SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
STRUKTUR DAN JENIS PENDIDIKAN1. SEKOLAH DASAR (PRIMARY SCHOOL/GRUNDSCHULE) ? 4 ATAU 6 TAHUN (TERGANTUNG WILAYAH)
2. SEKOLAH MENENGAH (SECONDARY SCHOOL), TERDIRI DARI:
Lower Secondary School (hauptschule) 5-6 tahun; untuk siswa yang akan melanjutkan ke vocational school
Lower Secondary School (realschule) 6 tahun; siswa dapat melanjutkan ke vocational school,fachhochschule atau sekolah tinggi
bidang tertentu
Higher Secondary School (gymnasium) 8-9 tahun; untuk siswa yang akan melanjutkan ke universitas
Comprehensive School (gesamtschule) ? grade 1 sampai lulus; memadukan 3 jenis kualifikasi di atas
Vocational School (part-time: berufsschule/ full-time: berufsfacherschule) 2-3 tahun; untuk siswa lulusan lower secondary school
3. PENDIDIKAN TINGGI (HIGHER EDUCATION), TERDIRI DARI:
University
University Of Applied Science (Fachhochschule)
Lain-lain (Sekolah Tinggi Seni, Musik Dsb); Pendidikan Informal
MANAJEMEN PENDIDIKAN
OTORITA
• Lander berwenang atas pendidikan di daerahnya
• Pada negara-negara bagian yang luas derahnya, sekolah tidak dikontrol secara langsung oleh
kementrian negara bagian, tetapi melalui badan administratif regional yang merupakan bagian
dari badan eksekutif tanpa pasangan atau counterpart langsung dari pihak legislatif atau DPR.
• Masyarakat setempat biasanya juga punya tanggung jawab menyediakan infra struktur yang
diperlukan dan ada kalanya juga terlibat dalam pengangkatan staf
PENDANAAN
• Dengan pengecualian pendidikan tinggi, keuangan pendidikan sepenuhnya berada di tangan
lender dan masyarakat setempat.
• Secara umum, seluruh biaya personil ditanggung oleh pemerintah negara bagian, dan infra
struktur oleh masyarakat. Hampir semua program pendidikan (termasuk pembebbasan uang
kuliah pada pendidikan tinggi) bersifat gratis.
PERSONALIA
• Guru-guru merupakan pendidik yang ahli di bidangnya
DINAMIKA DALAM PENGEMBANGAN KURIKULUM DI JERMAN
Menteri-menteri pendidikan negara bagian menentukan kurikulum mereka sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku, dan mereka melakukan melalui tiga jenis instrumen:
A) tabel yang menguraikan jumlah jam belajar per minggu, serta mata pelajaran sesuai dengan “grade” dan jeis
sekolah;
B) pedoman kurikulum; dan
C) pemberian wewenang penulisan dan pengadaan buku teks.
Tujuan umum kurikulum ditentukan oleh peraturan sekolah, sedangkan tujuan khusus diterbitkan dalam kaitannya
dengan pedoman kurikulum. Ini diputuskan oleh kementerian negara bagian dan mencakup silabus, rekomendasi
metode mengajar (keputusan untuk memakai metode mengajar tertentu sepenuhnya diserahkan kepada guru), dan
kadang-kadang juga model rencana pelajaran.
Mengenai buku teks, tidak ada yang dapat dipakai di sekolah-sekolah jerman tanpa mendapat peretujuan dari
kementerian negara bagian. Sekolah dan guru-guru kemudian dapat bebas memilih dari buku-buku yang sudah ada
dalam daftar yang sudah di syahkan.
UJIAN, KENAIKAN KELAS, DAN SERTIFIKASI
• Tes formal pada prinsipnya tidak digunakan untuk menilai keberhasilan anak disekolah. Pengecualian itu hanya untuk keperluan
diagnostik yaitu mengidentifikasi jenis-jenis dyslexia (kesulitan belajar membaca dan menulis karena kondisi pada otak).
• Tidak ada kenaikan kelas secara otomatis, tetapi kelas mengulang juga sudah hampir tidak dilaksanakan lagi (hanya 1,5% per kelas
di pendidikan dasar, dan kira-kira 4% di sekolah tingkat menengah pada tahun 1990).
• Sertifikat dan diploma yang dicapai di universitas dan ujian-ujian negara bagian dan memberi hak kepada pemegangnya untuk
memasuki program pendidikan yang lebih tinggi,
EVALUASI, DAN PENELITIAN PENDIDIKAN
• Tidak ada evaluasi nasional yang dilakukan secara teratur mengenai hasil pendidikan
• Apabila di bandingkan dengan negara lain, jerman belum banyak melakukan penelitian empiris dalam bidang pendidikan.
ANALISIS PERBANDINGAN PENDIDIKAN
DI JERMAN DAN PENDIDIKAN DI INDONESIA
NO
PERMASALAHAN
PENDIDIKAN
PERBANDINGAN
ANALISIS
JERMAN INDONESIA
1 Tujuan Ø Untuk membentuk pribadi sosialis.
Ø Mengembangkan individualitas dan
partisipasi dalam kehidupan
masyarakat.
Ø Menyiapkan lulusan yang
berkualitas.
Ø Undang-undang tentang Sekolah
khusus dan Universitas ditetapkan
tujuan umum pendidikan dengan
tekanan pada pengembangan
individualitas dan partisipasi dalam
kehidupan.
Ø Mencerdaskan kehidupan bangsa serta
pembentukan manusia seutuhnya
berdasarkan pancasila dan UUD 1945
bahwa setiap warga negara berhak
menerima pengajaran.
Ø Untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab.
Setiap negara memiliki
tujuan pendidikan masing-
masing yang tujuannya
untuk memperbaiki taraf
hidup menjadi lebih baik,
suatu bangsa dapat
dikatakan maju yaitu dapat
dinilai dari kualitas
pendidikan yang ada di
negara tersebut.
2 Sistem Sistem pendidikan di Jerman
desentralisasi.
Sistem pendidikan di Indonesia adalah
sentralisasi, namun dalam
penyelengaraannya satuan dan kegiatan
pendidikan dilaksanakan secara
desentralisasi.
Kedua negara tersebut
memiliki sistem pendidikan
yang sama, yang dalam
pelaksanaannyapun dapat
berjalan dengan baik.
NO
PERMASALAHAN
PENDIDIKAN
PERBANDINGAN
ANALISIS
JERMAN INDONESIA
3 Dasar Jerman bertitik tolak dari nilai-nilai
Demokrasi yang lebih liberal, yang
membiarkan kompetisi individual
berkembang secara alamiah.
Indonesia mendasari
pendidikan dengan
falsafah pancasila.
Kedua negara ini memiliki dasar yang
berbeda, namun perbedaan Dasar
tersebut tidak menjadi penghambat
untuk setiap negara dalam
mewujudkan pendidikan, selagi dasar
yang di anut itu tidak menyimpang
aturan pendidikan, maka dapat
dikatakan sah-sah saja, demi
mewujudkan pendidikan yang
semakin lebih baik.
4 Kurikulum Menteri-menteri pendidikan negara
bagian menentukan kurikulum
mereka sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku,
dan mereka melakukan itu melalui
tiga jenis instrumen
yaitu, pertama, tabel yang
menguraikan jumlah jam belajar per
minggu, serta mata pelajaran sesuai
dengan “grade” dan jenis sekolah.
kedua, pedoman kurikulum.
ketiga, pemberian wewenang
penulisan dan pengadaan buku teks.
Berdasarkan standar
nasional disesuaikan
dengan perkembangan
peserta didik dengan
kebutuhan lingkungan
pendidikan nasional.
Kurikulum yang digunakan di
indinesia menurut kami baik karena
dalam kurikulum tersebut diterapkan
cara penyesuaian terhadap
perkembangan peserta didik dengan
lingkungan hal ini dapat
memudahkan pendidik dalam
memahami karakter dan kemampuan
anak didik.
Kemudian kurikulum yang digunakan
di negara Jerman juga baik, selagi
tidak menyimpang dengan
pendidikan.
NO
PERMASALAHAN
PENDIDIKAN
PERBANDINGAN
ANALISIS
JERMAN INDONESIA
5 Proses Keputusan untuk metode mengajar
tertentu sepenuhnya diserahkan
kepada guru. konsep “pengajaran
terbuka” atau “open instruction”
yang menekankan pada “murid
belajar atas dorongan sendiri”.
1. pendidikan formal,
2. nonformal, dan
3. informal.
Proses pendidikan yang diterapkan di
jerman cukup menarik, tak ada
salahnya indonesia dapat mengadopsi
tehnik yang digunakan di Jerman agar
dapat membangun pendidikan di
indonesia lebih baik lagi. Tehnik
tersebut nantinya dapat di terapkan
pada pendidikan di indonesia baik
dalam pendidikan formal, non formal
dan informal. Tak ada salahnya hal ini
dicoba.
6 Evaluasi Tidak ada evaluasi nasional yang
dilakukan secara teratur mengenai
hasil pendidikan.
Apabila di bandingkan dengan negara
lain, Jerman belum banyak
melakukan penelitian empiris dalam
bidang pendidikan.
Evaluasi Pasal 58
1. Evaluasi hasibelajar
peserta didik dilakukan oleh
pendidik untuk memantau
proses, kemajuan, dan
perbaikan hasil belajar peserta
didik secara berkesinambungan.
dalam kegiatan Evaluasi pendidikan
ternyata indonesia dapat dikatakan
lebih baik di bandingkan dengan Negara
Jerman.
7 Pembiayaan Dengan pengecualian pendidikan
tinggi, keuangan pendidikan
sepenuhnya berada di tangan Lender
dan masyarakat setempat. Secara
umum, seluruh biaya personil
ditanggung oleh pemerintah negara
bagian, dan infra struktur oleh
masyarakat
Sumber pendanaan pendidikan
di Indonesia berasal dari APBN,
APBD ditanggung bersama antar
pusat, daerah dan masyarakat
Dalam masalah administrasi
pendidikan, kedua negara ini memiliki
peran yang baik dalam bidang
pendidikan, dan masyarakat juga ikut
berpartisipasi dalam masalah
administrasi pendidikan.
KURIKULUM KIMIA DI JERMAN
• Tingkat 7 : reaksi asam, pembakaran, limbah, bahan-bahan yang berasal dari bumi
• Tingkat 8 : reaksi, unsur, pembakaran, batuan
• Tingkat 9 : reaksi asam, reaksi logam, reaksi sat, penelitian pasca sat dan proyek penelitian
• Tingkat 10 : polimer dan etanol, minyak dan tumbuhan, bumi dan atmosfer
• Tingkat 11 : partikel sub atom, laju reaksi kimia, asam basa
• Tingkat 12 : kimia dasar, reaksi kimia
• Tingkat 13 : kimia fisika dan kimia organik, termodinamika dan kimia anorganik
DAFTAR PUSTAKA
• Na, Amor. Perbandingan Sistem Pendidikan Jerman Dan Indonesia
http://Uninaamor.Blogspot.Co.Id/2012/11/Perbandingan-pendidikan-di-jerman-dan.Html
• Refrensi Bacaan.Sistem Pendidikan Di Jerman Http:// Kojirosebastian. Blogspot.Co.Id/2012/12/Sistem-
pendidikan-di-jerman.Html.
• Ilmu Hayat. Sistem Pendidikab Di Jerman. Http:// Ilmuhayat. Blogspot.Co.Id/2013/06/Sistem-
pendidikan-di-negara-jerman.Html. Departemen Agama RI. Kumpulan Undang-undang Dan Peraturan
Pemerintah RI Tentang Pendidikan. Jakarta: Departemen Agama RI.
• Hasbullah. 1999. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
• Perbandingan Sistem Pendidikan 15 Negara.

More Related Content

What's hot

Hasil Diskusi/ Tanya Jawab Problem Solving Learning
Hasil Diskusi/ Tanya Jawab Problem Solving LearningHasil Diskusi/ Tanya Jawab Problem Solving Learning
Hasil Diskusi/ Tanya Jawab Problem Solving LearningAbdul Jamil
 
Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Dunia Pendidikan Pendidikan
Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Dunia Pendidikan PendidikanPemanfaatan Teknologi Informasi dalam Dunia Pendidikan Pendidikan
Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Dunia Pendidikan PendidikanSyarif Hidayatullah
 
Powerpoint manajemen pendidikan
Powerpoint manajemen pendidikanPowerpoint manajemen pendidikan
Powerpoint manajemen pendidikangeriya
 
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)vina serevina
 
Latar belakang perubahan kurikulum dari kurkulum cbsa sampai kurikulum 2013
Latar belakang perubahan kurikulum dari kurkulum cbsa sampai kurikulum 2013Latar belakang perubahan kurikulum dari kurkulum cbsa sampai kurikulum 2013
Latar belakang perubahan kurikulum dari kurkulum cbsa sampai kurikulum 2013Syaidah Ahnur
 
PPT Media Pembelajaran
PPT Media Pembelajaran PPT Media Pembelajaran
PPT Media Pembelajaran Naily Mulyono
 
Husna Laporan Observasi PLP 1.docx
Husna Laporan Observasi PLP 1.docxHusna Laporan Observasi PLP 1.docx
Husna Laporan Observasi PLP 1.docxAsmaulHusna660274
 
Paper Landasan Pengembangan Kurikulum
Paper Landasan Pengembangan KurikulumPaper Landasan Pengembangan Kurikulum
Paper Landasan Pengembangan KurikulumRahmah Salsabila
 
Brainstorming Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum Darurat di Era COVID-19
Brainstorming Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum Darurat di Era COVID-19Brainstorming Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum Darurat di Era COVID-19
Brainstorming Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum Darurat di Era COVID-19Vina Serevina
 
14 kompetensi dan 78 indikator penilaian kinerja guru
14 kompetensi dan 78 indikator penilaian kinerja guru14 kompetensi dan 78 indikator penilaian kinerja guru
14 kompetensi dan 78 indikator penilaian kinerja guruIbnu Fajar
 
Kajian kurikulum pendidikan negara korea selatan
Kajian kurikulum pendidikan negara korea selatanKajian kurikulum pendidikan negara korea selatan
Kajian kurikulum pendidikan negara korea selatanrisyanti ALENTA
 
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloom
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloomKata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloom
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloommasterkukuh
 
Contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)Contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)e. hardiyanto
 

What's hot (20)

Hasil Diskusi/ Tanya Jawab Problem Solving Learning
Hasil Diskusi/ Tanya Jawab Problem Solving LearningHasil Diskusi/ Tanya Jawab Problem Solving Learning
Hasil Diskusi/ Tanya Jawab Problem Solving Learning
 
Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Dunia Pendidikan Pendidikan
Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Dunia Pendidikan PendidikanPemanfaatan Teknologi Informasi dalam Dunia Pendidikan Pendidikan
Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Dunia Pendidikan Pendidikan
 
Powerpoint strategi pembelajaran
Powerpoint strategi pembelajaranPowerpoint strategi pembelajaran
Powerpoint strategi pembelajaran
 
Teori Belajar Sibernetik
Teori Belajar Sibernetik Teori Belajar Sibernetik
Teori Belajar Sibernetik
 
Powerpoint manajemen pendidikan
Powerpoint manajemen pendidikanPowerpoint manajemen pendidikan
Powerpoint manajemen pendidikan
 
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
 
Kurikulum 1994 dan suplemen kurikulum 1999
Kurikulum 1994 dan suplemen kurikulum 1999Kurikulum 1994 dan suplemen kurikulum 1999
Kurikulum 1994 dan suplemen kurikulum 1999
 
Latar belakang perubahan kurikulum dari kurkulum cbsa sampai kurikulum 2013
Latar belakang perubahan kurikulum dari kurkulum cbsa sampai kurikulum 2013Latar belakang perubahan kurikulum dari kurkulum cbsa sampai kurikulum 2013
Latar belakang perubahan kurikulum dari kurkulum cbsa sampai kurikulum 2013
 
CONTOH Handout
CONTOH HandoutCONTOH Handout
CONTOH Handout
 
Laporan refleksi
Laporan refleksiLaporan refleksi
Laporan refleksi
 
Contoh Modul
Contoh Modul Contoh Modul
Contoh Modul
 
PPT Media Pembelajaran
PPT Media Pembelajaran PPT Media Pembelajaran
PPT Media Pembelajaran
 
Husna Laporan Observasi PLP 1.docx
Husna Laporan Observasi PLP 1.docxHusna Laporan Observasi PLP 1.docx
Husna Laporan Observasi PLP 1.docx
 
Paper Landasan Pengembangan Kurikulum
Paper Landasan Pengembangan KurikulumPaper Landasan Pengembangan Kurikulum
Paper Landasan Pengembangan Kurikulum
 
Brainstorming Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum Darurat di Era COVID-19
Brainstorming Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum Darurat di Era COVID-19Brainstorming Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum Darurat di Era COVID-19
Brainstorming Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum Darurat di Era COVID-19
 
14 kompetensi dan 78 indikator penilaian kinerja guru
14 kompetensi dan 78 indikator penilaian kinerja guru14 kompetensi dan 78 indikator penilaian kinerja guru
14 kompetensi dan 78 indikator penilaian kinerja guru
 
Kajian kurikulum pendidikan negara korea selatan
Kajian kurikulum pendidikan negara korea selatanKajian kurikulum pendidikan negara korea selatan
Kajian kurikulum pendidikan negara korea selatan
 
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloom
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloomKata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloom
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloom
 
Dimensi dan struktur ips
Dimensi dan struktur ips Dimensi dan struktur ips
Dimensi dan struktur ips
 
Contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)Contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
 

Similar to Kurikulum di negara Jerman

baju anak
baju anakbaju anak
baju anakBinawan
 
PPTSISTEM PENDIDIKAN FINLANDIA SEMESTER 2 KEL 1.pdf
PPTSISTEM PENDIDIKAN FINLANDIA SEMESTER 2 KEL 1.pdfPPTSISTEM PENDIDIKAN FINLANDIA SEMESTER 2 KEL 1.pdf
PPTSISTEM PENDIDIKAN FINLANDIA SEMESTER 2 KEL 1.pdfSalasatiramadani
 
Bahan presentase bahasa indonesia perbandingan sistem pendidikan di indonesi...
Bahan presentase bahasa indonesia  perbandingan sistem pendidikan di indonesi...Bahan presentase bahasa indonesia  perbandingan sistem pendidikan di indonesi...
Bahan presentase bahasa indonesia perbandingan sistem pendidikan di indonesi...Abi Hutomo
 
ANALISIS KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN DI KANADA, KOREA SELATAN, SELANDIA BARU, ...
ANALISIS KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN DI KANADA, KOREA SELATAN, SELANDIA BARU, ...ANALISIS KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN DI KANADA, KOREA SELATAN, SELANDIA BARU, ...
ANALISIS KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN DI KANADA, KOREA SELATAN, SELANDIA BARU, ...wiwinseptiana1
 
Presentation pengantar pendidikan
Presentation pengantar pendidikanPresentation pengantar pendidikan
Presentation pengantar pendidikanyelti
 
Upaya pembaharuan pendidikan nasional
Upaya pembaharuan pendidikan nasionalUpaya pembaharuan pendidikan nasional
Upaya pembaharuan pendidikan nasionalrinoarpa
 
Upaya pembaharuan pendidikan nasional
Upaya pembaharuan pendidikan nasionalUpaya pembaharuan pendidikan nasional
Upaya pembaharuan pendidikan nasionalrinoarpa
 
Pilihan setelah lulus smp
Pilihan setelah lulus smpPilihan setelah lulus smp
Pilihan setelah lulus smpNaya Ti
 
PENGUATAN KURIKULUM MERDEKA.pptx
PENGUATAN KURIKULUM MERDEKA.pptxPENGUATAN KURIKULUM MERDEKA.pptx
PENGUATAN KURIKULUM MERDEKA.pptxudinsyamsudin8
 
Makalah kurikulum
Makalah kurikulumMakalah kurikulum
Makalah kurikulumechan_vega
 
PP Nomor19 tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan
PP Nomor19 tahun 2005 Tentang Standar Nasional PendidikanPP Nomor19 tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan
PP Nomor19 tahun 2005 Tentang Standar Nasional PendidikanM. ALI AMIRUDDIN
 
Nova nisa febrina (tugas eldarni)
Nova nisa febrina (tugas eldarni)Nova nisa febrina (tugas eldarni)
Nova nisa febrina (tugas eldarni)novanisa febrina
 
UJIAN NASIONAL DAN PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN
UJIAN NASIONAL DAN PENINGKATAN MUTU PENDIDIKANUJIAN NASIONAL DAN PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN
UJIAN NASIONAL DAN PENINGKATAN MUTU PENDIDIKANNASuprawoto Sunardjo
 
Bahan ajar 6 uu sisdiknas 2003-ktsp
Bahan ajar 6   uu sisdiknas 2003-ktspBahan ajar 6   uu sisdiknas 2003-ktsp
Bahan ajar 6 uu sisdiknas 2003-ktspDaniel Saroengoe
 
Pelan pembangunan-pendidikan-malaysia-2015-2025 pgjian tinggi
Pelan pembangunan-pendidikan-malaysia-2015-2025 pgjian tinggiPelan pembangunan-pendidikan-malaysia-2015-2025 pgjian tinggi
Pelan pembangunan-pendidikan-malaysia-2015-2025 pgjian tinggiNor Haziani
 

Similar to Kurikulum di negara Jerman (20)

Dampak un
Dampak unDampak un
Dampak un
 
UU Sisdiknas
UU SisdiknasUU Sisdiknas
UU Sisdiknas
 
baju anak
baju anakbaju anak
baju anak
 
PPTSISTEM PENDIDIKAN FINLANDIA SEMESTER 2 KEL 1.pdf
PPTSISTEM PENDIDIKAN FINLANDIA SEMESTER 2 KEL 1.pdfPPTSISTEM PENDIDIKAN FINLANDIA SEMESTER 2 KEL 1.pdf
PPTSISTEM PENDIDIKAN FINLANDIA SEMESTER 2 KEL 1.pdf
 
Bahan presentase bahasa indonesia perbandingan sistem pendidikan di indonesi...
Bahan presentase bahasa indonesia  perbandingan sistem pendidikan di indonesi...Bahan presentase bahasa indonesia  perbandingan sistem pendidikan di indonesi...
Bahan presentase bahasa indonesia perbandingan sistem pendidikan di indonesi...
 
ANALISIS KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN DI KANADA, KOREA SELATAN, SELANDIA BARU, ...
ANALISIS KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN DI KANADA, KOREA SELATAN, SELANDIA BARU, ...ANALISIS KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN DI KANADA, KOREA SELATAN, SELANDIA BARU, ...
ANALISIS KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN DI KANADA, KOREA SELATAN, SELANDIA BARU, ...
 
Presentation pengantar pendidikan
Presentation pengantar pendidikanPresentation pengantar pendidikan
Presentation pengantar pendidikan
 
Kurikulum di Australia
Kurikulum di AustraliaKurikulum di Australia
Kurikulum di Australia
 
Upaya pembaharuan pendidikan nasional
Upaya pembaharuan pendidikan nasionalUpaya pembaharuan pendidikan nasional
Upaya pembaharuan pendidikan nasional
 
Upaya pembaharuan pendidikan nasional
Upaya pembaharuan pendidikan nasionalUpaya pembaharuan pendidikan nasional
Upaya pembaharuan pendidikan nasional
 
Pilihan setelah lulus smp
Pilihan setelah lulus smpPilihan setelah lulus smp
Pilihan setelah lulus smp
 
PENGUATAN KURIKULUM MERDEKA.pptx
PENGUATAN KURIKULUM MERDEKA.pptxPENGUATAN KURIKULUM MERDEKA.pptx
PENGUATAN KURIKULUM MERDEKA.pptx
 
13 sisdiknas
13 sisdiknas13 sisdiknas
13 sisdiknas
 
Analisa sekolah standart nasional
Analisa sekolah standart nasionalAnalisa sekolah standart nasional
Analisa sekolah standart nasional
 
Makalah kurikulum
Makalah kurikulumMakalah kurikulum
Makalah kurikulum
 
PP Nomor19 tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan
PP Nomor19 tahun 2005 Tentang Standar Nasional PendidikanPP Nomor19 tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan
PP Nomor19 tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan
 
Nova nisa febrina (tugas eldarni)
Nova nisa febrina (tugas eldarni)Nova nisa febrina (tugas eldarni)
Nova nisa febrina (tugas eldarni)
 
UJIAN NASIONAL DAN PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN
UJIAN NASIONAL DAN PENINGKATAN MUTU PENDIDIKANUJIAN NASIONAL DAN PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN
UJIAN NASIONAL DAN PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN
 
Bahan ajar 6 uu sisdiknas 2003-ktsp
Bahan ajar 6   uu sisdiknas 2003-ktspBahan ajar 6   uu sisdiknas 2003-ktsp
Bahan ajar 6 uu sisdiknas 2003-ktsp
 
Pelan pembangunan-pendidikan-malaysia-2015-2025 pgjian tinggi
Pelan pembangunan-pendidikan-malaysia-2015-2025 pgjian tinggiPelan pembangunan-pendidikan-malaysia-2015-2025 pgjian tinggi
Pelan pembangunan-pendidikan-malaysia-2015-2025 pgjian tinggi
 

Recently uploaded

TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 

Recently uploaded (20)

TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 

Kurikulum di negara Jerman

  • 1.
  • 2. STRUKTUR DAN JENIS PENDIDIKAN1. SEKOLAH DASAR (PRIMARY SCHOOL/GRUNDSCHULE) ? 4 ATAU 6 TAHUN (TERGANTUNG WILAYAH) 2. SEKOLAH MENENGAH (SECONDARY SCHOOL), TERDIRI DARI: Lower Secondary School (hauptschule) 5-6 tahun; untuk siswa yang akan melanjutkan ke vocational school Lower Secondary School (realschule) 6 tahun; siswa dapat melanjutkan ke vocational school,fachhochschule atau sekolah tinggi bidang tertentu Higher Secondary School (gymnasium) 8-9 tahun; untuk siswa yang akan melanjutkan ke universitas Comprehensive School (gesamtschule) ? grade 1 sampai lulus; memadukan 3 jenis kualifikasi di atas Vocational School (part-time: berufsschule/ full-time: berufsfacherschule) 2-3 tahun; untuk siswa lulusan lower secondary school 3. PENDIDIKAN TINGGI (HIGHER EDUCATION), TERDIRI DARI: University University Of Applied Science (Fachhochschule) Lain-lain (Sekolah Tinggi Seni, Musik Dsb); Pendidikan Informal
  • 3. MANAJEMEN PENDIDIKAN OTORITA • Lander berwenang atas pendidikan di daerahnya • Pada negara-negara bagian yang luas derahnya, sekolah tidak dikontrol secara langsung oleh kementrian negara bagian, tetapi melalui badan administratif regional yang merupakan bagian dari badan eksekutif tanpa pasangan atau counterpart langsung dari pihak legislatif atau DPR. • Masyarakat setempat biasanya juga punya tanggung jawab menyediakan infra struktur yang diperlukan dan ada kalanya juga terlibat dalam pengangkatan staf
  • 4. PENDANAAN • Dengan pengecualian pendidikan tinggi, keuangan pendidikan sepenuhnya berada di tangan lender dan masyarakat setempat. • Secara umum, seluruh biaya personil ditanggung oleh pemerintah negara bagian, dan infra struktur oleh masyarakat. Hampir semua program pendidikan (termasuk pembebbasan uang kuliah pada pendidikan tinggi) bersifat gratis. PERSONALIA • Guru-guru merupakan pendidik yang ahli di bidangnya
  • 5. DINAMIKA DALAM PENGEMBANGAN KURIKULUM DI JERMAN Menteri-menteri pendidikan negara bagian menentukan kurikulum mereka sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku, dan mereka melakukan melalui tiga jenis instrumen: A) tabel yang menguraikan jumlah jam belajar per minggu, serta mata pelajaran sesuai dengan “grade” dan jeis sekolah; B) pedoman kurikulum; dan C) pemberian wewenang penulisan dan pengadaan buku teks. Tujuan umum kurikulum ditentukan oleh peraturan sekolah, sedangkan tujuan khusus diterbitkan dalam kaitannya dengan pedoman kurikulum. Ini diputuskan oleh kementerian negara bagian dan mencakup silabus, rekomendasi metode mengajar (keputusan untuk memakai metode mengajar tertentu sepenuhnya diserahkan kepada guru), dan kadang-kadang juga model rencana pelajaran. Mengenai buku teks, tidak ada yang dapat dipakai di sekolah-sekolah jerman tanpa mendapat peretujuan dari kementerian negara bagian. Sekolah dan guru-guru kemudian dapat bebas memilih dari buku-buku yang sudah ada dalam daftar yang sudah di syahkan.
  • 6. UJIAN, KENAIKAN KELAS, DAN SERTIFIKASI • Tes formal pada prinsipnya tidak digunakan untuk menilai keberhasilan anak disekolah. Pengecualian itu hanya untuk keperluan diagnostik yaitu mengidentifikasi jenis-jenis dyslexia (kesulitan belajar membaca dan menulis karena kondisi pada otak). • Tidak ada kenaikan kelas secara otomatis, tetapi kelas mengulang juga sudah hampir tidak dilaksanakan lagi (hanya 1,5% per kelas di pendidikan dasar, dan kira-kira 4% di sekolah tingkat menengah pada tahun 1990). • Sertifikat dan diploma yang dicapai di universitas dan ujian-ujian negara bagian dan memberi hak kepada pemegangnya untuk memasuki program pendidikan yang lebih tinggi, EVALUASI, DAN PENELITIAN PENDIDIKAN • Tidak ada evaluasi nasional yang dilakukan secara teratur mengenai hasil pendidikan • Apabila di bandingkan dengan negara lain, jerman belum banyak melakukan penelitian empiris dalam bidang pendidikan.
  • 7. ANALISIS PERBANDINGAN PENDIDIKAN DI JERMAN DAN PENDIDIKAN DI INDONESIA NO PERMASALAHAN PENDIDIKAN PERBANDINGAN ANALISIS JERMAN INDONESIA 1 Tujuan Ø Untuk membentuk pribadi sosialis. Ø Mengembangkan individualitas dan partisipasi dalam kehidupan masyarakat. Ø Menyiapkan lulusan yang berkualitas. Ø Undang-undang tentang Sekolah khusus dan Universitas ditetapkan tujuan umum pendidikan dengan tekanan pada pengembangan individualitas dan partisipasi dalam kehidupan. Ø Mencerdaskan kehidupan bangsa serta pembentukan manusia seutuhnya berdasarkan pancasila dan UUD 1945 bahwa setiap warga negara berhak menerima pengajaran. Ø Untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Setiap negara memiliki tujuan pendidikan masing- masing yang tujuannya untuk memperbaiki taraf hidup menjadi lebih baik, suatu bangsa dapat dikatakan maju yaitu dapat dinilai dari kualitas pendidikan yang ada di negara tersebut. 2 Sistem Sistem pendidikan di Jerman desentralisasi. Sistem pendidikan di Indonesia adalah sentralisasi, namun dalam penyelengaraannya satuan dan kegiatan pendidikan dilaksanakan secara desentralisasi. Kedua negara tersebut memiliki sistem pendidikan yang sama, yang dalam pelaksanaannyapun dapat berjalan dengan baik.
  • 8. NO PERMASALAHAN PENDIDIKAN PERBANDINGAN ANALISIS JERMAN INDONESIA 3 Dasar Jerman bertitik tolak dari nilai-nilai Demokrasi yang lebih liberal, yang membiarkan kompetisi individual berkembang secara alamiah. Indonesia mendasari pendidikan dengan falsafah pancasila. Kedua negara ini memiliki dasar yang berbeda, namun perbedaan Dasar tersebut tidak menjadi penghambat untuk setiap negara dalam mewujudkan pendidikan, selagi dasar yang di anut itu tidak menyimpang aturan pendidikan, maka dapat dikatakan sah-sah saja, demi mewujudkan pendidikan yang semakin lebih baik. 4 Kurikulum Menteri-menteri pendidikan negara bagian menentukan kurikulum mereka sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan mereka melakukan itu melalui tiga jenis instrumen yaitu, pertama, tabel yang menguraikan jumlah jam belajar per minggu, serta mata pelajaran sesuai dengan “grade” dan jenis sekolah. kedua, pedoman kurikulum. ketiga, pemberian wewenang penulisan dan pengadaan buku teks. Berdasarkan standar nasional disesuaikan dengan perkembangan peserta didik dengan kebutuhan lingkungan pendidikan nasional. Kurikulum yang digunakan di indinesia menurut kami baik karena dalam kurikulum tersebut diterapkan cara penyesuaian terhadap perkembangan peserta didik dengan lingkungan hal ini dapat memudahkan pendidik dalam memahami karakter dan kemampuan anak didik. Kemudian kurikulum yang digunakan di negara Jerman juga baik, selagi tidak menyimpang dengan pendidikan.
  • 9. NO PERMASALAHAN PENDIDIKAN PERBANDINGAN ANALISIS JERMAN INDONESIA 5 Proses Keputusan untuk metode mengajar tertentu sepenuhnya diserahkan kepada guru. konsep “pengajaran terbuka” atau “open instruction” yang menekankan pada “murid belajar atas dorongan sendiri”. 1. pendidikan formal, 2. nonformal, dan 3. informal. Proses pendidikan yang diterapkan di jerman cukup menarik, tak ada salahnya indonesia dapat mengadopsi tehnik yang digunakan di Jerman agar dapat membangun pendidikan di indonesia lebih baik lagi. Tehnik tersebut nantinya dapat di terapkan pada pendidikan di indonesia baik dalam pendidikan formal, non formal dan informal. Tak ada salahnya hal ini dicoba. 6 Evaluasi Tidak ada evaluasi nasional yang dilakukan secara teratur mengenai hasil pendidikan. Apabila di bandingkan dengan negara lain, Jerman belum banyak melakukan penelitian empiris dalam bidang pendidikan. Evaluasi Pasal 58 1. Evaluasi hasibelajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan. dalam kegiatan Evaluasi pendidikan ternyata indonesia dapat dikatakan lebih baik di bandingkan dengan Negara Jerman. 7 Pembiayaan Dengan pengecualian pendidikan tinggi, keuangan pendidikan sepenuhnya berada di tangan Lender dan masyarakat setempat. Secara umum, seluruh biaya personil ditanggung oleh pemerintah negara bagian, dan infra struktur oleh masyarakat Sumber pendanaan pendidikan di Indonesia berasal dari APBN, APBD ditanggung bersama antar pusat, daerah dan masyarakat Dalam masalah administrasi pendidikan, kedua negara ini memiliki peran yang baik dalam bidang pendidikan, dan masyarakat juga ikut berpartisipasi dalam masalah administrasi pendidikan.
  • 10. KURIKULUM KIMIA DI JERMAN • Tingkat 7 : reaksi asam, pembakaran, limbah, bahan-bahan yang berasal dari bumi • Tingkat 8 : reaksi, unsur, pembakaran, batuan • Tingkat 9 : reaksi asam, reaksi logam, reaksi sat, penelitian pasca sat dan proyek penelitian • Tingkat 10 : polimer dan etanol, minyak dan tumbuhan, bumi dan atmosfer • Tingkat 11 : partikel sub atom, laju reaksi kimia, asam basa • Tingkat 12 : kimia dasar, reaksi kimia • Tingkat 13 : kimia fisika dan kimia organik, termodinamika dan kimia anorganik
  • 11. DAFTAR PUSTAKA • Na, Amor. Perbandingan Sistem Pendidikan Jerman Dan Indonesia http://Uninaamor.Blogspot.Co.Id/2012/11/Perbandingan-pendidikan-di-jerman-dan.Html • Refrensi Bacaan.Sistem Pendidikan Di Jerman Http:// Kojirosebastian. Blogspot.Co.Id/2012/12/Sistem- pendidikan-di-jerman.Html. • Ilmu Hayat. Sistem Pendidikab Di Jerman. Http:// Ilmuhayat. Blogspot.Co.Id/2013/06/Sistem- pendidikan-di-negara-jerman.Html. Departemen Agama RI. Kumpulan Undang-undang Dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan. Jakarta: Departemen Agama RI. • Hasbullah. 1999. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. • Perbandingan Sistem Pendidikan 15 Negara.