SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
Roza Zakiyah 15852013
Nisa Amanatilah 15842017
Rofiani Intan Widuri C. 15842018
Julianti Syayidah 15842029
Kelas A
Semester 7
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Model Pembelajaran Terpadu
Sequenced
 Berdasarkan asal kata “sequenced” adalah rangkaian,
urutan, atau tingkatan.
 Dalam buku “How To Integrate The Curricula” karya Robin
Fogarty, The Sequenced Model (Model Terurut)
diibaratkan seperti kacamata, maksudnya melihat
kurikulum menggunakan kaca-mata, lensa terbagi dalam
dua bagian, namun terhubung oleh sebuah bingkai atau
frame. Topik atau mata pelajaran terpisah, namun dapat
dihubungkan dengan sebuah bingkai konsep yang
menaungi topik atau mata pelajaran tersebut.
John Adams pernah berkata “The textbook is not moral contract that teachers are
obliged to teach – teachers are obliged to teach childrens”.
Maksudnya ialah dalam menyampaikan pelajaran, seorang guru tidak harus
terurut seperti yang ada dibuku, tetapi guru dapat menyusun ulang sehingga
murid akan lebih memahami karena bersinggungan dengan pelajaran yang lain
diwaktu yang bersamaan.
Namun sayangnya, guru lebih senang untuk mengikuti pola dan atau tata letak
teks yang telah ada di buku, mulai dari halaman pertama hingga halaman terakhir
tanpa mau menyusun ulang. Meskipun pada suatu kasus atau pelajaran tertentu,
mengikuti alur pada buku akan lebih baik, namun pada kasus yang lain bisa jadi itu
kurang baik, sehingga guru harus kreatif untuk menyusun ulang.
Model Sequenced adalah model pembelajaran terpadu yang menekankan
pada urutan karena adanya persamaan - persamaan konsep, walaupun mata
pelajarannya berbeda.
Dalam hal ini model Sequence membelajarkan beberapa konsep yang hampir
sama diajarkan secara bersamaan (konsepnya), sementara salah satu konsep
tersebut tetap diajarkan secara terpisah. Hal itu dilakukan dengan cara
mengatur ulang beberapa topik dan diurutkan agar dapat serupa satu sama
lain.
 Model sequenced ini berguna pada tahap awal proses integrasi
(pembauran), yang menggunakan dua bidang disiplin yang secara mudah
dikaitkan dengan yang lainnya.
 Guru, bekerja dengan seorang partner, mulai membuat daftar isi kurikuler
secara terpisah. Kemudian, tim ini mencoba untuk menyulap potongan-
potongan isi yang terpisah sampai keduanya dapat “match up”. Mereka
mencoba untuk menyamakan isi kurikulum yang berbeda guna membuat
pemahaman yang lebih baik bagi siswa yang belajar dari keduanya.
a. Berpusat pada anak. Siswa lebih mudah mendapatkan pemahaman
konsep yang sama walaupun dalam mata pelajaran yang berbeda.
b. Menyajikan konsep dari berbagai bidang studi dalam suatu proses
pembelajaran.
c. Guru bidang studi melakukan kerjasama dengan partner untuk
mengurutkan isi konsep-konsep yang sama, yang akan diajarkan
pada siswa.
• Topik atau unit pada satu mata pelajaran disusun
dan diurutkan bertepatan dengan unit mata
pelajaran lain.
• Ide atau konsep yang sama pada satu mata
pelajaran diajarkan juga pada mata pelajaran lain,
walaupun tetap pada pengajaran yang terpisah.
Bagi Guru:
 Dengan mengatur urutan topik, bab, dan unit, guru dapat membuat prioritas kurikuler,
tidak sekedar mengikuti urutan yang sudah dibuat dalam buku teks.
 Dengan pembelajaran model sequenced ini guru dapat membuat keputusan penting
tentang konten dari sudut pandang yang disengaja terkait dengan topik disiplin
membantu mereka memahami study mereka dikedua bidang konten.
Bagi Siswa:
 Murid-murid melihat guru dimata pelajaran yang berbeda, isi mata pelajaran yang
berbeda, dalam waktu yang berbeda guru membuat poin (topik, bab, & unit) maka
siswa dapat memperkuat pengetahuannya dan mendapat pembelajaran yang lebih
bermakna.
 Selain itu dari pengurutan yang disengaja mengenai topik-topik yang terkait dari
disiplin-disiplin ilmu membantu mereka membuat pemahaman. Dengan diintergasikan
model sequenced membantu transfer belajar siswa.
1. Dibutuhkannya kompromi untuk membentuk model. Tidak mudah tentunya,
mengkolaborasikan urutan pokok bahasan dari masing – masing guru. Terlebih lagi
waktu yang diberikan pada setiap mata pelajaran tidaklah sama. Dengan demikian,
setiap pokok bahasan pada pelajara yang berbeda, tidak akan selesai pada waktu yang
relative bersamaan.
2. Guru-guru harus memiliki otonomi dalam membuat urutan kurikulum dengan partner
mereka. Otonomi adalah kewenangan atau kemandirian, yaitu kemandirian dalam
mengatur dan mengurus dirinya sendiri dan tidak tergantung pada orang lain. Selama
ini, kurikulum telah dibuat pada tingkat sekolah, dan tidak pada tingkat pengajar.
Meskipun setiap guru diberi hak otonomi untuk menyusun urutan kurikulum, belum
tentu mereka dapat membuatnya dengan professional dan kreatif.
3. Selain itu juga untuk membuat urutan sesuai dengan kejadian-kejadian yang terakhir
(yang terjadi saat ini) membutuhkan kerjasama dan fleksibelitas dari semua orang yang
terlibat.
1. Penggunaan Model Sequenced
• Model Sequenced ini dapat digunakan saat terdapat konsep-konsep yang sama pada mata
pelajaran.
2. Langkah-langkah Pembelajaran Terpadu Model Sequenced
a. Menganalisis isi kurikulum.
• Think Back (Re-design): Memilih dua mata pelajaran sejenis dan mengurutkan topik atau konsep
dari masing-masing mata pelajaran dengan periode waktu yang sejajar.
• Think Ahead (Design): Memikirkan urutan yang logis dari kedua mata pelajaran dan menempatkan
ke dalam urutan yang tepat.
• Think Again (Refine): Mendesain atau meredesain unit, topik, atau konsep dari kedua mata
pelajaran yang secara logis dapat diajarkan dengan periode waktu yang sejajar.
b. Memilih dua mata pelajaran yang sejenis.
c. Mengurutkan kembali urutan perubahan masing-masing dengan periode waktu yang sejajar.
CONTOH RPP PEMBELAJARAN
MODEL SEQUENCED
?
 Model sequenced adalah salah satu model pembelajaran terpadu di dalam
lintas beberapa mata pelajaran yang paling sederhana.
 Model pemaduan topik-topik antar mata pelajaran yang berbeda secara
paralel.
 Model sequenced ini dapat digunakan saat terdapat konsep – konsep yang
sama pada mata pelajaran yang berbeda.
 Pada model ini, kedua disiplin tetap murni.
 Penekanan khusus tetap pada domain bidang studi, tetapi siswa mendapat
keuntungan dari isi yang terkait.
KESIMPULAN

More Related Content

What's hot

RPP MODEL PEMBELAJARAN TERPADU SEQUENCED
RPP MODEL PEMBELAJARAN TERPADU SEQUENCEDRPP MODEL PEMBELAJARAN TERPADU SEQUENCED
RPP MODEL PEMBELAJARAN TERPADU SEQUENCEDRofiani Intan
 
1. materi shared based on_fogarty_yunita
1. materi shared based on_fogarty_yunita1. materi shared based on_fogarty_yunita
1. materi shared based on_fogarty_yunitaYunita Anggraeni
 
KONEKSI ANTAR MATERI TOPIK 3 (1).docx
KONEKSI ANTAR MATERI TOPIK 3 (1).docxKONEKSI ANTAR MATERI TOPIK 3 (1).docx
KONEKSI ANTAR MATERI TOPIK 3 (1).docxMedysaRahmah
 
2.1.a.9. KONEKSI ANTAR MATERI.pdf
2.1.a.9. KONEKSI ANTAR MATERI.pdf2.1.a.9. KONEKSI ANTAR MATERI.pdf
2.1.a.9. KONEKSI ANTAR MATERI.pdfMuhammadKoharudin1
 
Kemampuan Awal Peserta Didik
Kemampuan Awal Peserta DidikKemampuan Awal Peserta Didik
Kemampuan Awal Peserta DidikFitri Yusmaniah
 
Contoh instrumen dan rubrik penilaian
Contoh instrumen dan rubrik penilaianContoh instrumen dan rubrik penilaian
Contoh instrumen dan rubrik penilaianNarto Wastyowadi
 
Sejarah Pendidikan di Indonesia Sebelum Kemerdekaan (BAB 2)
Sejarah Pendidikan di Indonesia Sebelum Kemerdekaan (BAB 2)Sejarah Pendidikan di Indonesia Sebelum Kemerdekaan (BAB 2)
Sejarah Pendidikan di Indonesia Sebelum Kemerdekaan (BAB 2)Thufailah Mujahidah
 
Kurikulum Hilda Taba, Olivia Beauchamp dan Rogers, .pdf
Kurikulum Hilda Taba, Olivia Beauchamp dan Rogers, .pdfKurikulum Hilda Taba, Olivia Beauchamp dan Rogers, .pdf
Kurikulum Hilda Taba, Olivia Beauchamp dan Rogers, .pdfAPRILIANYUNTIARI
 
Rubrik penilaian mind map
Rubrik penilaian mind mapRubrik penilaian mind map
Rubrik penilaian mind mapEka Kurniati
 
KEL 1_Pembelajaran paradigma baru dan asesmen.pdf
KEL 1_Pembelajaran paradigma baru dan asesmen.pdfKEL 1_Pembelajaran paradigma baru dan asesmen.pdf
KEL 1_Pembelajaran paradigma baru dan asesmen.pdfSalwa695608
 
Sintak berbagai model pembelajaran
Sintak berbagai model pembelajaranSintak berbagai model pembelajaran
Sintak berbagai model pembelajaranrestya21
 
pembelajaran terpadu tipe fragmented
pembelajaran terpadu tipe fragmentedpembelajaran terpadu tipe fragmented
pembelajaran terpadu tipe fragmentedCha-cha Taulanys
 
Ppt pemebelajaran terpadu model shared
Ppt pemebelajaran terpadu model sharedPpt pemebelajaran terpadu model shared
Ppt pemebelajaran terpadu model sharedrizka_pratiwi
 
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi 4 Agustus 2022.docx
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi 4 Agustus 2022.docxLK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi 4 Agustus 2022.docx
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi 4 Agustus 2022.docxshananah
 
Ppt pembelajaran terpadu model shared
Ppt pembelajaran terpadu model sharedPpt pembelajaran terpadu model shared
Ppt pembelajaran terpadu model sharedCha-cha Taulanys
 
discovery learning (DL) pembelajaran penemuan
discovery learning (DL) pembelajaran penemuandiscovery learning (DL) pembelajaran penemuan
discovery learning (DL) pembelajaran penemuanDesy Aryanti
 
Angket minat belajar siswa
Angket minat belajar siswaAngket minat belajar siswa
Angket minat belajar siswaYati Rostiati
 
memahami Understanding by Design
memahami Understanding by Designmemahami Understanding by Design
memahami Understanding by DesignSMK Negeri 6 Malang
 

What's hot (20)

RPP MODEL PEMBELAJARAN TERPADU SEQUENCED
RPP MODEL PEMBELAJARAN TERPADU SEQUENCEDRPP MODEL PEMBELAJARAN TERPADU SEQUENCED
RPP MODEL PEMBELAJARAN TERPADU SEQUENCED
 
1. materi shared based on_fogarty_yunita
1. materi shared based on_fogarty_yunita1. materi shared based on_fogarty_yunita
1. materi shared based on_fogarty_yunita
 
KONEKSI ANTAR MATERI TOPIK 3 (1).docx
KONEKSI ANTAR MATERI TOPIK 3 (1).docxKONEKSI ANTAR MATERI TOPIK 3 (1).docx
KONEKSI ANTAR MATERI TOPIK 3 (1).docx
 
2.1.a.9. KONEKSI ANTAR MATERI.pdf
2.1.a.9. KONEKSI ANTAR MATERI.pdf2.1.a.9. KONEKSI ANTAR MATERI.pdf
2.1.a.9. KONEKSI ANTAR MATERI.pdf
 
Kemampuan Awal Peserta Didik
Kemampuan Awal Peserta DidikKemampuan Awal Peserta Didik
Kemampuan Awal Peserta Didik
 
Contoh angket
Contoh angketContoh angket
Contoh angket
 
Contoh instrumen dan rubrik penilaian
Contoh instrumen dan rubrik penilaianContoh instrumen dan rubrik penilaian
Contoh instrumen dan rubrik penilaian
 
Sejarah Pendidikan di Indonesia Sebelum Kemerdekaan (BAB 2)
Sejarah Pendidikan di Indonesia Sebelum Kemerdekaan (BAB 2)Sejarah Pendidikan di Indonesia Sebelum Kemerdekaan (BAB 2)
Sejarah Pendidikan di Indonesia Sebelum Kemerdekaan (BAB 2)
 
Kurikulum Hilda Taba, Olivia Beauchamp dan Rogers, .pdf
Kurikulum Hilda Taba, Olivia Beauchamp dan Rogers, .pdfKurikulum Hilda Taba, Olivia Beauchamp dan Rogers, .pdf
Kurikulum Hilda Taba, Olivia Beauchamp dan Rogers, .pdf
 
Rubrik penilaian mind map
Rubrik penilaian mind mapRubrik penilaian mind map
Rubrik penilaian mind map
 
KEL 1_Pembelajaran paradigma baru dan asesmen.pdf
KEL 1_Pembelajaran paradigma baru dan asesmen.pdfKEL 1_Pembelajaran paradigma baru dan asesmen.pdf
KEL 1_Pembelajaran paradigma baru dan asesmen.pdf
 
Sintak berbagai model pembelajaran
Sintak berbagai model pembelajaranSintak berbagai model pembelajaran
Sintak berbagai model pembelajaran
 
pembelajaran terpadu tipe fragmented
pembelajaran terpadu tipe fragmentedpembelajaran terpadu tipe fragmented
pembelajaran terpadu tipe fragmented
 
Ppt pemebelajaran terpadu model shared
Ppt pemebelajaran terpadu model sharedPpt pemebelajaran terpadu model shared
Ppt pemebelajaran terpadu model shared
 
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi 4 Agustus 2022.docx
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi 4 Agustus 2022.docxLK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi 4 Agustus 2022.docx
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi 4 Agustus 2022.docx
 
Ppt pembelajaran terpadu model shared
Ppt pembelajaran terpadu model sharedPpt pembelajaran terpadu model shared
Ppt pembelajaran terpadu model shared
 
discovery learning (DL) pembelajaran penemuan
discovery learning (DL) pembelajaran penemuandiscovery learning (DL) pembelajaran penemuan
discovery learning (DL) pembelajaran penemuan
 
Topik 2.pdf
Topik 2.pdfTopik 2.pdf
Topik 2.pdf
 
Angket minat belajar siswa
Angket minat belajar siswaAngket minat belajar siswa
Angket minat belajar siswa
 
memahami Understanding by Design
memahami Understanding by Designmemahami Understanding by Design
memahami Understanding by Design
 

Similar to Integrasi Kurikulum

MAKALAH SEQUENCED KEL 4 uh yes.docx
MAKALAH SEQUENCED KEL 4 uh yes.docxMAKALAH SEQUENCED KEL 4 uh yes.docx
MAKALAH SEQUENCED KEL 4 uh yes.docxMuhammadAsshidiq2
 
10 model pembelajaran terpadu
10 model pembelajaran terpadu10 model pembelajaran terpadu
10 model pembelajaran terpaduDeasy Nurmalasari
 
Kurikulum Model Fragmented
Kurikulum Model FragmentedKurikulum Model Fragmented
Kurikulum Model FragmentedNinok Eyiz
 
Pembelajaran_Tematik_Terpadu SD/MI.pptx
Pembelajaran_Tematik_Terpadu  SD/MI.pptxPembelajaran_Tematik_Terpadu  SD/MI.pptx
Pembelajaran_Tematik_Terpadu SD/MI.pptxelsidaaritonang1
 
The fragmented model
The fragmented modelThe fragmented model
The fragmented modelrizka_pratiwi
 
Model pembelajaran kolaborasi
Model pembelajaran kolaborasiModel pembelajaran kolaborasi
Model pembelajaran kolaborasiBebek007
 
5metodepembelajaranyokhelengkap
5metodepembelajaranyokhelengkap5metodepembelajaranyokhelengkap
5metodepembelajaranyokhelengkapHari Pramono
 
5metodepembelajaranyokhelengkap
5metodepembelajaranyokhelengkap5metodepembelajaranyokhelengkap
5metodepembelajaranyokhelengkapHari Pramono
 
Konsep Dasar Pembelajaran terpadu
Konsep Dasar Pembelajaran terpaduKonsep Dasar Pembelajaran terpadu
Konsep Dasar Pembelajaran terpaduIsmail Fizh
 
Model pembelajaran terpadu
Model pembelajaran terpaduModel pembelajaran terpadu
Model pembelajaran terpaduAnwar Sanusi
 
Dari Dosen ku Sunarno, m.pd. PGSD Unlam Banjarmasin
Dari Dosen ku Sunarno, m.pd. PGSD Unlam BanjarmasinDari Dosen ku Sunarno, m.pd. PGSD Unlam Banjarmasin
Dari Dosen ku Sunarno, m.pd. PGSD Unlam BanjarmasinHerly Ferly
 
5 metode pembelajaran (lengkap)
5 metode pembelajaran (lengkap)5 metode pembelajaran (lengkap)
5 metode pembelajaran (lengkap)Yokhebed Fransisca
 
Pembelajaran terpadu
Pembelajaran terpaduPembelajaran terpadu
Pembelajaran terpadunani nurnaeni
 
Pembelajaran terpadu
Pembelajaran terpaduPembelajaran terpadu
Pembelajaran terpadunani nurnaeni
 

Similar to Integrasi Kurikulum (20)

MAKALAH SEQUENCED KEL 4 uh yes.docx
MAKALAH SEQUENCED KEL 4 uh yes.docxMAKALAH SEQUENCED KEL 4 uh yes.docx
MAKALAH SEQUENCED KEL 4 uh yes.docx
 
Fragmented
FragmentedFragmented
Fragmented
 
Pembelajaran Tematik
Pembelajaran TematikPembelajaran Tematik
Pembelajaran Tematik
 
MODUL 1.pptx
MODUL 1.pptxMODUL 1.pptx
MODUL 1.pptx
 
10 model pembelajaran terpadu
10 model pembelajaran terpadu10 model pembelajaran terpadu
10 model pembelajaran terpadu
 
Kurikulum Model Fragmented
Kurikulum Model FragmentedKurikulum Model Fragmented
Kurikulum Model Fragmented
 
Ausubel
AusubelAusubel
Ausubel
 
Pembelajaran_Tematik_Terpadu SD/MI.pptx
Pembelajaran_Tematik_Terpadu  SD/MI.pptxPembelajaran_Tematik_Terpadu  SD/MI.pptx
Pembelajaran_Tematik_Terpadu SD/MI.pptx
 
The fragmented model
The fragmented modelThe fragmented model
The fragmented model
 
Model pembelajaran kolaborasi
Model pembelajaran kolaborasiModel pembelajaran kolaborasi
Model pembelajaran kolaborasi
 
New
New New
New
 
metode pembelajaran
metode pembelajaranmetode pembelajaran
metode pembelajaran
 
5metodepembelajaranyokhelengkap
5metodepembelajaranyokhelengkap5metodepembelajaranyokhelengkap
5metodepembelajaranyokhelengkap
 
5metodepembelajaranyokhelengkap
5metodepembelajaranyokhelengkap5metodepembelajaranyokhelengkap
5metodepembelajaranyokhelengkap
 
Konsep Dasar Pembelajaran terpadu
Konsep Dasar Pembelajaran terpaduKonsep Dasar Pembelajaran terpadu
Konsep Dasar Pembelajaran terpadu
 
Model pembelajaran terpadu
Model pembelajaran terpaduModel pembelajaran terpadu
Model pembelajaran terpadu
 
Dari Dosen ku Sunarno, m.pd. PGSD Unlam Banjarmasin
Dari Dosen ku Sunarno, m.pd. PGSD Unlam BanjarmasinDari Dosen ku Sunarno, m.pd. PGSD Unlam Banjarmasin
Dari Dosen ku Sunarno, m.pd. PGSD Unlam Banjarmasin
 
5 metode pembelajaran (lengkap)
5 metode pembelajaran (lengkap)5 metode pembelajaran (lengkap)
5 metode pembelajaran (lengkap)
 
Pembelajaran terpadu
Pembelajaran terpaduPembelajaran terpadu
Pembelajaran terpadu
 
Pembelajaran terpadu
Pembelajaran terpaduPembelajaran terpadu
Pembelajaran terpadu
 

Recently uploaded

Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 

Recently uploaded (20)

Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 

Integrasi Kurikulum

  • 1. Roza Zakiyah 15852013 Nisa Amanatilah 15842017 Rofiani Intan Widuri C. 15842018 Julianti Syayidah 15842029 Kelas A Semester 7 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
  • 3.  Berdasarkan asal kata “sequenced” adalah rangkaian, urutan, atau tingkatan.  Dalam buku “How To Integrate The Curricula” karya Robin Fogarty, The Sequenced Model (Model Terurut) diibaratkan seperti kacamata, maksudnya melihat kurikulum menggunakan kaca-mata, lensa terbagi dalam dua bagian, namun terhubung oleh sebuah bingkai atau frame. Topik atau mata pelajaran terpisah, namun dapat dihubungkan dengan sebuah bingkai konsep yang menaungi topik atau mata pelajaran tersebut.
  • 4. John Adams pernah berkata “The textbook is not moral contract that teachers are obliged to teach – teachers are obliged to teach childrens”. Maksudnya ialah dalam menyampaikan pelajaran, seorang guru tidak harus terurut seperti yang ada dibuku, tetapi guru dapat menyusun ulang sehingga murid akan lebih memahami karena bersinggungan dengan pelajaran yang lain diwaktu yang bersamaan. Namun sayangnya, guru lebih senang untuk mengikuti pola dan atau tata letak teks yang telah ada di buku, mulai dari halaman pertama hingga halaman terakhir tanpa mau menyusun ulang. Meskipun pada suatu kasus atau pelajaran tertentu, mengikuti alur pada buku akan lebih baik, namun pada kasus yang lain bisa jadi itu kurang baik, sehingga guru harus kreatif untuk menyusun ulang.
  • 5. Model Sequenced adalah model pembelajaran terpadu yang menekankan pada urutan karena adanya persamaan - persamaan konsep, walaupun mata pelajarannya berbeda. Dalam hal ini model Sequence membelajarkan beberapa konsep yang hampir sama diajarkan secara bersamaan (konsepnya), sementara salah satu konsep tersebut tetap diajarkan secara terpisah. Hal itu dilakukan dengan cara mengatur ulang beberapa topik dan diurutkan agar dapat serupa satu sama lain.
  • 6.  Model sequenced ini berguna pada tahap awal proses integrasi (pembauran), yang menggunakan dua bidang disiplin yang secara mudah dikaitkan dengan yang lainnya.  Guru, bekerja dengan seorang partner, mulai membuat daftar isi kurikuler secara terpisah. Kemudian, tim ini mencoba untuk menyulap potongan- potongan isi yang terpisah sampai keduanya dapat “match up”. Mereka mencoba untuk menyamakan isi kurikulum yang berbeda guna membuat pemahaman yang lebih baik bagi siswa yang belajar dari keduanya.
  • 7. a. Berpusat pada anak. Siswa lebih mudah mendapatkan pemahaman konsep yang sama walaupun dalam mata pelajaran yang berbeda. b. Menyajikan konsep dari berbagai bidang studi dalam suatu proses pembelajaran. c. Guru bidang studi melakukan kerjasama dengan partner untuk mengurutkan isi konsep-konsep yang sama, yang akan diajarkan pada siswa.
  • 8. • Topik atau unit pada satu mata pelajaran disusun dan diurutkan bertepatan dengan unit mata pelajaran lain. • Ide atau konsep yang sama pada satu mata pelajaran diajarkan juga pada mata pelajaran lain, walaupun tetap pada pengajaran yang terpisah.
  • 9. Bagi Guru:  Dengan mengatur urutan topik, bab, dan unit, guru dapat membuat prioritas kurikuler, tidak sekedar mengikuti urutan yang sudah dibuat dalam buku teks.  Dengan pembelajaran model sequenced ini guru dapat membuat keputusan penting tentang konten dari sudut pandang yang disengaja terkait dengan topik disiplin membantu mereka memahami study mereka dikedua bidang konten. Bagi Siswa:  Murid-murid melihat guru dimata pelajaran yang berbeda, isi mata pelajaran yang berbeda, dalam waktu yang berbeda guru membuat poin (topik, bab, & unit) maka siswa dapat memperkuat pengetahuannya dan mendapat pembelajaran yang lebih bermakna.  Selain itu dari pengurutan yang disengaja mengenai topik-topik yang terkait dari disiplin-disiplin ilmu membantu mereka membuat pemahaman. Dengan diintergasikan model sequenced membantu transfer belajar siswa.
  • 10. 1. Dibutuhkannya kompromi untuk membentuk model. Tidak mudah tentunya, mengkolaborasikan urutan pokok bahasan dari masing – masing guru. Terlebih lagi waktu yang diberikan pada setiap mata pelajaran tidaklah sama. Dengan demikian, setiap pokok bahasan pada pelajara yang berbeda, tidak akan selesai pada waktu yang relative bersamaan. 2. Guru-guru harus memiliki otonomi dalam membuat urutan kurikulum dengan partner mereka. Otonomi adalah kewenangan atau kemandirian, yaitu kemandirian dalam mengatur dan mengurus dirinya sendiri dan tidak tergantung pada orang lain. Selama ini, kurikulum telah dibuat pada tingkat sekolah, dan tidak pada tingkat pengajar. Meskipun setiap guru diberi hak otonomi untuk menyusun urutan kurikulum, belum tentu mereka dapat membuatnya dengan professional dan kreatif. 3. Selain itu juga untuk membuat urutan sesuai dengan kejadian-kejadian yang terakhir (yang terjadi saat ini) membutuhkan kerjasama dan fleksibelitas dari semua orang yang terlibat.
  • 11. 1. Penggunaan Model Sequenced • Model Sequenced ini dapat digunakan saat terdapat konsep-konsep yang sama pada mata pelajaran. 2. Langkah-langkah Pembelajaran Terpadu Model Sequenced a. Menganalisis isi kurikulum. • Think Back (Re-design): Memilih dua mata pelajaran sejenis dan mengurutkan topik atau konsep dari masing-masing mata pelajaran dengan periode waktu yang sejajar. • Think Ahead (Design): Memikirkan urutan yang logis dari kedua mata pelajaran dan menempatkan ke dalam urutan yang tepat. • Think Again (Refine): Mendesain atau meredesain unit, topik, atau konsep dari kedua mata pelajaran yang secara logis dapat diajarkan dengan periode waktu yang sejajar. b. Memilih dua mata pelajaran yang sejenis. c. Mengurutkan kembali urutan perubahan masing-masing dengan periode waktu yang sejajar.
  • 13. ?
  • 14.  Model sequenced adalah salah satu model pembelajaran terpadu di dalam lintas beberapa mata pelajaran yang paling sederhana.  Model pemaduan topik-topik antar mata pelajaran yang berbeda secara paralel.  Model sequenced ini dapat digunakan saat terdapat konsep – konsep yang sama pada mata pelajaran yang berbeda.  Pada model ini, kedua disiplin tetap murni.  Penekanan khusus tetap pada domain bidang studi, tetapi siswa mendapat keuntungan dari isi yang terkait. KESIMPULAN