Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat menyampaikan gagasan penulis secara tepat kepada pembaca. Kalimat efektif memiliki ciri-ciri seperti kesepadanan, keparalelan, ketegasan, kehematan, kecermatan, kepaduan, dan kelogisan.
2. DEFINISI
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat
menyampaikan gagasan dan kesan penulis
secara tepat kepada pembaca atau pendengar.
3. CIRI-CIRI KALIMAT EFEKTIF
A. Kesepadanan
B. Keparalelan
C. Ketegasan
D. Kehematan
E. Kecermatan
F. Kepaduan
G. Kelogisan
4. A. KESEPADANAN
1. Antara gagasan dalam pikiran penulis dengan
struktur bahasa harus sesuai atau benar.
2. Ciri-ciri kalimat yang sepadan antara pikiran
dengan gagasan adalah sebagai berikut.
a. Mempunyai subjek dan predikat yang jelas.
b. Tidak terdapat subjek yang ganda.
c. Kata penghubung intrakalimat tidak dipakai
pada kalimat tunggal.
d. Predikat kalimat tidak didahului oleh kata
yang.
5. Subjek Jelas
(1) Bagi semua mahasiswa perguruan tinggi
harus membayar uang kuliah. (salah)
(2) Semua mahasiswa perguruan tinggi harus
membayar uang kuliah. (benar)
Bagaimana cara memperbaiki kalimat berikut?
(1) Kepada seluruh mahasiswa dipersilakan
masuk!
KEMBALI
6. Subjek Tidak Ganda
(1) Penulisan makalah ini saya dibantu oleh para
dosen. (salah)
(2) Dalampenulisan makalah ini, saya dibantu oleh
para dosen. (benar)
Bagaimana cara memperbaiki kalimat berikut?
Soal itu saya kurang jelas. (salah)
KEMBALI
7. Kata Penghubung Intrakalimat
(1) Kami datang agak terlambat. Sehingga tidak
dapat mengikuti acara pertama. (salah)
(2) Kami datang agak terlambat sehingga tidak
dapat mengikuti acara pertama.
Bagaimana cara memperbaiki kalimat berikut?
Saya menyelediki kasus penculikan. Sedangkan ia
menyelidiki kasus pembunuhan.
KEMBALI
8. Kata-kata penanda kausalitas (sebab-akibat)
jika diletakkan di awal kalimat tidak didahului
tanda koma.
Contoh kata-kata penanda kausalitas
meliputi kata karena, sehingga, dan sebab.
Kata-kata penanda oposisi (pertentangan)
selalu diletakkan di tengah kalimat dan
ditandai dengan tanda koma.
Kata-kata penanda oposisi: tetapi, melainkan,
sedangkan.
9. Hati-hati dengan yang
(1) Bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa
Melayu. (salah)
(2) Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu.
(benar)
Bagaimana cara memperbaiki kalimat berikut?
Sekolah kami yang terletak di depan mall nomor
1 di Bandung.
KEMBALI
10. B. KEPARALELAN
Bentuk kata yang mewakili fungsi dalam
kalimat hendaknya sama.
11. Contoh:
Tahap terakhir penyelesaian gedung ini adalah
kegiatan pengecatan tembok, memasang
penerangan, pengujian sistem pembagian air,
dan pengaturan tata ruang.
Perbaikan:
Tahap terakhir penyelesaian gedung ini adalah
kegiatan pengecatan tembok, pemasangan
penerangan, pengujian sistem pembagian air,
dan pengaturan tata ruang.
KEMBALI
12. C. KETEGASAN/PENEKANAN
1. Ide pokok kalimat harus ditonjolkan
2. Cara untuk membentuk penekanan dalam kalimat.
a. Meletakkan kata yang ditonjolkan di awal kalimat.
b. Membuat urutan kata yang bertahap.
c. Melakukan pengulangan kata (repetisi).
d. Melakukan pertentangan terhadap ide yang
ditonjolkan.
e. Menggunakan partikel penekanan.
13. Kata yang Ditonjolkan
Diletakkan di Awal Kalimat
Presiden berharap bahwa seluruh rakyat
dapat bersatu.
Penekanan: presiden berharap
Harapan presiden ialah seluruh rakyat dapat
bersatu.
Penekanan: Harapan presiden
KEMBALI
14. Urutan Kata Dibuat Bertahap
Bukan seribu, sejuta, atau seratus, tetapi
berjuta-juta rupiah telah disumbangkan
kepada anak-anak terlantar.
Bukan seratus, seribu, atau sejuta, tetapi
berjuta-juta rupiah telah disumbangkan
kepada anak-anak terlantar.
KEMBALI
15. Repetisi
Kasus ini tidak dapat dipecahkan, kasus ini
sangat sulit.
KEMBALI
16. Pertentangan Ide
Anak itu tidak malas dan curang, tetapi rajin
dan jujur.
Mahasiswa Politel menguasai kaidah bahasa
Indonesia, baik tata bahasa maupun tata
tulisnya.
17. Rumus
… bukan ..., melainkan ….
…. tidak …, tetapi ….
… tidak hanya…, tetapi juga ….
… bukan hanya …, melainkan juga ….
baik... maupun....
Jangankan …,… pun ….
KEMBALI
19. D. KEHEMATAN
Kata dan frasa harus digunakan secara hemat.
Hilangkanlah kata-kata yang tidak diperlukan.
Kriteria yang perlu diperhatikan:
1. Menghilangkan pengulangan subjek.
2. Menghindari pemakaian superordinat pada
hiponimi kata.
3. Menghindarkan kesinoniman dalam satu
kalimat.
4. Tidak menjamakkan kata-kata yang
berbentuk jamak.
20. Mengilangkan Pengulangan Subjek
(1) Karena ia tidak diundang, dia tidak datang
ke tempat itu. (salah)
(2) Karena tidak diundang, dia tidak datang ke
tempat itu. (benar)
Perbaikilah!
Hadirin serentak berdiri setelah mereka
mengetahui bahwa Presiden dantang.
KEMBALI
21. Menghindari Pemakaian
Superordinat
(1) Ia memakai baju warna merah. (salah)
(2) Ia memakai baju merah. (benar)
Perbaikilah!
Di mana engkau menangkap burung merpati
ini?
KEMBALI
22. Menghindarkan kesinoniman dalam
satu kalimat
(1) Dia hanya membawa badannya saja.
(2) Dia hanya membawa badannya.
Perbaikilah
Ayo, kita naik ke atas!
KEMBALI
23. Tidak Menjamakkan Kata yang
Jamak
(1) Banyak siswa-siswa yang ingin berkuliah di
perguruan tinggi milikYPT.
(2) Banyak siswa yang ingin berkuliah di
perguruan tinggi milikYPT.
Bolehkah diubah menjadi kalimat seperti ini?
Siswa-siswa yang ingin berkuliah di perguruan
tinggi milikYPT.
KEMBALI
24. E. KECERMATAN
Pemilihan kata dalam kalimat harus tepat dan
tidak boleh menimbulkan tafsiran ganda.
Contoh:
Mahasiwa perguruan tinggi yang terkenal itu
menerima hadiah.
Siapa yang terkenal, mahasiswa atau
perguruan tinggi?
KEMBALI
25. F. KEPADUAN
1. Pernyataan dalam kalimat harus padu sehingga
informasi yang disampaikan tidak terpecah-pecah.
2. Kalimat yang padu tidak perlu menyisipkan
sebuah kata seperti daripada atau tentang antara
predikat kata kerja dan objek penderita.
(1) Pelajaran hari ini membahas tentang kalimat
efektif. (salah)
(2) Pelajaran hari ini membahas kalimat efektif.
(benar)
KEMBALI
26. G. KELOGISAN
Ide kalimat harus dapat diterima oleh akal dan
penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku.
(1) Untuk mempersingkat waktu, kita teruskan
acara ini. (salah)
(2) Untuk mengefisienkan waktu, kita teruskan
acara ini. (benar)
27. Latihan
Perbaikilah kalimat berikut!
1. DalamUUD 1945, Bab XV, Pasal 3 menyatakan
bahwa bahasa negara adalah bahasa Indonesia.
2. Ia menyadari sepenuhnya kalau manusia itu
tidak bisa hidup sendiri. Sehingga amatlah perlu
untuk hidup bermasyarakat.
3. Penjelasan ini saya belum mengerti.
4. Bagi segenap sivitas akaemika harap
bergabung dengan para tamu.