1. Dokumen tersebut membahas tentang pengertian retail, klasifikasi retail berdasarkan berbagai kriteria, dan perkembangan industri retail.
2. Retail dapat diklasifikasikan berdasarkan kepemilikan, jenis barang yang dijual, strategi, dan jenis layanan.
3. Beberapa tren industri retail adalah bervariasinya format retail, konsentrasi industri yang meningkat, dan globalisasi.
Kakilima adalah perorangan atau pedagang yang didalam kegiatan usahanya melakukan penjualan barang-barang tertentu yang tidak memiliki tempat dan bangunan sendiri yang umumnya memakai tempat-tempat/fasilitas untuk kepentingan umum serta tempat lain yang bukan miliknya.
Kios tempat usaha yang berdiri sendiri tempat penjualan barang, seriingkali berada di wilayah untuk umum dalam suatu pasar regional (an independent stand from which merchandise is sold, often placed in the common area of a regional shopping center, Barron’s Real Estate Handbook, halaman 337).
Toko adalah sarana/tempat usaha untuk melakukan penjualan barang secara eceran, langsung kepada konsumen akhir.
Pasar tradisional adalah tempat bertemu dan bertransaksi antara pembeli dan penjual secara langsung, dengan tujuan mempertukarkan barang atau jasa dengan uang pada nilai tertentu, dengan cara tawar-menawar.
Pusat perbelanjaan adalah toko-toko yang mengelompok pada suatu kawasan atau blok bangunan tertentu yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana memadai, terdapat kelompok penyewa pertokoan atau kios individu serta ada pula penyewa besar sebagai jangkar yang dapat berupa Toserba ataupun supermarket.
Toko serba ada (department store) adalah sarana/tempat usaha untuk melakukakan penjualan berbagai macam barang kebutuhan rumah tangga/sandang, kecuali sembilan bahan pokok, yang disusun dalam bagian yang terpisah-pisah dalam bentuk kounter secara eceran dan langsung kepada konsumen akhir yang dalam pelayanannya dibantu oleh para pramuniaga.
Pengaruh keberadaan minimarket terhadap kondisi sosial ekonomi pedagang pasa...ROJIKIN AISH
Berdasarkan arti diatas maka pasar tradisional adalah tempat orang barjual beli yang berlangsung di suatu tempat berdasarkan kebiasaan. Di Indonesia keberadaan pasar Tradisional bukan semata merupakan urusan ekonomi tetapi lebih jauh kepada norma ranah budaya, sekaligus peradaban yang berlangsung sejak lama di berbagai wilayah di Indonesia.Ditengah arus modernitas, keberadaan pasar tradisional sebagai suatu budaya bangsa saat ini mencoba untuk bertahan dan mengembangkan diri agar bisa besaing ditengah arus tersebut. Liberalisasi investasi yang semakin tidak terbendung telah membuat pasar tradisional semakin terdesak dengan bermunculannya pasar modern yang menawarkan lebih banyak komoditi, harga serta kenyamanan. Kenyataan tersebut telah membuat masyarakat indonesia berpaling dari bagian kebudayaan dan beralih kepada kehidupan modern yang serba praktis dengan intensitas intraksi yang minim.Pasar itu sendiri terdiri dari dua yaitu pasar tradisional dan pasar modern. Pasar tradisional adalah tempat berjual beli dimana konsumen masih bisa melakukan tawar menawar, salah satu contoh dari pasar tradisional yang sering terlihat di pinggir jalan atau di pemukiman penduduk yang biasa disebut pedagang kelontong. Sedangkan pasar modern tempat dimana konsumen dapat membeli barang-barang yang diinginkan tapi di tempat ini tidak dapat lagi melakukan tawar-menawar seperti pasar tradisional karena harganya sudah terpatok. Salah satu contoh dari pasar modern ini adalah minimarket seperti alfamart, alfamidi, indomart dan sebagainya
Kakilima adalah perorangan atau pedagang yang didalam kegiatan usahanya melakukan penjualan barang-barang tertentu yang tidak memiliki tempat dan bangunan sendiri yang umumnya memakai tempat-tempat/fasilitas untuk kepentingan umum serta tempat lain yang bukan miliknya.
Kios tempat usaha yang berdiri sendiri tempat penjualan barang, seriingkali berada di wilayah untuk umum dalam suatu pasar regional (an independent stand from which merchandise is sold, often placed in the common area of a regional shopping center, Barron’s Real Estate Handbook, halaman 337).
Toko adalah sarana/tempat usaha untuk melakukan penjualan barang secara eceran, langsung kepada konsumen akhir.
Pasar tradisional adalah tempat bertemu dan bertransaksi antara pembeli dan penjual secara langsung, dengan tujuan mempertukarkan barang atau jasa dengan uang pada nilai tertentu, dengan cara tawar-menawar.
Pusat perbelanjaan adalah toko-toko yang mengelompok pada suatu kawasan atau blok bangunan tertentu yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana memadai, terdapat kelompok penyewa pertokoan atau kios individu serta ada pula penyewa besar sebagai jangkar yang dapat berupa Toserba ataupun supermarket.
Toko serba ada (department store) adalah sarana/tempat usaha untuk melakukakan penjualan berbagai macam barang kebutuhan rumah tangga/sandang, kecuali sembilan bahan pokok, yang disusun dalam bagian yang terpisah-pisah dalam bentuk kounter secara eceran dan langsung kepada konsumen akhir yang dalam pelayanannya dibantu oleh para pramuniaga.
Pengaruh keberadaan minimarket terhadap kondisi sosial ekonomi pedagang pasa...ROJIKIN AISH
Berdasarkan arti diatas maka pasar tradisional adalah tempat orang barjual beli yang berlangsung di suatu tempat berdasarkan kebiasaan. Di Indonesia keberadaan pasar Tradisional bukan semata merupakan urusan ekonomi tetapi lebih jauh kepada norma ranah budaya, sekaligus peradaban yang berlangsung sejak lama di berbagai wilayah di Indonesia.Ditengah arus modernitas, keberadaan pasar tradisional sebagai suatu budaya bangsa saat ini mencoba untuk bertahan dan mengembangkan diri agar bisa besaing ditengah arus tersebut. Liberalisasi investasi yang semakin tidak terbendung telah membuat pasar tradisional semakin terdesak dengan bermunculannya pasar modern yang menawarkan lebih banyak komoditi, harga serta kenyamanan. Kenyataan tersebut telah membuat masyarakat indonesia berpaling dari bagian kebudayaan dan beralih kepada kehidupan modern yang serba praktis dengan intensitas intraksi yang minim.Pasar itu sendiri terdiri dari dua yaitu pasar tradisional dan pasar modern. Pasar tradisional adalah tempat berjual beli dimana konsumen masih bisa melakukan tawar menawar, salah satu contoh dari pasar tradisional yang sering terlihat di pinggir jalan atau di pemukiman penduduk yang biasa disebut pedagang kelontong. Sedangkan pasar modern tempat dimana konsumen dapat membeli barang-barang yang diinginkan tapi di tempat ini tidak dapat lagi melakukan tawar-menawar seperti pasar tradisional karena harganya sudah terpatok. Salah satu contoh dari pasar modern ini adalah minimarket seperti alfamart, alfamidi, indomart dan sebagainya
Perdagangan eceran dan grosir saling berhubungan dalam saluran distribusi. Grosir menyediakan produk dalam jumlah besar kepada pengecer, sementara pengecer bertindak sebagai titik akhir dalam rantai distribusi dengan menjangkau konsumen akhir. Kedua bentuk perdagangan ini memiliki peran yang penting dalam memenuhi kebutuhan konsumen dan mendukung pertumbuhan bisnis.
Dalam Tulisan Ini kita dapat mengetahui persaingan “kuat” dimana persaingan yang terjadi antara format ritel tradisional dan modern serta persaingan antara peritel lokal dan asing, pembeli juga mempunyai posisi yang “kuat” karena banyaknya pilihan gerai-gerai ritel yang ditawarkan dan perubahan pola konsumsi, ancaman produk atau jasa sustitusi “cukup kuat” .
Modul ini merupakan referensi pembelajaran mata pelajaran pengelolaan Bisnis Ritel di tingkat SMK Jurusan Bisnis Daring dan Pemasaran. jangan lupa kunjungi channel You tube saya https://www.youtube.com/channel/UC5ph00aSe8DZrtQmtMge-AQ jangan lupa di subscribe yah
BE-GG, Yuwan Ditra krahara, Hapzi Ali, Analisis Etika Bisnis dan manajemen kinerja terhadap Keberlanjutan Ritel Tradisional di Banten, Universitas Mercu Buana, 2019.PDF
BE-GG, Yuwan Ditra krahara, Hapzi Ali, Analisis Etika Bisnis dan manajemen kinerja terhadap Keberlanjutan Ritel Tradisional di Banten, Universitas Mercu Buana, 2019.PDF
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
2. PENGERTIAN RETAIL
RETAIL BERASAL DARI BAHASA PRANCIS YAITU
“RETAILER” YANG ARTINYA MEMOTONG MENJADI KECIL-
KECIL.(RISCH.1991)
Pengertian lain dari Retail :
-penjualan dari sejumlah kecil
komoditas kepada konsumen.
Pengertian Retailler :
-semua organisasi bisnis yang
memperoleh lebih dari setengah
hasil penjualannya dari retailling.
Pengertian Retailling :
-semua aktifitas yang mengikut
sertakan pemasaran barang dan
jasa secara langsung kepada
pelanggan.
3. Klasifikasi Retail
Retail dapat di klasifikasikan dalam banyak cara, sebagai contoh Retail di
kelompokan sesuai dengan penjualan barang berdasarkan sebagai
berikut :
Retail Kecil
Bisnis Retai kecil di gambarkan sebagai retailer yang
berpenghasilan dibawah $500 pertahun. Pemilik
retail pada umumnya bertanggung jawab penuh
terhadap seluruh penujualan dan manajemen.
Biasanya kebanyakan pemilik toko pada bisnis retail
kecil dimiliki secara individu (Individu Proprietorship).
4. Retail Besar
Pada sat ini industri Retail di Kuasai oleh
Organisasi besar, organisasi tersebut meliputi: Departemen Store - Chain
organisasi (organisasi berantai), Supermarket, Catalog Store, Warehouse,
Outline dan Online Store.
Departemen Store merupakan salah satu dari retailer besar dimana
menawarkan berbagai macam jenis produk / barang, tingkat harga dan
kenyamanan dalam berbelanja.
5. 1. Klasifikasi Deskriptif
a. tipe kepemilikan (type of ownership)
b. tipe keragaman barang yang dijual (type of merchandise carried)
2. Klasifikasi Strategic
a. margin/turnover strategy
b. retail price and sevice strategy
c. strategic group classification
d. gross margin – merchandise type classification
3. Klasifikasi pelayanan
a. penjualan eceran swalayan
b. penjualan eceran dengan memilih dendiri
contoh : toko baju dipasar
c. penjualan eceran dengan penjualan terbatas
contoh : toko elektronik
d.penjualan eceran dengan pelayanan penuh
contoh : toko perhiasan butik
6. Ruang Lingkup Bisnis Retail
Bisnis retail tidak hanya sekedar merupakan penjualan barang
secara fisik, tetapi juga meliputi penjualan
jasa, tiket pesawat, warnet, jasa telekomunikasi.
penjualan Jasa ini disebut “REAL SERVICE”.
selain itu yang termasuk didalam penjualan
barang (Complementary Service) yakni :
layanan pesan antar, jaminan leasing, dan
fasilitas kredit.
Pengertian Bisnis Retail tidak hanya mencakup
sebuah toko tapi juga aktivitas sejenis yang
tidak menggunakan tempat khusus dalam
proses jual beli dan direct selling.
7. FUNGSI RITEL
Ritel merupakan tahap akhir proses distribusi dengan dilakukannya
penjualan langsung pada konsumen akhir. Dimana bisnis ritel berfungsi
sebagai perantara antara distributor dengan konsumen, Retailer berperan
sebagai penghimpun barang, toko ritel sebagai tempat rujukan. Ritel
berperan sebagai penentu eksistensi barang dari manufacture di pasar
ekonomi.
8. STRATEGI PERTUMBUHAN
RETAIL
Ada empat jenis pertumbuhan yang diusahakan
oleh retail
1.Penembusan Pasar
Usaha langsung terhadap konsumen yang ada
dengan menarik konsumen untuk membeli lebih
banyak barang pada
tiap kunjungan.
2.Perluasan Pasar
Dalam hal ini segmen pasar menggunakan format
retail
yang ada dalam segmen pasar baru.
3.Pengembangan Format Retail
Meliputi penawaran format retail baru misalnya
dengan
menggunakan internet marketing / e-commerce
sehingga
konsumen belanja tanpa harus kelokasi.
4.Diversifikasi
9. TREND INDUSTRI RETAIL
Industri retail berubah dengan cepat.
Perubahan itu dapat dilihat dari :
- Perbedaan yang mendasar dalam format retail
- Meningkatnya konsentrasi industri.
- Globalisasi.
- Penggunaan cara berinteraksi dengan konsumen.
Saat ini konsumen dapat membeli barang yang
sama dari sejumlah retail yang berbeda. Masing-
masing format retail menargetkan pangsa yang
berbeda dan yang semakin meningkat. Tiap jenis
retail menawarkan manfaat yang berbeda, sehing-
ga para konsumen bisa berlangganan pada retail yang berbeda untuk
Pembelian dan kebutuhan yang berbeda.
10. PEMBAGIAN INDUSTRI RETAIL
1.Discount Stores / Toko Diskon.
Toko pengecer yang menjual berbagai barang dengan harga yang murah
dan memberikan pelayanan yang minimum.
contoh: Makro dan Alfa.
2.Speciallity strores / Toko Produk Spesifik.
Toko yang menjual produk tertentu bersifat spesifik.
Contoh: Gramedia, Guardian dll.
3.Depeartemen Stores.
Toko eceran berskala besar yang pengelolaannya dipi-
Sah menjadi bagian departemen-departemen yang men-
Jual berbagai barang.
Contoh: Ramayana, Robinson, dan sebagainya.
4.Convenience Store.
Toko pengecer yang menjual item produk yang terba-
Tas bertempat ditempat nyaman dan jam panjang.
Contoh: Minimarket Indomart, Alfa Midi.
11. 5.Catalog Store.
Suatu toko yang banyak memberikan informasi
produk melalui media katalog yang dibagikan
kepada konsumen potensial.
6.Chain Store.
Toko pengecer yang memiliki lebih dari satu
gerai dan dimiliki oleh perusahaan yang sama.
7.Supermarket.
Toko eceran yang menjual berbagai macam
produk makanan dan juga sejumlah kecil produk
non makanan dengan sistem konsumen melayani
dirinya sendiri/swalayan.
Contoh: Hero.
8.Hypermarket / Hipermarket.
Toko eceran yang menjual jenis barang dalam
jumlah yang sangat besar atau lebih dari 50.000
item dan melingkupi banyak jenis produk dan
gabungan antara retailer toko diskon.
Contoh: Hypermarket Giant, Carrefour.
12. FAKTOR PENDORONG GLOBALISASI PERITEL
INTERNASIONAL
a.Pasar Domestik yang semakin Jenuh
Di Amerika Serikat, banyak peritel yang
gagal karena banyaknya para pelaku
pasar yang memiliki kesamaan.
b.Sistim dan Keahlian
Saat ini peritel mampu mengatur toko-
toko yg ada diluar negeri dengan lebih
baik dalam mengelola sistem informasi
dan distribusinya.
c.Hilangnya Batasan Perdagangan
kebijakan perdagangan international
yang menghapus hambatan dalam per-
dagangan seperti WTO atau NAFTA.
13. Kelebihan Retail
• Modal yang diperlukan cukup kecil, namun keuntungan yang diperoleh
cukup besar.
• Umumnya lokasi usaha retail strategis. Mereka mendekatkan tempat
wisata dengan tempat berkumpul konsumen, seperti didekat
pemukiman penduduk, terminas bis, atau kantor-kantor.
• Dalam retail skala kecil, hubungan antara peritel dengan pelanggan
cukup dekat, karena adanya komunikasi dua arah antara pelanggan
dengan peritel.
14. Kelemahan Retail
• Keahlian dalam mengelola toko ritel berskala kecil kurang diperhatikan
oleh peritel. Usaha retail berskala kecil terkadang dianggap hanyalah
sebagai pendapatan tambahan sebagai pengisi waktu luang, sehingga
peritel kurang memperhatikan aspek pengelolaan usahanya.
• Administrasi kurang atau bahkan tidak diperhatikan oleh peritel,
sehingga terkadang uang atau modal habis tidak terlacak.
• Promosi usaha tidak dapat dilakukan maksimal, sehingga ada usaha
retail yang tidak diketahui oleh calon pembeli atau pelanggan.
15. Dampak Pembangunan Pasar Eceran Tradisional dan
Modern terhadap Produk Agribisnis
• Mempermudah dan memperlancar
pengembangan agribisnis dengan
mempermudah subsistem pemasaran dan
distribusi produk agri bisnis.
• Menyediakan lapangan kerja khususnya bagi
pekerja informal seperti pedagang kaki lima,
asongan dan warung.
• Meningkatkan niali gizi konsumen, misalnya
dalam pemenuhan buah dan sayur yang saat ini
banyak dijual di pasar swalayan sehingga mudah
didapat oleh konsumen.