SlideShare a Scribd company logo
Tujuan Pembelajaran Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus
Kegiatan Belajar
1
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
II
Setelah mempelajari modul ini saudara mampu
melaksanakan asuhan keperawatan pasien
dengan gangguan pemenuhan kebutuhan
elimiasi urin
TUJUANPembelajaran Umum
TUJUAN
Pembelajaran Khusus
Setelah mempelajari secara teliti
modul ini saudara diharapkan
dapat:
1.	 Menjelaskan konsep dasar
kebutuhan eliminasi urine.
2.	 Menjelaskan hal dikaji pada
pasien dengan gangguan
pemenuhan eliminasi urine.
3.	 Menjelaskan masalah-masalah
yang dialami pada pasien
dengan gangguan pemenuhan
eliminasi urine.
4.	 Menuliskan diagnosa
keperawatan yang muncul
pada pasien dengan gangguan
pemenuhan eliminasi urine.
5.	 Menjelaskan intervensi ,
implementasi dan evaluasi
keperawatan pada pasien
dengan gangguan eliminasi
urine.
6.	 Melaksanakan prosedur
pemenuhan kebutuhan eliminasi
urine
Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gangguan
Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi Urine
Tujuan Pembelajaran Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus
Kegiatan Belajar
2
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
II
1.	 Konsep dasar pemenuhan
kebutuhan eliminasi urine.
2.	 Review anatomi fisiologi .
3.	 Pengkajian pada pasien dengan
gangguan kebutuhan eliminasi
urine, meliputi: pola berkemih,
faktor yang mempengaruhi
kebiasaanberkemih,karakteristik
urine normal dan jumlah
4.	 Masalah-masalah dalam
eliminasi urine.
5.	 Diagnosa Keperawatan pada
pasien dengan gangguan
eliminasi urine.
6.	 Perencanaan ,intervensi dan
evaluasi keperawatan pada
pasien dengan gangguan
eliminasi urine.
7.	 Prosedurpemenuhankebutuhan
eliminasi urine ( modul 7
praktikum).
Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gangguan
Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi Urine
POKOKMateri
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
3
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
Uraian Materi
Konsep dasar
Eleminasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang harus terpenuhi.
Eleminasi urine normal adalah proses pengosongan kandung kemih bila kandung
kemih terisi. Proses pengeluaran ini sangat bergantung pada fungsi – fungsi
organ eleminasi seperti ginjal, ureter bladder dan uretra. Ginjal memindahkan air
dari darah dalam bentuk urine kemudian masuk ke ueter lalu mengalir ke bladder.
Dalam bladder urine ditampung sampai mencapai batas tetentu yang kemudian
dikeluarkan melalui uretra.
Anatomi dan fisiologi
Gambar 2.6 Sistem perkemihan
Tahukah anda bahwa ginjal bentuknya seperti kacang, terdiri dari 2
kanan dan kiri, 1 ginjal mengandung 1- 4 juta nefron yang merupakan unit
pembentukan urine. Rata-rata Glomerular Filtrasi Rate (GFR) normal pada orang
dewasa 125 ml permenit atau 180 liter per 24 jam..
Setelah urine terbentuk kemudian akan dialirkan ke pelvis ginjal ke bladder
melalui ureter. Kandung kemih tempat penampung 300- 400 ml urine, letaknya
di dasar panggul terdiri otot yang dapat mengecil sperti balon, terdiri 2 bagian
fundus dan bagian leher terdapat spinter interna dikontrol saraf otonom oleh
sakral 2 dan 3.
4
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
Uretra saluran pembuangan urin keluar dari tubuh, kontrol pengeluaran
pada spinter eksterna yang dapat dikendalikan oleh kesadaran kita.
Tahukah anda panjang uretra wanita lebih pendek 3,7 cm, sedangkan
pria panjangnya 20 cm. Sehingga pada wanita lebih sering terjadi infeksi
saluran kemih.
		 Proses kejadian eleminasi urine ada dua langkah utama: Pertama, bila
kandung kemih saudara secara progresif terisi sampai tegangan di dindingnya
meningkat diatas nilai ambang dikirim ke medulla spinalis diteruskan ke pusat
miksi pada susunan saraf pusat. Kedua, pusat miksi mengirim sinyal ke otot
kandung kemih (destrusor) berkontraksi maka spinter interna relaksasi dan
spinter ektena berusaha mengosongkan kandung kemih.
Apa yang harus diketahui tentang eleminasi urine?
1. Pola Eleminasi urine normal
Seseorang berkemih sangat tergantung pada individu dan jumlah cairan yang
masuk, Orang-orang biasanya berkemih : pertama kali pada waktu bangun
tidur, setelah berkerja dan makan.
2.FrekuensiNormalnyamiksidalamseharisekitar5kali.Frekuensiuntukberkemih
tergantung kebiasaan dan kesempatan. Banyak orang berkemih kira-kira 70
% dari urine setiap hari pada waktu bangun tidur dan tidak memerlukan waktu
untuk berkemih pada malam hari. Orang-orang biasanya berkemih : pertama
kali pada waktu bangun tidur, sebelum tidur dan berkisar waktu makan.
Pada orang dewasa normal jumlah urine 1,2 – 1,5 liter perhari atau
50 ml / jam selebihnya seperti air, elektrolit dan glukosa diabsorpsi
kembali. Komposisi urine 95 % air, dan 5 % elektrolit dan zat organik.
Pengeluaran urine seseorang tergantung pada intake cairan, faktor
sirkulasi penyakit metabolic seperti diabetes, glomerulonefritis dan
penggunaan obat-obatan diuretic. Bila pengeluaran urine kurang dari
30 ml/menit sedangkan masukan cairan cukup, hal ini kemungkinan
gagal ginjal.
5
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
3. Karakteristik Urine normal
Untuk mengetahui warna urine normal adalah kuning terang. disebabkan
adanya pigmen oruchrome, juga tergantung intake cairan. Seseorang dalam
keadaan dehidrasi maka kosentrasi urine menjadi lebih pekat dan kecoklatan,
penggunaan obat-obatan tertentu seperti multivitamin dan preparat besi
menyebabkan warna urine menjadi kemerahan sampai kehitaman.
		 Bau urine normal adalah bau khas amoniak. merupakan hasil pecahan
urea oleh bakteri. Pemberian pengobatan akan mempengaruhi bau urine.
Jumlah urine yang dikeluarkan tergantung pada usia , intake cairan dan
status kesehatan. Pada orang dewasa jumlah urine yang dikeluarkan sekitar
1.200 – 1.500 atau 150 samapi 600 ml / sekali miksi. Berat jenis plasma (tanpa
protein) berkisar 1,015 -1,020. Berat jenis plasma (tanpa protein) berkisar1,015
-1,020.
Faktor yang mempengaruhi kebiasaan berkemih
1. Pertumbuhan dan perkembangan
Usia seseorang dan berat badan dapat mempengaruhi jumlah pengeluaran
urine. Normalnya bayi-anak ekskresi urine 400-500 ml/hari, orang dewasa
1500-1600ml.
Contoh pada bayi-anak berat badan 10 % orang dewasa mampu
ekskresi 33% lebih banyak dari orang dewasa, usia lanjut volume
bladder berkurang sehingga sering mengalami nokturia dan frekuensi
berkemih meningkat, demikian juga wanita hamil juga akan lebih
sering berkemih karena kandung kemih ditekan bagian terendah janin.
2.	 Sosiokultural
Budaya masyarakat di mana sebagian masyarakat hanya dapat miksi pada
tempat tertutup dan sebaliknya ada masyarakat yang dapat miksi pada
lokasi terbuka.
Peran perawat jika menemukan data klien dewasa dengan volume
urine dibawah 500 ml atau diatas 300 ml dalam periode 24 jam,
warna, bau obnormal dan berat jenis diatas normal maka perlu
perhatian khusus pada klien tersebut bila perlu perawat melapor.
6
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
Contoh masyarakat kita kebanyakan berkemih dikamar mandi
(dalam keadaan tertutup) atau lokasi terbuka, sedangkan pada orang
dalam kondisi sakit harus miksi diatas tempat tidur, hal ini membuat
seseorang kadang menahan miksinya.
3.	 Psikologis
Pada keadaan cemas dan stress akan meninggalkan stimulasi berkemih,
sebagai upaya kompensasi.
Contoh seseorang yang cemas dan stress maka mereka akan sering
buang air kecil.
4.	 Kebiasaan atau gaya hidup seseorang
Gaya hidup ada kaitannya dengan kebiasaan seseorang berkemih.
Contoh seseorang yang biasa berkemih di toilet atau di sungai atau di
alam bebas, akan mengalami kesulitan kalau berkemih diatas tempat
tidur apalagi dengan menggunakan pot urine/ pispot.
5.	 Aktifitas dan tonus otot
Eliminasi urine membutuhkan tonus otot blanded, otot bomen, dan
pelvis untuk berkontraksi. Jika ada gangguan tonus, otot dorongan untuk
berkemih juga akan berkurang. Aktifitas dapat meningkatkan kemampuan
metabolism produksi urine secara optimal.
6.	 Intake cairan dan makanan
Kebiasaanminumdanmakantertentusepertikopi,teh,coklat, (mengandung
kafein) dan alcohol akan menghambat Anti Diuretik Hormon (ADH), hal ini
dapat meningkatkan pembuangan dan ekresi urine.
7.	 Kondisi penyakit
Kondisi penyakit tertentu seperti pasien yang demam akan terjadi
penurunan produksi urine dan pola miksi, karena banyak cairan yang
dikeluarkan melalui kulit. Peradangan dan iritasi organ kemih meninggalkan
retensi urine.
8.	 Pembedahan
Tindakan pembedaan memicu sindrom adaptasi, sehingga kelenjar
7
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
hipofisis anterior melepas hormone ADH, mengakibatkan meningkatkan
reabsorsi air akhirnya pengeluaran urine menurun. Menggunakan enastesi
menurunkan filtrasi glomerulus sehingga produksi urine menurun.
9.	 Pengobatan
Penggunaan terapi diuretik meningkatkan output urine, antikolinergik,
dan antihipertensi, sehingga menimbulkan seseorang akan mengalami
retensi urine.
10.	Pemeriksaan dianogtik
Intravenous pylogram di mana pasien dibatasi intake sebelum prosedur
untuk mengurangi output urine. Cystocospy dapat menimbulkan edema
localpadauretra,spasmepadaspinterbleddersehinggadapatmenimbulkan
urine tertahan ( retensia urine).
Masalah-masalah eliminasi urine
Ada beberapa masalah yang terjadi pada pasien dengan gangguan
pemenuhan kebutuhan eleminasi urine. Masalah tersebut antara lain :
1.	Retensi urine
	 Retensi urine adalah kondisi seseorang terjadi karena penumpukan urine
dalam bladder dan ketidakmampuan bladder untuk mengosongkan
kandung kemih. Penyebab distensi bladder adalah urine yang terdapat
dalam bladder melebihi 400 ml. Normalnya adalah 250 - 400 ml. Kondisi
ini bisa disebabkan oleh hipertropi prostat, pembedahan, otot destrusor
lemah dll
2.	 Inkontinensia urine
	 Bila seseorang mengalami ketidak mampuan otot spinter eksternal
sementara atau menetap untuk mengontrol pengeluaran urine. Ada dua
jenis inkontinensia: pertama, stres inkontinensia yaitu stres yang terjadi
pada saat tekanan intra-abdomen meningkat dan menyebabkan kompresi
kandung kemih. Contoh sebagian orang saat batuk atau tertawa
akan mengalami terkencing-kencing, hal tersebut bisa dikatakan
normal atau bisa terjadi pada lansia. Kedua, urge inkontinensia yaitu
8
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
inkontinensia yang terjadi saat klien terdesak ingin berkemih atau tiba-tiba
berkemih, hal ini terjadi akibat infeksi saluran kemih bagian bawah atau
spasme bladder, overdistensi, peningkatan konsumsi kafein atau alcohol (
Taylor,1989)
3.	Enurisis
Enuresis adalah ketidaksanggupan menahan kemih (mengompol) yang
tidak disadari yang diakibatkan ketidakmampuan untuk mengendalikan
spinter eksterna. Biasanya terjadi pada anak-anak atau orang jompo. Faktor
penyebab takut keluar malam, kapasitas kandung kemih kurang normal.
Infeksi dll
Perubahan Pola Berkemih
Dalam kaitannya dengan perubahan pola berkemih pada pasien yang mengalami
gangguan pemenuhan kebutuhan eleminasi urine, hal yang perlu saudara lakukan
pengkajian pada perubahan pola berkemih antara lain :
1.	 Frekuensi: Meningkatnya frekuensi berkemih tanpa intake ciran yang
meningkat, biasanya terjadi pada cystitis, stress, dan wanita hamil.
2.	 Urgency: Perasaan ingin segera berkemih dan biasanya terjadi pada anak-
anak karena kemampuan spinter untuk mengontrol berkurang.
3.	 Dysuria: Rasa sakit dan kesulitan dalam berkemih misalnya pada infeksi
saluran kemih, trauma, dan striktur uretra.
4.	 Polyuria (Diuresis): Produksi urine melebihi normal, tanpa peningkatan
intake cairan misalnya pada pasien DM.
5.	 Urinary Suppression: Keadaan di mana ginjal tidak memproduksi urine
secara tiba-tiba. Anuria (urine kurang dari 100 ml/24 jam), olyguria (urine
berkisar 100-500 ml/24 jam).
9
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
PROSES KEPERAWATAN
Adalimalangkahuntukyangharusdipahamiolehpesertadidikdalammemberikan
asuhan keperawatan pada pada klien dengan gangguan eleminasi meliputi
pengkajian, rumuskan diagnosa keperawatan, intervensi dan implementasi dan
evaluasi
1. Pengkajian
Peserta didik dalam melakukan pengkajian harus menggerakan semua indra
dan tenaga untuk melakukan pengkajian secara cermat baik melalui wawancara,
observasi, pemeriksaan fisik untuk mengali data yang akurat.
a.	 Tanyakan riwayat keperawatan klien tentang pola berkemih, gejala dari
perubahan berkemih, Faktor yang mempengaruhi berkemih
b.	 Pemeriksaan fisik klien meliputi 1) abdomen , pembesaran, pelebaran
pembuluh darah vena, distensi bladder, pembesaran ginjal, nyeri tekan,
tenderness, bissing usus, 2) genetalia : wanita, inflamasi, nodul, lesi, adanya
secret dari meatus, kesadaran, antropi jaringan vagina, dan genetalia laki-laki :
kebersihan, adanya lesi, tenderness, adanya pembesaran skrotum.
c.	 Identifikasi Intake dan output cairan dalam (24 jam ) meliputi pemasukan
minum dan
infuse, NGT, dan pengeluaran perubahan urine dari urinal, cateter bag, ainage
ureternomy, karakter urine: warna, kejernihan, bau, kepekatan.
d.	 Pemeriksaan diagnostic :
Pemeriksaan urine (urinalisis): Warna : (jernih kekuningan), Penampilan (N:
jernih), Bau (N: beraroma), pH (N: 4,5-8,0), Berat jenis (N: 1,005-1,030), Glukosa
(N: negatif), Keton (N: negatif), Kultur urine (N: kuman petogen negatif)
2. Diagnosa Keperawatan dan Intervensi
Gangguan pola eliminasi urine: inkontinensia
-	 Definisi: Kondisi di mana seseorang tidak mampu mengendalikan
10
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
pengeluaran urine, kemungkinan penyebab (berhubungan dengan):
gangguan neuromuskuler, spasme bladder, trauma pelvic, infeksi saluran
kemih, trauma medulla spinalis, kemungkinan klien mengalami (data
yang ditemukan) : inkontinensia, keinginan berkemih yang segera, sering
ke toilet, menghindari minum, spame bladder, setiap berkemih kurang dari
100 ml atau lebih dari 550 ml.
Tujuan yang diharapkan:
a.	 Klien dapat mengontrol pengeluaran urine tiap 4 jam.
b.	 Tidak ada tanda-tanda retensi dan inkontinensia urine.
c.	 Klien berkemih dalam keadaan berkemih.
d.	
3. Intervensi
INTERVENSI RASIONAL
1.	Monitor keadaan bladder setiap
2 jam. dan kolaborasi dalam
bladder training
2.	Hindari faktor pencetus
inkontinensia urine seperti
cemas
3.	Kolaborasi dengan dokter dalam
pengobatan dan kateterisasi
4.	Berikan penjelasan tentang:
pengobatan, kateter, penyebab
dan tindakan lainnya
1. Tingkatkan kekuatan otot
bladder
1.	Mengurangi atau menghindari
inkontinensia
2.	Menghindari faktor penyebab
3.	Meningkatkan pengetahuan
dan pasien lebih kooperatif
4. Kriteria evaluasi
Setelah membantu untuk klien lakukan evaluasi : Klien mampu mengontrol
pengeluaran bladder setiap 4 jam, tanda dan gejala retensi urine tidak ada.
11
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
2. Retensi urine :
Definisi: Kondisi di mana seseorang tidak mampu mengosongkan bladder
secara tuntas, kemungkinan penyebab (berhubungan dengan) : Obtruki
mekanik, pembesaran prostat, trauma, pembedahan, kehamilan, kemungkinan
klien mengalami (data yang ditemukan): tidak tuntasnya pengeluaran urine,
distensi bladder, hipertropi prostat, kanker, infeksi saluran kemih, pembesaran
besar abdomen.
Intervensi :
INTERVENSI RASIONAL
1.	Monitor keadaan bladder setiap
2 jam
2.	Ukur intake dan output cairan
setiap 4 jam
3.	Berikan cairan 2.000 ml/hari
dengan kolaborasi.
4.	 Kurangi minum setelah jam 6
malam.
5.	Kaji dan monitor analisis urine
elektrolit dan berat badan
6.	Lakukan latihan pergerakan dan
lakukan relaksasi ketika duduk
berkemih.
7.	Kolaborasi dalam pemasangan
kateter.
1.	 Menentukan masalah
2.	 Memonitor keseimbangan
cairan
3.	 Menjaga defisit cairan
4.	 Mencegah nokturia
1.	 Membantu keseimbangan
cairan Membantu
mengembalikan energy
2.	 Menguatkan fungsi bladder
dan menguatkan otot pelvis. l
3.	 Mengeluarkan urine
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
12
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
	 Saudara telah mempelajari modul tentang asuhan keperawatan pada
klien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan eleminasi urin. Dengan demikian
saudara sebagai perawat telah mengusai kompentensi untuk membantu klien
dalam memenuhi kebutuhan eleminasi urin. Hal-hal yang penting yang sudah
saudara pelajari dalam modul ini adalah sebagai berikut:
	 Tidak selamanya eleminasi urine berjalan lancar, kadang mengalami
gangguan atau hambatan yang bisa disebabkan oleh faktor fisik, psikologis,
sosialkultural, penyakit dll. Gangguan eleminasi yang sering terjadi adalah
inkontenensia, retensi urine, dll. Masalah-masalah yang terjadi pada gangguan
eleminasi urine harus segera ditanggulangi karena akan berdampak pada
gangguan homeostasis tubuh. Dengan demikian sisa hasil metabolisme tubuh
yang berupa urine merupakan kotoran yang bersifat toksin sehingga bisa meracuni
apabila tidak segera dikeluarkan dari tubuh.
	 Dengan demikian peserta didik sebagai perawat, harus mampu dalam
memberikan asuhan keperawatan pada gangguan eleminasi urine dengan
menggunakan langkah-langkah sebagai berikut, 1) melakukan pengkajian,
2) merumuskan diagnosa, 3) melakukan intervensi, 4) memberikan beberapa
tindakan, 5) evaluasi
Rangkuman
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
13
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
TES FORMATIF
1.	 Latihan Soal
Petunjuk :
1.	 Peserta didik dalam melakukan latihan soal ini minimal 2 kali, pertama
sebelum memulai proses pembelajaran pada modul 3 ini, kedua setelah
pembelajaran pada modul ini
2.	 Peserta didik dalam menyawab latihan soal ini jujurlah pada diri anda
untuk tidak langsung melihat kunci jawabannya
3.	 Pilihlah jawaban yang paling benar yaitu A, B, C dan D
Kasus 2
Seorang laki-laki , umur 58 tahun dirawat di ruang bedah karena menderita
pembesaran prostat. Laki-laki tersebut kesakitan setiap kali buang air kecil,
sehingga laki-laki tersebut menahan kecing. Laki-laki tersebut merasa tidak tuntas
pengeluaran urine meskipun baru kecing, Hasil pemeriksaan Tensi 130/90 mmhg,
nadi 80 X/menit, intake cairan 200 ml/perhari, kencing sedikit.
1.	 Data yang perlu dikaji pada klien yang merasa tidak tuntas dalam pengeluaran
kencing adalah
A.	 Destensi bladder B. Kebersihan genelalia
B.	 Perubahan warna urine C. Imflamasi genetalia
2.	 Perasaan sakit dan kesulitan dalam berkemih yang dialami laki-laki itu, disebut
A.	 Urgency C. Polyuria
B.	 Frekuensi D. Dysuria
Tes Formatif
14
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
3.	 Kemungkinan penyebab seorang laki-laki yang mengalami kesakitan saat
berkemih, sehingga mereka menahan kencing pada kasus diatas adalah
A.	 Trauma C. Infeksi saluran kemih
B.	 Hipertropi prostat D. Pembedahan
4.	 Jumlah pengeluaran urine pada orang dewasa normal dalam sehari adalah
A.	Sekitar 1.200 – 1.500 ml D. Kurang dari 500 ml
B.	Lebih 3000 ml E. Kurang dari 150 per sekali miksi
5. Seseorang yang tidak mampu mengendalikan pengeluaran urine disebut
dengan
A. Retensio urine C. Inkotinensia urine
B. Urgency D. Poliuria
6. Masalah keperawatan terjadi pada klien dengan gejala kencing sedikit-
sedikit, kandung kemih penuh dan merasa kencing tidak tuntas adalah
A. Retensio urine C. Inkotinensia urine
B. Enuresis D. Poliuria
7. Tujuan intervensi pada klein dengan inkontinensia urine adalah
A.	 Klien dapat mengontrol pengeluaran urine secara bertahap
B.	 Klien tidak dapat mengontrol pengeluaran urine secara betahap
C.	 Klien terjadi peningkatan pengeluaran urine
D.	 Klien menunjukan pengeluaran urine lebih sering
8. Perawat melakukan bladder training pada klien dengan inkontinensia urine,
dengan tujuan
15
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan	 Uraian Materi	 Rangkuman	 Tes Formatif
A.	 Meningkatkan pengeluaran urine C. Menurunkan otot dasar pelvis
B.	 Menguatkan otot dasar pelvis D. Menurunkan kekuatan otot
bladder
9. Perawat harus selalu memonitor setiap 2 keadaan bladder klien dengan
retensio urine, dengan tujuan
A. Mengeluarkan urine C. Meningkatkan fungsi bledder
C. Mencegah penurunan bledder D. Mencegah distensi bladder
10. Intervensi perawat pada klien dengan retensio urine adalah
A. Kolaborasi pemasangan kateter C. Kolaborasi bladder training
C. Kolaborasi pembatasan cairan D. Kolaborasi pemberian diet

More Related Content

What's hot

Retensi urine
Retensi  urineRetensi  urine
Askep diare bu arma print lengkap
Askep diare bu arma print lengkapAskep diare bu arma print lengkap
Askep diare bu arma print lengkap
Operator Warnet Vast Raha
 
Pengkajian Sistem Muskuloskeletal
Pengkajian Sistem MuskuloskeletalPengkajian Sistem Muskuloskeletal
Pengkajian Sistem Muskuloskeletal
Fransiska Oktafiani
 
Konsep Stress dan Adaptasi
Konsep Stress dan AdaptasiKonsep Stress dan Adaptasi
Konsep Stress dan Adaptasi
Widiastutiwiwi
 
Pembahasan Soal UKOM KMB
Pembahasan Soal UKOM KMBPembahasan Soal UKOM KMB
Pembahasan Soal UKOM KMB
HenriantoKarolusSire
 
Makalah kehilangan, berduka dan kematian
Makalah kehilangan, berduka dan kematianMakalah kehilangan, berduka dan kematian
Makalah kehilangan, berduka dan kematian
Didik Nurkantoro
 
Proses terjadinya infeksi
Proses terjadinya infeksiProses terjadinya infeksi
Proses terjadinya infeksi
Warnet Raha
 
Ii. askep hipertensi
Ii. askep hipertensiIi. askep hipertensi
Ii. askep hipertensi
Yabniel Lit Jingga
 
Konsep pasien terminal & menjelang ajal
Konsep pasien terminal & menjelang ajalKonsep pasien terminal & menjelang ajal
Konsep pasien terminal & menjelang ajal
Mitha Khair
 
Asuhan keperawatan klien dengan gagal ginjal kronik
Asuhan keperawatan klien dengan gagal ginjal kronikAsuhan keperawatan klien dengan gagal ginjal kronik
Asuhan keperawatan klien dengan gagal ginjal kronikOperator Warnet Vast Raha
 
Mobilisasi dan immobilisasi
Mobilisasi dan immobilisasiMobilisasi dan immobilisasi
Mobilisasi dan immobilisasirudi mirino
 
Askep Demam Thypoid
Askep Demam ThypoidAskep Demam Thypoid
Askep Demam Thypoid
Sri Nala
 
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITISASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS
Baskoro Abdiansyah
 
Lp defisit perawatan diri
Lp defisit perawatan diriLp defisit perawatan diri
Lp defisit perawatan diri
ekasafitri55
 
Tipe keluarga
Tipe keluargaTipe keluarga
Tipe keluarga
budi-waluyo25
 
Askep diare anak
Askep diare anakAskep diare anak
Askep diare anak
f' yagami
 
Macam2 dan cara penyuntikan
Macam2 dan cara penyuntikanMacam2 dan cara penyuntikan
Macam2 dan cara penyuntikan
Juliana Prayonggat
 

What's hot (20)

Retensi urine
Retensi  urineRetensi  urine
Retensi urine
 
Sop vulva hygiene
Sop vulva hygieneSop vulva hygiene
Sop vulva hygiene
 
Askep diare bu arma print lengkap
Askep diare bu arma print lengkapAskep diare bu arma print lengkap
Askep diare bu arma print lengkap
 
Pengkajian Sistem Muskuloskeletal
Pengkajian Sistem MuskuloskeletalPengkajian Sistem Muskuloskeletal
Pengkajian Sistem Muskuloskeletal
 
Konsep Stress dan Adaptasi
Konsep Stress dan AdaptasiKonsep Stress dan Adaptasi
Konsep Stress dan Adaptasi
 
Pembahasan Soal UKOM KMB
Pembahasan Soal UKOM KMBPembahasan Soal UKOM KMB
Pembahasan Soal UKOM KMB
 
Makalah kehilangan, berduka dan kematian
Makalah kehilangan, berduka dan kematianMakalah kehilangan, berduka dan kematian
Makalah kehilangan, berduka dan kematian
 
Proses terjadinya infeksi
Proses terjadinya infeksiProses terjadinya infeksi
Proses terjadinya infeksi
 
Ii. askep hipertensi
Ii. askep hipertensiIi. askep hipertensi
Ii. askep hipertensi
 
Konsep pasien terminal & menjelang ajal
Konsep pasien terminal & menjelang ajalKonsep pasien terminal & menjelang ajal
Konsep pasien terminal & menjelang ajal
 
Asuhan keperawatan klien dengan gagal ginjal kronik
Asuhan keperawatan klien dengan gagal ginjal kronikAsuhan keperawatan klien dengan gagal ginjal kronik
Asuhan keperawatan klien dengan gagal ginjal kronik
 
Mobilisasi dan immobilisasi
Mobilisasi dan immobilisasiMobilisasi dan immobilisasi
Mobilisasi dan immobilisasi
 
Askep Demam Thypoid
Askep Demam ThypoidAskep Demam Thypoid
Askep Demam Thypoid
 
Asuhan Keperawatan Gerontik
Asuhan Keperawatan GerontikAsuhan Keperawatan Gerontik
Asuhan Keperawatan Gerontik
 
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITISASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS
 
Lp defisit perawatan diri
Lp defisit perawatan diriLp defisit perawatan diri
Lp defisit perawatan diri
 
Tipe keluarga
Tipe keluargaTipe keluarga
Tipe keluarga
 
Askep diare anak
Askep diare anakAskep diare anak
Askep diare anak
 
Isk
IskIsk
Isk
 
Macam2 dan cara penyuntikan
Macam2 dan cara penyuntikanMacam2 dan cara penyuntikan
Macam2 dan cara penyuntikan
 

Viewers also liked

Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Bowel
Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi BowelAsuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Bowel
Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Bowel
pjj_kemenkes
 
Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi
Pemenuhan Kebutuhan EliminasiPemenuhan Kebutuhan Eliminasi
Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi
pjj_kemenkes
 
Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Fekal
Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Fekal Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Fekal
Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Fekal
pjj_kemenkes
 
Modul 6 cetak
Modul 6 cetakModul 6 cetak
Modul 6 cetak
pjj_kemenkes
 
Inkontinensia urin Geriatri
Inkontinensia urin GeriatriInkontinensia urin Geriatri
Inkontinensia urin Geriatri
Zarah Dzulhijjah
 
Inkontinensia urin
Inkontinensia urin Inkontinensia urin
Inkontinensia urin
Ai Coryde
 
Presentasi inkontinesia urine
Presentasi inkontinesia urinePresentasi inkontinesia urine
Presentasi inkontinesia urine
sucipurnamaui
 
Askep inkontinensia urine
Askep inkontinensia urineAskep inkontinensia urine
Askep inkontinensia urine
Paul_Gl
 
Inkontinensia urin
Inkontinensia urinInkontinensia urin
Inkontinensia urin
Fitri Nur Cahyanti
 
Eliminasi
EliminasiEliminasi
Konstipasi
KonstipasiKonstipasi
Askep cidera kepala n cidera tulang belakang
Askep cidera kepala n cidera tulang belakangAskep cidera kepala n cidera tulang belakang
Askep cidera kepala n cidera tulang belakangAlvian P Windiramadhan
 
Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan continent urostomy
Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan continent urostomyAsuhan keperawatan pada klien dengan gangguan continent urostomy
Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan continent urostomy
Alvian P Windiramadhan
 
Anatomi dan Fisiologi Eliminasi Fekal
Anatomi dan Fisiologi Eliminasi FekalAnatomi dan Fisiologi Eliminasi Fekal
Anatomi dan Fisiologi Eliminasi Fekal
Destu Ayu Hapsari
 
KESEHATAN REPRODUKSI MENOPAUSE
KESEHATAN REPRODUKSI MENOPAUSEKESEHATAN REPRODUKSI MENOPAUSE
KESEHATAN REPRODUKSI MENOPAUSE
INDONESIAN NAVY MEDICAL CORPS
 
Buku panduan-praktek-pemenuhan-kebutuhan-dasar-manusia AKPER PEMKAB MUNA
Buku panduan-praktek-pemenuhan-kebutuhan-dasar-manusia AKPER PEMKAB MUNABuku panduan-praktek-pemenuhan-kebutuhan-dasar-manusia AKPER PEMKAB MUNA
Buku panduan-praktek-pemenuhan-kebutuhan-dasar-manusia AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Eliminasi alvi (bab)
Eliminasi alvi (bab)Eliminasi alvi (bab)
Eliminasi alvi (bab)
Dea Laras Cynthia
 
Pengkajian keperawatan sistem persarafan
Pengkajian keperawatan sistem persarafanPengkajian keperawatan sistem persarafan
Pengkajian keperawatan sistem persarafan
UNMER Surabaya n SMK Roudlotul Hikmah
 

Viewers also liked (20)

Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Bowel
Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi BowelAsuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Bowel
Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Bowel
 
Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi
Pemenuhan Kebutuhan EliminasiPemenuhan Kebutuhan Eliminasi
Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi
 
Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Fekal
Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Fekal Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Fekal
Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Fekal
 
Modul 6 cetak
Modul 6 cetakModul 6 cetak
Modul 6 cetak
 
Inkontinensia urin Geriatri
Inkontinensia urin GeriatriInkontinensia urin Geriatri
Inkontinensia urin Geriatri
 
Inkontinensia urin
Inkontinensia urin Inkontinensia urin
Inkontinensia urin
 
Askep inkontinensia urine (2)
Askep inkontinensia urine (2)Askep inkontinensia urine (2)
Askep inkontinensia urine (2)
 
Presentasi inkontinesia urine
Presentasi inkontinesia urinePresentasi inkontinesia urine
Presentasi inkontinesia urine
 
Askep inkontinensia urine
Askep inkontinensia urineAskep inkontinensia urine
Askep inkontinensia urine
 
Inkontinensia urin
Inkontinensia urinInkontinensia urin
Inkontinensia urin
 
Eliminasi
EliminasiEliminasi
Eliminasi
 
Konstipasi
KonstipasiKonstipasi
Konstipasi
 
Askep cidera kepala n cidera tulang belakang
Askep cidera kepala n cidera tulang belakangAskep cidera kepala n cidera tulang belakang
Askep cidera kepala n cidera tulang belakang
 
Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan continent urostomy
Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan continent urostomyAsuhan keperawatan pada klien dengan gangguan continent urostomy
Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan continent urostomy
 
Anatomi dan Fisiologi Eliminasi Fekal
Anatomi dan Fisiologi Eliminasi FekalAnatomi dan Fisiologi Eliminasi Fekal
Anatomi dan Fisiologi Eliminasi Fekal
 
KESEHATAN REPRODUKSI MENOPAUSE
KESEHATAN REPRODUKSI MENOPAUSEKESEHATAN REPRODUKSI MENOPAUSE
KESEHATAN REPRODUKSI MENOPAUSE
 
Buku panduan-praktek-pemenuhan-kebutuhan-dasar-manusia AKPER PEMKAB MUNA
Buku panduan-praktek-pemenuhan-kebutuhan-dasar-manusia AKPER PEMKAB MUNABuku panduan-praktek-pemenuhan-kebutuhan-dasar-manusia AKPER PEMKAB MUNA
Buku panduan-praktek-pemenuhan-kebutuhan-dasar-manusia AKPER PEMKAB MUNA
 
Eliminasi alvi (bab)
Eliminasi alvi (bab)Eliminasi alvi (bab)
Eliminasi alvi (bab)
 
6.2 fraktur cervical
6.2 fraktur cervical6.2 fraktur cervical
6.2 fraktur cervical
 
Pengkajian keperawatan sistem persarafan
Pengkajian keperawatan sistem persarafanPengkajian keperawatan sistem persarafan
Pengkajian keperawatan sistem persarafan
 

Similar to asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gatngguan Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Urine

KONSEP DASAR ELIMINASI URINE.pptx
KONSEP DASAR ELIMINASI URINE.pptxKONSEP DASAR ELIMINASI URINE.pptx
KONSEP DASAR ELIMINASI URINE.pptx
Valny Majid
 
Konsep dasar eliminasi urine
Konsep dasar eliminasi urineKonsep dasar eliminasi urine
Konsep dasar eliminasi urine
Valny Majid
 
Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi.pptx
Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi.pptxPemenuhan Kebutuhan Eliminasi.pptx
Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi.pptx
EndahSuprihatin2
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Urinalisis
UrinalisisUrinalisis
Urinalisis
SisTi NurRahmah
 
Deni lp eliminasi
Deni lp eliminasiDeni lp eliminasi
Deni lp eliminasi
nissaicha2
 
Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi
Pemenuhan Kebutuhan EliminasiPemenuhan Kebutuhan Eliminasi
Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi
pjj_kemenkes
 
Ipa8 kd10-gangguan pada sistem ekskresi manusia dan upaya untuk mencegah atau...
Ipa8 kd10-gangguan pada sistem ekskresi manusia dan upaya untuk mencegah atau...Ipa8 kd10-gangguan pada sistem ekskresi manusia dan upaya untuk mencegah atau...
Ipa8 kd10-gangguan pada sistem ekskresi manusia dan upaya untuk mencegah atau...
SMPK Stella Maris
 
Bab i nefrotik
Bab i nefrotikBab i nefrotik
Bab i nefrotikYan Eshad
 
Laporan hasil praktikum urine
Laporan hasil praktikum urineLaporan hasil praktikum urine
Laporan hasil praktikum urine
Widyanto Waroeng
 
Cairan dan elektrolit.ppt
Cairan dan elektrolit.pptCairan dan elektrolit.ppt
Cairan dan elektrolit.ppt
NaningKusumaWardani
 
askep kel 2.pptx
askep kel 2.pptxaskep kel 2.pptx
askep kel 2.pptx
JoniSiahaan
 
Laporan praktikum bio (uji kandungan urin)
Laporan praktikum bio (uji kandungan urin)Laporan praktikum bio (uji kandungan urin)
Laporan praktikum bio (uji kandungan urin)
Nida Chofiya
 
Ginjal
GinjalGinjal
Ginjal
indah nb
 
PEMERIKSAAN URINE (Urinalisis)
PEMERIKSAAN URINE (Urinalisis)PEMERIKSAAN URINE (Urinalisis)
PEMERIKSAAN URINE (Urinalisis)
LizaHardila
 
ELIMINASI PKDM.pdf
ELIMINASI PKDM.pdfELIMINASI PKDM.pdf
ELIMINASI PKDM.pdf
KelvinFadillah1
 
penyakit sistem endokrin
penyakit sistem endokrinpenyakit sistem endokrin
penyakit sistem endokrin
ZahraBaitiNurAzizah1
 

Similar to asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gatngguan Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Urine (20)

KONSEP DASAR ELIMINASI URINE.pptx
KONSEP DASAR ELIMINASI URINE.pptxKONSEP DASAR ELIMINASI URINE.pptx
KONSEP DASAR ELIMINASI URINE.pptx
 
Konsep dasar eliminasi urine
Konsep dasar eliminasi urineKonsep dasar eliminasi urine
Konsep dasar eliminasi urine
 
Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi.pptx
Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi.pptxPemenuhan Kebutuhan Eliminasi.pptx
Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi.pptx
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Urinalisis
UrinalisisUrinalisis
Urinalisis
 
Deni lp eliminasi
Deni lp eliminasiDeni lp eliminasi
Deni lp eliminasi
 
Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi
Pemenuhan Kebutuhan EliminasiPemenuhan Kebutuhan Eliminasi
Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi
 
Ipa8 kd10-gangguan pada sistem ekskresi manusia dan upaya untuk mencegah atau...
Ipa8 kd10-gangguan pada sistem ekskresi manusia dan upaya untuk mencegah atau...Ipa8 kd10-gangguan pada sistem ekskresi manusia dan upaya untuk mencegah atau...
Ipa8 kd10-gangguan pada sistem ekskresi manusia dan upaya untuk mencegah atau...
 
Percobaan III
Percobaan IIIPercobaan III
Percobaan III
 
Bab i nefrotik
Bab i nefrotikBab i nefrotik
Bab i nefrotik
 
Laporan hasil praktikum urine
Laporan hasil praktikum urineLaporan hasil praktikum urine
Laporan hasil praktikum urine
 
Ginjal
GinjalGinjal
Ginjal
 
Cairan dan elektrolit.ppt
Cairan dan elektrolit.pptCairan dan elektrolit.ppt
Cairan dan elektrolit.ppt
 
askep kel 2.pptx
askep kel 2.pptxaskep kel 2.pptx
askep kel 2.pptx
 
Laporan praktikum bio (uji kandungan urin)
Laporan praktikum bio (uji kandungan urin)Laporan praktikum bio (uji kandungan urin)
Laporan praktikum bio (uji kandungan urin)
 
Ginjal
GinjalGinjal
Ginjal
 
PEMERIKSAAN URINE (Urinalisis)
PEMERIKSAAN URINE (Urinalisis)PEMERIKSAAN URINE (Urinalisis)
PEMERIKSAAN URINE (Urinalisis)
 
ELIMINASI PKDM.pdf
ELIMINASI PKDM.pdfELIMINASI PKDM.pdf
ELIMINASI PKDM.pdf
 
penyakit sistem endokrin
penyakit sistem endokrinpenyakit sistem endokrin
penyakit sistem endokrin
 

More from pjj_kemenkes

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
pjj_kemenkes
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
pjj_kemenkes
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
pjj_kemenkes
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
pjj_kemenkes
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
pjj_kemenkes
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
pjj_kemenkes
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
pjj_kemenkes
 

More from pjj_kemenkes (20)

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 

Recently uploaded

2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
PikeKusumaSantoso
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
PreddySilitonga
 
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
nimah111
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
abdinahyan
 
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptxRefleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
SholahuddinAslam
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
inganahsholihahpangs
 
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdfObservasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
andikuswandi67
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
fadlurrahman260903
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
SdyokoSusanto1
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 

Recently uploaded (20)

2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
 
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
 
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptxRefleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
 
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdfObservasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 

asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gatngguan Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Urine

  • 1. Tujuan Pembelajaran Umum Tujuan Pembelajaran Khusus Kegiatan Belajar 1 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif II Setelah mempelajari modul ini saudara mampu melaksanakan asuhan keperawatan pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan elimiasi urin TUJUANPembelajaran Umum TUJUAN Pembelajaran Khusus Setelah mempelajari secara teliti modul ini saudara diharapkan dapat: 1. Menjelaskan konsep dasar kebutuhan eliminasi urine. 2. Menjelaskan hal dikaji pada pasien dengan gangguan pemenuhan eliminasi urine. 3. Menjelaskan masalah-masalah yang dialami pada pasien dengan gangguan pemenuhan eliminasi urine. 4. Menuliskan diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien dengan gangguan pemenuhan eliminasi urine. 5. Menjelaskan intervensi , implementasi dan evaluasi keperawatan pada pasien dengan gangguan eliminasi urine. 6. Melaksanakan prosedur pemenuhan kebutuhan eliminasi urine Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi Urine
  • 2. Tujuan Pembelajaran Umum Tujuan Pembelajaran Khusus Kegiatan Belajar 2 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif II 1. Konsep dasar pemenuhan kebutuhan eliminasi urine. 2. Review anatomi fisiologi . 3. Pengkajian pada pasien dengan gangguan kebutuhan eliminasi urine, meliputi: pola berkemih, faktor yang mempengaruhi kebiasaanberkemih,karakteristik urine normal dan jumlah 4. Masalah-masalah dalam eliminasi urine. 5. Diagnosa Keperawatan pada pasien dengan gangguan eliminasi urine. 6. Perencanaan ,intervensi dan evaluasi keperawatan pada pasien dengan gangguan eliminasi urine. 7. Prosedurpemenuhankebutuhan eliminasi urine ( modul 7 praktikum). Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi Urine POKOKMateri
  • 3. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 3 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Uraian Materi Konsep dasar Eleminasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang harus terpenuhi. Eleminasi urine normal adalah proses pengosongan kandung kemih bila kandung kemih terisi. Proses pengeluaran ini sangat bergantung pada fungsi – fungsi organ eleminasi seperti ginjal, ureter bladder dan uretra. Ginjal memindahkan air dari darah dalam bentuk urine kemudian masuk ke ueter lalu mengalir ke bladder. Dalam bladder urine ditampung sampai mencapai batas tetentu yang kemudian dikeluarkan melalui uretra. Anatomi dan fisiologi Gambar 2.6 Sistem perkemihan Tahukah anda bahwa ginjal bentuknya seperti kacang, terdiri dari 2 kanan dan kiri, 1 ginjal mengandung 1- 4 juta nefron yang merupakan unit pembentukan urine. Rata-rata Glomerular Filtrasi Rate (GFR) normal pada orang dewasa 125 ml permenit atau 180 liter per 24 jam.. Setelah urine terbentuk kemudian akan dialirkan ke pelvis ginjal ke bladder melalui ureter. Kandung kemih tempat penampung 300- 400 ml urine, letaknya di dasar panggul terdiri otot yang dapat mengecil sperti balon, terdiri 2 bagian fundus dan bagian leher terdapat spinter interna dikontrol saraf otonom oleh sakral 2 dan 3.
  • 4. 4 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Uretra saluran pembuangan urin keluar dari tubuh, kontrol pengeluaran pada spinter eksterna yang dapat dikendalikan oleh kesadaran kita. Tahukah anda panjang uretra wanita lebih pendek 3,7 cm, sedangkan pria panjangnya 20 cm. Sehingga pada wanita lebih sering terjadi infeksi saluran kemih. Proses kejadian eleminasi urine ada dua langkah utama: Pertama, bila kandung kemih saudara secara progresif terisi sampai tegangan di dindingnya meningkat diatas nilai ambang dikirim ke medulla spinalis diteruskan ke pusat miksi pada susunan saraf pusat. Kedua, pusat miksi mengirim sinyal ke otot kandung kemih (destrusor) berkontraksi maka spinter interna relaksasi dan spinter ektena berusaha mengosongkan kandung kemih. Apa yang harus diketahui tentang eleminasi urine? 1. Pola Eleminasi urine normal Seseorang berkemih sangat tergantung pada individu dan jumlah cairan yang masuk, Orang-orang biasanya berkemih : pertama kali pada waktu bangun tidur, setelah berkerja dan makan. 2.FrekuensiNormalnyamiksidalamseharisekitar5kali.Frekuensiuntukberkemih tergantung kebiasaan dan kesempatan. Banyak orang berkemih kira-kira 70 % dari urine setiap hari pada waktu bangun tidur dan tidak memerlukan waktu untuk berkemih pada malam hari. Orang-orang biasanya berkemih : pertama kali pada waktu bangun tidur, sebelum tidur dan berkisar waktu makan. Pada orang dewasa normal jumlah urine 1,2 – 1,5 liter perhari atau 50 ml / jam selebihnya seperti air, elektrolit dan glukosa diabsorpsi kembali. Komposisi urine 95 % air, dan 5 % elektrolit dan zat organik. Pengeluaran urine seseorang tergantung pada intake cairan, faktor sirkulasi penyakit metabolic seperti diabetes, glomerulonefritis dan penggunaan obat-obatan diuretic. Bila pengeluaran urine kurang dari 30 ml/menit sedangkan masukan cairan cukup, hal ini kemungkinan gagal ginjal.
  • 5. 5 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 3. Karakteristik Urine normal Untuk mengetahui warna urine normal adalah kuning terang. disebabkan adanya pigmen oruchrome, juga tergantung intake cairan. Seseorang dalam keadaan dehidrasi maka kosentrasi urine menjadi lebih pekat dan kecoklatan, penggunaan obat-obatan tertentu seperti multivitamin dan preparat besi menyebabkan warna urine menjadi kemerahan sampai kehitaman. Bau urine normal adalah bau khas amoniak. merupakan hasil pecahan urea oleh bakteri. Pemberian pengobatan akan mempengaruhi bau urine. Jumlah urine yang dikeluarkan tergantung pada usia , intake cairan dan status kesehatan. Pada orang dewasa jumlah urine yang dikeluarkan sekitar 1.200 – 1.500 atau 150 samapi 600 ml / sekali miksi. Berat jenis plasma (tanpa protein) berkisar 1,015 -1,020. Berat jenis plasma (tanpa protein) berkisar1,015 -1,020. Faktor yang mempengaruhi kebiasaan berkemih 1. Pertumbuhan dan perkembangan Usia seseorang dan berat badan dapat mempengaruhi jumlah pengeluaran urine. Normalnya bayi-anak ekskresi urine 400-500 ml/hari, orang dewasa 1500-1600ml. Contoh pada bayi-anak berat badan 10 % orang dewasa mampu ekskresi 33% lebih banyak dari orang dewasa, usia lanjut volume bladder berkurang sehingga sering mengalami nokturia dan frekuensi berkemih meningkat, demikian juga wanita hamil juga akan lebih sering berkemih karena kandung kemih ditekan bagian terendah janin. 2. Sosiokultural Budaya masyarakat di mana sebagian masyarakat hanya dapat miksi pada tempat tertutup dan sebaliknya ada masyarakat yang dapat miksi pada lokasi terbuka. Peran perawat jika menemukan data klien dewasa dengan volume urine dibawah 500 ml atau diatas 300 ml dalam periode 24 jam, warna, bau obnormal dan berat jenis diatas normal maka perlu perhatian khusus pada klien tersebut bila perlu perawat melapor.
  • 6. 6 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Contoh masyarakat kita kebanyakan berkemih dikamar mandi (dalam keadaan tertutup) atau lokasi terbuka, sedangkan pada orang dalam kondisi sakit harus miksi diatas tempat tidur, hal ini membuat seseorang kadang menahan miksinya. 3. Psikologis Pada keadaan cemas dan stress akan meninggalkan stimulasi berkemih, sebagai upaya kompensasi. Contoh seseorang yang cemas dan stress maka mereka akan sering buang air kecil. 4. Kebiasaan atau gaya hidup seseorang Gaya hidup ada kaitannya dengan kebiasaan seseorang berkemih. Contoh seseorang yang biasa berkemih di toilet atau di sungai atau di alam bebas, akan mengalami kesulitan kalau berkemih diatas tempat tidur apalagi dengan menggunakan pot urine/ pispot. 5. Aktifitas dan tonus otot Eliminasi urine membutuhkan tonus otot blanded, otot bomen, dan pelvis untuk berkontraksi. Jika ada gangguan tonus, otot dorongan untuk berkemih juga akan berkurang. Aktifitas dapat meningkatkan kemampuan metabolism produksi urine secara optimal. 6. Intake cairan dan makanan Kebiasaanminumdanmakantertentusepertikopi,teh,coklat, (mengandung kafein) dan alcohol akan menghambat Anti Diuretik Hormon (ADH), hal ini dapat meningkatkan pembuangan dan ekresi urine. 7. Kondisi penyakit Kondisi penyakit tertentu seperti pasien yang demam akan terjadi penurunan produksi urine dan pola miksi, karena banyak cairan yang dikeluarkan melalui kulit. Peradangan dan iritasi organ kemih meninggalkan retensi urine. 8. Pembedahan Tindakan pembedaan memicu sindrom adaptasi, sehingga kelenjar
  • 7. 7 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif hipofisis anterior melepas hormone ADH, mengakibatkan meningkatkan reabsorsi air akhirnya pengeluaran urine menurun. Menggunakan enastesi menurunkan filtrasi glomerulus sehingga produksi urine menurun. 9. Pengobatan Penggunaan terapi diuretik meningkatkan output urine, antikolinergik, dan antihipertensi, sehingga menimbulkan seseorang akan mengalami retensi urine. 10. Pemeriksaan dianogtik Intravenous pylogram di mana pasien dibatasi intake sebelum prosedur untuk mengurangi output urine. Cystocospy dapat menimbulkan edema localpadauretra,spasmepadaspinterbleddersehinggadapatmenimbulkan urine tertahan ( retensia urine). Masalah-masalah eliminasi urine Ada beberapa masalah yang terjadi pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan eleminasi urine. Masalah tersebut antara lain : 1. Retensi urine Retensi urine adalah kondisi seseorang terjadi karena penumpukan urine dalam bladder dan ketidakmampuan bladder untuk mengosongkan kandung kemih. Penyebab distensi bladder adalah urine yang terdapat dalam bladder melebihi 400 ml. Normalnya adalah 250 - 400 ml. Kondisi ini bisa disebabkan oleh hipertropi prostat, pembedahan, otot destrusor lemah dll 2. Inkontinensia urine Bila seseorang mengalami ketidak mampuan otot spinter eksternal sementara atau menetap untuk mengontrol pengeluaran urine. Ada dua jenis inkontinensia: pertama, stres inkontinensia yaitu stres yang terjadi pada saat tekanan intra-abdomen meningkat dan menyebabkan kompresi kandung kemih. Contoh sebagian orang saat batuk atau tertawa akan mengalami terkencing-kencing, hal tersebut bisa dikatakan normal atau bisa terjadi pada lansia. Kedua, urge inkontinensia yaitu
  • 8. 8 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif inkontinensia yang terjadi saat klien terdesak ingin berkemih atau tiba-tiba berkemih, hal ini terjadi akibat infeksi saluran kemih bagian bawah atau spasme bladder, overdistensi, peningkatan konsumsi kafein atau alcohol ( Taylor,1989) 3. Enurisis Enuresis adalah ketidaksanggupan menahan kemih (mengompol) yang tidak disadari yang diakibatkan ketidakmampuan untuk mengendalikan spinter eksterna. Biasanya terjadi pada anak-anak atau orang jompo. Faktor penyebab takut keluar malam, kapasitas kandung kemih kurang normal. Infeksi dll Perubahan Pola Berkemih Dalam kaitannya dengan perubahan pola berkemih pada pasien yang mengalami gangguan pemenuhan kebutuhan eleminasi urine, hal yang perlu saudara lakukan pengkajian pada perubahan pola berkemih antara lain : 1. Frekuensi: Meningkatnya frekuensi berkemih tanpa intake ciran yang meningkat, biasanya terjadi pada cystitis, stress, dan wanita hamil. 2. Urgency: Perasaan ingin segera berkemih dan biasanya terjadi pada anak- anak karena kemampuan spinter untuk mengontrol berkurang. 3. Dysuria: Rasa sakit dan kesulitan dalam berkemih misalnya pada infeksi saluran kemih, trauma, dan striktur uretra. 4. Polyuria (Diuresis): Produksi urine melebihi normal, tanpa peningkatan intake cairan misalnya pada pasien DM. 5. Urinary Suppression: Keadaan di mana ginjal tidak memproduksi urine secara tiba-tiba. Anuria (urine kurang dari 100 ml/24 jam), olyguria (urine berkisar 100-500 ml/24 jam).
  • 9. 9 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif PROSES KEPERAWATAN Adalimalangkahuntukyangharusdipahamiolehpesertadidikdalammemberikan asuhan keperawatan pada pada klien dengan gangguan eleminasi meliputi pengkajian, rumuskan diagnosa keperawatan, intervensi dan implementasi dan evaluasi 1. Pengkajian Peserta didik dalam melakukan pengkajian harus menggerakan semua indra dan tenaga untuk melakukan pengkajian secara cermat baik melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik untuk mengali data yang akurat. a. Tanyakan riwayat keperawatan klien tentang pola berkemih, gejala dari perubahan berkemih, Faktor yang mempengaruhi berkemih b. Pemeriksaan fisik klien meliputi 1) abdomen , pembesaran, pelebaran pembuluh darah vena, distensi bladder, pembesaran ginjal, nyeri tekan, tenderness, bissing usus, 2) genetalia : wanita, inflamasi, nodul, lesi, adanya secret dari meatus, kesadaran, antropi jaringan vagina, dan genetalia laki-laki : kebersihan, adanya lesi, tenderness, adanya pembesaran skrotum. c. Identifikasi Intake dan output cairan dalam (24 jam ) meliputi pemasukan minum dan infuse, NGT, dan pengeluaran perubahan urine dari urinal, cateter bag, ainage ureternomy, karakter urine: warna, kejernihan, bau, kepekatan. d. Pemeriksaan diagnostic : Pemeriksaan urine (urinalisis): Warna : (jernih kekuningan), Penampilan (N: jernih), Bau (N: beraroma), pH (N: 4,5-8,0), Berat jenis (N: 1,005-1,030), Glukosa (N: negatif), Keton (N: negatif), Kultur urine (N: kuman petogen negatif) 2. Diagnosa Keperawatan dan Intervensi Gangguan pola eliminasi urine: inkontinensia - Definisi: Kondisi di mana seseorang tidak mampu mengendalikan
  • 10. 10 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif pengeluaran urine, kemungkinan penyebab (berhubungan dengan): gangguan neuromuskuler, spasme bladder, trauma pelvic, infeksi saluran kemih, trauma medulla spinalis, kemungkinan klien mengalami (data yang ditemukan) : inkontinensia, keinginan berkemih yang segera, sering ke toilet, menghindari minum, spame bladder, setiap berkemih kurang dari 100 ml atau lebih dari 550 ml. Tujuan yang diharapkan: a. Klien dapat mengontrol pengeluaran urine tiap 4 jam. b. Tidak ada tanda-tanda retensi dan inkontinensia urine. c. Klien berkemih dalam keadaan berkemih. d. 3. Intervensi INTERVENSI RASIONAL 1. Monitor keadaan bladder setiap 2 jam. dan kolaborasi dalam bladder training 2. Hindari faktor pencetus inkontinensia urine seperti cemas 3. Kolaborasi dengan dokter dalam pengobatan dan kateterisasi 4. Berikan penjelasan tentang: pengobatan, kateter, penyebab dan tindakan lainnya 1. Tingkatkan kekuatan otot bladder 1. Mengurangi atau menghindari inkontinensia 2. Menghindari faktor penyebab 3. Meningkatkan pengetahuan dan pasien lebih kooperatif 4. Kriteria evaluasi Setelah membantu untuk klien lakukan evaluasi : Klien mampu mengontrol pengeluaran bladder setiap 4 jam, tanda dan gejala retensi urine tidak ada.
  • 11. 11 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 2. Retensi urine : Definisi: Kondisi di mana seseorang tidak mampu mengosongkan bladder secara tuntas, kemungkinan penyebab (berhubungan dengan) : Obtruki mekanik, pembesaran prostat, trauma, pembedahan, kehamilan, kemungkinan klien mengalami (data yang ditemukan): tidak tuntasnya pengeluaran urine, distensi bladder, hipertropi prostat, kanker, infeksi saluran kemih, pembesaran besar abdomen. Intervensi : INTERVENSI RASIONAL 1. Monitor keadaan bladder setiap 2 jam 2. Ukur intake dan output cairan setiap 4 jam 3. Berikan cairan 2.000 ml/hari dengan kolaborasi. 4. Kurangi minum setelah jam 6 malam. 5. Kaji dan monitor analisis urine elektrolit dan berat badan 6. Lakukan latihan pergerakan dan lakukan relaksasi ketika duduk berkemih. 7. Kolaborasi dalam pemasangan kateter. 1. Menentukan masalah 2. Memonitor keseimbangan cairan 3. Menjaga defisit cairan 4. Mencegah nokturia 1. Membantu keseimbangan cairan Membantu mengembalikan energy 2. Menguatkan fungsi bladder dan menguatkan otot pelvis. l 3. Mengeluarkan urine
  • 12. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 12 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Saudara telah mempelajari modul tentang asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan eleminasi urin. Dengan demikian saudara sebagai perawat telah mengusai kompentensi untuk membantu klien dalam memenuhi kebutuhan eleminasi urin. Hal-hal yang penting yang sudah saudara pelajari dalam modul ini adalah sebagai berikut: Tidak selamanya eleminasi urine berjalan lancar, kadang mengalami gangguan atau hambatan yang bisa disebabkan oleh faktor fisik, psikologis, sosialkultural, penyakit dll. Gangguan eleminasi yang sering terjadi adalah inkontenensia, retensi urine, dll. Masalah-masalah yang terjadi pada gangguan eleminasi urine harus segera ditanggulangi karena akan berdampak pada gangguan homeostasis tubuh. Dengan demikian sisa hasil metabolisme tubuh yang berupa urine merupakan kotoran yang bersifat toksin sehingga bisa meracuni apabila tidak segera dikeluarkan dari tubuh. Dengan demikian peserta didik sebagai perawat, harus mampu dalam memberikan asuhan keperawatan pada gangguan eleminasi urine dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut, 1) melakukan pengkajian, 2) merumuskan diagnosa, 3) melakukan intervensi, 4) memberikan beberapa tindakan, 5) evaluasi Rangkuman
  • 13. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 13 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif TES FORMATIF 1. Latihan Soal Petunjuk : 1. Peserta didik dalam melakukan latihan soal ini minimal 2 kali, pertama sebelum memulai proses pembelajaran pada modul 3 ini, kedua setelah pembelajaran pada modul ini 2. Peserta didik dalam menyawab latihan soal ini jujurlah pada diri anda untuk tidak langsung melihat kunci jawabannya 3. Pilihlah jawaban yang paling benar yaitu A, B, C dan D Kasus 2 Seorang laki-laki , umur 58 tahun dirawat di ruang bedah karena menderita pembesaran prostat. Laki-laki tersebut kesakitan setiap kali buang air kecil, sehingga laki-laki tersebut menahan kecing. Laki-laki tersebut merasa tidak tuntas pengeluaran urine meskipun baru kecing, Hasil pemeriksaan Tensi 130/90 mmhg, nadi 80 X/menit, intake cairan 200 ml/perhari, kencing sedikit. 1. Data yang perlu dikaji pada klien yang merasa tidak tuntas dalam pengeluaran kencing adalah A. Destensi bladder B. Kebersihan genelalia B. Perubahan warna urine C. Imflamasi genetalia 2. Perasaan sakit dan kesulitan dalam berkemih yang dialami laki-laki itu, disebut A. Urgency C. Polyuria B. Frekuensi D. Dysuria Tes Formatif
  • 14. 14 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 3. Kemungkinan penyebab seorang laki-laki yang mengalami kesakitan saat berkemih, sehingga mereka menahan kencing pada kasus diatas adalah A. Trauma C. Infeksi saluran kemih B. Hipertropi prostat D. Pembedahan 4. Jumlah pengeluaran urine pada orang dewasa normal dalam sehari adalah A. Sekitar 1.200 – 1.500 ml D. Kurang dari 500 ml B. Lebih 3000 ml E. Kurang dari 150 per sekali miksi 5. Seseorang yang tidak mampu mengendalikan pengeluaran urine disebut dengan A. Retensio urine C. Inkotinensia urine B. Urgency D. Poliuria 6. Masalah keperawatan terjadi pada klien dengan gejala kencing sedikit- sedikit, kandung kemih penuh dan merasa kencing tidak tuntas adalah A. Retensio urine C. Inkotinensia urine B. Enuresis D. Poliuria 7. Tujuan intervensi pada klein dengan inkontinensia urine adalah A. Klien dapat mengontrol pengeluaran urine secara bertahap B. Klien tidak dapat mengontrol pengeluaran urine secara betahap C. Klien terjadi peningkatan pengeluaran urine D. Klien menunjukan pengeluaran urine lebih sering 8. Perawat melakukan bladder training pada klien dengan inkontinensia urine, dengan tujuan
  • 15. 15 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif A. Meningkatkan pengeluaran urine C. Menurunkan otot dasar pelvis B. Menguatkan otot dasar pelvis D. Menurunkan kekuatan otot bladder 9. Perawat harus selalu memonitor setiap 2 keadaan bladder klien dengan retensio urine, dengan tujuan A. Mengeluarkan urine C. Meningkatkan fungsi bledder C. Mencegah penurunan bledder D. Mencegah distensi bladder 10. Intervensi perawat pada klien dengan retensio urine adalah A. Kolaborasi pemasangan kateter C. Kolaborasi bladder training C. Kolaborasi pembatasan cairan D. Kolaborasi pemberian diet