SlideShare a Scribd company logo
KEPEMIMPINAN
DALAM
ORGANISASI
COPYRIGHT@FERRYSISWADHI
1
2
3
4
5
Presiden Joko Widodo
(2014 – SEKARANG)
6
7
Rakyat yang sabar ya..ini
kami lagi rapat-kan solusi
segala permasalahan
Indonesia.....
PENGERTIAN KEPEMIMPINAN
 adalah perilaku dari seorang individu yang
memimpin aktifitas-aktifitas suatu kelompok
kesuatu tujuan yang ingin dicapai bersama (share
goal) (Hemhill& Coons, 1957)
 adalah pengaruh antar pribadi yang dijalankan
dalam suatu situasi tertentu, serta diarahkan
melalui proses komunikasi, kearah pencapaian
satu atau beberapa tujuan tertentu
(Tannenbaum, Weschler & Massarik, 1961)
 adalah peningkatan pengaruh sedikit demi
sedikit pada dan berada diatas kepatuhan
mekanis terhadap pengarahan rutin organisasi
(Katz & Kahn, 1978)
K
E
P
E
M
I
M
P
I
N
A
N
8
KEPEMIMPINAN
Usaha yang positif untuk mempengaruhi/mengerahkan orang lain
untuk tetap atau lebih bersemangat melakukan tugas atau
mengubah tingkah laku mereka
Kemampuan / seni mempengaruhi orang lain
/ semesta untuk mencapai suatu tujuan yang
ditentukan
9
KEPEMIMPINAN SECARA LUAS MELIPUTI :
 PROSES MEMPENGARUHI DALAM MENENTUKAN TUJUAN
ORGANISASI.
 MEMOTIVASI PERILAKU PENGIKUT UNTUK MENCAPAI
TUJUAN
 MEMPENGARUHI UNTUK MEMPERBAIKI KELOMPOK DAN
BUDAYANYA.
 MEMPENGARUHI INTERPRESTASI MENGENAI PERISTIWA-
PERISTIWA PARA PENGIKUTNYA.
 PENGORGANISASIAN DAN AKTIVITAS - AKTIVITAS UNTUK
MENCAPAI SASARAN TUJUAN.
 MEMELIHARA HUBUNGAN KERJASAMA DAN KERJA
KELOMPOK.
 PEROLEHAN DUKUNGAN DAN KERJASAMA DARI ORANG-
ORANG DI LUAR KELOMPOK ATAU ORGANISASI.
10
ALASAN KENAPA DIBUTUHKAN SEORANG PEMIMPIN :
1. KARENA BANYAK ORANG MEMBUTUHKAN FIGUR YANG
MEMIMPIN SEBAGAI SOSOK YANG DIIKUTI.
2. DALAM BEBERAPA SITUASI DIPERLUKAN SESEORANG YANG
BISA MEWAKILI KELOMPOKNYA.
3. SEBAGAI TEMPAT PENGAMBILALIHAN RESIKO BILA TERJADI
TERHADAP KELOMPOKNYA
4. SEBAGAI TEMPAT MELETAKKAN KEKUASAAN.
11
Kepemimpinan juga dikatakan sebagai proses mengarahkan dan
mempengaruhi aktivitas-aktivitas yang ada hubungannya dengan pekerjaan
para anggota kelompoknya ;
terdapat 3 (tiga) implikasi penting dalam hal ini, yaitu :
1. Kepemimpinan itu melibatkan orang lain baik itu bawahan atau
pengikut.
2. Kepemimpinan melibatkan pendistribusian kekuasaan antara
pemimpin dan anggota kelompok secara seimbang karena anggota
kelompok juga memiliki sumber daya.
3. Adanya kemampuan untuk menggunakan bentuk kekuasaan yang
berbeda mempengaruhi pengikutnya dengan berbagai cara.
Beberapa faktor yang bisa menggerakkan orang yaitu, karena :
1. Ancaman
2. Penghargaan
3. Otoritas
4. Bujukan
12
PEMIMPIN :
1. PEMIMPIN FORMAL :
seseorang yang ditunjuk sebagai pemimpin atas dasar keputusan
dan pengangkatan resmi untuk memangku jabatan dalam suatu
struktur organisasi dengan segala hak dan kewajiban yang
melekat berkaitan dengan posisinya itu. Contoh : di lembaga
Eksekutif, Yudikatif , Legislatif dan organisasi resmi lainnya.
2. PEMIMPIN INFORMAL :
seseorang yang ditunjuk dan diakui untuk memimpin secara
tidak formal karena yang bersangkutan memiliki kualitas dan
kemampuan yang lebih dari pengikutnya. Contoh : pemangku
adat, tokoh masyarakat, ulama, cendikiawan, dan sebagainya.
13
PM@H. Ferry Siswadhi
KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN
Seorang dapat merupakan pemimpin tanpa harus menjadi
seorang manajer (contoh : seorang pemimpin informal)
Seorang dapat menjadi manajer tanpa memimpin (contoh :
manajer financial accounts)
Seorang manajer dapat berperilaku sebagai seorang pemimpin,
asalkan ia dapat mempengaruhi orang lain.Tetapi seorang
pemimpin tidak harus menjabat jabatan manajer untuk dapat
mempengaruhi orang lain.
14
PM@H. Ferry Siswadhi
PERBEDAAN PEMIMPIN DAN MANAJER
1. Diangkat oleh pengikut
2. Mengandalkan kewibawa-
an pribadi (personal po-
wer)
3. Bertindak sebagai pence-
tus ide
4. Bertanggung jawab kepa-
da anak buah/pengikut.
5. Bagian dari pengikut.
1. Diangkat oleh kekuasaan
2. Mengandalkan pada ke-
kuasaan
3. Bertindak sebagai pengua
sa
4. Bertanggung jawab pada
atasan
5. Bagian dari organisasi
PEMIMPIN MANAJER
15
PM@H. Ferry Siswadhi
PERBEDAAN KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN
KEPEMIMPINAN
1. Mengarah pada kemampuan indi-
vidu dan tidak dipengaruhi oleh
birokrasi serta bisa terjadi dimana
saja.
2. Berorientasi kepada inovasi.
3. Merupakan kualitas hubungan.
4. Diarahkan untuk mencapai ke-
inginan pemimpin
5. Mempengaruhi orang lain untuk
berbuat sesuatu.
6. Menggantungkan diri pada sum-
ber yang ada pada dirinya
MANAJEMEN
1. Mengarah pada sistem dan
mekanisme kerja dan sangat
dibatasi oleh birokrasi dan
organisasi.
2. Berorientasi kepada stabilitas.
3. Merupakan fungsi, status, dan
kewenangan.
4. Diarahkan untuk mencapai
tujuan organisasi.
5. Membuat orang lain berbuat
sesuatu dengan efisien.
6. Menggantungkan diri pada daya
dan dana yang ada
16
PM@H. Ferry Siswadhi
DIKOTOMI PANDANGAN ASAL-USUL KEPEMIMPINAN
1. Pemimpin dilahirkan ( leaders are born) :
seorang hanya akan menjadi pemimpin jika
dilahirkan dengan bakat-bakat kepemimpinan.
2. Pemimpin dibentuk / ditempa (leaders are made) :
efektifitas kepemimpinan seseorang dapat
dibentuk dan ditempa; melalui pendidikan dan
latihan kepemimpinan.
17
PM@H. Ferry Siswadhi
Berdasarkan dikotomi tersebut, seseorang dapat
menjadi pemimpin yang efektif apabila :
a. Seseorang secara genetika telah memiliki bakat
kepemimpinan (leaders are born)
b. Bakat tersebut dipupuk dan dikembangkan
melalui kesempatan untuk menduduki jabatan
c. Ditopang oleh pengetahuan teoritikal yang
diperoleh melalui pendidikan dan latihan ( leaders
are made)
18
PM@H. Ferry Siswadhi
FUNGSI KEPEMIMPINAN
 Fungsi yang terkait dengan tugas atau pekerjaan (task
related functions)
 Fungsi yang terkait dengan hubungan sosial atau
pemeliharaan kelompok (group maintanance functions)
1. Pimpinan sebagai penentu arah / eksekutif (executive leader)
2. Pimpinan sebagai wakil dan juru bicara organisasi dalam
hubungan dengan pihak di luar organisasi (propagandis).
3. Pimpinan sebagai komunikator yang efektif.
4. Pimpinan sebagai mediator (penengah).
5. Pimpinan selaku integrator (pemersatu).
6. Pemimpin sebagai moderator (pimpinan diskusi).
19
PM@H. Ferry Siswadhi
TIPE KEPEMIMPINAN
1. Tipe Otokratik
Dilihat dari persepsinya seorang pemimpin yang otokratik adalah seorang yang
sangat egois. Seorang pemimpin yang otoriter akan menunjukkan sikap yang
menonjol ”ke-aku-annya”, antara lain dalam bentuk :
 Kecenderungan memperlakukan para bawahannya sama dengan alat-alat
lain dalam organisasi, seperti mesin, dan dengan demikian kurang
menghargai harkat dan martabat mereka.
 Pengutamaan orientasi terhadap pelaksanaan dan penyelesaian tugas tanpa
mengaitkan pelaksanaan tugas itu dengan kepentingan dan kebutuhan para
bawahannya.
 Pengabaian peran para bawahan dalam proses pengambilan keputusan.
Gaya kepemimpinan yang dipergunakan adalah:
 Menuntut ketaatan penuh dari bawahannya.
 Dalam menegakkan disiplin menunjukkan keakuannya.
 Bernada keras dalam pemberian perintah atau instruksi.
 Menggunakan pendekatan punitif dalam hal terjaduinya penyimpangan
oleh bawahan.
20
PM@H. Ferry Siswadhi
2. Tipe Paternalistik
Tipe pemimpin paternalistik hanya terdapat dilingkungan
masyarakat yang bersifat tradisional, umumnya di masyarakat
agraris atau masyarakat tradisional.
Ciri utama dari pemimpin paternalistik adalah :
 Rasa hormat yang tinggi yang ditujukan oleh para
anggota masyarakat kepada orang tua atau seseorang
yang dituakan.
 Pemimpin seperti ini kebapakan, sebagai tauladan atau
panutan masyarakat.
 Pemimpin ini sangat mengembangkan sikap kebersa-
maan.
21
PM@H. Ferry Siswadhi
3. Tipe Kharismatik
Tidak banyak hal yang dapat disimak dari literatur yang ada
tentang kriteria kepemimpinan yang kharismatik.
Memang ada karakteristiknya yang khas yaitu daya tariknya
yang sangat memikat sehingga mampu memperoleh pengikut
yang jumlahnya kadang-kadang sangat besar.
Tegasnya seorang pemimpin yang kharisnatik adalah
seseorang yang dikagumi oleh banyak pengikut meskipun
para pengikut tersebut tidak selalu dapat menjelaskan secara
konkret mengapa orang tersebut dikagumi.
22
PM@H. Ferry Siswadhi
4. Tipe Laissez Faire
Pemimpin ini berpandangan bahwa umumnya
organisasi akan berjalan lancar dengan sendirinya
karena para anggota organisasi terdiri dari orang-
orang yang sudah dewasa yang mengetahui apa
yang menjadi tujuan organisasi, sasaran-sasaran apa
yang ingin dicapai, tugas yang harus ditunaikan
oleh masing-masing anggota dan pemimpin tidak
terlalu sering intervensi.
23
PM@H. Ferry Siswadhi
5. Tipe Demokratis
1. Pemimpin yang demokratik biasanya memandang
peranannya selaku koordinator dan integrator dari berbagai
unsur dan komponen organisasi.
2. Menyadari bahwa mau tidak mau organisasi harus disusun
sedemikian rupa sehingga menggambarkan secara jelas
aneka ragam tugas dan kegiatan yang tidak bisa tidak harus
dilakukan demi tercapainya tujuan.
3. Melihat kecenderungan adanya pembagian peranan sesuai
dengan tingkatnya.
4. Memperlakukan manusia dengan cara yang manusiawi dan
menjunjung harkat dan martabat manusia.
24
PM@H. Ferry Siswadhi
CIRI-CIRI KEPEMIMPINAN
1. Persepsi Sosial
Persepsi sosial dapat diartikan sebagai kecakapan dalam
melihat dan memahami perasaan, sikap dan kebutuhan
anggota-anggota kelompok.
Kecakapan ini sangat dibutuhkan untuk memenuhi tugas
kepemimpinan.
Persepsi sosial ini terutama diperlukan oleh seorang pemimpin
untuk dapat melaksanakan tugasnya dalam memberikan
pandangan dan patokkan yang menyeluruh dari keadaan-
keadaan didalam dan diluar kelompok.
25
PM@H. Ferry Siswadhi
2. Kemampuan berpikir abstrak
Kemampuan berpikir abstrak dapat menjadikan indikasi bahwa seseorang
mempunyai kecerdasan yang tinggi.
Kemampuan abstrak yang sebenarnya merupakan salah satu segi dari
struktur intelegensi, khusus dibutuhkan oleh seorang pemimpin untuk dapat
menafsirkan kecenderungan-kecenderungan kegiatan di dalam kelompok
dan keadaan umum diluar kelompok dalam hubungannya degan tujuan
kelompok.
Ini berarti bahwa ketajaman persepsi dan kemampuan menganalisis
didampingi oleh kemampuan abstrak dan mengintegrasikan fakta-fakta
interaksi sosial didalam dan diluar kelompok.
Kemampuan tersebut memerlukan taraf intelegensia yang tinggi pada
seorang pemimpin yang harus diarahkan oleh persepsi sosial yang telah
diterangkan diatas.
26
PM@H. Ferry Siswadhi
3. Keseimbangan emosional
Merupakan faktor paling penting dalam kepemimpinan. Jelasnya, pada diri
seorang pemimpin harus terdapat kematangan emoional yang berdasarkan
kesadaran yang mendalam akan kebutuhan-kebutuhan, keinginan-
keinginan, cita-cita, dan alam perasaan, serta pengintegrasian kesemuanya
itu kedalam suatu kepribadian yang harmonis.
Ini bukanlah suatu kepribadian harmoni yang beku dan statis, melainkan
suatu harmoni dalam ketegangan-ketegangan emosional, suatu
keseimbangan yang dinamis, yang dapat bergerak kemana-mana, tetapi
mempunyai dasar yang matang dan stabil.
Kematangan emosional ini diperlukkan oleh seorang pemimpin untuk dapat
turut merasakan keinginan dan cita-cita anggota kelompok dalam rangka
melaksanakan tugas kepemimpinan dengan sukses.
27
PM@H. Ferry Siswadhi
TEORI KEPEMIMPINAN
bagaimana seseorang menjadi pemimpin
atau
bagaimana timbulnya seorang pemimpin.
1.Teori Genetik
2.Teori Sosial
3.Teori Ekologis
28
PM@H. Ferry Siswadhi
1. Teori Genetik
Inti dari teori ini tersimpul dalam mengadakan "leaders are born and not
made“ : bahwa penganut teori ini mengatakan bahwa seorang pemimpin
akan karena ia telah dilahirkan dengan bakat pemimpin.
Dalam keadaan bagaimana pun seorang ditempatkan pada suatu waktu ia
akan menjadi pemimpin karena ia dilahirkan untuk itu, artinya takdir
telah menetapkan ia menjadi pemimpin.
2. Teori Sosial
Penganut teori sosial mengatakan sebaliknya yaitu : "Leaders are made
and not born“ : teori ini berpendapat bahwa setiap orang akan dapat
menjadi pemimpin apabila diberi pendidikan dan kesempatan untuk itu.
29
PM@H. Ferry Siswadhi
3. Teori Ekologis
Teori ini merupakan penyempurnaan dari kedua teori genetis dan teori
sosial. Penganut-penganut teori ini berpendapat bahwa seseorang hanya
dapat menjadi pemimpin yang baik apabila pada waktu lahirnya telah
memiliki bakat-bakat kepemimpinan, bakat mana kemudian dikembang-
kan melalui pendidikan yang teratur dan pangalaman-pengalaman yang
memungkinkan nya untuk mengembangkan lebih lanjut bakat-bakat yang
memang telah dimilikinya itu.
Teori ini menggabungkan segi-segi positif dari kedua teori genetis dan
teori sosial dan dapat dikatakan teori yang paling baik dari teori-teori
kepemimpinan.
Namun demikian penyelidikan yang jauh yang lebih mendalam masih
diperlukan untuk dapat mengatakan secara pasti apa faktor-faktor yang
menyebabkan seseorang timbul sebagai pemimpin yang baik.
30
PM@H. Ferry Siswadhi
1. Faktor internal
a. Kurangnya motivasi dari pemimpin itu sendir
b. Emosi yang tidak stabil
c. Tidak percaya diri
d. Takut dalam mengambil resiko
e. Terbatasnya kecakapan pemimpin.
2. Faktor eksternal
a. Tidak adanya dukungan dari orang terdekat
b. Tidak adanya dukungan dari bawahan
c. Terlalu banyak tekanan.
HAMBATAN DALAM KEPEMIMPINAN
31
PM@H. Ferry Siswadhi
KRITERIA KEPEMIMPINAN DAN MANAJERIAL
Pemimpin yang berhasil hendaknya memiliki
beberapa kriteria, yang tergantung kepada sudut
pandang atau pendekatan yang digunakan :
 sifat kepribadiannya
 keterampilannya
 bakatnya
 sifat-sifatnya
 kewenangan yang dimilikinya.
32
PM@H. Ferry Siswadhi
Pemimpin memiliki sifat kepribadian, seperti :
 vitalitas dan stamina fisik.
 kecerdasan dan kearifan dalam bertindak
 kemauan menerima tanggung jawab
 kompeten dalam melaksanakan tugas
 memahami kebutuhan pengikutnya
 memiliki keterampilan dalam berhubungan dengan orang lain
 kebutuhan untuk berprestasi
 mampu memotivasi dan memberi semangat
 mampu memecahkan masalah
 meyakinkan
 memiliki kapasitas untuk menang
 memiliki kapasitas untuk mengelola, memutuskan dan menentukan
prioritas
 mampu memegang kepercayaan
 memiliki pengaruh
 mampu berdaptasi atau memiliki fleksibilitas.
Artinya dapat menjadi suri teladan yang baik untuk menuju perubahan
dalam suatu organisasi.
33
PM@H. Ferry Siswadhi
Pemimpin memiliki sifat dan keterampilan tertentu :
 dapat berdaptasi dengan situasi
 peka terhadap lingkungan sosial
 ambisius serta berorientasi pada hasil
 memiliki ketegasan
 dapat bekerja sama
 meyakinkan dan mandiri
 mampu mempengaruhi orang lain
 energik, tekun, percaya diri dan tahan stres
 memikul tanggung jawab
Keterampilan yang harus dimiliki :
 cerdas dan termpil secara konseptual
 kreatif, diplomatis dan taktis
 lancar berbahasa
 memiliki pengetahuan terhadap tugas kelompok
 mampu mengorganisasi
 mampu mempengaruhi dan meyakinkan
 memiliki keterampilan sosial 34
PM@H. Ferry Siswadhi
Pemimpin harus memiliki bakat, antara lain :
 kekuatan fisik dan susunan syaraf
 penghayatan terhadap arah dan tujuan organisasi
 mandiri dan multi terampil
 memiliki rasa ingin tahu yang besar
 humoris adaptif
 memiliki kewaspadaan (peka, jujur, optimis, berani dan gigih)
 realistis dan komunikatif
 berjiwa wiraswasta dan berani mengambil resiko
 berpengetahuan luas
 memiliki motivasi tinggi
 imajinatif, inovatif dan antusiasme
 keramahtamahan dan integritas
 keahlian teknis dan kemampuan menyampaikan
 kemampuan mengambil keputusan
 kecerdasan pribadi dan kepribadian luhur
 mampu membina hubungan baik dengan setiap orang.
35
PM@H. Ferry Siswadhi
Sifat-sifat yang didentifikasikan erat hubungannya dengan
kepemimpinan :
 kecerdasan (inteligentie)
 kemampuan untuk bergaul dengan orang lain.
 keterampilan teknis dalam bidangnya.
 kemempuan untuk memotivasi diri sendiri dan orang lain.
 kestabilan emosi dan kontrol diri.
 keterampilan perencanaan dan pengorganisasian.
 keinginan yang kuat untuk menyelesaikan pekerjaan.
 kemamampuan untuk menggerakkan kelompok.
 kemampuan untuk berbuat secara efektif dan efisien.
 memiliki ketegasan.
Pemimpin dituntut untuk memiliki kredibilitas dan
keilmuan yang mumpuni.
36
PM@H. Ferry Siswadhi
Efektivitas kepemimpinan dalam kaitannya dalam jumlah dan jenis
kekuasaan yang dimiliki dan cara kekuasaan itu digunakan :
1. Berdasarkan posisi :
 kekuasaan otoritas formal (legitimate power)
 kontrol terhadap sumber daya dan penghargaan
 kontrol terhadap hukuman
 kontrol terhadap informasi
 kontrol terhadap lingkungan
2. Berdasarkan personal :
 kepakaran / keahlian keilmuan pada bidangnya.
 loyalitas
 kesetiakawanan.
 kharisma.
3. Berdasarkan politik :
 kontrol terhadap proses pengambilan keputusan
 Koalisi dan kerjasama
 Pelembagaan.
37
PM@H. Ferry Siswadhi
PEMIMPIN YANG EFEKTIF
1. Bersikap luwes / fleksibilitas tinggi.
2. Sadar mengenai diri, kelompok dan situasi.
3. Memberi tahu bawahan tentang setiap persoalan dan bagaimana pemimpin
pandai dan bijak menggunakan kewenangannya.
4. Mahir menggunakan pengawasan umum dimana bawahan tersebut mampu
dan mau mengerjakan sendiri pekerjaan rutinitas harian mereka dan mampu
menyelesaikannya dalam waktu yang ditentukan.
5. Selalu ingat dengan masalah yang mendesak, maupun keefektifan jangka
panjang secara individual maupun kelompok sebelum bertindak.
6. Memastikan keputusan yang dibuat sesuai dan tepat waktu baik secara
individu maupun kelompok.
7. Selalu mudah ditemukan apabila bawahan ingin membicarakan masalah dan
pemimpin menunjukkan minat dalam setiap gagasannya.
8. Menepati janji yang diberikan kepada bawahan, cepat menangani keluhan
dan memberikan jawaban secara sungguh-sunggu dan tidak berbelit.
9. Memberikan petunjuk dan jalan keluar tentang metode atau mekanisme
pekerjaan, meningkatkan keamanan dan menghindari kesalahan seminimal
mungkin
38
PM@H. Ferry Siswadhi
1. Tingkat energi dan toleransi terhadap stres.
2. Rasa percaya diri.
3. Integritas
4. Motivasi kekuasaan.
5. Orientasi kepada keberhasilan.
6. Kebutuhan afiliasi rendah.
1. Keterampilan teknis
2. Keterampilan antar pribadi.
3. Keterampilan konseptual
CIRI EFEKTIVITAS MANAJERIAL
KETERAMPILAN EFEKTIVITAS MANAJERIAL
39
PM@H. Ferry Siswadhi
SYARAT–SYARAT PEMIMPIN YANG BAIK
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa seorang yang
tergolong sebagai pemimpin yang baik adalah seorang
yang pada waktu lahirnya memang telah diberkahi
dengan bakat-bakat kepemimpinan dan berhasil dengan
karirnya mengembangkan bakat genetisnya melalui
pendidikan dan pengalaman kerja.
Pengembangan kemampuan itu adalah suatu proses yang
berlangsung terus menerus dengan maksud agar yang
bersangkutan semakin memiliki lebih banyak ciri-ciri
kepemimpinan.
40
PM@H. Ferry Siswadhi
Walaupun belum ada kesatuan pendapat antara para ahli mengenai syarat-syarat
ideal yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin, akan tetapi beberapa di
antaranya yang terpenting adalah sebagai berikut :
a. Memiliki inteligensi yang tinggi dan pendidikan umum yang luas
b. Bersifat ramah tamah dalam tutur kata, sikap, dan perbuatan
c. Berwibawa dan memiliki daya tarik
d. Sehat jasmaniah maupun rohaniah (fisik maupun mental)
e. Kemampuan analistis
f. Memiliki daya ingat yang kuat
g. Mempunyai kapasitas integratif
h. Keterampilan berkomunikasi
i. Keterampilan mendidik
j. Personalitas dan objektivitas
k. Jujur (terhadap diri sendiri, atasan, bawahan, sesama pegawai)
41
PM@H. Ferry Siswadhi
KEPEMIMPINAN
DAN
MOTIVASI
42
PM@H. Ferry Siswadhi
43
PM@H. Ferry Siswadhi
Motivasi adalah sesuatu yang dapat
menimbulkan semangat dan dorongan untuk
melakukan sesuatu, baik bersumber dari
dalam diri (internal) maupun dari luar
(eksternal).
Salah satu faktor penting yang mempengaruhi
kinerja karyawan adalah motivasi.
Motivasi kerja adalah sesuatu yang dapat
menimbulkan semangat dan dorongan untuk
melakukan pekerjaannya.
PM@H. Ferry Siswadhi
44
M
O
T
I
V
A
S
I
 Motivasi dapat bersumber dari internal maupun eksternal.
 Motivasi eksternal dapat bersumber dari organisasi,
sehingga menjadi tugas manager untuk menciptakan
lingkungan kerja yang dapat menimbulkan adanya suatu
motivasi.
45
PM@H. Ferry Siswadhi
 Selama ini sebagian besar manager menggunakan
pendekatan yang kurang tepat dalam memahami
motivasi.
 Pendekatan mereka menggunakan asumsi-asumsi
yang keliru:
menganggap semua pekerja adalah sama/all
employees are alike;
semua situasi adalah sama/all situations are
alike; dan
hanya ada satu cara terbaik/one best way
(Nadler dan Lawler, 1977).
46
PM@H. Ferry Siswadhi
GOAL THEORY
merumuskan bahwa produktivitas merupakan
fungsi dari motivasi
P = f (M)
EXPECTANCY THEORY
menyatakan produktivitas merupakan perkalian antara
motivasi dengan kemampuan /ability
P = M x A
TEORI HUBUNGAN MOTIVASI DAN PRODUKTIVITAS
PM@H. Ferry Siswadhi
47
Keberhasilan seorang pemimpin akan ditentukan oleh
kemampuan memberikan motivasi terhadap
bawahannya.
(Dessler, 1997)
Kebutuhan atau
Kesenjangan
Kebutuhan
Pencarian Jalan Keluar bagi
memenuhi dan memuaskan
kebutuhan
Pilihan Perilaku untuk
memenuhi dan memuaskan
kebutuhan
Penentuan kebutuhan di masa yang akan
datang dan pencarian bagi cara
pemenuhannya
Evaluasi atas
Pemuasan Kebutuhan
MOTIVASI SEBAGAI PENDORONG INDIVIDU
PM@H. Ferry Siswadhi
48
1. Perspektif Kebutuhan (Need perspectives)
2. Perspektif Keseimbangan dan Keadilan
(equity perspectives)
3. Perspektif Pengharapan (expectancy
perspectives)
4. Perspektif Penguatan (reinforcement
perspectives)
5. Perspektif Penyusunan Tujuan (Goal Setting
Theory)
PERSPEKTIF KONTEMPORER MOTIVASI
49
PM@H. Ferry Siswadhi
TEORI KEPUASAN ( CONTENT THEORIES )
Teori kepuasan memusatkan perhatian faktor dalam diri
individu yang menguatkan (energize) , mengarahkan (direct),
mendukung (sustains), dan menghentikan (stop) perilaku
Ada 4 (empat) teori penting tentang teori kepuasan yaitu :
1. Teori hirarki kebutuhan dari Abraham Maslow (Five Needs
Hierarchies)
2. Teori ERG dari Alderfer (ERG Theories)
3. Teori Dua Faktor dari Herzberg (Two Factors Theories)
4. Teori Tiga Kebutuhan dari David Mc. Celland & Atkinson
(Three Factors Theories)
PERSPEKTIF KEBUTUHAN
50
PM@H. Ferry Siswadhi
Rangkaian proses interaksi yg terus menerus
di dalam diri seseorang
dalam menghadapi lingkungan sekitarnya.
Persepsi diri
( proses mental yg terjadi dalam diri ).
Kebutuhan dan keinginan
( suatu sikap dan sifat )
PROSES TIMBULNYA MOTIVASI (KEBUTUHAN DAN KEINGINAN)
PM@H. Ferry Siswadhi
51
AKTUALISASI DIRI
PENGHARGAAN
S O S I A L
RASA AMAN
F I S I K / FISIOLOGIS
TEORI KEBUTUHAN MASLOW
PM@H. Ferry Siswadhi
52
AKTUALISASI DIRI
PENGHARGAAN
S O S I A L
RASA AMAN
F I S I K
GROWTH
NEEDS
RELATEDNESS
NEEDS
EXISTENCE
NEEDS
TEORI MASLOW TEORI ERG DARI ALDERFER
PM@H. Ferry Siswadhi
53
1. Motivating Factors
a. kesempatan untuk berprestasi (achievement)
b. pengakuan dalam lingkungan pekerjaan (recognition)
c. kesempatan untuk bertanggungjawab (responsibility)
d. kesempatan untuk berkembang dan mengembangkan diri
(advancement and growth)
2. Hygiene Factors
a. kebutuhan akan kebijakan dan administrasi perusahaan yang jelas
dan adil (company policy and administration)
b. supervisi yang memadai (supervision)
c. keserasian hubungan dengan supervisi (relationship with supervision)
d. kondisi pekerjaan yang kondusif (working condition)
e. gaji atau upah yang layak(salary)
f. hubungan yang baik antar pekerja (relationship with peers)
g. adanya penghargaan terhadap kehidupan pribadi (personal life)
h. hubungan yang serasi dengan bawahan (relationship with
subordinates)
i. kejelasan status pekerjaan (job status)
j. masa depan dari pekerjaan yang dijalani (job safety)
TEORI DUA FAKTOR DARI HERZBERG
PM@H. Ferry Siswadhi
54
Kebutuhan untuk
Berprestasi
(N-Ach)
Kebutuhan untuk
Berafiliasi
(N-Aff)
Kebutuhan akan
Kekuasaan
(N-Pow)
TEORI TIGA KEBUTUHAN
ATKINSON & McLELLAND
PM@H. Ferry Siswadhi
55
TEORI PENJELASAN
1. The Need Hierarchy (Maslow) - Fisiologi = gaji pokok
- Rasa Aman = perencanaan yg regular
- Sosial = kerjasama tim
- Penghargaan = pencapaian posisi
- Aktualisasi diri = tantangan dlm bekerja
2. ERG Theory (Clayton Alderfer) - E = existence (fisiologi & aman)
- R = Relatedness (hubungan kasih sayang)
- G = Growth (harga diri & aktualisasi diri)
3. Two Factors Theory - Motivators = kepuasan kerja
(Frederich Herzberg) - Hygiene = lingkungan yang kondusif
4. Learned Theory (McClelland) - Affiliation = bersahabat
- Power = memerintah orang lain
- Achievement = suka tantangan, kompetisi &
menyelesaikan masalah secara efektif
PERBANDINGAN TEORI MOTIVASI
BERDASARKAN ISINYA
PM@H. Ferry Siswadhi
56
PERSPEKTIF KESEIMBANGAN
DAN KEADILAN
(Equity Theory)
Motivasi Individu ditentukan oleh kesesuaian antara Job Input
dan Job Rewards
Job Inputs :
 Usaha
 Kemampuan
 Keahlian
 Loyalitas
 Waktu
 Kompetensi
Job Rewards:
 Upah
 Kepastian dan
Keamanan Kerja
 Benefit
 Peluang Karir
 Status
 Peluang Promosi
PM@H. Ferry Siswadhi
57
PERSPEKTIF PENGHARAPAN
4 (empat) asumsi dasar (Nadler & Lawler) :
1. Perilaku sangat ditentukan oleh kombinasi dari
berbagai faktor individu dan berbagai faktor
lingkungan
2. Perilaku individu dalam organisasi senantiasa
ditentukan oleh kesadaran dari keputusan setiap
individu.
3. Individu memiliki keragaman kebutuhan,
pengharapan dan tujuan.
4. Masing-masing individu cenderung akan
berperilaku berdasarkan pilihan alternatif
perilaku yang terkait dengan harapan mereka
PM@H. Ferry Siswadhi
58
KOMPONEN UTAMA DALAM
PERSPEKTIF PENGHARAPAN :
1. Pengharapan terhadap hasil yang akan
diperoleh (outcome performance expec-
tancy)
2. Dorongan terhadap motivasi (valence)
3. Pengharapan akan usaha yang perlu di-
lakukan (effort performance expectan-
cy)
PM@H. Ferry Siswadhi
59
HARAPAN ATAS PENGHARGAAN
Intrinsik
Contoh : Puas atas
pekerjaan, kepercayaan
diri, dll
Ekstrinsik
Contoh: Bonus, Promosi,
Pujian, dll
PENGHARGAAN INTRINSIK DAN EKSTRINSIK
PM@H. Ferry Siswadhi
60
Kerangka Pikir BF Skinner
Stimulan Respon
Perlakuan
yang
diterima
Respon
Selanjutnya
PERSPEKTIF PENGUATAN
PM@H. Ferry Siswadhi
61
MODIFIKASI PERILAKU
1. Penguatan positif (positive reinforcement)
2. Pembelajaran melalui penghindaran terhadap
sesuatu (avoidance learning)
3. Pengecualian atau peniadaan (extinction)
4. Hukuman (punishment)
PM@H. Ferry Siswadhi
62
Menyangkut tingkat keterlibatan anggota dalam
penyusunan dan penentuan tujuan organisasi
Anggota yang bertipe-X cenderung kurang
dilibatkan dalam penyusunan tujuan, sedangkan
yang bertipe-Y cenderung untuk lebih dilibatkan
dalam penyusunan tujuan. (Kerangka
McGregor)
PERSPEKTIF PENYUSUNAN TUJUAN
PM@H. Ferry Siswadhi
63
Motivasi akan menjadi suatu masalah apabila 3 (tiga) hal di
bawah ini tidak dapat terpenuhi :
MASALAH MOTIVASI POTENSIAL SOLUSI
1. Pembagian tugas yang tdk jelas Penjabaran job description
Penjabaran standar pelaksanaan
Tujuan
Umpan balik pelaksanaan
2. Hambatan dlm pelaksanaan Seleksi karyawan yg baik
Penyusunan ulang penugasan
Menciptakan lingk yg sehat (aman & nyaman,
gaji, waktu istirahat, peralatan yg lengkap,dll)
3. Kurang/tidak adanya penghargaan (rewards) Reinforcement
Penghargaan secara adil
Peningkatan kualitas karyawan
Peningkatan harga diri dan pemberian peran
Peningkatan kerjasama antar karyawan &
atasan
MASALAH PADA MOTIVASI
64
PM@H. Ferry Siswadhi
INSHAA ALLAH
KITAAKAN BERTEMU KEMBALI PADA PERKULIAHAN
BERIKUTNYA DENGAN KAJIAN MATERI :
FUNGSI
PENGAWASAN DAN
PENGENDALIAN
CATATAN PENTING :
Persiapkan diri anda untuk presentasi mandiri & berpartisipasi dalam diskusi
kelas.
TERIMA KASIH
-- FERRY SISWADHI --
65
PM@H. Ferry Siswadhi

More Related Content

Similar to 445855272-Materi-9-10-KEPEMIMPINAN-DALAM-ORGANISASI-ppt.ppt

Bab ii kepemimpinan
Bab ii kepemimpinanBab ii kepemimpinan
Bab ii kepemimpinan
kangklinsman
 
Kepemimpinan dalam organisasi
Kepemimpinan dalam organisasiKepemimpinan dalam organisasi
Kepemimpinan dalam organisasiXee Yuliani
 
KEPEMIMPINAN.pptx
KEPEMIMPINAN.pptxKEPEMIMPINAN.pptx
KEPEMIMPINAN.pptx
ashrafkhairulAzam
 
Definition of leadership
Definition of leadershipDefinition of leadership
Definition of leadership
gunadarma university
 
Leadership
LeadershipLeadership
Leadership
sopia_budiyanto
 
Makalah kepemimpinan
Makalah kepemimpinanMakalah kepemimpinan
Makalah kepemimpinanikbalhudori
 
Makalah tentang kepemimpinan
Makalah tentang kepemimpinanMakalah tentang kepemimpinan
Makalah tentang kepemimpinan
Septian Muna Barakati
 
Makalah kepemimpinan 2
Makalah kepemimpinan 2Makalah kepemimpinan 2
Makalah kepemimpinan 2
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah tentang kepemimpinan SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah tentang kepemimpinan SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Makalah tentang kepemimpinan SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah tentang kepemimpinan SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah kepemimpinan 2
Makalah kepemimpinan 2Makalah kepemimpinan 2
Makalah kepemimpinan 2
Septian Muna Barakati
 
3. kepemimpinan pendidikan
3. kepemimpinan pendidikan3. kepemimpinan pendidikan
3. kepemimpinan pendidikan
asepnur4
 
6, kwh, ade rahmawati, kewirausahaan, universitas mercu buana, 2018
6, kwh, ade rahmawati, kewirausahaan, universitas mercu buana, 20186, kwh, ade rahmawati, kewirausahaan, universitas mercu buana, 2018
6, kwh, ade rahmawati, kewirausahaan, universitas mercu buana, 2018
ader26
 
Teori Kepemimpinan Millata & Sabolah
Teori Kepemimpinan Millata & SabolahTeori Kepemimpinan Millata & Sabolah
Teori Kepemimpinan Millata & Sabolah
kelompok5mbs2014
 
Makalah i
Makalah iMakalah i
Makalah i
ahmad rafi
 
Teori dan arti penting kepemimpinan
Teori dan arti penting kepemimpinanTeori dan arti penting kepemimpinan
Teori dan arti penting kepemimpinan
Revano Pm
 
MAKALAH KEPEMIMPINAN " LP3I "
MAKALAH KEPEMIMPINAN " LP3I "MAKALAH KEPEMIMPINAN " LP3I "
MAKALAH KEPEMIMPINAN " LP3I "
Syamsuddin Syamsuddin
 

Similar to 445855272-Materi-9-10-KEPEMIMPINAN-DALAM-ORGANISASI-ppt.ppt (20)

Bab ii kepemimpinan
Bab ii kepemimpinanBab ii kepemimpinan
Bab ii kepemimpinan
 
Kepemimpinan dalam organisasi
Kepemimpinan dalam organisasiKepemimpinan dalam organisasi
Kepemimpinan dalam organisasi
 
KEPEMIMPINAN.pptx
KEPEMIMPINAN.pptxKEPEMIMPINAN.pptx
KEPEMIMPINAN.pptx
 
Leadership
LeadershipLeadership
Leadership
 
Definition of leadership
Definition of leadershipDefinition of leadership
Definition of leadership
 
Leadership
LeadershipLeadership
Leadership
 
Makalah kepemimpinan
Makalah kepemimpinanMakalah kepemimpinan
Makalah kepemimpinan
 
Makalah tentang kepemimpinan
Makalah tentang kepemimpinanMakalah tentang kepemimpinan
Makalah tentang kepemimpinan
 
Makalah kepemimpinan 2
Makalah kepemimpinan 2Makalah kepemimpinan 2
Makalah kepemimpinan 2
 
Makalah kepemimpinan 2
Makalah kepemimpinan 2Makalah kepemimpinan 2
Makalah kepemimpinan 2
 
Makalah kepemimpinan 2
Makalah kepemimpinan 2Makalah kepemimpinan 2
Makalah kepemimpinan 2
 
Makalah tentang kepemimpinan SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah tentang kepemimpinan SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Makalah tentang kepemimpinan SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah tentang kepemimpinan SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
 
Makalah kepemimpinan 2
Makalah kepemimpinan 2Makalah kepemimpinan 2
Makalah kepemimpinan 2
 
3. kepemimpinan pendidikan
3. kepemimpinan pendidikan3. kepemimpinan pendidikan
3. kepemimpinan pendidikan
 
6, kwh, ade rahmawati, kewirausahaan, universitas mercu buana, 2018
6, kwh, ade rahmawati, kewirausahaan, universitas mercu buana, 20186, kwh, ade rahmawati, kewirausahaan, universitas mercu buana, 2018
6, kwh, ade rahmawati, kewirausahaan, universitas mercu buana, 2018
 
Teori Kepemimpinan Millata & Sabolah
Teori Kepemimpinan Millata & SabolahTeori Kepemimpinan Millata & Sabolah
Teori Kepemimpinan Millata & Sabolah
 
Makalah i
Makalah iMakalah i
Makalah i
 
Teori dan arti penting kepemimpinan
Teori dan arti penting kepemimpinanTeori dan arti penting kepemimpinan
Teori dan arti penting kepemimpinan
 
MAKALAH KEPEMIMPINAN " LP3I "
MAKALAH KEPEMIMPINAN " LP3I "MAKALAH KEPEMIMPINAN " LP3I "
MAKALAH KEPEMIMPINAN " LP3I "
 
Dr riki
Dr rikiDr riki
Dr riki
 

Recently uploaded

Hari Lanjut Usia Nasional Kota Bandung 2024.pptx
Hari Lanjut Usia Nasional Kota Bandung 2024.pptxHari Lanjut Usia Nasional Kota Bandung 2024.pptx
Hari Lanjut Usia Nasional Kota Bandung 2024.pptx
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
 
Berita Resmi Statistik materi-brs-2023-10-16.pdf
Berita Resmi Statistik materi-brs-2023-10-16.pdfBerita Resmi Statistik materi-brs-2023-10-16.pdf
Berita Resmi Statistik materi-brs-2023-10-16.pdf
DenniPratama2
 
Rencana Moderasi Lokakarya dua prgram guru penggerakk
Rencana Moderasi Lokakarya dua prgram guru penggerakkRencana Moderasi Lokakarya dua prgram guru penggerakk
Rencana Moderasi Lokakarya dua prgram guru penggerakk
DwiSuprianto2
 
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptxRapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
ApriyandiIyan1
 
PPT SOSIALISASI DBHCHT Gempur Rokok Ilegal.pdf
PPT SOSIALISASI DBHCHT Gempur Rokok Ilegal.pdfPPT SOSIALISASI DBHCHT Gempur Rokok Ilegal.pdf
PPT SOSIALISASI DBHCHT Gempur Rokok Ilegal.pdf
adminguntur
 
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdfCERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
Zainul Ulum
 
slip gaji karyawan contoh slip gaji karyawan contoh
slip gaji karyawan contoh slip gaji karyawan contohslip gaji karyawan contoh slip gaji karyawan contoh
slip gaji karyawan contoh slip gaji karyawan contoh
projecttomarss
 

Recently uploaded (7)

Hari Lanjut Usia Nasional Kota Bandung 2024.pptx
Hari Lanjut Usia Nasional Kota Bandung 2024.pptxHari Lanjut Usia Nasional Kota Bandung 2024.pptx
Hari Lanjut Usia Nasional Kota Bandung 2024.pptx
 
Berita Resmi Statistik materi-brs-2023-10-16.pdf
Berita Resmi Statistik materi-brs-2023-10-16.pdfBerita Resmi Statistik materi-brs-2023-10-16.pdf
Berita Resmi Statistik materi-brs-2023-10-16.pdf
 
Rencana Moderasi Lokakarya dua prgram guru penggerakk
Rencana Moderasi Lokakarya dua prgram guru penggerakkRencana Moderasi Lokakarya dua prgram guru penggerakk
Rencana Moderasi Lokakarya dua prgram guru penggerakk
 
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptxRapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
 
PPT SOSIALISASI DBHCHT Gempur Rokok Ilegal.pdf
PPT SOSIALISASI DBHCHT Gempur Rokok Ilegal.pdfPPT SOSIALISASI DBHCHT Gempur Rokok Ilegal.pdf
PPT SOSIALISASI DBHCHT Gempur Rokok Ilegal.pdf
 
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdfCERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
 
slip gaji karyawan contoh slip gaji karyawan contoh
slip gaji karyawan contoh slip gaji karyawan contohslip gaji karyawan contoh slip gaji karyawan contoh
slip gaji karyawan contoh slip gaji karyawan contoh
 

445855272-Materi-9-10-KEPEMIMPINAN-DALAM-ORGANISASI-ppt.ppt

  • 2. 2
  • 3. 3
  • 4. 4
  • 5. 5
  • 6. Presiden Joko Widodo (2014 – SEKARANG) 6
  • 7. 7 Rakyat yang sabar ya..ini kami lagi rapat-kan solusi segala permasalahan Indonesia.....
  • 8. PENGERTIAN KEPEMIMPINAN  adalah perilaku dari seorang individu yang memimpin aktifitas-aktifitas suatu kelompok kesuatu tujuan yang ingin dicapai bersama (share goal) (Hemhill& Coons, 1957)  adalah pengaruh antar pribadi yang dijalankan dalam suatu situasi tertentu, serta diarahkan melalui proses komunikasi, kearah pencapaian satu atau beberapa tujuan tertentu (Tannenbaum, Weschler & Massarik, 1961)  adalah peningkatan pengaruh sedikit demi sedikit pada dan berada diatas kepatuhan mekanis terhadap pengarahan rutin organisasi (Katz & Kahn, 1978) K E P E M I M P I N A N 8
  • 9. KEPEMIMPINAN Usaha yang positif untuk mempengaruhi/mengerahkan orang lain untuk tetap atau lebih bersemangat melakukan tugas atau mengubah tingkah laku mereka Kemampuan / seni mempengaruhi orang lain / semesta untuk mencapai suatu tujuan yang ditentukan 9
  • 10. KEPEMIMPINAN SECARA LUAS MELIPUTI :  PROSES MEMPENGARUHI DALAM MENENTUKAN TUJUAN ORGANISASI.  MEMOTIVASI PERILAKU PENGIKUT UNTUK MENCAPAI TUJUAN  MEMPENGARUHI UNTUK MEMPERBAIKI KELOMPOK DAN BUDAYANYA.  MEMPENGARUHI INTERPRESTASI MENGENAI PERISTIWA- PERISTIWA PARA PENGIKUTNYA.  PENGORGANISASIAN DAN AKTIVITAS - AKTIVITAS UNTUK MENCAPAI SASARAN TUJUAN.  MEMELIHARA HUBUNGAN KERJASAMA DAN KERJA KELOMPOK.  PEROLEHAN DUKUNGAN DAN KERJASAMA DARI ORANG- ORANG DI LUAR KELOMPOK ATAU ORGANISASI. 10
  • 11. ALASAN KENAPA DIBUTUHKAN SEORANG PEMIMPIN : 1. KARENA BANYAK ORANG MEMBUTUHKAN FIGUR YANG MEMIMPIN SEBAGAI SOSOK YANG DIIKUTI. 2. DALAM BEBERAPA SITUASI DIPERLUKAN SESEORANG YANG BISA MEWAKILI KELOMPOKNYA. 3. SEBAGAI TEMPAT PENGAMBILALIHAN RESIKO BILA TERJADI TERHADAP KELOMPOKNYA 4. SEBAGAI TEMPAT MELETAKKAN KEKUASAAN. 11
  • 12. Kepemimpinan juga dikatakan sebagai proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas-aktivitas yang ada hubungannya dengan pekerjaan para anggota kelompoknya ; terdapat 3 (tiga) implikasi penting dalam hal ini, yaitu : 1. Kepemimpinan itu melibatkan orang lain baik itu bawahan atau pengikut. 2. Kepemimpinan melibatkan pendistribusian kekuasaan antara pemimpin dan anggota kelompok secara seimbang karena anggota kelompok juga memiliki sumber daya. 3. Adanya kemampuan untuk menggunakan bentuk kekuasaan yang berbeda mempengaruhi pengikutnya dengan berbagai cara. Beberapa faktor yang bisa menggerakkan orang yaitu, karena : 1. Ancaman 2. Penghargaan 3. Otoritas 4. Bujukan 12
  • 13. PEMIMPIN : 1. PEMIMPIN FORMAL : seseorang yang ditunjuk sebagai pemimpin atas dasar keputusan dan pengangkatan resmi untuk memangku jabatan dalam suatu struktur organisasi dengan segala hak dan kewajiban yang melekat berkaitan dengan posisinya itu. Contoh : di lembaga Eksekutif, Yudikatif , Legislatif dan organisasi resmi lainnya. 2. PEMIMPIN INFORMAL : seseorang yang ditunjuk dan diakui untuk memimpin secara tidak formal karena yang bersangkutan memiliki kualitas dan kemampuan yang lebih dari pengikutnya. Contoh : pemangku adat, tokoh masyarakat, ulama, cendikiawan, dan sebagainya. 13 PM@H. Ferry Siswadhi
  • 14. KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN Seorang dapat merupakan pemimpin tanpa harus menjadi seorang manajer (contoh : seorang pemimpin informal) Seorang dapat menjadi manajer tanpa memimpin (contoh : manajer financial accounts) Seorang manajer dapat berperilaku sebagai seorang pemimpin, asalkan ia dapat mempengaruhi orang lain.Tetapi seorang pemimpin tidak harus menjabat jabatan manajer untuk dapat mempengaruhi orang lain. 14 PM@H. Ferry Siswadhi
  • 15. PERBEDAAN PEMIMPIN DAN MANAJER 1. Diangkat oleh pengikut 2. Mengandalkan kewibawa- an pribadi (personal po- wer) 3. Bertindak sebagai pence- tus ide 4. Bertanggung jawab kepa- da anak buah/pengikut. 5. Bagian dari pengikut. 1. Diangkat oleh kekuasaan 2. Mengandalkan pada ke- kuasaan 3. Bertindak sebagai pengua sa 4. Bertanggung jawab pada atasan 5. Bagian dari organisasi PEMIMPIN MANAJER 15 PM@H. Ferry Siswadhi
  • 16. PERBEDAAN KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN KEPEMIMPINAN 1. Mengarah pada kemampuan indi- vidu dan tidak dipengaruhi oleh birokrasi serta bisa terjadi dimana saja. 2. Berorientasi kepada inovasi. 3. Merupakan kualitas hubungan. 4. Diarahkan untuk mencapai ke- inginan pemimpin 5. Mempengaruhi orang lain untuk berbuat sesuatu. 6. Menggantungkan diri pada sum- ber yang ada pada dirinya MANAJEMEN 1. Mengarah pada sistem dan mekanisme kerja dan sangat dibatasi oleh birokrasi dan organisasi. 2. Berorientasi kepada stabilitas. 3. Merupakan fungsi, status, dan kewenangan. 4. Diarahkan untuk mencapai tujuan organisasi. 5. Membuat orang lain berbuat sesuatu dengan efisien. 6. Menggantungkan diri pada daya dan dana yang ada 16 PM@H. Ferry Siswadhi
  • 17. DIKOTOMI PANDANGAN ASAL-USUL KEPEMIMPINAN 1. Pemimpin dilahirkan ( leaders are born) : seorang hanya akan menjadi pemimpin jika dilahirkan dengan bakat-bakat kepemimpinan. 2. Pemimpin dibentuk / ditempa (leaders are made) : efektifitas kepemimpinan seseorang dapat dibentuk dan ditempa; melalui pendidikan dan latihan kepemimpinan. 17 PM@H. Ferry Siswadhi
  • 18. Berdasarkan dikotomi tersebut, seseorang dapat menjadi pemimpin yang efektif apabila : a. Seseorang secara genetika telah memiliki bakat kepemimpinan (leaders are born) b. Bakat tersebut dipupuk dan dikembangkan melalui kesempatan untuk menduduki jabatan c. Ditopang oleh pengetahuan teoritikal yang diperoleh melalui pendidikan dan latihan ( leaders are made) 18 PM@H. Ferry Siswadhi
  • 19. FUNGSI KEPEMIMPINAN  Fungsi yang terkait dengan tugas atau pekerjaan (task related functions)  Fungsi yang terkait dengan hubungan sosial atau pemeliharaan kelompok (group maintanance functions) 1. Pimpinan sebagai penentu arah / eksekutif (executive leader) 2. Pimpinan sebagai wakil dan juru bicara organisasi dalam hubungan dengan pihak di luar organisasi (propagandis). 3. Pimpinan sebagai komunikator yang efektif. 4. Pimpinan sebagai mediator (penengah). 5. Pimpinan selaku integrator (pemersatu). 6. Pemimpin sebagai moderator (pimpinan diskusi). 19 PM@H. Ferry Siswadhi
  • 20. TIPE KEPEMIMPINAN 1. Tipe Otokratik Dilihat dari persepsinya seorang pemimpin yang otokratik adalah seorang yang sangat egois. Seorang pemimpin yang otoriter akan menunjukkan sikap yang menonjol ”ke-aku-annya”, antara lain dalam bentuk :  Kecenderungan memperlakukan para bawahannya sama dengan alat-alat lain dalam organisasi, seperti mesin, dan dengan demikian kurang menghargai harkat dan martabat mereka.  Pengutamaan orientasi terhadap pelaksanaan dan penyelesaian tugas tanpa mengaitkan pelaksanaan tugas itu dengan kepentingan dan kebutuhan para bawahannya.  Pengabaian peran para bawahan dalam proses pengambilan keputusan. Gaya kepemimpinan yang dipergunakan adalah:  Menuntut ketaatan penuh dari bawahannya.  Dalam menegakkan disiplin menunjukkan keakuannya.  Bernada keras dalam pemberian perintah atau instruksi.  Menggunakan pendekatan punitif dalam hal terjaduinya penyimpangan oleh bawahan. 20 PM@H. Ferry Siswadhi
  • 21. 2. Tipe Paternalistik Tipe pemimpin paternalistik hanya terdapat dilingkungan masyarakat yang bersifat tradisional, umumnya di masyarakat agraris atau masyarakat tradisional. Ciri utama dari pemimpin paternalistik adalah :  Rasa hormat yang tinggi yang ditujukan oleh para anggota masyarakat kepada orang tua atau seseorang yang dituakan.  Pemimpin seperti ini kebapakan, sebagai tauladan atau panutan masyarakat.  Pemimpin ini sangat mengembangkan sikap kebersa- maan. 21 PM@H. Ferry Siswadhi
  • 22. 3. Tipe Kharismatik Tidak banyak hal yang dapat disimak dari literatur yang ada tentang kriteria kepemimpinan yang kharismatik. Memang ada karakteristiknya yang khas yaitu daya tariknya yang sangat memikat sehingga mampu memperoleh pengikut yang jumlahnya kadang-kadang sangat besar. Tegasnya seorang pemimpin yang kharisnatik adalah seseorang yang dikagumi oleh banyak pengikut meskipun para pengikut tersebut tidak selalu dapat menjelaskan secara konkret mengapa orang tersebut dikagumi. 22 PM@H. Ferry Siswadhi
  • 23. 4. Tipe Laissez Faire Pemimpin ini berpandangan bahwa umumnya organisasi akan berjalan lancar dengan sendirinya karena para anggota organisasi terdiri dari orang- orang yang sudah dewasa yang mengetahui apa yang menjadi tujuan organisasi, sasaran-sasaran apa yang ingin dicapai, tugas yang harus ditunaikan oleh masing-masing anggota dan pemimpin tidak terlalu sering intervensi. 23 PM@H. Ferry Siswadhi
  • 24. 5. Tipe Demokratis 1. Pemimpin yang demokratik biasanya memandang peranannya selaku koordinator dan integrator dari berbagai unsur dan komponen organisasi. 2. Menyadari bahwa mau tidak mau organisasi harus disusun sedemikian rupa sehingga menggambarkan secara jelas aneka ragam tugas dan kegiatan yang tidak bisa tidak harus dilakukan demi tercapainya tujuan. 3. Melihat kecenderungan adanya pembagian peranan sesuai dengan tingkatnya. 4. Memperlakukan manusia dengan cara yang manusiawi dan menjunjung harkat dan martabat manusia. 24 PM@H. Ferry Siswadhi
  • 25. CIRI-CIRI KEPEMIMPINAN 1. Persepsi Sosial Persepsi sosial dapat diartikan sebagai kecakapan dalam melihat dan memahami perasaan, sikap dan kebutuhan anggota-anggota kelompok. Kecakapan ini sangat dibutuhkan untuk memenuhi tugas kepemimpinan. Persepsi sosial ini terutama diperlukan oleh seorang pemimpin untuk dapat melaksanakan tugasnya dalam memberikan pandangan dan patokkan yang menyeluruh dari keadaan- keadaan didalam dan diluar kelompok. 25 PM@H. Ferry Siswadhi
  • 26. 2. Kemampuan berpikir abstrak Kemampuan berpikir abstrak dapat menjadikan indikasi bahwa seseorang mempunyai kecerdasan yang tinggi. Kemampuan abstrak yang sebenarnya merupakan salah satu segi dari struktur intelegensi, khusus dibutuhkan oleh seorang pemimpin untuk dapat menafsirkan kecenderungan-kecenderungan kegiatan di dalam kelompok dan keadaan umum diluar kelompok dalam hubungannya degan tujuan kelompok. Ini berarti bahwa ketajaman persepsi dan kemampuan menganalisis didampingi oleh kemampuan abstrak dan mengintegrasikan fakta-fakta interaksi sosial didalam dan diluar kelompok. Kemampuan tersebut memerlukan taraf intelegensia yang tinggi pada seorang pemimpin yang harus diarahkan oleh persepsi sosial yang telah diterangkan diatas. 26 PM@H. Ferry Siswadhi
  • 27. 3. Keseimbangan emosional Merupakan faktor paling penting dalam kepemimpinan. Jelasnya, pada diri seorang pemimpin harus terdapat kematangan emoional yang berdasarkan kesadaran yang mendalam akan kebutuhan-kebutuhan, keinginan- keinginan, cita-cita, dan alam perasaan, serta pengintegrasian kesemuanya itu kedalam suatu kepribadian yang harmonis. Ini bukanlah suatu kepribadian harmoni yang beku dan statis, melainkan suatu harmoni dalam ketegangan-ketegangan emosional, suatu keseimbangan yang dinamis, yang dapat bergerak kemana-mana, tetapi mempunyai dasar yang matang dan stabil. Kematangan emosional ini diperlukkan oleh seorang pemimpin untuk dapat turut merasakan keinginan dan cita-cita anggota kelompok dalam rangka melaksanakan tugas kepemimpinan dengan sukses. 27 PM@H. Ferry Siswadhi
  • 28. TEORI KEPEMIMPINAN bagaimana seseorang menjadi pemimpin atau bagaimana timbulnya seorang pemimpin. 1.Teori Genetik 2.Teori Sosial 3.Teori Ekologis 28 PM@H. Ferry Siswadhi
  • 29. 1. Teori Genetik Inti dari teori ini tersimpul dalam mengadakan "leaders are born and not made“ : bahwa penganut teori ini mengatakan bahwa seorang pemimpin akan karena ia telah dilahirkan dengan bakat pemimpin. Dalam keadaan bagaimana pun seorang ditempatkan pada suatu waktu ia akan menjadi pemimpin karena ia dilahirkan untuk itu, artinya takdir telah menetapkan ia menjadi pemimpin. 2. Teori Sosial Penganut teori sosial mengatakan sebaliknya yaitu : "Leaders are made and not born“ : teori ini berpendapat bahwa setiap orang akan dapat menjadi pemimpin apabila diberi pendidikan dan kesempatan untuk itu. 29 PM@H. Ferry Siswadhi
  • 30. 3. Teori Ekologis Teori ini merupakan penyempurnaan dari kedua teori genetis dan teori sosial. Penganut-penganut teori ini berpendapat bahwa seseorang hanya dapat menjadi pemimpin yang baik apabila pada waktu lahirnya telah memiliki bakat-bakat kepemimpinan, bakat mana kemudian dikembang- kan melalui pendidikan yang teratur dan pangalaman-pengalaman yang memungkinkan nya untuk mengembangkan lebih lanjut bakat-bakat yang memang telah dimilikinya itu. Teori ini menggabungkan segi-segi positif dari kedua teori genetis dan teori sosial dan dapat dikatakan teori yang paling baik dari teori-teori kepemimpinan. Namun demikian penyelidikan yang jauh yang lebih mendalam masih diperlukan untuk dapat mengatakan secara pasti apa faktor-faktor yang menyebabkan seseorang timbul sebagai pemimpin yang baik. 30 PM@H. Ferry Siswadhi
  • 31. 1. Faktor internal a. Kurangnya motivasi dari pemimpin itu sendir b. Emosi yang tidak stabil c. Tidak percaya diri d. Takut dalam mengambil resiko e. Terbatasnya kecakapan pemimpin. 2. Faktor eksternal a. Tidak adanya dukungan dari orang terdekat b. Tidak adanya dukungan dari bawahan c. Terlalu banyak tekanan. HAMBATAN DALAM KEPEMIMPINAN 31 PM@H. Ferry Siswadhi
  • 32. KRITERIA KEPEMIMPINAN DAN MANAJERIAL Pemimpin yang berhasil hendaknya memiliki beberapa kriteria, yang tergantung kepada sudut pandang atau pendekatan yang digunakan :  sifat kepribadiannya  keterampilannya  bakatnya  sifat-sifatnya  kewenangan yang dimilikinya. 32 PM@H. Ferry Siswadhi
  • 33. Pemimpin memiliki sifat kepribadian, seperti :  vitalitas dan stamina fisik.  kecerdasan dan kearifan dalam bertindak  kemauan menerima tanggung jawab  kompeten dalam melaksanakan tugas  memahami kebutuhan pengikutnya  memiliki keterampilan dalam berhubungan dengan orang lain  kebutuhan untuk berprestasi  mampu memotivasi dan memberi semangat  mampu memecahkan masalah  meyakinkan  memiliki kapasitas untuk menang  memiliki kapasitas untuk mengelola, memutuskan dan menentukan prioritas  mampu memegang kepercayaan  memiliki pengaruh  mampu berdaptasi atau memiliki fleksibilitas. Artinya dapat menjadi suri teladan yang baik untuk menuju perubahan dalam suatu organisasi. 33 PM@H. Ferry Siswadhi
  • 34. Pemimpin memiliki sifat dan keterampilan tertentu :  dapat berdaptasi dengan situasi  peka terhadap lingkungan sosial  ambisius serta berorientasi pada hasil  memiliki ketegasan  dapat bekerja sama  meyakinkan dan mandiri  mampu mempengaruhi orang lain  energik, tekun, percaya diri dan tahan stres  memikul tanggung jawab Keterampilan yang harus dimiliki :  cerdas dan termpil secara konseptual  kreatif, diplomatis dan taktis  lancar berbahasa  memiliki pengetahuan terhadap tugas kelompok  mampu mengorganisasi  mampu mempengaruhi dan meyakinkan  memiliki keterampilan sosial 34 PM@H. Ferry Siswadhi
  • 35. Pemimpin harus memiliki bakat, antara lain :  kekuatan fisik dan susunan syaraf  penghayatan terhadap arah dan tujuan organisasi  mandiri dan multi terampil  memiliki rasa ingin tahu yang besar  humoris adaptif  memiliki kewaspadaan (peka, jujur, optimis, berani dan gigih)  realistis dan komunikatif  berjiwa wiraswasta dan berani mengambil resiko  berpengetahuan luas  memiliki motivasi tinggi  imajinatif, inovatif dan antusiasme  keramahtamahan dan integritas  keahlian teknis dan kemampuan menyampaikan  kemampuan mengambil keputusan  kecerdasan pribadi dan kepribadian luhur  mampu membina hubungan baik dengan setiap orang. 35 PM@H. Ferry Siswadhi
  • 36. Sifat-sifat yang didentifikasikan erat hubungannya dengan kepemimpinan :  kecerdasan (inteligentie)  kemampuan untuk bergaul dengan orang lain.  keterampilan teknis dalam bidangnya.  kemempuan untuk memotivasi diri sendiri dan orang lain.  kestabilan emosi dan kontrol diri.  keterampilan perencanaan dan pengorganisasian.  keinginan yang kuat untuk menyelesaikan pekerjaan.  kemamampuan untuk menggerakkan kelompok.  kemampuan untuk berbuat secara efektif dan efisien.  memiliki ketegasan. Pemimpin dituntut untuk memiliki kredibilitas dan keilmuan yang mumpuni. 36 PM@H. Ferry Siswadhi
  • 37. Efektivitas kepemimpinan dalam kaitannya dalam jumlah dan jenis kekuasaan yang dimiliki dan cara kekuasaan itu digunakan : 1. Berdasarkan posisi :  kekuasaan otoritas formal (legitimate power)  kontrol terhadap sumber daya dan penghargaan  kontrol terhadap hukuman  kontrol terhadap informasi  kontrol terhadap lingkungan 2. Berdasarkan personal :  kepakaran / keahlian keilmuan pada bidangnya.  loyalitas  kesetiakawanan.  kharisma. 3. Berdasarkan politik :  kontrol terhadap proses pengambilan keputusan  Koalisi dan kerjasama  Pelembagaan. 37 PM@H. Ferry Siswadhi
  • 38. PEMIMPIN YANG EFEKTIF 1. Bersikap luwes / fleksibilitas tinggi. 2. Sadar mengenai diri, kelompok dan situasi. 3. Memberi tahu bawahan tentang setiap persoalan dan bagaimana pemimpin pandai dan bijak menggunakan kewenangannya. 4. Mahir menggunakan pengawasan umum dimana bawahan tersebut mampu dan mau mengerjakan sendiri pekerjaan rutinitas harian mereka dan mampu menyelesaikannya dalam waktu yang ditentukan. 5. Selalu ingat dengan masalah yang mendesak, maupun keefektifan jangka panjang secara individual maupun kelompok sebelum bertindak. 6. Memastikan keputusan yang dibuat sesuai dan tepat waktu baik secara individu maupun kelompok. 7. Selalu mudah ditemukan apabila bawahan ingin membicarakan masalah dan pemimpin menunjukkan minat dalam setiap gagasannya. 8. Menepati janji yang diberikan kepada bawahan, cepat menangani keluhan dan memberikan jawaban secara sungguh-sunggu dan tidak berbelit. 9. Memberikan petunjuk dan jalan keluar tentang metode atau mekanisme pekerjaan, meningkatkan keamanan dan menghindari kesalahan seminimal mungkin 38 PM@H. Ferry Siswadhi
  • 39. 1. Tingkat energi dan toleransi terhadap stres. 2. Rasa percaya diri. 3. Integritas 4. Motivasi kekuasaan. 5. Orientasi kepada keberhasilan. 6. Kebutuhan afiliasi rendah. 1. Keterampilan teknis 2. Keterampilan antar pribadi. 3. Keterampilan konseptual CIRI EFEKTIVITAS MANAJERIAL KETERAMPILAN EFEKTIVITAS MANAJERIAL 39 PM@H. Ferry Siswadhi
  • 40. SYARAT–SYARAT PEMIMPIN YANG BAIK Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa seorang yang tergolong sebagai pemimpin yang baik adalah seorang yang pada waktu lahirnya memang telah diberkahi dengan bakat-bakat kepemimpinan dan berhasil dengan karirnya mengembangkan bakat genetisnya melalui pendidikan dan pengalaman kerja. Pengembangan kemampuan itu adalah suatu proses yang berlangsung terus menerus dengan maksud agar yang bersangkutan semakin memiliki lebih banyak ciri-ciri kepemimpinan. 40 PM@H. Ferry Siswadhi
  • 41. Walaupun belum ada kesatuan pendapat antara para ahli mengenai syarat-syarat ideal yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin, akan tetapi beberapa di antaranya yang terpenting adalah sebagai berikut : a. Memiliki inteligensi yang tinggi dan pendidikan umum yang luas b. Bersifat ramah tamah dalam tutur kata, sikap, dan perbuatan c. Berwibawa dan memiliki daya tarik d. Sehat jasmaniah maupun rohaniah (fisik maupun mental) e. Kemampuan analistis f. Memiliki daya ingat yang kuat g. Mempunyai kapasitas integratif h. Keterampilan berkomunikasi i. Keterampilan mendidik j. Personalitas dan objektivitas k. Jujur (terhadap diri sendiri, atasan, bawahan, sesama pegawai) 41 PM@H. Ferry Siswadhi
  • 44. Motivasi adalah sesuatu yang dapat menimbulkan semangat dan dorongan untuk melakukan sesuatu, baik bersumber dari dalam diri (internal) maupun dari luar (eksternal). Salah satu faktor penting yang mempengaruhi kinerja karyawan adalah motivasi. Motivasi kerja adalah sesuatu yang dapat menimbulkan semangat dan dorongan untuk melakukan pekerjaannya. PM@H. Ferry Siswadhi 44 M O T I V A S I
  • 45.  Motivasi dapat bersumber dari internal maupun eksternal.  Motivasi eksternal dapat bersumber dari organisasi, sehingga menjadi tugas manager untuk menciptakan lingkungan kerja yang dapat menimbulkan adanya suatu motivasi. 45 PM@H. Ferry Siswadhi
  • 46.  Selama ini sebagian besar manager menggunakan pendekatan yang kurang tepat dalam memahami motivasi.  Pendekatan mereka menggunakan asumsi-asumsi yang keliru: menganggap semua pekerja adalah sama/all employees are alike; semua situasi adalah sama/all situations are alike; dan hanya ada satu cara terbaik/one best way (Nadler dan Lawler, 1977). 46 PM@H. Ferry Siswadhi
  • 47. GOAL THEORY merumuskan bahwa produktivitas merupakan fungsi dari motivasi P = f (M) EXPECTANCY THEORY menyatakan produktivitas merupakan perkalian antara motivasi dengan kemampuan /ability P = M x A TEORI HUBUNGAN MOTIVASI DAN PRODUKTIVITAS PM@H. Ferry Siswadhi 47
  • 48. Keberhasilan seorang pemimpin akan ditentukan oleh kemampuan memberikan motivasi terhadap bawahannya. (Dessler, 1997) Kebutuhan atau Kesenjangan Kebutuhan Pencarian Jalan Keluar bagi memenuhi dan memuaskan kebutuhan Pilihan Perilaku untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan Penentuan kebutuhan di masa yang akan datang dan pencarian bagi cara pemenuhannya Evaluasi atas Pemuasan Kebutuhan MOTIVASI SEBAGAI PENDORONG INDIVIDU PM@H. Ferry Siswadhi 48
  • 49. 1. Perspektif Kebutuhan (Need perspectives) 2. Perspektif Keseimbangan dan Keadilan (equity perspectives) 3. Perspektif Pengharapan (expectancy perspectives) 4. Perspektif Penguatan (reinforcement perspectives) 5. Perspektif Penyusunan Tujuan (Goal Setting Theory) PERSPEKTIF KONTEMPORER MOTIVASI 49 PM@H. Ferry Siswadhi
  • 50. TEORI KEPUASAN ( CONTENT THEORIES ) Teori kepuasan memusatkan perhatian faktor dalam diri individu yang menguatkan (energize) , mengarahkan (direct), mendukung (sustains), dan menghentikan (stop) perilaku Ada 4 (empat) teori penting tentang teori kepuasan yaitu : 1. Teori hirarki kebutuhan dari Abraham Maslow (Five Needs Hierarchies) 2. Teori ERG dari Alderfer (ERG Theories) 3. Teori Dua Faktor dari Herzberg (Two Factors Theories) 4. Teori Tiga Kebutuhan dari David Mc. Celland & Atkinson (Three Factors Theories) PERSPEKTIF KEBUTUHAN 50 PM@H. Ferry Siswadhi
  • 51. Rangkaian proses interaksi yg terus menerus di dalam diri seseorang dalam menghadapi lingkungan sekitarnya. Persepsi diri ( proses mental yg terjadi dalam diri ). Kebutuhan dan keinginan ( suatu sikap dan sifat ) PROSES TIMBULNYA MOTIVASI (KEBUTUHAN DAN KEINGINAN) PM@H. Ferry Siswadhi 51
  • 52. AKTUALISASI DIRI PENGHARGAAN S O S I A L RASA AMAN F I S I K / FISIOLOGIS TEORI KEBUTUHAN MASLOW PM@H. Ferry Siswadhi 52
  • 53. AKTUALISASI DIRI PENGHARGAAN S O S I A L RASA AMAN F I S I K GROWTH NEEDS RELATEDNESS NEEDS EXISTENCE NEEDS TEORI MASLOW TEORI ERG DARI ALDERFER PM@H. Ferry Siswadhi 53
  • 54. 1. Motivating Factors a. kesempatan untuk berprestasi (achievement) b. pengakuan dalam lingkungan pekerjaan (recognition) c. kesempatan untuk bertanggungjawab (responsibility) d. kesempatan untuk berkembang dan mengembangkan diri (advancement and growth) 2. Hygiene Factors a. kebutuhan akan kebijakan dan administrasi perusahaan yang jelas dan adil (company policy and administration) b. supervisi yang memadai (supervision) c. keserasian hubungan dengan supervisi (relationship with supervision) d. kondisi pekerjaan yang kondusif (working condition) e. gaji atau upah yang layak(salary) f. hubungan yang baik antar pekerja (relationship with peers) g. adanya penghargaan terhadap kehidupan pribadi (personal life) h. hubungan yang serasi dengan bawahan (relationship with subordinates) i. kejelasan status pekerjaan (job status) j. masa depan dari pekerjaan yang dijalani (job safety) TEORI DUA FAKTOR DARI HERZBERG PM@H. Ferry Siswadhi 54
  • 55. Kebutuhan untuk Berprestasi (N-Ach) Kebutuhan untuk Berafiliasi (N-Aff) Kebutuhan akan Kekuasaan (N-Pow) TEORI TIGA KEBUTUHAN ATKINSON & McLELLAND PM@H. Ferry Siswadhi 55
  • 56. TEORI PENJELASAN 1. The Need Hierarchy (Maslow) - Fisiologi = gaji pokok - Rasa Aman = perencanaan yg regular - Sosial = kerjasama tim - Penghargaan = pencapaian posisi - Aktualisasi diri = tantangan dlm bekerja 2. ERG Theory (Clayton Alderfer) - E = existence (fisiologi & aman) - R = Relatedness (hubungan kasih sayang) - G = Growth (harga diri & aktualisasi diri) 3. Two Factors Theory - Motivators = kepuasan kerja (Frederich Herzberg) - Hygiene = lingkungan yang kondusif 4. Learned Theory (McClelland) - Affiliation = bersahabat - Power = memerintah orang lain - Achievement = suka tantangan, kompetisi & menyelesaikan masalah secara efektif PERBANDINGAN TEORI MOTIVASI BERDASARKAN ISINYA PM@H. Ferry Siswadhi 56
  • 57. PERSPEKTIF KESEIMBANGAN DAN KEADILAN (Equity Theory) Motivasi Individu ditentukan oleh kesesuaian antara Job Input dan Job Rewards Job Inputs :  Usaha  Kemampuan  Keahlian  Loyalitas  Waktu  Kompetensi Job Rewards:  Upah  Kepastian dan Keamanan Kerja  Benefit  Peluang Karir  Status  Peluang Promosi PM@H. Ferry Siswadhi 57
  • 58. PERSPEKTIF PENGHARAPAN 4 (empat) asumsi dasar (Nadler & Lawler) : 1. Perilaku sangat ditentukan oleh kombinasi dari berbagai faktor individu dan berbagai faktor lingkungan 2. Perilaku individu dalam organisasi senantiasa ditentukan oleh kesadaran dari keputusan setiap individu. 3. Individu memiliki keragaman kebutuhan, pengharapan dan tujuan. 4. Masing-masing individu cenderung akan berperilaku berdasarkan pilihan alternatif perilaku yang terkait dengan harapan mereka PM@H. Ferry Siswadhi 58
  • 59. KOMPONEN UTAMA DALAM PERSPEKTIF PENGHARAPAN : 1. Pengharapan terhadap hasil yang akan diperoleh (outcome performance expec- tancy) 2. Dorongan terhadap motivasi (valence) 3. Pengharapan akan usaha yang perlu di- lakukan (effort performance expectan- cy) PM@H. Ferry Siswadhi 59
  • 60. HARAPAN ATAS PENGHARGAAN Intrinsik Contoh : Puas atas pekerjaan, kepercayaan diri, dll Ekstrinsik Contoh: Bonus, Promosi, Pujian, dll PENGHARGAAN INTRINSIK DAN EKSTRINSIK PM@H. Ferry Siswadhi 60
  • 61. Kerangka Pikir BF Skinner Stimulan Respon Perlakuan yang diterima Respon Selanjutnya PERSPEKTIF PENGUATAN PM@H. Ferry Siswadhi 61
  • 62. MODIFIKASI PERILAKU 1. Penguatan positif (positive reinforcement) 2. Pembelajaran melalui penghindaran terhadap sesuatu (avoidance learning) 3. Pengecualian atau peniadaan (extinction) 4. Hukuman (punishment) PM@H. Ferry Siswadhi 62
  • 63. Menyangkut tingkat keterlibatan anggota dalam penyusunan dan penentuan tujuan organisasi Anggota yang bertipe-X cenderung kurang dilibatkan dalam penyusunan tujuan, sedangkan yang bertipe-Y cenderung untuk lebih dilibatkan dalam penyusunan tujuan. (Kerangka McGregor) PERSPEKTIF PENYUSUNAN TUJUAN PM@H. Ferry Siswadhi 63
  • 64. Motivasi akan menjadi suatu masalah apabila 3 (tiga) hal di bawah ini tidak dapat terpenuhi : MASALAH MOTIVASI POTENSIAL SOLUSI 1. Pembagian tugas yang tdk jelas Penjabaran job description Penjabaran standar pelaksanaan Tujuan Umpan balik pelaksanaan 2. Hambatan dlm pelaksanaan Seleksi karyawan yg baik Penyusunan ulang penugasan Menciptakan lingk yg sehat (aman & nyaman, gaji, waktu istirahat, peralatan yg lengkap,dll) 3. Kurang/tidak adanya penghargaan (rewards) Reinforcement Penghargaan secara adil Peningkatan kualitas karyawan Peningkatan harga diri dan pemberian peran Peningkatan kerjasama antar karyawan & atasan MASALAH PADA MOTIVASI 64 PM@H. Ferry Siswadhi
  • 65. INSHAA ALLAH KITAAKAN BERTEMU KEMBALI PADA PERKULIAHAN BERIKUTNYA DENGAN KAJIAN MATERI : FUNGSI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN CATATAN PENTING : Persiapkan diri anda untuk presentasi mandiri & berpartisipasi dalam diskusi kelas. TERIMA KASIH -- FERRY SISWADHI -- 65 PM@H. Ferry Siswadhi