Dokumen tersebut membahas konsep dasar demografi yang mencakup sejarah, pengertian, tujuan dan kegunaan demografi, serta sumber data kependudukan seperti sensus, survei, dan registrasi. Dibahas pula indikator demografi seperti umur median, rasio ketergantungan, rasio jenis kelamin, dan angka melek huruf."
2. HASIL BELAJAR
Setelah mempelajari bahan
ajar ini peserta diharapkan
akan mampu menguraikan
dasar-dasar Demografi
dengan baik dan benar.
2
3. INDIKATOR HASIL
BELAJAR
Setelah mempelajari bahan ajar ini
peserta diharapkan akan dapat:
1. Menjelaskan definisi Demografi
2. Menjelaskan sumber data
kependudukan
3. Menjelaskan umur median, rasio
ketergantungan, rasio jenis kelamin
dan angka melek huruf
3
4. I. KONSEP DASAR DEMOGRAFI
A. SEJARAH DEMOGRAFI
John Graunt (1620-1674), seorang warga
negara Inggris, dikenal sebagai pelopor
dalam bidang pencatatan statistik
penduduk. Dalam bukunya, Ia menganalisis
mortalitas, fertilitas, migrasi, perumahan,
data keluarga, perbedaan antara kota dan
negara, dan jumlah penduduk laki-lakiyang
berada pada kelompok umur. Dari hasil
penelitiannya itu, Graunt mencetuskan
"hukum-hukum" pertumbuhan penduduk.
Sedangkan istilah Demografi pertama kali
dicetuskan oleh Achille Guillard, 1885.
B. PENGERTIAN DEMOGRAFI
Asal usul Ilmu Demografi
Kata Demografi dari bhs Yunani , terdiri
dari dua suku kata
Demos , artinya rakyat/penduduk
Grafein, artinya tulis-menulis
Demografi adalah tulisan-tulisan/
karangan mengenai rakyat /penduduk (
Achille Guillard, 1885)
4
5. C.TUJUAN DAN
KEGUNAAN DEMOGRAFI
Bagi pemerintah informasi tentang
kependudukan sangat membantu di
dalam menyusun perencanaan baik
untuk pendidikan, perpajakan,
kesejahteraan, pertanian, pembuatan
jalan-jalan atau bidang-bidang
lainnya. Bagi sektor swasta informasi
tentang kependudukan untuk
perencanaan produksi dan pemasaran
5
6. II. SUMBER DATA KEPENDUDUKAN
1.Sensus
2.Survei
3.Registrasi
MASING MASING MEMPUNYAI
KEKURANGAN DAN KELEBIHAN,
TERGANTUNG METODE
PENGUMPULAN,VALIDITAS,
RELIABILITAS, CAKUPAN DATA,
LANDASAN HUKUM, SERTA
PERILAKU MASYARAKAT DAN
PELAKSANA PENGUMPULAN
DATA
6
7. A. SENSUS PENDUDUK
Data-data demografi, ekonomi, dan
sosial yg menyangkut seluruh penduduk
pada waktu tertentu di suatu wilayah
tertentu.
Contoh:
• Sensus Penduduk
• Pendataan keluarga
7
8. 8
Keunggulan Sensus
1. Dianggap paling akurat
2. Cukupannya lengkap
3. Terbebas dari pengaruh kesalahan
sampel (sampling error)
4. Dapat digunakan sebagai dasar
perencanaan
5. Dapat digunakan sebagai sampling
frame untuk survai lain.
Kelemahan Sensus
1. Biaya sangat mahal
2. Sensus penduduk periode 10 tahunan,
kemungkinan setelah beberapa tahun
sudah banyak perubahan
3. Kemungkinan tidak semua tercacah.
9. SENSUS PENDUDUK
9
1. Pencatatan individu, semua orang, termasuk yg
berada/bekerja di LN
• De jure: berdasarkan tempat tinggal
• De facto: yg ditemukan saat sensus dilaksanakan
2. Dilaksanakan pd jangka waktu tertentu ( 10 th
sekali), dilakukan secara serentak dalam kurun
waktu tertentu, biasanya bln Oktober -Januari
3. Mencakup suatu wilayah administartif tertentu,
biasanya menggunakan batasan administratif
negara
10. SUMBER DATA KEPENDUDUKAN (2)
10
2. Survei
Data2 demografi, ekonomi, dan sosial yg menyangkut
sebagian penduduk (sampel) pada waktu tertentu di
suatu wilayah tertentu.
Contoh:
• Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)
• Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT)
• Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas)
11. 11
Istilah “ survei “ umumnya digunakan oleh
para peneliti sosial untuk memperoleh
informasi yang lebih rinci & spesifik,
seperti: pengetahuan, sikap, pendapat,
perilaku, harapan penduduk terhadap
suatu hal.
Survei dapat dilaksanakan kapan saja
sesuai kebutuhan
12. SUMBER DATA KEPENDUDUKAN (3)
12
3. Registrasi
Kumpulan keterangan mengenai terjadinya peristiwa2
lahir, mati, perkawinan, perceraian, adopsi & migrasi
sejak lahir sampai mati.
Registrasi yg berhubungan dg kehidupan disebut
‘registrasi vital’, hasilnya disebut ‘statistik vital’.
13. 13
Syarat Registrasi Vital:
1. Peraturan: penduduk wajib melapor
2. Dilaksanakan oleh badan pemerintah
3. Ada sanksi hukum
4. Semua identitas dilaporkan (informasi dasar)
5. Laporan kelahiran dan kematian: tanggal
kejadian & tanggal melapor
6. Ada aturan yg jelas ttg proses
tabulasi/penyajian data.
Data registrasi vital lebih baik dibanding
sensus, tetapi di Indonesia belum dapat
terlaksana dengan baik
15. 15
UMUR MEDIAN:
Umur Yang Membagi Penduduk Menjadi Dua Bagian Yang
Sama, Bagian Yang Pertama Lebih Muda Dan Bagian Ke Dua
Lebih Tua Dari Pada Umur Median.
Kegunaan:
Untuk Mengukur Pemusatan Penduduk Pada Kelompok-
kelompok Umur Tertentu.
16. RUMUS UMUR MEDIAN
16
lMd +
fx
fMd
i
N
2
Umur Median =
dimana:
lMd = batas bawah kelompok umur yang mengandung N/2
N = jumlah penduduk total
fx = jumlah penduduk kumulatif sampai dengan
kelompok umur yang mengandung N/2
fMd = jumlah penduduk pada kelompok umur dimana
terdapat nilai N/2
i = adalah kelas interval umur
17. 17
Dengan menggunakan ukuran umur median
ini dapat ditentukan kategori penduduk
suatu wilayah dengan berdasarkan hal-hal
berikut:
penduduk muda : < 20 tahun
penduduk intermediate : 20-29 Tahun
penduduk tua : > 30 tahun
19. 19
• Sebagai contoh, Tabel berikut menyajikan data
penduduk Indonesia menurut kelompok umur lima
tahunan dan jumlah kumulatifnya (dan persentase) dari
data SUPAS 2005. Dari data tersebut diperoleh:
N 213.375.287
---- = -------------------- = 106.687.643,5
2 2
• (Angka ini berada pada kelompok umur 25-29 tahun
dengan jumlah kumulatif 119.887.385)
• Batas bawah = lMd = 25
• fx =101.207.292
21. 21
213.375.287
2
101.207.292
18.680.093
=Md 525 +
25 +=
106.687.643,5 – 101.207.292
18.680.093
5
25 +=
5.480.351,5
18.680.093
5
25 + 0,29337924 x 5=
25 + 1,45=
26,5=
N
fx
fMd
ilMd
21
Dari data tabel di atas dapat dihitung umur
median:
22. 22
1. Umur median penduduk Indonesia tahun
2005: 26,5 tahun.
2. Setengah dari penduduk Indonesia berusia
di bawah 26,5 tahun.
3. Setengah penduduk Indonesia berusia lebih
tua dari 26,5 tahun.
4. Umur median terletak antara 25 – 29 tahun.
5. Kategori penduduk intermediate (20-29 th)
yaitu transisi dari young population ke old
population.
KESIMPULAN:
24. TIGA KELOMPOK UMUR
(STRUKTUR UMUR DAN
PRODUKTIVITAS)
Kelompok penduduk usia
muda,
yaitu mereka yang berumur di
bawah 15 tahun (0-14 tahun),
Kelompok penduduk usia
produktif, yaitu penduduk umur
15-64 tahun, dan
Kelompok penduduk usia
lanjut (65 tahun ke atas).
25. 25
PENGGOLONGAN PENDUDUK
TUA - MUDA
Kelompok Umur Penduduk Tua Penduduk Muda
0-14tahun 30% 40%
15-64tahun 60% 55%
65 + tahun 10% 5%
26. 26
STRUKTUR UMUR PENDUDUK INDONESIA
TAHUN 1990, 1995, DAN 2000
Kelompok 1990 1995 2000
Umur Juta % Juta % Juta %
0-14 66,0 36,7 65,4 33,5 64,4 30,6
15-64 107,2 59,6 121,7 62,3 136,3 64,8
65+ 6,6 3,7 8,2 4,2 9,7 4,6
Jumlah 179,8 100,0 195,3 100,0 210,4 100,0
27. 27
Tabel di atas adalah komposisi penduduk di Indonesia
menurut tiga kelompok umur.
Pada tahun 2000, Indonesia memiliki penduduk usia
muda sekitar 30,6%, penduduk usia produktif 64,8%,
dan penduduk usia lanjut 4,6%. Angka ini jauh berbeda
dengan situasi pada tahun 1990.
Artinya, selama periode tahun 1990-2000 telah terjadi
peningkatan komposisi penduduk usia lanjut, dan
dikenal dengan istilah proses penuaan (aging process)
atau proses transisi umur dari penduduk muda ke
penduduk tua.
28. 28
Rasio ketergantungan adalah angka yang menyatakan
perbandingan antara banyaknya penduduk yang tidak
produktif (penduduk usia muda dan usia lanjut) dengan
banyaknya penduduk usia produktif (penduduk usia 15-64
tahun).
Secara matematis, hubungan tersebut dapat dituliskan
sebagai berikut:
Dependency = youth dependency +
aged dependency
29. 29
RUMUS RASIO KETERGANTUNGAN
100100
6415
65
6415
140
x
P
P
x
P
P
Dependency
Rasio Ketergantungan Penduduk Indonesia Th. 2005:
61,965,192 + 9,925,983
Rasio Ketergantungan = ------------------------------------ X 100 = 50,8
141,484,112
61,965,192
Youth Dependency = ----------------- X 100 = 43.8
141,484,112
9,925,983
Aged Dependency = ----------------- X 100 = 7.0
141,484,112
31. 31
Jumlah penduduk laki-laki
Sex Ratio = ------------------------------------------ x k
Jumlah penduduk perempuan
Jumlah penduduk laki-laki = 107.274.528 orang
Jumlah penduduk perempuan= 106.100.759 orang
107.274.528
Sex Ratio = -------------------- x 100
106.100.759
= 101 (tahun 2005)
32. 32
1. Rasio jenis kelamin waktu lahir 103 – 105
2. Pola mortalitas laki-laki dan perempuan: laki-laki lebih
mengambil resiko dibandingkan perempuan.
3. Pola migrasi penduduk laki-laki dan perempuan.
Yang mempengaruhi angka rasio jenis kelamin:
33. 33
PENDUDUK MENURUT SEX DAN
DEPENDENCY RATIO DI INDONESIA
INDIKATOR SP 1971 SP 1980 SP 1990 SP 2000 SUP. 2005
SEX RATIO 99.4 100.0 101.1
<15 TAHUN 44 36.5 35.7 30.4 62.0
15-64 TAHUN 54 59.6 60.6 65.1 141.5
65 + TAHUN 2 3.9 3.6 4.5 9.9
DEP. RATIO 85.2 67.8 64.8 53.7 50.8
35. 35
P10 + (melek huruf)
AMH = --------------------------------- x k
P10 +
dimana:
AMH : Angka melek huruf
P10 + : Penduduk umur 10 tahun ke atas
K : konstanta, biasanya 100
36. 36
CONTOH
Penduduk umur 10 tahun ke atas = 152.514.964 orang
Penduduk umur 10 tahun ke atas yang melek huruf= 133.357.809 orang
133.357.809
AMH = -------------------- x 100
152.514.964
= 87,4
Terdapat 87% penduduk Indonesia usia 10 tahun ke atas
yang melek huruf.
37. 37
Demikian para peserta diklat yang berbahagia telah kita ikuti materi
Konsep dasar Demografi, bagaimana telah jelas bukan?semoga kalian
dapat menyerap materi dengan baikSampai berjumpa kembali pada
pelatihan-pelatihan berikutnya…
Wassaalamualukum Wr wb
ENDING…