SlideShare a Scribd company logo
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan pada hakekatnya diarahkan guna tercapainya kesadaran
kemauan,dan

kemampuan

hidup

sehat

bagi

setiap

orang,menyangkut

fisik,mental,maupun sosial budaya dan ekonomi.untuk mencapai derajat yang optimal
dilakukan

berbagai

berkesinambungan.masalah

upaya

kesehatan

reproduksi

di

yang
indonesia

menyeluruh,terarah
mempunyai

dua

dimensi.pertama: yang laten yaitu kematian ibu dan kematian bayi yang masih tinggi
akibat berbagai faktor termasuk pelayanan kesehatan yang relatif kurang baik.kedua:
ialah timbulnya penyakit degeneratif yaitu menopause dan kanker.
Dalam globalisasi ekonomi kita diperhadapkan pada persaingan global yang
semakin ketat yang menurut kita semua untuk menyiapkan manusia indonesia yang
berkualitas tinggi sebagai generasi penerus bangsa yang harus disiapkan sebaik
mungkin secara terencana,terpadu dan berkesinambungan.upaya tersebut haruslah
konsisten sejak dini yakni sejak janin dalam kandungan,masa bayi dan balita,masa
remaja hingga dewasa bahkan sampai usia lanjut.
Bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan yang memiliki posisi penting dan
strategis terutama dalam penurunan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian
bayi (AKB). Bidan memberikan pelayanan kebidanan yang berkesinambungan dan
paripurna,berfokus pada aspek pencegahan,promosi dengan berlandaskan kemitraan
dan pemberdayaan masyarakat bersama-sama dengan tenaga kesehatan lainnya untuk
senantiasa melayani siapa saja yang membutuhkannya,kapan dan dimanapun dia
berada.
Untuk menjamin kualitas tersebut diperlukan suatu standar profesi sebagai acuan
untuk melakukan segala tindakan dan asuhan yang diberikan dalam seluruh aspek
pengabdian profesinya kepada individu,keluarga dan masyarakat baik dari aspek
input,proses dan output.begitu pula dengan standar pelayanan nifas sebagai tenaga
kesehatan khususnya bidan harus mampu memberikan pelayanan yang berkualitas

Mutu Pelayanan Kebidanan

1
dan berkesinambungan guna mencegah komplikasi-komplikasi yang terjadi pada
masa njfas baik itu dari ibu atau dari bayinya.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan pengertian nifas?
2. Apa saja perubahan fisiologis pada masa nifas?
3. Apa tujuan asuhan masa nifas?
4. Apa peran dan tanggung jawab bidan pada masa nifas?
5. Apa asuhan yang diberikn ketika melakukan kunjungan nifas ?
6. Apa saja prasyarat dilakukannya kunjungan umah ?
7. Apa saja tanda bahaya pada ibu dan bayi?

C. RUMUSAN TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian dari nifas
2. Untuk mengetahui perubahan fisiologis pada masa nifas.
3. Untuk mengetahui tujuan asuhan masa nifas
4. Untuk mengetahui peran dan tanggung jawab bidan pada masa nifas.
5. Untuk mengetahui asuhan yang diberikn ketika melakukan kunjungan nifas
6. Untuk mengetahui prasyarat dilakukannya kunjungan umah
7. Untuk mengetahui tanda bahaya pada ibu dan bayi

D. METODE PENULISAN
Dalam penyusunan makalah ini kami menggunakan metode studi pustaka
melalui referensi-referensi yang ada di perpustakaan kampus maupun internet.

E. SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I PENDAHULUAN
Dalam

bab

ini,pendahuluan

berisikan

latar

belakang,

rumusan

masalah,rumusan tujuan,metode penulisan dan sistematika penulisan.

Mutu Pelayanan Kebidanan

2
BAB II PEMBAHASAN
Dalam bab ini berisikan tentang definisi dari nifas,perubahan fisiologis
masa nifas,tujuan asuhan masa nifas,peran dan tanggung jawab masa nifas,asuhan
yang diberikan sewaktu melakukan kunjungan nifas,prasyarat dilakukannya
kunjungan rumah dan tanda bahaya pada ibu dan bayi.
BAB III PENUTUP
Dalam bab ini berisikan kesimpulan dan saran.

Mutu Pelayanan Kebidanan

3
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN NIFAS
Masa post partum disebut juga masa nifas/puerperium. Berikut beberapa pengertian para
ahli tentang masa nifas :
-

Masa nifas adalah: masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai sampai alatalat kandungan kembali seperti pra hamil. ( Sinopsis Obstetri, hal: 115 )

-

Masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 42 hari, merupakan waktu yang
diperlukan untuk pulihnya alat-alat kandungan pada keadaan yang normal. ( Ilmu
Kebidanan dan Penyakit Kandungan untuk Pendidikan Bidan, hal: 190 ).

-

Masa nifas mulai partus selesai dan berakhir setelah kira-kira 6 minggu ( Ilmu
Kebidanan, hal:327 ).

-

Masa nifas dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir setelah kira-kira 6 minggu
akan tetapi seluruh alat genetalia baru pulih kembali seperti sediakala dalam
waktu 3 bulan. ( Prawirohardjo, 1991 )

-

Masa nifas dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat kandungan
kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas kurang lebih selama 6
minggu. ( Syaifuddin, 2002 )

-

Jadi, masa nifas adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai sampai
alat-alat kandungan kembali normal yang berlangsung selama 6 minggu atau 42
hari.

B. PERUBAHAN FISIOLOGIS MASA NIFAS
Pada masa ini terjadi perubahan-perubahan fisiologis, yaitu :
a.

Perubahan fisik

b. Involusi uterus dan pengeluaran lokhea
c.

Laktasi dan pengeluaran ASI

d. Perubahan sistem tubuh lainnya
e.

Perubahan psikis

Mutu Pelayanan Kebidanan

4
Perubahan yang terjadi selama masa nifas :

a. Sistem Vaskuler
Pada persalinan pervaginam kehilangan darah 300-500 cc, bila melalui S.C kehilangan
darah dapat 2 kali lipat. Perubahan yang terjadi dari volume darah dan hemotokrit dan
baru stabil setelah 4-6 minggu, setelah melahirkan short akan hilang dengan tiba-tiba
volume darah ibu relatif akan bertambah.

b. Sistem Reproduksi
1. Involusi Uterus
Uterus atau rahim yang berbobot 60 gram sebelum hamil secara perlahan-lahan
bertambah besar hingga 1 kg selama masa kehamilan, dan setelah persalinan akan
kembali ke keadaan sebelum hamil.
- Berat rahim setelah placenta lahir

: 1000 gr

- Berat rahim seminggu kemudian

: 500 gr

- Berat rahim 2 minggu kemudian

: 350 gr

- Berat rahim pada akhir puerperium : 30 gr
Proses involusi uterus :
a. Autolysis
Merupakan proses penghancuran diri sendiri yang terjadi di dalam otot
uterine.Enzim proteolitik akan memendekkan jaringan yang telah sempat
mengendur hingga 10 kali panjangnya dari semula selama kehamilan.
b. Terdapat polymorph phagolitik dan macrophages didalam sistem vaskuler
dan sistem limhatik
c. Efek oksitosin (cara bekerjanya oksitosin)
Penyebab kontraksi dan retraksi otot uterine sehingga akan mengkompres
pembuluh darah yang menyebabkan akan mengurangi suplai darah ke uterus.
Proses ini membantu untuk mengurangi situs atau tempat implantasi plasenta
serta mengurangi perdarahan.
Mutu Pelayanan Kebidanan

5
Involusi uterus dapat dijlihat dari luar dengan memeriksa fundus uterus dari
luar. Segera setelah TFU 2 cm dibawah pusat, 12 jam kemudian kembali 1 cm
dibawah pusat, kemudian menurun 1 cm setiap hari. Pada hari pertama sampai
hari kedua setelah persalianan TFU 1 cm dibawah pusat. Pada hari 3-4 fundus
uteri 2 jari dibawah pusat. Pada hari 5-7 TFU setengah pusat sympisis, hari ke10 tidak teraba.

2. Involusi Tempat Plasenta
Setelah persalinan tempat persalinan merupakan tempat dengan permukaan kasar,
tidak rata dan kira-kira sebesar telapak tangan. Pada permulaan nifas bekas
plasenta banyak mengandung pembuluh darah besar yang tersumbat oleh
thrombus. Luka bekas plasenta tidak menimbulkan parut, hal ini disebabkan karena
luka ini sembuh dengan cara yang luar biasa, yaitu dilepaskan dari dasarnya
dengan pertumbuhan endometrium baru di bawah permukaan luka. Endometrium
tumbuh dari pinggir luka dan juga sisa-sisa kelenjar pada dasar luka. Luka ini
dengan cepat mengecil pada akhir minggu kedua hanya sebesar 3-4 cm, pada akhir
nifas 1-2 cm. Penyembuhan luka bekas plasenta lekas sekali sembuh tidak
menimbulkan parut.

3. Perubahan Pada Perineum, Vagina, dan Vulva
Berkurangnya sirkulasi progesteron mempengaruhi otot-otot pada panggul,
perineum, vagina dan vulva. Proses ini membantu pemulihan kearah elastisitas
normal dari ligamentum otot rahim. Ini merupakan proses bertahap yang akan
berguna apabila ibu melakukan ambulasi dini, senam nifas dan mencegah
timbulnya konstipasi. Progesteron juga meningkatkan pembuluh darah pada vagina
dan vulva selama kehamilan dan persalinan biasanya menyebabkan timbulnya
beberapa hematoma dan edema pada jaringan ini dan perineum.

1. Lochea
Lochea adalah ekskresi caiaran selama masa nifas. Lochea berbau amis dan
mengalami perubahan karena proses involusi.
Mutu Pelayanan Kebidanan

6
a. Locha Rubra
Lochea rubra pada hari pertama sampai keempat masa post partum. Warnanya
merah yang mengandung darah dari perobekan/luka pada plasenta dan serabut
dari desi dua dan chorion.
b.

Lochea sanguinolenta.
a. 3 – 7 hari.
b. Berwarna putih bercampur darah.

c.

Lochea Serosa
Lochea ini berwarna kecoklatan, muncul pada hari ke 5-9. Lochea ini
mengandung lebih sedikit darah dan lebih banyak serum dan leukosit.

d.

Lochea Alba
Warnanya lebih pucat, putih kekuningan dan mengandung leukosit, selaput
lendir serviks dan serabut jaringan yang mati.

e.

Lochea purulenta.
a. Jika terjadi infeksi.
b. Cairan seperti nanah, berbau busuk.

f.

Lochiostasis.
a. Lochea tidak lancar keluarnya.

Apabila lochea yang dikeluarkan lebih lama kemungkinan :
•

Tertinggalnya sisa plasenta

•

Ibu yang tidak menyusui anaknya

•

Infeksi jalan lahir

Perubahan pengeluaran lochea menunjukkan keadaan yang abnormal :
1. Perdarahan berkepanjangan
2. Pengeluaran lochea tertahan
3. Lochea purulenta
4. Rasa nyeri yang berlebihan
5. Dengan memperhatikan bentuk perubahan dapat diduga
6. Terdapat sisa plasenta yang merupakan sumber perdarahan
Mutu Pelayanan Kebidanan

7
7. Terjadi infeksi intrauterine

c.

Laktasi
Hormon progesteron dan estrogen menghambat pengeluaran prolaktin. Dengan
lahirnya plasenta kadar estrogen dan progesteron menurun sehingga penekanan
prolaktin meningkat dalam darah dan memegang peranan penting dalam proses
pembentukan :
1.

Reflek Prolaktin .
Reflek ini merupakan reflek neurohormone yang mengatur produksi ASI
kontinuitas.
Sekresi prolaktin tergantung dari :
a.
b.

Seringnya menyusui

c.
2.

Hisapan bayi

Jarak antara waktu menyusui

Reflek Let Down
Reflek pemancaran ASI karena rangsangan pada papila dan aerola mamae
waktu bayi menghisap. Reflek ini merupakan reflek psikomatik yang sangat
dipengaruhi oleh emosi.

d.

Sistem Perkemihan
Dinding kandung kemih memperlihatkan oedem dan hyperemia. Kadang-kadang
oedem tergonium. Pada hyperemia kandung kemih selama nifas kurang sensitif dan
kapasitas kandung kemih juga bertambah, sehingga volume penuh atau sesudah BAK
masih tertinggal urine residual. Sisa urine ini dan trauma pada kandung kemih waktu
persalinan memudahkan terjadinya infeksi. Dilaktasi ureter dan pyelum normal
kembali dalam 2 minggu.

e.

Sistem Gastro Intestinal
Biasanya ibu mengalami obstipasi setelah melahirkan. Hal ini karena alat
pencernaan mendapat tekanan waktu melahirkan, dehidrasi, hemoroid dan laserasi
jalan lahir. Supaya BAB kembali lancar dapat diberi makanan yang mengandung serat
Mutu Pelayanan Kebidanan

8
dan pemberian cairan yang cukup. Bila masih belum bisa BAB dalam waktu 2-3 hari
dapat ditolong dengan Huknah.

f.

Tanda-tanda Vital
1.

Suhu Tubuh

:

Suhu tubuh post partum meningkat + 37,50-380C,
karena terjadi dehidrasi persalinan, tetapi suhu
akan kembali normal.

2.

Nadi

:

Setelah

melahirkan

100

x/menit

karena

kelelahan,perdarahan, nyeri dan infeksi
3.

Tekanan Darah

: Biasanya tidak berubah, kemungkinannya karena
ada perdarahan

4.

Pernafasan

: Bila suhu dan denyut nadi tidak normal, pernafasan
akan mengikutinya.

g.

Otot-otot Abdominal
Setelah persalinan dinding perut longgar karena diregang begitu lama, tetapi
biasanya pulih kembali dalam waktu 6 minggu pada waktu esthemis, terjadi diastosis
dari otot rectus abdominus untuk mengencangkan kembali otot perut maka
dilakukan senam nifas. Kadang-kadang pada wanita actesis terjadi dilatasi pada otototot rectum abdominalis sehingga sebagian dinding perut bagian tengah hanya terdiri
dari peritoneum fasia tipis dan kulit yang lemah ini menonjol pada saat berdiri atau
mengejan.

h.

Perubahan Psikis dan Sosial
Kebanyakan wanita dalam minggu pertama setelah melahirkan menunjukkan
gejala-gejala depresi dari tingkat ringan sampai berat.
Faktor-faktor yang menyebabkan :
1.

Ketakutan yang berlebihan dalam masa hamil

2.

Riwayat psikiatri yang abnormal

3.

Riwayat perkawinan yang abnormal

4.

Riwayat obstetri yang abnormal

Mutu Pelayanan Kebidanan

9
5.

Riwayat kelahiran mati/cacat

6.

Penyebab lain

C. TUJUAN ASUHAN MASA NIFAS
Tujuan dari pemberian asuhan pada masa nifas untuk :
Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologis
Melaksanakan skrinning secara komprehensif, deteksi dini, mengobati atau merujuk
bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayi;
Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi, KB, cara
dan manfaat menyusui, pemberian imunisasi serta perawatan bayi sehari-hari;
Memberikan pelayanan keluarga berencana;
Mendapatkan kesehatan emosi (Ambarwati, 2008).

D. PERAN DAN TANGGUNG JAWAB BIDAN PADA MASA NIFAS
Kebijakan program nasional pada masa nifas yaitu paling sedikit empat kali
melakukan kunjungan pada masa nifas, dengan tujuan untuk :
a. Menilai kondisi kesehatan ibu dan bayi
b. melakukan pencegahan terhadap kemungkinan-kemungkinan adanya gangguan
kesehatan ibu nifas dan bayinya
c. mendeteksi adanya komplikasi atau masalah yang terjadi pada masa nifas
d. menangani komplikasi atau konseling untuk ibu dan keluarganya mengenai cara
mencegah perdarahan, mengenali tanda-tanda bahaya, menjaga gizi yang baik, serta
mempraktekkan kebersihan yang aman
e. melakukan manajemen asuhan dengan cara mengumpulkan data, menetapkan diagnosa
dan rencana tindakan serta melaksanakannya untuk mempercepat proses pemulihan,
mencegah komplikasi dengan memenuhi kebutuhan ibu dan bayi selama periode nifas
f memberikan asuhan kebidanan secara professional masalah yang timbul dan
mengganggu kesehatan ibu nifas maupun bayinya (PP IBI, 2008)

Mutu Pelayanan Kebidanan

10
E. ASUHAN YANG DIBERIKAN SEWAKTU MELAKUKAN KUNJUNGAN NIFAS
-Kunjungan pertama : dilakukan 6-8 jam setelah persalinan dengan tujuan untuk
mencegah perdarahan pada masa nifas karena atonia uteri, mendeteksi dan merawat
penyebab lain perdarahan berlanjut, memberikan konseling pada ibu dan keluarganya
bagaimana cara mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri, pemberian ASI,
dan melakukan hubungan antara ibu dan bayi baru lahir, menjaga bayi tetap sehat
dengan mencegah hipotermia.

- Kunjungan kedua : 3 hari setelah persalinan dengan tujuan untuk memastikan involusi
uterus berjalan normal, uterus berkontraksi, fundus di bawah pusat, tidak ada perdarahan
abnormal, tidak ada bau, menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi atau perdarahan
abnormal, memastikan ibu mendapat cukup istirahat, makan dan cairan; memastikan ibu
menyusui dengan baik dan tidak memperlihatkan tanda-tanda penyulit, memberikan
konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali pusat, menjaga bayi tetap hangat
dan merawat bayi sehari-hari; menganjurkan ibu untuk minum tablet darah sampai 40
hari setelah persalinan, memberi penjelasan tentang Keluarga Berencana (KB) dan
pencegahan infeksi saluran reproduksi.

- Kunjungan ketiga : 2 minggu setelah persalinan dengan tujuan sama dengan kunjungan
pada 6 hari setelah persalinan. Dan kunjungan keempat, 6 minggu (40 hari) setelah
persalinan dengan tujuan menanyakan kepada ibu tentang penyulit yang dialami atau
bayinya, memberikan konseling untuk ber-KB secara dini (Saroha,2009)

-Kunjungan ke-empat :

a. Menanyakan pada ibu tentang penyulit-penyulit yang dialami atau bayinya
b. Memberikan konseling Keluarga berencana secara dini
c. Menganjurkan ibu membawa bayinya ke 7 posyandu atau puskesmas untuk
penimbangan dan imunisasi

Mutu Pelayanan Kebidanan

11
F. PRASYARAT DILAKUKANNYA KUNJUNGAN RUMAH
1. Sistem yang berjalan dengan baik agar ibu dan bayi mendapatkan pelayanan pasca
persalinan dari bidan terlatih sampai dengan 6 minggu setelah persalinan, baik
dirumah, puskesmas atau rumah sakit.
2. Bidan telah dilatih dan terampil dalam :
- Perawatan nifas, termasuk pemeriksaan ibu dan bayi dengan cara yang benar
- Membantu ibu untuk memberikan ASI
- Mengetahui komplikasi yang dapat terjadi pada ibu dan bayi pada masa nifas
- Penyuluhan dan pelayanan KB/penjarangan kelahiran
3. Bidan dapat memberikan pelayanan imunisasi atau bekerja sama erdengan juru
imunisasi di puskesmas atau fasilitas kesehatan terdekat
4. Tersedia vaksin, alat suntik, tempat penyimpananvaksin dan tempat pembuangan benda
tajam yang memadai
5. Tersedianya tablet besi dan asam folat
6. Tersedia alat/perlengkapan, misalnya untuk membersihkan tangan, yaitu sabun, air
bersih, dan handuk bersih, sarung tangan bersih/DTT
7. Tersedia kartu pencatatan, kartu ibu, kartu bayi, kartu KIA
8. Sistem rujukan untuk perawatan komplikasi kegawatdaruratan ibu dan bayi baru lahir
berjalan dengan baik.

G. TANDA BAHAYA PADA IBU DAN BAYINYA
Tanda bahaya pada ibu:
Perdarahan berat pada vagina
• Perdarahan berwarna merah segar atau pengeluaran bekuan darah
• Lochea yang berbau busuk
• Nyeri pada perut atau pelvis
• Pusing atau lemas yang berlebihan
• Suhu tubuh ibu > 38OC
• Tekanan darah yang meningkat
• Ibu mengalami kesulitan atau nyeri pada saat b.a.k atau pada saat pergerakan usus

Mutu Pelayanan Kebidanan

12
• Tanda – tanda mastitis: bagian yang kemerahan , bagian yang panas , gurat – gurat
kemerahan pada penyebab
• Terdapat masalah mengenal makan dan tidur

Tanda bahaya pada bayi:
Kegagalan menyusu yang terjadi secara berkala
• Tidak buang air kecil beberapa kali sehari ( kurang dari 6 – 8 kali sehari )
• Bayi kuning
• Muntah atau diare
• Merah , bengkak atau keluarnya cairan dan tali pusat
• Demam > 37,5OC

Mutu Pelayanan Kebidanan

13
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Bidan memberikan pelayanan selama masa nifas di puskesmas dan rumah sakit
atau melakukan kunjungan ke rumah paa hari ke-tiga, minggu ke dua dan minggu ke
enam setelah persalinan, untuk membantu proses penatalaksanaan tali pusat yang
benar, penemuan dini, penatalaksanaan atau rujukan komplikasi yang mungkin terjadi
pada masa nifas, serta memberikan penjelasan tentang kesehatan secara umum,
kebersihan perorangan, makanan bergizi, asuhan bayi baru lahir , pemberian ASI ,
imunisasi dan KB.
Tujuan nya adalah memberikan pelayanan kepada ibu dan bayi sampai 42 hari
setelah persalinan dan memberikan penyuluhan ASI eksklusif.

B. SARAN
Makalah tentang pelayanan ibu dan bayi pada masa nifas ini masih jauh dari
kata sempurna oleh karena itu diharapkan kepada dosen pembimbing dan para
pembaca agar dapat memberi masukan berupa saran maupun kritik yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah ini dimasa mendatang.

Mutu Pelayanan Kebidanan

14
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati E R,Wulandari D, 2008, Asuhan Kebidanan Nifas, Jogjakarta : Mitra Cendikia
Press
Manuaba, Ida Bagus Gde, 1998. “Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana untuk Pendidikan Bidan”. Jakarta : EGC
Mochtar, Rustam, 1998. “Sinopsis Obstetri” jilid I, Jakarta : EGC
Prawirohardjo, Sarwono. 1999. “Ilmu Kebidanan”. Jakarta : YBP-SP
Suherni, Hesty widyastuti, dkk.2010.Perawatan Masa Nifas.Yogyakarta:Fitramaya

Mutu Pelayanan Kebidanan

15

More Related Content

What's hot

Aspek sosial budaya yang berkaitan dengan praktik perkawinan, kehamilan,persa...
Aspek sosial budaya yang berkaitan dengan praktik perkawinan, kehamilan,persa...Aspek sosial budaya yang berkaitan dengan praktik perkawinan, kehamilan,persa...
Aspek sosial budaya yang berkaitan dengan praktik perkawinan, kehamilan,persa...
Aprillia Indah Fajarwati
 
Perubahan dan adaptasi psikologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi psikologis pada ibu hamilPerubahan dan adaptasi psikologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi psikologis pada ibu hamil
Hetty Astri
 
teori ramona marcer
 teori ramona marcer  teori ramona marcer
teori ramona marcer
Aprillia Indah Fajarwati
 
Makalah perubahan fisiologis sistem reproduksi pada ibu nifas
Makalah perubahan fisiologis sistem reproduksi pada ibu nifasMakalah perubahan fisiologis sistem reproduksi pada ibu nifas
Makalah perubahan fisiologis sistem reproduksi pada ibu nifas
Septian Muna Barakati
 
Modul 1 kb 1 konsep dasar persalinan
Modul 1 kb 1   konsep dasar  persalinanModul 1 kb 1   konsep dasar  persalinan
Modul 1 kb 1 konsep dasar persalinanpjj_kemenkes
 
PERUBAHAN FISIOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER PADA MASA KEHAMILAN
PERUBAHAN FISIOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER PADA MASA KEHAMILAN PERUBAHAN FISIOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER PADA MASA KEHAMILAN
PERUBAHAN FISIOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER PADA MASA KEHAMILAN
FAIQO DIYANA
 
ASUHAN KEBIDANAN METRITIS
ASUHAN KEBIDANAN METRITISASUHAN KEBIDANAN METRITIS
ASUHAN KEBIDANAN METRITISFirda Roswandani
 
Perubahan fisik pada ibu hamil kelompok 1
Perubahan fisik pada ibu hamil kelompok 1Perubahan fisik pada ibu hamil kelompok 1
Perubahan fisik pada ibu hamil kelompok 1
Aprillia Indah Fajarwati
 
Kebutuhan dasar ibu hamil sesuai dengan tahapan perkembangannya
Kebutuhan dasar ibu hamil sesuai dengan tahapan perkembangannyaKebutuhan dasar ibu hamil sesuai dengan tahapan perkembangannya
Kebutuhan dasar ibu hamil sesuai dengan tahapan perkembangannya
Lutfiana Puspita Sari
 
pelayanan kontrasepsi dengan metode sederhana
pelayanan kontrasepsi dengan metode sederhanapelayanan kontrasepsi dengan metode sederhana
pelayanan kontrasepsi dengan metode sederhana
martaagustinasirait
 
Persalinan dan Nifas
Persalinan dan Nifas Persalinan dan Nifas
Persalinan dan Nifas
pjj_kemenkes
 
4. asuhan sayang ibu
4. asuhan sayang ibu4. asuhan sayang ibu
4. asuhan sayang ibu
eka f
 
Perawatan Payudara Ibu Nifas
Perawatan Payudara Ibu NifasPerawatan Payudara Ibu Nifas
Perawatan Payudara Ibu Nifasindahfedri
 
PERAWATAN PAYUDARA
PERAWATAN PAYUDARAPERAWATAN PAYUDARA
PERAWATAN PAYUDARA
Rahayu Pratiwi
 
ASKEB NIFAS DAN MENYUSUI
ASKEB NIFAS DAN MENYUSUIASKEB NIFAS DAN MENYUSUI
ASKEB NIFAS DAN MENYUSUI
martaagustinasirait
 
KB 1 Tindakan Operatif Kebidanan
KB 1 Tindakan Operatif KebidananKB 1 Tindakan Operatif Kebidanan
KB 1 Tindakan Operatif Kebidanan
pjj_kemenkes
 
Perdarahan Postpartum.ppt
Perdarahan Postpartum.pptPerdarahan Postpartum.ppt
Perdarahan Postpartum.pptelly_nd
 
Tanda-Tanda Bahaya Nifas
Tanda-Tanda Bahaya Nifas Tanda-Tanda Bahaya Nifas
Tanda-Tanda Bahaya Nifas
Neng Nurhasanah
 
Perubahan fisiologis pada masa nifas
Perubahan fisiologis pada masa nifasPerubahan fisiologis pada masa nifas
Perubahan fisiologis pada masa nifas
Baro Ratul Khusnah Manaf
 

What's hot (20)

Aspek sosial budaya yang berkaitan dengan praktik perkawinan, kehamilan,persa...
Aspek sosial budaya yang berkaitan dengan praktik perkawinan, kehamilan,persa...Aspek sosial budaya yang berkaitan dengan praktik perkawinan, kehamilan,persa...
Aspek sosial budaya yang berkaitan dengan praktik perkawinan, kehamilan,persa...
 
Perubahan dan adaptasi psikologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi psikologis pada ibu hamilPerubahan dan adaptasi psikologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi psikologis pada ibu hamil
 
teori ramona marcer
 teori ramona marcer  teori ramona marcer
teori ramona marcer
 
Makalah perubahan fisiologis sistem reproduksi pada ibu nifas
Makalah perubahan fisiologis sistem reproduksi pada ibu nifasMakalah perubahan fisiologis sistem reproduksi pada ibu nifas
Makalah perubahan fisiologis sistem reproduksi pada ibu nifas
 
Asuhan pada ibu nifas
Asuhan pada ibu nifasAsuhan pada ibu nifas
Asuhan pada ibu nifas
 
Modul 1 kb 1 konsep dasar persalinan
Modul 1 kb 1   konsep dasar  persalinanModul 1 kb 1   konsep dasar  persalinan
Modul 1 kb 1 konsep dasar persalinan
 
PERUBAHAN FISIOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER PADA MASA KEHAMILAN
PERUBAHAN FISIOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER PADA MASA KEHAMILAN PERUBAHAN FISIOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER PADA MASA KEHAMILAN
PERUBAHAN FISIOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER PADA MASA KEHAMILAN
 
ASUHAN KEBIDANAN METRITIS
ASUHAN KEBIDANAN METRITISASUHAN KEBIDANAN METRITIS
ASUHAN KEBIDANAN METRITIS
 
Perubahan fisik pada ibu hamil kelompok 1
Perubahan fisik pada ibu hamil kelompok 1Perubahan fisik pada ibu hamil kelompok 1
Perubahan fisik pada ibu hamil kelompok 1
 
Kebutuhan dasar ibu hamil sesuai dengan tahapan perkembangannya
Kebutuhan dasar ibu hamil sesuai dengan tahapan perkembangannyaKebutuhan dasar ibu hamil sesuai dengan tahapan perkembangannya
Kebutuhan dasar ibu hamil sesuai dengan tahapan perkembangannya
 
pelayanan kontrasepsi dengan metode sederhana
pelayanan kontrasepsi dengan metode sederhanapelayanan kontrasepsi dengan metode sederhana
pelayanan kontrasepsi dengan metode sederhana
 
Persalinan dan Nifas
Persalinan dan Nifas Persalinan dan Nifas
Persalinan dan Nifas
 
4. asuhan sayang ibu
4. asuhan sayang ibu4. asuhan sayang ibu
4. asuhan sayang ibu
 
Perawatan Payudara Ibu Nifas
Perawatan Payudara Ibu NifasPerawatan Payudara Ibu Nifas
Perawatan Payudara Ibu Nifas
 
PERAWATAN PAYUDARA
PERAWATAN PAYUDARAPERAWATAN PAYUDARA
PERAWATAN PAYUDARA
 
ASKEB NIFAS DAN MENYUSUI
ASKEB NIFAS DAN MENYUSUIASKEB NIFAS DAN MENYUSUI
ASKEB NIFAS DAN MENYUSUI
 
KB 1 Tindakan Operatif Kebidanan
KB 1 Tindakan Operatif KebidananKB 1 Tindakan Operatif Kebidanan
KB 1 Tindakan Operatif Kebidanan
 
Perdarahan Postpartum.ppt
Perdarahan Postpartum.pptPerdarahan Postpartum.ppt
Perdarahan Postpartum.ppt
 
Tanda-Tanda Bahaya Nifas
Tanda-Tanda Bahaya Nifas Tanda-Tanda Bahaya Nifas
Tanda-Tanda Bahaya Nifas
 
Perubahan fisiologis pada masa nifas
Perubahan fisiologis pada masa nifasPerubahan fisiologis pada masa nifas
Perubahan fisiologis pada masa nifas
 

Viewers also liked

Mata kuliah asuhan pada ibu nifas dan menyusui ibu rosdiana ita
Mata kuliah asuhan pada ibu nifas dan menyusui ibu rosdiana itaMata kuliah asuhan pada ibu nifas dan menyusui ibu rosdiana ita
Mata kuliah asuhan pada ibu nifas dan menyusui ibu rosdiana itaOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah abortus inkomplit
Makalah abortus inkomplitMakalah abortus inkomplit
Makalah abortus inkomplit
Warnet Raha
 
Makalah nifas
Makalah nifasMakalah nifas
Makalah nifascahyatoshi
 
Table jenis-jenis lochea
Table jenis-jenis locheaTable jenis-jenis lochea
Table jenis-jenis locheaowik15
 
Abortus
AbortusAbortus
Abortusafisya
 
UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KES. IBU BERSALIN DAN NIFAS
UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KES. IBU BERSALIN DAN NIFASUPAYA PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KES. IBU BERSALIN DAN NIFAS
UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KES. IBU BERSALIN DAN NIFAS
Dokter Tekno
 
Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Nifas
Konsep Dasar Asuhan Kebidanan NifasKonsep Dasar Asuhan Kebidanan Nifas
Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Nifas
pjj_kemenkes
 
Modul 1 kb 1 asuhan kebidanan nifas & menyusui
Modul 1 kb 1 asuhan kebidanan nifas & menyusuiModul 1 kb 1 asuhan kebidanan nifas & menyusui
Modul 1 kb 1 asuhan kebidanan nifas & menyusuiUwes Chaeruman
 

Viewers also liked (8)

Mata kuliah asuhan pada ibu nifas dan menyusui ibu rosdiana ita
Mata kuliah asuhan pada ibu nifas dan menyusui ibu rosdiana itaMata kuliah asuhan pada ibu nifas dan menyusui ibu rosdiana ita
Mata kuliah asuhan pada ibu nifas dan menyusui ibu rosdiana ita
 
Makalah abortus inkomplit
Makalah abortus inkomplitMakalah abortus inkomplit
Makalah abortus inkomplit
 
Makalah nifas
Makalah nifasMakalah nifas
Makalah nifas
 
Table jenis-jenis lochea
Table jenis-jenis locheaTable jenis-jenis lochea
Table jenis-jenis lochea
 
Abortus
AbortusAbortus
Abortus
 
UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KES. IBU BERSALIN DAN NIFAS
UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KES. IBU BERSALIN DAN NIFASUPAYA PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KES. IBU BERSALIN DAN NIFAS
UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KES. IBU BERSALIN DAN NIFAS
 
Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Nifas
Konsep Dasar Asuhan Kebidanan NifasKonsep Dasar Asuhan Kebidanan Nifas
Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Nifas
 
Modul 1 kb 1 asuhan kebidanan nifas & menyusui
Modul 1 kb 1 asuhan kebidanan nifas & menyusuiModul 1 kb 1 asuhan kebidanan nifas & menyusui
Modul 1 kb 1 asuhan kebidanan nifas & menyusui
 

Similar to MASA NIFAS

Tugas TIK Meilina Tri WP Kelas 1B
Tugas TIK Meilina Tri WP Kelas 1BTugas TIK Meilina Tri WP Kelas 1B
Tugas TIK Meilina Tri WP Kelas 1Bmeilina17
 
Tugas TIK Meilina Tri WP Kelas 1B
Tugas TIK Meilina Tri WP Kelas 1BTugas TIK Meilina Tri WP Kelas 1B
Tugas TIK Meilina Tri WP Kelas 1Bmeilina17
 
Tugas TIK B
Tugas TIK BTugas TIK B
Tugas TIK Bmeilina17
 
Tugas TIK NIFAS Meilina Tri WP kelas1B
Tugas TIK NIFAS Meilina Tri WP kelas1BTugas TIK NIFAS Meilina Tri WP kelas1B
Tugas TIK NIFAS Meilina Tri WP kelas1BMeilina18
 
Tugas TIK Meilina Tri WP kelas 1B
Tugas TIK Meilina Tri WP kelas 1BTugas TIK Meilina Tri WP kelas 1B
Tugas TIK Meilina Tri WP kelas 1Bmeilina17
 
Tugas TIK Meilina Tri WP
Tugas TIK Meilina Tri WP Tugas TIK Meilina Tri WP
Tugas TIK Meilina Tri WP meilina17
 
Tugas TIK Meilina Tri WP kelas 1B
Tugas TIK Meilina Tri WP kelas 1B Tugas TIK Meilina Tri WP kelas 1B
Tugas TIK Meilina Tri WP kelas 1B meilina17
 
PERUBAHAN FISIOLOGI MASA NIFAS
PERUBAHAN FISIOLOGI MASA NIFASPERUBAHAN FISIOLOGI MASA NIFAS
PERUBAHAN FISIOLOGI MASA NIFAS
pjj_kemenkes
 
Contoh laporan kasus nifas menggunakan langkah varne1
Contoh laporan kasus nifas menggunakan langkah varne1Contoh laporan kasus nifas menggunakan langkah varne1
Contoh laporan kasus nifas menggunakan langkah varne1Ichal Ichal
 
format dan asuhan kebidanan pada ibu nifas
format dan asuhan kebidanan pada ibu nifasformat dan asuhan kebidanan pada ibu nifas
format dan asuhan kebidanan pada ibu nifasDuik Agustini
 
Asuhan kebidan nifas dengan bendungan asi
Asuhan kebidan nifas dengan bendungan asiAsuhan kebidan nifas dengan bendungan asi
Asuhan kebidan nifas dengan bendungan asiOperator Warnet Vast Raha
 
PPT POST PARTUM keperawatan A [Autosaved].pptx
PPT POST PARTUM keperawatan A [Autosaved].pptxPPT POST PARTUM keperawatan A [Autosaved].pptx
PPT POST PARTUM keperawatan A [Autosaved].pptx
Rikobmse
 
Askeb3 new
Askeb3 newAskeb3 new
Askeb3 new
Dhian Rohmawati
 
Lilitn Tali Pusat.pptx
Lilitn Tali Pusat.pptxLilitn Tali Pusat.pptx
Lilitn Tali Pusat.pptx
MuhammadAjisParis
 

Similar to MASA NIFAS (20)

Tugas TIK Meilina Tri WP Kelas 1B
Tugas TIK Meilina Tri WP Kelas 1BTugas TIK Meilina Tri WP Kelas 1B
Tugas TIK Meilina Tri WP Kelas 1B
 
Tugas TIK Meilina Tri WP Kelas 1B
Tugas TIK Meilina Tri WP Kelas 1BTugas TIK Meilina Tri WP Kelas 1B
Tugas TIK Meilina Tri WP Kelas 1B
 
Tugas TIK B
Tugas TIK BTugas TIK B
Tugas TIK B
 
Tugas TIK NIFAS Meilina Tri WP kelas1B
Tugas TIK NIFAS Meilina Tri WP kelas1BTugas TIK NIFAS Meilina Tri WP kelas1B
Tugas TIK NIFAS Meilina Tri WP kelas1B
 
Tugas TIK Meilina Tri WP kelas 1B
Tugas TIK Meilina Tri WP kelas 1BTugas TIK Meilina Tri WP kelas 1B
Tugas TIK Meilina Tri WP kelas 1B
 
Tugas TIK Meilina Tri WP
Tugas TIK Meilina Tri WP Tugas TIK Meilina Tri WP
Tugas TIK Meilina Tri WP
 
Tugas TIK Meilina Tri WP kelas 1B
Tugas TIK Meilina Tri WP kelas 1B Tugas TIK Meilina Tri WP kelas 1B
Tugas TIK Meilina Tri WP kelas 1B
 
PERUBAHAN FISIOLOGI MASA NIFAS
PERUBAHAN FISIOLOGI MASA NIFASPERUBAHAN FISIOLOGI MASA NIFAS
PERUBAHAN FISIOLOGI MASA NIFAS
 
Contoh laporan kasus nifas menggunakan langkah varne1
Contoh laporan kasus nifas menggunakan langkah varne1Contoh laporan kasus nifas menggunakan langkah varne1
Contoh laporan kasus nifas menggunakan langkah varne1
 
format dan asuhan kebidanan pada ibu nifas
format dan asuhan kebidanan pada ibu nifasformat dan asuhan kebidanan pada ibu nifas
format dan asuhan kebidanan pada ibu nifas
 
Darmina 2 AKBID PARAMATA RAHA
Darmina 2 AKBID PARAMATA RAHA Darmina 2 AKBID PARAMATA RAHA
Darmina 2 AKBID PARAMATA RAHA
 
Darmina AKBID PARAMATA RAHA
Darmina AKBID PARAMATA RAHA Darmina AKBID PARAMATA RAHA
Darmina AKBID PARAMATA RAHA
 
Asuhan kebidan nifas dengan bendungan asi
Asuhan kebidan nifas dengan bendungan asiAsuhan kebidan nifas dengan bendungan asi
Asuhan kebidan nifas dengan bendungan asi
 
Kesehatan
KesehatanKesehatan
Kesehatan
 
Konsep dasar masa
Konsep dasar masaKonsep dasar masa
Konsep dasar masa
 
120262739 anc-fisiologis
120262739 anc-fisiologis120262739 anc-fisiologis
120262739 anc-fisiologis
 
PPT POST PARTUM keperawatan A [Autosaved].pptx
PPT POST PARTUM keperawatan A [Autosaved].pptxPPT POST PARTUM keperawatan A [Autosaved].pptx
PPT POST PARTUM keperawatan A [Autosaved].pptx
 
Askeb3 new
Askeb3 newAskeb3 new
Askeb3 new
 
Siklus menstruasi dan fisiologi kehamilan
Siklus menstruasi dan fisiologi kehamilanSiklus menstruasi dan fisiologi kehamilan
Siklus menstruasi dan fisiologi kehamilan
 
Lilitn Tali Pusat.pptx
Lilitn Tali Pusat.pptxLilitn Tali Pusat.pptx
Lilitn Tali Pusat.pptx
 

Recently uploaded

ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
AgusRahmat39
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
lastri261
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
Kurnia Fajar
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
SABDA
 

Recently uploaded (20)

ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 

MASA NIFAS

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan kesehatan pada hakekatnya diarahkan guna tercapainya kesadaran kemauan,dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang,menyangkut fisik,mental,maupun sosial budaya dan ekonomi.untuk mencapai derajat yang optimal dilakukan berbagai berkesinambungan.masalah upaya kesehatan reproduksi di yang indonesia menyeluruh,terarah mempunyai dua dimensi.pertama: yang laten yaitu kematian ibu dan kematian bayi yang masih tinggi akibat berbagai faktor termasuk pelayanan kesehatan yang relatif kurang baik.kedua: ialah timbulnya penyakit degeneratif yaitu menopause dan kanker. Dalam globalisasi ekonomi kita diperhadapkan pada persaingan global yang semakin ketat yang menurut kita semua untuk menyiapkan manusia indonesia yang berkualitas tinggi sebagai generasi penerus bangsa yang harus disiapkan sebaik mungkin secara terencana,terpadu dan berkesinambungan.upaya tersebut haruslah konsisten sejak dini yakni sejak janin dalam kandungan,masa bayi dan balita,masa remaja hingga dewasa bahkan sampai usia lanjut. Bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan yang memiliki posisi penting dan strategis terutama dalam penurunan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB). Bidan memberikan pelayanan kebidanan yang berkesinambungan dan paripurna,berfokus pada aspek pencegahan,promosi dengan berlandaskan kemitraan dan pemberdayaan masyarakat bersama-sama dengan tenaga kesehatan lainnya untuk senantiasa melayani siapa saja yang membutuhkannya,kapan dan dimanapun dia berada. Untuk menjamin kualitas tersebut diperlukan suatu standar profesi sebagai acuan untuk melakukan segala tindakan dan asuhan yang diberikan dalam seluruh aspek pengabdian profesinya kepada individu,keluarga dan masyarakat baik dari aspek input,proses dan output.begitu pula dengan standar pelayanan nifas sebagai tenaga kesehatan khususnya bidan harus mampu memberikan pelayanan yang berkualitas Mutu Pelayanan Kebidanan 1
  • 2. dan berkesinambungan guna mencegah komplikasi-komplikasi yang terjadi pada masa njfas baik itu dari ibu atau dari bayinya. B. RUMUSAN MASALAH 1. Apa yang dimaksud dengan pengertian nifas? 2. Apa saja perubahan fisiologis pada masa nifas? 3. Apa tujuan asuhan masa nifas? 4. Apa peran dan tanggung jawab bidan pada masa nifas? 5. Apa asuhan yang diberikn ketika melakukan kunjungan nifas ? 6. Apa saja prasyarat dilakukannya kunjungan umah ? 7. Apa saja tanda bahaya pada ibu dan bayi? C. RUMUSAN TUJUAN 1. Untuk mengetahui pengertian dari nifas 2. Untuk mengetahui perubahan fisiologis pada masa nifas. 3. Untuk mengetahui tujuan asuhan masa nifas 4. Untuk mengetahui peran dan tanggung jawab bidan pada masa nifas. 5. Untuk mengetahui asuhan yang diberikn ketika melakukan kunjungan nifas 6. Untuk mengetahui prasyarat dilakukannya kunjungan umah 7. Untuk mengetahui tanda bahaya pada ibu dan bayi D. METODE PENULISAN Dalam penyusunan makalah ini kami menggunakan metode studi pustaka melalui referensi-referensi yang ada di perpustakaan kampus maupun internet. E. SISTEMATIKA PENULISAN BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini,pendahuluan berisikan latar belakang, rumusan masalah,rumusan tujuan,metode penulisan dan sistematika penulisan. Mutu Pelayanan Kebidanan 2
  • 3. BAB II PEMBAHASAN Dalam bab ini berisikan tentang definisi dari nifas,perubahan fisiologis masa nifas,tujuan asuhan masa nifas,peran dan tanggung jawab masa nifas,asuhan yang diberikan sewaktu melakukan kunjungan nifas,prasyarat dilakukannya kunjungan rumah dan tanda bahaya pada ibu dan bayi. BAB III PENUTUP Dalam bab ini berisikan kesimpulan dan saran. Mutu Pelayanan Kebidanan 3
  • 4. BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN NIFAS Masa post partum disebut juga masa nifas/puerperium. Berikut beberapa pengertian para ahli tentang masa nifas : - Masa nifas adalah: masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai sampai alatalat kandungan kembali seperti pra hamil. ( Sinopsis Obstetri, hal: 115 ) - Masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 42 hari, merupakan waktu yang diperlukan untuk pulihnya alat-alat kandungan pada keadaan yang normal. ( Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan untuk Pendidikan Bidan, hal: 190 ). - Masa nifas mulai partus selesai dan berakhir setelah kira-kira 6 minggu ( Ilmu Kebidanan, hal:327 ). - Masa nifas dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir setelah kira-kira 6 minggu akan tetapi seluruh alat genetalia baru pulih kembali seperti sediakala dalam waktu 3 bulan. ( Prawirohardjo, 1991 ) - Masa nifas dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas kurang lebih selama 6 minggu. ( Syaifuddin, 2002 ) - Jadi, masa nifas adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali normal yang berlangsung selama 6 minggu atau 42 hari. B. PERUBAHAN FISIOLOGIS MASA NIFAS Pada masa ini terjadi perubahan-perubahan fisiologis, yaitu : a. Perubahan fisik b. Involusi uterus dan pengeluaran lokhea c. Laktasi dan pengeluaran ASI d. Perubahan sistem tubuh lainnya e. Perubahan psikis Mutu Pelayanan Kebidanan 4
  • 5. Perubahan yang terjadi selama masa nifas : a. Sistem Vaskuler Pada persalinan pervaginam kehilangan darah 300-500 cc, bila melalui S.C kehilangan darah dapat 2 kali lipat. Perubahan yang terjadi dari volume darah dan hemotokrit dan baru stabil setelah 4-6 minggu, setelah melahirkan short akan hilang dengan tiba-tiba volume darah ibu relatif akan bertambah. b. Sistem Reproduksi 1. Involusi Uterus Uterus atau rahim yang berbobot 60 gram sebelum hamil secara perlahan-lahan bertambah besar hingga 1 kg selama masa kehamilan, dan setelah persalinan akan kembali ke keadaan sebelum hamil. - Berat rahim setelah placenta lahir : 1000 gr - Berat rahim seminggu kemudian : 500 gr - Berat rahim 2 minggu kemudian : 350 gr - Berat rahim pada akhir puerperium : 30 gr Proses involusi uterus : a. Autolysis Merupakan proses penghancuran diri sendiri yang terjadi di dalam otot uterine.Enzim proteolitik akan memendekkan jaringan yang telah sempat mengendur hingga 10 kali panjangnya dari semula selama kehamilan. b. Terdapat polymorph phagolitik dan macrophages didalam sistem vaskuler dan sistem limhatik c. Efek oksitosin (cara bekerjanya oksitosin) Penyebab kontraksi dan retraksi otot uterine sehingga akan mengkompres pembuluh darah yang menyebabkan akan mengurangi suplai darah ke uterus. Proses ini membantu untuk mengurangi situs atau tempat implantasi plasenta serta mengurangi perdarahan. Mutu Pelayanan Kebidanan 5
  • 6. Involusi uterus dapat dijlihat dari luar dengan memeriksa fundus uterus dari luar. Segera setelah TFU 2 cm dibawah pusat, 12 jam kemudian kembali 1 cm dibawah pusat, kemudian menurun 1 cm setiap hari. Pada hari pertama sampai hari kedua setelah persalianan TFU 1 cm dibawah pusat. Pada hari 3-4 fundus uteri 2 jari dibawah pusat. Pada hari 5-7 TFU setengah pusat sympisis, hari ke10 tidak teraba. 2. Involusi Tempat Plasenta Setelah persalinan tempat persalinan merupakan tempat dengan permukaan kasar, tidak rata dan kira-kira sebesar telapak tangan. Pada permulaan nifas bekas plasenta banyak mengandung pembuluh darah besar yang tersumbat oleh thrombus. Luka bekas plasenta tidak menimbulkan parut, hal ini disebabkan karena luka ini sembuh dengan cara yang luar biasa, yaitu dilepaskan dari dasarnya dengan pertumbuhan endometrium baru di bawah permukaan luka. Endometrium tumbuh dari pinggir luka dan juga sisa-sisa kelenjar pada dasar luka. Luka ini dengan cepat mengecil pada akhir minggu kedua hanya sebesar 3-4 cm, pada akhir nifas 1-2 cm. Penyembuhan luka bekas plasenta lekas sekali sembuh tidak menimbulkan parut. 3. Perubahan Pada Perineum, Vagina, dan Vulva Berkurangnya sirkulasi progesteron mempengaruhi otot-otot pada panggul, perineum, vagina dan vulva. Proses ini membantu pemulihan kearah elastisitas normal dari ligamentum otot rahim. Ini merupakan proses bertahap yang akan berguna apabila ibu melakukan ambulasi dini, senam nifas dan mencegah timbulnya konstipasi. Progesteron juga meningkatkan pembuluh darah pada vagina dan vulva selama kehamilan dan persalinan biasanya menyebabkan timbulnya beberapa hematoma dan edema pada jaringan ini dan perineum. 1. Lochea Lochea adalah ekskresi caiaran selama masa nifas. Lochea berbau amis dan mengalami perubahan karena proses involusi. Mutu Pelayanan Kebidanan 6
  • 7. a. Locha Rubra Lochea rubra pada hari pertama sampai keempat masa post partum. Warnanya merah yang mengandung darah dari perobekan/luka pada plasenta dan serabut dari desi dua dan chorion. b. Lochea sanguinolenta. a. 3 – 7 hari. b. Berwarna putih bercampur darah. c. Lochea Serosa Lochea ini berwarna kecoklatan, muncul pada hari ke 5-9. Lochea ini mengandung lebih sedikit darah dan lebih banyak serum dan leukosit. d. Lochea Alba Warnanya lebih pucat, putih kekuningan dan mengandung leukosit, selaput lendir serviks dan serabut jaringan yang mati. e. Lochea purulenta. a. Jika terjadi infeksi. b. Cairan seperti nanah, berbau busuk. f. Lochiostasis. a. Lochea tidak lancar keluarnya. Apabila lochea yang dikeluarkan lebih lama kemungkinan : • Tertinggalnya sisa plasenta • Ibu yang tidak menyusui anaknya • Infeksi jalan lahir Perubahan pengeluaran lochea menunjukkan keadaan yang abnormal : 1. Perdarahan berkepanjangan 2. Pengeluaran lochea tertahan 3. Lochea purulenta 4. Rasa nyeri yang berlebihan 5. Dengan memperhatikan bentuk perubahan dapat diduga 6. Terdapat sisa plasenta yang merupakan sumber perdarahan Mutu Pelayanan Kebidanan 7
  • 8. 7. Terjadi infeksi intrauterine c. Laktasi Hormon progesteron dan estrogen menghambat pengeluaran prolaktin. Dengan lahirnya plasenta kadar estrogen dan progesteron menurun sehingga penekanan prolaktin meningkat dalam darah dan memegang peranan penting dalam proses pembentukan : 1. Reflek Prolaktin . Reflek ini merupakan reflek neurohormone yang mengatur produksi ASI kontinuitas. Sekresi prolaktin tergantung dari : a. b. Seringnya menyusui c. 2. Hisapan bayi Jarak antara waktu menyusui Reflek Let Down Reflek pemancaran ASI karena rangsangan pada papila dan aerola mamae waktu bayi menghisap. Reflek ini merupakan reflek psikomatik yang sangat dipengaruhi oleh emosi. d. Sistem Perkemihan Dinding kandung kemih memperlihatkan oedem dan hyperemia. Kadang-kadang oedem tergonium. Pada hyperemia kandung kemih selama nifas kurang sensitif dan kapasitas kandung kemih juga bertambah, sehingga volume penuh atau sesudah BAK masih tertinggal urine residual. Sisa urine ini dan trauma pada kandung kemih waktu persalinan memudahkan terjadinya infeksi. Dilaktasi ureter dan pyelum normal kembali dalam 2 minggu. e. Sistem Gastro Intestinal Biasanya ibu mengalami obstipasi setelah melahirkan. Hal ini karena alat pencernaan mendapat tekanan waktu melahirkan, dehidrasi, hemoroid dan laserasi jalan lahir. Supaya BAB kembali lancar dapat diberi makanan yang mengandung serat Mutu Pelayanan Kebidanan 8
  • 9. dan pemberian cairan yang cukup. Bila masih belum bisa BAB dalam waktu 2-3 hari dapat ditolong dengan Huknah. f. Tanda-tanda Vital 1. Suhu Tubuh : Suhu tubuh post partum meningkat + 37,50-380C, karena terjadi dehidrasi persalinan, tetapi suhu akan kembali normal. 2. Nadi : Setelah melahirkan 100 x/menit karena kelelahan,perdarahan, nyeri dan infeksi 3. Tekanan Darah : Biasanya tidak berubah, kemungkinannya karena ada perdarahan 4. Pernafasan : Bila suhu dan denyut nadi tidak normal, pernafasan akan mengikutinya. g. Otot-otot Abdominal Setelah persalinan dinding perut longgar karena diregang begitu lama, tetapi biasanya pulih kembali dalam waktu 6 minggu pada waktu esthemis, terjadi diastosis dari otot rectus abdominus untuk mengencangkan kembali otot perut maka dilakukan senam nifas. Kadang-kadang pada wanita actesis terjadi dilatasi pada otototot rectum abdominalis sehingga sebagian dinding perut bagian tengah hanya terdiri dari peritoneum fasia tipis dan kulit yang lemah ini menonjol pada saat berdiri atau mengejan. h. Perubahan Psikis dan Sosial Kebanyakan wanita dalam minggu pertama setelah melahirkan menunjukkan gejala-gejala depresi dari tingkat ringan sampai berat. Faktor-faktor yang menyebabkan : 1. Ketakutan yang berlebihan dalam masa hamil 2. Riwayat psikiatri yang abnormal 3. Riwayat perkawinan yang abnormal 4. Riwayat obstetri yang abnormal Mutu Pelayanan Kebidanan 9
  • 10. 5. Riwayat kelahiran mati/cacat 6. Penyebab lain C. TUJUAN ASUHAN MASA NIFAS Tujuan dari pemberian asuhan pada masa nifas untuk : Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologis Melaksanakan skrinning secara komprehensif, deteksi dini, mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayi; Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi, KB, cara dan manfaat menyusui, pemberian imunisasi serta perawatan bayi sehari-hari; Memberikan pelayanan keluarga berencana; Mendapatkan kesehatan emosi (Ambarwati, 2008). D. PERAN DAN TANGGUNG JAWAB BIDAN PADA MASA NIFAS Kebijakan program nasional pada masa nifas yaitu paling sedikit empat kali melakukan kunjungan pada masa nifas, dengan tujuan untuk : a. Menilai kondisi kesehatan ibu dan bayi b. melakukan pencegahan terhadap kemungkinan-kemungkinan adanya gangguan kesehatan ibu nifas dan bayinya c. mendeteksi adanya komplikasi atau masalah yang terjadi pada masa nifas d. menangani komplikasi atau konseling untuk ibu dan keluarganya mengenai cara mencegah perdarahan, mengenali tanda-tanda bahaya, menjaga gizi yang baik, serta mempraktekkan kebersihan yang aman e. melakukan manajemen asuhan dengan cara mengumpulkan data, menetapkan diagnosa dan rencana tindakan serta melaksanakannya untuk mempercepat proses pemulihan, mencegah komplikasi dengan memenuhi kebutuhan ibu dan bayi selama periode nifas f memberikan asuhan kebidanan secara professional masalah yang timbul dan mengganggu kesehatan ibu nifas maupun bayinya (PP IBI, 2008) Mutu Pelayanan Kebidanan 10
  • 11. E. ASUHAN YANG DIBERIKAN SEWAKTU MELAKUKAN KUNJUNGAN NIFAS -Kunjungan pertama : dilakukan 6-8 jam setelah persalinan dengan tujuan untuk mencegah perdarahan pada masa nifas karena atonia uteri, mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan berlanjut, memberikan konseling pada ibu dan keluarganya bagaimana cara mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri, pemberian ASI, dan melakukan hubungan antara ibu dan bayi baru lahir, menjaga bayi tetap sehat dengan mencegah hipotermia. - Kunjungan kedua : 3 hari setelah persalinan dengan tujuan untuk memastikan involusi uterus berjalan normal, uterus berkontraksi, fundus di bawah pusat, tidak ada perdarahan abnormal, tidak ada bau, menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi atau perdarahan abnormal, memastikan ibu mendapat cukup istirahat, makan dan cairan; memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak memperlihatkan tanda-tanda penyulit, memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali pusat, menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari-hari; menganjurkan ibu untuk minum tablet darah sampai 40 hari setelah persalinan, memberi penjelasan tentang Keluarga Berencana (KB) dan pencegahan infeksi saluran reproduksi. - Kunjungan ketiga : 2 minggu setelah persalinan dengan tujuan sama dengan kunjungan pada 6 hari setelah persalinan. Dan kunjungan keempat, 6 minggu (40 hari) setelah persalinan dengan tujuan menanyakan kepada ibu tentang penyulit yang dialami atau bayinya, memberikan konseling untuk ber-KB secara dini (Saroha,2009) -Kunjungan ke-empat : a. Menanyakan pada ibu tentang penyulit-penyulit yang dialami atau bayinya b. Memberikan konseling Keluarga berencana secara dini c. Menganjurkan ibu membawa bayinya ke 7 posyandu atau puskesmas untuk penimbangan dan imunisasi Mutu Pelayanan Kebidanan 11
  • 12. F. PRASYARAT DILAKUKANNYA KUNJUNGAN RUMAH 1. Sistem yang berjalan dengan baik agar ibu dan bayi mendapatkan pelayanan pasca persalinan dari bidan terlatih sampai dengan 6 minggu setelah persalinan, baik dirumah, puskesmas atau rumah sakit. 2. Bidan telah dilatih dan terampil dalam : - Perawatan nifas, termasuk pemeriksaan ibu dan bayi dengan cara yang benar - Membantu ibu untuk memberikan ASI - Mengetahui komplikasi yang dapat terjadi pada ibu dan bayi pada masa nifas - Penyuluhan dan pelayanan KB/penjarangan kelahiran 3. Bidan dapat memberikan pelayanan imunisasi atau bekerja sama erdengan juru imunisasi di puskesmas atau fasilitas kesehatan terdekat 4. Tersedia vaksin, alat suntik, tempat penyimpananvaksin dan tempat pembuangan benda tajam yang memadai 5. Tersedianya tablet besi dan asam folat 6. Tersedia alat/perlengkapan, misalnya untuk membersihkan tangan, yaitu sabun, air bersih, dan handuk bersih, sarung tangan bersih/DTT 7. Tersedia kartu pencatatan, kartu ibu, kartu bayi, kartu KIA 8. Sistem rujukan untuk perawatan komplikasi kegawatdaruratan ibu dan bayi baru lahir berjalan dengan baik. G. TANDA BAHAYA PADA IBU DAN BAYINYA Tanda bahaya pada ibu: Perdarahan berat pada vagina • Perdarahan berwarna merah segar atau pengeluaran bekuan darah • Lochea yang berbau busuk • Nyeri pada perut atau pelvis • Pusing atau lemas yang berlebihan • Suhu tubuh ibu > 38OC • Tekanan darah yang meningkat • Ibu mengalami kesulitan atau nyeri pada saat b.a.k atau pada saat pergerakan usus Mutu Pelayanan Kebidanan 12
  • 13. • Tanda – tanda mastitis: bagian yang kemerahan , bagian yang panas , gurat – gurat kemerahan pada penyebab • Terdapat masalah mengenal makan dan tidur Tanda bahaya pada bayi: Kegagalan menyusu yang terjadi secara berkala • Tidak buang air kecil beberapa kali sehari ( kurang dari 6 – 8 kali sehari ) • Bayi kuning • Muntah atau diare • Merah , bengkak atau keluarnya cairan dan tali pusat • Demam > 37,5OC Mutu Pelayanan Kebidanan 13
  • 14. BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Bidan memberikan pelayanan selama masa nifas di puskesmas dan rumah sakit atau melakukan kunjungan ke rumah paa hari ke-tiga, minggu ke dua dan minggu ke enam setelah persalinan, untuk membantu proses penatalaksanaan tali pusat yang benar, penemuan dini, penatalaksanaan atau rujukan komplikasi yang mungkin terjadi pada masa nifas, serta memberikan penjelasan tentang kesehatan secara umum, kebersihan perorangan, makanan bergizi, asuhan bayi baru lahir , pemberian ASI , imunisasi dan KB. Tujuan nya adalah memberikan pelayanan kepada ibu dan bayi sampai 42 hari setelah persalinan dan memberikan penyuluhan ASI eksklusif. B. SARAN Makalah tentang pelayanan ibu dan bayi pada masa nifas ini masih jauh dari kata sempurna oleh karena itu diharapkan kepada dosen pembimbing dan para pembaca agar dapat memberi masukan berupa saran maupun kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini dimasa mendatang. Mutu Pelayanan Kebidanan 14
  • 15. DAFTAR PUSTAKA Ambarwati E R,Wulandari D, 2008, Asuhan Kebidanan Nifas, Jogjakarta : Mitra Cendikia Press Manuaba, Ida Bagus Gde, 1998. “Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan”. Jakarta : EGC Mochtar, Rustam, 1998. “Sinopsis Obstetri” jilid I, Jakarta : EGC Prawirohardjo, Sarwono. 1999. “Ilmu Kebidanan”. Jakarta : YBP-SP Suherni, Hesty widyastuti, dkk.2010.Perawatan Masa Nifas.Yogyakarta:Fitramaya Mutu Pelayanan Kebidanan 15