Dokumen tersebut membahas tentang analisis kebijakan publik yang mencakup definisi kebijakan publik, jenis model kebijakan publik seperti model deskriptif dan normatif, serta metode identifikasi masalah kebijakan dan perumusan masalah kebijakan.
Suplemen Materi “Agenda Setting dan Perumusan Kebijakan”
Diklat Analisis Kebijakan Publik Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Jakarta, 4-5 Maret 2013
Formulasi kebijakan sebagai bagian dalam proses kebijakan publik merupakan tahap yang paling krusial karena implementasi dan evaluasi kebijakan hanya dapat dilaksanakan apabila tahap formulasi kebijakan telah selesai, disamping itu kegagalan suatu kebijakan atau program dalam mencapai tujuan-tujuannya sebagian besar bersumber pada ketidaksempurnaan pengolaan tahap formulasi
Suplemen Materi “Agenda Setting dan Perumusan Kebijakan”
Diklat Analisis Kebijakan Publik Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Jakarta, 4-5 Maret 2013
Formulasi kebijakan sebagai bagian dalam proses kebijakan publik merupakan tahap yang paling krusial karena implementasi dan evaluasi kebijakan hanya dapat dilaksanakan apabila tahap formulasi kebijakan telah selesai, disamping itu kegagalan suatu kebijakan atau program dalam mencapai tujuan-tujuannya sebagian besar bersumber pada ketidaksempurnaan pengolaan tahap formulasi
Disampaikan pada Pelatihan Khusus Analis Kebijakan Tahun 2022
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH,.MA
Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara – LAN RI
BAB VII PENDEKATAN DAN ASPEK-ASPEK PENGARUH ADMINISTRASI PEMBANGUNANsalamaummi
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
TUGAS MATA KULIAH ADMINISTRASI PEMBANGUNAN
DOSEN PENGAMPU Dr. Bambang Kusbandrijo, MS
Disampaikan pada Pelatihan Khusus Analis Kebijakan Tahun 2022
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH,.MA
Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara – LAN RI
BAB VII PENDEKATAN DAN ASPEK-ASPEK PENGARUH ADMINISTRASI PEMBANGUNANsalamaummi
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
TUGAS MATA KULIAH ADMINISTRASI PEMBANGUNAN
DOSEN PENGAMPU Dr. Bambang Kusbandrijo, MS
Secara ontologis, kebijakan sebagai suatu konsep, keberadaannya sangat abstrak, adanya dalam pemikiran yang mewujud pada pernyataan kehendak (statemen of intens).
Secara epistomologi, kebijakan memiliki beberapa pendekatan yang digunakan dalam memuat apa yang menjadi isi dari pernyataan kehendak, pendekatan yang berisi pernyataan yang lahir dari pemikiran secara rasional dalam rumusan yang komprehensif (ekonomi), pendekatan yang menggambarkan adanya sejumlah keterbatasan yang dimiliki (incremental model / konsepsi administratif), pendekatan intisari atau substansi, matematika, dll.
Secara aksiologis, kebijakan memiliki sasaran yang diinginkan, yaitu efisien, efektif, kebersamaan, keadilan, dan berbagai nilai filosofi lainnya.
Disampaikan pada Seminar Akselerasi Inovasi di Tingkat Desa Dalam Rangka Mewujudkan Desa IUnovatif di Indonesia, 8 Desember 2016
Deputi Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Jl. Veteran No. 10 Jakarta
http://inovasi.lan.go.id/
Para wirausaha adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan dari padanya dan mengambil tindakan yang tepat guna memastikan sukses
Seseorang yang memiliki kemampuan dalam menggunakan sumberdaya seperti financial (money), bahan mentah (matrials), dan tenaga kerja (labors), untuk menghasilkan suatu produk baru, bisnis baru, proses produksi atau pengembangan organisasi usaha
Analisis Kebijakan Publik Karya Dr. Drs. Awan Y. Abdoellah, M.Si. Dan Dr. Y...Universitas Sriwijaya
Istilah “policy” berasal dari kata Latin "politia," yang berarti pemerintah, dan dari kata Yunani Kuno "polis," yang berarti negara. Kata "polis" menurunkan istilah "politeia" dan "polites," yang berarti penduduk suatu negara. Dalam bahasa Indonesia, istilah ini berkembang menjadi politik dan ilmu politik, yang merupakan cabang ilmu sosial. Menurut W.J.S. Poerwadarminta (1986), istilah terkait meliputi:
1. **Bijak**: Pandai, mahir, selalu menggunakan akal budi atau cakap.
2. **Kebijakan**: Kepandaian atau kemahiran.
3. **Bijaksana**: Selalu menggunakan akal budi berdasarkan pengalaman dan pengetahuan.
4. **Kebijaksanaan**: Kepandaian menggunakan akal budi.
Istilah-istilah ini menggambarkan bagaimana kebijakan dan kebijaksanaan melibatkan penggunaan akal budi dan pengetahuan untuk pengambilan keputusan yang cerdas dan efektif dalam konteks sosial dan politik.
Mata kuliah ini membahas konsep-konsep dasar kebijakan publik, yang mencakup makna dan ruang lingkup kebijakan publik, sistem kebijakan, pendekatan, proses kebijakan, dan lingkungan kebijakan.
Secara konseptual, kebijakan public ( public policy ) itu dipelajari oleh 2 ilmu disiplin yaitu ilmu politik dan ilmu administrasi publik. Masing-masing disiplin ilmu tersebut memiliki sudut pandang yang berbeda-beda terhadap Kebijakan Publik. Hal ini dikarenakan masing-masing disiplin ilmu itu memiliki Locus dan Focus yang berbeda. Locus ilmu administrasi negara adalah organisasi dan manajemen, sedangkan focus ilmu adminiatrasi negara adalah efektifitas dan efisiensi
Kebijakan public dan administrasi negara memiliki hubungan yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya.
Kebijakan public atau public policy merupakan salah satu bidang kajian yang menjadi pokok perhatian administrasi negara.. Bidang kajian ini amat penting bagi administrasi negara, karena selain ia menentukan arah umum yang harus ditempuh untuk mengatasi isu-isu masyarakat, iapun dapat dipergunakan untuk menentukan ruang lingkup permasalahan yang dihadapi oleh pemerintahan. Selain itu dapat pula dipergunakan untuk mengetahui betapa luas dan besarnya organisasi pemerintahan
1. ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK
DIKLAT TEHNIK DAN MANAJEMEN
KEBIJAKAN PUBLIK
Jakarta, 18 November - 3 Desember 1998
2. KEBIJAKAN PUBLIK
Hubungan antara unit-unit pemerintah
dengan lingkungannya (Anderson)
Apa yang dilakukan dan yang tidak dilakukan
oleh pemerintah (Thomas Dye)
Suatu rangkaian tindakan yang saling ber-
kaitan (Arnold Rose)
Sejumlah aktivitas Pemerintah, baik dilakukan
sendiri atau melalui lembaga lain, yang mem-
pengatuhi kehidupan masyarakat (G. Peters)
3. KEBIJAKAN PUBLIK (2)
Suatu usulan arah tindakan atau kebijakan yang
diajukan oleh seseorang, kelompok, atau peme-rintah
guna mengatasi hambatan atau untuk me-manfaatkan
kesempatan pada suatu lingkungan tertentu dalam
rangka mencapai suatu tujuan atau merealisasikan
suatu sasaran (Carl Friedrich)
Suatu daftar pilihan tindakan yang saling berhu-
bungan yang disusun oleh instansi atau pejabat
pemerintah antara lain dalam bidang pertahanan,
kesehatan, pendidikan, kesejahteraan, pengenda-lian
kriminalitas, dan pembangunan perkotaan (W.N.
Dunn).
4. INFORMASI YANG POLICY RELEVANT
MASALAH KEBIJAKAN adalah adalah nilai, kebutu-
han atau kesempatan yang belum terlaksana dan
pemenuhannya hanya mungkin melalui tindakan
pemerintah.
MASA DEPAN KEBIJAKAN adalah pengaruh dari
suatu pilihan tindakan yang mungkin berpengaruh
terhadap pencapaian nilai, kebutuhan atau pemanfa-
atan kesempatan.
TINDAKAN KEBIJAKAN adalah suatu tindakan atau
serangkaian tindakan yang dirancang atas dasar
suatu alternatif kebijakan tertentu untuk mencapai
hasil-hasil yang lebih diinginkan dimasa depan.
5. INFORMASI YANG POLICY RELEVANT
(2)
HASIL KEBIJAKAN adalah konsekuensi atau akibat
yang nyata dari tindakan-tindakan kebijakan.
KINERJA KEBIJAKAN adalah besarnya sumbangan
atau pengaruh hasil kebijakan terhadap pemenuhan
atau pencapaian nilai, kebutuhan atau kesempatan.
file: akp2.map
6. SISTEM KEBIJAKAN
Analis kebijakan adalah salah seorang aktor dalam
suatu sistem kebijakan publik.
SISTEM KEBIJAKAN adalah keseluruhan tatanan
kelembagaan di mana kebijakan-kebijakan dirumus-
kan, dan merupakan suatu jaringan yang terdiri atas 3
unsur yaitu: kebijakan-kebijakan publik, policy stake-
holders, dan lingkungan kebijakan.
KEBIJAKAN PUBLIK adalah pilihan-pilihan yang di-
buat oleh badan atau pejabat pemerintah tentang
bidang atau isu kebijakan pertahanan, kesehatan,
pendidikan, kesejahteraan, kriminalitas, dll.
7. MODEL KEBIJAKAN
Penampilan bagian-bagian tertentu suatu situasi
problematis secara sederhana untuk kepentingan
khusus. Seperti halnya masalah kebijakan adalah
suatu konstruksi mental yang didasarkan atas
konsepsualisasi dan spesifikasi dari unsur-unsur
suatu situasi problematis, model kebijakan adalah
juga suatu konsepsualisasi artifisial dalam bidang isu
kebijakan, seperti enerji, lingkungan, kemiskinan,
kesenjangan, kesejahteraan, kriminalitas, dll.
8. MODEL KEBIJAKAN (2)
Model kebijakan dapat disajikan sebagai konsep,
diagram, grafik, atau persamaan matematis, yang
digunakan untuk menggambarkan, menerangkan dan
mempredikasi unsur-unsur dari suatu situasi
problematis, serta untuk menyempurnakan atau
memperbaiki kebijakan publik tersebut dengan
merekomendasikan arah-arah tindakan buat
mengatasi masalah tertentu.
9. TIPE KEBIJAKAN PUBLIK
Model deskriptif dan model normatif. Atas dasar
tujuannya model kebijakan dapat dibedakan antara
model deskriptif dan model normatif.
Model deskriptif adalah untuk menerangkan dan
memprediksikan sebab dan akibat dari pilihan-
pilihan kebijakan. Model deskriptif sering digunakan
untuk memonitor outcomes dari tindakan-tindakan
kebijakan. Contoh: berbagai Indikator Pembangunan
terbitan BPS ataupun berbagai instansi Pemerintah.
10. TIPE KEBIJAKAN PUBLIK (2)
Model normatif. Model ini selain untuk menerang-
kan dan memprediksi sebab dan akibat suatu tinda-
kan kebijakan, juga mengandung aturan atau acuan
tentang bagaimana cara mengoptimalkan pencapaian
suatu manfaat tertentu. Beberapa model normatif
yang sering digunakan dalam kebijakan publik
antara lain adalah: model tentang tingkat optimal
kapasitas pelayanan publik (mis. dalam bidang
penerbangan SI tingkat ketepatan terbang 85%),
inventory turnover rate (3 jam), target peningkatan
sebesar PAD 10%.
11. TIPE MODEL KEBIJAKAN
Berdasarkan bentuk atau tampilannya, model kebija-
kan dapat dibedakan antara: model verbal, model
simbolis, dan model prosedural.
Model verbal: adalah cara menampilkan model ke-
bijakan dengan menggunakan bahasa sehari-hari.
Misalnya, Presiden Habibie, pada sambutan tanggal
29 September 1998 di Lemhamnas menyatakan
bahwa “jika sebagian fungsi negara telah diemban
oleh masyarakat madani, sedangkan fungsi-fungsi
tertentu diambil alih oleh lembaga internasional,
apa fungsi strategis yang harus dilaksanakan oleh
negara?
12. TIPE MODEL KEBIJAKAN (2)
Model simbolis menggunakan simbol-simbol
matematis untuk menggambarkan hubungan antara
variabel-variabel kunci yang dipandang cukup
memadai untuk menyatakan masalah kebijakan yang
hendak dipecahkan. Model simbolis seringkali
disajikan sebagai suatu fungsi matematik.
PAD t+1 = a * (PDB)
13. TIPE MODEL KEBIJAKAN (3)
Model prosedural adalah cara menampilkan masa-
lah kebijakan dengan cara menunjukkan hubungan
yang dinamis antara variabel-variabel kebijakan.
Contoh paling baik dari moleh ini adalah model-
model simulasi yang menunjukkan saling hubungan
antara variabel-variabel kunci tentang suatu masalah
kebijakan.
14. MASALAH DAN ISU KEBIJAKAN
Masalah kebijakan (publik) adalah kebutuhan
dan nilai yang belum terpenuhi atau kesempatan
untuk mengadakan perbaikan yang hanya dapat
dilakukan melalui kebijakan publik (David Dery).
Isu kebijakan (publik) adalah pandangan yang
berbeda tentang masalah kebijakan serta cara-cara
untuk memecahkannya (W.N. Dunn).
15. IDENTIFIKASI MASALAH KEBIJAKAN
Pendekatan top-down. Masalah yang dianalisis adalah
masalah yang ditugaskan oleh atasan.
Pendekatan pragmatis. Analis merumuskan masalah bila
merasa bahwa analisis memang diperlukan karena ada
perbedaan pendapat tentang bagaimana cara mengatasi suatu
masalah serta terdapat beberapa alternatif untuk memecahkan
masalah tersebut.
Pendekatan kriteria sosial. analis mencoba mencari
ungkapan ketidakpuasan publik serta mencoba merumuskan
masalah sosial yang perlu dipecahkan.
file: map507-3.ppt
16. PERUMUSAN MASALAH KEBIJAKAN
1 Fikirkan mengenai masalah yang hendak diatasi
2 Tetapkan batasan dari masalah.
3 Kumpulkan fakta dan informasi
4 Rumuskan tujuan dan obyektif
5 Identifikasi payung kebijakan (policy envelope)
6 Tunjukkan biaya dan manfaat dari maslah yang
hendak diatasi
7 Tinjau kembali rumusan masalah yang telah disusun
file:map507-2.ppt
17. ANALISIS PERUMUSAN MASALAH
Kalkulasi cepat (back of the envelope
calculations)
Analisis keputusan sesaat (quick decision
analysis)
Definisi operasional
Analisis politik
18. METODE PERUMUSAN MASALAH
Analisis batasan masalah
Analisis klasifikasi-silang
Analisis hirarki
Sinektik (synectics)
Curah pendapat (brainstorming)
Analisis multi-perspektif
Analisis asumsional
Pemetaan argumentasi
19. BENTUK ANALISIS KEBIJAKAN
Analisis kebijakan prospektif adalah analisis untuk
menghasilkan atau mentransformasi informasi tinda-
kan kebijakan diambil dan dilaksanakan.
Analisis kebijakan retrospektif adalah analisis un-
tuk menghasilkan dan mentransformasi informasi
setelah tindakan kebijakan dilaksanakan.
Analisis kebijakan terintegrasi adalah analisis yang
komprehensif yang menggabungkan tehnik atau
metode untuk menghasilkan dan mentransformasi
informasi sebelum dan setelah tindakan kebijakan
dilaksanakan.