SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
KELELAWAR DAN GELOMBANG 
ULTRASONIK 
Kelelawar merupakan jenis hewan mamalia yang memiliki kemampuan yang 
sangat unik dan merupakan satu-satunya mamalia yang dapat terbang. Khususnya 
dalam menentukan arah terbangnya dalam suasana tanpa cahaya atau dalam suasana 
gelap. Kelelawar merupakan mamalia yang aktif (mencari makan) pada malam hari, 
dan beristirahat (bersembunyi) di tempat yang gelap pada siang hari. 
Kemampuan kelelawar dalam beraktifitas pada malam hari (suasana gelap), 
telah dibuktikan para ahli dengan dua cara untuk mendapatkan sebuah kesimpulan. 
Pada percobaan pertama, para ahli atau peneliti pertama kali, mencoba untuk 
mengetahui cara kelelawar beraktifitas pada tempat yang gelap dengan cara 
membutakan mata sikelelawar. Namun setelah diberi medan pada suatu ruangan 
tertentu, mamalia ini masih dapat bergerak bebas walaupun dalam suasana gelap 
dengan mata yang telah dibutakan. 
Dan pada percobaan kedua, kali ini para ahlli tidak membutakan kedua mata 
mamalia tersebut. Melainkan merusak sistem pendengaran mamalia tersebut. Alhasil 
setelah dibebaskan dalam suatu ruang dengan beberapa medan, mamalia tersebut tidak
dapat bergerak bebas dan tidak dapat menghindar dari medan yang telah diberikan 
pada ruangan tersebut. 
Dengan hasil percobaan para ahli, mereka menarik sebuah kesimpulan bahwa 
kelelawar terbang dan menentukan arah dengan cara menggunakan gelombang bunyi 
yang dikeluarkannya yang tidak dapat didengar oleh manusia yang berupa gelombang 
ultrasonik. 
Mengenai gelombang ultrasonik, menurut Cracknell pada tahun 1980, bahwa 
kelelawar mengeluarkan gelombang ultrasonik dengan frekuensi 40-50 kHz. 
Sedangkan manusia hanya dapat mendengar sebuah suara/bunyi dengan frekuenzi 20 
Hz sampai 20 kHz. Penggunaan gelombang ultrasonik ini dalam menentukan arah 
dibantu dengan bentuk telinga kelelawar yang berbentuk corong layaknya alat radar 
penerima. Yang akan menangkap gelombang ultrasonik yang telah dibalikkan setelah 
mengenai suatu benda atau semacamnya. 
Kemudian gelombang yang telah dipantulkan dan diterima oleh telinga 
kelelawar ini akan diteruskan ke otak. Kemudian otak menganalisa dan 
menginterpretasi kan posisi benda yang ada dihadapannya. Apabila kelelawar berada 
dalam lingkungan dengan tingkat kebisingan tinggi, maka hal tersebut tidak akan 
mempengaruhi dan melemahkan sistem radar yang ada pada kelelawar. Akan tetapi 
jika rekaman/pantulan gelombang bunyi dirinya sendiri, maka akan berpengaruh 
kepada kemampuan kelelawar untuk menganalisis pantulan gelombang yang 
diterimanya.
Kemampuan yang dimiliki kelelawar ini disebut dengan Ekolokasi atau 
biosonar.
EKOLOKASI 
Sebuah gambaran dari sinyal ultrasonografi dipancarkan oleh 
kelelawar, dan gema dari objek terdekat. 
Ekolokasi atau disebut juga biosonar adalah sonar biologi yang digunakan 
oleh beberapa jenis binatang. Binatang yang memiliki kemampuan ekolokasi 
mengeluarkan bunyi dan mendengarkan pantulan bunyi tersebut yang dipantulkan 
oleh benda-benda yang ada di sekitarnya. Dengan menggunakan bunyi pantulan 
tersebut, binatang itu dapat mengidentifikasi keberadaan objek. Ekolokasi biasa 
digunakan binatang sebagai alat navigasi untuk berkelana atau berburu. 
Beberapa jenis binatang memiliki kemampuan ekolokasi, termasuk beberapa 
mamalia, beberapa jenis burung, seperti ikan paus, lumba-lumba, juga celurut dan 
khususnya pada kelelawar. Yang menggunakan kemampuan ini untuk mencari 
makanan dan terbang pada malam hari khususnya pada suasana yang gelap, dimana 
penglihatan tidak dapat difungsikan sebagai indra penglihatan disuasana tersebut.
KELELAWAR DAPAT MENENTUKAN MEDAN 
DI HADAPANNYA 
Percobaan membuktikan bahwa kelelawar dapat dengan mudah 
menentukan kedudukan sebuah benda dan terbang melalui lubang di 
dinding dalam suasana yang gelap gulita. 
Percobaan yang dilakukan para ilmuwan terhadap kelelawar. Sebuah 
percobaan yang dilakukan di ruangan yang berbentuk seperti lorong yang panjang 
panjang. Dimana pada salah satu ujung lorong terdapat seekor kelelawar dan di ujung 
lainnya ada sekelompok kupu-kupu. Kupu-kupu ini ditujukan sebagai makanan dari 
kelelawar. Namun di samping itu, dibentuk pula serangkaian dinding-dinding 
penyekat disusun sejajar dan tegak lurus terhadap dinding lorong tersebut. 
Di tiap penyekat, ada sebuah lubang tunggal yang cukup bagi kelelawar untuk 
terbang melewatinya. Akan tetapi, untuk menyulitakn sikelelawar, lubang-lubang ini 
ditempatkan pada titik berbeda di setiap dinding penyekat. Dengan demikian, 
kelelawar harus terbang dengan jalur berliku untuk melaluinya sebelum mencapai 
kupu-kupu di ujung lainnya untuk dimangsa. 
Para ilmuwan memulai pengamatannya segera setelah kelelawar dilepaskan ke 
dalam lorong gelap tersebut. Ketika kelelawar sampai pada penyekat pertama, ia 
menentukan tempat lubangnya dengan mudah dan melewatinya dengan baik. Hal yang 
sama terpantau di seluruh dinding penyekat. Kelelawar tidak hanya tahu di mana 
penghalang/medan berada melainkan juga tau di mana tepatnya lubang yang telah 
disediakan berada. Setelah melalui lubang terakhir, sang kelelawar pun mencapai 
kupu-kupu, dan mengisi perut dengan hasil tangkapannya setelah melalui beberapa 
medan yang telah dibentuk.
KEMAMPUAN KELELAWAR MENGATUR 
FREKUENSI SUARA YANG DIHASILKAN 
UNTUK MENANGKAP MANGSA 
Sifat lain yang dimiliki oleh kelelawar dapat dilihat dari sistem penentuan 
tempat yang menggunakan gema. Membuktikan bahwa pendengaran kelelawar sudah 
diciptakan sedemikian rupa sehingga kelelawar tidak dapat mendengar suara lain 
selain dari suara yang dipancarkannya sendiri. Lebar frekuensi yang mampu didengar 
oleh makhluk ini sangat sempit, yang merupakan hambatan besar untuk hewan ini. 
Para ilmuwan menyimpulkan ini dikarenakan Efek Doppler. Berdasarkan Efek 
Doppler, jika sumber bunyi dan penerima suara keduanya tidak bergerak (jika 
dibandingkan dengan benda lain), maka penerima akan menentukan frekuensi yang 
sama dengan yang dipancarkan oleh sumber suara. Akan tetapi, jika salah satunya 
bergerak, frekuensi yang diterima akan berbeda dengan yang dipancarkan. Dalam hal 
ini, frekuensi suara yang dipantulkan dapat jatuh ke wilayah frekuensi yang tidak 
dapat didengar oleh kelelawar. Dengan demikian, kelelawar tentu akan menghadapi 
masalah karena tidak dapat mendengar gema suaranya dari lalat yang bergerak. 
Akan tetapi, hal tersebut tidak pernah akan masalah bagi kelelawar karena 
kelelawar dapat menyesuaikan frekuensi suara yang dikirimkannya terhadap benda 
yang bergerak. Misalnya, kelelawar mengirimkan suara berfrekuensi yang lebih tinggi 
terhadap lalat yang bergerak menjauh sehingga pantulannya tidak hilang dalam 
wilayah tak terdengar dari rentang suara dibanding lalat yang hanya hinggap.
KEMAMPUAN KELELAWAR DALAM 
MENENTUKAN BUAH YANG MATANG 
Kelelawar adalah mamalia yang memiliki indra pendengaran dan pembau 
yang sangat tajam. Semua ini digunakan dalam berburu mangsa dan terbang pada 
suasana gelap seperti pada malam hari. Seperti halnya dalam mencari makanan yang 
berupa buah-buahan, tentu saja buah yang dicari berupa buah yang sudah matang. 
Namun bagaimanakah cara hewan mamalia ini menentukan buah yang sudah matang. 
Berhubungan bahwa mamalia ini memiliki indra pembau yang tajam, maka kelelawar 
dapat mencium bau yang berbeda dari buah yang matang dan masih muda. 
Dalam penggunaan gelombang ultrasonik, kelelawar juga dapat menentukan 
buah yang sudah matang dengan membedakan penerimaan pemantulan gelombang 
ultrasonik yang sudah dikeluarkan. Pada buah yang masih muda, dimana sturkturnya 
masih keras atau padat maka, gelombang ultrasonik yang dipantulkan akan lebih keras 
dibanding dengan pantulan gelombang ultrasonik yang dipantulkan pada buah yang 
sudah matang dimana struktur buah yang sudah matang sudah cukup lunak, sehingga 
hasil pantulan gelombang ultrasonik lebih rendah dibanding dengan pantulan 
gelombang ultrasonik dari buah yang masih muda.
DAFTAR PUSTAKA 
http://wanibesak.wordpress.com/2011/08/23/gelombang-ultrasonik-cara-kelelawar-melewati- 
gelapnya-malam-dan-menemukan-mangsa/ 
http://fisikabunder.blogspot.com/2012/11/sistem-penentuan-arah-dengan-gema-pada. 
html 
http://athaanakcerdas.blogspot.com/2012/03/ciri-khusus-kelelawar.html 
http://id.wikipedia.org/wiki/Ekolokasi
KELELAWAR DAN 
GELOMBANG 
ULTRASONIKNYA 
OLEH : 
XII IA 2 
NURUL AFDAL HARIS - 14256 
DEDI FIRMAWAN - 14253 
SMA NEGERI 1 WATANSOPPENG 
2013/2014

More Related Content

What's hot

Laporan Praktikum Biologi Pengaruh Warna Cahaya terhadap Fotosintesis Tanaman...
Laporan Praktikum Biologi Pengaruh Warna Cahaya terhadap Fotosintesis Tanaman...Laporan Praktikum Biologi Pengaruh Warna Cahaya terhadap Fotosintesis Tanaman...
Laporan Praktikum Biologi Pengaruh Warna Cahaya terhadap Fotosintesis Tanaman...emildaemiliano
 
Laporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIA
Laporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIALaporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIA
Laporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIAKlara Tri Meiyana
 
Laporan hasil pengamatan jamur mikroskopis
Laporan hasil pengamatan jamur mikroskopisLaporan hasil pengamatan jamur mikroskopis
Laporan hasil pengamatan jamur mikroskopisYunan Malifah
 
100 cabang biologi dan artinya
100 cabang biologi dan artinya100 cabang biologi dan artinya
100 cabang biologi dan artinyaArya Ningrat
 
Makalah praktikum jaringan tumbuhan jagung dan kacang tanah
Makalah praktikum jaringan tumbuhan jagung dan kacang tanahMakalah praktikum jaringan tumbuhan jagung dan kacang tanah
Makalah praktikum jaringan tumbuhan jagung dan kacang tanahVina Widya Putri
 
Materi biologi - Virus .ppt presentation
Materi biologi - Virus .ppt presentationMateri biologi - Virus .ppt presentation
Materi biologi - Virus .ppt presentationIsmail Lathiif
 
Teori Abiogenesis Modern (Evolusi Kimia) dan Evolusi Biologi
Teori Abiogenesis Modern (Evolusi Kimia) dan Evolusi BiologiTeori Abiogenesis Modern (Evolusi Kimia) dan Evolusi Biologi
Teori Abiogenesis Modern (Evolusi Kimia) dan Evolusi BiologiMuhammad Amal
 
Laporan lengakap percobaan pembiasan cahaya
Laporan lengakap percobaan pembiasan cahayaLaporan lengakap percobaan pembiasan cahaya
Laporan lengakap percobaan pembiasan cahayafikar zul
 
Laporan Hasil Praktikum Biologi Struktur Sel
Laporan Hasil Praktikum Biologi Struktur SelLaporan Hasil Praktikum Biologi Struktur Sel
Laporan Hasil Praktikum Biologi Struktur SelYunan Malifah
 
Praktikum bio protista
Praktikum bio protistaPraktikum bio protista
Praktikum bio protistanailun
 
Alat alat keselamatan kerja dan simbol-simbol laboratorium
Alat alat keselamatan kerja dan simbol-simbol laboratoriumAlat alat keselamatan kerja dan simbol-simbol laboratorium
Alat alat keselamatan kerja dan simbol-simbol laboratoriumEkoNurcahyaningrum1
 
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basa
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basaLaporan Praktikum Kimia indikator asam basa
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basaFeren Jr
 
osmoregulasi pada hewan
osmoregulasi pada hewanosmoregulasi pada hewan
osmoregulasi pada hewanikhsan saputra
 
Table Perbedaan antara Tanaman C3, C4 dan CAM
Table Perbedaan antara Tanaman C3, C4 dan CAMTable Perbedaan antara Tanaman C3, C4 dan CAM
Table Perbedaan antara Tanaman C3, C4 dan CAMRafiBio87
 
Biologi 12 laporan praktikum fotosintesis
Biologi 12   laporan praktikum fotosintesisBiologi 12   laporan praktikum fotosintesis
Biologi 12 laporan praktikum fotosintesisNisa 'Icha' El
 

What's hot (20)

Laporan Praktikum Biologi Pengaruh Warna Cahaya terhadap Fotosintesis Tanaman...
Laporan Praktikum Biologi Pengaruh Warna Cahaya terhadap Fotosintesis Tanaman...Laporan Praktikum Biologi Pengaruh Warna Cahaya terhadap Fotosintesis Tanaman...
Laporan Praktikum Biologi Pengaruh Warna Cahaya terhadap Fotosintesis Tanaman...
 
Presentasi Bioteknologi
Presentasi BioteknologiPresentasi Bioteknologi
Presentasi Bioteknologi
 
Laporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIA
Laporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIALaporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIA
Laporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIA
 
Laporan hasil pengamatan jamur mikroskopis
Laporan hasil pengamatan jamur mikroskopisLaporan hasil pengamatan jamur mikroskopis
Laporan hasil pengamatan jamur mikroskopis
 
100 cabang biologi dan artinya
100 cabang biologi dan artinya100 cabang biologi dan artinya
100 cabang biologi dan artinya
 
Makalah praktikum jaringan tumbuhan jagung dan kacang tanah
Makalah praktikum jaringan tumbuhan jagung dan kacang tanahMakalah praktikum jaringan tumbuhan jagung dan kacang tanah
Makalah praktikum jaringan tumbuhan jagung dan kacang tanah
 
Optik geometri
Optik geometriOptik geometri
Optik geometri
 
Laporan Praktikum 3 Amphibia
Laporan Praktikum 3 AmphibiaLaporan Praktikum 3 Amphibia
Laporan Praktikum 3 Amphibia
 
Materi biologi - Virus .ppt presentation
Materi biologi - Virus .ppt presentationMateri biologi - Virus .ppt presentation
Materi biologi - Virus .ppt presentation
 
Teori Abiogenesis Modern (Evolusi Kimia) dan Evolusi Biologi
Teori Abiogenesis Modern (Evolusi Kimia) dan Evolusi BiologiTeori Abiogenesis Modern (Evolusi Kimia) dan Evolusi Biologi
Teori Abiogenesis Modern (Evolusi Kimia) dan Evolusi Biologi
 
Laporan lengakap percobaan pembiasan cahaya
Laporan lengakap percobaan pembiasan cahayaLaporan lengakap percobaan pembiasan cahaya
Laporan lengakap percobaan pembiasan cahaya
 
Laporan Hasil Praktikum Biologi Struktur Sel
Laporan Hasil Praktikum Biologi Struktur SelLaporan Hasil Praktikum Biologi Struktur Sel
Laporan Hasil Praktikum Biologi Struktur Sel
 
Praktikum bio protista
Praktikum bio protistaPraktikum bio protista
Praktikum bio protista
 
Pembuatan insulin
Pembuatan insulinPembuatan insulin
Pembuatan insulin
 
Presentasi Jamur (fungi)
Presentasi Jamur (fungi)Presentasi Jamur (fungi)
Presentasi Jamur (fungi)
 
Alat alat keselamatan kerja dan simbol-simbol laboratorium
Alat alat keselamatan kerja dan simbol-simbol laboratoriumAlat alat keselamatan kerja dan simbol-simbol laboratorium
Alat alat keselamatan kerja dan simbol-simbol laboratorium
 
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basa
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basaLaporan Praktikum Kimia indikator asam basa
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basa
 
osmoregulasi pada hewan
osmoregulasi pada hewanosmoregulasi pada hewan
osmoregulasi pada hewan
 
Table Perbedaan antara Tanaman C3, C4 dan CAM
Table Perbedaan antara Tanaman C3, C4 dan CAMTable Perbedaan antara Tanaman C3, C4 dan CAM
Table Perbedaan antara Tanaman C3, C4 dan CAM
 
Biologi 12 laporan praktikum fotosintesis
Biologi 12   laporan praktikum fotosintesisBiologi 12   laporan praktikum fotosintesis
Biologi 12 laporan praktikum fotosintesis
 

Similar to KELELAWAR MENGGUNAKAN EKOLOKASI UNTUK BERBURU

Similar to KELELAWAR MENGGUNAKAN EKOLOKASI UNTUK BERBURU (20)

Zulia hasanah
Zulia hasanahZulia hasanah
Zulia hasanah
 
tugas biafisika poin 4-7.docx
tugas biafisika poin 4-7.docxtugas biafisika poin 4-7.docx
tugas biafisika poin 4-7.docx
 
Ciri Khusus Pada Hewan
Ciri Khusus Pada HewanCiri Khusus Pada Hewan
Ciri Khusus Pada Hewan
 
Ciri khusus pada hewan
Ciri khusus pada hewanCiri khusus pada hewan
Ciri khusus pada hewan
 
Evolusi Mammalia
Evolusi MammaliaEvolusi Mammalia
Evolusi Mammalia
 
Bahan Ajar
Bahan AjarBahan Ajar
Bahan Ajar
 
Sistem indra pada hewan
Sistem indra pada hewanSistem indra pada hewan
Sistem indra pada hewan
 
Sistem Pendengaran pada Hewan
Sistem Pendengaran pada HewanSistem Pendengaran pada Hewan
Sistem Pendengaran pada Hewan
 
Bukti bukti evolusi
Bukti bukti evolusiBukti bukti evolusi
Bukti bukti evolusi
 
Biologi Presentation
Biologi PresentationBiologi Presentation
Biologi Presentation
 
Power point
Power pointPower point
Power point
 
Perilaku Hewan (kupu kupu)
Perilaku Hewan (kupu kupu)Perilaku Hewan (kupu kupu)
Perilaku Hewan (kupu kupu)
 
Keajaiban desain di alam. indonesian. bahasa indonesia
Keajaiban desain di alam. indonesian. bahasa indonesiaKeajaiban desain di alam. indonesian. bahasa indonesia
Keajaiban desain di alam. indonesian. bahasa indonesia
 
Desain di alam[1]
Desain di alam[1]Desain di alam[1]
Desain di alam[1]
 
Evolusi Eukaryotik
Evolusi EukaryotikEvolusi Eukaryotik
Evolusi Eukaryotik
 
Sipunculus norvegicus
Sipunculus norvegicusSipunculus norvegicus
Sipunculus norvegicus
 
laporan praktikum lapangan taksonomi hewan
laporan praktikum lapangan taksonomi hewanlaporan praktikum lapangan taksonomi hewan
laporan praktikum lapangan taksonomi hewan
 
1503 echinodermata
1503 echinodermata1503 echinodermata
1503 echinodermata
 
Kelompok 12 super kelas reptilia
Kelompok 12 super kelas reptiliaKelompok 12 super kelas reptilia
Kelompok 12 super kelas reptilia
 
Ipa bab 1
Ipa bab 1Ipa bab 1
Ipa bab 1
 

More from Nurul Afdal Haris

Format Laporan Ilmu Tanah/Geografi Tanah/Soil Geography 2019
Format Laporan Ilmu Tanah/Geografi Tanah/Soil Geography 2019Format Laporan Ilmu Tanah/Geografi Tanah/Soil Geography 2019
Format Laporan Ilmu Tanah/Geografi Tanah/Soil Geography 2019Nurul Afdal Haris
 
Format Laporan Praktek Lapang Mata Kuliah Hidrologi dasar
Format Laporan Praktek Lapang Mata Kuliah Hidrologi dasarFormat Laporan Praktek Lapang Mata Kuliah Hidrologi dasar
Format Laporan Praktek Lapang Mata Kuliah Hidrologi dasarNurul Afdal Haris
 
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Sumatera)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Sumatera)Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Sumatera)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Sumatera)Nurul Afdal Haris
 
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Sulawesi)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Sulawesi)Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Sulawesi)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Sulawesi)Nurul Afdal Haris
 
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Papua)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Papua)Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Papua)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Papua)Nurul Afdal Haris
 
Materi Mata Kuliah Gemorfologi Indonesia (Geomorfologi Maluku)
Materi Mata Kuliah Gemorfologi Indonesia (Geomorfologi Maluku)Materi Mata Kuliah Gemorfologi Indonesia (Geomorfologi Maluku)
Materi Mata Kuliah Gemorfologi Indonesia (Geomorfologi Maluku)Nurul Afdal Haris
 
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Kalimantan)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Kalimantan)Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Kalimantan)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Kalimantan)Nurul Afdal Haris
 
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Jawa)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Jawa)Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Jawa)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Jawa)Nurul Afdal Haris
 
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Bali dan Nusa Tenggara)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Bali dan Nusa Tenggara)Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Bali dan Nusa Tenggara)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Bali dan Nusa Tenggara)Nurul Afdal Haris
 
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)Nurul Afdal Haris
 
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Konsep Dasar "Remote Sensing")
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Konsep Dasar "Remote Sensing")Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Konsep Dasar "Remote Sensing")
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Konsep Dasar "Remote Sensing")Nurul Afdal Haris
 
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Interpretasi Citra)
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Interpretasi Citra)Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Interpretasi Citra)
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Interpretasi Citra)Nurul Afdal Haris
 
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Sejarah Perkembangan Teknologi Pengind...
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Sejarah Perkembangan Teknologi Pengind...Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Sejarah Perkembangan Teknologi Pengind...
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Sejarah Perkembangan Teknologi Pengind...Nurul Afdal Haris
 
Laporan Mata Kuliah Ilmu Tanah / Geografi Tanah
Laporan Mata Kuliah Ilmu Tanah / Geografi TanahLaporan Mata Kuliah Ilmu Tanah / Geografi Tanah
Laporan Mata Kuliah Ilmu Tanah / Geografi TanahNurul Afdal Haris
 
Materi MK Geomorfologi Dasar Mengenai Bentuklahan Bentukan Asal Angin/Aeolin
Materi MK Geomorfologi Dasar Mengenai Bentuklahan Bentukan Asal Angin/AeolinMateri MK Geomorfologi Dasar Mengenai Bentuklahan Bentukan Asal Angin/Aeolin
Materi MK Geomorfologi Dasar Mengenai Bentuklahan Bentukan Asal Angin/AeolinNurul Afdal Haris
 
Laporan Praktek Lapangan Mata Kuliah Geografi Sumber Daya
Laporan Praktek Lapangan Mata Kuliah Geografi Sumber DayaLaporan Praktek Lapangan Mata Kuliah Geografi Sumber Daya
Laporan Praktek Lapangan Mata Kuliah Geografi Sumber DayaNurul Afdal Haris
 
Perubahan Iklim dan Pemanasan Global
Perubahan Iklim dan Pemanasan GlobalPerubahan Iklim dan Pemanasan Global
Perubahan Iklim dan Pemanasan GlobalNurul Afdal Haris
 
Materi Hidrologi Hutan Mata Kuliah Hidrologi
Materi Hidrologi Hutan Mata Kuliah HidrologiMateri Hidrologi Hutan Mata Kuliah Hidrologi
Materi Hidrologi Hutan Mata Kuliah HidrologiNurul Afdal Haris
 

More from Nurul Afdal Haris (20)

Format Laporan Ilmu Tanah/Geografi Tanah/Soil Geography 2019
Format Laporan Ilmu Tanah/Geografi Tanah/Soil Geography 2019Format Laporan Ilmu Tanah/Geografi Tanah/Soil Geography 2019
Format Laporan Ilmu Tanah/Geografi Tanah/Soil Geography 2019
 
Format Laporan Praktek Lapang Mata Kuliah Hidrologi dasar
Format Laporan Praktek Lapang Mata Kuliah Hidrologi dasarFormat Laporan Praktek Lapang Mata Kuliah Hidrologi dasar
Format Laporan Praktek Lapang Mata Kuliah Hidrologi dasar
 
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Sumatera)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Sumatera)Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Sumatera)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Sumatera)
 
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Sulawesi)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Sulawesi)Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Sulawesi)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Sulawesi)
 
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Papua)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Papua)Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Papua)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Papua)
 
Materi Mata Kuliah Gemorfologi Indonesia (Geomorfologi Maluku)
Materi Mata Kuliah Gemorfologi Indonesia (Geomorfologi Maluku)Materi Mata Kuliah Gemorfologi Indonesia (Geomorfologi Maluku)
Materi Mata Kuliah Gemorfologi Indonesia (Geomorfologi Maluku)
 
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Kalimantan)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Kalimantan)Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Kalimantan)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Kalimantan)
 
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Jawa)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Jawa)Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Jawa)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Jawa)
 
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Bali dan Nusa Tenggara)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Bali dan Nusa Tenggara)Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Bali dan Nusa Tenggara)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Bali dan Nusa Tenggara)
 
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)
 
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Konsep Dasar "Remote Sensing")
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Konsep Dasar "Remote Sensing")Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Konsep Dasar "Remote Sensing")
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Konsep Dasar "Remote Sensing")
 
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Interpretasi Citra)
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Interpretasi Citra)Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Interpretasi Citra)
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Interpretasi Citra)
 
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Sejarah Perkembangan Teknologi Pengind...
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Sejarah Perkembangan Teknologi Pengind...Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Sejarah Perkembangan Teknologi Pengind...
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Sejarah Perkembangan Teknologi Pengind...
 
Laporan Mata Kuliah Ilmu Tanah / Geografi Tanah
Laporan Mata Kuliah Ilmu Tanah / Geografi TanahLaporan Mata Kuliah Ilmu Tanah / Geografi Tanah
Laporan Mata Kuliah Ilmu Tanah / Geografi Tanah
 
Materi MK Geomorfologi Dasar Mengenai Bentuklahan Bentukan Asal Angin/Aeolin
Materi MK Geomorfologi Dasar Mengenai Bentuklahan Bentukan Asal Angin/AeolinMateri MK Geomorfologi Dasar Mengenai Bentuklahan Bentukan Asal Angin/Aeolin
Materi MK Geomorfologi Dasar Mengenai Bentuklahan Bentukan Asal Angin/Aeolin
 
Laporan Kartografi Dasar
Laporan Kartografi DasarLaporan Kartografi Dasar
Laporan Kartografi Dasar
 
Laporan Hidrologi Dasar
Laporan Hidrologi DasarLaporan Hidrologi Dasar
Laporan Hidrologi Dasar
 
Laporan Praktek Lapangan Mata Kuliah Geografi Sumber Daya
Laporan Praktek Lapangan Mata Kuliah Geografi Sumber DayaLaporan Praktek Lapangan Mata Kuliah Geografi Sumber Daya
Laporan Praktek Lapangan Mata Kuliah Geografi Sumber Daya
 
Perubahan Iklim dan Pemanasan Global
Perubahan Iklim dan Pemanasan GlobalPerubahan Iklim dan Pemanasan Global
Perubahan Iklim dan Pemanasan Global
 
Materi Hidrologi Hutan Mata Kuliah Hidrologi
Materi Hidrologi Hutan Mata Kuliah HidrologiMateri Hidrologi Hutan Mata Kuliah Hidrologi
Materi Hidrologi Hutan Mata Kuliah Hidrologi
 

Recently uploaded

Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 

Recently uploaded (20)

Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 

KELELAWAR MENGGUNAKAN EKOLOKASI UNTUK BERBURU

  • 1. KELELAWAR DAN GELOMBANG ULTRASONIK Kelelawar merupakan jenis hewan mamalia yang memiliki kemampuan yang sangat unik dan merupakan satu-satunya mamalia yang dapat terbang. Khususnya dalam menentukan arah terbangnya dalam suasana tanpa cahaya atau dalam suasana gelap. Kelelawar merupakan mamalia yang aktif (mencari makan) pada malam hari, dan beristirahat (bersembunyi) di tempat yang gelap pada siang hari. Kemampuan kelelawar dalam beraktifitas pada malam hari (suasana gelap), telah dibuktikan para ahli dengan dua cara untuk mendapatkan sebuah kesimpulan. Pada percobaan pertama, para ahli atau peneliti pertama kali, mencoba untuk mengetahui cara kelelawar beraktifitas pada tempat yang gelap dengan cara membutakan mata sikelelawar. Namun setelah diberi medan pada suatu ruangan tertentu, mamalia ini masih dapat bergerak bebas walaupun dalam suasana gelap dengan mata yang telah dibutakan. Dan pada percobaan kedua, kali ini para ahlli tidak membutakan kedua mata mamalia tersebut. Melainkan merusak sistem pendengaran mamalia tersebut. Alhasil setelah dibebaskan dalam suatu ruang dengan beberapa medan, mamalia tersebut tidak
  • 2. dapat bergerak bebas dan tidak dapat menghindar dari medan yang telah diberikan pada ruangan tersebut. Dengan hasil percobaan para ahli, mereka menarik sebuah kesimpulan bahwa kelelawar terbang dan menentukan arah dengan cara menggunakan gelombang bunyi yang dikeluarkannya yang tidak dapat didengar oleh manusia yang berupa gelombang ultrasonik. Mengenai gelombang ultrasonik, menurut Cracknell pada tahun 1980, bahwa kelelawar mengeluarkan gelombang ultrasonik dengan frekuensi 40-50 kHz. Sedangkan manusia hanya dapat mendengar sebuah suara/bunyi dengan frekuenzi 20 Hz sampai 20 kHz. Penggunaan gelombang ultrasonik ini dalam menentukan arah dibantu dengan bentuk telinga kelelawar yang berbentuk corong layaknya alat radar penerima. Yang akan menangkap gelombang ultrasonik yang telah dibalikkan setelah mengenai suatu benda atau semacamnya. Kemudian gelombang yang telah dipantulkan dan diterima oleh telinga kelelawar ini akan diteruskan ke otak. Kemudian otak menganalisa dan menginterpretasi kan posisi benda yang ada dihadapannya. Apabila kelelawar berada dalam lingkungan dengan tingkat kebisingan tinggi, maka hal tersebut tidak akan mempengaruhi dan melemahkan sistem radar yang ada pada kelelawar. Akan tetapi jika rekaman/pantulan gelombang bunyi dirinya sendiri, maka akan berpengaruh kepada kemampuan kelelawar untuk menganalisis pantulan gelombang yang diterimanya.
  • 3. Kemampuan yang dimiliki kelelawar ini disebut dengan Ekolokasi atau biosonar.
  • 4. EKOLOKASI Sebuah gambaran dari sinyal ultrasonografi dipancarkan oleh kelelawar, dan gema dari objek terdekat. Ekolokasi atau disebut juga biosonar adalah sonar biologi yang digunakan oleh beberapa jenis binatang. Binatang yang memiliki kemampuan ekolokasi mengeluarkan bunyi dan mendengarkan pantulan bunyi tersebut yang dipantulkan oleh benda-benda yang ada di sekitarnya. Dengan menggunakan bunyi pantulan tersebut, binatang itu dapat mengidentifikasi keberadaan objek. Ekolokasi biasa digunakan binatang sebagai alat navigasi untuk berkelana atau berburu. Beberapa jenis binatang memiliki kemampuan ekolokasi, termasuk beberapa mamalia, beberapa jenis burung, seperti ikan paus, lumba-lumba, juga celurut dan khususnya pada kelelawar. Yang menggunakan kemampuan ini untuk mencari makanan dan terbang pada malam hari khususnya pada suasana yang gelap, dimana penglihatan tidak dapat difungsikan sebagai indra penglihatan disuasana tersebut.
  • 5. KELELAWAR DAPAT MENENTUKAN MEDAN DI HADAPANNYA Percobaan membuktikan bahwa kelelawar dapat dengan mudah menentukan kedudukan sebuah benda dan terbang melalui lubang di dinding dalam suasana yang gelap gulita. Percobaan yang dilakukan para ilmuwan terhadap kelelawar. Sebuah percobaan yang dilakukan di ruangan yang berbentuk seperti lorong yang panjang panjang. Dimana pada salah satu ujung lorong terdapat seekor kelelawar dan di ujung lainnya ada sekelompok kupu-kupu. Kupu-kupu ini ditujukan sebagai makanan dari kelelawar. Namun di samping itu, dibentuk pula serangkaian dinding-dinding penyekat disusun sejajar dan tegak lurus terhadap dinding lorong tersebut. Di tiap penyekat, ada sebuah lubang tunggal yang cukup bagi kelelawar untuk terbang melewatinya. Akan tetapi, untuk menyulitakn sikelelawar, lubang-lubang ini ditempatkan pada titik berbeda di setiap dinding penyekat. Dengan demikian, kelelawar harus terbang dengan jalur berliku untuk melaluinya sebelum mencapai kupu-kupu di ujung lainnya untuk dimangsa. Para ilmuwan memulai pengamatannya segera setelah kelelawar dilepaskan ke dalam lorong gelap tersebut. Ketika kelelawar sampai pada penyekat pertama, ia menentukan tempat lubangnya dengan mudah dan melewatinya dengan baik. Hal yang sama terpantau di seluruh dinding penyekat. Kelelawar tidak hanya tahu di mana penghalang/medan berada melainkan juga tau di mana tepatnya lubang yang telah disediakan berada. Setelah melalui lubang terakhir, sang kelelawar pun mencapai kupu-kupu, dan mengisi perut dengan hasil tangkapannya setelah melalui beberapa medan yang telah dibentuk.
  • 6. KEMAMPUAN KELELAWAR MENGATUR FREKUENSI SUARA YANG DIHASILKAN UNTUK MENANGKAP MANGSA Sifat lain yang dimiliki oleh kelelawar dapat dilihat dari sistem penentuan tempat yang menggunakan gema. Membuktikan bahwa pendengaran kelelawar sudah diciptakan sedemikian rupa sehingga kelelawar tidak dapat mendengar suara lain selain dari suara yang dipancarkannya sendiri. Lebar frekuensi yang mampu didengar oleh makhluk ini sangat sempit, yang merupakan hambatan besar untuk hewan ini. Para ilmuwan menyimpulkan ini dikarenakan Efek Doppler. Berdasarkan Efek Doppler, jika sumber bunyi dan penerima suara keduanya tidak bergerak (jika dibandingkan dengan benda lain), maka penerima akan menentukan frekuensi yang sama dengan yang dipancarkan oleh sumber suara. Akan tetapi, jika salah satunya bergerak, frekuensi yang diterima akan berbeda dengan yang dipancarkan. Dalam hal ini, frekuensi suara yang dipantulkan dapat jatuh ke wilayah frekuensi yang tidak dapat didengar oleh kelelawar. Dengan demikian, kelelawar tentu akan menghadapi masalah karena tidak dapat mendengar gema suaranya dari lalat yang bergerak. Akan tetapi, hal tersebut tidak pernah akan masalah bagi kelelawar karena kelelawar dapat menyesuaikan frekuensi suara yang dikirimkannya terhadap benda yang bergerak. Misalnya, kelelawar mengirimkan suara berfrekuensi yang lebih tinggi terhadap lalat yang bergerak menjauh sehingga pantulannya tidak hilang dalam wilayah tak terdengar dari rentang suara dibanding lalat yang hanya hinggap.
  • 7. KEMAMPUAN KELELAWAR DALAM MENENTUKAN BUAH YANG MATANG Kelelawar adalah mamalia yang memiliki indra pendengaran dan pembau yang sangat tajam. Semua ini digunakan dalam berburu mangsa dan terbang pada suasana gelap seperti pada malam hari. Seperti halnya dalam mencari makanan yang berupa buah-buahan, tentu saja buah yang dicari berupa buah yang sudah matang. Namun bagaimanakah cara hewan mamalia ini menentukan buah yang sudah matang. Berhubungan bahwa mamalia ini memiliki indra pembau yang tajam, maka kelelawar dapat mencium bau yang berbeda dari buah yang matang dan masih muda. Dalam penggunaan gelombang ultrasonik, kelelawar juga dapat menentukan buah yang sudah matang dengan membedakan penerimaan pemantulan gelombang ultrasonik yang sudah dikeluarkan. Pada buah yang masih muda, dimana sturkturnya masih keras atau padat maka, gelombang ultrasonik yang dipantulkan akan lebih keras dibanding dengan pantulan gelombang ultrasonik yang dipantulkan pada buah yang sudah matang dimana struktur buah yang sudah matang sudah cukup lunak, sehingga hasil pantulan gelombang ultrasonik lebih rendah dibanding dengan pantulan gelombang ultrasonik dari buah yang masih muda.
  • 8. DAFTAR PUSTAKA http://wanibesak.wordpress.com/2011/08/23/gelombang-ultrasonik-cara-kelelawar-melewati- gelapnya-malam-dan-menemukan-mangsa/ http://fisikabunder.blogspot.com/2012/11/sistem-penentuan-arah-dengan-gema-pada. html http://athaanakcerdas.blogspot.com/2012/03/ciri-khusus-kelelawar.html http://id.wikipedia.org/wiki/Ekolokasi
  • 9. KELELAWAR DAN GELOMBANG ULTRASONIKNYA OLEH : XII IA 2 NURUL AFDAL HARIS - 14256 DEDI FIRMAWAN - 14253 SMA NEGERI 1 WATANSOPPENG 2013/2014