3. Pengertian Sistem
• Kata sistem berasal dari bahasa Latin (systema) dan Yunani (sustema). Diartikan juga sebagai satu kesatuan
yang terdiri dari komponen-komponen atau unsur saling berhubungan untuk mencapai suatu tujuan.
• Definisi yang lain dari sistem juga disebutkan bahwa sistem merupakan komponen yang terdiri dari suatu
bagian yang secara keseluruhan saling terhubung dengan teratur dan bersifat kompleks.
• Berdasarkan dari penjelasan tersebut, dapat diketahui bahwa sistem adalah kumpulan unit, konponen arau
elemen yang secara teratur berinteraksi untuk membentuk kesatuan dan menjalankan fungsinya secara terus
menerus untuk mencapai tujuan tertentu.
4. 01
02
03
Pendidikan dalam bahasa Yunani berasal dari kata
pedegogik yaitu ilmu menuntun anak. Orang
Romawi melihat pendidikan sebagai educare, yaitu
mengeluarkan dan menuntun tindakan
merealisasikan potensi anak yang dibawa waktu
dilahirkan di dunia
Bangsa Jerman melihat pendidikan sebagai
Erziehung yang setara dengan educare, yakni
membangkitkan kekuatan terpendam atau
mengaktifkan kekuatan atau potensi anak.
Dari pengertian dan analisis yang ada maka
bisa disimpulkan bahwa pendidikan adalah
upaya menuntun anak sejak lahir untuk
mencapai kedewasaan jasmani dan rohani,
dalam interaksi alam
beserta lingkungannya.
Pengertian Pendidikan
6. Tujuan Sistem Pendidikan
1. Meningkatkan Kualitas Hidup
Meningkatkan kualitas diri dengan
meningkatkan kemampuan,
pengetahuan, dan keterampilan yang
dimiliki.
3. Meningkatkan Kemajuan
Ekonomi
Dengan melahirkan tenaga kerja
yang berkualitas dan mampu
berinovasi
2. Mempersiapkan Generasi
Muda Untuk Masa Depan
Bertujuan untuk menghadapi masa
depan dengan memberikan Pendidikan
dan pelatihan yang relevan dan
bermanfaat
4. Membangun Karakter dan
Moral
Dengan mengembangkan
keterampilan sosial dan mengajarkan
nilai-nilai moral yang ada di
masyarakat agar siswa dapat menjadi
warga negara yang baik
Tujuan Umum
dari Sistem
Pendidikan dari
Suatu Negara
atau Wilayah
5. Meningkatkan Partisipasi
Masyarakat
Meningkatkan partisipasi masyarakat
dalam kegiatan Pendidikan dan
membantu mengurangi kesenjangan
Pendidikan yang ada di masyarakat.
7. Gedung sekolah, ruang kelas,
laboratorium, perpustakaan, ruang
olahraga, dan fasilitas lainnya
dibutuhkan untuk kegiatan belajar
mengajar. Prasarana yang memadai
akan mendukung kualitas pembelajaran
dan meningkatkan efektivitas proses
pendidikan.
Lingkungan yang baik dan terawat
akan mempengaruhi kenyamanan
siswa dan guru dalam proses
belajar dan mengajar.
Komponen Sistem Pendidikan
Mencakup SDM (guru dan tenaga kependidikan) dan
sumber daya finansial (anggaran dan pendanaan). Guru
yang berkualitas akan berdampak positif pada kualitas
pembelajaran dan kesuksesan siswa. Sumber daya
finansial yang memadai juga diperlukan untuk
membiayai kegiatan belajar mengajar dan
memperbaharui prasarana
Masyarakat berperan mendukung dan
berpartisipasi dalam proses Pendidikan, mulai
dari memberikan dukungan moral kepada siswa
hingga berkontribusi dalam pembiayaan
kegiatan pendidikan. Masyarakat juga dapat
memberikan umpan balik yang berguna untuk
meningkatkan kualitas Pendidikan.
1. Lingkungan
2. Prasarana
3. Sumber daya
4. Masyarakat
8. Sejarah Sistem Pendidikan di
Indonesia
1. Zaman Purba (Paleoitik dan Neolitik)
Pendidikan bertujuan untuk mengajarkan manusia untuk membela diri dan bertahan hidup. Pendidikan ini berlangsung
didalam keluarga dan kehidupan masyarakat secara alami.
2. Zaman Kerajaan Hindu-Budha
Kedatangan pedagang dari India mengakibatkan munculnya kepercayaan, stratifikasi social, dan paham-paham lainnya.
Pendidikan dilakukan dikeluarga dan sekolah. Pada masa ini telah berdiri “Perguruan Tinggi Budha” dan murid-muridnya
kebanyakan berdatangan dari beberapa negera tetangga. Pada masa ini Pendidikan bersifat otonom dimana pemerintah tidak ikut
campur dalam mengelola sistem pendidikan.
3. Zaman Kerajaan Islam
Kedatangan saudagar beragama Islam memicu timbulnya kebudayaan dan kepercayaan bercorak Islam, namun pemerintahan
tetap berbentuk kerajaan. Pendidikan berlangsung di keluarga, langar masjid atau pesantren. Media pembelajaran dilakukan dengan
cerita-cerita Islami.
4. Zaman Portugis dan Spanyol
Selain melakukan perdagangan bangsa Portugis dan Spanyol menyebarkan agama Katolik dan kemudian
didirikan sekolah di Ternate yang kurikulum pendidikannya berisi Pendidikan agama Katolik ditamba pelajaran
membaca, menulis dan berhitung. Pendidikan hanya diberkan bagi anak-anak bangsawan.
5. Zaman Kolonial Belanda
Belanda menyebarkan agama Protestan dan mendirikan sekolah dengan tujuan untuk menghasilkan tenaga
kerja murah dan demi mendukung bangsa mereka di Indonesia.
9. Sistem Pendidikan di Indonesia Diatur Oleh
Kementrian
Pendidikan dan
Kebudayaan
(Kemendikbud)
Kementrian
Riset Teknologi
dan Pendidikan
Tinggi
Kementrian
Agama
10. Lingkungan pada Sistem Pendidikan
Lingkungan
Keluarga
Lingkungan
sekolah atau
Lembaga
pendidikan
Lingkungan
Masyarakat
Lingkungan
keagamaan
Lingkungan
alam
Lingkungan
ekonomi
Proses pendidikan selalu dipengaruhi oleh lingkungan yang ada di sekitarnya, baik lingkungan itu
menunjang maupun menghambat proses pencapaian tujuan pendidikan. Lingkungan yang
mempengaruhi proses pendidikan tersebut, yaitu:
11. Contoh Sistem Pendidikan yang Digunakan
di Indonesia
Sistem pendidikan di Indonesia terdiri dari beberapa jenjang, yaitu Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Pendidikan Dasar,
Pendidikan Menengah Atas, dan Pendidikan Tinggi.
• PAUD diperuntukkan bagi anak usia 0-6 tahun dengan tujuan memberikan rangsangan dan stimulasi agar anak dapat
berkembang secara optimal dalam segala aspek.
• Pendidikan dasar terdiri dari Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama, bertujuan membentuk dasar-dasar
pengetahuan dan keterampilan dasar yang dibutuhkan siswa dalam kehidupan sehari-hari.
• Pendidikan Menengah Atas (SMA dan SMK) diperuntukkan bagi siswa yang telah menyelesaikan pendidikan dasar. SMA
bertujuan untuk mengembangkan kemampuan akademik siswa, sementara SMK membekali siswa dengan keterampilan
praktis yang dapat diterapkan langsung di dunia kerja.
• Pendidikan Tinggi meliputi program sarjana, magister, dan doktor. Bertujuan mengembangkan kemampuan akademik dan
keterampilan dalam bidang tertentu sehingga lulusan dapat menjadi ahli dalam bidang yang dipilih dan mampu
berkontribusi pada masyarakat dan bangsa.
Selain itu, terdapat juga pendidikan nonformal seperti kursus bahasa, kursus komputer, dan pelatihan kerja yang dapat diikuti
oleh masyarakat.
12. Kesetaraan dan Kesempatan
Dengan sistem Pendidikan formal, semua anak
memiliki kesempatan untuk mendapatkan
Pendidikan. Hal ini akan meningkatkan kesetaraan
dan kesempatan bagi semua anak untuk
mendapatkan akses ke Pendidikan.
Pembangunan SDM
Sistem Pendidikan formal dan non-formal
membangun SDM yang berkualitas dan mampu
bersaing di dunia kerja. Hal ini membantu
meningkatkan kualitas hidup dan kemajuan ekonomi
negara.
Pendidikan Karakter
Selain Pendidikan akademis, sistem Pendidikan di
Indonesia juga fokus mengembangkan karakter dan
moral siswa. Pendidikan ini mencakup
pengembangan nilai-nilai seperti tanggung jawab
dan kedisiplinan.
Diverifikasi Pilihan Pendidikan
Adanya beragam jenis system Pendidikan seperti
formal, non-formal, dan keagamaan memberikan
pilihan lebih luas bagi masyarakat. Hal ini
membantu memenuhi kebutuhan Pendidikan
yang berbeda.
Tantangan Implementasi
Meskipun system Pendidikan di Indonesia
mengalami perubahan dan reformasi tetapi masih
terdapat tantangan dalam umplementasinya.
Beberapa tantangan yang dihadapi diantaranya
adalah kurangnya fasilitas dan tenaga pendidik yang
berkualitas, kesenjangan antara daerah perkotaan
dan pedesaan dan banyaknya anak putus sekolah.
Implikasi Penerapan Pendidikan di
Indonesia
13. Kelebihan:
1. Peningkatan akses Pendidikan
2. Diverifikasi Pendidikan
3. Fokus pada pengembangan karakter
4. Membantu meningkatkan kualitas SDM
5. Meningkatkan kesetaraan
6. Memperbaiki Kesehatan dan kesejahteraan masyarakat
Kekurangan:
1. Kurangnya kualitas Pendidikan
2. Kurangnya akses
3. Biaya tinggi
4. Ketimpangan Pendidikan
5. Kualitas guru yang belum memadai
Kelebihan dan Kekurangan Sistem
Pendidikan di Indonesia
14. Pengembangan Sistem Pendidikan di
Indonesia
A. Inovasi dalam Kurikulum
Perubahan pada kurikulum penting untuk menyesuaikan dengan tuntutan kehidupan berdemokrasi,
globalisasi, dan otonomi daerah. Kurikulum yang sentralistik, monolitiki dan uniformistik akan menghambat inovasi dan
mempengaruhi hasil Pendidikan, karena hanya menghasilkan lulusan yang pasif dan tidak memiliki inisiatif.
Oleh karena itu, system Pendidikan saat ini menganut system desentralistik dan lebih demokratis.
Konsekuensi dari desentralisasi tersebut adalah pengembangan kurikulum berbasis kompetensi sebagai penyempurnaan
dari kurikulum sebelumnya yang bereorientasi pada isi. Kurikulum berbasis kompetensi ini diperlukan untuk
menghasilkan lulusan yang memiliki keunggulan kompetitif dan komparatif sesuai dengan standar mutu nasional dan
internasional. Dengan menggunakan Pendidikan berbasis kompetensi, kurikulum akan lebih fleksibel dalam mencapai
penguasaan kompetensi.
B. Peningkatan Kualitas Pembelajaran
Kurikulum dan metode pembelajaran menjadi lebih bermakna jika dilakukan oleh pendidik yang baik.
Alat Pendidikan juga harus digunakan oleh pendidik dengan baik. Oleh karena itu, pendidik memegang peran yang
sangat penting dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Keikutsertaan guru dalam upaya peningkatan kualitas
Pendidikan harus diperhatikan baik secara fisik maupun mental.
15. “Pendidikan bukanlah mengajar sesuatu dari
luar, tetapi membantu perkembangan potensi
dari dalam.”
—Ki Hajar Dewantara