Dokumen tersebut membahas pendekatan konseling behavioral yang meliputi:
1. Tokoh pendirinya seperti Ivan Pavlov dan B.F. Skinner
2. Konsep dasar seperti pembiasaan klasik dan operan
3. Teknik-tekniknya seperti latihan asertif dan desensitisasi sistematis
4. Contoh penerapannya dalam menangani berbagai masalah perilaku
Pendekatan Gestalt berfokus pada masa kini dan kesadaran. Tujuannya membantu klien menghadapi tantangan secara mandiri dan memahami realitasnya. Tekniknya meliputi dialog, kursi kosong, pembalikan peran, dan proyeksi untuk mendorong klien menemukan makna sendiri. Peran konselor adalah memfasilitasi klien menghadapi masalah dengan perasaan penuh di masa sekarang.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Konseling realitas adalah pendekatan yang menekankan tanggung jawab individu atas tingkah lakunya dan membantu mereka mencapai identitas keberhasilan dengan memenuhi kebutuhan dasar melalui perilaku yang sesuai dengan realitas. Pendekatan ini dikembangkan oleh William Glasser pada tahun 1960-an dan berfokus pada teknik seperti permainan peran dan memberikan hadiah untuk perilaku yang bertanggung jawab.
Pendekatan analisis transaksional merupakan teori terapi yang populer yang dikembangkan oleh Eric Berne pada tahun 1960-an. Teori ini berfokus pada status ego (orang tua, dewasa, anak) dan posisi dalam berinteraksi (OK-OK, OK-tidak OK, tidak OK-OK, tidak OK-tidak OK). Tujuan konseling analisis transaksional adalah membantu klien mengembangkan status ego dewasa dan membuat keputusan baru untuk mengub
Teori Trait-Factor menyatakan bahwa kepribadian seseorang dapat dijelaskan melalui dimensi-dimensi kepribadian yang diukur dengan tes psikologis. Pendekatan ini bertujuan untuk membantu klien mengembangkan potensinya dengan memahami kekuatan dan kelemahannya, serta menempatkannya dalam lingkungan yang sesuai. Teknik utamanya adalah memberikan umpan balik hasil tes, mengarahkan klien pada
Pendekatan Gestalt berfokus pada masa kini dan kesadaran. Tujuannya membantu klien menghadapi tantangan secara mandiri dan memahami realitasnya. Tekniknya meliputi dialog, kursi kosong, pembalikan peran, dan proyeksi untuk mendorong klien menemukan makna sendiri. Peran konselor adalah memfasilitasi klien menghadapi masalah dengan perasaan penuh di masa sekarang.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Konseling realitas adalah pendekatan yang menekankan tanggung jawab individu atas tingkah lakunya dan membantu mereka mencapai identitas keberhasilan dengan memenuhi kebutuhan dasar melalui perilaku yang sesuai dengan realitas. Pendekatan ini dikembangkan oleh William Glasser pada tahun 1960-an dan berfokus pada teknik seperti permainan peran dan memberikan hadiah untuk perilaku yang bertanggung jawab.
Pendekatan analisis transaksional merupakan teori terapi yang populer yang dikembangkan oleh Eric Berne pada tahun 1960-an. Teori ini berfokus pada status ego (orang tua, dewasa, anak) dan posisi dalam berinteraksi (OK-OK, OK-tidak OK, tidak OK-OK, tidak OK-tidak OK). Tujuan konseling analisis transaksional adalah membantu klien mengembangkan status ego dewasa dan membuat keputusan baru untuk mengub
Teori Trait-Factor menyatakan bahwa kepribadian seseorang dapat dijelaskan melalui dimensi-dimensi kepribadian yang diukur dengan tes psikologis. Pendekatan ini bertujuan untuk membantu klien mengembangkan potensinya dengan memahami kekuatan dan kelemahannya, serta menempatkannya dalam lingkungan yang sesuai. Teknik utamanya adalah memberikan umpan balik hasil tes, mengarahkan klien pada
Teori pendekatan Gestalt berfokus pada konsep bahwa manusia harus dipahami sebagai keseluruhan dan bukan hanya penjumlahan dari bagian-bagiannya. Proses konseling Gestalt bertujuan untuk membantu klien mencapai kesadaran diri dan lingkungan sekitarnya dengan menghadirkan hubungan personal antara konselor dan klien serta mengeksplorasi perasaan klien saat ini.
REBT adalah pendekatan kognitif-behavioral yang menekankan hubungan antara pikiran, perasaan, dan tingkah laku. Tujuannya membantu mengubah pikiran irasional menjadi rasional melalui teori ABCDE. Pendekatan ini dikembangkan oleh Albert Ellis dengan fokus mengubah pemikiran untuk mengubah tingkah laku.
Teori analisis transaksional berfokus pada interaksi antar individu dan sudut pandang mereka terhadap diri sendiri dan orang lain untuk mendapatkan pola hubungan yang sehat. Terapi berdasarkan konsep status ego dan posisi hidup serta membantu klien mengembangkan status ego dewasa dan memilih posisi hidup yang lebih sesuai.
Dokumen tersebut membahas konsep dasar analisis transaksional dalam psikoterapi yang menekankan pada hubungan interaksi antara individu. Analisis transaksional menganalisis bentuk, isi, dan cara komunikasi antar individu berdasarkan tiga pola status ego yaitu orang tua, dewasa, dan anak. Dokumen tersebut juga menjelaskan empat posisi utama dalam interaksi, asumsi dasar, tujuan, teknik, kelebihan dan kekurangan dari
Psikologi konseling - Karaketristik dan Dimensi Hubungan dalam Konselingtianachris
Karakteristik dan Dimensi Hubungan dalam Konseling
- pengertian
- kesimbangan objektivitas dan subjektivitas
- kesimbangan kejelasan dan kesamaran
- keseimbangan tanggung jawan konselor dan konseli
- keseimbangan kognitif dan afektif
- penerimaan dan perlakuan
- kehangatan dan kesepahaman
- transparansi dan fleksibelitas
- kesimpulan
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dan proses konseling berpusat pada klien (client centered counseling) yang dikembangkan oleh Carl Rogers. Konseling ini bertujuan untuk membantu klien menjadi pribadi yang lebih berfungsi dengan menciptakan iklim yang mendukung klien untuk mengekspresikan diri secara bebas. Peran konselor adalah menerima, memahami, dan mencerminkan perasaan klien tanpa memberi saran.
Teori Analisis Transaksional yang dikembangkan oleh Eric Berne pada tahun 1964 berfokus pada ego state, transaksi, dan script hidup seseorang. Teori ini menjelaskan bahwa perilaku seseorang dipengaruhi oleh ego state anak, dewasa, dan orang tua serta pengalaman masa kecilnya."
Ringkasan pendekatan konseling Gestalt menurut dokumen tersebut adalah:
Pendekatan konseling Gestalt berfokus pada kesadaran klien akan perasaan dan pesan tubuhnya serta menantang klien untuk memanfaatkan inderanya sepenuhnya. Terapi ini dikembangkan oleh Frederick Perls berdasarkan psikoanalisis, fenomenologi, dan psikologi Gestalt.
Konseling menurut pendekatan humanistikAyu W. Shepty
Konseling Menurat Pendekatan Humanistik memberikan fokus pada potensi individu untuk memilih dan membuat keputusan sendiri serta menerima diri apa adanya. Pendekatan ini menggunakan teknik client-centered counseling dan memberikan penerimaan, penghargaan, serta pemahaman tanpa syarat untuk membantu klien menemukan solusi masalahnya sendiri.
Terapi realitas adalah pendekatan konseling yang berfokus pada perilaku saat ini. Tujuannya adalah membantu klien belajar bertanggung jawab atas tindakannya dan menghadapi kenyataan secara realistis dengan memenuhi kebutuhannya tanpa merugikan orang lain. Konselor berperan sebagai pembimbing yang mengajak klien untuk mengevaluasi perilakunya dan membuat pilihan yang lebih baik melalui teknik seperti per
Dokumen tersebut membahas tentang penstrukturan dalam proses konseling. Penstrukturan digunakan untuk memberikan batasan agar proses konseling berjalan sesuai tujuan. Terdapat beberapa bentuk penstrukturan seperti batasan waktu, tindakan, peran, dan masalah. Fungsi penstrukturan adalah memfasilitasi tanggung jawab klien, memecahkan masalah, dan melindungi klien. Tujuan penstrukturan adalah menjelaskan peran
Teori pendekatan Gestalt berfokus pada konsep bahwa manusia harus dipahami sebagai keseluruhan dan bukan hanya penjumlahan dari bagian-bagiannya. Proses konseling Gestalt bertujuan untuk membantu klien mencapai kesadaran diri dan lingkungan sekitarnya dengan menghadirkan hubungan personal antara konselor dan klien serta mengeksplorasi perasaan klien saat ini.
REBT adalah pendekatan kognitif-behavioral yang menekankan hubungan antara pikiran, perasaan, dan tingkah laku. Tujuannya membantu mengubah pikiran irasional menjadi rasional melalui teori ABCDE. Pendekatan ini dikembangkan oleh Albert Ellis dengan fokus mengubah pemikiran untuk mengubah tingkah laku.
Teori analisis transaksional berfokus pada interaksi antar individu dan sudut pandang mereka terhadap diri sendiri dan orang lain untuk mendapatkan pola hubungan yang sehat. Terapi berdasarkan konsep status ego dan posisi hidup serta membantu klien mengembangkan status ego dewasa dan memilih posisi hidup yang lebih sesuai.
Dokumen tersebut membahas konsep dasar analisis transaksional dalam psikoterapi yang menekankan pada hubungan interaksi antara individu. Analisis transaksional menganalisis bentuk, isi, dan cara komunikasi antar individu berdasarkan tiga pola status ego yaitu orang tua, dewasa, dan anak. Dokumen tersebut juga menjelaskan empat posisi utama dalam interaksi, asumsi dasar, tujuan, teknik, kelebihan dan kekurangan dari
Psikologi konseling - Karaketristik dan Dimensi Hubungan dalam Konselingtianachris
Karakteristik dan Dimensi Hubungan dalam Konseling
- pengertian
- kesimbangan objektivitas dan subjektivitas
- kesimbangan kejelasan dan kesamaran
- keseimbangan tanggung jawan konselor dan konseli
- keseimbangan kognitif dan afektif
- penerimaan dan perlakuan
- kehangatan dan kesepahaman
- transparansi dan fleksibelitas
- kesimpulan
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dan proses konseling berpusat pada klien (client centered counseling) yang dikembangkan oleh Carl Rogers. Konseling ini bertujuan untuk membantu klien menjadi pribadi yang lebih berfungsi dengan menciptakan iklim yang mendukung klien untuk mengekspresikan diri secara bebas. Peran konselor adalah menerima, memahami, dan mencerminkan perasaan klien tanpa memberi saran.
Teori Analisis Transaksional yang dikembangkan oleh Eric Berne pada tahun 1964 berfokus pada ego state, transaksi, dan script hidup seseorang. Teori ini menjelaskan bahwa perilaku seseorang dipengaruhi oleh ego state anak, dewasa, dan orang tua serta pengalaman masa kecilnya."
Ringkasan pendekatan konseling Gestalt menurut dokumen tersebut adalah:
Pendekatan konseling Gestalt berfokus pada kesadaran klien akan perasaan dan pesan tubuhnya serta menantang klien untuk memanfaatkan inderanya sepenuhnya. Terapi ini dikembangkan oleh Frederick Perls berdasarkan psikoanalisis, fenomenologi, dan psikologi Gestalt.
Konseling menurut pendekatan humanistikAyu W. Shepty
Konseling Menurat Pendekatan Humanistik memberikan fokus pada potensi individu untuk memilih dan membuat keputusan sendiri serta menerima diri apa adanya. Pendekatan ini menggunakan teknik client-centered counseling dan memberikan penerimaan, penghargaan, serta pemahaman tanpa syarat untuk membantu klien menemukan solusi masalahnya sendiri.
Terapi realitas adalah pendekatan konseling yang berfokus pada perilaku saat ini. Tujuannya adalah membantu klien belajar bertanggung jawab atas tindakannya dan menghadapi kenyataan secara realistis dengan memenuhi kebutuhannya tanpa merugikan orang lain. Konselor berperan sebagai pembimbing yang mengajak klien untuk mengevaluasi perilakunya dan membuat pilihan yang lebih baik melalui teknik seperti per
Dokumen tersebut membahas tentang penstrukturan dalam proses konseling. Penstrukturan digunakan untuk memberikan batasan agar proses konseling berjalan sesuai tujuan. Terdapat beberapa bentuk penstrukturan seperti batasan waktu, tindakan, peran, dan masalah. Fungsi penstrukturan adalah memfasilitasi tanggung jawab klien, memecahkan masalah, dan melindungi klien. Tujuan penstrukturan adalah menjelaskan peran
konseling genetik adalah pendekatan preventif terhadap kelainan Mendelian sederhana dilakukan sewaktu risiko penyakit genetik tertentu dapat dikaji sebelum kehamilan atau pada tahap-tahap awal kehamilan.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep bimbingan dan konseling pribadi-sosial yang bertujuan untuk membantu siswa dalam mengatasi permasalahan pribadi dan sosial, serta memfasilitasi pemantapan kepribadian siswa dan pengembangan kemampuan menghadapi berbagai masalah. Teknik yang digunakan antara lain observasi, wawancara, dan konseling untuk memecahkan masalah-masalah siswa secara dinamis dan membina hub
Dokumen tersebut membahas latar belakang dan konsep dasar bimbingan dan konseling di sekolah. Latar belakangnya meliputi sosial, pedagogis, dan psikologis. Bimbingan dan konseling dimaksudkan untuk membantu perkembangan optimal siswa dan mendukung pendidikan. Guru memainkan peran penting dalam memberikan layanan bimbingan.
Dokumen tersebut membahas tentang keterampilan belajar matematika. Dokumen menjelaskan pengertian keterampilan belajar, macam-macam keterampilan belajar umum dan khusus untuk matematika, serta penerapan keterampilan belajar dalam bimbingan dan konseling. Dokumen ditutup dengan kesimpulan bahwa keterampilan belajar membantu siswa menjadi lebih baik dan mandiri dalam belajar, terutama
Dokumen tersebut merangkum asas-asas dan tujuan bimbingan dan konseling. Asas-asasnya meliputi kerahasiaan, kesukarelaan, keterbukaan, kegiatan, kemandirian, kekinian, kedinamisan, keterpaduan, keharmonisan, keahlian, alih tangan kasus, dan tut wuri handayani. Tujuannya terkait dengan aspek pribadi-sosial, akademik, dan karir peserta didik.
Dokumen tersebut membahas tentang wawasan bimbingan dan konseling yang mencakup pengertian, latar belakang, asas-asas, prinsip-prinsip, tujuan, fungsi, layanan, dan kode etik bimbingan dan konseling. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan tentang konsep dasar bimbingan dan konseling dalam pendidikan.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep bimbingan dan konseling, meliputi pengertian, bidang, sifat, fungsi, asas, dan tujuannya. Bimbingan dan konseling bertujuan untuk membantu peserta didik dalam pengembangan dirinya secara optimal secara rohani, sosial, belajar, dan karier melalui proses bantuan psikologis sesuai dengan asas kerahasiaan, sukarela, dan keahlian.
The document appears to be the transcript of a Catholic mass held on September 6, 2013. The mass included songs, readings from scripture, prayers, and a homily focused on the virtues of obedience and simplicity. It concluded with final blessings and a song asking the Blessed Virgin Mary to pray for those present. The mass transcript provides a detailed record of the order and contents of the Catholic service on that date.
Dokumen tersebut membahas pandangan siswa terhadap guru BK yang dianggap menakutkan dan hanya menangani siswa bermasalah. Dokumen juga membahas penyebab terjadinya miskonsepsi pada siswa yaitu guru, buku teks, metode belajar, konteks, dan siswa itu sendiri. Selain itu, dibahas pula peran dan tanggung jawab guru BK, guru, dan konselor dalam membantu perkembangan peserta didik.
Dokumen tersebut membahas tentang pendekatan behavior dalam konseling, yang menempatkan pentingnya fungsi konselor sebagai pengajar untuk membantu klien mengembangkan keterampilan baru melalui teknik-teknik seperti latihan asertif, desensitisasi sistematis, pengkondisian aversi, dan pembentukan tingkah laku model.
Pendekatan konseling behavioral berfokus pada pengubahan tingkah laku bermasalah menjadi tingkah laku yang diinginkan melalui proses belajar. Teknik-teknik seperti latihan asertif dan desensitisasi sistematis digunakan untuk mencapai tujuan konseling secara jelas dan sistematis. Pendekatan ini efektif namun juga dinilai kurang memperhatikan aspek personal dan hubungan antar pribadi.
Teori behavioristik menekankan bahwa perilaku manusia dipengaruhi oleh lingkungan melalui proses pembelajaran. Perilaku dapat diubah dengan memberikan penguatan atau hukuman terhadap respon terhadap rangsangan. Teknik konseling behavioristik seperti desensitisasi sistematis dan pembentukan perilaku model bertujuan untuk memodifikasi tingkah laku klien melalui penguatan.
Teori perilaku menjelaskan bahwa tingkah laku manusia dipengaruhi oleh lingkungan serta pembelajaran. Teori ini menekankan pentingnya aspek kognitif dan sosial dalam membentuk perilaku manusia. Berbagai teknik kaunseling perilaku seperti desensitisasi, terapi implosif, dan pendekatan kognitif digunakan untuk mengubah pola pikir dan tingkah laku klien.
Teori belajar sosial menjelaskan bagaimana perilaku manusia dipengaruhi oleh lingkungan melalui proses observasi dan modelling, dengan mempertimbangkan interaksi antara faktor kognitif, perilaku, dan lingkungan (reciprocal determinism). Teori ini menyatakan bahwa belajar dapat terjadi melalui pengamatan tanpa penguatan langsung (beyond reinforcement), dan bahwa kemampuan berpikir simbolik memungkinkan regulasi diri untuk mengatur lingkun
Presentasi berisi tiga pendekatan konseling dan terapi utama yang sudah banyak dikenal (psikoanalisis, perilaku, dan humanistik). Penjelasan disertai latihan dan cuplikan video yang bisa membantu pemahaman.
Dokumen tersebut membahas pendekatan konseling behavioral dari Ivan Pavlov dan B.F. Skinner, termasuk konsep dasar, asumsi, tujuan, peran konselor, proses, teknik, kelebihan dan keterbatasan, serta contoh penerapannya dalam sesi konseling."
Model konseling behavioral berfokus pada modifikasi tingkah laku melalui penguatan dan penghapusan tingkah laku yang tidak diinginkan. Teknik utamanya adalah desensitisasi sistematis yang melibatkan pemunculan respon berlawanan untuk menghilangkan tingkah laku yang diperkuat secara negatif. Prosedurnya terdiri dari tiga tahap yaitu analisis kecemasan, rileksasi, dan desensitisasi untuk mengurangi ketegangan klien
1. Dokumen tersebut membandingkan beberapa teori psikologi seperti teori behaviorisme, teori pemusatan perorangan, dan teori rasional emosional.
2. Setiap teori mempunyai pandangan berbeza terhadap sifat asasi manusia dan penyebab gangguan emosi dan tingkah laku.
3. Teori-teori tersebut juga berbeza dalam strategi dan teknik kaunseling yang digunakan untuk membantu klien.
Dokumen tersebut membahas 7 pendekatan dalam bimbingan dan konseling, yaitu: 1) Psikoanalitis, 2) Client-Centered, 3) Behavioristik, 4) Rasional Emotif, 5) Realitas, 6) Analisis Transaksional, 7) Kognitif Perilaku. Semua pendekatan berfokus pada membantu klien mengatasi masalah dengan berbagai teknik seperti terapi, pelatihan, edukasi, serta memperbaiki pola pikir dan perilaku yang tidak sehat
Dokumen tersebut membahas pendekatan, metode, dan teknik bimbingan dan konseling (BK). Terdapat tiga pendekatan BK yaitu preventif, kuratif, dan perseveratif. BK dapat dilakukan secara individual maupun kelompok. Metode yang digunakan antara lain survei, observasi, kuesioner, dan wawancara. Teknik yang disebutkan adalah bimbingan kelompok dan individual.
Pendekatan konseling behavioristik berfokus pada tingkah laku yang dapat diamati dan berusaha mengubah tingkah laku klien menjadi lebih baik dengan teknik-teknik seperti desensitisasi sistematis, terapi impulsif, dan kontrak perilaku.
Dokumen tersebut membahas tentang psikologi belajar dan berbagai teori yang terkait dengannya, seperti teori stimulus-respon, transformasi, sosial, humanistik, dan konstruktivisme. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain proses belajar sebagai transformasi input menjadi pengetahuan baru, pengaruh lingkungan dan faktor internal dalam belajar, serta perbedaan pendekatan behavioristik, kognitif, dan humanistik dalam melihat proses belaj
RPL layanan bimbingan konseling ini membahas tentang materi "Kiat Menjadi Sahabat yang Baik". Tujuannya agar siswa dapat memahami dan menerima pribadi orang lain dalam berhubungan sosial. Materi akan menjelaskan tentang arti sahabat, konflik dalam persahabatan, dan kiat menjadi sahabat yang baik. Kegiatannya meliputi pembukaan, inti, dan penutup melalui penjelasan, diskusi, dan evaluasi.
Dokumen tersebut membahas tentang sifat-sifat sahabat yang baik, yaitu tidak mementingkan diri sendiri, bersifat teguh, bersedia berkorban, dan bersifat menyucikan.
Dokumen ini membahas tentang komunikasi dan tips berkomunikasi dengan sosial. Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dari si pengirim kepada penerima. Ada berbagai hambatan komunikasi seperti persepsi yang berbeda dan gangguan. Tips berkomunikasi dengan sosial antara lain bertatapan dengan lawan bicara, memperhatikan lawan bicara, dan mengganti topik pembicaraan.
Dokumen tersebut merupakan rencana pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling tentang kemampuan berkomunikasi dengan sosial. Layanan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang komunikasi yang efektif dan mengembangkan keterampilan berkomunikasi mereka di lingkungan sosial. Layanan ini akan dilaksanakan selama 45 menit dan mencakup presentasi, diskusi, dan praktik komunikasi antar siswa.
Dokumen tersebut merupakan rencana pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling tentang perencanaan karir bagi siswa kelas X. Layanan ini bertujuan agar siswa dapat memahami alternatif karir setelah lulus dan tahapan pencarian kerja, serta diselenggarakan selama 45 menit di kelas dengan menggunakan presentasi dan diskusi interaktif.
2. Nama Anggota :
Logmal. Aliandra
Rosalina. Subekti
Santika. Mei. P
3. A. Pendiri Pendekatan
Konseling Behavioral
B. Konsep Dasar
C. Asumsi Perilaku
bermasalah
D. Tujuan Konseling
E. Peran Konselor
F. Deskripsi Proses
Konseor
G. Teknik Konseling
H. Kelebihan dan
Keterbatasan
I . Contoh Penerapan
MENU
4. IvanPavlov
Ivan Pavlov adalah seorang
psikolog dari Rusia lahir di Rjsan 14
September 1849 dan meninggal di
Leningrad 27 Februari 1936. Hasil
penelitiannya bersama Watson yang
terkenal adalah classical conditioning.
Penelitiannya yang paling terkenal adalah
menggunakan anjing yang dalam keadaan
lapar ditempatkan diruang kedap suara.
Dalam penelitiannya tersebut, Pavlov
menyimpulkan bahwa Respon (tindakan)
dapat terjadi apabila ada Stimulus
(rangasangan).
Tokoh yang mengembangkan operant
conditioning adalah BF. Skinner Pengkondisian
operan, salah satu aliran utama lainnya dari
pendekatan terapi yang berlandaskan teori belajar,
melibatkan pemberian ganjaran kepada individu atas
pemunculan tingkah lakunya (yang diharapkan) pada
saat tingkah laku itu muncul.
Pengkondisian operan ini dikenal dengan istilah
pengkondisian instrumental (instrumental
conditioning) karena memperlihatkan bahwa tingkah
laku instrumental bisa dimunculkan oleh organisme
yang aktif sebelum penguatan diberikan untuk
tingkah laku tersebut.
B.F Skinner
5. Istilah behavioral conseling pertama sekali dikemukakan oleh
Krumboltz. Ciri-ciri utama behavioral conseling ini adalah:
1.Proses pendidikan : Konseling membantu klien mempelajari tingkah laku
baru untuk memecahkan masalahnya.
2.Teknik rakit secara individual: Dalam proses konseling, menentukan tujuan
konseling, proses asesmen,dan teknik-teknik dibangun oleh klien dengan
bantuan konselor.
3. Metodologi ilmiah: Konseling behavioral dilandasi oleh metode ilmiah dalam
melakukan assesmen dan evaluasi konseling.
. Tingkah laku dipelajari ketika individu berinteraksi dengan lingkungan
melalui hukum-hukum belajar :
(a) pembiasaan klasik
(b) pembiasaan operan
(c) peniruan.
. Karakteristik konseling behavioral adalah : (a) berfokus pada tingkah laku
yang tampak dan spesifik, (b) memerlukan kecermatan dalam perumusan
tujuan konseling, (c) mengembangkan prosedur perlakuan spesifik sesuai
dengan masalah klien, dan (d) penilaian yang obyektif terhadap tujuan
konseling.
6. Tingkah lakuCara belajar atau Lingkungan
(berupa koneksi-koneksi yang
Diperagakan)
Dapat berupa pembiasaan kla-
Sik, operant, peniruan.
seorang anak yang tidak mengerjakan soal-soal mata pelajaran matematika,
bagi siswa lain tentu keadaan ini merugikan, karena tidak boleh mengikuti mata
pelajaran. Namun bagi siswa tersebut merasa puas karena ia tidak senang
dengan mata pelajaran matematika sebagai pekerjaan rumah. Guru
menyuruhnya keluar tidak mengikuti pelajaran matematika, ia merasa puas
karena dapat memberikan reinforcement yang diharapkan.
Negatif Positif
Punishement atau Reinforcement
7. Tujuan konseling behavioral adalah
membantu klien untuk mendapatkan
tingkah laku baru.
Sub tujuan yang lebih konkrit yaitu:
1.Membantu klien untuk menjadi asertif dan mengekspresikan
pemikiran-pemikiran dan hasrat-hasrat ke dalam situasi yang
membangkitkan tingkah laku asertif (mempunyai ketegasan dalam
bertingkah laku).
2.Membantu klien menghapus ketakutan-ketakutan yang tidak
realistis yang menghambat dirinya dari keterlibatan peristiwa-
peristiwa sosial.
3.Membantu untuk menyelesaikan konflik batin yang menghambat
klien dari pembuatan pemutusan yang penting bagi hidupnya.
Adapun tujuan khusus dari konseling behavioral adalah
membantu klien menolong diri sendiri, mengembalikan klien ke
dalam masyarakat, meningkatkan keterampilan sosial,
memperbaiki tingkah laku yang menyimpang, membantu klien
mengembangkan sistem self management dan self control.
8. Lebih rincinya peranan seorang konselor dalam proses konseling kelompok ini,
antaralainadalah:
1. Konselor berperan sebagai guru, pengarah, dan ahli dalam mendiagnosis
tingkahlakuyangditunjukanolehkonseli.
2. Konselor harus menerima dan memahami konseli tanpa mengadili atau
mengkritik.
3. Konselor juga harus dapat membuat suasana yang hangat, empatik dan
memberikankebebasanbagikonseliuntukmengekspresikandiri.
4. Memberikan informasi dan menjelaskan proses yang dibutuhkan anggota
untukmelakukanperubahan.
5. Konselorharusmemberikanreinforcement.
6. Mendorong konseli untuk mentransfer tingkah lakunya dalam kehidupan
nyata.
9. Konselor aktif :
1.Merumuskan masalah yang dialami klien dan menetapkan apakah konselor dapat
membantu pemecahannya atu tidak
2.Konselor memegang sebagian besar tanggung jawab atas kegiatan konseling,
khususnya tentang teknik-teknik yang digunakan dalam konseling
3.Konselor mengontrol proses konseling dan bertanggung jawab atas hasil-hasilnya.
Deskripsi langkah-langkah konseling :
Goal settingAssesment Technique implementation Evaluation termination Feedback
10. Teknik-teknik Konseling Behavioral
Latihan Asertif (perainan peran dengan
bimbingan konseling)
Desensitisasi Sistematis (menggunakan teknik
relaksasi)
Pengkondisian Aversi (Stimulus yang tidak
menyenangkan yang disajikan tersebut
diberikan secara bersamaan dengan munculnya
tingkah laku yang tidak dikehendaki)
Pembentukan Tingkah Laku Model
(menggunakan gambaran / sarana model
apabila berhasil dicontoh maka akan mendapat
ganjaran berupa pujian)
11. 1. Mengembangkan konseling sebagai ilmu karena mengundang
penelitian dan menerapkan ilmu pengetahuan kepada proses koseling
2. Mengembangkan perilaku yang spesifik sebagai hasil konseling yang
dapat diukur
3. Penekanan bahwa konseling hendaknya memusatkan pada perilaku
sekarang dan bukan pada perilaku yang terjadi dimasa datang.
Kelebihan :
1. Mengembangkan konseling sebagai ilmu karena
4. Kurangnya kesempatan bagi klien untuk terlibat
kreatif dengan keseluruhan penemuan diri atau aktualisasi
diri
5. Kemungkinan terjadi bahwa klien mengalami
“depersonalized” dalam interaksinya dengan konselor.
6. Keseluruhan proses mungkin tidak dapat digunakan
bagi klien yang memiliki permasalahan yang tidak dapat
dikaitkan dengan tingkah laku yang jelas.
7. Bagi klien yang berpotensi cukup tinggi dan sedang
mencari arti dan tujuan hidup mereka, tidak dapat
berharap banyak dari konseling behavioral.
Kelemahan
12. Teknik Latihan Asertif : Sinta adalah klien yang mengalami kesulitan dalam memilih tindakan, dia tersinggung namun, dia
hanya diam tanpa bertindak apapun dia hanya melampiaskan amarah pada perasaannya sendiri. Maka cara yang digunakan adalah
dengan permainan peran dengan bimbingan konselor. Diskusi-diskusi kelompok juga dapat diterapkan dalam latihan asertif ini agar
siswa atau klien mau memahami tindakan yang akan ia lakukan benar atau tidak.
Teknik Pengkondisian Aversif : Lisa memiliki kebiasaan yang buruk dia senang mengambil barang orang lain tanpa sepengetahuan
pemilik dan yang di ambil adalah penghapus. Dia mengumpulkan barang-barang tersebut karena hobi mengumpulkannya
menurutnya itu adalah hal wajar baginya. Dengan Teknik ini dimaksudkan untuk meningkatkan kepekaan klien agar mengamati
respon pada stimulus yang disenanginya dengan kebalikan stimulus tersebut. Stimulus yang tidak menyenangkan yang disajikan
tersebut diberikan secara bersamaan dengan munculnya tingkah laku yang tidak dikehendaki kemunculannya.
Teknik Desensitisasi Sistematis : Dina merasa dirinya selalu cemas saat akan menghadapi presentasi dia selalu gemetar di depan
audien yang ada di hadapannya dia merasa dirinya tidak layak dan tidak berwawasan luas untuk dapat presentasi depan banyak orang.
Dalam kasus ini digunakannya Desensitisasi Sistematis dengan pengkondisian klasik respon-respon yang tidak dikehendaki dapat
dihilangkan secara bertahap. Jadi desensitisasi sistematis hakikatnya merupakan teknik relaksi yang digunakan untuk menghapus
tingkah laku yang diperkuat secara negatif biasanya merupakan kecemasan, dan ia menyertakan respon yang berlawanan dengan
tingkah laku yang akan dihilangkan
Teknik Pembentukan Tingkah laku Model : Teknik ini dapat digunakan untuk membentuk tingkah laku baru pada klien, dan
memperkuat tingkah laku yang sudah terbentuk. Dalam hal ini konselor menunjukkan kepada klien tentang tingkah laku model,
dapat menggunakan model audio, model fisik, model hidup atau lainnya yang teramati dan dipahami jenis tingkah laku yang hendak
dicontoh. Tingkah laku yang berhasil dicontoh memperoleh ganjaran dari konselor. Ganjaran dapat berupa pujian sebagai ganjaran
sosial.