SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
Pencegahan KLB/Wabah
Pencegahan KLB/Wabah pada Manusia (1)
• Penyakit zoonosis merupakan penyakit yang ditularkan antara hewan
dan manusia. Bagi orang-orang yang termasuk dalam kelompok
rentan tertular penyakit zoonosis, perlu lebih waspada dalam
mencegah penularan.
Yang termasuk ke dalam kelompok rentan:
• Orang dengan penyakit diabetes
• Orang dalam pengobatan yang mengurangi
sistem imun tubuh
• Pecandu minuman beralkohol
• Orang yang terinfeksi HIV
• Ibu hamil
• Orang-orang yang memiliki pekerjaan spesifik
berhubungan dengan hewan (peternak, dokter
hewan, petugas kebun binatang, petugas
pengepak produksi daging sapi, dll).
Hewan Manusia
Pencegahan KLB/Wabah pada Manusia (2)
• Bentuk pencegahan untuk meminimalisir risiko terinfeksi penyakit
zoonosis:
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) Menyiapkan makanan dengan higienis
Vaksinasi
Penggunaan Alat
Perlindungan Diri (APD)
Pemilihan Metode Pencegahan (1)
Tindakan pencegahan KLB/Wabah
Penyediaan pelayanan kesehatan dasar
Penyediaan tempat tinggal, air bersih, dan sanitasi layak
Vaksinasi masal terhadap penyakit tertentu
Pengadaan persediaan makanan
Pengendalian vektor penyakit
Pemilihan Metode Pencegahan (2)
Prioritas tindakan pencegahan dipengaruhi oleh jenis penyakit yang
sedang menjadi fokus pencegahan. Berikut ini merupakan pilihan
pencegahan KLB/Wabah sesuai dengan jenis penyakitnya.
Tindakan Pencegahan Jenis penyakit
Perencanaan wilayah infeksi saluran nafas akut
Penyediaan air bersih Demam tifoid
Perbaikan sanitasi Penyakit yang disebabkan oleh vektor, scabies
Dukungan gizi yang adekuat Campak, infeksi saluran nafas akut
Vaksinasi Campak, meningitis, yellow fever, ensefalitis, difteri
Pengendalian vektor Malaria, pes, DBD, yellow fever, encephalitis
Pencegahan pribadi (insektisida treated nets) Malaria, leishmaniasis
Menjaga kebersihan diri Penyakit kutu, tifus
Edukasi kesehatan Infeksi menular seksual, HIV/AIDS
Manajemen kasus Kolera, shigellosis, TBC, infeksi saluran nafas akut, malaria, demam berdarah, meningitis,
tifus.
Langkah pencegahan Penyakit Menular dalam
Kondisi Kedaruratan Menurut WHO (2005)
Memilih dan rencanakan lokasi
Memastikan ketersediaan air dan sanitasi yang adekuat
Memastikan ketersediaan pangan
Mengontrol vektor
Implementasi kampanye vaksin
Menyediakan pelayanan kesehatan vital
Menyediakan fasilitas laboratorium dasar
Pencegahan Wabah pada Hewan (1)
• Pencegahan penyakit hewan adalah semua tindakan untuk mencegah timbulnya,
berjangkitnya atau menjalarnya suatu penyakit hewan (Santoso et al. 2005).
• Prinsip pencegahan dan pengendalian wabah sama halnya dengan prinsip pencegahan
dan pengendalian penyakit. Prinsip tersebut berkaitan erat dengan konsep ecosystem
health yaitu adanya keseimbangan antara host (manusia/ hewan), agen penyakit, dan
lingkungan.
Ecosystem
health
Host
(manusia/
hewan)
Lingkungan
Agen
Penyakit
Pencegahan Wabah pada Hewan (2)
Upaya
pencegahan dan
pengendalian
Manusia/ Hewan
Isolasi hewan
sakit
Vaksinasi
Pengobatan
Eliminasi hewan
pembawa
penyakit
Agen penyakit
Lingkungan
Penerapan
biosekuriti
Pengendalian
vektor penyakit
Pada umumnya upaya pencegahan dan
pengendalian penyakit diarahkan pada
mata rantai yang terlemah dalam
penularan penyakit.
Biosekuriti (1)
• Biosekuriti berasal dari bahasa Inggris yang berupa biosecurity yaitu bio artinya
hidup dan security artinya perlindungan atau pengamanan, sehingga biosekuriti
adalah tindakan atau program yang dirancang untuk mengurangi penyebaran
penyakit yang disebabkan oleh organisme dari suatu lokasi ke lokasi lainnya
(Saptono 2008).
Biosekuriti Dasar atas semua tindakan yang merupakan pertahanan pertama untuk pengendalian wabah dan
pencegahan semua kemungkinan kontak untuk meminimalisir penyebaran penyakit.
Bertujuan untuk meminimalkan keberadaan agen penyebab penyakit, meminimalkan kesempatan agen
berhubungan dengan induk semang, membuat tingkat kontaminasi lingkungan oleh agen penyakit
seminimal mungkin.Penerapannya sangat diperlukan mulai pada awal proses pemeliharaan, proses
karantina, hingga proses produksi untuk pengendalian kesehatan hewan.
Penerapannya sangat diperlukan mulai pada awal proses pemeliharaan, proses karantina, hingga proses
produksi untuk pengendalian kesehatan hewan.
(Zainuddin dan Wibawan 2007).
Biosekuriti (2)
Biosekuriti mempunyai tiga prinsip yaitu isolasi, pengendalian lalu lintas
dan sanitasi (Segal 2008):
Isolasi atau Pemisahan
• Tindakan untuk menciptakan lingkungan dimana host terlindungi dari pembawa
penyakit (carrier) seperti manusia, hewan tertular, udara, air, dan sumber penularan
lainnya
Pengendalian Lalu Lintas
• Meliputi pengendalian lalu lintas manusia, hewan, peralatan dan kendaraan masuk
dan keluar suatu lokasi/wilayah.
Sanitasi
• Kebersihan dan desinfeksi material, orang dan peralatan yang memasuki lingkungan
yang dikontrol.
Biosekuriti (3)
Prinsip biosekuriti bila dilihat lebih luas terbagi atas tiga komponen
yaitu
(Zainuddin dan Wibawan 2007)
Biosekuriti Konseptual
•Biosekuriti tingkat
pertama dan menjadi
basis dari seluruh
program pencegahan
penyakit, meliputi
pemilihan lokasi
kandang, pemisahan
umur hewan, kontrol
kepadatan dan
kontak dengan hewan
liar, serta penetapan
lokasi khusus untuk
gudang pakan atau
tempat mencampur
pakan
Biosekuriti Struktural
•Biosekuriti tingkat
kedua, meliputi hal-
hal yang
berhubungan dengan
tata letak, pembuatan
pagar yang benar,
pembuatan saluran
pembuangan,
penyediaan peralatan
dekontaminasi,
instalasi
penyimpanan pakan,
ruang ganti pakaian
dan peralatan
kandang
Biosekuriti
Operasional
•Biosekuriti tingkat
ketiga, terdiri dari
prosedur manajemen
untuk mencegah
kejadian dan
penyebaran infeksi
dalam suatu lokasi
Pengebalan Hewan
Pengebalan hewan terhadap suatu penyakit dapat dilakukan melalui imunisasi.
Imunisasi Aktif
Menstimulasi sistem imun host untuk menghasilkan antibodi dan
respon imun selular untuk melindungi host dari agen penyebab.
Imunisasi
Pasif
Memberikan antibodi yang dibentuk di luar
tubuh inang ke dalam tubuh inang.
Tahapan untuk pelaksanaan vaksinasi sebagai upaya pencegahan penyakit meliputi tahap
perencanaan, pengadaan sarana dan prasarana, penyiapan daerah, pelaksanaan dan
evaluasi (Disnak Jabar 2016).
Pengoptimalan Kesehatan Hewan
Pengoptimalan
Kesehatan
Hewan
Managemen pemeliharaan yang tepat, termasuk
sistem perkandangan, pemberian pakan dan
suplemen (apabila diperlukan).
Melakukan diagnosa dan pengobatan yang tepat
pada hewan sakit untuk mencegah penularan
Program pengoptimalan kesehatan hewan harus
melibatkan dokter hewan dan paramedik hewan.
Pengawasan lalu lintas hewan, produk hewan dan
media pembawa penyakit hewan lainnya (1)
• Pengawasan lalu lintas hewan, produk hewan dan media pembawa
penyakit hewan lainnya pada suatu wilayah dapat dilakukan melalui
karantina.
• Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 1992
tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan, Karantina merupakan
tempat pengasingan dan/ atau tindakan sebagai upaya pencegahan masuk
dan tersebarnya hama dan penyakit atau organisme pengganggu dari luar
negeri dan dari suatu area ke area lain di dalam negeri, atau keluarnya dari
suatu wilayah negara Republik Indonesia. Sebagai tindakan, karantina
adalah upaya pencegahan masuk dan tersebarnya hama dan penyakit
hewan, hama dan penyakit ikan atau organisme pengganggu tumbuhan
dari luar negeri dan dari suatu area ke area lain di dalam negeri atau
keluarnya dari wilayah negara Republik Indonesia.
Pengawasan lalu lintas hewan, produk hewan dan
media pembawa penyakit hewan lainnya (2)
• Sebagai persyaratan karantina, maka setiap media pembawa yang
dibawa atau dikirim dari suatu area ke area lain di dalam wilayah
negara Republik Indonesia atau yang akan dikeluarkan dari wilayah
negara Republik Indonesia wajib:
Dilengkapi sertifikat
kesehatan dari area asal
melalui tempat-tempat
pemasukkan yang telah
ditetapkan
Melalui tempat-tempat
pemasukkan yang telah
ditetapkan
Dilaporkan dan diserahkan
kepada petugas karantina di
tempat-tempat pemasukan
untuk keperluan tindakan
karantina.
Pengawasan lalu lintas hewan, produk hewan dan
media pembawa penyakit hewan lainnya (3)
Tindakan karantina yang dilakukan oleh petugas karantina dapat
berupa
Pemeriksaan Pengasingan Pengamatan Perlakuan
Penahanan Penolakan Pemusnahan Pembebasan
Pengawasan lalu lintas hewan, produk hewan dan
media pembawa penyakit hewan lainnya (4)
Pengawasan
Skala
Peternakan
Diterapkan terhadap lalu lintas ke dan dari peternakan, serta di
dalam peternakan itu sendiri
Diterapkan pada manusia, ternak, hewan lain, bahan, dan
peralatan
Pengawasan lalu lintas hewan, produk hewan dan
media pembawa penyakit hewan lainnya (5)
Penyemprotan desinfektan terhadap peralatan dan kendaraan yang akan masuk ke dalam
peternakan atau kandang
Menghindari terjadinya pinjam-meminjam peralatan antar peternakan
Melarang masuk orang yang tidak berkepentingan ke dalam kandang
Melakukan penyemprotan terhadap sopir, penjual, atau petugas lainnya
Mengganti pakaian ganti dengan pakaian khusus
Cakupan
Pengendalian
Pelaksananaan Kesiagaan Darurat Veteriner
Sebagai bagian dari pelaksananaan kesiagaan darurat veteriner, maka
perlu dilakukan
Penyusunan rencana kontinjensi
kedaruratan bencana akibat KLB/
Wabah
Pendidikan dan pelatihan SDM
dalam penanganan kedaruratan
bencana akibat KLB/ Wabah
Persiapan, penyediaan dan
distribusi logistik dan prasarana
serta sarana yang siap digunakan
untuk melaksanakan respon
penanganan kedaruratan
bencana akibat KLB/ Wabah
Simulasi penanganan darurat
yang meliputi: Kaji cepat dan
Identifikasi kebutuhan sumber
daya untuk kebutuhan tanggap
Kejadian Luar Biasa (KLB)/ Wabah
Pengaktifan sistem komando
penanggulangan bencana non
alam akibat Kejadian Luar Biasa
(KLB)/ Wabah
Komunikasi risiko

More Related Content

What's hot

INDIKATOR KINERJA SURVEILANS DI PUSKESMAS I BATURRADEN
INDIKATOR KINERJA SURVEILANS DI PUSKESMAS I BATURRADEN INDIKATOR KINERJA SURVEILANS DI PUSKESMAS I BATURRADEN
INDIKATOR KINERJA SURVEILANS DI PUSKESMAS I BATURRADEN yesintabella
 
Sistem informasi bencana
Sistem informasi bencanaSistem informasi bencana
Sistem informasi bencanaJoni Iswanto
 
BAB 1 EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR
BAB 1 EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULARBAB 1 EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR
BAB 1 EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULARNajMah Usman
 
Survey vektor malaria
Survey vektor malariaSurvey vektor malaria
Survey vektor malariavirgananda
 
Langkah langkah investigasi klb wabah
Langkah langkah investigasi klb wabahLangkah langkah investigasi klb wabah
Langkah langkah investigasi klb wabahrickygunawan84
 
Konsep pencegahan dan pengendalian klb wabah
Konsep pencegahan dan pengendalian klb wabahKonsep pencegahan dan pengendalian klb wabah
Konsep pencegahan dan pengendalian klb wabahAnggita Dewi
 
Bab iii konsep standardisasi (part 1)
Bab iii konsep standardisasi (part 1)Bab iii konsep standardisasi (part 1)
Bab iii konsep standardisasi (part 1)NajMah Usman
 
Dasar-Dasar Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
Dasar-Dasar Administrasi dan Kebijakan KesehatanDasar-Dasar Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
Dasar-Dasar Administrasi dan Kebijakan Kesehatannesyaazzura
 
Surveilans potensi klb
Surveilans potensi klbSurveilans potensi klb
Surveilans potensi klbObhy Erry
 
BAB 14 Epidemiologi Kesehatan Masyarakat ISPA
BAB 14 Epidemiologi Kesehatan Masyarakat ISPABAB 14 Epidemiologi Kesehatan Masyarakat ISPA
BAB 14 Epidemiologi Kesehatan Masyarakat ISPANajMah Usman
 
Materi Ngopi Eps. 19 Pengorganisasian Masyarakat
Materi Ngopi Eps. 19 Pengorganisasian MasyarakatMateri Ngopi Eps. 19 Pengorganisasian Masyarakat
Materi Ngopi Eps. 19 Pengorganisasian MasyarakatAkademi Desa 4.0
 
Desentralisasi kesehatan-1
Desentralisasi kesehatan-1Desentralisasi kesehatan-1
Desentralisasi kesehatan-1Ridel Torar
 
Konsep dasar epidemiologi
Konsep dasar epidemiologiKonsep dasar epidemiologi
Konsep dasar epidemiologiAnggita Dewi
 
08. ukuran ukuran dasar dalam epidemiologi
08. ukuran ukuran dasar dalam epidemiologi08. ukuran ukuran dasar dalam epidemiologi
08. ukuran ukuran dasar dalam epidemiologiSyahrum Syuib
 
Interpretasi data epidemiologi
Interpretasi data epidemiologiInterpretasi data epidemiologi
Interpretasi data epidemiologiAnggita Dewi
 
Modul pelaksanaan penyelidikan klb
Modul pelaksanaan penyelidikan klbModul pelaksanaan penyelidikan klb
Modul pelaksanaan penyelidikan klbWiandhariEsaBBPKCilo
 

What's hot (20)

Pokok bahasan 1
Pokok bahasan 1Pokok bahasan 1
Pokok bahasan 1
 
INDIKATOR KINERJA SURVEILANS DI PUSKESMAS I BATURRADEN
INDIKATOR KINERJA SURVEILANS DI PUSKESMAS I BATURRADEN INDIKATOR KINERJA SURVEILANS DI PUSKESMAS I BATURRADEN
INDIKATOR KINERJA SURVEILANS DI PUSKESMAS I BATURRADEN
 
Sistem informasi bencana
Sistem informasi bencanaSistem informasi bencana
Sistem informasi bencana
 
BAB 1 EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR
BAB 1 EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULARBAB 1 EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR
BAB 1 EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR
 
Survey vektor malaria
Survey vektor malariaSurvey vektor malaria
Survey vektor malaria
 
Langkah langkah investigasi klb wabah
Langkah langkah investigasi klb wabahLangkah langkah investigasi klb wabah
Langkah langkah investigasi klb wabah
 
Konsep pencegahan dan pengendalian klb wabah
Konsep pencegahan dan pengendalian klb wabahKonsep pencegahan dan pengendalian klb wabah
Konsep pencegahan dan pengendalian klb wabah
 
Bab iii konsep standardisasi (part 1)
Bab iii konsep standardisasi (part 1)Bab iii konsep standardisasi (part 1)
Bab iii konsep standardisasi (part 1)
 
Dasar-Dasar Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
Dasar-Dasar Administrasi dan Kebijakan KesehatanDasar-Dasar Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
Dasar-Dasar Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
 
Surveilans potensi klb
Surveilans potensi klbSurveilans potensi klb
Surveilans potensi klb
 
Modul inti 2
Modul inti 2Modul inti 2
Modul inti 2
 
BAB 14 Epidemiologi Kesehatan Masyarakat ISPA
BAB 14 Epidemiologi Kesehatan Masyarakat ISPABAB 14 Epidemiologi Kesehatan Masyarakat ISPA
BAB 14 Epidemiologi Kesehatan Masyarakat ISPA
 
Klb, bencana, dan wabah
Klb, bencana, dan wabahKlb, bencana, dan wabah
Klb, bencana, dan wabah
 
Materi Ngopi Eps. 19 Pengorganisasian Masyarakat
Materi Ngopi Eps. 19 Pengorganisasian MasyarakatMateri Ngopi Eps. 19 Pengorganisasian Masyarakat
Materi Ngopi Eps. 19 Pengorganisasian Masyarakat
 
Pokok bahasan SKD KLB
Pokok bahasan SKD KLBPokok bahasan SKD KLB
Pokok bahasan SKD KLB
 
Desentralisasi kesehatan-1
Desentralisasi kesehatan-1Desentralisasi kesehatan-1
Desentralisasi kesehatan-1
 
Konsep dasar epidemiologi
Konsep dasar epidemiologiKonsep dasar epidemiologi
Konsep dasar epidemiologi
 
08. ukuran ukuran dasar dalam epidemiologi
08. ukuran ukuran dasar dalam epidemiologi08. ukuran ukuran dasar dalam epidemiologi
08. ukuran ukuran dasar dalam epidemiologi
 
Interpretasi data epidemiologi
Interpretasi data epidemiologiInterpretasi data epidemiologi
Interpretasi data epidemiologi
 
Modul pelaksanaan penyelidikan klb
Modul pelaksanaan penyelidikan klbModul pelaksanaan penyelidikan klb
Modul pelaksanaan penyelidikan klb
 

Similar to Pencegahan klb wabah

AT Modul 3 kb 4
AT Modul 3 kb 4AT Modul 3 kb 4
AT Modul 3 kb 4PPGhybrid3
 
Penerapan Konsep 'One Health' di Peternakan dan Pasar Unggas dengan Mengoptim...
Penerapan Konsep 'One Health' di Peternakan dan Pasar Unggas dengan Mengoptim...Penerapan Konsep 'One Health' di Peternakan dan Pasar Unggas dengan Mengoptim...
Penerapan Konsep 'One Health' di Peternakan dan Pasar Unggas dengan Mengoptim...Tata Naipospos
 
Webinar Pencegahan Potensi Zoonosis Melalui Penerapan Tindakan Biosekuriti - ...
Webinar Pencegahan Potensi Zoonosis Melalui Penerapan Tindakan Biosekuriti - ...Webinar Pencegahan Potensi Zoonosis Melalui Penerapan Tindakan Biosekuriti - ...
Webinar Pencegahan Potensi Zoonosis Melalui Penerapan Tindakan Biosekuriti - ...Tata Naipospos
 
prinsip pencegahan infeksi dasar kebidanan.pptx
prinsip pencegahan infeksi dasar kebidanan.pptxprinsip pencegahan infeksi dasar kebidanan.pptx
prinsip pencegahan infeksi dasar kebidanan.pptxPaypalJery
 
PP Nomor 95 Tahun 2012.pdf
PP Nomor 95 Tahun 2012.pdfPP Nomor 95 Tahun 2012.pdf
PP Nomor 95 Tahun 2012.pdfsusisusyanti
 
Medik Konservasi dan 'Ecohealth' Sebagai Pendekatan Transdisiplin Dalam Keseh...
Medik Konservasi dan 'Ecohealth' Sebagai Pendekatan Transdisiplin Dalam Keseh...Medik Konservasi dan 'Ecohealth' Sebagai Pendekatan Transdisiplin Dalam Keseh...
Medik Konservasi dan 'Ecohealth' Sebagai Pendekatan Transdisiplin Dalam Keseh...Tata Naipospos
 
C3 outbreak-management
C3 outbreak-managementC3 outbreak-management
C3 outbreak-managementintanzhofir
 
Seminar Pusat Kajian Pengendalian Zoonosis Nasional IPB - Bogor, 6 September ...
Seminar Pusat Kajian Pengendalian Zoonosis Nasional IPB - Bogor, 6 September ...Seminar Pusat Kajian Pengendalian Zoonosis Nasional IPB - Bogor, 6 September ...
Seminar Pusat Kajian Pengendalian Zoonosis Nasional IPB - Bogor, 6 September ...Tata Naipospos
 
Penerapan epidemiologi berbasis pendekatan one health
Penerapan epidemiologi berbasis pendekatan one healthPenerapan epidemiologi berbasis pendekatan one health
Penerapan epidemiologi berbasis pendekatan one healthAnggita Dewi
 
Bab i epidemiologi dasar (part ii konsep sehat sakit dan triad)
Bab i epidemiologi dasar (part ii konsep sehat sakit dan triad)Bab i epidemiologi dasar (part ii konsep sehat sakit dan triad)
Bab i epidemiologi dasar (part ii konsep sehat sakit dan triad)NajMah Usman
 
Perspektif Epidemiologi Kebijakan Bidang Veteriner - Kuliah PPDH FKH IPB, 20 ...
Perspektif Epidemiologi Kebijakan Bidang Veteriner - Kuliah PPDH FKH IPB, 20 ...Perspektif Epidemiologi Kebijakan Bidang Veteriner - Kuliah PPDH FKH IPB, 20 ...
Perspektif Epidemiologi Kebijakan Bidang Veteriner - Kuliah PPDH FKH IPB, 20 ...Tata Naipospos
 
01 MI 1 -PB 1 Surveilans Epidemiologi- fundamental Epidemiologi.ppt
01 MI 1 -PB 1 Surveilans Epidemiologi- fundamental Epidemiologi.ppt01 MI 1 -PB 1 Surveilans Epidemiologi- fundamental Epidemiologi.ppt
01 MI 1 -PB 1 Surveilans Epidemiologi- fundamental Epidemiologi.ppthikmandayanisst
 
pelatihan fundamental epidemiologi
pelatihan fundamental epidemiologipelatihan fundamental epidemiologi
pelatihan fundamental epidemiologiribe20101
 
Pentingnya Biosekuriti dalam Pencegahan Penyakit Hewan di Balai Pembibitan Te...
Pentingnya Biosekuriti dalam Pencegahan Penyakit Hewan di Balai Pembibitan Te...Pentingnya Biosekuriti dalam Pencegahan Penyakit Hewan di Balai Pembibitan Te...
Pentingnya Biosekuriti dalam Pencegahan Penyakit Hewan di Balai Pembibitan Te...Tata Naipospos
 
Biosekuriti di Pulau Karantina - Pusat KH dan Kehani, BARANTAN, Bogor, 8-10 J...
Biosekuriti di Pulau Karantina - Pusat KH dan Kehani, BARANTAN, Bogor, 8-10 J...Biosekuriti di Pulau Karantina - Pusat KH dan Kehani, BARANTAN, Bogor, 8-10 J...
Biosekuriti di Pulau Karantina - Pusat KH dan Kehani, BARANTAN, Bogor, 8-10 J...Tata Naipospos
 

Similar to Pencegahan klb wabah (20)

AT Modul 3 kb 4
AT Modul 3 kb 4AT Modul 3 kb 4
AT Modul 3 kb 4
 
Penerapan Konsep 'One Health' di Peternakan dan Pasar Unggas dengan Mengoptim...
Penerapan Konsep 'One Health' di Peternakan dan Pasar Unggas dengan Mengoptim...Penerapan Konsep 'One Health' di Peternakan dan Pasar Unggas dengan Mengoptim...
Penerapan Konsep 'One Health' di Peternakan dan Pasar Unggas dengan Mengoptim...
 
Webinar Pencegahan Potensi Zoonosis Melalui Penerapan Tindakan Biosekuriti - ...
Webinar Pencegahan Potensi Zoonosis Melalui Penerapan Tindakan Biosekuriti - ...Webinar Pencegahan Potensi Zoonosis Melalui Penerapan Tindakan Biosekuriti - ...
Webinar Pencegahan Potensi Zoonosis Melalui Penerapan Tindakan Biosekuriti - ...
 
prinsip pencegahan infeksi dasar kebidanan.pptx
prinsip pencegahan infeksi dasar kebidanan.pptxprinsip pencegahan infeksi dasar kebidanan.pptx
prinsip pencegahan infeksi dasar kebidanan.pptx
 
PP Nomor 95 Tahun 2012.pdf
PP Nomor 95 Tahun 2012.pdfPP Nomor 95 Tahun 2012.pdf
PP Nomor 95 Tahun 2012.pdf
 
Medik Konservasi dan 'Ecohealth' Sebagai Pendekatan Transdisiplin Dalam Keseh...
Medik Konservasi dan 'Ecohealth' Sebagai Pendekatan Transdisiplin Dalam Keseh...Medik Konservasi dan 'Ecohealth' Sebagai Pendekatan Transdisiplin Dalam Keseh...
Medik Konservasi dan 'Ecohealth' Sebagai Pendekatan Transdisiplin Dalam Keseh...
 
Keamanan pangan
Keamanan panganKeamanan pangan
Keamanan pangan
 
Program kesling (2)
Program kesling (2)Program kesling (2)
Program kesling (2)
 
Program kesling (1)
Program kesling (1)Program kesling (1)
Program kesling (1)
 
Program kesling
Program kesling Program kesling
Program kesling
 
C3 outbreak-management
C3 outbreak-managementC3 outbreak-management
C3 outbreak-management
 
Program kesling
Program keslingProgram kesling
Program kesling
 
Seminar Pusat Kajian Pengendalian Zoonosis Nasional IPB - Bogor, 6 September ...
Seminar Pusat Kajian Pengendalian Zoonosis Nasional IPB - Bogor, 6 September ...Seminar Pusat Kajian Pengendalian Zoonosis Nasional IPB - Bogor, 6 September ...
Seminar Pusat Kajian Pengendalian Zoonosis Nasional IPB - Bogor, 6 September ...
 
Penerapan epidemiologi berbasis pendekatan one health
Penerapan epidemiologi berbasis pendekatan one healthPenerapan epidemiologi berbasis pendekatan one health
Penerapan epidemiologi berbasis pendekatan one health
 
Bab i epidemiologi dasar (part ii konsep sehat sakit dan triad)
Bab i epidemiologi dasar (part ii konsep sehat sakit dan triad)Bab i epidemiologi dasar (part ii konsep sehat sakit dan triad)
Bab i epidemiologi dasar (part ii konsep sehat sakit dan triad)
 
Perspektif Epidemiologi Kebijakan Bidang Veteriner - Kuliah PPDH FKH IPB, 20 ...
Perspektif Epidemiologi Kebijakan Bidang Veteriner - Kuliah PPDH FKH IPB, 20 ...Perspektif Epidemiologi Kebijakan Bidang Veteriner - Kuliah PPDH FKH IPB, 20 ...
Perspektif Epidemiologi Kebijakan Bidang Veteriner - Kuliah PPDH FKH IPB, 20 ...
 
01 MI 1 -PB 1 Surveilans Epidemiologi- fundamental Epidemiologi.ppt
01 MI 1 -PB 1 Surveilans Epidemiologi- fundamental Epidemiologi.ppt01 MI 1 -PB 1 Surveilans Epidemiologi- fundamental Epidemiologi.ppt
01 MI 1 -PB 1 Surveilans Epidemiologi- fundamental Epidemiologi.ppt
 
pelatihan fundamental epidemiologi
pelatihan fundamental epidemiologipelatihan fundamental epidemiologi
pelatihan fundamental epidemiologi
 
Pentingnya Biosekuriti dalam Pencegahan Penyakit Hewan di Balai Pembibitan Te...
Pentingnya Biosekuriti dalam Pencegahan Penyakit Hewan di Balai Pembibitan Te...Pentingnya Biosekuriti dalam Pencegahan Penyakit Hewan di Balai Pembibitan Te...
Pentingnya Biosekuriti dalam Pencegahan Penyakit Hewan di Balai Pembibitan Te...
 
Biosekuriti di Pulau Karantina - Pusat KH dan Kehani, BARANTAN, Bogor, 8-10 J...
Biosekuriti di Pulau Karantina - Pusat KH dan Kehani, BARANTAN, Bogor, 8-10 J...Biosekuriti di Pulau Karantina - Pusat KH dan Kehani, BARANTAN, Bogor, 8-10 J...
Biosekuriti di Pulau Karantina - Pusat KH dan Kehani, BARANTAN, Bogor, 8-10 J...
 

More from Anggita Dewi

Tata cara pelaporan dugaan pelanggaran tindakan pidana korupsi
Tata cara pelaporan dugaan pelanggaran tindakan pidana korupsiTata cara pelaporan dugaan pelanggaran tindakan pidana korupsi
Tata cara pelaporan dugaan pelanggaran tindakan pidana korupsiAnggita Dewi
 
Topik bahasan 4 upaya pencegahn dan pemberantasan korupsi
Topik bahasan 4 upaya pencegahn dan pemberantasan korupsiTopik bahasan 4 upaya pencegahn dan pemberantasan korupsi
Topik bahasan 4 upaya pencegahn dan pemberantasan korupsiAnggita Dewi
 
Pokok bahasan 2 anti korupsi
Pokok bahasan 2  anti korupsiPokok bahasan 2  anti korupsi
Pokok bahasan 2 anti korupsiAnggita Dewi
 
Pokok bahasan 1 konsep korupsi
Pokok bahasan 1  konsep korupsiPokok bahasan 1  konsep korupsi
Pokok bahasan 1 konsep korupsiAnggita Dewi
 
Pendokumentasian dengan open camera
Pendokumentasian dengan open cameraPendokumentasian dengan open camera
Pendokumentasian dengan open cameraAnggita Dewi
 
Pendokumentasian kegiatan pencegahan dan pengendalian klb wabah
Pendokumentasian kegiatan pencegahan dan pengendalian klb wabahPendokumentasian kegiatan pencegahan dan pengendalian klb wabah
Pendokumentasian kegiatan pencegahan dan pengendalian klb wabahAnggita Dewi
 
Konsep analisis risiko
Konsep analisis risikoKonsep analisis risiko
Konsep analisis risikoAnggita Dewi
 

More from Anggita Dewi (9)

Tata cara pelaporan dugaan pelanggaran tindakan pidana korupsi
Tata cara pelaporan dugaan pelanggaran tindakan pidana korupsiTata cara pelaporan dugaan pelanggaran tindakan pidana korupsi
Tata cara pelaporan dugaan pelanggaran tindakan pidana korupsi
 
Topik bahasan 4 upaya pencegahn dan pemberantasan korupsi
Topik bahasan 4 upaya pencegahn dan pemberantasan korupsiTopik bahasan 4 upaya pencegahn dan pemberantasan korupsi
Topik bahasan 4 upaya pencegahn dan pemberantasan korupsi
 
Pokok bahasan 2 anti korupsi
Pokok bahasan 2  anti korupsiPokok bahasan 2  anti korupsi
Pokok bahasan 2 anti korupsi
 
Pokok bahasan 1 konsep korupsi
Pokok bahasan 1  konsep korupsiPokok bahasan 1  konsep korupsi
Pokok bahasan 1 konsep korupsi
 
Pendokumentasian dengan open camera
Pendokumentasian dengan open cameraPendokumentasian dengan open camera
Pendokumentasian dengan open camera
 
Pemakaian gps
Pemakaian gpsPemakaian gps
Pemakaian gps
 
Pendokumentasian kegiatan pencegahan dan pengendalian klb wabah
Pendokumentasian kegiatan pencegahan dan pengendalian klb wabahPendokumentasian kegiatan pencegahan dan pengendalian klb wabah
Pendokumentasian kegiatan pencegahan dan pengendalian klb wabah
 
Manajemen risiko
Manajemen risikoManajemen risiko
Manajemen risiko
 
Konsep analisis risiko
Konsep analisis risikoKonsep analisis risiko
Konsep analisis risiko
 

Recently uploaded

PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxandibtv
 
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxPersiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxunityfarmasis
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxNadiraShafa1
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024Zakiah dr
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxmarodotodo
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Codajongshopp
 
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxmade406432
 
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.pptTrifenaFebriantisitu
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxika291990
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxsiampurnomo90
 
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptxpertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptxSagitaDarmasari1
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfMeiRianitaElfridaSin
 
PPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruh
PPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruhPPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruh
PPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruhuntung untung edi purwanto
 
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptxPPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptxputripermatasarilubi
 

Recently uploaded (14)

PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
 
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxPersiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
 
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
 
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
 
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptxpertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
 
PPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruh
PPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruhPPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruh
PPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruh
 
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptxPPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
 

Pencegahan klb wabah

  • 2. Pencegahan KLB/Wabah pada Manusia (1) • Penyakit zoonosis merupakan penyakit yang ditularkan antara hewan dan manusia. Bagi orang-orang yang termasuk dalam kelompok rentan tertular penyakit zoonosis, perlu lebih waspada dalam mencegah penularan. Yang termasuk ke dalam kelompok rentan: • Orang dengan penyakit diabetes • Orang dalam pengobatan yang mengurangi sistem imun tubuh • Pecandu minuman beralkohol • Orang yang terinfeksi HIV • Ibu hamil • Orang-orang yang memiliki pekerjaan spesifik berhubungan dengan hewan (peternak, dokter hewan, petugas kebun binatang, petugas pengepak produksi daging sapi, dll). Hewan Manusia
  • 3. Pencegahan KLB/Wabah pada Manusia (2) • Bentuk pencegahan untuk meminimalisir risiko terinfeksi penyakit zoonosis: Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) Menyiapkan makanan dengan higienis Vaksinasi Penggunaan Alat Perlindungan Diri (APD)
  • 4. Pemilihan Metode Pencegahan (1) Tindakan pencegahan KLB/Wabah Penyediaan pelayanan kesehatan dasar Penyediaan tempat tinggal, air bersih, dan sanitasi layak Vaksinasi masal terhadap penyakit tertentu Pengadaan persediaan makanan Pengendalian vektor penyakit
  • 5. Pemilihan Metode Pencegahan (2) Prioritas tindakan pencegahan dipengaruhi oleh jenis penyakit yang sedang menjadi fokus pencegahan. Berikut ini merupakan pilihan pencegahan KLB/Wabah sesuai dengan jenis penyakitnya. Tindakan Pencegahan Jenis penyakit Perencanaan wilayah infeksi saluran nafas akut Penyediaan air bersih Demam tifoid Perbaikan sanitasi Penyakit yang disebabkan oleh vektor, scabies Dukungan gizi yang adekuat Campak, infeksi saluran nafas akut Vaksinasi Campak, meningitis, yellow fever, ensefalitis, difteri Pengendalian vektor Malaria, pes, DBD, yellow fever, encephalitis Pencegahan pribadi (insektisida treated nets) Malaria, leishmaniasis Menjaga kebersihan diri Penyakit kutu, tifus Edukasi kesehatan Infeksi menular seksual, HIV/AIDS Manajemen kasus Kolera, shigellosis, TBC, infeksi saluran nafas akut, malaria, demam berdarah, meningitis, tifus.
  • 6. Langkah pencegahan Penyakit Menular dalam Kondisi Kedaruratan Menurut WHO (2005) Memilih dan rencanakan lokasi Memastikan ketersediaan air dan sanitasi yang adekuat Memastikan ketersediaan pangan Mengontrol vektor Implementasi kampanye vaksin Menyediakan pelayanan kesehatan vital Menyediakan fasilitas laboratorium dasar
  • 7. Pencegahan Wabah pada Hewan (1) • Pencegahan penyakit hewan adalah semua tindakan untuk mencegah timbulnya, berjangkitnya atau menjalarnya suatu penyakit hewan (Santoso et al. 2005). • Prinsip pencegahan dan pengendalian wabah sama halnya dengan prinsip pencegahan dan pengendalian penyakit. Prinsip tersebut berkaitan erat dengan konsep ecosystem health yaitu adanya keseimbangan antara host (manusia/ hewan), agen penyakit, dan lingkungan. Ecosystem health Host (manusia/ hewan) Lingkungan Agen Penyakit
  • 8. Pencegahan Wabah pada Hewan (2) Upaya pencegahan dan pengendalian Manusia/ Hewan Isolasi hewan sakit Vaksinasi Pengobatan Eliminasi hewan pembawa penyakit Agen penyakit Lingkungan Penerapan biosekuriti Pengendalian vektor penyakit Pada umumnya upaya pencegahan dan pengendalian penyakit diarahkan pada mata rantai yang terlemah dalam penularan penyakit.
  • 9. Biosekuriti (1) • Biosekuriti berasal dari bahasa Inggris yang berupa biosecurity yaitu bio artinya hidup dan security artinya perlindungan atau pengamanan, sehingga biosekuriti adalah tindakan atau program yang dirancang untuk mengurangi penyebaran penyakit yang disebabkan oleh organisme dari suatu lokasi ke lokasi lainnya (Saptono 2008). Biosekuriti Dasar atas semua tindakan yang merupakan pertahanan pertama untuk pengendalian wabah dan pencegahan semua kemungkinan kontak untuk meminimalisir penyebaran penyakit. Bertujuan untuk meminimalkan keberadaan agen penyebab penyakit, meminimalkan kesempatan agen berhubungan dengan induk semang, membuat tingkat kontaminasi lingkungan oleh agen penyakit seminimal mungkin.Penerapannya sangat diperlukan mulai pada awal proses pemeliharaan, proses karantina, hingga proses produksi untuk pengendalian kesehatan hewan. Penerapannya sangat diperlukan mulai pada awal proses pemeliharaan, proses karantina, hingga proses produksi untuk pengendalian kesehatan hewan. (Zainuddin dan Wibawan 2007).
  • 10. Biosekuriti (2) Biosekuriti mempunyai tiga prinsip yaitu isolasi, pengendalian lalu lintas dan sanitasi (Segal 2008): Isolasi atau Pemisahan • Tindakan untuk menciptakan lingkungan dimana host terlindungi dari pembawa penyakit (carrier) seperti manusia, hewan tertular, udara, air, dan sumber penularan lainnya Pengendalian Lalu Lintas • Meliputi pengendalian lalu lintas manusia, hewan, peralatan dan kendaraan masuk dan keluar suatu lokasi/wilayah. Sanitasi • Kebersihan dan desinfeksi material, orang dan peralatan yang memasuki lingkungan yang dikontrol.
  • 11. Biosekuriti (3) Prinsip biosekuriti bila dilihat lebih luas terbagi atas tiga komponen yaitu (Zainuddin dan Wibawan 2007) Biosekuriti Konseptual •Biosekuriti tingkat pertama dan menjadi basis dari seluruh program pencegahan penyakit, meliputi pemilihan lokasi kandang, pemisahan umur hewan, kontrol kepadatan dan kontak dengan hewan liar, serta penetapan lokasi khusus untuk gudang pakan atau tempat mencampur pakan Biosekuriti Struktural •Biosekuriti tingkat kedua, meliputi hal- hal yang berhubungan dengan tata letak, pembuatan pagar yang benar, pembuatan saluran pembuangan, penyediaan peralatan dekontaminasi, instalasi penyimpanan pakan, ruang ganti pakaian dan peralatan kandang Biosekuriti Operasional •Biosekuriti tingkat ketiga, terdiri dari prosedur manajemen untuk mencegah kejadian dan penyebaran infeksi dalam suatu lokasi
  • 12. Pengebalan Hewan Pengebalan hewan terhadap suatu penyakit dapat dilakukan melalui imunisasi. Imunisasi Aktif Menstimulasi sistem imun host untuk menghasilkan antibodi dan respon imun selular untuk melindungi host dari agen penyebab. Imunisasi Pasif Memberikan antibodi yang dibentuk di luar tubuh inang ke dalam tubuh inang. Tahapan untuk pelaksanaan vaksinasi sebagai upaya pencegahan penyakit meliputi tahap perencanaan, pengadaan sarana dan prasarana, penyiapan daerah, pelaksanaan dan evaluasi (Disnak Jabar 2016).
  • 13. Pengoptimalan Kesehatan Hewan Pengoptimalan Kesehatan Hewan Managemen pemeliharaan yang tepat, termasuk sistem perkandangan, pemberian pakan dan suplemen (apabila diperlukan). Melakukan diagnosa dan pengobatan yang tepat pada hewan sakit untuk mencegah penularan Program pengoptimalan kesehatan hewan harus melibatkan dokter hewan dan paramedik hewan.
  • 14. Pengawasan lalu lintas hewan, produk hewan dan media pembawa penyakit hewan lainnya (1) • Pengawasan lalu lintas hewan, produk hewan dan media pembawa penyakit hewan lainnya pada suatu wilayah dapat dilakukan melalui karantina. • Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan, Karantina merupakan tempat pengasingan dan/ atau tindakan sebagai upaya pencegahan masuk dan tersebarnya hama dan penyakit atau organisme pengganggu dari luar negeri dan dari suatu area ke area lain di dalam negeri, atau keluarnya dari suatu wilayah negara Republik Indonesia. Sebagai tindakan, karantina adalah upaya pencegahan masuk dan tersebarnya hama dan penyakit hewan, hama dan penyakit ikan atau organisme pengganggu tumbuhan dari luar negeri dan dari suatu area ke area lain di dalam negeri atau keluarnya dari wilayah negara Republik Indonesia.
  • 15. Pengawasan lalu lintas hewan, produk hewan dan media pembawa penyakit hewan lainnya (2) • Sebagai persyaratan karantina, maka setiap media pembawa yang dibawa atau dikirim dari suatu area ke area lain di dalam wilayah negara Republik Indonesia atau yang akan dikeluarkan dari wilayah negara Republik Indonesia wajib: Dilengkapi sertifikat kesehatan dari area asal melalui tempat-tempat pemasukkan yang telah ditetapkan Melalui tempat-tempat pemasukkan yang telah ditetapkan Dilaporkan dan diserahkan kepada petugas karantina di tempat-tempat pemasukan untuk keperluan tindakan karantina.
  • 16. Pengawasan lalu lintas hewan, produk hewan dan media pembawa penyakit hewan lainnya (3) Tindakan karantina yang dilakukan oleh petugas karantina dapat berupa Pemeriksaan Pengasingan Pengamatan Perlakuan Penahanan Penolakan Pemusnahan Pembebasan
  • 17. Pengawasan lalu lintas hewan, produk hewan dan media pembawa penyakit hewan lainnya (4) Pengawasan Skala Peternakan Diterapkan terhadap lalu lintas ke dan dari peternakan, serta di dalam peternakan itu sendiri Diterapkan pada manusia, ternak, hewan lain, bahan, dan peralatan
  • 18. Pengawasan lalu lintas hewan, produk hewan dan media pembawa penyakit hewan lainnya (5) Penyemprotan desinfektan terhadap peralatan dan kendaraan yang akan masuk ke dalam peternakan atau kandang Menghindari terjadinya pinjam-meminjam peralatan antar peternakan Melarang masuk orang yang tidak berkepentingan ke dalam kandang Melakukan penyemprotan terhadap sopir, penjual, atau petugas lainnya Mengganti pakaian ganti dengan pakaian khusus Cakupan Pengendalian
  • 19. Pelaksananaan Kesiagaan Darurat Veteriner Sebagai bagian dari pelaksananaan kesiagaan darurat veteriner, maka perlu dilakukan Penyusunan rencana kontinjensi kedaruratan bencana akibat KLB/ Wabah Pendidikan dan pelatihan SDM dalam penanganan kedaruratan bencana akibat KLB/ Wabah Persiapan, penyediaan dan distribusi logistik dan prasarana serta sarana yang siap digunakan untuk melaksanakan respon penanganan kedaruratan bencana akibat KLB/ Wabah Simulasi penanganan darurat yang meliputi: Kaji cepat dan Identifikasi kebutuhan sumber daya untuk kebutuhan tanggap Kejadian Luar Biasa (KLB)/ Wabah Pengaktifan sistem komando penanggulangan bencana non alam akibat Kejadian Luar Biasa (KLB)/ Wabah Komunikasi risiko

Editor's Notes

  1. Sumber gambar: promkes.kemkes.go.id/phbs www.gbi-bethel.org/agar-makanan-lebih-bersih-dan-aman-perhatikan-4-hal-ini-saat-memasak/ https://www.google.com/amp/s/www.produksielektronik.com/pengertian-alat-pelindung-diri-apd-k3-jenis-apd/amp/ https://www.google.com/amp/s/hellosehat.com/parenting/kesehatan-anak/vaksin-kombinasi-lebih-efektif/amp/
  2. Sumber gambar: create.or.id/berita/6
  3. Sumber gambar: https://www.google.com/amp/s/sezermilking.wordpress.com/2015/12/01/kandang-sapi-yang-baik-ini-dia-kriterianya/amp/
  4. Sumber gambar: ternakkotacirebon.blogspot.com/2009/02/operasi-lalu-lintas-ternak-di-kota.html?m=1