SlideShare a Scribd company logo
1 of 38
KONSEP DASAR
DEMOGRAFI
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KKB
HASIL BELAJAR
Setelah mempelajari bahan
ajar ini peserta diharapkan
akan mampu menguraikan
dasar-dasar Demografi
dengan baik dan benar.
2
INDIKATOR HASIL
BELAJAR
Setelah mempelajari bahan ajar ini
peserta diharapkan akan dapat:
1. Menjelaskan definisi Demografi
2. Menjelaskan sumber data
kependudukan
3. Menjelaskan umur median, rasio
ketergantungan, rasio jenis kelamin
dan angka melek huruf
3
I. KONSEP DASAR DEMOGRAFI
A. SEJARAH DEMOGRAFI
John Graunt (1620-1674), seorang warga
negara Inggris, dikenal sebagai pelopor
dalam bidang pencatatan statistik
penduduk. Dalam bukunya, Ia menganalisis
mortalitas, fertilitas, migrasi, perumahan,
data keluarga, perbedaan antara kota dan
negara, dan jumlah penduduk laki-lakiyang
berada pada kelompok umur. Dari hasil
penelitiannya itu, Graunt mencetuskan
"hukum-hukum" pertumbuhan penduduk.
Sedangkan istilah Demografi pertama kali
dicetuskan oleh Achille Guillard, 1885.
B. PENGERTIAN DEMOGRAFI
Asal usul Ilmu Demografi
Kata Demografi dari bhs Yunani , terdiri
dari dua suku kata
Demos , artinya rakyat/penduduk
Grafein, artinya tulis-menulis
Demografi adalah tulisan-tulisan/
karangan mengenai rakyat /penduduk (
Achille Guillard, 1885)
4
C.TUJUAN DAN
KEGUNAAN DEMOGRAFI
Bagi pemerintah informasi tentang
kependudukan sangat membantu di
dalam menyusun perencanaan baik
untuk pendidikan, perpajakan,
kesejahteraan, pertanian, pembuatan
jalan-jalan atau bidang-bidang
lainnya. Bagi sektor swasta informasi
tentang kependudukan untuk
perencanaan produksi dan pemasaran
5
II. SUMBER DATA KEPENDUDUKAN
1.Sensus
2.Survei
3.Registrasi
MASING MASING MEMPUNYAI
KEKURANGAN DAN KELEBIHAN,
TERGANTUNG METODE
PENGUMPULAN,VALIDITAS,
RELIABILITAS, CAKUPAN DATA,
LANDASAN HUKUM, SERTA
PERILAKU MASYARAKAT DAN
PELAKSANA PENGUMPULAN
DATA
6
A. SENSUS PENDUDUK
Data-data demografi, ekonomi, dan
sosial yg menyangkut seluruh penduduk
pada waktu tertentu di suatu wilayah
tertentu.
Contoh:
• Sensus Penduduk
• Pendataan keluarga
7
8
Keunggulan Sensus
1. Dianggap paling akurat
2. Cukupannya lengkap
3. Terbebas dari pengaruh kesalahan
sampel (sampling error)
4. Dapat digunakan sebagai dasar
perencanaan
5. Dapat digunakan sebagai sampling
frame untuk survai lain.
Kelemahan Sensus
1. Biaya sangat mahal
2. Sensus penduduk periode 10 tahunan,
kemungkinan setelah beberapa tahun
sudah banyak perubahan
3. Kemungkinan tidak semua tercacah.
SENSUS PENDUDUK
9
1. Pencatatan individu, semua orang, termasuk yg
berada/bekerja di LN
• De jure: berdasarkan tempat tinggal
• De facto: yg ditemukan saat sensus dilaksanakan
2. Dilaksanakan pd jangka waktu tertentu ( 10 th
sekali), dilakukan secara serentak dalam kurun
waktu tertentu, biasanya bln Oktober -Januari
3. Mencakup suatu wilayah administartif tertentu,
biasanya menggunakan batasan administratif
negara
SUMBER DATA KEPENDUDUKAN (2)
10
2. Survei
Data2 demografi, ekonomi, dan sosial yg menyangkut
sebagian penduduk (sampel) pada waktu tertentu di
suatu wilayah tertentu.
Contoh:
• Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)
• Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT)
• Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas)
11
Istilah “ survei “ umumnya digunakan oleh
para peneliti sosial untuk memperoleh
informasi yang lebih rinci & spesifik,
seperti: pengetahuan, sikap, pendapat,
perilaku, harapan penduduk terhadap
suatu hal.
Survei dapat dilaksanakan kapan saja
sesuai kebutuhan
SUMBER DATA KEPENDUDUKAN (3)
12
3. Registrasi
Kumpulan keterangan mengenai terjadinya peristiwa2
lahir, mati, perkawinan, perceraian, adopsi & migrasi
sejak lahir sampai mati.
Registrasi yg berhubungan dg kehidupan disebut
‘registrasi vital’, hasilnya disebut ‘statistik vital’.
13
Syarat Registrasi Vital:
1. Peraturan: penduduk wajib melapor
2. Dilaksanakan oleh badan pemerintah
3. Ada sanksi hukum
4. Semua identitas dilaporkan (informasi dasar)
5. Laporan kelahiran dan kematian: tanggal
kejadian & tanggal melapor
6. Ada aturan yg jelas ttg proses
tabulasi/penyajian data.
Data registrasi vital lebih baik dibanding
sensus, tetapi di Indonesia belum dapat
terlaksana dengan baik
UMUR MEDIAN
(MEDIAN AGE)
1
15
UMUR MEDIAN:
Umur Yang Membagi Penduduk Menjadi Dua Bagian Yang
Sama, Bagian Yang Pertama Lebih Muda Dan Bagian Ke Dua
Lebih Tua Dari Pada Umur Median.
Kegunaan:
Untuk Mengukur Pemusatan Penduduk Pada Kelompok-
kelompok Umur Tertentu.
RUMUS UMUR MEDIAN
16
lMd +
fx
fMd
i
N
2
Umur Median =
dimana:
lMd = batas bawah kelompok umur yang mengandung N/2
N = jumlah penduduk total
fx = jumlah penduduk kumulatif sampai dengan
kelompok umur yang mengandung N/2
fMd = jumlah penduduk pada kelompok umur dimana
terdapat nilai N/2
i = adalah kelas interval umur
17
Dengan menggunakan ukuran umur median
ini dapat ditentukan kategori penduduk
suatu wilayah dengan berdasarkan hal-hal
berikut:
 penduduk muda : < 20 tahun
 penduduk intermediate : 20-29 Tahun
 penduduk tua : > 30 tahun
PENDUDUK INDONESIA, 2005
18
0 - 04 19,095,151 19,095,151 8.95
05 - 09 21,563,945 40,659,096 19.06
10 - 14 21,306,096 61,965,192 29.04
15 - 19 19,796,921 81,762,113 38.32
20 - 24 19,445,179 101,207,292 47.43
25 - 29 18,680,093 119,887,385 56.19
30 - 34 17,420,029 137,307,414 64.35
35 - 39 16,454,100 153,761,514 72.06
40 - 44 14,489,902 168,251,416 78.85
45 - 49 12,382,818 180,634,234 84.66
50 - 54 9,941,064 190,575,298 89.31
55 - 59 7,262,179 197,837,477 92.72
60 - 64 5,611,827 203,449,304 95.35
65 - 69 4,112,165 207,561,469 97.28
70 - 74 2,989,927 210,551,396 98.68
75+ 2,823,891 213,375,287 100.00
Jumlah 213,375,287
Jumlah
Penduduk
Penduduk
Kumulatif
%
Kumulatif
Kelompok
Umur
19
• Sebagai contoh, Tabel berikut menyajikan data
penduduk Indonesia menurut kelompok umur lima
tahunan dan jumlah kumulatifnya (dan persentase) dari
data SUPAS 2005. Dari data tersebut diperoleh:
N 213.375.287
---- = -------------------- = 106.687.643,5
2 2
• (Angka ini berada pada kelompok umur 25-29 tahun
dengan jumlah kumulatif 119.887.385)
• Batas bawah = lMd = 25
• fx =101.207.292
20
25 29
101.207.292
( fx )
119. 887.385106.687.643,5
N
2
?
UMUR MEDIAN
21
213.375.287
2
101.207.292
18.680.093
=Md 525 +
25 +=
106.687.643,5 – 101.207.292
18.680.093
5
25 +=
5.480.351,5
18.680.093
5
25 + 0,29337924 x 5=
25 + 1,45=
26,5=
N
fx
fMd
ilMd
21
Dari data tabel di atas dapat dihitung umur
median:
22
1. Umur median penduduk Indonesia tahun
2005: 26,5 tahun.
2. Setengah dari penduduk Indonesia berusia
di bawah 26,5 tahun.
3. Setengah penduduk Indonesia berusia lebih
tua dari 26,5 tahun.
4. Umur median terletak antara 25 – 29 tahun.
5. Kategori penduduk intermediate (20-29 th)
yaitu transisi dari young population ke old
population.
KESIMPULAN:
RASIO
KETERGANTUNGAN
2
TIGA KELOMPOK UMUR
(STRUKTUR UMUR DAN
PRODUKTIVITAS)
 Kelompok penduduk usia
muda,
yaitu mereka yang berumur di
bawah 15 tahun (0-14 tahun),
 Kelompok penduduk usia
produktif, yaitu penduduk umur
15-64 tahun, dan
 Kelompok penduduk usia
lanjut (65 tahun ke atas).
25
PENGGOLONGAN PENDUDUK
TUA - MUDA
Kelompok Umur Penduduk Tua Penduduk Muda
0-14tahun  30%  40%
15-64tahun  60%  55%
65 + tahun  10%  5%
26
STRUKTUR UMUR PENDUDUK INDONESIA
TAHUN 1990, 1995, DAN 2000
Kelompok 1990 1995 2000
Umur Juta % Juta % Juta %
0-14 66,0 36,7 65,4 33,5 64,4 30,6
15-64 107,2 59,6 121,7 62,3 136,3 64,8
65+ 6,6 3,7 8,2 4,2 9,7 4,6
Jumlah 179,8 100,0 195,3 100,0 210,4 100,0
27
 Tabel di atas adalah komposisi penduduk di Indonesia
menurut tiga kelompok umur.
 Pada tahun 2000, Indonesia memiliki penduduk usia
muda sekitar 30,6%, penduduk usia produktif 64,8%,
dan penduduk usia lanjut 4,6%. Angka ini jauh berbeda
dengan situasi pada tahun 1990.
 Artinya, selama periode tahun 1990-2000 telah terjadi
peningkatan komposisi penduduk usia lanjut, dan
dikenal dengan istilah proses penuaan (aging process)
atau proses transisi umur dari penduduk muda ke
penduduk tua.
28
Rasio ketergantungan adalah angka yang menyatakan
perbandingan antara banyaknya penduduk yang tidak
produktif (penduduk usia muda dan usia lanjut) dengan
banyaknya penduduk usia produktif (penduduk usia 15-64
tahun).
Secara matematis, hubungan tersebut dapat dituliskan
sebagai berikut:
Dependency = youth dependency +
aged dependency
29
RUMUS RASIO KETERGANTUNGAN
100100
6415
65
6415
140
x
P
P
x
P
P
Dependency





Rasio Ketergantungan Penduduk Indonesia Th. 2005:
61,965,192 + 9,925,983
Rasio Ketergantungan = ------------------------------------ X 100 = 50,8
141,484,112
61,965,192
Youth Dependency = ----------------- X 100 = 43.8
141,484,112
9,925,983
Aged Dependency = ----------------- X 100 = 7.0
141,484,112
RASIO JENIS
KELAMIN (SEX RATIO)
3
31
Jumlah penduduk laki-laki
Sex Ratio = ------------------------------------------ x k
Jumlah penduduk perempuan
Jumlah penduduk laki-laki = 107.274.528 orang
Jumlah penduduk perempuan= 106.100.759 orang
107.274.528
Sex Ratio = -------------------- x 100
106.100.759
= 101 (tahun 2005)
32
1. Rasio jenis kelamin waktu lahir 103 – 105
2. Pola mortalitas laki-laki dan perempuan: laki-laki lebih
mengambil resiko dibandingkan perempuan.
3. Pola migrasi penduduk laki-laki dan perempuan.
Yang mempengaruhi angka rasio jenis kelamin:
33
PENDUDUK MENURUT SEX DAN
DEPENDENCY RATIO DI INDONESIA
INDIKATOR SP 1971 SP 1980 SP 1990 SP 2000 SUP. 2005
SEX RATIO 99.4 100.0 101.1
<15 TAHUN 44 36.5 35.7 30.4 62.0
15-64 TAHUN 54 59.6 60.6 65.1 141.5
65 + TAHUN 2 3.9 3.6 4.5 9.9
DEP. RATIO 85.2 67.8 64.8 53.7 50.8
ANGKA MELEK HURUF
(LITERACY RATE)
4
35
P10 + (melek huruf)
AMH = --------------------------------- x k
P10 +
dimana:
AMH : Angka melek huruf
P10 + : Penduduk umur 10 tahun ke atas
K : konstanta, biasanya 100
36
CONTOH
Penduduk umur 10 tahun ke atas = 152.514.964 orang
Penduduk umur 10 tahun ke atas yang melek huruf= 133.357.809 orang
133.357.809
AMH = -------------------- x 100
152.514.964
= 87,4
Terdapat 87% penduduk Indonesia usia 10 tahun ke atas
yang melek huruf.
37
Demikian para peserta diklat yang berbahagia telah kita ikuti materi
Konsep dasar Demografi, bagaimana telah jelas bukan?semoga kalian
dapat menyerap materi dengan baikSampai berjumpa kembali pada
pelatihan-pelatihan berikutnya…
Wassaalamualukum Wr wb
ENDING…
TERIMA KASIH
PUSDIKLAT KKB
DIKLAT DASAR-DASAR DEMOGRAFI

More Related Content

What's hot

2. teori kependudukan
2. teori kependudukan2. teori kependudukan
2. teori kependudukanHasri Sasmita
 
sumber data kependudukan
sumber data kependudukansumber data kependudukan
sumber data kependudukanDicko Agustian
 
BAB 1 EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR
BAB 1 EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULARBAB 1 EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR
BAB 1 EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULARNajMah Usman
 
Antropologi kesehatan
Antropologi kesehatanAntropologi kesehatan
Antropologi kesehatandenpai
 
Geografi - Permasalahan Kependudukan dan Solusinya
Geografi - Permasalahan Kependudukan dan Solusinya Geografi - Permasalahan Kependudukan dan Solusinya
Geografi - Permasalahan Kependudukan dan Solusinya Sandyarini Melati Irawan
 
Ukuran asosiasi epidemiologi
Ukuran asosiasi epidemiologiUkuran asosiasi epidemiologi
Ukuran asosiasi epidemiologiIrfrans D' Rayyan
 
Sumber Data Kependudukan.pptx
Sumber Data Kependudukan.pptxSumber Data Kependudukan.pptx
Sumber Data Kependudukan.pptxSriMulyati565976
 
Ukuran frekuensi penyakit epidemiologi
Ukuran frekuensi penyakit epidemiologiUkuran frekuensi penyakit epidemiologi
Ukuran frekuensi penyakit epidemiologiesyaayuning cipta
 
Kel. 3 - Transisi Demografi dan Epidemiologi .pptx
Kel. 3 - Transisi Demografi dan Epidemiologi .pptxKel. 3 - Transisi Demografi dan Epidemiologi .pptx
Kel. 3 - Transisi Demografi dan Epidemiologi .pptxTyraSeptiDiana
 
Langkah langkah investigasi klb wabah
Langkah langkah investigasi klb wabahLangkah langkah investigasi klb wabah
Langkah langkah investigasi klb wabahrickygunawan84
 
Bentuk Desain Penelitian Epidemiologi
Bentuk Desain Penelitian EpidemiologiBentuk Desain Penelitian Epidemiologi
Bentuk Desain Penelitian EpidemiologiWiandhariEsaBBPKCilo
 
Ukuran ukuran frekuensi epidemiologi
Ukuran ukuran frekuensi epidemiologiUkuran ukuran frekuensi epidemiologi
Ukuran ukuran frekuensi epidemiologilasnisiregar
 
Modul 3 mortalitas
Modul 3   mortalitasModul 3   mortalitas
Modul 3 mortalitasPusdiklatKKB
 
Indikator program malaria
Indikator program malariaIndikator program malaria
Indikator program malariaJoni Iswanto
 
Mengidentifikasi Masalah Kesehatan Lingkungan
Mengidentifikasi Masalah Kesehatan LingkunganMengidentifikasi Masalah Kesehatan Lingkungan
Mengidentifikasi Masalah Kesehatan LingkunganNabilla Intan
 
Antropolgi & sosiologi kesehatan sosial budaya
Antropolgi & sosiologi kesehatan sosial budayaAntropolgi & sosiologi kesehatan sosial budaya
Antropolgi & sosiologi kesehatan sosial budayaCahya
 
PPT Kelas X Sosiologi Bab 1 Fungsi Sosiologi untuk Mengenali Gejala Sosial di...
PPT Kelas X Sosiologi Bab 1 Fungsi Sosiologi untuk Mengenali Gejala Sosial di...PPT Kelas X Sosiologi Bab 1 Fungsi Sosiologi untuk Mengenali Gejala Sosial di...
PPT Kelas X Sosiologi Bab 1 Fungsi Sosiologi untuk Mengenali Gejala Sosial di...RudiHartono973730
 

What's hot (20)

2. teori kependudukan
2. teori kependudukan2. teori kependudukan
2. teori kependudukan
 
sumber data kependudukan
sumber data kependudukansumber data kependudukan
sumber data kependudukan
 
BAB 1 EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR
BAB 1 EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULARBAB 1 EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR
BAB 1 EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR
 
Antropologi kesehatan
Antropologi kesehatanAntropologi kesehatan
Antropologi kesehatan
 
Geografi - Permasalahan Kependudukan dan Solusinya
Geografi - Permasalahan Kependudukan dan Solusinya Geografi - Permasalahan Kependudukan dan Solusinya
Geografi - Permasalahan Kependudukan dan Solusinya
 
Ukuran asosiasi epidemiologi
Ukuran asosiasi epidemiologiUkuran asosiasi epidemiologi
Ukuran asosiasi epidemiologi
 
Sumber Data Kependudukan.pptx
Sumber Data Kependudukan.pptxSumber Data Kependudukan.pptx
Sumber Data Kependudukan.pptx
 
Ukuran frekuensi penyakit epidemiologi
Ukuran frekuensi penyakit epidemiologiUkuran frekuensi penyakit epidemiologi
Ukuran frekuensi penyakit epidemiologi
 
Kel. 3 - Transisi Demografi dan Epidemiologi .pptx
Kel. 3 - Transisi Demografi dan Epidemiologi .pptxKel. 3 - Transisi Demografi dan Epidemiologi .pptx
Kel. 3 - Transisi Demografi dan Epidemiologi .pptx
 
Langkah langkah investigasi klb wabah
Langkah langkah investigasi klb wabahLangkah langkah investigasi klb wabah
Langkah langkah investigasi klb wabah
 
Pokok bahasan 1
Pokok bahasan 1Pokok bahasan 1
Pokok bahasan 1
 
Bentuk Desain Penelitian Epidemiologi
Bentuk Desain Penelitian EpidemiologiBentuk Desain Penelitian Epidemiologi
Bentuk Desain Penelitian Epidemiologi
 
Patologi Sosial
Patologi SosialPatologi Sosial
Patologi Sosial
 
Ukuran ukuran frekuensi epidemiologi
Ukuran ukuran frekuensi epidemiologiUkuran ukuran frekuensi epidemiologi
Ukuran ukuran frekuensi epidemiologi
 
Modul 3 mortalitas
Modul 3   mortalitasModul 3   mortalitas
Modul 3 mortalitas
 
Indikator program malaria
Indikator program malariaIndikator program malaria
Indikator program malaria
 
Mengidentifikasi Masalah Kesehatan Lingkungan
Mengidentifikasi Masalah Kesehatan LingkunganMengidentifikasi Masalah Kesehatan Lingkungan
Mengidentifikasi Masalah Kesehatan Lingkungan
 
Antropolgi & sosiologi kesehatan sosial budaya
Antropolgi & sosiologi kesehatan sosial budayaAntropolgi & sosiologi kesehatan sosial budaya
Antropolgi & sosiologi kesehatan sosial budaya
 
PPT Kelas X Sosiologi Bab 1 Fungsi Sosiologi untuk Mengenali Gejala Sosial di...
PPT Kelas X Sosiologi Bab 1 Fungsi Sosiologi untuk Mengenali Gejala Sosial di...PPT Kelas X Sosiologi Bab 1 Fungsi Sosiologi untuk Mengenali Gejala Sosial di...
PPT Kelas X Sosiologi Bab 1 Fungsi Sosiologi untuk Mengenali Gejala Sosial di...
 
Konsep penyelidikan KLB
Konsep penyelidikan KLBKonsep penyelidikan KLB
Konsep penyelidikan KLB
 

Similar to DEMOGRAFI

Ekonomi_kependudukan_sesi_5_ukuran_kompo.pptx
Ekonomi_kependudukan_sesi_5_ukuran_kompo.pptxEkonomi_kependudukan_sesi_5_ukuran_kompo.pptx
Ekonomi_kependudukan_sesi_5_ukuran_kompo.pptxlianytha
 
02 Komposisi Penduduk_2021 Ilmu Kependudukan.ppt
02 Komposisi Penduduk_2021 Ilmu Kependudukan.ppt02 Komposisi Penduduk_2021 Ilmu Kependudukan.ppt
02 Komposisi Penduduk_2021 Ilmu Kependudukan.pptAghnySalsabila
 
Demografi 3
Demografi 3Demografi 3
Demografi 3riyan
 
Demografi 3
Demografi 3Demografi 3
Demografi 3riyan
 
1 kependudukan-dan-dinamika-penduduk
1 kependudukan-dan-dinamika-penduduk1 kependudukan-dan-dinamika-penduduk
1 kependudukan-dan-dinamika-pendudukvena supartini
 
Komposisi Penduduk dalam Identifikasi Awal PWK
Komposisi Penduduk dalam Identifikasi Awal PWKKomposisi Penduduk dalam Identifikasi Awal PWK
Komposisi Penduduk dalam Identifikasi Awal PWKAmiliaTataRuang
 
Bahan tayang modul 5 - Luaran Demografis
Bahan tayang modul 5 - Luaran DemografisBahan tayang modul 5 - Luaran Demografis
Bahan tayang modul 5 - Luaran DemografisPusdiklatKKB
 
perhitungan-fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1-130626064843-phpapp02-converte...
perhitungan-fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1-130626064843-phpapp02-converte...perhitungan-fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1-130626064843-phpapp02-converte...
perhitungan-fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1-130626064843-phpapp02-converte...MukarobinspdMukarobi
 
PENDUDUK,MASYARAKAT,DAN KEBUDAYAAN (ISD 1)
PENDUDUK,MASYARAKAT,DAN KEBUDAYAAN (ISD 1)PENDUDUK,MASYARAKAT,DAN KEBUDAYAAN (ISD 1)
PENDUDUK,MASYARAKAT,DAN KEBUDAYAAN (ISD 1)gunadarma univercity
 
Statistik Kependudukan
Statistik KependudukanStatistik Kependudukan
Statistik KependudukanDokter Kota
 
Penduduk dan sumber daya manusia , dasar ilmu sosial
Penduduk dan sumber daya manusia , dasar ilmu sosialPenduduk dan sumber daya manusia , dasar ilmu sosial
Penduduk dan sumber daya manusia , dasar ilmu sosialfaisalhasan48
 
Wahyuni
WahyuniWahyuni
Wahyunipuji25
 
Wahyuni
WahyuniWahyuni
Wahyunipuji25
 
Perhitungan fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1
Perhitungan fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1Perhitungan fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1
Perhitungan fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1Aulia Nofrianti
 

Similar to DEMOGRAFI (20)

3 PERTUMBUHAN PENDUDUKAN.ppt
3 PERTUMBUHAN PENDUDUKAN.ppt3 PERTUMBUHAN PENDUDUKAN.ppt
3 PERTUMBUHAN PENDUDUKAN.ppt
 
12677180.ppt
12677180.ppt12677180.ppt
12677180.ppt
 
Ekonomi_kependudukan_sesi_5_ukuran_kompo.pptx
Ekonomi_kependudukan_sesi_5_ukuran_kompo.pptxEkonomi_kependudukan_sesi_5_ukuran_kompo.pptx
Ekonomi_kependudukan_sesi_5_ukuran_kompo.pptx
 
02 Komposisi Penduduk_2021 Ilmu Kependudukan.ppt
02 Komposisi Penduduk_2021 Ilmu Kependudukan.ppt02 Komposisi Penduduk_2021 Ilmu Kependudukan.ppt
02 Komposisi Penduduk_2021 Ilmu Kependudukan.ppt
 
Demografi 3
Demografi 3Demografi 3
Demografi 3
 
Demografi 3
Demografi 3Demografi 3
Demografi 3
 
1 kependudukan-dan-dinamika-penduduk
1 kependudukan-dan-dinamika-penduduk1 kependudukan-dan-dinamika-penduduk
1 kependudukan-dan-dinamika-penduduk
 
Komposisi Penduduk dalam Identifikasi Awal PWK
Komposisi Penduduk dalam Identifikasi Awal PWKKomposisi Penduduk dalam Identifikasi Awal PWK
Komposisi Penduduk dalam Identifikasi Awal PWK
 
Bahan tayang modul 5 - Luaran Demografis
Bahan tayang modul 5 - Luaran DemografisBahan tayang modul 5 - Luaran Demografis
Bahan tayang modul 5 - Luaran Demografis
 
Demografi
DemografiDemografi
Demografi
 
perhitungan-fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1-130626064843-phpapp02-converte...
perhitungan-fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1-130626064843-phpapp02-converte...perhitungan-fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1-130626064843-phpapp02-converte...
perhitungan-fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1-130626064843-phpapp02-converte...
 
PENDUDUK,MASYARAKAT,DAN KEBUDAYAAN (ISD 1)
PENDUDUK,MASYARAKAT,DAN KEBUDAYAAN (ISD 1)PENDUDUK,MASYARAKAT,DAN KEBUDAYAAN (ISD 1)
PENDUDUK,MASYARAKAT,DAN KEBUDAYAAN (ISD 1)
 
Demografi
DemografiDemografi
Demografi
 
1.konsep dasar demografi
1.konsep dasar demografi1.konsep dasar demografi
1.konsep dasar demografi
 
Statistik Kependudukan
Statistik KependudukanStatistik Kependudukan
Statistik Kependudukan
 
Penduduk dan sumber daya manusia , dasar ilmu sosial
Penduduk dan sumber daya manusia , dasar ilmu sosialPenduduk dan sumber daya manusia , dasar ilmu sosial
Penduduk dan sumber daya manusia , dasar ilmu sosial
 
Wahyuni
WahyuniWahyuni
Wahyuni
 
Wahyuni
WahyuniWahyuni
Wahyuni
 
Kependudukan
KependudukanKependudukan
Kependudukan
 
Perhitungan fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1
Perhitungan fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1Perhitungan fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1
Perhitungan fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1
 

More from PusdiklatKKB

Bahan tayang modul 1
Bahan tayang modul 1Bahan tayang modul 1
Bahan tayang modul 1PusdiklatKKB
 
Bahan tayang modul 6
Bahan tayang modul 6Bahan tayang modul 6
Bahan tayang modul 6PusdiklatKKB
 
Bahan tayang 3 mortalitas
Bahan tayang 3   mortalitasBahan tayang 3   mortalitas
Bahan tayang 3 mortalitasPusdiklatKKB
 
Bahan tayang modul 2 fertilitas
Bahan tayang modul 2   fertilitasBahan tayang modul 2   fertilitas
Bahan tayang modul 2 fertilitasPusdiklatKKB
 
Modul pengelolaan bkb bkkbn final
Modul pengelolaan bkb bkkbn finalModul pengelolaan bkb bkkbn final
Modul pengelolaan bkb bkkbn finalPusdiklatKKB
 
Modul6 isi-17 juli20-r2
Modul6 isi-17 juli20-r2Modul6 isi-17 juli20-r2
Modul6 isi-17 juli20-r2PusdiklatKKB
 
Modul5 isi-17 juli20-r2
Modul5 isi-17 juli20-r2Modul5 isi-17 juli20-r2
Modul5 isi-17 juli20-r2PusdiklatKKB
 
Modul4 isi-17 juli20-r2
Modul4 isi-17 juli20-r2Modul4 isi-17 juli20-r2
Modul4 isi-17 juli20-r2PusdiklatKKB
 
Modul1 demografi suatu pengantar
Modul1 demografi suatu pengantarModul1 demografi suatu pengantar
Modul1 demografi suatu pengantarPusdiklatKKB
 
Demografi terapan modul 5 luaran demografi
Demografi terapan modul 5   luaran demografiDemografi terapan modul 5   luaran demografi
Demografi terapan modul 5 luaran demografiPusdiklatKKB
 
Demografi terapan modul4 migrasi
Demografi terapan modul4   migrasiDemografi terapan modul4   migrasi
Demografi terapan modul4 migrasiPusdiklatKKB
 
Demografi terapan modul 3 mortalitas
Demografi terapan modul 3   mortalitasDemografi terapan modul 3   mortalitas
Demografi terapan modul 3 mortalitasPusdiklatKKB
 
Demografi terapan modul 2 fertilitas
Demografi terapan modul 2   fertilitasDemografi terapan modul 2   fertilitas
Demografi terapan modul 2 fertilitasPusdiklatKKB
 
Bahan tayang modul 4 - migrasi
Bahan tayang modul 4 - migrasiBahan tayang modul 4 - migrasi
Bahan tayang modul 4 - migrasiPusdiklatKKB
 
Bahan tayang modul 3 mortalitas
Bahan tayang modul 3   mortalitasBahan tayang modul 3   mortalitas
Bahan tayang modul 3 mortalitasPusdiklatKKB
 
3. bahan tayang kebijakan dan strategi bkb hi
3. bahan tayang kebijakan dan strategi bkb hi3. bahan tayang kebijakan dan strategi bkb hi
3. bahan tayang kebijakan dan strategi bkb hiPusdiklatKKB
 
Modul tumbuh kembang anak usia dini bkkbn rev4
Modul tumbuh kembang anak usia dini bkkbn rev4Modul tumbuh kembang anak usia dini bkkbn rev4
Modul tumbuh kembang anak usia dini bkkbn rev4PusdiklatKKB
 

More from PusdiklatKKB (20)

Bahan tayang modul 1
Bahan tayang modul 1Bahan tayang modul 1
Bahan tayang modul 1
 
Bahan tayang modul 6
Bahan tayang modul 6Bahan tayang modul 6
Bahan tayang modul 6
 
Demografi modul 1
Demografi modul 1Demografi modul 1
Demografi modul 1
 
Bahan tayang 3 mortalitas
Bahan tayang 3   mortalitasBahan tayang 3   mortalitas
Bahan tayang 3 mortalitas
 
Bahan tayang modul 2 fertilitas
Bahan tayang modul 2   fertilitasBahan tayang modul 2   fertilitas
Bahan tayang modul 2 fertilitas
 
Modul pengelolaan bkb bkkbn final
Modul pengelolaan bkb bkkbn finalModul pengelolaan bkb bkkbn final
Modul pengelolaan bkb bkkbn final
 
Modul6 isi-17 juli20-r2
Modul6 isi-17 juli20-r2Modul6 isi-17 juli20-r2
Modul6 isi-17 juli20-r2
 
Modul5 isi-17 juli20-r2
Modul5 isi-17 juli20-r2Modul5 isi-17 juli20-r2
Modul5 isi-17 juli20-r2
 
Modul4 isi-17 juli20-r2
Modul4 isi-17 juli20-r2Modul4 isi-17 juli20-r2
Modul4 isi-17 juli20-r2
 
Modul3 mortalitas
Modul3 mortalitasModul3 mortalitas
Modul3 mortalitas
 
Modul2 fertilitas
Modul2 fertilitasModul2 fertilitas
Modul2 fertilitas
 
Modul1 demografi suatu pengantar
Modul1 demografi suatu pengantarModul1 demografi suatu pengantar
Modul1 demografi suatu pengantar
 
Demografi terapan modul 5 luaran demografi
Demografi terapan modul 5   luaran demografiDemografi terapan modul 5   luaran demografi
Demografi terapan modul 5 luaran demografi
 
Demografi terapan modul4 migrasi
Demografi terapan modul4   migrasiDemografi terapan modul4   migrasi
Demografi terapan modul4 migrasi
 
Demografi terapan modul 3 mortalitas
Demografi terapan modul 3   mortalitasDemografi terapan modul 3   mortalitas
Demografi terapan modul 3 mortalitas
 
Demografi terapan modul 2 fertilitas
Demografi terapan modul 2   fertilitasDemografi terapan modul 2   fertilitas
Demografi terapan modul 2 fertilitas
 
Bahan tayang modul 4 - migrasi
Bahan tayang modul 4 - migrasiBahan tayang modul 4 - migrasi
Bahan tayang modul 4 - migrasi
 
Bahan tayang modul 3 mortalitas
Bahan tayang modul 3   mortalitasBahan tayang modul 3   mortalitas
Bahan tayang modul 3 mortalitas
 
3. bahan tayang kebijakan dan strategi bkb hi
3. bahan tayang kebijakan dan strategi bkb hi3. bahan tayang kebijakan dan strategi bkb hi
3. bahan tayang kebijakan dan strategi bkb hi
 
Modul tumbuh kembang anak usia dini bkkbn rev4
Modul tumbuh kembang anak usia dini bkkbn rev4Modul tumbuh kembang anak usia dini bkkbn rev4
Modul tumbuh kembang anak usia dini bkkbn rev4
 

Recently uploaded

demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 

Recently uploaded (20)

demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 

DEMOGRAFI

  • 2. HASIL BELAJAR Setelah mempelajari bahan ajar ini peserta diharapkan akan mampu menguraikan dasar-dasar Demografi dengan baik dan benar. 2
  • 3. INDIKATOR HASIL BELAJAR Setelah mempelajari bahan ajar ini peserta diharapkan akan dapat: 1. Menjelaskan definisi Demografi 2. Menjelaskan sumber data kependudukan 3. Menjelaskan umur median, rasio ketergantungan, rasio jenis kelamin dan angka melek huruf 3
  • 4. I. KONSEP DASAR DEMOGRAFI A. SEJARAH DEMOGRAFI John Graunt (1620-1674), seorang warga negara Inggris, dikenal sebagai pelopor dalam bidang pencatatan statistik penduduk. Dalam bukunya, Ia menganalisis mortalitas, fertilitas, migrasi, perumahan, data keluarga, perbedaan antara kota dan negara, dan jumlah penduduk laki-lakiyang berada pada kelompok umur. Dari hasil penelitiannya itu, Graunt mencetuskan "hukum-hukum" pertumbuhan penduduk. Sedangkan istilah Demografi pertama kali dicetuskan oleh Achille Guillard, 1885. B. PENGERTIAN DEMOGRAFI Asal usul Ilmu Demografi Kata Demografi dari bhs Yunani , terdiri dari dua suku kata Demos , artinya rakyat/penduduk Grafein, artinya tulis-menulis Demografi adalah tulisan-tulisan/ karangan mengenai rakyat /penduduk ( Achille Guillard, 1885) 4
  • 5. C.TUJUAN DAN KEGUNAAN DEMOGRAFI Bagi pemerintah informasi tentang kependudukan sangat membantu di dalam menyusun perencanaan baik untuk pendidikan, perpajakan, kesejahteraan, pertanian, pembuatan jalan-jalan atau bidang-bidang lainnya. Bagi sektor swasta informasi tentang kependudukan untuk perencanaan produksi dan pemasaran 5
  • 6. II. SUMBER DATA KEPENDUDUKAN 1.Sensus 2.Survei 3.Registrasi MASING MASING MEMPUNYAI KEKURANGAN DAN KELEBIHAN, TERGANTUNG METODE PENGUMPULAN,VALIDITAS, RELIABILITAS, CAKUPAN DATA, LANDASAN HUKUM, SERTA PERILAKU MASYARAKAT DAN PELAKSANA PENGUMPULAN DATA 6
  • 7. A. SENSUS PENDUDUK Data-data demografi, ekonomi, dan sosial yg menyangkut seluruh penduduk pada waktu tertentu di suatu wilayah tertentu. Contoh: • Sensus Penduduk • Pendataan keluarga 7
  • 8. 8 Keunggulan Sensus 1. Dianggap paling akurat 2. Cukupannya lengkap 3. Terbebas dari pengaruh kesalahan sampel (sampling error) 4. Dapat digunakan sebagai dasar perencanaan 5. Dapat digunakan sebagai sampling frame untuk survai lain. Kelemahan Sensus 1. Biaya sangat mahal 2. Sensus penduduk periode 10 tahunan, kemungkinan setelah beberapa tahun sudah banyak perubahan 3. Kemungkinan tidak semua tercacah.
  • 9. SENSUS PENDUDUK 9 1. Pencatatan individu, semua orang, termasuk yg berada/bekerja di LN • De jure: berdasarkan tempat tinggal • De facto: yg ditemukan saat sensus dilaksanakan 2. Dilaksanakan pd jangka waktu tertentu ( 10 th sekali), dilakukan secara serentak dalam kurun waktu tertentu, biasanya bln Oktober -Januari 3. Mencakup suatu wilayah administartif tertentu, biasanya menggunakan batasan administratif negara
  • 10. SUMBER DATA KEPENDUDUKAN (2) 10 2. Survei Data2 demografi, ekonomi, dan sosial yg menyangkut sebagian penduduk (sampel) pada waktu tertentu di suatu wilayah tertentu. Contoh: • Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) • Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) • Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas)
  • 11. 11 Istilah “ survei “ umumnya digunakan oleh para peneliti sosial untuk memperoleh informasi yang lebih rinci & spesifik, seperti: pengetahuan, sikap, pendapat, perilaku, harapan penduduk terhadap suatu hal. Survei dapat dilaksanakan kapan saja sesuai kebutuhan
  • 12. SUMBER DATA KEPENDUDUKAN (3) 12 3. Registrasi Kumpulan keterangan mengenai terjadinya peristiwa2 lahir, mati, perkawinan, perceraian, adopsi & migrasi sejak lahir sampai mati. Registrasi yg berhubungan dg kehidupan disebut ‘registrasi vital’, hasilnya disebut ‘statistik vital’.
  • 13. 13 Syarat Registrasi Vital: 1. Peraturan: penduduk wajib melapor 2. Dilaksanakan oleh badan pemerintah 3. Ada sanksi hukum 4. Semua identitas dilaporkan (informasi dasar) 5. Laporan kelahiran dan kematian: tanggal kejadian & tanggal melapor 6. Ada aturan yg jelas ttg proses tabulasi/penyajian data. Data registrasi vital lebih baik dibanding sensus, tetapi di Indonesia belum dapat terlaksana dengan baik
  • 15. 15 UMUR MEDIAN: Umur Yang Membagi Penduduk Menjadi Dua Bagian Yang Sama, Bagian Yang Pertama Lebih Muda Dan Bagian Ke Dua Lebih Tua Dari Pada Umur Median. Kegunaan: Untuk Mengukur Pemusatan Penduduk Pada Kelompok- kelompok Umur Tertentu.
  • 16. RUMUS UMUR MEDIAN 16 lMd + fx fMd i N 2 Umur Median = dimana: lMd = batas bawah kelompok umur yang mengandung N/2 N = jumlah penduduk total fx = jumlah penduduk kumulatif sampai dengan kelompok umur yang mengandung N/2 fMd = jumlah penduduk pada kelompok umur dimana terdapat nilai N/2 i = adalah kelas interval umur
  • 17. 17 Dengan menggunakan ukuran umur median ini dapat ditentukan kategori penduduk suatu wilayah dengan berdasarkan hal-hal berikut:  penduduk muda : < 20 tahun  penduduk intermediate : 20-29 Tahun  penduduk tua : > 30 tahun
  • 18. PENDUDUK INDONESIA, 2005 18 0 - 04 19,095,151 19,095,151 8.95 05 - 09 21,563,945 40,659,096 19.06 10 - 14 21,306,096 61,965,192 29.04 15 - 19 19,796,921 81,762,113 38.32 20 - 24 19,445,179 101,207,292 47.43 25 - 29 18,680,093 119,887,385 56.19 30 - 34 17,420,029 137,307,414 64.35 35 - 39 16,454,100 153,761,514 72.06 40 - 44 14,489,902 168,251,416 78.85 45 - 49 12,382,818 180,634,234 84.66 50 - 54 9,941,064 190,575,298 89.31 55 - 59 7,262,179 197,837,477 92.72 60 - 64 5,611,827 203,449,304 95.35 65 - 69 4,112,165 207,561,469 97.28 70 - 74 2,989,927 210,551,396 98.68 75+ 2,823,891 213,375,287 100.00 Jumlah 213,375,287 Jumlah Penduduk Penduduk Kumulatif % Kumulatif Kelompok Umur
  • 19. 19 • Sebagai contoh, Tabel berikut menyajikan data penduduk Indonesia menurut kelompok umur lima tahunan dan jumlah kumulatifnya (dan persentase) dari data SUPAS 2005. Dari data tersebut diperoleh: N 213.375.287 ---- = -------------------- = 106.687.643,5 2 2 • (Angka ini berada pada kelompok umur 25-29 tahun dengan jumlah kumulatif 119.887.385) • Batas bawah = lMd = 25 • fx =101.207.292
  • 20. 20 25 29 101.207.292 ( fx ) 119. 887.385106.687.643,5 N 2 ? UMUR MEDIAN
  • 21. 21 213.375.287 2 101.207.292 18.680.093 =Md 525 + 25 += 106.687.643,5 – 101.207.292 18.680.093 5 25 += 5.480.351,5 18.680.093 5 25 + 0,29337924 x 5= 25 + 1,45= 26,5= N fx fMd ilMd 21 Dari data tabel di atas dapat dihitung umur median:
  • 22. 22 1. Umur median penduduk Indonesia tahun 2005: 26,5 tahun. 2. Setengah dari penduduk Indonesia berusia di bawah 26,5 tahun. 3. Setengah penduduk Indonesia berusia lebih tua dari 26,5 tahun. 4. Umur median terletak antara 25 – 29 tahun. 5. Kategori penduduk intermediate (20-29 th) yaitu transisi dari young population ke old population. KESIMPULAN:
  • 24. TIGA KELOMPOK UMUR (STRUKTUR UMUR DAN PRODUKTIVITAS)  Kelompok penduduk usia muda, yaitu mereka yang berumur di bawah 15 tahun (0-14 tahun),  Kelompok penduduk usia produktif, yaitu penduduk umur 15-64 tahun, dan  Kelompok penduduk usia lanjut (65 tahun ke atas).
  • 25. 25 PENGGOLONGAN PENDUDUK TUA - MUDA Kelompok Umur Penduduk Tua Penduduk Muda 0-14tahun  30%  40% 15-64tahun  60%  55% 65 + tahun  10%  5%
  • 26. 26 STRUKTUR UMUR PENDUDUK INDONESIA TAHUN 1990, 1995, DAN 2000 Kelompok 1990 1995 2000 Umur Juta % Juta % Juta % 0-14 66,0 36,7 65,4 33,5 64,4 30,6 15-64 107,2 59,6 121,7 62,3 136,3 64,8 65+ 6,6 3,7 8,2 4,2 9,7 4,6 Jumlah 179,8 100,0 195,3 100,0 210,4 100,0
  • 27. 27  Tabel di atas adalah komposisi penduduk di Indonesia menurut tiga kelompok umur.  Pada tahun 2000, Indonesia memiliki penduduk usia muda sekitar 30,6%, penduduk usia produktif 64,8%, dan penduduk usia lanjut 4,6%. Angka ini jauh berbeda dengan situasi pada tahun 1990.  Artinya, selama periode tahun 1990-2000 telah terjadi peningkatan komposisi penduduk usia lanjut, dan dikenal dengan istilah proses penuaan (aging process) atau proses transisi umur dari penduduk muda ke penduduk tua.
  • 28. 28 Rasio ketergantungan adalah angka yang menyatakan perbandingan antara banyaknya penduduk yang tidak produktif (penduduk usia muda dan usia lanjut) dengan banyaknya penduduk usia produktif (penduduk usia 15-64 tahun). Secara matematis, hubungan tersebut dapat dituliskan sebagai berikut: Dependency = youth dependency + aged dependency
  • 29. 29 RUMUS RASIO KETERGANTUNGAN 100100 6415 65 6415 140 x P P x P P Dependency      Rasio Ketergantungan Penduduk Indonesia Th. 2005: 61,965,192 + 9,925,983 Rasio Ketergantungan = ------------------------------------ X 100 = 50,8 141,484,112 61,965,192 Youth Dependency = ----------------- X 100 = 43.8 141,484,112 9,925,983 Aged Dependency = ----------------- X 100 = 7.0 141,484,112
  • 31. 31 Jumlah penduduk laki-laki Sex Ratio = ------------------------------------------ x k Jumlah penduduk perempuan Jumlah penduduk laki-laki = 107.274.528 orang Jumlah penduduk perempuan= 106.100.759 orang 107.274.528 Sex Ratio = -------------------- x 100 106.100.759 = 101 (tahun 2005)
  • 32. 32 1. Rasio jenis kelamin waktu lahir 103 – 105 2. Pola mortalitas laki-laki dan perempuan: laki-laki lebih mengambil resiko dibandingkan perempuan. 3. Pola migrasi penduduk laki-laki dan perempuan. Yang mempengaruhi angka rasio jenis kelamin:
  • 33. 33 PENDUDUK MENURUT SEX DAN DEPENDENCY RATIO DI INDONESIA INDIKATOR SP 1971 SP 1980 SP 1990 SP 2000 SUP. 2005 SEX RATIO 99.4 100.0 101.1 <15 TAHUN 44 36.5 35.7 30.4 62.0 15-64 TAHUN 54 59.6 60.6 65.1 141.5 65 + TAHUN 2 3.9 3.6 4.5 9.9 DEP. RATIO 85.2 67.8 64.8 53.7 50.8
  • 35. 35 P10 + (melek huruf) AMH = --------------------------------- x k P10 + dimana: AMH : Angka melek huruf P10 + : Penduduk umur 10 tahun ke atas K : konstanta, biasanya 100
  • 36. 36 CONTOH Penduduk umur 10 tahun ke atas = 152.514.964 orang Penduduk umur 10 tahun ke atas yang melek huruf= 133.357.809 orang 133.357.809 AMH = -------------------- x 100 152.514.964 = 87,4 Terdapat 87% penduduk Indonesia usia 10 tahun ke atas yang melek huruf.
  • 37. 37 Demikian para peserta diklat yang berbahagia telah kita ikuti materi Konsep dasar Demografi, bagaimana telah jelas bukan?semoga kalian dapat menyerap materi dengan baikSampai berjumpa kembali pada pelatihan-pelatihan berikutnya… Wassaalamualukum Wr wb ENDING…
  • 38. TERIMA KASIH PUSDIKLAT KKB DIKLAT DASAR-DASAR DEMOGRAFI