2. Pencegahan KLB/Wabah pada Manusia (1)
• Penyakit zoonosis merupakan penyakit yang ditularkan antara hewan
dan manusia. Bagi orang-orang yang termasuk dalam kelompok
rentan tertular penyakit zoonosis, perlu lebih waspada dalam
mencegah penularan.
Yang termasuk ke dalam kelompok rentan:
• Orang dengan penyakit diabetes
• Orang dalam pengobatan yang mengurangi
sistem imun tubuh
• Pecandu minuman beralkohol
• Orang yang terinfeksi HIV
• Ibu hamil
• Orang-orang yang memiliki pekerjaan spesifik
berhubungan dengan hewan (peternak, dokter
hewan, petugas kebun binatang, petugas
pengepak produksi daging sapi, dll).
Hewan Manusia
3. Pencegahan KLB/Wabah pada Manusia (2)
• Bentuk pencegahan untuk meminimalisir risiko terinfeksi penyakit
zoonosis:
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) Menyiapkan makanan dengan higienis
Vaksinasi
Penggunaan Alat
Perlindungan Diri (APD)
4. Pemilihan Metode Pencegahan (1)
Tindakan pencegahan KLB/Wabah
Penyediaan pelayanan kesehatan dasar
Penyediaan tempat tinggal, air bersih, dan sanitasi layak
Vaksinasi masal terhadap penyakit tertentu
Pengadaan persediaan makanan
Pengendalian vektor penyakit
5. Pemilihan Metode Pencegahan (2)
Prioritas tindakan pencegahan dipengaruhi oleh jenis penyakit yang
sedang menjadi fokus pencegahan. Berikut ini merupakan pilihan
pencegahan KLB/Wabah sesuai dengan jenis penyakitnya.
Tindakan Pencegahan Jenis penyakit
Perencanaan wilayah infeksi saluran nafas akut
Penyediaan air bersih Demam tifoid
Perbaikan sanitasi Penyakit yang disebabkan oleh vektor, scabies
Dukungan gizi yang adekuat Campak, infeksi saluran nafas akut
Vaksinasi Campak, meningitis, yellow fever, ensefalitis, difteri
Pengendalian vektor Malaria, pes, DBD, yellow fever, encephalitis
Pencegahan pribadi (insektisida treated nets) Malaria, leishmaniasis
Menjaga kebersihan diri Penyakit kutu, tifus
Edukasi kesehatan Infeksi menular seksual, HIV/AIDS
Manajemen kasus Kolera, shigellosis, TBC, infeksi saluran nafas akut, malaria, demam berdarah, meningitis,
tifus.
6. Langkah pencegahan Penyakit Menular dalam
Kondisi Kedaruratan Menurut WHO (2005)
Memilih dan rencanakan lokasi
Memastikan ketersediaan air dan sanitasi yang adekuat
Memastikan ketersediaan pangan
Mengontrol vektor
Implementasi kampanye vaksin
Menyediakan pelayanan kesehatan vital
Menyediakan fasilitas laboratorium dasar
7. Pencegahan Wabah pada Hewan (1)
• Pencegahan penyakit hewan adalah semua tindakan untuk mencegah timbulnya,
berjangkitnya atau menjalarnya suatu penyakit hewan (Santoso et al. 2005).
• Prinsip pencegahan dan pengendalian wabah sama halnya dengan prinsip pencegahan
dan pengendalian penyakit. Prinsip tersebut berkaitan erat dengan konsep ecosystem
health yaitu adanya keseimbangan antara host (manusia/ hewan), agen penyakit, dan
lingkungan.
Ecosystem
health
Host
(manusia/
hewan)
Lingkungan
Agen
Penyakit
8. Pencegahan Wabah pada Hewan (2)
Upaya
pencegahan dan
pengendalian
Manusia/ Hewan
Isolasi hewan
sakit
Vaksinasi
Pengobatan
Eliminasi hewan
pembawa
penyakit
Agen penyakit
Lingkungan
Penerapan
biosekuriti
Pengendalian
vektor penyakit
Pada umumnya upaya pencegahan dan
pengendalian penyakit diarahkan pada
mata rantai yang terlemah dalam
penularan penyakit.
9. Biosekuriti (1)
• Biosekuriti berasal dari bahasa Inggris yang berupa biosecurity yaitu bio artinya
hidup dan security artinya perlindungan atau pengamanan, sehingga biosekuriti
adalah tindakan atau program yang dirancang untuk mengurangi penyebaran
penyakit yang disebabkan oleh organisme dari suatu lokasi ke lokasi lainnya
(Saptono 2008).
Biosekuriti Dasar atas semua tindakan yang merupakan pertahanan pertama untuk pengendalian wabah dan
pencegahan semua kemungkinan kontak untuk meminimalisir penyebaran penyakit.
Bertujuan untuk meminimalkan keberadaan agen penyebab penyakit, meminimalkan kesempatan agen
berhubungan dengan induk semang, membuat tingkat kontaminasi lingkungan oleh agen penyakit
seminimal mungkin.Penerapannya sangat diperlukan mulai pada awal proses pemeliharaan, proses
karantina, hingga proses produksi untuk pengendalian kesehatan hewan.
Penerapannya sangat diperlukan mulai pada awal proses pemeliharaan, proses karantina, hingga proses
produksi untuk pengendalian kesehatan hewan.
(Zainuddin dan Wibawan 2007).
10. Biosekuriti (2)
Biosekuriti mempunyai tiga prinsip yaitu isolasi, pengendalian lalu lintas
dan sanitasi (Segal 2008):
Isolasi atau Pemisahan
• Tindakan untuk menciptakan lingkungan dimana host terlindungi dari pembawa
penyakit (carrier) seperti manusia, hewan tertular, udara, air, dan sumber penularan
lainnya
Pengendalian Lalu Lintas
• Meliputi pengendalian lalu lintas manusia, hewan, peralatan dan kendaraan masuk
dan keluar suatu lokasi/wilayah.
Sanitasi
• Kebersihan dan desinfeksi material, orang dan peralatan yang memasuki lingkungan
yang dikontrol.
11. Biosekuriti (3)
Prinsip biosekuriti bila dilihat lebih luas terbagi atas tiga komponen
yaitu
(Zainuddin dan Wibawan 2007)
Biosekuriti Konseptual
•Biosekuriti tingkat
pertama dan menjadi
basis dari seluruh
program pencegahan
penyakit, meliputi
pemilihan lokasi
kandang, pemisahan
umur hewan, kontrol
kepadatan dan
kontak dengan hewan
liar, serta penetapan
lokasi khusus untuk
gudang pakan atau
tempat mencampur
pakan
Biosekuriti Struktural
•Biosekuriti tingkat
kedua, meliputi hal-
hal yang
berhubungan dengan
tata letak, pembuatan
pagar yang benar,
pembuatan saluran
pembuangan,
penyediaan peralatan
dekontaminasi,
instalasi
penyimpanan pakan,
ruang ganti pakaian
dan peralatan
kandang
Biosekuriti
Operasional
•Biosekuriti tingkat
ketiga, terdiri dari
prosedur manajemen
untuk mencegah
kejadian dan
penyebaran infeksi
dalam suatu lokasi
12. Pengebalan Hewan
Pengebalan hewan terhadap suatu penyakit dapat dilakukan melalui imunisasi.
Imunisasi Aktif
Menstimulasi sistem imun host untuk menghasilkan antibodi dan
respon imun selular untuk melindungi host dari agen penyebab.
Imunisasi
Pasif
Memberikan antibodi yang dibentuk di luar
tubuh inang ke dalam tubuh inang.
Tahapan untuk pelaksanaan vaksinasi sebagai upaya pencegahan penyakit meliputi tahap
perencanaan, pengadaan sarana dan prasarana, penyiapan daerah, pelaksanaan dan
evaluasi (Disnak Jabar 2016).
13. Pengoptimalan Kesehatan Hewan
Pengoptimalan
Kesehatan
Hewan
Managemen pemeliharaan yang tepat, termasuk
sistem perkandangan, pemberian pakan dan
suplemen (apabila diperlukan).
Melakukan diagnosa dan pengobatan yang tepat
pada hewan sakit untuk mencegah penularan
Program pengoptimalan kesehatan hewan harus
melibatkan dokter hewan dan paramedik hewan.
14. Pengawasan lalu lintas hewan, produk hewan dan
media pembawa penyakit hewan lainnya (1)
• Pengawasan lalu lintas hewan, produk hewan dan media pembawa
penyakit hewan lainnya pada suatu wilayah dapat dilakukan melalui
karantina.
• Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 1992
tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan, Karantina merupakan
tempat pengasingan dan/ atau tindakan sebagai upaya pencegahan masuk
dan tersebarnya hama dan penyakit atau organisme pengganggu dari luar
negeri dan dari suatu area ke area lain di dalam negeri, atau keluarnya dari
suatu wilayah negara Republik Indonesia. Sebagai tindakan, karantina
adalah upaya pencegahan masuk dan tersebarnya hama dan penyakit
hewan, hama dan penyakit ikan atau organisme pengganggu tumbuhan
dari luar negeri dan dari suatu area ke area lain di dalam negeri atau
keluarnya dari wilayah negara Republik Indonesia.
15. Pengawasan lalu lintas hewan, produk hewan dan
media pembawa penyakit hewan lainnya (2)
• Sebagai persyaratan karantina, maka setiap media pembawa yang
dibawa atau dikirim dari suatu area ke area lain di dalam wilayah
negara Republik Indonesia atau yang akan dikeluarkan dari wilayah
negara Republik Indonesia wajib:
Dilengkapi sertifikat
kesehatan dari area asal
melalui tempat-tempat
pemasukkan yang telah
ditetapkan
Melalui tempat-tempat
pemasukkan yang telah
ditetapkan
Dilaporkan dan diserahkan
kepada petugas karantina di
tempat-tempat pemasukan
untuk keperluan tindakan
karantina.
16. Pengawasan lalu lintas hewan, produk hewan dan
media pembawa penyakit hewan lainnya (3)
Tindakan karantina yang dilakukan oleh petugas karantina dapat
berupa
Pemeriksaan Pengasingan Pengamatan Perlakuan
Penahanan Penolakan Pemusnahan Pembebasan
17. Pengawasan lalu lintas hewan, produk hewan dan
media pembawa penyakit hewan lainnya (4)
Pengawasan
Skala
Peternakan
Diterapkan terhadap lalu lintas ke dan dari peternakan, serta di
dalam peternakan itu sendiri
Diterapkan pada manusia, ternak, hewan lain, bahan, dan
peralatan
18. Pengawasan lalu lintas hewan, produk hewan dan
media pembawa penyakit hewan lainnya (5)
Penyemprotan desinfektan terhadap peralatan dan kendaraan yang akan masuk ke dalam
peternakan atau kandang
Menghindari terjadinya pinjam-meminjam peralatan antar peternakan
Melarang masuk orang yang tidak berkepentingan ke dalam kandang
Melakukan penyemprotan terhadap sopir, penjual, atau petugas lainnya
Mengganti pakaian ganti dengan pakaian khusus
Cakupan
Pengendalian
19. Pelaksananaan Kesiagaan Darurat Veteriner
Sebagai bagian dari pelaksananaan kesiagaan darurat veteriner, maka
perlu dilakukan
Penyusunan rencana kontinjensi
kedaruratan bencana akibat KLB/
Wabah
Pendidikan dan pelatihan SDM
dalam penanganan kedaruratan
bencana akibat KLB/ Wabah
Persiapan, penyediaan dan
distribusi logistik dan prasarana
serta sarana yang siap digunakan
untuk melaksanakan respon
penanganan kedaruratan
bencana akibat KLB/ Wabah
Simulasi penanganan darurat
yang meliputi: Kaji cepat dan
Identifikasi kebutuhan sumber
daya untuk kebutuhan tanggap
Kejadian Luar Biasa (KLB)/ Wabah
Pengaktifan sistem komando
penanggulangan bencana non
alam akibat Kejadian Luar Biasa
(KLB)/ Wabah
Komunikasi risiko
Editor's Notes
Sumber gambar:
promkes.kemkes.go.id/phbs
www.gbi-bethel.org/agar-makanan-lebih-bersih-dan-aman-perhatikan-4-hal-ini-saat-memasak/
https://www.google.com/amp/s/www.produksielektronik.com/pengertian-alat-pelindung-diri-apd-k3-jenis-apd/amp/
https://www.google.com/amp/s/hellosehat.com/parenting/kesehatan-anak/vaksin-kombinasi-lebih-efektif/amp/
Sumber gambar:
create.or.id/berita/6
Sumber gambar:
https://www.google.com/amp/s/sezermilking.wordpress.com/2015/12/01/kandang-sapi-yang-baik-ini-dia-kriterianya/amp/
Sumber gambar:
ternakkotacirebon.blogspot.com/2009/02/operasi-lalu-lintas-ternak-di-kota.html?m=1