Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
PPT SKRIPSI AUDIT JUDGMENT
1. ISU GENDER SEBAGAI PEMODERASI ATAS PENGARUH
KOMPLEKSITAS TUGAS TERHADAP AUDIT JUDGMENT
(STUDI EMPIRIS PADAAKN VII BPK RI)
Ade Maya Saraswati
1212210289
2. Pemerintah tidak luput dari tudingan KKN, Inefisiensi dan sumber
pemborosan negara;
Laporan keuangan perlu dilakukan pemeriksaan oleh satu badan yang
bebas dan mandiri;
Sikap profesionalisme auditor dapat tercermin dari ketepatan dalam membuat judgment.
•Audit judgment diperlukan karena audit tidak dilakukan terhadap
seluruh bukti, bukti inilah yang digunakan untuk menyatakan pendapat
atas laporan keuangan auditan.
•Sehingga dapat dikatakan audit judgment ikut menentukan hasil dari
pelaksaan audit.
Latar
Belakang
PENDAHULUAN
Identifikasi
Masalah
3. Mencakup peran gender
sebagai pemoderasi atas
pengaruh kompleksitas
tugas terhadap audit
judgment. Dengan objek
auditor pada AKN VII
BPK RI 2015
1. Apakah kompleksitas tugas
berpengaruh positif terhadap
audit judgment ?
2. Apakah ada pengaruh
kompleksitas tugas terhadap
audit judgment ketika
dimoderasi oleh Isu gender ?
1. Memberikan bukti empiris
pengaruh kompleksitas tugas
terhadap audit judgment
2. Memberikan bukti empiris
pengaruh kompleksitas tugas
terhadap audit judgment
ketika dimoderasi dengan
gender
1. Aspek Teoritis
2. Aspek Praktis
3. Aspek Regulasi
Pembatasan
Masalah
Manfaat
Penelitian
Tujuan
Penelitian
Rumusan
Masalah
PENDAHULUAN
4. Lembaga tinggi negara dalam
sistem ketatanegaraan Indonesia
yang memiliki wewenang
memeriksa pengelolaan dan
tanggung jawab keuangan
negara.
Salah satu unsur pelaksana
tugas pemeriksaan, yang
berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada
BPK melalui Anggota VII
BPK.
Sekelompok orang atau
individu yang
diidentifikasi dapat
mempengaruhi kegiatan
perusahaan ataupun
dapat dipengaruhi oleh
kegiatan.
KAJIANPUSTAKA, RERANGKA PENELITIANDANHIPOTESIS
BPK AKN VII
Teori
Stakeholder
Audit
Judgment
kebijakan auditor dalam
menentukan pendapat
mengenai hasil auditnya.
Gender
Kompleksitas
Tugas
Kompleksitas tugas diartikan
sebagai suatu tugas yang
sulit, tidak terstruktur dan
membingungkan.
Gender diartikan sebagai
peran, fungsi, status dan
tanggung jawab pada laki-
laki dan perempuan.
6. METODOLOGI PENELITIAN
Desain Penelitian
Operasionalisasi Variabel
Objek PenelitianPopulasi dan sampel
Metode Analisis
Data
Teknik Analisis
Data
Analisis
Deskriptif
Uji kualitas Data
:
a. Validitas
b. Reliabilitas
Uji Asumsi Klasik :
a. Normalitas
b.Multikolinearitas
c.Heteroskedastisita
s
Uji Hipotesis
Koefisien
Determina
si
Uji t
Uji
Goodness
Of Fit
Teknik Pengumpulan
Data
Berdasarkan Jenis Data :
a. Primer
b. Sekunder
Sumber Data
Metode Pengumpulan Data
7. Operasionalisasi Variabel
Audit Judgment
Pembentukan alternatif
dan asumsi
Bersikap kritis dan
objektif
Tingkat materialitas
Gender
Karakteristik emosional
Profesionalisme dalam
bekerja.
Kompleksitas Tugas
Sulitnya tugas
Struktur tugas
METODOLOGI PENELITIAN
8. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
UJI KUALITAS DATA
Variabel
Item
Pernyataan
Koefisien
Korelasi/ r
hitung
r tabel
(N=30)
Keterangan
Audit
Judgment
(Y)
AJ1 0,889 0,3061 Valid
AJ2 0,785 0,3061 Valid
AJ3 0,916 0,3061 Valid
AJ4 0,934 0,3061 Valid
AJ5 0,934 0,3061 Valid
AJ6 0,813 0,3061 Valid
AJ7 0,808 0,3061 Valid
AJ8 1 0,3061 Valid
Kompleksitas
Tugas
(X1)
KT1 0,996 0,3061 Valid
KT2 0,996 0,3061 Valid
KT3 0,935 0,3061 Valid
KT4 0,883 0,3061 Valid
Gender
(M)
Gen1 0,863 0,3061 Valid
Gen2 0,819 0,3061 Valid
Gen3 0,824 0,3061 Valid
Gen4 0,811 0,3061 Valid
Hasil Uji Validitas
Variabel Koefisien Cronbach Alpha Status
Kompleksitas Tugas 0,965 Reliabel
Audit Judgment 0,946 Reliabel
Gender 0,841 Reliabel
Hasil Uji Reliabilitas
9. Hasil Uji Multikolinearitas
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Variabel Toleransi VIF Status
Kompleksitas Tugas 0,975 1,026
Tidak
Multikolinearitas
Gender 0,975 1,026
Tidak
Multikolinearitas
Hasil Uji Normalitas Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sig.
Kompleksitas
Tugas
,355
Gender ,304
a. Dependent Variable: AbsUt
UJI ASUMSI KLASIK
10. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Model R Adjusted R
Square
1 ,643a ,409
a. Predictors: (Constant),
Kompleksitas Tugas
Tabel 4.13
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Persamaan 2
R Adjusted R Square
,646a ,405
a. Predictors: (Constant), moderat,
Kompleksitas Tugas, Gender
Tabel 4.14
Hasil Uji Statistik t
Persamaan 1
Model
B t Sig.
(Constant) 13,258 6,365 ,000
Kompleksitas
Tugas
1,262 10,041 ,000
a. Dependent Variable: Audit Judgment
Tabel 4.15
Hasil Uji Statistik t
Persamaan 2
Model B t Sig.
(Constant) 8,069 1,381 ,169
Kompleksitas
Tugas
1,587 4,464 ,000
Gender ,532 ,937 ,350
Moderat
(Gen*KT)
-,033 -,971 ,333
a. Dependent Variable: Audit Judgment
Tabel 4.12
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Persamaan 1
Tabel 4.16
Uji Goodness Of Fit
Persamaan 1
F Sig.
100,819 ,000b
a. Dependent Variable: Audit Judgment
a. Predictors: (Constant), Kompleksitas
Tugas
Tabel 4.17
Uji Goodness Of Fit
Persamaan 2
F Sig.
33,685 ,000b
a. Dependent Variable: Audit Judgment
b. Predictors: (Constant), moderat,
Kompleksitas Tugas, Gender
11. Kompleksitas tugas berpengaruh signifikan positif
terhadap audit judgment. Hal ini menunjukan bahwa
semakin kompleksnya suatu tugas, maka pemberian
audit judgment akan semakin baik di Auditorat
Keuangan Negara (AKN) VII BPK RI. Dikarenakan
pada saat auditor menghadapi tugas yang kompleks,
auditor cenderung membutuhkan waktu yang lebih
banyak untuk memahami dan mempelajari tugas,
sehingga auditor akan lebih akurat dalam pemberian
judgment.
Variabel gender memang bukan variabel pemoderasi
atas pengaruh kompleksitas tugas terhadap audit
judgment. Hal ini membawa implikasi pada profesi
auditor, bahwa isu gender bukan alasan untuk
meningkatkan atau menurunkan profesional auditor,
karena secara statistik isu gender tidak
berpengaruh terhadap kemampuan kognitif
perempuan dan laki-laki dalam pembuatan
judgment.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pengaruh Kompleksitas Tugas Terhadap
Audit Judgment
Pengaruh Kompleksitas Tugas Terhadap
Audit Judgment Dimoderasi Dengan
Isu Gender
12. KESIMPULAN, KETERBATASANDANSARAN
a. Kompleksitas tugas
berpengaruh positif
signifikan terhadap audit
judgment.
b. Variabel gender bukan
sebagai variabel
moderasi atas pengaruh
kompleksitas tugas
terhadap audit judgment.
a. Hambatan utama pada
penelitian ini adalah rendahnya
pengembalian kuesioner.
b. Jangka waktu pengembalian
kuesioner yang terbilang lama,
berkisar 3 (tiga) minggu.
c. Kemungkinan timbulnya bias
terhadap respon dari responden.
a. Menambah beberapa variabel
independen lain.
b. Menggunakan metode penelitian
selain kuesioner, seperti metode
wawancara.
c. Penelitian selanjutnya diharapkan
dapat dilakukan ditempat lain.
d. Membedakan isu gender
berdasarkan jenis kelamin laki-laki
dan perempuan.
KESIMPULAN KETERBATASAN SARAN