Laporan praktikum kimia ini membahas tentang hidrokarbon. Hidrokarbon adalah senyawa organik yang terdiri dari karbon dan hidrogen, dan memiliki peranan penting dalam kehidupan seperti sebagai bahan bakar dan pelarut. Laporan ini menjelaskan golongan-golongan hidrokarbon seperti alkana, alkena, alkuna, dan benzena beserta sifat dan contoh senyawanya. Dilaporkan pula berbagai reaksi kimia yang dapat ter
Materi kuliah tentang senyawa organohalogen. JIka ada sesuatu silahkan tuliskan komentar di halaman blog ini: https://muhammadhabibie2016.blogspot.com/2018/06/kumpulan-file-file-acak.html
Rangkuman materi kimia kelas XII semester 2Raha Sia
Dokumen tersebut membahas tentang senyawa karbon seperti haloalkana, alkohol, eter, aldehid, keton, asam karboksilat dan ester. Secara singkat, dibahas tentang rumus struktur, tata nama, sifat-sifat kimia dan contoh senyawa-senyawa tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang senyawa organohalogen dan reaksi-reaksinya. Secara singkat, dokumen tersebut membahas:
1. Jenis senyawa organohalogen dan sifat fisikanya
2. Reaksi substitusi dan eliminasi pada senyawa organohalogen
3. Mekanisme reaksi SN1 dan SN2
Senyawa karbon turunan alkana terdiri dari haloalkana, alkanol, alkoksialkana, alkanal, alkanon, asam alkanoat, dan alkil alkanoat. Senyawa-senyawa ini memiliki gugus fungsi yang menentukan struktur dan sifatnya. Haloalkana dihasilkan dari reaksi alkana dengan halogen, sedangkan alkanol berasal dari penggantian atom H pada alkana dengan gugus hidroksil.
Laporan praktikum kimia ini membahas tentang hidrokarbon. Hidrokarbon adalah senyawa organik yang terdiri dari karbon dan hidrogen, dan memiliki peranan penting dalam kehidupan seperti sebagai bahan bakar dan pelarut. Laporan ini menjelaskan golongan-golongan hidrokarbon seperti alkana, alkena, alkuna, dan benzena beserta sifat dan contoh senyawanya. Dilaporkan pula berbagai reaksi kimia yang dapat ter
Materi kuliah tentang senyawa organohalogen. JIka ada sesuatu silahkan tuliskan komentar di halaman blog ini: https://muhammadhabibie2016.blogspot.com/2018/06/kumpulan-file-file-acak.html
Rangkuman materi kimia kelas XII semester 2Raha Sia
Dokumen tersebut membahas tentang senyawa karbon seperti haloalkana, alkohol, eter, aldehid, keton, asam karboksilat dan ester. Secara singkat, dibahas tentang rumus struktur, tata nama, sifat-sifat kimia dan contoh senyawa-senyawa tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang senyawa organohalogen dan reaksi-reaksinya. Secara singkat, dokumen tersebut membahas:
1. Jenis senyawa organohalogen dan sifat fisikanya
2. Reaksi substitusi dan eliminasi pada senyawa organohalogen
3. Mekanisme reaksi SN1 dan SN2
Senyawa karbon turunan alkana terdiri dari haloalkana, alkanol, alkoksialkana, alkanal, alkanon, asam alkanoat, dan alkil alkanoat. Senyawa-senyawa ini memiliki gugus fungsi yang menentukan struktur dan sifatnya. Haloalkana dihasilkan dari reaksi alkana dengan halogen, sedangkan alkanol berasal dari penggantian atom H pada alkana dengan gugus hidroksil.
Dokumen tersebut membahas tentang tata nama, sifat fisika, dan reaksi kimia aldehida dan keton. Aldehida dan keton memiliki gugus karbonil yang bersifat polar sehingga mempengaruhi titik didih dan kelarutannya. Gugus karbonil juga bereaksi melalui adisi dan reduksi.
BAB 6 membahas larutan elektrolit dan konsep redoks. Larutan elektrolit mampu menghantar listrik karena mengandung ion yang bergerak bebas, seperti NaCl dan HCl. Teori ini dijelaskan oleh Arrhenius. Elektrolit dapat kuat atau lemah tergantung derajat ionisasinya. Reaksi redoks melibatkan proses oksidasi dan reduksi, yakni pelepasan dan penerimaan elektron. Bilangan oksidasi menunjukkan mu
Dokumen tersebut membahas tentang reaksi adisi elektrofilik pada ikatan rangkap karbon-karbon, termasuk mekanisme, contoh reaksi, dan aturan Markovnikoff.
Dokumen ini memberikan penjelasan tentang reaksi redoks, termasuk definisi, bilangan oksidasi, penentuan bilangan oksidasi, reaksi oksidasi dan reduksi, serta metode penyetaraan reaksi redoks menggunakan setengah reaksi dan bilangan oksidasi.
Senyawa karbonil seperti aldehida dan keton dapat mengalami berbagai reaksi seperti oksidasi, reduksi, adisi nukleofilik, dan kondensasi. Aldehida lebih reaktif daripada keton karena polaritas gugus karbonilnya lebih besar. Aldehida dapat dioksidasi menjadi asam karboksilat sedangkan keton hanya dapat dioksidasi menjadi campuran produk. Reaksi adisi nukleofilik pada kar
BAB 6 membahas larutan elektrolit dan konsep redoks. Larutan elektrolit dapat menghantar listrik karena mengandung ion yang bergerak bebas, seperti NaCl dan HCl. Konsep redoks berkembang dari pengikatan dan pelepasan oksigen menjadi pelepasan dan penerimaan elektron. Bilangan oksidasi menunjukkan muatan atom dalam senyawa.
Bab 6 membahas larutan elektrolit dan konsep redoks. Larutan elektrolit mampu menghantar listrik karena mengandung ion yang bergerak bebas, sedangkan larutan nonelektrolit tidak. Reaksi redoks melibatkan proses oksidasi dan reduksi, yaitu pelepasan dan penerimaan elektron. Bilangan oksidasi menunjukkan muatan atom dalam senyawa.
Reaksi redoks dan aplikasinya. Reaksi redoks melibatkan transfer elektron dan perubahan bilangan oksidasi. Dokumen ini menjelaskan konsep reaksi redoks termasuk definisi, contoh, aturan bilangan oksidasi, dan metode penyetaraan persamaan reaksi redoks.
Dokumen tersebut membahas tentang senyawa hidrokarbon, yaitu alkana, alkena, dan alkuna. Alkana merupakan hidrokarbon jenuh dengan ikatan tunggal antar atom karbon. Alkena memiliki ikatan rangkap dua dan lebih reaktif dari alkana. Alkuna memiliki ikatan rangkap tiga dan merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh yang paling reaktif.
Bab 5 membahas stoikiometri atau perhitungan kimia yang meliputi tata nama senyawa, hukum-hukum dasar kimia, persamaan reaksi, konsep mol, dan stoikiometri reaksi."
Dokumen tersebut membahas reaksi-reaksi alkohol, termasuk: (1) reaksi substitusi alkohol dengan logam aktif seperti natrium menghasilkan alkoksida dan hidrogen, (2) oksidasi alkohol primer menjadi aldehida dan asam karboksilat, oksidasi alkohol sekunder menjadi keton, (3) esterifikasi alkohol menghasilkan ester dan air, (4) dehidrasi alkohol menghasilkan etilena.
Dokumen tersebut membahas tentang tata nama, sifat fisika, dan reaksi kimia aldehida dan keton. Aldehida dan keton memiliki gugus karbonil yang bersifat polar sehingga mempengaruhi titik didih dan kelarutannya. Gugus karbonil juga bereaksi melalui adisi dan reduksi.
BAB 6 membahas larutan elektrolit dan konsep redoks. Larutan elektrolit mampu menghantar listrik karena mengandung ion yang bergerak bebas, seperti NaCl dan HCl. Teori ini dijelaskan oleh Arrhenius. Elektrolit dapat kuat atau lemah tergantung derajat ionisasinya. Reaksi redoks melibatkan proses oksidasi dan reduksi, yakni pelepasan dan penerimaan elektron. Bilangan oksidasi menunjukkan mu
Dokumen tersebut membahas tentang reaksi adisi elektrofilik pada ikatan rangkap karbon-karbon, termasuk mekanisme, contoh reaksi, dan aturan Markovnikoff.
Dokumen ini memberikan penjelasan tentang reaksi redoks, termasuk definisi, bilangan oksidasi, penentuan bilangan oksidasi, reaksi oksidasi dan reduksi, serta metode penyetaraan reaksi redoks menggunakan setengah reaksi dan bilangan oksidasi.
Senyawa karbonil seperti aldehida dan keton dapat mengalami berbagai reaksi seperti oksidasi, reduksi, adisi nukleofilik, dan kondensasi. Aldehida lebih reaktif daripada keton karena polaritas gugus karbonilnya lebih besar. Aldehida dapat dioksidasi menjadi asam karboksilat sedangkan keton hanya dapat dioksidasi menjadi campuran produk. Reaksi adisi nukleofilik pada kar
BAB 6 membahas larutan elektrolit dan konsep redoks. Larutan elektrolit dapat menghantar listrik karena mengandung ion yang bergerak bebas, seperti NaCl dan HCl. Konsep redoks berkembang dari pengikatan dan pelepasan oksigen menjadi pelepasan dan penerimaan elektron. Bilangan oksidasi menunjukkan muatan atom dalam senyawa.
Bab 6 membahas larutan elektrolit dan konsep redoks. Larutan elektrolit mampu menghantar listrik karena mengandung ion yang bergerak bebas, sedangkan larutan nonelektrolit tidak. Reaksi redoks melibatkan proses oksidasi dan reduksi, yaitu pelepasan dan penerimaan elektron. Bilangan oksidasi menunjukkan muatan atom dalam senyawa.
Reaksi redoks dan aplikasinya. Reaksi redoks melibatkan transfer elektron dan perubahan bilangan oksidasi. Dokumen ini menjelaskan konsep reaksi redoks termasuk definisi, contoh, aturan bilangan oksidasi, dan metode penyetaraan persamaan reaksi redoks.
Dokumen tersebut membahas tentang senyawa hidrokarbon, yaitu alkana, alkena, dan alkuna. Alkana merupakan hidrokarbon jenuh dengan ikatan tunggal antar atom karbon. Alkena memiliki ikatan rangkap dua dan lebih reaktif dari alkana. Alkuna memiliki ikatan rangkap tiga dan merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh yang paling reaktif.
Bab 5 membahas stoikiometri atau perhitungan kimia yang meliputi tata nama senyawa, hukum-hukum dasar kimia, persamaan reaksi, konsep mol, dan stoikiometri reaksi."
Dokumen tersebut membahas reaksi-reaksi alkohol, termasuk: (1) reaksi substitusi alkohol dengan logam aktif seperti natrium menghasilkan alkoksida dan hidrogen, (2) oksidasi alkohol primer menjadi aldehida dan asam karboksilat, oksidasi alkohol sekunder menjadi keton, (3) esterifikasi alkohol menghasilkan ester dan air, (4) dehidrasi alkohol menghasilkan etilena.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
2. JENIS-JENIS REAKSI
SENYAWA ORGANIK
BAGAIMANA SUATU REAKSI BISA TERJADI?
Suatu reaksi terjadi karena satu molekul atau lebih
Memiliki energi yang cukup (energi aktivasi) untuk
memutuskan Ikatan.
Suatu ikatan kovalen bisa diputus dengan 2 cara :
• Pemutusan heterolitik : suatu pemutusan yang
menghasilkan ion-ion. Contoh :
A : B A+ + :B - atau
A : B :A- + B +
3. • Pemutusan homolitik : suatu pemutusan yang
menghasilkan radikal bebas. Contoh :
A : B A. + B.
PEREAKSI
2 hal yang diperhatikan pada suatu reaksi :
• Apa yang terjadi pada gugus fungsional
• Sifat pereaksi yang menyerang
4. 3 JENIS PEREAKSI, YAITU :
a. Pereaksi elektrofil : pereaksi yang bermuatan
positif, asam Lewis dan sebagai oksidator
(penerima elektron). Contoh : H2O, HNO3 /
H2SO4
b. Pereaksi nukleofil : pereaksi yang bermuatan
negatif, basa Lewis dan reduktor (melepaskan
elektron). Contoh : H2O, NH3
c. Pereaksi radikal bebas : pereaksi yg memiliki
satu elektron tak berpasangan. Contoh : Cl .
dan Br .
5. JENIS REAKSI DAN PEREAKSI DALAM
KIMIA ORGANIK
A. Reaksi Substitusi
1. Substitusi Nukleofil : reaksi penggantian suatu
gugus dengan gugus lain, dimana gugus pengganti
merupakan pereaksi nukleofil.
Contoh : RX + H2O R-OH + HX
X : unsur halogen.
2. Substitusi elektrofil : gugus pengganti merupakan
pereaksi elektrofil.
Contoh : H Ar + E+ - Y- E Ar + HY
6. 3. Substitusi radikal bebas gugus pengganti berupa pereaksi
radikal bebas.
Contoh : R-H + Cl. RCl + H.
B. Reaksi Adisi
1. Adisi Nukleofil : reaksi penambahan suatu gugus ke suatu
ikatan rangkap dan hasilkan ikatan tunggal,dimana gugus yang
menyerang pertama kali berupa pereaksi nukleofil.
O O
Contoh : R- C-H + H2O H-C-H + H2O
OH
H -- C – H
OH
7. 2. Adisi Elektrofil gugus penyerang berupa pereaksi
elektrofil.
Contoh :
AB + C = C A – C – C – B
H H + CH2 = CH2 CH3 – CH3
3. Adisi Radikal Bebas gugus penyerang
merupakan radikal bebas.
Contoh :
CH4 + Cl . . CH3 + HCl
C. Reaksi Eliminasi : reaksi penggantian ikatan, dari
ikatan tunggal menjadi rangkap.
8. Contoh :
X – C – C – Y C = C + X – Y
H OH 1700C
CH2 – CH2 CH2 = CH2 + H2O
H2SO4
D. Reaksi Oksidasi
E. Reaksi Reduksi
F. Reaksi Polimerasi : Perubahan monomer menjadi
polimer oleh cahaya, radikal bebas, kation atau anion.
Contoh : n CH2 = CH2 – Cl (-CH2- CH - )n
Cl
9. G. Reaksi Esterifikasi reaksi substitusi antara
gugus - OH dari asam karboksilat dengan gugus
- O – CH2 – CH3 dari etanol.
Contoh : O
CH3 – CH2 – C – OH + H O – CH2 – CH3
O
CH3 – CH2 – C – O – CH2 – CH3
+ H2O
10. Tahap-tahap : O (2) OH+
(1) CH3 – CH2 – C - OH + H+ CH3 – CH2 – C - OH
CH3 – CH2 - O - H
(4) O-H OH
CH3 – CH2 – C – O – CH2 – CH3 CH3 – CH2 – C – O+ – H
H2O+ (3) OH
CH2 – CH3
O
CH3 – CH2 – C – O – CH2 – CH3 + H2O (5)
(ETIL PROPANOAT)
+
H+
11. Modifikasi Ester Asam Lemak
a) Esterifikasi
O O
R – C – OH + R’OH R – C – OR’ + H2O
As. Karbok Alkohol Ester
silat
b) Interesterifikasi
O O O
R – C – OR’ + R’’ – C – OR* R – C – OR* +
O
R’’ – C – OR’
c) Alkoholisasi
O O
R – C – OR’ + R*OH R – C – OR* + R’OH
HCl
H2SO4 atau
12. d) Asidolisis
O O O O
R – C – OR’ + R‘’– C – OH R’’ – C – OR’ + R – C – OH
H2SO4
Metode Esterifikasi Lain
O O
R – C – Cl + R’OH R – C – OR’ + HCl
Asil Halida Alkohol Ester
O
R – C O O
O + R’OH R – C – OR’ + R – C – OH
R – C Alkohol Ester As. karboksilat
O
Anhidrida
13. O O
R – C – O – Ag + R’ – Br R – C – OR’ + Ag – Br
Garam Perak Alkil Halida Ester
O O
R – C – O – H + R’ – OH R – C – OR’ + H2O
As. Karboksilat Alkohol Ester
O BF3 O
R – C – OH + C2H4 R – C – O – C2H5
As. Karboksilat Olefin Ester
BF3 O
R – O – R’ + CO R – C – OR’
14. REAKSI ELIMINASI
Pengertian : reaksi pengeluaran dua buah gugus dari
ikatan tunggal membentuk ikatan rangkap.
Contoh : dehidrasi alkohol
H OH H2SO4 CH3
CH2 – C – CH3 CH2 = C + H2O
CH3 600C CH3
H OH H2SO4
CH2 – CH– CH3 CH2 = CH – CH3 + H2O
1000C
H OH H2SO4
CH2 – CH2 CH2 = CH2 + H2O
170oC
15. HALOGENASI
Pengertian :
Reaksi suatu senyawa dengan halogen (khlorinasi/Brominasi)
A. Halogenasi Pada ALKANA
Cl didapat
H Cahaya H
H – C – H + Cl – Cl H – C – Cl + H – Cl
H (panas) H
H lepas Khlor metana
16. Langkah Halogenasi :
1. Halogen terbelah menjadi dua partikel netral “radikal
bebas” atau “radikal”.
Suatu radikal adalah sebuah atom atau kumpulan atom yang
mengandung satu atau lebih elektron yang tidak memiliki
pasangan.
. . . . . . . .
: Cl : Cl : : Cl . + . Cl :
. . . . . . . .
Molekul khlor radikal khlor elektr. Tak
berpasangan
17. . .
Cl2 + 58 Kkal/mol 2 : Cl .
. .
partikel reaktif energi tinggi
2. Langkah penggandaan
Langkah 1
H . . H . .
H – C – H + . Cl : + 1 Kkal/mol H – C . + H : Cl :
H . . H . .
Metana radikal khlor radikal metil
18. • Langkah 2
H . . . . H . . . .
H – C . + : Cl : Cl : H – C – Cl : + . Cl :
H . . . . H . . . .
Radikal metil Khlor Khlor metan radikal khlor
(metil khlorida)
Gas pendingin
Radikal khlor yg baru akan bergabung dengan metana lain
siklus penggandaan terus berjalan “reaksi
Berantai radikal bebas”
19. Reaksi Rantai Radikal Bebas
. . . .
: Cl . + CH4 . CH3 + H : Cl :
. . . .
. .
. CH3 + Cl2 CH3Cl + : Cl .
. .
Reaksi rantai akan berlangsung terus sampai semua
reaktan terpakai atau sampai radikal dimusnahkan
• 3. Langkah akhir
Bagaimana memusnahkan radikal?
Cara : menggabungkan dua buah radikal non
radikal disebut : reaksi penggabungan (coupling
reaction)
20. Coupling Reaction
H H H H H H
H – C . + . C – H H – C : C – H H – C -- C – H
H H H H H H
Dua radikal metil Etana
Permasalahan : “ Reaksi Campuran”
Ketika khlorinasi metana berlangsung menurunkan
Konsentrasi metana, tetapi meningkatkan konsentrasi
khlormetan tumbukan antara radikal khlor dengan
Dg khlormetan, bukan dengan metana.
21. Reaksi :
H . . H . .
Cl – C : H + . Cl : Cl – C . + H : Cl :
H . . H . .
Khlormetan Radikal
Khlormetil
H . . . . H . .
Cl – C . + : Cl : Cl : Cl – C – Cl + . Cl :
H . . . . H . .
Dikhlorometana
(pelarut lemak)
22. Reaksi Khlorinasi dari radikal bebas metan yang
menghasilkan hasil campuran
CH4 + Cl2 CH3Cl , CH2Cl2 , CHCl3 , CCl4 dan
Hasil gabungan senyawa-senyawa hasil.
CHCl3 : Khloroform senyawa beracun, pernah
sebagai anastetik
CCl4 : pelarut, reagen beracun
24. REAKSI OKSIDASI
1. Oksidasi Pada Alkana
- Sulit dioksidasi dengan oksidator lemah/agak kuat,
seperti : KMnO4
- Mudah diokdidasi oleh oksigen dari udara jika dibakar
keluar panas, cahaya (reaksi pembakaran)
percikan api
CH4 + 2O2 CO2 + 2 H2O + 211 Kkal/mol
metana oksigen
Propana + 5 O2 3 CO2 + 4 H2O + 526 Kkal/mol
25. Pembakaran Tidak Sempurna
- Pembakaran dengan jumlah oksigen yang kurang
Contoh :
bunga api
CH4 + O2 C + 2 H2O
2CH4 + 3 O2 2 CO + 4H2O
2. Oksidasi Pada Alkena
Hasil oksidasi : Keton dan asam karboksilat
26. CH3 H CH3 O
C = C C = O + CH3 – C
CH3 CH3 CH3 OH
Aseton As. asetat
Mjd Mjd (keton) (As. Karboksilat)
Keton As. Karboksilat
Reaksi diatas, diperlukan : MnO4
- panas dan ion H+
H H MnO4
- panas O
C = C CH3 – C + CO2
CH3 H H+ OH
As. Asetat karbondioksida
Mjd Mjd
As. Karb CO2
27. R’ R’
R – C = CH2 menghasilkan R – C = O (keton)
H O
R – C = CH2 menghasilkan R – C -- OH (As. Karboksilat)
H
H – C = CH2 menghasilkan O =C = O (karbondioksida)
3. Oksidasi Pada Alkohol
- Alkohol primer aldehid
- Alkohol sekunder keton
28. a. Alkohol Primer :
Dengan oksidator kuat :
Alkohol primer Aldehid As. Karboksilat
Di Lab : oksidatornya berupa PCC (Piridinium Chloro
Chromat). Alkohol primer Aldehid
Contoh :
PCC O
CH3 – (CH2)5 – CH2 – OH CH3 – (CH2)5 – C – H
1- heptanol CH2Cl2 Heptanal
Oksidator kuat : Larutan panas KMnO4 + OH-
, diikuti asidifikasi
Larutan panas CrO3 + H2SO4 ( pereaksi Jones)
29. Contoh :
CrO3, H2SO4
1- dekanol As. Dekanoat
panas
b. Alkohol Sekunder
CrO3, H2SO4
Reaksi umum : Alkohol sekunder Keton
4. Oksidasi Pada Eter
Pembakaran eter CO2 + H2O
bunga api
C2H5 – O – C2H5 + 6O2 4CO2 + 5H2O
30. 5. Oksidasi Pada Aldehid
Oksidasi aldehid dengan pereaksi Tollens
As. Karboksilat + Ag(endapan) + NH3 + air
Pereaksi Tollens : Ag (NH3)2
+
Ag+ (dari AgNO3) + 2 NH3 (aq) Ag (NH3)2
+
Contoh :
O O
CH3 – C + 2 Ag (NH3)2
+ CH3 – C + 2Ag + 4NH3 + 2 H2O
H OH
31. OKSIDASI BIOLOGIS ETANOL
oksidasi O
CH3 – CH2 – OH CH3 – C – H
Etanol enzimatis Etanal (asetaldehid)
O
CH3 – C – O - + HS. CoA
(ion asetat) (koenzim A)
O
CH3 – C - SCoA
(Asetil Koenzim A)
esterifikasi
(Sel hati)
32. H. S. CoA
• CoA adalah koenzim A (suatu kompleks)
• .SH adalah - SH : gugus sulfhidril
Gugusan asetil koenzim A di atas dapat dirubah menjadi
senyawa lain yang diperlukan dalam sistim biologis, seperti
: H2O; CO2 dan energi metabolis
33. FENOL SEBAGAI ANTIOKSIDAN
Jika fenol bereaksi dengan radikal intermediet, maka akan
menghasilkan radikal fenolik yang stabil dan tidak reaktif
dan mengakhiri radikal yang tdk diinginkan
- O - H
. .
. .
+ R – O . - O . + R- O H
. .
. .
. .
. .
(resonansi stabil )
Alkoksida ion fendoksida
Fenol digunakan sebagai zat pengawet makanan karena
bisa menangkap radikal bebas
34. REAKSI ADISI PADA ALDEHID
1. Adisi dengan H2
O Pb, Ni
R – C – H + H2 R – CH2 – OH
50oC, 65 atm (alkohol primer)
2. Adisi dengan H2O
O OH
H – C – H + H2O H – C – H
OH
Formalin
3. Adisi dengan HCN
O OH
H – C – H + HCN R – C – H
CN (sianohidrin)
35. Sianohidrin : gugus OH- dan CN- pada atom C yang sama.
Contoh : mandelonitril, zat yang dihasilkan oleh lipan
(Apheloria corrugata)
4. Adisi dengan NH3
O OH
H – C – H + NH3 H – C – H
(H – NH2) NH2
Suatu imin
36. ADISI PADA KETON
1. Adisi dengan H2
O OH
R – C – R’ + H2 R – C – H
R’
(alkohol sekunder)
2. Adisi dengan H2O
O H+ OH
CH3 – C – CH3 + H2O CH3 – C – CH3
OH
(senyawa tak stabil)
3. Adisi dengan HCN
O CN- OH
R – C – R’ + HCN R - C – R’
CN
(sianohidrin)
37. Pada pembuatan HCN, karena toksisitasnya tinggi dan Td.
Rendah, maka caranya : menambahkan H2SO4 atau HCl
Ke dalam NaCN atau KCN
HCl + Na+ CN- HCN + Na+ Cl- + Na+ CN-
diperlukan untuk
reaksi
REAKSI REDUKSI
1. Reduksi pada keton
Reduksi keton menghasilkan alkohol sekunder.
Reduktor : Natrium Borohibrida ( Na+ BH4
-), Litium Alumu-
nium Hibrida ( Li+ AlH4
-)
38. O ( Li+ AlH4
-) OH
CH3 – C – CH3 CH3 – C - H
H2O, H+ CH3
(alkohol sekunder)
2. Reduksi Pada karboksilat
O O Pt OH O
CH3 – C – CH2 - C – OH + H2 CH3 – CH – CH2 - C – OH
25OC
Gugus keton Gugus karboksilat
Yg tereduksi yg tidak tereduksi
40. REAKSI HIDROLISIS
1. Hidrolisis Turunan Asam Karboksilat
Turunan asam karboksilat : senyawa yang menghasilkan
asam karboksilat apabila dihidrolisis.
Beberapa turunan karboksilat :
O
a. Asil halida : R – C – X X : unsur halogen
O O
b. Asam anhidrida karboksilat : R – C – O – C – R’
O
c. Ester : R – C – O – R’
41. O
d. Amida : R – C – NH2
Hidrolisis Asil halida
• Hidrolisis dalam asam :
O O
R – C – Y + H – OH R – C – OH + H -Y
H+
Y : halogen
• Hidrolisis dalam basa :
O O
R – C – Y + OH – R – C – O – + H - Y
H+
O
R – C – OH
42. - C – Br
O
+ H2O - C - OH
O
+ HBr
Benzoil
Bromida
Asam
benzoat
43. Hidrolisis pada Anhidrida Asam Karboksilat
O O O O
R – C – O – C – R’ + H – OH R – C – OH + R’ – C - OH
Contoh :
O O O O
CH3 – C – O – C – + H – OH CH3 – C – OH + – C – OH
Hidrolisis pada Ester
O O
R – C – O – R’ + H - OH R – C – OH + R’– OH
44. Contoh :
O O
CH3 – C – O – CH2 – CH3 + H – OH CH3 – C – OH + CH3 – CH2
Etil asetat As. Asetat OH
Etanol
Hidrolisis Amida dalam larutan asam
O H+ O
R – C – NH2 + H – OH R – C – OH + NH3
45. Hidrolisis Amida dalam larutan basa
O panaskan O
R – C – NR’2 + H – OH R – C – O - + HNR’2
H+
O
R – C – OH
Macam Amida
O O
R – C – NH2 Contoh : CH3 – C – NH2 (asetamida)
O O
R – C – NR2 Contoh : CH3 – C – N(CH3)2
(N, N - dimetil asetamida)
46. O O
R – C – NH – R’ Contoh : CH3 - C – NH – CH3
( N- Metil asetamida)
Titik lebur dan titik didih masing – masing amida berbeda
• Asetamida TL : 82oC dan TD : 221oC
• N-Metil asetamida TL : 28oC dan TD : 204oC
• N, N – dimetil asetamida TL : -20oC dan TD : 165oC
48. O
CH2 – O – C – R’
O
CH – O – C – R’’
O
CH2 – O – C – R’’’
CH2 – OH CH2 - OH
CH - OH CH2 - OH
CH2 - OH CH2 - OH
+ +
O O
R’ – C – OH R’ – C - ONa
O O
R” – C – OH R’’ – C - ONa
O O
R’’’ – C – OH R’’’ – C - ONa
+ NaOH
+ H2O
Asam / enzim
penyabunan
hidrolisis