SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
KATA PENGANTAR 
Pertama-tama penulis panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah 
memberikan rahmat dan hidayah, sehingga penulis mampu menyelesaikan makalah ini tepat 
waktu. 
Walaupun makalah ini telah selesai, namun kami menyadari sepenuhnya bahwa di dalamnya 
masih terdapat banyak kekurangan. Kekurangan tersebut karena keterbatasan pengalaman, 
pengetahuan, kemampuan, waktu serta tenaga. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang bersifat 
membangun sangatlah kami harapkan demi penyempurnaan penulisan berikutnya. 
Akhirnya kami berharap semoga makalah yang sederhana ini, dapat berguna dan bermanfaat 
bagi diri penulis sendiri maupun bagi para pembacanya. 
Raha, Juni 2014
DAFTAR ISI 
KATA PENGANTAR............................................................................................... i 
DAFTAR ISI............................................................................................................. ii 
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1 
Latar Belakang................................................................................................ 1 
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................... 2 
A. Budaya Organisasi Pemerintah......................................................................... 2 
1. Penyakit Organisasi.............................................................................. 3 
2. Ciri Manusia Indonesia......................................................................... 4 
3. Tantangan Organisasi........................................................................... 5 
4. New Public Management (NPM)......................................................... 8 
BAB III PENUTUP................................................................................................... 9 
Kesimpulan...................................................................................................... 9 
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 10
BAB I 
PENDAHULUAN 
1.1 Latar Belakang 
Pemerintahan merupakan sesuatu yang pasti ada dalam suatu kelompok manusia atau yang 
disebut organisasi. Kitapun hidup dalam suatu masyarakat yang memiliki bentuk organisasi 
masyarakat yang terkait dengan pemerintahan. Misalnya saja dari segi kebudayaan 
kebudayaan umum pemerintah dan lembaga organisasi lain di Indonesia adalah ramah tamah 
dan suka berbasa-basi, serta menjujung tinggi nilai kebersamaan atau kelompok, lain halnya 
dengan orang barat yang tanpa basa-basi dan bersifat individualis. Kebudayaan yang kita 
miliki secara sadar atau tidak akan mempengaruhi sikap dan perilaku kita dalam berbagai 
aspek kehidupan. 
Tidak berbeda dengan budaya pemerintah yang mempengaruhi masyarakatnya, maka budaya 
organisasi juga akan mempengaruhi sikap dan perilaku semua anggota organisasi tersebut. 
Budaya yang kuat dalam organisasidapat memberikan paksaan atau dorongan kepada para 
anggotanya untuk bertindak atau berperilaku sesuai dengan yang diharapkan oleh organisasi. 
Dengan adanya ketaatan atas aturan dan juga kebijakan-kebijakan pemerintah tersebut maka 
diharapkan bisa mengoptimalkan kinerja dan pelayanan di masyarakat untuk mencapai tujuan 
organisasi. 
Berkaitan dengan budaya organisasitersebut, terdapat peran budaya organisasipada organisasi 
pemerintahan. Adapun masalah yang muncul adalah disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS) 
yang secara umum terkesan rendah yang akhirnya menghasilkan kinerja yang rendah pula. 
Misalnya saja kebanyakan kantor pemerintahan itu memiliki jam masuk pagi pukul 07.00 tapi 
kenyataannya dijalan-jalan atau angkutan umum sering ditemui beberapa orang dengan 
pakaian PNS pada jam tersebut. Gejala yang lain misalnya saja pada waktu kita pergi ke 
kantor kecamatan untuk mengurus KTP atau surat-surat penting lainnya misalnya, kadang 
kita menemui sistem pelayanan yang lama, dengan alasan masih banyak pekerjaan lain yang 
lebih penting yang masih menumpuk, akan tetapi dengan kita memberi suatu stimulus 
barulah kita mendapatkan pelayanan yang kita inginkan. Padahal fungsi dari organisasi 
pemerintahan itu tidak lain adalah untuk melayani kepentingan masyarakat luas. Kondisi 
tersebut dapat dikatakan sebagai pelanggaran terhadap disiplin kerja, karena para pegawai 
tersebut tidak bertindak atau bersikap sesuai dengan aturan danprosedur yang telah ditetapkan 
oleh organisasi.
BAB II 
PEMBAHASAN 
A. Budaya Organisasi Pemerintah 
Dengan ditetapkannya Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, 
Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan 
Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom, dan Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 
2000 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah, maka perangkat daerah di lingkungan 
Pemerintah ditata kembali melalui Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2000 tentang 
Pembentukan Organisasi dan Tatakerja Dinas-dinas Daerah, dan Peraturan Daerah Nomor 9 
Tahun 2000 tentang Pembentukan Organisasi dan Tatakerja Lembaga Teknis Daerah, dan 
Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2000 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan 
Tatakerja Sekretariat DPRD. 
Berdasarkan ketiga peraturan daerah tersebut, maka di Pemerintah Daerah, 17 Dinas Daerah, 
13 Badan, 1 Kantor, 1 Sekretariat DPRD dan 30 Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD). 
Penataan dan pengisian struktur organisasi perangkat daerah telah dilaksanakan pada Tahun 
2001. 
Dalam rangka pembinaan dan pengembangsan aparatur pemerintahan, telah dilaksanakan 
berbagai kegiatan, antara lain Pemberian Bimbingan teknis Akuntabilitas Kinerja Instansi 
Pemerintah (AKIP) bagi pejabat Eselon II dan III, Sosialisasi Pelayanan Umum bagi pejabat 
Eselon III dan IV, dan Orientasi Gerakan Disiplin Nasional. 
Untuk melaksanakan Kewenangan Propinsi yang ada di Kabupaten / Kota dan Kewenangan 
Kabupaten / Kota yang diserahkan kepada Pemerintah Propinsi telah dibentuk Unit Pelaksana 
Teknis Dinas (UPTD) sebanyak 30 UPTD yang Kelembagaanya ditetapkan dengan 
Keputusan Gubernur. 
Dalam melaksanakan pembinaan Kelembagaan Perangkat Daerah di Kabupaten/Kota, 
dilakukan baik secara langsung ke Unit kerja yang bersangkutan, maupun melalui surat 
Gubernur kepada Bupati/Walikota daerah tersebut. Dengan dilaksanakan pembinaan dan 
penataan organisasi Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah yang dilakukan sesuai 
dengan Poldas, Repetada dan Program Kerja Biro Organisasi di Bidang Kelembagaan, maka 
Program Kegiatan Penataan Kelembagaan Tahun 2001 telah dilaksanakan dengan baik. 
Diharapkan kepada Unit / Satuan Kerja tersebut diatas dapat meningkatkan efisiensi dan 
efektivitas, sehingga mutu pelayanan Aparatur kepada masyarakat semakin meningkat. 
Dalam rangka pelaksanaan pembinaan dan pengembangan aparatur pemerintah, telah 
dilaksanakan beberapa kegiatan antara lain sebagai berikut : 
1. Menyelenggarakan bimbingan Teknis Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah bagi 
pejabat Eselon II dan III di Lingkungan Pemerintah yang diikuti sebanyak 73 orang.
2. Menyelenggarakan Sosialisasi Pelayanan Umum bagi pejabat Eselon III dan IV di 
Lingkungan Pemerintah yang diikuti sebanyak 55 orang dalam rangka menumbuhkan empati 
para pejabat guna lebih meningkatkan palayanan kepada masyarakat secara tepat efektif, 
efisien terbuka dan tepat waktu. 
3. Membuat Keputusan Nomor 198 Tahun 2001 tentang Pejabat yang diberi wewenang 
untuk menandatangani Naskah Dinas di Bidang Kepegawaian, dengan dikeluarkan 
Keputusan Gubernur ini untuk memperjelas pejabat yang di beri wewenang untuk 
menandatangani Naskah Dinas di bidang kepegawaian di Lingkunagn Pemerintah demi 
kelancaran pelaksanaan administrasi kepegawaian. 
4. Menerbitkan Pedoman Tata Naskah Dinas dalam bentuk Keputusan Pemerintah Nomor 
235 Tahun 2001 Tentang Tata Naskah Dinas, agar terdapat keseragaman dalam Tata Naskah 
Dinas Pemerintahan. 
5. Melaksanakan Orientasi Gerakan Disiplin Nasional kepada para pejabat di Lingkungan 
Pemerintah Propinsi dan Kabupaten / Kota yang diikuti oleh 55 orang dalam rangka 
menggalakkan Tri Budaya yaitu Budaya Tertib, Budaya Bersih dan Budaya Kerja melalui 
Gerakan Disiplin Nasional yang dimulai dari Pegawai Negeri Sipil sebagai Aparatur 
Pemerintah yang pada akhirnya dapat diteladani oleh masyarakat lingkungan. 
1. Penyakit Organisasi 
Beberapa kemungkinan dalam konsep penerapan budaya organisasi akan selalu mendapat 
tantangan seperti adanya penyakit dan atau kebiasaaan buruk kinerja organisasi yang 
ditimbulkan oleh adanya beberapa hal berikut: 
Ø Tujuan telah ditetapkan, tetapi tidak dirumuskan secara rinci dan jelas (tidak 
membumi); 
Ø Pembagian tugas tidak adil, tidak merata, tidak tuntas dan tidak jelas batas-batas (tidak 
adil); 
Ø Anggota hanya mau bekerja sesuai dengan tugasnya, terjadi pengkotak-kotakan (kaku); 
Ø Merasa dirinya/unitnya yang paling penting, yang lain tidak/kurang penting (sok 
penting); 
Ø Pemberian tanggung jawab yang tidak seimbang dengan wewenang (zalim); 
Ø Terlalu banyak bawahan yang harus diawasi – kewalahan (rakus); 
Ø Seseorang bawahan mendapat perintah dari satu atasan mengenai hal yang sama, tetapi 
perintahnya saling bertentangan (plin plan); 
Ø Sanksi terhadap pelanggaran tidak tegas (banyak pertimbangan). 
2. Ciri Manusia Indonesia 
(Mochtar Lubir, 2001: 18-36)
Hipokratis (munafik); Tidak bertanggung jawab; Feodal; Percaya takhyul; Artistik; Watak 
lemah; Lain-lain (tidak hemat /boros; bukan pekerja keras; kurang sabar; tukang menggerutu; 
cepat cemburu/dengki; gampang senang dan bangga; sok; tukang tiru; tukang tiru kejam; bisa 
meledak, ngamuk, membunuh, membakar; khianat; menindas, memeras; menipu; mencuri; 
korupsi; khianat, dengki; hipokrit; bermalas-malas; tolong menolong, saling menjaga, 
struktur masyarakat berdasarkan suku (exogam=haram kawin di dalam suku); ikatan 
kekeluargaan yang mesra, berhati lembut; suka berdamai; rasa humor; cepat belajar; mudah 
dilatih, sabar; bekerja keras tanpa mencari untung; manusia memajukan dunia dll). 
Ø Usaha Penyehatan Birokrasi Menata ulang organisasi pemerintah (reinventing 
government) 
(David Osborne & Ted Gaebler) 
- Pemerintahan katalis: mengarahkan ketimbang mengayuh; 
- Pemerintahan milik masyarakat: memberi wewenang ketimbang melayani; 
- Memerintahan yang kompetitif: menyuntikkan persaingan ke dalam pemberian 
pelayanan; 
- Pemerintahan yang digerakkan oleh misi: mengubah organisasi yang digerakkan oleh 
peraturan; 
- Pemerintahan yang berorientasi hasil: mebiayai hasil, bukan masukan; 
- Pemerintahan berorientasi pelanggan: memenuhi kebutuhan pelanggan, bukan birokrasi; 
Ø Strategi Memperbaharui Organisasi Pemerintah (Birokrasi) 
Ø Prinsif Organisasi Pemerintahan Yang baik (Good Governance) 
Ø Profesionalisme 
Ø Agar Birokrasi Pemerintah Lebih Efisien dan Efektip: 
Ø Antara Birokrasi Dengan Kebijaksanaan: 
- Mengkoordinasikan tugas; 
- Kadang-kadang diperlukan kebijaksanaan; 
- Seni penyelenggaraan pemerintahan; 
- Kesempatan memberikan saran yang produktif 
- Desentralisasi demokratis 
3. Tantangan Organisasi 
(Widodo, 2005:2-3) 
Lingkungan strategis yang senentiasa berubah, Pergeseran paradigma penyelenggaraan 
pemerintahan, pembangunan, dan layanan masyarakat, dan Kondisi masyarakat yang 
mengalami dinamika.
Ø Paradigma Pergeseran Organisasi 
- Birokratis (bureaucratic organization) weberian – rasional oleh Max Weber 
- Performance based organization (organisasi kinerja) oleh Peter Druker 
- Leaning Organization (organisasi pembelajaran) oleh Peter Senge, 2000) 
Ø Organisasi Pembelajaran 
Adalah suatu organisasi yang senantiasa mengembangkan kapasitasnya untuk membangun 
masa depan (Peter Senge). 
Suatu organisasi yang memiliki keterampilan menciptakan, menguasai dan mempelajarkan 
pengetahuan serta dengan perubahan perilakunya mampu melakukan kilas balik terhadap 
pengetahuan baru serta pandangannya (David Garvin). 
- Memiliki otonomi, 
- Memiliki daya tangkal terhadap intervensi pihak eksternal, 
- Menghasilkan kualitas asli (Genuine Quality). 
Karakteristik Organisasi Pembelajaran 
(The Fifth Diciplines, Peter Senge, 1996) 
Ø Systems Thinking 
- Fokus terhadap bagaimana sesuatu masalah akan dipecahkan melalui interaksi antar 
elemen dalam suatu sistem, 
- Lebih mengutamakan mengkaji elemen sistem yang lebih besar dan saling berinteraksi 
daripada mengkaji bagian-bagian kecil dari suatu sistem. 
Ø Personal Mastery 
Ø Mental models 
Ø Building shared vision 
Ø Team learning 
- Tim adalah sekumpulan orang-orang yang mengerjakan sesuatu secara bersama-sama 
(Robinson dan Finley), 
- Fundamental bellets sebuah tim: 
a. tim pekerja merupakan unsure bangunan organisasi, 
b. tim harus mampu mengelola “kultur, proses, sistem serta hubungan kemitraan antar 
mereka untuk mencapai kesuksesan. 
- Karakteristik team learning yang handal, adalah: 
a. memiliki sasaran yang jelas dan senantiasa meningkat, 
b. struktur dibentuk berlandaskan orientasi hasil capaian, 
c. anggota tim memiliki kompetensi, 
d. bersatunya komitmen, 
e. lingkungan kerjasama kondusif,
Ø Paradigma Penyelenggaraan Organisasi Pemerintah (Organisasi Publik) 
(Thoha, dalam Widodo, 2005:3) 
NO. LAMA BARU KET. 
1 Rule government Good governance 
2 Sentralisasi Desentralisasi 
3 Rule/government Private sector/civil society 
4 Masyarakat Powerless Masyarakat Powerful 
5 Suka Mengatur Suka Melayani 
6 Pendekatan Kekuasaan Fleksibel/Kolaboratis/Dialogis 
7 Sloganis Realistis/Pragmatis 
Ø Pergeseran Paradigma Organisasi (dari second wave ke third wave) 
Ancok (dalam Usman, 2000:138-139) 
NO 
. 
Dimensi Second wave Third wave 
1 Sifat Organisasi Hierarchy (jejang) Networking (jaringan) 
2 
Keluaran (output) 
organisasi 
Market share (memperbesar pangsa 
pasar) 
Creation (produk baru) 
3 
Pengambilan 
keputusan 
Institusi Individu (empowerment) 
4 Gaya kerja organisasi Kaku Fleksibel 
5 
Kekuatan 
organisasi 
Stabilitas organisasi Kemampuan adaptasi 
6 
Orientasi 
organisasi 
Self sufficiency 
Interdepencies (saling 
ketergantungan) 
7 Tujuan organisasi 
Perencanaan strategic dan tujuan 
yang ingin dicapai 
Kualitas prima 
8 
Orientasi 
kepemimpinan 
Tertumpu pada pandangan dogmatic Gaya kepemimpinan bervisi 
9 Kurang maksimal 
menekankan tingginya kualitas 
produk 
Kualitas prima 
10 
Orientasi 
pegawai 
bekerja Memperoleh rasa aman 
(security) 
Pengembangan diri (personal 
growth) 
11 
Orientasi 
pegawai pada 
pekerjaan 
Pengejaran status dan pangkat 
Berbuat sesuatu yang 
berbeda melebihi prestasi 
orang lain 
12 Kekuatan Pemilikan uang tunai dalam jumlah Pemilik informasi
sumberdaya yang besar (cash) 
13 Motivasi bekerja menyelesaikan pekerjaan 
Membangun sesuatu yang 
baru 
14 Kultur organisasi Menghindari resiko (risk aversive) 
Keberanian menghadapi 
resiko (risk prone) 
Model/Dimensi OPA NPM NPS EG 
tujuan 
Efisien dan 
profesional 
Palayanan prima 
Kualitas 
pelayanan 
Pelayanan 
dengan 
pemberdayaan 
insentif 
Fungsional 
struktural 
System konsekuen 
Fungsional 
structural swasta 
System 
konsekuen 
Pertanggung 
jawaban 
Pada klien 
dan konsituen 
secara 
hirarkis 
Pada customer ala 
pasar 
Pada warga 
Negara (citizens) 
secara 
multidimensional 
Pada customer 
ala pasar 
Kekuasaan 
Pada top 
management 
Pada pekerja dan 
pengguna jasa 
Pada warga 
negara 
Pada pekerja 
dan pengguna 
jasa 
Budaya Arogan 
rutin Menyentuh 
hati 
winning minds, 
Ramah inovatif 
Menyentuh hati, 
winning minds 
Penekanan pada ketaatan menjalankan aturan dan efisiensi Penekanan pada perombakan 
visi dan misi Penekanan pada perombakan kultur pelayanan Penekanan pada perombakan 
DNA birokrasi 
Peranan pemerintah Rowing (mendayung) sterring serving sterring Konsef 
kepentingan publik Kepentingan public tercermin dalam UU yang secara politis sudah 
didesain pemerintah Kepentingan public merupakan aggregate kepentingan individu 
Kepentingan public merupakan hasil dialog mengenai nilai Kepentingan public merupakan 
aggregate kepentingan individu Electronic -Government (E-G). 
4. New Public Management (NPM) 
Memfokuskan aktivitasnya hanya pada kegiatan manajemen, tidak pada aktivitas kebijakan, 
mencoba melihat manajemen pelayanan public pada segi kinerja (performance appraisal) dan 
efisiensi, tidak dari segi politis, dilakukan pemecahan manajemen pelayanan public menjadi 
badan-badan kecil dan sederhana yang berkaitan langsung dengan kepentingan dasar 
pengguna jasa (user-pay bases), menggunakan landasan pasar (quasimarkets) sebagai daya 
dorong bagi terciptanya kompetisi,
pemangkasan ekonomi biaya tinggi sehingga ongkos untuk memperoleh pelayanan menjadi 
lebh murah, ditandai dengan gaya manajemen yang berorientasi pada output, cara tersingkat, 
penggunaan insentif moneter, dan kebebasan pengelolaan (Rhodes, 1994:2), ada empat model 
NPM (Ferlie, 1997:10-15): 
a) Model 1 the efficiency drive, 
b) Model 2 Downsizing and decentralization. 
c) Model 3 in search of excellence 
d) Model 4 Public service orientation 
Penerapan model ini pertama kali dilakukan di Inggris oleh Margaret Thatcher di tahun 1980- 
an dengan mengusung sejumlah ahli yang sukses memimpin organisasi-organisasi bisnis ke 
pemerintahannya sebagai penasehat ahli, semangat efisiensi dan penyerahan urusan public ke 
pihak swasta dalam pemerintahannya menjadi sangat besar (menuai hasil yang luar biasa), 
pertumbuhan ekonomi meningkat, angka pengangguran berkurang, dan uang Negara banyak 
dihemat penggunaannya, Negara-negara yang sukses menerapkan model ini adalah Australia, 
Kandada, dan New Zealand, Negara-negara dengan sebutan Anglo Saxon termasuk UK 
(Janet dan Robert Denhardt, 2003).
BAB III 
PENUTUP 
Kesimpulan 
Sesuai dengan arahan TAP MPR No. IV/MPR/2000 penyelenggaraan pemerintahan daerah 
ditujukan untuk kesejahteraan masyarakat setempat melalui pemberian layanan publik dan 
pembangunan lokalitas. Dalam rangka "good governance ", pemberian layanan dan barang 
publik perlu melibatkan sektor swasta dan komunitas dengan tetap menjunjung tinggi 
berbagai prinsip: transparansi, akuntabilitas, efisensi, keadilan dan penegakan hukum. 
.
DAFTAR PUSTAKA 
 Gibson, James L, Ivancevich dan Donnely , 1994, Organisasi dan Manajemen, 
Perilaku, Struktur Proses, (terjemahan ) Edisi keempat, Jakarta: Erlangga 
 Grunig, JE & Hunt, T. (1984). Managing Public Relations. New York: Holt, Rinehart, 
& Winston 
 Stockwell, S. (2000).’Public Relations in Government’ Dalam Johnston, J. & 
Zawawi, C. (eds) Public Relations: Theory and Practice. Sydney: Allen 
 Robbins, S. P., 1998. Organizational Behavior: Concept, Controversies, and 
Applications, New Jersey: Englewood Cliffs, Prentice Hall International

More Related Content

What's hot

2. peristilahan dan pengertian han
2. peristilahan dan pengertian han2. peristilahan dan pengertian han
2. peristilahan dan pengertian hannurul khaiva
 
Makalah;FUNGSI PENGAWASAN DPRD TERHADAP PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH TENTANG ...
Makalah;FUNGSI PENGAWASAN DPRD TERHADAP PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH TENTANG ...Makalah;FUNGSI PENGAWASAN DPRD TERHADAP PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH TENTANG ...
Makalah;FUNGSI PENGAWASAN DPRD TERHADAP PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH TENTANG ...Dadang DjokoKaryanto
 
Sistem Administrasi Negara RI
Sistem Administrasi Negara RISistem Administrasi Negara RI
Sistem Administrasi Negara RISiti Sahati
 
8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negara8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negaranurul khaiva
 
Organisasi & Manajemen Pemerintahan
Organisasi & Manajemen PemerintahanOrganisasi & Manajemen Pemerintahan
Organisasi & Manajemen PemerintahanTri Widodo W. UTOMO
 
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan DesaPengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan DesaFormasi Org
 
Asas–asas penyelenggaraan pemerintahan
Asas–asas penyelenggaraan pemerintahanAsas–asas penyelenggaraan pemerintahan
Asas–asas penyelenggaraan pemerintahanBayu Rizky Aditya
 
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]Siti Sahati
 
Teori bentuk negara dan bentuk pemerintahan
Teori bentuk negara dan bentuk pemerintahanTeori bentuk negara dan bentuk pemerintahan
Teori bentuk negara dan bentuk pemerintahanAdhi Panjie Gumilang
 
SRI SUWANTI - PERBANDINGAN PEMERINTAHAN
SRI SUWANTI - PERBANDINGAN PEMERINTAHAN SRI SUWANTI - PERBANDINGAN PEMERINTAHAN
SRI SUWANTI - PERBANDINGAN PEMERINTAHAN Sri Suwanti
 
Pengantar Ilmu Administrasi Publik
Pengantar Ilmu Administrasi PublikPengantar Ilmu Administrasi Publik
Pengantar Ilmu Administrasi Publikyuniawatiantitirani
 
Hukum Kepegawaian - Hubungan Hukum Kepegawaian dan Hukum Administrasi (Idik S...
Hukum Kepegawaian - Hubungan Hukum Kepegawaian dan Hukum Administrasi (Idik S...Hukum Kepegawaian - Hubungan Hukum Kepegawaian dan Hukum Administrasi (Idik S...
Hukum Kepegawaian - Hubungan Hukum Kepegawaian dan Hukum Administrasi (Idik S...Idik Saeful Bahri
 
Produk Hukum Daerah
Produk Hukum DaerahProduk Hukum Daerah
Produk Hukum DaerahArdi Susanto
 
SISTEM ADMINISTRASI NEGARA
SISTEM ADMINISTRASI NEGARASISTEM ADMINISTRASI NEGARA
SISTEM ADMINISTRASI NEGARAPLUR
 
Lembaga-lembaga Negara Indonesia
Lembaga-lembaga Negara IndonesiaLembaga-lembaga Negara Indonesia
Lembaga-lembaga Negara Indonesiabulan purnama
 
ADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI SUATU SISTEM
ADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI SUATU SISTEMADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI SUATU SISTEM
ADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI SUATU SISTEMSiti Sahati
 
Hierarki peraturan perundang undangan
Hierarki peraturan perundang undanganHierarki peraturan perundang undangan
Hierarki peraturan perundang undanganNailuredha Hermanto
 
Definisi dan ruang lingkup ilmu pemerintahan
Definisi dan ruang lingkup ilmu pemerintahanDefinisi dan ruang lingkup ilmu pemerintahan
Definisi dan ruang lingkup ilmu pemerintahanNina Muhaemin
 
Kerjasama Daerah2
Kerjasama Daerah2Kerjasama Daerah2
Kerjasama Daerah2suparmono
 

What's hot (20)

2. peristilahan dan pengertian han
2. peristilahan dan pengertian han2. peristilahan dan pengertian han
2. peristilahan dan pengertian han
 
Makalah;FUNGSI PENGAWASAN DPRD TERHADAP PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH TENTANG ...
Makalah;FUNGSI PENGAWASAN DPRD TERHADAP PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH TENTANG ...Makalah;FUNGSI PENGAWASAN DPRD TERHADAP PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH TENTANG ...
Makalah;FUNGSI PENGAWASAN DPRD TERHADAP PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH TENTANG ...
 
Ajaran otonomi daerah
Ajaran otonomi daerahAjaran otonomi daerah
Ajaran otonomi daerah
 
Sistem Administrasi Negara RI
Sistem Administrasi Negara RISistem Administrasi Negara RI
Sistem Administrasi Negara RI
 
8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negara8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negara
 
Organisasi & Manajemen Pemerintahan
Organisasi & Manajemen PemerintahanOrganisasi & Manajemen Pemerintahan
Organisasi & Manajemen Pemerintahan
 
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan DesaPengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
 
Asas–asas penyelenggaraan pemerintahan
Asas–asas penyelenggaraan pemerintahanAsas–asas penyelenggaraan pemerintahan
Asas–asas penyelenggaraan pemerintahan
 
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
 
Teori bentuk negara dan bentuk pemerintahan
Teori bentuk negara dan bentuk pemerintahanTeori bentuk negara dan bentuk pemerintahan
Teori bentuk negara dan bentuk pemerintahan
 
SRI SUWANTI - PERBANDINGAN PEMERINTAHAN
SRI SUWANTI - PERBANDINGAN PEMERINTAHAN SRI SUWANTI - PERBANDINGAN PEMERINTAHAN
SRI SUWANTI - PERBANDINGAN PEMERINTAHAN
 
Pengantar Ilmu Administrasi Publik
Pengantar Ilmu Administrasi PublikPengantar Ilmu Administrasi Publik
Pengantar Ilmu Administrasi Publik
 
Hukum Kepegawaian - Hubungan Hukum Kepegawaian dan Hukum Administrasi (Idik S...
Hukum Kepegawaian - Hubungan Hukum Kepegawaian dan Hukum Administrasi (Idik S...Hukum Kepegawaian - Hubungan Hukum Kepegawaian dan Hukum Administrasi (Idik S...
Hukum Kepegawaian - Hubungan Hukum Kepegawaian dan Hukum Administrasi (Idik S...
 
Produk Hukum Daerah
Produk Hukum DaerahProduk Hukum Daerah
Produk Hukum Daerah
 
SISTEM ADMINISTRASI NEGARA
SISTEM ADMINISTRASI NEGARASISTEM ADMINISTRASI NEGARA
SISTEM ADMINISTRASI NEGARA
 
Lembaga-lembaga Negara Indonesia
Lembaga-lembaga Negara IndonesiaLembaga-lembaga Negara Indonesia
Lembaga-lembaga Negara Indonesia
 
ADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI SUATU SISTEM
ADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI SUATU SISTEMADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI SUATU SISTEM
ADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI SUATU SISTEM
 
Hierarki peraturan perundang undangan
Hierarki peraturan perundang undanganHierarki peraturan perundang undangan
Hierarki peraturan perundang undangan
 
Definisi dan ruang lingkup ilmu pemerintahan
Definisi dan ruang lingkup ilmu pemerintahanDefinisi dan ruang lingkup ilmu pemerintahan
Definisi dan ruang lingkup ilmu pemerintahan
 
Kerjasama Daerah2
Kerjasama Daerah2Kerjasama Daerah2
Kerjasama Daerah2
 

Viewers also liked

Makalah pancasila sebagai terminologi
Makalah pancasila sebagai terminologiMakalah pancasila sebagai terminologi
Makalah pancasila sebagai terminologiSeptian Muna Barakati
 
Makalah macam macam imunoglobulin nurliana
Makalah macam macam imunoglobulin nurlianaMakalah macam macam imunoglobulin nurliana
Makalah macam macam imunoglobulin nurlianaSeptian Muna Barakati
 
Makalah macam macam imunoglobulin harni badria
Makalah macam macam imunoglobulin harni badriaMakalah macam macam imunoglobulin harni badria
Makalah macam macam imunoglobulin harni badriaSeptian Muna Barakati
 
Makalah permasalahan anak tk lengkap
Makalah permasalahan anak tk lengkapMakalah permasalahan anak tk lengkap
Makalah permasalahan anak tk lengkapSeptian Muna Barakati
 
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati sMakalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati sSeptian Muna Barakati
 
Makalah pengaruh globalisasi dalam bidang ekonomi
Makalah pengaruh globalisasi dalam bidang ekonomiMakalah pengaruh globalisasi dalam bidang ekonomi
Makalah pengaruh globalisasi dalam bidang ekonomiSeptian Muna Barakati
 
190257248 makalah-serotinus-dan-askeb-serotinus
190257248 makalah-serotinus-dan-askeb-serotinus190257248 makalah-serotinus-dan-askeb-serotinus
190257248 makalah-serotinus-dan-askeb-serotinusSeptian Muna Barakati
 

Viewers also liked (19)

Makalah pancasila sebagai terminologi
Makalah pancasila sebagai terminologiMakalah pancasila sebagai terminologi
Makalah pancasila sebagai terminologi
 
Makalah imunoglobin
Makalah imunoglobinMakalah imunoglobin
Makalah imunoglobin
 
Makalah pengembangan sekolah
Makalah pengembangan sekolahMakalah pengembangan sekolah
Makalah pengembangan sekolah
 
Makalah macam macam imunoglobulin nurliana
Makalah macam macam imunoglobulin nurlianaMakalah macam macam imunoglobulin nurliana
Makalah macam macam imunoglobulin nurliana
 
Kunci jawaban fisika
Kunci jawaban fisikaKunci jawaban fisika
Kunci jawaban fisika
 
Makalah profesi keguruan sari
Makalah profesi keguruan sariMakalah profesi keguruan sari
Makalah profesi keguruan sari
 
Makalah krisis moneter
Makalah krisis moneterMakalah krisis moneter
Makalah krisis moneter
 
Makalah macam macam imunoglobulin harni badria
Makalah macam macam imunoglobulin harni badriaMakalah macam macam imunoglobulin harni badria
Makalah macam macam imunoglobulin harni badria
 
Moderenisasi dan globalitasi 2
Moderenisasi dan globalitasi 2Moderenisasi dan globalitasi 2
Moderenisasi dan globalitasi 2
 
Makalah permasalahan anak tk lengkap
Makalah permasalahan anak tk lengkapMakalah permasalahan anak tk lengkap
Makalah permasalahan anak tk lengkap
 
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati sMakalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
 
Makalah pengaruh globalisasi dalam bidang ekonomi
Makalah pengaruh globalisasi dalam bidang ekonomiMakalah pengaruh globalisasi dalam bidang ekonomi
Makalah pengaruh globalisasi dalam bidang ekonomi
 
Makalah api klpk 1 kls a3 kep
Makalah api klpk 1 kls a3 kepMakalah api klpk 1 kls a3 kep
Makalah api klpk 1 kls a3 kep
 
Makalah immunoglobulin22
Makalah immunoglobulin22Makalah immunoglobulin22
Makalah immunoglobulin22
 
Makalah oma
Makalah omaMakalah oma
Makalah oma
 
Makalah penyakit
Makalah penyakitMakalah penyakit
Makalah penyakit
 
190257248 makalah-serotinus-dan-askeb-serotinus
190257248 makalah-serotinus-dan-askeb-serotinus190257248 makalah-serotinus-dan-askeb-serotinus
190257248 makalah-serotinus-dan-askeb-serotinus
 
Makalah penyakit jamur
Makalah penyakit jamurMakalah penyakit jamur
Makalah penyakit jamur
 
Makalah apbd
Makalah apbdMakalah apbd
Makalah apbd
 

Similar to BudayaOrganisasiPemerintah

Aktualisasi Latsar (alfa sari ode rusli)
Aktualisasi Latsar (alfa sari ode rusli)Aktualisasi Latsar (alfa sari ode rusli)
Aktualisasi Latsar (alfa sari ode rusli)temanna #LABEDDU
 
Pandangan umum ranperda tata organisasi
Pandangan umum ranperda tata organisasiPandangan umum ranperda tata organisasi
Pandangan umum ranperda tata organisasiapotek agam farma
 
Pandangan umum ranperda tata organisasi
Pandangan umum ranperda tata organisasiPandangan umum ranperda tata organisasi
Pandangan umum ranperda tata organisasiapotek agam farma
 
Pandangan umum ranperda tata organisasi
Pandangan umum ranperda tata organisasiPandangan umum ranperda tata organisasi
Pandangan umum ranperda tata organisasiapotek agam farma
 
Standar_Operasional_Prosedur__SOP__Data
Standar_Operasional_Prosedur__SOP__DataStandar_Operasional_Prosedur__SOP__Data
Standar_Operasional_Prosedur__SOP__DataAi Risa
 
HUBUNGAN PARTISIPASI TERHADAP KINERJA
HUBUNGAN PARTISIPASI TERHADAP KINERJAHUBUNGAN PARTISIPASI TERHADAP KINERJA
HUBUNGAN PARTISIPASI TERHADAP KINERJAAbby Lee
 
Rancangan aktualisasi Gol II Prajabatan 2015
Rancangan aktualisasi Gol II Prajabatan 2015Rancangan aktualisasi Gol II Prajabatan 2015
Rancangan aktualisasi Gol II Prajabatan 2015Friska Mareti
 
Quo Vadis Reformasi Birokrasi, Sebuah Refleksi Perjalanan 7 Tahun Birokrasi I...
Quo Vadis Reformasi Birokrasi, Sebuah Refleksi Perjalanan 7 Tahun Birokrasi I...Quo Vadis Reformasi Birokrasi, Sebuah Refleksi Perjalanan 7 Tahun Birokrasi I...
Quo Vadis Reformasi Birokrasi, Sebuah Refleksi Perjalanan 7 Tahun Birokrasi I...Tri Widodo W. UTOMO
 
Monitoring Pelayanan Publik
Monitoring Pelayanan PublikMonitoring Pelayanan Publik
Monitoring Pelayanan Publikmuhammad hamdi
 
Laporan proyek perubahan Diklat PIM IV
Laporan proyek perubahan Diklat PIM IVLaporan proyek perubahan Diklat PIM IV
Laporan proyek perubahan Diklat PIM IVSujud Marwoto
 
REFORMASI BIROKRASI.pdf
REFORMASI BIROKRASI.pdfREFORMASI BIROKRASI.pdf
REFORMASI BIROKRASI.pdfMizuriSakura
 
Karya ilmiah florensiana feo hanoe 22200048
Karya ilmiah florensiana feo hanoe 22200048Karya ilmiah florensiana feo hanoe 22200048
Karya ilmiah florensiana feo hanoe 22200048AnonymousPhQThoJsM
 
MAKALAH_STANDAR_AKUNTANSI_PEMERINTAHAN_S.docx
MAKALAH_STANDAR_AKUNTANSI_PEMERINTAHAN_S.docxMAKALAH_STANDAR_AKUNTANSI_PEMERINTAHAN_S.docx
MAKALAH_STANDAR_AKUNTANSI_PEMERINTAHAN_S.docxAlfaTreisya
 
Pelayanan publik drs. hatam tafsir, mm
Pelayanan publik   drs. hatam tafsir, mmPelayanan publik   drs. hatam tafsir, mm
Pelayanan publik drs. hatam tafsir, mmTata Tarmidi
 
Penyelenggaraan pemerintahan kecamatan
Penyelenggaraan pemerintahan kecamatanPenyelenggaraan pemerintahan kecamatan
Penyelenggaraan pemerintahan kecamatanLim Othe
 
Bahan Materi Forum Skpd Badiklat Dan Kepegawaian
Bahan Materi Forum Skpd Badiklat Dan KepegawaianBahan Materi Forum Skpd Badiklat Dan Kepegawaian
Bahan Materi Forum Skpd Badiklat Dan KepegawaianHadiHartono Berkata
 
Sistem penyelengaraan administrasi negara nkri
Sistem penyelengaraan administrasi negara nkriSistem penyelengaraan administrasi negara nkri
Sistem penyelengaraan administrasi negara nkrivirmannsyah
 
PERMENSOS 03 TAHUN 2014.pdf
PERMENSOS 03 TAHUN 2014.pdfPERMENSOS 03 TAHUN 2014.pdf
PERMENSOS 03 TAHUN 2014.pdfFirman Syah
 

Similar to BudayaOrganisasiPemerintah (20)

Aktualisasi Latsar (alfa sari ode rusli)
Aktualisasi Latsar (alfa sari ode rusli)Aktualisasi Latsar (alfa sari ode rusli)
Aktualisasi Latsar (alfa sari ode rusli)
 
Pandangan umum ranperda tata organisasi
Pandangan umum ranperda tata organisasiPandangan umum ranperda tata organisasi
Pandangan umum ranperda tata organisasi
 
Pandangan umum ranperda tata organisasi
Pandangan umum ranperda tata organisasiPandangan umum ranperda tata organisasi
Pandangan umum ranperda tata organisasi
 
Pandangan umum ranperda tata organisasi
Pandangan umum ranperda tata organisasiPandangan umum ranperda tata organisasi
Pandangan umum ranperda tata organisasi
 
Standar_Operasional_Prosedur__SOP__Data
Standar_Operasional_Prosedur__SOP__DataStandar_Operasional_Prosedur__SOP__Data
Standar_Operasional_Prosedur__SOP__Data
 
Reformasi birokrasi
Reformasi birokrasiReformasi birokrasi
Reformasi birokrasi
 
Makalah otonomi daerah
Makalah otonomi daerahMakalah otonomi daerah
Makalah otonomi daerah
 
HUBUNGAN PARTISIPASI TERHADAP KINERJA
HUBUNGAN PARTISIPASI TERHADAP KINERJAHUBUNGAN PARTISIPASI TERHADAP KINERJA
HUBUNGAN PARTISIPASI TERHADAP KINERJA
 
Rancangan aktualisasi Gol II Prajabatan 2015
Rancangan aktualisasi Gol II Prajabatan 2015Rancangan aktualisasi Gol II Prajabatan 2015
Rancangan aktualisasi Gol II Prajabatan 2015
 
Quo Vadis Reformasi Birokrasi, Sebuah Refleksi Perjalanan 7 Tahun Birokrasi I...
Quo Vadis Reformasi Birokrasi, Sebuah Refleksi Perjalanan 7 Tahun Birokrasi I...Quo Vadis Reformasi Birokrasi, Sebuah Refleksi Perjalanan 7 Tahun Birokrasi I...
Quo Vadis Reformasi Birokrasi, Sebuah Refleksi Perjalanan 7 Tahun Birokrasi I...
 
Monitoring Pelayanan Publik
Monitoring Pelayanan PublikMonitoring Pelayanan Publik
Monitoring Pelayanan Publik
 
Laporan proyek perubahan Diklat PIM IV
Laporan proyek perubahan Diklat PIM IVLaporan proyek perubahan Diklat PIM IV
Laporan proyek perubahan Diklat PIM IV
 
REFORMASI BIROKRASI.pdf
REFORMASI BIROKRASI.pdfREFORMASI BIROKRASI.pdf
REFORMASI BIROKRASI.pdf
 
Karya ilmiah florensiana feo hanoe 22200048
Karya ilmiah florensiana feo hanoe 22200048Karya ilmiah florensiana feo hanoe 22200048
Karya ilmiah florensiana feo hanoe 22200048
 
MAKALAH_STANDAR_AKUNTANSI_PEMERINTAHAN_S.docx
MAKALAH_STANDAR_AKUNTANSI_PEMERINTAHAN_S.docxMAKALAH_STANDAR_AKUNTANSI_PEMERINTAHAN_S.docx
MAKALAH_STANDAR_AKUNTANSI_PEMERINTAHAN_S.docx
 
Pelayanan publik drs. hatam tafsir, mm
Pelayanan publik   drs. hatam tafsir, mmPelayanan publik   drs. hatam tafsir, mm
Pelayanan publik drs. hatam tafsir, mm
 
Penyelenggaraan pemerintahan kecamatan
Penyelenggaraan pemerintahan kecamatanPenyelenggaraan pemerintahan kecamatan
Penyelenggaraan pemerintahan kecamatan
 
Bahan Materi Forum Skpd Badiklat Dan Kepegawaian
Bahan Materi Forum Skpd Badiklat Dan KepegawaianBahan Materi Forum Skpd Badiklat Dan Kepegawaian
Bahan Materi Forum Skpd Badiklat Dan Kepegawaian
 
Sistem penyelengaraan administrasi negara nkri
Sistem penyelengaraan administrasi negara nkriSistem penyelengaraan administrasi negara nkri
Sistem penyelengaraan administrasi negara nkri
 
PERMENSOS 03 TAHUN 2014.pdf
PERMENSOS 03 TAHUN 2014.pdfPERMENSOS 03 TAHUN 2014.pdf
PERMENSOS 03 TAHUN 2014.pdf
 

More from Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

BudayaOrganisasiPemerintah

  • 1. KATA PENGANTAR Pertama-tama penulis panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah, sehingga penulis mampu menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Walaupun makalah ini telah selesai, namun kami menyadari sepenuhnya bahwa di dalamnya masih terdapat banyak kekurangan. Kekurangan tersebut karena keterbatasan pengalaman, pengetahuan, kemampuan, waktu serta tenaga. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangatlah kami harapkan demi penyempurnaan penulisan berikutnya. Akhirnya kami berharap semoga makalah yang sederhana ini, dapat berguna dan bermanfaat bagi diri penulis sendiri maupun bagi para pembacanya. Raha, Juni 2014
  • 2. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR............................................................................................... i DAFTAR ISI............................................................................................................. ii BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1 Latar Belakang................................................................................................ 1 BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................... 2 A. Budaya Organisasi Pemerintah......................................................................... 2 1. Penyakit Organisasi.............................................................................. 3 2. Ciri Manusia Indonesia......................................................................... 4 3. Tantangan Organisasi........................................................................... 5 4. New Public Management (NPM)......................................................... 8 BAB III PENUTUP................................................................................................... 9 Kesimpulan...................................................................................................... 9 DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 10
  • 3. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintahan merupakan sesuatu yang pasti ada dalam suatu kelompok manusia atau yang disebut organisasi. Kitapun hidup dalam suatu masyarakat yang memiliki bentuk organisasi masyarakat yang terkait dengan pemerintahan. Misalnya saja dari segi kebudayaan kebudayaan umum pemerintah dan lembaga organisasi lain di Indonesia adalah ramah tamah dan suka berbasa-basi, serta menjujung tinggi nilai kebersamaan atau kelompok, lain halnya dengan orang barat yang tanpa basa-basi dan bersifat individualis. Kebudayaan yang kita miliki secara sadar atau tidak akan mempengaruhi sikap dan perilaku kita dalam berbagai aspek kehidupan. Tidak berbeda dengan budaya pemerintah yang mempengaruhi masyarakatnya, maka budaya organisasi juga akan mempengaruhi sikap dan perilaku semua anggota organisasi tersebut. Budaya yang kuat dalam organisasidapat memberikan paksaan atau dorongan kepada para anggotanya untuk bertindak atau berperilaku sesuai dengan yang diharapkan oleh organisasi. Dengan adanya ketaatan atas aturan dan juga kebijakan-kebijakan pemerintah tersebut maka diharapkan bisa mengoptimalkan kinerja dan pelayanan di masyarakat untuk mencapai tujuan organisasi. Berkaitan dengan budaya organisasitersebut, terdapat peran budaya organisasipada organisasi pemerintahan. Adapun masalah yang muncul adalah disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang secara umum terkesan rendah yang akhirnya menghasilkan kinerja yang rendah pula. Misalnya saja kebanyakan kantor pemerintahan itu memiliki jam masuk pagi pukul 07.00 tapi kenyataannya dijalan-jalan atau angkutan umum sering ditemui beberapa orang dengan pakaian PNS pada jam tersebut. Gejala yang lain misalnya saja pada waktu kita pergi ke kantor kecamatan untuk mengurus KTP atau surat-surat penting lainnya misalnya, kadang kita menemui sistem pelayanan yang lama, dengan alasan masih banyak pekerjaan lain yang lebih penting yang masih menumpuk, akan tetapi dengan kita memberi suatu stimulus barulah kita mendapatkan pelayanan yang kita inginkan. Padahal fungsi dari organisasi pemerintahan itu tidak lain adalah untuk melayani kepentingan masyarakat luas. Kondisi tersebut dapat dikatakan sebagai pelanggaran terhadap disiplin kerja, karena para pegawai tersebut tidak bertindak atau bersikap sesuai dengan aturan danprosedur yang telah ditetapkan oleh organisasi.
  • 4. BAB II PEMBAHASAN A. Budaya Organisasi Pemerintah Dengan ditetapkannya Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom, dan Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 2000 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah, maka perangkat daerah di lingkungan Pemerintah ditata kembali melalui Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2000 tentang Pembentukan Organisasi dan Tatakerja Dinas-dinas Daerah, dan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2000 tentang Pembentukan Organisasi dan Tatakerja Lembaga Teknis Daerah, dan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2000 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tatakerja Sekretariat DPRD. Berdasarkan ketiga peraturan daerah tersebut, maka di Pemerintah Daerah, 17 Dinas Daerah, 13 Badan, 1 Kantor, 1 Sekretariat DPRD dan 30 Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD). Penataan dan pengisian struktur organisasi perangkat daerah telah dilaksanakan pada Tahun 2001. Dalam rangka pembinaan dan pengembangsan aparatur pemerintahan, telah dilaksanakan berbagai kegiatan, antara lain Pemberian Bimbingan teknis Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) bagi pejabat Eselon II dan III, Sosialisasi Pelayanan Umum bagi pejabat Eselon III dan IV, dan Orientasi Gerakan Disiplin Nasional. Untuk melaksanakan Kewenangan Propinsi yang ada di Kabupaten / Kota dan Kewenangan Kabupaten / Kota yang diserahkan kepada Pemerintah Propinsi telah dibentuk Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) sebanyak 30 UPTD yang Kelembagaanya ditetapkan dengan Keputusan Gubernur. Dalam melaksanakan pembinaan Kelembagaan Perangkat Daerah di Kabupaten/Kota, dilakukan baik secara langsung ke Unit kerja yang bersangkutan, maupun melalui surat Gubernur kepada Bupati/Walikota daerah tersebut. Dengan dilaksanakan pembinaan dan penataan organisasi Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah yang dilakukan sesuai dengan Poldas, Repetada dan Program Kerja Biro Organisasi di Bidang Kelembagaan, maka Program Kegiatan Penataan Kelembagaan Tahun 2001 telah dilaksanakan dengan baik. Diharapkan kepada Unit / Satuan Kerja tersebut diatas dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas, sehingga mutu pelayanan Aparatur kepada masyarakat semakin meningkat. Dalam rangka pelaksanaan pembinaan dan pengembangan aparatur pemerintah, telah dilaksanakan beberapa kegiatan antara lain sebagai berikut : 1. Menyelenggarakan bimbingan Teknis Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah bagi pejabat Eselon II dan III di Lingkungan Pemerintah yang diikuti sebanyak 73 orang.
  • 5. 2. Menyelenggarakan Sosialisasi Pelayanan Umum bagi pejabat Eselon III dan IV di Lingkungan Pemerintah yang diikuti sebanyak 55 orang dalam rangka menumbuhkan empati para pejabat guna lebih meningkatkan palayanan kepada masyarakat secara tepat efektif, efisien terbuka dan tepat waktu. 3. Membuat Keputusan Nomor 198 Tahun 2001 tentang Pejabat yang diberi wewenang untuk menandatangani Naskah Dinas di Bidang Kepegawaian, dengan dikeluarkan Keputusan Gubernur ini untuk memperjelas pejabat yang di beri wewenang untuk menandatangani Naskah Dinas di bidang kepegawaian di Lingkunagn Pemerintah demi kelancaran pelaksanaan administrasi kepegawaian. 4. Menerbitkan Pedoman Tata Naskah Dinas dalam bentuk Keputusan Pemerintah Nomor 235 Tahun 2001 Tentang Tata Naskah Dinas, agar terdapat keseragaman dalam Tata Naskah Dinas Pemerintahan. 5. Melaksanakan Orientasi Gerakan Disiplin Nasional kepada para pejabat di Lingkungan Pemerintah Propinsi dan Kabupaten / Kota yang diikuti oleh 55 orang dalam rangka menggalakkan Tri Budaya yaitu Budaya Tertib, Budaya Bersih dan Budaya Kerja melalui Gerakan Disiplin Nasional yang dimulai dari Pegawai Negeri Sipil sebagai Aparatur Pemerintah yang pada akhirnya dapat diteladani oleh masyarakat lingkungan. 1. Penyakit Organisasi Beberapa kemungkinan dalam konsep penerapan budaya organisasi akan selalu mendapat tantangan seperti adanya penyakit dan atau kebiasaaan buruk kinerja organisasi yang ditimbulkan oleh adanya beberapa hal berikut: Ø Tujuan telah ditetapkan, tetapi tidak dirumuskan secara rinci dan jelas (tidak membumi); Ø Pembagian tugas tidak adil, tidak merata, tidak tuntas dan tidak jelas batas-batas (tidak adil); Ø Anggota hanya mau bekerja sesuai dengan tugasnya, terjadi pengkotak-kotakan (kaku); Ø Merasa dirinya/unitnya yang paling penting, yang lain tidak/kurang penting (sok penting); Ø Pemberian tanggung jawab yang tidak seimbang dengan wewenang (zalim); Ø Terlalu banyak bawahan yang harus diawasi – kewalahan (rakus); Ø Seseorang bawahan mendapat perintah dari satu atasan mengenai hal yang sama, tetapi perintahnya saling bertentangan (plin plan); Ø Sanksi terhadap pelanggaran tidak tegas (banyak pertimbangan). 2. Ciri Manusia Indonesia (Mochtar Lubir, 2001: 18-36)
  • 6. Hipokratis (munafik); Tidak bertanggung jawab; Feodal; Percaya takhyul; Artistik; Watak lemah; Lain-lain (tidak hemat /boros; bukan pekerja keras; kurang sabar; tukang menggerutu; cepat cemburu/dengki; gampang senang dan bangga; sok; tukang tiru; tukang tiru kejam; bisa meledak, ngamuk, membunuh, membakar; khianat; menindas, memeras; menipu; mencuri; korupsi; khianat, dengki; hipokrit; bermalas-malas; tolong menolong, saling menjaga, struktur masyarakat berdasarkan suku (exogam=haram kawin di dalam suku); ikatan kekeluargaan yang mesra, berhati lembut; suka berdamai; rasa humor; cepat belajar; mudah dilatih, sabar; bekerja keras tanpa mencari untung; manusia memajukan dunia dll). Ø Usaha Penyehatan Birokrasi Menata ulang organisasi pemerintah (reinventing government) (David Osborne & Ted Gaebler) - Pemerintahan katalis: mengarahkan ketimbang mengayuh; - Pemerintahan milik masyarakat: memberi wewenang ketimbang melayani; - Memerintahan yang kompetitif: menyuntikkan persaingan ke dalam pemberian pelayanan; - Pemerintahan yang digerakkan oleh misi: mengubah organisasi yang digerakkan oleh peraturan; - Pemerintahan yang berorientasi hasil: mebiayai hasil, bukan masukan; - Pemerintahan berorientasi pelanggan: memenuhi kebutuhan pelanggan, bukan birokrasi; Ø Strategi Memperbaharui Organisasi Pemerintah (Birokrasi) Ø Prinsif Organisasi Pemerintahan Yang baik (Good Governance) Ø Profesionalisme Ø Agar Birokrasi Pemerintah Lebih Efisien dan Efektip: Ø Antara Birokrasi Dengan Kebijaksanaan: - Mengkoordinasikan tugas; - Kadang-kadang diperlukan kebijaksanaan; - Seni penyelenggaraan pemerintahan; - Kesempatan memberikan saran yang produktif - Desentralisasi demokratis 3. Tantangan Organisasi (Widodo, 2005:2-3) Lingkungan strategis yang senentiasa berubah, Pergeseran paradigma penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan layanan masyarakat, dan Kondisi masyarakat yang mengalami dinamika.
  • 7. Ø Paradigma Pergeseran Organisasi - Birokratis (bureaucratic organization) weberian – rasional oleh Max Weber - Performance based organization (organisasi kinerja) oleh Peter Druker - Leaning Organization (organisasi pembelajaran) oleh Peter Senge, 2000) Ø Organisasi Pembelajaran Adalah suatu organisasi yang senantiasa mengembangkan kapasitasnya untuk membangun masa depan (Peter Senge). Suatu organisasi yang memiliki keterampilan menciptakan, menguasai dan mempelajarkan pengetahuan serta dengan perubahan perilakunya mampu melakukan kilas balik terhadap pengetahuan baru serta pandangannya (David Garvin). - Memiliki otonomi, - Memiliki daya tangkal terhadap intervensi pihak eksternal, - Menghasilkan kualitas asli (Genuine Quality). Karakteristik Organisasi Pembelajaran (The Fifth Diciplines, Peter Senge, 1996) Ø Systems Thinking - Fokus terhadap bagaimana sesuatu masalah akan dipecahkan melalui interaksi antar elemen dalam suatu sistem, - Lebih mengutamakan mengkaji elemen sistem yang lebih besar dan saling berinteraksi daripada mengkaji bagian-bagian kecil dari suatu sistem. Ø Personal Mastery Ø Mental models Ø Building shared vision Ø Team learning - Tim adalah sekumpulan orang-orang yang mengerjakan sesuatu secara bersama-sama (Robinson dan Finley), - Fundamental bellets sebuah tim: a. tim pekerja merupakan unsure bangunan organisasi, b. tim harus mampu mengelola “kultur, proses, sistem serta hubungan kemitraan antar mereka untuk mencapai kesuksesan. - Karakteristik team learning yang handal, adalah: a. memiliki sasaran yang jelas dan senantiasa meningkat, b. struktur dibentuk berlandaskan orientasi hasil capaian, c. anggota tim memiliki kompetensi, d. bersatunya komitmen, e. lingkungan kerjasama kondusif,
  • 8. Ø Paradigma Penyelenggaraan Organisasi Pemerintah (Organisasi Publik) (Thoha, dalam Widodo, 2005:3) NO. LAMA BARU KET. 1 Rule government Good governance 2 Sentralisasi Desentralisasi 3 Rule/government Private sector/civil society 4 Masyarakat Powerless Masyarakat Powerful 5 Suka Mengatur Suka Melayani 6 Pendekatan Kekuasaan Fleksibel/Kolaboratis/Dialogis 7 Sloganis Realistis/Pragmatis Ø Pergeseran Paradigma Organisasi (dari second wave ke third wave) Ancok (dalam Usman, 2000:138-139) NO . Dimensi Second wave Third wave 1 Sifat Organisasi Hierarchy (jejang) Networking (jaringan) 2 Keluaran (output) organisasi Market share (memperbesar pangsa pasar) Creation (produk baru) 3 Pengambilan keputusan Institusi Individu (empowerment) 4 Gaya kerja organisasi Kaku Fleksibel 5 Kekuatan organisasi Stabilitas organisasi Kemampuan adaptasi 6 Orientasi organisasi Self sufficiency Interdepencies (saling ketergantungan) 7 Tujuan organisasi Perencanaan strategic dan tujuan yang ingin dicapai Kualitas prima 8 Orientasi kepemimpinan Tertumpu pada pandangan dogmatic Gaya kepemimpinan bervisi 9 Kurang maksimal menekankan tingginya kualitas produk Kualitas prima 10 Orientasi pegawai bekerja Memperoleh rasa aman (security) Pengembangan diri (personal growth) 11 Orientasi pegawai pada pekerjaan Pengejaran status dan pangkat Berbuat sesuatu yang berbeda melebihi prestasi orang lain 12 Kekuatan Pemilikan uang tunai dalam jumlah Pemilik informasi
  • 9. sumberdaya yang besar (cash) 13 Motivasi bekerja menyelesaikan pekerjaan Membangun sesuatu yang baru 14 Kultur organisasi Menghindari resiko (risk aversive) Keberanian menghadapi resiko (risk prone) Model/Dimensi OPA NPM NPS EG tujuan Efisien dan profesional Palayanan prima Kualitas pelayanan Pelayanan dengan pemberdayaan insentif Fungsional struktural System konsekuen Fungsional structural swasta System konsekuen Pertanggung jawaban Pada klien dan konsituen secara hirarkis Pada customer ala pasar Pada warga Negara (citizens) secara multidimensional Pada customer ala pasar Kekuasaan Pada top management Pada pekerja dan pengguna jasa Pada warga negara Pada pekerja dan pengguna jasa Budaya Arogan rutin Menyentuh hati winning minds, Ramah inovatif Menyentuh hati, winning minds Penekanan pada ketaatan menjalankan aturan dan efisiensi Penekanan pada perombakan visi dan misi Penekanan pada perombakan kultur pelayanan Penekanan pada perombakan DNA birokrasi Peranan pemerintah Rowing (mendayung) sterring serving sterring Konsef kepentingan publik Kepentingan public tercermin dalam UU yang secara politis sudah didesain pemerintah Kepentingan public merupakan aggregate kepentingan individu Kepentingan public merupakan hasil dialog mengenai nilai Kepentingan public merupakan aggregate kepentingan individu Electronic -Government (E-G). 4. New Public Management (NPM) Memfokuskan aktivitasnya hanya pada kegiatan manajemen, tidak pada aktivitas kebijakan, mencoba melihat manajemen pelayanan public pada segi kinerja (performance appraisal) dan efisiensi, tidak dari segi politis, dilakukan pemecahan manajemen pelayanan public menjadi badan-badan kecil dan sederhana yang berkaitan langsung dengan kepentingan dasar pengguna jasa (user-pay bases), menggunakan landasan pasar (quasimarkets) sebagai daya dorong bagi terciptanya kompetisi,
  • 10. pemangkasan ekonomi biaya tinggi sehingga ongkos untuk memperoleh pelayanan menjadi lebh murah, ditandai dengan gaya manajemen yang berorientasi pada output, cara tersingkat, penggunaan insentif moneter, dan kebebasan pengelolaan (Rhodes, 1994:2), ada empat model NPM (Ferlie, 1997:10-15): a) Model 1 the efficiency drive, b) Model 2 Downsizing and decentralization. c) Model 3 in search of excellence d) Model 4 Public service orientation Penerapan model ini pertama kali dilakukan di Inggris oleh Margaret Thatcher di tahun 1980- an dengan mengusung sejumlah ahli yang sukses memimpin organisasi-organisasi bisnis ke pemerintahannya sebagai penasehat ahli, semangat efisiensi dan penyerahan urusan public ke pihak swasta dalam pemerintahannya menjadi sangat besar (menuai hasil yang luar biasa), pertumbuhan ekonomi meningkat, angka pengangguran berkurang, dan uang Negara banyak dihemat penggunaannya, Negara-negara yang sukses menerapkan model ini adalah Australia, Kandada, dan New Zealand, Negara-negara dengan sebutan Anglo Saxon termasuk UK (Janet dan Robert Denhardt, 2003).
  • 11. BAB III PENUTUP Kesimpulan Sesuai dengan arahan TAP MPR No. IV/MPR/2000 penyelenggaraan pemerintahan daerah ditujukan untuk kesejahteraan masyarakat setempat melalui pemberian layanan publik dan pembangunan lokalitas. Dalam rangka "good governance ", pemberian layanan dan barang publik perlu melibatkan sektor swasta dan komunitas dengan tetap menjunjung tinggi berbagai prinsip: transparansi, akuntabilitas, efisensi, keadilan dan penegakan hukum. .
  • 12. DAFTAR PUSTAKA  Gibson, James L, Ivancevich dan Donnely , 1994, Organisasi dan Manajemen, Perilaku, Struktur Proses, (terjemahan ) Edisi keempat, Jakarta: Erlangga  Grunig, JE & Hunt, T. (1984). Managing Public Relations. New York: Holt, Rinehart, & Winston  Stockwell, S. (2000).’Public Relations in Government’ Dalam Johnston, J. & Zawawi, C. (eds) Public Relations: Theory and Practice. Sydney: Allen  Robbins, S. P., 1998. Organizational Behavior: Concept, Controversies, and Applications, New Jersey: Englewood Cliffs, Prentice Hall International