Keputusan Menteri Keuangan menetapkan beberapa barang dan jasa tertentu yang dibebaskan dari pajak pertambahan nilai (PPN), termasuk impor dan penyerahan senjata, kapal, pesawat, kereta api, serta jasa angkutan dan perawatan tertentu. Pengusaha harus melapor menjadi Pengusaha Kena Pajak dan menerbitkan faktur pajak dengan mencantumkan pembebasan PPN. Jika barang digunakan tidak sesuai tu
Hukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta KerjaLeks&Co
Outline:
1. Perubahan istilah
2. Skala perumahan
3. Hunian berimbang
4. Dana konversi
5. PPJB
6. Sanksi administratif & pidana
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman (“UU No. 1/2011”) Pasca UU Cipta Kerja
Pada awalnya, pengaturan mengenai Perumahan dan Kawasan Permukiman dapat ditemukan dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman (“UU No.1/2011”). Namun, sejak diundangkannya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (“UU No. 11/2020”), UU No.1/2011 mengalami beberapa perubahan.
1. Rusun umum & alas hak rusun
2. Pemisahan & pertelaan
3. SHM & SKBG sarusun
4. P3SRS
5. Sanksi administratif & pidana
6. Perbandingan PP rusun
Perubahan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun(”UU No. 20/2011”) Pasca UU Cipta Kerja
Pada awalnya, pengaturan mengenai Rumah Susun dapat ditemukan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun (“UU No.20/2011”). Namun, sejak diundangkannya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (“UU No. 11/2020”), UU No.20/2011 mengalami beberapa perubahan.
Kewenangan otonomi daerah dan syarat untuk menjadi daerah otonomsumarni .
kewenangan otonomi daerah dan syarat untuk menjadi daerah otonom itu berbeda antara pemerintahan pusat, pemerintahan provinsi dan pemerintahan kab/kota
Putusan Mahkamah Agung No.70 P/HUM/2013 atas uji materi PP No.31 Tahun 2007Adnan Fauzi Siregar
Putusan ini yang pada pokoknya menyatakan Ketentuan PP No.31 Tahun 2007 Perubahan Keempat atas PP No.12 Tahun 2001 tentang Impor dan/atau Penyerahan Barang Kena Pajak Tertentu yang Bersifat Strategis yang Dibebaskan dari Pengenaan PPN, pada :
Pasal 1 ayat (1) huruf c
Pasal 1 ayat (2) huruf a
Pasal 2 ayat (1) huruf f
Pasal 2 ayat (2) huruf c
dinyatakan tidak sah dan tidak berlaku untuk umum.
Hukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta KerjaLeks&Co
Outline:
1. Perubahan istilah
2. Skala perumahan
3. Hunian berimbang
4. Dana konversi
5. PPJB
6. Sanksi administratif & pidana
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman (“UU No. 1/2011”) Pasca UU Cipta Kerja
Pada awalnya, pengaturan mengenai Perumahan dan Kawasan Permukiman dapat ditemukan dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman (“UU No.1/2011”). Namun, sejak diundangkannya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (“UU No. 11/2020”), UU No.1/2011 mengalami beberapa perubahan.
1. Rusun umum & alas hak rusun
2. Pemisahan & pertelaan
3. SHM & SKBG sarusun
4. P3SRS
5. Sanksi administratif & pidana
6. Perbandingan PP rusun
Perubahan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun(”UU No. 20/2011”) Pasca UU Cipta Kerja
Pada awalnya, pengaturan mengenai Rumah Susun dapat ditemukan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun (“UU No.20/2011”). Namun, sejak diundangkannya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (“UU No. 11/2020”), UU No.20/2011 mengalami beberapa perubahan.
Kewenangan otonomi daerah dan syarat untuk menjadi daerah otonomsumarni .
kewenangan otonomi daerah dan syarat untuk menjadi daerah otonom itu berbeda antara pemerintahan pusat, pemerintahan provinsi dan pemerintahan kab/kota
Putusan Mahkamah Agung No.70 P/HUM/2013 atas uji materi PP No.31 Tahun 2007Adnan Fauzi Siregar
Putusan ini yang pada pokoknya menyatakan Ketentuan PP No.31 Tahun 2007 Perubahan Keempat atas PP No.12 Tahun 2001 tentang Impor dan/atau Penyerahan Barang Kena Pajak Tertentu yang Bersifat Strategis yang Dibebaskan dari Pengenaan PPN, pada :
Pasal 1 ayat (1) huruf c
Pasal 1 ayat (2) huruf a
Pasal 2 ayat (1) huruf f
Pasal 2 ayat (2) huruf c
dinyatakan tidak sah dan tidak berlaku untuk umum.
Kegiatan Belajar 2 pada DTSD Pajak II Pusdiklat Pajak. Materi terdiri dari pengertian Pengusaha Kena Pajak, kewajiban Pengusaha Kena Pajak, Pengusaha Kecil dan Pengukuhan secara jabatan.
Program sarjana merupakan pendidikan akademik yang diperuntukkan bagi lulusan pendidikan menengah atau sederajat sehingga mampu mengamalkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui penalaran ilmiah.
Program sarjana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyiapkan Mahasiswa menjadi intelektual dan/atau ilmuwan yang berbudaya, mampu memasuki dan/atau menciptakan lapangan kerja, serta mampu mengembangkan diri menjadi profesional.
Apa itu SP2DK Pajak?
SP2DK adalah singkatan dari Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pajak (KPP) kepada Wajib Pajak (WP). SP2DK juga sering disebut sebagai surat cinta pajak.
Apa yang harus dilakukan jika mendapatkan SP2DK?
Biasanya, setelah mengirimkan SPT PPh Badan, DJP akan mengirimkan SP2DK. Namun, jangan khawatir, dalam webinar ini, enforce A akan membahasnya. Kami akan memberikan tips tentang bagaimana cara menanggapi SP2DK dengan tepat agar kewajiban pajak dapat diselesaikan dengan baik dan perusahaan tetap efisien dalam biaya pajak. Kami juga akan memberikan tips tentang bagaimana mencegah diterbitkannya SP2DK.
Daftar isi enforce A webinar:
https://enforcea.com/
Dapat SP2DK,Harus Apa? enforce A
Apa Itu SP2DK? How It Works?
How to Response SP2DK?
SP2DK Risk Management & Planning
SP2DK? Surat Cinta DJP? Apa itu SP2DK?
How It Works?
Garis Waktu Kewajiban Pajak
Indikator Risiko Ketidakpatuhan Wajib Pajak
SP2DK adalah bagian dari kegiatan Pengawasan Kepatuhan Pajak
Penelitian Kepatuhan Formal
Penelitian Kepatuhan Material
Jenis Penelitian Kepatuhan Material
Penelitian Komprehensif WP Strategis
Data dan/atau Keterangan dalam Penelitian Kepatuhan Material
Simpulan Hasil Penelitian Kepatuhan Material Umum di KPP
Pelaksanaan SP2DK
Penelitian atas Penjelasan Wajib Pajak
Penerbitan dan Penyampaian SP2DK
Kunjungan Dalam Rangka SP2DK
Pembahasan dan Penyelesaian SP2DK
How DJP Get Data?
Peta Kepatuhan dan Daftar Sasaran Prioritas Penggalian Potensi (DSP3)
Sumber Data SP2DK Ekualisasi
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Penghasilan PPh Badan vs DPP PPN
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Gaji , Bonus dll vs PPh Pasal 21
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Jasa, Sewa & Bunga vs PPh Pasal 23/2 & 4 Ayat (2)/15
Sumber Data SP2DK Mirroring
Sumber Data SP2DK Benchmark
Laporan Hasil P2DK (LHP2DK)
Simpulan dan Rekomendasi Tindak Lanjut LHP2DK
Tindak lanjut SP2DK
Kaidah utama SP2DK
How to Response SP2DK?
Bagaimana Menyusun Tanggapan SP2DK yang Baik
SP2DK Risk Management & Planning
Bagaimana menghindari adanya SP2DK?
Kaidah Manajemen Perpajakan yang Baik
Tax Risk Management enforce A APPTIMA
Tax Efficiency : How to Achieve It?
Tax Diagnostic enforce A Discon 20 % Free 1 month retainer advisory (worth IDR 15 million)
Corporate Tax Obligations Review (Tax Diagnostic) 2023 enforce A
Last but Important…
Bertanya atau konsultasi Tax Help via chat consulting Apps enforce A
Materi ini telah dibahas di channel youtube EnforceA Konsultan Pajak https://youtu.be/pbV7Y8y2wFE?si=SBEiNYL24pMPccLe
1. PPN Dibebaskan Atas BKP/JKP
Tertentu
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 370/PMK.03/2003
2. BKP Tertentu
• Impor dan Penyerahan
• Wajib SKB
Senjata, amunisi, alat angkutan di air/bawah
air/udara/darat, kendaraan lapis baja, kendaraan patroli, dan
kendaraan angkutan khusus lainnya, serta suku cadangnya
• Impor dan Penyerahan
• Wajib SKB
Komponen atau bahan yang belum dibuat di dalam negeri yang
digunakan dalam pembuatan senjata dan amunisi untuk keperluan
Dephan atau TNI/POLRI
• Impor dan Penyerahan
• Wajib SKB
Vaksin Polio dalam rangka pelaksanaan Program (PIN)
• Impor dan Penyerahan
• Tidak Wajib SKB kecuali yang
memerlukan pengesahan
Buku-buku pelajaran umum, kitab suci dan buku-buku pelajaran
agama
• Impor dan Penyerahan
• Wajib SKB
Kapal laut, kapal angkutan sungai, kapal angkutan danau dan kapal
angkutan penyeberangan, kapal pandu, kapal tunda, kapal
penangkap ikan, kapal tongkang, dan suku cadang serta alat
keselamatan pelayaran atau keselamatan manusia
3. BKP Tertentu
• Impor dan Penyerahan
• Wajib SKB
Pesawat udara dan suku cadang serta alat keselamatan
penerbangan atau alat keselamatan manusia, peralatan
untuk perbaikan atau pemeliharaan
• Impor dan Penyerahan
• Wajib SKB
Kereta api dan suku cadang serta peralatan untuk perbaikan
atau pemeliharaan serta prasarana
• Impor dan Penyerahan
• Wajib SKB
Komponen atau bahan yang digunakan untuk pembuatan
kereta api, suku cadang, peralatan untuk perbaikan atau
pemeliharaan, serta prasarana yang akan digunakan oleh
PT (PERSERO) KAI
• Impor dan Penyerahan
• Wajib SKB
Peralatan berikut suku cadangnya yang digunakan oleh
Dephan atau TNI untuk penyediaan data batas dan photo
udara wilayah Negara Republik Indonesia yang dilakukan
untuk mendukung pertahanan Nasional
• Penyerahan
• Tidak Wajib SKB
Rumah sederhana, rumah sangat sederhana, rumah susun
sederhana, pondok boro, asrama mahasiswa dan pelajar
serta perumahan lainnya, yang batasannya ditetapkan oleh
Menteri Keuangan
4. Penyerahan JKP Tertentu
Jasa yang diterima oleh Perusahaan Angkutan Laut Nasional, Perusahaan penangkapan ikan nasional, Perusahaan
Penyelenggara Jasa Kepelabuhan Nasional, atau Perusahaan Penyelenggara Jasa ASDP Nasional, yang meliputi:
• Jasa persewaan kapal
• Jasa kepelabuhan meliputi jasa tunda, jasa pandu, jasa tambat, dan jasa labuh, dan
• Jasa perawatan atau reparasi (docking) kapal
Jasa yang diterima oleh Perusahaan Angkutan Udara Niaga Nasional yang meliputi:
• Jasa persewaan pesawat udara
• Jasa perawatan atau reparasi pesawat udara
Jasa perawatan atau reparasi kereta api yang diterima oleh PT (PERSERO) KAI
Jasa yang diserahkan oleh Kontraktor untuk pemborongan bangunan RS, RSS dll dan pembangunan tempat yang
semata-mata untuk keperluan ibadah
Jasa persewaan rumah susun sederhana, rumah RS dan RSS, dan
Jasa yang diterima oleh Dephan atau TNI yang dimanfaatkan dalam rangka penyediaan data batas photo udara
wilayah Negara RI ntuk mendukung pertahanan nasional
TIDAK WAJIB SKB
5. Surat Keterangan Bebas
Permohonan untuk memperoleh SKB PPN diajukan
kepada Direktur Jenderal Pajak
Atas permohonan SKB PPN, Direktur Jenderal Pajak
memberikan keputusan dalam jangka waktu 5 hari
kerja setelah surat permohonan diterima dengan
lengkap
6. Tatacara Pembebasan
Dephan, TNI/POLRI atau orang atau badan yang
mengimpor melakukan sendiri perhitungan PPN yang
seharusnya terutang dan mencantumkan jumlah PPN
tersebut dalam PIB
Atas impor BKP Tertentu tidak diperlukan SSP
Dephan, TNI/POLRI atau orang atau badan yang
mengimpor harus menyerahkan SKB PPN beserta PIB
kepada Dirjen Bea dan Cukai
Dirjen Bea dan Cukai setelah menerima dokumen SKB
dan PIB, membubuhkan cap "PPN DIBEBASKAN
SESUAI PP NOMOR 146 TAHUN 2000 SEBAGAIMANA
TELAH DIUBAH DENGAN PP NOMOR 38 TAHUN 2003"
serta mencantumkan Nomor dan Tanggal SKB PPN pada
setiap lembar PIB pada saat penyelesaian dokumen
impor
7. Tatacara Pembebasan
Pengusaha yang menyerahkan BKP/JKP Tertentu
yang dibebaskan dari pengenaan PPN, wajib
melaporkan usahanya untuk dikukuhkan menjadi
PKP
PKP yang melakukan penyerahan BKP/JKP tertentu
yang dibebaskan dari pengenaan PPN, wajib
menerbitkan Faktur Pajak dan membubuhkan cap
"PPN DIBEBASKAN SESUAI PP NOMOR 146
TAHUN 2000 SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH
DENGAN PP NOMOR 38 TAHUN 2003“
Pembubuhan cap pada Faktur Pajak dilakukan
setelah menerima SKB PPN kecuali tidak wajib SKB
8. BKP Tertentu Digunakan Tidak Sesuai
Tujuan Atau Dialihkan
Impor dan Penyerahan
BKP Tertentu
Digunakan Tidak Sesuai
Tujuan atau
Dipindahtangankan
PPN Harus Disetor ke Kas
Negara
Jika tidak dipenuhi, DJP Dapat Menerbitkan SKPKB sebesar PPN terutang
ditambah sanksi bunga 2% per bulan maks. 24 bulan
Dalam Jk.
Waktu 5
Tahun Sejak
Impor atau
Perolehan
Dalam Jk.
Waktu 1 bulan
sejak
dijual, dipindaht
angankan atau
tidak digunakan
sesuai tujuan
semula
PPN Tidak Dapat
Dikreditkan
9. Pengkreditan
Pajak Masukan atas impor dan atau atas perolehan
BKP/JKP yang digunakan untuk menghasilkan
BKP/JKP Tertentu yang dibebaskan dari pengenaan
PPN, tidak dapat dikreditkan
Pajak Masukan yang tercantum dalam PIB atau
dalam Faktur Pajak yang PPNnya dibebaskan, tidak
dapat dikreditkan