Dasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanamanPurwandaru Widyasunu
This material is my class lesson at Faculty of Agriculture, UNSOED, Purwokerto. The material is use also for another classes due to 5 parallel classes of Element of Soil Sciences Lecturing. In this Paper we make Chapter 5 (Soil Chemistry) and Chapter 6 (Essential Plant Nutrient) are merge as PDF File for Slide Share. I am (Purwandaru Widyasunu) proudly share this material for my student and also for another classes.
Di dalam ini akan dijelaskan (1) pengendalian OPT secara kimiawi, (2) macam-macam pestisida, (3) peranan pestisida, (4) kelebihan, kekurangan, dan pengendalian pestisida, (5) klasifikasi pestisida, (6) formulasi pestisida, dan (7) cara menggunakan pestisida.
Maaf :-
Dasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanamanPurwandaru Widyasunu
This material is my class lesson at Faculty of Agriculture, UNSOED, Purwokerto. The material is use also for another classes due to 5 parallel classes of Element of Soil Sciences Lecturing. In this Paper we make Chapter 5 (Soil Chemistry) and Chapter 6 (Essential Plant Nutrient) are merge as PDF File for Slide Share. I am (Purwandaru Widyasunu) proudly share this material for my student and also for another classes.
Di dalam ini akan dijelaskan (1) pengendalian OPT secara kimiawi, (2) macam-macam pestisida, (3) peranan pestisida, (4) kelebihan, kekurangan, dan pengendalian pestisida, (5) klasifikasi pestisida, (6) formulasi pestisida, dan (7) cara menggunakan pestisida.
Maaf :-
ALTERNATIVE PENGGUNAAN PERKERASAN JALAN PEMUKIMAN DI KOTA SURABAYA MENGGUNAK...ikhsan setiawan
Kenyamanan pemakai jalan menjadi tolok ukur dalam perencanaan konstruksi jalan
raya. Hal ini tergantung dari beberapa unsur termasuk didalamnya, lapisan
perkerasan jalan yang salah satunya adalah Paving block, yang mana Permukiman
Kota Surabaya semakin padat yang sangat membutuhkan banyak jalan kecil sebagai
alternatif untuk mengatasi kemacetan, maka dimungkinkan untuk mencari sebuah
alternatif type perkerasan jalan yang menggunakan pada jalan lingkungan
permukiman kota surabaya menggunakan perkerasan lentur, namun hingga saat ini
belum ada kajian atau analisa yang menyatakan perbedaan secara efektif dan efisien,
sehingga perlu diadakan analisa terhadap kedua hal tersebut. Adapun maksud dan
tujuan analisa ini adalah untuk menganalisa efisiensi teknis & biaya pemeliharaan
antara perkerasan paving block dan perkerasan lentur untuk jalan pada lingkungan
perumahan dan permukiman di Kota Surabaya.sedangkan penelitian ini dilakukan di
Jl. Tempel Sukorejo I – Surabaya, dimana pada lokasi tersebut terdapat pekerjan jalan
lingkungan yang menggunakan type paving block.
Kata kunci : Efisiensi teknis dan Biaya Peningkatan Jalan Paving Block
2. BBuukkuu AAccuuaann
1. Certini, G. and R. Scalenghe. 2006. Soils: basic concepts and
Future challenges. Cambridge university press Cambridge.
pp. 303.
2. McLaren, R.G. and K.C. Kameron. 1993. Soil Sciences. Oxford
University Press. Melbourne. pp. 294.
3. Buckman, H.O. and N.C. Brady. 1982. Ilmu Tanah
(Terjemahan Prof. DR. Soegiman). Bhartara Karya Aksara.
Jakarta. pp. 787.
3. TTAANNAAHH ??
Dijual Tanah seluas ? Atau
dijual Lahan seluas?
Tanah Mediteran dari Wonosari ?
4. MMeennggaappaa kkiittaa ppeerrlluu mmeemmppeellaajjaarrii
ttaannaahh??
• Great Integrator!
– Medium of crop production
– Filter water and waste
– Producer and absorber of gases
– Home to organisms
– Medium for plant growth
– Waste decomposer
– Source material for construction, art, medicine, etc.
– Snapshot of geological, climatic, biological, and
human history
– Essential natural resource.
5. WWhhaatt iiss SSooiill SScciieennccee?? WWhhaatt iiss
tthhee rroollee ooff ssooiill sscciieennccee??
• Study of soil as an part of terrestrial ecosystem,
environment, and integrated Earth surface
System;
• Study of soil by physical, chemical and biological
means and others;
• Study of soil in scales ranging from molecular to
pedosphere;
• Study of soil in interaction with water, air,
biomes, and human,etc.
6. SSooiill SScciieennccee
• Soil - plant science: - ion uptake, soil
fertility, nutrient transport, bioavailability;
food quality
• Soil-water science: water translocation,
water use efficiency; nutrient loading,
drinking water quality
• Soil- air science: gas exchange,
emissions, GHE, Global change
7. SSooiill SScciieennccee
• Soil – material science: soil mechanics
or dynamics, soil engineering;
• Soil – ecosystem science: soil
ecosystems, stability of ecosystem.
Biodiversity and ecological safety
• Soil - landscape science: soil
associations, land use patterns, soil
archeology ,etc
9. RRoollee ooff SSooiill SScciieennccee
• Basic discipline of natural sciences;
• Fundamental science of agricultural
sciences;
• Core science of environmental and
ecological sciences;
10. RRoollee ooff SSooiill SScciieennccee
Impacts in:
• Land use planning;
• Help solve food supply,ex: Sandro
• Policy making - agriculture and
environment protection;
• Consultancy: standards, restrictions,
etc. WHO project
11. HHooww ddoo wwee ssttuuddyy ssooiill sscciieennccee??
Kita belajar ilmu tanah di Lapangan dan di laboratorium
Belajar dilapangan: mengambil sampel tanah yang benar dan
mendeskripsikannya
Pengamatan profil tanah
untuk mengetahui bahan
induk tanah, posisi
topografinya, penggunaan
lahan, hidrologi dan
morfologi tanah (horison-horison
yang terbentuk
dalam tanah). Mengamati
sifat fisik, kimia dan biologi
tanah dengan peralatan
sederhana
12. HHooww ddoo wwee ssttuuddyy ssooiill sscciieennccee??
Macro to micro scale modern analytical facilities:
Belajar ilmu tanah perlu
dukungan peralatan canggih
seperti AAS (Atomic
Absorption
Spectrophotometer) utk
analisis logam2 seperti Fe,
Mn, Zn, Al, Cu, Ca, Mg, K,
Na dll. Spektrofotometer UV-VIS
untuk analisis, P, B, Mo,
S, dll
AAS
Spectrophotometer UV-VIS
13. Bentang Lahan (Tanah dan
semua makhluk yang ada di
dalamnya, air, tanaman, udara
(atmosfer), batu-batuan dan
semua yang ada di atasnya
termasuk manusia
Polipedon: kumpulan satuan
pedon
Pedon: Satuan terkecil tanah,
maka ilmu tanah sering disebut
dengan Pedologi
14. KKOONNSSEEPP IILLMMUU TTAANNAAHH
1. Berzeilus (1803)
“Laboratorium Kimia Alam Dimana Berbagi Proses Dekomposisi dan Reaksi Sintesa
Kimia Berlangsung Secara Tenang”
2. Davy (1913)
“Laboratorium Alam Dimana Nutrisi Tanaman Tersediakan”
3. Mitscherlich (1920)
“Campuran Bahan Padat Berbentuk Tepung, Air, Udara Yang Karena Mengandung
Zat Hara Dapat Menumbuhkan Tanaman”
4. Marbut (1927)
® tanah berdimensi tiga bahwa pelapukan batuan sebagai proses pembentukan
tanah yang berjalan terus dan menempuh berbagai fase
® tanah sebagai sistem yang dinamis
® Tanah merupakan lapisan paling luar kulit bumi yang bersifat tidak padu
mempunyai tebal yang berbeda-beda, yang berbeda dengan bahan di bawahnya
dalam hal warna, sifat fisik, susunan kimia, proses & kimia yang sedang
berlangsung, sifat biologi, dan morfologinya.
15. Konsep tanah yang paling terkenal sampai sekarang adalah
yang dirumuskan oleh Yenni (1941) yang menyatakan bahwa
tanah merupakan hasil interaksi lima faktor pembentuk tanah
yaitu iklim (climate), bahan induk (parent material), topografi
(relief), mahluk hidup (organism) dan waktu (time) yang
dirumuskan dg persamaan:
S = f (Cl, P, R, O, T)
Dokuchaev mendefinisikan tanah sebagai bahan padat
(bahan mineral atau bahan organik) yang terletak
dipermukaan, yang telah dan sedang serta terus menerus
mengalami perubahan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor
pembentuk tanah: (1) bahan induk, (2) iklim, (3) organisme,
(4) topografi, dan (5) waktu.
16. Para Ahli tanah (Soil Scientist) membuat kesepakatan definisi tanah sbb:
“TANAH adalah tubuh alam bebas yang menduduki sebagian besar
permukaan planet bumi yang memiliki sifat sebagai hasil interaksi kegiatan
iklim dan jasat hidup terhadap bahan induk dalam keadaan relief (topografi)
tertentu selama jangka waktu tertentu pula”
ILMU TANAH dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu
1. PEDOLOGI (Pedo : gumpalan tanah; logos = ilmu) yang mempelajari :
a. Asal mula dan genesa tanah (proses pembentukan tanah)
b. penamaan, sistematika, kemampuan dan penyebaran jenis tanah
2. EDHAPOLOGI (edhapon : bahan tanah yang subur)
- penekanan pada penggunaan di bidang pertanian yaitu hubungan antara
tanah dan tanaman tingkat tinggi
- untuk produksi tanaman seekonomis mungkin.
17. 11.. BBaahhaann IInndduukk TTaannaahh
Berdasarkan cara terbentuknya
ada 3 macam batuan:
1. Batuan Beku (igneous Rock),
hasil proses pembekuan magma
2. Batuan Sediment (Sediment
Rocks), hasil proses pengendapan
3.Batuan Metamorf (Metamorphic
Rock), hasil proses pemanasan
dan tekanan.
18. Batuan Beku Batuan Sedimen Batuan Metamorf
Ciri batuan beku:
1. Tidak mengandung fosil
2. Teksturnya padat, mampat, strukturnya homogen dengan bidang
permukaan ke semua arah sama
3. Susunan sesuai dengan pembentukannya (proses
pembekuannya)
19. Batuan beku dapat dibedakan menjadi 3 golongan:
A.Batuan Plutonik: batuan yang membeku di dalam bumi sehingga
serring dosebut sebagai batuan dalam
B.Batuan Intruksi: batuan yang membeku diliang-liang jalan ke
permukaan bumi, sehingga sering disebut batuan gang.
C.Batuan vulkanik: batuan yang mencapai peremukaan bumi
masih dalam keadaan cair dan mengalami pembekuan di
permukaan bumi atau di atasnya. Sering pula disebut sebagai
batuan lelehan. Golongan ini dibagi menjadi 2 yaitu batuan efusi
(yang keluarnya sebagai lelehan) dan batuan eflata (yang
keluarnya terlempar ke udara). Batuan ini sangat penting di
indonesia mengingat kita memiliki banyak gunung api. Batuan
vulkanik juga dapat dipilahkan menjadi 3 atas dasar kandungan
SiO2nya:
1. Batuan asam yang kadar SiO2nya >65 %
2. Bataun intermediaer yang kadar SiO2nya antara 52-65 %
2. Batuan basis yang kadar SiO2nya < 52 %.
20. Batuan asam biasanya warnanya lebih muda
dibandingkan batuan basis, karena SiO2 warnanya
kelabu putih. Batuan asam lebih banyak
mengandung logam alkali dan Al, sedangkan Fe,
Mg dan Ca lebih rendah. Batuan asam lebih sukar
dilapukkan dibandingkan batuan basis, sehingga
tanah yang terbentuk dari batuan asam biasanya
memiliki tekstur kasar dan miskin unsur hara.
21. Ciri batuan sedimen yang membedakan dengan batuan lainnya yaitu:
1.Batuan endapan biasanya berlapis-lapis baik nyata maupun kurang
jelas.
2.Mengandung sisa-sisa jazad atau bekas-bekasnya
3.Adanya keseragaman yang nyata dari bagian-bagian yg menyusunnya
Adanya lapisan-lapisan dalam batuan disebabkan karena terbentuk dari
timbunan lapisan pengendapan yang masing-masing berbeda bahan,
tekstur, warna, dan tebalnya. Perbedaan ini disebabkan karena berbeda
waktu pengendapan dan bahan yang diendapkan. Jika bahan yg
diendapkan sweragam maka ciri ini kurang jelas, sehingga seringkali batu
kapur berwarna hitam dan kristalin sehingga dikira batuan andesit. Batuan
endapan dibentuk dari bahan-bahan yang dihasilkan oleh pecahnya
batuan yang telah ada sebelumnya.
22. Klasifikasi batuan endapan berdasarkan bbaahhaann ppeennggaannggkkuutt
ddaann tteemmppaatt ppeennggeennddaappaannnnyyaa..
Tempat
endapan
Bahan Pengangkut
Air Angin Es dan Salju
Laut Sedimen marin, batu
lempung laut, pasir laut,
batu pasir kapur
Sedimen eolo marine,
tuf marine, abu
volkan yang
mengendap di laut
Sedimen glasio
marine, lempung
marine terbentuk oleh
drift glasial,
Danau Sedimen lakustrik, batu
lempung danau,
lempung danau
Sedimen eolo
lakustrik, loss danau,
abu sub aqua
Sedimen glasio
lakustrik, lempung
danau glasial,
Daratan Sedimen fluviatil, batu
lempung kali, lempung
kali, pasir kali, kerikil
kali
Sedimen teristrik,
loss, puntut pasir,
pasir embus, abu
volkanik
Sedimen glasial,
lempung liat,
endapan debuoleh
drift salju
23. Batuan metamorf (malihan): batuan yg memiliki sifat-sifat akibat telah malihnya
batuan semula, baik batuan beku maupun batuan endapan. Proses malih
artinya sejumlah proses yg bekerja dalam zone pelapukan dan menyebabkan
pengkristalan kembali (recrystalization) bahan induk. Syarat utama proses
malihan ada 3 : suhu, tekanan kuat, dan waktu lama. Sumber panas dp berasal
dari bagian dalam bumi, energi mekanik hasil proses geologi dan magma yg
membara dan meleleh. Tekanan ada 2 macam yaitu (1). tekanan hidrostatik yg
seragam dan (2). tekanan berarah berupa desakan. Yg pertama menyebabkan
perubahan volume dan menghasilkan struktur butir yg tak teratur, sedang
desakan menyebabkan perubahan bentuk dan menghasilkan struktur sejajar.
Tekanan yg seragam mempengaruhi pula keseimbangan kimia dg memacu
pengurangan volume dan pembentukan mineral-mineral yg rapat jenisnya lebih
tinggi, sedang desakan mewujudkan berbagai pengaruh terhadap susunan
mineral batuan.
25. MINERAL PRIMER DALAM TANAH
KOMPOSISI KIMIA
1. Quarsa SiO2
2. Feldspar
Orthoclase
Plagioclase
K Al Si3O8
Na Al Si3O8
3. Mika
Muscovite
Biotice
H2 K Al3 Si3O12
(H,K)2 (Mg, Fe)2 (Al, Fe)2 Si3O12
4. Ferro Magnesian
Hornbrende
Olivine
Ca (Fe, Mg)2 Si4O12
(Mg, Fe)2 Si3O4
5. Magnesium silikat
Serpentine
H4 Mg3 Si3O9
6. Phosphate
Apatite
(Ca3(PO4)2)3 Ca(Fe, Cl)2
7. Carbonate
Calcite
Dolomite
CaCO3
CaMg (CO3)2
Sumber : TAN (1954)
26. Ke arah bawah
energi
pembentukannya
makin menurun
dan tingkat
kristalinitasnya
semakin tinggi
sehingga
semakin stabil
atau makin tahan
terhadap
pelapukan
pr Macam mineral priimmeerr ppeennyyuussuunn bbaattuuaann ddaann ttiinnggkkaatt kkeemmuuddaahhaann
mmeellaappuukk
27. IIkklliimm
• Iklim merupakan faktor tunggal yang paling penting dalam
mempengaruhi pembentukan tanah. Karena dapat secara
langsung mempengaruhi terjadinya proses pelapukan fisik &
kimia, dan secara tidak langsung dapat mempengaruhi
pelapukan secara biologi.
PELAPUKAN SECARA FISIK
• Anasir iklim yang berperanan penting dalam pembentukan tanah
adalah suhu dan curah hujan. Pelapukan secara fisik dapat
dihasilkan oleh perubahan kondisi suhu panas-dingin,
pembekuan-pencairan, sedangkan pukulan air hujan dapat
mengabrasi/ mengikis batuan. Aliran air yang deras juga mampu
mengangkut dan menyebabkan saling berbenturan antar batuan
sehingga mempercepat pelapukan secara fisik, disamping juga
dapat mengabrasi batuan yang dilewatinya.
• Pelapukan secara fisik hanya mengubah ukuran batuan dari
besar ke yang lebih kecil tetapi komposisi kimia batuan tidak
berubah.
28. IIkklliimm
PELAPUKAN KIMIAWI
Pelapukan kimia merupakan hasil dari aktivitas air, oksigen
(O2), karbon dioksida pada batuan.
– Karbon dioksida (CO2) yang bercampur dengan air hujan
(H2O) akan membentuk asam lemah (H2CO3) yang dapat
mempercepat pelapukan batuan.
– Pelapukan secara kimiawi menghasilkan bahan yang
berbeda baik secara fisik maupun kimia dari batuan
induknya.
29. OOrrggaanniissmmee
Organisme yang berperanan dalam pembentukan tanah diantaranya
tanaman, binatang, serangga, bakteri, fungi dll.
– Akar tanaman dapat berperanan dalam pelapukan batuan baik
secara mekanik maupun kimiawi
– Tanaman memiliki efek yang penting karena menentukan tipe
dan jumlah bahan organik.
– Binatang dan serangga berperanan dalam aersai tanah dan
peningkatan BO tanah.
– Bakteri, fungi dan nematoda berperanan dalam dekomposisi
sisa-sisa jazad yang sudah mati dan mineralisasi BO tanah.
– Bakteri dan fungi berperanan dalam pembentukan humus
– Ada bakteri yang berperanan dalam fiksasi N2 dari udara,
transformasi N, P dan S dalam tanah.
30. Manusia mempengaruhi pembentukan tanah melalui cara penggunaan
tanahnya. Ada 3 golongan penggunaan yang berbeda pengaruhnya
terhadap pembentukan tanah yaitu:
1. Hutan, yang belum atau sedikit mengalami usikan oleh manusia.
Dalam ekosistem hutan terdapat tumbuhan tingkat rendah sampai
tinggi, hewan tingkat rendah sampai tinggi, bakteri, fungi dll. Dalam
ekosistem tersebut terjadi pembentukan tanah secara alami dan terjadi
siklus hara yang tertutup. Pada lapisan permukaan tanah akan
mengandung humus yang tinggi hasil reruntuhan daun dari pohon.
2. Padang rumput, merupakan hamparan berbagai jenis rumput yang
digunakan sebagai tempat penggembalaan hewan ternak. Sifat-sifat
tanah banyak dipengaruhi oleh perakaran rumput, hewan kecil yang
hidup dalam tanah seperti cacing, serangga, tikus dan kotoran ternak
yang dikeluarkan oleh hewan ternak..
3. Tanaman Pertanian, jenis tanaman yang diusahakan dan cara
pengelolaannya akan berpengaruh terhadap sifat-sifat tanahnya.
Misalnya: perkebunan, tanaman pangan, persawahan dll.
31. TTooppooggrraaffii
• Topografi menunjukkan posisi hamparan lahan atau
kemiringan dan panjang lereng.
• Topografi berpengaruh terhadap pembentukan tanah
karena akan mempengaruhi laju air limpasan (runoff),
pengatusan (drainage) & erosi.
• Topografi juga dapat berpengaruh terhadap tipe dan jumlah
tanaman yang tumbuh, yang pada gilirannya juga akan
menentukan tipe dan jumlah bahan organik tanah.
• Topografi akan mempengaruhi proses pembentukan tanah
Puncak
bukit
Lereng Atas
Lereng Bawah Lembah
32. TTooppooggrraaffii
• Kemiringan Tajam
– Laju air limpasan (runoff) tinggi
– Infiltrasi air rendah
– Biasanya populasi tanaman rendah
– Bahan organik tanah rendah
– Erosi meningkat
– Tanah permukaan tipis
– Perkembangan dan pembentukan tanah
lambat
33. TTooppooggrraaffii
• Kemiringan rendah-landai
– Runoff kecil
– Infiltrasi air meningkat
– Pertumbuhan tanaman lebih cepat yang pada
gilirannya akan meningkatkan BO tanah
– Erosi sedikit
– Tanah permukaan lebih tebal
– Perkembangan dan pembentukan tanah lebih
cepat, tetapi bila air berlebihan (tergenang dapat
menghambat perkembangan tanah.
34. WWaakkttuu
Mohr (1944) membedakan 5 tahapan waktu pembentukan
tanah yaitu:
1.Tahap permulaan, bahan induk masih belum mengalami
pelapukan, baik disintegrasi maupun dekomposisi. Contoh:
tanah Regosol muda
2.Tahap juvenil, proses pelapukan sudah mulai berjalan,
Contoh: Regosol tua
3.Tahap viril, proses pelapukan dalam saat optimum. Contoh:
Latosol coklat
4.Tahap senil, proses pelapukan sudah lanjut, bahkan
menurun kecepatannya. Contoh: Latosol merah
5.Tahap terakhir, proses pelapukan sudah berakhir. Contoh:
tanah Laterit.
35. • Tanah muda
– Berasal dari abu volkanik atau bahan alluvial
– Kesuburannya tinggi
– Perkembangan profilnya jelek
– Bisanya memiliki produktivitas yang tinggi.
• Tanah Tua
– Memiliki perkembangan profil yang baik
– Kandungan lempungnya meningkat
– pH cenderung lebih asam
– Hara sudah banyak terlindi
– Produktivitas dan kesuburan lebih rendah dari
pada tanah yang lebih muda.
36. PPeellaappuukkaann
Pelapukan dibedakan menjadi 3 yaitu;
1.Pelapukan fisik (disintegrasi)
Proses disintegrasi berupa pemghancuran batuan
secara fisik tanpa merubah susunan kimiawinya. Disintegrasi
dp disebabkan oleh suhu, air, angin, cuaca , glasier dan
organisme.
2.Pelapukan kimiawi (dekomposisi).
Perubahan komposisi kimia bahan. Dekomposisi oleh
tumbuhan, hewan, air larutan (asam karbonat, air humus, air
kawah, air bereaksi alkalis)
Di Indonesia yang beriklim tropis, pelapukan kimiawi lebih
berpengaruh dari pada pelapukan fisik, sedangkan daerah
beriklim kering pelapukan fisik yang lebih dominan.
37. 1. Sifat Fisik Tanah
2. Sifat Kimia Tanah
3. Sifat Biologi Tanah
39. 11.. RReeaakkssii TTaannaahh ((ppHH--HH22OO && ppHH--KKCCll))
• Merupakan ukuran derajad/tingkatan
kemasaman atau kebasisan tanah.
• Reaksi tanah (pH) ditunjukkan oleh jumlah
(konsentrasi) ion H+ yang ada di dalam
tanah baik yang terjerap dipermukaan
partikel maupun yang ada di larutan
tanah, yang diformulasikan sebagai
berikut:
pH = - log [H+]
• konsentrasi H+ dinyatakan dalam mol (g/l)
40. • Konsep kemasaman (acidity) dan
kebasisan (alkalinity) mengacu pada
konsentrasi ion H+ dan ion OH-; yang
berdasarkan Hk kekekalan massa
dinyatakan bahwa hasil kali [H+] dan [OH-]
selalu konstan menurut reaksi berikut :
• H2O H+ + OH-
42. • Di dalam tanah ion H+ dapat berada pada
kompleks pertukaran (disebut H+ tertukar)
maupun dalam larutan tanah (H+ bebas)
sehingga dikenal :
• Ion H+ potensial yang merupakan
konsentrasi ion H+ yang berada di
kompleks pertukaran dan di larutan tanah;
dan dinyatakan sebagai pH potensial
• Ion H+ aktual yang merupakan konsentrasi
ion H+ yang berada di larutan tanah; dan
dinyatakan sebagai pH aktual
43.
44. Sumber-sumber kemasaman tanah
1. Dissosiasi H2O
Sangat lemah hanya 1 mol H2O per 107 mol H2O terionisasi
setiap saat
H3O+ H+ + H2O
Ion hidronium
2. Asam-asam organik
Hasil dekomposisi bahan organik
O O
R-C R-C + H+
OH O¾
3. Respirasi akar tanaman
¾ + H+
CO2 + H2O HCO3
4. Hidrolisis Aluminium (Al)
Al3+ + H2O Al(OH)2+ + H+
Al(OH)2+ + H2O Al(OH)1+ 2
+ H+
Al(OH)2
1+ + H2O Al(OH)3 + H+
5. Reaksi Nitrifikasi
2NH4
¾ + 8H+
+ + 3O2 2NO3
6. Oksidasi Sulfur / pirit
2- + 4H+
2S + 3O2 + 2H2O 2SO4
FeS2 + O2 + H2O Fe(HSO4)2 + H
45. 1. Hujan asam
SO2 + H2O HSO3
- + H+
N2O + 3H2O 2HNO2 + 4H+
2. Pemupukan
Pupuk yang bersifat fisiologis masam seperti urea
CO(NH2)2 + 2H2O CO3
= + 2NH4
+
(urea)
46. A. Komponen Bahan Organik Tanah
Istilah Pengertian
Sisa organik
Biomassa tanah
Humus
Bahan organik tanah
Senyawa humat
Senyawa nonhumat
Humin
Asam Humat
Asam
Hematomelanik
Asam Fulvat
Sisa jaringan binatang dan tanaman yg tidak
terlapuk dan sebagian hasil dekomposisi
Bahan organik yang ada sebagai jaringan
mikrobia hidup
Keseluruhan senyawa organik dalam tanah
kecuali jaringan hewan dan tanaman yg tidak
terlapuk
Sama dengan humus
Suatu seri senyawa organik berberat molekul
tinggi yang berwarna coklat sampai hitam dan
terbentuk dari reaksi sintesis sekunder. Istilah
ini digunakan untuk mendeskripsikan bahan
berwarna atau fraksi yang diperoleh atas
dasar karakteristik kelarutannya.
Senyawa yang dikenal dalam biokimia
sebagai asam amino, karbohidrat, lemak, lilin,
resin, asam-asam organik yang berberat
molekul rendah.
Fraksi bahan organik tanah atau humus yang
tidak larut dalam suasana alkalis.
Bahan organic berwarna gelap yang dieksrak
dari tanah dengan berbagai reagen dan tidak
larut dalam asam encer.
Bagian dari asam humat yang larut alkohol
Senyawa organik berwarna kekuningan
sampai coklat kekuningan dan larut pada
semua kondisi pH (dari asam sampai basis)
47. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kandungan
bahan organik tanah dapat dirumuskan dengan teori
pembentukan tanah oleh Jenny yaitu:
S = f (Cl, P, R, O, t)
Cl = Climate (iklim)
P = Parent material (bahan asal dari bahan organic)
R = Relief (Letak bahan organic pada suatu topografi tanah)
O = Organism (vegetasi, binatang dan mikroorganisme)
T = Time (waktu atau lamanya proses dekomposisi dalam
tanah)
48. Sifat Bahan organik dan pengaruhnya terhadap tanah
Sifat Keterangan Pengaruhnya pada Tanah
Warna
Retensi Air
Membentuk
kompleks dg
mineral lempung
Kelasi
Kelarutan dalam
air
Menyebabkan warna gelap
pada beberapa tanah
BO dapat memegang air 20
kali dari beratnya
Menyemen partikel tanah
untuk membentuk agregat
Membentuk kompleks stabil
dengan Cu2+, Mn2+, Zn2+ dan
kation polivalen lainnya.
Bahan organi (BO) tidak larut
akibat berasosiasi dengan
lempung. Garam-garam dari
kation di- dan trivalent dengan
bahan organic tidak larut,. BO
yang diisolasi mungkin
sebagian larut dalam air.
Dapat mempengaruhi
kehangatan tanah
Membantu mencegah
kekeringan atau keretakan.
Dapat untuk memeperbaiki
sifat retensi air pada tanah
pasiran
Mendukung pertukaran gas,
menstabilkan struktur,
meningkatkan permeabilitas
Mungkin meningkatkan
ketersediaan unsur mikro bagi
tanaman
Hanya sedikit BO yang hilang
oleh pelindian.
49. Sifat Keterangan Pengaruhnya pada
Tanah
Daya sangga
Menukar kation
Mineralisasi
Bereaksi dengan
bahan-bahan kimia
organik
BO menunjukkan
kemampuan penyanggaan
pada kisaran agak masam,
netral dan alkali.
Total kemasaman dari
fraksi humus berkisar 300 –
1400 cmol/kg
Dekomposisi BO
menghasilkan CO, NH+,
24
NO3
-, PO4
3- dan SO4
2-.
Mempengaruhi bioaktivitas,
keberadaan dan
kemampuan biodegradasi
dari pestisida dan senyawa
kimia organik lainnya.
Membantu
mempertahankan
reaksi yang seragam
dalam tanah
Meningkatkan KPK
tanah. 20- 70 % KPK
tanah disumbang oleh
BO.
Sumber unsur hara
bagi tanaman
Mempengaruhi takaran
pestisida untuk
mendapatkan
pengendalian efektif
50. • Komponen utama BO tanah: C (52-58%), O (34-39 %),
H (3,3 – 4,8 %) dan N (3,7-4,1 %).
• BO tanah: bahan nonhumat dan humat.
Bahan non humat: (Karbohidrat, protein, lemak, asam
amino, peptida, lilin, dan asam-asam organik ber BM
rendah seperti asam asetat, asam oksalat, asam sitrat
dll.
Senyawa Humat (SH): suatu kategori umum dari senyawa
organik yang dicirikan oleh warna kuning sampai
kehitaman, berberat molekul tinggi dan menunjukkan
sifat refraktori. Senyawa humat terdiri atas: Asam humat
(AH), asam fulvat (AF) dan humin.
51. » MUATAN DAN REAKSI KIMIA TANAH »
» membicarakan reaksi-reaksi kimia yang terjadi di dalam
tanah
Di dalam tanah, reaksi kimia terjadi pada
(1) permukaan partikel padat,
(2) dalam larutan tanah, dan
(3) antar permukaan partikel dengan larutan tanah
» reaksi dipermukaan partikel dinamakan reaksi adsorpsi
(adsorption) atau retensi (retension) atau fiksasi (fixation)
» reaksi atara permukaan partikel dengan larutan tanah
dinamakan reaksi pertukaran (exchange)
reaksi kimia dapat terjadi karena tanah mempunyai
MUATAN LISTRIK, baik muatan positif (+) maupun
muatan negatif (-), yang berasal dari :
52. 1. SUBTITUSI ISOMORFIC (isomorphous subtitution)
» suatu peristiwa penggantian suatu atom atau ion dengan
atom lain yang mempunyai ukuran yang sama (hampir
sama) tanpa diikuti dengan perubahan (perusakan) struktur
kristal mineral lempung.
» SI terjadi pada struktur lempeng mineral lempung baik di
kisi tetrahedral maupun di kisi oktahedral.
» Biasanya SI didapati pada mineral lempung tipe 2:1,
seperti lempung montmorilonit, vermikulit, illit
» Sebagai ilustrasi misal lempung dengan rumus berikut:
2Al2O3.2Si2O4.4H2O
Al+3 Si+4 H+1 O-2
4x 4x 8x 18x
36+ 36-
bermuatan netral; S(+) = S(-)
terjadi SI 1 Al3+ diganti 1 Mg2+
Al+3 Mg2+ Si+4 H+1 O-2
3x 1x 4x 8x 18x
35+ 36-
sehingga terjadi kelebihan 1 muatan negatif , dengan
demikian lempung tersebut bermuatan negatif 1 (-1)
53. So Subtitusi isomorfik merupakan penghasil MUATAN
NEGATIF tanah, dan sekali tejadi SI maka mineral lempung
tersebut akan selamanya bermuatan negatif (permanen).
Muatan ini disebut MUATAN TETAP / PERMANEN
(permanent charge), dan lempungnya disebut LEMPUNG
BERMUATAN TETAP (permanent charge clay).
1. DEPROTONASI (PELEPASAN H+)
» Reaksi pelepasan ion H+ dari gugus OH yang berada di
permukaan luar kisi oktahedral Al.
» Reaksi dissosiasi terjadi pada mineral lempung tipe 1:1
seperti kaolinit grup, seskuioksida (hematit, magnetit,
limonit) dan senyawa amorf (alofan, senyawa organik)
¾Si-OH ¾Si-O- + H+
Si tetrahedra negative charge
Reaksi dissosiasi terjadi karena adanya perubahan pH
lingkungan (pH tanah), dan biasanya terjadi pada pH basis
(pH tinggi ± pH 9).
¾Al-OH + OH- ¾Al-O- + H2O
oktahedral netral negative charge
54. 1. PROTONASI GUGUS OH-Reaksi
pengikatan ion H+ oleh gugus OH- mineral lempung.
¾Al-OH + H+ ¾Al-OHH+
oktahedral netral positive charge
Reaksi protonisasi terjadi apabila pH masam (rendah)
Muatan (+) atau (-) yang timbul akibat perubahan pH tanah
disebut : Muatan terubahkan (variable charge) atau muatan
tergantung pH (pH dependent charge)
Mineral lempung yang bermuatan terubahkan atau lempung
yang muatannya tergantung pH disebut lempung bermuatan
terubahkan (variable charge minerals atau variable charge
clays)
Tanah yang mineral lempungnya didominasi oleh lempung
bermuatan terubahkan disebut tanah bermuatan terubahkan
(soils with variable charge)
Sifat amfoter Fe-Oksida dan Al-Oksida
OHH+ OHH+ OH-M
H+ + M H+ + M
OHH+ OH- OH-muatan
(+) muatan nol muatan (-)
Asam Netral Basis
Keterangan M = Fe, Al
55. KAPASITAS PERTUKARAN TANAH
Kapasitas Pertukaran Kation (KPK) [Cation Exchange
Capacity]
Kapasitas Pertukaran Anion (KPA) [Anion Exchange
Capacity]
KPK: Kemampuan tanah untuk menjerap (adsorp) dan
mempertukarkan kation.
KPA: Kemampuan tanah untuk menjerap (adsorp) dan
mempertukarkan Anion
¨ Di dalam tanah, komponen yang mempunyai muatan adalah
lempung dan bahan organik (senyawa organik).
¨ Muatan negatif lempung / bahan organik biasanya mengikat
kation (ion bermuatan positif) yang ada disekitarnya (dalam
larutan tanah) sehingga terjadi reaksi elektronetralitas yang
menghasilkan keseimbangan kimia.
¨ Kation / anion yang terjerap dipermukaan lempung atau BO
dapat digantikan atau dipertukarkan dengan kation / anion
lain. Kation / anion yang demikian disebut kation / anion
tertukar, dan proses pertukaran kation / anion disebut sebagai
pertukaran kation/anion (cations / anion exchange)
56. ¨ Tempat (padatan tanah) dimana proses adsorpsi dan
pertukaran kation/anion berlangsung dinamakan kompleks
pertukaran (exchange complex)
-Ca Cu2+ -Cu Ca2+
-Mg + Fe2+ -Fe + Mg2+
-K Zn2+ -Zn K+
-Na Na+
kat. terjerap kat.bebas kat. terjerap tat.bebas
KPK = jumlah kation di dalam tanah yang dapat
dipertukarkan.
dinyatakan dalam satuan :
- me% (miliequivalen persen)
- cmol(+)/kg (centimol(+) per kg)
contoh :
KPK tanah 20 me% (cmol(+)/kg) artinya
- dalam setiap 100 gram tanah terdapat kation tertukar
sebanyak 20 me. atau
- kemampuan tanah untuk mempertukarkan kation
sebanyak 20 me kation per 100 gram tanah. atau
KPK tanah 20 cmol(+)/kg artinya
- dalam setiap 1 kg tanah terdapat kation tertukar sebanyak
20 cmol. Atau kemampuan tanah untuk mempertukarkan
kation sebanyak 20 cmol kation per 1 kg tanah
C l a y
C l a y
57. Besarnya KPK tanah dipengaruhi oleh :
1. Tekstur tanah
tanah bertekstur lempung mempunyai KPK yang jauh lebih
tinggi dari tanah bertekstur debuan maupun pasiran
KPK tanah lempung > tanah debuan > tanah pasiran
2. Jenis mineral lempung
mineral lempung tipe 2:1 (golongan montmorilonit)
mempunyai KPK jauh lebih besar dibanding mineral
lempung tipe 1:1 (golongan kaolinit & seskuioksida)
3. Kandungan bahan organik
semakin banyak kandungan bahan organik yang telah
terdekomposisi matang semakin besar sumbangan KPK
tanah
4. pH tanah
pada tanah bermuatan terubahkan, maka pH tanah semakin
tinggi KPK tanah semakin banyak.
58. KEJENUHAN BASA
(BASE SATURATION)
Menyatakan jumlah kation basa tertukar yang ada dikompleks
pertukaran (%)
atau
atau
Al dan H disebut kation masam yaitu kation yang
menyebabkan kenaikan kemasaman tanah, sedangkan
K,Na,Ca dan Mg disebut kation basa kerena menyebabkan
penurunan kemasaman tanah.
Contoh :
Tanah mempunyai KPK 20 me%, terdapat kation basa tertukar
sebanyak = 15 me%. Hitung kejenuhan basa (Vb) dan
kejenuhan masam (Va) tanah tersebut?
Jawab:
KPK = 20 me%,
jml kation basa = 15 me%
dan
Va = 100 – 75% = 25%
59. SSIIFFAATT FFIISSIIKK TTAANNAAHH
1. TEKSTUR TANAH (SOIL TEXTURE)
2. STRUKTUR TANAH (SOIL STRUCTURE)
3. KONSISTENSI TANAH (SOIL CONSISDENCY)
4. LENGAS TANAH (SOIL MOISTURE)
5. WARNA TANAH (SOIL COLOR)
6. SUHU TANAH
7. GERAKAN AIR DALAM TANAH
8. POTENSIAL LENGAS TANAH
9. KARAKTERISTIK LENGAS TANAH
10. KEKUATAN GESER TANAH
11. KOMPAKSI TANAH
12. STABILITAS TANAH
13. KETEROLAHAN TANAH
14. DLL
60. TTEEKKSSTTUURR TTAANNAAHH
• PERBANDINGAN RELATIF FRAKSI PENYUSUN TANAH (%
BERAT)
• UKURAN TINGKAT KEHALUSAN/KEKASARAN BAHAN
PENYUSUN TUBUH TANAH
KLASIFIKASI TEKSTUR
A. KUALITATIF
1. FRAKSI TANAH DOMINAN
2. UKURAN PARTIKEL
3. TINGKAT PENGOLAHAN
B. KUANTITATIF
» jumlah masing2 fraksi tanah (%) dari hasil analisis lab
» terpisahkan jadi 12 kelas tekstur:
62. MANFAAT PENGETAHUAN
TEKSTUR TANAH
1. INTERPRETASI SIFAT TANAH YANG LAIN
(FISIKA & KIMIA TANAH)
2 SOIL MANAGEMENT
GLOBAL
3. LAND SUITABILITY
PLANNING
LAND CAPABILITY
LAND USE
63. PENETAPAN TEKSTUR TANAH
(Secara kuantitatif)
*) Prinsip » terdiri dari 2 tahapan :
1) Memisahkan partikel yang satu dengan partikel tanah
yang lain.
2) Menetapkan jumlah masing2 fraksi penyusun tanah.
*) Untuk memisahkan antar partikel, maka bahan agregasi /
sementasi dihilangkan
Bahan/Agensia agregasi
1) Tegangan permukaan
dihilangkan dengan:
- digojok dalam air atau dipanaskan
- untuk pasir » dikeringkan
2) Koloid Fe & Al oksida dan/atau kapur » dengan HCl
3) Senyawa2 organik (BO) » dengan H2O2 pk
4) Senyawa : electrolit (kation2 polivalen) » dengan :
- diendapkan dan dekantasi
- disaring
5) Potensial elektrokinetik » dengan mengganti ion polivalen
dengan ion monovalen
64. Penetapan di lab meliputi kegiatan :
1. Fraksionasi
menghilangkan semua bahan sementasi / agregasi
2. Dispersi partikel
antar partikel dibuat saling berjauhan,
manambahkan kation pendispers yaitu kation yang
daya hidratasi tinggi (Na+)
3. Pemisahan / penetapan partikel
dengan metode pipet (pemipetan)
66. STRUKTUR TANAH
· Susunan (ikatan) partikel-partikel tanah baik partikel
primer (pasir, debu & lempung) maupun partikel
sekunder (agregat) membentuk suatu pola bangunan
(bentuk) tertentu
· Di alam tidak dijumpai partikel primer yang mutlah
berdiri sendiri, tetapi akan selalu berdekatan dan
berikatan membentuk agregat tanah.
· Agregat tanah dinamakan sebagai unit struktur tanah
AGREGAT TANAH
Agregat mikro Agregat makro Bongkah (ped / clods)
Æ < 250 mm 250mm £ Æ < 10mm Æ ³ 10mm
67.
68.
69.
70. KERAPATAN TANAH
Menyatakan perbandingan antara massa dengan
volume tanah
· kerapatan partikel tanah (BJ)
dimana Mp = massa partikel tanah
Vp = volume partikel
· kerapatan bongkah (kerapatan volume) tanah (BV)
dimana Mp = massa partikel tanah
Vt = volume tanah = Vp + Vf
Vf = volume pori tanah
71. POROSITAS TANAH
(n)
· menyatakan banyaknya pori yang ada di dalam
sebongkah tanah atau
· banyaknya VOLUME PORI per satuan VOLUME
TANAH
Klasifikasi pori tanah
1. Berdasarkan ukuran
· Pori makro
· Pori meso
· Pori mikro
2. Berdasarkan fungsi
· Pori drainase / aerasi
· Pori kapiler
· Poei penyimpan lengas
· Pori higroskopis
72. KONSISTENSI TANAH
Manifestasi dari kerja / aksi gaya kohesi dan adhesi
di dalam tanahpada berbagai tingkatan kandungan
lengas tanah (Bever, et al. 1972)
Hasil kerja kedua gaya tersebut tercermin pada :
1. Kelakuan tanah (behavior) terhadap adanya
tekanan, tarikan maupun dorongan
2. Kecenderungan tanah untuk melekat pada benda
lain
Jadi konsistensi tanah juga berarti :
a. Ketahanan tanah terhadap kompresi atau
pembelahan
b. Tingkat keliatan (plasticity) tanah
c. Tingkat kelekatan (stickness) tanah
d. Tingkat kegemburan (friability) atau keteguhan
(firmly) tanah
e. Tingkat kekerasan (hardness) tanah
Faktor-faktor yang mempengaruhi konsistensi
1. Kelas / ukuran partikel tanah (tekstur)
2. Kadar lengas tanah
3. Kadar bahan organik tanah
4. Jenis mineral lempung
73. CONSISTENSI TANAH
Dry Moist Wet
Hardness
Friability
Loose
Loose
Soft
Very friable
Slightly hard
Friable
Hard
Firm
Very hard
Very firm
Extremely hard
Extremely firm
Stickness
Non sticky
Slightly sticky
Very sticky
Plasticity
Non plastic
Slightly plastic
Plstic
Very plastic
Kohesi
Adesi
Konsistensi tanah
o
kering lembab basah Sangat basah jenuh
Hubungan kohesi dan adesi dengan kebasahan tanah
dan konsekuensinya atas konsistensi tanah
74. WARNA TANAH
SOIL COLOR
SOIL COLOUR
Merupakan gabungan komposite/campuran warna
dari komponen penyusun tanah
Peran warna masin-masing komponen terhadap
warna tanah sebanding dengan luas permukaan
spesifik dikalikan prosentase volume komponen
So bahan koloid (Æ < 1mm) atau bahan terdispersi
halus sangat menentukan warna tanah
Warna individu komponen penyusun tanah
Bahan Warna
Humus
Besi oksida
Besi tereduksi
Mangan (Mn)
Kuarsa
Felspar
Gamping
Lempung
hitam – coklat
merah – coklat karat – kuning
kebiruan – kehijauan
warna-warna tua
putih
putih, kelabu, kelabu
kehijauan, merah jambu
putih – kelabu
putih, kelabu, kemerahan
75. PENAMAAN WARNA
Dengan Kartu Warna Tanah Munsell
(Munsell soil color chart)
Warna terdiri dari 3 komponen yaitu
1. Hue
Kualitas warna spektrum warna yang
dominan
2. Value
Lightness tingkat keterangan
warna / intensitas kecerahan warna
jml cahaya yang sampai pada
indera mata
Gelab Perang
(absolut hitam) (absolut putih)
3. Chroma
Strength tingkat kekuatan warna
tingkat kemurnian warna
Kelabu Putih
76.
77. HUE
POKOK TENGAHAN
Red (R)
Yellow (Y)
Blue (B)
Green (G)
Purple (P)
Yellow Red (YR)
Green Yellow (GY)
Blue Green (BG)
Red Purple (RP)
Purple Blue (PB)
4 kisaran
2,5 5 7,5 10
VALUE
0 10
Hitam murni putih murni
(absolute black) (absoluet white)
CHROMA
0 20
Kelabu putih
(Neutral gray) (neutral white)
78. Kisaran warna tanah yaitu :
1. Hue : 7 kisaran warna =
10R; 2,5YR; 5YR; 7,5YR; 10YR; 2,5Y & 5Y
2. VALUE
1 - 8
3. CHROMA
0 – 8
Penulisan
Hue Value/chroma
contoh : 7,5YR 3/4 (dark brown)
10YR 7/1 (light gray)
5YR 5/3 (reddish brown)
Semua warna dengan chroma = 0 disebut warna
Netral (N) ditulis sebaga berikut :
Netral value/0 contoh:
N 4/0 (dark gray)
N 2/0 (Black)
N 8/0 (White)
79. Manfaat Warna dapat digunakan sebagai indikator
penilaian :
1. Kesuburan tanah (produktivitas tanah)
Tanah berwarna semakin hitam relatif semakin
subur, sedang semakin putih/pucat relatif semakin
miskin, dengan urutan sebagai berikut:
Hitam – coklat – merah – abu-abu – kuning – putih
2. Perkembangan tanah (pedogenesa tanah)
Ada gradasi / perubahan warna pada profil tubuh
tanah
Belum berkembang
Warna tanah sama dengan warna bahan induk
dibawahnya. Perbedaan warna antar lapisan
kontras (tegas sekali)
Tanah berkembang
Terdapat gradasi perubahan warna antar horison
Biasanya urutan :
Gelap(hitam) – merah/coklat – kelabu (warna
bahan induk)
Tanah berkembang lanjut
Warna dari atas sampai bawah seragam
Menunjukkan proses pelindian dan pelapukan
yang sangat intensif
Merah gelap – merah terang– merah kekuningan
80. 1. Drainase (keteratusan) tanah atau aerasi
(penghawaan) tanah
Drainase / aerasi buruk
Tanah-tanah tergenang ; biasanya mempunyai
warna tanah kelabu pucat – kebiruan – kehijauan
Drainase / aerasi agak buruk
Warna tanah kepucatan; terdapat bercak-bercak
berwarna merah karat atau kekuningan
Drainase / aerasi baik (lancar)
Warna tanah seragam; merah – coklat kemerahan
81. LENGAS TANAH
SOIL WATER, SOIL MOISTUR,
SOIL SOLUTION
» Semua persenyawaan H2O yang ada di dalam
tanah, baik yang berbentuk cair (fase cair) maupun
berbentuk gas (fase gas) termasuk udara atau gas
dan senyawa terlarut di dalam air.
» Air sangat penting dalam tanah karena aspek:
1. kuantitas (jumlah) air
2. Potensial (energi) air yaitu kemampuan air
melakukan usaha
Kuantitas Air
Mempengaruhi :
1. Dinamika udara dalam tanah (sirkulasi gas)
2. Transportasi senyawa dalam tanah, misal osmosis,
difusi dan aliran massa
3. Pengatur suhu tanah
Banyaknya air / lengas yang ada di dalam tanah biasa
disebut dengan KADAR LENGAS tanah (KL) atau
KANDUNGAN LENGAS tanah yang dinyatakan
dalam satuan %berat atau %volume.
82. 1. KL dalam %berat (w, klb)
2. KL dalam %volume (q, klv)
atau
dimana Ma = massa (berat) air (gram)
Mp = massa (berat) padatan = berat tanah
kering mutlak (gram)
Va = volume air (cm3)
Vt = volume bongkah tanah (cm3)
Potensial (energi) Air
Mempengaruhi :
1. Serapan nutrisi tanaman (mikroorganisme)
2. Gerakan air dalam tanah baik lateral mapun
vertikal (perkolasi)
Fungsi air
1. Agronomi
Pelarut nutrisi
Pengangkut fotosintan
Pengatur suhu tanaman
Reaksi-reaksi fisiologis tanaman
83. 1. Tanah
Dalam proses pelapukan batuan
Dalam proses perkembangan tanah (pedogenesa
tanah)
Kondisi tanah berkaitan dengan kandungan air
(lengas)
Kondisi tanah Pori tanah
Pori makro Pori mikro
1. Tanah kering
mutlak
(oven 110oC)
Udara Udara
2. Tanah kering angin
/ udara
(kering ruangan)
Udara Udara & air
3. Kapasitas lapangan Udara Air
4. Tanah jenuh Air Air
87. KKOOMMPPOONNEENN PPEENNYYUUSSUUNN TTAANNAAHH
Tanah merupakan suatu
kompleks yang terdiri atas
komponen padat, cair dan gas.
Sebagai contoh, tanah geluh
pasir (silt loam) yang memiliki
tekstur ideal bagi pertumbuhan
tanaman., porsi komponen
padatnya pada horison
permukaan menempati volume
sekitar 50 % (45 % mineral dan 5
% bahan organik), komponen
gasnya (udara) sekitar 20-30 %
dan sisanya komponen air juga
menempati sekitar 20-30 %.
Tentu saja agihan (distribution)
gas dan air dalam ruang pori
tanah dapat berubah dengan
cepat tergantung pada faktor
cuaca dan sejumlah faktor
lainnya.
88. SSiillaabbuuss
MINGGU
KE MATERI PENGAMPU
I RPKPS , KONTRAK KULIAH & PENDAHULUAN EKO HANUDIN
II SEJARAH KONSEP ILMU TANAH EKO HANUDIN
IV KOMPONEN PENYUSUN TANAH EKO HANUDIN
V SIFAT KIMIA TANAH: pH, BO, KPK, Hara Makro-
Mikro
EKO HANUDIN
VI EKO HANUDIN
VII SIFAT FISIK: Tekstur, Struktur, Konsistensi, Lengas EKO HANUDIN
VIII SIFAT BIOLOGI TANAH: Macam & Jumlah Biota EKO HANUDIN
IX UTS EKO HANUDIN
X GENESIS (PEMBENTUKAN) TANAH
XI KLASIFIKASI TANAH
XII PENGELOLAAN KESUBURAN TANAH
XIII
XIV KESUBURAN TANAH
XV
XVI UAS