MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
Komposisi penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin
1. LOGO
KOMPOSISI PENDUDUK
BERDASARKAN UMUR DAN
JENIS KELAMIN
KELOMPOK 3
Kelas XI
Fauziah
Gesti Agustiani
Fatia Nurfauziah
Enung Susanti
2. Pengertian komposisi penduduk
Komposisi penduduk adalah penggolongan penduduk
berdasarkan kriteria tertentu. Misalnya : penduduk desa
dapat digolongkan berdasarkan tingkat ekonomi, tingkat
pendidikan, jenis kelamin dsb. Komposisi penduduk dalam
arti demografi adalah komposisi penduduk menurut umur dan
jenis kelamin. Kedua variabel ini sangat mempengaruhi
pertumbuhan penduduk di masa yang akan datang. Komposisi
penduduk menurut umur dan jenis kelamin merupakan yang
terpenting. Komposisi menurut umur dan jenis kelamin ini
sangat penting bagi pemerintah sebuah negara untuk
menentukan kebijakan kependudukan mereka untuk
beberapa tahun ke depan. Komposisi penduduk dan jenis
kelamin bagi suatu masyarakat penting baik dalam kerangka
biologis, ekonomi, maupun sosial. Misalnya penting dalam
dalam kaitannya dengan angka – angka kelahiran, kematian,
rasio beban tanggungan, dan jumlah penduduk usia sekolah.
3. Komposisi Penduduk
Bagi suatu daerah ataupun cakupan
yang lebih luas yaitu negara, komposisi
penduduk digunakan sebagai
perencanaan pembangunan
kependudukan sehingga dinamika
penduduk bisa terdeteksi. Contoh
sederhana, yaitu dari suatu data
komposisi penduduk bisa diketahui
kalau sebagian besar penduduk di
suatu daerah tergolong usia sekolah.
4. Melihat kenyataan ini, maka langkah
pembangunan bijak yang harus diambil
oleh pemerintah adalah membangun
infrastruktur dan fasilitas pendidikan.
Itulah contoh sederhana mengapa
penduduk perlu dikelompokkan dalam
komposisi berdasarkan umur dan jenis
kelamin. Kamu juga bisa mengetahui
dinamika penduduk Indonesia dengan
melihat komposisi penduduk Indonesia.
Cermatilah data pada tabel berikut.
5. Komposisi Penduduk Berdasarkan Umur
dan Jenis Kelamin di Indonesia
Jumlah Penduduk Indonesia Menurut Umur dan Jenis Kelamin
No Usia Laki-laki Perempuan Jumlah Total
1 0-4 11.535.998 11.118.148 22.654.146
2 5-9 11.570.307 11.188.286 22.758.593
3 10-14 11.145.790 10.791.513 21.937.303
4 15-19 10.739.205 10.390.620 21.129.825
5 20-24 10.665.333 10.308.040 20.973.373
6 25-29 10.531.695 10.057.606 20.589.301
7 30-34 9.812.957 9.366.116 19.179.073
8 35-39 8.896.142 8.255.674 17.151.816
9 40-44 7.521.755 7.534.277 15.056.032
10 45-49 6.321.784 6.863.584 13.185.368
11 50-54 5.001.602 5.728.369 10.729.971
12 55-59 3.460.894 3.809.545 7.270.439
13 60-64 2.981.302 3.338.382 6.319.684
14 65-69 2.433.871 2.881.559 5.315.730
15 70-74 1.698.103 2.090.575 3.788.678
16 75-70 988.639 1.228.434 2.217.073
17 80 + 637.715 926.123 1.563.838
Jumlah 115.943.092 115.877.151 231.820.243
6. Dari tabel komposisi penduduk pada
tabel tersebut dapat dilihat bahwa
penduduk kelompok umur di bawah lima
tahun (5–9 tahun) mempunyai jumlah
terbanyak, sedang jumlah paling sedikit
pada kelompok umur ≥ 80 tahun. Dari
tabel tersebut juga tampak bahwa umur
penduduk muda lebih banyak
dibandingkan dengan penduduk tua. Ada
kecenderungan bahwa kelompok umur
makin tua, maka makin sedikit
jumlahnya.
7. Komposisi penduduk suatu
wilayah atau negara juga dapat
disajikan dalam bentuk diagram
yang berbentuk piramida.
Piramida penduduk menyajikan
data kependudukan dalam bentuk
diagram batang yang
menunjukkan komposisi penduduk
menurut umur dan jenis kelamin.
8. Tersusun dari garis atau koordinat
vertikal yang digunakan untuk
menyatakan golongan umur.
Dimulai dari umur 0–4, 5–9, dan
seterusnya hingga usia maksimal
yang bisa dicapai oleh penduduk di
suatu wilayah.
9. Jenis kelamin laki-laki di sebelah
kiri, sedangkan golongan
perempuan di sebelah kanan.
Garis horizontal digunakan untuk
menunjukkan jumlah, biasanya
dalam jutaan, tetapi tergantung
pada kuantitas penduduk.
10. Bentuk piramida penduduk berbeda-beda
untuk setiap wilayah atau negara.
Meskipun bentuknya berbeda-beda,
pada dasarnya dapat dikelompokkan
menjadi tiga. Masing-masing bentuk
mencerminkan karakteristik
penduduknya. Ketiga bentuk piramida
penduduk itu sebagai berikut.
11. Berbentuk Segitiga (Limas)
Bentuk piramida penduduk
ini menggambarkan
sebagian besar penduduk
berada dalam kelompok
umur muda atau berciri
ekspansif. Penduduk
tumbuh cepat karena
terjadi penurunan tingkat
kematian bayi tetapi
tingkat kelahiran masih
tinggi. Piramida penduduk
negara kita Indonesia,
termasuk kelompok ini.
12. Berbentuk Sarang Tawon
(Batu Nisan)
Bentuk piramida penduduk ini
menggambarkan tingkat
kelahiran yang lebih rendah
dari tingkat kematian atau
bersifat konstruktif.
Penurunan tingkat kelahiran
yang tajam menyebabkan
pertumbuhan penduduk
mengalami penurunan.
Piramida penduduk ini
memiliki umur median
(pertengahan) sangat tinggi.
Contoh: piramida penduduk
negara Jerman, Belgia, dan
Swiss
13. Bentuk Segi Empat
Bentuk piramida penduduk
ini menggambarkan tingkat
kelahiran yang hampir sama
dengan tingkat kematian
atau bersifat stasioner.
Pertumbuhan penduduk
cenderung tetap. Piramida
ini menunjukkan jumlah
penduduk muda, dewasa,
dan tua hampir sama.
Contoh: bentuk piramida
penduduk Jepang dan
Singapura serta beberapa
negara yang tergolong
maju.
14. Bila dikaitkan dengan median usia
penduduk, maka usia median penduduk
Provinsi Jawa Barat pada Tahun 2011
adalah 28,01, yang berarti setengah
penduduk Provinsi Jawa Barat pada tahun
2011 berusia dibawah 28 tahun dan
setengahnya lagi berusia lebih tua dari 28
tahun. Dengan kata lain, penduduk
Peovinsi Jawa Barat dikategorikan sebagai
penduduk intermediate yaitu transisi dari
muda (young popultaion) ke penduduk tua
(old population).