SlideShare a Scribd company logo
Penyelarasan program pembangunan
dalam kerangka kebijakan SID

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
man ini
en pedo
Dokum
langkan
menghi
tidak
embaca
ajiban p
kew
ERPIKIR.
untuk B

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
●

Penerapan Teknologi
Informasi dan Komunikasi.
●

H
●

Pengembangan wilayah
tertinggal.

G

Mengembangkan
kerangka umum yang
kondusif bagi inovasi

A
●

●
●

Penyelarasan dengan
perkembangan global.

●

●

Menumbuhkembangkan
sistem inovasi.
Menumbuhkebangkan
klaster industri nasional
dan daerah.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org

B

F

●

E

C
D
●

Membangun
budaya inovasi.

●

●

Mengembangkan
kelembagaan iptek.
Mengembangkan daya
dukung iptek.
Mengembangkan
kemampuan absorpsi
dunia usaha/ UKM

Mengembangkan
kolaborasi bagi inovasi.
Meningkatkan difusi
inovasi, praktik baik dan
hasil litbang.
Penerapan Sistem Inovasi Daerah (SID) membutuhkan
kesungguhan para pemangku kepentingan.
Selain memerlukan perubahan pola pikir (mindset), SID juga
membutuhkan keterhubungan antar kelompok agenda
kebijakan.
Setiap program/ kegiatan dalam salah satu tema kebijakan
perlu diarahkan untuk selalu memiliki hubungan dengan tema
kebijakan yang lain.
Dengan demikian perlu dirancang suatu metoda perencanaan
yang dapat memandu sinkronisasi program/ kegiatan.
Isi dokumen ini diharapkan dapat membantu proses
sinkronisasi tersebut, dengan cara memberikan ilustrasi
penyusunan program secara praktis.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Dalam praktik, adopsi SID dilakukan di tengah rangkaian
proses pembangunan yang telah berjalan cukup lama, dengan
mekanisme yang TIDAK mengarah kepada keterpaduan dan
ketercapaian hasil kolektif.
Penetapan program diturunkan dari prioritas pembangunan
daerah untuk suatu kurun waktu tertentu.
Dalam praktik, seringkali terdapat kesulitan untuk
membangun sinergi antar program/ kegiatan.
Dibutuhkan upaya untuk melakukan sinkronisasi, sejak dari
penulisan topik program atau judul kegiatan.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Pada halaman-halaman berikut akan
disimulasikan suatu kondisi yang
biasa terjadi saat memulai
melakukan adopsi SID dalam proses
perencanaan pembangunan daerah.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Daerah memiliki prioritas pembangunan
sebagai berikut:
(prioritas ini dapat diambil dari dokumen
rencana strategis dan atau pernyataan kepala
daerah setelah proses induksi SID berjalan)
Peningkatan kualitas pendidikan.
Pengembangan bisnis pangan olahan
berbasis UKM.
Pengembangan industri pariwisata.
Penerapan TIK dalam pembangunan
daerah (e-Development)
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Pengembangan
e-Development

Dalam kerangka agenda
kebijakan SID, program
prioritas tersebut dapat
digambarkan sebagai
berikut:

G

H

A

F

B

E
Pengembangan industri
wisata

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org

D

Pengembangan UKM
pangan olahan

C
Peningkatan kualitas
pendidikan
Program prioritas tersebut dipandang sebagai
tujuan kebijakan.
Langkah-langkah utama pencapaian tujuan disusun
dengan memperhatikan kelompok agenda kebijakan
yang lain dalam kerangka kebijakan SID.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
●

Membangun sistem manajemen
rantai pasok berbasis TIK yang
menjangkau wil tertinggal.
●

●

Membangun telecenter dengan
tema pangan olahan di wil
tertinggal.

Mengembangkan basis data
inovasi seputar pangan
olahan.

●
●

Pelibatan anggota
masyarakat di wilayah
tertinggal pada formasi
klaster industri pangan
olahan.

H

G

A

F
●

●

Mengembangkan pangan
olahan berbasis pertanian
organik.

Pengembangan UKM
pangan olahan

B

E

D

Fasilitasi pemanfaatan
lembaga MSTQ untuk
pangan olahan.

C
●

●

●

Membangun formasi klaster
industri pangan olahan.

Membentuk dan menguatkan
Komite Klaster Pangan
Olahan.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org

●

Peningkatan perusahaan
pemula di bidang pangan
olahan.

●

●

Mengembangkan daya serap
UKM thd teknologi.

Pengembangan (bisnis)
pangan olahan berbasis
keunikan lokal.

Penerapan teknologi secara
bersama-sama antara
sumber teknologi dan UKM
Peningkatan hubungan/
dialog antara sumber
teknologi dan UKM
Penerapan
e-Development
●
●

●

Menyusun dokumen strategis
pendayagunaan TIK.

Pembangunan telecenter di
seluruh wilayah, termasuk
wilayah tertinggal.

G

H

Mengembangkan infrastruktur
teknologi informasi dan
komunikasi

A
●

●

Penerapan e-business dan ecommerce pada perusahaan

F

B

E

●

Membangun lapis industri
pendukung berbasis TIK
pada Klaster Industri yang
ada.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org

D

C

●

●

Pemanfaatan TIK di kalangan
UKM.

Diseminasi praktik baik
melalui jaringan TIK.

Inkubasi perusahaan TIK
●

●

●

●

●

Memperkuat akses
telekomunikasi pada
destinasi wisata.

●

Membangun web-portal
wisata

Pelibatan anggota
masyarakat dan wilayah
tertinggal dalam klaster
industri wisata.

●

●

G

Membangun jaringan kerja
antar bangsa tentang
pariwisata.

H

E

Membangun formasi klaster
industri wisata

●

C

D

●

●

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org

Peningkatan “faktor
keamanan” wisatawan.

B

Pengembangan industri
wisata

●

Penyederhanaan administrasi
perijinan usaha.

A

F

Membangun tema ecotourism termasuk proses
produksi yang eco-efficient.

Inkubasi perusahaan TIK,
sesuai dengan potensi
perkembangan klaster.

Pengembangan dan
penguatan asosiasi profesi
seputar pariwisata.

Studi banding dan
benchmarking di bidang
pariwisata.

Mengembangkan
“community-based tourism”
●

●

●

●

Pengembangan teleeducation untuk wilayah
terpencil.
Pengembangan telecenter
(khusus) untuk wilayah
tertinggal.

G

Membangun komunikasi
intensif antara “masyarakat
pendidikan” dengan
masyarakat dunia tentang
suatu tema spesifik.

●

Penguatan infrastruktur TIK
untuk jaringan kerja antar
lembaga pendidikan.

B
●

D

Kolaborasi program antara
lembaga pendidikan dengan
komite klaster industri

●

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org

A

F
E

●

H

Pemanfaatan TIK untuk
semua elemen kegiatan
pendidikan; belajar mengajar,
manajemen sekolah dan
manajemen pendidikan di
daerah.

Mengembangkan kurikulum
kewirausahaan untuk setiap
jenjang pendidikan.

C

Peningkatan kapasitas
tenaga pengajar dalam
Sistem Inovasi.

Peningkatan kualitas
pendidikan
Titik masuk “pengembangan UKM pangan olahan”
1. Mengembangkan basis data inovasi
seputar pangan olahan.

7. Membentuk dan menguatkan Komite
Klaster Pangan Olahan.

2. Penerapan teknologi secara bersamasama antara sumber teknologi dan
UKM

8. Mengembangkan pangan olahan
berbasis pertanian organik.

3. Peningkatan hubungan/ dialog antara
sumber teknologi dan UKM.
4. Peningkatan perusahaan pemula di
bidang pangan olahan.
5. Pengembangan (bisnis) pangan
olahan berbasis keunikan lokal.
6. Membangun formasi klaster industri
pangan olahan.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org

9. Fasilitasi pemanfaatan lembaga MSTQ
untuk pangan olahan.
10. Pelibatan anggota masy di wil
tertinggal pada formasi klaster industri
pangan olahan.
11. Membangun sistem manajemen rantai
pasok berbasis TIK yang menjangkau
wil tertinggal.
12. Membangun telecenter dengan tema
pangan olahan di wil tertinggal.
Titik masuk “penerapan e-Development”
13. Pemanfaatan TIK di kalangan UKM.
14. Diseminasi praktik baik melalui
jaringan TIK.
15. Inkubasi perusahaan TIK
16. Membangun lapis industri pendukung
berbasis TIK pada Klaster Industri
yang ada.
17. Penerapan e-business dan ecommerce pada perusahaan.
18. Pembangunan telecenter di seluruh
wilayah, termasuk wilayah tertinggal.
19. Mengembangkan infrastruktur
teknologi informasi dan komunikasi.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Titik masuk “pengembangan klaster industri
pariwisata”
14. Pengembangan dan penguatan
asosiasi profesi seputar pariwisata.

20. Memperkuat akses telekomunikasi
pada destinasi wisata.

15. Studi banding dan benchmarking di
bidang pariwisata.

21. Membangun web-portal wisata.

16. Mengembangkan “community-based
tourism”.
17. Membangun jaringan kerja antar
bangsa tentang pariwisata.
18. Membangun tema eco-tourism
termasuk proses produksi yang ecoefficient.
19. Pelibatan anggota masyarakat dan
wilayah tertinggal dalam klaster
industri wisata.

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org

22. Inkubasi perusahaan TIK, sesuai
dengan potensi perkembangan klaster.
23. Penyederhanaan administrasi perijinan
usaha.
24. Peningkatan “faktor keamanan”
wisatawan.
Titik masuk “peningkatan kualitas pendidikan”
25. Peningkatan kapasitas tenaga
pengajar dalam Sistem Inovasi.
26. Mengembangkan kurikulum
kewirausahaan untuk setiap jenjang
pendidikan.
27. Kolaborasi program antara lembaga
pendidikan dengan komite klaster
industri.
28. Membangun komunikasi intensif
antara “masyarakat pendidikan”
dengan masyarakat dunia tentang
suatu tema spesifik.
29. Pengembangan tele-education untuk
wilayah terpencil.
30. Pengembangan telecenter (khusus)
untuk wilayah tertinggal.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org

31. Pemanfaatan TIK untuk semua elemen
kegiatan pendidikan; belajar mengajar,
manajemen sekolah dan manajemen
pendidikan di daerah.
32. Penguatan infrastruktur TIK untuk
jaringan kerja antar lembaga
pendidikan.
Tujuan
kebijakan

Pengembangan
UKM pangan
olahan

Penerapan eDevelopment

Pengembangan
klaster industri
pariwisata

Peningkatan
kualitas
pendidikan

1

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

Langkah
utama

2

26

27

28

29

30

31

32

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Dari kumpulan tujuan kebijakan dan langkah utama
tersebut kemudian disusun “pohon tujuan”:
Semua pernyataan diubah menjadi kalimat
tujuan.
Pernyataan-pernyataan tersebut disusun
menjadi hirarki yang logik.
Ditambahkan tujuan-tujuan tambahan agar
“pohon tujuan” menjadi lengkap.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
“Pohon tujuan” atau “peta strategi”

9
1
27

30
2

28

17
13

31

29
7

19

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org

26
21

11

5

20
22

14

4
3

10

25

32
18

12

6
24

23

8
15

16
Dari pohon tujuan, proses dilanjutkan sampai
dengan matriks kegiatan (lihat dokumen terpisah
tentang Logical Framework Approach).
Pastikan bahwa setiap kegiatan memiliki ”pihak
yang bertanggungjawab”, karena masing-masing
memiliki dimensi yang “multi sektor”.
Pastikan juga bahwa setiap kegiatan memiliki
“acuan kerja” atau “program manual”

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Kata kunci kerangka kebijakan SID
A

B

●

Reformasi kebijakan.

●

Kelembagaan iptek.

●

Infrastruktur dasar.

●

Daya dukung iptek.

●

C

Daya serap UKM.

●

●

●

●

Kesenjangan pasar
pembiayaan.
HKI.
Pengelolaan risiko
inovasi.

●

●

Pengembangan/
penguatan
kelembagaan
kemitraan strategis.
Program kemitraan
strategis inovatif.

D
●

●

●

●

Persaingan sehat.
●

Budaya kreatif
inovatif.
Kewirausahaan
Pengembangan
perusahaan pemula
inovatif.
Bantuan teknis
peningkatan
kapasitas pelaku
bisnis.
Peningkatan
kapasitas pelaku
kewenangan publik.

●

●

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org

Tekmas
Reverse braindrain.
Kata kunci kerangka kebijakan SID
E
●

●

●

Prakarsa klaster
industri spesifik.
Koordinasi kebijakan
intra-daerah, antardaerah, daerahnasional.
Kelembagaan khusus
(pendukung inovasi).

F
●

●

●

Kepedulian tentang
isu internasional yang
relevan.
HKI, mutu, standar.

G
●

●

Kelestarian
lingkungan.

●

Teknologi bisnis.

●

●

Audit teknologi.

●

Pengembangan
kerjasama
internasional.

●

●

Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org

Afirmasi terhadap
wilayah yang
tertinggal.
Pembangunan
infrastruktur
transportasi.
Pembanguna
infrastruktur
telekomunikasi.
Peningkatan akses
terhadap
sumberdaya
pembangunan.
Peningkatan kegiatan
produktif.

H
●

●

●

●

●

Pemanfaatan TIK di
pemerintahan.
Pemanfaatan TIK di
perusahaan.
Pemanfaatan TIK di
dunia pendidikan.
Pemanfaatan TIK
dalam pengelolaan
kesehatan.
Pembangunan webportal inovasi.
budikawi.4shared.com
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org

More Related Content

Similar to Kb penyelarasan-03

Kb ti ku-bang-04
Kb ti ku-bang-04Kb ti ku-bang-04
Kb ti ku-bang-04PUPUK
 
10 Agus Windharto
10 Agus Windharto10 Agus Windharto
10 Agus Windharto
Bijak Antusias Sufi
 
Transforming to Indonesia's Digital Economy (Menuju Digital Ekonomi Indonesia)
Transforming to Indonesia's Digital Economy (Menuju Digital Ekonomi Indonesia)Transforming to Indonesia's Digital Economy (Menuju Digital Ekonomi Indonesia)
Transforming to Indonesia's Digital Economy (Menuju Digital Ekonomi Indonesia)
Sutedjo Tjahjadi
 
Merumuskan Rencana Strategis Pemberdayaan Konsumen dalam menghadapi Perdagang...
Merumuskan Rencana Strategis Pemberdayaan Konsumen dalam menghadapi Perdagang...Merumuskan Rencana Strategis Pemberdayaan Konsumen dalam menghadapi Perdagang...
Merumuskan Rencana Strategis Pemberdayaan Konsumen dalam menghadapi Perdagang...
Dadang Solihin
 
Kebijakan Pengembangan Klaster IKM Kerajinan dan Barang Seni (Wilayah I)
Kebijakan Pengembangan Klaster IKM Kerajinan dan Barang Seni (Wilayah I)Kebijakan Pengembangan Klaster IKM Kerajinan dan Barang Seni (Wilayah I)
Kebijakan Pengembangan Klaster IKM Kerajinan dan Barang Seni (Wilayah I)
Kacung Abdullah
 
Global Center of Excellence and International Cooperation for Creative Econom...
Global Center of Excellence and International Cooperation for Creative Econom...Global Center of Excellence and International Cooperation for Creative Econom...
Global Center of Excellence and International Cooperation for Creative Econom...
Togar Simatupang
 
PERAN PROFESI AKUNTAN BERKUALITAS, KOMPETITIF DAN INTERGRITAS (Akademisi).pptx
PERAN PROFESI AKUNTAN BERKUALITAS, KOMPETITIF DAN INTERGRITAS (Akademisi).pptxPERAN PROFESI AKUNTAN BERKUALITAS, KOMPETITIF DAN INTERGRITAS (Akademisi).pptx
PERAN PROFESI AKUNTAN BERKUALITAS, KOMPETITIF DAN INTERGRITAS (Akademisi).pptx
YulisaLin
 
Pelan induk perindustrian ke 3 2006 2020
Pelan induk perindustrian ke 3 2006 2020Pelan induk perindustrian ke 3 2006 2020
Pelan induk perindustrian ke 3 2006 2020
Pa3STPM
 
Program Inovasi Desa
Program Inovasi DesaProgram Inovasi Desa
Program Inovasi Desa
Eka Saputra
 
Pengembangan Pusat Unggulan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Pengembangan Pusat Unggulan Pariwisata dan Ekonomi KreatifPengembangan Pusat Unggulan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Pengembangan Pusat Unggulan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Togar Simatupang
 
Suryo hapsoro big 2011 - peta jalan konvensi kendari 2011
Suryo hapsoro   big 2011 - peta jalan konvensi kendari 2011Suryo hapsoro   big 2011 - peta jalan konvensi kendari 2011
Suryo hapsoro big 2011 - peta jalan konvensi kendari 2011Bijak Antusias Sufi
 
BUKU DigiKOP 2023.pdf
BUKU DigiKOP 2023.pdfBUKU DigiKOP 2023.pdf
BUKU DigiKOP 2023.pdf
NorkhiririHassan
 
Smart City (041115)
Smart City (041115)Smart City (041115)
Sosialisasi Program IoT 23042021.pdf
Sosialisasi Program IoT 23042021.pdfSosialisasi Program IoT 23042021.pdf
Sosialisasi Program IoT 23042021.pdf
AnggiTriWibowo
 
Pengembangan pendidikan tinggi indonesia di era teknologi 4.0
Pengembangan pendidikan tinggi indonesia di era teknologi 4.0Pengembangan pendidikan tinggi indonesia di era teknologi 4.0
Pengembangan pendidikan tinggi indonesia di era teknologi 4.0
Togar Simatupang
 
Presentasi Program APTIKNAS per 21 Nov 2018
Presentasi Program APTIKNAS per 21 Nov 2018Presentasi Program APTIKNAS per 21 Nov 2018
Presentasi Program APTIKNAS per 21 Nov 2018
DPPAptiknas
 
Masukan untuk RPJPD Kota Kotamubagu 2025-2045
Masukan untuk RPJPD Kota Kotamubagu 2025-2045Masukan untuk RPJPD Kota Kotamubagu 2025-2045
Masukan untuk RPJPD Kota Kotamubagu 2025-2045
Dadang Solihin
 
inkubasi bisnis bumdes dan umkm pedesaan - Sarapan SDGs Desa
inkubasi bisnis bumdes dan umkm pedesaan - Sarapan SDGs Desainkubasi bisnis bumdes dan umkm pedesaan - Sarapan SDGs Desa
inkubasi bisnis bumdes dan umkm pedesaan - Sarapan SDGs Desa
TV Desa
 
Perkembangan Industri Kreatif di Indonesia Tahun 2009
Perkembangan Industri Kreatif di Indonesia Tahun 2009Perkembangan Industri Kreatif di Indonesia Tahun 2009
Perkembangan Industri Kreatif di Indonesia Tahun 2009
cokorda.dewi
 
Pelan induk perindustrian ketiga
Pelan induk perindustrian ketigaPelan induk perindustrian ketiga
Pelan induk perindustrian ketigaMis Sem
 

Similar to Kb penyelarasan-03 (20)

Kb ti ku-bang-04
Kb ti ku-bang-04Kb ti ku-bang-04
Kb ti ku-bang-04
 
10 Agus Windharto
10 Agus Windharto10 Agus Windharto
10 Agus Windharto
 
Transforming to Indonesia's Digital Economy (Menuju Digital Ekonomi Indonesia)
Transforming to Indonesia's Digital Economy (Menuju Digital Ekonomi Indonesia)Transforming to Indonesia's Digital Economy (Menuju Digital Ekonomi Indonesia)
Transforming to Indonesia's Digital Economy (Menuju Digital Ekonomi Indonesia)
 
Merumuskan Rencana Strategis Pemberdayaan Konsumen dalam menghadapi Perdagang...
Merumuskan Rencana Strategis Pemberdayaan Konsumen dalam menghadapi Perdagang...Merumuskan Rencana Strategis Pemberdayaan Konsumen dalam menghadapi Perdagang...
Merumuskan Rencana Strategis Pemberdayaan Konsumen dalam menghadapi Perdagang...
 
Kebijakan Pengembangan Klaster IKM Kerajinan dan Barang Seni (Wilayah I)
Kebijakan Pengembangan Klaster IKM Kerajinan dan Barang Seni (Wilayah I)Kebijakan Pengembangan Klaster IKM Kerajinan dan Barang Seni (Wilayah I)
Kebijakan Pengembangan Klaster IKM Kerajinan dan Barang Seni (Wilayah I)
 
Global Center of Excellence and International Cooperation for Creative Econom...
Global Center of Excellence and International Cooperation for Creative Econom...Global Center of Excellence and International Cooperation for Creative Econom...
Global Center of Excellence and International Cooperation for Creative Econom...
 
PERAN PROFESI AKUNTAN BERKUALITAS, KOMPETITIF DAN INTERGRITAS (Akademisi).pptx
PERAN PROFESI AKUNTAN BERKUALITAS, KOMPETITIF DAN INTERGRITAS (Akademisi).pptxPERAN PROFESI AKUNTAN BERKUALITAS, KOMPETITIF DAN INTERGRITAS (Akademisi).pptx
PERAN PROFESI AKUNTAN BERKUALITAS, KOMPETITIF DAN INTERGRITAS (Akademisi).pptx
 
Pelan induk perindustrian ke 3 2006 2020
Pelan induk perindustrian ke 3 2006 2020Pelan induk perindustrian ke 3 2006 2020
Pelan induk perindustrian ke 3 2006 2020
 
Program Inovasi Desa
Program Inovasi DesaProgram Inovasi Desa
Program Inovasi Desa
 
Pengembangan Pusat Unggulan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Pengembangan Pusat Unggulan Pariwisata dan Ekonomi KreatifPengembangan Pusat Unggulan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Pengembangan Pusat Unggulan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
 
Suryo hapsoro big 2011 - peta jalan konvensi kendari 2011
Suryo hapsoro   big 2011 - peta jalan konvensi kendari 2011Suryo hapsoro   big 2011 - peta jalan konvensi kendari 2011
Suryo hapsoro big 2011 - peta jalan konvensi kendari 2011
 
BUKU DigiKOP 2023.pdf
BUKU DigiKOP 2023.pdfBUKU DigiKOP 2023.pdf
BUKU DigiKOP 2023.pdf
 
Smart City (041115)
Smart City (041115)Smart City (041115)
Smart City (041115)
 
Sosialisasi Program IoT 23042021.pdf
Sosialisasi Program IoT 23042021.pdfSosialisasi Program IoT 23042021.pdf
Sosialisasi Program IoT 23042021.pdf
 
Pengembangan pendidikan tinggi indonesia di era teknologi 4.0
Pengembangan pendidikan tinggi indonesia di era teknologi 4.0Pengembangan pendidikan tinggi indonesia di era teknologi 4.0
Pengembangan pendidikan tinggi indonesia di era teknologi 4.0
 
Presentasi Program APTIKNAS per 21 Nov 2018
Presentasi Program APTIKNAS per 21 Nov 2018Presentasi Program APTIKNAS per 21 Nov 2018
Presentasi Program APTIKNAS per 21 Nov 2018
 
Masukan untuk RPJPD Kota Kotamubagu 2025-2045
Masukan untuk RPJPD Kota Kotamubagu 2025-2045Masukan untuk RPJPD Kota Kotamubagu 2025-2045
Masukan untuk RPJPD Kota Kotamubagu 2025-2045
 
inkubasi bisnis bumdes dan umkm pedesaan - Sarapan SDGs Desa
inkubasi bisnis bumdes dan umkm pedesaan - Sarapan SDGs Desainkubasi bisnis bumdes dan umkm pedesaan - Sarapan SDGs Desa
inkubasi bisnis bumdes dan umkm pedesaan - Sarapan SDGs Desa
 
Perkembangan Industri Kreatif di Indonesia Tahun 2009
Perkembangan Industri Kreatif di Indonesia Tahun 2009Perkembangan Industri Kreatif di Indonesia Tahun 2009
Perkembangan Industri Kreatif di Indonesia Tahun 2009
 
Pelan induk perindustrian ketiga
Pelan induk perindustrian ketigaPelan induk perindustrian ketiga
Pelan induk perindustrian ketiga
 

More from PUPUK

KB innovative financing-02
KB innovative financing-02KB innovative financing-02
KB innovative financing-02
PUPUK
 
KB inclusive business-02
KB inclusive business-02KB inclusive business-02
KB inclusive business-02
PUPUK
 
KB Pohon Industri-20
KB Pohon Industri-20KB Pohon Industri-20
KB Pohon Industri-20
PUPUK
 
KB pohon industri-19
KB pohon industri-19KB pohon industri-19
KB pohon industri-19
PUPUK
 
KB oyama &-yufuin-02
KB oyama &-yufuin-02KB oyama &-yufuin-02
KB oyama &-yufuin-02PUPUK
 
KB Bahan Bacaan-36
KB Bahan Bacaan-36KB Bahan Bacaan-36
KB Bahan Bacaan-36
PUPUK
 
KB state_of_the_arts-03
KB state_of_the_arts-03KB state_of_the_arts-03
KB state_of_the_arts-03PUPUK
 
KB FGD-7-r04
KB FGD-7-r04KB FGD-7-r04
KB FGD-7-r04PUPUK
 
KB FGD-6-r05
KB FGD-6-r05KB FGD-6-r05
KB FGD-6-r05
PUPUK
 
KB FGD-5-r02
KB FGD-5-r02KB FGD-5-r02
KB FGD-5-r02
PUPUK
 
KB FGD-4-r03
KB FGD-4-r03KB FGD-4-r03
KB FGD-4-r03PUPUK
 
KB FGD-3-r05
KB FGD-3-r05KB FGD-3-r05
KB FGD-3-r05
PUPUK
 
KB FGD-2-r19
KB FGD-2-r19KB FGD-2-r19
KB FGD-2-r19
PUPUK
 
KB FGD-1-r25
KB FGD-1-r25KB FGD-1-r25
KB FGD-1-r25PUPUK
 
KB whitebook-03
KB whitebook-03KB whitebook-03
KB whitebook-03PUPUK
 
KB CSR 02
KB CSR 02KB CSR 02
KB CSR 02PUPUK
 
KB studipasar-04
KB studipasar-04KB studipasar-04
KB studipasar-04PUPUK
 
KB san ojego-07
KB san ojego-07KB san ojego-07
KB san ojego-07PUPUK
 
KB migrasi-03
KB migrasi-03KB migrasi-03
KB migrasi-03
PUPUK
 
KB lokabiz-03
KB lokabiz-03KB lokabiz-03
KB lokabiz-03
PUPUK
 

More from PUPUK (20)

KB innovative financing-02
KB innovative financing-02KB innovative financing-02
KB innovative financing-02
 
KB inclusive business-02
KB inclusive business-02KB inclusive business-02
KB inclusive business-02
 
KB Pohon Industri-20
KB Pohon Industri-20KB Pohon Industri-20
KB Pohon Industri-20
 
KB pohon industri-19
KB pohon industri-19KB pohon industri-19
KB pohon industri-19
 
KB oyama &-yufuin-02
KB oyama &-yufuin-02KB oyama &-yufuin-02
KB oyama &-yufuin-02
 
KB Bahan Bacaan-36
KB Bahan Bacaan-36KB Bahan Bacaan-36
KB Bahan Bacaan-36
 
KB state_of_the_arts-03
KB state_of_the_arts-03KB state_of_the_arts-03
KB state_of_the_arts-03
 
KB FGD-7-r04
KB FGD-7-r04KB FGD-7-r04
KB FGD-7-r04
 
KB FGD-6-r05
KB FGD-6-r05KB FGD-6-r05
KB FGD-6-r05
 
KB FGD-5-r02
KB FGD-5-r02KB FGD-5-r02
KB FGD-5-r02
 
KB FGD-4-r03
KB FGD-4-r03KB FGD-4-r03
KB FGD-4-r03
 
KB FGD-3-r05
KB FGD-3-r05KB FGD-3-r05
KB FGD-3-r05
 
KB FGD-2-r19
KB FGD-2-r19KB FGD-2-r19
KB FGD-2-r19
 
KB FGD-1-r25
KB FGD-1-r25KB FGD-1-r25
KB FGD-1-r25
 
KB whitebook-03
KB whitebook-03KB whitebook-03
KB whitebook-03
 
KB CSR 02
KB CSR 02KB CSR 02
KB CSR 02
 
KB studipasar-04
KB studipasar-04KB studipasar-04
KB studipasar-04
 
KB san ojego-07
KB san ojego-07KB san ojego-07
KB san ojego-07
 
KB migrasi-03
KB migrasi-03KB migrasi-03
KB migrasi-03
 
KB lokabiz-03
KB lokabiz-03KB lokabiz-03
KB lokabiz-03
 

Kb penyelarasan-03

  • 1. Penyelarasan program pembangunan dalam kerangka kebijakan SID Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 2. man ini en pedo Dokum langkan menghi tidak embaca ajiban p kew ERPIKIR. untuk B Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 3. ● Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi. ● H ● Pengembangan wilayah tertinggal. G Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi A ● ● ● Penyelarasan dengan perkembangan global. ● ● Menumbuhkembangkan sistem inovasi. Menumbuhkebangkan klaster industri nasional dan daerah. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org B F ● E C D ● Membangun budaya inovasi. ● ● Mengembangkan kelembagaan iptek. Mengembangkan daya dukung iptek. Mengembangkan kemampuan absorpsi dunia usaha/ UKM Mengembangkan kolaborasi bagi inovasi. Meningkatkan difusi inovasi, praktik baik dan hasil litbang.
  • 4. Penerapan Sistem Inovasi Daerah (SID) membutuhkan kesungguhan para pemangku kepentingan. Selain memerlukan perubahan pola pikir (mindset), SID juga membutuhkan keterhubungan antar kelompok agenda kebijakan. Setiap program/ kegiatan dalam salah satu tema kebijakan perlu diarahkan untuk selalu memiliki hubungan dengan tema kebijakan yang lain. Dengan demikian perlu dirancang suatu metoda perencanaan yang dapat memandu sinkronisasi program/ kegiatan. Isi dokumen ini diharapkan dapat membantu proses sinkronisasi tersebut, dengan cara memberikan ilustrasi penyusunan program secara praktis. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 5. Dalam praktik, adopsi SID dilakukan di tengah rangkaian proses pembangunan yang telah berjalan cukup lama, dengan mekanisme yang TIDAK mengarah kepada keterpaduan dan ketercapaian hasil kolektif. Penetapan program diturunkan dari prioritas pembangunan daerah untuk suatu kurun waktu tertentu. Dalam praktik, seringkali terdapat kesulitan untuk membangun sinergi antar program/ kegiatan. Dibutuhkan upaya untuk melakukan sinkronisasi, sejak dari penulisan topik program atau judul kegiatan. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 6. Pada halaman-halaman berikut akan disimulasikan suatu kondisi yang biasa terjadi saat memulai melakukan adopsi SID dalam proses perencanaan pembangunan daerah. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 7. Daerah memiliki prioritas pembangunan sebagai berikut: (prioritas ini dapat diambil dari dokumen rencana strategis dan atau pernyataan kepala daerah setelah proses induksi SID berjalan) Peningkatan kualitas pendidikan. Pengembangan bisnis pangan olahan berbasis UKM. Pengembangan industri pariwisata. Penerapan TIK dalam pembangunan daerah (e-Development) Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 8. Pengembangan e-Development Dalam kerangka agenda kebijakan SID, program prioritas tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: G H A F B E Pengembangan industri wisata Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org D Pengembangan UKM pangan olahan C Peningkatan kualitas pendidikan
  • 9. Program prioritas tersebut dipandang sebagai tujuan kebijakan. Langkah-langkah utama pencapaian tujuan disusun dengan memperhatikan kelompok agenda kebijakan yang lain dalam kerangka kebijakan SID. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 10. ● Membangun sistem manajemen rantai pasok berbasis TIK yang menjangkau wil tertinggal. ● ● Membangun telecenter dengan tema pangan olahan di wil tertinggal. Mengembangkan basis data inovasi seputar pangan olahan. ● ● Pelibatan anggota masyarakat di wilayah tertinggal pada formasi klaster industri pangan olahan. H G A F ● ● Mengembangkan pangan olahan berbasis pertanian organik. Pengembangan UKM pangan olahan B E D Fasilitasi pemanfaatan lembaga MSTQ untuk pangan olahan. C ● ● ● Membangun formasi klaster industri pangan olahan. Membentuk dan menguatkan Komite Klaster Pangan Olahan. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org ● Peningkatan perusahaan pemula di bidang pangan olahan. ● ● Mengembangkan daya serap UKM thd teknologi. Pengembangan (bisnis) pangan olahan berbasis keunikan lokal. Penerapan teknologi secara bersama-sama antara sumber teknologi dan UKM Peningkatan hubungan/ dialog antara sumber teknologi dan UKM
  • 11. Penerapan e-Development ● ● ● Menyusun dokumen strategis pendayagunaan TIK. Pembangunan telecenter di seluruh wilayah, termasuk wilayah tertinggal. G H Mengembangkan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi A ● ● Penerapan e-business dan ecommerce pada perusahaan F B E ● Membangun lapis industri pendukung berbasis TIK pada Klaster Industri yang ada. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org D C ● ● Pemanfaatan TIK di kalangan UKM. Diseminasi praktik baik melalui jaringan TIK. Inkubasi perusahaan TIK
  • 12. ● ● ● ● ● Memperkuat akses telekomunikasi pada destinasi wisata. ● Membangun web-portal wisata Pelibatan anggota masyarakat dan wilayah tertinggal dalam klaster industri wisata. ● ● G Membangun jaringan kerja antar bangsa tentang pariwisata. H E Membangun formasi klaster industri wisata ● C D ● ● Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org Peningkatan “faktor keamanan” wisatawan. B Pengembangan industri wisata ● Penyederhanaan administrasi perijinan usaha. A F Membangun tema ecotourism termasuk proses produksi yang eco-efficient. Inkubasi perusahaan TIK, sesuai dengan potensi perkembangan klaster. Pengembangan dan penguatan asosiasi profesi seputar pariwisata. Studi banding dan benchmarking di bidang pariwisata. Mengembangkan “community-based tourism”
  • 13. ● ● ● ● Pengembangan teleeducation untuk wilayah terpencil. Pengembangan telecenter (khusus) untuk wilayah tertinggal. G Membangun komunikasi intensif antara “masyarakat pendidikan” dengan masyarakat dunia tentang suatu tema spesifik. ● Penguatan infrastruktur TIK untuk jaringan kerja antar lembaga pendidikan. B ● D Kolaborasi program antara lembaga pendidikan dengan komite klaster industri ● Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org A F E ● H Pemanfaatan TIK untuk semua elemen kegiatan pendidikan; belajar mengajar, manajemen sekolah dan manajemen pendidikan di daerah. Mengembangkan kurikulum kewirausahaan untuk setiap jenjang pendidikan. C Peningkatan kapasitas tenaga pengajar dalam Sistem Inovasi. Peningkatan kualitas pendidikan
  • 14. Titik masuk “pengembangan UKM pangan olahan” 1. Mengembangkan basis data inovasi seputar pangan olahan. 7. Membentuk dan menguatkan Komite Klaster Pangan Olahan. 2. Penerapan teknologi secara bersamasama antara sumber teknologi dan UKM 8. Mengembangkan pangan olahan berbasis pertanian organik. 3. Peningkatan hubungan/ dialog antara sumber teknologi dan UKM. 4. Peningkatan perusahaan pemula di bidang pangan olahan. 5. Pengembangan (bisnis) pangan olahan berbasis keunikan lokal. 6. Membangun formasi klaster industri pangan olahan. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org 9. Fasilitasi pemanfaatan lembaga MSTQ untuk pangan olahan. 10. Pelibatan anggota masy di wil tertinggal pada formasi klaster industri pangan olahan. 11. Membangun sistem manajemen rantai pasok berbasis TIK yang menjangkau wil tertinggal. 12. Membangun telecenter dengan tema pangan olahan di wil tertinggal.
  • 15. Titik masuk “penerapan e-Development” 13. Pemanfaatan TIK di kalangan UKM. 14. Diseminasi praktik baik melalui jaringan TIK. 15. Inkubasi perusahaan TIK 16. Membangun lapis industri pendukung berbasis TIK pada Klaster Industri yang ada. 17. Penerapan e-business dan ecommerce pada perusahaan. 18. Pembangunan telecenter di seluruh wilayah, termasuk wilayah tertinggal. 19. Mengembangkan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 16. Titik masuk “pengembangan klaster industri pariwisata” 14. Pengembangan dan penguatan asosiasi profesi seputar pariwisata. 20. Memperkuat akses telekomunikasi pada destinasi wisata. 15. Studi banding dan benchmarking di bidang pariwisata. 21. Membangun web-portal wisata. 16. Mengembangkan “community-based tourism”. 17. Membangun jaringan kerja antar bangsa tentang pariwisata. 18. Membangun tema eco-tourism termasuk proses produksi yang ecoefficient. 19. Pelibatan anggota masyarakat dan wilayah tertinggal dalam klaster industri wisata. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org 22. Inkubasi perusahaan TIK, sesuai dengan potensi perkembangan klaster. 23. Penyederhanaan administrasi perijinan usaha. 24. Peningkatan “faktor keamanan” wisatawan.
  • 17. Titik masuk “peningkatan kualitas pendidikan” 25. Peningkatan kapasitas tenaga pengajar dalam Sistem Inovasi. 26. Mengembangkan kurikulum kewirausahaan untuk setiap jenjang pendidikan. 27. Kolaborasi program antara lembaga pendidikan dengan komite klaster industri. 28. Membangun komunikasi intensif antara “masyarakat pendidikan” dengan masyarakat dunia tentang suatu tema spesifik. 29. Pengembangan tele-education untuk wilayah terpencil. 30. Pengembangan telecenter (khusus) untuk wilayah tertinggal. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org 31. Pemanfaatan TIK untuk semua elemen kegiatan pendidikan; belajar mengajar, manajemen sekolah dan manajemen pendidikan di daerah. 32. Penguatan infrastruktur TIK untuk jaringan kerja antar lembaga pendidikan.
  • 18. Tujuan kebijakan Pengembangan UKM pangan olahan Penerapan eDevelopment Pengembangan klaster industri pariwisata Peningkatan kualitas pendidikan 1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Langkah utama 2 26 27 28 29 30 31 32 Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 19. Dari kumpulan tujuan kebijakan dan langkah utama tersebut kemudian disusun “pohon tujuan”: Semua pernyataan diubah menjadi kalimat tujuan. Pernyataan-pernyataan tersebut disusun menjadi hirarki yang logik. Ditambahkan tujuan-tujuan tambahan agar “pohon tujuan” menjadi lengkap. Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 20. “Pohon tujuan” atau “peta strategi” 9 1 27 30 2 28 17 13 31 29 7 19 Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org 26 21 11 5 20 22 14 4 3 10 25 32 18 12 6 24 23 8 15 16
  • 21. Dari pohon tujuan, proses dilanjutkan sampai dengan matriks kegiatan (lihat dokumen terpisah tentang Logical Framework Approach). Pastikan bahwa setiap kegiatan memiliki ”pihak yang bertanggungjawab”, karena masing-masing memiliki dimensi yang “multi sektor”. Pastikan juga bahwa setiap kegiatan memiliki “acuan kerja” atau “program manual” Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org
  • 22. Kata kunci kerangka kebijakan SID A B ● Reformasi kebijakan. ● Kelembagaan iptek. ● Infrastruktur dasar. ● Daya dukung iptek. ● C Daya serap UKM. ● ● ● ● Kesenjangan pasar pembiayaan. HKI. Pengelolaan risiko inovasi. ● ● Pengembangan/ penguatan kelembagaan kemitraan strategis. Program kemitraan strategis inovatif. D ● ● ● ● Persaingan sehat. ● Budaya kreatif inovatif. Kewirausahaan Pengembangan perusahaan pemula inovatif. Bantuan teknis peningkatan kapasitas pelaku bisnis. Peningkatan kapasitas pelaku kewenangan publik. ● ● Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org Tekmas Reverse braindrain.
  • 23. Kata kunci kerangka kebijakan SID E ● ● ● Prakarsa klaster industri spesifik. Koordinasi kebijakan intra-daerah, antardaerah, daerahnasional. Kelembagaan khusus (pendukung inovasi). F ● ● ● Kepedulian tentang isu internasional yang relevan. HKI, mutu, standar. G ● ● Kelestarian lingkungan. ● Teknologi bisnis. ● ● Audit teknologi. ● Pengembangan kerjasama internasional. ● ● Kawi Boedisetio telebiro.bandung0@clubmember.org Afirmasi terhadap wilayah yang tertinggal. Pembangunan infrastruktur transportasi. Pembanguna infrastruktur telekomunikasi. Peningkatan akses terhadap sumberdaya pembangunan. Peningkatan kegiatan produktif. H ● ● ● ● ● Pemanfaatan TIK di pemerintahan. Pemanfaatan TIK di perusahaan. Pemanfaatan TIK di dunia pendidikan. Pemanfaatan TIK dalam pengelolaan kesehatan. Pembangunan webportal inovasi.