Pendekatan konseling behavioristik berfokus pada tingkah laku yang dapat diamati dan berusaha mengubah tingkah laku klien menjadi lebih baik dengan teknik-teknik seperti desensitisasi sistematis, terapi impulsif, dan kontrak perilaku.
Dokumen tersebut merangkum konsep dasar psikoanalisis Sigmund Freud tentang perkembangan kepribadian, struktur kepribadian, dan tujuan serta proses konseling psikoanalisis. Beberapa teknik konseling psikoanalisis seperti asosiasi bebas, interpretasi, dan analisis mimpi juga dijelaskan. Dokumen tersebut juga membahas kelebihan dan keterbatasan pendekatan psikoanalisis.
Konseling menurut pendekatan humanistikAyu W. Shepty
Konseling Menurat Pendekatan Humanistik memberikan fokus pada potensi individu untuk memilih dan membuat keputusan sendiri serta menerima diri apa adanya. Pendekatan ini menggunakan teknik client-centered counseling dan memberikan penerimaan, penghargaan, serta pemahaman tanpa syarat untuk membantu klien menemukan solusi masalahnya sendiri.
Pendekatan Gestalt berfokus pada masa kini dan kesadaran. Tujuannya membantu klien menghadapi tantangan secara mandiri dan memahami realitasnya. Tekniknya meliputi dialog, kursi kosong, pembalikan peran, dan proyeksi untuk mendorong klien menemukan makna sendiri. Peran konselor adalah memfasilitasi klien menghadapi masalah dengan perasaan penuh di masa sekarang.
Dokumen tersebut merangkum teori konseling Adler yang mendasarkan perilaku pada perasaan inferioritas dan tujuan untuk mencapai superioritas. Proses konseling berfokus pada mengembangkan pemahaman diri klien dan minat sosial melalui teknik seperti analisis ingatan masa kecil dan mimpi. Konselor berperan sebagai pendidik untuk mengubah gaya hidup klien.
Dokumen tersebut merangkum konsep dasar psikoanalisis Sigmund Freud tentang perkembangan kepribadian, struktur kepribadian, dan tujuan serta proses konseling psikoanalisis. Beberapa teknik konseling psikoanalisis seperti asosiasi bebas, interpretasi, dan analisis mimpi juga dijelaskan. Dokumen tersebut juga membahas kelebihan dan keterbatasan pendekatan psikoanalisis.
Konseling menurut pendekatan humanistikAyu W. Shepty
Konseling Menurat Pendekatan Humanistik memberikan fokus pada potensi individu untuk memilih dan membuat keputusan sendiri serta menerima diri apa adanya. Pendekatan ini menggunakan teknik client-centered counseling dan memberikan penerimaan, penghargaan, serta pemahaman tanpa syarat untuk membantu klien menemukan solusi masalahnya sendiri.
Pendekatan Gestalt berfokus pada masa kini dan kesadaran. Tujuannya membantu klien menghadapi tantangan secara mandiri dan memahami realitasnya. Tekniknya meliputi dialog, kursi kosong, pembalikan peran, dan proyeksi untuk mendorong klien menemukan makna sendiri. Peran konselor adalah memfasilitasi klien menghadapi masalah dengan perasaan penuh di masa sekarang.
Dokumen tersebut merangkum teori konseling Adler yang mendasarkan perilaku pada perasaan inferioritas dan tujuan untuk mencapai superioritas. Proses konseling berfokus pada mengembangkan pemahaman diri klien dan minat sosial melalui teknik seperti analisis ingatan masa kecil dan mimpi. Konselor berperan sebagai pendidik untuk mengubah gaya hidup klien.
Terapi realitas adalah pendekatan konseling yang berfokus pada perilaku saat ini. Tujuannya adalah membantu klien belajar bertanggung jawab atas tindakannya dan menghadapi kenyataan secara realistis dengan memenuhi kebutuhannya tanpa merugikan orang lain. Konselor berperan sebagai pembimbing yang mengajak klien untuk mengevaluasi perilakunya dan membuat pilihan yang lebih baik melalui teknik seperti per
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Konseling realitas adalah pendekatan yang menekankan tanggung jawab individu atas tingkah lakunya dan membantu mereka mencapai identitas keberhasilan dengan memenuhi kebutuhan dasar melalui perilaku yang sesuai dengan realitas. Pendekatan ini dikembangkan oleh William Glasser pada tahun 1960-an dan berfokus pada teknik seperti permainan peran dan memberikan hadiah untuk perilaku yang bertanggung jawab.
Teori kepribadian menurut Harry Stack Sullivan menekankan bahwa kepribadian merupakan suatu hipotesis yang tidak dapat diamati secara terpisah dari situasi interpersonal. Ia melihat kehidupan manusia sebagai sistem energi yang berusaha menghilangkan tegangan melalui transformasi energi terbuka atau tertutup. Struktur kepribadian terbentuk dari dinamisme, personifikasi, sistem self, dan proses kognitif yang berkembang melalui tah
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas pendekatan konseling REBT yang dikembangkan oleh Albert Ellis pada tahun 1955 yang berfokus pada aspek kognitif.
2. Teori utama REBT adalah teori ABC yang menjelaskan hubungan antara peristiwa, keyakinan, dan konsekuensi emosional seseorang.
3. Tujuan konseling REBT adalah mengubah keyakinan irasional menjadi rasional agar klien
Dokumen tersebut membahas tentang eksistensialisme humanistik dalam konseling. Secara garis besar, dokumen menjelaskan konsep dasar eksistensialisme humanistik, pandangan manusia, tujuan, karakteristik, peran konselor, tahapan dan teknik konseling eksistensialisme humanistik. Dokumen juga membahas asumsi perilaku bermasalah dan contoh kasus penerapannya.
Dokumen tersebut membahas tentang aliran psikologi fungsionalisme dan tokoh-tokohnya seperti William James, John Dewey, Edward Lee Thorndike, dan Robert Sessions Woodworth. Fungsionalisme mempelajari fungsi tingkah laku dan proses mental dengan menggunakan metode observasi dan variasi kondisi.
Teori Trait-Factor menyatakan bahwa kepribadian seseorang dapat dijelaskan melalui dimensi-dimensi kepribadian yang diukur dengan tes psikologis. Pendekatan ini bertujuan untuk membantu klien mengembangkan potensinya dengan memahami kekuatan dan kelemahannya, serta menempatkannya dalam lingkungan yang sesuai. Teknik utamanya adalah memberikan umpan balik hasil tes, mengarahkan klien pada
Teori humanistik menurut Abraham Maslow menyatakan bahwa terdapat hierarki lima kebutuhan manusia mulai dari fisiologis, keamanan, cinta, penghargaan hingga aktualisasi diri. Maslow meyakini bahwa manusia memiliki potensi untuk terus tumbuh dan berkembang menuju pencapaian aktualisasi diri.
Melati mengalami kecemasan dan gelisah saat menghadapi ujian. Dia sering tidak fokus di kelas karena takut akan prestasinya. Konselor melakukan diagnosis dan menemukan gejala kecemasan seperti keringat dingin dan sulit tidur. Teknik restrukturisasi kognitif dan motivasi diberikan untuk mengubah pola pikir negatif menjadi positif agar Melati bisa belajar dengan baik dan siap menghadapi ujian.
Dokumen tersebut merupakan buku tentang Psikologi Abnormal yang membahas berbagai konsep abnormalitas, jenis-jenis gangguan jiwa seperti neurosis, psikosis, psikopat, retardasi mental, dan stres. Buku ini juga membahas pengertian psikologi abnormal, manfaat mempelajarinya, dan ilmu-ilmu terkait seperti psikiatri dan neurologi.
Dokumen tersebut merangkum pendekatan konseling humanistik, yang menekankan pada kebebasan individu dan aktualisasi diri. Pendekatan ini menentang pandangan psikoanalisis dan behavioristik. Tokoh kuncinya meliputi Maslow dan Rogers. Tujuannya adalah membantu klien mengembangkan diri dengan mengoptimalkan kesadaran diri dan menerima keadaan apa adanya. Peran konselor adalah menerima dan menghargai klien.
Terapi realitas adalah pendekatan konseling yang berfokus pada perilaku saat ini. Tujuannya adalah membantu klien belajar bertanggung jawab atas tindakannya dan menghadapi kenyataan secara realistis dengan memenuhi kebutuhannya tanpa merugikan orang lain. Konselor berperan sebagai pembimbing yang mengajak klien untuk mengevaluasi perilakunya dan membuat pilihan yang lebih baik melalui teknik seperti per
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Konseling realitas adalah pendekatan yang menekankan tanggung jawab individu atas tingkah lakunya dan membantu mereka mencapai identitas keberhasilan dengan memenuhi kebutuhan dasar melalui perilaku yang sesuai dengan realitas. Pendekatan ini dikembangkan oleh William Glasser pada tahun 1960-an dan berfokus pada teknik seperti permainan peran dan memberikan hadiah untuk perilaku yang bertanggung jawab.
Teori kepribadian menurut Harry Stack Sullivan menekankan bahwa kepribadian merupakan suatu hipotesis yang tidak dapat diamati secara terpisah dari situasi interpersonal. Ia melihat kehidupan manusia sebagai sistem energi yang berusaha menghilangkan tegangan melalui transformasi energi terbuka atau tertutup. Struktur kepribadian terbentuk dari dinamisme, personifikasi, sistem self, dan proses kognitif yang berkembang melalui tah
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas pendekatan konseling REBT yang dikembangkan oleh Albert Ellis pada tahun 1955 yang berfokus pada aspek kognitif.
2. Teori utama REBT adalah teori ABC yang menjelaskan hubungan antara peristiwa, keyakinan, dan konsekuensi emosional seseorang.
3. Tujuan konseling REBT adalah mengubah keyakinan irasional menjadi rasional agar klien
Dokumen tersebut membahas tentang eksistensialisme humanistik dalam konseling. Secara garis besar, dokumen menjelaskan konsep dasar eksistensialisme humanistik, pandangan manusia, tujuan, karakteristik, peran konselor, tahapan dan teknik konseling eksistensialisme humanistik. Dokumen juga membahas asumsi perilaku bermasalah dan contoh kasus penerapannya.
Dokumen tersebut membahas tentang aliran psikologi fungsionalisme dan tokoh-tokohnya seperti William James, John Dewey, Edward Lee Thorndike, dan Robert Sessions Woodworth. Fungsionalisme mempelajari fungsi tingkah laku dan proses mental dengan menggunakan metode observasi dan variasi kondisi.
Teori Trait-Factor menyatakan bahwa kepribadian seseorang dapat dijelaskan melalui dimensi-dimensi kepribadian yang diukur dengan tes psikologis. Pendekatan ini bertujuan untuk membantu klien mengembangkan potensinya dengan memahami kekuatan dan kelemahannya, serta menempatkannya dalam lingkungan yang sesuai. Teknik utamanya adalah memberikan umpan balik hasil tes, mengarahkan klien pada
Teori humanistik menurut Abraham Maslow menyatakan bahwa terdapat hierarki lima kebutuhan manusia mulai dari fisiologis, keamanan, cinta, penghargaan hingga aktualisasi diri. Maslow meyakini bahwa manusia memiliki potensi untuk terus tumbuh dan berkembang menuju pencapaian aktualisasi diri.
Melati mengalami kecemasan dan gelisah saat menghadapi ujian. Dia sering tidak fokus di kelas karena takut akan prestasinya. Konselor melakukan diagnosis dan menemukan gejala kecemasan seperti keringat dingin dan sulit tidur. Teknik restrukturisasi kognitif dan motivasi diberikan untuk mengubah pola pikir negatif menjadi positif agar Melati bisa belajar dengan baik dan siap menghadapi ujian.
Dokumen tersebut merupakan buku tentang Psikologi Abnormal yang membahas berbagai konsep abnormalitas, jenis-jenis gangguan jiwa seperti neurosis, psikosis, psikopat, retardasi mental, dan stres. Buku ini juga membahas pengertian psikologi abnormal, manfaat mempelajarinya, dan ilmu-ilmu terkait seperti psikiatri dan neurologi.
Dokumen tersebut merangkum pendekatan konseling humanistik, yang menekankan pada kebebasan individu dan aktualisasi diri. Pendekatan ini menentang pandangan psikoanalisis dan behavioristik. Tokoh kuncinya meliputi Maslow dan Rogers. Tujuannya adalah membantu klien mengembangkan diri dengan mengoptimalkan kesadaran diri dan menerima keadaan apa adanya. Peran konselor adalah menerima dan menghargai klien.
Terapi realitas berfokus pada perilaku saat ini dan tanggung jawab individu untuk mengubah perilakunya, bukan masa lalu. Terapi ini menolak konsep gangguan mental dan lebih menekankan perilaku tidak bertanggung jawab. Tujuannya adalah membantu individu mengambil tanggung jawab atas diri mereka sendiri dan merencanakan perubahan perilaku nyata.
Terapi realitas berfokus pada perilaku saat ini dan tanggung jawab individu untuk mengubah perilakunya, bukan masa lalu. Terapi ini menolak konsep gangguan mental dan lebih menekankan nilai serta tanggung jawab individu atas tindakannya. Prosesnya melibatkan evaluasi perilaku, perencanaan perubahan, dan komitmen untuk melakukan tindakan nyata.
Terapi perilaku merupakan pendekatan psikoterapi yang berfokus pada modifikasi tingkah laku dengan menggunakan prinsip-prinsip belajar. Terapi ini berdasarkan pada pandangan bahwa tingkah laku manusia dipengaruhi oleh lingkungan melalui proses kondisionering klasik dan operan serta pemodelan sosial. Teknik yang digunakan antara lain penguatan, sistematis desensitisasi, flooding, pelatihan keterampilan sosial, dan pengel
Teori behavioristik menekankan bahwa perilaku manusia dipengaruhi oleh lingkungan melalui proses pembelajaran. Perilaku dapat diubah dengan memberikan penguatan atau hukuman terhadap respon terhadap rangsangan. Teknik konseling behavioristik seperti desensitisasi sistematis dan pembentukan perilaku model bertujuan untuk memodifikasi tingkah laku klien melalui penguatan.
Dokumen tersebut membincangkan definisi dan konsep pengurusan tingkah laku dalam pendidikan khas. Ia menjelaskan tingkah laku positif dan negatif serta cara-cara mengenal pasti dan menangani tingkah laku minor, major dan kronik.
Dokumen tersebut membahas tentang pendekatan behavior dalam konseling, yang menempatkan pentingnya fungsi konselor sebagai pengajar untuk membantu klien mengembangkan keterampilan baru melalui teknik-teknik seperti latihan asertif, desensitisasi sistematis, pengkondisian aversi, dan pembentukan tingkah laku model.
Dokumen tersebut membahas model dan pola layanan bimbingan dan konseling. Beberapa model yang dijelaskan adalah model Frank Parsons, William M. Proctor, John M. Brewer, dan Donal G. Patterson. Dokumen ini juga membahas pola-pola dasar pelaksanaan bimbingan dan konseling seperti pola generalis, spesialis, kurikuler, dan relasi-relasi manusia dan kesehatan mental. Selain itu, dibahas pula pola 17 plus dan sembilan layanan
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian belajar dan pembelajaran menurut beberapa ahli serta prinsip-prinsip belajar secara umum dan khusus. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain definisi belajar sebagai proses perubahan perilaku akibat interaksi dengan lingkungan, prinsip-prinsip belajar seperti kesiapan, motivasi, persepsi, tujuan, dan perbedaan individual, serta implikasi penerapan prinsip-
Teori perilaku menjelaskan bahwa tingkah laku manusia dipengaruhi oleh lingkungan serta pembelajaran. Teori ini menekankan pentingnya aspek kognitif dan sosial dalam membentuk perilaku manusia. Berbagai teknik kaunseling perilaku seperti desensitisasi, terapi implosif, dan pendekatan kognitif digunakan untuk mengubah pola pikir dan tingkah laku klien.
Dokumen tersebut membahas tentang kualitas pribadi yang efektif bagi seorang konselor, termasuk empati, kehangatan, penghargaan positif, komunikasi yang konkret dan spesifik, serta kontrol emosi. Dokumen tersebut juga membahas tentang pendidikan dan latihan yang dibutuhkan calon konselor, seperti latihan empati, penyerahan diri kepada Allah, dan berbagai program latihan.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
2. A. Landasan Historis konsep Behavioristik
1. Berfokus pada tingkah laku yang tampak dan
spesifik.
2. Memerlukan kecermatan dalam perumusan
tujuan konseling.
3. Mengembangkan prosedur perlakuan spesifik
sesuai dengan masalah klien.
4. Mengembangkan prosedur perlakuan spesifik
sesuai dengan masalah klien.
3. B. Hakekat Manusia Menurut Pendekatan
Behavioristik
1. Tingkah laku manusia diperoleh dari belajar
2. Kepribadian manusia berkembang bersama-sama
dengan interaksinya dengan lingkungannya
3. Setiap orang lahir dengan membawa kebutuhan bawaan,
4. Manusia bukanlah hasil dari conditioning sosial/kultural
mereka
5. Manusia tidak lahir baik atau jahat tetapi netral
6. Manusia mempunyai tugas untuk berkembang
4. C. Hakekat Konseling Behavioristik
Menurut Behavioral adalah proses membantu orang
dalam situasi kelompok belajar bagaimana menyelesaikan
masalah-masalah interpersonal, emosional, dan
pengambilan keputusan dalam mengontrol kehidupan
mereka sendiri untuk mempelajari tingkah laku baru yang
sesuai.
5. D. Tujuan Konseling Behavioristik
1. Menciptakan kondisi-kondisi baru bagi proses belajar
2. Penghapusan hasil belajar yang tidak adaptif
3. Memberi pengalaman belajar yang adaptif namun belum dipelajari
4. Membantu konseli membuang respon-respon yang lama yang
merusak diri atau maladaptif dan mempelajari respon-respon yang
baru yang lebih sehat dan sesuai (adjustive).
5. Konseli belajar perilaku baru dan mengeliminasi perilaku yang
maladaptive, memperkuat serta mempertahankan perilaku yang
diinginkan.
6. Penetapan tujuan dan tingkah laku serta upaya pencapaian sasaran
dilakukan bersama antara konseli dan konselor.
7. F. Peran dan Fungsi Konselor Behavioristik
G. Hubungan Konselor dengan Konseli dalam Pendekatan
Behavioristik
H. Hubungan Konselor dengan Konseli dalam Pendekatan
Behavioristik
1.Assesment
2. Goal setting
3. Technique implementation
4. Evaluation termination
5. Feedback
8. I. Teknik-teknik Konseling Behavioristik
1. Desensitisasi Sistematis
2. Terapi Impulsif
3. Latihan Perilaku Asertif
4. Pengkondisian Aversi
5. Pembentukan Perilaku Model
6. Kontrak Perilaku.
9. J. Kelebihan dan Keterbatasan Konseling Behavioristik
K. Asumsi Perilaku Bermasalah Behavioristik
L. Ciri Khusus Konseling Behavioristik
11. Simpulan
Behavioral adalah proses membantu orang dalam situasi
kelompok belajar bagaimana menyelesaikan masalah-
masalah interpersonal, emosional, dan pengambilan
keputusan dalam mengontrol kehidupan mereka sendiri untuk
mempelajari tingkah laku baru yang sesuai,serta
mengilangkan sifat maladaptif dan mempertahankan sifat
yang kita inginkan dalam waktu lama