Dokumen tersebut membahas tentang PPN dan PPnBM. Menguraikan pengertian, objek, tarif, mekanisme pemungutan, dasar hukum, dan sistematika Undang-Undang PPN di Indonesia.
Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdarakan undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-beasrnya kemakmuran rakyat
Keputusan penting yang harus dihadapi para auditor adalah menentukan jenis dan jumlah bukti audit yang tepat. Ada beberapa jenis keputusan bukti yang harus dikumpulkan oleh auditor, empat di antaranya yaitu prosedur audit yang akan digunakan, berapa ukuran sampel yang akan dipilih untuk prosedur tersebut, item-item mana yang akan dipilih dari populasi dan juga kapan akan melaksanakan prosedur tersebut.
Kegiatan Belajar 2 pada DTSD Pajak II Pusdiklat Pajak. Materi terdiri dari pengertian Pengusaha Kena Pajak, kewajiban Pengusaha Kena Pajak, Pengusaha Kecil dan Pengukuhan secara jabatan.
Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdarakan undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-beasrnya kemakmuran rakyat
Keputusan penting yang harus dihadapi para auditor adalah menentukan jenis dan jumlah bukti audit yang tepat. Ada beberapa jenis keputusan bukti yang harus dikumpulkan oleh auditor, empat di antaranya yaitu prosedur audit yang akan digunakan, berapa ukuran sampel yang akan dipilih untuk prosedur tersebut, item-item mana yang akan dipilih dari populasi dan juga kapan akan melaksanakan prosedur tersebut.
Kegiatan Belajar 2 pada DTSD Pajak II Pusdiklat Pajak. Materi terdiri dari pengertian Pengusaha Kena Pajak, kewajiban Pengusaha Kena Pajak, Pengusaha Kecil dan Pengukuhan secara jabatan.
Putusan Mahkamah Agung No.70 P/HUM/2013 atas uji materi PP No.31 Tahun 2007Adnan Fauzi Siregar
Putusan ini yang pada pokoknya menyatakan Ketentuan PP No.31 Tahun 2007 Perubahan Keempat atas PP No.12 Tahun 2001 tentang Impor dan/atau Penyerahan Barang Kena Pajak Tertentu yang Bersifat Strategis yang Dibebaskan dari Pengenaan PPN, pada :
Pasal 1 ayat (1) huruf c
Pasal 1 ayat (2) huruf a
Pasal 2 ayat (1) huruf f
Pasal 2 ayat (2) huruf c
dinyatakan tidak sah dan tidak berlaku untuk umum.
Apa saja konsep dan dasar hukum PPN?
Dalam powerpoint ini akan membahas mengenai konsep PPN dan dasar hukum PPN. selain itu juga membahas tentang kelebihan dan kelemahan, mekanisme, dan tipe PPN
ORDER https://wa.me/6282186148884 , Pelita Mas adalah perusahaan yang bergerak di bidang Industri Beton dan Paving Block. Paving Untuk Taman, Pelita Mas Paving Block, Pengunci Paving, Pengunci Paving Block, Pinggiran Paving.
Temukan keindahan luar biasa dalam taman paving kami yang eksklusif. Dengan desain yang elegan dan tahan lama, taman paving kami menciptakan ruang luar yang memikat. Pilihlah kualitas terbaik untuk keindahan yang abadi. Jual taman paving, wujudkan taman impian Anda hari ini!
Kami melayani pengiriman ke area Kota Malang dan Kota Batu. Kami Juga melayani Berbagai Macam Pemesanan Genteng Beton dan Paving Block dalam jumlah Besar untuk keperluan Perumahan, Perkantoran, Villa, Gedung, Pembangunan Kampus, Masjid, dan lainnya.
Produk yang kami produksi terdiri dari :
1. Genteng Beton Multiline
2. Genteng Beton Urat Batu
3. Genteng Beton Royal
4. Genteng Beton Vertical
5. Wuwung Genteng
6. Paving ukuran 20x20, 10,5x21, Diagonal
7. Kanstin dan Topi Uskup
8. Pagar Panel
9. Paving Corso 50x50
10. Paving Grass Block Lubang
Untuk informasi lebih lanjut serta pemesanan, hubungi :
Pabrik Genteng Beton dan Paving Pelita Mas
Jl Raya Tlogowaru No 41, Tajinan, Kedungkandang, Malang
Hub kami via whatsapp
https://wa.me/6282186148884
Hub kami via whatsapp
https://wa.me/6282186148884
Lokasi Pabrik kami
https://maps.app.goo.gl/bmDrQ87yF6gQvHnf8
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFRajaclean
Jasa Cuci Sofa Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor, Laundry Sofa Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Jakarta Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Kulit Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Panggilan Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Di Rumah Bogor Barat Bogor, Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Fabric Bogor Barat Bogor, Laundry Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor,
Jasa cuci sofa kini semakin diminati karena kepraktisannya. Dengan menggunakan jasa ini, Anda tidak perlu repot mencuci sofa sendiri. Profesional dalam bidang ini dilengkapi dengan peralatan modern yang mampu membersihkan sofa hingga ke serat terdalam, menghilangkan kotoran dan bakteri yang tidak terlihat.
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faizAlfaiz21
Perkembangan teknologi saat ini telah memasuki segala bidang atau aspek, kita diperhadapkan dengan berbagai teknologi salah satunya pada investasi atau trading secara real-time. Salah satu bidang investasi yang cukup populer saat ini adalah perdagangan valuta asing atau Foreign Exchange (Forex). Pasar Foreign Exchange (forex) adalah inter-bank atau inter-dealer yang didirikan pada tahun 4971 ketika nilai tukar mengambang (floating rate) mulai diberlakukan. Tingginya minat dan ketertarikan masyarakat dunia terhadap dunia valuta asing atau forex (foreign exchange) meningkat cukup drastis dari tahun ke tahun. Hal tersebut dapat kita lihat dari data statistik yang diolah oleh BIS (Bank for International Settlement), yang mana menunjukkan data turnover foreign exchange market dari tahun 2001 yang hanya berkisar 1.239 billion menjadi 5.067 billion di tahun 2016 (Bank of International Settlement, 2016).
Forex merupakan sebuah investasi yang tergolong high risk dan high return investment program. Sebuah investasi yang memiliki risiko tinggi, tentu timbal baliknya juga profit yang tinggi, jadi kedua sisi, baik itu profit maupun risiko ini tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Investasi menempatkan modal pada suatu perusahaan atau aset dengan harapan menghasilkan keuntungan dalam jangka waktu tertentu. Dalam berinvestasi, harapan utama investor adalah memperoleh keuntungan dari transaksi yang dilakukannya. Transaksi yang dilakukan di Pasar Forex adalah antara dua pihak yang sepakat untuk melakukan perdagangan melalui fasilitas telepon atau electronic network sehingga investor dan pihak perusahaan tidak harus bertemu secara langsung untuk bertransaksi kecuali ketika penyerahan modal. Dalam melakukan investasi tersebut setiap perusahaan umumnya akan berusaha agar perluasannya dapat berkembang sesuai dengan tujuan perusahaan yaitu untuk mendapatkan laba sebesar-besarnya untuk kelangsungan hidup perusahaan.
DAFTAR GACOR KETIK DI GOOGLE >> agensunda.com
SUNDABET Situs Slot Gacor dengan Maxwin Tertinggi Hari Ini telah menjadi salah satu situs judi slot online terpercaya selama 3 tahun terakhir bagi para pemain judi online di Indonesia.
SUNDABET Situs Slot Gacor dengan Maxwin Tertinggi Hari Ini telah menjadi salah satu situs judi slot online terpercaya selama 3 tahun terakhir bagi para pemain judi online di Indonesia. Tentunya memiliki berbagai jenis permainan Judi Online seperti Togel, Live Casino, Poker Online, Slot Online dan Judi Bola dalam 1 akun, sehingga membuat para member akan lebih nyaman dalam bermain.
SUNDABET » Daftar Akun VVIP Hanya Hari ini di Situs Slot Paling Gacor
SUNDABET » Situs Judi Online Terpercaya dengan Pilihan Slot Gacor dan Live Casino Terbaik
Slot gacor sampai hari ini masih menarik minat para pemain dikarenakan cara bermainnya sangat mudah bagi pemula, selain itu kesempatan untuk menang sangat besar. Tidak heran jika SUNDABET menjadi salah satu Situs Slot favorit bagi pecinta Judi Online.
Situs SUNDABET tentunya juga memiliki berbagai jenis permainan Judi Online seperti Togel, Live Casino, Poker Online, Slot Online dan Judi Bola dalam 1 akun, sehingga membuat para member akan lebih nyaman dalam bermain. Tentunya kami juga memberikan berbagai macam promo dan bonus yang dapat di claim setiap harinya seperti Bonus New Member, Garansi kekalahan, Cashback, Rollingan.
SUNDABET berkomitmen untuk mengesahkan taruhan yang bertanggung jawab seperti halnya mempromosikan kesadaran akan masalah judi dan meningkatkan pencegahan, intervensi dan pelayanan. Kebijakan Pertanggungjawaban Permainan SUNDABET menetapkan komitmennya untuk meminimalisir efek negatif dari masalah judi dan untuk mempromosikan praktek perjudian yang bertanggung jawab.
Kami percaya ini tanggung jawab kami untuk anda, pelanggan kami, untuk memastikan bahwa anda menikmati pengalaman bertaruh di situs kami, sementara tetap menyadari penuh terhadap kerugian sosial dan keuangan yang terkait dengan masalah perjudian.
Dalam rangka membantu pemain kami dalam pertanggunjawaban perjudian, kami memastikan bahwa semua staf kami memiliki kesadaran pertanggunjawaban perjudian. Silahkan menghubungi kami jika anda membutuhkan informasi atau bantuan lebih lanjut.
Bertaruh dibawah batas umur 18 tahun merupakan tindakan ilegal di SUNDABET. SUNDABET memiliki tanggung jawab yang serius untuk masalah ini. SUNDABET mempunyai hak untuk meminta bukti umur dari pelanggan manapun dan untuk melakukan pengecekan untuk memverifikasi informasi yang disediakan. Akun pelanggan mungkin akan ditutup untuk sementara dan dana akan ditahan sampai tersedia bukti yang memadai mengenai umur anda.
Untuk pelanggan kami yang menginginkan untuk membatasi dirinya dari berjudi, kami menyediakan fasilitas pengecualian diri yang memungkinkan pelanggan untuk menutup akunnya untuk minimum waktu 6 bulan sampai 5 tahun sesuai dengan permintaan. Silahkan hubungi Petugas Layanan Pelanggan melalui “Live Chat”
Forex, atau Foreign Exchange, adalah pasar global untuk perdagangan mata uang yang merupakan yang terbesar dan paling likuid di dunia, dengan volume perdagangan harian mencapai triliunan dolar. Pasar ini beroperasi 24 jam sehari melalui jaringan komputer global yang melibatkan bank, pialang, institusi, dan individu. Di forex, mata uang diperdagangkan berpasangan, seperti EUR/USD, dan nilai tukar mata uang ditentukan oleh permintaan dan penawaran di pasar bebas. Trader forex menggunakan analisis teknis dan fundamental untuk membuat keputusan perdagangan, serta berbagai strategi seperti day trading, swing trading, dan scalping untuk memaksimalkan keuntungan. Manajemen risiko, termasuk penggunaan stop-loss order dan diversifikasi, sangat penting dalam trading forex. Broker forex berperan sebagai perantara dan menawarkan berbagai platform trading seperti MetaTrader dan TradingView. Meskipun menawarkan peluang besar, trading forex juga memiliki risiko yang signifikan dan memerlukan edukasi serta disiplin yang baik.
5. Sebutkan dan Jelaskan Nama Asal Kantor Asal Daerah Asal Perguruan Tinggi Pengalaman Kerja
Lain-lain
6. Dasar- dasar PPN dan PPnBM DTSD II Tahun 2014 Agustus – September 2014
7. Indikator Dapat menjelaskan mekanisme pemungutan PPn dan PPN Dapat menyebutkan dasar hukum dan sistematika UU PPN Dapat menjelaskan legal character PPN di Indonesia
8. Pajak atas Konsumsi Sales Tax / Pajak Penjualan (PPn)
Value Added Tax (VAT) / Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
9. Pajak Penjualan PT A (Pabrikan)
PT B (Pedagang Besar) PT C (Pedagang Pengecer)
Konsumen Akhir
Rp 1.000
Rp 1.300
Rp 1.730
Kas Negara
Rp 100
Kas Negara
Rp 130
Kas Negara
Rp 173
Rp 403 PPn Rp 100
PPn Rp 130
PPn Rp 173
10. Pajak Pertambahan Nilai PT A (Pabrikan)
PT B (Pedagang Besar) PT C (Pedagang Pengecer)
Konsumen Akhir
Rp 1.000
Rp 1.200
Rp 1.500
Pajak Keluaran
100
Pajak Masukan
0
Kurang Bayar
100
Pajak Keluaran
120
Pajak Masukan
100
Kurang Bayar
20
Pajak Keluaran
150
Pajak Masukan
120
Kurang Bayar
30
Kas Negara
Rp 100
Kas Negara
Rp 20
Kas Negara
Rp 30
Rp 150 PPN Rp 100
PPN Rp 120
PPN Rp 150
11. Sejarah PajakTidak Langsung Pajak Pertambahan Nilai (PPN 1984) Pajak Penjualan (PPn 1951)
•UU Darurat No 19 Tahun 1951, berlaku 1 Oktober 1951
•Ditingkatkan jadi Undang-Undang dg UU No 35 tahun 1953
•Single stage tax pada tingkat pabrikan (manufacturer’s sales tax)
•Mengalami perluasan objek 18 jenis jasa
•Mengalami perluasan objek umtuk impor Pajak Peredaran 1950 (Ppe 1950)
•Dikenakan atas penyerahan barang/jasa di Indonesia
•Dikenakan tiap jalur distribusi
•Satu tarif (single rate) 2,5%
•Bersifat kumulatif Pajak Pembangunan I (PPb I)
•Mulanya sukarela
•1 Juni 1947 resmi dipungut atas rumah makan
•UU No 32 Tahun 1956 dilimpahkan ke Pemda
12. Karakteristik PPN Legal Character PPN Pajak Tak Langsung Pajak Objektif Multistage Levy Indirect Substraction Method Pajak Konsumsi DN PPN Tipe Konsumsi
Tarif Tunggal
13. Pajak Tidak Langsung
•Pemikul beban pajak adalah pembeli BKP/JKP
•Penanggung jawab atas pelaporan/penyetoran pajak ke kas negara adalah PKP Pemikul beban pajak dengan penanggung jawab atas penyetoran pajak ke kas negara berada pada pihak- pihak yang berbeda
14. Pajak Objektif Timbulnya kewajiban pajak ditentukan oleh peristiwa atau perbuatan hukum yang dapat dikenakan pajak yang juga disebut objek pajak Kondisi subjektif subjek pajak tidak ikut menentukan Tidak membedakan antara konsumen orang pribadi atau badan, antara konsumen berpenghasilan tinggi atau rendah. Menimbulkan dampak regresive
15. Pajak Atas Konsumsi Dalam Negeri
•PPN bukan pajak atas kegiatan bisnis
•Pemikul beban pajak adalah konsumen Makna
•Sifat netral PPN di bidang perdagangan internasional Refleksi destination principle
16. Netral PPN netral atas Netralitas PPN dibentuk oleh faktor :
•pola konsumsi
•pola produksi
•pola distribusi
•PPN dikenakan baik atas konsumsi barang maupun jasa
•Destination principle
18. PPN Tipe Konsumsi Semua pembelian yang digunakan untuk produksi yaitu pembelian BKP termasuk barang modal dikurangkan dari penghitungan nilai tambah Jadi dasar pengenaan pajaknya terbatas pada pembelian untuk keperluan konsumsi Tidak terjadi pengenaan pajak lebih dari satu kali terhadap barang modal, karena pembelian barang modal dikeluarkan dari dasar pengenaan pajak Hal ini memberi sifat netral PPN terhadap pola produksi. Pengusaha bebas memilih apakah mau menggunakan sistem produksi padat modal atau padat karya, PPN tidak akan ikut menentukan.
19. PPN Tipe Konsumsi Nilai Positif PPN Tipe Konsumsi Membantu likuiditas perusahaan Menunjang iklim investasi yang sehat
Mendorong regenerasi alat produksi
Tidak menimbulkan pengenaan pajak berganda
20. Indirect Subtraction Method
Indirect Subtraction Method adalah metode penghitungan PPN yang akan disetor ke kas negara dengan cara mengurangkan pajak atas perolehan dengan pajak atas penyerahan barang atau jasa
Metode Lain:
Subtraction method yaitu dengan cara mengalikan tarif PPN dengan selisih antara harga jual dengan harga beli
Addition method yaitu mengalikan tarif PPN dengan hasil penjumlahan unsur-unsur nilai tambah
21. PPNSISTIM PEMUNGUTANPPN atasNilai TambahHARGA BELIBH BAKU = 500BH PEMBANTU= 300SUKU CADANG DLL. = 200 ----------- JUMLAH = 1000BIAYAPENYUSUTAN = 50BUNGA = 100GAJI/UPAH = 300MANAJEMEN = 150LABA USAHA = 100---------- JUMLAH = 700HARGA JUAL1700Nilai Tambah700SUBTRACTIONADDITIONINDIRECT SUBTRACTION/ CREDIT/INVOICE
22. METODE PENGHITUNGAN(Calculation Method) HARGA JUAL = 1.700HARGA BELI = 1.000DPP = 700PPN 10% = 70HARGA JUAL = 1.700 PPN = 10% x 1.700 = 170HARGA BELI = 1.000 PPN = 10% x 1.000 = 100PPN TERUTANG UNTUK DISETOR KE KAS NEGARA = 70 PENYUSUTAN = 50BUNGA = 20SEWA = 80GAJI/UPAH = 300MANAJEMEN = 150LABA USAHA = 100Jumlah = 700 PPN 10% = 70 SUBTRACTION METHODADDITION METHODINDIRECT SUBTRACTION/ INVOICE/CREDIT METHOD
23. Multi Stage Levy Namun Non Kumulatif
PPN dikenakan pada setiap mata rantai jalur produksi maupun jalur distribusi.
Dikenakan PPN mulai dari tingkat pabrikan, pedagang besar sampai dengan pedagang pengecer
24. Multi Stage Levy : Non Cummulative
PT A (Pabrikan) PT B (Pedagang Besar)
PT C (Pedagang Pengecer) Konsumen Akhir Rp 1.000
Rp 1.200
Rp 1.500
Pajak Keluaran
100
Pajak Masukan
0
Kurang Bayar
100
Pajak Keluaran
120
Pajak Masukan
100
Kurang Bayar
20
Pajak Keluaran
150
Pajak Masukan
120
Kurang Bayar
30
Kas Negara
Rp 100 Kas Negara
Rp 20 Kas Negara Rp 30
Rp 150
PPN Rp 100
PPN Rp 120
PPN Rp 150
25. Multi Stage Levy : Cummulative
PT A (Pabrikan)
PT B (Pedagang Besar)
PT C (Pedagang Pengecer)
Konsumen Akhir Rp 1.000
Rp 1.300
Rp 1.730
Kas Negara
Rp 100
Kas Negara
Rp 130
Kas Negara
Rp 173
Rp 403 PPn Rp 100
PPn Rp 130
PPn Rp 173
27. Mekanisme Umum
PT A
PT B
PT C Harga Rp 1.000 Harga Rp 1.200
PPN Rp 120
PPN Rp 100
Pajak Keluaran
120
Pajak Masukan
100
Kurang Bayar
20
Kas Negara
Rp20
Dilakukan Setiap Bulan Dalam SPT Masa PPN
28. Mekanisme Khusus
PT A
PT B
Pemungut PPN
Harga Rp 1.000
Harga Rp 1.200
PPN Rp 0
PPN Rp 100
Pajak Keluaran
0
Pajak Masukan
100
Lebih Bayar
100
Kas Negara
Rp120
Dilakukan Setiap Bulan Dalam SPT Masa PPN
29. Dasar Hukum UU Nomor 8 Tahun 1983
•Berlaku 1 April 1985 UU Nomor 11 Tahun 1994
•Berlaku 1 Januari 1995 UU Nomor 18 Tahun 2000
•Berlaku 1 Januari 2001 UU Nomor 42 Tahun 2009
•Berlaku 1 April 2010
30. Sistematika UU PPN
BAB I KETENTUAN UMUM
Pasal 1 Pengertian
Pasal 1A Ruang Lingkup Penyerahan Barang Kena Pajak
Pasal 2 Transaksi Hubungan Istimewa
BAB II PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK
Pasal 3 Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak
31. Sistematika UU PPN
BAB IIA KEWAJIBAN MELAPORKAN USAHA DAN KEWAJIBAN MEMUNGUT, MENYETOR DAN MELAPORKAN PAJAK YANG TERUTANG
Pasal 3A Pengusaha Kena Pajak, Pengusaha Kecil, BKP tida berwujud dan JKP dari Luar Daerah Pabean
32. Sistematika UU PPN
BAB III OBJEK PAJAK
Pasal 4 Obyek Pajak Pertambahan Nilai
Pasal 4A Jenis Barang dan Jasa Tidak Kena Pajak
Pasal 5 Obyek PPnBM
Pasal 5A Retur Penjualan/Pembelian
Pasal 6 (dihapus)
33. Sistematika UU PPN
BAB IV TARIF PAJAK DAN CARA MENGHITUNG PAJAK
Pasal 7 Tarif Pajak Pertambahan Nilai
Pasal 8 Tarif PPnBM
Pasal 8A Cara Menghitung PPN
Pasal 9 Pajak Masukan dan Pajak Keluaran
Pasal 10 Cara Menghitung PPnBM
34. Sistematika UU PPN
BAB V SAAT DAN TEMPAT TERUTANG DAN LAPORAN PENGHITUNGAN PAJAK
Pasal 11 Saat Terutang Pajak
Pasal 12 Tempat Terutang Pajak
Pasal 13 Faktur Pajak
Pasal 14 Larangan Membuat Faktur Pajak
Pasal 15 ((dihapus)
Pasal 15a Jangka Waktu Penyetoran Pajak dan Penyampaian SPT Masa
Pasal 16 ((dihapus)
35. Sistematika UU PPN
BAB V A KETENTUAM KHUSUS
Pasal 16A Pemungut PPN
Pasal 16B Fasilitas Pajak
Pasal 16C PPN Kegiatan Membangun Sendiri
Pasal 16D PPN atas Penyerahan Aktiva Yang Menurut Tujuan semula Tidak Untuk Diperjualbelikan
Pasal 16E Permintaan Kembali PPN dan PPnBM
Pasal 16F Tanggung Jawab Renteng Pembayaran Pajak
36. Sistematika UU PPN
BAB VI KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 17 Tata Cara Pemungutan (lex specialist)
BAB VII KETENTUAN PERALIHAN
Ketentuan peralihan
BAB VIII KETENTUAN PENUTUP
Pasal 19 Ketentuan tentang peraturan pelaksanaan
Pasal 20 Nama UU PPN 1984
Pasal 21 Mulai Berlaku UU PPN