SlideShare a Scribd company logo
WWW.CRSVAT.COM PPN DAN PPnBM DTSD PAJAK II
Tujuan Pembelajaran Peserta diklat dapat: Memahami dasar-dasar PPN dan PPnBM Memahami pengukuhan PKP Memahami objek PPN 
Memahami tarif dan DPP PPN Memahami faktur pajak Menghitung PPN kurang (lebih) bayar 
Memahami pengenaan PPnBM Memahami pemungutan PPN dan PPnBM oleh Pemungut PPN Memahami fasilitas PPN Memahami restitusi PPN Mengisi SPT Masa PPN
Penilaian 
•10% Kehadiran 
•20% Aktifitas 
•70% Ujian UJIAN = PILIHAN BERGANDA DAN PENGISIAN SPT MASA PPN 
NILAI MINIMAL: 65
http://dudiwahyudi.com https://www.facebook.com/dudiwahyudi https://www.twitter.com/doeytea http://www.linkedin.com/pub/dudi-wahyudi/3a/5b7/5ab 
dudi.wahyudi@gmail.com DUDI WAHYUDI, Ak., MM, BKP, CA
Sebutkan dan Jelaskan Nama Asal Kantor Asal Daerah Asal Perguruan Tinggi Pengalaman Kerja 
Lain-lain
Dasar- dasar PPN dan PPnBM DTSD II Tahun 2014 Agustus – September 2014
Indikator Dapat menjelaskan mekanisme pemungutan PPn dan PPN Dapat menyebutkan dasar hukum dan sistematika UU PPN Dapat menjelaskan legal character PPN di Indonesia
Pajak atas Konsumsi Sales Tax / Pajak Penjualan (PPn) 
Value Added Tax (VAT) / Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
Pajak Penjualan PT A (Pabrikan) 
PT B (Pedagang Besar) PT C (Pedagang Pengecer) 
Konsumen Akhir 
Rp 1.000 
Rp 1.300 
Rp 1.730 
Kas Negara 
Rp 100 
Kas Negara 
Rp 130 
Kas Negara 
Rp 173 
Rp 403 PPn Rp 100 
PPn Rp 130 
PPn Rp 173
Pajak Pertambahan Nilai PT A (Pabrikan) 
PT B (Pedagang Besar) PT C (Pedagang Pengecer) 
Konsumen Akhir 
Rp 1.000 
Rp 1.200 
Rp 1.500 
Pajak Keluaran 
100 
Pajak Masukan 
0 
Kurang Bayar 
100 
Pajak Keluaran 
120 
Pajak Masukan 
100 
Kurang Bayar 
20 
Pajak Keluaran 
150 
Pajak Masukan 
120 
Kurang Bayar 
30 
Kas Negara 
Rp 100 
Kas Negara 
Rp 20 
Kas Negara 
Rp 30 
Rp 150 PPN Rp 100 
PPN Rp 120 
PPN Rp 150
Sejarah PajakTidak Langsung Pajak Pertambahan Nilai (PPN 1984) Pajak Penjualan (PPn 1951) 
•UU Darurat No 19 Tahun 1951, berlaku 1 Oktober 1951 
•Ditingkatkan jadi Undang-Undang dg UU No 35 tahun 1953 
•Single stage tax pada tingkat pabrikan (manufacturer’s sales tax) 
•Mengalami perluasan objek 18 jenis jasa 
•Mengalami perluasan objek umtuk impor Pajak Peredaran 1950 (Ppe 1950) 
•Dikenakan atas penyerahan barang/jasa di Indonesia 
•Dikenakan tiap jalur distribusi 
•Satu tarif (single rate) 2,5% 
•Bersifat kumulatif Pajak Pembangunan I (PPb I) 
•Mulanya sukarela 
•1 Juni 1947 resmi dipungut atas rumah makan 
•UU No 32 Tahun 1956 dilimpahkan ke Pemda
Karakteristik PPN Legal Character PPN Pajak Tak Langsung Pajak Objektif Multistage Levy Indirect Substraction Method Pajak Konsumsi DN PPN Tipe Konsumsi 
Tarif Tunggal
Pajak Tidak Langsung 
•Pemikul beban pajak adalah pembeli BKP/JKP 
•Penanggung jawab atas pelaporan/penyetoran pajak ke kas negara adalah PKP Pemikul beban pajak dengan penanggung jawab atas penyetoran pajak ke kas negara berada pada pihak- pihak yang berbeda
Pajak Objektif Timbulnya kewajiban pajak ditentukan oleh peristiwa atau perbuatan hukum yang dapat dikenakan pajak yang juga disebut objek pajak Kondisi subjektif subjek pajak tidak ikut menentukan Tidak membedakan antara konsumen orang pribadi atau badan, antara konsumen berpenghasilan tinggi atau rendah. Menimbulkan dampak regresive
Pajak Atas Konsumsi Dalam Negeri 
•PPN bukan pajak atas kegiatan bisnis 
•Pemikul beban pajak adalah konsumen Makna 
•Sifat netral PPN di bidang perdagangan internasional Refleksi destination principle
Netral PPN netral atas Netralitas PPN dibentuk oleh faktor : 
•pola konsumsi 
•pola produksi 
•pola distribusi 
•PPN dikenakan baik atas konsumsi barang maupun jasa 
•Destination principle
Single Rate Semua objek PPN Kecuali Ekspor 10% Ekspor BKP/JKP 0%
PPN Tipe Konsumsi Semua pembelian yang digunakan untuk produksi yaitu pembelian BKP termasuk barang modal dikurangkan dari penghitungan nilai tambah Jadi dasar pengenaan pajaknya terbatas pada pembelian untuk keperluan konsumsi Tidak terjadi pengenaan pajak lebih dari satu kali terhadap barang modal, karena pembelian barang modal dikeluarkan dari dasar pengenaan pajak Hal ini memberi sifat netral PPN terhadap pola produksi. Pengusaha bebas memilih apakah mau menggunakan sistem produksi padat modal atau padat karya, PPN tidak akan ikut menentukan.
PPN Tipe Konsumsi Nilai Positif PPN Tipe Konsumsi Membantu likuiditas perusahaan Menunjang iklim investasi yang sehat 
Mendorong regenerasi alat produksi 
Tidak menimbulkan pengenaan pajak berganda
Indirect Subtraction Method 
Indirect Subtraction Method adalah metode penghitungan PPN yang akan disetor ke kas negara dengan cara mengurangkan pajak atas perolehan dengan pajak atas penyerahan barang atau jasa 
Metode Lain: 
Subtraction method yaitu dengan cara mengalikan tarif PPN dengan selisih antara harga jual dengan harga beli 
Addition method yaitu mengalikan tarif PPN dengan hasil penjumlahan unsur-unsur nilai tambah
PPNSISTIM PEMUNGUTANPPN atasNilai TambahHARGA BELIBH BAKU = 500BH PEMBANTU= 300SUKU CADANG DLL. = 200 ----------- JUMLAH = 1000BIAYAPENYUSUTAN = 50BUNGA = 100GAJI/UPAH = 300MANAJEMEN = 150LABA USAHA = 100---------- JUMLAH = 700HARGA JUAL1700Nilai Tambah700SUBTRACTIONADDITIONINDIRECT SUBTRACTION/ CREDIT/INVOICE
METODE PENGHITUNGAN(Calculation Method) HARGA JUAL = 1.700HARGA BELI = 1.000DPP = 700PPN 10% = 70HARGA JUAL = 1.700 PPN = 10% x 1.700 = 170HARGA BELI = 1.000 PPN = 10% x 1.000 = 100PPN TERUTANG UNTUK DISETOR KE KAS NEGARA = 70 PENYUSUTAN = 50BUNGA = 20SEWA = 80GAJI/UPAH = 300MANAJEMEN = 150LABA USAHA = 100Jumlah = 700 PPN 10% = 70 SUBTRACTION METHODADDITION METHODINDIRECT SUBTRACTION/ INVOICE/CREDIT METHOD
Multi Stage Levy Namun Non Kumulatif 
PPN dikenakan pada setiap mata rantai jalur produksi maupun jalur distribusi. 
Dikenakan PPN mulai dari tingkat pabrikan, pedagang besar sampai dengan pedagang pengecer
Multi Stage Levy : Non Cummulative 
PT A (Pabrikan) PT B (Pedagang Besar) 
PT C (Pedagang Pengecer) Konsumen Akhir Rp 1.000 
Rp 1.200 
Rp 1.500 
Pajak Keluaran 
100 
Pajak Masukan 
0 
Kurang Bayar 
100 
Pajak Keluaran 
120 
Pajak Masukan 
100 
Kurang Bayar 
20 
Pajak Keluaran 
150 
Pajak Masukan 
120 
Kurang Bayar 
30 
Kas Negara 
Rp 100 Kas Negara 
Rp 20 Kas Negara Rp 30 
Rp 150 
PPN Rp 100 
PPN Rp 120 
PPN Rp 150
Multi Stage Levy : Cummulative 
PT A (Pabrikan) 
PT B (Pedagang Besar) 
PT C (Pedagang Pengecer) 
Konsumen Akhir Rp 1.000 
Rp 1.300 
Rp 1.730 
Kas Negara 
Rp 100 
Kas Negara 
Rp 130 
Kas Negara 
Rp 173 
Rp 403 PPn Rp 100 
PPn Rp 130 
PPn Rp 173
Mekanisme Pemungutan PPN 
Mekanisme umum Mekanisme khusus
Mekanisme Umum 
PT A 
PT B 
PT C Harga Rp 1.000 Harga Rp 1.200 
PPN Rp 120 
PPN Rp 100 
Pajak Keluaran 
120 
Pajak Masukan 
100 
Kurang Bayar 
20 
Kas Negara 
Rp20 
Dilakukan Setiap Bulan Dalam SPT Masa PPN
Mekanisme Khusus 
PT A 
PT B 
Pemungut PPN 
Harga Rp 1.000 
Harga Rp 1.200 
PPN Rp 0 
PPN Rp 100 
Pajak Keluaran 
0 
Pajak Masukan 
100 
Lebih Bayar 
100 
Kas Negara 
Rp120 
Dilakukan Setiap Bulan Dalam SPT Masa PPN
Dasar Hukum UU Nomor 8 Tahun 1983 
•Berlaku 1 April 1985 UU Nomor 11 Tahun 1994 
•Berlaku 1 Januari 1995 UU Nomor 18 Tahun 2000 
•Berlaku 1 Januari 2001 UU Nomor 42 Tahun 2009 
•Berlaku 1 April 2010
Sistematika UU PPN 
BAB I KETENTUAN UMUM 
Pasal 1 Pengertian 
Pasal 1A Ruang Lingkup Penyerahan Barang Kena Pajak 
Pasal 2 Transaksi Hubungan Istimewa 
BAB II PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK 
Pasal 3 Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak
Sistematika UU PPN 
BAB IIA KEWAJIBAN MELAPORKAN USAHA DAN KEWAJIBAN MEMUNGUT, MENYETOR DAN MELAPORKAN PAJAK YANG TERUTANG 
Pasal 3A Pengusaha Kena Pajak, Pengusaha Kecil, BKP tida berwujud dan JKP dari Luar Daerah Pabean
Sistematika UU PPN 
BAB III OBJEK PAJAK 
Pasal 4 Obyek Pajak Pertambahan Nilai 
Pasal 4A Jenis Barang dan Jasa Tidak Kena Pajak 
Pasal 5 Obyek PPnBM 
Pasal 5A Retur Penjualan/Pembelian 
Pasal 6 (dihapus)
Sistematika UU PPN 
BAB IV TARIF PAJAK DAN CARA MENGHITUNG PAJAK 
Pasal 7 Tarif Pajak Pertambahan Nilai 
Pasal 8 Tarif PPnBM 
Pasal 8A Cara Menghitung PPN 
Pasal 9 Pajak Masukan dan Pajak Keluaran 
Pasal 10 Cara Menghitung PPnBM
Sistematika UU PPN 
BAB V SAAT DAN TEMPAT TERUTANG DAN LAPORAN PENGHITUNGAN PAJAK 
Pasal 11 Saat Terutang Pajak 
Pasal 12 Tempat Terutang Pajak 
Pasal 13 Faktur Pajak 
Pasal 14 Larangan Membuat Faktur Pajak 
Pasal 15 ((dihapus) 
Pasal 15a Jangka Waktu Penyetoran Pajak dan Penyampaian SPT Masa 
Pasal 16 ((dihapus)
Sistematika UU PPN 
BAB V A KETENTUAM KHUSUS 
Pasal 16A Pemungut PPN 
Pasal 16B Fasilitas Pajak 
Pasal 16C PPN Kegiatan Membangun Sendiri 
Pasal 16D PPN atas Penyerahan Aktiva Yang Menurut Tujuan semula Tidak Untuk Diperjualbelikan 
Pasal 16E Permintaan Kembali PPN dan PPnBM 
Pasal 16F Tanggung Jawab Renteng Pembayaran Pajak
Sistematika UU PPN 
BAB VI KETENTUAN LAIN-LAIN 
Pasal 17 Tata Cara Pemungutan (lex specialist) 
BAB VII KETENTUAN PERALIHAN 
Ketentuan peralihan 
BAB VIII KETENTUAN PENUTUP 
Pasal 19 Ketentuan tentang peraturan pelaksanaan 
Pasal 20 Nama UU PPN 1984 
Pasal 21 Mulai Berlaku UU PPN
Evaluasi
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Presentasi PPN dan PPnBM
Presentasi PPN dan PPnBMPresentasi PPN dan PPnBM
Presentasi PPN dan PPnBM
Icha Icha
 
Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan
Ketentuan Umum dan Tatacara PerpajakanKetentuan Umum dan Tatacara Perpajakan
Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan
iyandri tiluk wahyono
 
perpajakan internasional
 perpajakan internasional  perpajakan internasional
perpajakan internasional
Asep suryadi
 
teori pemungutan pajak dan penggolongan pajak
 teori pemungutan pajak dan penggolongan pajak teori pemungutan pajak dan penggolongan pajak
teori pemungutan pajak dan penggolongan pajak
Magdalena - Nommensen university
 
PPN pengkreditan pajak masukan
PPN   pengkreditan pajak masukanPPN   pengkreditan pajak masukan
PPN pengkreditan pajak masukan
karomah95
 
PPN objek
PPN objekPPN objek
PPN objek
karomah95
 
Daftar Koreksi Fiskal Perpajakan
Daftar Koreksi Fiskal PerpajakanDaftar Koreksi Fiskal Perpajakan
Daftar Koreksi Fiskal PerpajakanHengky Manurung
 
7. kup pemeriksaan bukti permulaan
7. kup pemeriksaan bukti permulaan7. kup pemeriksaan bukti permulaan
7. kup pemeriksaan bukti permulaan
Mochamad Nurudin
 
5 pajak penghasilan pribadi dan badan
5 pajak penghasilan pribadi dan badan5 pajak penghasilan pribadi dan badan
5 pajak penghasilan pribadi dan badannatal kristiono
 
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI
PAJAK PERTAMBAHAN NILAIPAJAK PERTAMBAHAN NILAI
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI
ARIEF DJUNAEDI
 
Sosialisasi E Faktur
Sosialisasi E FakturSosialisasi E Faktur
Sosialisasi E Faktur
karomah95
 
Hukum pajak pertemuan ke 8 pembukuan dan pencatatan
Hukum pajak pertemuan ke 8 pembukuan dan pencatatanHukum pajak pertemuan ke 8 pembukuan dan pencatatan
Hukum pajak pertemuan ke 8 pembukuan dan pencatatanrahiemah
 
8 ketentuan umum dan tatacara perpajakan
8 ketentuan umum dan tatacara perpajakan8 ketentuan umum dan tatacara perpajakan
8 ketentuan umum dan tatacara perpajakannatal kristiono
 
Bab. 16 Lean Accounting Perhitungan Biaya Target dan Balanced Scorecard
Bab. 16 Lean Accounting Perhitungan Biaya Target dan Balanced ScorecardBab. 16 Lean Accounting Perhitungan Biaya Target dan Balanced Scorecard
Bab. 16 Lean Accounting Perhitungan Biaya Target dan Balanced Scorecard
Fitri Ayu Kusuma Wijayanti
 
Keputusan Bahan Bukti Audit
Keputusan Bahan Bukti AuditKeputusan Bahan Bukti Audit
Keputusan Bahan Bukti Audit
SharonShalomSapanPut
 
Bab 9 Perencanaan Pajak Berdasarkan UU Domestik - Kelompok 3
Bab 9 Perencanaan Pajak Berdasarkan UU Domestik - Kelompok 3Bab 9 Perencanaan Pajak Berdasarkan UU Domestik - Kelompok 3
Bab 9 Perencanaan Pajak Berdasarkan UU Domestik - Kelompok 3
Emilia Wati
 
PPh PotPut (Dipo Tri Martiano).ppt
PPh PotPut (Dipo Tri Martiano).pptPPh PotPut (Dipo Tri Martiano).ppt
PPh PotPut (Dipo Tri Martiano).ppt
DipoTriMartiano
 

What's hot (20)

Presentasi PPN dan PPnBM
Presentasi PPN dan PPnBMPresentasi PPN dan PPnBM
Presentasi PPN dan PPnBM
 
Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan
Ketentuan Umum dan Tatacara PerpajakanKetentuan Umum dan Tatacara Perpajakan
Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan
 
perpajakan internasional
 perpajakan internasional  perpajakan internasional
perpajakan internasional
 
teori pemungutan pajak dan penggolongan pajak
 teori pemungutan pajak dan penggolongan pajak teori pemungutan pajak dan penggolongan pajak
teori pemungutan pajak dan penggolongan pajak
 
PPN pengkreditan pajak masukan
PPN   pengkreditan pajak masukanPPN   pengkreditan pajak masukan
PPN pengkreditan pajak masukan
 
PPN objek
PPN objekPPN objek
PPN objek
 
Pph 22
Pph 22Pph 22
Pph 22
 
Daftar Koreksi Fiskal Perpajakan
Daftar Koreksi Fiskal PerpajakanDaftar Koreksi Fiskal Perpajakan
Daftar Koreksi Fiskal Perpajakan
 
7. kup pemeriksaan bukti permulaan
7. kup pemeriksaan bukti permulaan7. kup pemeriksaan bukti permulaan
7. kup pemeriksaan bukti permulaan
 
5 pajak penghasilan pribadi dan badan
5 pajak penghasilan pribadi dan badan5 pajak penghasilan pribadi dan badan
5 pajak penghasilan pribadi dan badan
 
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI
PAJAK PERTAMBAHAN NILAIPAJAK PERTAMBAHAN NILAI
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI
 
Sosialisasi E Faktur
Sosialisasi E FakturSosialisasi E Faktur
Sosialisasi E Faktur
 
Hukum pajak pertemuan ke 8 pembukuan dan pencatatan
Hukum pajak pertemuan ke 8 pembukuan dan pencatatanHukum pajak pertemuan ke 8 pembukuan dan pencatatan
Hukum pajak pertemuan ke 8 pembukuan dan pencatatan
 
8 ketentuan umum dan tatacara perpajakan
8 ketentuan umum dan tatacara perpajakan8 ketentuan umum dan tatacara perpajakan
8 ketentuan umum dan tatacara perpajakan
 
Bab. 16 Lean Accounting Perhitungan Biaya Target dan Balanced Scorecard
Bab. 16 Lean Accounting Perhitungan Biaya Target dan Balanced ScorecardBab. 16 Lean Accounting Perhitungan Biaya Target dan Balanced Scorecard
Bab. 16 Lean Accounting Perhitungan Biaya Target dan Balanced Scorecard
 
Keputusan Bahan Bukti Audit
Keputusan Bahan Bukti AuditKeputusan Bahan Bukti Audit
Keputusan Bahan Bukti Audit
 
Pph 21
Pph 21Pph 21
Pph 21
 
Presentasi pph
Presentasi pphPresentasi pph
Presentasi pph
 
Bab 9 Perencanaan Pajak Berdasarkan UU Domestik - Kelompok 3
Bab 9 Perencanaan Pajak Berdasarkan UU Domestik - Kelompok 3Bab 9 Perencanaan Pajak Berdasarkan UU Domestik - Kelompok 3
Bab 9 Perencanaan Pajak Berdasarkan UU Domestik - Kelompok 3
 
PPh PotPut (Dipo Tri Martiano).ppt
PPh PotPut (Dipo Tri Martiano).pptPPh PotPut (Dipo Tri Martiano).ppt
PPh PotPut (Dipo Tri Martiano).ppt
 

Viewers also liked

KB 2 - Pengusaha Kena Pajak
KB 2 - Pengusaha Kena PajakKB 2 - Pengusaha Kena Pajak
KB 2 - Pengusaha Kena Pajak
Dudi Wahyudi
 
Mengenal e-SPT Masa PPh Pasal 21
Mengenal e-SPT Masa PPh Pasal 21Mengenal e-SPT Masa PPh Pasal 21
Mengenal e-SPT Masa PPh Pasal 21
Dudi Wahyudi
 
Cara Instalasi e-SPT PPh Masa PPh Pasal 21 Baru
Cara Instalasi e-SPT PPh Masa PPh Pasal 21 BaruCara Instalasi e-SPT PPh Masa PPh Pasal 21 Baru
Cara Instalasi e-SPT PPh Masa PPh Pasal 21 Baru
Dudi Wahyudi
 
PPN Dibebaskan Atas BKP Tertentu
PPN Dibebaskan Atas BKP TertentuPPN Dibebaskan Atas BKP Tertentu
PPN Dibebaskan Atas BKP Tertentu
Dudi Wahyudi
 
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPn) by Andri Saputra
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPn) by Andri SaputraPAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPn) by Andri Saputra
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPn) by Andri Saputra
Indah Mawarni
 
PP Nomor 94 tahun 2010
PP Nomor 94 tahun 2010PP Nomor 94 tahun 2010
PP Nomor 94 tahun 2010
Dudi Wahyudi
 
PPh Pasal 23
PPh Pasal 23PPh Pasal 23
PPh Pasal 23
Dudi Wahyudi
 
Pajak Penjualan Atas Barang Mewah
Pajak Penjualan Atas Barang MewahPajak Penjualan Atas Barang Mewah
Pajak Penjualan Atas Barang Mewah
Dudi Wahyudi
 
Ppn (ppt)
Ppn (ppt)Ppn (ppt)
Ppn (ppt)
Ardha Erlitha
 
Karakteristik PPN
Karakteristik PPNKarakteristik PPN
Karakteristik PPN
Fhiya Hendarto
 
Uu Ppn 2010 Per 13 Desember 2009
Uu Ppn 2010 Per 13 Desember 2009Uu Ppn 2010 Per 13 Desember 2009
Uu Ppn 2010 Per 13 Desember 2009
Dudi Wahyudi
 
perpajakan ppn dan ppn-bm
perpajakan ppn dan ppn-bmperpajakan ppn dan ppn-bm
perpajakan ppn dan ppn-bm
rensykartika
 
Kup 2008
Kup 2008Kup 2008
Kup 2008
Dudi Wahyudi
 
PPN Atas RS dan RSS
PPN Atas RS dan RSSPPN Atas RS dan RSS
PPN Atas RS dan RSS
Dudi Wahyudi
 
Akunt pajak i iii
Akunt pajak i iiiAkunt pajak i iii
Akunt pajak i iii
Arief Tersenyum
 
PP Nomor 93 Tahun 2010
PP Nomor 93 Tahun 2010PP Nomor 93 Tahun 2010
PP Nomor 93 Tahun 2010
Dudi Wahyudi
 
Pasal 22
Pasal 22Pasal 22
Pasal 22
maulmaulidaa
 
Putusan Mahkamah Agung No.70 P/HUM/2013 atas uji materi PP No.31 Tahun 2007
Putusan Mahkamah Agung No.70 P/HUM/2013 atas uji materi PP No.31 Tahun 2007Putusan Mahkamah Agung No.70 P/HUM/2013 atas uji materi PP No.31 Tahun 2007
Putusan Mahkamah Agung No.70 P/HUM/2013 atas uji materi PP No.31 Tahun 2007
Adnan Fauzi Siregar
 
Materi ppn
Materi ppnMateri ppn
Materi ppn
Ay Kent
 
Presentasi PPh pasal 22
Presentasi PPh pasal 22Presentasi PPh pasal 22
Presentasi PPh pasal 22
Dede Azis Nagara
 

Viewers also liked (20)

KB 2 - Pengusaha Kena Pajak
KB 2 - Pengusaha Kena PajakKB 2 - Pengusaha Kena Pajak
KB 2 - Pengusaha Kena Pajak
 
Mengenal e-SPT Masa PPh Pasal 21
Mengenal e-SPT Masa PPh Pasal 21Mengenal e-SPT Masa PPh Pasal 21
Mengenal e-SPT Masa PPh Pasal 21
 
Cara Instalasi e-SPT PPh Masa PPh Pasal 21 Baru
Cara Instalasi e-SPT PPh Masa PPh Pasal 21 BaruCara Instalasi e-SPT PPh Masa PPh Pasal 21 Baru
Cara Instalasi e-SPT PPh Masa PPh Pasal 21 Baru
 
PPN Dibebaskan Atas BKP Tertentu
PPN Dibebaskan Atas BKP TertentuPPN Dibebaskan Atas BKP Tertentu
PPN Dibebaskan Atas BKP Tertentu
 
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPn) by Andri Saputra
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPn) by Andri SaputraPAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPn) by Andri Saputra
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPn) by Andri Saputra
 
PP Nomor 94 tahun 2010
PP Nomor 94 tahun 2010PP Nomor 94 tahun 2010
PP Nomor 94 tahun 2010
 
PPh Pasal 23
PPh Pasal 23PPh Pasal 23
PPh Pasal 23
 
Pajak Penjualan Atas Barang Mewah
Pajak Penjualan Atas Barang MewahPajak Penjualan Atas Barang Mewah
Pajak Penjualan Atas Barang Mewah
 
Ppn (ppt)
Ppn (ppt)Ppn (ppt)
Ppn (ppt)
 
Karakteristik PPN
Karakteristik PPNKarakteristik PPN
Karakteristik PPN
 
Uu Ppn 2010 Per 13 Desember 2009
Uu Ppn 2010 Per 13 Desember 2009Uu Ppn 2010 Per 13 Desember 2009
Uu Ppn 2010 Per 13 Desember 2009
 
perpajakan ppn dan ppn-bm
perpajakan ppn dan ppn-bmperpajakan ppn dan ppn-bm
perpajakan ppn dan ppn-bm
 
Kup 2008
Kup 2008Kup 2008
Kup 2008
 
PPN Atas RS dan RSS
PPN Atas RS dan RSSPPN Atas RS dan RSS
PPN Atas RS dan RSS
 
Akunt pajak i iii
Akunt pajak i iiiAkunt pajak i iii
Akunt pajak i iii
 
PP Nomor 93 Tahun 2010
PP Nomor 93 Tahun 2010PP Nomor 93 Tahun 2010
PP Nomor 93 Tahun 2010
 
Pasal 22
Pasal 22Pasal 22
Pasal 22
 
Putusan Mahkamah Agung No.70 P/HUM/2013 atas uji materi PP No.31 Tahun 2007
Putusan Mahkamah Agung No.70 P/HUM/2013 atas uji materi PP No.31 Tahun 2007Putusan Mahkamah Agung No.70 P/HUM/2013 atas uji materi PP No.31 Tahun 2007
Putusan Mahkamah Agung No.70 P/HUM/2013 atas uji materi PP No.31 Tahun 2007
 
Materi ppn
Materi ppnMateri ppn
Materi ppn
 
Presentasi PPh pasal 22
Presentasi PPh pasal 22Presentasi PPh pasal 22
Presentasi PPh pasal 22
 

Similar to KB 1 - Dasar-dasar PPN

Konsep Dasar PPN dan Dasar Hukum PPN
Konsep Dasar PPN dan Dasar Hukum PPNKonsep Dasar PPN dan Dasar Hukum PPN
Konsep Dasar PPN dan Dasar Hukum PPN
AmeliaRamadhanty
 
Perpajakan dalam PBJ melalui Swakelola.pdf
Perpajakan dalam PBJ melalui Swakelola.pdfPerpajakan dalam PBJ melalui Swakelola.pdf
Perpajakan dalam PBJ melalui Swakelola.pdf
kppnbandaaceh
 
PPT Perpajakan "PPN dan PPNBM" dosen Taufikur Rahman S.E,.M.Si
PPT Perpajakan "PPN dan PPNBM" dosen Taufikur Rahman S.E,.M.SiPPT Perpajakan "PPN dan PPNBM" dosen Taufikur Rahman S.E,.M.Si
PPT Perpajakan "PPN dan PPNBM" dosen Taufikur Rahman S.E,.M.Si
Iqbal Fauzi
 
KULIAH PAJAK UNTUK PEMAHAMAN PERPAJAKAN YANG BENAR
KULIAH PAJAK UNTUK PEMAHAMAN PERPAJAKAN YANG BENARKULIAH PAJAK UNTUK PEMAHAMAN PERPAJAKAN YANG BENAR
KULIAH PAJAK UNTUK PEMAHAMAN PERPAJAKAN YANG BENAR
adaisumselbabel21
 
Pajak pertambahan nilai (ppn)/VAT
Pajak pertambahan nilai (ppn)/VATPajak pertambahan nilai (ppn)/VAT
Pajak pertambahan nilai (ppn)/VATIrvan Desmal
 
(10) PPN & PPnBM.ppt
(10) PPN & PPnBM.ppt(10) PPN & PPnBM.ppt
(10) PPN & PPnBM.ppt
AlleAldine
 
PPt Pajak Penghasilan Umum.pptx
PPt Pajak Penghasilan Umum.pptxPPt Pajak Penghasilan Umum.pptx
PPt Pajak Penghasilan Umum.pptx
SitiAsiah55
 
PPH WAJIB PAJAK BADAN
PPH WAJIB PAJAK BADANPPH WAJIB PAJAK BADAN
PPH WAJIB PAJAK BADAN
YABES HULU
 
MATERI 3.7 KELAS 11.pptx
MATERI 3.7 KELAS 11.pptxMATERI 3.7 KELAS 11.pptx
MATERI 3.7 KELAS 11.pptx
faridamaya2
 
PPN A_2023_Sesi 1.pptx
PPN A_2023_Sesi 1.pptxPPN A_2023_Sesi 1.pptx
PPN A_2023_Sesi 1.pptx
NaufalFadlullohYusuf2
 
Bab 5 Perpajakan
Bab 5 PerpajakanBab 5 Perpajakan
Bab 5 Perpajakan
Willy Ramadhan
 
SPT Tahunan Badan dan OP Kategori PP No. 46 Tahun 2013
SPT Tahunan Badan dan OP Kategori PP No. 46 Tahun 2013SPT Tahunan Badan dan OP Kategori PP No. 46 Tahun 2013
SPT Tahunan Badan dan OP Kategori PP No. 46 Tahun 2013
Ainia Mila
 
Pajak Penjualan Barang Mewah
Pajak Penjualan Barang MewahPajak Penjualan Barang Mewah
Pajak Penjualan Barang Mewah
Juwita W'tio
 
Ekonomikur2013rppkelasxibab05 150226074411-conversion-gate02
Ekonomikur2013rppkelasxibab05 150226074411-conversion-gate02Ekonomikur2013rppkelasxibab05 150226074411-conversion-gate02
Ekonomikur2013rppkelasxibab05 150226074411-conversion-gate02
Dicky Onasis Alzena
 
Ukin
UkinUkin
Pajak ppn-ppnbm
Pajak ppn-ppnbmPajak ppn-ppnbm
Pajak ppn-ppnbm
Aditya Wibowo
 
Pajak Penghasilan Umum
Pajak Penghasilan UmumPajak Penghasilan Umum
Pajak Penghasilan Umum
DharaniKassapa
 
BAB 2 PPn DAN PPnBM.pptx
BAB 2 PPn DAN PPnBM.pptxBAB 2 PPn DAN PPnBM.pptx
BAB 2 PPn DAN PPnBM.pptx
MirahAmelia
 
34 p ph-pph-op-dan-badan
34 p ph-pph-op-dan-badan34 p ph-pph-op-dan-badan
34 p ph-pph-op-dan-badanNisa Gunsay
 

Similar to KB 1 - Dasar-dasar PPN (20)

Konsep Dasar PPN dan Dasar Hukum PPN
Konsep Dasar PPN dan Dasar Hukum PPNKonsep Dasar PPN dan Dasar Hukum PPN
Konsep Dasar PPN dan Dasar Hukum PPN
 
Perpajakan dalam PBJ melalui Swakelola.pdf
Perpajakan dalam PBJ melalui Swakelola.pdfPerpajakan dalam PBJ melalui Swakelola.pdf
Perpajakan dalam PBJ melalui Swakelola.pdf
 
PPT Perpajakan "PPN dan PPNBM" dosen Taufikur Rahman S.E,.M.Si
PPT Perpajakan "PPN dan PPNBM" dosen Taufikur Rahman S.E,.M.SiPPT Perpajakan "PPN dan PPNBM" dosen Taufikur Rahman S.E,.M.Si
PPT Perpajakan "PPN dan PPNBM" dosen Taufikur Rahman S.E,.M.Si
 
KULIAH PAJAK UNTUK PEMAHAMAN PERPAJAKAN YANG BENAR
KULIAH PAJAK UNTUK PEMAHAMAN PERPAJAKAN YANG BENARKULIAH PAJAK UNTUK PEMAHAMAN PERPAJAKAN YANG BENAR
KULIAH PAJAK UNTUK PEMAHAMAN PERPAJAKAN YANG BENAR
 
Pajak pertambahan nilai (ppn)/VAT
Pajak pertambahan nilai (ppn)/VATPajak pertambahan nilai (ppn)/VAT
Pajak pertambahan nilai (ppn)/VAT
 
(10) PPN & PPnBM.ppt
(10) PPN & PPnBM.ppt(10) PPN & PPnBM.ppt
(10) PPN & PPnBM.ppt
 
PPt Pajak Penghasilan Umum.pptx
PPt Pajak Penghasilan Umum.pptxPPt Pajak Penghasilan Umum.pptx
PPt Pajak Penghasilan Umum.pptx
 
PPH WAJIB PAJAK BADAN
PPH WAJIB PAJAK BADANPPH WAJIB PAJAK BADAN
PPH WAJIB PAJAK BADAN
 
MATERI 3.7 KELAS 11.pptx
MATERI 3.7 KELAS 11.pptxMATERI 3.7 KELAS 11.pptx
MATERI 3.7 KELAS 11.pptx
 
PPN A_2023_Sesi 1.pptx
PPN A_2023_Sesi 1.pptxPPN A_2023_Sesi 1.pptx
PPN A_2023_Sesi 1.pptx
 
Bab 5 Perpajakan
Bab 5 PerpajakanBab 5 Perpajakan
Bab 5 Perpajakan
 
SPT Tahunan Badan dan OP Kategori PP No. 46 Tahun 2013
SPT Tahunan Badan dan OP Kategori PP No. 46 Tahun 2013SPT Tahunan Badan dan OP Kategori PP No. 46 Tahun 2013
SPT Tahunan Badan dan OP Kategori PP No. 46 Tahun 2013
 
Mat brev-a
Mat brev-aMat brev-a
Mat brev-a
 
Pajak Penjualan Barang Mewah
Pajak Penjualan Barang MewahPajak Penjualan Barang Mewah
Pajak Penjualan Barang Mewah
 
Ekonomikur2013rppkelasxibab05 150226074411-conversion-gate02
Ekonomikur2013rppkelasxibab05 150226074411-conversion-gate02Ekonomikur2013rppkelasxibab05 150226074411-conversion-gate02
Ekonomikur2013rppkelasxibab05 150226074411-conversion-gate02
 
Ukin
UkinUkin
Ukin
 
Pajak ppn-ppnbm
Pajak ppn-ppnbmPajak ppn-ppnbm
Pajak ppn-ppnbm
 
Pajak Penghasilan Umum
Pajak Penghasilan UmumPajak Penghasilan Umum
Pajak Penghasilan Umum
 
BAB 2 PPn DAN PPnBM.pptx
BAB 2 PPn DAN PPnBM.pptxBAB 2 PPn DAN PPnBM.pptx
BAB 2 PPn DAN PPnBM.pptx
 
34 p ph-pph-op-dan-badan
34 p ph-pph-op-dan-badan34 p ph-pph-op-dan-badan
34 p ph-pph-op-dan-badan
 

More from Dudi Wahyudi

PPh Final Pasal 4 Ayat (2)
PPh Final Pasal 4 Ayat (2)PPh Final Pasal 4 Ayat (2)
PPh Final Pasal 4 Ayat (2)
Dudi Wahyudi
 
Tabel PPh Pasal 26
Tabel PPh Pasal 26Tabel PPh Pasal 26
Tabel PPh Pasal 26
Dudi Wahyudi
 
Tabel PPh Pasal 23
Tabel PPh Pasal 23Tabel PPh Pasal 23
Tabel PPh Pasal 23
Dudi Wahyudi
 
Tabel PPh Pasal 22
Tabel PPh Pasal 22Tabel PPh Pasal 22
Tabel PPh Pasal 22
Dudi Wahyudi
 
Tabel PPh Pasal 21
Tabel PPh Pasal 21Tabel PPh Pasal 21
Tabel PPh Pasal 21
Dudi Wahyudi
 
PPnBM Kendaraan Bermotor
PPnBM Kendaraan BermotorPPnBM Kendaraan Bermotor
PPnBM Kendaraan Bermotor
Dudi Wahyudi
 
PPN Dibebaskan Atas Buku Pelajaran Umum Kitab Suci dan Agama
PPN Dibebaskan Atas Buku Pelajaran Umum Kitab Suci dan AgamaPPN Dibebaskan Atas Buku Pelajaran Umum Kitab Suci dan Agama
PPN Dibebaskan Atas Buku Pelajaran Umum Kitab Suci dan Agama
Dudi Wahyudi
 
PPh Pasal 23 2009 Edisi 30 Okt 2010
PPh  Pasal 23 2009 Edisi 30 Okt 2010PPh  Pasal 23 2009 Edisi 30 Okt 2010
PPh Pasal 23 2009 Edisi 30 Okt 2010Dudi Wahyudi
 
Slide PPh Pasal 21
Slide PPh Pasal 21Slide PPh Pasal 21
Slide PPh Pasal 21
Dudi Wahyudi
 
Undang-undang Pajak Penghasilan
Undang-undang Pajak PenghasilanUndang-undang Pajak Penghasilan
Undang-undang Pajak Penghasilan
Dudi Wahyudi
 

More from Dudi Wahyudi (10)

PPh Final Pasal 4 Ayat (2)
PPh Final Pasal 4 Ayat (2)PPh Final Pasal 4 Ayat (2)
PPh Final Pasal 4 Ayat (2)
 
Tabel PPh Pasal 26
Tabel PPh Pasal 26Tabel PPh Pasal 26
Tabel PPh Pasal 26
 
Tabel PPh Pasal 23
Tabel PPh Pasal 23Tabel PPh Pasal 23
Tabel PPh Pasal 23
 
Tabel PPh Pasal 22
Tabel PPh Pasal 22Tabel PPh Pasal 22
Tabel PPh Pasal 22
 
Tabel PPh Pasal 21
Tabel PPh Pasal 21Tabel PPh Pasal 21
Tabel PPh Pasal 21
 
PPnBM Kendaraan Bermotor
PPnBM Kendaraan BermotorPPnBM Kendaraan Bermotor
PPnBM Kendaraan Bermotor
 
PPN Dibebaskan Atas Buku Pelajaran Umum Kitab Suci dan Agama
PPN Dibebaskan Atas Buku Pelajaran Umum Kitab Suci dan AgamaPPN Dibebaskan Atas Buku Pelajaran Umum Kitab Suci dan Agama
PPN Dibebaskan Atas Buku Pelajaran Umum Kitab Suci dan Agama
 
PPh Pasal 23 2009 Edisi 30 Okt 2010
PPh  Pasal 23 2009 Edisi 30 Okt 2010PPh  Pasal 23 2009 Edisi 30 Okt 2010
PPh Pasal 23 2009 Edisi 30 Okt 2010
 
Slide PPh Pasal 21
Slide PPh Pasal 21Slide PPh Pasal 21
Slide PPh Pasal 21
 
Undang-undang Pajak Penghasilan
Undang-undang Pajak PenghasilanUndang-undang Pajak Penghasilan
Undang-undang Pajak Penghasilan
 

Recently uploaded

bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioningbauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
wear7
 
hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...
hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...
hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...
hanhan140379
 
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baikkinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
HalomoanHutajulu3
 
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke KlojenGrass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
PavingBlockBolong
 
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFJasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Rajaclean
 
Materi Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdeka
Materi Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdekaMateri Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdeka
Materi Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdeka
13FitriDwi
 
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).pptpph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
mediamandirinusantar
 
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faizppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
Alfaiz21
 
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptxBAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
arda89
 
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaanStrategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
fatamorganareborn88
 
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptxPERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
AzisahAchmad
 
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
helenenolaloren
 
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).pptstudi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
SendowoResiden
 
PPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptx
PPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptxPPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptx
PPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptx
MiscoTamaela1
 
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptxAUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
indrioktuviani10
 
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWINSUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
SUNDABET
 
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
aciambarwati
 
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdfPPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
MuhammadIqbal24956
 
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptxPOWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
EchaNox
 
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
RahmanAnshari3
 

Recently uploaded (20)

bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioningbauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
 
hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...
hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...
hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...
 
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baikkinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
 
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke KlojenGrass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
 
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFJasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
 
Materi Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdeka
Materi Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdekaMateri Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdeka
Materi Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdeka
 
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).pptpph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
 
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faizppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
 
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptxBAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
 
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaanStrategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
 
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptxPERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
 
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
 
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).pptstudi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
 
PPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptx
PPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptxPPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptx
PPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptx
 
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptxAUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
 
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWINSUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
 
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
 
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdfPPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
 
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptxPOWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
 
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
 

KB 1 - Dasar-dasar PPN

  • 1. WWW.CRSVAT.COM PPN DAN PPnBM DTSD PAJAK II
  • 2. Tujuan Pembelajaran Peserta diklat dapat: Memahami dasar-dasar PPN dan PPnBM Memahami pengukuhan PKP Memahami objek PPN Memahami tarif dan DPP PPN Memahami faktur pajak Menghitung PPN kurang (lebih) bayar Memahami pengenaan PPnBM Memahami pemungutan PPN dan PPnBM oleh Pemungut PPN Memahami fasilitas PPN Memahami restitusi PPN Mengisi SPT Masa PPN
  • 3. Penilaian •10% Kehadiran •20% Aktifitas •70% Ujian UJIAN = PILIHAN BERGANDA DAN PENGISIAN SPT MASA PPN NILAI MINIMAL: 65
  • 4. http://dudiwahyudi.com https://www.facebook.com/dudiwahyudi https://www.twitter.com/doeytea http://www.linkedin.com/pub/dudi-wahyudi/3a/5b7/5ab dudi.wahyudi@gmail.com DUDI WAHYUDI, Ak., MM, BKP, CA
  • 5. Sebutkan dan Jelaskan Nama Asal Kantor Asal Daerah Asal Perguruan Tinggi Pengalaman Kerja Lain-lain
  • 6. Dasar- dasar PPN dan PPnBM DTSD II Tahun 2014 Agustus – September 2014
  • 7. Indikator Dapat menjelaskan mekanisme pemungutan PPn dan PPN Dapat menyebutkan dasar hukum dan sistematika UU PPN Dapat menjelaskan legal character PPN di Indonesia
  • 8. Pajak atas Konsumsi Sales Tax / Pajak Penjualan (PPn) Value Added Tax (VAT) / Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
  • 9. Pajak Penjualan PT A (Pabrikan) PT B (Pedagang Besar) PT C (Pedagang Pengecer) Konsumen Akhir Rp 1.000 Rp 1.300 Rp 1.730 Kas Negara Rp 100 Kas Negara Rp 130 Kas Negara Rp 173 Rp 403 PPn Rp 100 PPn Rp 130 PPn Rp 173
  • 10. Pajak Pertambahan Nilai PT A (Pabrikan) PT B (Pedagang Besar) PT C (Pedagang Pengecer) Konsumen Akhir Rp 1.000 Rp 1.200 Rp 1.500 Pajak Keluaran 100 Pajak Masukan 0 Kurang Bayar 100 Pajak Keluaran 120 Pajak Masukan 100 Kurang Bayar 20 Pajak Keluaran 150 Pajak Masukan 120 Kurang Bayar 30 Kas Negara Rp 100 Kas Negara Rp 20 Kas Negara Rp 30 Rp 150 PPN Rp 100 PPN Rp 120 PPN Rp 150
  • 11. Sejarah PajakTidak Langsung Pajak Pertambahan Nilai (PPN 1984) Pajak Penjualan (PPn 1951) •UU Darurat No 19 Tahun 1951, berlaku 1 Oktober 1951 •Ditingkatkan jadi Undang-Undang dg UU No 35 tahun 1953 •Single stage tax pada tingkat pabrikan (manufacturer’s sales tax) •Mengalami perluasan objek 18 jenis jasa •Mengalami perluasan objek umtuk impor Pajak Peredaran 1950 (Ppe 1950) •Dikenakan atas penyerahan barang/jasa di Indonesia •Dikenakan tiap jalur distribusi •Satu tarif (single rate) 2,5% •Bersifat kumulatif Pajak Pembangunan I (PPb I) •Mulanya sukarela •1 Juni 1947 resmi dipungut atas rumah makan •UU No 32 Tahun 1956 dilimpahkan ke Pemda
  • 12. Karakteristik PPN Legal Character PPN Pajak Tak Langsung Pajak Objektif Multistage Levy Indirect Substraction Method Pajak Konsumsi DN PPN Tipe Konsumsi Tarif Tunggal
  • 13. Pajak Tidak Langsung •Pemikul beban pajak adalah pembeli BKP/JKP •Penanggung jawab atas pelaporan/penyetoran pajak ke kas negara adalah PKP Pemikul beban pajak dengan penanggung jawab atas penyetoran pajak ke kas negara berada pada pihak- pihak yang berbeda
  • 14. Pajak Objektif Timbulnya kewajiban pajak ditentukan oleh peristiwa atau perbuatan hukum yang dapat dikenakan pajak yang juga disebut objek pajak Kondisi subjektif subjek pajak tidak ikut menentukan Tidak membedakan antara konsumen orang pribadi atau badan, antara konsumen berpenghasilan tinggi atau rendah. Menimbulkan dampak regresive
  • 15. Pajak Atas Konsumsi Dalam Negeri •PPN bukan pajak atas kegiatan bisnis •Pemikul beban pajak adalah konsumen Makna •Sifat netral PPN di bidang perdagangan internasional Refleksi destination principle
  • 16. Netral PPN netral atas Netralitas PPN dibentuk oleh faktor : •pola konsumsi •pola produksi •pola distribusi •PPN dikenakan baik atas konsumsi barang maupun jasa •Destination principle
  • 17. Single Rate Semua objek PPN Kecuali Ekspor 10% Ekspor BKP/JKP 0%
  • 18. PPN Tipe Konsumsi Semua pembelian yang digunakan untuk produksi yaitu pembelian BKP termasuk barang modal dikurangkan dari penghitungan nilai tambah Jadi dasar pengenaan pajaknya terbatas pada pembelian untuk keperluan konsumsi Tidak terjadi pengenaan pajak lebih dari satu kali terhadap barang modal, karena pembelian barang modal dikeluarkan dari dasar pengenaan pajak Hal ini memberi sifat netral PPN terhadap pola produksi. Pengusaha bebas memilih apakah mau menggunakan sistem produksi padat modal atau padat karya, PPN tidak akan ikut menentukan.
  • 19. PPN Tipe Konsumsi Nilai Positif PPN Tipe Konsumsi Membantu likuiditas perusahaan Menunjang iklim investasi yang sehat Mendorong regenerasi alat produksi Tidak menimbulkan pengenaan pajak berganda
  • 20. Indirect Subtraction Method Indirect Subtraction Method adalah metode penghitungan PPN yang akan disetor ke kas negara dengan cara mengurangkan pajak atas perolehan dengan pajak atas penyerahan barang atau jasa Metode Lain: Subtraction method yaitu dengan cara mengalikan tarif PPN dengan selisih antara harga jual dengan harga beli Addition method yaitu mengalikan tarif PPN dengan hasil penjumlahan unsur-unsur nilai tambah
  • 21. PPNSISTIM PEMUNGUTANPPN atasNilai TambahHARGA BELIBH BAKU = 500BH PEMBANTU= 300SUKU CADANG DLL. = 200 ----------- JUMLAH = 1000BIAYAPENYUSUTAN = 50BUNGA = 100GAJI/UPAH = 300MANAJEMEN = 150LABA USAHA = 100---------- JUMLAH = 700HARGA JUAL1700Nilai Tambah700SUBTRACTIONADDITIONINDIRECT SUBTRACTION/ CREDIT/INVOICE
  • 22. METODE PENGHITUNGAN(Calculation Method) HARGA JUAL = 1.700HARGA BELI = 1.000DPP = 700PPN 10% = 70HARGA JUAL = 1.700 PPN = 10% x 1.700 = 170HARGA BELI = 1.000 PPN = 10% x 1.000 = 100PPN TERUTANG UNTUK DISETOR KE KAS NEGARA = 70 PENYUSUTAN = 50BUNGA = 20SEWA = 80GAJI/UPAH = 300MANAJEMEN = 150LABA USAHA = 100Jumlah = 700 PPN 10% = 70 SUBTRACTION METHODADDITION METHODINDIRECT SUBTRACTION/ INVOICE/CREDIT METHOD
  • 23. Multi Stage Levy Namun Non Kumulatif PPN dikenakan pada setiap mata rantai jalur produksi maupun jalur distribusi. Dikenakan PPN mulai dari tingkat pabrikan, pedagang besar sampai dengan pedagang pengecer
  • 24. Multi Stage Levy : Non Cummulative PT A (Pabrikan) PT B (Pedagang Besar) PT C (Pedagang Pengecer) Konsumen Akhir Rp 1.000 Rp 1.200 Rp 1.500 Pajak Keluaran 100 Pajak Masukan 0 Kurang Bayar 100 Pajak Keluaran 120 Pajak Masukan 100 Kurang Bayar 20 Pajak Keluaran 150 Pajak Masukan 120 Kurang Bayar 30 Kas Negara Rp 100 Kas Negara Rp 20 Kas Negara Rp 30 Rp 150 PPN Rp 100 PPN Rp 120 PPN Rp 150
  • 25. Multi Stage Levy : Cummulative PT A (Pabrikan) PT B (Pedagang Besar) PT C (Pedagang Pengecer) Konsumen Akhir Rp 1.000 Rp 1.300 Rp 1.730 Kas Negara Rp 100 Kas Negara Rp 130 Kas Negara Rp 173 Rp 403 PPn Rp 100 PPn Rp 130 PPn Rp 173
  • 26. Mekanisme Pemungutan PPN Mekanisme umum Mekanisme khusus
  • 27. Mekanisme Umum PT A PT B PT C Harga Rp 1.000 Harga Rp 1.200 PPN Rp 120 PPN Rp 100 Pajak Keluaran 120 Pajak Masukan 100 Kurang Bayar 20 Kas Negara Rp20 Dilakukan Setiap Bulan Dalam SPT Masa PPN
  • 28. Mekanisme Khusus PT A PT B Pemungut PPN Harga Rp 1.000 Harga Rp 1.200 PPN Rp 0 PPN Rp 100 Pajak Keluaran 0 Pajak Masukan 100 Lebih Bayar 100 Kas Negara Rp120 Dilakukan Setiap Bulan Dalam SPT Masa PPN
  • 29. Dasar Hukum UU Nomor 8 Tahun 1983 •Berlaku 1 April 1985 UU Nomor 11 Tahun 1994 •Berlaku 1 Januari 1995 UU Nomor 18 Tahun 2000 •Berlaku 1 Januari 2001 UU Nomor 42 Tahun 2009 •Berlaku 1 April 2010
  • 30. Sistematika UU PPN BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Pengertian Pasal 1A Ruang Lingkup Penyerahan Barang Kena Pajak Pasal 2 Transaksi Hubungan Istimewa BAB II PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK Pasal 3 Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak
  • 31. Sistematika UU PPN BAB IIA KEWAJIBAN MELAPORKAN USAHA DAN KEWAJIBAN MEMUNGUT, MENYETOR DAN MELAPORKAN PAJAK YANG TERUTANG Pasal 3A Pengusaha Kena Pajak, Pengusaha Kecil, BKP tida berwujud dan JKP dari Luar Daerah Pabean
  • 32. Sistematika UU PPN BAB III OBJEK PAJAK Pasal 4 Obyek Pajak Pertambahan Nilai Pasal 4A Jenis Barang dan Jasa Tidak Kena Pajak Pasal 5 Obyek PPnBM Pasal 5A Retur Penjualan/Pembelian Pasal 6 (dihapus)
  • 33. Sistematika UU PPN BAB IV TARIF PAJAK DAN CARA MENGHITUNG PAJAK Pasal 7 Tarif Pajak Pertambahan Nilai Pasal 8 Tarif PPnBM Pasal 8A Cara Menghitung PPN Pasal 9 Pajak Masukan dan Pajak Keluaran Pasal 10 Cara Menghitung PPnBM
  • 34. Sistematika UU PPN BAB V SAAT DAN TEMPAT TERUTANG DAN LAPORAN PENGHITUNGAN PAJAK Pasal 11 Saat Terutang Pajak Pasal 12 Tempat Terutang Pajak Pasal 13 Faktur Pajak Pasal 14 Larangan Membuat Faktur Pajak Pasal 15 ((dihapus) Pasal 15a Jangka Waktu Penyetoran Pajak dan Penyampaian SPT Masa Pasal 16 ((dihapus)
  • 35. Sistematika UU PPN BAB V A KETENTUAM KHUSUS Pasal 16A Pemungut PPN Pasal 16B Fasilitas Pajak Pasal 16C PPN Kegiatan Membangun Sendiri Pasal 16D PPN atas Penyerahan Aktiva Yang Menurut Tujuan semula Tidak Untuk Diperjualbelikan Pasal 16E Permintaan Kembali PPN dan PPnBM Pasal 16F Tanggung Jawab Renteng Pembayaran Pajak
  • 36. Sistematika UU PPN BAB VI KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 17 Tata Cara Pemungutan (lex specialist) BAB VII KETENTUAN PERALIHAN Ketentuan peralihan BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 19 Ketentuan tentang peraturan pelaksanaan Pasal 20 Nama UU PPN 1984 Pasal 21 Mulai Berlaku UU PPN