SlideShare a Scribd company logo
Nama Anggota :
 Logmal. Aliandra
 Rosalina. Subekti
 Santika. Mei. P
A. Pendiri Pendekatan
Konseling Behavioral
B. Konsep Dasar
C. Asumsi Perilaku
bermasalah
D. Tujuan Konseling
E. Peran Konselor
F. Deskripsi Proses
Konseor
G. Teknik Konseling
H. Kelebihan dan
Keterbatasan
I . Contoh Penerapan
MENU
IvanPavlov
Ivan Pavlov adalah seorang
psikolog dari Rusia lahir di Rjsan 14
September 1849 dan meninggal di
Leningrad 27 Februari 1936. Hasil
penelitiannya bersama Watson yang
terkenal adalah classical conditioning.
Penelitiannya yang paling terkenal adalah
menggunakan anjing yang dalam keadaan
lapar ditempatkan diruang kedap suara.
Dalam penelitiannya tersebut, Pavlov
menyimpulkan bahwa Respon (tindakan)
dapat terjadi apabila ada Stimulus
(rangasangan).
Tokoh yang mengembangkan operant
conditioning adalah BF. Skinner Pengkondisian
operan, salah satu aliran utama lainnya dari
pendekatan terapi yang berlandaskan teori belajar,
melibatkan pemberian ganjaran kepada individu atas
pemunculan tingkah lakunya (yang diharapkan) pada
saat tingkah laku itu muncul.
Pengkondisian operan ini dikenal dengan istilah
pengkondisian instrumental (instrumental
conditioning) karena memperlihatkan bahwa tingkah
laku instrumental bisa dimunculkan oleh organisme
yang aktif sebelum penguatan diberikan untuk
tingkah laku tersebut.
B.F Skinner
Istilah behavioral conseling pertama sekali dikemukakan oleh
Krumboltz. Ciri-ciri utama behavioral conseling ini adalah:
1.Proses pendidikan : Konseling membantu klien mempelajari tingkah laku
baru untuk memecahkan masalahnya.
2.Teknik rakit secara individual: Dalam proses konseling, menentukan tujuan
konseling, proses asesmen,dan teknik-teknik dibangun oleh klien dengan
bantuan konselor.
3. Metodologi ilmiah: Konseling behavioral dilandasi oleh metode ilmiah dalam
melakukan assesmen dan evaluasi konseling.
. Tingkah laku dipelajari ketika individu berinteraksi dengan lingkungan
melalui hukum-hukum belajar :
(a) pembiasaan klasik
(b) pembiasaan operan
(c) peniruan.
. Karakteristik konseling behavioral adalah : (a) berfokus pada tingkah laku
yang tampak dan spesifik, (b) memerlukan kecermatan dalam perumusan
tujuan konseling, (c) mengembangkan prosedur perlakuan spesifik sesuai
dengan masalah klien, dan (d) penilaian yang obyektif terhadap tujuan
konseling.
Tingkah lakuCara belajar atau Lingkungan
(berupa koneksi-koneksi yang
Diperagakan)
Dapat berupa pembiasaan kla-
Sik, operant, peniruan.
seorang anak yang tidak mengerjakan soal-soal mata pelajaran matematika,
bagi siswa lain tentu keadaan ini merugikan, karena tidak boleh mengikuti mata
pelajaran. Namun bagi siswa tersebut merasa puas karena ia tidak senang
dengan mata pelajaran matematika sebagai pekerjaan rumah. Guru
menyuruhnya keluar tidak mengikuti pelajaran matematika, ia merasa puas
karena dapat memberikan reinforcement yang diharapkan.
Negatif Positif
Punishement atau Reinforcement
Tujuan konseling behavioral adalah
membantu klien untuk mendapatkan
tingkah laku baru.
Sub tujuan yang lebih konkrit yaitu:
1.Membantu klien untuk menjadi asertif dan mengekspresikan
pemikiran-pemikiran dan hasrat-hasrat ke dalam situasi yang
membangkitkan tingkah laku asertif (mempunyai ketegasan dalam
bertingkah laku).
2.Membantu klien menghapus ketakutan-ketakutan yang tidak
realistis yang menghambat dirinya dari keterlibatan peristiwa-
peristiwa sosial.
3.Membantu untuk menyelesaikan konflik batin yang menghambat
klien dari pembuatan pemutusan yang penting bagi hidupnya.
Adapun tujuan khusus dari konseling behavioral adalah
membantu klien menolong diri sendiri, mengembalikan klien ke
dalam masyarakat, meningkatkan keterampilan sosial,
memperbaiki tingkah laku yang menyimpang, membantu klien
mengembangkan sistem self management dan self control.
Lebih rincinya peranan seorang konselor dalam proses konseling kelompok ini,
antaralainadalah:
1. Konselor berperan sebagai guru, pengarah, dan ahli dalam mendiagnosis
tingkahlakuyangditunjukanolehkonseli.
2. Konselor harus menerima dan memahami konseli tanpa mengadili atau
mengkritik.
3. Konselor juga harus dapat membuat suasana yang hangat, empatik dan
memberikankebebasanbagikonseliuntukmengekspresikandiri.
4. Memberikan informasi dan menjelaskan proses yang dibutuhkan anggota
untukmelakukanperubahan.
5. Konselorharusmemberikanreinforcement.
6. Mendorong konseli untuk mentransfer tingkah lakunya dalam kehidupan
nyata.
Konselor aktif :
1.Merumuskan masalah yang dialami klien dan menetapkan apakah konselor dapat
membantu pemecahannya atu tidak
2.Konselor memegang sebagian besar tanggung jawab atas kegiatan konseling,
khususnya tentang teknik-teknik yang digunakan dalam konseling
3.Konselor mengontrol proses konseling dan bertanggung jawab atas hasil-hasilnya.
Deskripsi langkah-langkah konseling :
Goal settingAssesment Technique implementation Evaluation termination Feedback
Teknik-teknik Konseling Behavioral
 Latihan Asertif (perainan peran dengan
bimbingan konseling)
 Desensitisasi Sistematis (menggunakan teknik
relaksasi)
 Pengkondisian Aversi (Stimulus yang tidak
menyenangkan yang disajikan tersebut
diberikan secara bersamaan dengan munculnya
tingkah laku yang tidak dikehendaki)
 Pembentukan Tingkah Laku Model
(menggunakan gambaran / sarana model
apabila berhasil dicontoh maka akan mendapat
ganjaran berupa pujian)
1. Mengembangkan konseling sebagai ilmu karena mengundang
penelitian dan menerapkan ilmu pengetahuan kepada proses koseling
2. Mengembangkan perilaku yang spesifik sebagai hasil konseling yang
dapat diukur
3. Penekanan bahwa konseling hendaknya memusatkan pada perilaku
sekarang dan bukan pada perilaku yang terjadi dimasa datang.
Kelebihan :
1. Mengembangkan konseling sebagai ilmu karena
4. Kurangnya kesempatan bagi klien untuk terlibat
kreatif dengan keseluruhan penemuan diri atau aktualisasi
diri
5. Kemungkinan terjadi bahwa klien mengalami
“depersonalized” dalam interaksinya dengan konselor.
6. Keseluruhan proses mungkin tidak dapat digunakan
bagi klien yang memiliki permasalahan yang tidak dapat
dikaitkan dengan tingkah laku yang jelas.
7. Bagi klien yang berpotensi cukup tinggi dan sedang
mencari arti dan tujuan hidup mereka, tidak dapat
berharap banyak dari konseling behavioral.
Kelemahan
Teknik Latihan Asertif : Sinta adalah klien yang mengalami kesulitan dalam memilih tindakan, dia tersinggung namun, dia
hanya diam tanpa bertindak apapun dia hanya melampiaskan amarah pada perasaannya sendiri. Maka cara yang digunakan adalah
dengan permainan peran dengan bimbingan konselor. Diskusi-diskusi kelompok juga dapat diterapkan dalam latihan asertif ini agar
siswa atau klien mau memahami tindakan yang akan ia lakukan benar atau tidak.
Teknik Pengkondisian Aversif : Lisa memiliki kebiasaan yang buruk dia senang mengambil barang orang lain tanpa sepengetahuan
pemilik dan yang di ambil adalah penghapus. Dia mengumpulkan barang-barang tersebut karena hobi mengumpulkannya
menurutnya itu adalah hal wajar baginya. Dengan Teknik ini dimaksudkan untuk meningkatkan kepekaan klien agar mengamati
respon pada stimulus yang disenanginya dengan kebalikan stimulus tersebut. Stimulus yang tidak menyenangkan yang disajikan
tersebut diberikan secara bersamaan dengan munculnya tingkah laku yang tidak dikehendaki kemunculannya.
Teknik Desensitisasi Sistematis : Dina merasa dirinya selalu cemas saat akan menghadapi presentasi dia selalu gemetar di depan
audien yang ada di hadapannya dia merasa dirinya tidak layak dan tidak berwawasan luas untuk dapat presentasi depan banyak orang.
Dalam kasus ini digunakannya Desensitisasi Sistematis dengan pengkondisian klasik respon-respon yang tidak dikehendaki dapat
dihilangkan secara bertahap. Jadi desensitisasi sistematis hakikatnya merupakan teknik relaksi yang digunakan untuk menghapus
tingkah laku yang diperkuat secara negatif biasanya merupakan kecemasan, dan ia menyertakan respon yang berlawanan dengan
tingkah laku yang akan dihilangkan
Teknik Pembentukan Tingkah laku Model : Teknik ini dapat digunakan untuk membentuk tingkah laku baru pada klien, dan
memperkuat tingkah laku yang sudah terbentuk. Dalam hal ini konselor menunjukkan kepada klien tentang tingkah laku model,
dapat menggunakan model audio, model fisik, model hidup atau lainnya yang teramati dan dipahami jenis tingkah laku yang hendak
dicontoh. Tingkah laku yang berhasil dicontoh memperoleh ganjaran dari konselor. Ganjaran dapat berupa pujian sebagai ganjaran
sosial.
Konseling behavioral
Konseling behavioral
Konseling behavioral

More Related Content

What's hot

Teori pendekatan gestalt
Teori pendekatan gestaltTeori pendekatan gestalt
Teori pendekatan gestalt
Tri_Endah_Sulistiani
 
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
mncgita
 
Pendekatan konseling realitas
Pendekatan konseling realitasPendekatan konseling realitas
Pendekatan konseling realitas
IFTITAH INDRIANI
 
Keprofesian bidang bimbingan dan konseling
Keprofesian bidang bimbingan dan konselingKeprofesian bidang bimbingan dan konseling
Keprofesian bidang bimbingan dan konseling
Yeti Rohayati
 
VERBATIM TEKNIK RESTRUKTURING KOGNITIF
VERBATIM TEKNIK RESTRUKTURING KOGNITIFVERBATIM TEKNIK RESTRUKTURING KOGNITIF
VERBATIM TEKNIK RESTRUKTURING KOGNITIF
Nur Arifaizal Basri
 
Pendekatan Konseling Behavioristik
Pendekatan Konseling BehavioristikPendekatan Konseling Behavioristik
Pendekatan Konseling Behavioristik
Langgeng Prayogo
 
Ppt analisis transaksional
Ppt analisis transaksionalPpt analisis transaksional
Ppt analisis transaksional
elsanugrahita
 
Ppt analisis transaksional
Ppt analisis transaksionalPpt analisis transaksional
Ppt analisis transaksional
khomisah
 
Psikologi konseling - Karaketristik dan Dimensi Hubungan dalam Konseling
Psikologi konseling - Karaketristik dan Dimensi Hubungan dalam KonselingPsikologi konseling - Karaketristik dan Dimensi Hubungan dalam Konseling
Psikologi konseling - Karaketristik dan Dimensi Hubungan dalam Konseling
tianachris
 
Pendekatan client centered
Pendekatan client centeredPendekatan client centered
pendekatan konseling client center
pendekatan konseling client centerpendekatan konseling client center
pendekatan konseling client center
winarsih_enar
 
Pendekatan Konseling "Analisis transaksional"
Pendekatan Konseling "Analisis transaksional"Pendekatan Konseling "Analisis transaksional"
Pendekatan Konseling "Analisis transaksional"
Siti Sabilah Salmah
 
Pendekatan Konseling Gestalt
Pendekatan Konseling GestaltPendekatan Konseling Gestalt
Pendekatan Konseling Gestalt
Amalianur_rizki
 
Rpl konseling individu
Rpl konseling individuRpl konseling individu
Rpl konseling individu
Universitas Panca Sakti TEGAL
 
Konseling menurut pendekatan humanistik
Konseling menurut pendekatan humanistikKonseling menurut pendekatan humanistik
Konseling menurut pendekatan humanistik
Ayu W. Shepty
 
Peta kognitif pendekatan konseling eksistensial humanistik
Peta kognitif pendekatan konseling eksistensial humanistikPeta kognitif pendekatan konseling eksistensial humanistik
Peta kognitif pendekatan konseling eksistensial humanistikmisbakhulfirdaus
 
Psikologi Konseling Realitas
Psikologi Konseling RealitasPsikologi Konseling Realitas
Psikologi Konseling Realitas
Wulandari Rima Kumari
 
Pendekatak konseling realita
Pendekatak konseling realitaPendekatak konseling realita
Pendekatak konseling realitavarizalamir
 
Penstrukturan
PenstrukturanPenstrukturan
Penstrukturan
Ade Dini Afry Annisa
 

What's hot (20)

Teori pendekatan gestalt
Teori pendekatan gestaltTeori pendekatan gestalt
Teori pendekatan gestalt
 
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
 
Pendekatan konseling realitas
Pendekatan konseling realitasPendekatan konseling realitas
Pendekatan konseling realitas
 
Keprofesian bidang bimbingan dan konseling
Keprofesian bidang bimbingan dan konselingKeprofesian bidang bimbingan dan konseling
Keprofesian bidang bimbingan dan konseling
 
VERBATIM TEKNIK RESTRUKTURING KOGNITIF
VERBATIM TEKNIK RESTRUKTURING KOGNITIFVERBATIM TEKNIK RESTRUKTURING KOGNITIF
VERBATIM TEKNIK RESTRUKTURING KOGNITIF
 
Pendekatan Konseling Behavioristik
Pendekatan Konseling BehavioristikPendekatan Konseling Behavioristik
Pendekatan Konseling Behavioristik
 
Ppt analisis transaksional
Ppt analisis transaksionalPpt analisis transaksional
Ppt analisis transaksional
 
Ppt analisis transaksional
Ppt analisis transaksionalPpt analisis transaksional
Ppt analisis transaksional
 
Psikologi konseling - Karaketristik dan Dimensi Hubungan dalam Konseling
Psikologi konseling - Karaketristik dan Dimensi Hubungan dalam KonselingPsikologi konseling - Karaketristik dan Dimensi Hubungan dalam Konseling
Psikologi konseling - Karaketristik dan Dimensi Hubungan dalam Konseling
 
Pendekatan client centered
Pendekatan client centeredPendekatan client centered
Pendekatan client centered
 
pendekatan konseling client center
pendekatan konseling client centerpendekatan konseling client center
pendekatan konseling client center
 
Pendekatan Konseling "Analisis transaksional"
Pendekatan Konseling "Analisis transaksional"Pendekatan Konseling "Analisis transaksional"
Pendekatan Konseling "Analisis transaksional"
 
Pendekatan Konseling Gestalt
Pendekatan Konseling GestaltPendekatan Konseling Gestalt
Pendekatan Konseling Gestalt
 
Rpl konseling individu
Rpl konseling individuRpl konseling individu
Rpl konseling individu
 
Peta Kognitif Client Centered
Peta Kognitif Client CenteredPeta Kognitif Client Centered
Peta Kognitif Client Centered
 
Konseling menurut pendekatan humanistik
Konseling menurut pendekatan humanistikKonseling menurut pendekatan humanistik
Konseling menurut pendekatan humanistik
 
Peta kognitif pendekatan konseling eksistensial humanistik
Peta kognitif pendekatan konseling eksistensial humanistikPeta kognitif pendekatan konseling eksistensial humanistik
Peta kognitif pendekatan konseling eksistensial humanistik
 
Psikologi Konseling Realitas
Psikologi Konseling RealitasPsikologi Konseling Realitas
Psikologi Konseling Realitas
 
Pendekatak konseling realita
Pendekatak konseling realitaPendekatak konseling realita
Pendekatak konseling realita
 
Penstrukturan
PenstrukturanPenstrukturan
Penstrukturan
 

Viewers also liked

Ppt ti dalam bk
Ppt ti dalam bkPpt ti dalam bk
Ppt ti dalam bk
EkaRiyanto
 
Pert.iv
Pert.ivPert.iv
Pert.iv
Heri Yanti
 
Memahami Format Kegiatan BK
Memahami Format Kegiatan BKMemahami Format Kegiatan BK
Memahami Format Kegiatan BK
Kurniayuli
 
KONSELING GENETIK
KONSELING GENETIKKONSELING GENETIK
KONSELING GENETIK
Rindang Abas
 
1.konsep bk pribadi sosial
1.konsep bk pribadi sosial1.konsep bk pribadi sosial
1.konsep bk pribadi sosial
rizkyaden
 
Bk format power point
Bk format power pointBk format power point
Bk format power point
Imam Sutisna
 
keterampilan belajar
keterampilan belajarketerampilan belajar
keterampilan belajar
Fitri Indahsari
 
Ppt bk belajar
Ppt bk belajarPpt bk belajar
Ppt bk belajarellisdewi
 
Tujuan dan asas bk
Tujuan dan asas bkTujuan dan asas bk
Tujuan dan asas bk
manfaat oke
 
PPT tentang Bimbingan Konseling
PPT tentang Bimbingan KonselingPPT tentang Bimbingan Konseling
PPT tentang Bimbingan Konseling
farchatus
 
Ppt Tujuan dan Asas-asas BK
Ppt Tujuan dan Asas-asas BKPpt Tujuan dan Asas-asas BK
Ppt Tujuan dan Asas-asas BK
280395
 
BK dan Layanan Peminatan
BK dan Layanan PeminatanBK dan Layanan Peminatan
BK dan Layanan Peminatan
Bapake Icha Kukuh Andin
 
ppt Fungsi fungsi BK
ppt Fungsi fungsi BKppt Fungsi fungsi BK
ppt Fungsi fungsi BKanugroho08
 
Bimbingan konseling
Bimbingan konselingBimbingan konseling
Bimbingan konseling
isman12345
 
Problematika yang terjadi di dalam praktek BK
Problematika yang terjadi di dalam praktek BKProblematika yang terjadi di dalam praktek BK
Problematika yang terjadi di dalam praktek BK
Lateph 'unieq
 
PPT Wawasan Bimbingan Konseling (BK)
PPT Wawasan Bimbingan Konseling (BK)PPT Wawasan Bimbingan Konseling (BK)
PPT Wawasan Bimbingan Konseling (BK)
Rizka Lubis
 
Konsep Bimbingan Dan Konseling (PPT ALAY)
Konsep Bimbingan Dan Konseling (PPT ALAY)Konsep Bimbingan Dan Konseling (PPT ALAY)
Konsep Bimbingan Dan Konseling (PPT ALAY)
May Eq
 
Mass powerpoint september 2013
Mass powerpoint september 2013 Mass powerpoint september 2013
Mass powerpoint september 2013
Bianca Subingsubing
 
ASAS-ASAS BIMBINGAN DAN KONSELING
ASAS-ASAS BIMBINGAN DAN KONSELINGASAS-ASAS BIMBINGAN DAN KONSELING
ASAS-ASAS BIMBINGAN DAN KONSELING
Abdul Rosyid
 
power point bimbingan dan konseling
power point bimbingan dan konselingpower point bimbingan dan konseling
power point bimbingan dan konseling
delima90
 

Viewers also liked (20)

Ppt ti dalam bk
Ppt ti dalam bkPpt ti dalam bk
Ppt ti dalam bk
 
Pert.iv
Pert.ivPert.iv
Pert.iv
 
Memahami Format Kegiatan BK
Memahami Format Kegiatan BKMemahami Format Kegiatan BK
Memahami Format Kegiatan BK
 
KONSELING GENETIK
KONSELING GENETIKKONSELING GENETIK
KONSELING GENETIK
 
1.konsep bk pribadi sosial
1.konsep bk pribadi sosial1.konsep bk pribadi sosial
1.konsep bk pribadi sosial
 
Bk format power point
Bk format power pointBk format power point
Bk format power point
 
keterampilan belajar
keterampilan belajarketerampilan belajar
keterampilan belajar
 
Ppt bk belajar
Ppt bk belajarPpt bk belajar
Ppt bk belajar
 
Tujuan dan asas bk
Tujuan dan asas bkTujuan dan asas bk
Tujuan dan asas bk
 
PPT tentang Bimbingan Konseling
PPT tentang Bimbingan KonselingPPT tentang Bimbingan Konseling
PPT tentang Bimbingan Konseling
 
Ppt Tujuan dan Asas-asas BK
Ppt Tujuan dan Asas-asas BKPpt Tujuan dan Asas-asas BK
Ppt Tujuan dan Asas-asas BK
 
BK dan Layanan Peminatan
BK dan Layanan PeminatanBK dan Layanan Peminatan
BK dan Layanan Peminatan
 
ppt Fungsi fungsi BK
ppt Fungsi fungsi BKppt Fungsi fungsi BK
ppt Fungsi fungsi BK
 
Bimbingan konseling
Bimbingan konselingBimbingan konseling
Bimbingan konseling
 
Problematika yang terjadi di dalam praktek BK
Problematika yang terjadi di dalam praktek BKProblematika yang terjadi di dalam praktek BK
Problematika yang terjadi di dalam praktek BK
 
PPT Wawasan Bimbingan Konseling (BK)
PPT Wawasan Bimbingan Konseling (BK)PPT Wawasan Bimbingan Konseling (BK)
PPT Wawasan Bimbingan Konseling (BK)
 
Konsep Bimbingan Dan Konseling (PPT ALAY)
Konsep Bimbingan Dan Konseling (PPT ALAY)Konsep Bimbingan Dan Konseling (PPT ALAY)
Konsep Bimbingan Dan Konseling (PPT ALAY)
 
Mass powerpoint september 2013
Mass powerpoint september 2013 Mass powerpoint september 2013
Mass powerpoint september 2013
 
ASAS-ASAS BIMBINGAN DAN KONSELING
ASAS-ASAS BIMBINGAN DAN KONSELINGASAS-ASAS BIMBINGAN DAN KONSELING
ASAS-ASAS BIMBINGAN DAN KONSELING
 
power point bimbingan dan konseling
power point bimbingan dan konselingpower point bimbingan dan konseling
power point bimbingan dan konseling
 

Similar to Konseling behavioral

power point"teknik konseling behavior"
power point"teknik konseling behavior"power point"teknik konseling behavior"
power point"teknik konseling behavior"
khomisah
 
Pendekatan behavior
Pendekatan behaviorPendekatan behavior
Pendekatan behaviortidalambk
 
behavior hans
behavior hansbehavior hans
behavior hans
bkupstegal
 
Ppt behavioristik kelompok 2
Ppt behavioristik kelompok 2Ppt behavioristik kelompok 2
Ppt behavioristik kelompok 2
lindya fatkha
 
Teori tingkah laku shamil 2002
Teori tingkah laku shamil 2002Teori tingkah laku shamil 2002
Teori tingkah laku shamil 2002
Shamil Damai
 
Ppt behavioral
Ppt behavioralPpt behavioral
Ppt behavioral
sifti niswah
 
Pendekatan konseling behavioral
Pendekatan konseling behavioralPendekatan konseling behavioral
Pendekatan konseling behavioralvarizalamir
 
Slide teori belajar sosial
Slide teori belajar sosialSlide teori belajar sosial
Slide teori belajar sosial
Adryan Dan
 
Teori Konseling PPK
Teori Konseling PPKTeori Konseling PPK
Teori Konseling PPK
Fransiskus Yamrewav
 
Teori teori konseling
Teori teori konselingTeori teori konseling
Teori teori konseling
1115500020BBK
 
Model Konseling Behavioral teknik Dezensitisasi Sistematis
Model Konseling Behavioral teknik Dezensitisasi SistematisModel Konseling Behavioral teknik Dezensitisasi Sistematis
Model Konseling Behavioral teknik Dezensitisasi Sistematis
Universitas Pendidikan Ganesha
 
Pembentangan teori
Pembentangan teoriPembentangan teori
Pembentangan teori
Timmy Tigre
 
Pendekatan bk
Pendekatan bkPendekatan bk
Pendekatan bk
meipangestuti
 
Bimbingan dan Konseling
Bimbingan dan KonselingBimbingan dan Konseling
Bimbingan dan Konseling
qotrunnada10
 
ANALISIS PERILAKU TERAPAN
ANALISIS PERILAKU TERAPAN ANALISIS PERILAKU TERAPAN
ANALISIS PERILAKU TERAPAN
SAFITRI2017
 
Teraphy behavior
Teraphy behaviorTeraphy behavior
Teraphy behaviorZur Yani
 
Pendekatan konseling behavioristik
Pendekatan konseling behavioristikPendekatan konseling behavioristik
Pendekatan konseling behavioristik
Tiffana Maheswary Pragita Saputri
 
Konsep Belajar.ppt
Konsep Belajar.pptKonsep Belajar.ppt
Konsep Belajar.ppt
ProdiD3Keperawatan
 

Similar to Konseling behavioral (20)

power point"teknik konseling behavior"
power point"teknik konseling behavior"power point"teknik konseling behavior"
power point"teknik konseling behavior"
 
(konbe)
(konbe)(konbe)
(konbe)
 
Pendekatan behavior
Pendekatan behaviorPendekatan behavior
Pendekatan behavior
 
behavior hans
behavior hansbehavior hans
behavior hans
 
Ppt behavioristik kelompok 2
Ppt behavioristik kelompok 2Ppt behavioristik kelompok 2
Ppt behavioristik kelompok 2
 
Teori tingkah laku shamil 2002
Teori tingkah laku shamil 2002Teori tingkah laku shamil 2002
Teori tingkah laku shamil 2002
 
Ppt behavioral
Ppt behavioralPpt behavioral
Ppt behavioral
 
Pendekatan konseling behavioral
Pendekatan konseling behavioralPendekatan konseling behavioral
Pendekatan konseling behavioral
 
behavioristik
behavioristikbehavioristik
behavioristik
 
Slide teori belajar sosial
Slide teori belajar sosialSlide teori belajar sosial
Slide teori belajar sosial
 
Teori Konseling PPK
Teori Konseling PPKTeori Konseling PPK
Teori Konseling PPK
 
Teori teori konseling
Teori teori konselingTeori teori konseling
Teori teori konseling
 
Model Konseling Behavioral teknik Dezensitisasi Sistematis
Model Konseling Behavioral teknik Dezensitisasi SistematisModel Konseling Behavioral teknik Dezensitisasi Sistematis
Model Konseling Behavioral teknik Dezensitisasi Sistematis
 
Pembentangan teori
Pembentangan teoriPembentangan teori
Pembentangan teori
 
Pendekatan bk
Pendekatan bkPendekatan bk
Pendekatan bk
 
Bimbingan dan Konseling
Bimbingan dan KonselingBimbingan dan Konseling
Bimbingan dan Konseling
 
ANALISIS PERILAKU TERAPAN
ANALISIS PERILAKU TERAPAN ANALISIS PERILAKU TERAPAN
ANALISIS PERILAKU TERAPAN
 
Teraphy behavior
Teraphy behaviorTeraphy behavior
Teraphy behavior
 
Pendekatan konseling behavioristik
Pendekatan konseling behavioristikPendekatan konseling behavioristik
Pendekatan konseling behavioristik
 
Konsep Belajar.ppt
Konsep Belajar.pptKonsep Belajar.ppt
Konsep Belajar.ppt
 

More from Rosalina S

Rpl SMP N 12 TEGAL
Rpl SMP N 12 TEGALRpl SMP N 12 TEGAL
Rpl SMP N 12 TEGAL
Rosalina S
 
Best Friends
Best FriendsBest Friends
Best Friends
Rosalina S
 
Ppt bidang pribadi sosial
Ppt bidang pribadi sosialPpt bidang pribadi sosial
Ppt bidang pribadi sosial
Rosalina S
 
Rpl pribadi sosial_Rosalina.S
Rpl pribadi sosial_Rosalina.SRpl pribadi sosial_Rosalina.S
Rpl pribadi sosial_Rosalina.S
Rosalina S
 
Rpl karir
Rpl karirRpl karir
Rpl karir
Rosalina S
 
Rpl karir
Rpl karirRpl karir
Rpl karir
Rosalina S
 
Ppt smk
Ppt smkPpt smk
Ppt smk
Rosalina S
 
Karakteristik guru bk yang mendidik
Karakteristik guru bk yang mendidikKarakteristik guru bk yang mendidik
Karakteristik guru bk yang mendidik
Rosalina S
 
kegagalan dalam belajar
kegagalan dalam belajarkegagalan dalam belajar
kegagalan dalam belajar
Rosalina S
 
Behavioristik Theory "Bf Skinner"
Behavioristik Theory "Bf Skinner"Behavioristik Theory "Bf Skinner"
Behavioristik Theory "Bf Skinner"
Rosalina S
 

More from Rosalina S (10)

Rpl SMP N 12 TEGAL
Rpl SMP N 12 TEGALRpl SMP N 12 TEGAL
Rpl SMP N 12 TEGAL
 
Best Friends
Best FriendsBest Friends
Best Friends
 
Ppt bidang pribadi sosial
Ppt bidang pribadi sosialPpt bidang pribadi sosial
Ppt bidang pribadi sosial
 
Rpl pribadi sosial_Rosalina.S
Rpl pribadi sosial_Rosalina.SRpl pribadi sosial_Rosalina.S
Rpl pribadi sosial_Rosalina.S
 
Rpl karir
Rpl karirRpl karir
Rpl karir
 
Rpl karir
Rpl karirRpl karir
Rpl karir
 
Ppt smk
Ppt smkPpt smk
Ppt smk
 
Karakteristik guru bk yang mendidik
Karakteristik guru bk yang mendidikKarakteristik guru bk yang mendidik
Karakteristik guru bk yang mendidik
 
kegagalan dalam belajar
kegagalan dalam belajarkegagalan dalam belajar
kegagalan dalam belajar
 
Behavioristik Theory "Bf Skinner"
Behavioristik Theory "Bf Skinner"Behavioristik Theory "Bf Skinner"
Behavioristik Theory "Bf Skinner"
 

Konseling behavioral

  • 1.
  • 2. Nama Anggota :  Logmal. Aliandra  Rosalina. Subekti  Santika. Mei. P
  • 3. A. Pendiri Pendekatan Konseling Behavioral B. Konsep Dasar C. Asumsi Perilaku bermasalah D. Tujuan Konseling E. Peran Konselor F. Deskripsi Proses Konseor G. Teknik Konseling H. Kelebihan dan Keterbatasan I . Contoh Penerapan MENU
  • 4. IvanPavlov Ivan Pavlov adalah seorang psikolog dari Rusia lahir di Rjsan 14 September 1849 dan meninggal di Leningrad 27 Februari 1936. Hasil penelitiannya bersama Watson yang terkenal adalah classical conditioning. Penelitiannya yang paling terkenal adalah menggunakan anjing yang dalam keadaan lapar ditempatkan diruang kedap suara. Dalam penelitiannya tersebut, Pavlov menyimpulkan bahwa Respon (tindakan) dapat terjadi apabila ada Stimulus (rangasangan). Tokoh yang mengembangkan operant conditioning adalah BF. Skinner Pengkondisian operan, salah satu aliran utama lainnya dari pendekatan terapi yang berlandaskan teori belajar, melibatkan pemberian ganjaran kepada individu atas pemunculan tingkah lakunya (yang diharapkan) pada saat tingkah laku itu muncul. Pengkondisian operan ini dikenal dengan istilah pengkondisian instrumental (instrumental conditioning) karena memperlihatkan bahwa tingkah laku instrumental bisa dimunculkan oleh organisme yang aktif sebelum penguatan diberikan untuk tingkah laku tersebut. B.F Skinner
  • 5. Istilah behavioral conseling pertama sekali dikemukakan oleh Krumboltz. Ciri-ciri utama behavioral conseling ini adalah: 1.Proses pendidikan : Konseling membantu klien mempelajari tingkah laku baru untuk memecahkan masalahnya. 2.Teknik rakit secara individual: Dalam proses konseling, menentukan tujuan konseling, proses asesmen,dan teknik-teknik dibangun oleh klien dengan bantuan konselor. 3. Metodologi ilmiah: Konseling behavioral dilandasi oleh metode ilmiah dalam melakukan assesmen dan evaluasi konseling. . Tingkah laku dipelajari ketika individu berinteraksi dengan lingkungan melalui hukum-hukum belajar : (a) pembiasaan klasik (b) pembiasaan operan (c) peniruan. . Karakteristik konseling behavioral adalah : (a) berfokus pada tingkah laku yang tampak dan spesifik, (b) memerlukan kecermatan dalam perumusan tujuan konseling, (c) mengembangkan prosedur perlakuan spesifik sesuai dengan masalah klien, dan (d) penilaian yang obyektif terhadap tujuan konseling.
  • 6. Tingkah lakuCara belajar atau Lingkungan (berupa koneksi-koneksi yang Diperagakan) Dapat berupa pembiasaan kla- Sik, operant, peniruan. seorang anak yang tidak mengerjakan soal-soal mata pelajaran matematika, bagi siswa lain tentu keadaan ini merugikan, karena tidak boleh mengikuti mata pelajaran. Namun bagi siswa tersebut merasa puas karena ia tidak senang dengan mata pelajaran matematika sebagai pekerjaan rumah. Guru menyuruhnya keluar tidak mengikuti pelajaran matematika, ia merasa puas karena dapat memberikan reinforcement yang diharapkan. Negatif Positif Punishement atau Reinforcement
  • 7. Tujuan konseling behavioral adalah membantu klien untuk mendapatkan tingkah laku baru. Sub tujuan yang lebih konkrit yaitu: 1.Membantu klien untuk menjadi asertif dan mengekspresikan pemikiran-pemikiran dan hasrat-hasrat ke dalam situasi yang membangkitkan tingkah laku asertif (mempunyai ketegasan dalam bertingkah laku). 2.Membantu klien menghapus ketakutan-ketakutan yang tidak realistis yang menghambat dirinya dari keterlibatan peristiwa- peristiwa sosial. 3.Membantu untuk menyelesaikan konflik batin yang menghambat klien dari pembuatan pemutusan yang penting bagi hidupnya. Adapun tujuan khusus dari konseling behavioral adalah membantu klien menolong diri sendiri, mengembalikan klien ke dalam masyarakat, meningkatkan keterampilan sosial, memperbaiki tingkah laku yang menyimpang, membantu klien mengembangkan sistem self management dan self control.
  • 8. Lebih rincinya peranan seorang konselor dalam proses konseling kelompok ini, antaralainadalah: 1. Konselor berperan sebagai guru, pengarah, dan ahli dalam mendiagnosis tingkahlakuyangditunjukanolehkonseli. 2. Konselor harus menerima dan memahami konseli tanpa mengadili atau mengkritik. 3. Konselor juga harus dapat membuat suasana yang hangat, empatik dan memberikankebebasanbagikonseliuntukmengekspresikandiri. 4. Memberikan informasi dan menjelaskan proses yang dibutuhkan anggota untukmelakukanperubahan. 5. Konselorharusmemberikanreinforcement. 6. Mendorong konseli untuk mentransfer tingkah lakunya dalam kehidupan nyata.
  • 9. Konselor aktif : 1.Merumuskan masalah yang dialami klien dan menetapkan apakah konselor dapat membantu pemecahannya atu tidak 2.Konselor memegang sebagian besar tanggung jawab atas kegiatan konseling, khususnya tentang teknik-teknik yang digunakan dalam konseling 3.Konselor mengontrol proses konseling dan bertanggung jawab atas hasil-hasilnya. Deskripsi langkah-langkah konseling : Goal settingAssesment Technique implementation Evaluation termination Feedback
  • 10. Teknik-teknik Konseling Behavioral  Latihan Asertif (perainan peran dengan bimbingan konseling)  Desensitisasi Sistematis (menggunakan teknik relaksasi)  Pengkondisian Aversi (Stimulus yang tidak menyenangkan yang disajikan tersebut diberikan secara bersamaan dengan munculnya tingkah laku yang tidak dikehendaki)  Pembentukan Tingkah Laku Model (menggunakan gambaran / sarana model apabila berhasil dicontoh maka akan mendapat ganjaran berupa pujian)
  • 11. 1. Mengembangkan konseling sebagai ilmu karena mengundang penelitian dan menerapkan ilmu pengetahuan kepada proses koseling 2. Mengembangkan perilaku yang spesifik sebagai hasil konseling yang dapat diukur 3. Penekanan bahwa konseling hendaknya memusatkan pada perilaku sekarang dan bukan pada perilaku yang terjadi dimasa datang. Kelebihan : 1. Mengembangkan konseling sebagai ilmu karena 4. Kurangnya kesempatan bagi klien untuk terlibat kreatif dengan keseluruhan penemuan diri atau aktualisasi diri 5. Kemungkinan terjadi bahwa klien mengalami “depersonalized” dalam interaksinya dengan konselor. 6. Keseluruhan proses mungkin tidak dapat digunakan bagi klien yang memiliki permasalahan yang tidak dapat dikaitkan dengan tingkah laku yang jelas. 7. Bagi klien yang berpotensi cukup tinggi dan sedang mencari arti dan tujuan hidup mereka, tidak dapat berharap banyak dari konseling behavioral. Kelemahan
  • 12. Teknik Latihan Asertif : Sinta adalah klien yang mengalami kesulitan dalam memilih tindakan, dia tersinggung namun, dia hanya diam tanpa bertindak apapun dia hanya melampiaskan amarah pada perasaannya sendiri. Maka cara yang digunakan adalah dengan permainan peran dengan bimbingan konselor. Diskusi-diskusi kelompok juga dapat diterapkan dalam latihan asertif ini agar siswa atau klien mau memahami tindakan yang akan ia lakukan benar atau tidak. Teknik Pengkondisian Aversif : Lisa memiliki kebiasaan yang buruk dia senang mengambil barang orang lain tanpa sepengetahuan pemilik dan yang di ambil adalah penghapus. Dia mengumpulkan barang-barang tersebut karena hobi mengumpulkannya menurutnya itu adalah hal wajar baginya. Dengan Teknik ini dimaksudkan untuk meningkatkan kepekaan klien agar mengamati respon pada stimulus yang disenanginya dengan kebalikan stimulus tersebut. Stimulus yang tidak menyenangkan yang disajikan tersebut diberikan secara bersamaan dengan munculnya tingkah laku yang tidak dikehendaki kemunculannya. Teknik Desensitisasi Sistematis : Dina merasa dirinya selalu cemas saat akan menghadapi presentasi dia selalu gemetar di depan audien yang ada di hadapannya dia merasa dirinya tidak layak dan tidak berwawasan luas untuk dapat presentasi depan banyak orang. Dalam kasus ini digunakannya Desensitisasi Sistematis dengan pengkondisian klasik respon-respon yang tidak dikehendaki dapat dihilangkan secara bertahap. Jadi desensitisasi sistematis hakikatnya merupakan teknik relaksi yang digunakan untuk menghapus tingkah laku yang diperkuat secara negatif biasanya merupakan kecemasan, dan ia menyertakan respon yang berlawanan dengan tingkah laku yang akan dihilangkan Teknik Pembentukan Tingkah laku Model : Teknik ini dapat digunakan untuk membentuk tingkah laku baru pada klien, dan memperkuat tingkah laku yang sudah terbentuk. Dalam hal ini konselor menunjukkan kepada klien tentang tingkah laku model, dapat menggunakan model audio, model fisik, model hidup atau lainnya yang teramati dan dipahami jenis tingkah laku yang hendak dicontoh. Tingkah laku yang berhasil dicontoh memperoleh ganjaran dari konselor. Ganjaran dapat berupa pujian sebagai ganjaran sosial.