Semoga Bermanfaat! PPT Inspiration you can ask me! Find me on Instagram @mawineyyyyy!

1. Teori
Otokratis
autocratic leadership
“one who rules by himself
-Kurt Lewin (1939)”

2. 1. Andry W. S. U (GAC 118 172)
2. Anggi (GAC 118 103)
3. Aulia Sefti Liin (GAC 118 102)
4. Gresto (GAC 118 119)
5. Hengky Priyogo (GAC 118 139)
6. Irgi Pratama (GAC 118 105)
7. Nour Lia Safiri (GAC 118 156)
8. Deni Kurniawan (GAC 118 125)
9. Yessica Claudia (GAC 118 136)
10. Zainul Arifin (GAC 118 134)
Kelompok 1
Teori
Otokrasi
Mata Kuliah :
Kepemimpinan Pemerintahan
Dosen Pengampu :
Charles Hutapea, S.IP., M.IP
Tugas Kelompok

3. Pendahuluan
Gaya
Kepemimpinan
Otokrasi/Otoriter
Sifat Umum
Gaya Otokratis
Tipe Perilaku
Tokoh Otokratis
Pro dan Kontra
Kepemimpinan
Otokratis
Tokoh
Otokratis
Pendekatan dalam
Kepemimpinan
Kaitan Teori Otokrasi
Teori Otokrasi,
Meliputi:
1 2 3
4
567
Kesimpulan
8
9

4. Pendahuluan
Apa Itu
Kepemipinan?
Gaya
Kepemimpinan
?
Teori
Kepemimpinan
1
- Melibatkan orang lain baik bawahan atau pengikut.
- Pendistribusian kekuasaan pemimpin ke anggota.
- Kemampuan untuk menguasa dan mempengaruhi.
Suatu cara pemimpin untuk mempengaruhi bawahannya.
cabang ilmu dari perkembangan filsafat yang mempelajari
tentang hubungan antar manusia yang condong kepada
hubungan pemimpin kepada bawahan/anggota yang didasarkan
pada munculnya sebuah kekuasaan.

5. Gaya
Kepemimpinan
Otokrasi/
Otoriter
2
Menurut
Griffin dan Ebert
Autocratic
Gaya pemimpin yang
memusatkan segala
keputusan dan kebijakan
yang diambil dari dirinya
sendiri secara penuh.
Segala pembagian tugas dan
tanggung jawab dipegang
oleh pemimpin
Posisi bawahan/anggota
hanya melaksanakan tugas
yang telah diberikan.

6. Sikap Umum
Gaya
Otokratis 3
- Tidak mementingkan hubungan/
pergaulan bawahan.
- Penentuan kebijakan dilakukan pemimpin.
-Melaksanakan tugas adalah di atas segala.
- Penentuan kebijakan tanpa melibatkan anggota
kelompok.
- Kegiatan di dikte oleh atasan.
Ciri-
ciri
Ketika pekerjaan membutuhkan
pengarahan sumber daya dan target
yang tepat.
Kapan
Gaya ini
Efektif?
- Pimpinan Lupa mengembangkan anggota
- Keahlian Pimpinan di pertanyakan organisasi
Gaya ini
Tidak
Efektif
Saat:

7. Tipe Perilaku Tokoh Otokratis4
- Mementingkan tugas
dibandingkan pendekatan
kemanusiaan.
- Memaksa bawahan untuk patuh
dan menuntut kesetiaan mutlak.
- Memaksa, mengancam,
menghukum atau bahkan
mengintimidasi terhadap
bawahan/anggota.
- Serba intruksi dan perintah.
- Kasar dalam pikiran, perasaan
dan perbuatan.
-Kaku dalam pergaulan terutama
kepada anak buah.
- Mencari perhatian ke atasan
kalau ia pemimpin tingkat lini
dan tingkat menengah.

8. Tokoh Otokratis
Jenderal Besar TNI
(Purn.) H. M.
Soeharto
Muammar Muhammad
Abu Minyar Khadafi
atau Gaddafi
5
Muhammad Hosni
El Sayed Mubarak
Presiden Ke-2 Negara
Indonesia (1967-1998).
Perdana Menteri Libya, 16
Januari 1970-16 Juli 1972
Presiden Ke-4 Mesir 1981-
2011

9. The Smilling General
“Sang Jenderal yang Tersenyum”
Jenderal Besar Purnawirawan Haji Muhammad Soeharto, (lahir di Kemusuk,
Argomulyo, Yogyakarta, 8 Juni, 1921 – Jakarta, 27 Januari 2008).
Jenderal Besar
TNI (Purn.) H.
M. Soeharto.
Orang Indonesia terlama dalam jabatannya sebagai presiden. Diawali dengan
Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) pada tahun 1966 kepada Letnan
Jenderal Soeharto, maka Era Orde Lama berakhir diganti dengan
pemerintahan Era Orde Baru.
Tahun-tahun pemerintahan Suharto diwarnai dengan praktik otoritarian di mana tentara
memiliki peran dominan di dalamnya. Kebijakan dwifungsi ABRI memberikan kesempatan
kepada militer untuk berperan dalam bidang politik di samping perannya sebagai alat
pertahanan negara
Demokrasi telah ditindas selama hampir lebih dari 30 tahun dengan mengatasnamakan
kepentingan keamanan dalam negeri dengan cara pembatasan jumlah partai politik,
penerapan sensor dan penahanan lawan-lawan politik. Sejumlah besar kursi pada dua
lembaga perwakilan rakyat di Indonesia diberikan kepada militer, dan semua tentara serta
pegawai negeri hanya dapat memberikan suara kepada satu partai penguasa Golkar.

10. Penguasa Otokratis “de facto” Libya (1969-2011).
Muammar
Muhammad Abu
Minyar Khadafi atau
Gaddafi.
Muammar Abu Minyar al-Qaddafi (lahir di Surt, Tripolitania, 7 Juni 1942 –
meninggal di Sirte, 20 Oktober 2011 pada umur 69 tahun. penguasa
otokratis de facto Libya dari 1969 sampai 2011, setelah merebut
kekuasaan dalam kudeta militer. Sebagai hasil dari perang saudara Libya
terbentuklah Dewan Transisi Nasional (NTC).
Kekuasaan Gaddafi semakin tergerus dengan pengakuan domestik dan
internasional terhadap NTC. Dia menghapuskan Konstitusi Libya tahun
1951 dan menerapkan undang-undang berdasarkan ideologi politiknya.
Setelah berhasil merebut kekuasaan, Gaddafi mulai menghilangkan
oposisi dan kehidupan warga Libya menjadi dibatasi.
Diam-diam, ia mengalokasikan pendapatan negara untuk mensponsori
teror dan kegiatan politik lainnya di seluruh dunia. Perserikatan Bangsa-
bangsa menyebut Libya di bawah Gaddafi sebagai Negara Paria.

11. Seorang Pahlawan Perang yang menyebut dirinya
sebagai Benteng melawan Ekstremisme Islam
Muhammad
Hosni El Sayed
Mubarak
Mubarak telah menguasai negaranya dalam dekade penindasan, korupsi dan
kronisme hanya untuk digulingkan oleh militer setelah jalan besar-besaran protes
selama pemberontakan Musim Semi Arab.
Dia memberlakukan hukum darurat di seluruh kepresidenannya sehingga
memungkinkannya untuk menjaga lawan politik di penjara tanpa dituntut atau
pergi ke pengadilan. Dengan demikian banyak tahanannya yang disiksa dan
dieksekusi.
Mesir adalah semi-presiden republik di bawah UU Darurat (Undang-undang
Nomor 162 Tahun 1958). Berdasarkan hukum, kekuasaan polisi diperpanjang, hak
konstitusional diskors dan sensor disahkan. Hukum sangat membatasi setiap
aktivitas politik non pemerintah: demonstrasi jalanan , menyetujui organisasi-
organisasi non-politik, dan sumbangan keuangan tidak terdaftar secara resmi
dilarang.

12. Pro dan Kontra Kepemimpinan Otokratis
membawa visi dan
arah organisasi.
pengengambilan
keputusan cepat.
fokus bekerja.
komunikasi langsung.
Keuntungan
Kepemimpinan Otokratis
Pemimpin adalah
diktator.
melumpuhkan dan
menghambat
pemberdayaan.
keputusan tanpa
konsultasi.
jalannya organisasi
diampu penuh oleh
pemimpin.
Kekurangan Kepemimpinan
Otokratis
6
Produktivitas
Meningkat.
√
√
√
√
√
√
√
√
√

13. Kaitan Teori Otokrasi7
Gaya Kepemimpinan
Otokratis
Gaya Kepemimpinan
Diktaktor
Gaya Kepemimpinan Menurut Teori X dan Teori Y oleh Douglas
Mc Gregor dalam bukunya The Human Side Enterprise (1960).
Segala Keputusan berada di
tangan pemimpin.
pendapat dari bawahan
tidak dibenarkan.
menggunakan ancaman yang
bersifat memaksa dan dilengkapi
dengan hukuman/sanksi/denda
jika melakukan pelanggaran
- menganggap
organisasi milik
pribadi sehingga
tindakan bebas untuk
melakukan tindakan
sewenang-
wenangnya.
- tindakan pemimpin
tersebut sama-sama
memiliki tujuan untuk
taat dan tunduk
terhadap kebijakan
dan keputusan.
Hubungan Antara Gaya
Kepemimpinan
Otokratis dan Diktator

14. Pendekatan Dalam Kepemimpinan8
Power-Infuence
Approach
Power Bases
and Usage
Effectitiveness
Criteria
Pendekatan ini menempatkan kekuasaan baik
formal/informal sebagai dasar dalam memberikan
pengaruh kepada orang lain dan efektivitas
determinasi kekuasaan yang dimiliki dijadikan
sebagai kriteria keberhasilan kepempinannya.

15. Kesimpulan
8
Gaya kepemimpinan otokratis ini bisa
dikatakan kepemimpinan terpusat pada diri
pemimpin atau gaya direktif. Gaya ini
ditandai dengan sangat banyaknya petunjuk
yang datangnya dari pemimpin dan sangat
terbatasnya bahkan sama sekali tidak
adanya peran serta anak buah dalam
perencanaan dan pengambilan keputusan.
pemimpin bertindak sebagai diktator
terhadap anggota-anggota kelompoknya.
Kekuasaan pemimpin yang otokratis hanya
dibatasi oleh undang-undang.
Penafsirannya sebagai pemimpin adalah
untuk menunjukkan dan memberi perintah,
sementara kewajiban bawahan hanyalah
mengikuti dan menjalankan, tidak boleh
membantah ataupun mengajukan saran.
1
2

16. Diskusi Kelompok
Hari/Tgl Diskusi:
Jumat, 20 November 2020

17. Diskusi Kelompok
Hari/Tgl Diskusi:
Jumat, 20 November 2020

18. Diskusi Kelompok
Hari/Tgl Diskusi:
Jumat, 20 November 2020

19. Diskusi Kelompok
Hari/Tgl Diskusi:
Jumat, 20 November 2020

20. Diskusi Kelompok
Hari/Tgl Diskusi:
Jumat, 20 November 2020