perubahan fisik dan kimia pada pematangan buahagronomy
Tiga perubahan utama yang terjadi pada buah selama pematangan dan penyimpanan adalah perubahan kimiawi, perubahan fisik, dan perubahan rasa. Perubahan kimiawi meliputi peningkatan gula dan penurunan asam, serta sintesis protein dan degradasi klorofil. Perubahan fisik termasuk perubahan warna, tekstur, dan berat. Perubahan rasa disebabkan oleh rasio gula dan asam serta produk aroma.
Mata kuliah ini membahas tentang pengertian dan teknologi pasca panen, meliputi 2 SKS teori dan 1 SKS praktikum. Penilaian didasarkan pada kuis, UTS, dan presentasi. Perkuliahan menggunakan metode ceramah dan diskusi serta membahas berbagai topik seperti kerusakan hasil pertanian dan penanganan pasca panen berbagai komoditas.
Dokumen tersebut membahas karakteristik fisik dan kimia bahan hasil pertanian. Karakteristik fisik mencakup densitas, bentuk, tekstur, warna, dan sifat termal. Karakteristik kimia meliputi kandungan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Dokumen juga membahas sifat hidrasi seperti kadar air, aktivitas air, dan respirasi buah-buahan.
Fermentasi ikan merupakan proses pengolahan ikan melalui aktivitas enzim dan mikroorganisme untuk menghasilkan produk seperti peda, terasi, dan bekasem. Faktor-faktor seperti suhu, kelembapan, pH, dan jenis mikroba mempengaruhi hasil fermentasi. Proses fermentasi mengubah komposisi kimia ikan dan menghasilkan senyawa rasa dan aroma khas pada produk olahan.
perubahan fisik dan kimia pada pematangan buahagronomy
Tiga perubahan utama yang terjadi pada buah selama pematangan dan penyimpanan adalah perubahan kimiawi, perubahan fisik, dan perubahan rasa. Perubahan kimiawi meliputi peningkatan gula dan penurunan asam, serta sintesis protein dan degradasi klorofil. Perubahan fisik termasuk perubahan warna, tekstur, dan berat. Perubahan rasa disebabkan oleh rasio gula dan asam serta produk aroma.
Mata kuliah ini membahas tentang pengertian dan teknologi pasca panen, meliputi 2 SKS teori dan 1 SKS praktikum. Penilaian didasarkan pada kuis, UTS, dan presentasi. Perkuliahan menggunakan metode ceramah dan diskusi serta membahas berbagai topik seperti kerusakan hasil pertanian dan penanganan pasca panen berbagai komoditas.
Dokumen tersebut membahas karakteristik fisik dan kimia bahan hasil pertanian. Karakteristik fisik mencakup densitas, bentuk, tekstur, warna, dan sifat termal. Karakteristik kimia meliputi kandungan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Dokumen juga membahas sifat hidrasi seperti kadar air, aktivitas air, dan respirasi buah-buahan.
Fermentasi ikan merupakan proses pengolahan ikan melalui aktivitas enzim dan mikroorganisme untuk menghasilkan produk seperti peda, terasi, dan bekasem. Faktor-faktor seperti suhu, kelembapan, pH, dan jenis mikroba mempengaruhi hasil fermentasi. Proses fermentasi mengubah komposisi kimia ikan dan menghasilkan senyawa rasa dan aroma khas pada produk olahan.
1. Dokumen tersebut membahas prinsip-prinsip dan teknologi pengolahan dan mutu pangan, khususnya mengenai faktor-faktor penyebab kerusakan bahan pangan, jenis-jenis kerusakan, serta teknik penanganan pasca panen beberapa komoditas pangan seperti serealia, kacang-kacangan, sayuran, dan buah-buahan.
2. Dibahas pula mengenai pengolahan pangan dengan berbagai metode seperti pengguna
Lemak merupakan nutrisi penting yang berperan sebagai pangan fungsional. Lemak tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda dapat menjaga kesehatan jantung, sementara asam lemak omega-3 dalam ikan bermanfaat untuk perkembangan otak dan menurunkan kolesterol. Daging juga mengandung komponen bioaktif seperti karnosin dan vitamin B12 yang bermanfaat untuk kesehatan. Makanan fungsional dapat berasal dari tanaman atau hewan,
This document discusses post-harvest systems and factors that affect post-harvest changes in crops. It notes that post-harvest losses can be caused by improper drying, threshing, sorting, grading, packing, and storage practices. New technologies like harvesting machinery, conveyor belts, automated sorting and packaging stations, and walk-in coolers can help reduce post-harvest losses. The document provides examples of post-harvest changes that occur in crops and outlines steps that can be taken to minimize post-harvest losses.
Pertanian berkelanjutan adalah pengelolaan sumber daya alam secara bijak untuk produksi pertanian dengan menekan dampak negatif terhadap lingkungan. Ciri-cirinya adalah ekonomis, ramah lingkungan, adil secara sosial, menghargai budaya lokal, dan dapat beradaptasi dengan perubahan. Indikator utamanya adalah produktivitas yang stabil, keberlangsungan, dan keadilan dalam mendistribusikan keuntungan
Kimia pangan membahas komposisi kimia dan sifat pangan serta perubahannya selama pengolahan, penanganan, dan penyimpanan. Gizi pangan membahas fungsi komponen kimia pangan dalam tubuh dan pengaruh pengolahan terhadap nilai gizinya."
Strategi pengembangan sektor hortikulturaKusuma Darma
Sub sektor hortikultura memiliki peran penting dalam peningkatan pendapatan dan penyerapan tenaga kerja namun menghadapi tantangan berupa skala usaha kecil, anomali iklim, serta ketergantungan impor yang tinggi. Pengembangannya perlu didukung dengan perluasan lahan dan peningkatan daya saing produk lokal.
Teknologi produksi tanaman hortikultura – fahrurrozi (2017)
Pasca Panen Tanaman Hortikultura
1. Dokumen ini membahas tentang teknologi produksi tanaman hortikultura khususnya tahap pasca panen yang meliputi penanganan, perawatan, dan pengemasan hasil panen untuk mempertahankan kualitas dan daya tahan produk hingga sampai konsumen.
2. Tahap pasca panen sangat penting untuk mengurangi kerugian pas
Dokumen tersebut membahas tentang kimia hasil pertanian (KHP), yang mencakup sifat kimia bahan hasil pertanian seperti air, karbohidrat, lemak, protein, dan proses perubahan zat-zat tersebut dalam pengolahan dan penyimpanan. Tujuan mempelajari KHP antara lain untuk memahami sifat bahan, pengaruhnya terhadap kualitas, dan teknologi pengolahan yang tepat.
1. Dokumen tersebut membahas prinsip-prinsip dan teknologi pengolahan dan mutu pangan, khususnya mengenai faktor-faktor penyebab kerusakan bahan pangan, jenis-jenis kerusakan, serta teknik penanganan pasca panen beberapa komoditas pangan seperti serealia, kacang-kacangan, sayuran, dan buah-buahan.
2. Dibahas pula mengenai pengolahan pangan dengan berbagai metode seperti pengguna
Lemak merupakan nutrisi penting yang berperan sebagai pangan fungsional. Lemak tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda dapat menjaga kesehatan jantung, sementara asam lemak omega-3 dalam ikan bermanfaat untuk perkembangan otak dan menurunkan kolesterol. Daging juga mengandung komponen bioaktif seperti karnosin dan vitamin B12 yang bermanfaat untuk kesehatan. Makanan fungsional dapat berasal dari tanaman atau hewan,
This document discusses post-harvest systems and factors that affect post-harvest changes in crops. It notes that post-harvest losses can be caused by improper drying, threshing, sorting, grading, packing, and storage practices. New technologies like harvesting machinery, conveyor belts, automated sorting and packaging stations, and walk-in coolers can help reduce post-harvest losses. The document provides examples of post-harvest changes that occur in crops and outlines steps that can be taken to minimize post-harvest losses.
Pertanian berkelanjutan adalah pengelolaan sumber daya alam secara bijak untuk produksi pertanian dengan menekan dampak negatif terhadap lingkungan. Ciri-cirinya adalah ekonomis, ramah lingkungan, adil secara sosial, menghargai budaya lokal, dan dapat beradaptasi dengan perubahan. Indikator utamanya adalah produktivitas yang stabil, keberlangsungan, dan keadilan dalam mendistribusikan keuntungan
Kimia pangan membahas komposisi kimia dan sifat pangan serta perubahannya selama pengolahan, penanganan, dan penyimpanan. Gizi pangan membahas fungsi komponen kimia pangan dalam tubuh dan pengaruh pengolahan terhadap nilai gizinya."
Strategi pengembangan sektor hortikulturaKusuma Darma
Sub sektor hortikultura memiliki peran penting dalam peningkatan pendapatan dan penyerapan tenaga kerja namun menghadapi tantangan berupa skala usaha kecil, anomali iklim, serta ketergantungan impor yang tinggi. Pengembangannya perlu didukung dengan perluasan lahan dan peningkatan daya saing produk lokal.
Teknologi produksi tanaman hortikultura – fahrurrozi (2017)
Pasca Panen Tanaman Hortikultura
1. Dokumen ini membahas tentang teknologi produksi tanaman hortikultura khususnya tahap pasca panen yang meliputi penanganan, perawatan, dan pengemasan hasil panen untuk mempertahankan kualitas dan daya tahan produk hingga sampai konsumen.
2. Tahap pasca panen sangat penting untuk mengurangi kerugian pas
Dokumen tersebut membahas tentang kimia hasil pertanian (KHP), yang mencakup sifat kimia bahan hasil pertanian seperti air, karbohidrat, lemak, protein, dan proses perubahan zat-zat tersebut dalam pengolahan dan penyimpanan. Tujuan mempelajari KHP antara lain untuk memahami sifat bahan, pengaruhnya terhadap kualitas, dan teknologi pengolahan yang tepat.
Dokumen tersebut membahas komposisi karbohidrat pada berbagai buah, sayuran, dan produk olahan. Juga menjelaskan proses pembuatan berbagai jenis gula seperti gula aren, pasir, jawa, dan merah. Selanjutnya menyebutkan mengapa sirup buatan sendiri lebih mudah mengkristal daripada sirup pabrik. Terakhir memberikan cara mengidentifikasi madu murni melalui kandungan, enzim, aroma, dan uji panas serta
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis kerusakan yang dapat terjadi pada buah dan sayuran pasca panen, yaitu kerusakan fisik, mekanis, mikrobiologis, biologis, dan kimia. Dokumen tersebut juga menjelaskan faktor-faktor penyebab kerusakan, langkah-langkah pencegahan, serta kondisi penyimpanan yang optimal untuk meminimalkan kerusakan pada berbagai jenis buah dan sayuran.
Materi ini adalah materi teman saya gunakan ketika persentasi tugas mata kuliah biokimia ketika saya masih di bangku kuliahan di STKIP Banjarmasin ? supaya ilmu ini tetap berkah jadi di upload aja gitu hehehehe
Proteins merupakan senyawa penting yang menyusun sel hidup. Proteins terbentuk melalui reaksi polimerisasi kondensasi antara asam amino. Asam amino memiliki minimal dua gugus fungsi, yaitu gugus karboksilat dan gugus amina. Ikatan peptida terjadi antara atom karbon gugus karboksilat dan nitrogen gugus amina pada asam amino, membentuk rantai polipeptida protein.
Dokumen tersebut membahas tentang pertumbuhan dan perkembangan tanaman, termasuk definisi pertumbuhan, diferensiasi, dan perkembangan. Juga dibahas tentang pola pertumbuhan determinate dan indeterminate, serta monokarpik dan polikarpik. Dibahas pula peran hormon dan enzim dalam pertumbuhan sel, serta faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman seperti cahaya dan temperatur.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pemberian makanan yang tepat untuk ternak babi, mulai dari jenis, kualitas, dan cara pemberiannya sesuai umur dan kebutuhan nutrisi babi. Pemberian makanan yang baik akan mempengaruhi pertumbuhan, produksi, dan keuntungan usaha peternakan babi.
Tugas ini membahas tentang panen dan fisiologi lepas panen pada tanaman. Pembahasan meliputi pengertian panen, penentuan waktu panen, cara panen, perubahan setelah panen, dan penanganan pasca panen. Tujuannya adalah mempelajari proses dan teknik yang tepat dalam menangani hasil panen agar mutunya terjaga hingga konsumsi."
BAB 1 menjelaskan sifat fisika dan kimia zat, dengan contoh sifat fisika seperti perubahan wujud dan kelarutan, sedangkan contoh sifat kimia seperti mencegah karat dan memadamkan api. BAB 2 membahas perbedaan antara perubahan fisika yang tidak menghasilkan zat baru dengan perubahan kimia yang justru menghasilkan zat baru. BAB 3 menjelaskan tentang pemisahan campuran berdasarkan s
Dokumen tersebut membahas tentang penanganan pasca panen produk hortikultura untuk memperpanjang masa simpan dan mempertahankan mutunya. Beberapa tahapan yang dijelaskan adalah sorting, trimming, waxing, grading, penyimpanan, dan pengemasan guna melindungi produk dari kerusakan selama distribusi.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis dan faktor penyebab kerusakan bahan pangan. Kerusakan bahan pangan dapat terjadi akibat faktor mikrobiologi, mekanik, fisik, biologi, dan kimia. Faktor-faktor seperti aktivitas air, pH, zat gizi, suhu penyimpanan, dan perlakuan fisik dapat mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme dan menyebabkan kerusakan pada bahan pangan.
Dokumen tersebut membahas kerusakan mikrobiologis pada produk pangan nabati seperti sayuran, buah-buahan, dan tepung. Jenis-jenis kerusakan yang disebutkan meliputi busuk lunak bakteri, busuk kapang abu-abu, busuk lunak Rhizopus, anthracnose, dan lain-lain. Faktor-faktor yang mempengaruhi kerusakan mikrobiologis adalah nutrisi, waktu, suhu, pH, ketersediaan oksigen
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi susut berat komoditi hasil pertanian seperti buah, sayuran, dan serelia selama penyimpanan. Berbagai perlakuan disimakan seperti suhu penyimpanan, keadaan permukaan, dan kondisi penyimpanan. Hasilnya menunjukkan bahwa suhu dingin dan penyimpanan dalam wadah tertutup dapat meminimalkan susut berat selama penyimpanan.
Proses penanganan, penyimpanan dan pengolahan buah buahan dan sayuranPecinta Satuhati
Makalah ini membahas proses penanganan, penyimpanan, dan pengolahan buah-buahan dan sayuran pasca panen untuk mempertahankan kualitas, termasuk metode pengemasan dan penyimpanan dengan suhu rendah. Tujuannya adalah memperpanjang umur simpan serta meminimalisir kerusakan produk segar. Berbagai teknologi seperti atmosfir termodifikasi dan penyimpanan hipobarik diterapkan untuk memperlambat proses metabolisme.
Praktikum penanganan pasca panen sayuran menunjukkan bahwa penyimpanan dengan kemasan plastik di lemari es memberikan umur simpan terlama, yaitu 10 hari untuk selada. Sedangkan penyimpanan tanpa kemasan di suhu ruang hanya bertahan 5 hari untuk sawi hijau dan selada. Perlakuan pasca panen penting untuk menekan kerusakan dan penurunan mutu sayuran.
Kajian asap cair sebagai pengawet pada buah panenan (Asap cair)Nining Nuraida
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Kajian ini membahas pemanfaatan asap cair tempurung kelapa untuk memperpanjang masa simpan buah-buahan dengan menguraikan perubahan fisiologi dan penanganan pasca panen buah-buahan.
2. Asap cair diproduksi dari proses pirolisis kayu atau tempurung kelapa yang kemudian diolah lebih lanjut dengan destilasi dan penyaringan untuk meningkatkan kualitasnya sebagai bahan pen
2 bahan ajar karakteristik bahan-pangan-hasil-pertanian (1)GhufronFisheries
Dokumen tersebut membahas tentang tujuan dan pendahuluan tentang karakteristik bahan pangan hasil pertanian. Tujuannya antara lain memberikan keseragaman pada komoditas hasil pertanian, menyederhanakan komoditas, dan memudahkan penyimpanan. Dibahas pula karakteristik agronomis, fisiologis, dan gizi dari bahan pangan tersebut.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
Ppt fispan
1. PRINSIP DASAR UNTUK MENGETAHUI
SIFAT – SIFAT HASIL PERTANIAN
OLEH KELOMPOK 2
Fisiologi Pasca Panen
Kelas D
2
2. Deskripsi Umum Hasil
Pertanian
Dalam bidang pertanian istilah pasca panen diartikan sebagai
tindakan atau perlakuan pada hasil pertanian setelah panen
sampai komoditas berada di tangan konsumen. Secara
keilmuan lebih tepat disebut Pasca produksi (Postproduction)
yang dapat dibagi dalam dua bagian atau tahapan, yaitu pasca
panen (postharvest) dan pengolahan (processing). Penanganan
pasca panen (postharvest) sering disebut sebagai pengolahan
primer (primary processing) yang digunakan untuk semua
perlakuan dari mulai panen sampai komoditas dapat
dikonsumsi “segar” atau untuk persiapan pengolahan
berikutnya.
Pangan & Gizi Keamanan Pangan 2
3. mempunyai sifat mudah rusak
Pangan hasil pertanian merupakan benda hidup :
proses metabolisme
Teknologi penanganan pasca panen rendah
Kerusakan bahan pangan :
• susut kuantitas
• susut kualitas
Perlu Penanganan pasca panen
Pertimbangan Penanganan Pangan
setelah Panen
3
4. A. Sifat Fisik Hasil Pertanian
Perishabel, yaitu mudah busuk dan rusak
Voluminous, yaitu hasil pertanian yang tidak berat membutuhkan ruang
atau tempat yang cukup besar, misalnya padi
Sifat-sifat Hasil PertanianSifat-sifat Hasil Pertanian
5
Bulky, mengambil banyak tempat sehingga sulit untuk dipindahkan karena
berat dan sifat fisiknya agak kaku.
5. B. Sifat Biologi Hasil Pertanian
Sifat biologi hasil pertanian dapat dibedakan berdasarkan
perbedaan bentuk selnya. Setiap tanaman mempunyai bentuk
sel yang berbeda-beda dengan komoditi lain. Dinding sel
primer terdiri dari beberapa komponen yaitu selulosa,
hemiselulosa, pectin, lignin, protein dan lemak. Bagian yang
terbesar adalah selulosa dan hemi selulosa. Dalam dinding sel
sekunder hampir seluruhnya terdiri dari selulosa dan hemilosa,
dan hampir tidak terdapat pectin. Disamping terdapat kedua
hal diatas juga terdapat lignin dan skleroid, yang satu terakhir
ini lebih dikenal sebagai sel batu. Kedua bentuk komponen ini
akan banyak mengalami perubahan selama proses
pematangan, pada buah yang menjadi matang skleroid akan
terbentuk lignin.Pangan & Gizi Keamanan Pangan 5
6. C. Sifat Kimia Hasil Pertanian
Kimia hasil pertanian merupakan suatu ilmu yang mempelajari
susunan kimia, struktur, dan sifat-sifat alami dari hasil
pertanian dan mempelajari perubahan yang terjadi pada hasil
pertanian tersebut apabila diberikan perlakuan tertentu kepada
hasil pertanian tersebut, seperti pengemasan, pengeringan dan
lain-lain. Semua unsur-unsur tersebut mudah sekali mengalami
kerusakan yang disebabkan oleh terjadinya reaksi kimia
didalam bahan atau akibat faktor lingkungan. Kerusakan
tesebut menyebabkan berkurangnya nilai gizi dari unsur
tersebut selain itu juga menyebabkan perubahan bahan secara
fisik seperti tekstur, flavour maupun warna.
Pangan & Gizi Keamanan Pangan 6
7. Produk Pertanian
Pengeringan
Penyimpanan
1. Pengeringan
Pangan hasil pengeringan harus tetap mempunyai kualitas baik
2. Penyimpanan
memperpanjang atau menunda waktu penggunaan
penyebab kerusakan : kapang, insekta, rodensia dan respirasi
perlu memperhatikan : suhu, kadar air dan kelembaban
ruangan penyimpanan
Teknologi Pasca Penen -Teknologi Pasca Penen -
Komoditas PanganKomoditas Pangan
7
8. Penentuan Waktu Panen
1. Cara Visual dgn melihat warna kulit, bentuk buah, ukuran,
perubahan bagian tanaman.
2. Cara Fisik dgn perabaan, buah lunak, umbi keras, buah
mudah dipetik.
3. Cara Komputasi dgn menghitung umur tanaman sejak tanam
4. Cara kimia dgn melakukan pengukuran kandungan zat atau
senyawa yang ada dalam komoditas.
Cara Kimia
Cara Fisik
Cara Komputasi
Cara Visual/Penampakan
8
9. Prinsip Dasar Penanganan Pasca
Panen yang baik
1. Mengenali sifat biologis hasil tanaman yang akan
ditangani
a. Hasil pertanian yang telah dipanen masih hidup, masih
melakukan respirasi dan transpirasi, sehingga penanganan
pasca panen yang dilakukan harus selalu diperhatikan.
b. Sifat biologi setiap hasil pertanian berbeda, perlakuan
pasca panen yang tepat untuk tiap komoditas akan
berbeda.
c. Bagian tanaman yang dimanfaatkan juga berbeda-beda
sifatnya (daun, batang, bunga, buah dan akar).
d. Struktur dan komposisi hasil tanaman dari tiap bagian
tanaman berbeda.
10. Lanjutan
2. Mengetahui Jenis Kerusakan yang dapat terjadi
a. Kerusakan Fisik – Fisiologis
Perubahan-perubahan terjadi karena proses fisiologi
(hidup) yang terlihat sebagai perubahan fisiknya
seperti perubahan warna, bentuk, ukuran, lunak,
keras, alot, keriput dan lain-lain. Juga bisa terjadi
timbul aroma, perubahan rasa dan peningkatan zat-
zat tertentu dalam hasil tanaman tersebut.
b. Kerusakan Mekanis
Kerusakan disebabkan benturan, gesekan, tekanan
dan tusukan, baik antar hasil tanaman tersebut atau
dengan benda lain. Kerusakan ini umumnya
disebabkan tindakan manusia yang dengan sengaja
11. Lanjutan
atau tidak sengaja dilakukan atau karena kondisi hasil tanaman
tersebut (permukaan tidak halus atau merata, berduri, bersisik,
bentuk tidak beraturan, bobot tinggi, kulit tipis dan lain-lain).
c. Kerusakan Biologis
Penyebab kerusakan biologis dari dalam tanaman : pengaruh
etilen Penyebab kerusakan biologis dari luar : Hama dan
penyakit.
Pangan & Gizi Keamanan Pangan 11
12. 3. Melakukan penanganan yang baik
Menggunakan teknologi yang baik dan menyesuaikan
dengan tujuan penanganan.
Hindari kerusakan apapun penyebabnya dalam
penanganan pasca panen. Penanganan harus dilakukan
dengan hati-hati dan mengikuti kaidah-kaidah yang
ditentukan.
Mempertimbangkan hubungan biaya dan pemanfaatan.