SlideShare a Scribd company logo
Pengertian Lahan Pasang Surut
Lahan pasang surut merupakan suatu lahan yang terletak pada wilayah sekitar pantai yang
ditandai dengan adanya pengaruh langsung limpasan air dari pasang surutnya air laut ataupun
hanya berpengaruh pada muka air tanah. Sebagian besar Jenis tanah rawa pasang surut terdiri
dari tanah gambut dan tanah sufat masam. Lahan pasang surut jika dikembangkan secara
optimal akan meningkatkan fungsi dan manfaatnya maka akan menjadi lahan yang potensial
untuk dijadikan lahan pertanian.
1. lahan potensial
Lahan potensial adalah lahan yang paling kecil kendalanya dengan ciri lapisan pirit (2 %)
berada pada kedalaman lebih dari 30 cm, tekstur tanahnya liat, kandungan N dan P tersedia
rendah, kandungan pasir kurang dari 5 persen, kandungan debu 20 % dan derajat kemasaman
3,5 hingga 5,5 . (Manwan, I. dkk.1992). Lahan potensial yaitu lahan pasang surut yang
tanahnya termasuk tanah sulfat masam potensial dengan lapisan pirit berkadar 2% terletak
pada kedalaman lebih dari 50 cm dari permukaan tanah (Jumberi).
2. Lahan Sulfat Masam
Lahan sulfat masam adalah lahan yang lapisan piritnya berada pada kedalaman kurang dari 30
cm dan berdasarkan tingkat oksidadinya lahan sulfat masam ini dibagi lagi lahan sulfat masam
potensial yaitu lahan sulfat masam yang belum mengalami oksidasi dan lahan sulfat masam
aktual yaitu lahan sulfat masam yang telah mengalami oksidadi. (Manwan, I. dkk.1992). Lahan
sulfat masam ini dibedakan lagi menjadi :
a) lahan sulfat masam potensial, yaitu apabila lapisan piritnya belum teroksidasi
b) lahan sulfat masam aktual, yaitu apabila lapisan piritnya sudah teroksidasi yang dicirikan
oleh adanya horizon sulfurik dan pH tanah < 3,5. (Jumberi,)
3. Lahan Gambut/Bergambut
lahan gambut/bergambut adalah lahan yang mempunyai lapisan gambut dan berdasarkan
ketebalan gambutnya lahan ini dibagi ke dalam empat sub tipologi yaitu lahan bergambut,
gambut dangkal, gambut dalam dan gambut sangat dalam, umumnya lahan gambut kahat
beberapa unsur hara mikro yang ketersediaannya sangat penting untu pertumbuban dan
pekermbangan tanaman(Manwan, I. dkk.1992).
lahan gambut ini dibagi lagi menjadi :
(a) lahan bergambut bila ketebalan lapisan gambut 20-50 cm,
(b) gambut dangkal bila ketebalan lapisan gambut 50-100 cm,
(c) gambut sedang bila ketebalan lapisan gambut 100-200 cm,
(d) gambut dalam bila ketebalan lapisan gambut 200-300 cm dan
(e) gambut sangat dalam bila ketebalan lapisan gambut > 300 cm. (Jumberi,)
4. Lahan Salin
Lahan salin adalah lahan pasang surut yang mendapat intrusi air laut, sehingga mempunyai
daya hantar listrik 4 MS/cm, kandungan Na dalam larutan tanah 8 – 15 % (Manwan, I.
dkk.1992). Lahan salin adalah lahan pasang surut yang mendapat pengaruh atau intrusi air
garam dengan kandungan Na dalam larutan tanah sebesar > 8% selama lebih dari 3 bulan
dalam setahun, sedangkan lahannya dapat berupa lahan potensial, sulfat masam dan gambut.
(Jumberi,?)
5. Lahan Tipe Luapan Air Pasang Surut
1. tipe luapan A bila lahan selalu terluapi air baik pada waktu pasang besar maupun pasang
kecil dan Lahan bertipe luapan A selalu terluapi air pasang, baik pada musim hujan
maupun musim kemarau,;
2. tipe luapan B bila lahannya hanya terluapi oleh air pasang besar. Lahan bertipe luapan B
hanya terluapi air pasang pada musim hujan saja;
3. lahan tidak terluapi air pasang baik pasang besar maupun pasang kecil, tetapi permukaan
air tanah kurang dari 30 cm dari permukaan tanah. Lahan bertipe luapan C tidak terluapi
air pasang tetapi kedalaman muka air tanahnya kurang dari 50 cm,;
4. tipe luapan D bila lahannya tidak terluapi oleh air pasang baik pasang besar maupun
pasang kecil, tetapi permukaan air tanahnya berada padakedalaman lebih dari 30 cm dari
permukaan tanah.
Pemanfaatan Lahan Pasang Surut
Pemanfaatan lahan pasangan surut terutama tipe A dan tipe B yaitu sistem persawahan karena
sistem ini paling tepat dan aman terutama terhadap kendala yang ditimbulkan akibat sifat fisik dan
kimia tanah. Sistem sawah akan membuat tanah tetap dalam keadaan reduksi dan pada keadaan ini
pirit tetap stabil di dalam tanah sehingga tidak membahayakan bagi tanaman padi (Widjaya-Adhi et
al., 1992). Berhubungan dengan sistem ini maka pemilihan varietas yang sesuai, pengelolaan air
dan pemanfaatan vegetasi alami merupakan kunci utama dalam memperoleh hasil yang optimal.
Kendala dan Upaya Pemanfaatan Lahan Pasang Surut Lahan pasang surut biasanya dicirikan oleh
kombinasi beberapa kendala seperti (Anwarhan dan Sulaiman, 1985):
1. Ph rendah
2. Genangan yang dalam
3. Akumulasi zatzat beracun ( besi dan aluminium)
4. Salinitas tinggi, kekurangan unsur hara
5. Serangan hama dan penyakit
6. Tumbuhnya gulma yang dominan.
Manfaat Lahan Pasang Surut
Penyiapan lahan dengan pengolahan tanah di lahan pasang surut diperlukan selain untuk
memperbaiki kondisi lahan menjadi lebih seragam dan rata dengan adanya penggemburan
dan pelumpuran juga untuk mempercepat proses pencucian bahan beracun dan pencampuran
bahan ameliorasi maupun pupuk dengan tanah . Pengolahan tanah yang memberikan hasil
baik dari segi fisik lahan dan hasil tanaman adalah dengan bajak singkal atau tajak diikuti
oleh rotary atau glebeg yang dikombinasikan dengan herbisida . Bila tanahnya sudah gembur
atau berlumpur baik dan merata yang umumnya dijumpai pada lahan bergambut dengan tipe
luapan air A dan B, pengolahan tanah secara intensif tidak diperlukan tetapi diganti dengan
pengolahan tanah minimum atau tanpa olah tanah (TOT) yang dikombinasikan dengan
penggunaan herbisida. Hal ini menunjukkan bahwa dilahan pasang surut untuk pengolahan
tanahnya tergantung kondisi lahannya. Walaupun pengolahan tanah diperlukan tapi tidak
harus dilakukan setiap musim, karena pengolahan tanah yang dilakukan selang dua musim
tanam tidak menurunkan hasil tanaman.
Pengelolahaan Sumber Daya Lahan
Kondisi Lahan Pasang Surut Saat Ini
Usahatani di lahan rawa pasang surut umumnya produktivitasnya masih rendah, karena tingkat
kesuburan lahannya rendah, mengandung senyawa pirit, masam, terintrusi air laut dan
dibeberapa bagian tertutup oleh lapisan gambut. Pertumbuhan tanaman di lahan pasang surut
menghadapi berbagai kendala seperti kemasaman tanah, keracunan dan defisiensi hara,
salinitas serta air yang sering tidak sesuai dengan kebutuhan tanaman. Komoditas yang banyak
diusahakan petani adalah padi dengan teknik budidaya yang diterapkan masih sederhana dan
menggunakan varietas lokal serta pemupukan tidak lengkap dengan takaran rendah (Suwarno
et al, 2000). Untuk mendukung pengembangan pertanian di lahan pasang surut, pemerintah
melalui lembaga penelitian dan perguruan tinggi telah melakukan kegiatan penelitian di
beberapa lokasi pasang surut Kalimantan dan Sumatera selama sekitar 20 tahun. Badan
Litbang Pertanian melalui Balai Penelitian Tanaman Rawa dan berbagai proyek penelitian juga
telah melakukan kegiatan penelitian secara intensif sejak pertengahan tahun 1980 an. Berbagai
komponen teknologi usahatani sudah dihasilkan dan berbagai paket teknologi usahatani juga
sudah direkayasa untuk mendukung pengembangan usahatani atau agribinis di lahan pasang
surut. Litbang pertanian juga telah menghasilkan berbagai komponen teknologi pengelolaan
lahan dan komoditas serta model usahatani (Ismail et al., 1993 dan Alihamsyah et al., 2003).
1. Penerapan teknologi ramah lingkungan.
2. Pengendalian air secara menyeluruh dengan pembuatan saluran-saluran air.
3. Pemakaian benih sunggul sesuai lahan sasaran
4. Pengendalian hama dan penyakit secara terpadu
5. Pemakaian pupuk ramah lingkungan
6. Menguragi penggunaan bahan-bahan kimia
Konsep Pengelolaan lahan berwawasan lingkungan dan berkelanjutan
DAFTAR PUSTAKA
Hutabean Lintje, DKK. 2016. Pengembangan teknologi pertanian lahan rawa pasang surut dalam mendukung
peningkatan produksi pangan: kasus di sumatera selatan.
Imdah Nur. 2013. Peran lahan pasang surut sebagai sentra produksi tanaman pangan di provinsi jambi. Balai
pengkajian teknologi pertanian jambi. Jambi
Muslihat Lili. DKK. 2004. Mengenal tipe rawa gambut. Wetlands international-indonesia programme. Bogor
Wijaya Andi, DKK. 2014. Lahan Pasang Surut. Teknik-universitas riau. Pekanbaru
TERIMAKASIH

More Related Content

What's hot

PENTINGNYA PENGELOLAAN LAHAN PERTANIAN
PENTINGNYA PENGELOLAAN LAHAN PERTANIANPENTINGNYA PENGELOLAAN LAHAN PERTANIAN
PENTINGNYA PENGELOLAAN LAHAN PERTANIAN
Sinergi Inspiration
 
Laporan akhir dasar dasar ilmu tanah
Laporan akhir dasar dasar ilmu tanahLaporan akhir dasar dasar ilmu tanah
Laporan akhir dasar dasar ilmu tanah
jumadi ahmad
 
Bahan organik tanah
Bahan organik tanah Bahan organik tanah
Laporan teknologi pupuk dan pemupukan
Laporan teknologi pupuk dan pemupukanLaporan teknologi pupuk dan pemupukan
Laporan teknologi pupuk dan pemupukanfahmiganteng
 
Laporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benihLaporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benih
Tidar University
 
pH tanah
pH tanahpH tanah
pH tanah
De Nur
 
Laporan Praktikum Kesuburan Tanah
Laporan Praktikum Kesuburan TanahLaporan Praktikum Kesuburan Tanah
Laporan Praktikum Kesuburan Tanahedhie noegroho
 
Pendahuluan 1
Pendahuluan 1Pendahuluan 1
Pendahuluan 1
Andrew Hutabarat
 
5. sumberdaya-dalam-pertanian
5. sumberdaya-dalam-pertanian5. sumberdaya-dalam-pertanian
5. sumberdaya-dalam-pertanian
Muhammad Sabrin
 
Bagian 1 survei pemetaan dan evaluasi lahan d3 psl
Bagian 1 survei pemetaan dan evaluasi lahan d3 pslBagian 1 survei pemetaan dan evaluasi lahan d3 psl
Bagian 1 survei pemetaan dan evaluasi lahan d3 pslPurwandaru Widyasunu
 
IDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMAIDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMA
Novia Dwi
 
Seminar proposal
Seminar proposalSeminar proposal
Seminar proposal
Andria Bin Muhayat
 
Pesemaian dan Pembibitan Tanaman Hortikultura
Pesemaian dan Pembibitan Tanaman HortikulturaPesemaian dan Pembibitan Tanaman Hortikultura
Pesemaian dan Pembibitan Tanaman Hortikultura
Rozi Aziz
 
Dasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanaman
Dasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanamanDasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanaman
Dasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanaman
Purwandaru Widyasunu
 
Metode konservasi tanah secara vegetatif
Metode konservasi tanah secara vegetatifMetode konservasi tanah secara vegetatif
Metode konservasi tanah secara vegetatif
AndryAdmajaTarigan
 
Pengembangan alat dan mesin pertanian
Pengembangan alat dan mesin pertanianPengembangan alat dan mesin pertanian
Pengembangan alat dan mesin pertanian
Muhammad Saddam
 
Makalah Bawang Merah
Makalah Bawang MerahMakalah Bawang Merah
Makalah Bawang Merah
Andrew Hutabarat
 
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian Terpadu
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian TerpaduBahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian Terpadu
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian Terpadu
Purwandaru Widyasunu
 

What's hot (20)

PENTINGNYA PENGELOLAAN LAHAN PERTANIAN
PENTINGNYA PENGELOLAAN LAHAN PERTANIANPENTINGNYA PENGELOLAAN LAHAN PERTANIAN
PENTINGNYA PENGELOLAAN LAHAN PERTANIAN
 
Kultur teknis
Kultur teknisKultur teknis
Kultur teknis
 
Laporan akhir dasar dasar ilmu tanah
Laporan akhir dasar dasar ilmu tanahLaporan akhir dasar dasar ilmu tanah
Laporan akhir dasar dasar ilmu tanah
 
Bahan organik tanah
Bahan organik tanah Bahan organik tanah
Bahan organik tanah
 
Laporan teknologi pupuk dan pemupukan
Laporan teknologi pupuk dan pemupukanLaporan teknologi pupuk dan pemupukan
Laporan teknologi pupuk dan pemupukan
 
Laporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benihLaporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benih
 
pH tanah
pH tanahpH tanah
pH tanah
 
Laporan Praktikum Kesuburan Tanah
Laporan Praktikum Kesuburan TanahLaporan Praktikum Kesuburan Tanah
Laporan Praktikum Kesuburan Tanah
 
Pendahuluan 1
Pendahuluan 1Pendahuluan 1
Pendahuluan 1
 
5. sumberdaya-dalam-pertanian
5. sumberdaya-dalam-pertanian5. sumberdaya-dalam-pertanian
5. sumberdaya-dalam-pertanian
 
Bagian 1 survei pemetaan dan evaluasi lahan d3 psl
Bagian 1 survei pemetaan dan evaluasi lahan d3 pslBagian 1 survei pemetaan dan evaluasi lahan d3 psl
Bagian 1 survei pemetaan dan evaluasi lahan d3 psl
 
IDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMAIDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMA
 
Seminar proposal
Seminar proposalSeminar proposal
Seminar proposal
 
Pesemaian dan Pembibitan Tanaman Hortikultura
Pesemaian dan Pembibitan Tanaman HortikulturaPesemaian dan Pembibitan Tanaman Hortikultura
Pesemaian dan Pembibitan Tanaman Hortikultura
 
Dasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanaman
Dasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanamanDasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanaman
Dasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanaman
 
Metode konservasi tanah secara vegetatif
Metode konservasi tanah secara vegetatifMetode konservasi tanah secara vegetatif
Metode konservasi tanah secara vegetatif
 
Pengembangan alat dan mesin pertanian
Pengembangan alat dan mesin pertanianPengembangan alat dan mesin pertanian
Pengembangan alat dan mesin pertanian
 
Makalah Bawang Merah
Makalah Bawang MerahMakalah Bawang Merah
Makalah Bawang Merah
 
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian Terpadu
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian TerpaduBahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian Terpadu
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian Terpadu
 
Alsin pemupukan
Alsin pemupukanAlsin pemupukan
Alsin pemupukan
 

Similar to Lahan pasang surut

Pertanian pd lahan lebak (3)
Pertanian pd lahan lebak (3)Pertanian pd lahan lebak (3)
Pertanian pd lahan lebak (3)rizky hadi
 
Pengelolaan lahan pasang surut
Pengelolaan lahan pasang surutPengelolaan lahan pasang surut
Pengelolaan lahan pasang surut
AndikaPrasetiyo
 
TANAH GAMBUT
TANAH GAMBUT TANAH GAMBUT
TANAH GAMBUT
RiaAnggun
 
Resume PLK_Wilda Srianti_20011014036 fixx.pptx
Resume PLK_Wilda Srianti_20011014036 fixx.pptxResume PLK_Wilda Srianti_20011014036 fixx.pptx
Resume PLK_Wilda Srianti_20011014036 fixx.pptx
MqwinMks
 
Teknik budidaya tanaman pangan
Teknik budidaya tanaman panganTeknik budidaya tanaman pangan
Teknik budidaya tanaman pangan
Yuwan Kilmi
 
Erosi tanah dan dampaknya terhadap kehidupan
Erosi tanah dan dampaknya terhadap kehidupanErosi tanah dan dampaknya terhadap kehidupan
Erosi tanah dan dampaknya terhadap kehidupanNidya Milano
 
Lahan pasang surut
Lahan pasang surutLahan pasang surut
Lahan pasang surut
Nazarudin Arif
 
Penataan lahan
Penataan lahan Penataan lahan
Penataan lahan Noveriady
 
Apa sih lahan gambut itu.pdf
Apa sih lahan gambut itu.pdfApa sih lahan gambut itu.pdf
Apa sih lahan gambut itu.pdf
PT Taharica
 
Teknologi produksi padi pada lahan rawa pasang surut
Teknologi produksi padi pada lahan rawa pasang surutTeknologi produksi padi pada lahan rawa pasang surut
Teknologi produksi padi pada lahan rawa pasang surut
dianaeureka1
 
Laporan kunjungan lapangan lahan rawa lebak dan pasang surut
Laporan kunjungan lapangan lahan rawa lebak dan pasang surutLaporan kunjungan lapangan lahan rawa lebak dan pasang surut
Laporan kunjungan lapangan lahan rawa lebak dan pasang surutPosma Andri Octavia Siagian
 
Makalah konservasi
Makalah konservasiMakalah konservasi
Makalah konservasi
Operator Warnet Vast Raha
 
Konseervasi tanah dan air gebong
Konseervasi tanah dan air gebongKonseervasi tanah dan air gebong
Konseervasi tanah dan air gebongcietera
 

Similar to Lahan pasang surut (20)

Pertanian pd lahan lebak (3)
Pertanian pd lahan lebak (3)Pertanian pd lahan lebak (3)
Pertanian pd lahan lebak (3)
 
Pengelolaan lahan pasang surut
Pengelolaan lahan pasang surutPengelolaan lahan pasang surut
Pengelolaan lahan pasang surut
 
Tanah gambut
Tanah gambut Tanah gambut
Tanah gambut
 
TANAH GAMBUT
TANAH GAMBUT TANAH GAMBUT
TANAH GAMBUT
 
Konservasi tanah dan air
Konservasi tanah dan airKonservasi tanah dan air
Konservasi tanah dan air
 
Konservasi tanah dan air
Konservasi tanah dan airKonservasi tanah dan air
Konservasi tanah dan air
 
Konservasi tanah dan air
Konservasi tanah dan airKonservasi tanah dan air
Konservasi tanah dan air
 
Konservasi tanah dan air.
Konservasi tanah dan air.Konservasi tanah dan air.
Konservasi tanah dan air.
 
Resume PLK_Wilda Srianti_20011014036 fixx.pptx
Resume PLK_Wilda Srianti_20011014036 fixx.pptxResume PLK_Wilda Srianti_20011014036 fixx.pptx
Resume PLK_Wilda Srianti_20011014036 fixx.pptx
 
Pelestarian tanah
Pelestarian tanahPelestarian tanah
Pelestarian tanah
 
Teknik budidaya tanaman pangan
Teknik budidaya tanaman panganTeknik budidaya tanaman pangan
Teknik budidaya tanaman pangan
 
Erosi tanah dan dampaknya terhadap kehidupan
Erosi tanah dan dampaknya terhadap kehidupanErosi tanah dan dampaknya terhadap kehidupan
Erosi tanah dan dampaknya terhadap kehidupan
 
Lahan pasang surut
Lahan pasang surutLahan pasang surut
Lahan pasang surut
 
Penataan lahan
Penataan lahan Penataan lahan
Penataan lahan
 
Apa sih lahan gambut itu.pdf
Apa sih lahan gambut itu.pdfApa sih lahan gambut itu.pdf
Apa sih lahan gambut itu.pdf
 
Teknologi produksi padi pada lahan rawa pasang surut
Teknologi produksi padi pada lahan rawa pasang surutTeknologi produksi padi pada lahan rawa pasang surut
Teknologi produksi padi pada lahan rawa pasang surut
 
Laporan kunjungan lapangan lahan rawa lebak dan pasang surut
Laporan kunjungan lapangan lahan rawa lebak dan pasang surutLaporan kunjungan lapangan lahan rawa lebak dan pasang surut
Laporan kunjungan lapangan lahan rawa lebak dan pasang surut
 
Makalah konservasi
Makalah konservasiMakalah konservasi
Makalah konservasi
 
Makalah konservasi
Makalah konservasiMakalah konservasi
Makalah konservasi
 
Konseervasi tanah dan air gebong
Konseervasi tanah dan air gebongKonseervasi tanah dan air gebong
Konseervasi tanah dan air gebong
 

Recently uploaded

1.4.a.8. Koneksi Antar Materi Budaya Positif
1.4.a.8. Koneksi Antar Materi Budaya Positif1.4.a.8. Koneksi Antar Materi Budaya Positif
1.4.a.8. Koneksi Antar Materi Budaya Positif
emalestari711
 
KOSP SD MODEL 1 - datadikdasmen.com.docx
KOSP SD MODEL 1 - datadikdasmen.com.docxKOSP SD MODEL 1 - datadikdasmen.com.docx
KOSP SD MODEL 1 - datadikdasmen.com.docx
sdpurbatua03
 
Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024
Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024
Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024
Universitas Sriwijaya
 
Permasalahan dan Kebijakan Konvergensi Penurunan Stunting di Desa.pptx
Permasalahan dan Kebijakan Konvergensi Penurunan Stunting di Desa.pptxPermasalahan dan Kebijakan Konvergensi Penurunan Stunting di Desa.pptx
Permasalahan dan Kebijakan Konvergensi Penurunan Stunting di Desa.pptx
Zainul Akmal
 
Penumbuhan POSLUHDES ( pos penyuluhan desa)
Penumbuhan POSLUHDES ( pos penyuluhan desa)Penumbuhan POSLUHDES ( pos penyuluhan desa)
Penumbuhan POSLUHDES ( pos penyuluhan desa)
SobriCubi
 
PPT ASAS PERATURAN PERundang UNDANGAN.pptx
PPT ASAS PERATURAN PERundang UNDANGAN.pptxPPT ASAS PERATURAN PERundang UNDANGAN.pptx
PPT ASAS PERATURAN PERundang UNDANGAN.pptx
LuhAriyani1
 
TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN (Tugas uas Kepemimpinan)
TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN (Tugas uas Kepemimpinan)TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN (Tugas uas Kepemimpinan)
TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN (Tugas uas Kepemimpinan)
NurHalifah34
 
THE TRADISIONAL MODEL OF PUBLIC ADMINISTRATION model tradisional administras...
THE TRADISIONAL MODEL OF PUBLIC  ADMINISTRATION model tradisional administras...THE TRADISIONAL MODEL OF PUBLIC  ADMINISTRATION model tradisional administras...
THE TRADISIONAL MODEL OF PUBLIC ADMINISTRATION model tradisional administras...
Universitas Sriwijaya
 
MATERI 1 Peraturan Lelang.pptx dalam bernegara
MATERI 1 Peraturan Lelang.pptx dalam bernegaraMATERI 1 Peraturan Lelang.pptx dalam bernegara
MATERI 1 Peraturan Lelang.pptx dalam bernegara
vannia34
 
PPT (EKOSISTEM) - Refandi Alim - Bahan Ajar Magang.pptx
PPT (EKOSISTEM) - Refandi Alim - Bahan Ajar Magang.pptxPPT (EKOSISTEM) - Refandi Alim - Bahan Ajar Magang.pptx
PPT (EKOSISTEM) - Refandi Alim - Bahan Ajar Magang.pptx
refandialim
 
Etikolegal Pelayanan kebidanan ibu hamil
Etikolegal Pelayanan kebidanan ibu hamilEtikolegal Pelayanan kebidanan ibu hamil
Etikolegal Pelayanan kebidanan ibu hamil
NurWana20
 
Reformasi Administrasi Publik di Indonesia (1998-2023): Strategi, Implementas...
Reformasi Administrasi Publik di Indonesia (1998-2023): Strategi, Implementas...Reformasi Administrasi Publik di Indonesia (1998-2023): Strategi, Implementas...
Reformasi Administrasi Publik di Indonesia (1998-2023): Strategi, Implementas...
Universitas Sriwijaya
 
TRANSFORMASI PEMBERDAYAAN APARATUR NEGARA DI INDONESIA
TRANSFORMASI PEMBERDAYAAN APARATUR NEGARA DI INDONESIATRANSFORMASI PEMBERDAYAAN APARATUR NEGARA DI INDONESIA
TRANSFORMASI PEMBERDAYAAN APARATUR NEGARA DI INDONESIA
Universitas Sriwijaya
 

Recently uploaded (13)

1.4.a.8. Koneksi Antar Materi Budaya Positif
1.4.a.8. Koneksi Antar Materi Budaya Positif1.4.a.8. Koneksi Antar Materi Budaya Positif
1.4.a.8. Koneksi Antar Materi Budaya Positif
 
KOSP SD MODEL 1 - datadikdasmen.com.docx
KOSP SD MODEL 1 - datadikdasmen.com.docxKOSP SD MODEL 1 - datadikdasmen.com.docx
KOSP SD MODEL 1 - datadikdasmen.com.docx
 
Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024
Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024
Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024
 
Permasalahan dan Kebijakan Konvergensi Penurunan Stunting di Desa.pptx
Permasalahan dan Kebijakan Konvergensi Penurunan Stunting di Desa.pptxPermasalahan dan Kebijakan Konvergensi Penurunan Stunting di Desa.pptx
Permasalahan dan Kebijakan Konvergensi Penurunan Stunting di Desa.pptx
 
Penumbuhan POSLUHDES ( pos penyuluhan desa)
Penumbuhan POSLUHDES ( pos penyuluhan desa)Penumbuhan POSLUHDES ( pos penyuluhan desa)
Penumbuhan POSLUHDES ( pos penyuluhan desa)
 
PPT ASAS PERATURAN PERundang UNDANGAN.pptx
PPT ASAS PERATURAN PERundang UNDANGAN.pptxPPT ASAS PERATURAN PERundang UNDANGAN.pptx
PPT ASAS PERATURAN PERundang UNDANGAN.pptx
 
TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN (Tugas uas Kepemimpinan)
TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN (Tugas uas Kepemimpinan)TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN (Tugas uas Kepemimpinan)
TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN (Tugas uas Kepemimpinan)
 
THE TRADISIONAL MODEL OF PUBLIC ADMINISTRATION model tradisional administras...
THE TRADISIONAL MODEL OF PUBLIC  ADMINISTRATION model tradisional administras...THE TRADISIONAL MODEL OF PUBLIC  ADMINISTRATION model tradisional administras...
THE TRADISIONAL MODEL OF PUBLIC ADMINISTRATION model tradisional administras...
 
MATERI 1 Peraturan Lelang.pptx dalam bernegara
MATERI 1 Peraturan Lelang.pptx dalam bernegaraMATERI 1 Peraturan Lelang.pptx dalam bernegara
MATERI 1 Peraturan Lelang.pptx dalam bernegara
 
PPT (EKOSISTEM) - Refandi Alim - Bahan Ajar Magang.pptx
PPT (EKOSISTEM) - Refandi Alim - Bahan Ajar Magang.pptxPPT (EKOSISTEM) - Refandi Alim - Bahan Ajar Magang.pptx
PPT (EKOSISTEM) - Refandi Alim - Bahan Ajar Magang.pptx
 
Etikolegal Pelayanan kebidanan ibu hamil
Etikolegal Pelayanan kebidanan ibu hamilEtikolegal Pelayanan kebidanan ibu hamil
Etikolegal Pelayanan kebidanan ibu hamil
 
Reformasi Administrasi Publik di Indonesia (1998-2023): Strategi, Implementas...
Reformasi Administrasi Publik di Indonesia (1998-2023): Strategi, Implementas...Reformasi Administrasi Publik di Indonesia (1998-2023): Strategi, Implementas...
Reformasi Administrasi Publik di Indonesia (1998-2023): Strategi, Implementas...
 
TRANSFORMASI PEMBERDAYAAN APARATUR NEGARA DI INDONESIA
TRANSFORMASI PEMBERDAYAAN APARATUR NEGARA DI INDONESIATRANSFORMASI PEMBERDAYAAN APARATUR NEGARA DI INDONESIA
TRANSFORMASI PEMBERDAYAAN APARATUR NEGARA DI INDONESIA
 

Lahan pasang surut

  • 1.
  • 2.
  • 3. Pengertian Lahan Pasang Surut Lahan pasang surut merupakan suatu lahan yang terletak pada wilayah sekitar pantai yang ditandai dengan adanya pengaruh langsung limpasan air dari pasang surutnya air laut ataupun hanya berpengaruh pada muka air tanah. Sebagian besar Jenis tanah rawa pasang surut terdiri dari tanah gambut dan tanah sufat masam. Lahan pasang surut jika dikembangkan secara optimal akan meningkatkan fungsi dan manfaatnya maka akan menjadi lahan yang potensial untuk dijadikan lahan pertanian.
  • 4.
  • 5. 1. lahan potensial Lahan potensial adalah lahan yang paling kecil kendalanya dengan ciri lapisan pirit (2 %) berada pada kedalaman lebih dari 30 cm, tekstur tanahnya liat, kandungan N dan P tersedia rendah, kandungan pasir kurang dari 5 persen, kandungan debu 20 % dan derajat kemasaman 3,5 hingga 5,5 . (Manwan, I. dkk.1992). Lahan potensial yaitu lahan pasang surut yang tanahnya termasuk tanah sulfat masam potensial dengan lapisan pirit berkadar 2% terletak pada kedalaman lebih dari 50 cm dari permukaan tanah (Jumberi).
  • 6. 2. Lahan Sulfat Masam Lahan sulfat masam adalah lahan yang lapisan piritnya berada pada kedalaman kurang dari 30 cm dan berdasarkan tingkat oksidadinya lahan sulfat masam ini dibagi lagi lahan sulfat masam potensial yaitu lahan sulfat masam yang belum mengalami oksidasi dan lahan sulfat masam aktual yaitu lahan sulfat masam yang telah mengalami oksidadi. (Manwan, I. dkk.1992). Lahan sulfat masam ini dibedakan lagi menjadi : a) lahan sulfat masam potensial, yaitu apabila lapisan piritnya belum teroksidasi b) lahan sulfat masam aktual, yaitu apabila lapisan piritnya sudah teroksidasi yang dicirikan oleh adanya horizon sulfurik dan pH tanah < 3,5. (Jumberi,)
  • 7. 3. Lahan Gambut/Bergambut lahan gambut/bergambut adalah lahan yang mempunyai lapisan gambut dan berdasarkan ketebalan gambutnya lahan ini dibagi ke dalam empat sub tipologi yaitu lahan bergambut, gambut dangkal, gambut dalam dan gambut sangat dalam, umumnya lahan gambut kahat beberapa unsur hara mikro yang ketersediaannya sangat penting untu pertumbuban dan pekermbangan tanaman(Manwan, I. dkk.1992). lahan gambut ini dibagi lagi menjadi : (a) lahan bergambut bila ketebalan lapisan gambut 20-50 cm, (b) gambut dangkal bila ketebalan lapisan gambut 50-100 cm, (c) gambut sedang bila ketebalan lapisan gambut 100-200 cm, (d) gambut dalam bila ketebalan lapisan gambut 200-300 cm dan (e) gambut sangat dalam bila ketebalan lapisan gambut > 300 cm. (Jumberi,)
  • 8. 4. Lahan Salin Lahan salin adalah lahan pasang surut yang mendapat intrusi air laut, sehingga mempunyai daya hantar listrik 4 MS/cm, kandungan Na dalam larutan tanah 8 – 15 % (Manwan, I. dkk.1992). Lahan salin adalah lahan pasang surut yang mendapat pengaruh atau intrusi air garam dengan kandungan Na dalam larutan tanah sebesar > 8% selama lebih dari 3 bulan dalam setahun, sedangkan lahannya dapat berupa lahan potensial, sulfat masam dan gambut. (Jumberi,?)
  • 9. 5. Lahan Tipe Luapan Air Pasang Surut 1. tipe luapan A bila lahan selalu terluapi air baik pada waktu pasang besar maupun pasang kecil dan Lahan bertipe luapan A selalu terluapi air pasang, baik pada musim hujan maupun musim kemarau,; 2. tipe luapan B bila lahannya hanya terluapi oleh air pasang besar. Lahan bertipe luapan B hanya terluapi air pasang pada musim hujan saja; 3. lahan tidak terluapi air pasang baik pasang besar maupun pasang kecil, tetapi permukaan air tanah kurang dari 30 cm dari permukaan tanah. Lahan bertipe luapan C tidak terluapi air pasang tetapi kedalaman muka air tanahnya kurang dari 50 cm,; 4. tipe luapan D bila lahannya tidak terluapi oleh air pasang baik pasang besar maupun pasang kecil, tetapi permukaan air tanahnya berada padakedalaman lebih dari 30 cm dari permukaan tanah.
  • 11. Pemanfaatan lahan pasangan surut terutama tipe A dan tipe B yaitu sistem persawahan karena sistem ini paling tepat dan aman terutama terhadap kendala yang ditimbulkan akibat sifat fisik dan kimia tanah. Sistem sawah akan membuat tanah tetap dalam keadaan reduksi dan pada keadaan ini pirit tetap stabil di dalam tanah sehingga tidak membahayakan bagi tanaman padi (Widjaya-Adhi et al., 1992). Berhubungan dengan sistem ini maka pemilihan varietas yang sesuai, pengelolaan air dan pemanfaatan vegetasi alami merupakan kunci utama dalam memperoleh hasil yang optimal. Kendala dan Upaya Pemanfaatan Lahan Pasang Surut Lahan pasang surut biasanya dicirikan oleh kombinasi beberapa kendala seperti (Anwarhan dan Sulaiman, 1985): 1. Ph rendah 2. Genangan yang dalam 3. Akumulasi zatzat beracun ( besi dan aluminium) 4. Salinitas tinggi, kekurangan unsur hara 5. Serangan hama dan penyakit 6. Tumbuhnya gulma yang dominan. Manfaat Lahan Pasang Surut
  • 12. Penyiapan lahan dengan pengolahan tanah di lahan pasang surut diperlukan selain untuk memperbaiki kondisi lahan menjadi lebih seragam dan rata dengan adanya penggemburan dan pelumpuran juga untuk mempercepat proses pencucian bahan beracun dan pencampuran bahan ameliorasi maupun pupuk dengan tanah . Pengolahan tanah yang memberikan hasil baik dari segi fisik lahan dan hasil tanaman adalah dengan bajak singkal atau tajak diikuti oleh rotary atau glebeg yang dikombinasikan dengan herbisida . Bila tanahnya sudah gembur atau berlumpur baik dan merata yang umumnya dijumpai pada lahan bergambut dengan tipe luapan air A dan B, pengolahan tanah secara intensif tidak diperlukan tetapi diganti dengan pengolahan tanah minimum atau tanpa olah tanah (TOT) yang dikombinasikan dengan penggunaan herbisida. Hal ini menunjukkan bahwa dilahan pasang surut untuk pengolahan tanahnya tergantung kondisi lahannya. Walaupun pengolahan tanah diperlukan tapi tidak harus dilakukan setiap musim, karena pengolahan tanah yang dilakukan selang dua musim tanam tidak menurunkan hasil tanaman. Pengelolahaan Sumber Daya Lahan
  • 13. Kondisi Lahan Pasang Surut Saat Ini Usahatani di lahan rawa pasang surut umumnya produktivitasnya masih rendah, karena tingkat kesuburan lahannya rendah, mengandung senyawa pirit, masam, terintrusi air laut dan dibeberapa bagian tertutup oleh lapisan gambut. Pertumbuhan tanaman di lahan pasang surut menghadapi berbagai kendala seperti kemasaman tanah, keracunan dan defisiensi hara, salinitas serta air yang sering tidak sesuai dengan kebutuhan tanaman. Komoditas yang banyak diusahakan petani adalah padi dengan teknik budidaya yang diterapkan masih sederhana dan menggunakan varietas lokal serta pemupukan tidak lengkap dengan takaran rendah (Suwarno et al, 2000). Untuk mendukung pengembangan pertanian di lahan pasang surut, pemerintah melalui lembaga penelitian dan perguruan tinggi telah melakukan kegiatan penelitian di beberapa lokasi pasang surut Kalimantan dan Sumatera selama sekitar 20 tahun. Badan Litbang Pertanian melalui Balai Penelitian Tanaman Rawa dan berbagai proyek penelitian juga telah melakukan kegiatan penelitian secara intensif sejak pertengahan tahun 1980 an. Berbagai komponen teknologi usahatani sudah dihasilkan dan berbagai paket teknologi usahatani juga sudah direkayasa untuk mendukung pengembangan usahatani atau agribinis di lahan pasang surut. Litbang pertanian juga telah menghasilkan berbagai komponen teknologi pengelolaan lahan dan komoditas serta model usahatani (Ismail et al., 1993 dan Alihamsyah et al., 2003).
  • 14. 1. Penerapan teknologi ramah lingkungan. 2. Pengendalian air secara menyeluruh dengan pembuatan saluran-saluran air. 3. Pemakaian benih sunggul sesuai lahan sasaran 4. Pengendalian hama dan penyakit secara terpadu 5. Pemakaian pupuk ramah lingkungan 6. Menguragi penggunaan bahan-bahan kimia Konsep Pengelolaan lahan berwawasan lingkungan dan berkelanjutan
  • 15. DAFTAR PUSTAKA Hutabean Lintje, DKK. 2016. Pengembangan teknologi pertanian lahan rawa pasang surut dalam mendukung peningkatan produksi pangan: kasus di sumatera selatan. Imdah Nur. 2013. Peran lahan pasang surut sebagai sentra produksi tanaman pangan di provinsi jambi. Balai pengkajian teknologi pertanian jambi. Jambi Muslihat Lili. DKK. 2004. Mengenal tipe rawa gambut. Wetlands international-indonesia programme. Bogor Wijaya Andi, DKK. 2014. Lahan Pasang Surut. Teknik-universitas riau. Pekanbaru