Keputusan penting yang harus dihadapi para auditor adalah menentukan jenis dan jumlah bukti audit yang tepat. Ada beberapa jenis keputusan bukti yang harus dikumpulkan oleh auditor, empat di antaranya yaitu prosedur audit yang akan digunakan, berapa ukuran sampel yang akan dipilih untuk prosedur tersebut, item-item mana yang akan dipilih dari populasi dan juga kapan akan melaksanakan prosedur tersebut.
1. Dosen Pengampu : Dr.Muhammad Razikun, CPA.
Keputusan Bahan Bukti Audit
oleh Sharon Shalom Sapan Putri (2106753643)
Bukti audit sendiri dapat diartikan sebagai bukti berupa informasi yang mendukung angka-angka
atau informasi lain yang dikumpulkan dan diuji oleh auditor untuk menentukan apakah laporan keuangan
disajikan sesuai dengan standar pelaporan keuangan yang berlaku (sesuai dengan SAK/sesuai dengan
framework pelaporan keuangan – financial reporting framework) atau tidak. Informasi ini sangat
bervariasi sesuai kemampuannya dalam meyakinkan auditor bahwa laporan keuangan telah disajikan
sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. Bukti audit yang mendukung laporan
keuangan terdiri dari data akuntansi dan semua informasi penguat (corroborating information) yang
tersedia bagi auditor.
Menurut Dr. Muhammad Razikun, CPA, “Keputusan penting yang harus dihadapi para auditor
adalah menentukan jenis dan jumlah bukti audit yang tepat, yang diperlukan untuk memenuhi keyakinan
bahwa komponen laporan keuangan klien dan keseluruhan laporan telah disajikan secara wajar, dan
bahwa klien menyelenggarakan pengendalian internal yang efektif atas pelaporan keuangan.” Keputusan
penting yang dimaksud tersebut tentunya tidak dilakukan sesuka hati. Ada beberapa jenis keputusan bukti
yang harus dikumpulkan oleh auditor, empat di antaranya yaitu prosedur audit yang akan digunakan,
berapa ukuran sampel yang akan dipilih untuk prosedur tersebut, item-item mana yang akan dipilih dari
populasi dan juga kapan akan melaksanakan prosedur tersebut.
Salah satu keputusan bukti tersebut adalah prosedur audit. Prosedur audit sendiri adalah metode
yang digunakan auditor untuk memperoleh bukti audit. Bukti audit ini nantinya akan menjadi dasar bagi
auditor dalam memberikan opini mereka atas laporan keuangan. Selain itu, prosedur audit dilakukan
untuk menguji berbagai asersi audit yang terkait dengan kelas transaksi dan saldo akun yang berbeda.
Beberapa prosedur di antaranya adalah penyelidikan, konfirmasi, pemeriksaan catatan, pemeriksaan aset
berwujud, pengamatan, penghitungan ulang, kinerja ulang dan prosedur analitis.
Setelah melakukan prosedur audit, keputusan audit lainnya yang harus dilakukan adalah ukuran
sampel yang akan dipilih. Auditor dapat mengubah ukuran sampel dari hanya satu hingga semua item
dalam populasi yang sedang diuji. Keputusan tentang berapa banyak item yang akan diuji harus dibuat
oleh auditor pada setiap prosedur audit. Ukuran sampel untuk setiap prosedur mungkin akan berbeda
antara satu audit dengan lainnya, tergantung pada karakteristik klien seperti luas pengendalian yang
terotomasi dan tingkat assurance yang diperlukan dari prosedur.
Tahap yang ketiga dalam mengambil keputusan audit adalah item-item mana yang akan dipilih
dari populasi. Auditor tentunya harus memutuskan item-item mana saja dalam populasi yang akan diuji.
Sebagai contoh, jika auditor memutuskan memilih 50 cek yang dibatalkan dari populasi sebesar 5.000
untuk dibandingkan dengan jurnal pengeluaran kas, beberapa metode berbeda dapat digunakan untuk
2. memilih cek-cek tertentu yang akan diperiksa. Auditor dapat memilih suatu minggu dan memeriksa 50
cek pertama, memilih 50 cek yang bernilai besar, memilih cek-cek tersebut secara acak, memilih cek-cek
yang menurut auditor paling mungkin mengandung kekeliruan, atau dapat menggunakan kombinasi dari
berbagai metode tersebut.
Terakhir, keputusan bukti yang harus dikumpulkan oleh auditor adalah kapan akan melaksanakan
prosedur tersebut. Lamanya audit atas laporan keuangan biasanya mencakup suatu periode seperti satu
tahun. Waktu pelaksanaan prosedur audit dapat bervariasi dari awal periode akuntansi hingga berakhirnya
periode akuntansi itu. Keputusan penetapan waktu audit, sebagian, dipengaruhi oleh kapan klien
menginginkan agar audit itu diselesaikan. Dalam audit atas laporan keuangan, biasanya klien
menginginkan agar audit diselesaikan antara satu hingga tiga bulan setelah akhir tahun. Saat ini SEC
mengharuskan semua perusahaan publik untuk menyerahkan laporan keuangan yang telah diaudit kepada
SEC dalam waktu 60 sampai 90 hari sesudah akhir tahun fiskal perusahaan, tergantung pada ukuran
perusahaan itu. Namun demikian, penetapan waktu juga dipengaruhi oleh kapan auditor merasa yakin
bukti audit akan paling efektif dan kapan staf audit tersedia.
Dengan mengumpulkan keempat bahan bukti audit tersebut, seorang auditor dapat
mengumpulkan bukti yang cukup agar dapat mencapai tujuan nya. Tugas auditor tidak hanyalah sekedar
mengumpulkan bukti-bukti yang ada saja melainkan melainkan bukti-bukti yang didapatkan harus dapat
dipertanggungjawabkan auditor secara hukum. Jika auditor tidak memperhatikan kewajaran dan
kecermatan data, maka keabsahan bukti yang dikumpulkan atas laporan keuangan tidak akan dapat
dijamin. Maka daripada itu, auditor harus selalu berhati - berhati dalam mengerjakan tugasnya.