SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
TANAH ANDOSOL
Ghefira Rahimah Riony1
, Mohammad Iqbal2
, Mia Nur Aida3
, Nibras Hanif
M.4
, dan Trixie Almira Ulimaz5
Program Studi Agroteknologi
Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran
Jl. Raya Bandung Sumedang KM 21 Jatinangor 45363
Abstract: Tanah Andisol merupakan tanah yang terbentuk dengan adanya bahan
induk abu volkan dan bahan organik yang tinggi. Pada tanah andosol terdapat
koloid mineral amorphous yang menunjukkan sebagai mineral alofan. Mineral
alofan merupakan mineral yang dominan.Tanah Andisol mempunyai sifat fisik
yang baik dan retensi air yang tinggi. Tanah andoso memiliki unsur hara yang
tinggi
Kata Kunci: tanah andosol
PENDAHULUAN
Tanah adalah bahan mineral tidak
padat (unconsolidated) yang terletak
di permukaan bumi dan dipengaruhi
oleh faktor-faktor genetik serta
lingkungan yang meliputi bahan
induk, iklim (termasuk kelembapan
dan suhu), organisme (makro dan
mikro), dan topografi pada suatu
periode tertentu (Hanafiah 2005).
Menurut Young (1976) Andosol
secara genetik diartikan sebagai
tanah yang berasal dari abu vulkanik
yang mengandung proporsi yang
tinggi bahan vitrik (glassy). Andosol
adalah tanah yang berkembang dari
bahan vulkanik seperti abu vulkan,
batu apung, silinder, lava dan
sebagainya, dan atau bahan volkanik
lastik yang fraksi koloidnya
didominasi oleh mineral “short range
order” (alofan, imogolit, ferihidrit)
atau kompleks Al-humus. Dalam
keadaan lingkungan tertentu,
pelapukan alumino silikat primer
dalam bahan induk non-vulkanik
dapat menghasilkan mineral “short
range order”, sebagian tanah seperti
ini yang termasuk dalam Andosol
(Hardjowigeno, 1993).
Tanah Andosol adalah tanah yang
berwarna hitam kelam, sangat
porous, mengandung bahan organik
dan lempung tipe amorf, terutama
alofan serta sedikit silika, alumina
atau hodroxida-besi. Tanah yang
terbentuk dari abu vulkanik ini
umumnya ditemukan didaerah
dataran tinggi (>400 m di atas
permukaan laut). (Darmawijaya,
1990).
Aktivitas gunug api menghasilkan
bahan piroklastik yang merupakan
sumber bahan induk tanah vulkanis,
yang dalam Sistem Taksonomi
Tanah diklasifikasikan sebagai
Andosol (Soil Survey Staff, 1990).
Luas Andosol di Indonesia mencapai
6,5 juta ha atau sekitar 3,4% dari luas
~ 1 ~NPM: 1
150510120128
2
150510120129
3
150510120131
4
150510120132
5
150510120133
daratan dan merupakan areal
pertanian yang penting, terutama
untuk tanaman hortikultura dan
perkebunan (Lembaga Penelitian
tanah, 1972).
PEMBENTUKAN TANAH
ANDOSOL
Tanah vulkanis atau tanah andosol
adalah tanah yang terjadi dari
pelapukan batu-batuan vulkanis, baik
dari batu yang telah membeku,
maupun dari abu gunung api. Tanah
tuff terjadi dari abu gunung api dan
bersifat sangat subur. Salah satu ciri
tanah andosol adalah warna merah
kecoklatan hingga hitam kelam.
Tanah andosol sangat cocok untuk
daerah pertanian dan perkebunan.
Tanah Vulkanis merata di wilayah
Indonesia, sesuai dengan persebaran
gunung api, sperti di Jawa dan
Sumatera). (Amir dan Kun).
Proses pembentukan tanah yang
utama pada Andosol adalah
pelapukan dan transformasi
(perubahan bentuk). Proses
pemindahan bahan (translokasi) dan
penimbunan bahan-bahan tersebut di
dalam solum sangat sedikit.
Akumulasi bahan organik dan
terjadinya kompleks bahan organik
dengan Al merupakan sifat khas pada
beberapa Andosol (Hardjowigeno,
1993).
Tanah andosol terbentuk di
wilayah dataran tinggi lebih dari
1000 mdpl yang memiliki curah
hujan antara 2.500-7000 mm/tahun.
Sifat tanah andosol umumnya peka
terhadap erosi. Produktivitas tanah
ini sedang hingga tinggi.
Penggunaannya terutama untuk
tanaman sayuran, kopi, buah-buahan,
teh, kina dan pinus. (Sri dan dkk,
2007)
SIFAT TANAH ANDOSOL
Menurut Young (1976) tanah
andosol mempinyai ketebalan kurang
lebih 50 cm, berwarna coklat keabu-
abuan gelap sampai hitam.
Kandunagn debu tinggi, namun
profil dapat didominasi oleh pasir
halus, porositas tanah tinggi dan
sering adanya bulk density (BD)
rendah dapat terjadi adanya horison
(B) transisi yang berwarna
kecoklatan, tapi translokasi liat tidak
banyak.
Karakteristik tanah andodol
adalah memiliki ketebalan solum
tanah agak tebal (100-225 cm),
berwarna hitam, kelabu sampai
coklat tua, teksturnya debu, lempung
berdebu sampai lempung, dan
strukturnya remah, serta tanahnya
asam sampai netral (pH 5-7). Sifak
fisik dan kimia tanah andososl cukup
baik, sehingga produktivitasnyapun
cukup baik, yaitu antara sedang
sampai tinggi. (Rahmat, 2009).
Tanah Andisol mengandung unsur
hara yang cukup tinggi. Unsur hara
tersebut berasal dari abu letusan
gunung. Sehingga tanah jenis ini
sangat baik untuk ditanami. Tidak
jarang daerah yang terkena musibah
gunung meletus, justru tanahnya
akan lebih subur daripada
sebelumnya.
Selain unsur hara, zat lain yang
terkandung dalam tanah Andisol ini
adalah zat-zat organik. Zat yang
terkandung didalamnya sebagian
besar adalah abu vulkanik dari
letusan gunung. Zat organik banyak
terkandung pada lapisan tengah dan
~ 2 ~
atas, sedangkan pada tanah yang
berada di lapisan bawah, kandungan
organik maupun unsur hara
cenderung sedikit. Tanah Andisol
mampu mengikat air dalam jumlah
yang cukup tinggi, zat karbon yang
terkandung juga lebih tinggi
dibandingkan dengan tanah jenis
lain.
Sifat kimia dari tanah andisol
ditandai dengan reaksi tanah agak
masam sampai netral (pH 5,0–6,5),
kejenuhan basa sekitar 20-40%,
kapasitas tukar kation sekitar 20-30
me/100g, kandungan C dan N tinggi
tetapi rasio C/N rendah, kandungan
kalium (K) sedang, kandungan fosfor
(P) rendah, berat jenis < 0.85% dan
pada kapasitas lapang kelembaban
tanah > 15% dan kandungan bahan
organik pada lapisan atas 5-20 %.
(Tan, 1991).
KLASIFIKASI TANAH
ANDOSOL
Menurut Hardjowigeno (2003)
dalam Djoni (2008) Andisol adalah
tanah, baik tertimbun atau tidak yang
mempunyai horison dengan sifat
tanah andik setebal 36cm atau lebih
(kumulatif) pada kedalama 60 cm
teratas dari tanah mineral atau dari
permukaan lapisan ytanah organik
yang memenuhi syarat sifat tanah
andik,dipilih yang lebih dangkal.
Kalau ada kontak litik pada
kedalaman <60 cm,horison dengan
sifat tanah andik harus setebal >60%
x tebal tanah sampai kontak litik
(USDA, 2006).
Sub ordo tanah andosol sebagai
berikut:
1. Aquands yaitu tanah yang
dicirikan oleh adanya epipedon
histik atau lapisan di atas
densik, litik atau kontak
paralitik atau suatu lapisan
pada kedalaman 40cm-50cm
dari permukaan tanah mineral
atau dari batas tanah andik
manapun yang lebih dangkal
sering mengalami kondisi
akuik yang dicirikan satu atau
lebih sifat.
2. Gelands yaitu tanah yang di
cirikan oleh adanya
temperatur tanah rata-rata
setiap tahun 0°C atau lebih
dingin dari temperatur tanah
summer rata-rata (a) 8°C atau
lebih dingin jika tidak ada
horison O atau (b) 5°C atau
lebih dingin jika ada horison
O.
3. Cryands yaitu tanah yang
mempunyai regim temperatur
tanah kriik.
4. Torrands yaitu tanah yang
mempunyai regim
kelembaban (moisture) aridik.
5. Xerands yaitu tanah yang
mempunyai regim
kelembaban (moisture) xerik.
6. Vitrands yaitu tanah yang
mempunyai retensi air 1500
kPa kurang 15% pada sampel
tidak kering udara yang
keseluruhnannya 60 % atau
lebih dari ketebalannya.
7. Ustands yaitu tanah yang
mempunyai regim
kelembaban (moisture) ustik.
~ 3 ~
8. Udands yaitu tanah andisol
yang tidak masuk kategori sub
ordo di atas.
PENGGUNAAN TANAH
ANDOSOL
Tanah Andisols merupakan tanah
yang cukup subur. Di Indonesia,
tanah utama yang banyak
dimanfaatkan untuk perkebunan teh
dan kopi, untuk tanaman holtikultura.
Tanah andisols ini juga berpotensi
untuk tanaman semusim maupun
tahunan selain itu dapat untuk
tanaman palawija dan padi ataupun
untuk hutan lindung. Hal ini
dikarenakan Andisols merupakan
tanah yang mengandung bahan
organik cukup tinggi sehingga tanah
tersebut cukup baik dalam
penyediaan nitrogen bagi tanaman.
Andisols pada hakikatnya merupakan
tanah subur khususnya yang
mempunyai kejenuhan basa agak
rendah sampai tinggi, Tanah andisols
mempunyai aerasi dan porositas
tinggi sehingga tanaman mudah
berpenetrasi ke dalam tanah dan
unsur-unsur hara berupa kation-
kation basa dan nitrogen cukup
tersedia bagi tanaman. Andisols pada
umumnya tersusun dari bahan-bahan
atau partikel lepas sehingga
mempunyai permeabilitas dan aerasi
cukup tinggi, ketahanan penetrasinya
cukup rendah maka seharusnya
pengolahan tanah untuk budidaya
pertanian tidak diperlukan lagi.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Amir Koshim dan Kun Marlina
Lubis. ____. Geografi SMA/MA
Kls X (Diknas). Jakarta: Grasindo.
http://google.com diakses 26 Mei
2013
Anonim. ___. Tanah Andosol.
disadur dari
http://repository.usu.ac.id diakses
26 Mei 2013
Anonim.—-. Tinjauan Pustaka
Bahan Induk Andisol. Disadur
dari
http//:www.repository.usu.ac.id/
diakses 25 Mei 2013
Darmawijaya. 1990. Klasifikasi
Tanah. Yogjakarta: Gajah Mada
University Pr.
Dr. Sri HAyati, M.Pd., Dra. Enok
Maryani, M.S., Dra. Murnaria
Manalu, M.M.. 2007. Ilmu
Pengetahuan Sosial SMP/MTS
kelas VIII. Jakarta: Esis.
http://google.com diakses 25 Mei
2013
Hanafiah KA. 2005. Dasar-Dasar
Ilmu Tanah. Jakarta: PT
Rajagrafindo Persada.
Hardjowigeno, Sarwono. 2003. Ilmu
Tanah. Jakarta: Akademika
Pressindo.
Hardjowigeno, Sarwono. 2003.
Klasifikasi Tanah dan
Pedogenesis. Jakarta: Akademika
Pressindo.
~ 4 ~
Hidayat, Anggi Tresnawati. 2009.
Potensi Pelepasan N-NH4
+
dan N-
NO3
-
Tanah Andisol yang
ditanami Sayuran di daerah
Dataran Tinggi [skripsi]. Bogor:
Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, IPB.
http://repository.ipb.ac.id diakses
26 Mei 2013
Ir. H. Rahmat Rukmana, MBA.,
M.Sc.. 2009. Budidaya Bawang
Putih.Yogyakarta: Kanisius.
http://google.com diakses 25 Mei
2013
Kaunang, Djoni. 2008. Tanah
Andisol. Disadur dari
http//:www.jurnal.pdii.lipi.go.id/
diakses 25 Mei 2013
Miller, Raymond W. 1990. Soils: An
Introduction to Soils and Plant
Growth / Raymond W. Miller, Roy
L. Donahue: editorial assistant,
Joyce U. Miller. _6 th ed. disadur
dari Kaunang Dj. 2008. Andisols
(Andosol). Soil Environment 6
(2): 109~113
Tan KH. 1991. Dasar-dasar Kimia
Tanah. Gumadi DH, penerjemah.
Yogyakarta: Gajah Mada
University Pr.
USDA. 2006. Key to Soil
Taxonomy,Tenth Edition,United
States Department of Agriculture.
Natural Resources Conservation
Service
Young Anthony. 1976. Tropical Soil
and Soil. Cambridge University
Press. disadur dari Kaunang Dj.
2008. Andisols (Andosol). Soil
Environment 6 (2): 109~113
~ 5 ~
Hidayat, Anggi Tresnawati. 2009.
Potensi Pelepasan N-NH4
+
dan N-
NO3
-
Tanah Andisol yang
ditanami Sayuran di daerah
Dataran Tinggi [skripsi]. Bogor:
Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, IPB.
http://repository.ipb.ac.id diakses
26 Mei 2013
Ir. H. Rahmat Rukmana, MBA.,
M.Sc.. 2009. Budidaya Bawang
Putih.Yogyakarta: Kanisius.
http://google.com diakses 25 Mei
2013
Kaunang, Djoni. 2008. Tanah
Andisol. Disadur dari
http//:www.jurnal.pdii.lipi.go.id/
diakses 25 Mei 2013
Miller, Raymond W. 1990. Soils: An
Introduction to Soils and Plant
Growth / Raymond W. Miller, Roy
L. Donahue: editorial assistant,
Joyce U. Miller. _6 th ed. disadur
dari Kaunang Dj. 2008. Andisols
(Andosol). Soil Environment 6
(2): 109~113
Tan KH. 1991. Dasar-dasar Kimia
Tanah. Gumadi DH, penerjemah.
Yogyakarta: Gajah Mada
University Pr.
USDA. 2006. Key to Soil
Taxonomy,Tenth Edition,United
States Department of Agriculture.
Natural Resources Conservation
Service
Young Anthony. 1976. Tropical Soil
and Soil. Cambridge University
Press. disadur dari Kaunang Dj.
2008. Andisols (Andosol). Soil
Environment 6 (2): 109~113
~ 5 ~

More Related Content

What's hot

Unsur hara makro
Unsur hara makroUnsur hara makro
Unsur hara makroEva Nugraha
 
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAHlaporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAHAlfian Nopara Saifudin
 
Makalah unsur hara
Makalah unsur haraMakalah unsur hara
Makalah unsur haraf' yagami
 
Konsep Faktor Pembatas_Dewi
Konsep Faktor Pembatas_DewiKonsep Faktor Pembatas_Dewi
Konsep Faktor Pembatas_Dewidewisetiyana52
 
Laporan Praktikum Klimatologi Acara 8&9 Shinta Rebecca Naibaho
Laporan Praktikum Klimatologi Acara 8&9 Shinta Rebecca NaibahoLaporan Praktikum Klimatologi Acara 8&9 Shinta Rebecca Naibaho
Laporan Praktikum Klimatologi Acara 8&9 Shinta Rebecca NaibahoShinta R Naibaho
 
Menetukan Laju Erosi oleh Karina Dwidha P. ( A1H009043 )
Menetukan Laju Erosi oleh Karina Dwidha P. ( A1H009043 )Menetukan Laju Erosi oleh Karina Dwidha P. ( A1H009043 )
Menetukan Laju Erosi oleh Karina Dwidha P. ( A1H009043 )Helmas Tanjung
 
Bab 4. suhu, tekanan, kelembaban udara dan pengaruhnya thd tanaman
Bab 4. suhu, tekanan, kelembaban udara dan pengaruhnya thd tanamanBab 4. suhu, tekanan, kelembaban udara dan pengaruhnya thd tanaman
Bab 4. suhu, tekanan, kelembaban udara dan pengaruhnya thd tanamanPurwandaru Widyasunu
 
Bagian 1 survei pemetaan dan evaluasi lahan d3 psl
Bagian 1 survei pemetaan dan evaluasi lahan d3 pslBagian 1 survei pemetaan dan evaluasi lahan d3 psl
Bagian 1 survei pemetaan dan evaluasi lahan d3 pslPurwandaru Widyasunu
 
Laporan praktikum c3, c4 dan cam
Laporan praktikum c3, c4 dan camLaporan praktikum c3, c4 dan cam
Laporan praktikum c3, c4 dan camfahmiganteng
 
Agroklimat acara 1 pengenalan stasiun dan peralatan stasiun
Agroklimat acara 1 pengenalan stasiun dan peralatan stasiunAgroklimat acara 1 pengenalan stasiun dan peralatan stasiun
Agroklimat acara 1 pengenalan stasiun dan peralatan stasiunRiski Lubis
 
Laporan praktikum irigasi dan drainasi
Laporan praktikum irigasi dan drainasiLaporan praktikum irigasi dan drainasi
Laporan praktikum irigasi dan drainasifahmiganteng
 
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesis
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesisLaporan praktikum fotosintesis fotosintesis
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesisfahmiganteng
 
DDA Tanaman dan faktor lingkungan
DDA Tanaman dan faktor lingkunganDDA Tanaman dan faktor lingkungan
DDA Tanaman dan faktor lingkunganJoel mabes
 
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
 
laporan pemanenan hasil hutan
laporan pemanenan hasil hutan laporan pemanenan hasil hutan
laporan pemanenan hasil hutan abdul gonde
 
Gymnospermae - Anatomy
Gymnospermae - AnatomyGymnospermae - Anatomy
Gymnospermae - Anatomydewisetiyana52
 

What's hot (20)

Pupuk dan pemupukan
Pupuk dan pemupukanPupuk dan pemupukan
Pupuk dan pemupukan
 
Unsur hara makro
Unsur hara makroUnsur hara makro
Unsur hara makro
 
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAHlaporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
 
Makalah unsur hara
Makalah unsur haraMakalah unsur hara
Makalah unsur hara
 
Konsep Faktor Pembatas_Dewi
Konsep Faktor Pembatas_DewiKonsep Faktor Pembatas_Dewi
Konsep Faktor Pembatas_Dewi
 
Laporan Praktikum Klimatologi Acara 8&9 Shinta Rebecca Naibaho
Laporan Praktikum Klimatologi Acara 8&9 Shinta Rebecca NaibahoLaporan Praktikum Klimatologi Acara 8&9 Shinta Rebecca Naibaho
Laporan Praktikum Klimatologi Acara 8&9 Shinta Rebecca Naibaho
 
Menetukan Laju Erosi oleh Karina Dwidha P. ( A1H009043 )
Menetukan Laju Erosi oleh Karina Dwidha P. ( A1H009043 )Menetukan Laju Erosi oleh Karina Dwidha P. ( A1H009043 )
Menetukan Laju Erosi oleh Karina Dwidha P. ( A1H009043 )
 
Bab 4. suhu, tekanan, kelembaban udara dan pengaruhnya thd tanaman
Bab 4. suhu, tekanan, kelembaban udara dan pengaruhnya thd tanamanBab 4. suhu, tekanan, kelembaban udara dan pengaruhnya thd tanaman
Bab 4. suhu, tekanan, kelembaban udara dan pengaruhnya thd tanaman
 
Bagian 1 survei pemetaan dan evaluasi lahan d3 psl
Bagian 1 survei pemetaan dan evaluasi lahan d3 pslBagian 1 survei pemetaan dan evaluasi lahan d3 psl
Bagian 1 survei pemetaan dan evaluasi lahan d3 psl
 
Laporan praktikum c3, c4 dan cam
Laporan praktikum c3, c4 dan camLaporan praktikum c3, c4 dan cam
Laporan praktikum c3, c4 dan cam
 
Agroklimat acara 1 pengenalan stasiun dan peralatan stasiun
Agroklimat acara 1 pengenalan stasiun dan peralatan stasiunAgroklimat acara 1 pengenalan stasiun dan peralatan stasiun
Agroklimat acara 1 pengenalan stasiun dan peralatan stasiun
 
Laporan praktikum irigasi dan drainasi
Laporan praktikum irigasi dan drainasiLaporan praktikum irigasi dan drainasi
Laporan praktikum irigasi dan drainasi
 
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesis
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesisLaporan praktikum fotosintesis fotosintesis
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesis
 
DDA Tanaman dan faktor lingkungan
DDA Tanaman dan faktor lingkunganDDA Tanaman dan faktor lingkungan
DDA Tanaman dan faktor lingkungan
 
Metode matching
Metode matchingMetode matching
Metode matching
 
Anatomi daun
Anatomi daunAnatomi daun
Anatomi daun
 
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
 
laporan pemanenan hasil hutan
laporan pemanenan hasil hutan laporan pemanenan hasil hutan
laporan pemanenan hasil hutan
 
Gymnospermae - Anatomy
Gymnospermae - AnatomyGymnospermae - Anatomy
Gymnospermae - Anatomy
 
Biologi Tanah
Biologi TanahBiologi Tanah
Biologi Tanah
 

Similar to Tanah Andosol: Sifat dan Potensi

Power point ips tanah
Power point ips tanahPower point ips tanah
Power point ips tanahkrisnaandra10
 
Pedosfer x6 2012
Pedosfer x6 2012Pedosfer x6 2012
Pedosfer x6 2012Paranody
 
12. Klasifikasi Tanah -DIT.ppt
12. Klasifikasi Tanah -DIT.ppt12. Klasifikasi Tanah -DIT.ppt
12. Klasifikasi Tanah -DIT.pptAldiSlabaco1
 
Tanah di indonesia dibedakan menjadi 8 jenis tanah
Tanah di indonesia dibedakan menjadi 8 jenis tanahTanah di indonesia dibedakan menjadi 8 jenis tanah
Tanah di indonesia dibedakan menjadi 8 jenis tanahFathan Purwanto
 
Tanah dan keberlangsungan Kehidupan 3.pptx
Tanah dan keberlangsungan Kehidupan 3.pptxTanah dan keberlangsungan Kehidupan 3.pptx
Tanah dan keberlangsungan Kehidupan 3.pptxharminto06
 
PELESTARIAN SUMBER DAYA LAHAN KERING
 PELESTARIAN SUMBER DAYA LAHAN KERING PELESTARIAN SUMBER DAYA LAHAN KERING
PELESTARIAN SUMBER DAYA LAHAN KERINGDzuhri06
 
PPT BAB 9 TANAH DAN KEBERLANGSUNGAN KEHIDUPAN.pdf
PPT BAB 9 TANAH DAN KEBERLANGSUNGAN  KEHIDUPAN.pdfPPT BAB 9 TANAH DAN KEBERLANGSUNGAN  KEHIDUPAN.pdf
PPT BAB 9 TANAH DAN KEBERLANGSUNGAN KEHIDUPAN.pdfIbnuUbaidillah17
 
PPT BAB 9 TANAH DAN KEBERLANGSUNGAN KEHIDUPAN.pptx
PPT BAB 9 TANAH DAN KEBERLANGSUNGAN  KEHIDUPAN.pptxPPT BAB 9 TANAH DAN KEBERLANGSUNGAN  KEHIDUPAN.pptx
PPT BAB 9 TANAH DAN KEBERLANGSUNGAN KEHIDUPAN.pptxIbnuUbaidillah17
 
Ordo tanah ultisol
Ordo tanah ultisolOrdo tanah ultisol
Ordo tanah ultisolintan putri
 
Morfologi, sifat fisik dan kimia tanah inceptisols dari bahan lakustrin paguy...
Morfologi, sifat fisik dan kimia tanah inceptisols dari bahan lakustrin paguy...Morfologi, sifat fisik dan kimia tanah inceptisols dari bahan lakustrin paguy...
Morfologi, sifat fisik dan kimia tanah inceptisols dari bahan lakustrin paguy...NurdinUng
 
Pengertian sda dan sebaran sda di indonesia
Pengertian sda dan sebaran sda di indonesiaPengertian sda dan sebaran sda di indonesia
Pengertian sda dan sebaran sda di indonesiaArya Wijaksana
 
Laporan praktikum ilmu tanah agus ap
Laporan praktikum ilmu tanah  agus apLaporan praktikum ilmu tanah  agus ap
Laporan praktikum ilmu tanah agus apAgus Adipura
 

Similar to Tanah Andosol: Sifat dan Potensi (20)

Sekilas Tentang Pedosfer
Sekilas Tentang PedosferSekilas Tentang Pedosfer
Sekilas Tentang Pedosfer
 
Pedosfer
PedosferPedosfer
Pedosfer
 
Chapter ii tanaman sawi
Chapter ii tanaman sawiChapter ii tanaman sawi
Chapter ii tanaman sawi
 
Power point ips tanah
Power point ips tanahPower point ips tanah
Power point ips tanah
 
budidaya
budidayabudidaya
budidaya
 
Pedosfer x6 2012
Pedosfer x6 2012Pedosfer x6 2012
Pedosfer x6 2012
 
12. Klasifikasi Tanah -DIT.ppt
12. Klasifikasi Tanah -DIT.ppt12. Klasifikasi Tanah -DIT.ppt
12. Klasifikasi Tanah -DIT.ppt
 
Laporan ilmu tanah
Laporan ilmu tanahLaporan ilmu tanah
Laporan ilmu tanah
 
Tanah di indonesia dibedakan menjadi 8 jenis tanah
Tanah di indonesia dibedakan menjadi 8 jenis tanahTanah di indonesia dibedakan menjadi 8 jenis tanah
Tanah di indonesia dibedakan menjadi 8 jenis tanah
 
Konsep tanah
Konsep tanahKonsep tanah
Konsep tanah
 
Tanah dan keberlangsungan Kehidupan 3.pptx
Tanah dan keberlangsungan Kehidupan 3.pptxTanah dan keberlangsungan Kehidupan 3.pptx
Tanah dan keberlangsungan Kehidupan 3.pptx
 
PELESTARIAN SUMBER DAYA LAHAN KERING
 PELESTARIAN SUMBER DAYA LAHAN KERING PELESTARIAN SUMBER DAYA LAHAN KERING
PELESTARIAN SUMBER DAYA LAHAN KERING
 
Pedosfer
PedosferPedosfer
Pedosfer
 
PPT BAB 9 TANAH DAN KEBERLANGSUNGAN KEHIDUPAN.pdf
PPT BAB 9 TANAH DAN KEBERLANGSUNGAN  KEHIDUPAN.pdfPPT BAB 9 TANAH DAN KEBERLANGSUNGAN  KEHIDUPAN.pdf
PPT BAB 9 TANAH DAN KEBERLANGSUNGAN KEHIDUPAN.pdf
 
PPT BAB 9 TANAH DAN KEBERLANGSUNGAN KEHIDUPAN.pptx
PPT BAB 9 TANAH DAN KEBERLANGSUNGAN  KEHIDUPAN.pptxPPT BAB 9 TANAH DAN KEBERLANGSUNGAN  KEHIDUPAN.pptx
PPT BAB 9 TANAH DAN KEBERLANGSUNGAN KEHIDUPAN.pptx
 
Bab4 tanah brantashulu
Bab4 tanah brantashuluBab4 tanah brantashulu
Bab4 tanah brantashulu
 
Ordo tanah ultisol
Ordo tanah ultisolOrdo tanah ultisol
Ordo tanah ultisol
 
Morfologi, sifat fisik dan kimia tanah inceptisols dari bahan lakustrin paguy...
Morfologi, sifat fisik dan kimia tanah inceptisols dari bahan lakustrin paguy...Morfologi, sifat fisik dan kimia tanah inceptisols dari bahan lakustrin paguy...
Morfologi, sifat fisik dan kimia tanah inceptisols dari bahan lakustrin paguy...
 
Pengertian sda dan sebaran sda di indonesia
Pengertian sda dan sebaran sda di indonesiaPengertian sda dan sebaran sda di indonesia
Pengertian sda dan sebaran sda di indonesia
 
Laporan praktikum ilmu tanah agus ap
Laporan praktikum ilmu tanah  agus apLaporan praktikum ilmu tanah  agus ap
Laporan praktikum ilmu tanah agus ap
 

Recently uploaded

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 

Tanah Andosol: Sifat dan Potensi

  • 1. TANAH ANDOSOL Ghefira Rahimah Riony1 , Mohammad Iqbal2 , Mia Nur Aida3 , Nibras Hanif M.4 , dan Trixie Almira Ulimaz5 Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran Jl. Raya Bandung Sumedang KM 21 Jatinangor 45363 Abstract: Tanah Andisol merupakan tanah yang terbentuk dengan adanya bahan induk abu volkan dan bahan organik yang tinggi. Pada tanah andosol terdapat koloid mineral amorphous yang menunjukkan sebagai mineral alofan. Mineral alofan merupakan mineral yang dominan.Tanah Andisol mempunyai sifat fisik yang baik dan retensi air yang tinggi. Tanah andoso memiliki unsur hara yang tinggi Kata Kunci: tanah andosol PENDAHULUAN Tanah adalah bahan mineral tidak padat (unconsolidated) yang terletak di permukaan bumi dan dipengaruhi oleh faktor-faktor genetik serta lingkungan yang meliputi bahan induk, iklim (termasuk kelembapan dan suhu), organisme (makro dan mikro), dan topografi pada suatu periode tertentu (Hanafiah 2005). Menurut Young (1976) Andosol secara genetik diartikan sebagai tanah yang berasal dari abu vulkanik yang mengandung proporsi yang tinggi bahan vitrik (glassy). Andosol adalah tanah yang berkembang dari bahan vulkanik seperti abu vulkan, batu apung, silinder, lava dan sebagainya, dan atau bahan volkanik lastik yang fraksi koloidnya didominasi oleh mineral “short range order” (alofan, imogolit, ferihidrit) atau kompleks Al-humus. Dalam keadaan lingkungan tertentu, pelapukan alumino silikat primer dalam bahan induk non-vulkanik dapat menghasilkan mineral “short range order”, sebagian tanah seperti ini yang termasuk dalam Andosol (Hardjowigeno, 1993). Tanah Andosol adalah tanah yang berwarna hitam kelam, sangat porous, mengandung bahan organik dan lempung tipe amorf, terutama alofan serta sedikit silika, alumina atau hodroxida-besi. Tanah yang terbentuk dari abu vulkanik ini umumnya ditemukan didaerah dataran tinggi (>400 m di atas permukaan laut). (Darmawijaya, 1990). Aktivitas gunug api menghasilkan bahan piroklastik yang merupakan sumber bahan induk tanah vulkanis, yang dalam Sistem Taksonomi Tanah diklasifikasikan sebagai Andosol (Soil Survey Staff, 1990). Luas Andosol di Indonesia mencapai 6,5 juta ha atau sekitar 3,4% dari luas ~ 1 ~NPM: 1 150510120128 2 150510120129 3 150510120131 4 150510120132 5 150510120133
  • 2. daratan dan merupakan areal pertanian yang penting, terutama untuk tanaman hortikultura dan perkebunan (Lembaga Penelitian tanah, 1972). PEMBENTUKAN TANAH ANDOSOL Tanah vulkanis atau tanah andosol adalah tanah yang terjadi dari pelapukan batu-batuan vulkanis, baik dari batu yang telah membeku, maupun dari abu gunung api. Tanah tuff terjadi dari abu gunung api dan bersifat sangat subur. Salah satu ciri tanah andosol adalah warna merah kecoklatan hingga hitam kelam. Tanah andosol sangat cocok untuk daerah pertanian dan perkebunan. Tanah Vulkanis merata di wilayah Indonesia, sesuai dengan persebaran gunung api, sperti di Jawa dan Sumatera). (Amir dan Kun). Proses pembentukan tanah yang utama pada Andosol adalah pelapukan dan transformasi (perubahan bentuk). Proses pemindahan bahan (translokasi) dan penimbunan bahan-bahan tersebut di dalam solum sangat sedikit. Akumulasi bahan organik dan terjadinya kompleks bahan organik dengan Al merupakan sifat khas pada beberapa Andosol (Hardjowigeno, 1993). Tanah andosol terbentuk di wilayah dataran tinggi lebih dari 1000 mdpl yang memiliki curah hujan antara 2.500-7000 mm/tahun. Sifat tanah andosol umumnya peka terhadap erosi. Produktivitas tanah ini sedang hingga tinggi. Penggunaannya terutama untuk tanaman sayuran, kopi, buah-buahan, teh, kina dan pinus. (Sri dan dkk, 2007) SIFAT TANAH ANDOSOL Menurut Young (1976) tanah andosol mempinyai ketebalan kurang lebih 50 cm, berwarna coklat keabu- abuan gelap sampai hitam. Kandunagn debu tinggi, namun profil dapat didominasi oleh pasir halus, porositas tanah tinggi dan sering adanya bulk density (BD) rendah dapat terjadi adanya horison (B) transisi yang berwarna kecoklatan, tapi translokasi liat tidak banyak. Karakteristik tanah andodol adalah memiliki ketebalan solum tanah agak tebal (100-225 cm), berwarna hitam, kelabu sampai coklat tua, teksturnya debu, lempung berdebu sampai lempung, dan strukturnya remah, serta tanahnya asam sampai netral (pH 5-7). Sifak fisik dan kimia tanah andososl cukup baik, sehingga produktivitasnyapun cukup baik, yaitu antara sedang sampai tinggi. (Rahmat, 2009). Tanah Andisol mengandung unsur hara yang cukup tinggi. Unsur hara tersebut berasal dari abu letusan gunung. Sehingga tanah jenis ini sangat baik untuk ditanami. Tidak jarang daerah yang terkena musibah gunung meletus, justru tanahnya akan lebih subur daripada sebelumnya. Selain unsur hara, zat lain yang terkandung dalam tanah Andisol ini adalah zat-zat organik. Zat yang terkandung didalamnya sebagian besar adalah abu vulkanik dari letusan gunung. Zat organik banyak terkandung pada lapisan tengah dan ~ 2 ~
  • 3. atas, sedangkan pada tanah yang berada di lapisan bawah, kandungan organik maupun unsur hara cenderung sedikit. Tanah Andisol mampu mengikat air dalam jumlah yang cukup tinggi, zat karbon yang terkandung juga lebih tinggi dibandingkan dengan tanah jenis lain. Sifat kimia dari tanah andisol ditandai dengan reaksi tanah agak masam sampai netral (pH 5,0–6,5), kejenuhan basa sekitar 20-40%, kapasitas tukar kation sekitar 20-30 me/100g, kandungan C dan N tinggi tetapi rasio C/N rendah, kandungan kalium (K) sedang, kandungan fosfor (P) rendah, berat jenis < 0.85% dan pada kapasitas lapang kelembaban tanah > 15% dan kandungan bahan organik pada lapisan atas 5-20 %. (Tan, 1991). KLASIFIKASI TANAH ANDOSOL Menurut Hardjowigeno (2003) dalam Djoni (2008) Andisol adalah tanah, baik tertimbun atau tidak yang mempunyai horison dengan sifat tanah andik setebal 36cm atau lebih (kumulatif) pada kedalama 60 cm teratas dari tanah mineral atau dari permukaan lapisan ytanah organik yang memenuhi syarat sifat tanah andik,dipilih yang lebih dangkal. Kalau ada kontak litik pada kedalaman <60 cm,horison dengan sifat tanah andik harus setebal >60% x tebal tanah sampai kontak litik (USDA, 2006). Sub ordo tanah andosol sebagai berikut: 1. Aquands yaitu tanah yang dicirikan oleh adanya epipedon histik atau lapisan di atas densik, litik atau kontak paralitik atau suatu lapisan pada kedalaman 40cm-50cm dari permukaan tanah mineral atau dari batas tanah andik manapun yang lebih dangkal sering mengalami kondisi akuik yang dicirikan satu atau lebih sifat. 2. Gelands yaitu tanah yang di cirikan oleh adanya temperatur tanah rata-rata setiap tahun 0°C atau lebih dingin dari temperatur tanah summer rata-rata (a) 8°C atau lebih dingin jika tidak ada horison O atau (b) 5°C atau lebih dingin jika ada horison O. 3. Cryands yaitu tanah yang mempunyai regim temperatur tanah kriik. 4. Torrands yaitu tanah yang mempunyai regim kelembaban (moisture) aridik. 5. Xerands yaitu tanah yang mempunyai regim kelembaban (moisture) xerik. 6. Vitrands yaitu tanah yang mempunyai retensi air 1500 kPa kurang 15% pada sampel tidak kering udara yang keseluruhnannya 60 % atau lebih dari ketebalannya. 7. Ustands yaitu tanah yang mempunyai regim kelembaban (moisture) ustik. ~ 3 ~
  • 4. 8. Udands yaitu tanah andisol yang tidak masuk kategori sub ordo di atas. PENGGUNAAN TANAH ANDOSOL Tanah Andisols merupakan tanah yang cukup subur. Di Indonesia, tanah utama yang banyak dimanfaatkan untuk perkebunan teh dan kopi, untuk tanaman holtikultura. Tanah andisols ini juga berpotensi untuk tanaman semusim maupun tahunan selain itu dapat untuk tanaman palawija dan padi ataupun untuk hutan lindung. Hal ini dikarenakan Andisols merupakan tanah yang mengandung bahan organik cukup tinggi sehingga tanah tersebut cukup baik dalam penyediaan nitrogen bagi tanaman. Andisols pada hakikatnya merupakan tanah subur khususnya yang mempunyai kejenuhan basa agak rendah sampai tinggi, Tanah andisols mempunyai aerasi dan porositas tinggi sehingga tanaman mudah berpenetrasi ke dalam tanah dan unsur-unsur hara berupa kation- kation basa dan nitrogen cukup tersedia bagi tanaman. Andisols pada umumnya tersusun dari bahan-bahan atau partikel lepas sehingga mempunyai permeabilitas dan aerasi cukup tinggi, ketahanan penetrasinya cukup rendah maka seharusnya pengolahan tanah untuk budidaya pertanian tidak diperlukan lagi. KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA Amir Koshim dan Kun Marlina Lubis. ____. Geografi SMA/MA Kls X (Diknas). Jakarta: Grasindo. http://google.com diakses 26 Mei 2013 Anonim. ___. Tanah Andosol. disadur dari http://repository.usu.ac.id diakses 26 Mei 2013 Anonim.—-. Tinjauan Pustaka Bahan Induk Andisol. Disadur dari http//:www.repository.usu.ac.id/ diakses 25 Mei 2013 Darmawijaya. 1990. Klasifikasi Tanah. Yogjakarta: Gajah Mada University Pr. Dr. Sri HAyati, M.Pd., Dra. Enok Maryani, M.S., Dra. Murnaria Manalu, M.M.. 2007. Ilmu Pengetahuan Sosial SMP/MTS kelas VIII. Jakarta: Esis. http://google.com diakses 25 Mei 2013 Hanafiah KA. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Hardjowigeno, Sarwono. 2003. Ilmu Tanah. Jakarta: Akademika Pressindo. Hardjowigeno, Sarwono. 2003. Klasifikasi Tanah dan Pedogenesis. Jakarta: Akademika Pressindo. ~ 4 ~
  • 5. Hidayat, Anggi Tresnawati. 2009. Potensi Pelepasan N-NH4 + dan N- NO3 - Tanah Andisol yang ditanami Sayuran di daerah Dataran Tinggi [skripsi]. Bogor: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, IPB. http://repository.ipb.ac.id diakses 26 Mei 2013 Ir. H. Rahmat Rukmana, MBA., M.Sc.. 2009. Budidaya Bawang Putih.Yogyakarta: Kanisius. http://google.com diakses 25 Mei 2013 Kaunang, Djoni. 2008. Tanah Andisol. Disadur dari http//:www.jurnal.pdii.lipi.go.id/ diakses 25 Mei 2013 Miller, Raymond W. 1990. Soils: An Introduction to Soils and Plant Growth / Raymond W. Miller, Roy L. Donahue: editorial assistant, Joyce U. Miller. _6 th ed. disadur dari Kaunang Dj. 2008. Andisols (Andosol). Soil Environment 6 (2): 109~113 Tan KH. 1991. Dasar-dasar Kimia Tanah. Gumadi DH, penerjemah. Yogyakarta: Gajah Mada University Pr. USDA. 2006. Key to Soil Taxonomy,Tenth Edition,United States Department of Agriculture. Natural Resources Conservation Service Young Anthony. 1976. Tropical Soil and Soil. Cambridge University Press. disadur dari Kaunang Dj. 2008. Andisols (Andosol). Soil Environment 6 (2): 109~113 ~ 5 ~
  • 6. Hidayat, Anggi Tresnawati. 2009. Potensi Pelepasan N-NH4 + dan N- NO3 - Tanah Andisol yang ditanami Sayuran di daerah Dataran Tinggi [skripsi]. Bogor: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, IPB. http://repository.ipb.ac.id diakses 26 Mei 2013 Ir. H. Rahmat Rukmana, MBA., M.Sc.. 2009. Budidaya Bawang Putih.Yogyakarta: Kanisius. http://google.com diakses 25 Mei 2013 Kaunang, Djoni. 2008. Tanah Andisol. Disadur dari http//:www.jurnal.pdii.lipi.go.id/ diakses 25 Mei 2013 Miller, Raymond W. 1990. Soils: An Introduction to Soils and Plant Growth / Raymond W. Miller, Roy L. Donahue: editorial assistant, Joyce U. Miller. _6 th ed. disadur dari Kaunang Dj. 2008. Andisols (Andosol). Soil Environment 6 (2): 109~113 Tan KH. 1991. Dasar-dasar Kimia Tanah. Gumadi DH, penerjemah. Yogyakarta: Gajah Mada University Pr. USDA. 2006. Key to Soil Taxonomy,Tenth Edition,United States Department of Agriculture. Natural Resources Conservation Service Young Anthony. 1976. Tropical Soil and Soil. Cambridge University Press. disadur dari Kaunang Dj. 2008. Andisols (Andosol). Soil Environment 6 (2): 109~113 ~ 5 ~