SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
IKLIM 
Merupakan gabungan berbagai kondisi cuaca sehari-hari 
atau merupakan rata-rata cuaca. 
Anasir iklim: Anasir Cuaca 
Untuk mencari harga rata-rata tergantung kebutuhan 
dan keadaan. 
Perlu diketahui bahwa untuk mengetahui penyimpangan 
iklim harus berdasarkan pada harga normal suatu harga 
rerata selama 30 tahun. 
Hampir tidak terbatas jumlah iklim di permukaan bumi 
ini yang memerlukan penggolongan dalam satu kelas/ 
tipe. Semua klasifikasi iklim buatan manusia sehingga 
masing-masing ada kebaikan dan keburukan. 
Tujuan: 
Berusaha untuk menyederhanakan jumlah iklim local 
tidak terbatas menjadi golongan yang jumlahnya relatif 
sedikit yang mempunyai sifat-sifat penting yang 
bersamaan. 
I. Beberapa penggolongan iklim 
1) Klasifikasi dengan dasar temperatur, 
klasifikasi yang dibuat pada jaman Yunani. 
Daerah Tropika- sedang dan kutub 
Klasifikasi Klages (1942) 
2) Klasifikasi Thornthwaite 
3) Klasifikasi Koppen
4) Klasifikasi di Indonesia 
- Klasifikasi Mohr 
- Klasifikasi Schmidt dan Ferguson 
- Klasifikasi Oldeman 
II. Hubungan Iklim dan Lingkungan 
1. Iklim dan pertanian 
2. Iklim dan Hama-Penyakit Tumbuhan 
3. Iklim dan sumber daya air 
4. Iklim Agihan vegetasi dan jenis tanah 
5. Iklim dan ternak 
1) KLASIFIKASI BERDASAR TEMPERATUR 
a. Klasifikasi Pada Jaman Yunani : 3 daerah 
 Daerah tropika 
Tidak ada musim dingin, temperatur terus 
menerus tinggi 
 Daerah Sedang (U-S) 
Di sini ada musim yang berbeda tegas, satu 
musim panas/ hangat lainnya sejuk/ dingin 
 Daerah Kutub (U-S) 
Tidak ada musim panas, temperatur rendah 
b. Klasifikasi Klages (1942): 5 daerah 
a. Daerah tropika Rata-rata T>20°C 
b. Daerah subtropika 4 – 11 bulan T>20°C 
c. Daerah sedang 4 – 12 bulan T 10 -20°C 
d. Daerah dingin 1 – 4 bulan T 10 - 20°C 
dan yang lain <10°C 
e. Daerah kutub T rata-rata -1°C dgn tanpa 
bulan yang T >10°C
2) KLASIFIKASI KOPPEN 
Wladimir Koppen (1846-1940) seorang biologis 
Jerman 
1900  klasifikasi I berdasarkan vegetasi 
1918  revisi dengan memasukkan T hujan dan 
tanda khusus musiman. 
Koppen membagi 5 golongan besar yang diberi 
simbol huruf: A – E 
A Iklim hujan tropika 
B Iklim kering 
C Sedang 
D Dingin 
E Kutub 
Sehingga secara garis besar dasar klas Koppen 
- rata - rata curah hujan (bulanan/ tahunan) 
- temperatur (bulanan/ tahunan) 
- vegetasi asli dilihat sebagai kenampakan terbaik 
dari keadaan iklim yang sesungguhnya 
Koppen menilai bahwa daya guna hujan terhadap 
perkembangan dan pertumbuhan tanaman tidak 
hanya tergantung pada jumlah curah hujan tetapi 
juga intensitas penguapan, baik dari tanah maupun 
tanaman. 
Oleh karena ini Koppen berusaha menunjukkan 
intensitas penguapan dan daya guna hujan adalah 
dengan menggabungkan temperatur dan hujan. 
Musim hujan sama, jatuh pada musim panas adalah 
kurang berguna dibanding jatuh pada musim dingin. 
Walaupun metode untuk mengukur daya guna 
hujan kurang memuaskan.
Kriteria Klasifikasi Iklim Koppen 
A. Iklim Hujan Tropika 
Temperatur bulan terdingin > 18 °C (64.4°F) 
f Bulan terkering > 60 cm 
m 
m 
Bulan terkering < 60 mm, tetapi > 98,5 - r/ 25 
Jumlah hujan pada bulan basah dapat 
mengimbangi kekurangan hujan pada bulan 
kering, masih terdapat hutan cukup lebat. 
w 
w 
Bulan terkering < 98.5 r/25 
Jumlah bulan basah tidak dapat mengimbangi 
kekurangan hujan pada bulan kering. Vegetasi 
yang ada padang rumput dengan pohon jarang. 
* * m 
* 
500 1000 1500 2000 2500 mm 
mm 
60 
40 
20 
Aw Am 
w 
* 
CH TAHUNAN 
DIAGRAM KOPPEN UNTUK TIPE A 
C 
H 
B 
UL 
ANAN
B. IKLIM KERING 
r < 0.44 (t – 19.5) CH Merata sepanjang tahun 
r < 0.44 (t – 7) CH Mengumpul pada ms. Panas 70% 
r < 0.44 (t – 32) CH Mengumpul pada ms. Dingin 70% 
Dibagi 2 Bs & Bw 
BS ½ Batas Atas – Batas Atas 
Bw < ½ Batas Atas Ket. Sama 
0.44 (t -…..) 
0.22 (t -…..) 
0 
C. IKLIM SEDANG 
Stepa 
Padang Pasir 
- Bs 
- Bw 
Temperatur bulan terdingin > - 300C dan < 180C 
Temperatur bulan terpanas > 100C 
S Pada musim panas kering (jumlah CH bulan terkering pada musim panas 
< 1/3 jumlah hujan terbasah pada musim dingin 
W Pada musim dingin kering dan musim panas lembab (jumlah hujan 
terkering pada musim dingin <1/10 jumlah hujan terbasah pada musim 
panas) 
f Selalu lembab sepanjang tahun , tidak dijumpai keadaan s dan w. CH > 30 
a. T rerata bulan terpanas ≥ 220C 
b. T rerata untuk 4 bulan ≥ 100C & T bulan terpanas < 220C 
c. T rerata 1 – 3 bulan ≥ 100C & T bulan terpanas < 220C 
Csa : daerah pedalaman 
Csb : daerah pantai (marine) 
Cwa : subtropika musiman 
Cwb : tropika lahan tinggi 
Cfa : subtropika lembab 
Cfb : Iklim marine 
Cfc : Iklim marine
D. IKLIM DINGIN 
Rata-rata temperatu bulan terpanas > 100C dan terdingin kurang dari – 30C. 
w Sama C 
f Sama C 
a Sama C 
b Sama C 
c Sama C 
d Rata-rata temperatur bulan terdingin < 2.8 dan dipakai 
diluar a,b,& c 
dfa Kontinental lembab (iklim dingin dengan periode kering) 
dfb Kontinental lembab 
dfc Sub artika 
dfd Sub artika 
dwa Iklim kontinental lembab (iklim dingin dengan musim 
dingin kering) 
dwb Iklim kontinental lembab 
dwc Sub artika 
dwd Sub artika 
E. IKLIM KUTUB 
Rata-rata temperatur bulan terpanas < 100C 
T Rata-rata temperatur bulan terpanas 0 – 100C 
F Rata-rata temperatur bulan terpanas ≤ 00C 
ET Iklim tundra (lumut) 
EF Iklim es – salju abadi 
H Temperatur seperti E, tetapi disebabkan tinggi tempat > 
5000 feet 
3) KLASIFIKASI IKLIM THORNTHWAITE 
1899 – 1963 (Thornthwaite) 
1931 memperkenalkan klasifikasi yang pertama khusus dipakai di Amerika 
Utara 
1933 memakai sistem tersebut untuk seluruh dunia 
Dasar: Vegetasi, Evaporasi, Hujan & Temperatur 
Thornthwaite: 
Menganggap bahwa kebutuhan air tanaman tidak hanya tergantung pada 
besarnya Curah Hujan tetapi juga tergantung evaporasi. 
Menggunakan istilah dayaguna presipitasi =
P – E rasio Perbandingan antara P dan E, yang 
menunjukkan daya guna hujan bagi 
kehidupan tanaman. 
P Presipitasi bulanan rerata (inci) 
E Penguapan dari permukaan air bebas 
rerata bulanan (inci) 
P – E ratio selama 12 bulan disebut P – E indek 
Perhitungan : 
P – E ratio = 10 P/E 
12 
P – E indek = Σ (10 P/E) n 
n = 1 
Tetapi karena kesulitan data evaporasi maka untuk mengatasi diadakan 
hubungan antara temperatur (T), Penguapan (E) dan Presipitasi (P) sehingga 
akhirnya diperoleh P – E rasio tanpa data evaporasi. 
P – E rasio : 115 ( P ) 10/9 
T-10 
12 
P – E indek : Σ 115 ( P ) 10/9 n 
n=1 T-10 
P : Presipitasi rerata bulanan dalam inci 
T : Temperatur rerata bulanan dalam 0F 
Simbol Gol Lembab Ciri Vegetasi PE Indek 
A Basah Hutan Hujan ≥ 128 
B Lembab Hutan 64 – 127 
C Agak Lembab Padang Rumput 32 – 63 
D Agak Kering Steppa 16 – 31 
E Kering Gurun Pasir < 16 
T – E indek = Jumlah 12 bulan dari T – E rasio 
T – E rasio = ( T – 32 ) efisiensi temperatus rasio 
4 
12 
T – indek = Σ ( T – 32 ) n 
n=1 4 
Atas dasar T – E indek dibedakan : 
6 Golongan temperatur
TIPE IKLIM T – E INDEK 
A1 – Tropika ≥ 128 
B1 – Mesotermal 64 -127 
C1 – Mikrotermal 32 - 63 
D1 – Taiga 16 - 31 
E1 - Tundra 1 - 15 
F1 - Frost 0 
Pembagian selanjutnya adalah berdasar agihan presipitasi bulanan sbb: 
r Hujan merata seluruh musim 
s Hujan kurang di musim panas 
w Hujan kurang di musim dingin 
d Hujan kurang di seluruh musim 
Berdasarkan kombinasi simbol P – E indek T –E indek dan agihan hujan 
musiman yang dijumpai tercatat ada 32 tipe iklim: 
AA1r BA1r CA1r DA1w EA1d D1 E1 F1 
AB1r BA1w CA1w DA1d EB1d 
AC1r BB1r CA1d DB1w EC1d 
BB1w CB1r DB1s 
BB1s CB1w DB1d 
BC1r CB1s DC1d 
BC1s CB1d 
CC1r 
CC1s 
CC1d 
3 7 10 6 3 1 1 1 Σ 32

More Related Content

What's hot

What's hot (10)

IPCC Summary (sep 23)
IPCC Summary  (sep 23)IPCC Summary  (sep 23)
IPCC Summary (sep 23)
 
Geog Elective Weather and Climate Gateway 1
Geog Elective Weather and Climate Gateway 1Geog Elective Weather and Climate Gateway 1
Geog Elective Weather and Climate Gateway 1
 
Lectura+global+analysis+ +annual+2016
Lectura+global+analysis+ +annual+2016Lectura+global+analysis+ +annual+2016
Lectura+global+analysis+ +annual+2016
 
Task 4
Task 4Task 4
Task 4
 
Unit 5
Unit 5Unit 5
Unit 5
 
Task 3. temperature
Task 3. temperatureTask 3. temperature
Task 3. temperature
 
Meteorology&climatology
Meteorology&climatologyMeteorology&climatology
Meteorology&climatology
 
Chapter 1 and 2 for students
Chapter 1 and 2 for studentsChapter 1 and 2 for students
Chapter 1 and 2 for students
 
Unit 5
Unit 5Unit 5
Unit 5
 
Hot landscapes 1º
Hot landscapes 1ºHot landscapes 1º
Hot landscapes 1º
 

Similar to V klasifikasiiklim

Climatic zones.pptx
Climatic zones.pptxClimatic zones.pptx
Climatic zones.pptxHarish Gupta
 
Weather and Climate lesson for Geography Secondary 1
Weather and Climate lesson for Geography Secondary 1Weather and Climate lesson for Geography Secondary 1
Weather and Climate lesson for Geography Secondary 1Fairus Farok
 
climatic classification.pptx
climatic classification.pptxclimatic classification.pptx
climatic classification.pptxJanhaviB1
 
Köppen's classification.pdf
Köppen's classification.pdfKöppen's classification.pdf
Köppen's classification.pdf60984
 
Koppen climatic classification
Koppen climatic classification Koppen climatic classification
Koppen climatic classification Mohsin Bhat
 
GEOG 100--Lecture 09--Global Climates
GEOG 100--Lecture 09--Global ClimatesGEOG 100--Lecture 09--Global Climates
GEOG 100--Lecture 09--Global Climatesangelaorr
 
Koppen classification 2011
Koppen classification 2011Koppen classification 2011
Koppen classification 2011Atiqa Khan
 
Climate classification prepared by Dr.BABU N
Climate classification prepared by Dr.BABU NClimate classification prepared by Dr.BABU N
Climate classification prepared by Dr.BABU Nabdul basith p k
 
Unit 4 - Climate
Unit 4 - ClimateUnit 4 - Climate
Unit 4 - ClimateRocío G.
 
Introduction to Climate Science
Introduction to Climate ScienceIntroduction to Climate Science
Introduction to Climate Scienceipcc-media
 
Unit 3. Weather and climate
Unit 3. Weather and climateUnit 3. Weather and climate
Unit 3. Weather and climateHmc Buruaga
 
Climate presentation
Climate presentationClimate presentation
Climate presentationAngy Silva
 
The atmosphere
The atmosphereThe atmosphere
The atmospherememuflo
 

Similar to V klasifikasiiklim (20)

Climatic zones.pptx
Climatic zones.pptxClimatic zones.pptx
Climatic zones.pptx
 
Weather and Climate lesson for Geography Secondary 1
Weather and Climate lesson for Geography Secondary 1Weather and Climate lesson for Geography Secondary 1
Weather and Climate lesson for Geography Secondary 1
 
climatic classification.pptx
climatic classification.pptxclimatic classification.pptx
climatic classification.pptx
 
Köppen's classification.pdf
Köppen's classification.pdfKöppen's classification.pdf
Köppen's classification.pdf
 
Koppen climatic classification
Koppen climatic classification Koppen climatic classification
Koppen climatic classification
 
Unit 03 Weather
Unit 03 WeatherUnit 03 Weather
Unit 03 Weather
 
GEOG 100--Lecture 09--Global Climates
GEOG 100--Lecture 09--Global ClimatesGEOG 100--Lecture 09--Global Climates
GEOG 100--Lecture 09--Global Climates
 
Koppen classification 2011
Koppen classification 2011Koppen classification 2011
Koppen classification 2011
 
Climate classification prepared by Dr.BABU N
Climate classification prepared by Dr.BABU NClimate classification prepared by Dr.BABU N
Climate classification prepared by Dr.BABU N
 
Unit 4 - Climate
Unit 4 - ClimateUnit 4 - Climate
Unit 4 - Climate
 
Kopper12
Kopper12Kopper12
Kopper12
 
Unit 03 Weather
Unit 03 WeatherUnit 03 Weather
Unit 03 Weather
 
Ch08
Ch08Ch08
Ch08
 
Introduction to Climate Science
Introduction to Climate ScienceIntroduction to Climate Science
Introduction to Climate Science
 
Unit 3. Weather and climate
Unit 3. Weather and climateUnit 3. Weather and climate
Unit 3. Weather and climate
 
Unit 5
Unit 5Unit 5
Unit 5
 
Climate presentation
Climate presentationClimate presentation
Climate presentation
 
Unit 5
Unit 5Unit 5
Unit 5
 
Overview of climate variability and climate change in GMS
Overview of climate variability and climate change in GMSOverview of climate variability and climate change in GMS
Overview of climate variability and climate change in GMS
 
The atmosphere
The atmosphereThe atmosphere
The atmosphere
 

More from Suryati Purba

Laporan resmi klimatologi dasar 2014/2015
Laporan resmi klimatologi dasar 2014/2015Laporan resmi klimatologi dasar 2014/2015
Laporan resmi klimatologi dasar 2014/2015Suryati Purba
 
Rpkps klimatologi dasar edit
Rpkps klimatologi dasar  editRpkps klimatologi dasar  edit
Rpkps klimatologi dasar editSuryati Purba
 
Pengendalian opt terpadu (integrated pest management) 2014-siti subandiyah
Pengendalian opt terpadu (integrated pest management) 2014-siti subandiyahPengendalian opt terpadu (integrated pest management) 2014-siti subandiyah
Pengendalian opt terpadu (integrated pest management) 2014-siti subandiyahSuryati Purba
 
Opt perkebunan siti subandiyah
Opt perkebunan siti subandiyahOpt perkebunan siti subandiyah
Opt perkebunan siti subandiyahSuryati Purba
 
Pertemuan 5. interaksi alelik dan epistasisDasar-dasar Genetika Bu Rani
Pertemuan 5. interaksi alelik dan epistasisDasar-dasar Genetika Bu RaniPertemuan 5. interaksi alelik dan epistasisDasar-dasar Genetika Bu Rani
Pertemuan 5. interaksi alelik dan epistasisDasar-dasar Genetika Bu RaniSuryati Purba
 
Pertemuan 4. mendelian genetics-Bu Rani Wulandari
Pertemuan 4. mendelian genetics-Bu Rani WulandariPertemuan 4. mendelian genetics-Bu Rani Wulandari
Pertemuan 4. mendelian genetics-Bu Rani WulandariSuryati Purba
 
Pertemuan 3. pembelahan sel - Bu Rani Wulandari
Pertemuan 3. pembelahan sel - Bu Rani WulandariPertemuan 3. pembelahan sel - Bu Rani Wulandari
Pertemuan 3. pembelahan sel - Bu Rani WulandariSuryati Purba
 
Pertemuan 2. history of genetics Bu Rani Wulandari
Pertemuan 2. history of genetics Bu Rani WulandariPertemuan 2. history of genetics Bu Rani Wulandari
Pertemuan 2. history of genetics Bu Rani WulandariSuryati Purba
 
Pertemuan 1. introduction
Pertemuan 1. introductionPertemuan 1. introduction
Pertemuan 1. introductionSuryati Purba
 

More from Suryati Purba (12)

Laporan resmi klimatologi dasar 2014/2015
Laporan resmi klimatologi dasar 2014/2015Laporan resmi klimatologi dasar 2014/2015
Laporan resmi klimatologi dasar 2014/2015
 
Tran.klimat5
Tran.klimat5Tran.klimat5
Tran.klimat5
 
Rpkps klimatologi dasar edit
Rpkps klimatologi dasar  editRpkps klimatologi dasar  edit
Rpkps klimatologi dasar edit
 
Babivangin
BabivanginBabivangin
Babivangin
 
Pengendalian opt terpadu (integrated pest management) 2014-siti subandiyah
Pengendalian opt terpadu (integrated pest management) 2014-siti subandiyahPengendalian opt terpadu (integrated pest management) 2014-siti subandiyah
Pengendalian opt terpadu (integrated pest management) 2014-siti subandiyah
 
Opt perkebunan siti subandiyah
Opt perkebunan siti subandiyahOpt perkebunan siti subandiyah
Opt perkebunan siti subandiyah
 
Pertemuan 5. interaksi alelik dan epistasisDasar-dasar Genetika Bu Rani
Pertemuan 5. interaksi alelik dan epistasisDasar-dasar Genetika Bu RaniPertemuan 5. interaksi alelik dan epistasisDasar-dasar Genetika Bu Rani
Pertemuan 5. interaksi alelik dan epistasisDasar-dasar Genetika Bu Rani
 
Pertemuan 4. mendelian genetics-Bu Rani Wulandari
Pertemuan 4. mendelian genetics-Bu Rani WulandariPertemuan 4. mendelian genetics-Bu Rani Wulandari
Pertemuan 4. mendelian genetics-Bu Rani Wulandari
 
Pertemuan 3. pembelahan sel - Bu Rani Wulandari
Pertemuan 3. pembelahan sel - Bu Rani WulandariPertemuan 3. pembelahan sel - Bu Rani Wulandari
Pertemuan 3. pembelahan sel - Bu Rani Wulandari
 
Pertemuan 2. history of genetics Bu Rani Wulandari
Pertemuan 2. history of genetics Bu Rani WulandariPertemuan 2. history of genetics Bu Rani Wulandari
Pertemuan 2. history of genetics Bu Rani Wulandari
 
Pertemuan 1. introduction
Pertemuan 1. introductionPertemuan 1. introduction
Pertemuan 1. introduction
 
Konsep tanah
Konsep tanahKonsep tanah
Konsep tanah
 

Recently uploaded

9548086042 for call girls in Indira Nagar with room service
9548086042  for call girls in Indira Nagar  with room service9548086042  for call girls in Indira Nagar  with room service
9548086042 for call girls in Indira Nagar with room servicediscovermytutordmt
 
Mastering the Unannounced Regulatory Inspection
Mastering the Unannounced Regulatory InspectionMastering the Unannounced Regulatory Inspection
Mastering the Unannounced Regulatory InspectionSafetyChain Software
 
SOCIAL AND HISTORICAL CONTEXT - LFTVD.pptx
SOCIAL AND HISTORICAL CONTEXT - LFTVD.pptxSOCIAL AND HISTORICAL CONTEXT - LFTVD.pptx
SOCIAL AND HISTORICAL CONTEXT - LFTVD.pptxiammrhaywood
 
The Most Excellent Way | 1 Corinthians 13
The Most Excellent Way | 1 Corinthians 13The Most Excellent Way | 1 Corinthians 13
The Most Excellent Way | 1 Corinthians 13Steve Thomason
 
Sanyam Choudhary Chemistry practical.pdf
Sanyam Choudhary Chemistry practical.pdfSanyam Choudhary Chemistry practical.pdf
Sanyam Choudhary Chemistry practical.pdfsanyamsingh5019
 
1029 - Danh muc Sach Giao Khoa 10 . pdf
1029 -  Danh muc Sach Giao Khoa 10 . pdf1029 -  Danh muc Sach Giao Khoa 10 . pdf
1029 - Danh muc Sach Giao Khoa 10 . pdfQucHHunhnh
 
Paris 2024 Olympic Geographies - an activity
Paris 2024 Olympic Geographies - an activityParis 2024 Olympic Geographies - an activity
Paris 2024 Olympic Geographies - an activityGeoBlogs
 
Activity 01 - Artificial Culture (1).pdf
Activity 01 - Artificial Culture (1).pdfActivity 01 - Artificial Culture (1).pdf
Activity 01 - Artificial Culture (1).pdfciinovamais
 
APM Welcome, APM North West Network Conference, Synergies Across Sectors
APM Welcome, APM North West Network Conference, Synergies Across SectorsAPM Welcome, APM North West Network Conference, Synergies Across Sectors
APM Welcome, APM North West Network Conference, Synergies Across SectorsAssociation for Project Management
 
social pharmacy d-pharm 1st year by Pragati K. Mahajan
social pharmacy d-pharm 1st year by Pragati K. Mahajansocial pharmacy d-pharm 1st year by Pragati K. Mahajan
social pharmacy d-pharm 1st year by Pragati K. Mahajanpragatimahajan3
 
Nutritional Needs Presentation - HLTH 104
Nutritional Needs Presentation - HLTH 104Nutritional Needs Presentation - HLTH 104
Nutritional Needs Presentation - HLTH 104misteraugie
 
Measures of Central Tendency: Mean, Median and Mode
Measures of Central Tendency: Mean, Median and ModeMeasures of Central Tendency: Mean, Median and Mode
Measures of Central Tendency: Mean, Median and ModeThiyagu K
 
BASLIQ CURRENT LOOKBOOK LOOKBOOK(1) (1).pdf
BASLIQ CURRENT LOOKBOOK  LOOKBOOK(1) (1).pdfBASLIQ CURRENT LOOKBOOK  LOOKBOOK(1) (1).pdf
BASLIQ CURRENT LOOKBOOK LOOKBOOK(1) (1).pdfSoniaTolstoy
 
Software Engineering Methodologies (overview)
Software Engineering Methodologies (overview)Software Engineering Methodologies (overview)
Software Engineering Methodologies (overview)eniolaolutunde
 
Organic Name Reactions for the students and aspirants of Chemistry12th.pptx
Organic Name Reactions  for the students and aspirants of Chemistry12th.pptxOrganic Name Reactions  for the students and aspirants of Chemistry12th.pptx
Organic Name Reactions for the students and aspirants of Chemistry12th.pptxVS Mahajan Coaching Centre
 
Measures of Dispersion and Variability: Range, QD, AD and SD
Measures of Dispersion and Variability: Range, QD, AD and SDMeasures of Dispersion and Variability: Range, QD, AD and SD
Measures of Dispersion and Variability: Range, QD, AD and SDThiyagu K
 
Call Girls in Dwarka Mor Delhi Contact Us 9654467111
Call Girls in Dwarka Mor Delhi Contact Us 9654467111Call Girls in Dwarka Mor Delhi Contact Us 9654467111
Call Girls in Dwarka Mor Delhi Contact Us 9654467111Sapana Sha
 
Arihant handbook biology for class 11 .pdf
Arihant handbook biology for class 11 .pdfArihant handbook biology for class 11 .pdf
Arihant handbook biology for class 11 .pdfchloefrazer622
 

Recently uploaded (20)

Código Creativo y Arte de Software | Unidad 1
Código Creativo y Arte de Software | Unidad 1Código Creativo y Arte de Software | Unidad 1
Código Creativo y Arte de Software | Unidad 1
 
9548086042 for call girls in Indira Nagar with room service
9548086042  for call girls in Indira Nagar  with room service9548086042  for call girls in Indira Nagar  with room service
9548086042 for call girls in Indira Nagar with room service
 
Mastering the Unannounced Regulatory Inspection
Mastering the Unannounced Regulatory InspectionMastering the Unannounced Regulatory Inspection
Mastering the Unannounced Regulatory Inspection
 
SOCIAL AND HISTORICAL CONTEXT - LFTVD.pptx
SOCIAL AND HISTORICAL CONTEXT - LFTVD.pptxSOCIAL AND HISTORICAL CONTEXT - LFTVD.pptx
SOCIAL AND HISTORICAL CONTEXT - LFTVD.pptx
 
The Most Excellent Way | 1 Corinthians 13
The Most Excellent Way | 1 Corinthians 13The Most Excellent Way | 1 Corinthians 13
The Most Excellent Way | 1 Corinthians 13
 
Sanyam Choudhary Chemistry practical.pdf
Sanyam Choudhary Chemistry practical.pdfSanyam Choudhary Chemistry practical.pdf
Sanyam Choudhary Chemistry practical.pdf
 
1029 - Danh muc Sach Giao Khoa 10 . pdf
1029 -  Danh muc Sach Giao Khoa 10 . pdf1029 -  Danh muc Sach Giao Khoa 10 . pdf
1029 - Danh muc Sach Giao Khoa 10 . pdf
 
Paris 2024 Olympic Geographies - an activity
Paris 2024 Olympic Geographies - an activityParis 2024 Olympic Geographies - an activity
Paris 2024 Olympic Geographies - an activity
 
Activity 01 - Artificial Culture (1).pdf
Activity 01 - Artificial Culture (1).pdfActivity 01 - Artificial Culture (1).pdf
Activity 01 - Artificial Culture (1).pdf
 
APM Welcome, APM North West Network Conference, Synergies Across Sectors
APM Welcome, APM North West Network Conference, Synergies Across SectorsAPM Welcome, APM North West Network Conference, Synergies Across Sectors
APM Welcome, APM North West Network Conference, Synergies Across Sectors
 
social pharmacy d-pharm 1st year by Pragati K. Mahajan
social pharmacy d-pharm 1st year by Pragati K. Mahajansocial pharmacy d-pharm 1st year by Pragati K. Mahajan
social pharmacy d-pharm 1st year by Pragati K. Mahajan
 
Nutritional Needs Presentation - HLTH 104
Nutritional Needs Presentation - HLTH 104Nutritional Needs Presentation - HLTH 104
Nutritional Needs Presentation - HLTH 104
 
Measures of Central Tendency: Mean, Median and Mode
Measures of Central Tendency: Mean, Median and ModeMeasures of Central Tendency: Mean, Median and Mode
Measures of Central Tendency: Mean, Median and Mode
 
INDIA QUIZ 2024 RLAC DELHI UNIVERSITY.pptx
INDIA QUIZ 2024 RLAC DELHI UNIVERSITY.pptxINDIA QUIZ 2024 RLAC DELHI UNIVERSITY.pptx
INDIA QUIZ 2024 RLAC DELHI UNIVERSITY.pptx
 
BASLIQ CURRENT LOOKBOOK LOOKBOOK(1) (1).pdf
BASLIQ CURRENT LOOKBOOK  LOOKBOOK(1) (1).pdfBASLIQ CURRENT LOOKBOOK  LOOKBOOK(1) (1).pdf
BASLIQ CURRENT LOOKBOOK LOOKBOOK(1) (1).pdf
 
Software Engineering Methodologies (overview)
Software Engineering Methodologies (overview)Software Engineering Methodologies (overview)
Software Engineering Methodologies (overview)
 
Organic Name Reactions for the students and aspirants of Chemistry12th.pptx
Organic Name Reactions  for the students and aspirants of Chemistry12th.pptxOrganic Name Reactions  for the students and aspirants of Chemistry12th.pptx
Organic Name Reactions for the students and aspirants of Chemistry12th.pptx
 
Measures of Dispersion and Variability: Range, QD, AD and SD
Measures of Dispersion and Variability: Range, QD, AD and SDMeasures of Dispersion and Variability: Range, QD, AD and SD
Measures of Dispersion and Variability: Range, QD, AD and SD
 
Call Girls in Dwarka Mor Delhi Contact Us 9654467111
Call Girls in Dwarka Mor Delhi Contact Us 9654467111Call Girls in Dwarka Mor Delhi Contact Us 9654467111
Call Girls in Dwarka Mor Delhi Contact Us 9654467111
 
Arihant handbook biology for class 11 .pdf
Arihant handbook biology for class 11 .pdfArihant handbook biology for class 11 .pdf
Arihant handbook biology for class 11 .pdf
 

V klasifikasiiklim

  • 1. IKLIM Merupakan gabungan berbagai kondisi cuaca sehari-hari atau merupakan rata-rata cuaca. Anasir iklim: Anasir Cuaca Untuk mencari harga rata-rata tergantung kebutuhan dan keadaan. Perlu diketahui bahwa untuk mengetahui penyimpangan iklim harus berdasarkan pada harga normal suatu harga rerata selama 30 tahun. Hampir tidak terbatas jumlah iklim di permukaan bumi ini yang memerlukan penggolongan dalam satu kelas/ tipe. Semua klasifikasi iklim buatan manusia sehingga masing-masing ada kebaikan dan keburukan. Tujuan: Berusaha untuk menyederhanakan jumlah iklim local tidak terbatas menjadi golongan yang jumlahnya relatif sedikit yang mempunyai sifat-sifat penting yang bersamaan. I. Beberapa penggolongan iklim 1) Klasifikasi dengan dasar temperatur, klasifikasi yang dibuat pada jaman Yunani. Daerah Tropika- sedang dan kutub Klasifikasi Klages (1942) 2) Klasifikasi Thornthwaite 3) Klasifikasi Koppen
  • 2. 4) Klasifikasi di Indonesia - Klasifikasi Mohr - Klasifikasi Schmidt dan Ferguson - Klasifikasi Oldeman II. Hubungan Iklim dan Lingkungan 1. Iklim dan pertanian 2. Iklim dan Hama-Penyakit Tumbuhan 3. Iklim dan sumber daya air 4. Iklim Agihan vegetasi dan jenis tanah 5. Iklim dan ternak 1) KLASIFIKASI BERDASAR TEMPERATUR a. Klasifikasi Pada Jaman Yunani : 3 daerah  Daerah tropika Tidak ada musim dingin, temperatur terus menerus tinggi  Daerah Sedang (U-S) Di sini ada musim yang berbeda tegas, satu musim panas/ hangat lainnya sejuk/ dingin  Daerah Kutub (U-S) Tidak ada musim panas, temperatur rendah b. Klasifikasi Klages (1942): 5 daerah a. Daerah tropika Rata-rata T>20°C b. Daerah subtropika 4 – 11 bulan T>20°C c. Daerah sedang 4 – 12 bulan T 10 -20°C d. Daerah dingin 1 – 4 bulan T 10 - 20°C dan yang lain <10°C e. Daerah kutub T rata-rata -1°C dgn tanpa bulan yang T >10°C
  • 3. 2) KLASIFIKASI KOPPEN Wladimir Koppen (1846-1940) seorang biologis Jerman 1900  klasifikasi I berdasarkan vegetasi 1918  revisi dengan memasukkan T hujan dan tanda khusus musiman. Koppen membagi 5 golongan besar yang diberi simbol huruf: A – E A Iklim hujan tropika B Iklim kering C Sedang D Dingin E Kutub Sehingga secara garis besar dasar klas Koppen - rata - rata curah hujan (bulanan/ tahunan) - temperatur (bulanan/ tahunan) - vegetasi asli dilihat sebagai kenampakan terbaik dari keadaan iklim yang sesungguhnya Koppen menilai bahwa daya guna hujan terhadap perkembangan dan pertumbuhan tanaman tidak hanya tergantung pada jumlah curah hujan tetapi juga intensitas penguapan, baik dari tanah maupun tanaman. Oleh karena ini Koppen berusaha menunjukkan intensitas penguapan dan daya guna hujan adalah dengan menggabungkan temperatur dan hujan. Musim hujan sama, jatuh pada musim panas adalah kurang berguna dibanding jatuh pada musim dingin. Walaupun metode untuk mengukur daya guna hujan kurang memuaskan.
  • 4. Kriteria Klasifikasi Iklim Koppen A. Iklim Hujan Tropika Temperatur bulan terdingin > 18 °C (64.4°F) f Bulan terkering > 60 cm m m Bulan terkering < 60 mm, tetapi > 98,5 - r/ 25 Jumlah hujan pada bulan basah dapat mengimbangi kekurangan hujan pada bulan kering, masih terdapat hutan cukup lebat. w w Bulan terkering < 98.5 r/25 Jumlah bulan basah tidak dapat mengimbangi kekurangan hujan pada bulan kering. Vegetasi yang ada padang rumput dengan pohon jarang. * * m * 500 1000 1500 2000 2500 mm mm 60 40 20 Aw Am w * CH TAHUNAN DIAGRAM KOPPEN UNTUK TIPE A C H B UL ANAN
  • 5. B. IKLIM KERING r < 0.44 (t – 19.5) CH Merata sepanjang tahun r < 0.44 (t – 7) CH Mengumpul pada ms. Panas 70% r < 0.44 (t – 32) CH Mengumpul pada ms. Dingin 70% Dibagi 2 Bs & Bw BS ½ Batas Atas – Batas Atas Bw < ½ Batas Atas Ket. Sama 0.44 (t -…..) 0.22 (t -…..) 0 C. IKLIM SEDANG Stepa Padang Pasir - Bs - Bw Temperatur bulan terdingin > - 300C dan < 180C Temperatur bulan terpanas > 100C S Pada musim panas kering (jumlah CH bulan terkering pada musim panas < 1/3 jumlah hujan terbasah pada musim dingin W Pada musim dingin kering dan musim panas lembab (jumlah hujan terkering pada musim dingin <1/10 jumlah hujan terbasah pada musim panas) f Selalu lembab sepanjang tahun , tidak dijumpai keadaan s dan w. CH > 30 a. T rerata bulan terpanas ≥ 220C b. T rerata untuk 4 bulan ≥ 100C & T bulan terpanas < 220C c. T rerata 1 – 3 bulan ≥ 100C & T bulan terpanas < 220C Csa : daerah pedalaman Csb : daerah pantai (marine) Cwa : subtropika musiman Cwb : tropika lahan tinggi Cfa : subtropika lembab Cfb : Iklim marine Cfc : Iklim marine
  • 6. D. IKLIM DINGIN Rata-rata temperatu bulan terpanas > 100C dan terdingin kurang dari – 30C. w Sama C f Sama C a Sama C b Sama C c Sama C d Rata-rata temperatur bulan terdingin < 2.8 dan dipakai diluar a,b,& c dfa Kontinental lembab (iklim dingin dengan periode kering) dfb Kontinental lembab dfc Sub artika dfd Sub artika dwa Iklim kontinental lembab (iklim dingin dengan musim dingin kering) dwb Iklim kontinental lembab dwc Sub artika dwd Sub artika E. IKLIM KUTUB Rata-rata temperatur bulan terpanas < 100C T Rata-rata temperatur bulan terpanas 0 – 100C F Rata-rata temperatur bulan terpanas ≤ 00C ET Iklim tundra (lumut) EF Iklim es – salju abadi H Temperatur seperti E, tetapi disebabkan tinggi tempat > 5000 feet 3) KLASIFIKASI IKLIM THORNTHWAITE 1899 – 1963 (Thornthwaite) 1931 memperkenalkan klasifikasi yang pertama khusus dipakai di Amerika Utara 1933 memakai sistem tersebut untuk seluruh dunia Dasar: Vegetasi, Evaporasi, Hujan & Temperatur Thornthwaite: Menganggap bahwa kebutuhan air tanaman tidak hanya tergantung pada besarnya Curah Hujan tetapi juga tergantung evaporasi. Menggunakan istilah dayaguna presipitasi =
  • 7. P – E rasio Perbandingan antara P dan E, yang menunjukkan daya guna hujan bagi kehidupan tanaman. P Presipitasi bulanan rerata (inci) E Penguapan dari permukaan air bebas rerata bulanan (inci) P – E ratio selama 12 bulan disebut P – E indek Perhitungan : P – E ratio = 10 P/E 12 P – E indek = Σ (10 P/E) n n = 1 Tetapi karena kesulitan data evaporasi maka untuk mengatasi diadakan hubungan antara temperatur (T), Penguapan (E) dan Presipitasi (P) sehingga akhirnya diperoleh P – E rasio tanpa data evaporasi. P – E rasio : 115 ( P ) 10/9 T-10 12 P – E indek : Σ 115 ( P ) 10/9 n n=1 T-10 P : Presipitasi rerata bulanan dalam inci T : Temperatur rerata bulanan dalam 0F Simbol Gol Lembab Ciri Vegetasi PE Indek A Basah Hutan Hujan ≥ 128 B Lembab Hutan 64 – 127 C Agak Lembab Padang Rumput 32 – 63 D Agak Kering Steppa 16 – 31 E Kering Gurun Pasir < 16 T – E indek = Jumlah 12 bulan dari T – E rasio T – E rasio = ( T – 32 ) efisiensi temperatus rasio 4 12 T – indek = Σ ( T – 32 ) n n=1 4 Atas dasar T – E indek dibedakan : 6 Golongan temperatur
  • 8. TIPE IKLIM T – E INDEK A1 – Tropika ≥ 128 B1 – Mesotermal 64 -127 C1 – Mikrotermal 32 - 63 D1 – Taiga 16 - 31 E1 - Tundra 1 - 15 F1 - Frost 0 Pembagian selanjutnya adalah berdasar agihan presipitasi bulanan sbb: r Hujan merata seluruh musim s Hujan kurang di musim panas w Hujan kurang di musim dingin d Hujan kurang di seluruh musim Berdasarkan kombinasi simbol P – E indek T –E indek dan agihan hujan musiman yang dijumpai tercatat ada 32 tipe iklim: AA1r BA1r CA1r DA1w EA1d D1 E1 F1 AB1r BA1w CA1w DA1d EB1d AC1r BB1r CA1d DB1w EC1d BB1w CB1r DB1s BB1s CB1w DB1d BC1r CB1s DC1d BC1s CB1d CC1r CC1s CC1d 3 7 10 6 3 1 1 1 Σ 32