Pembiayaan merupakan bagian penting dalam ekosistem technopreneurship. Karena pembiayaan adalah unsur utama mengalirnya “energi” antar aktor baik untuk membangun kapasitas, menjamin permodalan dan biaya operasional perusahaan pemula berbasis teknologi.
Khusus untuk teknoprener non digital membutuhkan pembiayaan yang relatif lebih tinggi karena jenis produk yang diusahakan menuntut bahan baku dan proses produksi secara fisik yang juga memiliki risiko kegagalan yang tinggi pula. Sudah ada instansi pemerintah dan swasta yang memberikan bantuan, insentif atau hibah mendukung pengembangan wirausaha secara umum, namun untuk wirausaha di bidang produk berbasis manufaktur relatif jarang, serta tidak mencakup seluruh tahapan perkembangan start up. Maka dibutuhkan skema pembiayaan yang lengkap pada setiap siklus hidup start up untuk mendukung pertumbuhan dan pengembangan teknoprener.
Policy brief Menciptakan Ekosistem Technopreneurship yang kondusifYudiwid
Teknologi dan sistem inovasi BPPT menganalisis tantangan pengembangan ekosistem teknopreneur di Indonesia, termasuk komersialisasi hasil riset, kondisi inkubator, SDM, dan pembiayaan. Diskusi menghasilkan empat rekomendasi, yakni penguatan komersialisasi, penyempurnaan regulasi inkubator, pengembangan SDM teknopreneur, dan diversifikasi pembiayaan.
Dokumen ini membahas rencana migrasi perangkat lunak komputer pemerintah kota Tegal menjadi perangkat lunak legal sesuai dengan kebijakan pemerintah. Rencana ini mencakup latar belakang, kebijakan, tujuan, cakupan, langkah-langkah, dan proses migrasi perangkat lunak secara detail.
[Ringkasan]
Gerakan OVOP di Provinsi Oita, Jepang dimulai untuk merevitalisasi ekonomi desa-desa yang sedang mengalami krisis dengan menggunakan sumber daya lokal masing-masing. Gubernur Oita mempromosikan OVOP untuk meningkatkan kemandirian masyarakat desa dan melestarikan budaya lokal. Desa-desa seperti Oyama dan Yufuin berhasil bangkit dengan memanfaatkan sumber daya alam dan budaya lokal
Dokumen tersebut berisi profil singkat beberapa instansi dan kelompok pengrajin di Kabupaten Banjar yang terkait dengan industri kerajinan batu permata dan batu aji. Juga diberikan analisis faktor-faktor yang mempengaruhi daya saing industri tersebut seperti kondisi input, strategi perusahaan, dan kondisi permintaan serta industri terkait. Berdasarkan analisis tersebut, disusun pohon tujuan untuk meningkatkan daya saing dengan memperbaiki
The document outlines a 4-stage process for planning and designing an agricultural wholesale market or sub-terminal agribusiness market. Stage I involves project identification and pre-feasibility studies. Stage II includes detailed design development and feasibility analysis. Stage III consists of finalizing the master plan, engineering studies, and building designs. Stage IV covers project implementation including staff training, contractor selection, and initiating market operations. The process involves data collection, analysis, synthesis, and recommendations at each stage to refine the project plans.
Pembiayaan merupakan bagian penting dalam ekosistem technopreneurship. Karena pembiayaan adalah unsur utama mengalirnya “energi” antar aktor baik untuk membangun kapasitas, menjamin permodalan dan biaya operasional perusahaan pemula berbasis teknologi.
Khusus untuk teknoprener non digital membutuhkan pembiayaan yang relatif lebih tinggi karena jenis produk yang diusahakan menuntut bahan baku dan proses produksi secara fisik yang juga memiliki risiko kegagalan yang tinggi pula. Sudah ada instansi pemerintah dan swasta yang memberikan bantuan, insentif atau hibah mendukung pengembangan wirausaha secara umum, namun untuk wirausaha di bidang produk berbasis manufaktur relatif jarang, serta tidak mencakup seluruh tahapan perkembangan start up. Maka dibutuhkan skema pembiayaan yang lengkap pada setiap siklus hidup start up untuk mendukung pertumbuhan dan pengembangan teknoprener.
Policy brief Menciptakan Ekosistem Technopreneurship yang kondusifYudiwid
Teknologi dan sistem inovasi BPPT menganalisis tantangan pengembangan ekosistem teknopreneur di Indonesia, termasuk komersialisasi hasil riset, kondisi inkubator, SDM, dan pembiayaan. Diskusi menghasilkan empat rekomendasi, yakni penguatan komersialisasi, penyempurnaan regulasi inkubator, pengembangan SDM teknopreneur, dan diversifikasi pembiayaan.
Dokumen ini membahas rencana migrasi perangkat lunak komputer pemerintah kota Tegal menjadi perangkat lunak legal sesuai dengan kebijakan pemerintah. Rencana ini mencakup latar belakang, kebijakan, tujuan, cakupan, langkah-langkah, dan proses migrasi perangkat lunak secara detail.
[Ringkasan]
Gerakan OVOP di Provinsi Oita, Jepang dimulai untuk merevitalisasi ekonomi desa-desa yang sedang mengalami krisis dengan menggunakan sumber daya lokal masing-masing. Gubernur Oita mempromosikan OVOP untuk meningkatkan kemandirian masyarakat desa dan melestarikan budaya lokal. Desa-desa seperti Oyama dan Yufuin berhasil bangkit dengan memanfaatkan sumber daya alam dan budaya lokal
Dokumen tersebut berisi profil singkat beberapa instansi dan kelompok pengrajin di Kabupaten Banjar yang terkait dengan industri kerajinan batu permata dan batu aji. Juga diberikan analisis faktor-faktor yang mempengaruhi daya saing industri tersebut seperti kondisi input, strategi perusahaan, dan kondisi permintaan serta industri terkait. Berdasarkan analisis tersebut, disusun pohon tujuan untuk meningkatkan daya saing dengan memperbaiki
The document outlines a 4-stage process for planning and designing an agricultural wholesale market or sub-terminal agribusiness market. Stage I involves project identification and pre-feasibility studies. Stage II includes detailed design development and feasibility analysis. Stage III consists of finalizing the master plan, engineering studies, and building designs. Stage IV covers project implementation including staff training, contractor selection, and initiating market operations. The process involves data collection, analysis, synthesis, and recommendations at each stage to refine the project plans.
The document outlines a development guideline for establishing a Business and Technology Information Kiosk (B@TIK) using a geometric approach. It presents the development in six triangular stages, with each stage building on the previous ones. Stage one involves office setup activities. Stage two focuses on introducing computers as tools. Later stages center around establishing online services, educating the community, and finally launching B@TIK once all preceding stages are completed. The guideline provides a comprehensive and step-by-step method to strategically connect small businesses to technology and information resources through B@TIK.
Dokumen tersebut membahas tentang pelatihan penataan basis data dalam prakarsa peningkatan daya saing daerah berbasis klaster industri. Pelatihan ini bertujuan untuk membangun sistem pendataan yang mendukung program peningkatan daya saing daerah dengan menguasai teknik pengelolaan data serta melaksanakan pendataan dan pemutakhiran data daerah. Topik pelatihan meliputi pengertian daya saing, kapasitas inovasi, dan klaster industri s
Dokumen ini berisi pedoman pelaksanaan survei untuk mengumpulkan data tentang dinamika bisnis dan pelaku ekonomi di suatu daerah, meliputi tahapan penyiapan, pelaksanaan wawancara, pengolahan data, hingga penyusunan laporan hasil survei."
1. Dokumen membahas prakarsa pembangunan klaster industri nilam di Kabupaten Kutai Timur untuk meningkatkan daya saing daerah. Beberapa prakarsa strategis diantaranya pembentukan platform klaster industri dan lembaga kolaborasi lintas pelaku.
The document describes several industry clusters around the world, including:
- The California Wine Cluster, which includes wineries, grape growers, suppliers of equipment, services, and universities/research organizations.
- The Norwegian Maritime Cluster, which includes ship owners, ship brokers, maritime equipment suppliers, education/training institutions, and accounts for 10% of world seaborne transportation despite Norway having only 0.1% of the world's population.
- The Houston Oil and Gas Cluster, which includes exploration, production, refining, distribution, marketing and supporting services like engineering and technology around the upstream and downstream oil and gas industry in Houston.
The document contains diagrams of various trees and plants categorized by their industrial uses. It shows trees/plants and their parts that are used for food, beverages, medicines, cosmetics, construction materials, crafts, fuel, and other industrial applications. The trees/plants depicted include coconut, cashew, rubber, cinnamon, coffee, tea, potato, cocoa, seaweed, and more.
Dokumen tersebut membahas tentang Pusat Inovasi UMKM (PI-UMKM) sebagai lembaga yang berperan dalam menumbuhkembangkan UMKM berbasis inovasi. PI-UMKM diharapkan dapat memberikan layanan terpadu untuk meningkatkan kapasitas UMKM, menghubungkan UMKM dengan sumberdaya bisnis, serta mendorong terbentuknya sistem inovasi daerah.
Dokumen tersebut membahas strategi untuk meningkatkan daya saing daerah melalui peningkatan kapasitas inovasi, termasuk membangun sistem inovasi, memperkuat hubungan antar pelaku usaha, dan meningkatkan kolaborasi lintas lembaga.
Buku panduan inbistek_2018_tbic_puspiptekErsan Muslih
Buku panduan untuk membuat proposal bisnis bagi start up atau perusahaan pemula yang ingin mendapatkan hibah dari Kemenristekdikti melalu program Inovasi Bisnis Teknologi (Inbistek)
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan usaha UMKM, meliputi pengertian, manfaat, tingkatan, unsur-unsur, fasilitasi pemerintah, dan permasalahan dalam pengembangan usaha.
Dokumen tersebut membahas tentang aktivitas klaster industri dan upaya peningkatan daya saing daerah melalui penguatan klaster industri. Dokumen ini merupakan kumpulan catatan yang dapat digunakan oleh aktivis klaster dalam menjalankan tugasnya untuk meningkatkan daya saing daerah.
Buku pedoman ini memberikan panduan pelaksanaan program penumbuhan wirausaha baru di industri kecil dan menengah di Wilayah I (Sumatera dan Kalimantan) untuk meningkatkan jumlah wirausaha dan menyerap tenaga kerja melalui pelatihan kewirausahaan, teknis produksi, dan fasilitasi modal usaha untuk calon dan pengusaha yang ada.
The document outlines a development guideline for establishing a Business and Technology Information Kiosk (B@TIK) using a geometric approach. It presents the development in six triangular stages, with each stage building on the previous ones. Stage one involves office setup activities. Stage two focuses on introducing computers as tools. Later stages center around establishing online services, educating the community, and finally launching B@TIK once all preceding stages are completed. The guideline provides a comprehensive and step-by-step method to strategically connect small businesses to technology and information resources through B@TIK.
Dokumen tersebut membahas tentang pelatihan penataan basis data dalam prakarsa peningkatan daya saing daerah berbasis klaster industri. Pelatihan ini bertujuan untuk membangun sistem pendataan yang mendukung program peningkatan daya saing daerah dengan menguasai teknik pengelolaan data serta melaksanakan pendataan dan pemutakhiran data daerah. Topik pelatihan meliputi pengertian daya saing, kapasitas inovasi, dan klaster industri s
Dokumen ini berisi pedoman pelaksanaan survei untuk mengumpulkan data tentang dinamika bisnis dan pelaku ekonomi di suatu daerah, meliputi tahapan penyiapan, pelaksanaan wawancara, pengolahan data, hingga penyusunan laporan hasil survei."
1. Dokumen membahas prakarsa pembangunan klaster industri nilam di Kabupaten Kutai Timur untuk meningkatkan daya saing daerah. Beberapa prakarsa strategis diantaranya pembentukan platform klaster industri dan lembaga kolaborasi lintas pelaku.
The document describes several industry clusters around the world, including:
- The California Wine Cluster, which includes wineries, grape growers, suppliers of equipment, services, and universities/research organizations.
- The Norwegian Maritime Cluster, which includes ship owners, ship brokers, maritime equipment suppliers, education/training institutions, and accounts for 10% of world seaborne transportation despite Norway having only 0.1% of the world's population.
- The Houston Oil and Gas Cluster, which includes exploration, production, refining, distribution, marketing and supporting services like engineering and technology around the upstream and downstream oil and gas industry in Houston.
The document contains diagrams of various trees and plants categorized by their industrial uses. It shows trees/plants and their parts that are used for food, beverages, medicines, cosmetics, construction materials, crafts, fuel, and other industrial applications. The trees/plants depicted include coconut, cashew, rubber, cinnamon, coffee, tea, potato, cocoa, seaweed, and more.
Dokumen tersebut membahas tentang Pusat Inovasi UMKM (PI-UMKM) sebagai lembaga yang berperan dalam menumbuhkembangkan UMKM berbasis inovasi. PI-UMKM diharapkan dapat memberikan layanan terpadu untuk meningkatkan kapasitas UMKM, menghubungkan UMKM dengan sumberdaya bisnis, serta mendorong terbentuknya sistem inovasi daerah.
Dokumen tersebut membahas strategi untuk meningkatkan daya saing daerah melalui peningkatan kapasitas inovasi, termasuk membangun sistem inovasi, memperkuat hubungan antar pelaku usaha, dan meningkatkan kolaborasi lintas lembaga.
Buku panduan inbistek_2018_tbic_puspiptekErsan Muslih
Buku panduan untuk membuat proposal bisnis bagi start up atau perusahaan pemula yang ingin mendapatkan hibah dari Kemenristekdikti melalu program Inovasi Bisnis Teknologi (Inbistek)
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan usaha UMKM, meliputi pengertian, manfaat, tingkatan, unsur-unsur, fasilitasi pemerintah, dan permasalahan dalam pengembangan usaha.
Dokumen tersebut membahas tentang aktivitas klaster industri dan upaya peningkatan daya saing daerah melalui penguatan klaster industri. Dokumen ini merupakan kumpulan catatan yang dapat digunakan oleh aktivis klaster dalam menjalankan tugasnya untuk meningkatkan daya saing daerah.
Buku pedoman ini memberikan panduan pelaksanaan program penumbuhan wirausaha baru di industri kecil dan menengah di Wilayah I (Sumatera dan Kalimantan) untuk meningkatkan jumlah wirausaha dan menyerap tenaga kerja melalui pelatihan kewirausahaan, teknis produksi, dan fasilitasi modal usaha untuk calon dan pengusaha yang ada.
Lokakarya ini membahas rencana usaha untuk teknopreneur pemuda. Terdapat penjelasan tentang penyusunan dokumen rencana usaha, agenda lokakarya seperti orientasi program, penajaman rencana usaha, dan konsultasi bisnis. Lokakarya ini bertujuan membantu para teknopreneur pemuda menyusun rencana usaha yang terstruktur.
Dokumen tersebut membahas tentang kumpulan materi mengenai manajemen perusahaan yang sedang berkembang. Terdiri dari beberapa bab yang membahas tentang inovasi, model inovasi sebagai inti bisnis, membangun organisasi yang inovatif, strategi pengembangan inovasi, sumber daya inovasi, dan membuat produk baru."
Pengembangan Pusat Unggulan Pariwisata dan Ekonomi KreatifTogar Simatupang
Era Industri 4.0 mendorong Ekonomi Kreatif menjadi salah satu pilihan strategi dalam memenangkan persaingan global.
Ekonomi kreatif juga mendukung perkembangan pariwisata melalui inovasi dan kreativitas produk dan jasa yang meningkatkan nilai tambah ekonomi.
Pada tahun 2018, the World Conference on Creative Economy (WCCE) atau Konferensi Global tentang Ekonomi Kreatif mengesahkan dokumen “Bali Agenda for Creative Economy” yang salah satu isinya adalah menyepakati pembentukan Pusat Keunggulan untuk Ekonomi Kreatif (Center of Excellence for Creative Economy/CoE) di Indonesia.
CoE itu berfungsi sebagai serambi pelaku ekonomi kreatif dari seluruh dunia untuk menghubungkan gagasan, sumber daya, informasi, dan konsep-konsep bisnis di sektor ekonomi kreatif.
CoE ke depan diharapkan memiliki peran dalam mengakselerasi UMKM menjadi unggul.
Program yang dapat dilakukan dalam pengembangan CoE antara lain pelatihan, pengembangan produk, dan litbang.
Namun, untuk program kegiatan tersebut perlu adanya identifikasi kebutuhan dan potensi atau model CoE yang dapat dikembangkan.
Perlu juga adanya rekomendasi kebijakan yang perlu dilakukan oleh masing-masing pemangku kepentingan terkait agar pusat unggulan ekonomi kreatif di Indonesia bisa berkembang.
Inisiatif Usahawan 1Malaysia (1MET) menyatukan sumber daya pemerintah dan swasta untuk mendukung kewirausahaan di seluruh masyarakat Malaysia dengan menyediakan akses ke layanan terpadu bagi para wirausaha dari berbagai latar belakang.
PERAN BANK INDONESIA DALAM PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAANEdiWidianto3
Program kewirausahaan Bank Indonesia berfokus pada pengembangan UMKM, terutama di sektor agribisnis dan berorientasi ekspor. Program ini dilaksanakan melalui pelatihan, pendampingan, dan fasilitasi akses pembiayaan bagi calon wirausaha. Kerjasama dengan berbagai lembaga juga dilakukan untuk mendukung pengembangan ekosistem kewirausahaan di Indonesia.
Regulasi fintech pada era Industri 4.0 membahas pengaturan fintech di Indonesia, termasuk definisi dan ruang lingkup fintech, tujuan pengaturan, pendekatan pengaturan, perkembangan ekosistem fintech, dan inisiatif OJK terkait regulasi dan pengawasan fintech.
Dokumen tersebut membahas tentang bisnis inklusif yang menyertakan kaum miskin baik di sisi pasokan, permintaan, maupun distribusi. Beberapa wilayah inklusivitas yang dijelaskan antara lain melalui rantai pasok, lapangan kerja, permintaan, dan distribusi. Contoh penerapannya diberikan pada sektor hotel, energi, dan barang elektronik.
Dokumen tersebut membahas pertemuan kelompok kerja klaster industri yang pertama. Pertemuan tersebut membahas beberapa hal seperti konfirmasi anggota kelompok kerja, review rencana tindak lanjut klaster dan peta pelaku, aspek hukum kelompok kerja, dan langkah-langkah pendirian kelompok kerja secara resmi.
Dokumen ini berisi tentang Kawi Boedisetio yang mengunjungi beberapa tempat di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan seperti Cahaya Bumi Selamat yang menjadi tujuan wisata, Batung Batulis sebagai markas kegiatan PUPUK, dan pasar terapung di sungai. Dokumen ini juga menampilkan berbagai produk kerajinan dari batu mulia seperti intan, akik, dan manik-manik serta peralatan pendulangan intan.
Diskusi kelompok fokus membahas strategi pengembangan daya saing ekonomi daerah melalui penguatan klaster industri. Diskusi mencakup identifikasi pelaku ekonomi, lingkungan usaha, dan penentuan tema klaster industri untuk mendukung kompetensi inti daerah.
Dokumen tersebut membahas tabel input-output yang menggambarkan aliran barang dan jasa antara industri dalam perekonomian, termasuk empat kuadran yang menunjukkan transaksi antara dan input primer industri serta permintaan akhir."
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai klasifikasi dan karakteristik empat komponen utama dalam teknobisnis yaitu: teknologi (technoware), sumber daya manusia (humanware), informasi (inforware), dan kerangka organisasi (orgaware). Setiap komponen dikelompokkan berdasarkan tingkat kecanggihannya dan masing-masing diberi skor untuk kemudahan penilaian.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdfDenysErlanders
Buku non teks yang bermutu dapat memperkaya pengalaman
belajar siswa. Buku-buku ini menawarkan konten yang inspiratif,
inovatif, dan mendorong pengembangan karakter siswa.
Pemanfaatan buku non teks bermutu membutuhkan peran aktif
guru untuk memilih dan
mengintegrasikannya ke dalam pembelajaran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka
3. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Pengantar (1)
Salah satu faktor utama pertumbuhan kegiatan
ekonomi adalah tumbuhnya pelaku ekonomi baru.
Pelaku potensial yang dianggap mampu melakukan
pembaharuan adalah para pelaku usia muda.
Kecenderungan dunia menunjukkan bahwa
keberhasilan usaha semakin dipengaruhi oleh
“ekonomi pengetahuan” dan atau berbasis teknologi.
Perlu dilakukan upaya khusus untuk
menumbuhkembangkan wirausaha baru berbasis
teknologi berusia muda.
4. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Pengantar (2)
Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga
melakukan prakarsa untuk melaksanakan program
insentif untuk menumbuhkembangkan wirausaha
baru, berbasis teknologi, berusia muda.
Dengan tetap memperhatikan capaian yang memadai,
rancangan program disesuaikan dengan ketersediaan
sumberdaya yang ada:
Dana
Waktu pelaksanaan
Mekanisme anggaran
Kesiapan personel pendukung
9. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Posisi ProgramPosisi Program
LandasanLandasan
Sistem InovasiSistem Inovasi
DaerahDaerah
Klaster IndustriKlaster Industri JaringanJaringan
InovasiInovasi
ke-teknoprener-ke-teknoprener-
anan
Pilar tematik:Pilar tematik:
Ekonomi HijauEkonomi Hijau
Kerangka Kebijakan Sistem Inovasi DaerahKerangka Kebijakan Sistem Inovasi Daerah
11. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Menumbuhkan kemampuan daerah untukMenumbuhkan kemampuan daerah untuk
melakukan inkubasi PPBT.melakukan inkubasi PPBT.
Bersama daerah, menumbuhkan PPBTBersama daerah, menumbuhkan PPBT
melalui program insentif.melalui program insentif.
TujuanTujuan
14. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Tumbuh pengusahaTumbuh pengusaha
baru berusia muda,baru berusia muda,
berbasis teknologiberbasis teknologi
Tumbuh pengusahaTumbuh pengusaha
baru berusia muda,baru berusia muda,
berbasis teknologiberbasis teknologi
Lingk. usaha yangLingk. usaha yang
merangsang lahirnyamerangsang lahirnya
PPBT berkembangPPBT berkembang
Lingk. usaha yangLingk. usaha yang
merangsang lahirnyamerangsang lahirnya
PPBT berkembangPPBT berkembang
Penumbuhan PPBTPenumbuhan PPBT
menjadi salah satumenjadi salah satu
program prioritasprogram prioritas
Penumbuhan PPBTPenumbuhan PPBT
menjadi salah satumenjadi salah satu
program prioritasprogram prioritas
Proses inkubasiProses inkubasi
PPBT berjalanPPBT berjalan
Proses inkubasiProses inkubasi
PPBT berjalanPPBT berjalan
Kerangka LogisKerangka Logis
15. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Tim daerahTim daerah
“pengawal PPBT”“pengawal PPBT”
terbentukterbentuk
Tim daerahTim daerah
“pengawal PPBT”“pengawal PPBT”
terbentukterbentuk
Tim daerahTim daerah
“pengawal PPBT” siap“pengawal PPBT” siap
berfungsiberfungsi
Tim daerahTim daerah
“pengawal PPBT” siap“pengawal PPBT” siap
berfungsiberfungsi
Program insentifProgram insentif
PPBT berjalanPPBT berjalan
Program insentifProgram insentif
PPBT berjalanPPBT berjalan
Tim daerahTim daerah
“pengawal PPBT”“pengawal PPBT”
terlatihterlatih
Tim daerahTim daerah
“pengawal PPBT”“pengawal PPBT”
terlatihterlatih
Rangkaian prosesRangkaian proses
pendampinganpendampingan
peserta terlaksanapeserta terlaksana
Rangkaian prosesRangkaian proses
pendampinganpendampingan
peserta terlaksanapeserta terlaksana
Sosialisasi melaluiSosialisasi melalui
“simpul” pemuda“simpul” pemuda
terlaksanaterlaksana
Sosialisasi melaluiSosialisasi melalui
“simpul” pemuda“simpul” pemuda
terlaksanaterlaksana
Rangkaian prosesRangkaian proses
kualifikasikualifikasi
terlaksanaterlaksana
Rangkaian prosesRangkaian proses
kualifikasikualifikasi
terlaksanaterlaksana
Sumberdaya &Sumberdaya &
Lokasi kegiatanLokasi kegiatan
ditetapkanditetapkan
Sumberdaya &Sumberdaya &
Lokasi kegiatanLokasi kegiatan
ditetapkanditetapkan
Desain programDesain program
tersusuntersusun
Desain programDesain program
tersusuntersusun
Proses inkubasi PPBTProses inkubasi PPBT
berjalanberjalan
Proses inkubasi PPBTProses inkubasi PPBT
berjalanberjalan
Kerangka LogisKerangka Logis
*) PPBT = Pengusaha Pemula Berbasis Teknologi
16. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Istilah/ nomenklatur
Peserta program (disingkat “peserta”)
Pemuda Indonesia yg memenuhi syarat2 kesertaan
Penerima insentif (disingkat “penerima”)
5 peserta atau 5 kelompok yang memperoleh predikat “layak
diberi insentif” setelah mengikuti serangkaian proses kualifikasi.
Tim daerah (disingkat “tim”)
Adalah tim pengawal program yg beranggotakan SKPD yang
paling relevan (bisa ditambah dgn penggiat lain non PNS).
17. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Syarat kesertaan
Pemuda Indonesia berusia muda, maksimum 28 tahun *)
Tidak/ belum menjadi pengusaha
Memiliki hasrat yang kuat untuk menjadi pengusaha
*) menurut aturan perundangan, batas usia pemuda adalah 30 tahun
24. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
PeriklananPeriklanan
ArsitekturArsitektur
Pasar barang seniPasar barang seni
KerajinanKerajinan
DesainDesain
FesyenFesyen
Film, Video danFilm, Video dan
FotografiFotografi
Permainan InteraktifPermainan Interaktif
MusikMusik
Seni PertunjukanSeni Pertunjukan
Penerbitan &Penerbitan &
PercetakanPercetakan
Layanan KomputerLayanan Komputer
& Piranti Lunak& Piranti Lunak
Radio & TelevisiRadio & Televisi
Riset &Riset &
PengembanganPengembangan
*) Penjelasan lebih jauh, lihat dokumen terpisah
Industri kreatif
25. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Kualifikasi vs seleksi
Istilah kualifikasi lebih disarankan untuk dipakai,
karena
Pada dasarnya, semua peserta dapat mengikuti
proses selanjutnya, selama “tidak ada” konsekuensi
biaya program.
Perbedaannya adalah, terdapat 5 “paket” yang
“sesuai” dengan program ini.
Kemungkinan ada peserta yang “cukup bagus”, tapi
tidak sesuai dgn program ini.
30. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
mulai
Komunikasi
dengan SKPD di
daerah
Indikasi
tertarik?
Diskusi format ko-
respondensi anta-
ra KNPO & d'erah
Korespondensi
sesuai dgn format
yg disepakati
Partisipan
pertemuan awal
ditetapkan
Penjelasan
tentang program
T'preneur pemuda
Tertarik
melanjut
kan?
Penjelasan
tentang tim
daerah
Pembentukan tim
daerah
Penyusunan acara
kualifikasi
acara kualifikasi
Penetapan
kualifikasi peserta
Penjelasan ten-
tang mekanisme
program
Peserta
setuju?
Penerima insentif
diumumkan
Program inkubasi
dimulai
selesai
Alur inisiasi programAlur inisiasi program
Technopreneur PemudaTechnopreneur Pemuda
40. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
● Ditunjukkan dengan kesediaan untuk
mengalokasikan sumberdaya yang cukup untuk
memulai usaha.
● Ditunjukkan dengan gagasan bisnis yang
disampaikan saat proses kualifikasi.
Sikap kewirausahaanSikap kewirausahaan
41. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
● Digali dari diskusi partisipatif tentang usaha
berdasarkan kumpulan data dan informasi yang
berhasil dikumpulkan saat proses kualifikasi..
● Digali dari daya kreasi peserta berdasarkan
pemahamannya terhadap lingkungan usaha yang
dirasakannya.
Potensi Obyek UsahaPotensi Obyek Usaha
42. Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Agenda acara generik
1 Penjelasan PPBT kepada “pimpinan” daerah
2 Penjelasan PPBT kepada tim daerah
3 Penjelasan PPBT kepada peserta kualifikasi
4 Penyusunan gagasan bisnis
5 Paparan gagasan bisnis
6 Penetapan penerima insentif
7 Pendampingan penyusunan rencana bisnis