SlideShare a Scribd company logo
1 of 22

 SILASE
PENGAWETAN H.P.T
* - Sebab-sebab dilakukan pengawetan :
Prod.
h.p.t
Sifatnya
Kumulatif
Kekurangan Prod.
(dapat memanfaatkan hasil pengawetan
∑ Kebutuhan
suplai hijauan
Kelebiahn prod.
(seharusnya diawetkan)
Ms. hujan Ms. kemarau
Beberapa alternatif menghindari kekurangan pakan :
a) Membeli hijauan tambahan, dari luar daerah peternakan.
b) Mengurangi jumlah ternak yang dipelihara pada musim paceklik hijauan.
c) Mengawetkan hijauan surplus (berlebih) untuk musim paceklik.
d) Menanam lebih dari satu jenis hijauan, untuk meratakan puncak produksi.
e) Menjaga kesuburan tanah semaksimal mungkin untuk meninggikan puncak-
puncak produksi.
f) Pemanfaatan hasil limbah pertanian.
g) Mengawetkan hasil limbah pertanian.
Pengawetan h.p.t.
Secara basah
(bentuk segar)
Secara Kering
Silase
hay
 Arti SilaseArti Silase :
adalah hijauan pakan yang disimpan dalam keadaan segar ( kondisi kadar air 60% - 70% ), dihasilkan
melalui proses fermentasi dalam kondisi anaerob (ensilase) pada kelembaban tinggi. Dalam jumlah besar
silase disimpan dalam tempat yang disebut silo. Silase dapat dibuat dari hiajuan, limbah pertanian, limbah
rumah potong/limbah industri, ikan dengan menggunakan proses fermentasi asam laktat.
- SiloSilo tempat sebaiknya :
- tak mudah tergenang air
- terlindungi dari hujan
- terlindungi dari resapan air
- terlindungi dari luar.
Macam-macam Silo :
1. Pit Silo --- berbentuk sumur dalam tanah
2. Treneh Silo - berbentuk parit panjang dalam tanah
3. Steek/Fence Silo -- berupa tumpukan hpt diatas permukaan tanah,
dikelilingi sekat-sekat dari bambu
kawat/karton, dll.
4. Tower Silo -- berupa menara dari besi / beton
- paling bagus, harga mahal.
Prinsip Pembuatan SilasePrinsip Pembuatan Silase :
Penyimpanan/pengawetan hpt dalam keadaan an aerob dan suasana asam (penurunan pH sekitar 3,8-4,2).
Tujuan pembuatan silase :
1. Sebagai persediaan makanan yang dapat digunakan saat kekurangan hijauan
2. Untuk menampung kelebihan hasil hijauan makanan ternak
3. Memanfaatkan hijauan pada saat hewan ternak sedang mengalami pertumbuhan
4. Mendayagunakan sisa hasil pertanian dan hasil ikutan pertanian lainnya
Silase
 Cara pembuatan Silase :
1. Pelayuan h.p.t -- - selama 4-5 jam
- hindari sinar matahari langsung
- kadar air hingga +/- 70 %
2. Pemotongan h.p.t (5-10 cm)
mempermudah pemadatan dalam silo
3. Diberi bahan pengawet
( agar PH segera turun menjadi 4 )
a. Langsung ditambah bahan-bahan kimia :
H Cl, H2SO4, as.fosfat, Nabisulfit, dst, atau
b. Tidak langsung, ditambah bahan karbohidrat (sebagai substrat pertumbuhan bakteri) :
- tetes (molassis) - 1,8 – 2 kg / 100 kg hijauan (= 2%)
- tepung jagung - 3,4 – 3,8 kg / 100 kg hijauan ( =3,5 % )
- dedak halus -- 5 – 10 kg / 100 kg hijauan ( 5 – 10 % )
- menir, dll
4. Cara menyusun hpt & bahan pengawet dalam Silo
a. hpt diaduk dengan bahan pengawet - masukkan dalam silo
b. hpt susun berlapis-lapis dengan bahan pengawet dalam silo (tinggi lapisan 20-25 cm)
5. Lakukan Pemadatan
( menghilangkan udara dalam silo, cepat tercapai suasana an aerob)
6. Tutup Silo rapat-rapat ( jangan dibuka-buka )
-- 3-4 bulan telah matang - siap untuk ternak
Saluran Air
Atap
Penutup plastik
Lapisan Luar
Lapisan dalam plastik
HPT
Bahan Pengawet
- Silo diatas permukaan tanah ( bahan diaduk )
- Silo dibawah permukaan tanah ( bahan berlapis-lapis )
Tanah
Tanah
Penutup plastik
Dedak
HPT
Atap
Saluran Air
Proses Ensilase -- proses terjadi selama pembuatan silase
a) Suasana aerob : -- sel-sel h.p.t hidup - bernafas
- proses respirasi : temperatur < 55 º C
- terjadi aktivitas : - enzim Proses Fermentasi
Proses Proteolisis
- Bakteri
- jamur
- lendir
b) Udara dalam Silo Susut
- respirasi
- aktifitas enzime
- aktifitas bakteri
jamur
lendir
Menurun
Meningkat pelan
c) Suasana an aerob :
- aktifitas jamur --- berhenti
- lendir ----- berkurang
- bakteri -- tetap aktif :
1) Bakteri pembentuk asam laktat
Lactis acid & streptococcus lactis
2) Bakteri pembentuk asam butirat
Clostridium tyrobutyricum &
Clostridium saceharobutyricum
Optimal
pH ± 4
mati
pH 4,5
IV. Kualitas Silase
( tergantung pada )
1. Hijauannya : jenis, umur,
perlakuan
2. Teknik pembuatan
3. Kegiatan mikroorganisme
 Proses FermentasiProses Fermentasi ::
Karbohidrat dirombak menjadiKarbohidrat dirombak menjadi
1. alkohol1. alkohol
2. asam-asam organik2. asam-asam organik ( asam laktat, asetat, butirat )( asam laktat, asetat, butirat )
3. asam karbonat3. asam karbonat
4. air4. air
5. pelepasan panas5. pelepasan panas
 Proses proteolisisProses proteolisis ::
Protein dirombak menjadi :Protein dirombak menjadi :
1. amonia1. amonia
2. asam amino2. asam amino
3. amida3. amida
4. asam asetat4. asam asetat
5. asam butirat5. asam butirat
6. air6. air
 Bakteri pembentuk asam laktatBakteri pembentuk asam laktat ( mati pH( mati pH ± 4 )± 4 )
akibat bekerjanya bakteri ini ---akibat bekerjanya bakteri ini ---  pertumbuhan bakteri lain penyebabpertumbuhan bakteri lain penyebab
pembusukan hpt dapat dicegahpembusukan hpt dapat dicegah
 Bakteri pembentuk asam butiratBakteri pembentuk asam butirat ( mati pH( mati pH ± 4,5 )± 4,5 )
bekerja merombak karbohidrat & protein ( merusak hpt yang diawetkan )bekerja merombak karbohidrat & protein ( merusak hpt yang diawetkan )
 Pada proses ensilase perlu diusahakan :
1. Secepatnya HPT dalam silo bebas dari udara
2. Secepatnya terbentuk asam laktat sebanyak-banyaknya
( secepat mungkin menurunkan PH jadi 4 )
3. pH ± 4 -- proses ensilase dianggap selesai
( bila udara dan air tidak dapat meresap )
Tabel Lima Kriteria Kualitas SilaseTabel Lima Kriteria Kualitas Silase
KUALITASKUALITAS WARNAWARNA AROMAAROMA JAMURJAMUR LENDIRLENDIR pHpH AS.YGAS.YG
tebentuktebentuk
NN
AMONIAAMONIA
Baik SekaliBaik Sekali Tetap hijauTetap hijau HarumHarum
KeasamanKeasaman
≠≠ terdptterdpt SedikitSedikit
sekalisekali
4 – 4,24 – 4,2 As.laktat>>As.laktat>> SedikitSedikit
sekalisekali
((≠ ada)≠ ada)
BaikBaik
----- “ ---------- “ -----
KeasamanKeasaman
---- “ -------- “ ----
SedikitSedikit 4,2 – 4,54,2 – 4,5 As.laktatAs.laktat 10 – 15 %10 – 15 %
SedangSedang Hijau pucatHijau pucat TerdapatTerdapat BanyakBanyak 4,5 – 4,84,5 – 4,8 As.butiratAs.butirat 15 – 20 %15 – 20 %
BurukBuruk Kuning-Kuning-
hitamhitam
BusukBusuk BanyakBanyak
---- “ -------- “ ----
> 4,8> 4,8 As.butiratAs.butirat
>>>>
> 20 %> 20 %
BusukBusuk Hitam –Hitam –
komposkompos
AsamAsam
busukbusuk ---- “ --------- “ ----- ---- “ -------- “ ----
> 4,8> 4,8
---- “ -------- “ ----
HayHay : h.p.t yang sengaja dipotong dan dikeringkan agar dapat diberikan pada ternak pada waktu lain.
Prinsip pembuatan Hay menjadiPrinsip pembuatan Hay menjadi
menurunkan kadar air hpt sampai menjadi 15 – 20 %
Proses pembuatan HayProses pembuatan Hay
Penguapan hpt
Cara-cara pengeringanCara-cara pengeringan
1. Dengan sinar matahari :
- hpt dipotong-potong, diserakkan dan secara periodik dibalikkan (diatas lantai
tempat penjemuran)
- panas cukup -- 3 hari kadar air 15 %
- dikumpulkan dan diikat ---- balled Hay
2. Dengan panas buatan :
- perlu oveni
- waktu singkat, biaya relatif mahal
3. Dengan aliran udara
- pengeringan dalam gudang
- udara kering dialirkan (dari mesin) kedalam hpt
- kekurangan : bila tidak dibalikkan dapat terjadi kebakaran
4. Dengan panas Fermentasi
- bahan hpt ditumpuk tanpa dipadatkan -- terjadi fermentasi (panas dari hpt yang
ditumpuk )
H A Y
Kualitas Hay
Tergantung
Kulitas hpt
Teknik Pembuatan
Kegiatan mikroorganisme
Hay yang baik :
1. Warna hijau kekuningan
2. Tak banyak daun yang rusak
3. Tak mudah patah bila diremas
4. Pencemaran kotoran sedikit
Standing Hay :
h.p.t. kering yang sengaja dikeringkan tanpa dipotong ( tetap diatas tanah )
Nilai gizi
PENG0LAHAN JERAMI
I. Jerami Padi :
- Merupakan limbah pertanian
- Dipanen pada umur tua
- Berpotensi sebagai pakan Ruminansia
- Kandungan :
Protein kasar : 3,6 – 4,1 %
Serat kasar : 29,2 – 32,5 %
Lemak kasar : 1,3 %
B E T N : 41,6 %
Abu : 16,4 %
(Kadar bahan kering kurang lebih 80 %)
- Umur Tua :
1. Kandungan : Liqnin : kurang lebih 7 %
Silika : 12 – 16 %
berupa kristal silikat enzim pendegradasi serat sulit
(Mengisi Ruang antar Sel) menembus
2. Proses Liqnifikasi telah lanjut
Selulosa jerami padi membentuk liqno-selulosa Sulit dicerna
Hemi selulosa jerami padi membentuk liqno-hemiselulosa
Nilai Gizi Rendah
05/26/16 Departemen Peternakan Fak
Kedokteran Hewan UNAIR
3. Sebagian selulosa berubah bentuk dari amorf jadi kristal
Molekul-molekul glukosa dalam kristal selulosa sangat berdekatan
memungkinkan terjadi ikatan lain
(Selain ikatan glukosida beta 1,4 terdapat pula ikatan hidrogen 2,6)
adanya ikatan hidrogen -- sulit dicerna
1. Enzim pencernaan sulit menembus
2. Sulit dicerna
3. Sulit dicerna
4. Jerami kering ------ sangat kaku & tidak nyaman
Jadi sebagai pakan ternak ruminansia ------ Berkualitas Rendah
Sebenarnya : Jerami mengandung ± 80 % zat-zat potensial yang dapat dicerna
Perlu : Pengolahan Jerami
Untuk : - melarutkan kristal silikat
- menghancurkan ikatan ligno selulosa & ligno hemisdulosa
- memecahkan ikatan hidrogen
Daya cerna rendah (30% - 40%)
Hasil : - nilai gizi meningkat
- daya cerna naik
- jerami lebih lunak (lebih enak dimakan ternak)
Kualitas meningkat
II. MACAM PENGOLAHAN JERAMI
1. Pengolahan secara fisik
2. Pengolahan secara kimia
3. Pengolahan secara biologis
A. Pengolahan Jerami Secara Fisik
a) Mekanik
# Dengan cara : - pemotongan
- penggilingan  pelet
# Tujuan : - mengurangi ukuran panjang jerami - menaikkan
intake
- memudahkan mengunyah
-- - mudah dicerna
- menurunkan heat increament
# Hasil : - konsumsi naik
- kualitas tetap
b) Uap Panas
# Dengan cara : dikukus
# Tujuan : serat jasmani mengembang - memudahkan penetrasi
enzim pencernaan
# Hasil : tidak mengubah komposisi kimia
( skala peternak -- sulit diterapkan )
c) Sinar X
# Dengan cara : disinari sinar X, dosis << & sebentar
# Tujuan : - melarutkan sebagian dinding sel jerami & mengubah
struktur jaringan (mudah dicerna)
# Hasil : Daya cerna naik ( skala beternak - sulit diterapkan )
SecaraFisik
Silase dan hay siap diberikan pada
ternak
SAMPAI JUMPASAMPAI JUMPA
LAGILAGI

More Related Content

What's hot

Sistem Pertanian Terpadu (Integrasi Tanaman - Ternak)
Sistem Pertanian Terpadu (Integrasi Tanaman - Ternak)Sistem Pertanian Terpadu (Integrasi Tanaman - Ternak)
Sistem Pertanian Terpadu (Integrasi Tanaman - Ternak)Emma Femi
 
PPT Materi Penyuluhan Pertanian
PPT Materi Penyuluhan PertanianPPT Materi Penyuluhan Pertanian
PPT Materi Penyuluhan PertanianNestri Yuniardi
 
Teknik analisa daya cerna pada ruminansia
Teknik analisa daya cerna pada ruminansiaTeknik analisa daya cerna pada ruminansia
Teknik analisa daya cerna pada ruminansiaRamaiyulis Ramai
 
Analisis bahan pakan van soest
Analisis bahan pakan van soestAnalisis bahan pakan van soest
Analisis bahan pakan van soestYusuf Ahmad
 
tatalaksana pastura
tatalaksana pasturatatalaksana pastura
tatalaksana pasturaMario Banoet
 
Pertemuan i nutrisi unggas- zatmakanan
Pertemuan i nutrisi unggas- zatmakananPertemuan i nutrisi unggas- zatmakanan
Pertemuan i nutrisi unggas- zatmakananEmi Suhaemi
 
Menyusun materi penyuluhan
Menyusun materi penyuluhanMenyusun materi penyuluhan
Menyusun materi penyuluhanwika_wibowo
 
Laporan praktikum ii sistem pertanian peternakan terpadu
Laporan praktikum ii sistem pertanian peternakan terpaduLaporan praktikum ii sistem pertanian peternakan terpadu
Laporan praktikum ii sistem pertanian peternakan terpaduLaode Syawal Fapet
 
pendahuluan Ilmu Tanaman Pakan
pendahuluan Ilmu Tanaman Pakanpendahuluan Ilmu Tanaman Pakan
pendahuluan Ilmu Tanaman PakanYusuf Ahmad
 
Lahan pasang surut
Lahan pasang surutLahan pasang surut
Lahan pasang surutsobarputra
 
Pemasaran hasil pertanian
Pemasaran hasil pertanianPemasaran hasil pertanian
Pemasaran hasil pertanianGuntur Raharjo
 
Ekologi tanaman pakan
Ekologi tanaman pakanEkologi tanaman pakan
Ekologi tanaman pakanYusuf Ahmad
 
Sistem pencernaan ruminansia
Sistem pencernaan ruminansiaSistem pencernaan ruminansia
Sistem pencernaan ruminansiaRamaiyulis Ramai
 

What's hot (20)

Sistem Pertanian Terpadu (Integrasi Tanaman - Ternak)
Sistem Pertanian Terpadu (Integrasi Tanaman - Ternak)Sistem Pertanian Terpadu (Integrasi Tanaman - Ternak)
Sistem Pertanian Terpadu (Integrasi Tanaman - Ternak)
 
Budidaya ayam kalkun
Budidaya ayam kalkunBudidaya ayam kalkun
Budidaya ayam kalkun
 
PPT Materi Penyuluhan Pertanian
PPT Materi Penyuluhan PertanianPPT Materi Penyuluhan Pertanian
PPT Materi Penyuluhan Pertanian
 
Teknik analisa daya cerna pada ruminansia
Teknik analisa daya cerna pada ruminansiaTeknik analisa daya cerna pada ruminansia
Teknik analisa daya cerna pada ruminansia
 
Peralatan Kandang Sapi Potong
Peralatan Kandang Sapi PotongPeralatan Kandang Sapi Potong
Peralatan Kandang Sapi Potong
 
Analisis bahan pakan van soest
Analisis bahan pakan van soestAnalisis bahan pakan van soest
Analisis bahan pakan van soest
 
tatalaksana pastura
tatalaksana pasturatatalaksana pastura
tatalaksana pastura
 
Ayam unggul balitbangtan dan perbibitan 31 juli 2018
Ayam  unggul balitbangtan dan  perbibitan 31 juli 2018Ayam  unggul balitbangtan dan  perbibitan 31 juli 2018
Ayam unggul balitbangtan dan perbibitan 31 juli 2018
 
Pertemuan i nutrisi unggas- zatmakanan
Pertemuan i nutrisi unggas- zatmakananPertemuan i nutrisi unggas- zatmakanan
Pertemuan i nutrisi unggas- zatmakanan
 
Sistem integrasi sapi kelapa sawit (siska)
Sistem integrasi sapi kelapa sawit (siska)Sistem integrasi sapi kelapa sawit (siska)
Sistem integrasi sapi kelapa sawit (siska)
 
Menyusun materi penyuluhan
Menyusun materi penyuluhanMenyusun materi penyuluhan
Menyusun materi penyuluhan
 
Laporan praktikum ii sistem pertanian peternakan terpadu
Laporan praktikum ii sistem pertanian peternakan terpaduLaporan praktikum ii sistem pertanian peternakan terpadu
Laporan praktikum ii sistem pertanian peternakan terpadu
 
Tahapan budidaya hijauan pakan
Tahapan budidaya hijauan pakanTahapan budidaya hijauan pakan
Tahapan budidaya hijauan pakan
 
Rencana pengembangan kandang sapi
Rencana pengembangan kandang sapiRencana pengembangan kandang sapi
Rencana pengembangan kandang sapi
 
pendahuluan Ilmu Tanaman Pakan
pendahuluan Ilmu Tanaman Pakanpendahuluan Ilmu Tanaman Pakan
pendahuluan Ilmu Tanaman Pakan
 
Manajemen pemeliharaan ternak kambing
Manajemen pemeliharaan ternak kambingManajemen pemeliharaan ternak kambing
Manajemen pemeliharaan ternak kambing
 
Lahan pasang surut
Lahan pasang surutLahan pasang surut
Lahan pasang surut
 
Pemasaran hasil pertanian
Pemasaran hasil pertanianPemasaran hasil pertanian
Pemasaran hasil pertanian
 
Ekologi tanaman pakan
Ekologi tanaman pakanEkologi tanaman pakan
Ekologi tanaman pakan
 
Sistem pencernaan ruminansia
Sistem pencernaan ruminansiaSistem pencernaan ruminansia
Sistem pencernaan ruminansia
 

Viewers also liked (12)

Pakan Ternak Ruminansia
Pakan Ternak RuminansiaPakan Ternak Ruminansia
Pakan Ternak Ruminansia
 
Pemanfaatan kotoran sapi
Pemanfaatan kotoran sapiPemanfaatan kotoran sapi
Pemanfaatan kotoran sapi
 
Effective Time Management TRAINING
Effective Time Management TRAININGEffective Time Management TRAINING
Effective Time Management TRAINING
 
Ppt biogas
Ppt biogasPpt biogas
Ppt biogas
 
Makalah Pembuatan Biogas
Makalah Pembuatan BiogasMakalah Pembuatan Biogas
Makalah Pembuatan Biogas
 
Beginning Body Building
Beginning Body BuildingBeginning Body Building
Beginning Body Building
 
Rpp biologi kelas x
Rpp biologi kelas xRpp biologi kelas x
Rpp biologi kelas x
 
AutoCad Basic tutorial
AutoCad Basic tutorialAutoCad Basic tutorial
AutoCad Basic tutorial
 
Corel Draw Beginner Tutorial: How to Make a New Product Flyer
Corel Draw Beginner Tutorial: How to Make a New Product FlyerCorel Draw Beginner Tutorial: How to Make a New Product Flyer
Corel Draw Beginner Tutorial: How to Make a New Product Flyer
 
Basic Photoshop Tutorial
Basic Photoshop TutorialBasic Photoshop Tutorial
Basic Photoshop Tutorial
 
Autocad basics
Autocad basicsAutocad basics
Autocad basics
 
Bio-Gas
Bio-Gas Bio-Gas
Bio-Gas
 

Similar to 02 pengolahan &amp; pengawetan hijauan i 2

1Polisakarida dan klaisifikasi pati.pptx
1Polisakarida dan klaisifikasi pati.pptx1Polisakarida dan klaisifikasi pati.pptx
1Polisakarida dan klaisifikasi pati.pptxvivianleviana0
 
praktikum_pembuatan_silase_dan_amoniasi_jerami.pptx
praktikum_pembuatan_silase_dan_amoniasi_jerami.pptxpraktikum_pembuatan_silase_dan_amoniasi_jerami.pptx
praktikum_pembuatan_silase_dan_amoniasi_jerami.pptxLukmanAdiPrayitno
 
Cara membuat kompos super
Cara membuat kompos superCara membuat kompos super
Cara membuat kompos superNandar Sunandar
 
Ampas Sagu
Ampas SaguAmpas Sagu
Ampas SaguPT. RAPP
 
Pengolahan pakan ikan ( bandeng, kerapu,
Pengolahan pakan ikan ( bandeng, kerapu,Pengolahan pakan ikan ( bandeng, kerapu,
Pengolahan pakan ikan ( bandeng, kerapu,Arizqi Al-Ardy
 
Silase rumput gajah
Silase rumput gajahSilase rumput gajah
Silase rumput gajahArinda warda
 
Teknologi Fermentasi padaTempe
Teknologi Fermentasi padaTempeTeknologi Fermentasi padaTempe
Teknologi Fermentasi padaTempeNuruliswati
 
bioteknologipembuatantempekel-161125205757.pptx
bioteknologipembuatantempekel-161125205757.pptxbioteknologipembuatantempekel-161125205757.pptx
bioteknologipembuatantempekel-161125205757.pptxwinnygardiani
 
02 pengolahan & pengawetan hijauan i
02 pengolahan & pengawetan hijauan i02 pengolahan & pengawetan hijauan i
02 pengolahan & pengawetan hijauan ianrionti
 
Kelompok tempe. (itp, fp, uho) 1
Kelompok tempe. (itp, fp, uho) 1Kelompok tempe. (itp, fp, uho) 1
Kelompok tempe. (itp, fp, uho) 1Nuruliswati
 
Rancangan Percobaan Tape Singkong
Rancangan Percobaan Tape SingkongRancangan Percobaan Tape Singkong
Rancangan Percobaan Tape SingkongIswi Haniffah
 
komposting dan keranjang tatakura
komposting dan keranjang tatakurakomposting dan keranjang tatakura
komposting dan keranjang tatakuraWila Dantika
 
Kimia hasil pertanian
Kimia hasil pertanianKimia hasil pertanian
Kimia hasil pertanianmuhtadi22
 
BAB IV nabati edit smkn2 pendidikan dan jasmani.docx
BAB IV nabati edit smkn2 pendidikan dan jasmani.docxBAB IV nabati edit smkn2 pendidikan dan jasmani.docx
BAB IV nabati edit smkn2 pendidikan dan jasmani.docxmuhammadsabir463751
 
Bioteknologi pembuatan tempe
Bioteknologi pembuatan tempe Bioteknologi pembuatan tempe
Bioteknologi pembuatan tempe Anisa Mu'asomah
 
Agroindustri bioetanol sorgum terpadu
Agroindustri bioetanol sorgum terpaduAgroindustri bioetanol sorgum terpadu
Agroindustri bioetanol sorgum terpaduSupriyanto4bio
 

Similar to 02 pengolahan &amp; pengawetan hijauan i 2 (20)

1Polisakarida dan klaisifikasi pati.pptx
1Polisakarida dan klaisifikasi pati.pptx1Polisakarida dan klaisifikasi pati.pptx
1Polisakarida dan klaisifikasi pati.pptx
 
praktikum_pembuatan_silase_dan_amoniasi_jerami.pptx
praktikum_pembuatan_silase_dan_amoniasi_jerami.pptxpraktikum_pembuatan_silase_dan_amoniasi_jerami.pptx
praktikum_pembuatan_silase_dan_amoniasi_jerami.pptx
 
Cara membuat kompos super
Cara membuat kompos superCara membuat kompos super
Cara membuat kompos super
 
Ampas Sagu
Ampas SaguAmpas Sagu
Ampas Sagu
 
Pengolahan pakan ikan ( bandeng, kerapu,
Pengolahan pakan ikan ( bandeng, kerapu,Pengolahan pakan ikan ( bandeng, kerapu,
Pengolahan pakan ikan ( bandeng, kerapu,
 
Bioteknologi Dengan Fungi
Bioteknologi Dengan FungiBioteknologi Dengan Fungi
Bioteknologi Dengan Fungi
 
Silase rumput gajah
Silase rumput gajahSilase rumput gajah
Silase rumput gajah
 
Teknologi Fermentasi padaTempe
Teknologi Fermentasi padaTempeTeknologi Fermentasi padaTempe
Teknologi Fermentasi padaTempe
 
bioteknologipembuatantempekel-161125205757.pptx
bioteknologipembuatantempekel-161125205757.pptxbioteknologipembuatantempekel-161125205757.pptx
bioteknologipembuatantempekel-161125205757.pptx
 
02 pengolahan & pengawetan hijauan i
02 pengolahan & pengawetan hijauan i02 pengolahan & pengawetan hijauan i
02 pengolahan & pengawetan hijauan i
 
Kelompok tempe. (itp, fp, uho) 1
Kelompok tempe. (itp, fp, uho) 1Kelompok tempe. (itp, fp, uho) 1
Kelompok tempe. (itp, fp, uho) 1
 
Rancangan Percobaan Tape Singkong
Rancangan Percobaan Tape SingkongRancangan Percobaan Tape Singkong
Rancangan Percobaan Tape Singkong
 
Dasar2 tphp(4)
Dasar2 tphp(4)Dasar2 tphp(4)
Dasar2 tphp(4)
 
komposting dan keranjang tatakura
komposting dan keranjang tatakurakomposting dan keranjang tatakura
komposting dan keranjang tatakura
 
Kimia hasil pertanian
Kimia hasil pertanianKimia hasil pertanian
Kimia hasil pertanian
 
BAB IV nabati edit smkn2 pendidikan dan jasmani.docx
BAB IV nabati edit smkn2 pendidikan dan jasmani.docxBAB IV nabati edit smkn2 pendidikan dan jasmani.docx
BAB IV nabati edit smkn2 pendidikan dan jasmani.docx
 
Bubuk cabe
Bubuk cabeBubuk cabe
Bubuk cabe
 
Pembuatan Tempe
Pembuatan TempePembuatan Tempe
Pembuatan Tempe
 
Bioteknologi pembuatan tempe
Bioteknologi pembuatan tempe Bioteknologi pembuatan tempe
Bioteknologi pembuatan tempe
 
Agroindustri bioetanol sorgum terpadu
Agroindustri bioetanol sorgum terpaduAgroindustri bioetanol sorgum terpadu
Agroindustri bioetanol sorgum terpadu
 

Recently uploaded

PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxPENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxheru687292
 
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptxPPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptxsitifaiza3
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxmariaboisala21
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningSamFChaerul
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxImahMagwa
 
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptx
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptxBAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptx
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptxchleotiltykeluanan
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Shary Armonitha
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfAuliaAulia63
 

Recently uploaded (9)

PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxPENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
 
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptxPPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
 
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptx
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptxBAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptx
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptx
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
 

02 pengolahan &amp; pengawetan hijauan i 2

  • 2. PENGAWETAN H.P.T * - Sebab-sebab dilakukan pengawetan : Prod. h.p.t Sifatnya Kumulatif Kekurangan Prod. (dapat memanfaatkan hasil pengawetan ∑ Kebutuhan suplai hijauan Kelebiahn prod. (seharusnya diawetkan) Ms. hujan Ms. kemarau
  • 3. Beberapa alternatif menghindari kekurangan pakan : a) Membeli hijauan tambahan, dari luar daerah peternakan. b) Mengurangi jumlah ternak yang dipelihara pada musim paceklik hijauan. c) Mengawetkan hijauan surplus (berlebih) untuk musim paceklik. d) Menanam lebih dari satu jenis hijauan, untuk meratakan puncak produksi. e) Menjaga kesuburan tanah semaksimal mungkin untuk meninggikan puncak- puncak produksi. f) Pemanfaatan hasil limbah pertanian. g) Mengawetkan hasil limbah pertanian. Pengawetan h.p.t. Secara basah (bentuk segar) Secara Kering Silase hay
  • 4.  Arti SilaseArti Silase : adalah hijauan pakan yang disimpan dalam keadaan segar ( kondisi kadar air 60% - 70% ), dihasilkan melalui proses fermentasi dalam kondisi anaerob (ensilase) pada kelembaban tinggi. Dalam jumlah besar silase disimpan dalam tempat yang disebut silo. Silase dapat dibuat dari hiajuan, limbah pertanian, limbah rumah potong/limbah industri, ikan dengan menggunakan proses fermentasi asam laktat. - SiloSilo tempat sebaiknya : - tak mudah tergenang air - terlindungi dari hujan - terlindungi dari resapan air - terlindungi dari luar. Macam-macam Silo : 1. Pit Silo --- berbentuk sumur dalam tanah 2. Treneh Silo - berbentuk parit panjang dalam tanah 3. Steek/Fence Silo -- berupa tumpukan hpt diatas permukaan tanah, dikelilingi sekat-sekat dari bambu kawat/karton, dll. 4. Tower Silo -- berupa menara dari besi / beton - paling bagus, harga mahal. Prinsip Pembuatan SilasePrinsip Pembuatan Silase : Penyimpanan/pengawetan hpt dalam keadaan an aerob dan suasana asam (penurunan pH sekitar 3,8-4,2). Tujuan pembuatan silase : 1. Sebagai persediaan makanan yang dapat digunakan saat kekurangan hijauan 2. Untuk menampung kelebihan hasil hijauan makanan ternak 3. Memanfaatkan hijauan pada saat hewan ternak sedang mengalami pertumbuhan 4. Mendayagunakan sisa hasil pertanian dan hasil ikutan pertanian lainnya Silase
  • 5.  Cara pembuatan Silase : 1. Pelayuan h.p.t -- - selama 4-5 jam - hindari sinar matahari langsung - kadar air hingga +/- 70 % 2. Pemotongan h.p.t (5-10 cm) mempermudah pemadatan dalam silo 3. Diberi bahan pengawet ( agar PH segera turun menjadi 4 ) a. Langsung ditambah bahan-bahan kimia : H Cl, H2SO4, as.fosfat, Nabisulfit, dst, atau b. Tidak langsung, ditambah bahan karbohidrat (sebagai substrat pertumbuhan bakteri) : - tetes (molassis) - 1,8 – 2 kg / 100 kg hijauan (= 2%) - tepung jagung - 3,4 – 3,8 kg / 100 kg hijauan ( =3,5 % ) - dedak halus -- 5 – 10 kg / 100 kg hijauan ( 5 – 10 % ) - menir, dll 4. Cara menyusun hpt & bahan pengawet dalam Silo a. hpt diaduk dengan bahan pengawet - masukkan dalam silo b. hpt susun berlapis-lapis dengan bahan pengawet dalam silo (tinggi lapisan 20-25 cm) 5. Lakukan Pemadatan ( menghilangkan udara dalam silo, cepat tercapai suasana an aerob) 6. Tutup Silo rapat-rapat ( jangan dibuka-buka ) -- 3-4 bulan telah matang - siap untuk ternak
  • 6. Saluran Air Atap Penutup plastik Lapisan Luar Lapisan dalam plastik HPT Bahan Pengawet - Silo diatas permukaan tanah ( bahan diaduk ) - Silo dibawah permukaan tanah ( bahan berlapis-lapis ) Tanah Tanah Penutup plastik Dedak HPT Atap Saluran Air
  • 7. Proses Ensilase -- proses terjadi selama pembuatan silase a) Suasana aerob : -- sel-sel h.p.t hidup - bernafas - proses respirasi : temperatur < 55 º C - terjadi aktivitas : - enzim Proses Fermentasi Proses Proteolisis - Bakteri - jamur - lendir b) Udara dalam Silo Susut - respirasi - aktifitas enzime - aktifitas bakteri jamur lendir Menurun Meningkat pelan c) Suasana an aerob : - aktifitas jamur --- berhenti - lendir ----- berkurang - bakteri -- tetap aktif : 1) Bakteri pembentuk asam laktat Lactis acid & streptococcus lactis 2) Bakteri pembentuk asam butirat Clostridium tyrobutyricum & Clostridium saceharobutyricum Optimal pH ± 4 mati pH 4,5
  • 8. IV. Kualitas Silase ( tergantung pada ) 1. Hijauannya : jenis, umur, perlakuan 2. Teknik pembuatan 3. Kegiatan mikroorganisme
  • 9.  Proses FermentasiProses Fermentasi :: Karbohidrat dirombak menjadiKarbohidrat dirombak menjadi 1. alkohol1. alkohol 2. asam-asam organik2. asam-asam organik ( asam laktat, asetat, butirat )( asam laktat, asetat, butirat ) 3. asam karbonat3. asam karbonat 4. air4. air 5. pelepasan panas5. pelepasan panas  Proses proteolisisProses proteolisis :: Protein dirombak menjadi :Protein dirombak menjadi : 1. amonia1. amonia 2. asam amino2. asam amino 3. amida3. amida 4. asam asetat4. asam asetat 5. asam butirat5. asam butirat 6. air6. air  Bakteri pembentuk asam laktatBakteri pembentuk asam laktat ( mati pH( mati pH ± 4 )± 4 ) akibat bekerjanya bakteri ini ---akibat bekerjanya bakteri ini ---  pertumbuhan bakteri lain penyebabpertumbuhan bakteri lain penyebab pembusukan hpt dapat dicegahpembusukan hpt dapat dicegah  Bakteri pembentuk asam butiratBakteri pembentuk asam butirat ( mati pH( mati pH ± 4,5 )± 4,5 ) bekerja merombak karbohidrat & protein ( merusak hpt yang diawetkan )bekerja merombak karbohidrat & protein ( merusak hpt yang diawetkan )
  • 10.  Pada proses ensilase perlu diusahakan : 1. Secepatnya HPT dalam silo bebas dari udara 2. Secepatnya terbentuk asam laktat sebanyak-banyaknya ( secepat mungkin menurunkan PH jadi 4 ) 3. pH ± 4 -- proses ensilase dianggap selesai ( bila udara dan air tidak dapat meresap )
  • 11. Tabel Lima Kriteria Kualitas SilaseTabel Lima Kriteria Kualitas Silase KUALITASKUALITAS WARNAWARNA AROMAAROMA JAMURJAMUR LENDIRLENDIR pHpH AS.YGAS.YG tebentuktebentuk NN AMONIAAMONIA Baik SekaliBaik Sekali Tetap hijauTetap hijau HarumHarum KeasamanKeasaman ≠≠ terdptterdpt SedikitSedikit sekalisekali 4 – 4,24 – 4,2 As.laktat>>As.laktat>> SedikitSedikit sekalisekali ((≠ ada)≠ ada) BaikBaik ----- “ ---------- “ ----- KeasamanKeasaman ---- “ -------- “ ---- SedikitSedikit 4,2 – 4,54,2 – 4,5 As.laktatAs.laktat 10 – 15 %10 – 15 % SedangSedang Hijau pucatHijau pucat TerdapatTerdapat BanyakBanyak 4,5 – 4,84,5 – 4,8 As.butiratAs.butirat 15 – 20 %15 – 20 % BurukBuruk Kuning-Kuning- hitamhitam BusukBusuk BanyakBanyak ---- “ -------- “ ---- > 4,8> 4,8 As.butiratAs.butirat >>>> > 20 %> 20 % BusukBusuk Hitam –Hitam – komposkompos AsamAsam busukbusuk ---- “ --------- “ ----- ---- “ -------- “ ---- > 4,8> 4,8 ---- “ -------- “ ----
  • 12. HayHay : h.p.t yang sengaja dipotong dan dikeringkan agar dapat diberikan pada ternak pada waktu lain. Prinsip pembuatan Hay menjadiPrinsip pembuatan Hay menjadi menurunkan kadar air hpt sampai menjadi 15 – 20 % Proses pembuatan HayProses pembuatan Hay Penguapan hpt Cara-cara pengeringanCara-cara pengeringan 1. Dengan sinar matahari : - hpt dipotong-potong, diserakkan dan secara periodik dibalikkan (diatas lantai tempat penjemuran) - panas cukup -- 3 hari kadar air 15 % - dikumpulkan dan diikat ---- balled Hay 2. Dengan panas buatan : - perlu oveni - waktu singkat, biaya relatif mahal 3. Dengan aliran udara - pengeringan dalam gudang - udara kering dialirkan (dari mesin) kedalam hpt - kekurangan : bila tidak dibalikkan dapat terjadi kebakaran 4. Dengan panas Fermentasi - bahan hpt ditumpuk tanpa dipadatkan -- terjadi fermentasi (panas dari hpt yang ditumpuk ) H A Y
  • 13. Kualitas Hay Tergantung Kulitas hpt Teknik Pembuatan Kegiatan mikroorganisme Hay yang baik : 1. Warna hijau kekuningan 2. Tak banyak daun yang rusak 3. Tak mudah patah bila diremas 4. Pencemaran kotoran sedikit Standing Hay : h.p.t. kering yang sengaja dikeringkan tanpa dipotong ( tetap diatas tanah ) Nilai gizi
  • 14. PENG0LAHAN JERAMI I. Jerami Padi : - Merupakan limbah pertanian - Dipanen pada umur tua - Berpotensi sebagai pakan Ruminansia - Kandungan : Protein kasar : 3,6 – 4,1 % Serat kasar : 29,2 – 32,5 % Lemak kasar : 1,3 % B E T N : 41,6 % Abu : 16,4 % (Kadar bahan kering kurang lebih 80 %) - Umur Tua : 1. Kandungan : Liqnin : kurang lebih 7 % Silika : 12 – 16 % berupa kristal silikat enzim pendegradasi serat sulit (Mengisi Ruang antar Sel) menembus 2. Proses Liqnifikasi telah lanjut Selulosa jerami padi membentuk liqno-selulosa Sulit dicerna Hemi selulosa jerami padi membentuk liqno-hemiselulosa Nilai Gizi Rendah
  • 15. 05/26/16 Departemen Peternakan Fak Kedokteran Hewan UNAIR 3. Sebagian selulosa berubah bentuk dari amorf jadi kristal Molekul-molekul glukosa dalam kristal selulosa sangat berdekatan memungkinkan terjadi ikatan lain (Selain ikatan glukosida beta 1,4 terdapat pula ikatan hidrogen 2,6) adanya ikatan hidrogen -- sulit dicerna 1. Enzim pencernaan sulit menembus 2. Sulit dicerna 3. Sulit dicerna 4. Jerami kering ------ sangat kaku & tidak nyaman Jadi sebagai pakan ternak ruminansia ------ Berkualitas Rendah Sebenarnya : Jerami mengandung ± 80 % zat-zat potensial yang dapat dicerna Perlu : Pengolahan Jerami Untuk : - melarutkan kristal silikat - menghancurkan ikatan ligno selulosa & ligno hemisdulosa - memecahkan ikatan hidrogen Daya cerna rendah (30% - 40%) Hasil : - nilai gizi meningkat - daya cerna naik - jerami lebih lunak (lebih enak dimakan ternak) Kualitas meningkat
  • 16. II. MACAM PENGOLAHAN JERAMI 1. Pengolahan secara fisik 2. Pengolahan secara kimia 3. Pengolahan secara biologis A. Pengolahan Jerami Secara Fisik a) Mekanik # Dengan cara : - pemotongan - penggilingan  pelet # Tujuan : - mengurangi ukuran panjang jerami - menaikkan intake - memudahkan mengunyah -- - mudah dicerna - menurunkan heat increament # Hasil : - konsumsi naik - kualitas tetap b) Uap Panas # Dengan cara : dikukus # Tujuan : serat jasmani mengembang - memudahkan penetrasi enzim pencernaan # Hasil : tidak mengubah komposisi kimia ( skala peternak -- sulit diterapkan ) c) Sinar X # Dengan cara : disinari sinar X, dosis << & sebentar # Tujuan : - melarutkan sebagian dinding sel jerami & mengubah struktur jaringan (mudah dicerna) # Hasil : Daya cerna naik ( skala beternak - sulit diterapkan ) SecaraFisik
  • 17.
  • 18.
  • 19.
  • 20.
  • 21. Silase dan hay siap diberikan pada ternak