1. Dokumen tersebut membahas tentang pengertian retail, klasifikasi retail berdasarkan berbagai kriteria, dan perkembangan industri retail.
2. Retail dapat diklasifikasikan berdasarkan kepemilikan, jenis barang yang dijual, strategi, dan jenis layanan.
3. Beberapa tren industri retail adalah bervariasinya format retail, konsentrasi industri yang meningkat, dan globalisasi.
Dokumen tersebut membahas konsep dasar pasar tradisional. Secara singkat, pasar tradisional adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual beli secara langsung dengan sistem tawar menawar. Pasar tradisional memiliki ciri khas seperti terdiri dari kios, los, dan dasaran terbuka serta menjual barang lokal. Jenis kegiatan utama di pasar tradisional adalah distribusi, penyimpanan
Dokumen tersebut membahas tentang perdagangan eceran (ritel) dan agribisnis. Ia mendefinisikan perdagangan eceran, membedakan ritel tradisional dan modern, menjelaskan jenis-jenis usaha ritel dan organisasi ritel, kelebihan dan kelemahan ritel, serta dampak pembangunan pasar ritel tradisional dan modern terhadap produk agribisnis.
Dokumen tersebut membahas tentang logistik pasar dan ritel. Logistik pasar meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian aliran barang atau jasa secara efektif dan efisien. Sedangkan ritel meliputi penjualan langsung ke konsumen akhir untuk kebutuhan pribadi, yang dilakukan oleh pengecer atau toko ritel dengan menawarkan berbagai tingkat layanan.
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengertian retail, klasifikasi retail berdasarkan berbagai kriteria, dan perkembangan industri retail.
2. Retail dapat diklasifikasikan berdasarkan kepemilikan, jenis barang yang dijual, strategi, dan jenis layanan.
3. Beberapa tren industri retail adalah bervariasinya format retail, konsentrasi industri yang meningkat, dan globalisasi.
Dokumen tersebut membahas konsep dasar pasar tradisional. Secara singkat, pasar tradisional adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual beli secara langsung dengan sistem tawar menawar. Pasar tradisional memiliki ciri khas seperti terdiri dari kios, los, dan dasaran terbuka serta menjual barang lokal. Jenis kegiatan utama di pasar tradisional adalah distribusi, penyimpanan
Dokumen tersebut membahas tentang perdagangan eceran (ritel) dan agribisnis. Ia mendefinisikan perdagangan eceran, membedakan ritel tradisional dan modern, menjelaskan jenis-jenis usaha ritel dan organisasi ritel, kelebihan dan kelemahan ritel, serta dampak pembangunan pasar ritel tradisional dan modern terhadap produk agribisnis.
Dokumen tersebut membahas tentang logistik pasar dan ritel. Logistik pasar meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian aliran barang atau jasa secara efektif dan efisien. Sedangkan ritel meliputi penjualan langsung ke konsumen akhir untuk kebutuhan pribadi, yang dilakukan oleh pengecer atau toko ritel dengan menawarkan berbagai tingkat layanan.
Modul ini merupakan referensi pembelajaran mata pelajaran pengelolaan Bisnis Ritel di tingkat SMK Jurusan Bisnis Daring dan Pemasaran. jangan lupa kunjungi channel You tube saya https://www.youtube.com/channel/UC5ph00aSe8DZrtQmtMge-AQ jangan lupa di subscribe yah
Kakilima adalah perorangan atau pedagang yang didalam kegiatan usahanya melakukan penjualan barang-barang tertentu yang tidak memiliki tempat dan bangunan sendiri yang umumnya memakai tempat-tempat/fasilitas untuk kepentingan umum serta tempat lain yang bukan miliknya.
Kios tempat usaha yang berdiri sendiri tempat penjualan barang, seriingkali berada di wilayah untuk umum dalam suatu pasar regional (an independent stand from which merchandise is sold, often placed in the common area of a regional shopping center, Barron’s Real Estate Handbook, halaman 337).
Toko adalah sarana/tempat usaha untuk melakukan penjualan barang secara eceran, langsung kepada konsumen akhir.
Pasar tradisional adalah tempat bertemu dan bertransaksi antara pembeli dan penjual secara langsung, dengan tujuan mempertukarkan barang atau jasa dengan uang pada nilai tertentu, dengan cara tawar-menawar.
Pusat perbelanjaan adalah toko-toko yang mengelompok pada suatu kawasan atau blok bangunan tertentu yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana memadai, terdapat kelompok penyewa pertokoan atau kios individu serta ada pula penyewa besar sebagai jangkar yang dapat berupa Toserba ataupun supermarket.
Toko serba ada (department store) adalah sarana/tempat usaha untuk melakukakan penjualan berbagai macam barang kebutuhan rumah tangga/sandang, kecuali sembilan bahan pokok, yang disusun dalam bagian yang terpisah-pisah dalam bentuk kounter secara eceran dan langsung kepada konsumen akhir yang dalam pelayanannya dibantu oleh para pramuniaga.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen retail, termasuk bisnis retail, operasi retail, pemasaran retail, dan desain toko serta visual merchandising.
Peraturan Presiden ini mengatur tentang penataan dan pembinaan pasar tradisional, pusat perbelanjaan, dan toko modern. Beberapa poin pentingnya adalah mengatur lokasi dan ukuran pasar dan toko berdasarkan perencanaan tata ruang, mengatur jarak antara hypermarket dan pasar tradisional, serta mengatur lokasi dan jenis toko berdasarkan sistem jaringan jalan.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis usaha yang dapat digeluti seperti bidang industri, perdagangan, jasa, dan kerajinan serta faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti minat, modal, dan relasi. Dokumen juga menjelaskan tentang berbagai jenis perdagangan seperti perdagangan besar, eceran, pedagang kaki lima, dan sistem waralaba (franchise)."
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai fungsi-fungsi pemborong kepada pengeluar, peruncit dan pengguna. Ia juga menjelaskan jenis-jenis pemborong seperti pemborong saudagar, pemborong berfungsi penuh, pemborong berfungsi terhad, dan ejen serta perbezaan antara setiap jenis tersebut.
Pengertian, fungsi dan jenis jenis pasar secara umumcekkembali dotcom
Pasar - Menurut peraturan menteri perdagangan Republik Indonesia No. 70/ M-DAG /PER/12/2013 pasar adalah area tempat jual beli barang dengan jumlah lebih dari satu baik yang disebut sebagai pusat perbelanjaan, pasar tradisional, pertokoan, mall, pusat perdagangan maupun sebutan lainnya..
Sedangkan dalam pengertian ekonomi, pasar adalah situasi seseoarang atau lebih pembeli (konsumen) dan penjual (produsen dan pedagang) melakukan teransaksi setelah kedua belah pihak telah mengambil kata sepakat tentang harga sejumlah (kuantitas) barang dengan kualitas tertentu yang menjadi obyek teransaksi.
Bab 3 membincangkan tentang perniagaan runcit dalam negeri yang terdiri daripada peruncit kecil-kecilan seperti kedai runcit dan peruncit besar-besaran seperti pasar raya. Ia juga menyentuh tentang fungsi dan jenis perniagaan runcit serta kelebihan dan kekurangan peruncit kecil-kecilan dan pasar raya.
Dokumen tersebut membahas tentang aspek pemasaran khususnya produk dan harga. Terdapat penjelasan mengenai pengertian pasar, produk, kategori bauran produk, karakteristik produk, siklus hidup produk, pengertian harga, faktor yang mempengaruh harga, tujuan penetapan harga, dan metode penetapan harga.
Dokumen tersebut membahas tentang logistik pasar dan pedagang eceran. Logistik pasar meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian aliran barang atau jasa secara efektif dan efisien. Sedangkan pedagang eceran adalah penjualan langsung ke konsumen akhir untuk kebutuhan pribadi, yang mencakup berbagai jenis toko dan non-toko seperti penjualan langsung, pemasaran langsung, mesin otom
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen pemasaran lanjutan yang mencakup tiga topik utama yaitu retail, wholesaling, dan logistik pasar. Dokumen tersebut menjelaskan konsep, fungsi, dan keputusan-keputusan penting dalam ketiga bidang tersebut. [/ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang ritel (pengecer) dan grosir. Ia menjelaskan definisi dan jenis-jenis ritel berdasarkan jumlah layanan, lini produk, harga, dan organisasi. Jenis-jenis grosir juga dijelaskan beserta fungsi-fungsinya. Keputusan pemasaran untuk ritel dan grosir mencakup strategi, bauran pemasaran, dan tren yang terjadi.
Dokumen ini berisi tentang Kawi Boedisetio yang mengunjungi beberapa tempat di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan seperti Cahaya Bumi Selamat yang menjadi tujuan wisata, Batung Batulis sebagai markas kegiatan PUPUK, dan pasar terapung di sungai. Dokumen ini juga menampilkan berbagai produk kerajinan dari batu mulia seperti intan, akik, dan manik-manik serta peralatan pendulangan intan.
Dokumen ini berisi 14 situasi dan alternatif siasat yang dapat dilakukan oleh aktivis daya saing dalam menghadapi tantangan pelaksanaan prakarsa peningkatan daya saing daerah. Beberapa alternatif siasat yang disarankan antara lain melibatkan pemangku kepentingan lokal, mengaitkan kegiatan dengan klaster yang lebih luas, serta memastikan kelanjutan program melalui penyerahan tanggung jawab kepada pemangku kepentingan l
This document provides an overview of the ZOPP (Zielorientierte Projektplanung or Objectives Oriented Project Planning) method. It lists the main steps and charts used in ZOPP, including problem analysis, objectives analysis, alternatives analysis, and the project planning matrix. The document explains that ZOPP is a procedure and instruments used for objectives-oriented project planning developed by GTZ to improve project design and support monitoring and evaluation.
Dokumen tersebut membahas tentang industri kreatif yang diakui semakin berperan penting dalam pembangunan ekonomi dan kebudayaan suatu negara. Karakteristik industri kreatif perlu diidentifikasi agar dapat disusun agenda pengembangannya. Dokumen ini mengutip sumber dari buku Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025."
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai klasifikasi dan karakteristik empat komponen utama dalam teknobisnis yaitu: teknologi (technoware), sumber daya manusia (humanware), informasi (inforware), dan kerangka organisasi (orgaware). Setiap komponen dikelompokkan berdasarkan tingkat kecanggihannya dan masing-masing diberi skor untuk kemudahan penilaian.
Modul ini merupakan referensi pembelajaran mata pelajaran pengelolaan Bisnis Ritel di tingkat SMK Jurusan Bisnis Daring dan Pemasaran. jangan lupa kunjungi channel You tube saya https://www.youtube.com/channel/UC5ph00aSe8DZrtQmtMge-AQ jangan lupa di subscribe yah
Kakilima adalah perorangan atau pedagang yang didalam kegiatan usahanya melakukan penjualan barang-barang tertentu yang tidak memiliki tempat dan bangunan sendiri yang umumnya memakai tempat-tempat/fasilitas untuk kepentingan umum serta tempat lain yang bukan miliknya.
Kios tempat usaha yang berdiri sendiri tempat penjualan barang, seriingkali berada di wilayah untuk umum dalam suatu pasar regional (an independent stand from which merchandise is sold, often placed in the common area of a regional shopping center, Barron’s Real Estate Handbook, halaman 337).
Toko adalah sarana/tempat usaha untuk melakukan penjualan barang secara eceran, langsung kepada konsumen akhir.
Pasar tradisional adalah tempat bertemu dan bertransaksi antara pembeli dan penjual secara langsung, dengan tujuan mempertukarkan barang atau jasa dengan uang pada nilai tertentu, dengan cara tawar-menawar.
Pusat perbelanjaan adalah toko-toko yang mengelompok pada suatu kawasan atau blok bangunan tertentu yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana memadai, terdapat kelompok penyewa pertokoan atau kios individu serta ada pula penyewa besar sebagai jangkar yang dapat berupa Toserba ataupun supermarket.
Toko serba ada (department store) adalah sarana/tempat usaha untuk melakukakan penjualan berbagai macam barang kebutuhan rumah tangga/sandang, kecuali sembilan bahan pokok, yang disusun dalam bagian yang terpisah-pisah dalam bentuk kounter secara eceran dan langsung kepada konsumen akhir yang dalam pelayanannya dibantu oleh para pramuniaga.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen retail, termasuk bisnis retail, operasi retail, pemasaran retail, dan desain toko serta visual merchandising.
Peraturan Presiden ini mengatur tentang penataan dan pembinaan pasar tradisional, pusat perbelanjaan, dan toko modern. Beberapa poin pentingnya adalah mengatur lokasi dan ukuran pasar dan toko berdasarkan perencanaan tata ruang, mengatur jarak antara hypermarket dan pasar tradisional, serta mengatur lokasi dan jenis toko berdasarkan sistem jaringan jalan.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis usaha yang dapat digeluti seperti bidang industri, perdagangan, jasa, dan kerajinan serta faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti minat, modal, dan relasi. Dokumen juga menjelaskan tentang berbagai jenis perdagangan seperti perdagangan besar, eceran, pedagang kaki lima, dan sistem waralaba (franchise)."
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai fungsi-fungsi pemborong kepada pengeluar, peruncit dan pengguna. Ia juga menjelaskan jenis-jenis pemborong seperti pemborong saudagar, pemborong berfungsi penuh, pemborong berfungsi terhad, dan ejen serta perbezaan antara setiap jenis tersebut.
Pengertian, fungsi dan jenis jenis pasar secara umumcekkembali dotcom
Pasar - Menurut peraturan menteri perdagangan Republik Indonesia No. 70/ M-DAG /PER/12/2013 pasar adalah area tempat jual beli barang dengan jumlah lebih dari satu baik yang disebut sebagai pusat perbelanjaan, pasar tradisional, pertokoan, mall, pusat perdagangan maupun sebutan lainnya..
Sedangkan dalam pengertian ekonomi, pasar adalah situasi seseoarang atau lebih pembeli (konsumen) dan penjual (produsen dan pedagang) melakukan teransaksi setelah kedua belah pihak telah mengambil kata sepakat tentang harga sejumlah (kuantitas) barang dengan kualitas tertentu yang menjadi obyek teransaksi.
Bab 3 membincangkan tentang perniagaan runcit dalam negeri yang terdiri daripada peruncit kecil-kecilan seperti kedai runcit dan peruncit besar-besaran seperti pasar raya. Ia juga menyentuh tentang fungsi dan jenis perniagaan runcit serta kelebihan dan kekurangan peruncit kecil-kecilan dan pasar raya.
Dokumen tersebut membahas tentang aspek pemasaran khususnya produk dan harga. Terdapat penjelasan mengenai pengertian pasar, produk, kategori bauran produk, karakteristik produk, siklus hidup produk, pengertian harga, faktor yang mempengaruh harga, tujuan penetapan harga, dan metode penetapan harga.
Dokumen tersebut membahas tentang logistik pasar dan pedagang eceran. Logistik pasar meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian aliran barang atau jasa secara efektif dan efisien. Sedangkan pedagang eceran adalah penjualan langsung ke konsumen akhir untuk kebutuhan pribadi, yang mencakup berbagai jenis toko dan non-toko seperti penjualan langsung, pemasaran langsung, mesin otom
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen pemasaran lanjutan yang mencakup tiga topik utama yaitu retail, wholesaling, dan logistik pasar. Dokumen tersebut menjelaskan konsep, fungsi, dan keputusan-keputusan penting dalam ketiga bidang tersebut. [/ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang ritel (pengecer) dan grosir. Ia menjelaskan definisi dan jenis-jenis ritel berdasarkan jumlah layanan, lini produk, harga, dan organisasi. Jenis-jenis grosir juga dijelaskan beserta fungsi-fungsinya. Keputusan pemasaran untuk ritel dan grosir mencakup strategi, bauran pemasaran, dan tren yang terjadi.
Dokumen ini berisi tentang Kawi Boedisetio yang mengunjungi beberapa tempat di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan seperti Cahaya Bumi Selamat yang menjadi tujuan wisata, Batung Batulis sebagai markas kegiatan PUPUK, dan pasar terapung di sungai. Dokumen ini juga menampilkan berbagai produk kerajinan dari batu mulia seperti intan, akik, dan manik-manik serta peralatan pendulangan intan.
Dokumen ini berisi 14 situasi dan alternatif siasat yang dapat dilakukan oleh aktivis daya saing dalam menghadapi tantangan pelaksanaan prakarsa peningkatan daya saing daerah. Beberapa alternatif siasat yang disarankan antara lain melibatkan pemangku kepentingan lokal, mengaitkan kegiatan dengan klaster yang lebih luas, serta memastikan kelanjutan program melalui penyerahan tanggung jawab kepada pemangku kepentingan l
This document provides an overview of the ZOPP (Zielorientierte Projektplanung or Objectives Oriented Project Planning) method. It lists the main steps and charts used in ZOPP, including problem analysis, objectives analysis, alternatives analysis, and the project planning matrix. The document explains that ZOPP is a procedure and instruments used for objectives-oriented project planning developed by GTZ to improve project design and support monitoring and evaluation.
Dokumen tersebut membahas tentang industri kreatif yang diakui semakin berperan penting dalam pembangunan ekonomi dan kebudayaan suatu negara. Karakteristik industri kreatif perlu diidentifikasi agar dapat disusun agenda pengembangannya. Dokumen ini mengutip sumber dari buku Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025."
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai klasifikasi dan karakteristik empat komponen utama dalam teknobisnis yaitu: teknologi (technoware), sumber daya manusia (humanware), informasi (inforware), dan kerangka organisasi (orgaware). Setiap komponen dikelompokkan berdasarkan tingkat kecanggihannya dan masing-masing diberi skor untuk kemudahan penilaian.
Dokumen tersebut membahas tentang bisnis inklusif yang menyertakan kaum miskin baik di sisi pasokan, permintaan, maupun distribusi. Beberapa wilayah inklusivitas yang dijelaskan antara lain melalui rantai pasok, lapangan kerja, permintaan, dan distribusi. Contoh penerapannya diberikan pada sektor hotel, energi, dan barang elektronik.
Dokumen ini membahas penerapan sistem informasi bisnis yang menggunakan layanan pesan singkat (SMS) untuk memudahkan akses informasi harga komoditas nilam di Kabupaten Kutai Timur, Indonesia. Sistem ini dikelola oleh Komite Pechole Borneo untuk memberikan informasi terkini kepada pelaku usaha melalui fitur pertanyaan dan pengiriman berita melalui SMS.
Dokumen tersebut membahas pertemuan kelompok kerja klaster industri yang pertama. Pertemuan tersebut membahas beberapa hal seperti konfirmasi anggota kelompok kerja, review rencana tindak lanjut klaster dan peta pelaku, aspek hukum kelompok kerja, dan langkah-langkah pendirian kelompok kerja secara resmi.
Dokumen tersebut membahas tentang nilai-nilai tradisional masyarakat Cireundeu yang dianggap memiliki dimensi inovasi, seperti independen, riset, strategi, orientasi nilai tambah, kesehatan, keamanan pangan, manajemen lingkungan, dan toleran. Dokumen ini juga menjelaskan aktualisasi dari nilai-nilai tersebut dalam konteks modern.
Peraturan Daerah Kabupaten Padang Pariaman Nomor 06 Tahun 2004 mengatur tentang perpasaran swasta di Kabupaten Padang Pariaman. Peraturan ini mengatur jenis-jenis usaha perpasaran swasta, pengkelompokan dan persyaratan modal usaha, tenaga kerja, serta komoditas dan harga barang. Tujuannya untuk meningkatkan pembinaan dan pengawasan terhadap perpasaran swasta agar kegiatan ekonomi berjalan seimbang.
Dokumen tersebut membahas tentang perdagangan eceran, grosir, dan logistik pasar. Secara singkat, dibahas mengenai definisi dan jenis-jenis perdagangan eceran dan grosir beserta perbedaannya, keputusan pemasaran yang diambil pengecer, serta tujuan dan tahapan perencanaan logistik pasar."
Dokumen tersebut membahas tentang pendahuluan bisnis minimarket, mencakup mata rantai perdagangan ritel, tren minimarket, dan peluang pasar minimarket mandiri. Dokumen juga membahas perbandingan antara minimarket mandiri dan waralaba, serta pentingnya membuat perencanaan bisnis untuk menentukan arah dan tujuan usaha.
Pengaruh keberadaan minimarket terhadap kondisi sosial ekonomi pedagang pasa...ROJIKIN AISH
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengaruh keberadaan minimarket terhadap kondisi sosial ekonomi pedagang pasar tradisional.
2. Keberadaan minimarket memberikan persaingan yang tidak sehat bagi pedagang pasar tradisional karena menawarkan berbagai kemudahan.
3. Dibutuhkan solusi seperti pengelolaan pasar tradisional yang lebih baik dan pembatasan lokasi minimarket untuk menjaga ekonomi masyarakat
Dokumen tersebut membahas tentang profit, jenis-jenis usaha, dan strategi meningkatkan profit perusahaan. Profit didefinisikan sebagai keuntungan keuangan yang didapat perusahaan dari aktivitas bisnisnya. Jenis-jenis profit mencakup gross profit, operating profit, dan net profit. Dokumen ini juga membahas mengenai jenis-jenis usaha seperti ekstraktif, agraris, industri, perdagangan, dan jasa serta strategi untuk meningkatkan profit sepert
Dokumen tersebut membahas tentang tinjauan umum mengenai mall, meliputi pengertian mall, jenis-jenis mall, karakteristik non-fisik mall seperti jenis pengunjung, penyewa, dan pengelola serta jenis penjualan. Dokumen juga menjelaskan elemen-elemen penting dalam perancangan mall seperti magnet primer dan sekunder, koridor, atrium, serta penataan tata letak mall.
Buku ini membahas konsep dasar bisnis ritel, termasuk perkembangan bisnis ritel di Indonesia, tren industri ritel, dan segmentasi pasar ritel. Tujuannya adalah memberikan panduan kepada siswa SMK untuk membuka dan mengelola bisnis ritel modern.
Dokumen tersebut berisi profil singkat beberapa instansi dan kelompok pengrajin di Kabupaten Banjar yang terkait dengan industri kerajinan batu permata dan batu aji. Juga diberikan analisis faktor-faktor yang mempengaruhi daya saing industri tersebut seperti kondisi input, strategi perusahaan, dan kondisi permintaan serta industri terkait. Berdasarkan analisis tersebut, disusun pohon tujuan untuk meningkatkan daya saing dengan memperbaiki
Diskusi kelompok fokus membahas strategi pengembangan daya saing ekonomi daerah melalui penguatan klaster industri. Diskusi mencakup identifikasi pelaku ekonomi, lingkungan usaha, dan penentuan tema klaster industri untuk mendukung kompetensi inti daerah.
Dokumen ini membahas rencana migrasi perangkat lunak komputer pemerintah kota Tegal menjadi perangkat lunak legal sesuai dengan kebijakan pemerintah. Rencana ini mencakup latar belakang, kebijakan, tujuan, cakupan, langkah-langkah, dan proses migrasi perangkat lunak secara detail.
Lokakarya ini membahas rencana usaha untuk teknopreneur pemuda. Terdapat penjelasan tentang penyusunan dokumen rencana usaha, agenda lokakarya seperti orientasi program, penajaman rencana usaha, dan konsultasi bisnis. Lokakarya ini bertujuan membantu para teknopreneur pemuda menyusun rencana usaha yang terstruktur.
Dokumen tersebut membahas tentang pelatihan penataan basis data dalam prakarsa peningkatan daya saing daerah berbasis klaster industri. Pelatihan ini bertujuan untuk membangun sistem pendataan yang mendukung program peningkatan daya saing daerah dengan menguasai teknik pengelolaan data serta melaksanakan pendataan dan pemutakhiran data daerah. Topik pelatihan meliputi pengertian daya saing, kapasitas inovasi, dan klaster industri s
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1Arumdwikinasih
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodasi dari semua perbedaan murid, terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap individu.kelas 1 ........
4. 4
Toko
adalah sarana/tempat usaha untuk
melakukan penjualan barang secara eceran
maupun sub grosiran langsung kepada
konsumen akhir.
5. 5
Pertokoan
adalah kompleks toko atau deretan toko
yang masing-masing dimiliki dan dikelola
oleh perorangan atau badan hukum.
6. 6
Pusat pertokoan
adalah toko-toko yang mengelompok pada
satu areal tertentu yang dibangun baik
secara vertikal maupun horisontal yang
dikelola oleh suatu badan hukum atau
perorangan guna memberikan kemudahan
pada pembeli atau konsumen.
7. 7
Toko serba ada
adalah sarana /tempat usaha untuk
melakukan penjualan berbagai macam
barang kebutuhan rumah tangga dan bukan
kebutuhan sembilan bahan pokok yang
disusun dalam bagian yang terpisah-pisah
dalam bentuk kounter secara eceran dan
langsung kepada konsumen akhir yang
dalam pelayanannya dibantu langsung oleh
para pramuniaga.
8. 8
Pasar
adalah sarana /tempat usaha untuk
melakukan transaksi jual beli umum milik
swasta dan atau pemerintah daerah, tempat
pedagang secara teratur dan langsung
memperdagangkan barang dan jasa
9. 9
Pasar lingkungan
adalah pasar yang ruang lingkup
pelayanannya meliputi satu lingkungan
pemukiman di sekitar pasar tersebut dan
jenis barang yang diperdagangkan terutama
kebutuhan sehari–hari.
10. 10
Mini swalayan (mini market)
adalah sarana/tempat usaha untuk
melakukan penjualan barang-barang
kebutuhan sehari-hari secara eceran
langsung kepada konsumen akhir dengan
cara swalayan yang luas lantai usahanya
paling besar (maksimal) 200m2.
11. 11
Pasar swalayan (supermarket)
adalah sarana/tempat usaha untuk
melakukan penjualan barang-barang
kebutuhan rumah tangga termasuk
kebutuhan sembilan bahan pokok secara
eceran dan langsung kepada konsumen
akhir dengan cara swalayan yang luas lantai
usahanya paling besar (maksimal) 4000m2
12. 12
Pasar serba ada (hypermarket)
adalah sarana/tempat usaha untuk melakukan
penjualan barang-barang kebutuhan rumah tangga
termasuk kebutuhan sembilan bahan pokok secara
eceran dan langsung kepada konsumen akhir, yang
di dalamnya terdiri dari pasar swalayan dan toko
serba ada yang menyatu dalam satu bangunan
pengelolaannya dilakukan secara tunggal yang
luas lantai usahanya lebih dari 4000m2 dan paling
besar (maksimal) 8000m2.
13. 13
Pusat Perdagangan (trade centre)
adalah kawasan pusat jual beli barang
sandang, papan, kebutuhan sehari-hari,
kebutuhan rumah tangga, alat kesehatan dan
lain-lain secara grosiran dan eceran serta
jasa yang didukung oleh sarana yang
lengkap yang dimiliki oleh perorangan atau
satu badan hukum.
14. 14
Mall / super mall / plaza
adalah sarana/tempat usaha untuk
melakukan usaha perdagangan, rekreasi,
restoran dan sebagainya yang diperuntukan
bagi kelompok, perorangan, perusahaan
atau koperasi untuk melakukan penjualan
barang-barang dan atau jasa dan terletak
dalam bangunan/ruang yang menyatu.
15. 15
Perkulakan (grosir)
adalah sarana/tempat usaha untuk
melakukan pembelian berbagai macam
barang dalam partai besar dari berbagai
pihak dan menjual barang tersebut dalam
partai besar sampai pada sub distributor dan
atau pedagang eceran.
16. 16
Grosiran
adalah sistem atau cara penjualan barang-
barang dagangan tertentu dalam partai
(jumlah) besar sampai pada pengecer atau
pedagang.
17. 17
Eceran
adalah sistem atau cara penjualan barang-
barang dagangan tertentu dalam partai
(jumlah) kecil/satuan sampai pada
konsumen akhir.
18. 18
Swalayan
adalah cara pelayanan yang dilakukan
sendiri oleh konsumen dengan
menggunakan keranjang jinjing atau
peralatan lain (kereta dorong) yang telah
disediakan.
19. 19
Pedagang grosir
adalah perorangan atau badan usaha yang
kegiatan pokoknya melakukan penjualan
barang-barang dalam partai (jumlah) besar
pedagang eceran.
20. 20
Pedagang eceran
adalah perorangan atau badan usaha yang
kegiatan pokoknya melakukan penjualan
barang-barang dagangan tertentu dalam
partai (jumlah) kecil/satuan
21. 21
Waralaba (franchise)
adalah kegiatan usaha barang dan jasa yang
dilakukan penerima waralaba (franchise)
dengan memakai merek dagang yang oleh
pemberi waralaba (franchisor), dimana
bentuk kerjasama antara penerima waralaba
(franchisee) dengan pemberi waralaba
(franchisor) dapat dalam bentuk tempat
usaha dan atau penyediaan barang
dagangan.
22. 22
Pedagang kakilima
adalah perorangan atau pedagangan yang di
dalam kegiatan usahanya melakukan
penjualan barang-barang tertentu yang tidak
memiliki tempat dan bangunan sendiri yang
umumnya memakai tempat-tempat /fasilitas
untuk kepentingan umum serta tempat lain
yang bukan miliknya.
23. 23
Penggolongan
Modal di luar tanah dan bangunan tempat usaha
Skala besar Di atas Rp. 10.000.000.000,-
Skala menengah Rp. 200.000.000,- s/d Rp. 10.000.000.000,-
Skala kecil Rp. 5.000.000,- s/d Rp. 200.000.000,-
Informal/kakilima Tidak lebih dari Rp. 5.000.000,-
24. 24
Luas lantai
Luas lantai usaha
mini market Maks 200 m2
supermarket Maks 4.000 m2
hypermarket 4.000 m2 – 8.000 m2
department store 200 m2 – 8.000 m2
25. 25
Jarak radius dari pasar lingkungan
Luas Lantai Radius
100 m2 – 200 m2 0,5 km
200 m2 – 1.000 m2 1,0 km
1.000 m2 – 2.000 m2 1,5 km
2.000. m2 – 4.000 m2 2,0 km
Di atas 4.000 m2 2,5 km
Radius x km dari pasar lingkungan dan terletak disisi jalan kolektor/arteri
26. 26
Penyediaan ruang bagi usaha kecil
Luas efektif Ruang bagi usaha kecil
200 m2 – 500 m2 10 %
Di atas 500 m2 20 %
ditetapkan dalam Rencana Tata Letak Bangunan dan atau awal proses perizinan.