Teknik pemanfaatan ketersediaan unsur hara yang ada di tanah untuk mendukung peningkatan produksi pajale membahas tentang pentingnya mengetahui komposisi dan fungsi tanah serta unsur hara yang dibutuhkan tanaman, gejala kekurangan hara, dan cara meningkatkan kesuburan tanah melalui penggunaan pupuk organik.
Dokumen tersebut membahas tentang unsur-unsur hara esensial yang dibutuhkan tanaman untuk tumbuh dengan baik. Terdapat 16 unsur hara esensial yang terdiri atas 9 unsur makro dan 7 unsur mikro. Unsur-unsur tersebut diperlukan tanaman dalam berbagai proses metabolisme seperti fotosintesis, pembentukan protein, dan lainnya."
Dokumen tersebut membahas tentang nutrisi pada tumbuhan. Nutrisi yang diperlukan tumbuhan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu makronutrien dan mikronutrien. Makronutrien meliputi unsur karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, fosfor, kalium, kalsium, magnesium, dan belerang. Sedangkan mikronutrien meliputi besi, mangan, tembaga, seng, boron, dan lainnya. Dokumen juga menjelaskan fungsi dan gej
Dokumen tersebut membahas pengelolaan tanah dan lahan, termasuk jenis-jenis tanah, pengelolaan tanah, dan cara mempertahankan bahan organik di tanah seperti pengembalian hasil panen, mulsa, dan agroforestri.
Laporan puts perangkat uji tanah sawahZulfan Fauzi
Dokumen tersebut membahas mengenai alat bantu uji tanah sawah (PUTS) dan bagan warna daun (BWD) beserta fungsinya untuk mengetahui kadar unsur hara tanah dan kebutuhan hara nitrogen tanaman padi. PUTS digunakan untuk mengukur kadar N, P, K dan pH tanah, sedangkan BWD digunakan untuk menentukan kebutuhan hara N tanaman padi dengan membandingkan warna daunnya. Dokumen ini juga menj
Unsur hara esensial diperlukan tanaman dalam jumlah besar (makro) dan kecil (mikro). Makro terdiri atas C, H, O, N, P, K, Ca, Mg, S yang berperan dalam fotosintesis dan pertumbuhan. Mikro seperti Fe, Mn, B, Mo, Cu, Zn berperan sebagai kofaktor enzim. Kekurangan hara dapat menyebabkan tanaman kerdil dan berwarna hijau pucat.
Dokumen tersebut membahas tentang unsur-unsur hara esensial yang dibutuhkan tanaman untuk tumbuh dengan baik. Terdapat 16 unsur hara esensial yang terdiri atas 9 unsur makro dan 7 unsur mikro. Unsur-unsur tersebut diperlukan tanaman dalam berbagai proses metabolisme seperti fotosintesis, pembentukan protein, dan lainnya."
Dokumen tersebut membahas tentang nutrisi pada tumbuhan. Nutrisi yang diperlukan tumbuhan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu makronutrien dan mikronutrien. Makronutrien meliputi unsur karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, fosfor, kalium, kalsium, magnesium, dan belerang. Sedangkan mikronutrien meliputi besi, mangan, tembaga, seng, boron, dan lainnya. Dokumen juga menjelaskan fungsi dan gej
Dokumen tersebut membahas pengelolaan tanah dan lahan, termasuk jenis-jenis tanah, pengelolaan tanah, dan cara mempertahankan bahan organik di tanah seperti pengembalian hasil panen, mulsa, dan agroforestri.
Laporan puts perangkat uji tanah sawahZulfan Fauzi
Dokumen tersebut membahas mengenai alat bantu uji tanah sawah (PUTS) dan bagan warna daun (BWD) beserta fungsinya untuk mengetahui kadar unsur hara tanah dan kebutuhan hara nitrogen tanaman padi. PUTS digunakan untuk mengukur kadar N, P, K dan pH tanah, sedangkan BWD digunakan untuk menentukan kebutuhan hara N tanaman padi dengan membandingkan warna daunnya. Dokumen ini juga menj
Unsur hara esensial diperlukan tanaman dalam jumlah besar (makro) dan kecil (mikro). Makro terdiri atas C, H, O, N, P, K, Ca, Mg, S yang berperan dalam fotosintesis dan pertumbuhan. Mikro seperti Fe, Mn, B, Mo, Cu, Zn berperan sebagai kofaktor enzim. Kekurangan hara dapat menyebabkan tanaman kerdil dan berwarna hijau pucat.
Kekurangan unsur hara menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan terhambat. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui gejala kekurangan hara sehingga dapat dilakukan antisipasi agar tanaman tidak mengalami kematian maupun gagal panen.
Unsur Hara adalah zat-zat di alam yang diperlukan mahluk hidup dalam proses pertumbuhan dan perkembangbiakan.
Unsur hara terdapat dalam bentukyang cepat tersedia, lambat tersedia, sangat lambat tersedia, dan tidak tersedia
Unsur hara mikro sangat penting untuk pertumbuhan tanaman meskipun hanya dibutuhkan dalam jumlah kecil. Terdiri dari 7 unsur yaitu besi, mangan, tembaga, seng, boron, molibden, dan klorida. Masing-masing memiliki fungsi khusus seperti membentuk klorofil, enzim, dan vitamin. Kekurangan satu unsur dapat menghambat pertumbuhan tanaman.
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...Moh Masnur
Hama adalah binatang yang merugikan tanaman yang dibudidayakan manusia. Hama dapat berupa serangga, nematoda, siput, dan tikus. Herbivora yang memakan tanaman dianggap sebagai hama karena merugikan kepentingan manusia. Populasi hama meningkat akibat ketersediaan makanan yang sesuai dari tanaman yang ditanam manusia.
Mikroba pelarut fosfat (MPF) adalah mikroorganisme yang dapat melarutkan fosfat anorganik tanah menjadi bentuk yang dapat diserap tanaman. MPF terdiri atas bakteri dan fungi pelarut fosfat yang umumnya berada di tanah dekat akar tanaman. MPF melarutkan fosfat melalui ekskresi asam organik atau enzim fosfatase dan fitase. Isolasi MPF dapat dilakukan dari tanah miskin fosfat dengan metode cawan petri
Teks tersebut membahas tentang penyerapan dan transportasi zat hara dalam tumbuhan. Secara singkat, zat hara dapat diserap melalui akar dan daun tumbuhan, dan diangkut ke seluruh bagian tumbuhan menggunakan sistem vaskular. Faktor lingkungan dan internal tumbuhan mempengaruhi efisiensi penyerapan zat hara.
Dokumen tersebut membahas tentang pengendalian hayati yang mencakup konsep, prinsip, contoh-contoh, dan aplikasinya untuk mengendalikan hama penyakit tanaman, kerusakan tanaman, dan gulma. Agen biologis seperti bakteri, jamur, serangga, dan nematoda dapat digunakan sebagai alat pengendalian hayati untuk menekan populasi organisme merugikan.
Praktikum ini bertujuan untuk mengenali profil tanah secara lengkap melalui penggalian dan pengamatan lapisan-lapisan tanah secara vertikal. Mahasiswa menggali lubang sedalam 1,5 meter dan mengamati 5 lapisan tanah berdasarkan ciri fisik seperti kedalaman dan warna, untuk mempelajari pembentukan dan karakteristik tanah.
Laporan Fisiologi Tumbuhan VII Pengaruh Perendaman Biji Timun Dalam Air Terha...UNESA
Laporan ini menganalisis pengaruh lama perendaman biji timun dalam air terhadap perkecambahan. Hasilnya menunjukkan bahwa semakin lama waktu perendaman, perkecambahan biji timun semakin cepat dengan presentase dan indeks kecepatan perkecambahan tertinggi pada perlakuan 4 jam. Hal ini disebabkan perendaman memungkinkan proses imbibisi air ke dalam biji untuk mempercepat pelunakan kulit biji dan pertumbuhan embrio.
Kekurangan unsur hara menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan terhambat. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui gejala kekurangan hara sehingga dapat dilakukan antisipasi agar tanaman tidak mengalami kematian maupun gagal panen.
Unsur Hara adalah zat-zat di alam yang diperlukan mahluk hidup dalam proses pertumbuhan dan perkembangbiakan.
Unsur hara terdapat dalam bentukyang cepat tersedia, lambat tersedia, sangat lambat tersedia, dan tidak tersedia
Unsur hara mikro sangat penting untuk pertumbuhan tanaman meskipun hanya dibutuhkan dalam jumlah kecil. Terdiri dari 7 unsur yaitu besi, mangan, tembaga, seng, boron, molibden, dan klorida. Masing-masing memiliki fungsi khusus seperti membentuk klorofil, enzim, dan vitamin. Kekurangan satu unsur dapat menghambat pertumbuhan tanaman.
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...Moh Masnur
Hama adalah binatang yang merugikan tanaman yang dibudidayakan manusia. Hama dapat berupa serangga, nematoda, siput, dan tikus. Herbivora yang memakan tanaman dianggap sebagai hama karena merugikan kepentingan manusia. Populasi hama meningkat akibat ketersediaan makanan yang sesuai dari tanaman yang ditanam manusia.
Mikroba pelarut fosfat (MPF) adalah mikroorganisme yang dapat melarutkan fosfat anorganik tanah menjadi bentuk yang dapat diserap tanaman. MPF terdiri atas bakteri dan fungi pelarut fosfat yang umumnya berada di tanah dekat akar tanaman. MPF melarutkan fosfat melalui ekskresi asam organik atau enzim fosfatase dan fitase. Isolasi MPF dapat dilakukan dari tanah miskin fosfat dengan metode cawan petri
Teks tersebut membahas tentang penyerapan dan transportasi zat hara dalam tumbuhan. Secara singkat, zat hara dapat diserap melalui akar dan daun tumbuhan, dan diangkut ke seluruh bagian tumbuhan menggunakan sistem vaskular. Faktor lingkungan dan internal tumbuhan mempengaruhi efisiensi penyerapan zat hara.
Dokumen tersebut membahas tentang pengendalian hayati yang mencakup konsep, prinsip, contoh-contoh, dan aplikasinya untuk mengendalikan hama penyakit tanaman, kerusakan tanaman, dan gulma. Agen biologis seperti bakteri, jamur, serangga, dan nematoda dapat digunakan sebagai alat pengendalian hayati untuk menekan populasi organisme merugikan.
Praktikum ini bertujuan untuk mengenali profil tanah secara lengkap melalui penggalian dan pengamatan lapisan-lapisan tanah secara vertikal. Mahasiswa menggali lubang sedalam 1,5 meter dan mengamati 5 lapisan tanah berdasarkan ciri fisik seperti kedalaman dan warna, untuk mempelajari pembentukan dan karakteristik tanah.
Laporan Fisiologi Tumbuhan VII Pengaruh Perendaman Biji Timun Dalam Air Terha...UNESA
Laporan ini menganalisis pengaruh lama perendaman biji timun dalam air terhadap perkecambahan. Hasilnya menunjukkan bahwa semakin lama waktu perendaman, perkecambahan biji timun semakin cepat dengan presentase dan indeks kecepatan perkecambahan tertinggi pada perlakuan 4 jam. Hal ini disebabkan perendaman memungkinkan proses imbibisi air ke dalam biji untuk mempercepat pelunakan kulit biji dan pertumbuhan embrio.
Merupakan rekayasa teknologi yang ditujukan untuk meningkatkan produktivitas usahatani. Legowo diambil dari bahasa Jawa Banyumas, yang mengatur jarak tanam padi untuk memanfaatkan efek pinggir tanaman dan meningkatkan produksi hingga 1,5 ton per hektar dibandingkan metode konvensional.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem tanam jajar legowo untuk padi sawah. Sistem ini dapat meningkatkan populasi tanaman hingga 33,31% dengan menyisipkan barisan tanaman tambahan. Hal ini memudahkan kegiatan pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, serta meningkatkan produktivitas tanaman hingga 10-15%. Sistem jajar legowo tipe 2:1 dan 4:1 dianjurkan untuk diterapkan.
Kelompok 4 membahas tentang unsur hara kalium yang merupakan unsur hara esensial untuk pertumbuhan tanaman. Kalium berperan dalam pembentukan protein dan karbohidrat, membuka dan menutup stomata, serta memperkuat tanaman. Kekurangan kalium dapat menyebabkan daun layu, bunga dan buah mudah rontok, serta menurunkan mutu hasil panen. Persediaan kalium dalam tanah dapat berkurang akibat pengambilan oleh
Budidaya rumput melibatkan pengolahan tanah, pengaturan populasi dan jarak tanam, pemilihan benih unggul, pengaturan air dan pemupukan. Produksi rumput dipengaruhi oleh musim hujan dan kering serta frekuensi defoliasi.
Pengaruh pemupukan posfat dan pengapuran terhadap pertumbuhan dan produksi ta...Dirah Arlin
Skripsi yang ditulis oleh Fitri Hadirah ini meneliti pengaruh pengapuran dan pemupukan fosfat terhadap pertumbuhan dan produksi biji kedelai. Penelitian dilakukan di Aceh Tengah dengan rancangan percobaan faktorial. Tujuannya adalah mengetahui pengaruh pengapuran, pemupukan fosfat, dan interaksinya terhadap kedelai.
Virus tungro disebabkan oleh dua jenis virus, yaitu Rice Tungro Bacilliform Virus dan Rice Tungro Spherical Virus. Kedua virus ini menginfeksi tanaman padi secara bersama-sama dan menyebarkan melalui wereng hijau sebagai vektor. Gejala infeksi antara lain tanaman menjadi kerdil, daun berwarna kuning, dan panen berkurang. Langkah pencegahan meliputi tanam serentak, varietas tahan, pemusnahan tanaman sak
Merupakan rekayasa teknologi yang ditujukan untuk meningkatkan produktivitas usahatani. Legowo diambil dari bahasa Jawa Banyumas, yang mengatur jarak tanam padi untuk memanfaatkan efek pinggir tanaman dan meningkatkan produksi hingga 1,5 ton per hektar dibandingkan metode konvensional.
Dokumen tersebut membahas tentang formulasi pestisida, termasuk bahan aktif, bahan tidak aktif seperti adjuvant dan carrier, serta klasifikasi formulasi pestisida menurut CropLife.
Pemupukan merupakan tindakan penting untuk menyediakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Beberapa faktor yang mempengaruhi pemupukan antara lain jenis tanah, iklim, dan jenis tanaman. Analisis tanah dan daun perlu dilakukan untuk mengetahui kebutuhan hara tanaman. Pemupukan harus dilakukan secara tepat sesuai hasil analisis dan gejala defisiensi.
Dokumen tersebut membahas penelitian tentang penggunaan bakteri pelarut fosfat dan cendawan mikoriza arbuskular untuk meningkatkan serapan fosfat, populasi bakteri tanah, dan hasil tanaman ubi jalar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi dan pengaruh terbaik dari kedua mikroorganisme tersebut terhadap parameter yang diamati melalui rancangan acak kelompok.
Dokumen tersebut membahas pentingnya unsur hara mikro dan asam humat untuk meningkatkan produktivitas tanaman tebu. Unsur-unsur seperti Cu, Zn, Fe, dan Mn seringkali kekurangan pada tanah perkebunan tebu. Asam humat dapat mengikat ion-ion logam untuk diserap tanaman, meningkatkan pertumbuhan akar, dan menstimulasi enzim-enzim tanaman. Pemupukan seimbang yang memperhatikan unsur-unsur hara mik
1. Kesuburan tanah adalah kemampuan tanah untuk menyediakan unsur hara esensial untuk tanaman dalam jumlah dan proporsi yang seimbang.
2. Unsur-unsur hara penting bagi tanaman tumbuh adalah nitrogen, fosfor, kalium, karbon, magnesium, kalsium, sulfur, dan zat besi.
3. Sebuah alat sederhana dapat dibuat untuk mengukur kesuburan tanah dengan menggunakan lampu dan kabel listrik.
Teknologi pengolahan pupuk organik sesuai standar mutu Permentan 70/2011Ramaiyulis Ramai
Dokumen tersebut membahas tentang pembuatan pupuk organik sesuai standar mutu. Pupuk organik dibuat dari bahan organik seperti kotoran ternak, jerami, dan kompos. Proses pembuatannya meliputi pemeraman, penambahan bahan tambahan seperti kapur dan titonia, serta pengawetan menggunakan jamur Trichoderma untuk mencapai tingkat kematangan yang sesuai standar. Dokumen juga menjelaskan indikator mutu pupuk organik dan cara
Dokumen tersebut merangkum peran kimia dalam bidang pertanian khususnya fungsi unsur hara tanah dan jenis-jenis pupuk buatan. Dibahas mengenai unsur-unsur hara yang dibutuhkan tanaman seperti nitrogen, fosfor, kalium, dan proses pembuatan pupuk seperti urea, ZA, TSP, KCl, serta komposisi unsur hara dalam berbagai jenis pupuk campuran.
KESESUAIAN TANAH DAN PENGURUSAN PEMBAJAANAyda.N Mazlan
Dokumen tersebut membahas tentang kesesuaian tanah dan pengurusan pembajaan tanaman. Ia menjelaskan definisi tanah, klasifikasi tanah, faktor-faktor yang mempengaruhi kesesuaian tanah untuk tanaman tertentu, dan kaedah pengapuran tanah dan pembajaan.
Uji Efektivitas Bio-Organic Fertilizer (Pupuk Organik Hayati) dalam Mensubsti...Repository Ipb
Penelitian ini bertujuan menguji efektivitas pupuk organik hayati (Biost, Fertismart, Ponti) dalam menggantikan pupuk anorganik pada tanaman sorgum manis. Hasil penelitian di rumah kaca menunjukkan pupuk organik hayati mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman dan sama dengan perlakuan pupuk anorganik penuh. Perlakuan kombinasi pupuk anorganik setengah dosis dan pupuk organik hayati mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman.
Penggunaan baja kimia dan racun kimia secara berlebihan serta penggunaan baja najis bertoksik secara berterusan merosakkan tanah pertanian dengan menyebabkan tanah menjadi masam dan berasid serta menurunkan pH tanah, mengurangkan mikrob dan organisma baik, menyebabkan tanaman tidak mampu menyerap baja dengan baik, dan zon akar menjadi kekurangan udara.
Dokumen tersebut membahas tentang unsur hara tanaman. Unsur hara merupakan zat yang diserap oleh tanaman untuk pertumbuhan dan metabolisme. Terdapat unsur hara makro seperti nitrogen, fosfor, dan kalium yang sangat diperlukan tanaman, serta unsur mikro seperti besi dan mangan."
pupuk-dan-pemupukan-ok untuk tanaman pertanian.pptx
3. teknik pemanfaatan unsur hara
1. Oleh: Warsana, SP.M.Si
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah
Disampaikan pada Peningkatan Kapasitas Penyuluh Pertanian
Badan Pelaksana Penyuluha Kabupaten Brebes
Tanggal 20 Mei 2015
TEKNIK PEMANFAATAN KETERSEDIAAN UNSUR HARA
YANG ADA DI TANAH UNTUK MENDUKUNG
PENINGKATAN PRODUKSI PAJALE
I. TANAH SEBAGAI TEMPAT TUMBUH TANAMAN
1
7. TANAH SUBUR?
• KESUBURAN TANAH : KEMAMPUAN TANAH
UNTUK MENYEDIAKAN UNSUR HARA BAGI
TANAMAN
• TANAH SUBUR TANAH YANG MAMPU
MENYEDIAKAN UNSUR HARA DALAM
JUMLAH YANG DIBUTUHKAN TANAMAN
7
8. HARA ESENSIAL
• Tanaman memerlukan hara yang digunakan
untuk menyusun sel dan menghasilkan energi
• Tidak semua unsur di dalam tanah
bermanfaat bagi tanaman dan bahkan ada
yang bersifat meracun
• Hara esensial adalah unsur yang diperlukan
tanaman unsur menyelesaikan daur hidupnya
dengan normal, tidak dapat digantikan dan
ikut dalam kegiatan metabolisme tanaman
atau kegiatan ensimatis
9. Macam dan Jumlah Hara
Esensial
• Macam dan jumlah unsur hara yang
dibutuhkan tanaman (Arnon & Stout 1939),
ada 16 hara yaitu:
:C,H,O,N,P,K,Ca,Mg,S,Cu,Zn,Bo,Mo,Cl,Fe dan Mn.
1. Hara makro
Diperlukan oleh tanaman dalam jumlah relatif
banyak
Misal : N diperlukan lebih dari 1000 x Zn
C, H, O, N, P, S, K, Ca, dan Mg
2. Hara mikro
Diperlukan dalam jumlah sedikit
Fe, Mn, Cu, Zn, Mo, B, Clbenito@ugm.ac.id
10. • Hukum Liebig, hara yang
terbatas jumlahnya akan
menjadi faktor pembatas
pertumbuhan dan hasil
panen yang akan diperoleh.
11. Selain unsur Hara Essensial ada Unsur Hara yang
menguntungkan , yaitu : Si, Na, Co
• Si merupakan unsur hara yang menguntungkan
untuk tanaman supaya tanaman tegak dan tahan
terhadap serangan hama penyakit, contoh: untuk
tanaman padi
• Na menguntungkan untuk tanaman yang tumbuh
di daerah garam
• Co menguntungkan untuk fiksasi N2 simbiosis dan
pertumbuhan rhizobium dalam bintil akar kedelai
11
12. Unsur yang Meracun
• Sejumlah unsur dapat meracun bagi tanaman, jika
kandungannya berlebihan di dalam tanah, misalnya Al dan
logam berat
• Unsur Aluminium (Al) sangat meracun bagi tanaman,
terutama pada lingkungan tanah yang masam
• Logam-logam berat juga meracun bagi tanaman, seperti
Arsenik (As), Cadmium (Cd), Chromium (Cr), Mercury (Hg),
Nikel (Ni), dsb yang biasanya di dalam limbah
industri/pabrik
12
16. Keracunan Besi (Fe)
pada Padi Sawah
Tanpa Si and Dengan Si
pada Padi sawah
http://www.scielo.br/scielo.php?pid=S010
0-06832010000500016&script=sci_arttext
17. Nutrient +/-
Quality +/-
Quantity +/-
Quality +/-
Quantity +/-
Plant
Herbivores
(pests)
Soil Water
DI COPY DARI NUGROHO SUSETYA PUTRA, 2013
Pengaruh Tidak Langsung Ketersediaan Hara Tanah terhadap
OPT
19. • Nitrogen juga merupakan senyawa yang sangat berpengaruh atas
kelimpahan organisme penganggu tanaman (OPT) dan musuh alami.
Ada interaksi mutlitrofi antara tanah, tanaman dan organisme
pengganggu tanaman dan musuh alaminya
• Kualitas tanaman memiliki pengaruh tidak langsung terhadap musuh
alami serta secara langsung mempengaruhi kelimpahan dan distribusi
OPT.
• Penambahan hara pada tanaman dapat mempengaruhi ketahanan
tanaman terhadap serangga herbivore sehingga akan mempengaruhi
kepadatan populasi arthropoda lainnya
20. APAKAH KESUBURAN TANAH DAPAT MENURUN?
SEBAB PENURUNAN KESUBURAN TANAH
• Penurunan kandungan hara akibat pemupukan yang tidak
berimbang bahkan tidak ada pemupukan
• Penurunan kandungan bahan organik tanah
• Peningkatan kandungan unsur meracun seperti Al dan Mn
• Pemberian limbah industri yang mengandung logam berat
• Erosi tanah
20
21. Menilai KESUBURAN TANAH
• Pengambilan contoh tanah untuk mengetahui status hara (kesuburan
tanah) menggunakan sistem composite sample yaitu percampuran
contoh (susunan contoh) yang diambil dari areal yang dikehendaki.
• Pengambilan contoh tanah umumnya dengan berjalan sambil
mengambil contoh tanah dengan mengiris tipis sedalam sekitar 25 cm
(daerah perakaran). Suatu areal diambil sebanyak 10 - 20 contoh.
• Tanah dari lokasi tersebut dikumpulkan dan dicampur sehomogen
mungkin. Dari campuran tanah yang dianggap homogen tersebut
diambil contoh untuk dianalisis. Sebagian tanah yang berasal dari
campuran inilah yang digunakan untuk analisis.
21
23. FUNGSI BAHAN ORGANIK DALAM MENJAGA
KESUBURAN TANAH
Perbaikan Kandungan Unsur Hara
• Bahan organik mempunyai pengaruh
langsung dan tidak langsung terhadap
ketersediaan hara untuk pertumbuhan
tanaman, yaitu disamping sebagai sumber
hara N (nitrogen), P (fosfor), S (sulfur), bahan
organik juga mempengaruhi pasokan hara
dari sumber lainnya, misalnya : bahan organik
dibutuhkan sebagai sumber energi bagi
bakteri yang mengikat Nitrogen) 23
24. Perbaikan atas atas sifat fisik, erosi
tanah, dan pertukaran kation tanah
• Bahan organik mempunyai pengaruh yang
baik bagi struktur tanah kehancuran
struktur tanah akibat pengolahan tanah yang
sangat intensif biasanya rendah pada tanah-
tanah yang dipasok dengan bahan organik
25. • Jika bahan organik tanah berkurang
tanah menjadi keras, kompak dan padu
• 20 hingga 70% dari kapasitas pertukaran
kation tanah pada berbagai macam tanah
merupakan sumbangan dari bahan
organik tanah
25
28. • Pupuk organik yanag tergolong ke dalam residu tanaman adalah
jerami, sekam dan daun. Residu tanaman dapat di daur ulang
dengan 3 cara : (i) setelah dikomposkan, (ii) dibenamkan ke
dalam tanah, (iii) dijadikan mulsa.
• Kandungan hara jerami padi tidak begitu tinggi dengan
kandungan N sebesar 0,4-1,1 %, P 0,02-0,17 %, K 1,1-3,7 % dan Si
3,5-6,6 %. Disamping itu jerami padi juga mengandung 40 % C
dan mempunyai nisbah C/N 51.
• Jika jerami dibakar setelah panen mengikuti persiapan lahan,
maka pembakaran dapat membunuh pathogen dan serangga dari
tanaman sebelumnya, tetapi unsur hara N dapat hilang lewat
penguapan
30. KUNCI GEJALA VISUAL KEKAHATAN (DEFICIENCY) HARA
Gejala Unsur
A. Gejala utama berupa klorosis daun
A1. Seluruh lembar daun
A1a. pada bagian bawah tanaman, diikuti nekrosis dan lepas NITROGEN
A1b. seluruh bagian tanaman SULFUR
A2. Daging diantara tulang daun
A2a. daun tua atau dewasa baru MAGNESIUM
A2b. daun muda
A2b1. tak ada gejala lain BESI
A2b2. terdapat bintik kelabu pada daerah klorosis MANGAN
A2b3. ujung daun tetap hijau, klorosis pada urat daun, tepi daun
mengalami nekrosis dengan cepat
TEMBAGA
A2b4. daun muda sangat kecil, tanpa lembar daun, ruas menjadi
pendek (roset)
SENG
30
31. B. Klorosis bukan gejala utama
B1. Gejala muncul pada bagian bawah tanaman
B1a. Seluruh daun hijau tua, diikuti pertumbuhan kerdil, muncul
pigmen ungu terutama pada daun tua
FOSFOR
B1b. Tepi daun tua mengalami klorosis dan terbakar, atau bintik
klorosis berkembang cepat menjadi nekrosis tersebar pada
lembar daun tua
KALIUM
B2. Gejala muncul pada bagian atas tanaman
B2a. Tunas muda mati, pertumbuhan berkembang menyamping;
daun muda menjadi tebaI, berkulit dan klorosis; terjadi retakan
dan lubang pada cabang baru atau tangkai bunga
BORON
B2b. Tepi daun tidak terbentuk, daun memanjang; titik tumbuh
terhenti; jaringan muda berwarna hijau terang atau mengalami
klorosis yang tidak merata; pertumbuhan akar buruk pendek dan
tebal
KALSIUM
31
32. NITROGEN
DIBUTUHKAN dalam jumlah besar untuk :
• Penyusun purines & pirimidin
• Komponen asam amino (5%) Sintesis protein (70-80%)
• Pembentukan asam nukleat (10%)
• Unit Struktural dari butir hijau daun (klorofil) sbg penyusun
propirin dlm metabolisme klorofil
• Pembentukan senyawa-senyawa organik lainnya.
• N- mobilitasnya tinggi dalam tanaman, shingga redistribusi
juga tinggi dari tua ke muda.
• PH rendah NO3 diserap lebih cepat
• Pada biji protein (N) tersimpan
33. KEKURANGAN
• sintesis klorofil terhambat Kadar klorofil berkurang
(terutama daun muda) daun kuning dari yang
tua & akhirnya daun muda
• Daun bawah kuning akhirnya kering
• Sintesis protein terhambat
• Pengurangan daun lebih cepat dari biasanya
• Pertumbuhan terhambat
• Pada serealia anakan produktif menurun jika
kekurangan N
34. FOSFOR (P)
KUNCI KEHIDUPAN
• Permasalahan utamanya adalah
ketersediaannya rendah
• Tersedia pada tanah yg netral
• Terjadi fiksasi P pada tanah oleh
Fe & Al pada tanah masam &
oleh Ca pada tanah alkalis
35. FAKTOR YG MENENTUKAN KETERSEDIAAN :
• pH tanah,
• Fe, Al, dan Mn dalam larutan,
• adanya mineral yang mengandung Fe dan Al.
• kandungan liat & mineralogi liat; kandungan
koloid amorf
• tersedianya kalsium (pH 7-8),
• jumlah & tingkat dekomposisi Bhn Orgnk
• kegiatan jasad renik tanah.
36. P berfungsi :
• Sebagai Kunci Kehidupan (key of life)..pupuk dasar
• Diserap dalam bentuk H2PO4
- & HPO4
=
• Sebagai bagian dari fosfat berenersi tinggi (ATP& ADP)
• Senyawa sitem informasi genetik (RNA & DNA)
• Penyusun membran (fosfolipida)
• Fosfolipida dalam grana penting dalam kloroplast
• Penyusun jaringan tanaman : asam nukleat, fitin dsb
• P bergabung dengan pati Fitat berperan dalam pengisian &
pengembangan umbi dan juga dalam serealia dalam penyusunan biji.
• Asam piktat cadangan P dalam biji diremobilisasi dlm metabolisme
kecambah
• Penysun senyawa organik yang lain: gula fosfat, nukleotida, sebagai
koenzim
• Mendorong pertumbuhan akar
• Mempercepat pembentukan primordia bunga, serta organ reproduksi,
mempercepat masaknya buah dan biji
37. ARTI PRAKTIS Peranan P
- Fotosintesis
- Metabolisme, asam amino, lemak, belerang
- Oksidasi biologis
- Transfer energi
- Pertumbuhan / perkembangan akar
- Memperkuat batang
- Pembentukan buah & biji
- Mempercepat pemasakan
- Kualitas buah
Kekurangan P
- Laju respirasi turun gula >>> dalam jaringan
- Daun / batang bagian bawah pigmen kelabu
- P mobil dalam tanaman
gejala muncul dari bagian tua
38. KALIUM
Sumber K dalam tanah:
• Kalium berasal dari mineral primer dan sekunder
liat.DARI BATUAN feldspars, mika, muscovit, biotit
mengandung K sekitar 8 %. Sumber K yang lain
berasal dari mineral liat illit yang mengikat K
• penggunaan pupuk K yang berupa K2SO4 atau KCl,
• kotoran binatang dan sisa tanaman yang sudah mati,
serta
• berasal dari air hujan
39. KEHILANGAN K dari tanah
melalui :
• diangkut melalui hasil tanaman dan binatang,
• pencucian keluar dari profil tanah,
• tererosi; dan
• terfiksasi kedalam liat.
40. Peranan K
• Mempengaruhi fotosintesis (meningkatkan kandungan pati dalam
biji, kandungan gula pada buah-buahan, membuat polong berisi)
• Menunjang perkembangan protein
• Meningkatkan ketebalan lapisan kutikula
• Meningkatkan aktifitas enzim
• Meningkatkan kekuatan & ketahanan tanaman terhadap kerebahan
K menjaga integritas struktural komponen sel
tanaman yang kurang K, parenchyma hancur integritas struktur
berkurang tanaman mudah roboh
• K perlu untuk perkembangan lignin & sellulosa sehingga tanaman
menjadi kuat & kaku
• K mendorong perkembangan akar tanaman
• K meningkatkan ketahanan terhadap penyakit
• Berperan dalam menutup & membuka stomata
tanaman yang cukup K akan menutup stomata lebih cepat jika
terkena angin kering yang panas
41. Gejala defisiensi K
1. Daun yang tua berwarna hijau terang
2. Perkembangan akar terbatas & batang lemah
3. Pertumbuhan tanaman lambat
4. Biji & buah kecil & berkerut
5. Ketahanan terhadap penyakit tertentu berkurang
Sifat-sifat K
- Terdapat dalam cairan sel
- Bukan bagian dari senyawa organik dalam tanaman
- Mudah diserap
- Sangat mobil mudah bergerak
- Umumnya lebih cepat diserap daripada N & P
- Mudah terakumulasi (luxury consumption)
42. FAKTOR YANG MENENTUKAN
EFISIENSI PEMUPUKAN K:
• sifat tanah, diantaranya KTK, kemasaman, dan tekstur
tanahnya,
• proses kontak K dengan sistem perakaran,
• tingginya curah hujan,
• kemungkinan adanya hara pembatas lainnya,
• kandungan K dalam tanah dari residu tanaman sebelumnya,
• tingkat kegaraman dari pupuk K yang ditambahkan,
• distribusi sistem perakaran; dan
• tingkat respons varietas atau kultivar yang ditanam.
43. KALSIUM (Ca)
Kandungan Ca dalam tanah tergantung dari:
– bahan induk,
– derajat pelapukan,
– iklim, dan
– tindakan pengapuran sebelumnya.
MINERAL TANAH
• Dua mineral Ca-tanah kelarutannya tinggi :
– kalsium sulfat (gibsum) dan
– kalsium karbonat (kalsit)
• Mineral lain yang banyak :
– apatit (Ca-fosfat), kalsit (CaCO3), dan
– dolomit (CaMg(CO3)2)
44. PERAN Ca DALAM TANAMAN:
• Unsur struktural dari dinding sel
• Mengatur aktivitas enzim,
• Mengatur struktur dan aktivitas membran
• Berfungsi dalam pembelahan sel, pengaturan permeabilitas
sel, dan pengaturan tata air dalam sel
• Berperan dalam pertumbuhan apikal & pertumbuhan bunga
• Memainkan peran panting dalam medorong tabung tepung
sari
• Berperan dalam perkecambahan biji
• Berperan penting dalam detoxyfication (menghilangkan
pengaruh racun)
• Berperan dlm perkembangan dinding sel
• Ca tidak mobil
45. Kahat Ca:
• Membran dari sel organel-organel dalam keadaan
berantakan
• Penyerapan ion menjadi berantakan
• Gejala kekurangan nampak pada jaringan-jaringan
merestematik (pucuk akar, dauan,batang) imobil
(tidak mobil)
• Noda-nodacoklat (nekrotik)pada buah apel, benjol-
benjol pada tomat
• Kuncup tidak membuka, tetap menggulung(kacang,
bawang, kentang)
46. KETERSEDIAAN Ca
• Ca yang dapat ditukar tergantung KTK tanah.
• Terjadi keseimbangan Ca dalam larutan dan dalam
bentuk tertukar yang dipengaruhi oleh:
(1) derajat kejenuhan Ca dlm tapak pertukaran,
(2) jumlah kation–kation komplementer,
(3) sifat ikatan tapak pertukaran, dan
(4) jumlah anion dalam larutan (Barber. 1984).
47. PEMUPUKAN Mg
• Pemupukan Dolomit
• Respon pemupukan Mg berpengaruh nyata pada:
– tanah berpasir dengan kandungan Mg-tertukar rendah,
– tanah masam dengan kandungan Mg-tertukar rendah,
– tanah-tanah yang telah dilakukan pengapuran dengan
kalsium karbonat (kalsit),
– Tanah-tanah pertanian dengan pemupukan K tinggi
48. FUNGSI Mg DALAM TANAMAN:
• PENYUSUN KLOROFIL SEBAGAI INTI MOLEKUL
• DALAM KLOROPLAST BERSAMA DENGAN K MENJAGA PH
AGAR TETAP TINGGI (6,5-7,5)
• MEMBENTUK KELAT DENGAN ADP, ATP, SERTA ASAM-ASAM
ORGANIK PENTING RATUSAN REAKSI ENZIMATIK
• MENGAKTIFKAN RUBP KARBOKSILASE FOTOSINTESIS
• MEMELIHARA INTEGRITAS RIBOSOM METABOLISME N &
SINTESIS PROTEIN
• AKTIVATOR ENZIM DLM SIKLUS ASAM SITRAT RESPIRASI
SEL
• AKTIVATOR ENZIM DALAM SINTESIS MINYAK
49. Daya sangga tanah thdp Mg
tergantung :
• KTK tanahnya,
• Sifat tapak pertukaran, dan
• Variasi kation yg lain dlm kompleks
pertukaran.
• Jenis tanah
– Tanah Organik mengabsorbsi Mg < Ca,
– Tanah liat mengabsorbsi Ca dan Mg hampir sama
50. KEKURANGAN Mg :
• BERKURANGNYA JUMLAH DAN UKURAN GRANA
• PEMBENTUKAN MOLEKUL KLOROFIL TERHAMBAT
• GEJALA KEKURANGAN KLOROSIS PADA JARINGAN TUA
• KLOROSIS PADA ANTAR URAT DAUN
• GEJALA LANJUT PUCAT COKLAT (NIKROTIK) KERING
DAN MATI.
• METABOLISME PROTEIN TERHAMBAT
• DAUN KECIL, RAPUH, PINGGIRAN DAUN MENGGULUNG
• PERTUMBUHAN KERDIL
51. SULFUR
• Diserap dalam bentuk SO4
=
• Sebagai penyusun asam amino (sistin, sistein,
metionine) membentukan protein (pembentukan
ikatan disulfida antara rantai protein), klorofil
• Terlibat langsung dalam biosintesis minyak
• Sebagai coenzim (thiamine, biotne, dan coenzim A)
• Prekursor pruduk sekunder yang mudah menguap
seperti minyak mustard (pada bawang)
52. FUNGSI S DALAM TANAMAN
• Diserap dalam bentuk SO4
-
• Sebagai penyusun asam amino (sistin, sistein,
metionine) membentukan protein (pembentukan
ikatan disulfida antara rantai protein), klorofil
• Terlibat langsung dalam biosintesis minyak
• Sebagai coenzim (thiamine, biotne, dan coenzim A)
• Prekursor pruduk sekunder yang mudah menguap
seperti minyak mustard (pada bawang)
53. KEKURANGAN S
• Terhambatnya penyusunan protein, kadar asam
amino (sistein & metionine) berkurang
• Tebu yang kekurangan S kadar gula rendah
(aktifitas fotosintesis hijau daun berkurang)
• Penimbunan senyawa bukan protein (nitrat dan
amida) dalam jaringan tanaman
• Gejala seluruh daun mengalami klorosis (hijau
pucat & hijau kekuning-kuningan) menyebar
merata tanaman (mobilitasnya sedang)
• Ujung daun menebal, Untuk tanaman sayuran
batang menjadi keras, muntir dan berkayu
54. SUMBER S
• MINERAL TANAH
– Sulfida-sulfida besi, Mangan, Nikel, Tembaga
– Banyak pada tanah Rawa pirit teroksidasi sulfat
– Tanah di daerah arid & semi arid >>Gibs
• BELERANG ATMOSFIR
– Pembakaran batu bara belerang dioksida
– Pada daerah industri S udara >>
– S-atmosfir sumber S tanaman :
– Langsung diserap
– Diserap tanah dari atmosfir
– Ditambahkan lewat hujan ke tanah
• BELERANG TERIKAT SECARA ORGANIK
– Berupa protein paling mudah terombak
– Mineralisasi
– Belerang Organik Hasil Pelapukan Sulfat
(protein, snyw lain) (H2S & sulfida lain)
55. UNSUR MIKRO
• TERMASUK ESENSIAL
• DIBUTUHKAN TANAMAN DALAM JUMALAH
RELATIF SEDIKIT
• BAHKAN KALAU BERLEBIHAN DAPAT
MENYEBABKAN KERACUNAN
56. UNSUR MIKRO
Menjadi perhatian sebab :
1. Diangkut Tanaman
2. Penggunaan varietas unggul & pupuk makro
3. Penggunaan pupuk makro analisis tinggi
4. Kemampuan mengenal gejala kekahatan unsurKeadaan unsur mikro dapat membatasi pertumbuhan tanaman :
1. Tanah Pasir
2. Tanah organik
3. Tanah ber-pH tinggi
4. Tanah yang terus menerus ditanami dan dipupuk berat
57. Boron (B)
Unsur hara mikro non esensial
valensi +3
Radius ion sangat kecil
[B] dalam tanah 2 – 200 ppm (rata-rata 7 – 80 ppm)
Hanya < 5 % yang tersedia bagi tanaman
Bentuk B dalam tanah
1. Dalam batuan dan mineral
2. Diadsorbsi di permukaan lempung dan Fe hidrous & oksida Al
3. Bergabung dengan b.o.
4. Sebagai H3BO3 dan B(OH4)- bebas dalam larutan tanah
B diserap dalam bentuk BO3
-3 melalui mass flow & difus tidak
mobil
58. Faktor-faktor yang mempengaruhi ketersediaan B :
1. Tekstur tanah
Tekstur kasar, drainase baik, tanah pasiran B <<<
2. Jumlah dan tipe lempung
[B] tersedia >>> pada tanah berat dp tanah kasar
Illit, montmorilonit adsorbsi B > kaolinit
3. pH tanah dan pengapuran
pH tinggi B rendah
Penyerapan B tinggi pada pH 6,3 – 6,5
Pengapuran tinggi B rendah sebab Al(OH)3 mengadsorbsi B lebih
banyak
4. Bahan organik
B dan b.o. kompleks (sumber B pada tanah masam)
Pemberian b.o. Meningkatkan B tanah
59. 5. Hubungan dengan unsur lain
• Ca
Ca rendah B rendah
Overlime B terbatas
• K
Pada tanah B sangat rendah, dengan pemberian K
maka gejala kahat B menonjol
• N
Pemberian N mengontrol kelebihan B dalam jeruk
tanaman lain
6. Kelembaban tanah
Kahat B pada musim kering / kelembaban rendah
60. Faktor tanaman tiap tanaman berbeda-beda kebutuhan B
Bit gula
Apel, asparagus, brokoli, kubis perlu B banyak
Peran B dalam tanaman :
Metabolisme karbohidrat dan pergerakan gula
Perkembangan sel
Berperan dalam sistem enzim
Kekurangan B :
Pada pucuk-pucuk muda
Daun muda hijau pucat (terutama dasarnya)
Jaringan pada pangkal daun pecah, bila tumbuh seakan terpili
61. Cobalt (Co)
Co esensial dalam simbiose fiksasi N2
Dalam hewan, Co makanan ternak. Perlu Co untuk sintesa B
[Co] di kerak bumi 40 ppm
• Granit, feromagnesian Co rendah (1 – 10 pmm)
• Sandstone, shale Co < 5 ppm
• Batuan sedimen 20 – 40 ppm
[Co] dalam tanah 1 – 70 ppm (rata-rata 8 ppm)
< 5 ppm kahat
Perangai Co dalam tanah :
• Adsorbsi (muskovit > hematit > bentonit = kaolinit)
62. Tembaga (Cu)
Di kerak bumi 55 – 70 ppm
Batuan beku 10 – 100 ppm
Batuan sedimen 4 – 45 ppm
Dalam tanah 1 – 40 ppm (rata-rata 9 pmm)
1 – 2 pmm kahat
Mineral yang mengandung Cu :
Kalkoporit (CuFeS2)
Kalkosit (Cu2S)
Bornit (CuFeS4)
Mineral sekunder yang mengandung Cu dalam bentuk-bentuk oksida,
karbonat, silikat, sulfat, clorit
Kahat Cu : histosol
63. Bentuk Cu dalam tanah :
Larutan ion dalam tanah
Kisi pertukaran lempung dan ikatan dengan b.o.
Akumulasi dalam bahan oksida tanah
Kisi adsorbsi spesifik
Sisa-sisa biologis & organisme hidup
Larutan Cu tanah :
Cudd Cu adsorbsi Cu – b.o.
64. Faktor-faktor yang mempengaruhi ketersediaan Cu :
1. Tekstur
Tanah pasir podsol Cu rendah
Tanah pasir calcareus Cu rendah
2. pH
pH tinggi adsorbsi koloid tinggi Cu rendah
3. Interaksi dengan unsur hara lain
• Aplikasi pupuk N defisiensi Cu lebih buruk
• Tingginya konsentrasi Al dan Zn akan menekan penyerapan Cu
oleh tanaman lain
4. Penanaman tanaman pada residu tanaman lain
5. Faktor tanaman
65. Peran Cu :
Sebagai aktivator berbagai enzim (tirosinase, laktose,
oksidase asam askorbat, polifenol oksidase)
Gejala defisiensi Cu :
Daun menggulung
Daun mengalami distorsi berkembang tidak normal
Layu daun muda
66. Besi (Fe)
Di kerak bumi + 5 %
Fe dalam tanah + 3,8 %
Mineral mengandung Fe : olivin, pirit, siderit, hematit, geotit, magnetit,
limonit
Kahat Fe : - Tanah pasiran
- Tanah organik
Larutan Fe tanah - diserap sebagai Fe+2
- dapat ditransportasi ke akar sebagai kelat
- diserap secara mass flow & difusi
- tidak mobil dalam tanaman
67. Faktor-faktor yang mempengaruhi ketersediaan Fe :
1. Keseimbangan ion
Pengaruh keseimbangan ion-ion Cu, Fe & Mn
Rasio Fe / (Cu + Mn) rendah kahat Fe
2. pH
Kahat Fe pada daerah pH tinggi
calcareus
tanah masam dengan total Fe
Kelarutan Fe minimum pada pH 7,4 – 8,5
3. Daerah dingin, curah hujan tinggi, kelembaban tinggi, aerasi kurang
kahat Fe
4. Penambahan b.o. Mengatasi kekurangan Fe
5. Hubungan dengan unsur lain
Nutrisi N mempengaruhi klorosis Fe
Kahat Fe atau Zn menggaggun pergerakan Fe dalam tanaman
68. Peran Fe :
Mengaktifkan sistem enzim-enzim (fumarie, hidrogenase,
katalase, oksidase & sitokrom)
Sintesa protein kloroplas
Defisiensi Fe ;
Nampak pada daun muda
Klorosis di antara tulang daun muda menyebar ke helai
daun daun putih
69. Mangan (Mn)
Di kerak bumi + 1.000 ppm
Dalam tanah 20 – 3.000 ppm (rata-rata 600 ppm)
Terkandung dalam feromagnesium, pirolusit, hausmanit, manganit,
rodokrosit, rodonit
Daerah yang kurang Mn :
Tanah gambut di atas calcareus
Aluvial debuan, tanah lempungan
Tanah calcareus drainase jelek
Tanah pasiran dengan mineral masam
Bentuk Mn tanah
Larutan Mn+2
Organik – Mn
Mn oksida
70. Faktor-faktor yang mempengaruhi ketersediaan Mn
:
1. Keseimbangan dengan ion logam berat lain
2. pH dan karbonat
pengapuran Mn rendah
3. b.o. Menambah Mn
4. Korelasi dengan unsur lain
Sumber N mempengaruhi ketersediaan Mn
Penambahan NH4Cl
(NH4)2SO4
NH4NO3
NH4H2PO4
CO(NH2)2
5. Musim & iklim
6. Mikroorganisme
Penyerapan Mn meningkat
71. Peranan Mn :
Mengaktifkan enzim-enzim
Larutan Mn
Sebagai larutan ion
Konsentrasi berkurang dengan naiknya pH
[Mn] larutan 0,01 – 13 ppm pada tanah masam – netral
Umumnya 0,01 – 1 ppm
Defisiensi Mn :
Klorosis di antara tulang daun
72. Seng (Zn)
Litosfer + 80 ppm
Tanah 10 – 300 ppm (rata-rata 50 ppm)
Daerah kurang Zn :
Tanah berpasir masam
Tanah netral / basa
Tanah calcareus
>>> lempung & debu
>>> P tersedia
>>> tanah organik
Bentuk Zn :
Larutan Zn+2
Zn dapat ditukarkan
Zn diadsorbsi
Zn organik
Zn yang mensubstitusi Mg di kisi kristal
73. Faktor-faktor yang mempengaruhi ketersedian Zn :
1. pH
pH tinggi Zn rendah
2. Adsorbsi oleh mineral oksida
3. Adsorbsi oleh mineral lempung
4. Adsorbsi oleh mineral karbonat
5. Membentuk kompleks dengan b.o.
6. Interaksi dengan unsur lain
P >> kahat Zn
Sulfat / gipsum >>> Mn <<< Zn tinggi
N pupuk N meningkatkan kebutuhan Zn
Jumlah dan sifat sumber N berhubungan dengan ketersediaan Zn
Pupuk N masam meningkatkan penyerapan Zn
netral / basa Zn turun
7. Penggenangan
Anaerob kahat Zn
8. Iklim
Dingin kahat Zn
Suhu tinggi Zn tinggi
74. Peranan Zn :
Aktifator enzinm-enzim
Defisiensi Zn :
Pada daun muda
Klorosis di antara tulang daun
Pertumbuhan tunas terhambat
Roset
Pada jagung dan sorghum pita putih sebelah,
menyebelah tulang daun
75. Molibdenum (Mo)
Di kerak bumi <<<
Di tanah 0,2 – 5 ppm (rata-rata 2 ppm)
Bentuk Mo :
Tak tertukarkan
Anion tertukarkan
Ikatan dengan Fe & Al oksida
Ikatan dengan b.o.Kahat Mo :
Tanah berpasir
Tanah masam
Larutan Mo :
pH 4,2 MoO4
= diserap tanaman
76. Faktor-faktor yang mempengaruhi :
1. pH
2. Jumlah Al & Fe oksida
3. Korelasi denagn unsur lain
P meningkatkan absorbsi dan translokasi Mo
SO4
= >>> Mo turun
Transport Mo : - mass flow
- difusi
Faktor tanaman : - legum sensitif terhadap Mo
- padi-padian toleran terhadap Mo <<<
Peran Mo :
Fikasai N2 legum
Asimilasi
Reduksi nitrat
Sintesa asam amino & protein
Defisiensi Mo klorosis di antara tulang daun
77. Clor (Cl)
Sebagai anion Cl- dalam tanah, pada pH cukup masam sampai mendekati
netral
Pada kemasaman tinggi diikat / diadsorbsi oleh kaolinit
Cl dalam tanah sangat mobil
Perpindahan dan akumulasi Cl tergantung sirkulasi air
Cl dalam air bawah tanah dapat berpindah secara kapiler ke daerah
perakaran
Masalah :
1. Jumlah dalam air irigasi
2. Akumulasi di daerah perakaran
3. Sifat fisik tanah & drainase
4. Tingginya water tabledan kapiler ke akar
Cl < 2 ppm rendah