Dokumen tersebut membahas tentang perawatan pascapartum yang mencakup 4 kunjungan minimal selama masa nifas, perubahan fisiologis sistem reproduksi, kardiovaskuler, imun, dan lainnya, serta adaptasi psikososial ibu baru pascapersalinan.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan masa nifas mulai dari perubahan fisiologi, anatomi payudara, fisiologi laktasi, komposisi ASI, dan kunjungan masa nifas."
Adaptasi fisiologis dan psikologis ibu post partumVictorya Bambung
Ibu mengalami berbagai perubahan fisiologis dan psikologis pasca melahirkan. Secara fisiologis terjadi involusi uterus, perubahan sistem kardiovaskuler, pencernaan, dan lainnya. Secara psikologis ibu mengalami blues pasca melahirkan, kesedihan, dan beradaptasi dengan peran barunya sebagai ibu. Perawat berperan penting dalam komunikasi terapeutik untuk mendukung adaptasi ibu pasca melahirkan.
Masa nifas adalah masa 6 minggu setelah melahirkan dimana ibu melakukan adaptasi psikologis. Ibu dapat mengalami postpartum blues yang ditandai dengan kesedihan sementara. ASI sangat bermanfaat bagi bayi dan ibu, namun kurangnya dukungan dapat menghambat menyusui. Proses adaptasi ibu meliputi mengenal bayi, menerimanya, dan melepas ketergantungan.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan masa nifas mulai dari perubahan fisiologi, anatomi payudara, fisiologi laktasi, komposisi ASI, dan kunjungan masa nifas."
Adaptasi fisiologis dan psikologis ibu post partumVictorya Bambung
Ibu mengalami berbagai perubahan fisiologis dan psikologis pasca melahirkan. Secara fisiologis terjadi involusi uterus, perubahan sistem kardiovaskuler, pencernaan, dan lainnya. Secara psikologis ibu mengalami blues pasca melahirkan, kesedihan, dan beradaptasi dengan peran barunya sebagai ibu. Perawat berperan penting dalam komunikasi terapeutik untuk mendukung adaptasi ibu pasca melahirkan.
Masa nifas adalah masa 6 minggu setelah melahirkan dimana ibu melakukan adaptasi psikologis. Ibu dapat mengalami postpartum blues yang ditandai dengan kesedihan sementara. ASI sangat bermanfaat bagi bayi dan ibu, namun kurangnya dukungan dapat menghambat menyusui. Proses adaptasi ibu meliputi mengenal bayi, menerimanya, dan melepas ketergantungan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian masa nifas, perubahan fisiologis yang terjadi selama masa nifas seperti involusi uterus, laktasi, dan perubahan sistem tubuh lainnya. Dokumen ini juga menjelaskan tujuan asuhan masa nifas serta peran dan tanggung jawab bidan selama masa nifas."
Diet Energi Tinggi Protein Tinggi (ETPT) untuk ibu nifas memberikan nutrisi tinggi kalori, protein, vitamin, dan mineral untuk memenuhi kebutuhan menyusui. Menu contohnya terdiri dari nasi, telur, daging, ikan, sayuran, buah-buahan, dan susu.
Dokumen ini membahas tentang masa nifas atau masa post partum, yang merupakan masa setelah bayi dilahirkan dan plasenta keluar sampai 6 minggu berikutnya. Masa ini ditandai dengan pemulihan organ reproduksi ibu dan penyembuhan luka melahirkan. Dokumen ini juga menjelaskan tujuan asuhan masa nifas untuk menjaga kesehatan ibu dan bayi, melakukan skrining, memberikan edukasi, dan pelayanan keluarga ber
Dokumen tersebut membahas periode nifas yang berlangsung selama 6 minggu setelah persalinan, dimana ibu akan mengalami perubahan fisiologis dan psikologis. Secara fisiologis, organ reproduksi seperti rahim dan payudara akan mengalami involusi dan perubahan struktur. Sedangkan secara psikologis, ibu akan mengalami 3 tahapan yaitu tahap ketergantungan, transisi, dan mandiri dalam menerima peran barunya sebagai ibu.
Post partum merupakan masa 6 minggu setelah persalinan yang ditandai dengan pemulihan organ reproduksi ibu serta adaptasi peran baru sebagai ibu. Pada masa ini terjadi berbagai perubahan fisik, psikologis, dan peran sosial bagi ibu dan keluarga. Perawatan kesehatan ibu meliputi pemantauan lochia, fundus uteri, dan tanda-tanda komplikasi serta dukungan psikososial.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, gejala, faktor penyebab, penatalaksanaan, pencegahan, dan konsep dasar asuhan keperawatan pada klien post partum dengan komplikasi blues. Beberapa poin penting adalah blues post partum adalah depresi ringan sementara setelah melahirkan yang berlangsung 3-7 hari, didukung dengan komunikasi terapeutik dan dukungan keluarga, serta skrining dengan EPDS untuk mencegah ganggu
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan ibu nifas normal yang mencakup tujuan pembelajaran, pemeriksaan fisik ibu nifas, dan merumuskan diagnosis dan masalah aktual pada masa nifas. Pemeriksaan fisik ibu nifas meliputi tanda-tanda vital, payudara, uterus, kandung kemih, genitalia, ekstremitas bawah, dan pengkajian psikologis. Berdasarkan data yang dikumpulkan, bidan dapat merum
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian masa nifas, perubahan fisiologis yang terjadi selama masa nifas seperti involusi uterus, laktasi, dan perubahan sistem tubuh lainnya. Dokumen ini juga menjelaskan tujuan asuhan masa nifas serta peran dan tanggung jawab bidan selama masa nifas."
Diet Energi Tinggi Protein Tinggi (ETPT) untuk ibu nifas memberikan nutrisi tinggi kalori, protein, vitamin, dan mineral untuk memenuhi kebutuhan menyusui. Menu contohnya terdiri dari nasi, telur, daging, ikan, sayuran, buah-buahan, dan susu.
Dokumen ini membahas tentang masa nifas atau masa post partum, yang merupakan masa setelah bayi dilahirkan dan plasenta keluar sampai 6 minggu berikutnya. Masa ini ditandai dengan pemulihan organ reproduksi ibu dan penyembuhan luka melahirkan. Dokumen ini juga menjelaskan tujuan asuhan masa nifas untuk menjaga kesehatan ibu dan bayi, melakukan skrining, memberikan edukasi, dan pelayanan keluarga ber
Dokumen tersebut membahas periode nifas yang berlangsung selama 6 minggu setelah persalinan, dimana ibu akan mengalami perubahan fisiologis dan psikologis. Secara fisiologis, organ reproduksi seperti rahim dan payudara akan mengalami involusi dan perubahan struktur. Sedangkan secara psikologis, ibu akan mengalami 3 tahapan yaitu tahap ketergantungan, transisi, dan mandiri dalam menerima peran barunya sebagai ibu.
Post partum merupakan masa 6 minggu setelah persalinan yang ditandai dengan pemulihan organ reproduksi ibu serta adaptasi peran baru sebagai ibu. Pada masa ini terjadi berbagai perubahan fisik, psikologis, dan peran sosial bagi ibu dan keluarga. Perawatan kesehatan ibu meliputi pemantauan lochia, fundus uteri, dan tanda-tanda komplikasi serta dukungan psikososial.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, gejala, faktor penyebab, penatalaksanaan, pencegahan, dan konsep dasar asuhan keperawatan pada klien post partum dengan komplikasi blues. Beberapa poin penting adalah blues post partum adalah depresi ringan sementara setelah melahirkan yang berlangsung 3-7 hari, didukung dengan komunikasi terapeutik dan dukungan keluarga, serta skrining dengan EPDS untuk mencegah ganggu
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan ibu nifas normal yang mencakup tujuan pembelajaran, pemeriksaan fisik ibu nifas, dan merumuskan diagnosis dan masalah aktual pada masa nifas. Pemeriksaan fisik ibu nifas meliputi tanda-tanda vital, payudara, uterus, kandung kemih, genitalia, ekstremitas bawah, dan pengkajian psikologis. Berdasarkan data yang dikumpulkan, bidan dapat merum
Dokumen tersebut membahas perubahan fisiologis pada sistem reproduksi, perkemihan, pencernaan, muskuloskeletal, endokrin, hematologi, dan kardiovaskuler seorang ibu selama masa nifas setelah melahirkan. Proses involusi rahim, lochia, dan perubahan hormon merupakan perubahan utama pada sistem reproduksi ibu pasca melahirkan.
3. PERUBAHAN FISIOLOGIS PADA MASA NIFAS.pptxerniwarhamni
Dokumen tersebut membahas perubahan fisiologis yang terjadi pada ibu nifas selama enam minggu pascapersalinan, meliputi sistem reproduksi, pencernaan, perkemihan, muskuloskeletal, endokrin, tanda vital, kardiovaskuler, hematologi, berat badan, dan kulit. Perubahan tersebut merupakan kebalikan dari proses kehamilan dan berangsur pulih ke kondisi semula.
Dokumen tersebut membahas tentang:
1. Pengertian masa nifas yang berlangsung kira-kira 6 minggu setelah persalinan selesai.
2. Tahapan-tahapan masa nifas yaitu puerperium dini, intermedial, dan remot.
3. Perubahan fisiologis uterus dan sistem reproduksi selama masa nifas seperti involusi uterus, involusi tempat plasenta, dan perubahan ligamen.
Dokumen ini membahas tentang cakupan kunjungan nifas di Indonesia antara tahun 2013-2018. Nifas adalah masa setelah persalinan dan berakhir ketika organ reproduksi kembali normal setelah hamil, yang berlangsung kira-kira 6 minggu. Data menunjukkan cakupan kunjungan nifas tertinggi pada tahun 2017 sebesar 87,36% dan terendah pada tahun 2016 sebesar 84,41%.
1. Dokumen tersebut membahas tentang patofisiologi diare, yang terjadi akibat infeksi bakteri, virus, atau parasit yang merusak sel-sel usus dan mengganggu absorpsi cairan dan elektrolit. Hal ini menyebabkan peningkatan cairan di usus dan diare.
2. Jika diare berkepanjangan dapat menyebabkan dehidrasi berat, asidosis metabolik, dan gangguan sirkulasi darah sehingga menimbulkan resiko syok.
3. T
Proposal Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan pada Anak Todler dengan DiareFransiska Oktafiani
Diare merupakan masalah kesehatan umum di Indonesia, terutama di provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Cirebon. Dokumen ini membahas asuhan keperawatan pada anak toddler dengan diare, meliputi pengkajian gejala klinis, diagnosa, dan intervensi seperti pemantauan cairan dan elektrolit, manajemen nyeri, dan edukasi orang tua.
Dokumen tersebut membahas sejarah pengembangan obat herbal di Indonesia sejak zaman dahulu hingga saat ini. Pengembangan obat herbal di Indonesia dipengaruhi oleh budaya Hindu, Buddha, Islam, dan Tiongkok sejak ribuan tahun lalu. Pada abad ke-15 dan 16, istilah "Jampoe" mulai digunakan untuk menyebut pengobatan dengan ramuan herbal. Saat ini, pendidikan herbal dikembangkan lebih lanjut di berbagai perg
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai prosedur diagnostik invasif dan intervensi non bedah di Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita. Mencakup penjelasan tentang kateterisasi jantung, angioplasti, pemasangan alat bantu jantung, dan prosedur lainnya beserta persiapan, teknik, dan perawatan pasca tindakan.
Dokumen tersebut membahas tentang defibrilasi dan obat-obat yang digunakan untuk menangani aritmia ventrikel seperti fibrilasi ventrikel dan takikardia ventrikel. Defibrilasi dilakukan untuk menghentikan fibrilasi dan takikardia ventrikel dengan dosis 360 Joule. Selain itu, dokumen ini juga menjelaskan algoritma dan obat-obat seperti epinefrin, lidokain, bretylium, dan magnesium sulfat yang digunakan untuk menangani kon
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit jantung koroner dan sindrom koroner akut, mulai dari patofisiologi, gejala, diagnosis, dan penatalaksanaannya.
This document provides instructions for performing defibrillation to treat cardiac fibrillation. It describes the defibrillator equipment including the monitoring screen, connecting leads, electrodes, and energy setting panels. It outlines the technique for defibrillation including turning on the defibrillator, applying pads and gel to the chest, positioning the pads in anterolateral locations on the chest, setting the appropriate energy level, charging and discharging the defibrillator, and assessing the patient after each attempt. The goal is to provide safe and effective treatment to restore a normal heart rhythm through defibrillation.
Ada tiga jenis ambulans, yaitu ambulans darat (mobil dan kereta api), ambulans udara (helikopter dan pesawat terbang), dan ambulans air. Ambulans darat digunakan untuk evakuasi darurat ke rumah sakit dan memiliki peralatan medis darurat serta petugas medis. Ambulans udara berupa helikopter atau pesawat terbang untuk memindahkan pasien dengan cepat, sementara ambulans air digunakan untuk wilayah tertentu.
Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) atau Resusitasi Jantung Paru-paruFransiska Oktafiani
Dokumen tersebut membahas tentang Bantuan Hidup Dasar (BHD) untuk mengatasi henti nafas dan henti jantung. Ia menjelaskan penyebab, diagnosa, dan tindakan awal yang harus dilakukan yaitu A-B-C-D (Airway, Breathing, Circulation, Defibrillation) serta tindakan selanjutnya seperti intubasi, akses IV, pemberian obat, dan kapan BHD dihentikan.
Dokumen tersebut membahas proses keperawatan jiwa, meliputi pengertian, tujuan, ciri-ciri, manfaat, dan tahapan-tahapannya. Proses keperawatan jiwa merupakan metode sistematis untuk memenuhi kebutuhan klien dan mencapai kondisi optimal secara biologis, psikologis, sosial, dan spiritual.
Karya tulis ilmiah merupakan tulisan hasil penelitian, tinjauan, atau pemikiran sistematis yang ditulis secara ilmiah. Karya tulis ilmiah bertujuan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memberikan penjelasan, ramalan, dan kontrol terhadap suatu topik. Jenis karya tulis ilmiah antara lain makalah, monografi, jurnal ilmiah, buku ilmiah, dan prosiding. Karya tulis ilmiah
Dokumen ini membahas tentang penyelenggaraan penyegaran kader di desa Argasunya. Terdapat rapat persiapan di puskesmas, kunjungan ke kepala desa untuk meminta izin, pelaksanaan penyegaran selama 2 hari di balai desa yang mencakup tes dan pemberian materi pelatihan. Penyegaran bertujuan meningkatkan kinerja kader agar partisipasi masyarakat pada pemeriksaan kesehatan mingguan meningkat.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang
memberikan akses kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan, bakat istimewa,maupun potensi tertentu
untuk mengikuti pendidikan maupun pembelajaran dalam
satu lingkungan pendidikan yang sama dengan peserta didik
umumlainya
2. Program pemerintah ttg post
partum
Kebijiakan program nasional masa nifas
Diberlakukan pada tahun 2012 dan secara
legal berdasarkan permenkes
no:2562/menkes/per/XII/2011 tentang
petunjuk teknis jaminan persalinanberkaitan
dengan ibu bersalin dan masa nifas
3. • Paling sedikit 4x melakukan kunjungan pada
masa nifas dengan tujuan untuk menilai
kondisi kesehatan ibu dan bayi
• Pencegahan
• Komplikasi atau masalah
• Menangani komplikasi /masalah
4. • Kn I 6 jam s/d hari ke 2
• Kunjungan kedua untuk KN2 hari ke 3 s/d hari
ke 7
• Kunjungan ke tiga untuk Kn 3 (hari 8 s/d hari
ke 28)
• Kunjungan ke empat (hari ke 29 s/d hari ke 42)
5. KONSEP ESENSIAL
• Mengacu pd pelayanan medis dan
keperawatanpd wanita slama
nifasperiode 6 mg setelah
melahirkanakhir
persalinanberakhirkembalinya organ
reproduksi kekeadaan sebelum hamil.
• Periode ini penyesuaian fisik dan psikologis
terhadap kelahiran
6. KONSEP ESENSIAL
• Selama periode iniuterus mengalami
involusi-perubahan progresif uterus setelah
kelahiran.
• Satu aspek pascapartumdukungan dalam
menyusui ASI.
7. Periode postpartum
• Immediate post partum ( 24 jam
pertama)hampir seluruh tbh mglami
perubahan scr dratis.
• Early postpartum (minggu pertama)
• Late postpartum (minggu kedua-akhir)tjd
perubahan scr bertahap.
8. TUJUAN PERAWATAN PASCAPARTUM
• Me’ involusi uterus normal dan kembali
keadaan semula
• Meminimalkan komplikasi postpartum
• Me’kenyamanan dan penyembuhan
pelvik,jaringan perianal danperineal
• Membantu pemulihan fungsi tubuh normal
• Me’pemahaman terhadap perubahan fisiologi
dan psikologi
9. TUJUAN PERAWATAN PASCAPARTUM
• Mefasilitasi perawatan bayi baru lahir dan
prwtan mandiri oleh ibu baru
• Me’keberhasilan integrasi bblahir ke dlm unit
keluarga
• Menyiapkan perencanaan pulang yg efektif
termasuk rujukan yg tepat perawatan
lanjutan dirumah
10. Faktor faktor yg memp pengalamn
pasca partum
• Sifat persalinan dan kelahiran ,serta tujuan
kelahiran
• Persiapan persalinan,kelahiran,dan peran
menjadi org tua
• Transisi menjadi orang tua yg mendadak
• Pengalaman keluarga secara individual atau
bersama terhadap kelahiran anak dan
membesarkan anak
11. • Harapan peran anggota keluarga
• Kepekaan dan efektivitas asuhan keperawatan
dan perawatan profesional lainnya
• Faktor faktor resiko pd komplikasi
pascaportum meliputi:
Preeklamsi atau eklamsi
Diabetes
Masalah jantung
12. • Distensi uterus yg berlebihanakibat
kelahiran multipel/hidramnion
• Solusio plasenta atau plasenta previa
• Persalinan lama /presipitatus,kesulitan
melahirkan .
13. TANDA DAN BAHAYA PASCAPARTUM
• PE’perdarahan,bekuan darah,atau keluaran
jaringan
• Perdarahan pervaginam merah terang
setiapwaktu setelah kelahiran
• Nyeri lebih berat dari yg seharusnya
• Merasa kandung kemih penuhtdk mampu
berkemih
• Perasaan gelisah disertai dgn kulit
pucat,dingin,lembab,pusing,ggpenglihatan
14. • Nyeri,kemerahan ,kenaikan suhu 38c
• Sulit bernapas,denyut jantung cepat,nyeri
dada,perasaan gelisah,pucat,dingin,atau
warna kulit biru
15. PERUBAHAN BIOFISIK PASCAPARTUM
• Perubahan sistem reproduksi
1.uterusberkontraksi dgn kuat setelah
kelahiran bayi,uterus akan ttp sama
ukurannya sampai sekitar 2 hr,kemudian
berkurang/involusi dan turun sekitar satu ruas
jari /hari
a.Pd 10-14 hr pascapartumuterus tdk dpt
dipalpasi diabdomen
16. • Uterus mendekati ukuran sebelum hamil dlm
4- 6 mg pascapartum .tempat pelekatan
plasenta membutuhkan 6-7 mgg utk
sembuh.regenerasi endometrium
memerlukan waktu 6 mg.
b. lokiakeluaran dari uterus selama 3 mg
pertama setelah kelahiran,terjadi 3 tipe.
17. • Lokia rubra2-3 hr pertama,warna merah
gelap.mengandung sel-sel
epitel,eritrosit,leukosit,dan desidua serta
memiliki bau karakteristik /khas.
• Lokia serosa3-10hr setelah kelahiran,warna
merah muda sampai kecoklatan,mengandung
desidua,eritrosit,leukosit,lendir servik,dan
mikroorganisme ,memiliki bau yg keras
19. 2. Servik >tebal dan lebih keraspd akhir mg
pertama pascapartum,servik msh berdilatasi
sekitar 1 cm.involusi serviks yg lengkap
berlangsung 3-4 bln.kelahiran anak bs
mengakibatkan perubahan permanen pada
ostium serviks dari bulat mjd lonjong
3.Vagina halus dan membengkak,dgn tonus yg
buruk setelah kelahiran.rugae tampak kembali 3-
4 mg pascapartum.estrogen kembali 6-10 mg
20. 4. perineum tampak odema,memar setelah
melahirkan bisa ditemukan
episiotomi/laserasi
5.Abdomen tetap lunak dan mengendor
selama bbrp wkt setelah melahirkan,striae
tetap,tetapi putih perak,diastatis
rekti(pemisahan otot-otot rektus
abdominis)dpt terjadi pd wanita dgn tonus
otot yg buruk
21. 6. Perubahan payudarapenurunan cepat
kadar estrogen dan progesteron dgn
pe’sekresi prolaktin setelah melahirkan
* kolustrum sdh ada wktu melahirkan.ASI
diproduksi pada hr ke ¾ pascapartum
* payudara lebih besar dan lebih keras tjd krn
laktasi (pembengkakan primer).kongesti
berkurang dalam 1-2 hari
22. • Didalam payudaraprolaktin menstimulasi
sel-sel alveolar utk menghasilkan
susu.pengisapan bayi baru lahir memicu
pelepasan oksitosin dan kontraktilitas sel-sel
mioepitelial,yg menstimulasi aliran
susu,reflek let-down.jumlah rata-rata ASI yg
dihasilkan dlm 24 jam meningkat sejalan
dengan waktu.
23. Perubahan sistem endokrin
• Kadar estrogen,dan progesteron menurun dgn
cepat setelah melahirkan
• Ovulasi dan dimulainya menstruasi apakah
ibu menyusui/tdk
• 45% yg menyusui memulai kembali
menstruasi dlm 12 mg,80%memiliki satu atau
lebih siklus anovulatori sebelum ovulasi yg
pertama
24. • 40% wanita yg tdk menyusui memulai kembali
menstruasi dlm 6 mg setelah melahirkan ,65%
dlm 12 mg,90% dlm 24 mg.50% berovulasi
selama siklus yg pertama
• Kebutuhan akan istirahat dan tidur meningkat
secara signifikan
25. Perubahan pada sistem kardiovaskuler
• Bradi kardi-sementara 50-70x/mntselama 24-
48 jam setelah melahirkan dan bisa berlanjut
hingga 6-8 hari
• Volume darah menurun kekadar sebelum hamil
pd 4 mg setelah melahirkan
• Hematokrit meningkat pd hari ke 3-7
pascapartum
• Leukositosis20.000-30.000mm3 berlanjut utk
bbrp hari setelah melahirkan.tekanan darah
tetap stabil dan nadi frekuensinya kembali
seperti sblm hamil dlm 3 bln pascapartum
26. Perubahan sistem imun
• Sedikit peningkatan suhu tubuh bs terjadi
tanpa penyebabsuhu ibu seharusnya tetap
dlm bts normal
• Setiap ibu yg suhu mencapai 38c dlm 24jam
pertamanormal,selebihnya dianggap
demam
28. Perubahan sistem renal dan
perkemihan
• Distensi berlebihan pd kandung kemih
umum terjadipe’kapasitas kandung
kemih ,pembengkakan,memar jaringan
disekitar uretra.dan hilangnya sensasi
terhadap tekanan yg meningkat
• Kandung kemih yg penuh menggeser uterus
perdarahan pascapartum,distensi kandung
kemihretensi urine
29. • Pengosongan kdg kemih yg adekuatkembali 5-
7 hr setelah terjadi pemulihan jaringan yg
bengkak dan memar
• Laju filtrasi glomerulus(GFR)tetap meningkat
selama kira kira 7 hr setelah melahirkan
• Ureter yg berdilatasi dan pelvis renal kembali
kekeadaan sebelum hamil dlm 6-10 mg setelah
melahirkan.
• Diaforesis puerperalis dan diuresis tjd dlm 24 jam
pertama setelah melahirkan.
30. Perubahan sistem gastrointestinal
• Lapar dan haushal yg umum terjadi setelah
melahirkan
• Motilitas dan tonus gastrointestinal kemali
kekeadaan sebelum hamil dlm 2 mg setelah
melahirkan
• Konstipasi slm periode
pascapartumawalpenurunan tonus otot
usus,rasa tdk nyaman pd perineum dan
kecemasan
31. • Klien dapat kembali ke berat badan sebelum
hamil dlm 6-8 mg jk pertambahan berat badan
selama kehamilan dlm kisaran normal
• Hemoroid masalah yg umum dlm periode
pascapartumawaltekanan pada dasar
panggul dan mengejan selama persalinan
32. Perubahan sistem muskuloskeletal
• Ambulasi 4-8 jm setelah melahirkan ,ambulasi
dini dianjurkan untukmenghindari
komplikasi,meningkatkan involusi,dan
meningkatkan cara pandang emosional
• Relaksasi dan peningkatan mobilitas
artikulasio pelvik terjadi dalam 6-8 mg setelah
melahirkan
33. Perubahan sistem integumen
• Melanin menurun secara bertahap setelah
melahirkan menyebabkan penurunan
hiperpigmentasi (warnanya tdk akan kembali
kestatus sebelum hamil)
• Perubahan vaskuler kehamilan yg tampak
akan hilang dgn penurunan kadar estrogen
35. • Mobilisasi istirahat slm 6 jm,prisipambulator
awal ,setelah 6 jm mobilisasidudukdgn
jalan
• Aktivitas dan istirahatambulasi
dinibermanfaatmengurangi
tromboembolisme.istirahatckp istirahat,kurang
istirahatmempengaruhimengurangi jmlh
ASI.proses involusi terlambat dan memperbanyak
perdarahan.depresi dan ketidak mampuan mrwt
bayi
36. • Hubungan seksual setelah pengeluaran
lochea berhenti dan ibu tdk mrs
sakit,budaya/tradisi40 hr setelah
persalinan.
37. Adaptasi psikososial
• Konsep esensial:
1.Periode pascapartummenggambarkan suatu
waktu stress emosional bg ibu barulebih
sulit dgnperubahan fisiologis yg besar
terjadi
2.Faktor yg mempengaruhi keberhasilan transisi
keperan mjd OT:
*respons dan dukungan keluarga dan teman
38. • Hubungan pglman kelahiran dgn harapan dan
aspirasi
• Pglman melahirkan dan membesarkan anak
sblmnya
• Pengaruh budaya
39. • Rubin (1997) periode ini mjd 3 tahap:
• Periode taking –in:
*Terjdi 1-2 hr setelah melahirkan ,ibu baru biasanya
bersifat pasif dan bergantung,energi difokuskan pd
perhatiaan ke tubuhnya.
• Sering mengulang kembali pengalaman persalinan dan
melahirkan
• Tidur yg tdk tergaggupenting
• Nutrisi tambahanselera mkn biasanya
meningkat,selera yg buruktanda proses pemulihan
tdk berjalan dgn baik
40. Periode taking-hold
• Berlangsung 2-4 hrmenaruh perhatian pd
kemampuaannya utk mjd OT yg berhasil dan
menerima pe’tanggung jawab terhadap bayinya.
• Berfokus pd pengembalian kontrol terhadap
fungsi tubuhnya(fungsi usus,kandung
kemih,kekuatan,daya tahan)
• Berusaha utk trampil dlm prwtan
BBL(memeluk,menyusui,memandikan,mengganti
popok dll).peka pd perasaan tdk mampu dan
cenderung saran yg diberikan
41. Periode letting-go
• Umumnya tjd pd setelah kembali
kerumahmelibatkan wkt reorganisasi keluarga
• Menerima tanggung jawabprwtan
BBLberadaptasi terhadap kebutuhan
ketergantungan bayinya,dan beradaptasi
terhadap penurunan otonomi,kemandirian
,interaksi sosial
• Depresi pascapartum plg umum tjd slm periode
ini
42. Depresi pascapartum
• Banyak ibu mglmi perasaan ‘kekecewaan’setelah
melahirkan hebatnya pglman melahirkan dan
keraguan akan kemampuan mgtasi kebutuhan
membesarkan anak scr efektif
• Depresi ini ringan dan sementara dimulai 2-3 hr
setelah pascapartum,hilang 1-2mg
• Jarang terjadi ,scr relatifdepresi ringan dpt
mengarah kpd psikosis pascapartumkondisi
patologis.
43. Adaptasi paternal (Greenberg & Moris, 1974)
• Ayah tampak antusias dan bersemangat
• Ayah berusaha bicara dg bayi, menyentuh dan
menggendong
• Kurang banyak memberi senyuman kpd bayi
• Turut aktif dlm merawat bayi
• Lbh banyak mengajak bermain bayi
• Memandikan bayi
44. Adaptasi anggota keluarga :
• Siblings
- cemburu
- menunjukan prilaku kekanakan, bermusuhan
dan agresif thadap adik
• Kakek/nenek
membawa peran baru bagi mereka dan dapat
berperan mengarahkan sibling agar lebih
dekat kepada adik
45. Faktor yg mempengaruhi adaptasi :
• Usia ibu
mempengaruhi kemampuan dan menerima
peran sbag ibu
• Aspirasi personal
wanita yg berkarir dan hamil tanpa direncanakan,
mungkin akan gagal mengantisipasi kebutuhan
menjadi OT
• Faktor lain
support social, status ekonomi, kesehatan fisik
dan mental
47. Pengertian Perawatan Luka Perinium
• Perawatan adalah proses pemenuhan kebutuhan dasar
manusia (biologis, psikologis, sosial dan spiritual)
dalam rentang sakit sampai dengan sehat (Aziz, 2004).
Perineum adalah daerah antara kedua belah paha yang
dibatasi oleh vulva dan anus (Danis, 2000).
• Post Partum adalah selang waktu antara kelahiran
placenta sampai dengan kembalinya organ genetik
seperti pada waktu sebelum hamil (Mochtar, 2002).
• Perawatan perineum adalah pemenuhan kebutuhan
untuk menyehatkan daerah antara paha yang dibatasi
vulva dan anus pada ibu yang dalam masa antara
kelahiran placenta sampai dengan kembalinya organ
genetik seperti pada waktu sebelum hamil.
48. • Tujuan Perawatan Perineum
• Tujuan perawatan perineum menurut
Hamilton (2002), adalah mencegah terjadinya
infeksi sehubungan dengan penyembuhan
jaringan.
• Sedangkan menurut Moorhouse et. al. (2001),
adalah pencegahan terjadinya infeksi pada
saluran reproduksi yang terjadi dalam 28 hari
setelah kelahiran anak atau aborsi.
49. • Bentuk Luka Perineum
• Bentuk luka perineum setelah melahirkan ada 2
macam yaitu :
1. Rupture
• Rupture adalah luka pada perineum yang
diakibatkan oleh rusaknya jaringan secara
alamiah karena proses desakan kepala janin atau
bahu pada saat proses persalinan. Bentuk
rupture biasanya tidak teratur sehingga jaringan
yang robek sulit dilakukan penjahitan. (Hamilton,
2002).
50. 2. Episotomi
• Episiotomi adalah sebuah irisan bedah pada perineum
untuk memperbesar muara vagina yang dilakukan tepat
sebelum keluarnya kepala bayi (Eisenberg, A., 1996).
• Episiotomi, suatu tindakan yang disengaja pada perineum
dan vagina yang sedang dalam keadaan meregang.
Tindakan ini dilakukan jika perineum diperkirakan akan
robek teregang oleh kepala janin, harus dilakukan infiltrasi
perineum dengan anestasi lokal, kecuali bila pasien sudah
diberi anestasi epiderual. Insisi episiotomi dapat dilakukan
di garis tengah atau mediolateral. Insisi garis tengah
mempunyai keuntungan karena tidak banyak pembuluh
darah besar dijumpai disini dan daerah ini lebih mudah
diperbaiki (Jones Derek, 2002).
51. tipe episotomi dan rupture yang sering
dijumpai dalam proses persalinan
yaitu :
• 1. Episiotomi medial
• 2. Episiotomi mediolateral
• Sedangkan rupture meliputi
• 1. Tuberositas ischii
• 2. Arteri pudenda interna
• 3. Arteri rektalis inferior
52. Lingkup Perawatan
• Lingkup perawatan perineum ditujukan untuk
pencegahan infeksi organ-organ reproduksi
yang disebabkan oleh masuknya
mikroorganisme yang masuk melalui vulva
yang terbuka atau akibat dari
perkembangbiakan bakteri pada peralatan
penampung lochea (pembalut) (Feerer, 2001).
• Sedangkan menurut Hamilton (2002), lingkup
perawatan perineum adalah
53. • 1. Mencegah kontaminasi dari rektum
• 2. Menangani dengan lembut pada jaringan
yang terkena trauma
• 3. Bersihkan semua keluaran yang menjadi
sumber bakteri dan bau
54. • Waktu Perawatan
• Menurut Feerer (2001), waktu perawatan
perineum adalah:
1. Saat mandi
Pada saat mandi, ibu post partum pasti
melepas pembalut, setelah terbuka maka ada
kemungkinan terjadi kontaminasi bakteri pada
cairan yang tertampungpada pembalut, untuk
itu maka perlu dilakukan penggantian pembalut,
demikian pula pada perineum ibu, untuk itu
diperlukan pembersihan perineum.
55. 2. Setelah buang air kecil
Pada saat buang air kecil, pada saat buang air
kecil kemungkinan besar terjadi kontaminasi
air seni padarektum akibatnya dapat memicu
pertumbuhan bakteri pada perineum untuk
itu diperlukan pembersihan perineum.
56. 3. Setelah buang air besar
Pada saat buang air besar, diperlukan
pembersihan sisa-sisa kotoran disekitar anus,
untuk mencegah terjadinya kontaminasi
bakteri dari anus ke perineum yang letaknya
bersebelahan maka diperlukan proses
pembersihan anus dan perineum secara
keseluruhan.
57. Penatalaksanaan
1. Persiapan
a. Ibu Pos Partum
• Perawatan perineum sebaiknya dilakukan di kamar
mandi dengan posisi ibu jongkok jika ibu telah mampu
atau berdiri dengan posisi kaki terbuka.
• b. Alat dan bahan
• Alat yang digunakan adalah botol, baskom dan gayung
atau shower air hangat dan handuk bersih. Sedangkan
bahan yang digunakan adalah air hangatpembalut
nifas baru dan antiseptik (Fereer, 2001).
58. 2. Penatalaksanaan
• Perawatan khusus perineal bagi wanita
setelah melahirkan anak mengurangi rasa
ketidaknyamanan, kebersihan, mencegah
infeksi, dan meningkatkan penyembuhan
dengan prosedur pelaksanaan menurut
Hamilton (2002) adalah sebagai berikut:
59. • a. Mencuci tangannya
• b. Mengisi botol plastik yang dimiliki dengan
air hangat
• c. Buang pembalut yang telah penuh dengan
gerakan ke bawah mengarah ke rectum dan
letakkan pembalut tersebut ke dalam kantung
plastik
60. • Berkemih dan BAB ke toilet
• e. Semprotkan ke seluruh perineum dengan
air
• f. Keringkan perineum dengan menggunakan
tissue dari depan ke belakang.
• g. Pasang pembalut dari depan ke belakang.
• h. Cuci kembali tangan
61. Evaluasi
• Parameter yang digunakan dalam evaluasi
hasil perawatan adalah:
• a. Perineum tidak lembab
• b. Posisi pembalut tepat
• c. Ibu merasa nyaman
62. Faktor yang Mempengaruhi Perawatan
Perineum
Gizi
Faktor gizi terutama protein akan sangat
mempengaruhi terhadap proses
penyembuhan luka pada perineum karena
penggantian jaringan sangat membutuhkan
protein.
63. Obat-obatan
• a. Steroid : Dapat menyamarkan adanya infeksi
dengan menggangu respon inflamasi normal.
• b. Antikoagulan : Dapat menyebabkan hemoragi.
• c. Antibiotik spektrum luas / spesifik : Efektif bila
diberikan segera sebelum pembedahan untuk
patolagi spesifik atau kontaminasi bakteri. Jika
diberikan setelah luka ditutup, tidak efektif
karena koagulasi intrvaskular
64. Keturunan
• Sifat genetik seseorang akan mempengaruhi
kemampuan dirinya dalam penyembuhan
luka. Salah satu sifat genetik yang
mempengaruhi adalah kemampuan dalam
sekresi insulin dapat dihambat, sehingga
menyebabkan glukosa darah meningkat.
Dapat terjadi penipisan protein-kalori.
65. Sarana prasarana
• Kemampuan ibu dalam menyediakan sarana
dan prasarana dalam perawatan perineum
akan sangat mempengaruhi penyembuhan
perineum, misalnya kemampuan ibu dalam
menyediakan antiseptik.
66. Budaya dan Keyakinan
Budaya dan keyakinan akan mempengaruhi
penyembuhan perineum, misalnya kebiasaan
tarak telur, ikan dan daging ayam, akan
mempengaruhi asupan gizi ibu yang akan
sangat mempengaruhi penyembuhan luka.
67. Dampak Dari Perawatan Luka Perinium
• Perawatan perineum yang dilakukan dengan
baik dapat menghindarkan hal berikut ini :
Infeksi
Kondisi perineum yang terkena lokia dan
lembab akan sangat menunjang
perkembangbiakan bakteri yang dapat
menyebabkan timbulnya infeksi pada
perineum.
68. Komplikasi
Munculnya infeksi pada perineum dapat
merambat pada saluran kandung kemih
ataupun pada jalan lahir yang dapat berakibat
pada munculnya komplikasi infeksi kandung
kemih maupun infeksi pada jalan lahir.
69. Kematian ibu post partum
Penanganan komplikasi yang lambat dapat
menyebabkan terjadinya kematian pada ibu
post partum mengingat kondisi fisik ibu post
partum masih lemah (Suwiyoga, 2004).