Studi perbandingan Sistem Pemerintah merupakan sebuah studi perbandingan yang akan membandingkan sistem pemerintahan yang digunakan. Dalam materi ini akan membahas mengenai sistem pemerintahan yang digunakan oleh Negara kawasan Timur Tengah mulai dari : Arab Saudi, Armenia, Bahrain, Iran, dan Irak.
Studi perbandingan Sistem Pemerintah merupakan sebuah studi perbandingan yang akan membandingkan sistem pemerintahan yang digunakan. Dalam materi ini akan membahas mengenai sistem pemerintahan yang digunakan oleh Negara kawasan Timur Tengah mulai dari : Arab Saudi, Armenia, Bahrain, Iran, dan Irak.
Sistem Pemerintahan Pada Masa Rasulullah SAW dan Khulafaur RasyidinIzzatul Ulya
Islam merupakan agama yang mengatur dimensi hubungan antara manusia dan Tuhan dan antara manusia dengan manusia. Untuk itu, hubungan antara agama dan negara dalam Islam telah menjadi teladan. Sejarah dalam Islam juga telah mencatat peristiwa-peristiwa penting, salah satunya adalah yang berkaitan dengan persoalan ketatanegaraan.
Pada Masa Rasulullah, beliau telah memberikan gambaran utama mengenai konsep bernegara, yaitu dengan dibentuknya madinah. Peristiwa ini dianggap sebagai penyajian kepada manusia mengenai tatanan social-politik yang mengenai system pendelegasian. Wujud historis terpenting mengenai peristiwa ini adalah piagam madinah yang juga dapat dikatakan sebagai konstitusi pertama kali.
Setelah itu, muncullah Khulafa ar-Rasyidin, yakni empat orang khalifah (pemimpin) pertama agama Islam, yang dipercaya oleh umat Islam sebagai penerus kepemimpinan setelah Nabi Muhammad wafat. Terkait system pemerintahan maupun ketatanegaraan ini pun sangat dinamis. Perkembangan mengenai ketatanegaraan dianggap semakin berkembang pesat. Terbukti dengan banyaknya kontribusi-kontribusi khalifah, seperti adanya perluasan wilayah, dhiwan, dan lain-lain.
Dengan mengetahui beberapa peristiwa di atas, maka kita dapat melihat bahwa Islam telah memberikan ruang. Peristiwa-peristiwa di ataspun bukan hanya sekadar cerita, namun juga dapat dijadikan sebagai contoh dan pelajaran bagi kehidupan bernegara saat ini. Untuk itu penting bagi kita mengetahui bagaimana ketatanegaraan pada masa Rasulullah dan Khulafa ar-Rasyidin. Dari latar belakang inilah kami menyusun dan akan membahas lebih lanjut mengenai topic tersebut.
Peranan kaum muda dalam Perubahan Sosial dan Pemilukada DKI, 25 Mei 2012 musniumar
Kaum muda memiliki peran penting dalam setiap perubahan sosial termasuk pemilukada DKI. Perubahan sosial dan pemilukada DKi, hanya bisa terjadi jika kaum muda berpartisipasi dan menjadi pemain utama.
Sistem Pemerintahan Pada Masa Rasulullah SAW dan Khulafaur RasyidinIzzatul Ulya
Islam merupakan agama yang mengatur dimensi hubungan antara manusia dan Tuhan dan antara manusia dengan manusia. Untuk itu, hubungan antara agama dan negara dalam Islam telah menjadi teladan. Sejarah dalam Islam juga telah mencatat peristiwa-peristiwa penting, salah satunya adalah yang berkaitan dengan persoalan ketatanegaraan.
Pada Masa Rasulullah, beliau telah memberikan gambaran utama mengenai konsep bernegara, yaitu dengan dibentuknya madinah. Peristiwa ini dianggap sebagai penyajian kepada manusia mengenai tatanan social-politik yang mengenai system pendelegasian. Wujud historis terpenting mengenai peristiwa ini adalah piagam madinah yang juga dapat dikatakan sebagai konstitusi pertama kali.
Setelah itu, muncullah Khulafa ar-Rasyidin, yakni empat orang khalifah (pemimpin) pertama agama Islam, yang dipercaya oleh umat Islam sebagai penerus kepemimpinan setelah Nabi Muhammad wafat. Terkait system pemerintahan maupun ketatanegaraan ini pun sangat dinamis. Perkembangan mengenai ketatanegaraan dianggap semakin berkembang pesat. Terbukti dengan banyaknya kontribusi-kontribusi khalifah, seperti adanya perluasan wilayah, dhiwan, dan lain-lain.
Dengan mengetahui beberapa peristiwa di atas, maka kita dapat melihat bahwa Islam telah memberikan ruang. Peristiwa-peristiwa di ataspun bukan hanya sekadar cerita, namun juga dapat dijadikan sebagai contoh dan pelajaran bagi kehidupan bernegara saat ini. Untuk itu penting bagi kita mengetahui bagaimana ketatanegaraan pada masa Rasulullah dan Khulafa ar-Rasyidin. Dari latar belakang inilah kami menyusun dan akan membahas lebih lanjut mengenai topic tersebut.
Peranan kaum muda dalam Perubahan Sosial dan Pemilukada DKI, 25 Mei 2012 musniumar
Kaum muda memiliki peran penting dalam setiap perubahan sosial termasuk pemilukada DKI. Perubahan sosial dan pemilukada DKi, hanya bisa terjadi jika kaum muda berpartisipasi dan menjadi pemain utama.
3. PRESIDEN
PERIODE MENJABAT
WAKTU
Mulai Selesai
Soekarno 18 Agustus 1945 12 Maret 1967 21 tahun 7 bulan
Soeharto 12 Maret 1967 21 Mei 1998 30 tahun 2 bulan
B.J Habibie 21 Mei 1998 20 Oktober 1999 1 tahun 6 bulan
Abdurrahmad Wahid 20 Oktober 1999 23 Juli 2001 1 tahun 9 bulan
Megawati Soekarno
Putri
23 Juli 2001 20 Oktober 2004 3 tahun 3 bulan
S. Bambang Yudhoyono 20 Oktober 2004 20 Oktober 2014 10 tahun
Jokowi 20 Oktober 2014 Sekarang 4 tahun
4. No Nama Presiden Gaya Kepemimpinan
1 Soekarno Sangat populis, bertemperamen meledak-ledak, tidak jarang
lembut, dan menyukai keindahan. Soekarno adalah tokoh
yang berperan besar dalam perjuangan kemerdekaan
Republik Indonesia
2 Soeharto Gabungan dari gaya kepemimpinan proaktif-ekstraktif
dengan adaptif-antisipatif, yaitu gaya kepemimpinan yang
mampu menangkap peluang dan melihat tantangan sebagai
sesuatu yang berdampak positif serta mempunyai visi yang
jauh ke depan dan sadar akan perlunya langkah-langkah
penyesuaian.
3 BJ. Habibie Dedikatif-fasilitatif,
4 Abdurrahman Wahid Responsif-akomodatif
5 Megawati Soekarno Putri Anti kekerasan
6 Susilo Bambang Yudhoyono Responsif, demokratis, dan proaktif.
7 Jokowi pro rakyat. Ia berjasa dalam dalam pembangunan
infrastruktur dan transparansi birokrasi
5. Dr. K. H. Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur adalah
tokoh Muslim Indonesia dan pemimpin politik yang menjadi Presiden
Indonesia yang keempat dari tahun 1999 hingga 2001. Ia menggantikan
Presiden B.J. Habibie setelah dipilih oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat
hasil Pemilu 1999 (Wikipedia).
6. . Sejarah besar membangun demokrasi,
kebebasan pers dan berbicara, serta perjuangan
hak-hak kaum minoritas. Gus Dur selama
berkuasa (1998-2001) telah memberikan
wacana yang menarik bagi perkembangan
demokrasi di Indonesia.
Namun sejarah Gus Dur di panggung kekuasaan
berakhir setelah Megawati Soekarno Putri dilantik
menjadi Presiden RI ke-5 dalam SI MPR.
8. Menurut Wahjosumidjo (2005: 17) kepemimpinan di
terjemahkan kedalam istilah sifat-sifat, perilaku pribadi,
pengaruh terhadap orang lain, pola-pola, interaksi, hubungan
kerja sama antarperan, kedudukan dari satu jabatan
administratif, dan persuasif, dan persepsi dari lain-lain tentang
legitimasi pengaruh.
1. Pengertian Kepemimpinan
2. Gaya Kepemimpinan
Menurut Mifta Thoha (2010: 49) gaya kepemimpinan
merupakan norma perilaku yang digunakan oleh seseorang
pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku
orang lain seperti yang ia lihat.
TEORI KEPEMIMPINAN
9. 2. Gaya Kepemimpinan
a. Gaya Kepemimpinan Otokratik
Menurut Sudarwan Danim (2004: 75) kata
otokratik diartikan sebagai tindakan menurut
kemauan sendiri, setiap produk pemikiran
dipandang benar, keras kepala, atau rasa aku
yang keberterimaannya pada khalayak bersifat
dipaksakan. Kepemimpinan otokratik disebut
juga kepemimpinan otoriter.
10. b. Gaya Kepemimpinan Demokratis
c. Gaya Kepemimpinan Permisif
d. Gaya Kepemimpinan Kharismatik
Mifta Thoha (2010: 50) mengatakan gaya kepemimpinan
demokratis dikaitkan dengan kekuatan personal dan
keikutsertaan para pengikut dalam proses pemecahan
masalah dan pengambilan keputusan.
Menurut Sudarwan Danim (2004: 76) pemimpin permisif
merupakan pemimpin yang tidak mempunyai pendirian yang
kuat, sikapnya serba boleh. Pemimpin memberikan kebebasan
kepada bawahannya, sehingga bawahan tidak mempunyai
pegangan yang kuat terhadap suatu permasalahan.
Teori kepemimpinan kharismatik pertama kali diusung oleh
Max Weber. Kharismatik berasal dari kata “kairismos”, dalam
bahasa Yunani memiliki makna seseorang yang terberkati dan
terinspirasi secara agung; juga diartikan sebagai hadiah yang
diberikan oleh para dewa kepada seseorang
11. Teori kepemimpinan adalah penggeneralisasian satu seri
perilaku pemimpin dan konsep-konsep kepemimpinannya,
dengan menonjolkan latar belakang historis, sebab-musabab
timbulnya kepemimpinan, persyaratan menjadi pemimpin,
tugas pokok dan fungsinya, serta etika profesi kepemimpinan
(Kartono, 1998: 27).
.
Gus Dur Memiliki
Gaya kepemimpinan
yang kharismatis
12. 1. teori Genetis (hereditary theory) yang mempunyai arti
bahwa Inti dari pada ajaran teori ini tersimpul dalam
sebutan yang mengatakan “Leaders are born and not
made”
2. tipe transformasional adalah tipe pemimpin yang mencoba
mengubah dan memotivasi para pengikut dengan
membuat mereka menyadari pentingnya hasil tugas,
membujuk mereka untuk mendahulukan kepentingan tim
dan organisasi, mengaktifkan kebutuhan mereka yang
lebih tinggi.
3. Pola transformasional biasanya dipakai oleh pemimpin-
pemimpin yang mempunyai kharisma yang tinggi serta
mempunyai pengaruh yang optimal terhadap pengikutnya,
sehingga motivasi yang diberikan untuk menyelesaikan
tugas akan menjadi efektif.
Gus Dur merupakan sosok
seorang pemimpin yang
berasal dari tokoh besar,
sehingga awal kemunculanya
pun sudah menjadi nilai
tersendiri bagi para
pengikutnya.
13. No Keunggulan Uraian
1 Bidang Politik 1. Membuka peluang kerjasama (terutama kerjasama dalam bidang perdagangan).
2. Iklim politik yang demokratis
2 Bidang Ekonomi
dan Keuangan
1. menurunkan jumlah utang luar negeri secara signifikan dalam waktu singkat
2. Memberi kebebasan seluas-luasnya kepada setiap suku terutama Tionghoa.
3. Berani bersikap dan tegas juga pada sector-sektor ekonomi
3 Bidang Sosial 1. Dapat menciptakan kerukunan hidup rukun antar umat beragama dan antar suku
di Indonesia.
4 Bidang Budaya 1. Keputusan Presiden No.6 tahun 2000 mengenai Pemulihan Hak Sipil Penganut
Agama Konghucu. Menetapkan Tahun Baru Cina (Imlek) sebagai hari besar
agama, sehingga menjadi hari libur Nasional.
5 Bidang
Pertahanan dan
Keamanan
1. melakukan negosiasi dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
2. mengusulkan agar TAP MPRS No. XXIX/MPR/1966 yang melarang Marxisme-
Leninisme dicabut.
3. mengadopsi pendekatan yang lebih lembut terhadap Aceh dengan mengurangi
KEUNGGULAN KEPEMIMPINAN Dr. K.
H. Abdurrahman Wahid
14. KELEMAHANKEPEMIMPINANDr.K. H. AbdurrahmanWahid
1. Gus Dur tidak suka pada detail dan teknis dari
persoalan
2. Gus Dur acapkali menyederhanakan persoalan.
3. Gus Dur tidak suka dilawan dan tidak mau
melakukan kompromi jika ia merasakan bahwa
kompromi itu merugikan dirinya dalam politik.