
11.. RReeaakkssii TTaannaahh ((ppHH--HH22OO && ppHH--KKCCll)) 
• Merupakan ukuran derajad/tingkatan 
kemasaman atau kebasisan tanah. 
• Reaksi tanah (pH) ditunjukkan oleh jumlah 
(konsentrasi) ion H+ yang ada di dalam 
tanah baik yang terjerap dipermukaan 
partikel maupun yang ada di larutan 
tanah, yang diformulasikan sebagai 
berikut: 
pH = - log [H+] 
• konsentrasi H+ dinyatakan dalam mol (g/l)
• Konsep kemasaman (acidity) dan 
kebasisan (alkalinity) mengacu pada 
konsentrasi ion H+ dan ion OH-; yang 
berdasarkan Hk kekekalan massa 
dinyatakan bahwa hasil kali [H+] dan [OH-] 
selalu konstan menurut reaksi berikut : 
• H2O H+ + OH-
Pada suhu 25oC (298oK) konsentrasi H2O 
murni = 55,5 mol 
[H+][OH-] = 1.8 10-16 [H2O] 
Kw = 1.8 10-16 x 55,5 
= 99,9 10-16 
= 10-14 
Kw = [H+][OH-] 
- log Kw = - log [H+]+ (- log [OH-]) 
pKw = pH + pOH 
14 = pH + pOH
• Di dalam tanah ion H+ dapat berada pada 
kompleks pertukaran (disebut H+ tertukar) 
maupun dalam larutan tanah (H+ bebas) 
sehingga dikenal : 
• Ion H+ potensial yang merupakan 
konsentrasi ion H+ yang berada di 
kompleks pertukaran dan di larutan tanah; 
dan dinyatakan sebagai pH potensial 
• Ion H+ aktual yang merupakan konsentrasi 
ion H+ yang berada di larutan tanah; dan 
dinyatakan sebagai pH aktual
Sumber-sumber kemasaman tanah 
1. Dissosiasi H2O 
Sangat lemah hanya 1 mol H2O per 107 mol H2O terionisasi 
setiap saat 
H3O+ H+ + H2O 
Ion hidronium 
2. Asam-asam organik 
Hasil dekomposisi bahan organik 
O O 
R-C R-C + H+ 
OH O¾ 
3. Respirasi akar tanaman 
¾ + H+ 
CO2 + H2O HCO3 
4. Hidrolisis Aluminium (Al) 
Al3+ + H2O Al(OH)2+ + H+ 
Al(OH)2+ + H2O Al(OH)1+ 2 
+ H+ 
Al(OH)2 
1+ + H2O Al(OH)3 + H+ 
5. Reaksi Nitrifikasi 
2NH4 
¾ + 8H+ 
+ + 3O2 2NO3 
6. Oksidasi Sulfur / pirit 
2- + 4H+ 
2S + 3O2 + 2H2O 2SO4 
FeS2 + O2 + H2O Fe(HSO4)2 + H
1. Hujan asam 
SO2 + H2O HSO3 
- + H+ 
N2O + 3H2O 2HNO2 + 4H+ 
2. Pemupukan 
Pupuk yang bersifat fisiologis masam seperti urea 
CO(NH2)2 + 2H2O CO3 
= + 2NH4 
+ 
(urea)
A. Komponen Bahan Organik Tanah 
Istilah Pengertian 
Sisa organik 
Biomassa tanah 
Humus 
Bahan organik tanah 
Senyawa humat 
Senyawa nonhumat 
Humin 
Asam Humat 
Asam 
Hematomelanik 
Asam Fulvat 
Sisa jaringan binatang dan tanaman yg tidak 
terlapuk dan sebagian hasil dekomposisi 
Bahan organik yang ada sebagai jaringan 
mikrobia hidup 
Keseluruhan senyawa organik dalam tanah 
kecuali jaringan hewan dan tanaman yg tidak 
terlapuk 
Sama dengan humus 
Suatu seri senyawa organik berberat molekul 
tinggi yang berwarna coklat sampai hitam dan 
terbentuk dari reaksi sintesis sekunder. Istilah 
ini digunakan untuk mendeskripsikan bahan 
berwarna atau fraksi yang diperoleh atas 
dasar karakteristik kelarutannya. 
Senyawa yang dikenal dalam biokimia 
sebagai asam amino, karbohidrat, lemak, lilin, 
resin, asam-asam organik yang berberat 
molekul rendah. 
Fraksi bahan organik tanah atau humus yang 
tidak larut dalam suasana alkalis. 
Bahan organic berwarna gelap yang dieksrak 
dari tanah dengan berbagai reagen dan tidak 
larut dalam asam encer. 
Bagian dari asam humat yang larut alkohol 
Senyawa organik berwarna kekuningan 
sampai coklat kekuningan dan larut pada 
semua kondisi pH (dari asam sampai basis)
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kandungan 
bahan organik tanah dapat dirumuskan dengan teori 
pembentukan tanah oleh Jenny yaitu: 
S = f (Cl, P, R, O, t) 
Cl = Climate (iklim) 
P = Parent material (bahan asal dari bahan organic) 
R = Relief (Letak bahan organic pada suatu topografi tanah) 
O = Organism (vegetasi, binatang dan mikroorganisme) 
T = Time (waktu atau lamanya proses dekomposisi dalam 
tanah)
Sifat Bahan organik dan pengaruhnya terhadap tanah 
Sifat Keterangan Pengaruhnya pada Tanah 
Warna 
Retensi Air 
Membentuk 
kompleks dg 
mineral lempung 
Kelasi 
Kelarutan dalam 
air 
Menyebabkan warna gelap 
pada beberapa tanah 
BO dapat memegang air 20 
kali dari beratnya 
Menyemen partikel tanah 
untuk membentuk agregat 
Membentuk kompleks stabil 
dengan Cu2+, Mn2+, Zn2+ dan 
kation polivalen lainnya. 
Bahan organi (BO) tidak larut 
akibat berasosiasi dengan 
lempung. Garam-garam dari 
kation di- dan trivalent dengan 
bahan organic tidak larut,. BO 
yang diisolasi mungkin 
sebagian larut dalam air. 
Dapat mempengaruhi 
kehangatan tanah 
Membantu mencegah 
kekeringan atau keretakan. 
Dapat untuk memeperbaiki 
sifat retensi air pada tanah 
pasiran 
Mendukung pertukaran gas, 
menstabilkan struktur, 
meningkatkan permeabilitas 
Mungkin meningkatkan 
ketersediaan unsur mikro bagi 
tanaman 
Hanya sedikit BO yang hilang 
oleh pelindian.
Sifat Keterangan Pengaruhnya pada 
Tanah 
Daya sangga 
Menukar kation 
Mineralisasi 
Bereaksi dengan 
bahan-bahan kimia 
organik 
BO menunjukkan 
kemampuan penyanggaan 
pada kisaran agak masam, 
netral dan alkali. 
Total kemasaman dari 
fraksi humus berkisar 300 – 
1400 cmol/kg 
Dekomposisi BO 
menghasilkan CO, NH+, 
24 
NO3 
-, PO4 
3- dan SO4 
2-. 
Mempengaruhi bioaktivitas, 
keberadaan dan 
kemampuan biodegradasi 
dari pestisida dan senyawa 
kimia organik lainnya. 
Membantu 
mempertahankan 
reaksi yang seragam 
dalam tanah 
Meningkatkan KPK 
tanah. 20- 70 % KPK 
tanah disumbang oleh 
BO. 
Sumber unsur hara 
bagi tanaman 
Mempengaruhi takaran 
pestisida untuk 
mendapatkan 
pengendalian efektif
• Komponen utama BO tanah: C (52-58%), O (34-39 %), 
H (3,3 – 4,8 %) dan N (3,7-4,1 %). 
• BO tanah: bahan nonhumat dan humat. 
Bahan non humat: (Karbohidrat, protein, lemak, asam 
amino, peptida, lilin, dan asam-asam organik ber BM 
rendah seperti asam asetat, asam oksalat, asam sitrat 
dll. 
Senyawa Humat (SH): suatu kategori umum dari senyawa 
organik yang dicirikan oleh warna kuning sampai 
kehitaman, berberat molekul tinggi dan menunjukkan 
sifat refraktori. Senyawa humat terdiri atas: Asam humat 
(AH), asam fulvat (AF) dan humin.
» MUATAN DAN REAKSI KIMIA TANAH » 
» membicarakan reaksi-reaksi kimia yang terjadi di dalam 
tanah 
Di dalam tanah, reaksi kimia terjadi pada 
(1) permukaan partikel padat, 
(2) dalam larutan tanah, dan 
(3) antar permukaan partikel dengan larutan tanah 
» reaksi dipermukaan partikel dinamakan reaksi adsorpsi 
(adsorption) atau retensi (retension) atau fiksasi (fixation) 
» reaksi atara permukaan partikel dengan larutan tanah 
dinamakan reaksi pertukaran (exchange) 
 reaksi kimia dapat terjadi karena tanah mempunyai 
MUATAN LISTRIK, baik muatan positif (+) maupun 
muatan negatif (-), yang berasal dari :
1. SUBTITUSI ISOMORFIC (isomorphous subtitution) 
» suatu peristiwa penggantian suatu atom atau ion dengan 
atom lain yang mempunyai ukuran yang sama (hampir 
sama) tanpa diikuti dengan perubahan (perusakan) struktur 
kristal mineral lempung. 
» SI terjadi pada struktur lempeng mineral lempung baik di 
kisi tetrahedral maupun di kisi oktahedral. 
» Biasanya SI didapati pada mineral lempung tipe 2:1, 
seperti lempung montmorilonit, vermikulit, illit 
» Sebagai ilustrasi misal lempung dengan rumus berikut: 
2Al2O3.2Si2O4.4H2O 
Al+3 Si+4 H+1 O-2 
4x 4x 8x 18x 
36+ 36- 
bermuatan netral; S(+) = S(-) 
terjadi SI  1 Al3+ diganti 1 Mg2+ 
Al+3 Mg2+ Si+4 H+1 O-2 
3x 1x 4x 8x 18x 
35+ 36- 
sehingga terjadi kelebihan 1 muatan negatif , dengan 
demikian lempung tersebut bermuatan negatif 1 (-1)
 So Subtitusi isomorfik merupakan penghasil MUATAN 
NEGATIF tanah, dan sekali tejadi SI maka mineral lempung 
tersebut akan selamanya bermuatan negatif (permanen). 
Muatan ini disebut MUATAN TETAP / PERMANEN 
(permanent charge), dan lempungnya disebut LEMPUNG 
BERMUATAN TETAP (permanent charge clay). 
1. DEPROTONASI (PELEPASAN H+) 
» Reaksi pelepasan ion H+ dari gugus OH yang berada di 
permukaan luar kisi oktahedral Al. 
» Reaksi dissosiasi terjadi pada mineral lempung tipe 1:1 
seperti kaolinit grup, seskuioksida (hematit, magnetit, 
limonit) dan senyawa amorf (alofan, senyawa organik) 
¾Si-OH ¾Si-O- + H+ 
Si tetrahedra negative charge 
Reaksi dissosiasi terjadi karena adanya perubahan pH 
lingkungan (pH tanah), dan biasanya terjadi pada pH basis 
(pH tinggi ± pH 9). 
¾Al-OH + OH- ¾Al-O- + H2O 
oktahedral netral negative charge
1. PROTONASI GUGUS OH-Reaksi 
pengikatan ion H+ oleh gugus OH- mineral lempung. 
¾Al-OH + H+ ¾Al-OHH+ 
oktahedral netral positive charge 
Reaksi protonisasi terjadi apabila pH masam (rendah) 
 Muatan (+) atau (-) yang timbul akibat perubahan pH tanah 
disebut : Muatan terubahkan (variable charge) atau muatan 
tergantung pH (pH dependent charge) 
 Mineral lempung yang bermuatan terubahkan atau lempung 
yang muatannya tergantung pH disebut lempung bermuatan 
terubahkan (variable charge minerals atau variable charge 
clays) 
 Tanah yang mineral lempungnya didominasi oleh lempung 
bermuatan terubahkan disebut tanah bermuatan terubahkan 
(soils with variable charge) 
 Sifat amfoter Fe-Oksida dan Al-Oksida 
OHH+ OHH+ OH-M 
H+ + M H+ + M 
OHH+ OH- OH-muatan 
(+) muatan nol muatan (-) 
Asam Netral Basis 
Keterangan M = Fe, Al
KAPASITAS PERTUKARAN TANAH 
 Kapasitas Pertukaran Kation (KPK) [Cation Exchange 
Capacity] 
 Kapasitas Pertukaran Anion (KPA) [Anion Exchange 
Capacity] 
KPK: Kemampuan tanah untuk menjerap (adsorp) dan 
mempertukarkan kation. 
KPA: Kemampuan tanah untuk menjerap (adsorp) dan 
mempertukarkan Anion 
¨ Di dalam tanah, komponen yang mempunyai muatan adalah 
lempung dan bahan organik (senyawa organik). 
¨ Muatan negatif lempung / bahan organik biasanya mengikat 
kation (ion bermuatan positif) yang ada disekitarnya (dalam 
larutan tanah) sehingga terjadi reaksi elektronetralitas yang 
menghasilkan keseimbangan kimia. 
¨ Kation / anion yang terjerap dipermukaan lempung atau BO 
dapat digantikan atau dipertukarkan dengan kation / anion 
lain. Kation / anion yang demikian disebut kation / anion 
tertukar, dan proses pertukaran kation / anion disebut sebagai 
pertukaran kation/anion (cations / anion exchange)
¨ Tempat (padatan tanah) dimana proses adsorpsi dan 
pertukaran kation/anion berlangsung dinamakan kompleks 
pertukaran (exchange complex) 
-Ca Cu2+ -Cu Ca2+ 
-Mg + Fe2+ -Fe + Mg2+ 
-K Zn2+ -Zn K+ 
-Na Na+ 
kat. terjerap kat.bebas kat. terjerap tat.bebas 
 KPK = jumlah kation di dalam tanah yang dapat 
dipertukarkan. 
dinyatakan dalam satuan : 
- me% (miliequivalen persen) 
- cmol(+)/kg (centimol(+) per kg) 
contoh : 
KPK tanah 20 me% (cmol(+)/kg) artinya 
- dalam setiap 100 gram tanah terdapat kation tertukar 
sebanyak 20 me. atau 
- kemampuan tanah untuk mempertukarkan kation 
sebanyak 20 me kation per 100 gram tanah. atau 
KPK tanah 20 cmol(+)/kg artinya 
- dalam setiap 1 kg tanah terdapat kation tertukar sebanyak 
20 cmol. Atau kemampuan tanah untuk mempertukarkan 
kation sebanyak 20 cmol kation per 1 kg tanah 
C l a y 
C l a y
Besarnya KPK tanah dipengaruhi oleh : 
1. Tekstur tanah 
tanah bertekstur lempung mempunyai KPK yang jauh lebih 
tinggi dari tanah bertekstur debuan maupun pasiran 
KPK tanah lempung > tanah debuan > tanah pasiran 
2. Jenis mineral lempung 
mineral lempung tipe 2:1 (golongan montmorilonit) 
mempunyai KPK jauh lebih besar dibanding mineral 
lempung tipe 1:1 (golongan kaolinit & seskuioksida) 
3. Kandungan bahan organik 
semakin banyak kandungan bahan organik yang telah 
terdekomposisi matang semakin besar sumbangan KPK 
tanah 
4. pH tanah 
pada tanah bermuatan terubahkan, maka pH tanah semakin 
tinggi KPK tanah semakin banyak.
KEJENUHAN BASA 
(BASE SATURATION) 
Menyatakan jumlah kation basa tertukar yang ada dikompleks 
pertukaran (%) 
atau 
atau 
Al dan H disebut kation masam yaitu kation yang 
menyebabkan kenaikan kemasaman tanah, sedangkan 
K,Na,Ca dan Mg disebut kation basa kerena menyebabkan 
penurunan kemasaman tanah. 
Contoh : 
Tanah mempunyai KPK 20 me%, terdapat kation basa tertukar 
sebanyak = 15 me%. Hitung kejenuhan basa (Vb) dan 
kejenuhan masam (Va) tanah tersebut? 
Jawab: 
KPK = 20 me%, 
jml kation basa = 15 me% 
dan 
Va = 100 – 75% = 25%
SSIIFFAATT FFIISSIIKK TTAANNAAHH 
1. TEKSTUR TANAH (SOIL TEXTURE) 
2. STRUKTUR TANAH (SOIL STRUCTURE) 
3. KONSISTENSI TANAH (SOIL CONSISDENCY) 
4. LENGAS TANAH (SOIL MOISTURE) 
5. WARNA TANAH (SOIL COLOR) 
6. SUHU TANAH 
7. GERAKAN AIR DALAM TANAH 
8. POTENSIAL LENGAS TANAH 
9. KARAKTERISTIK LENGAS TANAH 
10. KEKUATAN GESER TANAH 
11. KOMPAKSI TANAH 
12. STABILITAS TANAH 
13. KETEROLAHAN TANAH 
14. DLL
TTEEKKSSTTUURR TTAANNAAHH 
• PERBANDINGAN RELATIF FRAKSI PENYUSUN TANAH (% 
BERAT) 
• UKURAN TINGKAT KEHALUSAN/KEKASARAN BAHAN 
PENYUSUN TUBUH TANAH 
KLASIFIKASI TEKSTUR 
A. KUALITATIF 
1. FRAKSI TANAH DOMINAN 
2. UKURAN PARTIKEL 
3. TINGKAT PENGOLAHAN 
B. KUANTITATIF 
» jumlah masing2 fraksi tanah (%) dari hasil analisis lab 
» terpisahkan jadi 12 kelas tekstur:
1122 KKllaass tteekkssttuurr ttaannaahh 
1. Pasir 
2. Pasir geluhan 
3. Geluh Pasiran 
4. Geluh Lempung Pasiran 
5. Geliuh Debuan 
6. Geluh 
7. Lempung liat berpasir 
8. Geluh Lempung Debuan 
9. Geluh Lempungan 
10. Lempung Pasiran 
11. Lempung Debuan 
12. Lempung
MANFAAT PENGETAHUAN 
TEKSTUR TANAH 
1. INTERPRETASI SIFAT TANAH YANG LAIN 
(FISIKA & KIMIA TANAH) 
2 SOIL MANAGEMENT 
GLOBAL 
3. LAND SUITABILITY 
PLANNING 
LAND CAPABILITY 
LAND USE
PENETAPAN TEKSTUR TANAH 
(Secara kuantitatif) 
*) Prinsip » terdiri dari 2 tahapan : 
1) Memisahkan partikel yang satu dengan partikel tanah 
yang lain. 
2) Menetapkan jumlah masing2 fraksi penyusun tanah. 
*) Untuk memisahkan antar partikel, maka bahan agregasi / 
sementasi dihilangkan 
Bahan/Agensia agregasi 
1) Tegangan permukaan 
dihilangkan dengan: 
- digojok dalam air atau dipanaskan 
- untuk pasir » dikeringkan 
2) Koloid Fe & Al oksida dan/atau kapur » dengan HCl 
3) Senyawa2 organik (BO) » dengan H2O2 pk 
4) Senyawa : electrolit (kation2 polivalen) » dengan : 
- diendapkan dan dekantasi 
- disaring 
5) Potensial elektrokinetik » dengan mengganti ion polivalen 
dengan ion monovalen
Penetapan di lab meliputi kegiatan : 
1. Fraksionasi 
 menghilangkan semua bahan sementasi / agregasi 
2. Dispersi partikel 
 antar partikel dibuat saling berjauhan, 
 manambahkan kation pendispers yaitu kation yang 
daya hidratasi tinggi (Na+) 
3. Pemisahan / penetapan partikel 
 dengan metode pipet (pemipetan)
SEGITIGA TEKSTUR USDA
STRUKTUR TANAH 
· Susunan (ikatan) partikel-partikel tanah baik partikel 
primer (pasir, debu & lempung) maupun partikel 
sekunder (agregat) membentuk suatu pola bangunan 
(bentuk) tertentu 
· Di alam tidak dijumpai partikel primer yang mutlah 
berdiri sendiri, tetapi akan selalu berdekatan dan 
berikatan membentuk agregat tanah. 
· Agregat tanah  dinamakan sebagai unit struktur tanah 
AGREGAT TANAH 
Agregat mikro Agregat makro Bongkah (ped / clods) 
Æ < 250 mm 250mm £ Æ < 10mm Æ ³ 10mm
KERAPATAN TANAH 
Menyatakan perbandingan antara massa dengan 
volume tanah 
· kerapatan partikel tanah (BJ) 
dimana Mp = massa partikel tanah 
Vp = volume partikel 
· kerapatan bongkah (kerapatan volume) tanah (BV) 
dimana Mp = massa partikel tanah 
Vt = volume tanah = Vp + Vf 
Vf = volume pori tanah
POROSITAS TANAH 
(n) 
· menyatakan banyaknya pori yang ada di dalam 
sebongkah tanah atau 
· banyaknya VOLUME PORI per satuan VOLUME 
TANAH 
Klasifikasi pori tanah 
1. Berdasarkan ukuran 
· Pori makro 
· Pori meso 
· Pori mikro 
2. Berdasarkan fungsi 
· Pori drainase / aerasi 
· Pori kapiler 
· Poei penyimpan lengas 
· Pori higroskopis
KONSISTENSI TANAH 
Manifestasi dari kerja / aksi gaya kohesi dan adhesi 
di dalam tanahpada berbagai tingkatan kandungan 
lengas tanah (Bever, et al. 1972) 
Hasil kerja kedua gaya tersebut tercermin pada : 
1. Kelakuan tanah (behavior) terhadap adanya 
tekanan, tarikan maupun dorongan 
2. Kecenderungan tanah untuk melekat pada benda 
lain 
Jadi konsistensi tanah juga berarti : 
a. Ketahanan tanah terhadap kompresi atau 
pembelahan 
b. Tingkat keliatan (plasticity) tanah 
c. Tingkat kelekatan (stickness) tanah 
d. Tingkat kegemburan (friability) atau keteguhan 
(firmly) tanah 
e. Tingkat kekerasan (hardness) tanah 
Faktor-faktor yang mempengaruhi konsistensi 
1. Kelas / ukuran partikel tanah (tekstur) 
2. Kadar lengas tanah 
3. Kadar bahan organik tanah 
4. Jenis mineral lempung
CONSISTENSI TANAH 
Dry Moist Wet 
Hardness 
Friability 
 Loose 
 Loose 
 Soft 
 Very friable 
 Slightly hard 
 Friable 
 Hard 
 Firm 
 Very hard 
 Very firm 
 Extremely hard 
 Extremely firm 
Stickness 
 Non sticky 
 Slightly sticky 
 Very sticky 
Plasticity 
 Non plastic 
 Slightly plastic 
 Plstic 
 Very plastic 
Kohesi 
Adesi 
Konsistensi tanah 
o 
kering lembab basah Sangat basah jenuh 
Hubungan kohesi dan adesi dengan kebasahan tanah 
dan konsekuensinya atas konsistensi tanah
WARNA TANAH 
SOIL COLOR 
SOIL COLOUR 
Merupakan gabungan komposite/campuran warna 
dari komponen penyusun tanah 
Peran warna masin-masing komponen terhadap 
warna tanah sebanding dengan luas permukaan 
spesifik dikalikan prosentase volume komponen 
So bahan koloid (Æ < 1mm) atau bahan terdispersi 
halus  sangat menentukan warna tanah 
Warna individu komponen penyusun tanah 
Bahan Warna 
 Humus 
 Besi oksida 
 Besi tereduksi 
 Mangan (Mn) 
 Kuarsa 
 Felspar 
 Gamping 
 Lempung 
 hitam – coklat 
 merah – coklat karat – kuning 
 kebiruan – kehijauan 
 warna-warna tua 
 putih 
 putih, kelabu, kelabu 
kehijauan, merah jambu 
 putih – kelabu 
 putih, kelabu, kemerahan
PENAMAAN WARNA 
Dengan Kartu Warna Tanah Munsell 
(Munsell soil color chart) 
Warna terdiri dari 3 komponen yaitu 
1. Hue 
 Kualitas warna  spektrum warna yang 
dominan 
2. Value 
 Lightness  tingkat keterangan 
warna / intensitas kecerahan warna 
 jml cahaya yang sampai pada 
indera mata 
 Gelab Perang 
(absolut hitam) (absolut putih) 
3. Chroma 
 Strength  tingkat kekuatan warna 
 tingkat kemurnian warna 
Kelabu Putih
 HUE 
POKOK TENGAHAN 
 Red (R) 
 Yellow (Y) 
 Blue (B) 
 Green (G) 
 Purple (P) 
 Yellow Red (YR) 
 Green Yellow (GY) 
 Blue Green (BG) 
 Red Purple (RP) 
 Purple Blue (PB) 
4 kisaran 
2,5 5 7,5 10 
 VALUE 
0 10 
Hitam murni putih murni 
(absolute black) (absoluet white) 
 CHROMA 
0 20 
Kelabu putih 
(Neutral gray) (neutral white)
 Kisaran warna tanah yaitu : 
1. Hue : 7 kisaran warna = 
 10R; 2,5YR; 5YR; 7,5YR; 10YR; 2,5Y & 5Y 
2. VALUE 
 1 - 8 
3. CHROMA 
 0 – 8 
 Penulisan 
 Hue Value/chroma 
contoh : 7,5YR 3/4 (dark brown) 
10YR 7/1 (light gray) 
5YR 5/3 (reddish brown) 
 Semua warna dengan chroma = 0 disebut warna 
Netral (N) ditulis sebaga berikut : 
Netral value/0 contoh: 
N 4/0 (dark gray) 
N 2/0 (Black) 
N 8/0 (White)
Manfaat Warna dapat digunakan sebagai indikator 
penilaian : 
1. Kesuburan tanah (produktivitas tanah) 
Tanah berwarna semakin hitam relatif semakin 
subur, sedang semakin putih/pucat relatif semakin 
miskin, dengan urutan sebagai berikut: 
Hitam – coklat – merah – abu-abu – kuning – putih 
2. Perkembangan tanah (pedogenesa tanah) 
Ada gradasi / perubahan warna pada profil tubuh 
tanah 
 Belum berkembang 
Warna tanah sama dengan warna bahan induk 
dibawahnya. Perbedaan warna antar lapisan 
kontras (tegas sekali) 
 Tanah berkembang 
Terdapat gradasi perubahan warna antar horison 
Biasanya urutan : 
Gelap(hitam) – merah/coklat – kelabu (warna 
bahan induk) 
 Tanah berkembang lanjut 
Warna dari atas sampai bawah seragam 
Menunjukkan proses pelindian dan pelapukan 
yang sangat intensif 
Merah gelap – merah terang– merah kekuningan
1. Drainase (keteratusan) tanah atau aerasi 
(penghawaan) tanah 
 Drainase / aerasi buruk 
Tanah-tanah tergenang ; biasanya mempunyai 
warna tanah kelabu pucat – kebiruan – kehijauan 
 Drainase / aerasi agak buruk 
Warna tanah kepucatan; terdapat bercak-bercak 
berwarna merah karat atau kekuningan 
 Drainase / aerasi baik (lancar) 
Warna tanah seragam; merah – coklat kemerahan
LENGAS TANAH 
SOIL WATER, SOIL MOISTUR, 
SOIL SOLUTION 
» Semua persenyawaan H2O yang ada di dalam 
tanah, baik yang berbentuk cair (fase cair) maupun 
berbentuk gas (fase gas) termasuk udara atau gas 
dan senyawa terlarut di dalam air. 
» Air sangat penting dalam tanah karena aspek: 
1. kuantitas (jumlah) air 
2. Potensial (energi) air yaitu kemampuan air 
melakukan usaha 
Kuantitas Air 
Mempengaruhi : 
1. Dinamika udara dalam tanah (sirkulasi gas) 
2. Transportasi senyawa dalam tanah, misal osmosis, 
difusi dan aliran massa 
3. Pengatur suhu tanah 
Banyaknya air / lengas yang ada di dalam tanah biasa 
disebut dengan KADAR LENGAS tanah (KL) atau 
KANDUNGAN LENGAS tanah yang dinyatakan 
dalam satuan %berat atau %volume.
1. KL dalam %berat (w, klb) 
2. KL dalam %volume (q, klv) 
atau 
dimana Ma = massa (berat) air (gram) 
Mp = massa (berat) padatan = berat tanah 
kering mutlak (gram) 
Va = volume air (cm3) 
Vt = volume bongkah tanah (cm3) 
Potensial (energi) Air 
Mempengaruhi : 
1. Serapan nutrisi tanaman (mikroorganisme) 
2. Gerakan air dalam tanah baik lateral mapun 
vertikal (perkolasi) 
Fungsi air 
1. Agronomi 
 Pelarut nutrisi 
 Pengangkut fotosintan 
 Pengatur suhu tanaman 
 Reaksi-reaksi fisiologis tanaman
1. Tanah 
 Dalam proses pelapukan batuan 
 Dalam proses perkembangan tanah (pedogenesa 
tanah) 
Kondisi tanah berkaitan dengan kandungan air 
(lengas) 
Kondisi tanah Pori tanah 
Pori makro Pori mikro 
1. Tanah kering 
mutlak 
(oven 110oC) 
Udara Udara 
2. Tanah kering angin 
/ udara 
(kering ruangan) 
Udara Udara & air 
3. Kapasitas lapangan Udara Air 
4. Tanah jenuh Air Air
Keragaman oorrggaanniissmmee ddaallaamm ttaannaahh
PPrroosseess ppeellaappuukkaann 
1. Oksidasi 
2. Hidrasi 
3. Hidrolisis 
4. Karbonatasi 
5. Reaksi dengan asam
PPeerrkkeemmbbaannggaann TTaannaahh
KKOOMMPPOONNEENN PPEENNYYUUSSUUNN TTAANNAAHH 
Tanah merupakan suatu 
kompleks yang terdiri atas 
komponen padat, cair dan gas. 
Sebagai contoh, tanah geluh 
pasir (silt loam) yang memiliki 
tekstur ideal bagi pertumbuhan 
tanaman., porsi komponen 
padatnya pada horison 
permukaan menempati volume 
sekitar 50 % (45 % mineral dan 5 
% bahan organik), komponen 
gasnya (udara) sekitar 20-30 % 
dan sisanya komponen air juga 
menempati sekitar 20-30 %. 
Tentu saja agihan (distribution) 
gas dan air dalam ruang pori 
tanah dapat berubah dengan 
cepat tergantung pada faktor 
cuaca dan sejumlah faktor 
lainnya.
SSiillaabbuuss 
MINGGU 
KE MATERI PENGAMPU 
I RPKPS , KONTRAK KULIAH & PENDAHULUAN EKO HANUDIN 
II SEJARAH KONSEP ILMU TANAH EKO HANUDIN 
IV KOMPONEN PENYUSUN TANAH EKO HANUDIN 
V SIFAT KIMIA TANAH: pH, BO, KPK, Hara Makro- 
Mikro 
EKO HANUDIN 
VI EKO HANUDIN 
VII SIFAT FISIK: Tekstur, Struktur, Konsistensi, Lengas EKO HANUDIN 
VIII SIFAT BIOLOGI TANAH: Macam & Jumlah Biota EKO HANUDIN 
IX UTS EKO HANUDIN 
X GENESIS (PEMBENTUKAN) TANAH 
XI KLASIFIKASI TANAH 
XII PENGELOLAAN KESUBURAN TANAH 
XIII 
XIV KESUBURAN TANAH 
XV 
XVI UAS

More Related Content

What's hot

Sifat Biologi Tanah PPT
Sifat Biologi Tanah PPTSifat Biologi Tanah PPT
Sifat Biologi Tanah PPT
IndraSetiawan115511
 
Teknis pembuatan pupuk organik padat
Teknis pembuatan  pupuk organik padatTeknis pembuatan  pupuk organik padat
Teknis pembuatan pupuk organik padat
pandirambo900
 
05 hubungan air, tanah dan tanaman
05   hubungan air, tanah dan tanaman05   hubungan air, tanah dan tanaman
05 hubungan air, tanah dan tanaman
Kharistya Amaru
 
Jenis jenis tanah
Jenis jenis tanahJenis jenis tanah
Jenis jenis tanahMame Indy
 
4. metode konservasi tanah & air
4. metode konservasi tanah & air4. metode konservasi tanah & air
4. metode konservasi tanah & airdenotsudiana
 
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAHlaporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
Alfian Nopara Saifudin
 
Paper tanah andosol
Paper tanah andosolPaper tanah andosol
Paper tanah andosolYuu Kuze
 
Parameter kualitas dan analisis tanah
Parameter kualitas dan analisis tanahParameter kualitas dan analisis tanah
Parameter kualitas dan analisis tanah
Hotnida D'kanda
 
Materi penyuluhan pertanian
Materi penyuluhan pertanianMateri penyuluhan pertanian
Materi penyuluhan pertanianHerry Mulyadie
 
Dasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanaman
Dasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanamanDasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanaman
Dasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanaman
Purwandaru Widyasunu
 
Makalah unsur hara
Makalah unsur haraMakalah unsur hara
Makalah unsur haraf' yagami
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMANLAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
dyahpuspita73
 
Keterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi Tanah
Keterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi TanahKeterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi Tanah
Keterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi Tanah
Feisal Rachman Soedibja
 
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanamanPengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Warnet Raha
 
Lahan pasang surut
Lahan pasang surutLahan pasang surut
Lahan pasang surut
sobarputra
 
jurnal nasional tentang kebutuhan air tanaman
jurnal nasional tentang kebutuhan air tanamanjurnal nasional tentang kebutuhan air tanaman
jurnal nasional tentang kebutuhan air tanaman
kasimusman
 
Pengendalian OPT secara kimiawi
Pengendalian OPT secara kimiawiPengendalian OPT secara kimiawi
Pengendalian OPT secara kimiawi
Py Bayu
 
Pemeliharaan tanaman
Pemeliharaan tanamanPemeliharaan tanaman
Pemeliharaan tanaman
Ali Babang
 

What's hot (20)

Sifat Biologi Tanah PPT
Sifat Biologi Tanah PPTSifat Biologi Tanah PPT
Sifat Biologi Tanah PPT
 
Teknis pembuatan pupuk organik padat
Teknis pembuatan  pupuk organik padatTeknis pembuatan  pupuk organik padat
Teknis pembuatan pupuk organik padat
 
05 hubungan air, tanah dan tanaman
05   hubungan air, tanah dan tanaman05   hubungan air, tanah dan tanaman
05 hubungan air, tanah dan tanaman
 
Jenis jenis tanah
Jenis jenis tanahJenis jenis tanah
Jenis jenis tanah
 
4. metode konservasi tanah & air
4. metode konservasi tanah & air4. metode konservasi tanah & air
4. metode konservasi tanah & air
 
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAHlaporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
 
Paper tanah andosol
Paper tanah andosolPaper tanah andosol
Paper tanah andosol
 
Parameter kualitas dan analisis tanah
Parameter kualitas dan analisis tanahParameter kualitas dan analisis tanah
Parameter kualitas dan analisis tanah
 
Materi penyuluhan pertanian
Materi penyuluhan pertanianMateri penyuluhan pertanian
Materi penyuluhan pertanian
 
Dasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanaman
Dasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanamanDasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanaman
Dasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanaman
 
Survei tanah
Survei tanahSurvei tanah
Survei tanah
 
Makalah unsur hara
Makalah unsur haraMakalah unsur hara
Makalah unsur hara
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMANLAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
 
Keterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi Tanah
Keterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi TanahKeterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi Tanah
Keterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi Tanah
 
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanamanPengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
 
Lahan pasang surut
Lahan pasang surutLahan pasang surut
Lahan pasang surut
 
jurnal nasional tentang kebutuhan air tanaman
jurnal nasional tentang kebutuhan air tanamanjurnal nasional tentang kebutuhan air tanaman
jurnal nasional tentang kebutuhan air tanaman
 
Sifat fisik tanah
Sifat fisik tanahSifat fisik tanah
Sifat fisik tanah
 
Pengendalian OPT secara kimiawi
Pengendalian OPT secara kimiawiPengendalian OPT secara kimiawi
Pengendalian OPT secara kimiawi
 
Pemeliharaan tanaman
Pemeliharaan tanamanPemeliharaan tanaman
Pemeliharaan tanaman
 

Viewers also liked

penyehatan tanah dan konsep tanah - ptps
penyehatan tanah dan konsep tanah - ptpspenyehatan tanah dan konsep tanah - ptps
penyehatan tanah dan konsep tanah - ptpsNovita Lessy
 
Pembentukan tanah
Pembentukan tanahPembentukan tanah
Pembentukan tanahHusna Kadir
 
Kimia tanah
Kimia tanahKimia tanah
Kimia tanah
Buyung Amin
 
Batuan sedimen
Batuan sedimenBatuan sedimen
Batuan sedimen
Swastika Nugraheni,S.Pd
 
dna dan gen
dna dan gendna dan gen
dna dan gen
Sapar AmaEnbo
 
Mekanika Tanah - Komposisi Tanah
Mekanika Tanah - Komposisi TanahMekanika Tanah - Komposisi Tanah
Mekanika Tanah - Komposisi TanahReski Aprilia
 
1991 tanah-dan-lingkungan
1991 tanah-dan-lingkungan1991 tanah-dan-lingkungan
1991 tanah-dan-lingkungan
song zee assyafi'i
 
Pengembangan Model Tanah-Lanskap untuk Menaksir Sifat Tanah di Pulau Jawa
Pengembangan Model Tanah-Lanskap untuk Menaksir Sifat Tanah di Pulau JawaPengembangan Model Tanah-Lanskap untuk Menaksir Sifat Tanah di Pulau Jawa
Pengembangan Model Tanah-Lanskap untuk Menaksir Sifat Tanah di Pulau Jawa
Repository Ipb
 
Ekologi
EkologiEkologi
Ekologi
Sapar AmaEnbo
 
Tanah
TanahTanah
Tanah
Astri
 
Ֆոսֆորի մասին
Ֆոսֆորի մասինՖոսֆորի մասին
Ֆոսֆորի մասինEmma Isakhanyan
 
3. teknik pemanfaatan unsur hara
3. teknik pemanfaatan unsur hara3. teknik pemanfaatan unsur hara
3. teknik pemanfaatan unsur hara
pucukcemara
 
biologi konservasi
biologi konservasibiologi konservasi
biologi konservasi
Sapar AmaEnbo
 
Aet pertemuan 2 pembentukan tanah (Universitas Trilogi)
Aet pertemuan 2 pembentukan tanah (Universitas Trilogi)Aet pertemuan 2 pembentukan tanah (Universitas Trilogi)
Aet pertemuan 2 pembentukan tanah (Universitas Trilogi)
Nurul Mauludah
 
ALTERNATIVE PENGGUNAAN PERKERASAN JALAN PEMUKIMAN DI KOTA SURABAYA MENGGUNAK...
ALTERNATIVE PENGGUNAAN PERKERASAN JALAN PEMUKIMAN DI  KOTA SURABAYA MENGGUNAK...ALTERNATIVE PENGGUNAAN PERKERASAN JALAN PEMUKIMAN DI  KOTA SURABAYA MENGGUNAK...
ALTERNATIVE PENGGUNAAN PERKERASAN JALAN PEMUKIMAN DI KOTA SURABAYA MENGGUNAK...
ikhsan setiawan
 
Proses Pembentukan Tanah
Proses Pembentukan TanahProses Pembentukan Tanah
Proses Pembentukan Tanahfirmanfajars
 
Batuan sedimen
Batuan sedimenBatuan sedimen
Batuan sedimen
Kartika Rahayu
 
desain perkerasan di bandara
desain perkerasan di bandaradesain perkerasan di bandara
desain perkerasan di bandara
Dedy Novrijal
 
Laporan praktikum geografi tanah maryam
Laporan praktikum geografi tanah   maryamLaporan praktikum geografi tanah   maryam
Laporan praktikum geografi tanah maryam
Maryam Susana Oktoviawati Sundari
 

Viewers also liked (20)

penyehatan tanah dan konsep tanah - ptps
penyehatan tanah dan konsep tanah - ptpspenyehatan tanah dan konsep tanah - ptps
penyehatan tanah dan konsep tanah - ptps
 
Pembentukan tanah
Pembentukan tanahPembentukan tanah
Pembentukan tanah
 
Kimia tanah
Kimia tanahKimia tanah
Kimia tanah
 
lithosfer
lithosferlithosfer
lithosfer
 
Batuan sedimen
Batuan sedimenBatuan sedimen
Batuan sedimen
 
dna dan gen
dna dan gendna dan gen
dna dan gen
 
Mekanika Tanah - Komposisi Tanah
Mekanika Tanah - Komposisi TanahMekanika Tanah - Komposisi Tanah
Mekanika Tanah - Komposisi Tanah
 
1991 tanah-dan-lingkungan
1991 tanah-dan-lingkungan1991 tanah-dan-lingkungan
1991 tanah-dan-lingkungan
 
Pengembangan Model Tanah-Lanskap untuk Menaksir Sifat Tanah di Pulau Jawa
Pengembangan Model Tanah-Lanskap untuk Menaksir Sifat Tanah di Pulau JawaPengembangan Model Tanah-Lanskap untuk Menaksir Sifat Tanah di Pulau Jawa
Pengembangan Model Tanah-Lanskap untuk Menaksir Sifat Tanah di Pulau Jawa
 
Ekologi
EkologiEkologi
Ekologi
 
Tanah
TanahTanah
Tanah
 
Ֆոսֆորի մասին
Ֆոսֆորի մասինՖոսֆորի մասին
Ֆոսֆորի մասին
 
3. teknik pemanfaatan unsur hara
3. teknik pemanfaatan unsur hara3. teknik pemanfaatan unsur hara
3. teknik pemanfaatan unsur hara
 
biologi konservasi
biologi konservasibiologi konservasi
biologi konservasi
 
Aet pertemuan 2 pembentukan tanah (Universitas Trilogi)
Aet pertemuan 2 pembentukan tanah (Universitas Trilogi)Aet pertemuan 2 pembentukan tanah (Universitas Trilogi)
Aet pertemuan 2 pembentukan tanah (Universitas Trilogi)
 
ALTERNATIVE PENGGUNAAN PERKERASAN JALAN PEMUKIMAN DI KOTA SURABAYA MENGGUNAK...
ALTERNATIVE PENGGUNAAN PERKERASAN JALAN PEMUKIMAN DI  KOTA SURABAYA MENGGUNAK...ALTERNATIVE PENGGUNAAN PERKERASAN JALAN PEMUKIMAN DI  KOTA SURABAYA MENGGUNAK...
ALTERNATIVE PENGGUNAAN PERKERASAN JALAN PEMUKIMAN DI KOTA SURABAYA MENGGUNAK...
 
Proses Pembentukan Tanah
Proses Pembentukan TanahProses Pembentukan Tanah
Proses Pembentukan Tanah
 
Batuan sedimen
Batuan sedimenBatuan sedimen
Batuan sedimen
 
desain perkerasan di bandara
desain perkerasan di bandaradesain perkerasan di bandara
desain perkerasan di bandara
 
Laporan praktikum geografi tanah maryam
Laporan praktikum geografi tanah   maryamLaporan praktikum geografi tanah   maryam
Laporan praktikum geografi tanah maryam
 

Similar to Konsep tanah

Sejarah terbentuknya bumi
Sejarah terbentuknya bumiSejarah terbentuknya bumi
Sejarah terbentuknya bumiDian Ulfa
 
denudasional (tenaga eksogen)
denudasional (tenaga eksogen)denudasional (tenaga eksogen)
denudasional (tenaga eksogen)
CorNelis P'riSai
 
Geologi Rekayasa
Geologi RekayasaGeologi Rekayasa
Geologi Rekayasa
Juleha Usmad
 
Tugas Geologi dan Ilmu Tanah
Tugas Geologi dan Ilmu TanahTugas Geologi dan Ilmu Tanah
Tugas Geologi dan Ilmu Tanah
عفان الغفري
 
Litosfer dan pedosfer
Litosfer dan pedosferLitosfer dan pedosfer
Litosfer dan pedosfer
Paarief Udin
 
BUKU AJAR PENGANTAR GEOGRAFI TANAH.pdf
BUKU AJAR PENGANTAR GEOGRAFI TANAH.pdfBUKU AJAR PENGANTAR GEOGRAFI TANAH.pdf
BUKU AJAR PENGANTAR GEOGRAFI TANAH.pdf
DwiKurniawati35
 
Laporan Praktikum Ilmu Tanah
Laporan Praktikum Ilmu TanahLaporan Praktikum Ilmu Tanah
Laporan Praktikum Ilmu Tanah
Regiana Dzita
 
01. ilmu tanah
01. ilmu tanah01. ilmu tanah
01. ilmu tanah
Denta Ardenta
 
Geografi faktor faktor pembentuk tanah
Geografi faktor faktor pembentuk tanahGeografi faktor faktor pembentuk tanah
Geografi faktor faktor pembentuk tanah
Dian Kirtley Kristi
 
Geologi Umum.pptx
Geologi Umum.pptxGeologi Umum.pptx
Geologi Umum.pptx
RonaMentari2
 
Bahan ajar dan tugas
Bahan ajar dan tugasBahan ajar dan tugas
Bahan ajar dan tugas
Silmi Kaffah
 
6. Pedosfer pembentukan profil tanah jenis dan konservasi tanah
6. Pedosfer pembentukan profil tanah jenis dan konservasi tanah6. Pedosfer pembentukan profil tanah jenis dan konservasi tanah
6. Pedosfer pembentukan profil tanah jenis dan konservasi tanah
ApriantoCandraKUsuma
 
Lapisan Bumi.pptx.pptx
Lapisan Bumi.pptx.pptxLapisan Bumi.pptx.pptx
Lapisan Bumi.pptx.pptx
IbnuUbaidillah17
 
Tanah dan keberlangsungan Kehidupan 3.pptx
Tanah dan keberlangsungan Kehidupan 3.pptxTanah dan keberlangsungan Kehidupan 3.pptx
Tanah dan keberlangsungan Kehidupan 3.pptx
harminto06
 
1. Fenomena Geosfer.pptx
1. Fenomena Geosfer.pptx1. Fenomena Geosfer.pptx
1. Fenomena Geosfer.pptx
NunungJuniarti2
 

Similar to Konsep tanah (20)

Sejarah terbentuknya bumi
Sejarah terbentuknya bumiSejarah terbentuknya bumi
Sejarah terbentuknya bumi
 
denudasional (tenaga eksogen)
denudasional (tenaga eksogen)denudasional (tenaga eksogen)
denudasional (tenaga eksogen)
 
Geologi Rekayasa
Geologi RekayasaGeologi Rekayasa
Geologi Rekayasa
 
Tugas Geologi dan Ilmu Tanah
Tugas Geologi dan Ilmu TanahTugas Geologi dan Ilmu Tanah
Tugas Geologi dan Ilmu Tanah
 
Litosfer dan pedosfer
Litosfer dan pedosferLitosfer dan pedosfer
Litosfer dan pedosfer
 
BUKU AJAR PENGANTAR GEOGRAFI TANAH.pdf
BUKU AJAR PENGANTAR GEOGRAFI TANAH.pdfBUKU AJAR PENGANTAR GEOGRAFI TANAH.pdf
BUKU AJAR PENGANTAR GEOGRAFI TANAH.pdf
 
Laporan Praktikum Ilmu Tanah
Laporan Praktikum Ilmu TanahLaporan Praktikum Ilmu Tanah
Laporan Praktikum Ilmu Tanah
 
Laporan ilmu tanah
Laporan ilmu tanahLaporan ilmu tanah
Laporan ilmu tanah
 
01. ilmu tanah
01. ilmu tanah01. ilmu tanah
01. ilmu tanah
 
Geografi faktor faktor pembentuk tanah
Geografi faktor faktor pembentuk tanahGeografi faktor faktor pembentuk tanah
Geografi faktor faktor pembentuk tanah
 
Susunan muka bumi
Susunan muka bumiSusunan muka bumi
Susunan muka bumi
 
Bab i geomorfo
Bab i geomorfoBab i geomorfo
Bab i geomorfo
 
Geologi Umum.pptx
Geologi Umum.pptxGeologi Umum.pptx
Geologi Umum.pptx
 
Bahan ajar dan tugas
Bahan ajar dan tugasBahan ajar dan tugas
Bahan ajar dan tugas
 
Geologi umum
Geologi umumGeologi umum
Geologi umum
 
6. Pedosfer pembentukan profil tanah jenis dan konservasi tanah
6. Pedosfer pembentukan profil tanah jenis dan konservasi tanah6. Pedosfer pembentukan profil tanah jenis dan konservasi tanah
6. Pedosfer pembentukan profil tanah jenis dan konservasi tanah
 
Lapisan Bumi.pptx.pptx
Lapisan Bumi.pptx.pptxLapisan Bumi.pptx.pptx
Lapisan Bumi.pptx.pptx
 
Tanah dan keberlangsungan Kehidupan 3.pptx
Tanah dan keberlangsungan Kehidupan 3.pptxTanah dan keberlangsungan Kehidupan 3.pptx
Tanah dan keberlangsungan Kehidupan 3.pptx
 
Struktur lapisan bumi chul
Struktur lapisan bumi chulStruktur lapisan bumi chul
Struktur lapisan bumi chul
 
1. Fenomena Geosfer.pptx
1. Fenomena Geosfer.pptx1. Fenomena Geosfer.pptx
1. Fenomena Geosfer.pptx
 

More from Suryati Purba

Laporan resmi klimatologi dasar 2014/2015
Laporan resmi klimatologi dasar 2014/2015Laporan resmi klimatologi dasar 2014/2015
Laporan resmi klimatologi dasar 2014/2015
Suryati Purba
 
V klasifikasiiklim
V klasifikasiiklimV klasifikasiiklim
V klasifikasiiklim
Suryati Purba
 
Tran.klimat5
Tran.klimat5Tran.klimat5
Tran.klimat5
Suryati Purba
 
Rpkps klimatologi dasar edit
Rpkps klimatologi dasar  editRpkps klimatologi dasar  edit
Rpkps klimatologi dasar edit
Suryati Purba
 
Babivangin
BabivanginBabivangin
Babivangin
Suryati Purba
 
Pengendalian opt terpadu (integrated pest management) 2014-siti subandiyah
Pengendalian opt terpadu (integrated pest management) 2014-siti subandiyahPengendalian opt terpadu (integrated pest management) 2014-siti subandiyah
Pengendalian opt terpadu (integrated pest management) 2014-siti subandiyah
Suryati Purba
 
Opt perkebunan siti subandiyah
Opt perkebunan siti subandiyahOpt perkebunan siti subandiyah
Opt perkebunan siti subandiyah
Suryati Purba
 
Pertemuan 5. interaksi alelik dan epistasisDasar-dasar Genetika Bu Rani
Pertemuan 5. interaksi alelik dan epistasisDasar-dasar Genetika Bu RaniPertemuan 5. interaksi alelik dan epistasisDasar-dasar Genetika Bu Rani
Pertemuan 5. interaksi alelik dan epistasisDasar-dasar Genetika Bu Rani
Suryati Purba
 
Pertemuan 4. mendelian genetics-Bu Rani Wulandari
Pertemuan 4. mendelian genetics-Bu Rani WulandariPertemuan 4. mendelian genetics-Bu Rani Wulandari
Pertemuan 4. mendelian genetics-Bu Rani Wulandari
Suryati Purba
 
Pertemuan 3. pembelahan sel - Bu Rani Wulandari
Pertemuan 3. pembelahan sel - Bu Rani WulandariPertemuan 3. pembelahan sel - Bu Rani Wulandari
Pertemuan 3. pembelahan sel - Bu Rani Wulandari
Suryati Purba
 
Pertemuan 2. history of genetics Bu Rani Wulandari
Pertemuan 2. history of genetics Bu Rani WulandariPertemuan 2. history of genetics Bu Rani Wulandari
Pertemuan 2. history of genetics Bu Rani Wulandari
Suryati Purba
 
Pertemuan 1. introduction
Pertemuan 1. introductionPertemuan 1. introduction
Pertemuan 1. introduction
Suryati Purba
 

More from Suryati Purba (12)

Laporan resmi klimatologi dasar 2014/2015
Laporan resmi klimatologi dasar 2014/2015Laporan resmi klimatologi dasar 2014/2015
Laporan resmi klimatologi dasar 2014/2015
 
V klasifikasiiklim
V klasifikasiiklimV klasifikasiiklim
V klasifikasiiklim
 
Tran.klimat5
Tran.klimat5Tran.klimat5
Tran.klimat5
 
Rpkps klimatologi dasar edit
Rpkps klimatologi dasar  editRpkps klimatologi dasar  edit
Rpkps klimatologi dasar edit
 
Babivangin
BabivanginBabivangin
Babivangin
 
Pengendalian opt terpadu (integrated pest management) 2014-siti subandiyah
Pengendalian opt terpadu (integrated pest management) 2014-siti subandiyahPengendalian opt terpadu (integrated pest management) 2014-siti subandiyah
Pengendalian opt terpadu (integrated pest management) 2014-siti subandiyah
 
Opt perkebunan siti subandiyah
Opt perkebunan siti subandiyahOpt perkebunan siti subandiyah
Opt perkebunan siti subandiyah
 
Pertemuan 5. interaksi alelik dan epistasisDasar-dasar Genetika Bu Rani
Pertemuan 5. interaksi alelik dan epistasisDasar-dasar Genetika Bu RaniPertemuan 5. interaksi alelik dan epistasisDasar-dasar Genetika Bu Rani
Pertemuan 5. interaksi alelik dan epistasisDasar-dasar Genetika Bu Rani
 
Pertemuan 4. mendelian genetics-Bu Rani Wulandari
Pertemuan 4. mendelian genetics-Bu Rani WulandariPertemuan 4. mendelian genetics-Bu Rani Wulandari
Pertemuan 4. mendelian genetics-Bu Rani Wulandari
 
Pertemuan 3. pembelahan sel - Bu Rani Wulandari
Pertemuan 3. pembelahan sel - Bu Rani WulandariPertemuan 3. pembelahan sel - Bu Rani Wulandari
Pertemuan 3. pembelahan sel - Bu Rani Wulandari
 
Pertemuan 2. history of genetics Bu Rani Wulandari
Pertemuan 2. history of genetics Bu Rani WulandariPertemuan 2. history of genetics Bu Rani Wulandari
Pertemuan 2. history of genetics Bu Rani Wulandari
 
Pertemuan 1. introduction
Pertemuan 1. introductionPertemuan 1. introduction
Pertemuan 1. introduction
 

Recently uploaded

Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 

Recently uploaded (20)

Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 

Konsep tanah

  • 1. DASAR-DDAASSAARR IILLMMUU TTAANNAAHH ((PPNNTT 11220011AA)) EEKKOO HHAANNUUDDIINN LLAABB..KKIIMMIIAA DDAANN KKEESSUUBBUURRAANN TTAANN AAHH JJUURRUUSSAANN TTAANNAAHH,, FFAAKKUULLTTAASS PPEERRTTAANNIIAANN UUGGMM
  • 2. BBuukkuu AAccuuaann 1. Certini, G. and R. Scalenghe. 2006. Soils: basic concepts and Future challenges. Cambridge university press Cambridge. pp. 303. 2. McLaren, R.G. and K.C. Kameron. 1993. Soil Sciences. Oxford University Press. Melbourne. pp. 294. 3. Buckman, H.O. and N.C. Brady. 1982. Ilmu Tanah (Terjemahan Prof. DR. Soegiman). Bhartara Karya Aksara. Jakarta. pp. 787.
  • 3. TTAANNAAHH ?? Dijual Tanah seluas ? Atau dijual Lahan seluas? Tanah Mediteran dari Wonosari ?
  • 4. MMeennggaappaa kkiittaa ppeerrlluu mmeemmppeellaajjaarrii ttaannaahh?? • Great Integrator! – Medium of crop production – Filter water and waste – Producer and absorber of gases – Home to organisms – Medium for plant growth – Waste decomposer – Source material for construction, art, medicine, etc. – Snapshot of geological, climatic, biological, and human history – Essential natural resource.
  • 5. WWhhaatt iiss SSooiill SScciieennccee?? WWhhaatt iiss tthhee rroollee ooff ssooiill sscciieennccee?? • Study of soil as an part of terrestrial ecosystem, environment, and integrated Earth surface System; • Study of soil by physical, chemical and biological means and others; • Study of soil in scales ranging from molecular to pedosphere; • Study of soil in interaction with water, air, biomes, and human,etc.
  • 6. SSooiill SScciieennccee • Soil - plant science: - ion uptake, soil fertility, nutrient transport, bioavailability; food quality • Soil-water science: water translocation, water use efficiency; nutrient loading, drinking water quality • Soil- air science: gas exchange, emissions, GHE, Global change
  • 7. SSooiill SScciieennccee • Soil – material science: soil mechanics or dynamics, soil engineering; • Soil – ecosystem science: soil ecosystems, stability of ecosystem. Biodiversity and ecological safety • Soil - landscape science: soil associations, land use patterns, soil archeology ,etc
  • 8. CClloosseellyy rreellaatteedd sscciieennccee • Food Science • Medicine & Health science: • Archaeology
  • 9. RRoollee ooff SSooiill SScciieennccee • Basic discipline of natural sciences; • Fundamental science of agricultural sciences; • Core science of environmental and ecological sciences;
  • 10. RRoollee ooff SSooiill SScciieennccee Impacts in: • Land use planning; • Help solve food supply,ex: Sandro • Policy making - agriculture and environment protection; • Consultancy: standards, restrictions, etc. WHO project
  • 11. HHooww ddoo wwee ssttuuddyy ssooiill sscciieennccee?? Kita belajar ilmu tanah di Lapangan dan di laboratorium Belajar dilapangan: mengambil sampel tanah yang benar dan mendeskripsikannya Pengamatan profil tanah untuk mengetahui bahan induk tanah, posisi topografinya, penggunaan lahan, hidrologi dan morfologi tanah (horison-horison yang terbentuk dalam tanah). Mengamati sifat fisik, kimia dan biologi tanah dengan peralatan sederhana
  • 12. HHooww ddoo wwee ssttuuddyy ssooiill sscciieennccee?? Macro to micro scale modern analytical facilities: Belajar ilmu tanah perlu dukungan peralatan canggih seperti AAS (Atomic Absorption Spectrophotometer) utk analisis logam2 seperti Fe, Mn, Zn, Al, Cu, Ca, Mg, K, Na dll. Spektrofotometer UV-VIS untuk analisis, P, B, Mo, S, dll AAS Spectrophotometer UV-VIS
  • 13. Bentang Lahan (Tanah dan semua makhluk yang ada di dalamnya, air, tanaman, udara (atmosfer), batu-batuan dan semua yang ada di atasnya termasuk manusia Polipedon: kumpulan satuan pedon Pedon: Satuan terkecil tanah, maka ilmu tanah sering disebut dengan Pedologi
  • 14. KKOONNSSEEPP IILLMMUU TTAANNAAHH 1. Berzeilus (1803) “Laboratorium Kimia Alam Dimana Berbagi Proses Dekomposisi dan Reaksi Sintesa Kimia Berlangsung Secara Tenang” 2. Davy (1913) “Laboratorium Alam Dimana Nutrisi Tanaman Tersediakan” 3. Mitscherlich (1920) “Campuran Bahan Padat Berbentuk Tepung, Air, Udara Yang Karena Mengandung Zat Hara Dapat Menumbuhkan Tanaman” 4. Marbut (1927) ® tanah berdimensi tiga bahwa pelapukan batuan sebagai proses pembentukan tanah yang berjalan terus dan menempuh berbagai fase ® tanah sebagai sistem yang dinamis ® Tanah merupakan lapisan paling luar kulit bumi yang bersifat tidak padu mempunyai tebal yang berbeda-beda, yang berbeda dengan bahan di bawahnya dalam hal warna, sifat fisik, susunan kimia, proses & kimia yang sedang berlangsung, sifat biologi, dan morfologinya.
  • 15. Konsep tanah yang paling terkenal sampai sekarang adalah yang dirumuskan oleh Yenni (1941) yang menyatakan bahwa tanah merupakan hasil interaksi lima faktor pembentuk tanah yaitu iklim (climate), bahan induk (parent material), topografi (relief), mahluk hidup (organism) dan waktu (time) yang dirumuskan dg persamaan: S = f (Cl, P, R, O, T) Dokuchaev mendefinisikan tanah sebagai bahan padat (bahan mineral atau bahan organik) yang terletak dipermukaan, yang telah dan sedang serta terus menerus mengalami perubahan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor pembentuk tanah: (1) bahan induk, (2) iklim, (3) organisme, (4) topografi, dan (5) waktu.
  • 16. Para Ahli tanah (Soil Scientist) membuat kesepakatan definisi tanah sbb: “TANAH adalah tubuh alam bebas yang menduduki sebagian besar permukaan planet bumi yang memiliki sifat sebagai hasil interaksi kegiatan iklim dan jasat hidup terhadap bahan induk dalam keadaan relief (topografi) tertentu selama jangka waktu tertentu pula” ILMU TANAH dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu 1. PEDOLOGI (Pedo : gumpalan tanah; logos = ilmu) yang mempelajari : a. Asal mula dan genesa tanah (proses pembentukan tanah) b. penamaan, sistematika, kemampuan dan penyebaran jenis tanah 2. EDHAPOLOGI (edhapon : bahan tanah yang subur) - penekanan pada penggunaan di bidang pertanian yaitu hubungan antara tanah dan tanaman tingkat tinggi - untuk produksi tanaman seekonomis mungkin.
  • 17. 11.. BBaahhaann IInndduukk TTaannaahh Berdasarkan cara terbentuknya ada 3 macam batuan: 1. Batuan Beku (igneous Rock), hasil proses pembekuan magma 2. Batuan Sediment (Sediment Rocks), hasil proses pengendapan 3.Batuan Metamorf (Metamorphic Rock), hasil proses pemanasan dan tekanan.
  • 18. Batuan Beku Batuan Sedimen Batuan Metamorf Ciri batuan beku: 1. Tidak mengandung fosil 2. Teksturnya padat, mampat, strukturnya homogen dengan bidang permukaan ke semua arah sama 3. Susunan sesuai dengan pembentukannya (proses pembekuannya)
  • 19. Batuan beku dapat dibedakan menjadi 3 golongan: A.Batuan Plutonik: batuan yang membeku di dalam bumi sehingga serring dosebut sebagai batuan dalam B.Batuan Intruksi: batuan yang membeku diliang-liang jalan ke permukaan bumi, sehingga sering disebut batuan gang. C.Batuan vulkanik: batuan yang mencapai peremukaan bumi masih dalam keadaan cair dan mengalami pembekuan di permukaan bumi atau di atasnya. Sering pula disebut sebagai batuan lelehan. Golongan ini dibagi menjadi 2 yaitu batuan efusi (yang keluarnya sebagai lelehan) dan batuan eflata (yang keluarnya terlempar ke udara). Batuan ini sangat penting di indonesia mengingat kita memiliki banyak gunung api. Batuan vulkanik juga dapat dipilahkan menjadi 3 atas dasar kandungan SiO2nya: 1. Batuan asam yang kadar SiO2nya >65 % 2. Bataun intermediaer yang kadar SiO2nya antara 52-65 % 2. Batuan basis yang kadar SiO2nya < 52 %.
  • 20. Batuan asam biasanya warnanya lebih muda dibandingkan batuan basis, karena SiO2 warnanya kelabu putih. Batuan asam lebih banyak mengandung logam alkali dan Al, sedangkan Fe, Mg dan Ca lebih rendah. Batuan asam lebih sukar dilapukkan dibandingkan batuan basis, sehingga tanah yang terbentuk dari batuan asam biasanya memiliki tekstur kasar dan miskin unsur hara.
  • 21. Ciri batuan sedimen yang membedakan dengan batuan lainnya yaitu: 1.Batuan endapan biasanya berlapis-lapis baik nyata maupun kurang jelas. 2.Mengandung sisa-sisa jazad atau bekas-bekasnya 3.Adanya keseragaman yang nyata dari bagian-bagian yg menyusunnya Adanya lapisan-lapisan dalam batuan disebabkan karena terbentuk dari timbunan lapisan pengendapan yang masing-masing berbeda bahan, tekstur, warna, dan tebalnya. Perbedaan ini disebabkan karena berbeda waktu pengendapan dan bahan yang diendapkan. Jika bahan yg diendapkan sweragam maka ciri ini kurang jelas, sehingga seringkali batu kapur berwarna hitam dan kristalin sehingga dikira batuan andesit. Batuan endapan dibentuk dari bahan-bahan yang dihasilkan oleh pecahnya batuan yang telah ada sebelumnya.
  • 22. Klasifikasi batuan endapan berdasarkan bbaahhaann ppeennggaannggkkuutt ddaann tteemmppaatt ppeennggeennddaappaannnnyyaa.. Tempat endapan Bahan Pengangkut Air Angin Es dan Salju Laut Sedimen marin, batu lempung laut, pasir laut, batu pasir kapur Sedimen eolo marine, tuf marine, abu volkan yang mengendap di laut Sedimen glasio marine, lempung marine terbentuk oleh drift glasial, Danau Sedimen lakustrik, batu lempung danau, lempung danau Sedimen eolo lakustrik, loss danau, abu sub aqua Sedimen glasio lakustrik, lempung danau glasial, Daratan Sedimen fluviatil, batu lempung kali, lempung kali, pasir kali, kerikil kali Sedimen teristrik, loss, puntut pasir, pasir embus, abu volkanik Sedimen glasial, lempung liat, endapan debuoleh drift salju
  • 23. Batuan metamorf (malihan): batuan yg memiliki sifat-sifat akibat telah malihnya batuan semula, baik batuan beku maupun batuan endapan. Proses malih artinya sejumlah proses yg bekerja dalam zone pelapukan dan menyebabkan pengkristalan kembali (recrystalization) bahan induk. Syarat utama proses malihan ada 3 : suhu, tekanan kuat, dan waktu lama. Sumber panas dp berasal dari bagian dalam bumi, energi mekanik hasil proses geologi dan magma yg membara dan meleleh. Tekanan ada 2 macam yaitu (1). tekanan hidrostatik yg seragam dan (2). tekanan berarah berupa desakan. Yg pertama menyebabkan perubahan volume dan menghasilkan struktur butir yg tak teratur, sedang desakan menyebabkan perubahan bentuk dan menghasilkan struktur sejajar. Tekanan yg seragam mempengaruhi pula keseimbangan kimia dg memacu pengurangan volume dan pembentukan mineral-mineral yg rapat jenisnya lebih tinggi, sedang desakan mewujudkan berbagai pengaruh terhadap susunan mineral batuan.
  • 24. Mineral penyusun batuan disebut mineral primer. Ada 7 kelompok mineral penyusun batuan sbb:
  • 25. MINERAL PRIMER DALAM TANAH KOMPOSISI KIMIA 1. Quarsa SiO2 2. Feldspar Orthoclase Plagioclase K Al Si3O8 Na Al Si3O8 3. Mika Muscovite Biotice H2 K Al3 Si3O12 (H,K)2 (Mg, Fe)2 (Al, Fe)2 Si3O12 4. Ferro Magnesian Hornbrende Olivine Ca (Fe, Mg)2 Si4O12 (Mg, Fe)2 Si3O4 5. Magnesium silikat Serpentine H4 Mg3 Si3O9 6. Phosphate Apatite (Ca3(PO4)2)3 Ca(Fe, Cl)2 7. Carbonate Calcite Dolomite CaCO3 CaMg (CO3)2 Sumber : TAN (1954)
  • 26. Ke arah bawah energi pembentukannya makin menurun dan tingkat kristalinitasnya semakin tinggi sehingga semakin stabil atau makin tahan terhadap pelapukan pr Macam mineral priimmeerr ppeennyyuussuunn bbaattuuaann ddaann ttiinnggkkaatt kkeemmuuddaahhaann mmeellaappuukk
  • 27. IIkklliimm • Iklim merupakan faktor tunggal yang paling penting dalam mempengaruhi pembentukan tanah. Karena dapat secara langsung mempengaruhi terjadinya proses pelapukan fisik & kimia, dan secara tidak langsung dapat mempengaruhi pelapukan secara biologi. PELAPUKAN SECARA FISIK • Anasir iklim yang berperanan penting dalam pembentukan tanah adalah suhu dan curah hujan. Pelapukan secara fisik dapat dihasilkan oleh perubahan kondisi suhu panas-dingin, pembekuan-pencairan, sedangkan pukulan air hujan dapat mengabrasi/ mengikis batuan. Aliran air yang deras juga mampu mengangkut dan menyebabkan saling berbenturan antar batuan sehingga mempercepat pelapukan secara fisik, disamping juga dapat mengabrasi batuan yang dilewatinya. • Pelapukan secara fisik hanya mengubah ukuran batuan dari besar ke yang lebih kecil tetapi komposisi kimia batuan tidak berubah.
  • 28. IIkklliimm PELAPUKAN KIMIAWI Pelapukan kimia merupakan hasil dari aktivitas air, oksigen (O2), karbon dioksida pada batuan. – Karbon dioksida (CO2) yang bercampur dengan air hujan (H2O) akan membentuk asam lemah (H2CO3) yang dapat mempercepat pelapukan batuan. – Pelapukan secara kimiawi menghasilkan bahan yang berbeda baik secara fisik maupun kimia dari batuan induknya.
  • 29. OOrrggaanniissmmee Organisme yang berperanan dalam pembentukan tanah diantaranya tanaman, binatang, serangga, bakteri, fungi dll. – Akar tanaman dapat berperanan dalam pelapukan batuan baik secara mekanik maupun kimiawi – Tanaman memiliki efek yang penting karena menentukan tipe dan jumlah bahan organik. – Binatang dan serangga berperanan dalam aersai tanah dan peningkatan BO tanah. – Bakteri, fungi dan nematoda berperanan dalam dekomposisi sisa-sisa jazad yang sudah mati dan mineralisasi BO tanah. – Bakteri dan fungi berperanan dalam pembentukan humus – Ada bakteri yang berperanan dalam fiksasi N2 dari udara, transformasi N, P dan S dalam tanah.
  • 30. Manusia mempengaruhi pembentukan tanah melalui cara penggunaan tanahnya. Ada 3 golongan penggunaan yang berbeda pengaruhnya terhadap pembentukan tanah yaitu: 1. Hutan, yang belum atau sedikit mengalami usikan oleh manusia. Dalam ekosistem hutan terdapat tumbuhan tingkat rendah sampai tinggi, hewan tingkat rendah sampai tinggi, bakteri, fungi dll. Dalam ekosistem tersebut terjadi pembentukan tanah secara alami dan terjadi siklus hara yang tertutup. Pada lapisan permukaan tanah akan mengandung humus yang tinggi hasil reruntuhan daun dari pohon. 2. Padang rumput, merupakan hamparan berbagai jenis rumput yang digunakan sebagai tempat penggembalaan hewan ternak. Sifat-sifat tanah banyak dipengaruhi oleh perakaran rumput, hewan kecil yang hidup dalam tanah seperti cacing, serangga, tikus dan kotoran ternak yang dikeluarkan oleh hewan ternak.. 3. Tanaman Pertanian, jenis tanaman yang diusahakan dan cara pengelolaannya akan berpengaruh terhadap sifat-sifat tanahnya. Misalnya: perkebunan, tanaman pangan, persawahan dll.
  • 31. TTooppooggrraaffii • Topografi menunjukkan posisi hamparan lahan atau kemiringan dan panjang lereng. • Topografi berpengaruh terhadap pembentukan tanah karena akan mempengaruhi laju air limpasan (runoff), pengatusan (drainage) & erosi. • Topografi juga dapat berpengaruh terhadap tipe dan jumlah tanaman yang tumbuh, yang pada gilirannya juga akan menentukan tipe dan jumlah bahan organik tanah. • Topografi akan mempengaruhi proses pembentukan tanah Puncak bukit Lereng Atas Lereng Bawah Lembah
  • 32. TTooppooggrraaffii • Kemiringan Tajam – Laju air limpasan (runoff) tinggi – Infiltrasi air rendah – Biasanya populasi tanaman rendah – Bahan organik tanah rendah – Erosi meningkat – Tanah permukaan tipis – Perkembangan dan pembentukan tanah lambat
  • 33. TTooppooggrraaffii • Kemiringan rendah-landai – Runoff kecil – Infiltrasi air meningkat – Pertumbuhan tanaman lebih cepat yang pada gilirannya akan meningkatkan BO tanah – Erosi sedikit – Tanah permukaan lebih tebal – Perkembangan dan pembentukan tanah lebih cepat, tetapi bila air berlebihan (tergenang dapat menghambat perkembangan tanah.
  • 34. WWaakkttuu Mohr (1944) membedakan 5 tahapan waktu pembentukan tanah yaitu: 1.Tahap permulaan, bahan induk masih belum mengalami pelapukan, baik disintegrasi maupun dekomposisi. Contoh: tanah Regosol muda 2.Tahap juvenil, proses pelapukan sudah mulai berjalan, Contoh: Regosol tua 3.Tahap viril, proses pelapukan dalam saat optimum. Contoh: Latosol coklat 4.Tahap senil, proses pelapukan sudah lanjut, bahkan menurun kecepatannya. Contoh: Latosol merah 5.Tahap terakhir, proses pelapukan sudah berakhir. Contoh: tanah Laterit.
  • 35. • Tanah muda – Berasal dari abu volkanik atau bahan alluvial – Kesuburannya tinggi – Perkembangan profilnya jelek – Bisanya memiliki produktivitas yang tinggi. • Tanah Tua – Memiliki perkembangan profil yang baik – Kandungan lempungnya meningkat – pH cenderung lebih asam – Hara sudah banyak terlindi – Produktivitas dan kesuburan lebih rendah dari pada tanah yang lebih muda.
  • 36. PPeellaappuukkaann Pelapukan dibedakan menjadi 3 yaitu; 1.Pelapukan fisik (disintegrasi) Proses disintegrasi berupa pemghancuran batuan secara fisik tanpa merubah susunan kimiawinya. Disintegrasi dp disebabkan oleh suhu, air, angin, cuaca , glasier dan organisme. 2.Pelapukan kimiawi (dekomposisi). Perubahan komposisi kimia bahan. Dekomposisi oleh tumbuhan, hewan, air larutan (asam karbonat, air humus, air kawah, air bereaksi alkalis) Di Indonesia yang beriklim tropis, pelapukan kimiawi lebih berpengaruh dari pada pelapukan fisik, sedangkan daerah beriklim kering pelapukan fisik yang lebih dominan.
  • 37. 1. Sifat Fisik Tanah 2. Sifat Kimia Tanah 3. Sifat Biologi Tanah
  • 38. SSiiffaatt--SSiiffaatt KKiimmiiaa TTaannaahh 11.. RReeaakkssii TTaannaahh ((ppHH--HH22OO && ppHH--KKCCll)) 22.. BBaahhaann OOrrggaanniikk TTaannaahh 33.. KKPPKK ((KKaappaassiittaass PPeerrttuukkaarraann KKaattiioonn)) 44.. KKPPAA ((KKaappaassiittaass PPeerrttuukkaarraann AAnniioonn)) 55.. KKeejjeennuuhhaann BBaassaa ((jjmmll kkaattiioonn22 bbaassaa//KKPPKK xx 110000 %%)) 66.. DDaayyaa HHaannttaarr LLiissttrriikk ((DDHHLL)) aattaauu eelleeccttrriiccaall ccoonndduuccttiivviittyy ((EECC)) ssaattuuaannnnyyaa mmSS//mm 77.. MMiinneerraall LLeemmppuunngg ((ttiippee 11::11,, 22::11,, 22::22,, FFee//AAll ookkssiiddaa)) 88.. KKaattiioonn--KKaattiioonn bbaassaa ((CCaa22++,, MMgg22++,, KK++,, NNaa++)) 99.. AAnniioonn ((NNOO33 --,, SSOO22-- 44 22--,, HH22PPOO44 --,, HHPPOO44
  • 39. 11.. RReeaakkssii TTaannaahh ((ppHH--HH22OO && ppHH--KKCCll)) • Merupakan ukuran derajad/tingkatan kemasaman atau kebasisan tanah. • Reaksi tanah (pH) ditunjukkan oleh jumlah (konsentrasi) ion H+ yang ada di dalam tanah baik yang terjerap dipermukaan partikel maupun yang ada di larutan tanah, yang diformulasikan sebagai berikut: pH = - log [H+] • konsentrasi H+ dinyatakan dalam mol (g/l)
  • 40. • Konsep kemasaman (acidity) dan kebasisan (alkalinity) mengacu pada konsentrasi ion H+ dan ion OH-; yang berdasarkan Hk kekekalan massa dinyatakan bahwa hasil kali [H+] dan [OH-] selalu konstan menurut reaksi berikut : • H2O H+ + OH-
  • 41. Pada suhu 25oC (298oK) konsentrasi H2O murni = 55,5 mol [H+][OH-] = 1.8 10-16 [H2O] Kw = 1.8 10-16 x 55,5 = 99,9 10-16 = 10-14 Kw = [H+][OH-] - log Kw = - log [H+]+ (- log [OH-]) pKw = pH + pOH 14 = pH + pOH
  • 42. • Di dalam tanah ion H+ dapat berada pada kompleks pertukaran (disebut H+ tertukar) maupun dalam larutan tanah (H+ bebas) sehingga dikenal : • Ion H+ potensial yang merupakan konsentrasi ion H+ yang berada di kompleks pertukaran dan di larutan tanah; dan dinyatakan sebagai pH potensial • Ion H+ aktual yang merupakan konsentrasi ion H+ yang berada di larutan tanah; dan dinyatakan sebagai pH aktual
  • 43.
  • 44. Sumber-sumber kemasaman tanah 1. Dissosiasi H2O Sangat lemah hanya 1 mol H2O per 107 mol H2O terionisasi setiap saat H3O+ H+ + H2O Ion hidronium 2. Asam-asam organik Hasil dekomposisi bahan organik O O R-C R-C + H+ OH O¾ 3. Respirasi akar tanaman ¾ + H+ CO2 + H2O HCO3 4. Hidrolisis Aluminium (Al) Al3+ + H2O Al(OH)2+ + H+ Al(OH)2+ + H2O Al(OH)1+ 2 + H+ Al(OH)2 1+ + H2O Al(OH)3 + H+ 5. Reaksi Nitrifikasi 2NH4 ¾ + 8H+ + + 3O2 2NO3 6. Oksidasi Sulfur / pirit 2- + 4H+ 2S + 3O2 + 2H2O 2SO4 FeS2 + O2 + H2O Fe(HSO4)2 + H
  • 45. 1. Hujan asam SO2 + H2O HSO3 - + H+ N2O + 3H2O 2HNO2 + 4H+ 2. Pemupukan Pupuk yang bersifat fisiologis masam seperti urea CO(NH2)2 + 2H2O CO3 = + 2NH4 + (urea)
  • 46. A. Komponen Bahan Organik Tanah Istilah Pengertian Sisa organik Biomassa tanah Humus Bahan organik tanah Senyawa humat Senyawa nonhumat Humin Asam Humat Asam Hematomelanik Asam Fulvat Sisa jaringan binatang dan tanaman yg tidak terlapuk dan sebagian hasil dekomposisi Bahan organik yang ada sebagai jaringan mikrobia hidup Keseluruhan senyawa organik dalam tanah kecuali jaringan hewan dan tanaman yg tidak terlapuk Sama dengan humus Suatu seri senyawa organik berberat molekul tinggi yang berwarna coklat sampai hitam dan terbentuk dari reaksi sintesis sekunder. Istilah ini digunakan untuk mendeskripsikan bahan berwarna atau fraksi yang diperoleh atas dasar karakteristik kelarutannya. Senyawa yang dikenal dalam biokimia sebagai asam amino, karbohidrat, lemak, lilin, resin, asam-asam organik yang berberat molekul rendah. Fraksi bahan organik tanah atau humus yang tidak larut dalam suasana alkalis. Bahan organic berwarna gelap yang dieksrak dari tanah dengan berbagai reagen dan tidak larut dalam asam encer. Bagian dari asam humat yang larut alkohol Senyawa organik berwarna kekuningan sampai coklat kekuningan dan larut pada semua kondisi pH (dari asam sampai basis)
  • 47. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kandungan bahan organik tanah dapat dirumuskan dengan teori pembentukan tanah oleh Jenny yaitu: S = f (Cl, P, R, O, t) Cl = Climate (iklim) P = Parent material (bahan asal dari bahan organic) R = Relief (Letak bahan organic pada suatu topografi tanah) O = Organism (vegetasi, binatang dan mikroorganisme) T = Time (waktu atau lamanya proses dekomposisi dalam tanah)
  • 48. Sifat Bahan organik dan pengaruhnya terhadap tanah Sifat Keterangan Pengaruhnya pada Tanah Warna Retensi Air Membentuk kompleks dg mineral lempung Kelasi Kelarutan dalam air Menyebabkan warna gelap pada beberapa tanah BO dapat memegang air 20 kali dari beratnya Menyemen partikel tanah untuk membentuk agregat Membentuk kompleks stabil dengan Cu2+, Mn2+, Zn2+ dan kation polivalen lainnya. Bahan organi (BO) tidak larut akibat berasosiasi dengan lempung. Garam-garam dari kation di- dan trivalent dengan bahan organic tidak larut,. BO yang diisolasi mungkin sebagian larut dalam air. Dapat mempengaruhi kehangatan tanah Membantu mencegah kekeringan atau keretakan. Dapat untuk memeperbaiki sifat retensi air pada tanah pasiran Mendukung pertukaran gas, menstabilkan struktur, meningkatkan permeabilitas Mungkin meningkatkan ketersediaan unsur mikro bagi tanaman Hanya sedikit BO yang hilang oleh pelindian.
  • 49. Sifat Keterangan Pengaruhnya pada Tanah Daya sangga Menukar kation Mineralisasi Bereaksi dengan bahan-bahan kimia organik BO menunjukkan kemampuan penyanggaan pada kisaran agak masam, netral dan alkali. Total kemasaman dari fraksi humus berkisar 300 – 1400 cmol/kg Dekomposisi BO menghasilkan CO, NH+, 24 NO3 -, PO4 3- dan SO4 2-. Mempengaruhi bioaktivitas, keberadaan dan kemampuan biodegradasi dari pestisida dan senyawa kimia organik lainnya. Membantu mempertahankan reaksi yang seragam dalam tanah Meningkatkan KPK tanah. 20- 70 % KPK tanah disumbang oleh BO. Sumber unsur hara bagi tanaman Mempengaruhi takaran pestisida untuk mendapatkan pengendalian efektif
  • 50. • Komponen utama BO tanah: C (52-58%), O (34-39 %), H (3,3 – 4,8 %) dan N (3,7-4,1 %). • BO tanah: bahan nonhumat dan humat. Bahan non humat: (Karbohidrat, protein, lemak, asam amino, peptida, lilin, dan asam-asam organik ber BM rendah seperti asam asetat, asam oksalat, asam sitrat dll. Senyawa Humat (SH): suatu kategori umum dari senyawa organik yang dicirikan oleh warna kuning sampai kehitaman, berberat molekul tinggi dan menunjukkan sifat refraktori. Senyawa humat terdiri atas: Asam humat (AH), asam fulvat (AF) dan humin.
  • 51. » MUATAN DAN REAKSI KIMIA TANAH » » membicarakan reaksi-reaksi kimia yang terjadi di dalam tanah Di dalam tanah, reaksi kimia terjadi pada (1) permukaan partikel padat, (2) dalam larutan tanah, dan (3) antar permukaan partikel dengan larutan tanah » reaksi dipermukaan partikel dinamakan reaksi adsorpsi (adsorption) atau retensi (retension) atau fiksasi (fixation) » reaksi atara permukaan partikel dengan larutan tanah dinamakan reaksi pertukaran (exchange)  reaksi kimia dapat terjadi karena tanah mempunyai MUATAN LISTRIK, baik muatan positif (+) maupun muatan negatif (-), yang berasal dari :
  • 52. 1. SUBTITUSI ISOMORFIC (isomorphous subtitution) » suatu peristiwa penggantian suatu atom atau ion dengan atom lain yang mempunyai ukuran yang sama (hampir sama) tanpa diikuti dengan perubahan (perusakan) struktur kristal mineral lempung. » SI terjadi pada struktur lempeng mineral lempung baik di kisi tetrahedral maupun di kisi oktahedral. » Biasanya SI didapati pada mineral lempung tipe 2:1, seperti lempung montmorilonit, vermikulit, illit » Sebagai ilustrasi misal lempung dengan rumus berikut: 2Al2O3.2Si2O4.4H2O Al+3 Si+4 H+1 O-2 4x 4x 8x 18x 36+ 36- bermuatan netral; S(+) = S(-) terjadi SI  1 Al3+ diganti 1 Mg2+ Al+3 Mg2+ Si+4 H+1 O-2 3x 1x 4x 8x 18x 35+ 36- sehingga terjadi kelebihan 1 muatan negatif , dengan demikian lempung tersebut bermuatan negatif 1 (-1)
  • 53.  So Subtitusi isomorfik merupakan penghasil MUATAN NEGATIF tanah, dan sekali tejadi SI maka mineral lempung tersebut akan selamanya bermuatan negatif (permanen). Muatan ini disebut MUATAN TETAP / PERMANEN (permanent charge), dan lempungnya disebut LEMPUNG BERMUATAN TETAP (permanent charge clay). 1. DEPROTONASI (PELEPASAN H+) » Reaksi pelepasan ion H+ dari gugus OH yang berada di permukaan luar kisi oktahedral Al. » Reaksi dissosiasi terjadi pada mineral lempung tipe 1:1 seperti kaolinit grup, seskuioksida (hematit, magnetit, limonit) dan senyawa amorf (alofan, senyawa organik) ¾Si-OH ¾Si-O- + H+ Si tetrahedra negative charge Reaksi dissosiasi terjadi karena adanya perubahan pH lingkungan (pH tanah), dan biasanya terjadi pada pH basis (pH tinggi ± pH 9). ¾Al-OH + OH- ¾Al-O- + H2O oktahedral netral negative charge
  • 54. 1. PROTONASI GUGUS OH-Reaksi pengikatan ion H+ oleh gugus OH- mineral lempung. ¾Al-OH + H+ ¾Al-OHH+ oktahedral netral positive charge Reaksi protonisasi terjadi apabila pH masam (rendah)  Muatan (+) atau (-) yang timbul akibat perubahan pH tanah disebut : Muatan terubahkan (variable charge) atau muatan tergantung pH (pH dependent charge)  Mineral lempung yang bermuatan terubahkan atau lempung yang muatannya tergantung pH disebut lempung bermuatan terubahkan (variable charge minerals atau variable charge clays)  Tanah yang mineral lempungnya didominasi oleh lempung bermuatan terubahkan disebut tanah bermuatan terubahkan (soils with variable charge)  Sifat amfoter Fe-Oksida dan Al-Oksida OHH+ OHH+ OH-M H+ + M H+ + M OHH+ OH- OH-muatan (+) muatan nol muatan (-) Asam Netral Basis Keterangan M = Fe, Al
  • 55. KAPASITAS PERTUKARAN TANAH  Kapasitas Pertukaran Kation (KPK) [Cation Exchange Capacity]  Kapasitas Pertukaran Anion (KPA) [Anion Exchange Capacity] KPK: Kemampuan tanah untuk menjerap (adsorp) dan mempertukarkan kation. KPA: Kemampuan tanah untuk menjerap (adsorp) dan mempertukarkan Anion ¨ Di dalam tanah, komponen yang mempunyai muatan adalah lempung dan bahan organik (senyawa organik). ¨ Muatan negatif lempung / bahan organik biasanya mengikat kation (ion bermuatan positif) yang ada disekitarnya (dalam larutan tanah) sehingga terjadi reaksi elektronetralitas yang menghasilkan keseimbangan kimia. ¨ Kation / anion yang terjerap dipermukaan lempung atau BO dapat digantikan atau dipertukarkan dengan kation / anion lain. Kation / anion yang demikian disebut kation / anion tertukar, dan proses pertukaran kation / anion disebut sebagai pertukaran kation/anion (cations / anion exchange)
  • 56. ¨ Tempat (padatan tanah) dimana proses adsorpsi dan pertukaran kation/anion berlangsung dinamakan kompleks pertukaran (exchange complex) -Ca Cu2+ -Cu Ca2+ -Mg + Fe2+ -Fe + Mg2+ -K Zn2+ -Zn K+ -Na Na+ kat. terjerap kat.bebas kat. terjerap tat.bebas  KPK = jumlah kation di dalam tanah yang dapat dipertukarkan. dinyatakan dalam satuan : - me% (miliequivalen persen) - cmol(+)/kg (centimol(+) per kg) contoh : KPK tanah 20 me% (cmol(+)/kg) artinya - dalam setiap 100 gram tanah terdapat kation tertukar sebanyak 20 me. atau - kemampuan tanah untuk mempertukarkan kation sebanyak 20 me kation per 100 gram tanah. atau KPK tanah 20 cmol(+)/kg artinya - dalam setiap 1 kg tanah terdapat kation tertukar sebanyak 20 cmol. Atau kemampuan tanah untuk mempertukarkan kation sebanyak 20 cmol kation per 1 kg tanah C l a y C l a y
  • 57. Besarnya KPK tanah dipengaruhi oleh : 1. Tekstur tanah tanah bertekstur lempung mempunyai KPK yang jauh lebih tinggi dari tanah bertekstur debuan maupun pasiran KPK tanah lempung > tanah debuan > tanah pasiran 2. Jenis mineral lempung mineral lempung tipe 2:1 (golongan montmorilonit) mempunyai KPK jauh lebih besar dibanding mineral lempung tipe 1:1 (golongan kaolinit & seskuioksida) 3. Kandungan bahan organik semakin banyak kandungan bahan organik yang telah terdekomposisi matang semakin besar sumbangan KPK tanah 4. pH tanah pada tanah bermuatan terubahkan, maka pH tanah semakin tinggi KPK tanah semakin banyak.
  • 58. KEJENUHAN BASA (BASE SATURATION) Menyatakan jumlah kation basa tertukar yang ada dikompleks pertukaran (%) atau atau Al dan H disebut kation masam yaitu kation yang menyebabkan kenaikan kemasaman tanah, sedangkan K,Na,Ca dan Mg disebut kation basa kerena menyebabkan penurunan kemasaman tanah. Contoh : Tanah mempunyai KPK 20 me%, terdapat kation basa tertukar sebanyak = 15 me%. Hitung kejenuhan basa (Vb) dan kejenuhan masam (Va) tanah tersebut? Jawab: KPK = 20 me%, jml kation basa = 15 me% dan Va = 100 – 75% = 25%
  • 59. SSIIFFAATT FFIISSIIKK TTAANNAAHH 1. TEKSTUR TANAH (SOIL TEXTURE) 2. STRUKTUR TANAH (SOIL STRUCTURE) 3. KONSISTENSI TANAH (SOIL CONSISDENCY) 4. LENGAS TANAH (SOIL MOISTURE) 5. WARNA TANAH (SOIL COLOR) 6. SUHU TANAH 7. GERAKAN AIR DALAM TANAH 8. POTENSIAL LENGAS TANAH 9. KARAKTERISTIK LENGAS TANAH 10. KEKUATAN GESER TANAH 11. KOMPAKSI TANAH 12. STABILITAS TANAH 13. KETEROLAHAN TANAH 14. DLL
  • 60. TTEEKKSSTTUURR TTAANNAAHH • PERBANDINGAN RELATIF FRAKSI PENYUSUN TANAH (% BERAT) • UKURAN TINGKAT KEHALUSAN/KEKASARAN BAHAN PENYUSUN TUBUH TANAH KLASIFIKASI TEKSTUR A. KUALITATIF 1. FRAKSI TANAH DOMINAN 2. UKURAN PARTIKEL 3. TINGKAT PENGOLAHAN B. KUANTITATIF » jumlah masing2 fraksi tanah (%) dari hasil analisis lab » terpisahkan jadi 12 kelas tekstur:
  • 61. 1122 KKllaass tteekkssttuurr ttaannaahh 1. Pasir 2. Pasir geluhan 3. Geluh Pasiran 4. Geluh Lempung Pasiran 5. Geliuh Debuan 6. Geluh 7. Lempung liat berpasir 8. Geluh Lempung Debuan 9. Geluh Lempungan 10. Lempung Pasiran 11. Lempung Debuan 12. Lempung
  • 62. MANFAAT PENGETAHUAN TEKSTUR TANAH 1. INTERPRETASI SIFAT TANAH YANG LAIN (FISIKA & KIMIA TANAH) 2 SOIL MANAGEMENT GLOBAL 3. LAND SUITABILITY PLANNING LAND CAPABILITY LAND USE
  • 63. PENETAPAN TEKSTUR TANAH (Secara kuantitatif) *) Prinsip » terdiri dari 2 tahapan : 1) Memisahkan partikel yang satu dengan partikel tanah yang lain. 2) Menetapkan jumlah masing2 fraksi penyusun tanah. *) Untuk memisahkan antar partikel, maka bahan agregasi / sementasi dihilangkan Bahan/Agensia agregasi 1) Tegangan permukaan dihilangkan dengan: - digojok dalam air atau dipanaskan - untuk pasir » dikeringkan 2) Koloid Fe & Al oksida dan/atau kapur » dengan HCl 3) Senyawa2 organik (BO) » dengan H2O2 pk 4) Senyawa : electrolit (kation2 polivalen) » dengan : - diendapkan dan dekantasi - disaring 5) Potensial elektrokinetik » dengan mengganti ion polivalen dengan ion monovalen
  • 64. Penetapan di lab meliputi kegiatan : 1. Fraksionasi  menghilangkan semua bahan sementasi / agregasi 2. Dispersi partikel  antar partikel dibuat saling berjauhan,  manambahkan kation pendispers yaitu kation yang daya hidratasi tinggi (Na+) 3. Pemisahan / penetapan partikel  dengan metode pipet (pemipetan)
  • 66. STRUKTUR TANAH · Susunan (ikatan) partikel-partikel tanah baik partikel primer (pasir, debu & lempung) maupun partikel sekunder (agregat) membentuk suatu pola bangunan (bentuk) tertentu · Di alam tidak dijumpai partikel primer yang mutlah berdiri sendiri, tetapi akan selalu berdekatan dan berikatan membentuk agregat tanah. · Agregat tanah  dinamakan sebagai unit struktur tanah AGREGAT TANAH Agregat mikro Agregat makro Bongkah (ped / clods) Æ < 250 mm 250mm £ Æ < 10mm Æ ³ 10mm
  • 67.
  • 68.
  • 69.
  • 70. KERAPATAN TANAH Menyatakan perbandingan antara massa dengan volume tanah · kerapatan partikel tanah (BJ) dimana Mp = massa partikel tanah Vp = volume partikel · kerapatan bongkah (kerapatan volume) tanah (BV) dimana Mp = massa partikel tanah Vt = volume tanah = Vp + Vf Vf = volume pori tanah
  • 71. POROSITAS TANAH (n) · menyatakan banyaknya pori yang ada di dalam sebongkah tanah atau · banyaknya VOLUME PORI per satuan VOLUME TANAH Klasifikasi pori tanah 1. Berdasarkan ukuran · Pori makro · Pori meso · Pori mikro 2. Berdasarkan fungsi · Pori drainase / aerasi · Pori kapiler · Poei penyimpan lengas · Pori higroskopis
  • 72. KONSISTENSI TANAH Manifestasi dari kerja / aksi gaya kohesi dan adhesi di dalam tanahpada berbagai tingkatan kandungan lengas tanah (Bever, et al. 1972) Hasil kerja kedua gaya tersebut tercermin pada : 1. Kelakuan tanah (behavior) terhadap adanya tekanan, tarikan maupun dorongan 2. Kecenderungan tanah untuk melekat pada benda lain Jadi konsistensi tanah juga berarti : a. Ketahanan tanah terhadap kompresi atau pembelahan b. Tingkat keliatan (plasticity) tanah c. Tingkat kelekatan (stickness) tanah d. Tingkat kegemburan (friability) atau keteguhan (firmly) tanah e. Tingkat kekerasan (hardness) tanah Faktor-faktor yang mempengaruhi konsistensi 1. Kelas / ukuran partikel tanah (tekstur) 2. Kadar lengas tanah 3. Kadar bahan organik tanah 4. Jenis mineral lempung
  • 73. CONSISTENSI TANAH Dry Moist Wet Hardness Friability  Loose  Loose  Soft  Very friable  Slightly hard  Friable  Hard  Firm  Very hard  Very firm  Extremely hard  Extremely firm Stickness  Non sticky  Slightly sticky  Very sticky Plasticity  Non plastic  Slightly plastic  Plstic  Very plastic Kohesi Adesi Konsistensi tanah o kering lembab basah Sangat basah jenuh Hubungan kohesi dan adesi dengan kebasahan tanah dan konsekuensinya atas konsistensi tanah
  • 74. WARNA TANAH SOIL COLOR SOIL COLOUR Merupakan gabungan komposite/campuran warna dari komponen penyusun tanah Peran warna masin-masing komponen terhadap warna tanah sebanding dengan luas permukaan spesifik dikalikan prosentase volume komponen So bahan koloid (Æ < 1mm) atau bahan terdispersi halus  sangat menentukan warna tanah Warna individu komponen penyusun tanah Bahan Warna  Humus  Besi oksida  Besi tereduksi  Mangan (Mn)  Kuarsa  Felspar  Gamping  Lempung  hitam – coklat  merah – coklat karat – kuning  kebiruan – kehijauan  warna-warna tua  putih  putih, kelabu, kelabu kehijauan, merah jambu  putih – kelabu  putih, kelabu, kemerahan
  • 75. PENAMAAN WARNA Dengan Kartu Warna Tanah Munsell (Munsell soil color chart) Warna terdiri dari 3 komponen yaitu 1. Hue  Kualitas warna  spektrum warna yang dominan 2. Value  Lightness  tingkat keterangan warna / intensitas kecerahan warna  jml cahaya yang sampai pada indera mata  Gelab Perang (absolut hitam) (absolut putih) 3. Chroma  Strength  tingkat kekuatan warna  tingkat kemurnian warna Kelabu Putih
  • 76.
  • 77.  HUE POKOK TENGAHAN  Red (R)  Yellow (Y)  Blue (B)  Green (G)  Purple (P)  Yellow Red (YR)  Green Yellow (GY)  Blue Green (BG)  Red Purple (RP)  Purple Blue (PB) 4 kisaran 2,5 5 7,5 10  VALUE 0 10 Hitam murni putih murni (absolute black) (absoluet white)  CHROMA 0 20 Kelabu putih (Neutral gray) (neutral white)
  • 78.  Kisaran warna tanah yaitu : 1. Hue : 7 kisaran warna =  10R; 2,5YR; 5YR; 7,5YR; 10YR; 2,5Y & 5Y 2. VALUE  1 - 8 3. CHROMA  0 – 8  Penulisan  Hue Value/chroma contoh : 7,5YR 3/4 (dark brown) 10YR 7/1 (light gray) 5YR 5/3 (reddish brown)  Semua warna dengan chroma = 0 disebut warna Netral (N) ditulis sebaga berikut : Netral value/0 contoh: N 4/0 (dark gray) N 2/0 (Black) N 8/0 (White)
  • 79. Manfaat Warna dapat digunakan sebagai indikator penilaian : 1. Kesuburan tanah (produktivitas tanah) Tanah berwarna semakin hitam relatif semakin subur, sedang semakin putih/pucat relatif semakin miskin, dengan urutan sebagai berikut: Hitam – coklat – merah – abu-abu – kuning – putih 2. Perkembangan tanah (pedogenesa tanah) Ada gradasi / perubahan warna pada profil tubuh tanah  Belum berkembang Warna tanah sama dengan warna bahan induk dibawahnya. Perbedaan warna antar lapisan kontras (tegas sekali)  Tanah berkembang Terdapat gradasi perubahan warna antar horison Biasanya urutan : Gelap(hitam) – merah/coklat – kelabu (warna bahan induk)  Tanah berkembang lanjut Warna dari atas sampai bawah seragam Menunjukkan proses pelindian dan pelapukan yang sangat intensif Merah gelap – merah terang– merah kekuningan
  • 80. 1. Drainase (keteratusan) tanah atau aerasi (penghawaan) tanah  Drainase / aerasi buruk Tanah-tanah tergenang ; biasanya mempunyai warna tanah kelabu pucat – kebiruan – kehijauan  Drainase / aerasi agak buruk Warna tanah kepucatan; terdapat bercak-bercak berwarna merah karat atau kekuningan  Drainase / aerasi baik (lancar) Warna tanah seragam; merah – coklat kemerahan
  • 81. LENGAS TANAH SOIL WATER, SOIL MOISTUR, SOIL SOLUTION » Semua persenyawaan H2O yang ada di dalam tanah, baik yang berbentuk cair (fase cair) maupun berbentuk gas (fase gas) termasuk udara atau gas dan senyawa terlarut di dalam air. » Air sangat penting dalam tanah karena aspek: 1. kuantitas (jumlah) air 2. Potensial (energi) air yaitu kemampuan air melakukan usaha Kuantitas Air Mempengaruhi : 1. Dinamika udara dalam tanah (sirkulasi gas) 2. Transportasi senyawa dalam tanah, misal osmosis, difusi dan aliran massa 3. Pengatur suhu tanah Banyaknya air / lengas yang ada di dalam tanah biasa disebut dengan KADAR LENGAS tanah (KL) atau KANDUNGAN LENGAS tanah yang dinyatakan dalam satuan %berat atau %volume.
  • 82. 1. KL dalam %berat (w, klb) 2. KL dalam %volume (q, klv) atau dimana Ma = massa (berat) air (gram) Mp = massa (berat) padatan = berat tanah kering mutlak (gram) Va = volume air (cm3) Vt = volume bongkah tanah (cm3) Potensial (energi) Air Mempengaruhi : 1. Serapan nutrisi tanaman (mikroorganisme) 2. Gerakan air dalam tanah baik lateral mapun vertikal (perkolasi) Fungsi air 1. Agronomi  Pelarut nutrisi  Pengangkut fotosintan  Pengatur suhu tanaman  Reaksi-reaksi fisiologis tanaman
  • 83. 1. Tanah  Dalam proses pelapukan batuan  Dalam proses perkembangan tanah (pedogenesa tanah) Kondisi tanah berkaitan dengan kandungan air (lengas) Kondisi tanah Pori tanah Pori makro Pori mikro 1. Tanah kering mutlak (oven 110oC) Udara Udara 2. Tanah kering angin / udara (kering ruangan) Udara Udara & air 3. Kapasitas lapangan Udara Air 4. Tanah jenuh Air Air
  • 85. PPrroosseess ppeellaappuukkaann 1. Oksidasi 2. Hidrasi 3. Hidrolisis 4. Karbonatasi 5. Reaksi dengan asam
  • 87. KKOOMMPPOONNEENN PPEENNYYUUSSUUNN TTAANNAAHH Tanah merupakan suatu kompleks yang terdiri atas komponen padat, cair dan gas. Sebagai contoh, tanah geluh pasir (silt loam) yang memiliki tekstur ideal bagi pertumbuhan tanaman., porsi komponen padatnya pada horison permukaan menempati volume sekitar 50 % (45 % mineral dan 5 % bahan organik), komponen gasnya (udara) sekitar 20-30 % dan sisanya komponen air juga menempati sekitar 20-30 %. Tentu saja agihan (distribution) gas dan air dalam ruang pori tanah dapat berubah dengan cepat tergantung pada faktor cuaca dan sejumlah faktor lainnya.
  • 88. SSiillaabbuuss MINGGU KE MATERI PENGAMPU I RPKPS , KONTRAK KULIAH & PENDAHULUAN EKO HANUDIN II SEJARAH KONSEP ILMU TANAH EKO HANUDIN IV KOMPONEN PENYUSUN TANAH EKO HANUDIN V SIFAT KIMIA TANAH: pH, BO, KPK, Hara Makro- Mikro EKO HANUDIN VI EKO HANUDIN VII SIFAT FISIK: Tekstur, Struktur, Konsistensi, Lengas EKO HANUDIN VIII SIFAT BIOLOGI TANAH: Macam & Jumlah Biota EKO HANUDIN IX UTS EKO HANUDIN X GENESIS (PEMBENTUKAN) TANAH XI KLASIFIKASI TANAH XII PENGELOLAAN KESUBURAN TANAH XIII XIV KESUBURAN TANAH XV XVI UAS